kegiatan studi banding

Upload: arkham-maulana

Post on 19-Oct-2015

140 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGTuntutan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pertanian sekarang ini cukup tinggi. Permintaan akan ketersediaan pangan yang terus mengalami peningkatan pada setaip masa. Sedangkan kondisi riilnya semakin sempitnya lahan pertanian produktif adalah kendala terbesar bidang pertanian sekarang ini. Ditambah semakin meningkatnya serangan Penyakit dan Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), menjadi kendala sering terjadinga penurunan hasil produksi pertanian.Isu yang juga menjadi perhatian saat ini adalah rendahnya ketersediaan daging di Indonesia. Hal ini menjadi ironis karena ketersediaan pakan yang tinggi dibanding beberapa negara lain yang bisa lebih berhasil mengembangkan bidang peternakannya. Salah satu kekurangan petani (peternak) kita adalah pengetahuan dibidang penyakit ternak. Sering kali terdengar adanya kasus serangan bakteri maupun keracunan pakan yang bahkan bisa mengakibatkan kematian ternak terjadi tanpa adanya tindakan penanggulangan awal yang memang belum bisa diketahui oleh petani (peternak). Sehingga paling tidak kuantitas daging pun juga rendah.Dilihat dari kondisi diatas, maka pelaku-pelaku bidang pertanian di lini paling depan yaitu petani itu sendiri bersama penyuluh pendamping harus mempunyai kompetensi yang tinggi dalam kondisi tersebut. Sehingga alur penyelesaian permasalahannya tidak terlalu panjang dan lama. Sehingga permasalahan yang ada bisa sesegera mungkin untuk ditanggulangi.Dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM bidang pertanian, diperlukan adanya pembelajaran langsung terutama dari petani lewat studi banding ke instansi-instansi pemerintah yang membidanginya. Sehingga petani bisa paham dengan metode-metode baru untuk meningkatkan hasil dengan cara melihat secara langsung dan dengan dibandingkan yang telah dilakukan setiap hari. Dari studi banding ini petani dan penyuluh juga bisa bertemu langsung dengan ahli-ahli dibidang pertanian dan bisa bertanya secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.Rencana pelaksanaan studi banding ini meliputi 3 tempat. Dalam upaya peningkatan pengetahuan budidaya tanaman padi, direncanakan mengadakan kunjungan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Dalam Upaya peningkatan pengetahuan di bidang penyakit ternak, direncanakan mengadakan kunjungan di Balai Besar Veteriner (BB Vet) Wates Jogjakarta. Terakhir untuk meningkatkan pengetahuan tentang sistem pertanian organik terpadu, direncanakan mengadakan kunjungan di Lembah Hijau Multifarm Karanganyar Jawa Tengah. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan memakan waktu 3 (tiga) hari dan dilaksanakan pada jam kerja. TUJUAN1. Meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman padi.2. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit ternak dan penanggulangannya.3. Meningkatkan pengetahuan sistem pertanian organik terpadu.

RENCANA KEGIATANJADWAL DAN TEMPATKegiatan Studi Banding yang direncanakan sebagai berikut :Waktu:Akhir Maret Atau Awal April tahun 2014 dengan durasi 3 hari.

Tempat Kunjungan:1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Subang, Jawa Barat.2. Balai Besar Veteriner (BB Vet) Wates, Jogjakarta3. CV. Lembah Hijau Karanganyar, Jawa Tengah

PROFIL INSTANSI KUNJUNGANRencana kunjungan Studi Banding adalah 3 tempat dengan profil instansi sebagai berikut:1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Subang, Jawa Barat.BB Padi berada di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, sekitar 20 km dari Cikampek ke arah Cirebon. Saat didirikan pada 1972, institusi ini bernama Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) Cabang Sukamandi. Sambil menunggu pembangunan fasilitas, LP3 Cabang Sukamandi berkantor di D3 Perumahan Perum Sang Hyang Seri, Sukamandi. Seluruh bangunan perkantoran beserta fasilitas penelitian, selesai pada 1980. Pada 10 Agustus 1980 institusi ini diresmikan oleh Presiden Suharto, sebagai Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi (Balittan Sukamandi), sampai 1994.Kemudian berdasar SK Mentan No. 796/Kpts/OT.210/12/94 Balittan Sukamandi berubah tugas dan fungsi menjadi institusi penelitian yang khusus menangani komoditas padi dan bernama BALITPA, pada 1994. BALITPA mengembang tugas utama melakukan penelitian untuk menghasilkan ilmu dan teknologi padi yang mampu meningkatkan produksi dan ketersediaan padi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 12/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006 organisasi dan tata kerja BALITPA berubah menjadi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).Sebagai institusi riset, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi memiliki berbagai fasilitas fisik seperti gedung perkantoran beserta perlengkapannya, rumah kaca, laboratorium, dan empat kebun percobaan. Keempat kebun percobaan secara struktural berstatus sebagai instalasi penelitian (Inlit) dan berlokasi di Sukamandi, Pusakanagara, Kuningan dan Muara (Bogor).

2. Balai Besar Veteriner (BB Vet) Wates, JogjakartaBalai Besar Veteriner (BBVet) Wates pada awal adalah sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.Berdiri pada tanggal 25 Mei 1978 berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 315/Kpts/Org/V/1978 sebagai Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH) wilayah IV Jogjakarta dengan wilayah kerja pelayanan meliputi 6 provinsi di Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Timur.Pada tanggal 24 Mei 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 54/ Permentan /OT.140/5/2013, mengenai Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Veteriner, bahwa lokasi dan wilayah kerja (BBVet) Wates mempunyai Wilayah Kerja Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Timur.Dalam melaksanakan tugas BB-Vet Wates menyelenggarakan fungsi :1. penyusunan program dan evaluasi kegiatan penyidikan, pengujian veteriner dan pengembangan teknik dan metoda penyidikan dan pengujian veteriner;2. pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan diagnosa penyakit hewan menular strategis;3. pelaksanaan diagnosa penyakit hewan;4. pelaksanaan penyidikan penyakit hewan secara epidemiologik veteriner;5. pemantauan dan evaluasi pelayanan medik veteriner;6. pemeriksaan kesehatan hewan;7. pelaksanaan pengujian dan sertifikasi produk asal hewan (food borne disease dan zoonosis);8. pelaksanaan pengujian dan sertifikasi status kesehatan hewan;9. pelaksanaan analisis resiko penyakit hewan;10. pelaksanaan pengujian toksikologi kanan;11. pemberian saran teknis penganggulangan penyakit hewan;12. pembuatan peta regional penyakit hewan;13. pemberian pelayanan teknis laboratorium veteriner;14. pengembangan dan diseminasi teknik dan metoda penyidikan dan pengujian veteriner;15. pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner;16. pemberian pelayanan teknik kegiatan penyidikan, pengujian veteriner, dan pengembangan teknik dan metoda penyidikan dan pengujian veteriner;17. pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BBVet Wates.

3. CV. Lembah Hijau Karanganyar, Jawa TengahAktivitas agrobisnis telah di lakukan oleh Lembah Hijau Multifarm(LHM) sejak tahun 1981, mulai berdiri sebagai perusahaan agrobisnis pada tahun 1985 dengan nama CV. Lembah Hijau Multifarm, yang di pimpin oleh Ir. Suharto, MS yang juga berprofesi sebagai pendidik. Kegiatan LHM meliputi kegiatan usaha sebagai berikut:1. Peternakan Sapi Perah. 2. Pertanian. 3. Perikanan. 4. Pengembangan Bioteknologi StarbiO Usaha perternakan sapi perah yang dilakukan berintegrasi dengan usaha pertanian dan perikanan. Pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal merupakan landasan yang dilakukan oleh LHM, sehingga merupakan sebuah Integrated Farming System

STRUKTUR KEPANITIAANKEGIATAN STUDI BANDING

Ketua: DWI SUDARSONO, SPSekertaris: RATIH YULI LESTARI, SPBendahara: WIWIK SUNARTISeksi-seksiAkomodasi

Humas:

:- KUSRIADI- DWI SOEDJATMIKO- SUDARMAJI- DRIANTIN MUDA H., S.ST- LELY MARIA M., SP- SUHAJI, SP- ARKHAM MAULANA, S.Pt