kekem sayang
DESCRIPTION
jangan di unduhTRANSCRIPT
CARA MAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN(Laporan Praktikum Biologi Perairan)
Oleh:TRIYANTO1414111077Kelompok 1
PROGAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2015
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : TRIYANTO
NPM : 1414111077
Progam Studi : Budidaya Perairan ( Perikanan )
Fakultas : Pertanian
Judul Praktikum : Analisis Pertumbuhan ikan Nila
Tempat : Laboratorium Perikanan
Waktu Praktikum : Selasa 20 Oktober 2015
Kelompok : 1 (Satu)
Bandar Lampung, 19 Oktober 2015
Mengetahui, Asisten
Adetya Putri Anica 1214111002
Catatan Nilai
A.PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Ikan sebagai mahluk hidup didalam
kehidupannya membutuhkan bahan
makanan sebagai sumber energi dan
gizi yang diperlukan dalam melakukan
aktifitasnya mencakup pertumbuhan dan
perkembangan serta reproduksi yang
dilakukannya. Pada habitat alaminya
yaitu perairan bebas sumber makanan
yang diperlukan ikan telah tersedia
dengan sendirinya pada kondisi terkait
dengan pola rantai makanan yang ada
di perairan tersebut.Makanan adalah
organisme, bahan maupun zat yang
dimanfaatkan ikan untuk menunjang
kehidupan dan perkembangan organ
tumbuhnya. Kebiasaan makanan
(feeding habbit) adalah tingkah laku saat
mengambil dan mencari makanan.
Analisis food and feeding habbit
dilakukan melalui pengamatan isi usus
ikan tersebut. Ada jenis ikan yang aktif
makan selama 24 jam dan adapula yang
hanya pada waktu tentu saja. Saat-saat
ikan aktif mengambil makanan dalam 24
jam disebut feeding perlodicity.
Tipe-tipe makanan ikan yang umum
ditemukan adalah plankton, nekton,
bentos, dan detritus. Berdasarkan jenis
kelompok makanannya ikan dibagi 3
kelompok besar yaitu herbivore,
karnivora, dan omnivore. Faktor yang
menentukan apakah suatu jenis ikan
akan untuk memakan suatu organisme
makanan adalah ukuran makanan,
ketersediaan makanan, warna makanan
dan selera ikan terhadap makanan.
Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh
suatu jenis ikan bergantung pada
macam makanan, kebiasaan makan,
kelimpahan makanan, suhu air dan
kondisi umum dari ikan yang
bersangkutan. Struktur alat pencernaan
yang berperan dalam adaptasi makanan
adalah mulut, gigi, tepi insang dan usus.
Persaingan dalam hal makanan, biakan
antara spesies maupun antara individu
dalam spesies yang sama akan
mengurangi persediaan makanan,
sehingga yang diperlukan oleh ikan
tersebut menjadi pembatas. Ini
mempengaruhi tingkat pertumbuhan,
hanya ikan-ikan yang kuat dalam
persaingan yang akan tumbuh dengan
baik.
A.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dilakukan
dalam praktikum ini ialah:
1. Mengetahui jenis-jenis organisme
yang menjadi makanan ikan
2. Mengetahui waktu aktif makan dari
ikan
3. Melihat proporsi dari kecendrungan
makan ikan
B. METODE PRAKTIKUM
B.1. METODE KERJA
B.1.1. Waktu Dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Waktu : 20 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB
Tempat : Laboratorium Perikanan
B.1.2. Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. sampel usus yang sudah diawetkan
2. mikroskop3. gelas obyektif4. gelas penutup 5. tissue atau lap6. buku identifikasi
B.1.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah :
1. sampel usus dibersihkan dari formalin
2. usus diambil satu persatu atau dikerik usus tersebut
3. dipisahkan dengan daging usus4. isi usus diencerkan dengan 10
cc atau 1 botol film 5. diambil satu tetes dari usus
yang sudah diencerkan tersebut, kemudian diamati dibawah mikroskop
6. diamati dengan 3 X ulangan sebanyak 5 lapang pandang
7. diidentifikasi jenis dan catat jumlah organisme yang ditemui setiap lapang pandang dengan menggunakan buku identifikasi
B.2. METODE DATA
1. Metode Jumlah
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung organisme yang ada di usus satu persatu. Kemudian organisme yang ditemukan dibandingkan dengan yang lainnya. Jumlah individu yang relatif kecil dengan ukuran besar belum tentu menjadi makanan utama.
2. Metode Frekuensi Kejadian
Metode ini dilakukan dengan cara :
a. Mencatat jumlah ikan yang ususnya kosong
b. Catat keberadaan organisme pada masing-masing ikan yang ususnya berisi
c. Metode ini tidak bisa memperlihatkan kuantitas makanan yang dimakan serta makanan yang tidak dicerna sehingga metode ini hanya dipakai untuk melihat makanan secara fisik saja
Kelimpahan jenis makanan dihitung dengan rumus
N = VbVi χ n
Keterangan :
n = jumlah total individu jenis ke-i yang ditemukan pada contoh
N = jumlah total dugaan individu jenis ke-i dari ikan ke-i
Vb = volume pengenceran
Vi = volume tetes yang diamati (1 tetes ∞ 0,05 ml)
3. Metode Prakiraan Tumpukan Dengan Persen
Langkah yang dilakukan :
a. Menentukan volume dari isi alat pencernaan
b. Volume isi alat pencernaan diencerkan sampai 10 kali atau 20 kali, lalu dikocok sampai rata
c. Mengambil sebagian isi alat pencernaan dan dimasukkan ke cawan petri, lalu diamati dengan mikroskop
d. Pisahkan dan kelompokkan organisme yang sejenis
e. Perkiraan presentasi tumpukan organisme sejenis kemudian dibandingkan dengan volume total
Hasil yang didapatkan dengan metode ini tidak begitu teliti dan relatif lebih baik digunakan untuk ikan-ikan besar, karena jenis makanan ukuran kecil sulit diperkirakan.
4. Metode Grafimetrik
Metode ini pada dasarnya hampir sama dengan metode volumetrik, hanya saja bukan volume total isi alat pencernaan dari masing-masing organisme ikan yang diukur, melainkan beratnya yang dinyatakan dalam persen.
5. Metode Volumetrik
Langkah yang dilakukan : Mengukur volume isi alat pencernaan tiap individu. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan kertas saring atau tissue. Memisahkan masing-masing organisme yang sejenis dan ukur volumenya dengan dikeringkan terlebih dahulu. Jenis makanan yang tidak dapat ditentukan dimasukkan ke dalam kelompok makanan yang tidak teridentifikasi. Volume organisme sejenis dibandingkan dengan volume total isi alat pencernaan makanan dan dinyatakan dalam persen. Volume total keseluruhan jenis makanan adalah 100%. Dengan metode de ikian dapat menilai jenis makanan ikan secara kuantitatif.
6. Indeks Prepomderance (Indeks Bagian Terbesar)
evaluasi ragam jenis makanan ikan dengan indeks ini menggunakan gabungan dari dua metode yaitu frekuensi kejadian dengan metode volumetrik yang dikembangkan oleh Naraja dengan Jhingram (1961) dalam Effendie (1979). Model rumusannya adalah :
Ii = Vi xOi
∑ Vi xOi x 100%
Keterangan :
II = Indeks propenderance
Vi = Prosentase volume makanan jenis ke-i
Oi = Prosentase frekuensi kejadian makanan ke-i
Penggunaan indeks fungsinya untuk
mengevaluasi kebiasaan ikan, dianggap
baik walaupun mempunyai beberapa
kelemahan, seperti apabila frekuensi
kejadian macam-macam makanan
sama, maka indeksnya harus sebanding
dengan volume atau terjadi sebaliknya