kegagaln_pasar

10
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal. Dalam banyak hal , terjadinya kegagalan pasar disebabkan biaya transaksi pertukaran bukanlah tanpa biaya , misalnya saja , biaya untuk memperoleh informasi , biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam perencanaan , dan sebagainya. Bagi konsumen , untuk memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit , begitu juga mengenai kualitas input yang akan dibeli oleh produsen. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar , maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.

Upload: ari-budiansyah

Post on 03-Jul-2015

596 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kegagaln_pasar

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut.

Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.

Dalam banyak hal , terjadinya kegagalan pasar disebabkan biaya transaksi pertukaran bukanlah tanpa biaya , misalnya saja , biaya untuk memperoleh informasi , biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam perencanaan , dan sebagainya. Bagi konsumen , untuk memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit , begitu juga mengenai kualitas input yang akan dibeli oleh produsen.

Dalam hal terjadinya kegagalan pasar , maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.

Page 2: kegagaln_pasar

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pasar

Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli

barang dan jasa.

Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan

dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan,

ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak

manapun.

2. Jenis-Jenis Pasar

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi

2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

a. Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat

dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

b. Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang

akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat

dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan

menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

a. Pasar Tradisional

Page 3: kegagaln_pasar

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli

dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan

adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

b. Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan

dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah

di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang

tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.

Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang

dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

Pasar Lokal

Pasar Daerah

Pasar Nasional dan

Pasar Internasional

3. Jenis Pasar Berdasarkan Pesaingannya

a. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan

memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh

produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak

- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)

- Posisi tawar konsumen kuat

Page 4: kegagaln_pasar

- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

- Sensitif terhadap perubahan harga

- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

b.Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan

produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara

produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack),

nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda

- Mirip dengan pasar persaingan sempurna

- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda

- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga

- Relatif mudah keluar masuk pasar

c. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen

atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri

semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar oligopoli :

- Harga produk yang dijual relatif sama

- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses

- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar

- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

d. Pasar Monopoli

Page 5: kegagaln_pasar

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau

penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan

kereta api (perumka), dan lain sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopoli :

- Hanya terdapat satu penjual atau produsen

- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli

- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang

banyak

- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh

sumber daya yang sulit didapat

- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan

- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Tambahan :

- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja

yang membeli produk yang dihasilkan.

- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-

undang anti monopoli.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Kegagalan Pasar

Page 6: kegagaln_pasar

Menurut Mankiw (2004) kegagalan pasar (market failure) adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya (resource) secara efisien. Hal ini dapat terjadi diantaranya akibat eksternalitas (externality) dan kekuatan pasar (market power). Externalitas adalah dampak akibat tindakan seseorang atau perusahaan terhadap kesejahteraan orang lain. Sedangkan kekuatan pasar adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk mempengaruhi harga pasar. Ketika pasar mengalami kegagalan, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk mendorong terciptanya efisiensi dan keadilan.

Menurut Rahardja & Manurung (1999), pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Sayangnya, kenyataannya asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi di dunia nyata. Sebagai akibatnya terjadilah kegagalan pasar di mana pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien. Penyebab kegagalan tersebut antara lain:

1. Informasi tidak sempurna (incomplete information). Pada kenyataannya kita tidak pernah tahu persis tentang kualitas barang yang digunakan. Ketika ingin membeli mobil bekas, seseorang yang kurang memahami seluk-beluk mobil bekas dapat menyewa montir mobil yang dapat dipercaya. Perusahaan yang ingin merekrut calon pegawai kadang-kadang terpaksa memakai jasa konsultan.

2. Daya monopoli (monopoly power). Asumsi pasar persaingan sempurna adalah produsen begitu banyak dan kecil-kecil sehingga secara individu tidak mampu mempengaruhi pasar. Dengan kondisi demikian para produsen dalam memasok barang bereferensi pada harga yang berlaku di pasar, sehingga mereka hanya menjadi price taker. Akan tetapi kenyataannya sering terjadi dalam pasar hanya ada satu (monopoli) atau beberapa produsen (oligopoli). Mereka dapat mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga (price setter). Mereka bisa saja memproduksi barang dengan jumlah yang sedikit dengan harga yang tinggi (jika dibandingkan dengan kuantitas dan harga keseimbangan).

3. Eksternalitas (externality). Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya secara normal. Sebagai contoh, pabrik tapioka yang membuang limbahnya ke sungai. Kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi pabrik tapioka. Akibatnya, walaupun biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu investasi fasilitas pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya mahal. Sebagian biaya itu ditanggung masyarakat dalam bentuk biaya sosial (social cost)

4. Barang publik (public goods). Asumsi lain yang diperlukan agar pasar dapat berjalan dengan efisien adalah barang yang dipertukarkan bersifat private (rival dan exclusive). Rival artinya barang tidak dapat dikonsumsi secara bersama-sama (bukan hanya satu orang) tanpa saling merugikan. Contohnya, bila satu kaleng soft drink telah kita minum, maka orang lain tidak dapat menikmatinya lagi. Exclusive artinya untuk mendapatkan barang tersebut seseorang harus memenuhi syaratnya (misalnya dengan membayarnya). Beberapa barang private juga dapat dipecah-pecah (divisible), misalnya ketika seseorang membeli soft drink, ia dapat membeli yang botol besar, botol kecil, atau kaleng. Dalam kehidupan nyata, ada barang-barang yang bersifat non-rivalry, non-exclusive (atau non-excludable), dan non divisible. Barang-barang tersebut disebut barang publik (public goods).

Page 7: kegagaln_pasar

Contoh barang publik adalah trotoar (yang tidak dipenuhi pedagang kaki lima). Trotoar bersifat non-rivalry, artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya. Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya. Bersifat non-divisible artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat menggunakan trotoar tersebut seutuhnya (kecuali bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh pedang kaki lima). Barang publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider), yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila swasta yang menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian akibat free rider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik disediakan oleh pemerintah.

5. Barang altruisme (altruism good). Barang altruisme adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan suka rela, contohnya ialah darah, ginjal dan organ tubuh manusia lainnya. Supply darah ada karena murni rasa kemanusiaan. Apabila barang ini diserahkan kepada mekanisme pasar maka tidak akan terbentuk pasar karena aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran agama. Bahkan sekalipun harga sebuah ginjal begitu mahal, kita tidak dapat menemukan perusahaan yang kegiatannya adalah menjual ginjal dan organ-organ tubuh lainnya dengan berorientasi profit (kecuali mungkin di pasar gelap). Untuk menangani supply-demand barang altruisme, pemerintah membentuk PMI (Palang Merah Indonesia) atau membuat berbagai regulasi yang mencegah jual-beli organ tubuh secara ilegal.

Rahardja & Manurung (1999) menambahkan, kegagalan pasar seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah. Tujuan campur tangan tersebut antara lain:

a. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan;

b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan secara teratur dan stabil;

c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik monopoli yang merugikan;

d. Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dane. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari

atau dikurangi.

2. Campur Tangan Pemerintah

a. Campur tangan pemerintah untuk mencegah terjadinya kegagalan pasar

Page 8: kegagaln_pasar

Untuk mencegah terjadinya kegagalan pasar, salah satunya adalah dengan campur tangan pemerintah melalui: pajak dan subsidi; produksi sektor swasta, penetapan undang-undang mengenai antitrust; dan regulasi pemerintah.

Namun demikian, terdapat pertentangan terhadap campur tangan pemerintah dalam mencegah terjadinya kegagalan pasar yang disebabkan faktor: kegagalan pemerintah yang dapat menyebabkan kegagalan pasar; penyelanggaraan fasilitas umum yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh pihak swasta, tetapi justru dilaksanakan oleh pemerintah; dan terjadinya monopoli dari pemerintah.

b. Kegagalan pemerintah untuk mencegah kegagalan pasar

Kegagalan pemerintah meliputi permasalahan demokrasi yang menyangkut ketidakadilan pelaksanaannya, permasalahan birokrat yang meliputi kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dan ketidakefisienan partisipasi birokrat, permasalahan birokrasi yang menyangkut ketidakefisienan, ketidakjelasan, ketidaklengkapan dan ketiadaan peraturan pemerintah serta ketidaktepatan implementasinya, dan masalah desentralisasi yang menyangkut ketidaktepatan implementasi dalam pembagian tugas dan dana.

Masalah lain dalam kehidupan ini adalah masalah keadilan atau pemerataan yaitu keadilan atas kesempatan dan keadilan atas pendapatan. Keadilan atas kesempatan contohnya adalah untuk memperoleh pendidikan, akses transportasi, air dan listrik. Keadilan atas pendapatan kalau di luar negeri berupa social security (disediakan oleh pemerintah) dan di Indonesia berupa upah minimum regional (diatur olah pemerintah untuk disediakan pemerintah sendiri maupun swasta).