keindahan cinta memiliki bahasa sugawi

4
Keindahan Cinta memiliki Bahasa sugawi, lebih mulia dari segala yang dituturkan oleh lidah dan bibir-bibir. C-I-N-T-A, itu luas jauh lebih luas dari lautan samudra, cinta bahkan mampu menerobos alam semesta, dunia bahkan seisinya. Cinta tak mengenal batas usia, derajat, status dan pangkat jabatan. Cinta tak mungkin cukup dijelaskan dalam seminar panjang sekalipun, atau bahkan dalam tulisan ini. Cinta mampu melahirkan kekuatan dahsyat. Dalam mitos kita tahu, cintalah yang sanggup membuat Bandung Bondowoso menjawab tantangan menegangkan seribu candi untuk Loro Jongrang hanya dalam satu malam. Begitu dahsyatnya kekuatan Cinta, terkadang membuat orang berbuat apa saja diluar kesadarannya. Kisah Laila-Majnun adalah contoh lain keganasan Cinta “Cintalah yang membuat Qois menjadi gila sehingga berhari-hari Qois bersimpuh dan memeluk batu nisan kekasihnya, hingga akhirnya Qois meninggal”. C-I-N-T-A, tak mengenal waktu, ia berjalan secepat waktu bergerak tak akan tertinggal satu sedikitpun, hingga sampai zaman modern ini Cinta ibarat seorang Raja. Bahkan cinta bisa menyatukan dua insan yang berbeda, yang tidak melihat latar belakang seseorang, suku, ras dan bahkan agama. Masih sering kita dengar dengan seorang gadis yang memberikan kehormatannya sebelum pernikahan kepada kekasihnya karena alasan Cinta. Namun tak selamanya pula Cinta membawa petaka. Tak jarang ia menghadirkan suka, karena cinta sesuatu yang pahit terasa manis, Cintalah yang mampu merubah sengsara menjadi nikmat. Karena kedahsyatan C-I-N-T-A itulah, banyak orang yang mengadakan kajian, seminar panjang, melakukan penelitian yang mendalam hanya karena ingin tahu tentang CINTA. Bahkan di Universitas California ada Fakulta Cinta. Ilmuan barat dan timurpun melahirkan ratusan buku yang membahas tentang CINTA.

Upload: httpwwwfacebookcomseikatkasihdansayang

Post on 28-Nov-2014

433 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Cinta sebagaimana ajal mengubah segala-galanya. See: http://bloganakmadura.blogspot.com/

TRANSCRIPT

Page 1: Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi

Keindahan Cinta memiliki Bahasa sugawi, lebih mulia dari segala yang dituturkan oleh lidah dan bibir-bibir.

C-I-N-T-A, itu luas jauh lebih luas dari lautan samudra, cinta bahkan mampu menerobos alam semesta, dunia bahkan seisinya. Cinta tak mengenal batas usia, derajat, status dan pangkat jabatan. Cinta tak mungkin cukup dijelaskan dalam seminar panjang sekalipun, atau bahkan dalam tulisan ini. Cinta mampu melahirkan kekuatan dahsyat. Dalam mitos kita tahu, cintalah yang sanggup membuat Bandung Bondowoso menjawab tantangan menegangkan seribu candi untuk Loro Jongrang hanya dalam satu malam. Begitu dahsyatnya kekuatan Cinta, terkadang membuat orang berbuat apa saja diluar kesadarannya. Kisah Laila-Majnun adalah contoh lain keganasan Cinta “Cintalah yang membuat Qois menjadi gila sehingga berhari-hari Qois bersimpuh dan memeluk batu nisan kekasihnya, hingga akhirnya Qois meninggal”.

C-I-N-T-A, tak mengenal waktu, ia berjalan secepat waktu bergerak tak akan tertinggal satu sedikitpun, hingga sampai zaman modern ini Cinta ibarat seorang Raja. Bahkan cinta bisa menyatukan dua insan yang berbeda, yang tidak melihat latar belakang seseorang, suku, ras dan bahkan agama. Masih sering kita dengar dengan seorang gadis yang memberikan kehormatannya sebelum pernikahan kepada kekasihnya karena alasan Cinta. Namun tak selamanya pula Cinta membawa petaka. Tak jarang ia menghadirkan suka, karena cinta sesuatu yang pahit terasa manis, Cintalah yang mampu merubah sengsara menjadi nikmat.

Karena kedahsyatan C-I-N-T-A itulah, banyak orang yang mengadakan kajian, seminar panjang, melakukan penelitian yang mendalam hanya karena ingin tahu tentang CINTA. Bahkan di Universitas California ada Fakulta Cinta. Ilmuan barat dan timurpun melahirkan ratusan buku yang membahas tentang CINTA.

Jauh sebelum orang-orang membahas CINTA, Islam telah memberikan peranan yang sangat penting. Menurut ISLAM, “Cinta tak hanya sesuatu yang dimiliki manusia. Tapi, ada seiring adanya manusia itu sendiri”. Ia diciptakan bersamaan dengan tetesan Nuthfah (air mani) manusia. Dia adalah fitrah dan segaligus hiasan yang diciptakan Allah untuk manusia. Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenagan hidup didunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga)”. (QS. Ali Imron : 14).

Karenanya CINTA tidak boleh di tahan, dibelakang atau dihancurkan. Tetapi Cinta harus di arahkan. Sebab kedahsyatan Cinta bisa membuat orang buta. Rasulullah SAW bersabda, “Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Page 2: Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi

Obyek CINTA bisa apa dan siapa saja, Allah SWT memberikan karunia Cinta terhadap sesama, lawan jenis, keluarga dan harta. Ini adalah fitrah yang ada dan direkomendasikan oleh sang Pencipta. Seorang Ulama’ terkenal Qodhi Iyyadh membagi Cinta kepada tiga. Pertama Cinta yang didasari rasa pengagungan dan penghormatan, seperti Cinta anak kepada kedua orang tuanya. Kedua cinta yang di landasi Kasih dan Sayang, seperti Cinta kedua orang tua kepada anaknya. Ketiga Cinta yang didasari rasa kebersamaan dan saling berbuat baik, seperti Cinta kita kepada sesama manusia.

Rasulullah SAW, menggabungkan ketiganya dalam cinta-Nya. Maka hendaknya kita meneladani beliau dalam membangun CINTA, baik kepada Allah SWT atau pun kepada seasama manusia dan alam semesta. Kecintaan kita kepada Rasulullah SAW adalah titik tolak kesempurnaan Iman kita. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga aku lebih dicintai daripada anak, orang tua dan umat manusia”. (HR. Muslim).

Dijadikannya CINTA kepada Rasulullah SAW sebagai tonggak kesempurnaan bukan hanya lantaran kemuliaan beliau. Tapi, cinta kepada-Nya adalah bukti seorang hamba kepada penciptanya. Dengan kata lain, diantara wujud CINTa kepada Allah SWT adalah CINTA kepada Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman”, Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imron : 31).

Bagaimana cara memberikan CINTA kepada Rasulullah? Ulama’ Qodhi Iyyadh memberikan komentar. “Salah satu bentuk CINTA kepada Rasulullah SAW adalah menjaga dan membela sunnah dan syariatnya, mengikuti potret hidupnya, lalu membelanjakan harta dan jiwanya demi Cintanya”. Para sahabat telah memberikan contoh kongkrit seberapa besar adab bagaimana memberikan CINTA kepada Rasulullah. Pada suatu kesempatan, Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, Engkau lebih saya Cintai dari pada segala sesuatu kecuali diri saya. “Rasulullah menjawah, “Tidak! Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, hingga engkau mencintaiku melebihi Cintamu kepada dirimu sendiri. “Umar berkata, “ Mulai saat ini, Demi Allah, Engkau lebih aku Cintai daripada diriku sendiri”. Rasulullah menjawab. “Sekarang baru benar Wahai Umar”. (HR. Bukhari).

Pada kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW tengah terpojok dalam perang Uhud, Talhah bin Ubaidillah dan Sa’ad bin Abi Waqsh maju kedepan menjadikan tubuh mereka sasara pedang dan panah Tameng Rasulullah SAW. Mereka rela mengorbankan tubuhnya demi keselamatan beliau. Pada kesempatan yang lain, sebelum disalib, Khubaib bin Adi ditanya oleh Orang kafir Quraisy, “Apakah engkau bersedia apabila Muhammad menggantikan posisimu sekarang?” Khubaib menjawab, “Tidak, saya tidak rela Rasulullah menebusku, walau hanya duri yang menusuk kakinya sekalipun”.

Page 3: Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi

Subhanallah ! Betapa besar CINTA mereka. Sehingga, Abu Sufyan bin Harb sebelum masuk ISLAM sempat berkomentar “Saya tidak pernah menemukan CINTA seseorang kepada orang lain, melebihi besarnya CINTA sahabat Muhammad terhadapnya”. CINTA kepada Rasulullah merupakan bukti CINTA kita kepada Allah. Dan CINTA kita kepada Allah adalah CINTA sejati yang seharusnya mengalahkan segalanya. Allah SWT, memberikan Ancaman kepada mereka yang menjadikan CINTA kepada selainnya lebih besar atau sama dengan-Nya. Allah berfirman “Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaanya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. AtTaubah : 24).

Sebaliknya, Allah akan membalas CINTA hamba yang mencintai-Nya, sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Qur’an : Pertama, Allah SWT, mencintai oaring-orang yang bertaqwa “….maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Ali Imron : 76).

Mari sahabat kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, semoga kita menjadi orang-orang yang mendapatkan Cinta-Nya. Kedua, Allah menyukai orang-orang yang berjihad fisabilillah, “Sesungguhnya Allah menyukai yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (QS. AsShaff : 4). Ketiga, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 159. “menyukai orang-orang yang bertawaqal kepada-Nya”. Keempat, Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 42. “Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil”. Kelima, di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 195. “…dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. Kemudian yang Keennam, Allah SWT “…menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan jiwanya”. (QS. Al-Baqarah : 222). Dan yang terakhir Ketujuh, didalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 146. “….Allah menyukai orang-orang yang sabar).

Semoga dengan nasihat tulisan singkat ini, bermanfaat bagi kita semua. Amin-amin Ya Robbal ‘Alamin…..?