kebutuhan ibu bersalin selama kala ii

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta)nyang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri).Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang di tandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan keluarganya ,sangat penting untuk di ingat bahwa persalian adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi sepanjang proses melahirkan .dukungan terus menerus dan penatalaksanaan yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Persalinan II? 1

Upload: ridhailham

Post on 31-Oct-2015

379 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

BAB I

PENDAHULUAN

       A.     Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan

plasenta)nyang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan

lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan

sendiri).Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang di tandai

dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.

Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien

dan keluarganya ,sangat penting untuk di ingat bahwa persalian adalah proses yang

normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya

komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati

dengan ketat pasien dan bayi sepanjang proses melahirkan .dukungan terus menerus

dan penatalaksanaan yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu

pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan

memuaskan.

   

 B.     Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Persalinan II?

2.    Asuhan apa saja yang di berikan pada Ibu   di persalian kala II?

3.    Apa kebutuhan ibu pada saat persalinan kala II?

C.      Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui defenisi persalinan kala II.

2.    Untuk mengetahui Asuhan yang diberikan pada ibu di kala II.

3.    Untuk mengetahui kebutuhan ibu pada persalinan kala II.

1

Page 2: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

BAB II

                                                     PEMBAHASAN

      A.     PENGERTIAN PERSALINAN KALA II (PENGELUARAN BAYI )

            Kala II adalah kala pengeluaran bayi ,di mulai dari pembukaan lengkap

sampai bayi lahir Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan meneran akan

mendorong bayi hingga lahir .Proses ini biasanya berlangsung 2 Jam pada

primigravida dan 1 jam pada multigravida. Diagnosi prsalina kala II ditegakkan

dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap

dan kepala janinsudah tampak pada vulva.

Gejala Utama Kala II adalah sebagai berikut :

1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit ,dengan durasi 50- 100 detik

2. Menjelang akhir kala I ,Ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan

secara mendadak.

3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap  diikuti keingina meneran

karena tertekannya fleksus frankenhouser

4. Dua kekuatan ,yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga

kepala membuka pintu; suboksiput bertindak sebagai hipomochlion ,berturut-

turut lahir ubun-ubun besar ,dahi,hidung dan muka serta kepala seluruhnya.

5. Kepala lahir seluruhnya dan di ikuti oleh putaran paksi luara,yaitu penyesuaian

kepala pada punggung.

6. Setelah putaran paksi luar berlangsung maka persalinan bayi ditolong dengan

jalan berikut :

a. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian di

tarik curam kebawah untuk melahirkan sisa badan bayi.

b. Setelah kedua bahi bayi lahir ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi

c. Bayi lahir diikuti oleh sisa sisa air ketuban

d. Lamanya kala II persalinan untuk primigarvida 50 menit dan multigravida 30

menit.

2

Page 3: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

B.     ASUHAN KALA II

Asuhan yang di berikan oleh bidan ,Asuhan yang berikan terbagi atas 2

yaitu:

1. Pemantauan Ibu

a) Kontraksi

His atau kontraksi harus selalu dipantau selama kala II Persalinan karena

selain dorongan meneran pasien, Kontraksi uterus merupakan kunci dari

proses persalinan .beberapa kriteris dalam pemantau kontraksi uterus pada

kala II :

1) Frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit

2) Intensistas kontraksi kuat

3) Durasi lebih dari 40 detik

b) Tanda-tanda kala II

Bidan harus dapat mengidentifikasi keadaan pasien mengenai tanda –tanda

yang khas dari kala II sebagai patokan untuk melaksanakan asuhan

persalinan kala II yang tepat .

Beberapa kriteria pasien sudah dalam persalinan kala II :

1) Merasa ingin meneran dan biasanya sudah tidak bias menahannya

2) Perenium menonjol

3) Merasa seperti ingin buang air besar

4) Lubang vagina dan sfingter ani membuka

5) Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat (jika ketuban sudah pecah)

c) Tanda vital

Pemeriksaan tanda vital pada pasien sangat perlu dilakukan dengan tujuan

untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyulit persalinan. Tekanan darah

diperiksa setiap 15 menit dengan waktu pemeriksaan diantara 2 kontraksi,

tanda vital lain seperti suhu, nadi, pernapasan diperiksa setiap jam.

d) Kandung Kemih

Pemantauan kandung kemih selama kala II persalinan merupakan lanjutan

dari pemantauan pada kala I persalinan. Selama kala I bidan harus berusaha

sedapat mungkin agar pasien dapat berkemih secara alamiah. Namun jika

3

Page 4: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

ditemukan adanya distensi pada kandung kemih, bidan perlu

mempertimbangkan pemasangan kateter. Beberapa pertimbangan bidan

untuk melakukan pemasangan kateter pada kala II :

1) Ketidaknyamanan bagi pasien

2) Apakah kandung kemih memang perlu untuk dipasangkan

3) Peningkatan risiko infeksi kandung kemih akibat tindakan pemasangan

kateter

e) Hidrasi

Pemberian hidrasi pada kala II didasarkan pada perubahan fisiologis pada

pasien kala II yang mengalami peningkatan suhu sehingga akan

mengeluarkan lebih banyak keringat, kondisi kekurangan cairan akibat

berkeringat semakin meningkat sehingga pasien perlu mendapatkan suplai

energy berupa minuman.

f) Kemajuan Persalianan dan Upaya Meneran

Kriteria kemajuan persalinan hasil dari upaya mendorong pasien yang efektif

adalah :

1) Penonjolan perineum

2) Pembukaan anus

3) Mekanisme persalinan

4) Pada tahap selanjutnya semakin terlihatnya bagian terbawah janin dijalan

lahir

g) Integritas Perinuem

Dalam memantau perineum, bidan mengidentifikasi elastisitas perineum

beserta kondisi pasien serta TBJ (Taksiran Berat Janin) untuk membuat

keputusan dilakukannya episiotomy.

h) Kebutuhan dan Jenis Episiotomi

Indikasi utama untuk melakukan episiotomy adalah gawat janin, diharapkan

dengan memperluas jalan lahir akan dapat mempercepat proses kelahiran

sehingga tindakan resusitasi pada bayi dapat segera dilakukan.

Beberapa pertimbangan mengenai keputusan untuk melakukan

episiotomy adalah sebagai berikut :

4

Page 5: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

1) Apakah lebih baik dilakukan episiotomy atau membiarkan perineum

robek jika kelahiran dengan perineum, perineum utuh tidak

memungkinkan.

2) Kebutuhan tehadap ruang untuk melakukan intervensi dan manipulasi

yang diperlukan, pertimbangan ini terjadi pada kasus malpresentasi dan

malposisi janin.

3) Ukuran bayi atau TBJ lebih dari 4000 gram.

i) Melahirkan kepala

Bimbing ibu u/ meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan

diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada

perut ibu. Saat sub occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan

melindungi perineum dengan dialas lipatan kain dibawah bokong ibu,

sementara tangan kiri menahan puncat kepala agar tidak terjadi defleksi yang

terlalu cepat saat kepala lahir, Mengusapkan kasa/kain bersih untuk

membersihkan muka janin dari lendir dan darah.

j) Memeriksa Tali Pusat

Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernapas

cepat. Raba leher bayi, apakah ada leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar

lepaskan melewati kepala bayi. 

k) Melahirkan Bahu

Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan memeriksa tali

pusat, tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya dan awasi rotasi spontan

kepala bayi.

Setelah rotasi eksternal, letakan satu tangan pada setiap sisi kepala bayi dan

beritahukan pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya. Lakukan

tarikan perlahan kearah bawah dan luar secara lembut (Kearah tulang

punggung ibu hingga bahu bawah tampak dibawah arkus pubis. Angkat

kepala bayi kearah atas dan luar (mengarah ke langit-langit) untuk

melahirkan bahu posterior bayi.

5

Page 6: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

l) Melahirkan Sisa Tubuh Bayi

Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin

bagian posterior dengan ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan

keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri

memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan

lahir.

Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah

bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan

ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin).Setelah seluruh badan bayi

lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi

menghadap kearah penolong. Nilai bayi, kemudian letakan bayi diatas perut

ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila tali pusat terlalu

pendek, letakan bayi di tempat yang memungkinkan.

m) Memotong tali pusat

Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali

pusat. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus

bayi. Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem

kedua 2 cm dari klem pertama. Memegang tali pusat diantara 2 klem

menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari tangan kiri, memotong

tali pusat diantara kedua klem.

    

2. Pemantauan Janin

1) Saat bayi belum lahir

a. Frekuensi DJJ

Aspek pemantauan frekuensi DJJ adalah satu-satunya indikator yang

menunjukkan kesejahteraan janin dalam uterus. DJJ diperiksa setiap30

menit dan hasilnya dituliskan dalam partograf.

b. Bagian terendah janin

Bidan sangat perlu untuk melakukan pemantaun terhadap bagian terendah

janin, hal ini berkaitan dengan posisi ubun-ubun kecil dengan presentasi

6

Page 7: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

kepala, letak muka, atau ubun-ubun besar yang mengindikasikan

kemungkinan akan ada kesulitan dalam proses kelahiran kepala.

c. Penurunan bagian terendah janin

Pemantauan ini berkaitan dengan proses kemajuan persalinan mulai dari

penurunan sampai dengan lahirnya kepala.

2) Saat Bayi Sudah Lahir

Sesaat setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian sekilas untuk menilai

kesejahteraan bayi scara umum. Aspek yang dinilai adalah warna kulit dan

tangis bayi. Jika warna kulit adalah kemerahan dan bayi dapat menangis

spontan maka ini sudah cukup untuk dijadikan data awal bahwa bayi dalam

kondisi baik.

C.   KEBUTUHAN IBU DALAM KALA II

1. Pendampingan terus – menerus

2. Bebas dari pajanan dan kemungkinan terkontaminasi kuman penyebab

infeksi

3. Support dari keluarga

4. Bimbingan cara  meneran , sebaiknya bukan instruksi

5. Hidrasi

6. Privasi

7. Suhu ruangan yang tidak terlalu panas

8. Informasi yang mendukung kepastian mengenai perjalanan persalinannya.

9. Dukungan dan penghargaan dari penolong persalinan

10.Penjelasan dan permintaan persetujuan dari penolong persalinan terhadap

tindakan apapun yang dilakukan terhadap dirinya.

7

Page 8: Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II

BAB III

PENUTUP   

A. Kesimpulan

Kala II adalah kala pengeluaran bayi ,di mulai dari pembukaan lengkap

sampai bayi lahir Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan meneran akan

mendorong bayi hingga lahir .Asuhan Kala II yaitu :

1) Pemantauan Ibu

a) Kontraksi

b) Tanda-tanda kala II

c) Tanda vital

d) Kandung kemih

e) Hidrasi

f) Kemajuan persalinan dan upaya meneran

g) Integritas perineum

h) Kebutuhan dan jenis episiotomy

i) Melahirkan kepalaMemeriksa Tali Pusat

j) Melahirkan Bahu

k) Melahirkan Sisa Tubuh Bayi

l) Memotong tali pusat

2) Pemantauan Jani

a) Frekuensi DJJ

b) Bagian terendah janin

c) Penurunan bagian terendah

3) Saat bayi sudah lahir

       

B.  Saran

Penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami tentang  kala II

persalinan serta asuhan kala II yang di berikan pada ibu dan kebutuhan ibu pada kala

II persalinan .

8