kebijakan(audit(2020(kotaku.pu.go.id/files/media/pustaka/modul dan materi/08... · 2020-03-16 ·...
TRANSCRIPT
{ KEBIJAKAN AUDIT 2020
Disampaikan pada : Workshop Persiapan Audit Tahun 2020
Bogor, 15 sd 17 Maret 2020
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) / NATIONAL SLUM UPGRADING PROJECT (NSUP)
1. Tujuan Audit 2. Ruang Lingkup Audit 3. Lingkup Audit Berdasarkan Pendanaan 4. Sampel Lokasi Audit 5. Kebijakan Audit 6. RMP dan RPL 7. Pendanaan Audit
OUTLINE PAPARAN
A | TUJUAN AUDIT
1. Memberikan opini mengenai Rngkat kewajaran penyajian laporan keuangan program sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada program yang bersangkutan (audit keuangan);
2. Memberikan penilaian atas kecukupan rancangan sistem pengendalian intern program guna mencapai tujuan program, serta penilaian atas Rngkat efekRvitas implementasinya di lapangan;
3. Memberikan penilaian terhadap kepatuhan program berdasarkan jenis kegiatan tertentu yang ditetapkan;
4. MengidenRfikasi dan menginformasikan bilamana dari hasil audit dijumpai adanya indikasi terjadinya fraud dalam pelaksanaan kegiatan program.
5. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan program dan pencapaian kinerja program berdasarkan indikator-‐indikator kinerja yang telah ditetapkan khusus untuk Loan IBRD 8636-‐ID; AIIB LN dan 0004-‐IDN (World Bank).
6. Memberikan penilaian terhadap pelaksasanaan program berdasarkan indikator-‐indikator kinerja yang telah ditetapkan khusus untuk Loan IDN-‐1011 IsIsna’a, Service Ijarah dan ISFD Loan)
B | RUANG LINGKUP AUDIT
Penilaian Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan
Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern
Penilaian Kepatuhan Terhadap Ketentuan Program
Penilaian atas Kinerja Program (khusus Loan IBRD 8636-‐ID dan AIIB LN 0004-‐IDN)
1
2
3
4
1 | AUDIT KEUANGAN
AUDIT KEUANGAN MENCAKUP HAL-‐HAL SEBAGAI BERIKUT:
§ Penilaian atas kesesuaian penyajian format laporan keuangan program dengan format yang telah ditetapkan dan memberikan gambaran yang wajar dan benar (true and fair view) atas operasi keuangan proyek/program;
§ Penilaian atas kecukupan sistem akuntansi/pembukuan program guna mendukung tersajinya laporan keuangan program sesuai dengan prinsip akuntansi/pembukuan yang diterapkan program secara konsisten;
§ Penilaian terhadap ketepatan perhitungan dan pengklasifikasian pengeluaran berdasarkan kategori pengeluaran;
§ Pengujian atas keakurasian jumlah-‐jumlah/angka dalam laporan keuangan dan didukung dengan schedule/da[ar pendukung yang diperlukan;
AUDIT KEUANGAN
§ Pengujian atas kecukupan dan relevansi bukR/dokumen pendukung atas jumlah-‐jumlah pengeluaran dalam laporan keuangan program;
§ Pengujian kesesuaian prosedur atas proses pengadaan barang/jasa konsultan yang dilaksanakan program dengan procurement guidelines/manual proyek yang ditetapkan. Penilaian juga mencakup seleksi atas tenaga konsultan baik konsultan perorangan (individual consultant) maupun perusahaan konsultan (firm consultant) sesuai dengan prosedur seleksi jasa konsultan yang diatur dalam loan/credit agreement; serta reviu dan penilaian atas kapasitas implemenIng agency dalam melaksanakan pengadaan untuk menentukan kecukupan sistem perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan dokumentasi atas proses pengadaan; dan
§ IdenRfikasi terhadap indikasi terjadinya fraud yang memerlukan invesRgasi lebih lanjut.
2 | PENILAIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
LINGKUP PENILAIAN SPI MELIPUTI HAL-‐HAL SEBAGAI BERIKUT:
§ Penilaian terhadap rancangan (design) sistem pengendalian intern program baik pada level enRtas maupun akRvitas program baik enRtas program di proyek pusat maupun pada proyek (satker) pelaksana di daerah;
§ Penilaian dilakukan dengan pendekatan COSO framework yang mencakup komponen Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, AkRvitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Monitoring;
§ Penilaian pengendalian intern dilakukan baik terhadap pelaporan keuangan (financial reporIng) maupun proses kegiatan program (business process);
§ Penilaian terhadap efekRvitas internal control terhadap pelaporan keuangan diarahkan pada persyaratan-‐persyaratan atau kondisi yang mempunyai pengaruh material dan langsung terhadap laporan keuangan dan internal control atas pelaporan keuangan; dan
§ Penilaian pengendalian intern terhadap proses kegiatan program (business process) diarahkan pada kondisi-‐kondisi yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pencapaian tujuan program atau memiliki risiko Rnggi terhadap terjadinya penyalahgunaan/penyimpangan material terhadap pelaksanaan program.
3 | KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PROGRAM
Penilaian kepatuhan atas program dilakukan terhadap kegiatan-‐kegiatan tertentu program yang diperRmbangkan cukup signifikan memiliki peran terhadap keberhasilan program atau merupakan kegiatan yang memiliki risiko Rnggi terjadinya penyimpangan/penyalahgunaan, melipuR:
§ Kepatuhan pada ketentuan tertentu dalam loan agreement dan keabsahan/eligibilitas pengeluaran;
§ Kepatuhan dalam pelaksanaan prosedur pengadaan terutama yang dilakukan oleh masyarakat (dalam hal program pemberdayaan masyarakat), apakah telah mengikuR ketentuan yang digariskan dalam project guideline;
§ Kepatuhan dalam pelaksanaan prosedur pengadaan (kontraktual) BDI Skala Kawasan pada Satker Provinsi → Loan IDB berpedoman pada Prucurement IDB, sedangkan untuk World Bank berpedoman pada Perka LKPP No.21 tahun 2015 tentang Harmonisasi Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
§ Kepatuhan atas pelaksanaan mekanisme tahapan program (sesuai dalam Pedum Kotaku); § Kepatuhan dalam proses pencairan dan penyaluran dana program serta pengelolaan dana,
terutama yang berkaitan dengan Bantuan Dana Pemerintah (SE Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR tgl 06 Mei 2019, No. 13/SE/DC/2019 dan Surat Direktur PKP nomor PR. 01.01-‐CK/124 tanggal 23 April 2019 tentang Revisi Surat Perihal : “Lokasi dan Alokasi bantuan Pemerintah untuk masyarakat (BPM) KOTAKU TA. 2019”dan surat perihal: “Percepatan Pelaksanaan NaRonal Slum Upgrading Program (NSUP) – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun Anggaran 2019 No.01.09-‐CK/69 tanggal 12 Februari 2019.
4 | KEPATUHAN TERHADAP INDIKATOR PROGRAM – A
Penilaian kepatuhan terhadap Indikator Program ini berlaku khusus untuk Loan IBRD 8636-‐ID dan AIIB LN 0004-‐IDN , dengan Indikator Keluaran (Output) sbb :
Ø KOMPONEN-‐1 : Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan 1) Pokja PKP Rngkat nasional terbentuk dan berfungsi, dilaksanakan oleh Rm audit kinerja Kotaku (BPKP
Pusat). 2) Tersedianya database/profil kawasan permukiman kumuh → tetap diisi untuk TA 2019
Ø KOMPONEN-‐2 : Dukungan perencanaan terintegrasi dan Penguatan kapasitas bagi pemda dan masyarakat 1) Pemda telah menyelesaikan dokumen Slum Improvement AcIon Plan (SIAP)/Rencana Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KP-‐KP) dan telah disyahkan oleh BupaR/Walikota → tetap diisi TA 2019
2) 80% kumulaRf (2019) Kelurahan telah menyelesaikan dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan telah dikonsolidasikan kedalam dokumen SIAP/RP2KP-‐KP.
Ø KOMPONEN-‐3 : Infrastruktur Perkotaan dan pelayanan di Kota Prioritas 1) Kabupaten/Kota telah menyelesaikan 80% pembangunan infrastruktur primer dan sekunder dan
pelayanan yang terhubung dengan kawasan kumuh → diisi untuk kab/kota ybs saja (apabila kab/kota ybs sudah terbangun skala kawasan)
2) Jumlah kelurahan yang telah menyelesaikan 90% pembangunan infrastruktur tersier dan pelayanan di kawasan kumuh → diisi diRngkat kab/kota ybs untuk kelurahan yang telah selesai pemb infrastruktur 90% (khusus yang disampel)
3) 90% kumulaRf (2019) infrastruktur dan pelayanan yang dibangun berkualitas baik. 4) 70% (2021) infrastruktur yang dibangun berfungsi baik → TA 2019 tetap diisi infrastruktur yang
berkualitas baik dengan prosentase 70%
4 | KEPATUHAN TERHADAP INDIKATOR PROGRAM – B
Penilaian kepatuhan terhadap Indikator Program ini berlaku khusus untuk Loan IBRD 8636-‐ID; AIIB dan LN 0004-‐IDN , dengan Indikator Keluaran (Output) sbb : Ø KOMPONEN-‐4 : Dukungan pelaksanaan dan bantuan teknis
1) Pemda telah memiliki struktur monitoring dan mengembangkan sistem informasi pelaksanaan proyek secara teratur→ tetap diisi TA 2019 untuk masing-‐masing kab/kota
2) 90% kumulaRf (2019) Kelurahan yang telah melaksanakan audit keuangan tahunan. Catatan : Untuk pengisian indikator program KOTAKU dapat dilihat beberapa petunjuk dalam Juklak Audit Kinerja sebagai berikut : 1) Petunjuk Penilaian Audit Kinerja Loan IBRD 8636 ID dan AIIB LN 0004 IDN 2) Petunjuk Cara Menghitung KPI. 3) Format Laporan Dukungan Audit Laporan Keuangan dan Audit Kinerja (Khusus untuk Loan
IBRD 8636-‐ID dan AIIB LN 0004-‐IDN) yang sudah diberikan contohnya secara lengkap dalam Laporan dan Format Laporan Dukungan Audit Laporan Keuangan dan Kinerja ini juga dipakai untuk Loan IDB-‐ IDN 1011 IsRsna’a, Service Ijarah, ISFD Loan. (sebelumnya Loan IDB IsRsnaa 175, Service Ijarah 174, ISFD 176 tanpa Audit Kinerja.
C | LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / NaQonal Slum Upgrading Project (NSUP) Loan IDN 1011 (IsQsna’a-‐Service Ijarah-‐ISFD Loan) Sebelumnya Loan IDB 174, 175, 176
• Lokasi (15 Provinsi) : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Babel, Lampung, Banten, Jabar, Kalbar, Kaltara dan DKI Jakarta.
• Sumber Dana : Loan IDN 1011 (IsRsna’a, Service Ijarah, ISFD Loan) sebelumnya Loan IDB Service Ijarah 174, IsRsnaa 175, ISFD 176
• Kegiatan Pendanaan Satker Provinsi TA 2019:
1a
No Kategori Kegiatan Lokasi Alokasi DIPA TA 2019 LOAN NSUP Realisasi DIPA TA 2019 LOAN NSUP
Service Ijarah IsQsna’a Service Ijarah IsQsna’a
A DIPA PROVINSI 4,950,000,000 131,543,030,000
3.912.453.000
130.025.249.371
1 Infrastruktur Skala Kawasan 2 Provinsi
8,700,000,000
3.668.734.000
2 Biaya (gaji) Tim Faskel & Tim Korkot dan Peldas 15 Provinsi 122,836,800,000 116.237.975.000
2 Biaya Pelatihan Masyarakat (PKM) Reguler 15 Provinsi 6,230,000,000 6.210.000.000
3 Vocational Training 5 Provinsi 4,950,000,000 3.912.453.000
C | LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / NaQonal Slum Upgrading Project (NSUP) Loan IDN 1011 (IsQsna’a, Service Ijarah, ISFD Loan) sebelumnya Loan IDB 174, 175, 176
• Kegiatan Pendanaan Satker Kabupaten/Kota TA 2019:
1b
No Kategori Kegiatan Lokasi Alokasi DIPA TA 2019 LOAN NSUP Alokasi DIPA TA 2019 LOAN NSUP
IsQsna’a ISFD Loan IsQsna’a ISFD Loan
B DIPA KAB/KOTA 817.500.000.000 4.500.000.000
810.100.000.000
4.500.000.000
1 Infrastruktur Skala Lingkungan categori A1 92 Kab/Kota 817,500,000,000 810.100.000.000
2 BDI PPMK 4 Kab/Kota 4.500.000.000 4.500.000.000
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / NaQonal Slum Upgrading Project (NSUP) WB (IBRD 8636-‐ID)
• Alokasi Infrastruktur Skala Kawasan 6 Provinsi : Jateng, DIY, NTB, Gorontalo, Sultra dan Papua.
• Alokasi Gaji/BOP di 10 Provinsi : Jateng, DIY, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Kalsel dan Kalteng.
• Alokasi Kegiatan PelaRhan Masyarakat/Pelmas di 4 Provinsi : Jateng, JaRm, NTB dan NTT
• Alokasi Rehab dan Rekon Pasca Bencana Palu / CERC di 1 Provinsi : Sulteng
• Alokasi Kegiatan Infrastruktur Skala Lingkungan di 68 Kabupaten/Kota.
2a
C | LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / NaQonal Slum Upgrading Project (NSUP) -‐ AIIB (0004-‐IDN) 2b
• Alokasi Infrastruktur Skala Kawasan 3 Provinsi : Jatim, Kaltim dan Sulsel
• Alokasi Gaji/BOP di 9 Provinsi : Jatim, Sulut, Sulsel, Sultra, Kaltim, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat.
• Alokasi Kegiatan Pelatihan Masyarakat/Pelmas di 14 Provinsi: DIY, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat.
• Alokasi Rehab dan Rekon Pasca Bencana Palu /CERC di 1 Provinsi : Sulteng
• Alokasi Kegiatan Infrastruktur Skala Lingkungan di 45 Kabupaten/Kota.
C | LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN
Rekapitulasi DIPA Satker Provinsi dan Kab/Kota TA. 2019 (WB; AIIB)
C | LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN
1. Menguji proses rekruitmen, mutasi/rotasi, penghenRan kontrak Fasilitator/Korkot/Askot (terhadap Tahun Anggaran yang diaudit)
3. Menguji proses evaluasi kinerja Fasilitator/Korkot sesuai mekanisme yang telah dibuat 4. Pembayaran gaji Fasilitator/Korkot (kebenaran perhitungan, kelengkapan administrasi,
ketepatan waktu pembayaran) 5. Pertanggungjawaban PKM dan PelaRhan Vokasional 6. Proses tahapan kegiatan BPM (bisa dilihat program audit penilaian kepatuhan terhadap
ketentuan program pada satker provinsi dan kabupaten/kota) 7. Proposal kegiatan, Pencairan dana, Penyaluran dana, Pemanfaatan dana 8. Pemeliharaan atas prasarana yang dibangun 9. Proses pengadaan di masyarakat (skala lingkungan) dan proses pengadaan kontraktual pada
satker provinsi (skala kawasan/kota) 10. Proses pengadaan kontraktual pada satker provinsi khusus rahabiltasi dan rekonstruksi
pasca bencana Palu 11. Pertanggungjawaban dana (sesuai dengan SE Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR tgl 06
Mei 2019, No. 13/SE/DC/2019)
KEGIATAN AUDIT ATAS PENDANAAN
No Uraian KF1 Provinsi (Sampel)
KF1 Kab/Kota
(Sampel)
Penyesuaian Catatan
1. Wilayah WB Loan IBRD 8636-‐ID, AIIB LN 0004-‐IDN
19 51
2. Satker Provinsi (IDB) Loan IDN 1011 (IsRsna’a, Service Ijarah, ISFD Loan)
15 37
Jumlah 34 88
D | SAMPLE LOKASI AUDIT
Sampel Lokasi audit hendaknya mengambil Kabupaten/kota yang ada realisasinya (dokumen pencairan dana untuk Satker Provinsi/Kabupaten/Kota TA 2019 kami sertakan dalam flasdisk) dan pengambilan sampel 1 Kabupaten → 3 Kecamatan dan 1 Kecamatan → 3 desa/BKM, apabila jumlah kecamatan dibawah 3 dalam Kabupaten maka dapat diperbanyak desa/BKMnya.
PENGAMBILAN SAMPLE
No Uraian KF 1 (Prov)
KF 1 (Kab/Kot)
12 Sulteng 1 2
13 Sultra 1 1
14 Sulsel 1 5
15 Sulbar 1 2
16 Maluku 1 1
17 Maluku Utara 1 1
18 Papua 1 2
19 Papua Barat 1 1
No Uraian KF 1 (Prov)
KF 1 (Kab/Kot)
1 Jawa Tengah 1 9
2 DI Yogjakarta 1 3
3 Jawa Timur 1 9
4 Bali 1 2
5 NTB 1 2
6 NTT 1 3
7 Kalsel 1 4
8 Kalteng 1 1
9 Kaltim 1 1
10 Sulut 1 1
11 Gorontalo 1 1
WILAYAH PENDANAAN BANK DUNIA
RINCIAN KF1
Catatan atas Rincian KF1-‐Wil.Pendanaan Bank Dunia : Ø Provinsi Bali→Realisasi kegiatan KOTAKU hanya ada 1 Kab, Sisa Kf1 kab.
yang lebih, agar direvisi untuk keg. Lain dalam IKK yang sama. Ø Provinsi NTB→Realisasi kegiatan KOTAKU hanya ada 1 kab, Sisa Kf1 kab.
yang lebih, agar direvisi untuk kegiatan lain dalam IKK yang sama. Ø Provinsi Sulteng→Realisasi kegiatan KOTAKU Prov. Ada 2 jenis :
§ Kegiatan KOTAKU Provinsi § Keg. Rehab dan Rekonstruksi Pasca Bencana di Sulteng ada
tambahan PKPT untuk audit Pasca Bencana di Sulteng untuk realisasi kegiatan Rehab. Dan Rekonstruksi pasca Bencana yang belum diaudit pada tahun 2019/Laporan Sumir 2019.
RINCIAN KF1
No Uraian KF 1 (Prov)
KF 1 (Kab/Kot)
12 Jawa Barat 1 9
13 Kalimantan Barat
1 1
14 Kalimantan Utara
1 2
15 Aceh 1 5
No Uraian KF 1 (Prov)
KF 1 (Kab/Kot)
1 Sumut 1 6
2 Sumbar 1 3
3 Riau 1 2
4 Kepri 1 1
5 Jambi 1 1
6 Sumsel 1 1
7 Babel 1 2
8 Bengkulu 1 2
9 Lampung 1 1
10 DKI 1 0
11 Banten 1 1
WILAYAH PENDANAAN ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB)
RINCIAN KF1
1.
• PMK Nomor 173/PMK.05/2016 tanggal 17 Nopemver 2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian – Lembaga → ada beberapa perubahan dari PMK 168/PMK.05/2015 tanggal 7 September 2015
2.
• Permen PUPR No.24/PRT/M/2016 tanggal 30 Juni 2016, tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya
3.
• Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR tgl 06 Mei 2019, No. 13/SE/DC/2019, tentang petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman.
Pedoman Keterkaitan dengan Audit TA 2019 antara lain :
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 1
4.
• SE Direktur Peningkatan Kawasan Permukiman Nomor KUI.01.09-‐‑CK/69 tanggal 12 Februari 2019:
• Tentang Lokasi dan Alokasi BPM KOTAKU TA. 2019
5.
• Surat Direktur PKP nomor PR. 01.01-‐‑CK/124 tanggal 23 April 2019 tentang Revisi Surat Perihal : “Lokasi dan Alokasi bantuan Pemerintah untuk masyarakat (BPM) KOTAKU TA. 2019”.
6.
• Juknis lainnya yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan tahun 2019
Pedoman Keterkaitan dengan Audit TA 2019 antara lain :
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 2
Pedoman Keterkaitan dengan Audit TA 2018 antara lain :
Tambahan Pedoman Keterkaitan dengan SKALA KAWASAN (masuk dalam revisi tambahan/suplemen Juklak Audit KOTAKU/NSUP yaitu : • Harmonized SBD NCB Annex to Perka LKPP No. 21 tahun 2015 • IDB Standard Bidding Document • Perka LKPP 21 tahun 2015 • POS Infrastruktur Skala Kawasan • Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program Skala Kota • Buku Panduan Penyusunan RP2KPKP • POB Penyusunan Baseline • Tata Cara Pelaksanaan Penggalian Data Baseline
7.
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 3
{
Bantuan Pemerintah : Bantuan yang Rdak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah .
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang tidak termasuk dalam kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersumber dari APBN
Bantuan Pemerintah: a. Pemberian penghargaan;
b. Beasiswa;
c. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya;
d. Bantuan operasional;
e. Bantuan sarana/ prasarana;
f. Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dan g. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA
KOTAKU
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 4
JENIS BANTUAN
Yang dimaksud Bantuan lainnya, melipuR :
1. Bantuan infrastruktur permukiman yang dilaksanakan dengan mekanisme berbasis masyarakat dan kegiatan pendukungnya dalam bentuk uang dengan nilai lebih dari Rp. 50.000.000,-‐ (lima puluh juta rupiah); dan
2. Bantuan sarana/prasarana infrastruktur permukiman dan kegiatan pendukungnya dalam bentuk uang dengan nilai lebih dari Rp. 50.000.000,-‐ (lima puluh juta rupiah).
1. Pemberian bantuan dalam bentuk uang, dilaksanakan oleh PPK berdasarkan perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima Bantuan Pemerintah yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan PA/KPA
3. Mekanisme dan Tahapan (termin) pencairan/penyaluran bantuan pemerintah akan diatur dalam Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya
PENYALURAN; PENCAIRAN & LPJBANTUAN PEMERINTAH
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 5
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 6
1. BPM untuk Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Lingkungan : Ø Pencairan BPM dilakukan secara langsung dalam
bentuk uang ke rekening BKM/LKM, pelaksanaan kegiatan di lakukan secara swakelola oleh masyarakat.
Ø BPM dicairkan melalui 2 tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap II (30%). SeRap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana dalam SE-‐13/SE/DC/2019.
SYARAT PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BDI
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 7
2. BPM untuk Pencegahan Tumbuh dan Berkembangnya Permukiman Kumuh Skala Lingkungan : Ø Pencairan BPM dilakukan secara langsung dalam
bentuk uang ke rekening BKM/LKM, pelaksanaan kegiatan dilakukan di kelurahan/desa sasaran NSUP secara swakelola oleh masyarakat.
Ø BPM dicairkan melalui 2 tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap II (30%). SeRap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana dalam SE-‐13/SE/DC/2019.
SYARAT PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BDI
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 8
3. BPM untuk Penanganan Dampak Pasca Bencana di Permukiman Skala Lingkungan : Ø Pencairan BPM dilakukan secara langsung dalam bentuk uang ke
rekening BKM/LKM, yang dimanfaatkan untuk mendanai (i) perencanaan teknis/DED, BOP BKM/LKM termasuk TIPP dan sosialisasi, (ii) Pembangunan infrastruktur terdampak bencana, pelaksanaan kegiatan dilakukan di kelurahan/desa sasaran NSUP secara swakelola oleh masyarakat.
Ø BPM dicairkan melalui 2 tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap II (30%). SeRap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana dalam SE-‐13/SE/DC/2019.
SYARAT PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BDI
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 9
4. BPM untuk Kegiatan PPMK : Ø BPM PPMK digunakan untuk kegiatan Infrastruktur
untuk mendukung kegiatan ekonomi, BPM dicairkan melalui 2 tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap II (30%). SeRap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana dalam SE-‐13/SE/DC/2019.
Ñ Catatan : Dalam Dipa Kab/Kota terdapat anggaran pada Kota Tarakan (Kel. Juata Laut), Nunukan (Kel. Tanjung Harapan), Kota Banda Aceh (Kel. Alue Naga), Aceh Selatan (Kel Ilir), Kota Sabang (Kel. Cot Bau), Kota Langsa (Kel. Sungai Pauh Pusaka) Kota Subussalam (Kel. Lai Ikana)
SYARAT PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BDI
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 10
Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, yang mencakup : 1. Tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah 2. Pemberi bantuan Pemerintah 3. Persyaratan penerima bantuan pemerintah 4. Bentuk bantuan pemerintah 5. Rincian jumlah bantuan pemerintah 6. Tata kelola pencairan dana bantuan pemerintah 7. Penyaluran dana bantuan pemerintah 8. Pertanggungjawaban bantuan pemerintah 9. Ketentuan perpajakan dan sanksi
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No.13/SE/DC/2019
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 11
Surat Direktur PKP nomor PR. 01.01-‐CK/124 tanggal 23 April 2019 tentang Revisi Surat Perihal : “Lokasi dan Alokasi bantuan Pemerintah untuk masyarakat (BPM) KOTAKU TA. 2019”dan surat perihal: “Percepatan Pelaksanaan NaIonal Slum Upgrading Program (NSUP) – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun Anggaran 2019 a. Alokasi dana per Kelurahan , lokasi penerima BPM Rp10.000.000,00 b.Aturan tentang mekanisme pemberkasan dari BKM/LKM ke Satker c.Ketentuan tentang syarat pemanfaatan dan pelaporan d.Lampiran surat terkait alokasi peruntukan dana PKM per kelurahan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 12
Ø Sisa dana kegiatan/pekerjaan pada akhir tahun anggaran harus disetorkan kembali ke Kas Negara, sesuai Permenkeu No.173/PMK.05/2016 tanggal 17 November 2016 tentang “Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga) → selengkapnya baca PMK-‐173.
(Sisa Dana arRnya pekerjaan telah selesai 100%, jika pekerjaan belum selesai 100% pada akhir tahun maka pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan urgensi/kepenRngan kegiatan pekerjaan tersebut kecuali terjadi adanya fraud (menurut Adjusment Auditor)).
Ø Permen PUPERA No.24/PRT/M/2016 tanggal 30 Juni 2016 pasal 9 (2) menyebutkan “Bantuan Pemerintah sebagaimana disebutkan dalam pasal 8 dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda” dan pasal 11 (h) “ Penyetoran Kesanggupan Penerima Bantuan untuk Menyetorkan Sisa Dana Yang Tidak Digunakan ke Kas Negara”.
Ø BPM yang berkaitan dengan pengembalian kelebihan pembayaran/kerugian harus disetorkan ke kas negara (bukan rekening khusus) dan disebutkan sumber pembiayaan dan no. SP2D/SPM dan NTPN. hal tersebut dimaksudkan agar Kementerian Keuangan dapat melakukan Rndak lanjutnya:
Ø LAPORAN KINERJA untuk WB akan dilaksanakan pada Tahun Audit 2019 sd 2022 (khusus Loan IBRD 8636; AIIB LN 0004-‐IDN, sedangkan untuk IDB sesuai PAD akan dilaksanakan pada Tahun Audit 2021.
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 13
Ø Pelaksanaan audit mengacu pada Audit Program atas Juklak audit KOTAKU tahun 2019 (disesuaikan dengan ruang lingkup audit di lapangan) dan supaya dipedomani hasil workshop KOTAKU tanggal 15 sd 17 Maret 2020 di Bogor →Tim Audit supaya membaca Pedum KOTAKU dan juknis terkait lainnya.
Ø Penetapan sampel audit hendaknya memperRmbangkan faktor-‐faktor risiko: ü Informasi dapat diperoleh melalui website hmp;kotaku.pu.go.id (forum pengaduan),
konsultan di provinsi (OC/OSP), hasil uji peRk konsultan, berita di media massa ü Hasil audit tahun-‐tahun sebelumnya ü Perlu memperRmbangkan wilayah yang belum pernah diaudit
Ø Jika terdapat perbedaan data KF1 (untuk nomor loan) dengan kondisi di lapangan, maka disesuaikan dg kondisi yang ada (DIPA pada masing-‐masing Satker).
Ø Jika auditor menjumpai permasalahan di lapangan antara lain seperR buRr tersebut diatas atau hal lainnya, dapat berkomunikasi/berkonsultasi dengan Rendal. Jangan sampai terjadi pembatalan/penghenRan penugasan di lapangan tanpa dikonsultasikan dengan Rendal.
Ø
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 14
Ø Tahap pembahasan hasil audit dengan auditan (exit meeting) perlu dilakukan dengan baik, sehingga tercapai kesepakatan antara auditor dan auditan. Temuan yang dimasukkan dalam laporan audit adalah temuan yang telah dilakukan melalui mekanisme exit meeting yang sudah final. Dalam pembahasan hasil audit perlu dilakukan dengan Satker dan didampingi Konsultan/Korkot yang lebih mengetahui lebih banyak mengenai aturan ketentuan program.
Jangan sampai terjadi perubahan hasil audit kemudian (yang dimasukkan laporan) berbeda dengan BA Hasil Exit Meeting, tanpa dikomunikasikan dengan
Satker/Penanggung Jawab Program
Ø Tindak lanjut yang sudah disampaikan oleh auditan, hendaknya dilakukan verifikasi yang cukup untuk meyakini bahwa tindak lanjut sudah didukung dengan data yang benar dan kemudian sudah diinput ke dalam SIM HP/SIMA sesuai dengan mekanisme yang ada. Jika tindak lanjut baru diberikan pada saat pelaksanaan audit, jangan sampai terjadi tindak lanjut sudah dimasukkan dalam laporan audit namun terlupa diinput ke dalam SIM HP/SIMA.
Ø Lampiran temuan audit (5 atribut temuan) pada laporan audit dukungan hendaknya disusun secara ringkas, padat namun cukup informatif. Lampiran temuan tersebut diperlukan untuk mempermudah Tim Konsolidator mengkompilasi temuan audit dari audit dukungan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 15
Ø Provinsi→di tujukan kepada Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah …...
Tembusan : 1. DepuR Kepala BPKP, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
Perekonomian dan KemariRman 2. Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman 3. Kab/Kota→di tujukan kepada Kasatker Pembangunan Infrastruktur
Permukiman (PIP) Kab/Kota…..
Ø Kab/Kota→di tujukan kepada Kasatker Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP) Kab/Kota………
Tembusan :
1. DepuR Kepala BPKP, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan KemariRman
2. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah …
TUJUAN SURAT TUGAS
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 15
PELATIHAN VOKASIONAL : PelaRhan untuk KSM yang berorientasi pada Peningkatan Ketrampilan, Kecakapan, Pemahaman, Perilaku, Sikap, kebiasaan bekerja dalam Aspek Kualitas, kuanRtas produk dan pemasaran yang sesuai kebutuhan pasar dari industri di masing-‐masing daerah. Audit atas PelaRhan Vokasional tahun 2019 ini hanya terdapat di beberapa kabupaten/kota di wilayah IDB yang mendapat Dana PelaRhan Vokasional di DIPA Provinsi (4 Prov dan 11 Kab/Kota) masing-‐masing sebesar Rp150.000.000,00 dan Rp 500.000.000,00 dan dicairkan dalam 2 tahap yaitu 70% dan 30%. Tahun 2019 terdapat pencairan Dana PelaRhan Vokasional di 11 Kabupaten/Kota: Bogor, Garut, Pangandaran, Kota Tasikmalaya, Kota Bandar Lampung*), Kota Metro*) dan Pringsewu*) masing-‐masing sebesar (100%), Kota Bandung sebesar (70%), Kota Palembang, Kota Pagaralam, Kota Medan masing-‐masing sebesar (30%) dari alokasi yang tersedia. *) Kota Bandar Lampung cair dan termanfaatkan Rp. 493.016.000,-‐ *) Kota Metro cair dan termanfaatkan Rp. 270.200.000,-‐ *) Pringsewu cair dan termanfaatkan Rp. 349.465.900,-‐ Catatan : Besarnya serapan Rdak sesuai pagu dana Rp. 500.000.000,-‐ dengan alasan menyesuaikan dengan kebutuhan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 16
ASPEK-‐ASPEK YANG DIPERHATIKAN DALAM PELATIHAN VOKASIONAL : 1. Kriteria KSM 2. Kriteria Lembaga PelaRhan 3. Standar Kualitas PelaRhan 4. Metode PelaRhan 5. Media PelaRhan 6. Biaya PelaRhan 7. Tempat PelaRhan 8. Manajemen PelaRhan 9. Tahapan Penyelenggaraan 10. Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Dana PelaRhan. 11. Sumber Pendanaan 12. Pengendalian AUDITOR DIHARAPKAN MEMBACA PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PELATIHAN VOKASI 2018
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 17
Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah 1. Alokasi BPM seRap kelurahan/desa lokasi NSUP antara Rp.500 juta sampai dengan Rp.2
milyar termasuk biaya operasional (BOP); 2. Besaran BOP kegiatan untuk BKM/LKM:
Skala Lingkungan
Kebijakan Audit (18)
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 18
Pemaketan disusun dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam 1 paket pekerjaan terdiri dari satu atau lebih kegiatan yang merupakan satu kesatuan struktur/sistem pelayanan atau lokasi kegiatan saling berdekatan, kegiatan yang saling ketergantungan dalam pelaksanaan.;
2. Jumlah paket seRap Kelurahan maksimum 4 paket dengan nilai per paket antara Rp.400 Juta sampai dengan Rp.1 Milyar.
(POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan tahun 2019)
Pemaketan Pekerjaan Infrastruktur Skala Lingkungan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 19
Pencairan dana kegiatan infrastruktur dari BKM kepada KSM/PaniRa dilakukan melalui rekening KSM/PaniRa dengan dua tahap/termin, yaitu : A. Pencairan tahap/termin pertama Setelah ditandatanganinya SPPD-‐L, KSM/PaniRa dapat mengajukan pembayaran tahap pertama kepada BKM sebagai pembayaran tahap pertama sebesar 70% dari nilai SPPD-‐L. Persyaratan untuk penarikan tahap pertama, yaitu : 1. SPPD-‐L 2. Rekening Buku Tabungan KSM/PaniRa; 3. Berita Acara Penarikan Tahap Pertama; 4. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Tahap Pertama B. Pencairan Tahap/termin Kedua KSM/PANITIA dapat mengajukan pembayaran tahap kedua sebesar 30% dari nilai SPPD-‐L setelah pekerjaan fisik mencapai kemajuan fisik sekurang-‐kurangnya sebesar 60 % dan pemanfaatan dana tahap pertama sekurang-‐kurangnya telah dimanfaatkan 90%. Persyaratan untuk pengajuan tahap kedua adalah : 1. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan 2. Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin Pertama; 3. Berita Acara Pembayaran Termin Kedua; 4. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Termin Kedua.
Pencairan Dana Kegiatan Skala Lingkungan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 20
Kriteria Penentuan Lokasi Skala Kawasan
1. Aspek Kesesuaian dengan peruntukan dalam RTRW/RDTR a. Lahan permukiman sesuai dengan peruntukan tata ruang; b. Jika lokusnya berada dalam kabupaten, lokasi berada di daerah administrasi kelurahan/ desa urban; c. Mengacu pada RTRW yang telah diperdakan/dilegalkan.
2. Aspek KarakterisQk lokasi/kawasan a. Lokasi termasuk dalam SK Kumuh BupaR/ Walikota; b. Lokasi memiliki LUASAN KUMUH BESAR (>15 Ha) atau merupakan lokasi PKN/KSN dan memiliki potensi
pengurangan luas kumuh besar jika ditangani. Untuk lokasi PKN/ KSN, seluruh kegiatan dapat dibiayai dengan APBN. Untuk Kawasan startegis Provinsi/ Kabupaten/ Kota sebagaimana ditetapkan dalam perda, APBN hanya bersifat sRmulus dan untuk lokasi di luar Kawasan strategis maka luasan Kawasan harus lebih dari 15 Ha dan APBN bersifat sebagai sRmulus.
c. Kawasan Memiliki Fungsi Strategis terhadap pengembangan kota/kawasan di sekitarnya. Kawasan memiliki potensi sosial, ekonomi dan budaya untuk dikembangkan, atau menjadi desRnasi baru (seperR: Wisata/ Budaya/ Pendidikan/ Heritage);
d. Kawasan terkoneksi dengan lokasi sekitarnya dari segi aksesibilitas, sekuritas, dst.
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 21
3. Aspek Legalitas Kepemilikan Lahan a. Lahan memiliki legalitas kepemilikan (SHM/ HGU/ Ijin Pakai); b. Program KOTAKU Rdak memberikan investasi infrastruktur skala kawasan di
lahan yang belum clean & clear. 4. Aspek Dukungan Kebijakan Kabupaten/ Kota
a. Pemda telah memiliki Perda Kumuh yang sudah dilegalkan atau sedang dalam proses penyusunan sehingga dapat menjadi acuan perencanaan;
b. Pemda telah memiliki perencanaan sektor untuk pemenuhan infrastruktur dasar (7 aspek);
c. Pemda sudah memiliki kebijakan mengenai pengadaan tanah dan atau relokasi (opIonal);
d. Pemda sudah memiliki roadmap/skenario penanganan kumuh kabupaten/ kota.
Kriteria Penentuan Lokasi Skala Kawasan
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 22
1. Jumlah lokasi skala kawasan 94 Kota/Kab 2. Jumlah lokasi yang telah melaksanakan pekerjaan fisik skala Kawasan adalah 2 Kab/
kota (Banjarmasin dan Banjarbaru) 3. Jumlah lokasi yang sedang proses pelaksanaan konstruksi adalah 12 Kab/Kota. 4. Sisanya 80 Kab/Kota sedang proses penyusunan dokumen teknis dan proses lelang
Status Pelaksanaan Skala Kawasan 2020
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 23
1. Pembangunan infrastruktur permukiman (Land Clearing) Kawasan Duyu 2. Pembangunan infrastruktur permukiman (Land Clearing) Kawasan Pombewe 3. Rehab-‐rekon Rumah Sakit: RS.Undata,
4. Manajemen Konstruksi Rehab-‐rekon RS Undata
5. Rehab-‐rekon Rumah Sakit: RS. Anutapura, 6. Manajemen Konstruksi Rehab-‐rekon RS Anutapura
7. Rehab-‐rekon Fasilitas Pendidikan Dasar Universitas Tadulako,
Pembangunan Gedung Serba Guna Univ. Tadulako; 8. Manajemen Konstruksi Universitas Tadulako
10. Pembangunan SPAM Sumur Bor di 40 Lokasi untuk 480 Huntara;
11. Penyelidikan Tanah untuk Rehab-‐‑rekon Puskesmas di 18 Lokasi;
List Kegiatan CERC Sulteng
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 24
Pelaksanaan kegiatan CERC sampai dengan saat ini;
1. Proses penyusunan dokumen teknis 2. Penyiapan dokumen safeguard, social dan lingkungan 3. Penyiapan dokumen lelang
Status Pelaksanan CERC Kota Palu -‐ Sulteng
E | KEBIJAKAN AUDIT -‐ 25
1. RMP (Rencana Mulai Pemeriksaan)
• RMP dilaksanakan sesudah “workshop persiapan audit Program Kota Tanpa Kumuh/KOTAKU pada 15 sd 17 Maret 2020.
• Setelah workshop ini, segera dapat direalisasi penugasan auditnya • Untuk perwakilan yang sudah masuk audit agar memperhaRkan hasil workshop.
2. RPL (Rencana Penerbitan Laporan)
• Penerbitan laporan audit disesuaikan waktu dengan HP dan RSP (Rencana Selesai Pemeriksaan).
• Laporan audit selambat-‐‑lambatnya dapat diterima Rendal pada minggu ke 3 April 2020 dalam bentuk softcopy (minimal reviu Korwas IPP) ke alamat email : [email protected] dan [email protected] atau ke Forum PHLN
F | RMP dan RPL
1. Untuk penugasan Qm Provinsi → disamping memperhaRkan audit program pada pedoman pelaksanaan audit KOTAKU nomor S-‐754/D104/01/2017 tanggal 15 Desember 2017 juga terdapat tambahan audit program insfrastruktur skala kawasan dan Format laporan Provinsi terdapat pada suplemen/tambahan revisi pedoman audit KOTAKU 2019.
2. Untuk penugasan Qm kabupaten/kota → tetap memperhaRkan audit program yang ada pada pedoman pelaksanaan audit KOTAKU nomor S-‐754/D104/01/2017 tanggal 15 Desember 2017 untuk Loan IBRD 8636 : AIIB LN 0004-‐IDN dan Loan IDB : IDN 1011.
3. Khusus untuk Loan IBRD 8636 : AIIB LN 0004-‐IDN disamping melakukan audit dukungan laporan keuangan juga terdapat tambahan audit kinerja (Pedoman Audit Kinerja terdapat pada Pedoman Audit Kinerja 2019.
4. Format laporan untuk audit dukungan laporan keuangan dan audit kinerja untuk Loan IBRD 8636 : AIIB LN 0004-‐IDN terdapat pada pedoman audit Keu. dan Kinerja KOTAKU 2019 dan untuk Loan IDB: IDN 1011 (IsIsnaa-‐Service Ijarah-‐ISFD Loan) dapat menggunakan format laporan dukungan tersebut tanpa adanya audit kinerja.
5. Dalam Lamp Lap duk Prov dan Kab/kota 2019 terdapat revisi Kepatuhan dan SPI dan disertakan so[ copynya.
6. Diminta Tim Audit membaca secara teliR Tambahan Juklat Audit Skala Kawasan dan Pedoman Kinerja, karena terdapat revisi lampiran Kepatuhan dan SPI dalam satu dokumen Laporan Dukungan.
HAL-‐HAL PENTING LAINNYA -‐ A
7. Perwakilan yang sudah selesai Laporan Audit Dukungan dan sudah ditandatangani Kaper, supaya diinput dalam SIMA termasuk TEMUAN, dan jika pihak satker sudah menindaklanjuR khususnya terhadap penyetoran ke Kas Negara jangan lupa dalam menginput bukR setor disertakan “NOMOR TRANSAKSI PENERIMAAN NEGARA” (NTPN).
8. Karena pada saat closing loan nomor NTPN ini yang ditanyakan Kemenkeu untuk verifikasi data pengembalian ke Kas Negara.
HAL-‐HAL PENTING LAINNYA -‐ B
KONTAK PERSON RENDAL “KOTAKU” :
Budi Wiyono/Dalnis : HP.082114178509
Agus Cahyono Putro/KT : HP.081315464000
Seluruh dana audit dibiayai oleh masing – masing BPKP Perwakilan
G | PENDANAAN AUDIT
PENDANAAN AUDIT
Ñ CATATAN : PESERTA AKAN DIBAGIKAN FLASDISK YANG BERISI : 1. BAHAN PAPARAN WORKSHOP AUDIT BPKP PROGRAM
“KOTAKU” 2. PEDOMAN, JUKNIS, SURAT EDARAN DAN PERATURAN
LAINNYA KETERKAITAN DENGAN PROGRAM “KOTAKU” 3. JUKLAT AUDIT “KOTAKU” BESERTA REVISINYA 4. DAFTAR REALISASI PENCAIRAN DANA PROGRAM
“KOTAKU” DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Wilayah World Bank (WB) dan Islamic Development Bank (IDB) TA 2019
Terima Kasih
“Kawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan”