kebudayaan suku banten terhadap permainan debus dan kesurupan

5
Kebudayaan suku Banten terhadap permainan debus dan kesurupan. Banten adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan sekaligus nama suku bangsa asal yang terdapat di prov insi tersebut. Sebagian orang berpend apat bahwa orang Banten adalah ora ng Sun da jug a, kar ena keb uda ya an ya ng dit umb uhk emb angkan ole h mer eka pad a umumny a sa ma de ng an oran g Sunda. Dala m kebahasaan misal ny a, or ang Ba nt en men ggu nakan bah asa yang mer eka sebu t sebaga i "Sunda-Banten", ya itu bahasa ya ng menunjukkan beberapa perbedaan dibandingkan dengan bahasa Sunda yang lain, terutama dalam intona sin ya. Le pas dari ma sal ah kesamaan dan perbedaan ke buday aan yang ditumbuhkembangkan oleh orang Sunda dan orang Banten itu, yang jelas bahwa Banten adalah sebuah suku bangsa yang ada di rovinsi Banten !elalatoa, #$$%&. Sebag aiman a masya rakat suku bangsa lainny a di Indon esia, orang Bante n juga mempuny ai  berbagai jenis kesenian tradisional. Salah satu diantaranya yang kemudian yang kemudian menjadi label masyarakat Banten adalah debus#&. 'rtinya, jika seseorang mendengar kata "debus", maka yang terlintas dalam benaknya adalah "Banten". (ono n, kesenian yang disebu t sebag ai debu s ada hubungan nya dengan tarikat )i*aia h yang dibawa oleh +urrudin 'r-)aniry ke 'eh pada abad ke-#. ara pengikut tarikat ini ketika sedang dalam kondisi epiphany !kegembiraan yang tak terhingga karena "bertatap muka" dengan uhan&, kerap menghantamkan berbagai benda tajam ke tubuh mereka. /iloso*i yang mereka gunakan adalah "lau haula walla 0uwata ilabillahil 1aliyyil adhim" atau tiada daya upaya melainkan karena 'llah semata. 2adi, kalau 'llah mengi3inkan, maka pisau, golok,  parang atau peluru sekalipun tidak akan melukai mereka. Di Banten pada awalnya kesenian ini ber*ungsi untuk menyebarkan ajaran Islam. +amun,  pada masa penjajahan Belanda dan pada saat pemerintahan Sultan 'gung irtayasa, seni ini dig una kan unt uk memban gki tka n semang at pej uan g dan rakya t Ban ten unt uk mel awa n Belanda. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan 3aman, kesenian ini hanya ber*ungsi sebagai sarana hiburan semata. Pemain ara pemain debus terdiri dari seorang syeh !pemimpin permainan&, beberapa orang pe3ikir,  pemain, dan penabuh gendang. #-4 minggu sebelum diadakanny a pertunjukan debus biasanya  para pemain akan melaksanakan pantangan-pantangan tertentu agar selamat ketika mel aku kan per tun juk an, ya itu5 !#& tidak bol eh min um-minu man ker as6 !4& tidak bol eh  berjudi6 !7& tidak boleh menuri6 !8& tidak boleh tidur dengan isteri atau perempuan lain6 dan lain sebagainya. empat dan eralata n ermainan ermainan debus biasanya dilakukan di halaman rumah pada saat diadakannya aara-aara lain yang melib atkan banyak orang. eralatan yan g digun akan dalam permai nan adalah5 !#& debus dengan gada-nya !4& golok yang digunakan untuk mengiris tubuh pemain debus6 !7&  pisau juga digunakan untuk mengiris tubuh pemain6 !8& bola lampu yang akan dikunyah ata u dimakan !sama seperti permainan kuda lumping di 2awa engah dan imur6 !%& pani yang digunakan untuk menggoreng telur di atas kepala pemain6 !& buah kelapa 6 !9& minyak tanah

Upload: oktaviano-satria-p

Post on 09-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pariwisata

TRANSCRIPT

7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 1/4

Kebudayaan suku Banten terhadap permainan debus dan

kesurupan.

Banten adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan sekaligus nama suku bangsa asal

yang terdapat di provinsi tersebut. Sebagian orang berpendapat bahwa orang Banten adalahorang Sunda juga, karena kebudayaan yang ditumbuhkembangkan oleh mereka pada

umumnya sama dengan orang Sunda. Dalam kebahasaan misalnya, orang Banten

menggunakan bahasa yang mereka sebut sebagai "Sunda-Banten", yaitu bahasa yang

menunjukkan beberapa perbedaan dibandingkan dengan bahasa Sunda yang lain, terutama

dalam intonasinya. Lepas dari masalah kesamaan dan perbedaan kebudayaan yang

ditumbuhkembangkan oleh orang Sunda dan orang Banten itu, yang jelas bahwa Banten

adalah sebuah suku bangsa yang ada di rovinsi Banten !elalatoa, #$$%&.

Sebagaimana masyarakat suku bangsa lainnya di Indonesia, orang Banten juga mempunyai

 berbagai jenis kesenian tradisional. Salah satu diantaranya yang kemudian yang kemudian

menjadi label masyarakat Banten adalah debus#&. 'rtinya, jika seseorang mendengar kata"debus", maka yang terlintas dalam benaknya adalah "Banten".

(onon, kesenian yang disebut sebagai debus ada hubungannya dengan tarikat )i*aiah yang

dibawa oleh +urrudin 'r-)aniry ke 'eh pada abad ke-#. ara pengikut tarikat ini ketika

sedang dalam kondisi epiphany !kegembiraan yang tak terhingga karena "bertatap muka"

dengan uhan&, kerap menghantamkan berbagai benda tajam ke tubuh mereka. /iloso*i yang

mereka gunakan adalah "lau haula walla 0uwata ilabillahil 1aliyyil adhim" atau tiada daya

upaya melainkan karena 'llah semata. 2adi, kalau 'llah mengi3inkan, maka pisau, golok,

 parang atau peluru sekalipun tidak akan melukai mereka.

Di Banten pada awalnya kesenian ini ber*ungsi untuk menyebarkan ajaran Islam. +amun,

 pada masa penjajahan Belanda dan pada saat pemerintahan Sultan 'gung irtayasa, seni ini

digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat Banten untuk melawan

Belanda. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan 3aman, kesenian ini hanya ber*ungsi

sebagai sarana hiburan semata.

Pemain

ara pemain debus terdiri dari seorang syeh !pemimpin permainan&, beberapa orang pe3ikir,

 pemain, dan penabuh gendang. #-4 minggu sebelum diadakannya pertunjukan debus biasanya

 para pemain akan melaksanakan pantangan-pantangan tertentu agar selamat ketikamelakukan pertunjukan, yaitu5 !#& tidak boleh minum-minuman keras6 !4& tidak boleh

 berjudi6 !7& tidak boleh menuri6 !8& tidak boleh tidur dengan isteri atau perempuan lain6 dan

lain sebagainya.

empat dan eralatan ermainan

ermainan debus biasanya dilakukan di halaman rumah pada saat diadakannya aara-aara

lain yang melibatkan banyak orang. eralatan yang digunakan dalam permainan adalah5 !#&

debus dengan gada-nya !4& golok yang digunakan untuk mengiris tubuh pemain debus6 !7&

 pisau juga digunakan untuk mengiris tubuh pemain6 !8& bola lampu yang akan dikunyah atau

dimakan !sama seperti permainan kuda lumping di 2awa engah dan imur6 !%& pani yang

digunakan untuk menggoreng telur di atas kepala pemain6 !& buah kelapa 6 !9& minyak tanah

7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 2/4

dan lain sebagainya. Sementara alat musik pengiringnya antara lain5 !#& gendang besar6 !4&

gendang keil6 !7& rebana6 !8& seruling6 dan !%& kerek.

Jalannya Permainan

ermainan debus pada umumnya diawali dengan mengumandangkan beberapa lagutradisional !sebagai lagu pembuka atau "gembung"&. Setelah gembung berakhir, maka

dilanjutkan dengan pembaaan 3ikir dan belum atau maapat yang berisi puji-pujian kepada

'llah Swt dan +abi uhammad Saw. ujuannya adalah agar mendapat keselamatan selama

mempertunjukkan debus. Setelah 3ikir dan maapat selesai, maka dilanjutkan dengan

 permainan penak silat yang diperagakan oleh satu atau dua pemain tanpa menggunakan

senjata tajam.

(egiatan selanjutnya adalah permainan debus itu sendiri yang berupa berbagai maam

atraksi, seperti5 menusuk perut dengan menggunakan debus6 mengupas buah kelapa dan

memeahkannya dengan ara dibenturkan ke kepala sendiri6 memotong buah kelapa dan

membakarnya di atas kepala6 menggoreng telur dan kerupuk di atas kepala6 menyayat tubuhdengan sejata tajam seperti golok dan pisau6 membakar tubuh dengan minyak tanah atau

 berjalan-jalan di atas bara api6 memakan kaa dan atau bola lampu6 memanjat tangga yang

anak tangganya adalah mata golok-golok tajam dengan bertelanjang kaki6 dan menyiram

tubuh dengan air keras.

Sebagai tambahan, pada atraksi penusukan perut dengan menggunakan debus, seorang

 pemain memegang debus, kemudian ujungnya yang runing ditempelkan ke perut pemain

lainnya. Setelah itu, seorang pemain lain akan memegang kayu pemukul yang disebut gada

dan memukul bagian pangkal debus berkali-kali. 'pabila terjadi "keelakaan" yang

mengakibatkan pemain terluka, maka Syeh akan menyembuhkannya dengan mengusap

 bagian tubuh yang terluka disertai dengan membaa mantra-mantra, sehingga luka tersebut

dalam dapat sembuh seketika. (emudian, ketika atraksi penyayatan tubuh dengan sejata

tajam seperti golok dan pisau, pemain akan menusukkan senjata tersebut ke beberapa bagian

tubuhnya seperti55 leher, perut, tangan, lengan, dan paha. +amun, melakukannya, ia

menguapkan mantra-mantra agar tubuhnya kebal dari senjata tajam. Salah satu ontoh

mantranya adalah5 ":aram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan

dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. 'ku

menguapkan kalimat la ilaha illahu". Dan, ketika atraksi pemakanan kaa dan atau bola

lampu, yang dimuntahkan bukannya serpihan kaa melainkan puluhan ekor kelelawar hidup.

Nilai Budaya

ermainan debus yang dilakukan oleh masyarakat Banten, jika diermati seara mendalam,

maka di dalamnya mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai auan dalam

kehidupan bersama dan bekal kehidupan di kemudian hari. +ilai-nilai itu antara lain kerja

sama, kerja keras, dan religius.

 +ilai kerja sama terermin dalam usaha para pemain yang saling bahu-membahu dalam

menunjukkan atraksi-atraksi debus kepada para penonton. +ilai kerja keras terermin dalam

usaha pemain untuk dapat memainkan debus. Dalam hal ini seseorang yang ingin memainkan

debus harus berlatih seara terus menerus sambil menjalankan syarat-syarat dan pantangan-

 pantangan tertentu agar ilmu debusnya menjadi sempurna. Dan, nilai religius terermin dalamdoa-doa yang dipanjatkan oleh para pemain. Doa-doa tersebut dibaakan dengan tujuan agar 

7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 3/4

 para pemain selalu dilindungi dan mendapat keselamatan dari 'llah S; selama

menyelenggarakan permainan debus.

Dimana selama berlangsungnya debus, terkadang ada saja beberapa orang yang mengalami

kesurupan. +tah itu dari penonton ataupun pemainnya sendiri.

(eperayan sebagian besar manusia akan keberadaan alam gaib dan roh telah berlangsung

sejak lama, keyakinan ini juga dikuatkan lagi oleh berbagai budaya serta agama yang ada dan

diwariskan seara turun temurun. 'pakah dunia gaib benar adanya, atau hanya keyakinan

manusia semata karena mewarisi keperayaan masa lampau< (esurupan merupakan salah

satu bentuk argumentasi dari keberadaan dunia lain tersebut. 'tau mungkin keyakinan

terhadap dunia meta*isika telah membentuk ruang tersendiri dalam psikologis manusia

sehingga akhirnya *enomena tersebut benar-banar menjadi nyata bagi yang memperayainya.

anda keberadaan mahluk halus dikenali dalam beberapa kejadian, seperti tangisan bayi,

lolongan anjing, bulu kuduk yang tiba-tiba merinding dan yang paling meyakinkan

adalah *enomena kesurupan. Bagi mereka yang kritis, kejadian-kejadian tersebut tentulah

akan dipertanyakan kembali kebenarannya. Bayi yang menangis apakah benar karena melihat

mahluk halus atau karena tubuhnya merasa kurang sehat atau sedang lapar< 'njing yang

melolong apakah karena merasakan keberadaan roh jahat atau sekedar mengkomunikasikan

keberadaannya kepada anjing lainnya< Begitupun mengenai orang yang kesurupan,

sebenarnya apa yang sedang terjadi pada mereka<

ekanan hidup dapat berpengaruh sangat buruk terhadap mental seseorang. Sebagai pelarianatas permasalahan hidup tersebut, biasanya seseorang dapat terjerumus menjadi pengguna

narkoba dan minuman keras. =*ek penggunaan narkoba akan merusak area hippoampus dan

amygdala di otak yang merupakan pusat memori dan kesadaran serta menyebabkan paranoid.

2ika kita perhatikan, antara e*ek penggunaan narkoba, kegilaan dan kesurupan memiliki iri

yang hampir serupa dan ketiganya sama-sama berlatar belakang gangguan mental atas

 permasalahan hidup. http5>>anehdidunia.blogspot.om

(esurupan memiliki kemiripan dengan gejala Delusi dan :isteria. ?rang yang

sedang kesurupan, hampir tidak ada bedanya dengan penderita shi3opherenia, mereka tidak

sadar bahwa sedang mengalami delusi. Delusi sendiri dapat diartikan sebagai ekspresi

keperayaan yang bersi*at ilusi yang dimunulkan dalam tingkah kehidupan nyata. erkataan

dan ekspresi yang dikeluarkan oleh penderita delusi terlihat begitu nyata, sehingga orang lain

akan memperayai dengan apa yang diuapkan oleh si penderita.

@ejala lainnya yang memiliki kemiripan antara kesurupan dan masalah psikologis adalah

keperibadian ganda. ?rang-orang yang kesurupan biasanya menampilkan penitraan pribadi

yang berbeda dengan kesehariannya. Seperti berbiara dengan suara yang berbeda,

 bertingkahlaku seperti orang lain, bahkan terkadang dijumpai kasus orang yang sedang

kesurupan dapat berbiara dalam bahasa asing, padahal menurut kesaksian orang terdekat, diatidak pernah belajar bahasa tersebut. Bukan hanya bertingkah seperti orang lain yang dapat

7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 4/4

menggunakan bahasa asing, kasus-kasus kesurupan juga biasa ditemukan si penderita yang

 bertingkah laku seperti hewan dan mahluk gaib seperti setan dan siluman.

2ika diperhatikan melalui perspekti* sejarah, kasus kesurupan memiliki tahapan dalam tiap

masanya. Semakin hari kasus-kasus kesurupan semakin beragam, mengikuti perkembangan3aman. Beberapa orang menganggap bahwa *enomena kesurupan terkait kultur dan sangat

 berhubungan dengan budaya serta keperayaan masyarakat lokal setempat. (arena itulah tiap

agama dan bangsa memiliki pola kesurupan yang berbeda dan pola penanganan yang berbeda

 pula. http5>>anehdidunia.blogspot.om

erdapat berbagai jenis kesurupan yang ada, seperti kesurupan yang diakibatkan oleh roh

 jahat atau setan, dirasuki oleh leluhur yang sudah tiada, kerasukan tokoh atau siluman sakti.

Bahkan jenis kesurupan yang paling baru diyakini disebabkan oleh mahluk asing atau yang

kita kenal sebagai alien.

(asus kesurupan yang paling umum di jumpai adalah kerasukan setan, atau roh dari mahluk

gaib. Dunia barat dan timur memiliki iri dan penanganan yang berbeda dalam menindak-

lajuti kasus kesurupan setan ini, tergantung dari mitos dan agama yang diyakini oleh

masyarakat lokal tempat kejadian berlangsung.

Dalam keperayaan (atolik )oma, kasus-kasus kesurupan yang menimpa manusia

disebabkan oleh setan untuk menipu dan mengalihkan keperayaan seseorang dari agama dan

tuhannya. @ejala awal kesurupan biasanya ditandai dengan menarik dirinya seseorang dari

lingkungan pergaulan, kelelahan, anggota tubuh menjadi lebih kuat, sampai akhirnyakesadarannya diambilalih seara total. Sang penderita dapat disembuhkan jika setan yang

merasukinya memberitahukan namanya. +ama nama setan yang diperaya merasuki tubuh

seseorang seperti5 'balam, Beel3ebub, Leviathan, Ba1al. (etika sang pengusir roh atau yang

dikenal dengan ritual =Aorism telah berhasil mengungkap nama setan yang merasuki pasien,

 barulah ritual tersebut dapat diselesaikan dan roh jahat yang merasuki dapat diusir.

Sama halnya dengan keperayaan (atolik )oma, dalam agama lain juga roh jahat diperaya

 bertanggung jawab atas kasus-kasus kesurupan. Seperti dalam Islam, seseorang yang

mengalami kesurupan diyakini karena raganya telah dikuasai oleh jin jahat yang bertujuan

untuk menyesatkan iman seseorang dari agama dan tuhan. 2ika umat (atolik melakukan

 pengusiran setan dengan membaakan ayat-ayat sui dari 'lkitab, maka dalam Islam hal

serupa juga dilakukan. 'yat-ayat sui 'l10uran diyakini dapat menyembuhkan dan mengusir

 jin yang sedang mendiami tubuh seseorang. Dari ontoh kasus dua agama besar ini dapat kita

lihat bahwa ternyata penanganan atas penderita kesurupan sangat terkait dengan keyakinan

yang dimiliki oleh si penderita itu sendiri.