kegiatan prof fa moeleok di pkmi

3
Kegiatan PKMI 1984-1988 Kepengurusan Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K) Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K) menjabat Ketua PKMI Pusat periode 1984-1988. Pada masa itu kontrasepsi mantap belum dikenal secara luas oleh masyarakat, belum diterima. Petugas KB dan kesehatan yang menjadi ujung tombak penyebar luasan gagasan KB juga belum mengenal kontrasepsi mantap, juga pembentuk opini dan pembuat kebijakan, tokoh masyarakat dan pejabat penyelenggara negara. Masa itu hangat dibicarakan dampak masalah kependudukan, tingginya angka kematian ibu karena hamil melahirkan, dan kesejahteraan masyarakat yang rendah. Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K) telah mendorong upaya percepatan penyebar luasan informasi tentang kontrasepsi mantap, mengajak serta organisasi dan institusi potensial, meningkatkan jumlah fasilitas pelayanan kontrasepsi mantap, leading sector dan koordinator pengembangan dan pelayanan kontrasepsi mantap, dan memperkuat kapasitas organisasi PKMI. Kegiatan pengembangan program kontrasepsi mantap pada masa diatas meliputi: Permasalahan : Kontrasepsi mantap belum dikenal luas masyarakat, sehingga belum diterima spenuhnya sebagai salah metoda kontrasepsi. Belum seluruh masyarakat menerima kontrasepsi mantap, sehingga pemerintah (BKKBN) belum dapat berperan banyak. Petugas kesehatan dan keluarga berencana yang banyak berhubungan dengan mayarakat juga belum mengenal sehingga tidak mempromosikan. Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang dapat melayani kontrasepsi mantap masih sangat terbatas. Pengembangan program kontrasepsi mantap. Menyebarluaskan infomasi tentang kontrasepsi mantap: Pendekatan pada pembentuk opini, tokoh masyarakat dan pembuat kebijakan dengan harapan mendorong terbentuknya pandangan positif tentang kontrasepsi mantap, terciptanya kebijakan yang mendukung. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pertemuan nasional, regional, dan kelompok kerja, membahas isu kependudukan, KB, dan kontrasepsi mantap, pembicaraan antar pimpinan. Memberikan orientasi tentang kontrasepsi mantap bagi petugas lapangan keluarga berencana dan petugas kesehatan 1

Upload: budi-iman-santoso

Post on 22-Jun-2015

9 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Hystory PKMI

TRANSCRIPT

Kegiatan PKMI 1984-1988Kepengurusan Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K)

Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K) menjabat Ketua PKMI Pusat periode 1984-1988. Pada masa itu kontrasepsi mantap belum dikenal secara luas oleh masyarakat, belum diterima. Petugas KB dan kesehatan yang menjadi ujung tombak penyebar luasan gagasan KB juga belum mengenal kontrasepsi mantap, juga pembentuk opini dan pembuat kebijakan, tokoh masyarakat dan pejabat penyelenggara negara. Masa itu hangat dibicarakan dampak masalah kependudukan, tingginya angka kematian ibu karena hamil melahirkan, dan kesejahteraan masyarakat yang rendah.

Prof. DR. dr. FA Moeloek SpOG(K) telah mendorong upaya percepatan penyebar luasan informasi tentang kontrasepsi mantap, mengajak serta organisasi dan institusi potensial, meningkatkan jumlah fasilitas pelayanan kontrasepsi mantap, leading sector dan koordinator pengembangan dan pelayanan kontrasepsi mantap, dan memperkuat kapasitas organisasi PKMI.

Kegiatan pengembangan program kontrasepsi mantap pada masa diatas meliputi:

Permasalahan :

Kontrasepsi mantap belum dikenal luas masyarakat, sehingga belum diterima spenuhnya sebagai salah metoda kontrasepsi.

Belum seluruh masyarakat menerima kontrasepsi mantap, sehingga pemerintah (BKKBN) belum dapat berperan banyak.

Petugas kesehatan dan keluarga berencana yang banyak berhubungan dengan mayarakat juga belum mengenal sehingga tidak mempromosikan.

Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang dapat melayani kontrasepsi mantap masih sangat terbatas.

Pengembangan program kontrasepsi mantap.

Menyebarluaskan infomasi tentang kontrasepsi mantap:

Pendekatan pada pembentuk opini, tokoh masyarakat dan pembuat kebijakan dengan harapan mendorong terbentuknya pandangan positif tentang kontrasepsi mantap, terciptanya kebijakan yang mendukung. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pertemuan nasional, regional, dan kelompok kerja, membahas isu kependudukan, KB, dan kontrasepsi mantap, pembicaraan antar pimpinan.

Memberikan orientasi tentang kontrasepsi mantap bagi petugas lapangan keluarga berencana dan petugas kesehatan

Bersama instansi terkait (BKKBN, Depkes, Fakultas Psikologi UI) menyusun panduan penyelenggaraan KIE dan Konseling kontrasepsi mantap.

Menyebar luaskan informasi tentang kontrasepsi mantap kepada masyarakat melalui petugas lapangan keluarga berencana, petugas kesehatan, kader keluarga berencana.

Leading sector dan koordinator pengembangan dan pelayanan kontrasepsi mantap.

Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pelayanan kontrasepsi mantap:

1

Mengajak fasilitas pelayanan kesehatan swasta (RS dan Klinik) untuk turut serta memberikan pelayanan kontrasepsi mantap. Penjajagan kebutuhan sarana dan tenaga, memberikan bantuan renovasi ruang operasi, melengkapi sarana dan peralatan, memberi biaya untuk tindakan kontrasepsi mantap. Koordinator pelaksanaan pelayanan kontrasepsi mantap di 100 fasilitas pelayanan kesehatan. Bantuan tehnis dan dukungan dana dari FPIA/Bangkok (Family Planning International Agency).

Melengkapi fasilitas pelayanan kesehatan (RS dan Klinik/Puskesmas) di seluruh Indonesia hingga dapat memberikan pelayanan kontrasepsi mantap: penjajagan kebutuhan sarana dan tenaga, melengkapi sarana dan alat, pelatihan tenaga provider dan konselor. Bantuan tehnis dan dukungan dana dari USAID/Jakarta.

Pengembangan sistem pelayanan kontrasepsi mantap. Mengembangan sistem KIE di masyarakat dan sistem rujukan pelayanan

medis. Dilakukan dalam bentuk kelompok kerja (PKMI, BKKBN, DEPKES) menyusun buku panduan, uji coba lapangan, dan perluasan pengeterapan.

Mengembangan sistem konseling calon akseptor di klinik, berkerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Dilakukan dalam bentuk kelompok kerja menyusun buku panduan, uji coba lapangan, dan perluasan pengeterapan.

Mengembangkan sistem pelayanan medis kontrasepsi mantap. Dilakukan dalam bentuk kelompok kerja menyusun buku panduan.

Meningkatkan kapasitas organisasi:

Pendekatan pada pimpinan fakultas kedokteran dengan harapan partisipasi aktif memberikan ketrampilan kontrasepsi mantap pada siswa kedokteran. Beberapa fakultas memasukkan dalam krikulum pendidikan kedokteran.

Pendekatan pada pimpinan fakultas kedokteran negeri untuk berpartipasi dalam pelatihan provider dengan meminjamkan sarana, alat, tenaga pelaksana (pelatih dan penunjang), serta sebagai kantor PKMI Cabang dan Pusdiklitbang (11 Kantor PKMI Cabang/Pusdiklitbang).

Membentuk PKMI Cabang diseluruh provinsi dan 19 Pusdiklitbang kontrasepsi mantap (11 untuk pelatihan provider kontrasepsi mantap wanita dan pria, 8 untuk hanya pelatihan provider kontrasepsi mantap pria).

Membangun gedung PKMI yang digunakan untuk kantor PKMI Pusat, Pelatihan, dan pelayanan klinik.

2