kegiatan perlindungan dan pemberdayaan ......mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan republik...
TRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL BAGI PERINTIS KEMERDEKAAN/ PAHLAWAN NASIONAL,
VETERAN DAN KELUARGANYA TAHUN 2018
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang diraih Bangsa Indonesia merupakan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu semuanya diraih melalui perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa baik jiwa, raga maupun harta dari masyarakat dan para pejuang serta pahlawan bangsa.
Perjuangan Bangsa Indonesia yang dilakukan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial. Semangat dan nilai-nilai luhur Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial seperti rasa cinta tanah air, rela berkorban, pantang menyerah, jujur, adil dan lain sebagainya tersebut hendaknya perlu diteladani, ditumbuhkembangkan dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara oleh seluruh Warga Negara Indonesia.
Demikian halnya dengan para pejuang yang telah merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pengorbanan jiwa, raga maupun harta sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan terhadap jasa-jasa perjuangan dan pengabdiannya dari Pemerintah dengan meningkatkan kesejahteraannya.
Oleh karena itu dalam rangka pelestarian nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial serta peningkatan kesejahteraan para pejuangnya, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran untuk Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya khususnya Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 5 Prps Tahun 1964 tentang Pemberian Penghargaan/ Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan;
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1996 tentang Peraturan Pemberian Penghargaan dan Jaminan Sosial kepada Warakawuri beserta Yatim Piatu Pahlawan yang ditinggalkan gugur;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pemberian Tunjangan Perintis Pergerakan Kebangsaan Kemerdekaan;
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
j. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 28/HUK/1988 tanggal 20 April 1998 tentang Pembinaan dan Pemberian Bantuan kepada Pahlawan dan Keluarga Pahlawan;
k. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 12/ HUK/ 1996 tentang Prosedur Pengakuan Penetapan sebagai Perintis Pergerakan Kebangsaan Kemerdekaan;
l. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 53/ HUK/ 1998 tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai Penetapan Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan Indonesia;
m. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 36/ HUK/ 2004 tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial; dan
n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
3. Maksud dan Tujuan a. Maksud
1) Terselenggaranya Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional, Memberikan Bantuan Sosial kepada Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan Keluarganya, terlaksananya sarasehan dan ziarah wisata kepahlawanan, Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial, serta terselenggaranya Peringatan Hari Pahlawan dan Peringatan HKSN; dan
2) Memberikan wahana sosialisasi sekaligus implementasi Nilai Kesetiakawanan Sosial dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat.
b. Tujuan
1) Meningkatkan pengamalan, penghayatan nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial oleh generasi muda;
2) Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya; dan
3) Mendayagunakan peran aktif masyarakat luas secara melembaga dan berkelanjutan dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan sosial.
B. Sasaran
Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya merupakan salah satu bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah terhadap kesejahteraan para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga, pengenalan, penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi muda. Anggaran pelaksanaan Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya sebesar Rp. 1.300.000.000,- (satu milyar tiga ratus juta rupiah) melalui beberapa kegiatan antara lain :
1. Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional diperuntukan bagi Pelajar SLTA.
2. Bantuan bagi 1 orang Warakawuri Pahlawan Nasional dan Keluarganya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
3. Bantuan bagi Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya sejumlah 31 orang @ Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
4. Bantuan bagi Veteran dan keluarganya sejumlah 280 orang @ Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah).
5. Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan.
6. Ziarah Wisata Kepahlawanan.
7. Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial.
8. Peringatan Hari Pahlawan.
9. Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional.
Sasaran kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya adalah :
1. 1 orang Warakawuri Pahlawan Nasional dan Keluarganya.
2. 31 orang Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya.
3. 280 orang Veteran dan Keluarganya.
4. 1.355 orang Pelaku sejarah dan Generasi Muda.
C. Jadwal dan Lokasi Kegiatan 1. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya sebagai berikut :
1. Lomba Karya Ilmiah Pahlawan
Nasional : Bulan Mei
2. Bantuan bagi Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya
: Bulan Agustus
3. Bantuan bagi Veteran dan Keluarganya
: Bulan Juli
4. Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan : Bulan April 5. Ziarah Wisata Kepahlawanan : Bulan Mei 6. Pengusulan Gelar Pahlawan
Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial
: Tentatif
7. Peringatan Hari Pahlawan : Bulan November 8. Rangkaian Peringatan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional : Bulan Desember
2. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya tersebar di 30 (tiga puluh) Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, yaitu :
1. Kota Semarang. 2. Kab. Semarang. 3. Kab. Kendal. 4. Kota Salatiga. 5. Kab. Boyolali. 6. Kota Surakarta. 7. Kab. Sukoharjo. 8. Kab. Sragen. 9. Kab. Karanganyar. 10. Kab. Temanggung. 11. Kab. Purworejo.
12. Kab. Kebumen. 13. Kab. Purbalingga. 14. Kab. Banyumas. 15. Kab. Cilacap. 16. Kab. Jepara. 17. Kab. Grobogan. 18. Kab. Magelang. 19. Kab. Rembang. 20. Kab. Batang. 21. Kota Pekalongan. 22. Kab. Pati.
23. Kab. Kudus. 24. Kab. Pekalongan. 25. Kab. Klaten. 26. Kab. Wonogiri. 27. Kab. Banjarnegara. 28. Kota Magelang. 29. Kota Tegal. 30. Kab. Brebes.
D. Hasil yang Diharapkan
1. Output
a. Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para Warakawuri Pahlawan nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan Keluarganya.
b. Semakin dikenal, dipahami dan diaplikasikan dalam sikap sehari-hari nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial oleh generasi muda dan masyarakat luas.
2. Outcome
a. Terlaksananya Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional sebanyak 1 kegiatan.
b. Terpenuhinya bantuan bagi Warakawuri Pahlawan Nasional sebanyak 1 orang.
c. Terpenuhinya bantuan bagi 31 orang Janda Perintis Kemerdekaan.
d. Terpenuhinya bantuan bagi Veteran dan Keluarganya sebanyak 280 orang.
e. Terlaksananya Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan sebanyak 9 kegiatan.
f. Terlaksananya Ziarah Wisata Kepahlawanan sebanyak 9 kegiatan.
g. Terlaksananya usulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial.
h. Terlaksananya Peringatan Hari Pahlawan sebanyak 1 kegiatan.
i. Terlaksananya Rangkaian Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional sebanyak 1 kegiatan.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya merupakan salah satu wujud apresiasi/ penghargaan atas jasa-jasa perjuangan dan pengabdian para pendahulu bangsa khususnya Pahlawan Nasional, Perintis Kemerdekaan dan
Veteran dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Rekomendasi
a. Perlu adanya kesinambungan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya.
b. Adanya dukungan anggaran di kabupaten/ kota dalam perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya.
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) menjadi tolok ukur dan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan di bidang kesejahteraan sosial dan diharapkan dapat menjadi acuan/ pedoman di dalam pelaksanaan kegiatan.
Semarang, Februari 2017
KEPALA BIDANG
PEMBERDAYAAN SOSIAL
WADYO BASUKI, SH., MM.
Pembina Tingkat I
NIP. 19650705 199103 1 012
KAK memuat : 1. Nama Program dan Kegiatan 2. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan 3. Sasaran (Jenis PMKS/PSKS dan Volume) 4. Detail teknis tahapan pelaksanaan kegiatan atau pengorganisasian kegiatan OUTLINE KAK : 1. Pendahuluan (uraian pentingnya kegiatan harus dilaksanakan dan dasar hukum, maksud dan tujuan) 2. Sasaran 3. Waktu dan lokasi Kegiatan 4. hasil yang diharapkan (output dan outcome) 5. Penutup (kesimpulan dan rekomendasi)
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2018
I. LATAR BELAKANG
Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Jawa
Tengah merupakan salah satu bidang yang memiliki tugas dan fungsi
melaksanakan rehabilitasi sosial terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagaimana telah diatur di dalam
Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Adapun sasaran PMKS
yang menjadi bagian tanggung jawab penanganan oleh Bidang
Rehabilitasi Sosial meliputi adalah :
Lanjut Usia Terlantar
Anak Jalanan
Anak Nakal/ ABH
Anak dan Remaja Terlantar
Penyandang Disabilitas
Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP)
Eks Pekerja Seks Komersil (PSK)
Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT)
PMKS yang mendapatkan fasilitasi kegiatan melalui warung sosial
Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran (KTK PM) dan Korban
Perdagangan Orang (KPO)
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
diselenggarakan melalui sistem kelembagaan dan berbasis masyarakat.
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui sistem kelembagaan
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor
109 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada Panti
Pelayanan Sosial, Sasana Pelayanan Sosial dan Panti Persinggahan
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
2
Sosial, sedangkan pelayanan oleh panti swasta dapat dilaksanakan di
dalam maupun di luar panti. Sedangkan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial berbasis masyarakat dilakukan dengan cara
pemberian pelayanan kesejahteraan sosial kepada PMKS yang masih
berada di tengah-tengah keluarganya maupun lingkungan masyarakat
dengan melibatkan segenap potensi sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) yang ada. Dengan cara demikian diharapkan seluruh
stakeholder terkait (keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama,
perangkat wilayah, unsur PSKS) dapat mengambil peran dan tugasnya
masing – masing dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.
II. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah;
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
3
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2014
tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas;
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Jawa Tengah;
12. Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
13. Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi
Jawa Tengah.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
Maksud dilaksanakan program dan kegiatan pada Bidang
Rehabilitasi Sosial adalah :
Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas;
Melaksanakan Kegiatan Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial
Keliling (UPSK) terhadap PMKS;
Melaksanakan Kegiatan Perlindungan Sosial Terhadap
Lanjut Usia;
Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak
Nakal/ABH;
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
4
Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak
Jalanan;
Melaksanakan Kegiatan Penanganan Terhadap Anak dan
Remaja Terlantar;
Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Bekas
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) ;
Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Eks
Wanita Tuna Susila (WTS);
Melaksanakan Kegiatan Penjaringan dan Pendampingan
Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT) dan
Kelompok Rentan;
Melaksanakan Kegiatan Penanganan dan Pemberian
Bantuan Sosial Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak
Kekerasan;
Melaksanakan Kegiatan Pembinaan PMKS melalui Warung
Sosial.
2. TUJUAN
Meningkatkan kesejahteraan sosial anak dan lanjut usia;
Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial penyandang
disabilitas;
Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial PMKS Tuna
Sosial dan Korban Perdagangan Orang.
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
5
IV. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018
sebagaimana terlampir pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Lokasi Kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018
NO
KEGIATAN
LOKASI
SASARAN
1 Rehabsos Penyandang Disabilitas
1. Kabupaten Kudus 2. Kabupaten Grobogan 3. Kabupaten Tegal 4. Kabupaten Kendal 5. Kabupaten Purworejo 6. Kabupaten Wonogiri 7. Kabupaten Pemalang 8. Kota Semarang 9. Kabupaten Banyumas 10. Kabupaten Jepara 11. Kabupaten Semarang 12. Kabupaten Temanggung 13. Kabupaten Pati 14. Kabupaten Sragen 15. Kabupaten Blora 16. Kabupaten Magelang 17. Kota Surakarta 18. Kabupaten Cilacap 19. Kabupaten Demak 20. Kabupaten Boyolali 21. Kabupaten Karanganyar 22. Kabupaten Pekalongan
1.200 org
2 Fasilitasi UPSK terhadap PMKS
1. Kabupaten Grobogan 2. Kabupaten Rembang 3. Kota Surakarta 4. Kabupaten Boyolali 5. Kota Pekalongan 6. Kabupaten Purworejo 7. Kabupaten Kebumen
1.500 org
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
6
8. Kabupaten Pekalongan 9. Kabupaten Tegal 10. Kabupaten Brebes
3 Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia
1. Kabupaten Sragen 2. Kabupaten Cilacap 3. Kabupaten Purworejo 4. Kabupaten Semarang 5. Kabupaten Rembang 6. Kabupaten Kebumen 7. Kabupaten Kendal 8. Kabupaten Pemalang
990 org dan 1 lembaga Komda Lansia Prov. Jateng
4 Rehabsos Terhadap Anak Nakal/ABH
1. Kota Surakarta 2. Kabupaten Jepara 3. Kabupaten Magelang 4. Kabupaten Brebes 5. Kabupaten Klaten 6. Kabupaten Demak 7. Kota Semarang 8. Kabupaten Banyumas
430 org
5 Rehabsos Terhadap Anak Jalanan
1. Kota Semarang 2. Kabupaten Semarang 3. Kabupaten Grobogan 4. Kabupaten Jepara 5. Kabupaten Sukoharjo 6. Kabupaten Demak 7. Kabupaten Magelang 8. Kabupaten Kebumen 9. Kabupaten Pekalongan 10. Kota Surakarta
1.000 org
6 Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar
1. Kota Magelang 2. Kabupaten Tegal 3. Kota Salatiga 4. Kabupaten Boyolali 5. Kabupaten Purworejo
560 org
7 Pelayanan Sosial Terhadap BWBLP
1. Kabupaten Purworejo 2. Kabupaten Purbalingga 3. Kabupaten Banjarnegara 4. Kabupaten Pekalongan
140 org
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
7
8 Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila
1. Kabupaten Banyumas 2. Kabupaten Wonosobo 3. Kabupaten Pati 4. Kabupaten Jepara 5. Kabupaten Purbalingga
140 org
9 Penjaringan dan Pendampingan PGOT
1. Kabupaten Wonogiri 2. Kabupaten Pekalongan 3. Kabupaten Kebumen 4. Kabupaten Magelang 5. Kabupaten Banyumas
1.310 org
10 Penanganan dan Pemberian Bansos Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan
Jawa Tengah 150 org
11 Pembinaan PMKS melalui warung sosial
Panti Pemerintah Kota Surakarta
20 org
V. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial
Tahun 2018 sebagaimana terlampir pada tabel 5.1 di bawah ini :
Tabel 5.1
Ruang Lingkup Kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018
NO
KEGIATAN
URAIAN TAHAPAN
1 Rehabsos Penyandang Disabilitas
Bimbingan Pemantapan dan Keterampilan Praktis
Penyerahan Bantuan
Pembinaan Lanjut
Seleksi penerima manfaat tahun
2019
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
8
Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tk. Provinsi Jawa Tengah
2 Fasilitasi UPSK terhadap PMKS
Seleksi Kader RBM
Koordinasi Persiapan Pelaksanaan UPSK
Pembukaan UPSK
Pelaksanaan UPSK
Monitoring Rujukan Penerima Manfaat
3 Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia
a. Kegiatan Lanjut Usia
Sosialisasi Teknis Kegiatan
Penyerahan Bantuan
Monitoring dan Evaluasi
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
Verifikasi usulan penghargaan lanjut usia
Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tk. Provinsi Jawa Tengah
b. Fasilitasi Komda Lansia Prov.Jateng
Kunker Fasilitasi Pemberdayaan Komda Lansia
Monitoring dan Evaluasi Komda Lansia Kab/Kota
4 Rehabsos Terhadap Anak Nakal/ABH
Sosialisasi Teknis Kegiatan
Penyerahan Bantuan
Monitoring dan Evaluasi
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
5 Rehabsos Terhadap Anak Jalanan
Sosialisasi Teknis Kegiatan
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
9
Penyerahan Bantuan
Monitoring dan Evaluasi
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
6 Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar
Sosialisasi Teknis Kegiatan
Penyerahan Bantuan
Monitoring dan Evaluasi
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
Pembinaan Panti Asuhan Swasta
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tk. Provinsi Jawa Tengah
7 Pelayanan Sosial Terhadap BWBLP
Bimbingan Sosial
Penyerahan Bantuan
Pembinaan Perorangan
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
8 Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila
Bimbingan Sosial
Penyerahan Bantuan
Pembinaan Perorangan
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
9 Penjaringan dan Pendampingan PGOT
Bimbingan Sosial
Penyerahan Bantuan
Pembinaan Perorangan
Seleksi penerima manfaat tahun 2019
10 Penanganan dan Pemberian Bansos Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan
Seleksi
Bimbingan Teknis Pemantapan
Pembinaan dan Evaluasi
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
10
Penjangkauan KTK PMBS
Pendampingan Penyerahan Bantuan
Penjemputan PMBS
11 Pembinaan PMKS melalui warung sosial
Sinkronisasi Program Warung Sosial
Launching/Peresmian Warung Sosial
Supervisi Warung Sosial
VI. SUMBER DANA
Pelaksanaan kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial – Dinas
Sosial Provinsi Jawa Tengah dibiayai dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah.
VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial dilaksanakan selama
satu tahun anggaran atau 12 (dua belas) bulan.
VIII. SPESIFIKASI RINCIAN ANGGARAN
Rincian Anggaran Kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun
2018 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (Rp. 3.522.390.000,-).
Belanja Pegawai : Rp. 283.050.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 2.600.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 465.565.000
c. Peringatan HDI : Rp. 173.775.000
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
11
2. Kegiatan Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling
(UPSK) terhadap PMKS (Rp. 1.662.890.000,-).
Belanja Pegawai : Rp. 534.500.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bahan Material : Rp. 195.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 933.390.000
3. Kegiatan Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia (Rp.1.200.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 168.700.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 710.000.000
b. Peringatan HLUN : Rp. 100.840.000
c. Komda Lansia & proses kegiatan : Rp. 220.460.000
4. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Nakal/ABH (Rp.666.000.000,-).
Belanja Pegawai : Rp. 92.800.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 430.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 143.200.000
5. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Jalanan
(Rp. 1.325.000.000,-).
Belanja Pegawai : Rp. 133.000.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 1.000.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 192.000.000
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
12
6. Kegiatan Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar (Rp. 800.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 184.100.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 385.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 115.780.000
c. Peringatan HAN : Rp. 115.200.000
7. Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan/BWBLP (Rp. 300.000.000,-).
Belanja Pegawai : Rp. 59.600.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 140.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 100.400.000
8. Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna
Susila (WTS) Rp. 281.000.000,-. Belanja Pegawai : Rp. 44.500.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 140.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 96.500.000
9. Kegiatan Penjaringan dan Pendampingan Pengemis,
Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT) dan Kelompok Rentan (Rp. 1.002.800.000,-)
Belanja Pegawai : Rp. 90.900.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 400.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 511.900.000
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
13
10. Kegiatan Penanganan dan Pemberian Bantuan Sosial Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan (Rp. 500.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 45.000.000
Belanja Barang Jasa
a. Belanja Bansos : Rp. 225.000.000
b. Proses kegiatan : Rp. 230.000.000
11. Kegiatan Pembinaan PMKS melalui Warung Sosial (Rp. 97.325.000,-). Belanja Pegawai : ----
Belanja Barang Jasa : Rp. 97.325.000,-
IX. PELAPORAN
Adapun sistematika penyusunan laporan masing-masing kegiatan
pada Bidang Rehabilitasi Sosial adalah sebagai berikut :
Pendahuluan
Memuat Latar Belakang, Dasar Pelaksanaan Kegiatan, serta
Maksud dan Tujuan.
Pelaksanaan Kegiatan
Memuat nama kegiatan ( indikator kinerja, sasaran, lokasi
kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan) dan Proses
Pelaksanaan Kegiatan (penggunaan anggaran, dan sistem
pelaksanaan anggaran).
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Memuat unsur hasil berupa : analisis efektivitas capaian fisik,
analisis efektivitas capaian keuangan, pengukuran kinerja
kegiatan, pengukuran capaian sasaran, analisa kinerja
kegiatan, analisa dampak/manfaat dan unsur faktor yang
KAK Bidang Rehabilitasi Sosial
14
mempengaruhi berupa : faktor pendukung, faktor
penghambat, dan peluang serta tantangan.
Penutup
Memuat kesimpulan dan saran kegiatan.
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan pada Bidang
Rehabilitasi Sosial – Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai
dasar penyusunan anggaran kegiatan Tahun 2018.
KEPALA BIDANG REHABILITASI SOSIAL
SOESMIASIH PRAWIRO, SH NIP. 19620531 198903 2 003
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PEMUTAKHIRAN DATA KEMISKINAN
I. LATAR BELAKANG
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi
standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi
ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun
papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak
berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti
standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Kemiskinan
merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berkaitan,antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan,
akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender,dan kondisi
lingkungan.
Kemiskinan dalam perspektif kesejahteraan sosial dimaknai sebagai
kemiskinan yang pada awalnya disebabkan oleh rendahnya taraf ekonomi,
kemudian dikarenakan terlalu lama dalam kondisi tersebut baik karena
faktor tidak disengaja, disengaja maupun karena dipelihara menyebabkan
efek domino yaitu tumbuhnya patologi atau masalah-masalah sosial.
Sedangkan resiko ketika kemiskinan sudah menjadi masalah sosial adalah
selain harus menyelesaikan masalah ekonomi itu sendiri juga mengatasi
masalah sosial yang timbul. Contohnya adalah: munculnya kriminalitas,
budaya malas, korupsi, disparitas sosial yang menyebabkan konflik, dan
ketergantungan pada pihak lain.
Program pengentasan kemiskinan akan berjalan dengan baik, apabila
pemerintah daerah memiliki data tentang rumah tangga miskin yang akurat
dan up-to-date sehingga program yang akan diberikan kepada rumah
tangga miskin menjadi tepat sasaran. Kata kuncinya adalah tersedianya
data rumah tangga miskin yang baik akan dijadikan database kemiskinan.
Keberadaan data penduduk miskin itu sendiri sangatlah penting, karena
dengan adanya sistem informasi tersebut pemerintah daerah dapat
mengetahui berapa jumlah peduduk miskin yang ada di daerahnya,
seberapa parah tingkat kemiskinan yang dialami dan siapa sajakah yang
telah menerima bantuan dari pemerintah. Pengolahan data kemiskinan
bertujuan untuk menyajikan informasi yang berkaitan penduduk miskin
yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan data tersebut dapat digunakan oleh
stakeholder sebagai acuan dalam menentukan program kegiatan yang
akan dilaksanakan. Permasalahan yang sering terjadi dalam program-
program pengentasan kemiskinan adalah tidak selarasnya antara program
yang dicanangkan dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat,bahkan
mungkin sama sekali tidak tersentuh, sehingga hasil yang diperoleh sudah
barang tentu jauh dari harapan masyarakat. Hal ini pada umumnya terjadi
karena data penduduk miskin tidak tertata dengan baik, sehingga program
pengentasan kemiskinan belum tepat objek dan sasaran yang berhak
menerimanya.
Seksi Pengolahan Data kemiskinan Bidang Penanganan fakir Miskin
merupakan Seksi yang baru terbentuk di Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur
No. 63 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi
Jawa Tengah. Seksi ini mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan data kemiskinan
II. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir
Miskin
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Gubernur No. 63 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud disusunnya Kerangka Acuan Kerja Kegiatan pemutakhiran Data
Kemiskinan adalah untuk menghasilkan data dan informasi sebagai
bahan perumusan strategi, arah kebijakan serta program kegiatan
penanggulangan kemiskinan secara terarah, efektif, efisien dan terpadu
dalam mendorong terwujudnya Visi dan Misi Dinas Sosial provinsi Jawa
Tengah
b. Tujuan
1) Menjabarkan program kegiatan yang lebih rinci, terarah, terukur dan
dapat dilaksanakan selama Tahun 2018;
2) Untuk meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi
data kemiskinan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam rangka upaya penanganan fakir miskin
3) mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi
sumber daya serta produktif dalam rangka peningkatan kinerja
khususnya dalam penanganan fakir miskin.
4) Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program
kegiatan pengolahan data kemiskinan sebagai database kegiatan
penanganan fakir miskin di Jawa Tengah;
IV. SASARAN
a. Dinas Sosial Kabupaten/Kota
b. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
c. Fakir Miskin
V. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Pemutakhiran Data Kemiskinan dilaksanakan di 35 Kabupaten/
Kota di Jawa Tengah
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tahapan Kegiatan
a. Pengumpulan Data Awal
Pengumpulan data merupakan langkah mendasar dari upaya
pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan. Data dan
informasi yang dikumpulkan mencakup berbagai indikator sosial
ekonomi yang dapat memberikan pemahaman akurat tentang
kondisi masyarakat miskin, dan data/informasi kinerja
kebijakan/program penanggulangan kemiskinan yang dapat
memberikan gambaran status dan pencapaian upaya pemenuhan
hak-hak dasar masyarakat miskin.
Data awal yang digunakan adalah Basis Data terpadu yang
dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia yang bisa
diakses melalui website Siskadasatu.kemensos.go.id
BDT pada tahun 2015 telah dilakukan pemutakhiran data dengan
b. Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi
1. Tujuan
Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi bertujuan untuk membangun
/ memantapkan kesamaan pemahaman/persepsi tentang
pentingnya keberadaan data yang representatif dalam upaya
penanganan kemiskinan serta sinergisitas kesipaan
Kabupaten/Kota dalam melakukan verifikasi dan validasi data
kemiskinan
2. Peserta
70 orang terdiri dari :
a) 35 Dinas Sosial Kabupaten/Kota
b) 35 Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan
3. Waktu
Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi dilaksanakan pada bulan
Pebruari 2018 di Provinsi
c. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota
1. Tujuan
Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota bertujuan untuk
melakukan konsolidasi keterpaduan dan sinergisitas kesiapan
semua stakeholder di tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka
pelaksanaan verifikasi dan validasi data kemiskinan tingkat
Kabupaten/Kota
2. Peserta
25 Orang terdiri dari :
a) Dinas Sosial Kab./Kota
b) TKSK
c) Stakeholder terkait
3. Waktu
Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi dilaksanakan pada bulan
Maret 2018 di kabupaten/Kota
d. Verifikasi dan Validasi data Kemiskinan
1. Tujuan
Verifikasi dan validasi data kemiskinan dilaksanakan untuk
meminimalisir adanya inclusion error dan exclusion error
sehingga menghasilkan informasi yang representatif
2. Petugas
Petugas verifikasi dan validasi data kemiskinan terdiri dari :
a) Petugas Dinas Sosial Kab./Kota
b) Aplikator Dinas Sosial Kab./Kota
c) TKSK
3. Waktu
Verifikasi dan Validasi dilaksanakan pada bulan Maret –
Oktober 2018
e. Workshop Pengolahan Data Kemiskinan
1. Tujuan
Workshop dilaksanakan untuk mengolah data menjadi satu
informasi yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam
penyusunan program penanganan kemiskinan.
Workshop dilakukan dengan melakukan pengolahan data
penerima manfaat program-program kemiskinan yang telah
dilaksanakan dengan data yang dihasilkan dari hasil verifikasi
dan validasi.
Hasil yang diharapkan adalah tersedianya informasi
2. Peserta
70 Orang terdiri dari :
a) 35 Petugas Dinas Sosial Kab./Kota
b) 35 Aplikator Dinas Sosial Kab./Kota
4. Waktu
Workshop pengolahan data dilaksanakan pada bulan
November 2018
f. Pelaporan
Pelaporan bertujuan untuk mempertanggungjawabkan hasil
pelaksanaan kegiatan Pemutakhiran data kemiskinan
B. Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya Terlampir
VII. OUTPUT DAN OUTCOME
A. Output
a. Tersedianya data Kemiskinan yang representatif
b. Tersedianya Informasi kemiskinan sebagai dasar penyusunan
kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan
B. Outcome
a. Memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan.
b. Terwujudnya pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai
kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan
VIII. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja program Pemutakhiran Data
kemiskinan ini kami susun dengan harapan akan menjadi acuan dalam
melaksanakan langkah-langkah kegiatan di Seksi Pengolahan Data
Kemiskinan, sehingga perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan
terarah dalam pencapaian tujuan.
Semarang, 16 Pebruari 2017
Kepala Bidang Penanganan Fakir
Miskin
ADJI HADIPRAKOSO, AKS.MP.
NIP. 19631113 198910 1 001
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOP DES
Rapat Koordinasi
Provinsi
Rapat Koordinasi
Kab./Kota
Verifikasi dan Validasi
Data
Workshop Pengolahan
data kemiskinan
Pelaporan