kebudayaan suku banten terhadap permainan debus dan kesurupan
DESCRIPTION
pariwisataTRANSCRIPT
7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan
http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 1/4
Kebudayaan suku Banten terhadap permainan debus dan
kesurupan.
Banten adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan sekaligus nama suku bangsa asal
yang terdapat di provinsi tersebut. Sebagian orang berpendapat bahwa orang Banten adalahorang Sunda juga, karena kebudayaan yang ditumbuhkembangkan oleh mereka pada
umumnya sama dengan orang Sunda. Dalam kebahasaan misalnya, orang Banten
menggunakan bahasa yang mereka sebut sebagai "Sunda-Banten", yaitu bahasa yang
menunjukkan beberapa perbedaan dibandingkan dengan bahasa Sunda yang lain, terutama
dalam intonasinya. Lepas dari masalah kesamaan dan perbedaan kebudayaan yang
ditumbuhkembangkan oleh orang Sunda dan orang Banten itu, yang jelas bahwa Banten
adalah sebuah suku bangsa yang ada di rovinsi Banten !elalatoa, #$$%&.
Sebagaimana masyarakat suku bangsa lainnya di Indonesia, orang Banten juga mempunyai
berbagai jenis kesenian tradisional. Salah satu diantaranya yang kemudian yang kemudian
menjadi label masyarakat Banten adalah debus#&. 'rtinya, jika seseorang mendengar kata"debus", maka yang terlintas dalam benaknya adalah "Banten".
(onon, kesenian yang disebut sebagai debus ada hubungannya dengan tarikat )i*aiah yang
dibawa oleh +urrudin 'r-)aniry ke 'eh pada abad ke-#. ara pengikut tarikat ini ketika
sedang dalam kondisi epiphany !kegembiraan yang tak terhingga karena "bertatap muka"
dengan uhan&, kerap menghantamkan berbagai benda tajam ke tubuh mereka. /iloso*i yang
mereka gunakan adalah "lau haula walla 0uwata ilabillahil 1aliyyil adhim" atau tiada daya
upaya melainkan karena 'llah semata. 2adi, kalau 'llah mengi3inkan, maka pisau, golok,
parang atau peluru sekalipun tidak akan melukai mereka.
Di Banten pada awalnya kesenian ini ber*ungsi untuk menyebarkan ajaran Islam. +amun,
pada masa penjajahan Belanda dan pada saat pemerintahan Sultan 'gung irtayasa, seni ini
digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat Banten untuk melawan
Belanda. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan 3aman, kesenian ini hanya ber*ungsi
sebagai sarana hiburan semata.
Pemain
ara pemain debus terdiri dari seorang syeh !pemimpin permainan&, beberapa orang pe3ikir,
pemain, dan penabuh gendang. #-4 minggu sebelum diadakannya pertunjukan debus biasanya
para pemain akan melaksanakan pantangan-pantangan tertentu agar selamat ketikamelakukan pertunjukan, yaitu5 !#& tidak boleh minum-minuman keras6 !4& tidak boleh
berjudi6 !7& tidak boleh menuri6 !8& tidak boleh tidur dengan isteri atau perempuan lain6 dan
lain sebagainya.
empat dan eralatan ermainan
ermainan debus biasanya dilakukan di halaman rumah pada saat diadakannya aara-aara
lain yang melibatkan banyak orang. eralatan yang digunakan dalam permainan adalah5 !#&
debus dengan gada-nya !4& golok yang digunakan untuk mengiris tubuh pemain debus6 !7&
pisau juga digunakan untuk mengiris tubuh pemain6 !8& bola lampu yang akan dikunyah atau
dimakan !sama seperti permainan kuda lumping di 2awa engah dan imur6 !%& pani yang
digunakan untuk menggoreng telur di atas kepala pemain6 !& buah kelapa 6 !9& minyak tanah
7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan
http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 2/4
dan lain sebagainya. Sementara alat musik pengiringnya antara lain5 !#& gendang besar6 !4&
gendang keil6 !7& rebana6 !8& seruling6 dan !%& kerek.
Jalannya Permainan
ermainan debus pada umumnya diawali dengan mengumandangkan beberapa lagutradisional !sebagai lagu pembuka atau "gembung"&. Setelah gembung berakhir, maka
dilanjutkan dengan pembaaan 3ikir dan belum atau maapat yang berisi puji-pujian kepada
'llah Swt dan +abi uhammad Saw. ujuannya adalah agar mendapat keselamatan selama
mempertunjukkan debus. Setelah 3ikir dan maapat selesai, maka dilanjutkan dengan
permainan penak silat yang diperagakan oleh satu atau dua pemain tanpa menggunakan
senjata tajam.
(egiatan selanjutnya adalah permainan debus itu sendiri yang berupa berbagai maam
atraksi, seperti5 menusuk perut dengan menggunakan debus6 mengupas buah kelapa dan
memeahkannya dengan ara dibenturkan ke kepala sendiri6 memotong buah kelapa dan
membakarnya di atas kepala6 menggoreng telur dan kerupuk di atas kepala6 menyayat tubuhdengan sejata tajam seperti golok dan pisau6 membakar tubuh dengan minyak tanah atau
berjalan-jalan di atas bara api6 memakan kaa dan atau bola lampu6 memanjat tangga yang
anak tangganya adalah mata golok-golok tajam dengan bertelanjang kaki6 dan menyiram
tubuh dengan air keras.
Sebagai tambahan, pada atraksi penusukan perut dengan menggunakan debus, seorang
pemain memegang debus, kemudian ujungnya yang runing ditempelkan ke perut pemain
lainnya. Setelah itu, seorang pemain lain akan memegang kayu pemukul yang disebut gada
dan memukul bagian pangkal debus berkali-kali. 'pabila terjadi "keelakaan" yang
mengakibatkan pemain terluka, maka Syeh akan menyembuhkannya dengan mengusap
bagian tubuh yang terluka disertai dengan membaa mantra-mantra, sehingga luka tersebut
dalam dapat sembuh seketika. (emudian, ketika atraksi penyayatan tubuh dengan sejata
tajam seperti golok dan pisau, pemain akan menusukkan senjata tersebut ke beberapa bagian
tubuhnya seperti55 leher, perut, tangan, lengan, dan paha. +amun, melakukannya, ia
menguapkan mantra-mantra agar tubuhnya kebal dari senjata tajam. Salah satu ontoh
mantranya adalah5 ":aram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan
dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. 'ku
menguapkan kalimat la ilaha illahu". Dan, ketika atraksi pemakanan kaa dan atau bola
lampu, yang dimuntahkan bukannya serpihan kaa melainkan puluhan ekor kelelawar hidup.
Nilai Budaya
ermainan debus yang dilakukan oleh masyarakat Banten, jika diermati seara mendalam,
maka di dalamnya mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai auan dalam
kehidupan bersama dan bekal kehidupan di kemudian hari. +ilai-nilai itu antara lain kerja
sama, kerja keras, dan religius.
+ilai kerja sama terermin dalam usaha para pemain yang saling bahu-membahu dalam
menunjukkan atraksi-atraksi debus kepada para penonton. +ilai kerja keras terermin dalam
usaha pemain untuk dapat memainkan debus. Dalam hal ini seseorang yang ingin memainkan
debus harus berlatih seara terus menerus sambil menjalankan syarat-syarat dan pantangan-
pantangan tertentu agar ilmu debusnya menjadi sempurna. Dan, nilai religius terermin dalamdoa-doa yang dipanjatkan oleh para pemain. Doa-doa tersebut dibaakan dengan tujuan agar
7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan
http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 3/4
para pemain selalu dilindungi dan mendapat keselamatan dari 'llah S; selama
menyelenggarakan permainan debus.
Dimana selama berlangsungnya debus, terkadang ada saja beberapa orang yang mengalami
kesurupan. +tah itu dari penonton ataupun pemainnya sendiri.
(eperayan sebagian besar manusia akan keberadaan alam gaib dan roh telah berlangsung
sejak lama, keyakinan ini juga dikuatkan lagi oleh berbagai budaya serta agama yang ada dan
diwariskan seara turun temurun. 'pakah dunia gaib benar adanya, atau hanya keyakinan
manusia semata karena mewarisi keperayaan masa lampau< (esurupan merupakan salah
satu bentuk argumentasi dari keberadaan dunia lain tersebut. 'tau mungkin keyakinan
terhadap dunia meta*isika telah membentuk ruang tersendiri dalam psikologis manusia
sehingga akhirnya *enomena tersebut benar-banar menjadi nyata bagi yang memperayainya.
anda keberadaan mahluk halus dikenali dalam beberapa kejadian, seperti tangisan bayi,
lolongan anjing, bulu kuduk yang tiba-tiba merinding dan yang paling meyakinkan
adalah *enomena kesurupan. Bagi mereka yang kritis, kejadian-kejadian tersebut tentulah
akan dipertanyakan kembali kebenarannya. Bayi yang menangis apakah benar karena melihat
mahluk halus atau karena tubuhnya merasa kurang sehat atau sedang lapar< 'njing yang
melolong apakah karena merasakan keberadaan roh jahat atau sekedar mengkomunikasikan
keberadaannya kepada anjing lainnya< Begitupun mengenai orang yang kesurupan,
sebenarnya apa yang sedang terjadi pada mereka<
ekanan hidup dapat berpengaruh sangat buruk terhadap mental seseorang. Sebagai pelarianatas permasalahan hidup tersebut, biasanya seseorang dapat terjerumus menjadi pengguna
narkoba dan minuman keras. =*ek penggunaan narkoba akan merusak area hippoampus dan
amygdala di otak yang merupakan pusat memori dan kesadaran serta menyebabkan paranoid.
2ika kita perhatikan, antara e*ek penggunaan narkoba, kegilaan dan kesurupan memiliki iri
yang hampir serupa dan ketiganya sama-sama berlatar belakang gangguan mental atas
permasalahan hidup. http5>>anehdidunia.blogspot.om
(esurupan memiliki kemiripan dengan gejala Delusi dan :isteria. ?rang yang
sedang kesurupan, hampir tidak ada bedanya dengan penderita shi3opherenia, mereka tidak
sadar bahwa sedang mengalami delusi. Delusi sendiri dapat diartikan sebagai ekspresi
keperayaan yang bersi*at ilusi yang dimunulkan dalam tingkah kehidupan nyata. erkataan
dan ekspresi yang dikeluarkan oleh penderita delusi terlihat begitu nyata, sehingga orang lain
akan memperayai dengan apa yang diuapkan oleh si penderita.
@ejala lainnya yang memiliki kemiripan antara kesurupan dan masalah psikologis adalah
keperibadian ganda. ?rang-orang yang kesurupan biasanya menampilkan penitraan pribadi
yang berbeda dengan kesehariannya. Seperti berbiara dengan suara yang berbeda,
bertingkahlaku seperti orang lain, bahkan terkadang dijumpai kasus orang yang sedang
kesurupan dapat berbiara dalam bahasa asing, padahal menurut kesaksian orang terdekat, diatidak pernah belajar bahasa tersebut. Bukan hanya bertingkah seperti orang lain yang dapat
7/17/2019 Kebudayaan Suku Banten Terhadap Permainan Debus Dan Kesurupan
http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-suku-banten-terhadap-permainan-debus-dan-kesurupan 4/4
menggunakan bahasa asing, kasus-kasus kesurupan juga biasa ditemukan si penderita yang
bertingkah laku seperti hewan dan mahluk gaib seperti setan dan siluman.
2ika diperhatikan melalui perspekti* sejarah, kasus kesurupan memiliki tahapan dalam tiap
masanya. Semakin hari kasus-kasus kesurupan semakin beragam, mengikuti perkembangan3aman. Beberapa orang menganggap bahwa *enomena kesurupan terkait kultur dan sangat
berhubungan dengan budaya serta keperayaan masyarakat lokal setempat. (arena itulah tiap
agama dan bangsa memiliki pola kesurupan yang berbeda dan pola penanganan yang berbeda
pula. http5>>anehdidunia.blogspot.om
erdapat berbagai jenis kesurupan yang ada, seperti kesurupan yang diakibatkan oleh roh
jahat atau setan, dirasuki oleh leluhur yang sudah tiada, kerasukan tokoh atau siluman sakti.
Bahkan jenis kesurupan yang paling baru diyakini disebabkan oleh mahluk asing atau yang
kita kenal sebagai alien.
(asus kesurupan yang paling umum di jumpai adalah kerasukan setan, atau roh dari mahluk
gaib. Dunia barat dan timur memiliki iri dan penanganan yang berbeda dalam menindak-
lajuti kasus kesurupan setan ini, tergantung dari mitos dan agama yang diyakini oleh
masyarakat lokal tempat kejadian berlangsung.
Dalam keperayaan (atolik )oma, kasus-kasus kesurupan yang menimpa manusia
disebabkan oleh setan untuk menipu dan mengalihkan keperayaan seseorang dari agama dan
tuhannya. @ejala awal kesurupan biasanya ditandai dengan menarik dirinya seseorang dari
lingkungan pergaulan, kelelahan, anggota tubuh menjadi lebih kuat, sampai akhirnyakesadarannya diambilalih seara total. Sang penderita dapat disembuhkan jika setan yang
merasukinya memberitahukan namanya. +ama nama setan yang diperaya merasuki tubuh
seseorang seperti5 'balam, Beel3ebub, Leviathan, Ba1al. (etika sang pengusir roh atau yang
dikenal dengan ritual =Aorism telah berhasil mengungkap nama setan yang merasuki pasien,
barulah ritual tersebut dapat diselesaikan dan roh jahat yang merasuki dapat diusir.
Sama halnya dengan keperayaan (atolik )oma, dalam agama lain juga roh jahat diperaya
bertanggung jawab atas kasus-kasus kesurupan. Seperti dalam Islam, seseorang yang
mengalami kesurupan diyakini karena raganya telah dikuasai oleh jin jahat yang bertujuan
untuk menyesatkan iman seseorang dari agama dan tuhan. 2ika umat (atolik melakukan
pengusiran setan dengan membaakan ayat-ayat sui dari 'lkitab, maka dalam Islam hal
serupa juga dilakukan. 'yat-ayat sui 'l10uran diyakini dapat menyembuhkan dan mengusir
jin yang sedang mendiami tubuh seseorang. Dari ontoh kasus dua agama besar ini dapat kita
lihat bahwa ternyata penanganan atas penderita kesurupan sangat terkait dengan keyakinan
yang dimiliki oleh si penderita itu sendiri.