kebijakankemenag

15
1

Upload: sri-dwiningsih

Post on 27-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: kebijakankemenag

1

Page 2: kebijakankemenag

2

Keprotokolan :

Latar Belakang : Meningkatkan pembinaan ketertiban dan

penyempurnaan aparatur Departemen Agama agar mampu melaksanakan fungsi, memperlancara pelaksanaan sebagaian tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang agama perlu selalu diadakan upaya peningkatan, penertiban dan penyempurnaan yang meliputi aspek-aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian dan pembinaan fasilitas kerja lain;

Salah satu aspek ketatalaksanaan yang perlu ditingkatkan adalah tugas keprotokolan, agar sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan nilai sosial budaya serta peranan agama dalam berbagai aspek kehidupan bangsa

Page 3: kebijakankemenag

3

Dasar Hukum :* UU Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol;* UU Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan; Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 190 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan;* KMA Nomor 71 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keprotokolan di lingkungan Departemen Agama; * KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kab./Kota.

DASAR HUKUM

Page 4: kebijakankemenag

4

WEWENANG DAN KEWAJIBAN KEPROTOKOLAN PADA PUSAT DAN DAERAH

Pusat :Tugas-tugas keprotokolan tingkat pusat menjadi wewenang

tanggung jawab dan kewajiban Ka. Biro Umum dalam hal ini Kabag TU/Kasubbag Protokol Departemen Agama. Biro

Umum mengkoordinasikan di unit eselon I;Tugas-tugas keprotokolan Irjen, Dirjen dan Badang Penelitan

dan Pengembangan Agama menjadi wewenang dan kewajiban Bagian Umum masing-masing unit eselon I

Daerah :IAIN, yg berwenang adalah Ka. Biro Administrasi Umum

Akademik dan Kemahasiswaan;KANWIL DEPAG PROVIN SI, yg berwenang adalah Kabag TU

dalam hal ini Kasubbag Hukmas dan KUB;KANDEPAG KAB./KOTA. Yg berwenang adalah Kasubbag TU;

PENGADILAN AGAMA, yg berwenang adalah Panitera/ Sekretariat dalam hal ini Kasubbag Umum;

BALAI DIKLAT, yg berwenang adalah Kasubbag TU;MAN/MTs/MIN, yg berwenang adalah Kepala TU;

KUA Kecamatan, yg berwenang adalah Kelapa KUA.

Page 5: kebijakankemenag

5

Pelaksanaan Keprotoklan meliputi :

• Pelantikan pejabat dan serah terima;

• Upacara peresmian; • Upacara peletakan batu pertama; • Upacara bendera; • Upacara hari-hari besar

keagamaan

Page 6: kebijakankemenag

6

Kehumasan Latar Belakang :Fungsi kehumasan mempunyai peranan penting dalam

membina, mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang lebih serasi antara Departemen Agama dan Masyarkat;

Kehumasan berperan penting dalam menunjang suksesnya pelaksanaan tugas pokok Departemen Agama

KEHUMASAN

Dasar Hukum :* KMA Nomor 7 Tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tugas-tugas Kehumasan Departemen Agama;* KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kab./ Kota.

Page 7: kebijakankemenag

7

PENGERTIAN PENGERTIAN

1. Kehumasan :Kehumasan adalah fungsi manajemen untuk membina,

mempertahankan dan mengembangkan hubungan (komunikasi) yang harmonis antara seluruh instansi dilingkungan Departemen Agama dengan masyarakat.

2.Komunikasi :Komunikasi adalah proses penyampaian dan cara-cara /tehnik

penyampaian pesan dalam bentuk lambang-lambang (simbol) yang mempunyai arti dari pengiriman pesan (komunikator) kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain (komunikan) itu mengerti, memahami dan melaksanakan seperti yg dimaksud oleh komunikator dalam pesannya itu.

3.Masyarakat :Masyarakat adalah semua orang baik intern maupun ekstern

Departemen Agama, yang telah ada hubungan ataupun yang diharapkan akan adanya hubungan dengan Departemen Agama

Page 8: kebijakankemenag

8

KEBIJAKAN KEHUMASAN KEBIJAKAN KEHUMASAN KEMENAGKEMENAG

INPUT MASYARAKATOUTPUT DEPAG

@ Pengertian @ Kepercayaan @ Penghargaan @ Simpati @ Dukungan @ Partisipasi @ Kerjasama

* Mengeluarkan juklak keprotokolan dan kehumasan;

* Mengeluarkan KMA 137 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Informasi Keagamaan;

* Mengadakan diklat keprotokolan dan kehumasan;* Mengalokasikan dana kehumasan dalam DIPA;

* Dan berbagai kegiatan simposium kehumasan dan keprotokolan;

* Workshop bagi Pranata Humas;

Page 9: kebijakankemenag

9

KOORDINASI DAN KERJASAMA HUMAS

Antar Humas Departemen Humas Kanwil,Humas IAIN sertapelaksana Humasdilingkungan Departemen Agama;

Antara Humas Depag dan Bakohumas Pusat/Humas Departemen/Lembaga Non Departemen/Lembaga Tinggi Negara/Lembaga Tertinggi Negara;

Antara Humas Kanwil/ Humas IAIN dan Bakohumas Daerah Tk.1/Humas Pemda Tk. I/ Instansi Vertikal lainnya/DPRD Tk. I;

Antara Pelaksana Humas;Kandepag dan Bakohumas Daerah Tk. II/ Humas Pemda Tk. II/Instansi Vertikal/DPRD Tk. II;

Page 10: kebijakankemenag

10

SUMBER KOMUNIKASI • Untuk melaksanakan tugas kehumasan secara efektif

diperlukan penguasaan dan penggunaan teknik komunikasi.

• Sumber Komunikasi antara lain :• Kebijakasanaan umum;• Kebijaksanaan operasional;• Perpu;• Hasil pelaksanaan kebijakan umum dan operasional;• Hasil pelaksanaan tugas umum pemerintah dan

pembangunan khususnya dibidang agama;• Hasil pelaksanaan tugas bidang lain yg terkait;• Referensi lain, dan petunjuk pimpinan

Page 11: kebijakankemenag

11

Tugas sehari-hari Kehumasan Mencover kegiatan upacara/kunjungan kerja / kunjungan tamu

penting;• Mengeluarkan Press Release;• Menganalisa berita-berita dan membuat sanggahan jika diperlukan • Menyelenggarakan pelayanan dan tukar-menukar informasi;• Menyelenggarakan foto berita;• Kontak langsung dengan pimpinan;• Mengatur hubungan dengan pers/ wartawan;• Mengadakan siaran-siaran melalui media elektronik;• Turut mengisi rubrik-rubrik penting dalam pers khusus bidang

agama;• Mengurus langganan koran/majalah dan mengkliping • Mengadakan koordinasi dg humas instansi lain;• Menyelenggarakan penerbitan/publikasi;• Menyelenggarakan pameran keagamaan; • Mengadakan hubungan dan kerjasama dg organisasi/ lembaga

keagamaan;• Mengatur hubungan kerjasama dg lembaga resmi yg mempunyai

hubungan tugas dg departemen;• Mengatur tata usaha kehumasan;• Menyusun laporan

Page 12: kebijakankemenag

12

Kehumasan Pemerintah

kelembagaan Humas (HubunganMasyarakat)dalam setiap instansi pemerintah untukmengimbangi arus informasi di masyarakatyang sewaktu-waktu dapat merugikan instansipemerintah. Humas atau yang lebih dikenalsebagai PR (Public Relation) merupakan salahsatu metode komunikasi untuk menciptakancitra positif dari mitra organisasi/instansi atasdasar menghormati kepentingan bersama.

Page 13: kebijakankemenag

13

Kehumasan Instansi

Pembentukan Humas instansi berfungsiuntuk menterjemahkan kebijakan kepadaIntern (pegawainya) atau masyarakat/publikDan untuk memonitor setiap sikap dan tingkahlaku publik/masyarakat untuk disampaikankepada pimpinan instansi sebagai bahanpengambil keputusan.

Page 14: kebijakankemenag

14

Kode Etik Kehumasan Pemerintah

• Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah adalah setiap pejabat yang mempunyai tugas dan fungsi kehumasan di instansi pemerintah, departemen, lembaga-lembaga negara serta unit-unit usaha lainnya seperti BUMN/BUMD baik di pusat maupun di daerah. Keberadaannya sebagai pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah adalah untuk lebih meningkatkan dan membina citra pemerintah atau organisasi/instansi yang diwakilinya dalam meningkatkan kualitas kerja dan profesionalisme serta mempertinggi daya dan hasil guna yang maksimal dalam rangka operasional kehumasan yang terpadu. Setiap pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah untuk bersikap, berperilaku serta berkepribadian Pancasila dan mengkomunikasikannya secara komunikatif dan profesional dalam rangka menunjang pelaksanaan kebijakan Pemerintah. Kode etik bagi pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah juga dimaksudkan sebagai perwujudan dan jati diri dari profesi kehumasan pemerintah yang terbuka dan komunikatif, sebagai bagian integral dari fungsinya sebagai abdi pemerintah dan masyarakat.

Page 15: kebijakankemenag

15

PENUTUP

TERIMA KASIH