kebijakan tata kelola perusahaan - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate...

112
PT ANTAM (Persero) Tbk (Corporate Governance Policy/CGP) KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Upload: nguyentram

Post on 06-Aug-2019

274 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

PT ANTAM (Persero) Tbk

(Corporate Governance Pol ic y/CGP)

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 2: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

PT ANTAM (Persero) Tbk

Acuan bagi pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan perusahaan

(Corporate Governance Pol ic y/CGP)

KEBIJAKAN TATA KELOLAPERUSAHAAN

Page 3: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

Page 4: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP iii

PERNYATAAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPT ANTAM (Persero) Tbk

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN(Corporate Governance Policy/CGP)

Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini Rabu tanggal 27 Januari 2016 telah ditetapkan kembali Corporate Governance Policy (CGP) PT ANTAM (Persero) Tbk. CGP ini merupakan Induk Kebijakan bagi seluruh pelaksanaan pengelolaan Perusahaan serta acuan dalam pengambilan keputusan operasional Perusahaan. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan, maka seluruh kebijakan, peraturan dan keputusan dalam bentuk apapun juga, harus merujuk dan menjadikan CGP ini sebagai suatu pedoman yang wajib diikuti.

Pemberlakuan CGP dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perusahaan akan mengandung prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang bersifat universal, yaitu Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggung jawaban (Responsibility), Kemandirian/Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness). Petunjuk pelaksanaan penyusunan kebijakan seluruh pelaksanaan pengelolaan Perusahaan dibuat ber dasarkan proses bisnis/value chain yang berlaku.

Tanpa persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dan Direksi, tidak diperbolehkan adanya perubahan isi dari CGP PT ANTAM (Persero) Tbk.

Jakarta, 27 Januari 2016

Fachrul Razi Tedy Badrujaman Komisaris Utama Direktur Utama

Zaelani Agus Zamzam Jamaluddin Komisaris Direktur

Robert A. Simanjuntak Dimas Wikan Pramudhito Komisaris Direktur

Bambang Gatot Ariyono Johan N.B Nababan Komisaris Direktur

Laode M. Kamaluddin Hari Widjajanto Komisaris Independen Direktur

Hikmahanto Juwana I Made Surata Komisaris Independen Direktur

Page 5: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGPiv

Pengantar Komisaris Utama

Kehadiran Pedoman Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy-CGP) ini, merupakan revisi yang keempat terhadap Pedoman Kebijakan Perusahaan (Corporate Policy Manual-PKP) yang diterbitk an untuk pertama kalinya pada Desember 2003. Revisi tersebut terjadi akibat perubahan faktor eksternal maupun perubahan faktor internal perusahaan. Pada tahun 2015 dilakukan penyempurnaan sehingga CGP tidak semata-mata sebagai kumpulan daripada Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP) tetapi telah mengakomodir Pedoman GCG (GCG Code) dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Tahun 2006, ASX Corporate Governance Principles & Recommendations 3rd Edition Tahun 2014, Peraturan BUMN PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, ASEAN Corporate Governance Scorecard serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2015 sebagai bagian dalam CGP ini.

Sebagaimana diketahui, sesuai dengan Undang-Undang No.40-2007 tentang Perseroan Terbatas, wujud dari tugas Direksi adalah menjalankan pengurusan Perseroan yang berorientasi kepada kepentingan Perseroan dalam koridor maksud dan tujuan Perseroan, tidak akan lepas dari kebijakan yang di-pandang tepat (Business Judgement Rules) dalam batas yang ditentukan dalam Undang–Undang dan Anggaran Dasar Perseroan. Disisi lain, Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi. Konsep CGP dan turunannya berupa Kebijakan Manajemen (Management Policy/MP) serta Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction (WI), pada dasarnya merupakan bagian dari mekanisme kerja antara tugas Direksi dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang diwujudkan dalam suatu Kebijakan Perusahaan yang tertata dengan baik, sehingga business judgment rules semaksimal mungkin sudah tercover dalam konsep CGP dan turunannya (CGP-MP-SOP/WI).

Adanya CGP, akan menjadi pijakan hukum Perseroan sehingga mem-percepat pengambilan keputusan, yang pada gilirannya akan lebih efisien, fleksibel, aman serta terhindar dari perilaku yang tercela.

Kami -Dewan Komisaris- menyambut baik atas diterbitkannya CGP ini, dan mendorong Direksi untuk melengkapi turunannya, berupa MP dan SOP-nya sebagai landasan operasional Perseroan. Semoga dokumen ini bermanfaat dan digunakan sebagai pedoman untuk tumbuh dan berkembang menapak masa depan ANTAM yang lebih baik.

Jakarta, 27 Januari 2016

Fachrul RaziKomisaris Utama

Page 6: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP v

Pengantar Direktur Utama

Penerapan praktik-praktik terbaik GCG secara konsisten dan ber-kesinambungan merupakan komitmen penuh ANTAM dalam menjalankan Perusahaan. ANTAM melekatkan GCG sebagai suatu sistem yang tidak terpisahkan dari perangkat-perangkat (tools) yang ada di Perusahaan guna mewujudkan pengelolaan operasional yang prudensial, terkendali, terkontrol serta mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh Pemangku Kepentingan.

Komitmen ANTAM dalam membudayakan praktik-praktik terbaik GCG diaktualisasikan antara lain dengan terus berupaya mengakomodir ada-nya perubahan yang dinamis dan bersikap terbuka terhadap konsep-konsep baru. Untuk itu, keberadaan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy/CGP) sebagai induk kebijakan yang ada di ANTAM dianggap perlu untuk terus diperbaharui secara periodik guna disesuakan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal Perusahaan sehingga diharapkan pembaharuan CGP ini dapat lebih memastikan bahwa seluruh kebijakan manajemen yang ada di ANTAM telah mempertimbangkan prinsip-prinsip GCG.

Selain sebagai acuan penyusunan kebijakan di ANTAM, CGP ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas semua keputusan dan dan peraturan yang ada di ANTAM sehinggaa dapat mendorong manajemen untuk menghidupkan internal control, checks and balance pada setiap proses bisnis di setiap level maupun fungsi manajemen.

Kami berharap Pembaharuan CGP ini dapat menjadi landasan dari Kebijakan Manajemen (Management Policy), Standard Operating Procedure (SOP), dan Work Instruction (WI) yang lebih solid dalam kerangka acuan operasional Perusahaan sebagai bagian dari perangkat GCG, serta menjadi koridor penting dalam menjaga arah pengelolaan Perusahaan secara benar dan beretika untuk tercapainya Visi dan Misi ANTAM 2030.

Semoga apa yang telah digariskan didalam Pembaharuan CGP ini dapat dilaksanakan dengan dengan penuh rasa tanggung jawab, jiwa saling memiliki Perusahaan dan menjadikan sandaran bagi kebijakan operasional Perusahaan.

Jakarta, 27 Januari 2016

Tedy BadrujamanDirektur Utama

Page 7: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGPvi

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang dan Tujuan 2

1.1.1 Latar Belakang Penyusunan Corporate Governance Policy (CGP) 2

1.1.2 Tujuan Penyusunan CGP 3

1.2 Hierarki Peraturan dan Kebijakan Perusahaan 4

1.2.1 Hierarki Peraturan 4

1.2.2 Kebijakan Perusahaan 6

1.2.3 Pendekatan Penyusunan Kebijakan 8

Bab II Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 11

2.1 Kebijakan GCG ANTAM 12

2.2 Tujuan GCG ANTAM 12

2.3 Sasaran 13

2.4 Acuan Kebijakan 13

2.5 Ruang Lingkup Kebijakan 14

2.6 Visi, Misi, Strategi, Nilai-nilai dan Kunci Utama Kesuksesan Perusahaan 15

2.6.1 Visi ANTAM 15

2.6.2 Misi ANTAM 15

2.6.3 Strategi ANTAM 15

2.6.4 Nilai Nilai ANTAM 16

2.6.5 Kunci Keberhasilan dalam Melaksanakan GCG 17

2.7 Prinsip-Prinsip GCG yang Baik 18

2.7.1 Pedoman Umum GCG Indonesia 18

2.7.2 ASX Corporate Governance Principles & Recommendations 24

2.7.3 Penerapan GCG Berdasarkan Kementrian BUMN 27

2.7.4 Penerapan GCG berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard 30

2.7.5 Penerapan GCG berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka

dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 32

2.8 Organ Perusahaan 34

2.8.1 RUPS 35

2.8.2 Dewan Komisaris 38

2.8.3 Direksi 45

Page 8: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP vii

Daftar Isi

Bab III Kebijakan Pokok Perusahaan 51

3.1 Pedoman Umum 52

3.2 Pedoman Penyusunan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct/CoC) 52

3.2.1 Filosofi CoC 52

3.2.2 Tujuan Penerapan CoC 53

3.2.3 Risiko Penerapan CoC 53

3.2.4 Kebijakan Penerapan dan Pengawasan CoC 53

3.2.5 Cakupan CoC 54

3.3 Pedoman Penyusunan Charter 57

3.3.1 Filosofi Charter 57

3.3.2 Tujuan Charter 58

3.3.3 Kebijakan Penerapan dan Pengawasan Charter 58

3.3.4 Cakupan Charter 58

3.3.5 Penetapan Charter 59

3.4 Pedoman Kebijakan Manajemen Perusahaan (Corporate Management Policy) 59

3.4.1 Manajemen Strategis Perusahaan 59

a. Filosofi Pedoman Manajemen Strategis Perusahaan 59

b. Tujuan Manajemen Strategis Perusahaan 59

c. Risiko dalam Manajemen Strategis Perusahaan 60

d. Kebijakan Penetapan Visi dan Misi Perusahaan 60

e. Kebijakan Penetapan Keunggulan Kompetitif 60

f. Kebijakan Penetapan Strategi Perusahaan 61

g. Kebijakan Penetapan Nilai-Nilai Perusahaan 61

h. Kebijakan Penyusunan Rencana Strategis 61

i. Kebijakan Implementasi Manajemen Strategis 62

j. Kebijakan Pengkomunikasian Manajemen Strategis 62

k. Kebijakan Review Manajemen Strategis Perusahaan 62

3.4.2 Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan 62

a. Filosofi Pedoman Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan 62

b. Tujuan Proses Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan 63

c. Risiko dalam Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan 63

d. Kebijakan Penyelarasan Pengembangan Organisasi dan

Budaya Perusahaan dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ANTAM 63

e. Kebijakan Proses Pengembangan Organisasi 63

f. Kebijakan Proses Komunikasi Desain Organisasi dan Budaya Perusahaan 64

Page 9: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGPviii

g. Kebijakan Desain Organisasi di Anak Perusahaan 64

h. Kebijakan Proses Pengembangan Budaya Perusahaan 64

3.4.3 Kesekretariatan Korporasi 64

a. Filosofi Pedoman Proses Kesekretariatan Korporasi 64

b. Tujuan Proses Kesekretariatan Korporasi 65

c. Risiko dalam Proses Kesekretariatan Korporasi 65

d. Kebijakan Proses untuk Menjamin Ketaatan Terhadap Peraturan

Perundang-Undangan 65

e. Kebijakan Proses Komunikasi Pemegang Saham, Dewan

Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi 65

f. Kebijakan Proses Penyelenggaraan Rapat 65

g. Kebijakan Proses Pemberian Informasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi 66

h. Kebijakan Proses Induksi Anggota Dewan Komisaris, dan Anggota Direksi 66

i. Kebijakan Proses Koordinasi Transaksi yang bersifat Material

dan/atau Afiliasi 66

j. Kebijakan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan 67

k. Kebijakan Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan 67

l. Kebijakan Proses Koordinasi Penerbitan Kebijakan (Policy Coordination) 68

m. Kebijakan Pemberian Informasi Benturan Kepentingan kepada

Pemegang Saham, Komite Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi 68

n. Kebijakan Proses Administrasi Arsip, Dokumen, Saham dan

Surat Berharga 68

o. Kebijakan Proses Komunikasi atas Isu Korporasi 68

p. Kebijakan Identitas ANTAM 68

q. Kebijakan Proses Komunikasi atas Identitas ANTAM 68

r. Kebijakan Proses Pemberian Sumbangan 69

3.4.4 Pengawasan dan Pengendalian Internal (Internal Audit & Control) 69

a. Filosofi Pedoman Pengawasan dan Pengendalian Internal 69

b. Tujuan Proses Pengawasan dan Pengendalian Internal 69

c. Risiko Proses Pengawasan dan Pengendalian Internal 69

d. Kebijakan Penyelarasan Strategi Internal Audit 69

e. Kebijakan Proses Penilaian Risiko 70

f. Kebijakan Perencanaan Internal Audit 70

g. Kebijakan Pelaksanaan Internal Audit 70

h. Kebijakan Komunikasi Hasil Internal Audit dan Penugasan Khusus 70

Page 10: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP ix

Pendahuluan

3.4.5 Manajemen Risiko (Risk Management) 71

a. Filosofi Pedoman Manajemen Risiko 71

b. Tujuan Pengelolaan Risiko 71

c. Risiko Proses Pengelolaan Risiko 71

d. Kebijakan Penetapan Konteks Pengelolaan Risiko 72

e. Kebijakan Identifikasi Risiko 72

f. Kebijakan Analisis Risiko 72

g. Kebijakan Evaluasi Risiko 72

h. Kebijakan Penanganan Risiko (Mitigasi) 73

i. Kebijakan Pemantauan dan Review atas Risiko 73

j. Kebijakan Komunikasi dan Konsultasi dalam Pengelolaan Risiko 73

3.4.6 Hukum (Legal) 73

a. Filosofi Pedoman Kebijakan Hukum 73

b. Tujuan Proses Hukum 73

c. Risiko Dalam Proses Hukum 73

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Hukum Perusahaan 74

e. Kebijakan Proses Kepatuhan atas Peraturan Perundang-Undangan

dan Ketentuan yang Berlaku 74

f. Kebijakan Proses Hukum Korporasi dan Hukum Komersial

(Corporate & Commercial Law) 74

g. Kebijakan Proses Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement) 75

h. Kebijakan Proses Perlindungan Aset 75

3.4.7 Pengembangan 75

a. Filosofi Pedoman Pengembangan Usaha/Bisnis 75

b. Tujuan Proses Pengembangan 75

c. Risiko Proses Pengembangan 75

d. Kebijakan Proses Eksplorasi 76

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Resources serta Reserves dan

Perizinan yang Terkait 76

f. Kebijakan Proses Studi Kelayakan dan Pengembangan (Development) 77

g. Kebijakan Proses Pengembangan Teknologi 77

h. Kebijakan Penutupan dan Pengalihan Proyek Pengembangan 77

i. Kebijakan Integrasi Proyek 77

j. Kebijakan Proses Evaluasi Pengembangan 78

Page 11: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGPx

Pendahuluan

k. Kebijakan Pengelolaan Proyek Pengembangan 78

l. Kebijakan Pembentukan dan Pengelolaan Anak Perusahaan dan Afiliasi 78

3.4.8 Operasi 79

a. Filosofi Pedoman Operasi 79

b. Tujuan Proses Operasi 79

c. Risiko Proses Operasi 79

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Operasi 80

e. Kebijakan Proses Produksi 80

f. Kebijakan Proses Penjualan dan Pemasaran 80

g. Kebijakan Proses Pengelolaan Lingkungan,

Penutupan Tambang dan Pascatambang 81

h. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 81

i. Kebijakan Alih Daya (Outsourcing) 82

3.4.9 Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) 82

a. Filosofi Pedoman Sumber Daya Manusia ANTAM 82

b. Tujuan Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia ANTAM 82

c. Risiko Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia ANTAM 82

d. Kebijakan Proses Perencanaan, Rekrutmen, dan

Seleksi Sumber Daya Manusia 82

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia 83

f. Kebijakan Pengelolaan Assesment Pegawai 83

g. Kebijakan Proses Pelatihan dan Pengembangan Insan ANTAM 84

h. Kebijakan Knowledge Management 84

i. Kebijakan Proses Penghargaan dan Kompensasi Insan ANTAM 85

j. Kebijakan Proses Memelihara Hubungan Ketenagakerjaan 85

k. Kebijakan Proses Pengakhiran Hubungan Ketenagakerjaan 85

l. Kebijakan Proses Jaminan Kesejahteraan dan Kesehatan Pegawai 85

m. Kebijakan Tenaga Kerja Waktu Tertentu 85

n. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

di Anak Perusahaan dan Afiliasi 86

3.4.10 Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi 86

a. Filosofi Pedoman Proses Keuangan, Akuntansi,

Anggaran, Pajak dan Asuransi 86

b. Tujuan Proses Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi 86

c. Risiko Proses Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi 86

Page 12: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP xi

Pendahuluan

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Keuangan 86

e. Kebijakan Proses Penganggaran 87

f. Kebijakan Proses Perbendaharaan (Treasury) 87

g. Kebijakan Proses Pendanaan Jangka Pendek 87

h. Kebijakan Proses Asuransi 87

i. Kebijakan Proses Pajak 87

j. Kebijakan Proses Corporate Finance 87

k. Kebijakan Proses Akuntansi, Laporan Keuangan dan

Pelaporan Manajemen 88

l. Kebijakan Proses Monitoring atas Kondisi Keuangan dan Akuntansi 88

3.4.11 Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information & Communication

Technology/ICT) 88

a. Filosofi Pedoman ICT 88

b. Tujuan Proses ICT 89

c. Risiko Proses ICT 89

d. Kebijakan Strategis ICT 89

e. Kebijakan Operasional ICT 89

3.4.12 Pengadaan (Supply Chain Management) 90

a. Filosofi Pedoman Pengadaan 90

b. Tujuan Proses Pengadaan 90

c. Risiko Proses Pengadaan 90

d. Kebijakan Penyelarasan Strategi Pengadaan 90

e. Kebijakan Proses Permintaan Barang dan Jasa 91

f. Kebijakan Proses Pemilihan dan Evaluasi Penyedia Barang dan Jasa 91

g. Kebijakan Pengelolaan Barang dan Jasa 91

h. Kebijakan Pengendalian Persediaan Barang 92

3.4.13 Corporate Social Responsibility (CSR) 92

a. Filosofi Pedoman CSR 92

b. Tujuan Proses CSR 92

c. Risiko Proses CSR 92

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi CSR 93

e. Kebijakan Proses identifikasi Pemangku Kepentingan CSR 93

f. Kebijakan Proses Pelaksanaan CSR 93

g. Kebijakan Proses Komunikasi Pelaksanaan CSR 93

h. Kebijakan Proses Monitoring dan Kepatuhan atas CSR 93

Page 13: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGPxii

Pendahuluan

3.4.14 Administrasi Umum 93

a. Filosofi Pedoman Administrasi Umum 93

b. Tujuan Proses Administrasi Umum 94

c. Risiko Proses Administrasi Umum 94

d. Kebijakan Proses Pengelolaan Pelaporan 94

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Surat dan Kearsipan 94

3.4.15 Pengelolaan Aset 94

a. Filosofi Pedoman Pengelolaan Aset 94

b. Tujuan Proses Pengelolaan Aset 94

c. Risiko Proses Pengelolaan Aset 95

d. Kebijakan Pengelolaan Aset 95

e. Kebijakan Proses Keamanan 95

f. Kebijakan Proses Penghapusan Aset 95

Bab IV Penutup 97

Sosialisasi, Implementasi dan Evaluasi CGP 98

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Hierarki Peraturan Perusahaan 4

Gambar 1.2 Struktur Kebijakan Perusahaan 6

Gambar 1.3 Penyusunan Kebijakan Berdasarkan Objective, Risk and Control serta 9

Page 14: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 1

Pendahuluan

Bab I Pendahuluan

Page 15: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP2

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang dan Tujuan

1.1.1 Latar Belakang Penyusunan Corporate Governance Policy (CGP)

Perjalanan sejarah ANTAM berawal dari penggabungan (merger) 7 (tujuh) badan

usaha dan/atau proyek pertambangan dengan status Perusahaan Negara (PN Aneka

Tambang), dimana seluruh saham masih dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. PN

Aneka Tambang berubah status menjadi PT Aneka Tambang (Persero) melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 1974 tertanggal 30 Desember 1974.

Pada 27 November 1997 PT Aneka Tambang (Persero) melakukan Initial Public

Offering (IPO) dengan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya-sekarang keduanya menjadi Bursa Efek Indonesia-, dan pada bulan Agustus

1999 di Bursa Efek Australia (Australian Securities Exchange/ASX) dalam bentuk

Chess Unit Foreign Securities (CUFS) hingga bulan Juli 2002 tercatat secara penuh

pada ASX. Sejak tanggal 6 Oktober 1999 nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Aneka Tambang Tbk berubah singkatannya menjadi PT ANTAM Tbk, kemudian pada

tanggal 15 Juni 2010 berubah kembali singkatannya menjadi PT ANTAM (Persero) Tbk

dan selanjutnya dalam Corporate Governace Policy (CGP) ini cukup disingkat dengan

nama ANTAM.

Awal penerapan Good Corporate Governance (GCG) ANTAM didasari atas ke-

butuhan ANTAM untuk tumbuh, berkembang serta berkelanjutan. Dual listing di

bursa menjadi pendorong ANTAM untuk menerapkan GCG sebagai suatu sistem,

yakni sistem pengelolaan Perusahaan yang baik sejalan dengan prinsip-prinsip GCG

TARIF: Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban

(Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Listing ANTAM

di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia mengharuskan ANTAM untuk dapat

memenuhi standar GCG yang lebih ketat. Hal tersebut memberikan dampak pada

peningkatan implementasi GCG di ANTAM, yang pada gilirannya mengoptimalkan

kinerja ANTAM serta memberikan nilai tambah bagi para Pemangku Kepentingan

(Stakeholders).

ANTAM terus berbenah diri menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk

menerapkan GCG. Pengembangan GCG ANTAM mengakomodasikan adanya pe-

rubahan yang dinamis dan terbuka terhadap konsep-konsep baru. ANTAM telah

mengembangkan GCG dengan membangun aspek infrastruktur GCG, baik hard

structure maupun soft structure. Hard structure yang telah dibangun diantaranya

adalah dengan dibentuknya organ Dewan Komisaris yang terdiri dari Komisaris dan

Komisaris Independen beserta 3 (tiga) Komite Penunjang Dewan Komisaris, meliputi

Komite Audit, Komite Good Corporate Governance-Nominasi dan Remunerasi

Page 16: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 3

Pendahuluan

(GCG-NR) dan Komite Manajemen Risiko. Soft structure GCG yang telah dikembangkan

awalnya adalah Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP), Management Policy (MP),

Standard Operating Procedure (SOP), disamping Standar Etika Perusahaan (Code of

Conduct/CoC), Charter Dewan Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Penunjang

Dewan Komisaris, serta Charter Internal Audit dan Sistem Pelaporan Pelanggaran/

Whistleblowing System (WBS).

PKP merupakan dokumen hidup yang senantiasa dikaji secara periodik guna di-

sesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal ANTAM.

Sehubungan dengan hal tersebut, saat ini cakupan PKP telah diperluas dan di-

sempurnakan menjadi CGP yakni dengan dengan melengkapi PKP dengan GCG

Code yang disusun berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia (GCG Code,

Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG 2006), ASX Corporate Governance

Principles & Recommendations 3rd Edition 2014, Penerapan Tata Kelola yang Baik

(Good Corporate Governance) berdasarkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) No. SK.16/S.MBU/2012, ASEAN Corporate Governance Scorecard, dan Pedoman

Tata Kelola Perusahaan Terbuka oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2015. CGP

diharapkan tidak saja memuat Pedoman GCG (GCG Code) tetapi juga memuat

kumpulan kebijakan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang menjadi acuan

dalam melaksanakan kegiatan dan pengambilan keputusan di ANTAM, sekaligus dapat

menjadi pedoman dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian serta menjadi

kriteria penguji dalam mengkaji kesahihan (validity) atas semua keputusan dan peraturan

yang dikeluarkan ANTAM. Perluasan cakupan Pedoman Kebijakan diarahkan untuk

melengkapi aspek-aspek kebijakan proses yang telah diatur sebelumnya dengan

aspek pedoman praktis implementasi GCG. Selanjutnya, seluruh acuan penyusunan

CGP ini merujuk namun tidak terbatas pada acuan kebijakan yang tercantum dalam

Bab II butir 2.4 pada buku ini.

1.1.2 Tujuan Penyusunan CGP

CGP ini disusun dengan tujuan untuk menyempurnakan PKP yang dikembangkan

menjadi suatu sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi sesuai prinsip-

prinsip GCG.

Kedudukan CGP merupakan induk kebijakan ANTAM. Dengan demikian seluruh

peraturan, keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan ANTAM harus merujuk dan

menyebut dengan jelas butir CGP sebagai standar dan pedoman dasar dalam

pembentukan dan pelaksanaannya.

Pemberlakuan CGP dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di

Page 17: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP4

Pendahuluan

ANTAM disusun dengan pendekatan Objective, Risk, and Control (ORC) yang diarahkan

untuk mendorong manajemen agar mampu menghidupkan checks and balances

pada setiap proses bisnis di tiap level maupun fungsi manajemen berdasarkan jiwa dan

prinsip-prinsip GCG.

1.2 Hierarki Peraturan dan Kebijakan Perusahaan

1.2.1 Hierarki Peraturan

Hierarki peraturan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Anggaran Dasar Perseroan

Keputusan RUPS

Keputusan Dewan Komisaris

KeputusanDireksi

Surat EdaranDireksi

Keputusan SVP/VP, General Manager Unit/Unit Bisnis,

Project

a. Anggaran Dasar Perseroan merupakan peraturan intern Perusahaan dan menjadi

dasar formal bagi persetujuan atau kesepakatan intern Perusahaan. Anggaran

Dasar Perseroan memuat hal-hal:

1) nama dan tempat kedudukan Perseroan;

2) maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;

Gambar 1.1

Hierarki Peraturan Perseroan

Page 18: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 5

Pendahuluan

3) jangka waktu berdirinya Perseroan;

4) besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;

5) jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap

klasifikasi;

6) nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

7) penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;

8) tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan

Dewan Komisaris;

9) tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen; dan

10) ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan undang-undang.

b. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memuat hal-hal yang perlu

mendapat persetujuan Pemegang Saham (Shareholders), sebagaimana diatur

dalam Anggaran Dasar Perseroan;

c. Keputusan Dewan Komisaris memuat hal-hal yang merupakan kewenangan

Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan penasehatan

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta hal-hal lain yang diperlukan untuk memperlancar

pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. Suatu hal yang mendasar di perlukan-

nya suatu Keputusan Dewan Komisaris adalah untuk menghindari independensi

organ Dewan Komisaris dari pengaruh organ Direksi dimana keduanya seyogianya

saling independen dalam menjalankan fungsinya masing-masing;

d. Keputusan Direksi (SK Direksi) memuat hal-hal mengenai penetapan kebijakan

umum dalam operasional Perusahaan tentang penyusunan strategi, penyusunan

organisasi, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi, pengadaan dan

sebagainya, yang menjadi landasan hukum bagi pelaksanaan tugas sehari-hari;

e. CGP merupakan bagian dari keputusan Direksi dan keputusan Dewan Komisaris;

f. Surat Edaran Direksi merupakan surat dinas yang diedarkan dengan maksud agar

pesan atau berita dinas diketahui para Karyawan atau pihak-pihak tertentu, sesuai

dengan maksud pengedaran surat tersebut; dan

g. Keputusan Kepala Divisi (SVP/VP), keputusan Kepala Unit/Unit Bisnis (General

Manager/GM), keputusan Kepala Project (Project Manager) merupakan keputusan-

keputusan yang berlaku pada masing-masing Divisi/Unit/Unit Bisnis/Project

dengan mengacu kepada peraturan atau keputusan tingkat diatasnya. Apabila

terdapat kebijakan strategis dan/atau material yang harus diambil oleh Divisi/Unit/

Page 19: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP6

Pendahuluan

Unit Bisnis/Project, harus dikonsultasikan kepada Divisi Legal & Compliance, Divisi

Risk Management, Divisi Corporate Secretary serta Divisi lainnya yang terkait.

1.2.2 Kebijakan Perusahaan

a. Struktur Kebijakan Perusahaan

1) Kebijakan di ANTAM terdiri dari 3 tingkat (Gambar 1.2) yaitu di tingkat 1 adalah

CGP, di tingkat 2 meliputi Code of Conduct (CoC), Management Policy (MP)

dan Charter, dan di tingkat 3 adalah SOP dan WI.

Cakupan dan alur isinya dirinci mulai dari pokok-pokok kebijakan pada

peringkat teratas sampai acuan kebijakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan,

baik yang menyangkut kegiatan usaha, penanganan risiko, maupun fungsi-

fungsi pendukung yang diperlukan.

Code of Conduct(CoC)

Management Policy(MP)

Charter (BOD,BOC, Komite & IA)

Corporate Governance Policy (CGP)

Standard Operating Procedure (SOP)&

Work Instruction (WI)

Gambar 1.2

Struktur Kebijakan ANTAM

2) CGP merupakan induk kebijakan ANTAM yang berisi himpunan pedoman-

pedoman pokok pengelolaan Perusahaan yang baik, sebagai acuan bagi

seluruh kegiatan ANTAM. CoC, Charter, MP, SOP dan WI merupakan himpunan

kebijakan-kebijakan bisnis dan uraian pendukungnya yang mengatur

kegiatan-kegiatan ANTAM dalam melakukan usahanya dan disusun dengan

mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada di dalam CGP;

3) Agar alur kebijakan tetap konsisten maka pada setiap CoC, Charter, MP, SOP

dan WI harus memuat langsung bagian-bagian yang terkait dengan CGP.

Dengan demikian, inkonsistensi dan benturan kebijakan yang mungkin terjadi

akan mudah dideteksi dan dapat langsung dihindari;

Page 20: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 7

Pendahuluan

4) Direksi memastikan MP, SOP dan WI sudah ditetapkan dan dijalankan di

seluruh kegiatan pengelolaan Perusahaan.

b. Operasionalisasi

1) Sebagai acuan dalam kegiatan operasional, SOP dan WI disusun sesuai

kebutuhan, dan dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan bentuk kegiatan

usaha dan produk, keadaan lokasi kegiatan, struktur organisasi, perubahan

regulasi dan kondisi personalia yang ada;

2) Petunjuk-petunjuk pelaksanaan ini merupakan kelengkapan tata kelola

Perusahaan yang harus selalu mengacu dan tunduk pada CGP dan MP.

c. Pemutakhiran dan Keabsahan

1) Pemutakhiran CGP hanya sah apabila mendapat persetujuan tertulis Dewan

Komisaris dan Direksi dalam bentuk keputusan bersama atas pelaksanaannya.

Perubahan dimungkinkan menyangkut ketentuan-ketentuan lain yang

lebih mendasar terkait dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran

Dasar Perseroan, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, Keputusan

Dewan Komisaris, dan pengaturan lainnya yang setingkat. Apabila terdapat

perbedaan atau ketidaksesuaian pada CGP yang bersifat tidak material

akibat adanya perubahan peraturan perundangan, Anggaran Dasar

Perseroan, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, Keputusan Dewan

Komisaris, dan pengaturan/ketentuan lainnya seperti perubahan struktur

organisasi, penamaan jabatan, ataupun struktur kebijakan, maka tidak

diperlukan perubahan terhadap CGP dan perubahan peraturan/ketentuan

mengikat Perseroan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan isi CGP;

2) Pengesahan dan pemutakhiran CoC berdasarkan lembar pemberlakuan yang

ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi;

3) Pengesahan Charter Dewan Komisaris dan Charter Komite Penunjang Dewan

Komisaris oleh Dewan Komisaris, pengesahan Charter Direksi ditandatangani

oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris;

4) Pengesahan Charter Internal Audit ditandatangani oleh seluruh anggota

Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris;

5) Pengesahan MP berdasarkan surat keputusan Direksi yang ditandatangani

oleh Direktur Utama;

6) Pengesahan SOP yang berlaku di Divisi Kantor Pusat mengacu pada kebijakan

Pedoman Mutu ISO 9001:2008 Kantor Pusat dan dapat menjadi lampiran

Page 21: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP8

Pendahuluan

atas kebijakan yang terkait. Pengesahan SOP yang berlaku di Unit/Unit Bisnis

ditandatangani oleh masing-masing Kepala Unit/Unit Bisnis.

d. Penanggung Jawab Implementasi CGP

1) Unit/Unit Bisnis/Divisi terkait bertanggung jawab memberikan masukan/

pemutakhir an atas isi dan pelaksanaan CGP yang relevan dengan fungsi

dan bidang masing-masing. Koordinasi dan tanggung jawab atas integrasi isi

secara keseluruhan, proses pemutakhiran dan penyebarluasannya menjadi

tanggung jawab Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

2) Pemutakhiran CGP dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan

Perusahaan. Corporate Secretary ber tanggung jawab atas pengumpulan

saran dan permintaan perubahan, pemutakhiran pedoman-pedoman tertulis

yang ada, serta sosialisasi pe mutakhiran tersebut kepada seluruh Karyawan

Perusahaan.

3) SOP dan WI yang dijabarkan sebagai operasionalisasi CGP dan MP disusun

oleh masing-masing Divisi Kantor Pusat serta masing-masing Unit/Unit Bisnis

dengan mengacu pada ISO 9001:2008 sebagaimana ditetapkan dalam

bagian 1.2.2 poin c. tentang pemutakhiran dan keabsahan.

4) Fungsi Internal Audit melakukan audit operasional atas kepatuhan pelaksanaan

CGP beserta penjabarannya.

1.2.3 Pendekatan Penyusunan Kebijakan

Penyusunan kebijakan dan prosedur Perusahaan didasarkan pada pendekatan tiga

penopang utama, yaitu Objective, Risk and Control (ORC). Pendekatan tersebut ber-

fungsi untuk:

a. Menterjemahkan tujuan (objective) dari Pemegang Saham oleh Direksi dan

Dewan Komisaris dalam mengelola organisasi melalui CGP, MP, SOP dan WI;

b. Menjadikan risk management dan control sebagai bagian integral dalam aktivitas

sehari-hari;

c. Menerapkan perilaku Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi

dan Kewajaran ke seluruh bagian organisasi agar tidak berhenti di level Board.

Pendekatan ORC diarahkan untuk mendorong fungsi level manajemen mampu meng-

hidupkan tata kelola (governance) yang dilandasi oleh checks and balances pada

setiap level dan fungsi manajemen.

Page 22: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 9

Pendahuluan

Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) merupakan proses dalam pencapaian

tujuan Perusahaan “agency transaction” yang digambarkan sebagai Tujuan (Objective)

yang ditopang oleh dua pilar, Risk and Control.

Objective hanya dapat dicapai apabila Perusahaan dapat mengelola risiko dan

me miliki kontrol atas organisasi yang mencakup seluruh rangkaian proses di dalam

Perusahaan untuk menghasilkan nilai tambah bagi Perusahaan, baik proses inti

Perusahaan (core), maupun proses yang menunjang (enabler) dan mengontrol

(compliance) berjalannya proses inti tersebut (value chain) sesuai dengan dinamika

usaha dan regulasi yang berlaku.

Transparancy

Responsibility Independency

Fairness

Accountability

Objective

Risk Control

Gambar 1.3

Pendekatan Penyusunan Kebijakan Berdasarkan

Objective, Risk, and Control serta Prinsip-Prinsip GCG

Penyusunan kebijakan juga memperhatikan arahan strategis dan kebijakan lain yang

telah dituangkan dalam kebijakan Dewan Komisaris dan Direksi sebelumnya. Proses

penyusunan dilakukan secara bertahap melalui Top Down dan Bottom Up Approach.

Risk dan opportunity digunakan sebagai “dua sisi mata uang” untuk menyatukan

governance, risk and control. Tujuannya adalah untuk membumikan pemahaman

konsep tata kelola pada semua tingkatan mulai dari manajemen puncak hingga

operator.

Page 23: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP10

Pendahuluan

Catatan/Notes:

Page 24: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

Bab IIPanduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 25: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP12

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2.1 Kebijakan GCG ANTAM

ANTAM memandang bahwa penerapan GCG merupakan kebutuhan. ANTAM meyakini

penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat meningkatkan

kemakmuran ANTAM, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan nilai Pemegang

Saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan Pemangku Kepentingan

lainnya.

Penyusunan kebijakan tentunya harus sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang

Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang

Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang BUMN, dan Peraturan Menteri Negara

BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

(Good Corporate Governance) pada BUMN.

Kebijakan dalam mengelola Perusahaan tersebut berisikan prinsip-prinsip pengelolaan

Perusahaan yang dalam implementasinya akan diikuti dengan berbagai kebijakan

serta peraturan teknis sesuai kebutuhan Perusahaan. Keberadaan kebijakan tersebut

diharapkan akan dapat menjadi acuan bagi segenap jajaran Perusahaan dalam

menjalankan aktivitas bisnis Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Mengingat lingkungan bisnis yang bersifat dinamis dan berkembang, maka kebijakan

dalam mengelola Perusahaan ini senantiasa disesuaikan dengan kondisi internal

maupun eksternal yang ada. Pengkajian secara berkesinambungan akan selalu

dilakukan sebagai upaya mencapai standar kerja yang terbaik bagi Perusahaan.

2.2 Tujuan GCG ANTAM

Penerapan GCG di ANTAM bertujuan untuk:

Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan

kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka

panjang tanpa mengabaikan kepentingan Pemangku Kepentingan lainnya;

a. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara Pemegang Saham,

Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Pemangku Kepentingan Perusahaan;

b. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan;

c. Mengelola sumber daya secara lebih amanah;

d. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada Pemangku Kepentingan;

e. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan; dan

f. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh

insan ANTAM berikut peningkatan kemanfaatan bagi Pemangku Kepentingan

Perusahaan.

Page 26: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 13

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2.3 Sasaran

a. Terlaksananya sistem manajemen stratejik yang handal, sehingga mampu

merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang sejalan dengan rencana strategis

(strategic plan) Perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang;

b. Adanya keterbukaan serta komunikasi dua arah baik dengan regulator, pelaku pasar

modal dan Pemangku Kepentingan lainnya;

c. Berfungsinya dengan baik organ-organ pendukung kegiatan pengendalian internal

dan pengembangan Perusahaan, antara lain Komite Audit, Komite GCG-NR,

Komite Manajemen Risiko, Internal Audit, Manajemen Risiko, Corporate Secretary,

dan sebagainya;

d. Ditegakkannya komitmen dan aturan main dari praktik penyelenggaraan bisnis

yang beretika;

e. Tersedianya sumber daya manusia yang handal, unggul, profesional dan bebas dari

benturan kepentingan;

f. Dipastikannya seluruh jajaran Perusahaan mengetahui dan mampu menjalankan

tugas, kewajiban dan tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku serta

mengetahui penalty dan rewardnya; dan

g. Ditegakkannya kepedulian pada masyarakat sekitar dan pada kelestarian lingkungan.

2.4 Acuan Kebijakan

Penyusunan Pedoman CGP ini mengacu pada ketentuan sebagai berikut:

a. Undang-Undang, yang meliputi:

1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara;

2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;

3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN; dan

4) Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

b. Peraturan Menteri BUMN, diantaranya adalah:

1) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan

PER09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No:

PER01/MBU/2011;

2) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung

Dewan Komisaris/Dewan Pengawa BUMN;

Page 27: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP14

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

3) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Per-

syaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN

dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/02/2015 tentang

Persyaratan, Tata Cara Pengagkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan

Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.

c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, antara lain seperti:

1) Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal

7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit;

2) Lampiran Keputusan Direksi PT BEI No. Kep-00100/BEI/10-2014 tanggal 20

Oktober 2014 tentang Peraturan No. 1-A: Pencatatan Saham dan Efek Bersifat

Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat; Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

d. Anggaran Dasar PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk

disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 67

tanggal 31 Maret 2015 jo. Akta Nomor 9 tanggal 8 Desember 2015, keduanya dibuat

dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang perubahan-

perubahan sebagaimana dinyatakan dalam akta-akta tersebut telah diberitahukan

kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia,

sebagaimana penerimaannya dinyatakan dalam Surat dari Menteri Hukum dan HAM

Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0927518 tanggal 27 April 2015 dan Surat

dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03.0986321

tanggal 8 Desember 2015, dan juga telah mendapat persetujuan dari Menteri

Hukum dan HAM sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan

HAM Nomor AHU-0934135.AH.01.02.TAHUN 2105 tanggal 27 April 2015;

e. Pedoman Umum GCG Indonesia, dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan

Governance-2006 (KNKG-2006);

f. ASX Corporate Governance Principles & Recommendations 3rd Edition tahun

2014 yang direkomendasikan oleh ASX Corporate Governance Council;

g. ASEAN Corporate Governance Scorecard oleh ASEAN Capital Market Forum;

h. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka oleh Otoritas Jasa Keuangan tahun

2015.

2.5 Ruang Lingkup KebijakanRuang lingkup kebijakan ini adalah untuk memberikan arahan kepada segenap jajaran

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis Perusahaan.

Page 28: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 15

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Berbagai hal yang diatur dalam kebijakan ini meliputi:

a. Hubungan antara Perusahaan dengan Pemegang Saham;

b. Fungsi serta peran Dewan Komisaris;

c. Fungsi serta peran Direksi;

d. Hubungan antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan seperti Pegawai,

Pemasok serta Masyarakat; dan

e. Prinsip-prinsip mengenai Kebijakan Perusahaan seperti Kebijakan tentang Pengawasan

dan Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Manajemen Strategis Perusahaan,

serta prinsip-prinsip kebijakan Perusahaan lainnya.

2.6 Visi, Misi, Strategi, Nilai-nilai dan Kunci Utama Kesuksesan Perusahaan

2.6.1 Visi ANTAM

Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis

sumber daya alam.

2.6.2 Misi ANTAM

a. Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah

melalui praktik-praktik industri terbaik dan operasional yang unggul;

b. Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan

kerja, dan kelestarian lingkungan;

c. Memaksimalkan nilai Perusahaan bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan;

d. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian

masyarakat di sekitar wilayah operasi.

2.6.3 Strategi ANTAM

a. Modal Dasar

1) Peningkatan keunggulan daya saing Insan ANTAM.

2) Inovasi teknologi dan energi.

3) Penguasaan dan keunggulan Sumber Daya Alam.

b. Kegesitan

1) Peningkatan nilai tambah komoditas berbasis Nikel.

2) Peningkatan nilai tambah komoditas berbasis Bauksit.

3) Peningkatan nilai tambah komoditas berbasis Logam Mulia.

4) Penguasaan kesinambungan rantai nilai.

5) Peningkatan daya ungkit komunitas.

Page 29: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP16

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

c. Kekuatan Pertumbuhan

1) Penguasaan jaringan pemasaran.

2) Peningkatan daya ungkit keuangan.

2.6.4 Nilai-Nilai ANTAM

ANTAM mempunyai nilai-nilai dan norma perilaku yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam

pelaksanaan kerja sehari-hari oleh segenap jajaran Perusahaan. Nilai-nilai dasar ANTAM yang

dianut jajaran Perusahaan dan diwujudkan dalam praktik bisnis sehari-hari adalah PIONEER

(Professionalism, Integrity, glObal mentality, harmoNy, ExcEllence dan Reputation):

a. Professionalism

1) Memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan mensinergikan praktik-praktik

terbaik dengan wawasan bisnis (business acumen) dan Budaya Perusahaan

untuk memberikan kontribusi yang maksimal;

2) Berusaha keras untuk mencapai standar yang lebih tinggi dan terbuka ter-

hadap ide-ide baru;

3) Berani mengambil keputusan dan tindakan dengan mempertimbangkan risiko

dan manfaatnya bagi Perusahaan; dan

4) Mengembangkan diri secara optimal dan berkesinambungan untuk pe-

ningkatan kinerja/unjuk kerja dan pengembangan karir.

b. Integrity

1) Mentaati Standar Etika, GCG, dan peraturan perundang-undangan;

2) Mengutamakan kejujuran dan kepentingan Perusahaan; dan

3) Bekerja dengan transparan, bertanggung jawab, dan adil.

c. glObal mentality

1) Membangun mental global (cara berpikir, kompetensi, rasa percaya diri dan

cara bertindak) sesuai dengan business acumen kelas dunia;

2) Mengikuti perkembangan bisnis secara luas pada tingkat global untuk

melakukan transformasi guna meningkatkan kinerja Perusahaan; dan

3) Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perbedaan dan

perubahan budaya (baik lokal maupun internasional).

Page 30: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 17

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

d. harmoNy

1) Menghargai hak asasi manusia, perbedaan pendapat, nilai-nilai, norma-

norma, dan prinsip-prinsip yang dianut oleh orang lain;

2) Membangun kerja sama dan hubungan sinergis dengan semua pemegang

kepentingan baik pihak internal maupun eksternal berdasarkan prinsip

menang-menang dan keadilan; dan

3) Peduli terhadap semua pemegang kepentingan, terutama pegawai, mitra

strategis, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

e. ExcEllence

1) Menanamkan komitmen tinggi, mental pemenang, keyakinan kuat dan sikap

positif untuk melakukan yang terbaik guna mencapai kinerja terbaik;

2) Membangun standar terbaik dan cara yang paling efektif dan efisien untuk

mencapai kinerja organisasi/unjuk kerja pegawai terbaik;

3) Menegakkan disiplin untuk menyusun dan mengimplementasi-kan rencana

kerja secara efektif dan konsisten; dan

4) Melakukan perbaikan terus-menerus terhadap sistem dan prosedur

keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup dengan menerapkan

praktik-praktik kelas dunia dan prinsip-prinsip operational excellence.

f. Reputation

1) Menanamkan kebanggaan sebagai Insan ANTAM yang memiliki reputasi

individu yang baik untuk peningkatan citra Perusahaan;

2) Membangun, meningkatkan, dan memelihara citra Perusahaan yang positif di

tingkat nasional dan global; dan

3) Meningkatkan posisi Perusahaan dalam percaturan bisnis nasional dan global.

2.6.5 Kunci Keberhasilan dalam Melaksanakan GCG

a. Komitmen yang penuh dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk meng-

implementasikan GCG;

b. Pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip GCG disetiap jajaran manajemen;

c. Adanya suatu mekanisme evaluasi yang terus menerus atas implementasi GCG; dan

d. Standar Etika Perusahaan dipahami dan dilaksanakan oleh Insan ANTAM.

Page 31: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP18

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2.7 Prinsip-Prinsip GCG yang BaikDalam menerapkan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasional Perusahaan,

ANTAM mengacu pada beberapa Pedoman Prinsip-prinsip GCG sebagai berikut:

2.7.1 Pedoman Umum GCG Indonesia

ANTAM berkomitmen untuk selalu menerapkan standar tata kelola terbaik sesuai

dengan standar yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu ANTAM mengadopsi

berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2006.

Prinsip dan rekomendasi yang menjadi rujukan ANTAM sesuai Pedoman Umum GCG

Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Asas GCG

ANTAM memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG diterapkan pada setiap aspek

proses bisnis dan di semua jajaran Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG yang di-

maksud adalah Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian/

Independensi dan Kewajaran yang diperlukan untuk mencapai keberlanjutan

(sustainability) Perusahaan dengan memperhatikan Pemangku Kepentingan.

Adapun prinsip GCG tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Transparansi

Prinsip Dasar

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, ANTAM menyediakan

informasi material dan relevan, mudah diakses dan dipahami oleh Pemangku

Kepentingan. ANTAM mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya

masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga

hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham,

Kreditur dan Pemangku Kepentingan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

ANTAM menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat

dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan

sesuai dengan haknya.

a) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas

pada Visi, Misi, sasaran usaha dan strategi Perusahaan, kondisi

keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, Pemegang Saham

pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan

anggota Direksi beserta anggota keluarganya dalam Perusahaan dan

Page 32: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 19

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan

dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat

kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi

kondisi Perusahaan;

b) Prinsip transparansi yang dianut oleh Perusahaan tidak mengurangi

kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan Perusahaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak

pribadi; dan

c) Kebijakan Perusahaan harus tertulis dan secara proporsional di-

komunikasikan kepada Pemangku Kepentingan.

2) Akuntabilitas

Prinsip Dasar

ANTAM mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan

dapat dipercaya. Untuk itu ANTAM berupaya melaksanakan pengelolaan

Perusahaan secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan

dengan tetap memperhitungkan kepentingan Pemegang Saham dan

Pemangku Kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang di-

perlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Perusahaan menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-

masing organ Perusahaan yang meliputi RUPS, Dewan Komisaris, dan

Direksi, serta semua Karyawan secara jelas dan selaras dengan Visi,

Misi, Nilai-nilai Perusahaan (corporate values) dan strategi Perusahaan;

b) Perusahaan meyakini bahwa semua organ Perusahaan dan semua

Karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung

jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG;

c) Perusahaan memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif

dalam pengelolaan Perusahaan;

d) Perusahaan memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran Perusahaan

yang konsisten dengan sasaran usaha Perusahaan, serta memiliki

sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system); dan

e) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ

Perusahaan dan semua Karyawan harus berpegang pada etika bisnis

dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.

Page 33: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP20

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

3) Pertanggungjawaban

Prinsip Dasar

ANTAM selalu berupaya untuk mematuhi peraturan perundang-undangan

serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang

dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Organ Perusahaan berupaya berpegang pada prinsip kehati-hatian dan

memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan Perusahaan (by-laws); dan

b) Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial antara lain dengan

peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di

sekitar Perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan

yang memadai.

4) Kemandirian/Independensi

Prinsip Dasar

Untuk melaksanakan prinsip GCG, ANTAM melaksanakan pengelolaan

Perusahaan secara independen sehingga masing-masing organ Perusahaan

tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Masing-masing organ Perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi

oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu,

bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala

pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat di-

lakukan secara obyektif; dan

b) Masing-masing organ Perusahaan harus melaksanakan fungsi dan

tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan

perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar

tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

5) Kewajaran

Prinsip Dasar

Dalam melaksanakan kegiatannya, ANTAM senantiasa memperhatikan ke-

pentingan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan berdasarkan asas

kewajaran.

Page 34: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 21

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Perusahaan memberikan kesempatan kepada Pemangku Kepentingan

untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi ke-

pentingan Perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai

dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing;

b) Perusahaan memberikan perlakuan yang setara dan berimbang kepada

Pemangku Kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang

diberikan kepada Perusahaan; dan

c) Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan

Karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional

tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi

fisik.

b. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku

Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu

dilandasi oleh integritas yang tinggi. Perusahaan perlu mengembangkan nilai-nilai

Perusahaan yang menggambarkan sikap moral Perusahaan dalam menjalankan

usahanya yang dituangkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.

c. Organ Perusahaan

Organ Perusahaan yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, mempunyai

peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ Perusahaan harus

menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip

bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan

tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.

d. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

Pemegang saham sebagai pemilik modal memiliki hak dan tanggung jawab atas

Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-

undangan.

e. Hak dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan, termasuk pegawai, mitra bisnis, dan masyarakat sebagai

pengguna produk dan jasa, terpengaruh secara langsung oleh keputusan strategis

dan operasional Perusahaan. Maka, antara Perusahaan dengan Pemangku

Kepentingan harus terjalin hubungan yang sesuai dengan asas kewajaran ber-

dasarkan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing pihak.

Page 35: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP22

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Prinsip Dasar

Pemangku Kepentingan -selain Pemegang Saham- adalah mereka yang memiliki

kepentingan terhadap Perusahaan dan mereka yang terpengaruh secara langsung

oleh keputusan strategis dan operasional Perusahaan, yang antara lain terdiri dari

Karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat terutama sekitar tempat usaha Perusahaan.

Antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan harus terjalin hubungan yang

sesuai dengan asas kewajaran berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi masing-

masing pihak. Agar hubungan antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan

berjalan dengan baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Perusahaan menjamin tidak terjadinya diskriminasi berdasarkan suku,

agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik serta terciptanya per lakuan

yang adil dan jujur dalam mendorong perkembangan Karyawan sesuai

dengan potensi, kemampuan, pengalaman dan keterampilan masing-

masing;

2) Perusahaan dan mitra bisnis harus bekerja sama untuk kepentingan kedua

belah pihak atas dasar prinsip saling menguntungkan; dan

3) Perusahaan harus memperhatikan kepentingan umum, terutama masyarakat

di sekitar Perusahaan, serta pengguna produk dan jasa Perusahaan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

1) Karyawan

a) Perusahaan harus menggunakan kemampuan bekerja dan kriteria yang

terkait dengan sifat pekerjaan secara taat asas dalam mengambil keputusan

mengenai penerimaan Karyawan;

b) Penetapan besarnya gaji, keikutsertaan dalam pelatihan, penetapan

jenjang karir dan penentuan persyaratan kerja lainnya harus dilakukan

secara obyektif, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender,

dan kondisi fisik seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang di lindungi

oleh peraturan perundang-undangan;

c) Perusahaan memiliki peraturan tertulis yang mengatur dengan jelas pola

rekrutmen serta hak dan kewajiban Karyawan;

d) Perusahaan menjamin terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, ter-

masuk kesehatan dan keselamatan kerja agar setiap Karyawan dapat

bekerja secara kreatif dan produktif;

e) Perusahaan memastikan tersedianya informasi yang perlu diketahui oleh

Karyawan melalui sistem komunikasi yang berjalan baik dan tepat waktu;

Page 36: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 23

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

f) Perusahaan memastikan agar Karyawan tidak menggunakan nama,

fasilitas, atau hubungan baik Perusahaan dengan pihak eksternal untuk

kepentingan pribadi. Untuk itu Perusahaan harus mempunyai sistem

yang dapat menjaga agar setiap Karyawan menjunjung tinggi Standar

Etika dan Nilai-nilai Perusahaan serta mematuhi kebijakan, peraturan dan

prosedur internal yang berlaku;

g) Karyawan serta serikat pekerja yang ada di Perusahaan berhak untuk

menyampaikan pendapat dan usul mengenai lingkungan kerja dan ke-

sejahteraan Karyawan; dan

h) Karyawan berhak melaporkan pelanggaran atas etika bisnis dan

pedoman perilaku, serta peraturan perundang-undangan yang terkait

dengan Perusahaan.

2) Mitra Bisnis

a) Mitra Bisnis adalah pemasok, distributor, kreditur, debitur, dan pihak lainnya

yang melakukan transaksi usaha dengan Perusahaan;

b) Perusahaan memiliki peraturan yang dapat menjamin dilaksanakannya

hak dan kewajiban mitra bisnis sesuai dengan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan;

c) Mitra bisnis berhak memperoleh informasi yang relevan sesuai hubungan

bisnis dengan Perusahaan sehingga masing-masing pihak dapat membuat

keputusan atas dasar pertimbangan yang adil dan wajar; dan

d) Kecuali dipersyaratkan lain oleh peraturan perundang-undangan, Perusahaan

dan mitra bisnis berkewajiban untuk merahasiakan informasi dan me-

lindungi kepentingan masing-masing pihak.

3) Masyarakat serta Pengguna Produk dan Jasa

a) Perusahaan harus memiliki peraturan yang dapat menjamin terjaganya

keselarasan hubungan antara Perusahaan dengan masyarakat sekitar,

termasuk penerapan program kemitraan dan bina lingkungan;

b) Perusahaan bertanggung jawab atas kualitas produk dan jasa yang

dihasilkan serta dampak negatif terhadap dan keselamatan pengguna; dan

c) Perusahaan bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan

oleh kegiatan usaha Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

dimana Perusahaan beroperasi. Oleh karena itu, Perusahaan harus

menyampaikan informasi kepada masyarakat yang dapat terkena dampak

kegiatan Perusahaan.

Page 37: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP24

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

f. Pernyataan Penerapan Pedoman GCG

Perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan GCG

dengan Pedoman GCG dalam Laporan Tahunan. Dalam hal belum seluruh aspek

Pedoman GCG dapat dilaksanakan, Perusahaan harus mengungkapkan aspek yang

belum dilaksanakan beserta alasannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan

tentang struktur dan mekanisme kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta informasi

penting lain yang berkaitan dengan penerapan GCG.

g. Internalisasi Penerapan GCG

Pelaksanaan Internalisasi GCG perlu dilakukan secara sistematis dan ber-

kesinambungan. Untuk itu diperlukan pedoman praktis yang dapat dijadikan

acuan oleh Perusahaan dalam melaksanakan penerapan GCG.

2.7.2 ASX Corporate Governance Principles & Recommendations

Mempertimbangkan bahwa ANTAM telah mencatatkan sahamnya (listed) di Australia

Securities Exchange (ASX) maka Perusahaan menerapkan standar internasional dalam

implementasi GCG dengan mengadopsi 8 (delapan) prinsip dalam ASX Corporate

Governance Principles & Recommendations 3rd Edition Tahun 2014 sebagai berikut:

a. Meletakkan pondasi yang kuat bagi pengawasan dan pengelolaan Perusahaan

1) Perusahaan harus mengungkapkan Peran dan tanggung jawab dari masing-

masing Dewan Komisaris/Direksi dan Manajemen;

2) Perusahaan harus melakukan pemeriksaan secara memadai, sebelum menunjuk/

mengangkat seseorang, atau mengajukan kandidat yang akan dipilih kepada

Pemegang Saham, sebagai Direktur; dan menyediakan informasi yang cukup

bagi Pemegang Saham terkait dengan seluruh materi;

3) Perusahaan memiliki perjanjian tertulis dengan masing-masing Direksi dan

Senior Eksekutif yang memuat syarat-syarat pengangkatan terkait dengan jabatan

tersebut;

4) Sekretaris Perusahaaan Perusahaan harus bertanggung jawab langsung kepada

Dewan Komisaris/Direksi, atas jabatan yang telah diduduki;

5) Perusahaan harus memiliki kebijakan yang meliputi persyaratan dan penilaian

terhadap Dewan Komisaris/Direksi atau Komite Penunjang Dewan Komisaris

yang relevan dan mengungkapkan laporan pada akhir periode pelaporan secara

terukur dan obyektif terhadap hasil pencapaian atas kesetaraan gender yang

ditetapkan;

Page 38: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 25

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

6) Perusahaan harus memiliki dan mengungkapkan proses untuk evaluasi, dan

mengungkapkan apakah evaluasi terkait dengan Dewan Komisaris/Direksi,

Komite Penunjang Dewan Komisaris atau Direktur Perusahaan telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan dalam periode pelaporan;

7) Perusahaan harus memiliki dan mengungkapkan evaluasi kinerja dari Senior

Eksekutif Perusahaan, dan kesesuaian dengan proses dalam periode pelaporan.

b. Membuat struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang memberi nilai tambah:

1) Perusahaan harus memiliki Komite Nominasi yang dipimpin oleh Komisaris

Independen yang setidaknya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota dan memiliki

Piagam Komite;

2) Perusahaan harus memiliki dan mengungkapkan keahlian dari Dewan

Komisaris/Direksi dan keragaman yang telah dimiliki dan/atau yang akan dicapai;

3) Perusahaan harus mengungkapkan infomasi terkait Komisaris Independen;

4) Mayoritas Anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen;

5) Komisaris Utama merupakan Komisaris Independen;

6) Jabatan Komisaris Utama dan Direktur Utama tidak boleh dipegang oleh orang

yang sama; dan

7) Perusahaan harus memiliki program induksi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

baru dan memberikan kesempatan pengembangan keahlian/pengetahuan

bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

c. Mendorong pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab:

Perusahaan harus membuat pedoman perilaku (kode etik) dan mengungkapkan

pedoman atau ringkasan pedoman perilaku tersebut serta praktik-praktik

penerapan yang diperlukan untuk menjaga kepercayaan terhadap integritas

etika Perusahaan dan untuk memperhatikan kewajiban hukum Perusahaan dan

ekspektasi yang wajar dari Pemangku Kepentingan; serta tanggung jawab dan

akuntabilitas individu untuk melaporkan dan menginvestigasi laporan mengenai

praktik yang tidak etis;

d. Menjaga integritas dalam pelaporan keuangan

1) Dewan Komisaris harus membentuk Komite Audit yang mayoritas anggotanya

independen, dipimpin oleh Komisaris Independen yang bukan Komisaris Utama

serta memiliki sedikitnya 3 (tiga) anggota dan memiliki Piagam Komite;

Page 39: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP26

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2) Sebelum menyetujui laporan keuangan Perusahaan, Dewan Komisaris/Direksi

harus menerima pernyataan dari Derektur Utama dan Direktur Keuangan,

menurut opini mereka, bahwa catatan laporan keuangan Perusahaan telah

di pelihara dengan baik dan laporan keuangan telah sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku serta memberikan gambaran dengan benar dan wajar

atas posisi keuangan dan kinerja Perusahaan dimana opini tersebut dibentuk

berdasarkan pada pendekatan manajemen risiko dan pengendalian internal

yang dioperasikan secara efektif. Dalam penyelenggaraan RUPS harus me-

mastikan bahwa Auditor Eksternal menghadiri RUPS dan bersedia menjawab

pertanyaan secara relevan dari Pemegang Saham. Melakukan pengungkapan

informasi secara tepat waktu dan seimbang.

Perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis untuk mantaati kewajiban pe-

ngungkapan yang dilakukan secara terus menerus di bawah Listing Rules dan

mengungkapkan kebijakan atau ringkasannya.

e. Menghargai hak Pemegang Saham

1) Perusahaan harus memberikan informasi tentang Perusahaan dan tata kelola

kepada para investor melalui situs Perusahaan;

2) Perusahaan harus merancang dan mengimplementasikan program hubungan

kerja sama dengan investor untuk mefasilitasi komunikasi dua arah yang efektif

dengan para investor;

3) Perusahaan harus mengungkapkan kebijakan dan proses yang ada untuk

memfasilitasi dan mendorong partisipasi pada rapat Pemegang Saham;

4) Perusahaan harus memberikan Pemegang Saham pilihan untuk menerima

komunikas dari, dan mengirim komunikasi kepada Perusahaan dan keamanan

registrasi perusahaan itu secara elektronik.

f. Mengetahui dan mengendalikan risiko

1) Perusahaan harus memiliki Komite yang mengawasi Risiko yang dipimpin

oleh Komisaris Independen yang setidaknya terdiri dari minimal 3 (tiga) orang

anggota dan memiliki Piagam Komite;

2) Dewan Komisaris/Direksi atau Komite Penunjang Dewan Komisaris harus

meninjau kerangka kerja manajemen risiko Perusahaannya yang setidaknya

setiap tahun untuk memenuhi persyaratan yang disampaikan secara terus

menerus dan diungkapkan, terkait dengan masing-masing periode pelaporan,

apakah tinjauan tersebut telah dilakukan;

Page 40: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 27

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

3) Perusahaan harus mengungkapkan jika memiliki fungsi Audit Internal,

bagaimana fungsi telah terstruktur dan apa peran yang dilakukan; dan

4) Perusahaan harus mengungkapkan apakah Perusahaan memiliki eksposur

ekonomik, lingkungan dan sosial yang material dan, jika tidak, bagaimana

mengelola atau berniat untuk mengelola risiko tersebut.

g. Memberikan remunerasi secara wajar dan bertanggung jawab

1) Dewan Komisaris harus membentuk Komite Remunerasi yang mayoritas

adalah Komisaris Independen. Komite Remunerasi dipimpin oleh Komisaris

Independen yang bukan Komisaris Utama;

2) Perusahaan harus secara terpisah mengungkapkan kebijakan dan praktik

mengenai remunerasi dari non-Direktur dan remunerasi dari Direktur Eksekutif

dan Senior Eksekutif lainnya.

3) Perusahaan Terbuka yang memiliki skema remunerasi berbasis ekuitas harus

memiliki kebijakan yang mengatur apakah peserta diizinkan untuk melaku-

kan transaksi (baik melalui penggunaan derivative atau sebaliknya) yang

memberikan batas limit atas risiko ekonomi dari keterlibatannya dalam

skema dan mengungkapkan kebijakan tersebut atau ringkasannya.

2.7.3 Penerapan GCG Berdasarkan Kementrian BUMN

a. Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG

Mempertimbangkan ANTAM sebagai salah satu BUMN maka Perusahaan me-

nerapkan standar dalam implementasi GCG berdasarkan 6 (enam) aspek pengujian

sebagai berikut:

1) Komitmen Terhadap Penerapan GCG Secara Berkelanjutan

a) Perusahaan memiliki Pedoman GCG (GCG Code) dan CoC;

b) Perusahaan melaksanakan GCG Code dan CoC secara konsisten;

c) Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG;

d) Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan

Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN);

e) Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan

yang berlaku; dan

f) Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan

pe nyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan (whistleblowing system).

Page 41: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP28

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2) RUPS/Pemilik Modal

a) Melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi;

b) Melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris;

c) Memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan

usaha Perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan;

d) Memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan

keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan;

e) Mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat

dipertanggungjawabkan; dan

f) Melaksanakan GCG sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

3) Dewan Komisaris

a) Melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan;

b) Melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara

jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung

pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;

c) Memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan

oleh Direksi;

d) Memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan

kebijakan Perusahaan;

e) Mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga;

f) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan

anak Perusahaan/Perusahaan patungan;

g) Berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi

(individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai

ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi;

h) Melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang me-

nyangkut dirinya;

i) Memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang

Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan;

j) Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri

Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

Page 42: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 29

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

k) Memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas

kesekretariatan Dewan Komisaris; dan

l) Memiliki Komite Penunjang Dewan Komisaris yang efektif.

4) Direksi

a) Memiliki program pengenalan dan pelatihan/pembelajaran serta me-

laksana kan program tersebut secara berkelanjutan;

b) Melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara

jelas;

c) Menyusun perencanaan Perusahaan;

d) Berperan dalam pemenuhan target kinerja Perusahaan;

e) Melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap

implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan;

f) Melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan;

g) Melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan Pemangku

Kepentingan;

h) Memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota

Direksi dan manajemen dibawah Direksi;

i) Memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan

komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

tepat waktu;

j) Menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

k) Menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif;

l) Menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan

efektif; dan

m) Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan

perundang-undangan.

5) Pengungkapan Informasi dan Transparansi

a) Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan kepada Pemangku

Kepentingan;

b) Perusahaan menyediakan bagi Pemangku Kepentingan akses atas

informasi Perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan

secara tepat waktu dan berkala;

Page 43: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP30

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

c) Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan

dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

d) Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG

dan bidang-bidang lainnya;

6) Aspek Lainnya

a) Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh benchmark bagi

Perusahaan-Perusahaan lainnya di Indonesia; dan

b) Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip GCG sesuai

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011, Pedoman Umum

GCG Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.

2.7.4 Penerapan GCG berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard

Untuk meningkatkan standar bagi penerapan Corporate Governance di wilayah

ASEAN. Dimulai di tahun 2011, Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Market

Forum) telah menyusun standar penerapan GCG yang disebut ASEAN Corporate

Governance Scorecard. Standar ini pada dasarnya disusun berdasarkan prinsip-prinsip

CG yang dikeluarkan oleh OECD yang dikenal dengan OECD Principles of Corporate

Governance.

1) Hak-Hak Pemegang Saham

a) Hak Dasar Pemegang Saham;

b) Hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perubahan

Perusahaan yang bersifat fundamental;

c) Hak untuk berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS, serta perolehan informasi

atas peraturan terkait, termasuk didalamnya prosedur pemilihan pada RUPS;

d) Pasar sebagai kendali dari Perusahaan harus diperbolehkan untuk berfungsi

secara efisien dan transparan; dan

e) Pelaksanaan hak kepemilikan seluruh pemegang saham termasuk investor

institusi harus difasilitasi.

2) Persamaan Hak Pemegang Saham

a) Saham dan hak-hak suara;

b) Panggilan RUPS;

c) Perdagangan orang dalam dan penyalahgunaan asset perusahaan harus dilarang;

d) Transaksi-transaksi pihak terafiliasi oleh Dewan Komisaris & Direksi; dan

e) Melidungi Pemegang Saham minoritas dari tindakan-tindakan abusive;

Page 44: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 31

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

3) Peran dari Pemangku Kepentingan

a) Menghargai hak-hak pemangku kepentingan yang diatur oleh hukum atau

lewat perjanjian bersama;

b) Kesempatan mendapatkan ganti rugi atas pelanggaran oleh perusahaan ter-

hadap hak para pemangku kepentingan yang diatur oleh hukum;

c) Mekanisme partisipasi karyawan yang meningkatkan kinerja haruslah di-

mungkinkan berkembang; dan

d) Para pemangku kepentingan termasuk karyawan dan badan-badan perwakilan

mereka haruslah dapat mengkomunikasikan secara bebas berkaitan dengan

praktik-praktik illegal dan tidak etis kepada dewan dan mendapatkan per-

lindungan atas tindakan tersebut.

4) Pengungkapan dan Transparansi

a) Transparansi struktur kepemilikan;

b) Kualitas Laporan Tahunan;

c) Pengungkapan atas transaksi-transaksi terafiliasi;

d) Pengungkapan atas transaksi saham perusahaan yang dilakukan oleh para

anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

e) Eksternal Auditor dan Laporan Auditor;

f) Media komunikasi Perusahaan;

g) Penyampaian informasi laporan keuangan atau laporan tahunan secara tepat waktu;

h) Website Perusahaan; dan

i) Keberadaan Investor Relations dalam Perusahaan.

5) Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris

a) Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris

• Tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris dan Kebijakan Corporate

Governance harus dinyatakan secara jelas oleh Perusahaan;

• Visi dan Misi Perusahaan.

b) Struktur Dewan Komisaris

• Kode etik atau Kode perilaku;

• Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris;

• Komite Nominasi;

• Komite Remunerasi; dan

• Komite Audit.

Page 45: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP32

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

c) Proses Dewan Komisaris

• Rapat dan kehadiran Dewan Komisaris;

• Akses Informasi;

• Penunjukkan dan pemilihan kembali anggota Dewan Komisaris;

• Perihal Remunerasi;

• Audit Internal;

• Pemantauan Risiko.

d) Individu dalam susunan Dewan Komisaris

• Komisaris Utama Perusahaan

• Keahlian dan kompetensi Dewan Komisaris

e) Kinerja Dewan Komisaris

• Pelatihan/Pengembangan Dewan Komisaris;

• Penunjukkan dan Penilaian Kinerja Direktur Utama;

• Penilaian kinerja Dewan Komisaris;

• Penilaian kinerja untuk anggota Dewan Komisaris;

• Penilaian kinerja untuk Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.

2.7.5 Penerapan GCG berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK)

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dikeluarkan OJK untuk mendorong penerapan

praktik tata kelola sesuai dengan praktik international dan diharapkan dapat menjadi

salah satu kerangka tata kelola Perusahaan yang baik di industri pasar modal. Pedoman

ini terdiri dari 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, serta

25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola yang baik,

yakni:

1) Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam menjamin hak-

hak Pemegang Saham

a) Meningkatkan nilai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

• Perusahaan memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting)

baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi,

dan kepentingan Pemegang Saham;

• Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan hadir

dalam RUPS Tahunan; dan

Page 46: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 33

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Emiten atau Perusahaan

Publik paling kurang selama 1 (satu) tahun.

b) Meningkatkan kualitas komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang

Saham atau Investor

• Perusahaan memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham

atau Investor; dan

• Perusahaan mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan dengan

Pemegang Saham atau Investor dalam situs Web.

2) Fungsi dan Peran Dewan Komisaris

a) Memperkuat keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris

• Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi

Perusahaan; dan

• Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman

keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan;

b) Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

• Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment)

untuk menilai kinerja Dewan Komisaris;

• Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan

Komisaris diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan;

• Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota

Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan; dan

• Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan

Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota

Direksi.

3) Fungsi dan Peran Direksi

a) Memperkuat keanggotaan dan komposisi Direksi

• Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan

serta efektifitas dalam pengambilan keputusan;

• Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian,

pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan; dan

• Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki

keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Page 47: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP34

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

b) Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

• Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk

menilai kinerja Direksi; dan

• Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi

diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan;

• Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi

apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

4) Partisipasi Pemangku Kepentingan

Meningkatkan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi Pemangku

Kepentingan

• Perusahaan memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading;

• Perusahaan memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud;

• Perusahaan memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan ke mampuan

pemasok atau vendor;

• Perusahaan memiliki kebijakan untuk pemenuhan hak-hak kreditur;

• Perusahaan memiliki kebijakan sistem whistleblowing; dan

• Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada

Direksi dan karyawan.

5) Keterbukan Informasi

Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.

• Perusahaan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas

selain situs web sebagai media keterbukaan informasi; dan

• Laporan tahunan Perusahaan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam

kepemilikan saham Perusahaan paling sedikit 5% (lima persen), selain pe-

ngungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan

melalui pemegang saham utama dan pengendali.

2.8 Organ Perusahaan

Organ Perusahaan yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, mempunyai

peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ Perusahaan harus

menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa

masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi

dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.

Page 48: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 35

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2.8.1 RUPS

RUPS adalah organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan

kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-

undang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS merupakan

wadah para Pemegang Saham untuk dapat menggunakan hak yang dimilikinya untuk

mengemukakan pendapat dan memperoleh keterangan yang berkaitan dengan

Perusahaan sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan

dengan kepentingan Perusahaan serta memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS

harus didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. RUPS

dan/atau Pemegang Saham tidak diperkenankan melakukan intervensi terhadap

tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi

wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan

dan peraturan perundang-undangan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Pengambilan keputusan RUPS harus dilakukan secara wajar dan transparan dengan

memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha

Perusahaan dalam jangka panjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

1) Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat dalam RUPS harus terdiri dari

orang-orang yang patut dan layak (fit and proper) bagi Perusahaan dan telah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) Dalam mengambil keputusan menerima atau menolak laporan Dewan

Komisaris dan Direksi, perlu juga dipertimbangkan kualitas laporan yang

berhubungan dengan GCG;

3) Dalam penetapan auditor eksternal, harus mempertimbangkan pendapat dari

Komite Audit yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, baik mengenai

proses tender yang dilakukan, kinerja auditor eksternal, besaran fee, sampai

dengan usulan rekomendasinya;

4) Dalam hal Anggaran Dasar Perseroan dan atau peraturan perundang-undangan

mengharuskan adanya keputusan RUPS tentang hal-hal yang berkaitan dengan

usaha Perusahaan, keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan

para Pemangku Kepentingan.

5) Dalam mengambil keputusan pemberian bonus, tantiem dan dividen harus

memperhatikan kondisi kesehatan keuangan Perusahaan.

Page 49: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP36

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

b) RUPS diselenggarakan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan dengan mem-

perhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan, serta

dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah,

maka:

1) Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan usul terhadap

mata acara sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan;

2) Panggilan RUPS harus mencakup informasi mengenai tanggal, waktu dan

tempat pelaksanaan RUPS, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir

dalam RUPS, mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara

tersebut serta informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara

rapat tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan

RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan;

3) Bahan mata acara rapat wajib tersedia sejak tanggal dilakukannya pemanggilan

RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS sebagaimana tercantum

lebih detail dalam Anggaran Dasar Perseroan, sehingga dengan demikian

memungkinkan Pemegang Saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan

memberikan suara secara bertanggung jawab;

4) Perusahaan wajib membuat risalah dan ringkasan risalah RUPS sesuai ketentuan

dalam Anggaran Dasar Perseroan.

c) Pelaksanaan RUPS merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi harus mem-

persiapkan dan melaksanakan RUPS dengan baik dan dengan berpedoman pada

Anggaran Dasar Perseroan.

Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

Pemegang Saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung jawab atas

Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-

undangan. Dalam melaksanakan hak dan tanggung jawabnya, perlu diperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Pemegang Saham harus menyadari bahwa dalam melaksanakan hak dan tanggung

jawabnya harus memperhatikan juga kelangsungan hidup Perusahaan; dan

2) Perusahaan menjamin terpenuhinya hak dan tanggung jawab Pemegang

Saham atas dasar asas kewajaran (fairness) sesuai dengan Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

1) Hak Pemegang Saham dilindungi dan dilaksanakan sesuai Anggaran Dasar

Page 50: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 37

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Perseroan dan peraturan perundang-undangan. Hak Pemegang Saham

tersebut pada dasarnya meliputi:

• Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suara

dalam RUPS berdasarkan ketentuan satu saham memberi hak kepada

pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara;

• Hak untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan secara tepat

waktu, benar dan teratur, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia, sehingga

memungkinkan Pemegang Saham membuat keputusan mengenai

investasinya dalam Perusahaan berdasarkan informasi yang akurat;

• Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang di-

peruntukkan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan

pembagian keuntungan lainnya, sebanding dengan jumlah saham yang

dimilikinya;

• Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang

akurat mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan

penyelenggaraan RUPS agar Pemegang Saham dapat berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan, termasuk keputusan mengenai hal-hal

yang mempengaruhi eksistensi Perusahaan dan hak Pemegang Saham;

dan

• Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham dalam

Perusahaan, maka: (i) setiap Pemegang Saham berhak mengeluarkan

suara sesuai dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki; dan

(ii) setiap Pemegang Saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan

jenis dan klasifikasi saham yang dimilikinya.

• Dalam hal mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan

utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan lebih dari

50% (limapuluh persen) dari jumlah nilai kekayaan bersih Perseroan baik

dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun

yang berkaitan satu sama lain, Direksi harus mendapat persetujuan RUPS.

2) Pemegang saham menyadari tanggung jawabnya sebagai pemilik modal

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan Anggaran

Dasar Perseroan. Seluruh Pemegang Saham harus dapat: (i) memisahkan

kepemilikan harta Perusahaan dengan kepemilikan harta pribadi; dan (ii)

memisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan sebagai anggota

Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada

salah satu dari kedua organ tersebut.

Page 51: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP38

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Pemegang Saham pengendali harus dapat: (i) memperhatikan kepentingan

Pemegang Saham minoritas dan Pemangku Kepentingan sesuai peraturan

perundang-undangan; dan (ii) mengungkapkan kepada instansi penegak

hukum tentang Pemegang Saham pengendali yang sebenarnya (ultimate

Pemegang Saham) dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran terhadap

peraturan perundang-undangan, atau dalam hal diminta oleh otoritas terkait;

Dalam hal Pemegang Saham menjadi Pemegang Saham pengendali pada

beberapa Perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan

antar-Perusahaan dapat dilakukan secara transparan.

b) Tanggung jawab Perusahaan terhadap Hak dan Kewajiban Pemegang Saham

• Perusahaan melindungi hak Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran

Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan;

• Perusahaan menyelenggarakan daftar Pemegang Saham secara tertib

sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-

undangan;

• Perusahaan menyediakan informasi mengenai Perusahaan secara tepat

waktu, benar dan teratur bagi Pemegang Saham, kecuali hal-hal yang ber-

sifat rahasia;

• Perusahaan tidak memihak kepada Pemegang Saham tertentu dengan

memberikan informasi yang tidak diungkapkan kepada Pemegang Saham

lainnya. Informasi harus diberikan kepada semua Pemegang Saham tanpa

menghiraukan jenis dan klasifikasi saham yang dimilikinya; dan

• Perusahaan harus dapat memberikan penjelasan lengkap dan informasi

yang akurat mengenai penyelenggaraan RUPS.

2.8.2 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara

kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi secara

independen terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam

mengelola Perusahaan serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG.

Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan

operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris, termasuk Komisaris

Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan

anggota Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan

secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-prinsip berikut:

Page 52: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 39

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

a) Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan

secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen;

b) Dewan Komisaris harus berintegritas dan profesional sehingga dapat men-

jalankan fungsinya dengan baik termasuk memastikan bahwa Direksi telah

memperhatikan kepentingan semua Pemangku Kepentingan; dan

c) Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup

tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara;

d) Prinsip-prinsip lainnya sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan,

Charter Dewan Komisaris serta peraturan perundang-undangan lainnya.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Komposisi, Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris

1) Komposisi dan jumlah Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan mengacu

pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan memperhatikan Visi,

Misi dan rencana strategis Perusahaan, sehingga memungkinkan pengambilan

keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara

independen;

2). Perseroan wajib mempunyai Komisaris Independen sesuai dengan

peraturan perundang-undangan termasuk peraturan perundang-undangan

di bidang Pasar Modal;

3) Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses

yang transparan. Proses penilaian calon Dewan Komisaris dilakukan

sebelum dilaksanakan RUPS melalui Komite GCG-NR. Hasil proses nominasi

oleh Dewan Komisaris disampaikan kepada Pemegang Saham Seri-A

Dwiwarna untuk dilakukan seleksi lebih lanjut tanpa membatasi calon lain

dari yang diusulkan sebelum ditetapkan dalam RUPS;

4) Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebelum berakhir masa jabatan

dilakukan oleh RUPS dengan mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan

dan setelah anggota Dewan Komisaris tersebut diberi kesempatan dalam

RUPS untuk membela diri.

b) Kemampuan dan integritas Dewan Komisaris

1) Dewan Komisaris harus memenuhi syarat dan integritas sehingga

pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk kepentingan

Perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik;

2) Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan

pribadi, keluarga, kelompok usahanya dan atau pihak lain;

Page 53: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP40

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

3) Dewan Komisaris harus memahami dan mematuhi Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

tugasnya; dan

4) Dewan Komisaris harus memahami dan melaksanakan CGP sesuai dengan

tanggung jawab dan kewenangannya.

c) Pembagian Kerja

Dalam mengoptimalkan tugas sebagai Dewan Komisaris, maka Dewan

Komisaris melakukan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan

keahlian masing-masing Anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan

lingkup usaha Perusahaan. Pembagian tugas tersebut diatur sendiri diantara

anggota Dewan Komisaris dan tertuang dalam Charter Dewan Komisaris.

d) Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris

1) Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan

operasional. Dalam hal Dewan Komisaris mengambil keputusan mengenai

hal-hal yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan atau peraturan

perundang-undangan, pengambilan keputusan tersebut dilakukan dalam

fungsinya sebagai pengawas, sehingga keputusan kegiatan operasional

tetap menjadi tanggung jawab Direksi. Kewenangan yang ada pada

Dewan Komisaris tetap dilakukan dalam fungsinya sebagai pengawas dan

penasihat;

2) Dalam rangka melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris berhak mem-

peroleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan akurat; dan

3) Dewan Komisaris memiliki Charter Dewan Komisaris yang mengatur lebih

detail atas fungsi pengawasan Dewan Komisaris sehingga pelaksanaan

tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat digunakan sebagai salah

satu alat penilaian kinerja Dewan Komisaris.

e) Standar Etika Perusahaan

1) Anggota Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya wajib mentaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil

keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari

kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya,

termasuk santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai anggota

Dewan Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

2) Komisaris Utama berkewajiban memastikan kepatuhan dari seluruh anggota

Dewan Komisaris terhadap Standar Etika termasuk menyelesaikan setiap

konflik yang timbul.

Page 54: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 41

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

f) Benturan Kepentingan

1) Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara

kepentingan ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi

Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta Karyawan

Perusahaan;

2) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Dewan Komisaris harus

senantiasa mendahulukan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan

pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya;

3) Anggota Dewan Komisaris dilarang menyalahgunakan jabatan untuk

kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain;

4) Dewan Komisaris harus mengungkapkan seluruh benturan kepentingan

yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan

kepentingan atau segala sesuatu yang dapat menghambat anggota Dewan

Komisaris untuk bertindak independen;

5) Dalam hal pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung

unsur benturan kepentingan, pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan

ikut serta;

6) Setiap anggota Dewan Komisaris yang memiliki wewenang pengambilan

keputusan diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak memiliki

benturan kepentingan terhadap setiap keputusan yang telah dibuat olehnya

dan telah melaksanakan Standar Etika yang ditetapkan oleh Perusahaan.

g) Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi

1) Tanggung jawab bersama Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga

kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang tercermin pada:

• Terlaksananya dengan baik internal control dan manajemen risiko;

• Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi Pemegang Saham;

• Terlindunginya kepentingan Pemangku Kepentingan secara wajar;

• Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan

manajemen di semua lini organisasi.

2) Kecuali diatur lain oleh ketentuan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebagaimana

diatur di atas dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai

berikut:

• Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP), maupun strategi pencapaiannya serta Rencana

Pengembangan Perusahaan;

Page 55: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP42

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Bersama-sama melakukan kajian visi dan misi Perusahaan;

• Kebijakan dalam memastikan pemenuhan peraturan perundang-undangan

dan Anggaran Dasar Perseroan serta menghindari segala bentuk benturan

kepentingan;

• Kebijakan dan metode penilaian Perusahaan, unit kerja dalam Perusahaan

dan personalianya;

• Struktur organisasi sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat men-

dukung tercapainya Visi, Misi dan nilai-nilai Perusahaan;

• Hal-hal lainnya sebagaiman lebih detail tercantum dalam Charter Dewan

Komisaris dan Charter Direksi dan/atau Anggaran Dasar Perseroan.

3) Dewan Komisaris dan Direksi secara bersama-sama menandatangani

dokumen Perusahaan, yaitu RJPP, RKAP, dan Laporan Tahunan Perusahaan;

4) Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan

secara tepat waktu dan lengkap;

5) Dewan Komisaris berhak memperoleh laporan secara periodik mengenai

pelaksanaan fungsi pengawasan intern dan pelaksanaan tata kelola

teknologi informasi;

6) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung

informasi dari Sekretaris Perusahaan, Divisi Internal Audit (melalui Komite

Audit) dan Divisi Manajemen Resiko maupun unit dan tim lainnya yang

dirasa perlu, mengenai pelaksanaan tugasnya masing-masing;

7) Dewan Komisaris dapat meminta Direksi dan atau pejabat lainnya dengan

sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

8) Dewan Komisaris dapat menghadiri rapat Direksi dan memberikan

pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

9) Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara anggota Direksi

dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan

dengan Anggaran Dasar Perseroan atau terdapat indikasi melakukan

kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan

yang mendesak bagi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan-

ketentuan sebagai tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan;

10) Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dipelihara oleh Direksi dan

harus tersedia bila diminta oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi; dan

11) Jika ada hal-hal yang memerlukan tindak lanjut pengawasan, akan di-

laksanakan melalui tugas khusus.

Page 56: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 43

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

h) Komite Penunjang Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Penunjang Dewan Komisaris di

tingkat Dewan Komisaris dalam rangka membantu tugas-tugas Dewan Komisaris

dan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap Komite

Penunjang Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris;

Pembentukan Komite Penunjang Dewan Komisaris ANTAM mengacu pada

Peraturan Menteri BUMN No. Per-12/MBU/2012, namun demikian dengan adanya

ketentuan dalam ASX Corporate Governance Principles & Recommendations,

serta Peraturan OJK, maka ANTAM memiliki 3 (tiga) Komite Penunjang Dewan

Komsiaris, yaitu:

• Komite Audit;

• Komite Good Corporae Governance-Nominasi & Remunerasi (GCG-NR);

• Komite Manajemen Risiko.

Tugas, wewenang, keanggotaan dan hal-hal lain yang terkait dengan Komite

Penunjang Dewan Komisaris di atas diatur dalam Charter tersendiri.

i) Evaluasi Kinerja

1) Evaluasi kinerja Dewan Komisaris secara detail akan ditetapkan berdasarkan

Keputusan Dewan Komisaris yang akan dievaluasi secara periodik;

2) Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan dengan sistem self

assessment yang terdiri dari atas 60% kinerja Komite dengan bobot yang

sama dan 40% kinerja lainnya dengan bobot yang bervariasi;

3) Penilaian kinerja Dewan Komisaris berdasarkan indikator yang sudah

ditetapkan di setiap awal tahun akan disusun oleh Komite GCG-NR sesuai

dengan masukan dari nilai capaian Perseroan dan masukan nilai Komite

yang kemudian diputuskan oleh Dewan Komisaris;

4) Komite GCG-NR bertanggung jawab menyiapkan data yang diperlukan

untuk melakukan evaluasi dan mengusulkan capaiannya berdasarkan

data dan masukan dari setiap komite penunjang Dewan Komisaris dan

mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dirapatkan di tingkat Dewan

Komisaris;

5) Evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris, dilakukan setiap tahun dan

hasilnya diinformasikan kepada RUPS.

6) RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance

Indicator) Dewan Komisaris yang merupakan ukuran penilaian keberhasilan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berdasarkan

usulan dari Dewan Komisaris

Page 57: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP44

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

j) Remunerasi

1) Anggota Dewan Komisaris diberikan gaji/honorarium dan fasilitas/tunjangan,

termasuk santunan purna jabatan yang besarnya ditentukan oleh RUPS;

2) Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris diberikan dengan basis formula

yang ditetapkan oleh RUPS yang sebelumnya telah melalui kajian oleh

Dewan Komisaris melalui pendalaman yang dilakukan oleh Komite GCG-

NR;

3) Dewan Komisaris (melalui Komite GCG-NR) mengajukan usulan formula

remunerasi bagi anggota Direksi untuk selanjutnya besarannya diputuskan

dalam rapat Dewan Komisaris;

4) Anggota Dewan Komisaris harus melaporkan besarnya remunerasi yang

diterima (termasuk opsi saham jika ada) serta dasar perhitungan remunerasi

tersebut dalam laporan tahunan Perseroan.

k) Pelaporan

Pada setiap tahun Dewan Komisaris melaporkan kemajuan Perusahaan dalam

Laporan Tahunan Perusahaan dan bersama-sama Direksi menandatanganinya

dan diajukan kepada RUPS guna mendapatkan persetujuan dan pengesahannya.

l) Pertanggungjawaban

1) Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab

kepada RUPS;

2) Dalam hal Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok,

Dewan Komisaris harus segera melaporkan kepada RUPS, dengan disertai

usulan mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;

3) Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran kepada RUPS

mengenai setiap permasalahan yang dianggap penting bagi pengelolaan

Perusahaan;

4) Dewan Komisaris memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi

(triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai

perkembangan Perseroan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya

kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tepat pada waktunya;

5) Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan

laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan Perseroan

oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian

dari laporan tahunan yang disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh

persetujuan;

Page 58: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 45

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

6) Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan

atas laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan

dan pelunasan tanggung jawab kepada masing-masing anggota Dewan

Komisaris sejauh hal-hal tersebut tercermin dari laporan tahunan, dengan

tidak mengurangi tanggung jawab masing-masing anggota Dewan

Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana atau kesalahan dan atau kelalaian

yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga yang tidak dapat dipenuhi

dengan aset perusahaan; dan

7) Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan per-

wujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam

rangka pelaksanaan asas GCG.

2.8.3 Direksi

Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan

Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan

baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

Perseroan.

Prinsip Dasar

Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial

dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan

tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.

Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan

tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk

Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan

kegiatan Direksi.

Agar pelaksanaan tugas Direksi dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-

prinsip berikut:

a) Komposisi Direksi harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan

keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen;

b) Direksi harus berintegritas, profesional, dan memiliki pengalaman dibidangnya;

c) Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perusahaan agar dapat meng hasil-

kan keuntungan dan pertumbuhan serta nilai tambah secara ber kesinambungan

untuk Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan; dan

d) Direksi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 59: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP46

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a) Komposisi, pengangkatan dan pemberhentian Direksi

1) Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhati-

kan Visi, Misi dan rencana strategis Perusahaan, sehingga memungkinkan

pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak

secara independen;

2) Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan.

Proses penilaian calon Direksi dilakukan sebelum dilaksanakan RUPS melalui

Komite GCG-NR untuk selanjutnya diusulkan kepada Pemegang Saham Seri A

Dwiwarna; dan

3) Pemberhentian Direksi sebelum berakhir masa jabatan dilakukan oleh RUPS

dengan mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan dan setelah anggota

Direksi tersebut diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS untuk membela

diri.

b) Integritas, kemampuan dan pengalaman Direksi

1) Direksi harus memenuhi syarat integritas sehingga pelaksanaan fungsi

pengelolaan Perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik;

2) Direksi dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi,

keluarga, kelompok usahanya dan atau pihak lain;

3) Direksi harus memahami dan mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya;

4) Direksi harus memahami dan mampu melaksanakan CGP sesuai dengan

tanggung jawab dan kewenangannya; dan

5) Direksi harus memiliki pengalaman yang memadai untuk menjalankan peran

dan fungsi dibidangnya.

c) Nominasi Direksi

1) Proses nominasi anggota Direksi melalui Komite GCG-NR. Hasil proses

nominasi disampaikan kepada Pemegang Saham Seri-A Dwiwarna untuk

dilakukan seleksi lebih lanjut tanpa membatasi calon lain dari yang diusulkan

sebelum ditetapkan dalam RUPS;

2) Anggota Direksi dipilih dan diangkat oleh RUPS berdasarkan proses pencalonan

sesuai peraturan perundangan, diantaranya adalah di bidang Perseroan Terbatas

dan berdasarkan pertimbangan integritas, dedikasi, memahami masalah-

masalah manajemen Perseroan, memiliki pengetahuan yang memadai di

bidang usaha Perseroan tersebut serta dapat menyediakan waktu yang cukup

untuk melaksanakan tugasnya;

Page 60: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 47

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

d) Fungsi Direksi

Fungsi pengelolaan Perusahaan oleh Direksi diantaranya mencakup:

1) Kepengurusan

• DireksiharusmenyusunVisi,Misi,dannilai-nilaisertaprogramjangkapanjang

dan jangka pendek Perusahaan untuk disampaikan dan disetujui oleh Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;

• DireksiharusdapatmengendalikansumberdayayangdimilikiolehPerusahaan

secara efektif dan efisien;

• Direksi harus memperhatikan kepentingan yang wajar dari Pemangku

Kepentingan;

• Direksi memiliki tata tertib dan pedoman kerja (Charter Direksi) sehingga

pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat digunakan

sebagai salah satu alat penilaian kinerja.

2) Manajemen Risiko

• Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem manajemen risiko

Perusahaan yang mencakup seluruh aspek kegiatan Perusahaan;

• Untuk setiap pengambilan keputusan strategis, termasuk penciptaan produk

atau jasa baru, harus diperhitungkan dengan seksama dampak risikonya;

• Untuk memastikan dilaksanakannya manajemen risiko dengan baik,

Perusahaan harus memiliki unit kerja atau penanggung jawab terhadap

pengendalian risiko.

3) Pengendalian Internal (Internal Control)

• Direksi harusmenyusun danmelaksanakan sistem pengendalian internal

Perusahaan yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja

Perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan;

• Internal Audit melaksanakan pengujian dan review terhadap sistem pe-

ngendalian internal Perusahaan;

• InternalAuditmelaporkanpelaksanaantugasnyakepadaDirekturUtama;

• Secarastruktural InternalAuditbertanggung jawabkepadaDirekturUtama

dan mempunyai hubungan koordinasi dengan Komite Audit.

4) Komunikasi

• DireksiharusmemastikankelancarankomunikasiantaraPerusahaandengan

Pemangku Kepentingan dengan memberdayakan fungsi Corporate Secretary;

• PerusahaanmemilikiCorporate Secretary yang fungsinya dapat mencakup

pula hubungan dengan investor (Investor Relations);

Page 61: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP48

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Dalam hal Perusahaan tidak memiliki Divisi kepatuhan (Compliance) ter-

sendiri, fungsi untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan dilakukan oleh Corporate Secretary; dan

• Corporate Secretary atau pelaksana fungsi Corporate Secretary ber tanggung

jawab kepada Direksi. Laporan pelaksanaan tugas Corporate Secretary

disampaikan kepada Dewan Komisaris.

5) Tanggung Jawab Sosial

• DalamrangkamempertahankankeberlanjutanPerusahaan,Direksiharusdapat

memastikan dipenuhinya tanggung jawab sosial Perusahaan; dan

• Direksiharusmempunyaiperencanaantertulisyang jelasdanfokusdalam

melaksanakan tanggung jawab sosial Perusahaan.

e) Standar Etika Perusahaan

1) Anggota Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib

mentaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan

pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan

selain gaji dan tunjangan lainnya, termasuk santunan purna jabatan yang

diterimanya sebagai anggota Direksi sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku; dan

2) Direktur Utama berkewajiban memastikan kepatuhan dari seluruh Karyawan

Perusahaan dan pihak-pihak yang terkait di luar Perusahaan terhadap Standar

Etika Perusahaan, termasuk menyelesaikan setiap konflik yang timbul.

f) Benturan Kepentingan

1) Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan

ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi Pemegang Saham,

anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta Karyawan Perusahaan;

2) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Direksi dan Karyawan Perusahaan

harus senantiasa mendahulukan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan

pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya;

3) Direksi dan Karyawan Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk

kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain;

4) Direksi harus mengungkapkan seluruh benturan kepentingan yang sedang

dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan atau segala

sesuatu yang dapat menghambat anggota Direksi untuk bertindak independen;

5) Dalam hal pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung unsur

benturan kepentingan, pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut

serta; dan

Page 62: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 49

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

6) Direksi dan Karyawan Perusahaan yang memiliki wewenang pengambilan

keputusan diharuskan membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan

terhadap setiap keputusan yang telah dibuat olehnya dan telah melaksanakan

pedoman perilaku yang ditetapkan oleh Perusahaan.

g) Evaluasi Kinerja

1) Dewan Komisaris menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance

Indicators) Direksi;

2) Dewan Komisaris mengevaluasi capaian kinerja Direksi untuk kemudian di-

sampaikan ke RUPS;

3) Penilaian kinerja Direksi berdasarkan kriteria umum yang dituangkan dalam KPI

(Key Performance Indicator):

• KinerjaDireksisecarakolektifterhadappencapaianPerseroansesuaidengan

RJPP/RKAP dan atau kriteria lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris,

setelah didiskusikan dengan Direksi;

• Performa Direktur secara individual dalam pencapaian kinerja Perseroan

seperti yang tercantum dalam RJPP/RKAP/Kontrak Manajemen dan

atau kriteria lain yang ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris setelah

didiskusikan dengan Direksi;

• Pencapaian kinerja Direktur secara individual mengacu pada RJPP/RKAP

atau kriteria lain yang ditetapkan Dewan Komisaris;

• Pelaksanaanprinsip-prinsipGCGbaiksecaraindividualmaupunkolektif.

h) Remunerasi

1) Remunerasi anggota Direksi diputuskan dalam RUPS dengan mem-

pertimbangkan saran dari Dewan Komisaris;

2) Remunerasi Direksi harus terkait dengan prestasi kerja berdasarkan evaluasi

Dewan Komisaris atas saran dari Komite GCG-NR;

3) Direksi harus melaporkan besarnya remunerasi yang mereka terima (termasuk

opsi saham jika ada) serta dasar perhitungan remunerasi tersebut dalam

Laporan Tahunan.

i) Pelaporan

Secara teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Direksi membuat laporan

bulanan, triwulanan, tengah tahunan dan tahunan kepada Dewan Komisaris,

Otoritas Pasar Modal, instansi terkait atau kepada RUPS.

Page 63: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP50

Panduan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

j) Pertanggungjawaban Direksi

1) Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS;

2) Dalam melaksanakan tugasnya Direksi bertanggung jawab penuh untuk

kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya;

3) Dalam menjalankan tugasnya, Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan

Anggaran Dasar Perseroan dan perundang-undangan yang berlaku, Ketetapan

RUPS dan Ketetapan Dewan Komisaris;

4) Direksi harus menyusun pertanggungjawaban pengelolaan Perusahaan dalam

bentuk Laporan Tahunan yang memuat antara lain laporan keuangan, laporan

kegiatan Perusahaan, dan laporan pelaksanaan GCG;

5) Laporan Tahunan harus memperoleh persetujuan RUPS, dan khusus untuk

laporan keuangan harus memperoleh pengesahan RUPS;

6) Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan

atas laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan

pelunasan tanggung jawab kepada masing-masing anggota Direksi sejauh

hal-hal tersebut tercermin dari Laporan Tahunan, dengan tidak mengurangi

tanggung jawab masing-masing anggota Direksi dalam hal terjadi tindak

pidana atau kesalahan dan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi

pihak ketiga yang tidak dapat dipenuhi dengan aset Perusahaan;

7) Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akun-

tabilitas pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan asas GCG.

Page 64: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

Bab III Kebijakan Pokok Perusahaan

Page 65: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP52

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.1 Pedoman UmumSemua proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang menjadi acuan dalam

setiap penyusunan dan pelaksanaan seluruh Kebijakan Pokok Perusahaan harus

memenuhi prinsip-prinsip GCG, yaitu:

a. Transparansi, yaitu bahwa apa yang sedang, akan dilakukan dan yang dihasilkan

oleh penerapan CGP didokumentasikan dan dilaporkan secara transparan tanpa

mengorbankan aspek kerahasiaan sehingga setiap keputusan yang diambil terkait

kebijakan pokok Perusahaan dapat dijustifikasi;

b. Akuntabilitas, yaitu bahwa seluruh Karyawan yang memiliki tugas terkait dengan

penerapan CGP bersedia untuk mempertanggung-jawabkan tindakan dan

keputusan menurut garis kewenangan yang ditetapkan oleh Perusahaan;

c. Pertanggungjawaban, yaitu bahwa seluruh proses penerapan CGP harus

memungkinkan pembagian dan pemisahan tugas dan kewenangan yang jelas

sehingga dapat saling mengontrol satu sama lain;

d. Kemandirian/Independensi, yaitu bahwa seluruh Karyawan yang terlibat dalam

proses penerapan CGP harus bebas dari segala benturan kepentingan dan tetap

mengutamakan kepentingan Perusahaan;

e. Kewajaran, yaitu bahwa proses penerapan CGP harus memberikan layanan yang

dapat memenuhi kebutuhan Pemangku Kepentingan ANTAM secara adil.

3.2 Pedoman Penyusunan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct/CoC)

3.2.1 Filosofi CoC

Dalam menjalankan usahanya, ANTAM meletakkan Standar Etika Perusahaan secara

universal sebagai dasar perilaku Insan ANTAM dalam menjalankan Misi untuk mencapai

Visi Perusahaan. Insan ANTAM adalah setiap orang yang menggunakan ANTAM sebagai

identitas dirinya, seperti Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan serta dalam batasan

tertentu, pihak-pihak yang terkait di luar Perusahaan, seperti mitra kerja (kontraktor,

konsultan dan rekanan kerja), anak Perusahaan serta afiliasi di bawah pengendalian.

Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku tidak boleh bertentangan dengan norma-norma

umum di dalam dunia bisnis dan masyarakat.

Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab untuk menyusun

CoC yang komprehensif, sebagai penjabaran atas kebijakan yang tercantum dalam

CGP ANTAM.

Page 66: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 53

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.2.2 Tujuan Penerapan CoC

Tujuan Penerapan CoC adalah merupakan petunjuk praktis dan pedoman perilaku

yang harus dipatuhi oleh seluruh Insan ANTAM dalam berinteraksi sehari-hari dengan

semua pihak yang berkepentingan serta harus dijadikan sebagai landasan berpikir

dalam proses pengambilan keputusan.

3.2.3 Risiko Penerapan CoC

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan CoC adalah sebagai

berikut namun tidak terbatas pada:

a. Memburuknya hubungan atau munculnya konflik dengan masyarakat sekitar,

Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait;

b. Kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat dianggap sebagai pelanggaran hak

asasi manusia yang dilakukan oleh Mitra Kerja ANTAM;

c. Persaingan tidak sehat internal ANTAM dan perilaku curang;

d. Mengakibatkan timbulnya tindak pidana korupsi maupun segala bentuk fraud

(kecurangan) lainnya.

3.2.4 Kebijakan Penerapan dan Pengawasan CoC

a. Untuk menjamin implementasi CoC yang efektif, efisien dan berkelanjutan, maka

Perusahaan harus memastikan keberadaan key success factors yang mencakup,

namun tidak terbatas pada aspek komitmen, kompetensi, komunikasi, konsistensi,

kontrol, serta keteladanan.

b. Untuk memperkecil risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas CoC,

Perusahaan harus menerapkan pengawasan melekat, mekanisme pengendalian

yang efektif serta menjalankan program sosialisasi dan pelatihan yang

berkesinambungan guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Karyawan

tentang Standar Etika.

c. Direksi harus memastikan bahwa CoC telah dipahami dan ditandatangani oleh

segenap insan ANTAM.

d. Dalam upaya penegakan Standar Etika Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi

memastikan bahwa seluruh insan ANTAM dan pihak yang terkait di luar Perusahaan

patuh terhadap CoC Perusahaan, termasuk menyelesaikan setiap konflik yang

timbul.

e. Perusahaan berkewajiban mengembangkan Etika, Budaya dan Sosiologi

Perusahaan yang sesuai dengan budaya dan perkembangan usaha.

Page 67: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP54

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.2.5 Cakupan CoC

CoC mencakup prinsip-prinsip dalam Etika Usaha dan Etika Kerja yaitu sebagai berikut:

a. Etika Usaha

1) Hubungan dengan Karyawan

ANTAM menyadari bahwa karyawan merupakan aspek terpenting dalam

menunjang keberhasilan Perusahaan. Oleh karena itu ANTAM memberikan

kesempatan yang sama terhadap semua karyawan untuk berpartisipasi aktif

dalam mencapai Visi dan Misi Perusahaan.

2) Hubungan dengan Pelanggan

ANTAM berkomitmen memenuhi seluruh kontrak penjualan yang telah

disepakati dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemenuhan

pasokan pada pelanggan.

3) Hubungan dengan Pemasok

ANTAM mendasarkan hubungan Perusahaan dengan pemasok pada prinsip-

prinsip praktik usaha yang sah, efisien dan wajar (fair). ANTAM mengharapkan

agar setiap pemasok selalu menjunjung tinggi peraturan perundang-

undangan yang berlaku dalam berhubungan dengan Insan ANTAM, antar

pemasok dan ANTAM sebagai sebuah Perusahaan.

4) Hubungan dengan Pesaing

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, ANTAM berkomitmen untuk

melakukannya dengan tata cara yang dapat dipertanggung-jawabkan sehingga

ANTAM selalu berkomitmen untuk menerapkan persaingan yang sehat dan

menganggap pesaing sebagai pemacu Perusahaan untuk selalu memberikan

yang terbaik bagi pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

5) Hubungan dengan Regulator

ANTAM berkomitmen untuk membangun hubungan dengan semua instansi

dan pejabat Pemerintah (regulator) berdasarkan standar etika bisnis dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6) Kemitraan dengan Masyarakat Sekitar

Sejalan dengan Prinsip Good Corporate Citizen, Perusahaan tidak akan dapat

tumbuh berkembang tanpa mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk ikut

tumbuh dan berkembang secara bersama-sama.

7) Hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham (Shareholders)

Insan ANTAM berkomitmen untuk senantiasa berusaha keras agar Perusahaan

mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan berdasarkan standar

bisnis yang saling menguntungkan hingga dapat memberikan kontribusi yang

optimal bagi Shareholders.

Page 68: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 55

Kebijakan Pokok Perusahaan

8) Hubungan dengan Kreditor

Dalam mencapai visi dan misinya, ANTAM berupaya untuk terus me-

ngembangkan bisnisnya dengan ditunjang pendanaa baik melalui Investor

maupun dari Kreditor. ANTAM berkomitmen untuk selalu menerapkan

perilaku-perilaku yang berlandaskan pada etika kerja yang ada dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

9) Hubungan dengan Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan

Dalam mengembangkan bisnis, Perusahaan dapat membentuk anak

Perusahaan maupun bekerja sama membentuk Perusahaan patungan.

Hubungan dengan anak Perusahaan maupun Perusahaan patungan di-

laksanakan dalam rangka membangun sinergi dan citra yang lebih baik

serta dapat meningkatkan kinerja Perusahaan dan mampu memberikan nilai

tambah bagi Perusahaan.

10) Hubungan dengan Media

ANTAM meyakini bahwa dengan membangun dan mengembangkan relasi

dengan Media maka Perusahaan dapat menjangkau publik guna meningkatkan

pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan Perusahaan. Untuk itu

Perusahaan berusaha untuk selalu memberikan informasi yang akurat dan

dapat dipertanggung-jawabkan kepada publik.

11) Perdagangan Internasional

Sebagai Perusahaan yang banyak melakukan perdagangan internasional,

ANTAM selalu berusaha untuk menghormati segala ketentuan hukum dan

peraturan internasional yang berkaitan dengan perdagangan internasional,

termasuk masalah perijinan, dokumentasi pengapalan, dokumentasi impor,

pelaporan dan penyimpanan dokumen yang disyaratkan.

12) Hubungan dengan Komunitas Organisasi Profesi

Insan ANTAM berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan diri dengan

meningkatkan pengetahuan serta wawasannya sehingga dapat memberikan

kontribusi terbaiknya kepada Perusahaan melalui suatu wadah komunitas/

organisasi profesi

b. Etika Kerja

1) Kepatuhan terhadap hukum

ANTAM menyadari bahwa kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

perundang-undangan merupakan standar bagi Perusahaan untuk dapat men-

jalankan bisnisnya dengan cara-cara yang wajar sehingga seluruh hukum

dan peraturan yang berlaku haruslah dihayati dan dilaksanakan dalam setiap

kegiatan bisnis Perusahaan.

Page 69: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP56

Kebijakan Pokok Perusahaan

2) Benturan Kepentingan

ANTAM menyadari bahwa setiap Insan ANTAM mempunyai hak untuk ikut

serta dalam kegiatan keuangan, usaha, sosial budaya, politik dan kegiatan lain

yang sah di luar pekerjaan dengan tetap memperhatikan kewajibannya kepada

Perusahaan. Kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari konflik kepentingan

dengan tanggung jawab mereka sebagai Insan ANTAM. Insan ANTAM tidak

boleh menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh ANTAM sehingga dapat

mendiskreditkan nama baik dan reputasi ANTAM.

3) Memberi dan Menerima

Penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan, dapat

menyebabkan benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik

terhadap integritas Perusahaan. Oleh karena itu, ANTAM menetapkan standar

etika yang mengatur secara khusus mengenai penerimaan dan pemberian

hadiah dari pihak ketiga di luar Perusahaan.

4) Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia

ANTAM percaya bahwa hak asasi manusia adalah sesuatu yang bersifat

universal. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, ANTAM

mendorong usaha-usaha untuk menjamin terpenuhinya hak asasi manusia

serta mempertimbangkan setiap akibat dari kegiatan operasi terhadap

masyarakat sekitar. ANTAM berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap

kegiatan operasi Perusahaan tidak melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia.

5) Kesempatan Kerja yang Adil

ANTAM berkomitmen untuk menciptakan kesempatan kerja yang adil,

termasuk didalamnya larangan terhadap segala bentuk diskriminasi dan

disorientasi. ANTAM memberikan kesempatan yang sama dan perlakuan yang

adil kepada seluruh Insan ANTAM.

6) Pembayaran Tidak Wajar

Insan ANTAM dilarang untuk menawarkan atau memberikan sesuatu yang

berharga untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu atau perlakuan

istimewa dalam melakukan penjualan atas barang atau pemberian jasa atau

melakukan transaksi keuangan kepada pejabat pemerintah atau pihak-pihak di

luar ANTAM. Kebijakan Pembayaran Tidak Wajar mengatur standar etika dan

praktik ANTAM mengenai pembayaran khusus, hiburan (entertainment)

dan sumbangan politis, baik kepada pejabat pemerintah maupun pihak-

pihak diluar ANTAM. ANTAM tidak mentolerir praktik-praktik yang tidak

memenuhi kebijakan ini. ANTAM akan memproses lebih lanjut pelanggaran

atas kebijakan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

Page 70: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 57

Kebijakan Pokok Perusahaan

7) Kerahasiaan Data dan Informasi

Kebijakan kerahasiaan data dan informasi Perusahaan disusun untuk menjamin

keamanan informasi dan memastikan bahwa data dan informasi yang perlu

diungkapkan oleh ANTAM, telah secara adil dan merata disampaikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan tanpa adanya perlakuan istimewa untuk

pihak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8) Pengawasan dan Penggunaan Aset

Standar etika pengawasan dan penggunaan aset ditujukan untuk memastikan

seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset yang lain digunakan

dan dilindungi secara optimal.

9) Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Pertambangan

ANTAM berkomitmen untuk mencapai Standar Keselamatan dan Kesehatan

Kerja serta Lingkungan Pertambangan (K3LP) yang tinggi. Hal ini merupakan

tanggung jawab bersama dari pimpinan dan seluruh Insan ANTAM.

10) Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Hak atas kekayaan intelektual (meliputi paten, rahasia dagang, merek dagang,

hak cipta, dan kepemilikan informasi lainnya yang dimiliki Perusahaan) merupa-

kan salah satu aset yang paling berharga bagi setiap Perusahaan.

11) Perilaku Etis terhadap Sesama Karyawan

ANTAM berkomitmen penuh untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis

dan nyaman dalam lingkungan Perusahaan melalui upaya pembentukan

karakter Insan ANTAM yang disiplin dan beretika dalam berinteraksi sehari-hari

baik antar sesama karyawan maupun hubungan atasan dan bawahan melalui

berbagai bentuk komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung.

3.3 Pedoman Penyusunan Charter

3.3.1 Filosofi Charter

Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris, Direksi dan Internal Audit

mempunyai peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan usaha Perusahaan,

sehingga diperlukan suatu pedoman pelaksanaan kerja (Charter) sebagai pedoman

pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya yang terdiri dari: Pemegang

Saham, masyarakat, pegawai, pemerintah, aparat keamanan, media massa, mitra kerja

dan pemasok serta konsumen.

Dengan adanya Charter, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Penunjang Dewan Komisaris,

dan Internal Audit dalam melaksanakan tugasnya senantiasa bertindak dan bersikap

Page 71: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP58

Kebijakan Pokok Perusahaan

berdasarkan prinsip-prinsip GCG, sesuai dengan Standar Etika Perusahaan, serta selalu

mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris, Direksi, dan Internal Audit

bertanggung jawab dalam penyusunan Charter terkait bidang tugasnya secara

komprehensif, sebagai penjabaran atas kebijakan yang tercantum dalam CGP ANTAM.

3.3.2 Tujuan Charter

Charter disusun sebagai pedoman agar Dewan Komisaris, Komite Penunjang

Dewan Komisaris, Direksi, dan Internal Audit dapat melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan

dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang

berkepentingan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.3.3 Kebijakan Penerapan dan Pengawasan Charter

Dalam implementasi Charter Perusahaan memastikan penerapan dan pengawasan

Charter secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Untuk memperkecil risiko kemungkinan

terjadinya pelanggaran atas Charter, Perusahaan harus menerapkan pengawasan

melekat, mekanisme pengendalian yang efektif serta menjalankan program

sosialisasi dan pelatihan yang berkesinambungan guna meningkatkan pengetahuan

dan kesadaran tentang Charter. Dalam upaya penegakan kepatuhan terhadap

Charter, masing-masing wajib bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan

terhadap Charter termasuk menyelesaikan setiap konflik yang timbul.

3.3.4 Cakupan Charter

Secara umum Charter paling kurang mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

a. Struktur dan kedudukan: menggambarkan struktur dan kedudukan keberadaan

organisasi;

b. Tugas dan tanggung jawab: menguraikan pokok-pokok tugas dan tanggung jawab

yang telah disepakati sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya;

c. Hak dan wewenang: penjelasan pokok meliputi reward dan punishment atas

pelaksanaan tugas serta kewenangan yang dapat dilaksanakan;

d. Kode etik: meliputi norma-norma dalam pelaksanaan tugas;

e. Persyaratan keanggotaan: berisikan kompetensi, persyaratan pendidikan teknis,

kualitas ataupun dan kuantitas anggota;

f. Hubungan kerja: mekanisme hubungan kerja dengan pihak terkait;

g. Pertangungjawaban: pelaporan pelaksanaan tugas; dan

h. Independensi.

Page 72: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 59

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.3.5 Penetapan Charter

a. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk menetapkan Charter Dewan Komisaris

dan Charter Komite Penunjang Dewan Komisaris;

b. Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan Charter Direksi;

c. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab menetapkan Charter Internal

Audit; dan

d. Dalam proses penetapan seluruh Charter, diperlukan koordinasi yang baik antara

Dewan Komisaris dan Direksi.

3.4 Pedoman Kebijakan Manajemen Perusahaan (Corporate Management Policy)

3.4.1 Manajemen Strategis Perusahaan

a. Filosofi Pedoman Manajemen Strategis Perusahaan

Tata kelola manajemen strategis Perusahaan merupakan tanggung jawab Dewan

Komisaris dan Direksi dan merupakan salah satu bagian terpenting dari keseluruhan

tata kelola Perusahaan. Penyusunan seluruh kebijakan dan pengambilan

keputusan Perusahaan yang terkait dengan proses tata kelola manajemen strategis

Perusahaan, membutuhkan suatu pedoman kebijakan tentang manajemen

strategis Perusahaan. Direksi bertanggung jawab atas tersedianya suatu panduan

yang lebih terperinci mengenai proses penyusunan kebijakan manajemen strategis

Perusahaan yang berisi kebijakan dan SOP dari proses tersebut.

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tanggung jawab yang utama (ultimate

responsibility) untuk memastikan bahwa ANTAM memiliki strategi yang formal.

Selanjutnya Dewan Komisaris dan Direksi harus membagi peran penyusunan

manajemen strategis ANTAM sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

Anggaran Dasar Perseroan serta Charter/Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan

Direksi. Setiap pihak yang berperan dalam proses perencanaan strategis ANTAM

termasuk RJPP harus memastikan bahwa seluruh data dan informasi yang

digunakan proses perencanaan strategis tersebut adalah akurat dan mutakhir (up

to date).

b. Tujuan Manajemen Strategis Perusahaan

Kebijakan manajemen strategis bertujuan untuk:

1) Memastikan bahwa Perusahaan memiliki definisi kondisi strategis di masa

depan yang benar dan sesuai aspirasi para Pemegang Saham dan harapan

para Pemangku Kepentingan;

Page 73: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP60

Kebijakan Pokok Perusahaan

2) Memastikan bahwa Perusahaan memiliki rencana yang jelas menuju ter-

capainya kondisi strategis tersebut;

3) Mengevaluasi keberhasilan dari pencapaian kondisi strategis yang diinginkan

untuk pembelajaran organisasi yang lebih baik; dan

4) Menjadi landasan kebijakan yang akan mempengaruhi seluruh aspek manajerial

dan operasional ANTAM.

c. Risiko dalam Manajemen Strategis Perusahaan

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Manajemen

Strategis Perusahaan adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Strategi tidak didukung dengan alokasi sumber daya yang memadai;

2) Strategi dari tingkat korporat ke tingkat unit dan Anak Perusahaan yang tidak

efektif;

3) Perusahaan tidak mendapatkan partner strategis untuk pengembangan bisnis

ANTAM;

4) Keterlambatan proses pengalihan Izin Usaha Pertambangan ANTAM ke Anak

Perusahaan;

5) Pengelolaan sistem kinerja perusahaan (SMK) yang tidak efektif.

d. Kebijakan Penetapan Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan diterjemahkan dari definisi kondisi strategis di masa

depan dalam kurun waktu periode tertentu yang ingin dicapai Perusahaan.

Dewan Komisaris dan Direksi harus mencapai konsensus mengenai Visi dan Misi

Perusahaan dengan mempertimbangkan potensi penuh (full potential) Perusahaan,

tantangan strategis yang akan dihadapi, perkembangan bisnis, aspirasi Pemegang

Saham dan harapan Pemangku Kepentingan. Visi dan Misi tersebut harus secara

formal dinyatakan dan disebarluaskan ke seluruh organisasi di Perusahaan untuk

dihayati dan diikuti oleh setiap Insan ANTAM.

e. Kebijakan Penetapan Keunggulan Kompetitif

Dewan Komisaris dan Direksi harus mengidentifikasi dan menetapkan keunggulan

kompetitif Perusahaan yang akan digunakan sebagai salah satu landasan

Perusahaan saat penetapan strategi, penetapan nilai-nilai Perusahaan dan

penyusunan rencana strategis Perusahaan. Keunggulan kompetitif Perusahaan

yang ditetapkan harus dengan jelas menginformasikan keunggulan yang dimiliki

Perusahaan dibandingkan kompetitor yang harus dimanfaatkan untuk mencapai

Visi Perusahaan.

Page 74: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 61

Kebijakan Pokok Perusahaan

f. Kebijakan Penetapan Strategi Perusahaan

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas penetapan strategi

Perusahaan. Strategi yang ditetapkan oleh Perusahaan setidaknya harus mem-

pertimbangkan dan memuat elemen:

1) Visi dan Misi Perusahaan;

2) Keunggulan kompetitif Perusahaan;

3) Keberlanjutan organisasi jangka panjang;

4) Aspirasi Pemegang Saham dan harapan Pemangku Kepentingan lainnya;

5) Kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan;

6) Aspek kekinian atau perubahan bermakna dari kondisi politik, ekonomi makro

dan mikro, sosial kemasyarakatan, perkembangan teknologi, pasar, produk,

pelanggan, kompetitor, dan lingkungan regulasi yang dapat mempengaruhi

Perusahaan secara signifikan;

7) Risiko strategis (strategic risk) yang dapat menghambat pengelolaan manajemen

strategis dan pada akhirnya menghambat pencapaian Visi ANTAM;

8) Yang terintegrasi mencakup seluruh fungsi, proses bisnis, unit organisasi

ANTAM; dan

9) Kemampuan mengeksekusi strategi itu sendiri.

g. Kebijakan Penetapan Nilai-Nilai Perusahaan

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan yang telah ditetapkan,

Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan harus menyusun nilai-nilai perilaku insan

Perusahaan yang merupakan hasil perenungan dan pemikiran dari setiap gagasan,

pandangan atas ucapan, perilaku, sikap tindak dan kebiasaan yang ada dan berlaku

pada setiap diri insan Perusahaan. Nilai-nilai Perusahaan harus dipatuhi dan

diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari oleh segenap jajaran Perusahaan.

h. Kebijakan Penyusunan Rencana Strategis

Rencana Strategis berisi langkah strategis dan konkrit dalam kurun waktu

periode tertentu yang disusun untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Proses

penyusunan rencana strategis meliputi:

1) Analisis strategis;

2) Penentuan posisi strategis Perusahaan;

3) Prioritas strategi Perusahaan;

4) Inisiatif strategis;

5) Proyeksi keuangan; dan

6) Analisis risiko.

Page 75: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP62

Kebijakan Pokok Perusahaan

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan

penyelesaian rencana strategis dengan tepat waktu. Dewan Komisaris dan Direksi

juga harus memastikan rencana strategis diturunkan menjadi suatu rencana kerja

tahunan.

i. Kebijakan Implementasi Manajemen Strategis

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan adanya sistem yang mengelola

implementasi manajemen strategis Perusahaan dalam bentuk manajemen kinerja

Perusahaan.

Sistem manajemen kinerja yang diterapkan Perusahaan harus:

1) Memastikan organisasi dapat melakukan praktik-praktik yang terbaik untuk

mencapai kinerja unggul dalam pelaksanaan rencana strategis dan pencapaian

visi Perusahaan;

2) Dijabarkan ke seluruh organisasi di Perusahaan;

3) Dijabarkan sampai ke tenaga kerja;

4) Terhubung dengan mekanisme reward and punishment; dan

5) Meliputi mekanisme pelaporan yang mengedepankan akuntabilitas sehingga

setiap proses manajemen strategis dapat dipantau dan dievaluasi setiap saat

maupun secara periodik.

j. Kebijakan Pengkomunikasian Manajemen Strategis

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa manajemen strategis

Perusahaan dapat dipahami oleh semua Insan ANTAM dari berbagai fungsi, proses

bisnis maupun unit organisasi tanpa mengorbankan aspek kerahasiaan.

k. Kebijakan Review Manajemen Strategis Perusahaan

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan pelaksanaan proses review

terhadap proses dan implementasi manajemen strategis dilakukan secara periodik

atau dalam hal terjadinya perubahan lingkungan strategis yang signifikan. Dewan

Komisaris dan Direksi juga harus memastikan bahwa hasil review manajemen

strategis dimanfaatkan untuk pembelajaran organisasi yang lebih baik.

3.4.2 Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan

a. Filosofi Pedoman Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan

Pengembangan Organisasi mengacu pada upaya peningkatan efektivitas dan

efisiensi organisasi untuk mencapai tujuan strategis ANTAM dalam jangka pendek

maupun jangka panjang, dan merupakan dasar bagi seluruh pengambilan

Page 76: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 63

Kebijakan Pokok Perusahaan

keputusan strategis Perusahaan yang terkait dengan pembentukan desain

organisasi dan budaya Perusahaan (corporate culture).

b. Tujuan Proses Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan

Tujuan proses pengembangan organisasi dan budaya Perusahaan adalah untuk

membentuk desain organisasi dan Budaya Perusahaan yang dapat mendukung

implementasi strategi korporasi dan pencapaian Visi dan Misi Perusahaan.

c. Risiko Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Pengembangan

Organisasi dan Budaya Perusahaan adalah sebagai berikut namun tidak terbatas

pada:

1) Ketidakefektifan dan ketidakefisienan struktur organisasi Perusahaan;

2) Ketidaksesuaian desain organisasi dengan proses bisnis dan strategi Perusahaan;

3) Pembagian tugas dan tanggung jawab antar jabatan di dalam struktur

organsiasi untuk menjalankan proses bisnis tidak jelas, tidak berimbang, tidak

terbagi habis, dan tumpang tindih;

4) Potensi rendahnya komitmen dan keterlibatan karyawan (engagement)

terhadap Perusahaan dan pekerjaannya oleh karena iklim kerja (work climate)

dan budaya Perusahaan (corporate culture) yang tidak kondusif; dan

5) Potensi tidak berjalannya proses internalisasi budaya Perusahaan dengan baik

kepada setiap Insan ANTAM.

d. Kebijakan Penyelarasan Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan

dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ANTAM

Desain organisasi dan budaya Perusahaan ANTAM harus ditentukan berdasar kan

Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ANTAM (prinsip organization design follows organization’s

objective/strategy) sehingga perubahan organisasi dan budaya ANTAM hanya di-

lakukan jika terjadi perubahan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ANTAM.

e. Kebijakan Proses Pengembangan Organisasi

Faktor-faktor berikut ini harus ada di dalam setiap desain organisasi yang

dikembangkan ANTAM:

1) Komando, yaitu bahwa garis pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan

(siapa harus melapor kepada siapa) harus jelas. Ketidakjelasan komando akan

menjadikan tidak adanya kesatuan tujuan dan arah;

2) Rentang kendali (span of control), yaitu batas jumlah bawahan langsung yang

dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan;

Page 77: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP64

Kebijakan Pokok Perusahaan

3) Tanggung jawab, yaitu kewajiban yang jelas dan formal untuk melaksanakan

suatu tugas atau aktivitas yang bertujuan untuk mencapai hasil kerja tertentu;

4) Otoritas/Kewenangan, yaitu hak/pengaruh yang diberikan secara formal

kepada suatu posisi untuk membuat keputusan dan menggunakan sumber

daya;

5) Pendelegasian, yaitu adanya mekanisme formal yang mengatur bagaimana

tugas dan/atau kewenangan diserahkan kepada bawahan, namun atasan

yang mendelegasikan tetap bertanggungjawab terhadap hasil akhir;

6) Akuntabilitas, yaitu bagaimana hasil pelaksanaan suatu tanggung jawab dan

penggunaan otoritas akan dipertanggunggugatkan; dan

7) Pembagian tugas (division of work), yaitu bagaimana Desain Organisasi ANTAM

(dibagi-bagi ke dalam unit-unit organisasi yang lebih kecil dengan tidak

mengorbankan efektifitas dan efisiensi organisasi.

f. Kebijakan Proses Komunikasi Desain Organisasi dan Budaya Perusahaan

Direksi dan seluruh pimpinan unit organisasi ANTAM harus memastikan bahwa

proses komunikasi dalam pengembangan Desain Organisasi dan Budaya

Perusahaan dilaksanakan secara efektif sehingga setiap Insan ANTAM dapat

memberikan masukan, memahami, dan menjalankan Desain Organisasi dan

Budaya Perusahaan yang telah ditetapkan.

g. Kebijakan Desain Organisasi di Anak Perusahaan

Direksi sebagai Pemegang Saham mayoritas memastikan Desain Organisasi yang

efektif dan efisien pada anak Perusahaan yang berada di lingkungan ANTAM.

h. Kebijakan Proses Pengembangan Budaya Perusahaan

Direksi harus turut serta dan mendukung penuh kebijakan proses Pengembangan

Budaya Perusahaan untuk menghasilkan perilaku insan ANTAM yang sesuai

dengan nilai-nilai yang dikembangkan dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, dan

Strategi ANTAM.

3.4.3 Kesekretariatan Korporasi

a. Filosofi Pedoman Proses Kesekretariatan Korporasi

Kebijakan Kesekretariatan Korporasi merupakan dasar bagi penyusunan seluruh

kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang terkait dengan proses

kesekretariatan korporasi termasuk di dalamnya mengenai hubungan keluar dan

citra Perusahaan. Manajemen berkewajiban menyusun kebijakan manajemen dan

SOP terkait proses kesekretariatan korporasi.

Page 78: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 65

Kebijakan Pokok Perusahaan

b. Tujuan Proses Kesekretariatan Korporasi

Proses Kesekretariatan Korporasi dilakukan untuk menjaga keseimbangan hak dan

kewajiban di antara Pemegang Saham, Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemangku

Kepentingan lainnya, membina kemitraan serta membangun citra yang positif

guna mendukung tercapainya Visi dan Misi ANTAM.

c. Risiko Proses Kesekretariatan Korporasi

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses

Kesekretarian adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Penurunan reputasi dan citra perusahaan karena adanya praktik-praktik yang tidak

ber-GCG, baik di induk perusahaan dan afiliasinya ataupun akibat penurunan

kinerja Perusahaan;

2) Penurunan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan akibat dari tidak

berjalannya komunikasi dengan media secara efektif;

3) Potensi ketidakmampuan Perusahaan untuk mematuhi regulasi bursa;

4) Potensi ketidakseragaman informasi mengenai kondisi Perusahaan kepada

Pemangku Kepentingan.

d. Kebijakan Proses untuk Menjamin Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-

Undangan.

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa Pemegang Saham,

Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris, Direksi, Pemangku

Kepentingan telah memiliki informasi mengenai produk peraturan internal (hasil

RUPS, Anggaran Dasar, CGP dan sebagainya) dan produk peraturan eksternal yang

relevan bagi ANTAM dan memastikan kepatuhannya terhadap peraturan tersebut.

e. Kebijakan Proses Komunikasi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite

Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi

Proses kesekretariatan korporasi harus dapat memfasilitasi dan mengatur protokol

komunikasi antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan

Komisaris, Direksi dan Pemangku Kepentingan secara terbuka dan efektif se hingga

hak dan kewajiban mereka atas informasi tersebut dapat dipenuhi.

f. Kebijakan Proses Penyelenggaraan Rapat

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa:

1) Rapat hanya dihadiri oleh pihak-pihak yang berwenang untuk mengikuti rapat

tersebut menurut peraturan internal maupun eksternal ANTAM;

2) Seluruh peserta rapat telah memiliki informasi yang memadai mengenai

agenda rapat; dan

Page 79: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP66

Kebijakan Pokok Perusahaan

3) Rapat didokumentasikan dan diratifikasi secara memadai sehingga setiap

keputusan yang diambil dalam rapat dapat dipertanggung-jawabkan dan di-

pertanggunggugatkan oleh setiap peserta rapat.

g. Kebijakan Proses Pemberian Informasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Proses kesekretariatan korporasi wajib menyampaikan informasi yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris dan Direksi khususnya terkait dengan informasi

mengenai aspek hukum dan tata kelola. Proses kesekretariatan korporasi harus

memastikan bahwa Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris dan

Direksi memiliki informasi yang memerlukan perhatian dan memiliki informasi

yang memadai sebelum suatu keputusan diambil.

h. Kebijakan Proses Induksi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi

Proses kesekretariatan korporasi harus mengkoordinasikan seluruh proses induksi

(program pengenalan) anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru

sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang memadai mengenai:

1) Tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota

Direksi;

2) Kebijakan dan prosedur yang mengatur pelaksanaan tugas anggota Dewan

Komisaris dan anggota Direksi;

3) Bisnis dan struktur organisasi ANTAM beserta para staf intinya;

4) Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh ANTAM;

5) Gambaran ANTAM yang berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan,

kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan

jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;

6) Keterangan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit

internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk

Komite Audit; dan

7) Informasi-informasi lain yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi;

i. Kebijakan Proses Koordinasi Transaksi yang bersifat Material dan/atau Afiliasi

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa setiap transaksi yang

bersifat material dan/atau afiliasi dapat diinformasikan kepada Pemegang Saham

agar prinsip perlakuan yang sama (equitable treatment) terpenuhi.

Page 80: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 67

Kebijakan Pokok Perusahaan

j. Kebijakan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

ANTAM harus membina hubungan baik dengan Pemangku Kepentingan yang

terkait dalam mendukung pencapaian tujuan Perusahaan. Pembinaan hubungan

dengan pihak Pemangku Kepentingan harus dilaksanakan dengan hati-hati agar

selalu merefleksikan kredibilitas dan profesionalisme ANTAM melalui kerja sama

yang baik.

k. Kebijakan Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada masyarakat mengenai

korporasi, produk, dan atau jasa yang dihasilkan oleh ANTAM, baik melalui media

cetak maupun media elektronik harus bersifat akurat, jelas, mempertimbangkan

aspek materialitas dan reputasi Perusahaan serta dilaksanakan dengan hati-hati.

Perusahaan harus memiliki strategi komunikasi yang terarah dan terkoordinasi

terutama guna menjaga reputasi Perusahaan yang positif serta ekspektasi pasar

yang terarah. Perusahaan harus memiliki sistem yang formal untuk mengevaluasi

dan menetapkan informasi yang mungkin masuk dalam kategori informasi material.

Beberapa kebijakan yang diatur terkait komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

ini antara lain:

1) Kebijakan Proses Komunikasi dengan Otoritas Pasar Modal

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa proses komunikasi

ANTAM dengan Otoritas Pasar Modal, serta instansi-instansi lain yang terkait

dengan bidang usaha ANTAM dan status ANTAM sebagai Perusahaan terbuka

(Tbk) hanya dilakukan melalui satu pintu (one gate policy).

2) Kebijakan Proses Komunikasi dengan Investor dan Pemegang Saham

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa setiap informasi

yang diberikan kepada investor dan Pemegang Saham bukan merupakan

suatu prakiraan atau proyeksi yang dapat menyebabkan para Investor atau

Pemegang Saham dapat memiliki interpretasi dan ekspektasi yang salah

mengenai kondisi ANTAM di masa yang akan datang.

3) Kebijakan Proses Komunikasi dengan Publik, Media dan Pemerintah

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan adanya strategi komunikasi

publik, media dan pemerintah serta mengkoordinasikan penampilan publik

(public exposure) untuk menyebarluaskan informasi Perusahaan.

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa setiap pertanyaan,

kritik, dan atau saran yang penting dari masyarakat mengenai korporasi, baik

yang disampaikan melalui media cetak dan atau media elektronik atau pesan

secara lisan, dapat ditanggapi segera.

Page 81: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP68

Kebijakan Pokok Perusahaan

l. Kebijakan Proses Koordinasi Penerbitan Kebijakan (Policy Coordination)

Corporate Secretary bekerja sama dengan fungsi Legal & Compliance dan

Manajemen Risiko melakukan pengecekan atas semua kebijakan manajemen

untuk menjaga konsistensi kebijakan yang dikeluarkan oleh Perusahaan, serta

mengkoordinasikan dengan pihak terkait sebelum kebijakan tersebut disetujui/

disahkan oleh Direksi. Corporate Secretary bertanggung jawab dalam melakukan

registrasi atas seluruh kebijakan di tingkat manajemen yang dikeluarkan.

m. Kebijakan Pemberian Informasi Benturan Kepentingan kepada Pemegang

Saham, Komite Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi

Proses kesekretariatan korporasi harus memberikan informasi kepada Pemegang

Saham, Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi

mengenai potensi benturan kepentingan yang akan dihadapi maupun jika telah

terjadi benturan kepentingan di Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite

Penunjang Dewan Komisaris dan Direksi.

n. Kebijakan Proses Administrasi Arsip, Dokumen, Saham dan Surat Berharga

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa seluruh arsip dan

dokumen korporasi telah terdaftar dan seluruh salinan atas arsip dan dokumen

tersebut telah terkendali (controlled copy). Proses kesekretariatan korporasi

harus memastikan bahwa seluruh saham dan surat-surat berharga lainnya yang

diperdagangkan di Pasar Modal telah diadministrasikan dengan baik.

o. Kebijakan Proses Komunikasi atas Isu Korporasi

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan diberikannya penjelasan dan

informasi yang jujur dan benar apabila terdapat isu-isu mengenai ANTAM, fluktuasi

harga saham yang signifikan, hal-hal lain yang bersifat material, dan management

crisis; khususnya kepada investor, Pemegang Saham, Otoritas Pasar Modal, maupun

kepada media massa, dan bursa efek.

p. Kebijakan Identitas ANTAM

Identitas ANTAM diwujudkan dalam bentuk nama dan logo ANTAM dimana

penggunaan jati diri tersebut harus diatur sesuai dengan ketentuan agar selalu

dicapai keserasian antara tujuan penggunaan, legalitas dan perlindungannya

sehingga terbentuk Reputasi Perusahaan yang positif.

q. Kebijakan Proses Komunikasi atas Identitas ANTAM

Proses kesekretariatan korporasi harus memastikan bahwa identitas ANTAM

(nama, logo dan atribut lainnya) hanya digunakan dan dikomunikasikan untuk

keperluan resmi Perusahaan.

Page 82: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 69

Kebijakan Pokok Perusahaan

r. Kebijakan Proses Pemberian Sumbangan

Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh pegawai ANTAM wajib memisahkan

dengan tegas antara sumbangan yang merupakan komitmen pribadi, dengan

sumbangan atas nama ANTAM.

Pemberian sumbangan ANTAM kepada pihak lain hanya dapat berupa donasi

untuk amal atau tujuan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3.4.4 Pengawasan dan Pengendalian Internal (Internal Audit & Control)

a. Filosofi Pedoman Pengawasan dan Pengendalian Internal

Kebijakan Pengawasan dan Pengendalian Internal ditujukan untuk sedini

mungkin melakukan pencegahan penyimpangan dan tindakan korektif yang

diperlukan guna memastikan bahwa seluruh proses dan fungsi manajemen dapat

dikendalikan sesuai tujuan Perusahaan. Seluruh insan ANTAM harus memandang

proses pengawasan dan pengendalian sebagai bagian dari usaha bersama untuk

mencapai tujuan korporasi.

Direksi berkewajiban memastikan bahwa internal audit mempunyai kebijakan

internal audit yang lebih rinci yang mencakup Pedoman Audit dan SOP.

b. Tujuan Proses Pengawasan dan Pengendalian Internal

Tujuan proses pengawasan dan pengendalian internal adalah untuk memberikan

keyakinan (assurance) dan konsultasi yang independen dan objektif, dengan tujuan

untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui

pendekatan yang sistematis, dengan cara me-review dan meningkatkan efektifitas

manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola Perusahaan.

c. Risiko Proses Pengawasan dan Pengendalian Internal

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan proses pengawasan

dan pengendalian adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Tidak efektifnya pelaksanaan pengendalian internal (Internal control)

Perusahaan;

2) Scope audit belum dapat mencakup seluruh aktivitas utama Perusahaan; dan

3) Tidak akuratnya review yang dihasilkan Internal Audit untuk mendukung

pernyataan dan asersi manajemen.

d. Kebijakan Penyelarasan Strategi Internal Audit

Proses internal audit harus memastikan adanya strategi internal audit dalam jangka

panjang dan jangka pendek yang selaras dengan tujuan dan strategi korporasi

Page 83: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP70

Kebijakan Pokok Perusahaan

ANTAM. Dalam penyusunan strategi tersebut harus dipastikan bahwa semua input

dari pihak-pihak yang berkepentingan (Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

Akuntan Publik, para kepala unit organisasi dan lain-lain) dengan proses internal

audit telah dipertimbangkan. Strategi internal audit juga harus mencakup ukuran-

ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengevaluasi proses internal audit.

e. Kebijakan Proses Penilaian Risiko

Internal audit harus melakukan penilaian risiko atas seluruh proses bisnis yang ada

di ANTAM dengan mempertimbangkan tujuan dari setiap proses bisnis tersebut

dan risiko-risiko utama (key risk) dalam setiap proses bisnis. Dalam melakukan

penilaian risiko, internal audit harus mengkoordinasikan aktivitasnya dengan

proses pengelolaan risiko untuk memperoleh input mengenai penilaian risiko

yang dihasilkan oleh proses pengelolaan risiko tersebut.

f. Kebijakan Perencanaan Internal Audit

Proses internal audit dalam suatu periode (biasanya satu tahun) harus dipandu

oleh suatu rencana pemeriksaan tahunan internal audit yang disetujui Direktur

Utama. Rencana pemeriksaan yang dimaksud harus disusun berdasarkan profil

risiko yang telah dihasilkan oleh proses penilaian risiko. Setiap proses bisnis yang

dianggap memiliki risiko yang signifikan terhadap pencapaian tujuan korporasi

ANTAM, harus memperoleh prioritas tinggi dalam rencana pemeriksaan yang

dimaksud di atas. Rencana pemeriksaan harus dikaji secara periodik dan direvisi

jika terjadi perubahan yang mendasar dalam profil risiko ANTAM.

g. Kebijakan Pelaksanaan Internal Audit

Pelaksanaan internal audit harus dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya (efektif

atau tidaknya) pengendalian intern yang dimiliki suatu proses bisnis yang diaudit

dalam memitigasi risiko yang mengancam pencapaian tujuan korporasi ANTAM.

Proses internal audit juga harus memastikan adanya rekomendasi yang diterima

(acceptable) dan dapat dipraktikkan (practicable) oleh pemilik proses untuk

memperbaiki efektifitas pengendalian intern dan memberikan nilai tambah pada

efisiensi ANTAM. Seluruh jajaran manajemen unit-unit organisasi bertanggung

jawab untuk melaksanakan tindak lanjut yang memadai atas rekomendasi hasil

audit yang telah disepakati bersama. Pelaksanaan tindak lanjut sebaiknya dijadikan

salah-satu faktor dalam menilai kinerja unit-unit organisasi tersebut.

h. Kebijakan Komunikasi Hasil Internal Audit dan Penugasan Khusus

Proses internal audit harus memastikan adanya komunikasi yang efektif dengan

Direksi (melalui Direktur Utama) dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit) serta

Page 84: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 71

Kebijakan Pokok Perusahaan

para pemilik proses dalam keseluruhan proses internal audit (penyusunan strategi,

penilaian risiko, perencanaan audit, dan pelaksanaan audit) tanpa mengorbankan

asas kerahasiaan (confidentiality).

3.4.5 Manajemen Risiko (Risk Management)

a. Filosofi Pedoman Manajemen Risiko

Tata kelola risiko Perusahaan berkomitmen mengelola semua risiko secara efektif

dan efisien serta memastikan kesinambungan dan pertumbuhan dari bisnis inti

yang berkelanjutan melalui pengelolaan risiko secara pro-aktif.

Kebijakan tata kelola risiko ini merupakan dasar bagi penyusunan seluruh kebijakan

Perusahaan dan memberikan masukan bagi manajemen dalam pengambilan

keputusan Perusahaan yang terkait dengan pengelolaan risiko ANTAM. Direksi

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaksanaan Manajemen Risiko di

Perusahaan berjalan efektif dan menjadi bagian dari operasional Perusahaan, serta

memastikan bahwa semua risiko Perusahaan berada pada level toleransi yang

dapat diterima selaras dengan strategi Perusahaan.

b. Tujuan Pengelolaan Risiko

Tujuan pengelolaan risiko adalah :

1) Tersedianya panduan dasar bagi Perusahaan dalam pengelolaan risiko

Perusahaan; dan

2) Terkoordinasinya proses dan kegiatan manajemen risiko yang terintegrasi dan

tersinkronisasi di lingkungan Perusahaan, sehingga proses pengelolaan risiko

dapat diimplementasikan dengan baik di seluruh jajaran Perusahaan.

c. Risiko Proses Pengelolaan Risiko

Risiko-risiko harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses Pengelolan

Risiko. Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan proses

pengelolaan risiko adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

a. Visi dan Misi ANTAM dapat terhambat akibat ketidakmampuan Perusahaan

dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko signifikan Perusahaan secara

tepat serta kriteria risiko yang ditetapkan kurang dapat mengakomodir

seluruh inisiatif yang ada. Pengelolaan risiko yang tidak tepat mengakibatkan

Perusahaan tidak dapat memitigasi risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi

dan berdampak signifikan terhadap bisnis Perusahaan;

b. Potensi kurang efektinya pengambilan keputusan lebih lanjut oleh

manajemen karena keterbatasan data baik primer maupun sekunder untuk

bahan analisa/evaluasi risiko;

Page 85: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP72

Kebijakan Pokok Perusahaan

c. Potensi tidak teridentifikasinya risiko signifikan pada proses RCSA (Operasional

dan Proyek).

d. Kebijakan Penetapan Konteks Pengelolaan Risiko

Dewan Komisaris dan Direksi harus menetapkan sistem pengelolaan risiko di

ANTAM yang meliputi:

1) Konteks strategis (strategic context), yaitu bahwa proses pengelolaan

risiko harus mempertimbangkan lingkungan atau pihak-pihak yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan proses pengelolaan risiko itu sendiri;

2) Konteks organisasional (organizational context), yaitu bahwa proses

pengelolaan risiko harus mempertimbangkan kemampuan organisasi

(organizational capabilities), dan terkait dengan tujuan dan strategi ANTAM

secara korporasi;

3) Konteks pengelolaan risiko (risk management context), yaitu bahwa proses

pengelolaan risiko itu sendiri harus memiliki tujuan, strategi, cakupan, serta

keseimbangan antara manfaat dan biaya dalam penerapannya;

4) Kriteria risiko, yaitu bahwa Dewan Komisaris dan Direksi harus menetapkan

kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi risiko; dan

5) Struktur pengelolaan risiko, yaitu adanya sistematika yang jelas untuk

me mastikan bahwa risiko yang signifikan bagi ANTAM tidak terabaikan

(overlooked).

e. Kebijakan Identifikasi Risiko

Seluruh risiko yang dihadapi oleh ANTAM, baik yang telah maupun yang belum

dikendalikan, harus diidentifikasi dengan menggunakan sistematika yang

terstruktur.

f. Kebijakan Analisis Risiko

Pembedaan antara risiko yang bersifat minor dan mayor harus dilakukan

sehingga risiko dapat dievaluasi secara memadai. Pembedaan ini juga harus

mempertimbangkan sumber risiko (source of risk), kemungkinan terjadinya risiko

(probability/likelihood), dan dampak (impact/concequences) yang mungkin

ditimbulkan karena risiko tersebut.

g. Kebijakan Evaluasi Risiko

Harus dilakukan pembandingan antara hasil analisis risiko dengan kriteria yang

telah ditetapkan sebelumnya sehingga ANTAM dapat memprioritaskan risiko mana

yang harus ditangani lebih dahulu.

Page 86: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 73

Kebijakan Pokok Perusahaan

h. Kebijakan Penanganan Risiko (Mitigasi)

Harus dipastikan bahwa ANTAM memiliki pilihan-pilihan (opsi) yang dapat diambil

untuk menangani setiap risiko dan dipastikan bahwa pilihan yang diambil tersebut

telah diterapkan sehingga menurunkan tingkat risiko.

i. Kebijakan Pemantauan dan Review atas Risiko

ANTAM harus memiliki proses pemantauan risiko untuk memastikan bahwa

penanganan risiko masih tetap efektif dan relevan dengan perubahan situasi.

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa review atas risiko korporasi

secara keseluruhan sebagai bagian dari siklus pengelolaan risiko ANTAM (risk

management cycle).

j. Kebijakan Komunikasi dan Konsultasi dalam Pengelolaan Risiko

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa terdapat komunikasi

dan konsultasi yang efektif di antara seluruh pihak yang berkepentingan dalam

pengelolaan risiko, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Komunikasi harus

dilakukan untuk setiap tahapan pengelolaan risiko.

3.4.6 Hukum (Legal)

a. Filosofi Pedoman Kebijakan Hukum

Kebijakan proses hukum ini merupakan dasar bagi penyusunan seluruh kebijakan

dan pengambilan keputusan Perusahaan yang terkait dengan hukum. Direksi

berkewajiban menyusun dan senantiasa menyempurnakan kebijakan hukum yang

lebih terperinci (Corporate Legal Manual Policy) juga SOP terkait proses hukum

sesuai mekanisme yang berlaku pada Perusahaan.

b. Tujuan Proses Hukum

Proses Hukum Perusahaan dilakukan untuk memastikan kegiatan Perusahaan

terlindungi secara hukum (termasuk secara kontraktual), kepatuhan bisnis

Perusahaan dan legalitas atas aset Perusahaan terhadap peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berlaku untuk menjamin eksistensi dan

kelangsungan usaha Perusahaan dalam mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan.

c. Risiko Dalam Proses Hukum

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses Hukum

adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Lemahnya pengelolaan fungsi legal, sehingga berdampak adanya klaim/

tuntutan hukum dari pihak lain terkait dengan perikatan (kontrak/perjanjian)

ANTAM dengan pihak tersebut;

Page 87: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP74

Kebijakan Pokok Perusahaan

2) Terlambatnya pemberian respon atau review untuk dokumen kontrak atau

dokumen hukum lainnya; dan

3) Kurangnya sosialisasi ketentuan hukum dan peraturan perundangan yang

berlaku, sehingga berdampak pada rendahnya ketaatan hukum dalam proses

operasi.

4) Adanya klaim/tuntutan hukum dari pihak ketiga dan pemanggilan dari aparatur

penegak hukum (untuk kasus non kontrak)

5) Terhambatnya kegiatan operasional ANTAM karena munculnya peraturan

atau kebijakan baru dari pemerintah.

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Hukum Perusahaan

Proses hukum Perusahaan harus dipastikan sejalan dengan pelaksanaan strategi

korporasi Perusahaan demi tercapainya Visi dan Misi Perusahaan. Kemampuan

proses hukum Perusahaan dalam mendukung pelaksanaan strategi Perusahaan

harus menjamin bahwa seluruh risiko hukum (legal risk) ada dalam kendali Direksi.

e. Kebijakan Proses Kepatuhan atas Peraturan Perundang-Undangan dan

Ketentuan yang Berlaku

Proses hukum Perusahaan harus mengatur ketentuan adanya sosialisasi serta

kajian atas peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, juga

penyediaan nasehat atau advis hukum kepada Dewan Komisaris, Direksi dan

Karyawan Perusahaan dalam rangka kepatuhan kepada peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berlaku serta memberikan rekomendasi atas

tindakan-tindakan hukum yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya

masing-masing. Pendapat formal yang dikeluarkan Perusahaan mengenai

masalah hukum hanya dapat diberikan setelah memperoleh rekomendasi dari unit

organisasi yang bertanggung jawab untuk urusan hukum.

f. Kebijakan Proses Hukum Korporasi dan Hukum Komersial (Corporate &

Commercial Law)

Proses hukum korporasi dan komersial harus memastikan bahwa seluruh implikasi

hukum dari transaksi atau aksi korporasi dan juga perikatan yang dibuat oleh

Perusahaan dengan pihak lain telah diperhitungkan dalam koridor pengelolaan

risiko hukum (legal risk tolerance) dan memastikan bahwa Dewan Komisaris dan/

atau Direksi telah mengetahui dan sadar akan implikasi hukum sesuai kewenangan

masing-masing yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, proses hukum

Perusahaan juga harus memastikan bahwa semua izin korporasi Perusahaan tetap

berlaku.

Page 88: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 75

Kebijakan Pokok Perusahaan

g. Kebijakan Proses Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement)

Proses hukum Perusahaan harus memastikan bahwa Perusahaan memiliki

strategi yang tepat dalam serta mampu untuk meminimalisasi terjadinya atau

berkembangnya sengketa juga menyelesaikan sengketa, baik di dalam maupun

di luar pengadilan. Selain itu, proses hukum Perusahaan harus memastikan bahwa

setiap perkembangan proses penyelesaian sengketa terus dipantau dan dilaporkan

kepada Direksi. Hal tersebut dilaksanakan antara lain dalam bentuk pendampingan

dan koordinasi yang baik dalam hal terdapat insan Perusahaan yang diminta untuk

memenuhi panggilan pengadilan atau pihak berwenang lainnya dalam perkaran

yang berkaitan dengan Perusahaan.

h. Kebijakan Proses Perlindungan Aset

Proses hukum Perusahaan harus memastikan bahwa aset Perusahaan, khususnya

aset tidak bergerak dan Hak Kekayaan Intelektual yang dikuasai dan/atau dimiliki

oleh Perusahaan, memiliki dasar hukum yang kuat sesuai peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat terhidar dari gangguan

pihak lain. Hal ini dilakukan bisa dalam bentuk pelaksanaan oleh Divisi Legal and

Compliance ataupun dalam bentuk pendampingan atau pemberian advis bagi

Divisi lain dalam Perusahaan yang bertanggung jawab atas perlindungan aset tersebut.

3.4.7 Pengembangan

a. Filosofi Pedoman Pengembangan Usaha/Bisnis

Kebijakan Pengembangan ini sebagai dasar bagi penyusunan seluruh kebijakan

dan pengambilan keputusan Perusahaan yang berkaitan dengan eksplorasi,

pengelolaan resources serta reserves, pengembangan teknologi, serta

pengembangan dan pengelolaan bisnis sesuai dengan perencanaan strategis

Perusahaan. Direksi berkewajiban untuk menyusun suatu panduan proses

Pengembangan yang lebih rinci yang mencakup MP dan SOP.

b. Tujuan Proses Pengembangan

Tujuan proses Pengembangan adalah untuk mempertahankan, menyesuaikan

dan meningkatkan pertumbuhan dan daya saing ANTAM sesuai Visi dan Misi

Perusahaan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis/industri serta

adanya perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Risiko Proses Pengembangan

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses

Pengembangan adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

Page 89: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP76

Kebijakan Pokok Perusahaan

1) Kegagalan penemuan cadangan yang ekonomis;

2) Kegagalan dalam pembukaan tambang baru;

3) Kegagalan dalam mengindentifikasi risiko perubahan lingkungan persaingan;

4) Kegagalan dalam pelaksanaan studi kelayakan proyek Pengembangan;

5) Kegagalan dalam menyusun dan menetapkan perencanaan proyek yang

sudah mencakup seluruh lingkup pekerjaan proyek dan menjadi komitmen

seluruh pihak terkait proyek;

6) Kegagalan dalam memperoleh pendanaan proyek;

7) Kegagalan dalam memenuhi jadwal penyelesaian proyek Pengembangan;

8) Kegagalan dalam mengendalikan anak Perusahaan dan afiliasi;

9) Kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait isu strategis di Anak

Perusahaan;

10) Tidak optimalnya penggunaan setoran modal oleh Anak Perusahaan;

11) Ketidaksesuaian pengelolaan proyek dengan prosedur pelaksanaan proyek

Perusahaan.

d. Kebijakan Proses Eksplorasi

Proses eksplorasi dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan

perundang-undangan yang berlaku, dan mempertimbangkan kondisi mengenai

masyarakat, dan informasi lainnya secara komprehensif serta terdokumentasi

dengan baik untuk mengurangi risiko bagi Perusahaan.

Direksi harus memutuskan apakah tahapan eksplorasi dilanjutkan ke tahap

pengembangan atau tidak. Keputusan ini harus tertulis dan terdokumentasi

dengan memperhatikan tingkat toleransi risiko yang telah ditetapkan.

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Resources serta Reserves dan Perizinan yang

Terkait

Proses pengelolaan Resources dan Reserves harus memastikan kualitas dan

kuantitas yang bernilai ekonomis sehingga dapat dikembangkan menjadi proyek

pertambangan baru secara aman, efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan.

Resources dan Reserves harus diklasifikasikan menurut interval kualitas tertentu

yang sesuai dengan perkembangan pasar dan teknologi dimana dalam

penambangannya harus dipisahkan menurut interval kualitas tersebut serta

disimpan sebagai stock sesuai dengan masing-masing interval kualitas yang

ditentukan. Pengelolaan penyimpanan bijih dilakukan secara best practice

agar tidak terjadi penurunan kualitas yang drastis. Penentuan kualitas Resources &

Reserves tersebut ditentukan oleh Direksi. Proses Pengelolaan perijinan harus

Page 90: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 77

Kebijakan Pokok Perusahaan

memastikan bahwa pengurusan perijinan telah dilakukan secara efektif, efisien,

tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari serta sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Kebijakan Proses Studi Kelayakan dan Pengembangan (Development)

Direksi harus memastikan bahwa suatu proyek pengembangan harus melalui suatu

proses studi kelayakan yang dilakukan secara profesional dan memenuhi kaidah-

kaidah teknis ekonomis, lingkungan, sosial yang berlaku dan risiko hukum atas

kelayakan pengembangan. Proses studi kelayakan harus mampu mengindentifikasi

tingkat pertumbuhan yang diinginkan, dengan mempertimbangkan tingkat

toleransi risiko yang telah ditetapkan setelah melalui analisis sensitivitas yang

dapat diterima dalam praktik bisnis yang sehat. Proses studi kelayakan dapat

menggunakan jasa Konsultan Independen terutama dalam penilaian kelayakan

bank (bankable feasibility study).

g. Kebijakan Proses Pengembangan Teknologi

Pengembangan Teknologi harus dapat meningkatkan nilai tambah, daya saing

dan produktivitas untuk memaksimalkan pencapaian sasaran Perusahaan. Direksi

harus memastikan bahwa proses Pengembangan Teknologi dilaksanakan secara

efektif dan efisien berdasarkan praktik-praktik terbaik (best practices) dalam industri

sejenis, menggunakan teknologi terbaru tepat guna yang teruji dan terimplementasi

dan berbasis biaya rendah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, dan

mengembangkan technology strategic partnership. Opsi-opsi Pengembangan

Teknologi yang dipilih harus dipastikan telah melalui benchmarking, proses

analisis, serta mempertimbangkan masukan dari ahli terkait.

h. Kebijakan Penutupan dan Pengalihan Proyek Pengembangan

Penutupan dan pengalihan proyek pengembangan yang telah selesai, dilakukan

setelah adanya evaluasi atas proyek tersebut. Evaluasi yang dilakukan adalah

terhadap deliverables proyek dengan mengacu kepada dokumen project charter

proyek dan dokumen perencanaan proyek yang telah dibuat di awal proyek.

Hasil evaluasi tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi Project Sponsor untuk

mengajukan proses transisi dari Direktorat Pengembangan kepada Direktorat

Operasi. Dengan demikian, diharapkan deliverables dari proyek tersebut dapat

dimaksimalkan penggunaannya untuk mendapatkan manfaat dari proyek tersebut.

i. Kebijakan Integrasi Proyek

Direksi harus memastikan portofolio bisnis yang dikerjakan unit bisnis ANTAM

dan yang diserahkan kepada anak Perusahaan harus menunjang pencapaian

Page 91: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP78

Kebijakan Pokok Perusahaan

Visi dan Misi ANTAM. Dalam hal ANTAM belum berada dalam posisi mayoritas,

Direksi harus memastikan bahwa klausul kerjasama pendirian anak Perusahaan

dan Anggaran Dasar Perseroan tidak menempatkan ANTAM dalam posisi lemah.

j. Kebijakan Proses Evaluasi Pengembangan

Pengembangan usaha harus dapat meningkatkan pendapatan Perusahaan dengan

menangkap peluang-peluang usaha yang berpotensi sesuai dengan strategi

ANTAM. Pengelolaan portofolio usaha harus dilakukan untuk mendapatkan

nilai optimal dari keseluruhan unit usaha dengan risiko sekecil mungkin dan

pertumbuhan yang sesuai dengan strategi dan sasaran ANTAM. Proses evaluasi

pengelolaan bisnis harus memastikan tercapainya kinerja terbaik dalam

pelaksanaan strategi jangka pendek dan panjang serta dalam pencapaian Visi dan

Misi ANTAM. Hasil proses evaluasi merupakan masukan untuk Pengelolaan bisnis

dalam upaya meningkatkan kinerja Perusahaan secara berkesinambungan dan

memberi manfaat optimal bagi ANTAM dan bagi Pemangku Kepentingan.

k. Kebijakan Pengelolaan Proyek Pengembangan

Pengelolaan Proyek Pengembangan dilakukan di 5 (lima) fase yang terjadi di dalam

sebuah proyek (inisiasi, perencanaan, eksekusi, monitoring & control, penutupan)

sesuai dengan prinsip-prinsip best practice Project Management. Setelah

proyek selesai kemudian ditutup dan dialihkan ke Direktorat Operasi, dilakukan

evaluasi terhadap manfaat proyek (benefit tracking) dan pengelolaan dokumen

proyek. Direksi memastikan bahwa setiap fase dan tahap di dalam setiap Proyek

Pengembangan dilakukan secara efektif dan sejalan dengan kebijakan di internal

Perusahaan serta perundang-undangan yang berlaku.

l. Kebijakan Pembentukan dan Pengelolaan Anak Perusahaan dan Afiliasi

Pembentukan dan pengelolaan Anak Perusahaan dan Afiliasi merupakan salah

satu strategi Perusahaan untuk mempertahankan keberlanjutan (sustainability),

pengembangan bisnis (business development) Perusahaan, serta merupakan salah

satu cara Perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan. Direksi memastikan

bahwa pembentukan dan pengelolaan Anak Perusahaan dan Afiliasi akan mem-

berikan manfaat bagi Perusahaan, bebas dari kepentingan politik, serta bebas

dari benturan kepentingan. Pengelolaan Anak Perusahaan harus mengutamakan

sinergi dengan Perusahaan dan/atau antar Anak Perusahaan dengan tetap mem-

perhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 92: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 79

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.4.8 Operasi

a. Filosofi Pedoman Operasi

Kebijakan operasi ini merupakan dasar bagi penyusunan kebijakan dan pengambilan

keputusan Perusahaan yang terkait dengan proses operasi penambangan,

pengolahan (peleburan, pemurnian) serta penutupan tambang (mine closure)

dan pasca tambang (post mining). Direksi berkewajiban untuk menyusun suatu

panduan yang lebih terperinci mengenai proses operasi (operation manual)

yang berisi kebijakan dan SOP proses operasi penambangan dan pengolahan/

peleburan/pemurnian serta penutupan tambang.

b. Tujuan Proses Operasi

Tujuan proses operasi adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan

berdaya saing sesuai Visi dan Misi ANTAM.

c. Risiko Proses Operasi

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses Operasi

adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Risiko adanya penurunan harga komoditas dunia;

2) Instabilitas di wilayah operasi Perusahaan;

3) Risiko gangguan pada peralatan produksi;

4) Risiko terganggunya kenaikan harga pasokan bahan baku, bahan penunjang

dan energi;

5) Potensi tidak tercapainya target produksi dan penjualan;

6) Potensi tidak tercapainya strategi cost reduction dan efisiensi dalam

penurunan biaya operasi;

7) Potensi menurunnya permintaan pasar dan material substitution;

8) Kendala masalah penyelesaian perizinan operasional;

9) Potensi kurang efektifnya sistem pengelolaan lingkungan;

10) Potensi kurang efektifnya reklamasi lahan bekas tambang; dan

11) Risiko kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi dan

delivery schedule yang disepakati sebelumnya;

12) Potensi tidak mendapatkan pendanaan dari Bank/Non Bank;

13) Meningkatnya cash cost Perusahaan yang sangat signifikan;

14) Belum maksimalnya pengelolaan Management Emergency Response (K3);

15) belum terpenuhinya persyaratan dalam sistem mutu (ISO);

16) program penutupan tambang (mine closure) tidak sesuai dengan schedule

yang direncanakan.

Page 93: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP80

Kebijakan Pokok Perusahaan

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Operasi

Proses penyelarasan strategi operasi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki

strategi dan tujuan operasi yang formal, terukur dalam setiap kegiatan operasi

yang terdiri dari penambangan, pengolahan/peleburan/pemurnian, pemasaran,

pengelolaan lingkungan, mine closure, pascatambang, keselamatan dan kesehatan

kerja, community development yang selaras dengan strategi dan tujuan ANTAM

secara keseluruhan. Strategi operasi ANTAM dikembangkan berdasarkan prinsip

tidak mengorbankan kepentingan Perusahaan dalam jangka panjang (sustainable

profit and growth) termasuk dalam penetapan pelaksanaan operasi melalui alih

daya (outsourcing). Bahwa penerapan prinsip tersebut harus sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Kebijakan Proses Produksi

Direksi memastikan bahwa tahap penambangan dan pengolahan/peleburan/

pemurnian dilakukan dengan tidak mengorbankan kepentingan Perusahaan dalam

jangka panjang untuk mencapai sustainable profit and growth. Prinsip ini harus

dicerminkan dalam rencana produksi jangka panjang yang disetujui oleh Direksi.

Setiap perubahan atas rencana produksi tahunan yang berdampak pada

perubahan rencana produksi jangka panjang yang telah ditetapkan Perusahaan

harus mendapat persetujuan Direksi dan terdokumentasi. Proses operasi harus

memastikan ketersediaan input (bahan baku, bahan pembantu dan energi) untuk

kelangsungan proses produksi yang berkualitas.

f. Kebijakan Proses Penjualan dan Pemasaran

Direksi harus memastikan bahwa seluruh proses penjualan dan pemasaran ANTAM

telah memiliki data perkembangan pasar dan data pelanggan secara memadai

dan secara proaktif melakukan penetrasi pasar untuk menjual produk Perusahaan

dalam rangka mempertahankan pasar yang telah terbentuk dan menciptakan

pasar yang baru. Proses penjualan dan pemasaran harus memastikan bahwa

ANTAM dapat menyerahkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan

pelanggan dengan melaksanakan prinsip tepat waktu, tepat kualitas, dan cepat

tanggap (on time delivery, compliance to specification and quick response) untuk

memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Proses penjualan dan pemasaran

harus dapat memastikan bahwa ANTAM dapat melakukan pengikatan jual beli

dengan pelanggan yang credible dan memenuhi segala ketentuan yang diatur.

Proses penjualan dan pemasaran harus memastikan bahwa persyaratan-

persyaratan yang diatur dalam kontrak dengan pelanggan harus dapat memberikan

nilai tambah kepada Perusahaan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Page 94: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 81

Kebijakan Pokok Perusahaan

g. Kebijakan Proses Pengelolaan Lingkungan, Penutupan Tambang dan

Pascatambang

Kegiatan pengelolaan lingkungan, penutupan tambang dan pascatambang

merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan pada setiap siklus operasi

pertambangan. Direksi harus memastikan bahwa dalam siklus operasi per-

tambangan mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi/proyek, operasi dan pasca

operasi telah memiliki sistem pengelolaan lingkungan, penutupan tambang dan

pascatambang.

Kebijakan tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip:

1) Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen lingkungan

yang mengacu kepada kebijakan Perusahaan dan peraturan perundangan

yang berlaku;

2) Mengupayakan penggunaan sistem, teknologi, metode, peralatan, bahan

yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan

pertambangan;

3) Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia dalam pengelolaan

lingkungan;

4) Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya

termasuk melindungi flora dan fauna di dalamnya;

5) Menggunakan sumberdaya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan

minimasi limbah;

6) Melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan dan pengendalian

dampaknya;

7) Mendukung program penurunan emisi gas rumah kaca dengan upaya-upaya

produktif dan inovatif dalam kegiatan pertambangan;

8) Mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan serta mempertimbang-

kan kebutuhan masyarakat sekitar lokasi pertambangan; dan

9) Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara ber-

kelanjutan.

h. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Direksi harus memastikan bahwa setiap tahapan operasi pada usaha per-

tambangan ANTAM baik secara vertikal maupun horizontal wajib memiliki dan

menerapkan sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang

memenuhi standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan

teknologi K3 yang memadai.

Page 95: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP82

Kebijakan Pokok Perusahaan

i. Kebijakan Alih Daya (Outsourcing)

Pada setiap tahapan operasi penambangan, penetapan pelaksanaan operasi

melalui alih daya, harus berdasarkan prinsip tidak mengorbankan kepentingan

Perusahaan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi harus memastikan bahwa pelaksanaan operasi melalui alih daya ini

dapat dikendalikan guna meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat.

3.4.9 Sumber Daya Manusia (Human Resources Management)

a. Filosofi Pedoman Sumber Daya Manusia ANTAM

Kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) ANTAM mengacu pada filosofi sumber

daya manusia sebagai human capital. Filosofi ini merupakan dasar bagi penyusunan

seluruh kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang terkait dengan

pengelolaan SDM ANTAM. Sebagai wujud komitmen ANTAM terhadap filosofi

tersebut, maka Direksi berkewajiban untuk menyusun strategi, roadmap dan

panduan terperinci mengenai kebijakan SDM ANTAM.

b. Tujuan Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia ANTAM

Tujuan proses pengelolaan SDM ANTAM adalah agar Insan ANTAM dapat menjadi

subyek dalam usaha pencapaian Visi dan Misi ANTAM. Menjadi tugas semua pihak

yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa

ANTAM merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan insan yang berkualitas

serta memiliki komitmen kepada tujuan Perusahaan.

c. Risiko Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia ANTAM

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses

Pengelolaan Sumber Daya Manusia ANTAM adalah sebagai berikut namun tidak

terbatas pada:

1) Risiko kegagalan Perusahaan dalam proses rekrutmen, pembinaan dan

pengembangan sumber daya manusia yang dibutuhkan;

2) Ketidaksesuaian perencanaan dan pengembangan kompetensi pegawai

dengan jenjang kualifikasi jabatan didalam organisasi;

3) Belum optimalnya sistem unjuk kerja pegawai & sistem remunerasi;

4) Risiko hilangnya kompetensi inti; dan

5) Potensi terjadinya ketidakpuasan pegawai.

d. Kebijakan Proses Perencanaan, Rekrutmen, dan Seleksi Sumber Daya Manusia

Rencana SDM ANTAM tidak hanya merupakan tanggung jawab pihak-pihak

yang berhubungan langsung dengan penyusunan rencana tersebut tapi juga

Page 96: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 83

Kebijakan Pokok Perusahaan

merupakan tanggung jawab setiap pimpinan unit organisasi di ANTAM sehingga

keberhasilan dalam perencanaan SDM ANTAM harus menjadi salah satu tolak

ukur keberhasilan para pimpinan unit organisasi tersebut. Proses penyusunan

rencana SDM ANTAM harus mempertimbangkan keterkaitannya dengan siklus

perencanaan strategis ANTAM sehingga rencana jangka pendek dan jangka

panjang ANTAM dapat didukung oleh sumber daya manusia yang memadai dari

sisi kualifikasi maupun kuantitasnya. Strategi rekrutmen dan seleksi ANTAM harus

bersifat proaktif sehingga ANTAM dapat selalu memiliki sumber daya manusia

yang terbaik dalam industri dengan mempertimbangkan kondisi internal dan

eksternal Perusahaan. Metodologi rekrutmen dan seleksi SDM ANTAM harus dapat

memastikan bahwa faktor kualitas personal dan kemampuan profesional adalah

faktor-faktor yang paling utama dipertimbangkan dalam merekrut calon Karyawan

ANTAM. Sumber tenaga kerja untuk mengisi formasi jabatan yang memerlukan

pengalaman kerja harus diprioritaskan dari dalam ANTAM yang dipersiapkan

melalui program pengembangan terencana dan dipilih dari Karyawan yang

memiliki kompetensi terbaik. Demi menjaga keseimbangan kepentingan antara

ANTAM dengan Pemangku Kepentingan maka aspek corporate social responsibility

juga harus di pertimbangkan dalam proses rekrutmen khususnya untuk Karyawan

di daerah tempat ANTAM beroperasi.

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki suatu rencana dan kebijakan

yang akan menjamin kesinambungan pengembangan SDM ANTAM termasuk

proses manajemen karir dan suksesi di semua tingkatan kompetensi baik

fungsional maupun struktural. Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam

setiap proses manajemen karir dan suksesi adalah hasil penilaian kompetensi

dan kinerja. Mengingat lingkungan industri pertambangan adalah industri yang

kompleks dan sangat bergantung pada perubahan eksternal, maka Direksi harus

memastikan bahwa ANTAM memiliki proses pengelolaan perubahan (change

management) yang akan menjamin kesiapan Insan ANTAM dalam menghadapi

setiap perubahan lingkungan industri dan organisasi. Proses perencanaan SDM

ANTAM harus memiliki keterkaitan dengan rencana pengembangan karir (career

management), rencana suksesi (succession plan), dan manajemen kinerja

(performance management).

f. Kebijakan Pengelolaan Assesment Pegawai

Direksi harus memastikan bahwa insan ANTAM memiliki profil personal yang

sesuai dengan tuntutan jabatan sehingga dapat melaksanakan tanggungjawabnya

dengan optimal. Guna memetakan dan mendapatkan profil personal pegawai yang

Page 97: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP84

Kebijakan Pokok Perusahaan

berhubungan dengan minat, bakat, kepribadian, dan kompetensi maka diperlukan

kegiatan assesment dengan menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan

standar kompetensi (stakom) yang dimiliki oleh ANTAM. Pelaksananaan assesment

pegawai harus mempertimbangkan kebutuhan organisasi sehingga hasilnya

dapat digunakan sebagai salah satu dasar evaluasi dalam menentukan arah dan

pengembangan pegawai.

g. Kebijakan Proses Pelatihan dan Pengembangan Insan ANTAM

Proses pelatihan dan pengembangan Insan ANTAM harus dapat memastikan:

1) Insan ANTAM memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi

(stakom) yang diinginkan ANTAM dalam memenuhi kebutuhan bisnis dan

suksesi SDM ANTAM saat ini dan di masa depan;

2) Bahwa melalui peningkatan keahlian dan kompetensi Insan ANTAM siap

mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi pada saatnya (career

management);

3) Terbentuknya perilaku Insan ANTAM sesuai dengan nilai-nilai ANTAM (PIONEER);

4) Peningkatan produktivitas Insan ANTAM; dan

5) Adanya peningkatan motivasi Insan ANTAM untuk selalu tumbuh dan

berkembang.

h. Kebijakan Knowledge Management

Knowledge Management merupakan suatu proses pengelolaan pengetahuan

yang dimiliki oleh insan ANTAM dan Perusahaan, mulai dari proses pengumpulan

(knowledge acquisition), penyimpanan (knowledge repository) dan penyebar-

luasan (knowledge sharing), sehingga pengetahuan di ANTAM menjadi langgeng

dan seluruh insan ANTAM dapat memiliki peluang yang sama dalam memperoleh

pengetahuan. Penerapan Knowledge Management di ANTAM bertujuan untuk:

1) Mendorong minat dan menciptakan iklim yang mendukung program

pembelajaran dan pengembangan human capital; dan

2) Memastikan agar semua pengetahuan yang dimiliki insan ANTAM dapat

dikelola dan menjadi milik Perusahaan, dan dapat digunakan serta disebar-

luaskan untuk sebesar-besarnya kepentingan Perusahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi yang dilakukan Perusahaan adalah:

1) Memastikan Seluruh knowledge yang ada di ANTAM mampu dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kepentingan Perusahaan;

2) Memastikan Penerapan ANTAM Knowledge Management System dilakukan

bertahap sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan organisasi dan terus di-

lakukan penyempurnaan secara berkelanjutan;

Page 98: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 85

Kebijakan Pokok Perusahaan

3) Mewujudkan Knowledge Management dalam ANTAM Knowledge Management

System yang diintegrasikan dengan ANTAM Human Capital Information System

(HCIS) serta sistem manajemen lainnya yang telah ada; dan

4) Memastikan Implementasi pengelolaan pengetahuan dan informasi dilakukan

dengan benar dan sesuai dengan aturan melalui suatu mekanisme tata kelola

yang sistematis dan terintegrasi dengan baik.

i. Kebijakan Proses Penghargaan dan Kompensasi Insan ANTAM

Proses penghargaan dan pemberian kompensasi Insan ANTAM yang mem-

pertimbangkan daya saing pada market salary survey harus dapat menjadikan

ANTAM mampu memiliki sumber daya manusia yang termotivasi untuk mencapai

tujuan korporasi ANTAM dan pada akhirnya Insan ANTAM sebagai salah satu

keunggulan kompetitif ANTAM dalam industri.

j. Kebijakan Proses Memelihara Hubungan Ketenagakerjaan

Insan ANTAM adalah salah satu elemen Pemangku Kepentingan yang akan

menentukan kesinambungan usaha ANTAM. Dengan demikian ANTAM harus me-

ngembangkan prinsip kemitraan dalam memelihara hubungan ketenagakerjaan

dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Kebijakan Proses Pengakhiran Hubungan Ketenagakerjaan

Direksi harus memastikan bahwa setiap pengakhiran hubungan ketenagakerjaan

dilakukan dengan cara yang adil, harmonis dan sesuai dengan peraturan ketenaga-

kerjaan yang berlaku.

l. Kebijakan Proses Jaminan Kesejahteraan dan Kesehatan Pegawai

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM mempunyai program jaminan

kesejahteraan dan kesehatan pegawai yang memadai, adil, harmonis serta sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jaminan ini dapat berupa

asuransi ataupun jaminan lain yang ditentukan oleh perusahaan.

m. Kebijakan Tenaga Kerja Waktu Tertentu

Pada setiap penggunaan tenaga kerja lepas dan Tenaga Kerja Waktu Tertentu yang

digunakan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan Perusahaan harus berdasarkan

prinsip efisiensi dan efektifitas tanpa mengorbankan kepentingan Perusahaan dan

memenuhi ketentuan peraturan ketenagakerjaan. Direksi harus memastikan bahwa

penggunaan tenaga lepas maupun tenaga kerja waktu tertentu dapat dikendalikan

guna meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat. Penggunaan tenaga

kerja lepas dan tenaga kerja waktu tertentu di Perusahaan dilakukan dengan

mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 99: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP86

Kebijakan Pokok Perusahaan

n. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Anak Perusahaan dan Afiliasi

Direksi harus memastikan bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia di Anak

Perusahaan dan Afiliasi harus tetap memperhatikan pengelolaan yang berdasar

pada Kebijakan Induk. Kebijakan Anak Perusahaan dan Afiliasi tidak lepas dari

Kebijakan Induk serta Kebijaan Induk dapat mengintervensi Kebijakan Anak

Perusahaan dan Afiliasi termasuk terhadap fungsi-fungsi pengeolaan Sumber Daya

Manusia.

3.4.10 Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi

a. Filosofi Pedoman Proses Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi

Kebijakan proses keuangan, akuntansi, anggaran, pajak dan asuransi ini merupakan

dasar bagi penyusunan seluruh kebijakan dan pengambilan keputusan di ANTAM

yang terkait dengan proses keuangan, akuntansi, anggaran, pajak dan asuransi.

Manajemen berkewajiban untuk menyusun suatu panduan yang lebih terperinci

mengenai proses keuangan, akuntansi korporasi (finance manual), anggaran serta

proses pajak dan asuransi yang berisi kebijakan dan SOP.

b. Tujuan Proses Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi

Tujuan proses keuangan, akuntansi, anggaran, pajak dan asuransi adalah untuk

mengelola alokasi sumber daya keuangan Perusahaan dan memberikan informasi

dan pelaporan posisi serta kondisi keuangan untuk pengambilan keputusan dalam

memenuhi Visi dan Misi ANTAM. Proses keuangan dan akuntansi merupakan

pertanggungjawaban (stewardship) Direksi kepada Pemegang Saham atas

penggunaan sumber daya keuangan tersebut.

c. Risiko Proses Keuangan, Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Asuransi

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses keuangan,

akuntansi, anggaran, pajak dan asuransi adalah sebagai berikut namun tidak

terbatas pada:

1) Pengelolaan dan pelaporan keuangan yang tidak memenuhi kaidah-kaidah

pengelolaan dan standar yang berlaku;

2) Alokasi sumber daya keuangan yang tidak tepat, tidak efisien dan tidak efektif;

3) Informasi keuangan dan akuntansi yang tidak dapat diandalkan; dan

4) Potensi kurang akuratnya penyusunan RKAP dan Budget Control.

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi Keuangan

Dewan Komisaris dan Direksi memastikan bahwa ANTAM memiliki strategi

keuangan, akuntansi, anggaran dan pajak yang baik yang merefleksikan bagaimana

sumber daya keuangan ANTAM dialokasikan dan dikendalikan untuk mendukung

pelaksanaan strategi korporasi dalam jangka panjang dan jangka pendek.

Page 100: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 87

Kebijakan Pokok Perusahaan

e. Kebijakan Proses Penganggaran

Direksi bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) setiap tahunnya dengan mengacu pada Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP) dan harus diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk

mendapatkan persetujuan. Proses penganggaran harus memastikan bahwa

anggaran yang disusun adalah akurat, memiliki benang merah dengan tujuan dan

strategi korporasi, realistis dan dapat diandalkan. Direksi harus memastikan bahwa

anggaran digunakan sebagai salah satu alat pengendalian manajemen untuk

meningkatkan efisiensi ANTAM dan efektifitas manajemen dalam pencapaian

tujuan korporasi.

f. Kebijakan Proses Perbendaharaan (Treasury)

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki proses perbendaharaan

(treasury) yang handal dalam transaksi pengelolaan arus kas, transaksi perbankan,

transaksi investasi idle cash dan lindung nilai keuangan, lindung nilai komoditi, nilai

tukar, suku bunga dan BBM, telah melalui pengendalian yang efektif atas risiko-

risiko maupun manfaat yang ditimbulkan dari aktivitas.

g. Kebijakan Proses Pendanaan Jangka Pendek

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki pedoman pengelolaan dalam

memperoleh pendanaan jangka pendek melalui lembaga keuangan sesuai dengan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik sehingga tersedia sumber pendanaan

jangka pendek guna mempertahankan arus kas perusahaan dari defisit anggaran

operasional dan menjaga likuiditas guna memastikan ketersediaan kas untuk

pengeluaraan dan membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.

h. Kebijakan Proses Asuransi

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki proses pengelolaan asuransi

yang handal guna memberikan perlindungan berkualitas atas aset-aset perusahaan

dengan biaya yang rendah serta proses penanganan klaim yang komprehensif

sehingga dapat memperoleh hasil klaim atas kerugian yang timbul sesuai dengan

yang diajukan.

i. Kebijakan Proses Pajak

ANTAM memiliki proses perpajakan yang handal dalam perhitungan, dokumentasi

dan pelaporan, rekonsiliasi pajak dan non pajak melalui pengendalian yang efektif

atas risiko-risiko maupun manfaat yang ditimbulkan dari aktifitas tersebut.

j. Kebijakan Proses Corporate Finance

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki proses

evaluasi dari segi keuangan atas proyek-proyek pengembangan, dan transaksi

Page 101: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP88

Kebijakan Pokok Perusahaan

merger/akuisisi serta strategi pendanaannya dan analisa dampak keuangan

terhadap keuangan ANTAM kedepannya.

k. Kebijakan Proses Akuntansi, Laporan Keuangan dan Pelaporan Manajemen

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki laporan keuangan yang disusun

menurut standar akuntansi yang berlaku umum serta standar laporan manajemen

sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Proses akuntansi, pelaporan keuangan dan pelaporan manajemen harus meng-

hasilkan laporan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Mudah dipahami yaitu bahwa informasi dalam akuntansi, laporan keuangan

dan laporan manajemen dapat dengan mudah dipahami oleh publik;

2) Relevan, yaitu bahwa informasi dalam laporan keuangan dan akuntansi dan

laporan manajemen memiliki pengaruh atas keputusan ekonomi yang diambil

oleh penggunanya;

3) Handal, yaitu bahwa informasi dalam laporan keuangan dan akuntansi dan

laporan manajemen harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan

kesalahan material; dan

4) Dapat dibandingkan, yaitu bahwa informasi dalam laporan keuangan dan

akuntansi dan laporan manajemen harus dapat dibandingkan antar periode

untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki prosedur pengendalian intern

yang efektif dalam proses penyusunan laporan keuangan dan laporan manajemen

(internal control over financial and managerial reporting).

l. Kebijakan Proses Monitoring atas Kondisi Keuangan dan Akuntansi

Direksi harus memastikan adanya monitoring secara periodik maupun ad-hoc atas

kondisi keuangan ANTAM baik dari sisi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen

maupun corporate finance serta kemampuan proses keuangan dalam mendukung

pelaksanaan strategi ANTAM untuk menjamin bahwa risiko informasi keuangan

(financial reporting risk) ada dalam kendali dan pengelolaan ANTAM.

3.4.11 Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information & Communication Technology/ICT)

a. Filosofi Pedoman ICT

ICT merupakan bagian dari keseluruhan Tata Kelola Korporasi (Corporate

Governance) ANTAM. Implementasi tata kelola ICT didasarkan kepada Peraturan

Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada

BUMN. Kebijakan tata kelola ICT ini merupakan dasar bagi penyusunan seluruh

kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang terkait dengan ICT ANTAM.

Page 102: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 89

Kebijakan Pokok Perusahaan

Kerangka kerja (framework) tata kelola ICT yang telah disusun, meliputi proses

serta aktivitas-aktivitas dalam pengelolaan ICT yang mengacu pada Peraturan

Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan

Teknologi Informasi BUMN. Untuk menjaga implementasi pelaksanaan proses-

proses tata kelola ICT, manajemen berkewajiban untuk menyusun strategi dan

roadmap implementasinya, serta panduan yang lebih terperinci yang berisi MP,

SOP, WI serta dokumen pendukung lainnya.

b. Tujuan Proses ICT

Tujuan proses ICT adalah untuk mendukung proses bisnis untuk mencapai Visi

dan Misi ANTAM.

c. Risiko Proses ICT

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan proses teknologi

informasi dan komunikasi adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Tidak sesuainya investasi ICT dengan kebutuhan Perusahaan;

2) Potensi kegagalan teknologi informasi dan komunikasi dalam memberikan

layanannya (services);

3) Potensi tidak terkelolanya data dan informasi Perusahaan dengan baik dan

terintegrasi;dan

4) Potensi keamanan ICT yang tidak terkelola dengan baik.

d. Kebijakan Strategis ICT

Direksi harus memastikan bahwa kerangka kerja strategis ICT telah disusun

yang meliputi penetapan peran ICT, perencanaan ICT, kerangka kerja proses

dan organisasi ICT, pengelolaan investasi ICT, pengelolaan sumber daya ICT,

pengelolaan risiko ICT, pengelolaan proyek ICT dan pengelolaan kebutuhan dan

identifikasi solusi.

e. Kebijakan Operasional ICT

Direksi harus memastikan bahwa kerangka kerja operasional ICT telah disusun

yang meliputi pengelolaan layanan ICT, pengelolaan sekuriti ICT, pengelolaan

layanan pihak ketiga, pengelolaan operasional ICT, pengelolaan mutu, knowledge

transfer ICT, pengelolaan data monitoring dan evaluasi kinerja ICT, monitoring

dan evaluasi pengendalian internal dan pengelolaan compliance dan regulasi

eksternal.

Page 103: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP90

Kebijakan Pokok Perusahaan

3.4.12 Pengadaan (Supply Chain Management)

a. Filosofi Pedoman Pengadaan

Kebijakan Pengadaan didasari oleh pemenuhan barang dan jasa yang dibutuhkan

melalui mekanisme yang benar, independen (tidak mengandung unsur benturan

kepentingan), dan transparan. Kebijakan pengadaan merupakan dasar bagi

penyusunan seluruh kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang

terkait dengan proses pengadaan barang dan jasa. Direksi berkewajiban untuk

menyusun suatu panduan Pengadaan (Procurement Manual) yang lebih rinci yang

mencakup MP dan SOP pengadaan barang dan jasa.

b. Tujuan Proses Pengadaan

Proses pengadaan dilakukan agar ANTAM dapat memperoleh barang dan jasa

pada waktu dan tempat yang ditentukan dengan volume (quantity) dan kualitas

yang diperlukan, harga yang pantas dan dari sumber yang tepat sehingga dapat

mencapai Visi dan Misi ANTAM.

c. Risiko Proses Pengadaan

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses

Pengadaan agar keputusan yang merugikan Perusahaan adalah sebagai berikut

namun tidak terbatas pada:

1) Tidak sesuainya kualitas dan kuantitas barang dan jasa yang dibeli dengan

kebutuhan Perusahaan;

2) Potensi Ketidakwajaran Harga Perkiraan Sementara (HPS)

3) Potensi Perusahaan tidak mendapatkan harga yang kompetitif;

4) Potensi keterlambatan tersedianya barang atau jasa yang dibutuhkan;

5) Potensi penunjukkan mitra penyedia barang dan jasa yang tidak kompeten;

dan

6) Potensi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan tanpa melalui mekanisme

yang berlaku.

d. Kebijakan Penyelarasan Strategi Pengadaan

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki strategi pengadaan

(procurement strategy) yang sejalan dengan tujuan Perusahaan. Strategi pengadaan

yang dimaksud harus dapat memastikan bahwa:

1) Pelaksanaan strategi ANTAM secara korporasi tidak akan terganggu oleh

kekurangan barang dan jasa pada saat dibutuhkan;

2) Ketergantungan ANTAM terhadap barang dan jasa tidak mengorbankan daya

saing ANTAM sebagai korporasi dalam industri;

3) Proses pengadaan sendiri harus diarahkan untuk terus-menerus melakukan

Page 104: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 91

Kebijakan Pokok Perusahaan

pencarian atas sumber-sumber penyedia barang dan jasa serta teknik

pengadaan baru yang dapat memberikan best value kepada Perusahaan; dan

4) Pengadaan barang dan jasa untuk penanganan darurat (emergency) harus

segera dilaksanakan setelah Direksi/Business Unit Head/Project Head me-

nyatakan bahwa telah terjadi keadaan darurat dan menyetujui rencana

pengadaan barang dan jasa untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

e. Kebijakan Proses Permintaan Barang dan Jasa

Direksi harus memastikan bahwa seluruh barang dan jasa yang diminta oleh

pengguna barang dan jasa (user) adalah benar-benar barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh ANTAM, sudah direncanakan dan dianggarkan serta disetujui oleh

pihak yang berwenang menurut level otoritas yang sudah ditetapkan.

f. Kebijakan Proses Pemilihan dan Evaluasi Penyedia Barang dan Jasa

1) Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki metodologi dan kriteria-

kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dan mengevaluasi penyedia

barang dan jasa sehingga dapat diperoleh barang dan jasa dengan volume

(quantity) dan kualitas yang diperlukan, harga yang pantas dan total biaya

terendah. Kriteria yang dimaksud harus menjamin bahwa proses pengadaan

dilakukan dengan adil dan transparan;

2) Proses pengadaan harus memastikan bahwa penyedia barang dan jasa yang

dipilih oleh ANTAM untuk menyediakan barang dan jasa merupakan penyedia

barang dan jasa yang mampu sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya;

3) Proses pengadaan harus memastikan bahwa kontrak/surat pesanan yang

dikeluarkan oleh ANTAM harus disetujui dan disahkan oleh pihak yang

berwenang menurut level otoritas yang sudah ditetapkan;

4) Setiap pihak yang terlibat dalam proses pengadaan harus memastikan bahwa

permintaan barang dan jasa telah direncanakan dengan waktu yang cukup

sehingga menghindari hilangnya posisi tawar ANTAM terhadap penyedia

barang dan jasa; dan

5) Proses pengadaan harus memastikan tidak adanya pemecahan paket

pekerjaan/pengadaan untuk menghindari proses pelelangan, kecuali

dengan pertimbangan teknis pekerjaan/proses pengadaan yang dapat di-

pertanggungjawabkan.

g. Kebijakan Pengelolaan Barang dan Jasa

Proses penerimaan barang dan jasa harus dapat menjamin bahwa ANTAM

hanya menerima barang dan jasa sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati

Page 105: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP92

Kebijakan Pokok Perusahaan

sebagaimana tertuang dalam kontrak/surat pesanan pengadaan barang dan jasa.

Direksi harus memastikan adanya panduan penyimpanan dan pengeluaran barang

dengan menerapkan manajemen dan administrasi pergudangan yang baik.

h. Kebijakan Pengendalian Persediaan Barang

Direksi harus memastikan ketersediaan barang pada tingkat layanan (service level)

yang optimum dari kebutuhan ANTAM dengan menerapkan cara terbaik (best

practice) yang telah teruji.

3.4.13 Corporate Social Responsibility (CSR)

a. Filosofi Pedoman CSR

Selaras dengan komitmen ANTAM dalam melaksanakan tanggung jawab sosial,

baik pada tataran lokal, nasional maupun global maka perlu adanya kebijakan

CSR. Direksi berkewajiban untuk menyusun suatu panduan yang lebih terperinci

mengenai proses CSR (CSR Manual) yang berisi landasan tanggung jawab sosial,

konteks operasional antam, sistem manajemen sosial, lingkup tanggungjawab

sosial, kebijakan dan strategi program pengembangan masyarakat berkelanjutan,

program strategis 5 (lima) tahunan dan indikator pencapaiannya, serta pelaporan,

evaluasi dan pelaporan kinerja program.

b. Tujuan Proses CSR

Tujuan proses CSR adalah untuk berkontribusi dalam membangun kualitas

kehidupan yang lebih baik bersama para pemangku kepentingan dimana

Perusahaan beroperasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan

sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku, serta menjaga keseimbangan

hubungan antara ANTAM dengan Pemangku Kepentingan yang memiliki dampak

langsung bagi Citra Perusahaan sehingga Visi dan Misi ANTAM dapat tercapai.

c. Risiko Proses CSR

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses CSR

adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Potensi adanya gejolak di masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan CSR

yang mengalami penurunan (down size) dan atau penghentian sementara;

2) Rendahnya tingkat pengembalian dana Program Kemitraan;

3) Potensi dampak program CSR tidak sesuai dengan yang diharapkan;

4) Potensi penyalahgunaan program CSR;

5) Perencanaan atau Master Plan Program CSR yang tidak berkelanjutan; dan

6) Potensi ketidak harmonisan hubungan ANTAM dengan Pemangku Kepentingan.

Page 106: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 93

Kebijakan Pokok Perusahaan

d. Kebijakan Proses Penyelarasan Strategi CSR

Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi harus memastikan bahwa ANTAM

memiliki strategi CSR yang selaras dengan strategi korporasi dalam jangka panjang

dan jangka pendek.

e. Kebijakan Proses identifikasi Pemangku Kepentingan CSR

Direksi harus memastikan bahwa Proses CSR menghasilkan kegiatan CSR yang

tepat sasaran bagi para pihak yang memiliki kepentingan dalam pencapaian tujuan

CSR dan berpengaruh secara signifikan kepada bisnis ANTAM.

f. Kebijakan Proses Pelaksanaan CSR

Direksi harus memastikan bahwa Proses CSR menghasilkan kegiatan CSR yang

dilaksanakan dengan menggunakan metode-metode yang efektif sesuai dengan

sasaran dan serta memperhatikan sifat hubungan ANTAM dengan para Pemangku

Kepentingan. Jika digunakan hubungan kemitraan dengan pihak lain dalam

pelaksanaan CSR ANTAM maka proses CSR harus memastikan bahwa pihak lain

tersebut bekerja dalam koridor strategi CSR ANTAM.

g. Kebijakan Proses Komunikasi Pelaksanaan CSR

Direksi harus memastikan adanya komunikasi publik dan media yang efektif

mengenai pelaksanaan CSR ANTAM sehingga setiap saat reputasi ANTAM dapat

terus dijaga dan ditingkatkan serta Perusahaan mendapatkan umpan balik (feed

back) dalam rangka perbaikan secara kontinyu (continual improvement) dari

proses komunikasi tersebut.

h. Kebijakan Proses Monitoring dan Kepatuhan atas CSR

Direksi harus memastikan adanya proses monitoring dan evaluasi secara periodik

maupun ad-hoc terhadap pelaksanaan CSR, dari aspek efektifitas, efisiensi serta

kepatuhan terhadap regulasi.

3.4.14 Administrasi Umum

a. Filosofi Pedoman Administrasi Umum

Selaras dengan kebutuhan ANTAM dalam menunjang aktivitas operasional yang

baik maka perlu adanya kebijakan administrasi umum yang merupakan dasar bagi

penyusunan seluruh kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang

terkait dengan layanan administrasi umum yang baik. Direksi berkewajiban untuk

menyusun suatu panduan yang rinci mengenai proses administrasi umum.

Page 107: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP94

Kebijakan Pokok Perusahaan

b. Tujuan Proses Administrasi Umum

Tujuan proses administrasi umum adalah menjaga standarisasi surat menyurat dan

pelaporan serta terpeliharanya properti dokumentasi dan kearsipan yang memiliki

dampak langsung dari operasi ANTAM sehingga Visi dan Misi ANTAM tercapai.

c. Risiko Proses Administrasi Umum

Risiko-risiko harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan proses administrasi

umum agar terkelolanya fungsi administrasi umum adalah sebagai berikut namun

tidak terbatas pada:

1) Potensi Belum tersedianya infrastruktur yang sesuai standar dokumentasi

pengelolaan dokumen;

2) Potensi Kurangnya pemahaman pegawai ANTAM terkait pengelolaan dokumen.

d. Kebijakan Proses Pengelolaan Pelaporan

Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki proses pelaporan Internal

dan eksternal yang diselenggarakan dan direncanakan dengan baik yang

menggambarkan kondisi sebenarnya, relevan, tepat waktu dan dapat diukur

dengan baik.

e. Kebijakan Proses Pengelolaan Surat dan Kearsipan

Direksi harus memastikan agar pengelolaan surat dan kearsipan dilaksanakan

dengan menggunakan metode-metode yang efektif sesuai dengan kebutuhan

dan sifat hubungan ANTAM dengan para Pemangku Kepentingan.

Proses pengelolaan surat dan kearsipan harus memuat aturan tentang tata laksana

surat, mekanisme dan wewenang atas penandatangan surat dinas dan surat

keputusan sesuai dengan ruang lingkup, batas wewenang/tanggung jawab dan

mengatur tata laksana kearsipan secara fisik dan elektronik.

3.4.15 Pengelolaan Aset

a. Filosofi Pedoman Pengelolaan Aset

Segala aset Perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik agar terjaga nilai

dan manfaatnya serta terciptanya produktivitas aset. Direksi harus memastikan

tersedianya panduan yang lebih rinci mengenai pengelolaan aset bergerak

maupun aset tetap Perusahaan.

b. Tujuan Proses Pengelolaan Aset

Tujuan proses pengelolaan aset Perusahaan adalah untuk menjaga terpeliharanya

aset ANTAM sehingga menunjang kelancaran operasi ANTAM dalam pencapaian

Visi dan Misi Perusahaan.

Page 108: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP 95

Kebijakan Pokok Perusahaan

c. Risiko Proses Pengelolaan Aset

Risiko-risiko yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan Proses

Pengelolaan Aset adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:

1) Potensi tidak terdokumentasikannya aset Perusahaan dengan baik;

2) Potensi hilangnya aset atau turunnya nilai aset Perusahaan baik yang produktif

maupun non produktif; dan

3) Potensi terjadinya akumulasi aset non produktif yang berlebihan di Unit/Unit

Bisnis dan wilayah pasca tambang;

4) Potensi pengelolaan dan pengamanan aset tidak memberikan hasil sesuai

yang diharapkan.

d. Kebijakan Pengelolaan Aset

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa ANTAM memiliki strategi

pengelolaan aset yang selaras dengan strategi korporasi dalam jangka panjang

dan jangka pendek dimana:

1) Perusahaan harus memiliki mekanisme identifikasi aset dan verifikasi fisik

serta nilainya secara teratur;

2) Setiap aset yang dimiliki harus memiliki dokumen legal yang menunjukkan

kepemilikan yang sah oleh Perusahaan atas aset tersebut; dan

3) Perusahaan harus mengoptimalkan atau melaksanakan proses penghapusan

aset non produktif.

e. Kebijakan Proses Keamanan

Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa Perusahan mempunyai

daya preventif terhadap segala bahaya keamanan, baik yang ditimbulkan oleh

manusia maupun oleh alam, sehingga berdampak pada hilang, rusak dan

turunnya nilai aset Perusahaan. Perusahaan harus memiliki mekanisme untuk

menjaga keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan perkembangan

situasi yang ada. Mekanisme pengamanan atas aset Perusahaan harus meliputi

pengamanan obyek strategis yang menentukan kelangsungan hidup Perusahaan

dan obyek potensial yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

f. Kebijakan Proses Penghapusan Aset

Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi memastikan bahwa proses

penghapusan aset harus sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 109: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP96

Kebijakan Pokok Perusahaan

Catatan/Notes:

Page 110: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

Bab IV Penutup

Page 111: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

KEBIJAK AN TATA KELOL A PERUSAHA AN CORPOR ATE GOvERNANCE POLICy/CGP98

Penutup

Sosialisasi, Implementasi dan Evaluasi CGP

Perusahaan akan terus melakukan tahapan sosialisasi, implementasi dan evaluasi CGP secara

berkesinambungan.

Kegiatan sosialisasi akan terus dilakukan secara berkesinambungan terhadap pihak internal

maupun eksternal Perusahaan. Sosialisasi terhadap pihak internal dititikberatkan pada adanya

pemahaman, timbulnya kesadaran dan kebutuhan untuk menerapkan CGP secara konsisten.

Sosialisasi kepada pihak eksternal ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang cara kerja

sesuai CGP yang berlaku di Perusahaan.

Implementasi CGP akan terus dilaksanakan secara konsisten dengan komitmen penuh dari

seluruh jajaran Manajemen ANTAM dan dukungan dari seluruh Pemangku Kepentingan

lainnya. Salah satu bentuk implementasi tersebut tercermin dari adanya laporan dari masing-

masing unit kerja secara berkala mengenai implementasi CGP dan dikaitkan dengan sistem

reward dan punishment yang dikembangkan oleh Perusahaan bagi setiap Divisi maupun Insan

ANTAM.

Perusahaan akan terus melakukan evaluasi terhadap CGP. Evaluasi ini ditujukan untuk

mengetahui dan mengukur kesesuaian CGP dengan kebutuhan Perusahaan serta efektivitas

dari program implementasi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut,

perbaikan maupun pengembangan CGP dan program implementasinya akan terus dilakukan

secara berkesinambungan.

Page 112: KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - antam.com · kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policy/cgp iii pernyataan bersama dewan komisaris dan direksi pt antam (persero)

K antor PusatGedung Aneka Tambang Tower AJl. Let. Jen. T.B. Simatupang No. 1Lingkar Selatan, Tanjung BaratJakarta 12530, Indonesia

Tel : (62-21) 7891234Fax : (62-21) 7891224Email : [email protected]