kekar

9
KEKAR DISUSUN OLEH : RENDI PUTRA MAHENDRA DWI PURNOMO FRANDIKA RIKE SATRIAWAN HANIF YOFELTA DWI RUCI ABDI M. JERRY PRATAMA REFFI CHICHI YUSTAMI DOSEN PEMBIMBING : JIHAN FARHAN LUBIS, ST

Upload: namikaze-minato

Post on 22-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kekar

TRANSCRIPT

KEKAR

DISUSUN OLEH :

RENDI PUTRA MAHENDRADWI PURNOMOFRANDIKARIKE SATRIAWANHANIF YOFELTADWI RUCI ABDIM. JERRY PRATAMAREFFI CHICHI YUSTAMI

DOSEN PEMBIMBING :JIHAN FARHAN LUBIS, ST

POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG2015 / 2016KEKARA. DefenisiKekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative tanpa mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang hanya beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer ( kekar mayor ) sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor. Kekar dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan temperature yang signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

B. Jenis-jenis KekarKekar di bedakan menjadi 3 macam yaitu kekar pengerutan, kekar lembar dan kekar akibat tektonik.1. Kekar lembar (sheet joint )yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat : Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Sheet joint di sekitar Half Dome di California

Sheet Joint granit pada Enchanted Rock di Texas, AS

2. Kekar pengerutan (srinkage joint)yaitu kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul karena pendinginan (pada batuan beku = kekar tiang / kolom) atau pengeringan (pada batuan sedimen) biasanya berbentuk polygonal yang memanjang. Kekar kolom yang terjadi pada batuan beku, pada umumnya terjadi akibat adanya intrusi dangkal (intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan permukaan bumi) bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi empat atau segi 6

3. Kekar akibat tektonikberdasarkan genesanya kekar tektonik dibagi menjadi 2 macam yaitu kekar gerus dan kekar tarik

C. Klasifikasi KekarKlasifikasi kekar ada beberapa macam , tergantung dasar klasifikasi yang digunakan , diantaranya :1. Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknyaa. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang lainnya .b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan

2. Klasifikasi kekar berdasarkan ganesanyaa. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.Ciri-ciri dilapangan : Biasanya bidangnya licin. Memotong seluruh batuan. Memotong komponen batuan. Biasanya ada gores garis. Adanya joint set berpola belah ketupat.

b. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi.

Ciri-ciri dilapangan : Bidang kekar tidak rata. Selalu terbuka. Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak. Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:a. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.b. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.

3. Klasifikasi kekar berdasarkan genesa dan keaktifan gaya yang membentuknya a. Kekar orde pertama yaitu sebagai hasil langsung dari gaya pembentuk kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .

b. Kekar orde kedua yaitu kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik / lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .

4. Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknyaa. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang lainnya .

b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan

D. Analisis KekarPenganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. Hubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh moody dan Hill (1956).Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode,yaitu:a. Histogramb. Diagram kipasc. StereografisDalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan , sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar-kekar yang dianalisis mempunyai dip yang cukup besar atau mendekati 90 .Gaya yang bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah N180 E dihitung sama dengan N65 W . Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 W N 90 W.Untuk analisis statistik , data yang diperkenankan umumnya 50 data , tetapi 30 data masih diperkenankan . Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan , karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.1. Buat tabulasi fata dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam tabel kemudian buat interval misalnya 5 derajat . Hitung frekuensi dan prosentase masing-masing interval. Prosentase dihitung masing-masing interval terhadap pengukuran.2. Membuat histograma. Buat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentaseb. Sumbu datar terdiri dari interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 w N 90 W. Buat skala sesuai interval.c. Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase msing-masing interval.

3. Membuat diagram kipas Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukan besar prosentase terbesar dari interval yang ada, misal 24%. Busur dibagi menurut interval (jika interval 5 derajat maka dibagi menjadi 18 segmen). Plot jurus kekar sesuai interval. Buat busur lingkaran dengan jari-jari sama dengan prosentase masing-masing interval mulai dari batas bawah interval , hingga atas interval . Misal N 0E N 5 W prosentase 20%, maka buat busur lingkaran dari sumbu dekat (N 0E) hingga sama N 5W dengan jari-jari skala 20%.

4. InterpretasiArah gaya membentuk kekar membagi dua sudut lancip yang dibentuk oleh kedua kekar.a. Pada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis kekar) yang terbaca pada busur lingkungan , yang diperoleh dengan membeagi dua dari dua maksima (interval dengan prosentase terbesar) yang berjarak kurang dari 90 derajat.b. Pada Hsitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 90 derajat.c. Bila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 90 derajat dari arah gaya , searah atau berlawanan jarum jam.