kebijakan sistem penjaminan mutu internal fakultas ilmu …

25
i

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

i

Page 2: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

ii

KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Nomor:

FIB-20100-01-001-01

Tanggal:

29 Desember 2020

Revisi: Hal:

1-19

KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Page 3: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

iii

PENGANTAR

Sebagai salah satu institusi yang bertanggungjawab dalam

pengelolaan pendidikan tinggi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang

bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi.

Kewajiban itu juga merupakan salah satu bentuk kepatuhan terhadap

peraturan dan ketentuan perundangan yang berlaku di bidang pendidikan

tinggi umumya dan penjaminan mutu khususnya.

Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Ilmu

Budaya ini disusun dengan berpedoman kepada Buku Kebijakan Sistem

Penjaminan Mutu Internal Universitas Udayana. Buku Kebijakan

Penjaminan Mutu Internal ini diterbitkan sebagai wujud kepatuhan

terhadap undang-undang, peraturan menteri, dan peraturan rektor yang

mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan Tinggi, dan Akreditasi.

Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini menyajikan

latar belakang pentingnya penjaminan mutu, garis besar kebijakan sistem

penjaminan mutu internal, tujuan, strategi, prinsip, pelaksanaan, serta

manajemen, struktur organisasi dan tatakelolanya diharapkan menjadi

panduan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Udayana, baik akademik maupun non akademik dalam

menyusun perencanaan program kerja, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pengendalian menuju pada perbaikan mutu secara berkesinambunan.

Melalui proses ini diharapkan akan tercipta budaya mutu dalam upaya

mewujudkan visi Fakultas Ilmu Budaya yaitu terwujudnya Fakultas Ilmu

Budaya yang memiliki keunggulan dan kemandirian dalam bidang

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan aplikasi

keilmuam yang berlandaskan kebudayaan.

Akhir kata tidak lupa kami haturkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini.

Denpasar, 29 Desember 2020

Dekan

Dr. Made Sri Satyawati, S.S.M.Hum.

NIP. 197103181994032001

Page 4: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii

PENGANTAR ............................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v

BAB I SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA......................................................1

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN CITA-CITA FAKULTAS ILMU

BUDAYA....................................................... ............................................................. 2

2.1 Visi Fakultas Ilmu Budaya .................................................................................... 2

2.2 Misi Fakultas Ilmu Budaya.................................................................................... 2

2.3 Tujuan Fakultas Ilmu Budaya…………………………………………………….3

2.4 Cita – Cita Fakultas Ilmu Budaya.......................................................................... 3

BAB III LATAR BELAKANG, TUJUAN, DAN LUAS LINGKUP KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA ..... 5

3.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 5

3.2 Tujuan Kebijakan SPMI FIB ................................................................................. 6

3.3 Luas Lingkup Kebijakan SPMI FIB ...................................................................... 6

BAB IV DAFTAR ISTILAH DAN PIHAK YANG TERKENA KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA ........ 7

4.1 Daftar Istilah Dalam Kebijakan SPMI FIB .......................................................... 7

4.2 Pihak-pihak yang Terkena Kebijakan SPMI FIB .................................................. 8

BAB V GARIS BESAR, TUJUAN, STRATEGI, DAN PRINSIP PELAKSANAAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU

BUDAYA .................................................................................................................... 9

5.1 Garis Besar Kebijakan SPMI FIB ......................................................................... 9

5.2 Tujuan dan Strategi SPMI FIB ............................................................................ 10

5.3 Prinsip Pelaksanaan SPMI FIB ............................................................................ 11

BAB VI MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA ...... 12

6.1 Manajemen SPMI FIB ......................................................................................... 12

6.2 Struktur Organisasi dan Tatakelola SPMI FIB ................................................... 15

BAB VII STANDAR DAN TARGET CAPAIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA ............................................................ 17

7.1 Standar dalam SPMI FIB ..................................................................................... 17

7.2 Target Capaian SPMI FIB ................................................................................... 18

BAB VIII PENUTUP ................................................................................................ 19

8.1 Hubungan Dokumen Kebijakan SPMI FIB dengan Dokumen TerkaiT .............. 19

8.2 Referensi.............. ................................................................................................ 19

Page 5: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Implementasi Siklus PPEPP SPMI F I B 12

Gambar 2 Struktur Organisasi FIB 16

Gambar 3 Arah Pengembangan Unud Tahun 2020- 2040 18

Page 6: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

1

BAB I

SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

Fakultas Ilmu Budaya sebagai fakultas tertua, atau cikal bakal Universitas

Udayana, berdiri atas prakarsa Yayasan Fakultas-Fakultas Nusa Tenggara, yang

diketuai oleh Letkol Minggoe dan Wakil Ketua I, Gubernur Sunda Kecil, Teuku

Mochamad Daoedsjah. Yayasan ini bekerjasama dengan orang-orang yang

mempunyai keahlian khusus dalam bidang ilmu sastra, seperti Dr. R. Goris, Dr. Ida

Bagus Mantra, dan I Gusti Ketut Ranuh. Orang-orang tersebut, selain mempersiapkan

hal yang berkenaan dengan segi fisik, bergerak juga sebagai penghubung untuk

mendapatkan orang-orang yang akan dijadikan dosen (tenaga pengajar), terutama

orang yang akan dijadikan pimpinan pada fakultas yang akan dibentuk. Orang yang

berhasil dihubungi, yang akan dijadikan pimpinan adalah Prof. Dr. R. M. Ng.

Poerbatjaraka, yang kala itu menjadi Dekan Fakultas Sastra dan Kebudayaan

Universitas Gadjah Mada. Tenaga-tenaga pengajar yang berhasil dihubungi, terutama

tenaga-tenaga yang telah bergelar doktor dan telah memperoleh nama internasional

karena prestasi ilmiahnya pada waktu itu, adalah (1) Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka,

(2) Dr. R. Goris, (3) Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, dan (4) Prof. Dr. Swami Ajarananda

Setelah rampungnya segala persiapan, maka ditetapkanlah hari pembukaannya,

yaitu pada tanggal 29 September 1958. Nama yang diberikan adalah Fakultas Sastra

Budaya, Universitas Airlangga. Kata budaya kemudian dihilangkan atas anjuran Prof.

Dr. Prijono. Dengan alasan bahwa di dalam kata ‘sastra’ sudah terkandung arti budaya

yang mencakup arti yang sangat luas.

Pada awal berdirinya (September – Desember 1958), Fakultas Sastra Udayana

diasuh oleh Yayasan Fakultas-Fakultas Nusa Tenggara, namun mulai tanggal 1 Januari

1959 secara resmi menjadi bagian Universitas Airlangga. Sejak saat itu Fakultas Sastra

Udayana namanya berubah menjadi Fakultas Sastra. SK Rektor Nomor:

62A/UN14/HK/2013 menetapkan nama Fakultas Sastra diganti dengan Fakultas

Sastra dan Budaya. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Republik Indonesia Nomor : 30 Tahun 2016 tanggal 22 April 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana dan dikuatkan dengan SK Rektor

Nomor : 309/UN14/HK/2016 tanggal 27 Juni 2016 Fakultas Sastra dan Budaya

berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana.

Saat ini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana semakin menunjukkan jati

dirinya sebagai Fakultas Ilmu Budaya sebagaimana terefleksi dari tampilan bangunan

lobinya yang sarat dengan nuansa filosofis yang menjadi landasan filosofis

perikehidupan masyarakat Bali. Dengan terpampangnya hiasan yang bertemakan

pemutaran mandara giri pada hiasan gelung kuri di bagian depan bangunan lobi,

dengan tegaknya patung Dewi Saraswati di ruang lobi tersebut, dan dengan

terpasangnya secara anggun dua buah prasasti pendirian fakultas tercinta ini

diharapkan semua ini dapat menjadi sumber inspirasi yang semakin mantap menuju

keberhasilan yang semakin gemilang. Keberhasilan itu tercapai karena adanya

kemauan yang kuat untuk memahami kesinambungan masa lampau dengan masa

sekarang menuju masa depan yang makin cerah.

Page 7: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

2

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN CITA-CITA FAKULTAS ILMU BUDAYA

2.1 Visi Fakultas Ilmu Budaya

Visi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana adalah terwujudnya

Fakultas Ilmu Budaya yang memiliki keunggulan dan kemandirian dalam

bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan

aplikasi keilmuan yang berlandaskan kebudayaan.

Unggul berarti Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana secara sadar

menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing baik di tingkat regional,

nasional maupun internasional. Dengan keunggulan ini, Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Udayana diarahkan menjadi lembaga pendidikan terdepan khususnya

dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Semua

keunggulan ini dapat dilihat dari tingginya penghargaan yang diberikan oleh pengguna

terhadap sumber daya manusianya melalui produk akademiknya.

Mandiri berarti sumber daya manusianya berkepribadian tangguh, percaya diri,

dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri.

Untuk itu, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan

tinggi harus memiliki kemandirian dalam berbagai aspek terutama dalam

mengembangkan sistem manajemen dan pembiayaan. Dengan demikian, Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Udayana memiliki kemampuan pengelolaan secara kuat

tanpa banyak bergantung pada pihak lain. Di samping itu, kemandirian juga

ditunjukkan oleh adanya temuan ilmiah yang murni yang merupakan temuan para ahli

kita dan kemudian mendapat pengakuan dari berbagai komponen masyarakat.

Berbudaya berarti sumber daya manusia yang dihasilkan mampu menjunjung

tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akademik, memiliki kepekaan yang tinggi

terhadap nilai-nilai budaya lokal, tradisional, dan praktik-praktik kehidupan yang

berkembang di masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan yang

berkelanjutan, serta mampu menggali dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal

untuk dapat diangkat menjadi puncak-puncak kebudayaan nasional dan global.

Dalam rangka pengembangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana ke depan,

diperlukan arah pengembangan yang jelas dan mampu membangkitkan peran semua

pihak untuk menjadikan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sebagai pusat

pengembangan ilmu-ilmu humaniora dalam melahirkan lulusan yang unggul,

profesional, berkompetensi tinggi dalam persaingan global, dan beretika moral yang

tetap mengakar pada budaya Bali sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional. Di

samping itu, Fakultas Ilmu Budaya diharapkan berperan sebagai “pewahyu” dan

pencerah nilai-nilai kemanusiaan dalam dinamika kebudayaan dan peradaban melalui

peningkatan ilmu-ilmu Budaya.

2.2 Misi Fakultas Ilmu Budaya

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana terus-menerus meningkatkan

keberagaman dan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di

bidangnya. Dengan demikian, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dapat

menjadikan dirinya sebagai “kunci wasiat” (yang mampu membuka khazanah

perbendaharaan kebudayaan Bali) dan kadi bahni ring pahoman, dumilah mangde

Page 8: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

3

sukanikang rat”; ‘laksana api di tempat persajian, menyala dan membawa

kebahagiaan dunia’, dan sebagai pewahyu rakyat untuk mengantarkan masyarakat

menuju kebahagiaan lahir dan batin. Secara lebih rinci misi Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Udayana yang mendapat semangat dari kata-kata wasiat di atas dan visi

yang ditetapkan, dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Mengembangkan sistem pembelajaran berbasis kearifan lokal ditunjang teknologi komunikasi dan informasi, serta sistem penjaminan mutu yang memadai agar

mampu menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, dan berbudaya, serta

memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi sesuai dengan KKNI, tuntutan

masyarakat lokal, nasional dan internasional.

2. Mengembangkan penelitian dan kajian ilmiah unggulan sebagai “ujung tombak” agar mampu menghasilkan temuan baru yang berkualitas tinggi, bermanfaat bagi

pengembangan Ipteks, dan bermanfaat bagi pembangunan masyarakat dalam

upaya mewujudkan FIB Unud sebagai fakultas penelitian (research faculty) sesuai

dengan SN Dikti, perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa,

dan dunia.

3. Menumbuhkan dan mengembangkan secara kuantitatif dan kualitatif kajian ilmiah dalam bentuk artikel baik jurnal nasional, nasional terakreditasi, maupun

internasional.

4. Mengembangkan FIB Unud sebagai program unggulan untuk meningkatkan

kredibilitas universitas di masyarakat dalam program pengabdian unggulan

2.3 Tujuan Fakultas Ilmu Budaya

Tujuan Fakultas Ilmu Budaya adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu, memiliki kompetensi tinggi dalam

penguasaan Ipteks, dan sesuai dengan SN Dikti, KKNI berbasis PIP kebudayaan,

dan gayut dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daya saing bangsa.

2. Meningkatkan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

SN Dikti, dan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan

negara.

3. Meningkatkan dan mendayagunakan sarana dan prasarana berstandar nasional,

menuju standar internasional.

4. Mewujudkan tata kelola dan tata pamong melalui sistem manajemen pendidikan

yang bermutu, transparan, akuntabel, dan demokratis untuk menciptakan

kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas, dan mandiri. 5. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu pelaksanaan

Tridharma PerguruanTinggi.

2.4 Cita – Cita Fakultas Ilmu Budaya

Cita-cita pendirian Fakultas Ilmu Budaya dapat ditelusuri pada pidato yang

disampaikan oleh tokoh-tokoh berikut: (1) Presiden I Republik Indonesia, Dr. Ir.

Soekarno; (2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Prijono dan (3) Prof. Dr.

R. M. Ng. Poerbatjaraka yang disampaikan pada acara peresmian dan pembukaan

Fakultas Sastra Udayana pada tahun 1958. Inti Sari ketiga pidato tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Fakultas Ilmu Budaya diharapkan kelak menjadi pewahyu bagi rakyat, dengan

menggali kecintaan kepada Tanah Air untuk hari kemudian, dan pewahyu bagi

rakyat yang sedang berjuang untuk membebaskan diri dari semua bentuk

Page 9: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

4

kemiskinan (Dr. Ir. Soekarno).

2. Fakultas Ilmu Budaya diharapkan dapat berperan “Kadi bahni ring pahoman,

dumilah mangde sukanikang rat”; artinya, “Laksana api di tempat persajian

menyala dan membawa kebahagiaan dunia” (Prof. Dr. Prijono, dikutip dari

Kakawin Ramayana).

3. Fakultas Ilmu Budaya kita anggap sebagai kunci wasiat untuk membuka secara

ilmiah perbendaharaan Bali, sebagai Pulau yang terkenal, sebagai peti tempat

penyimpanan perbendaharaan Ilmu Budaya lama (Prof. Dr. R.M.Ng.

Poerbatjaraka).

Page 10: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

5

BAB III

LATAR BELAKANG, TUJUAN, DAN LUAS LINGKUP KEBIJAKAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA

3.1 Latar Belakang

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan

Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Menteri Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi yang diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi No. 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, serta diperbarui menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, pelaksanaan penjaminan mutu di

perguruan tinggi merupakan kegiatan wajib dilakukan sehingga penjaminan mutu

perguruan tinggi merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan lagi dan menjadi suatu

keharusan untuk menjamin kualitas perguruan tinggi terhadap masyarakat.

Dalam rangka membangun kesadaran dan komitmenseluruh civitas akademika

Fakultas Ilmu Budaya untuk tercapainya Visi FIB maka perlu disusun Kebijakan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berlaku bagi segenap unsur yang

terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di FIB. SPMI FIB merupakan suatu

kegiatan sistemik penjaminan mutu di FIB secara otonom atau mandiri untuk

mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan. Agar penjaminan mutu berjalan efektif untuk menjamin

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan visi dan misi FIB

maka diperlukan Kebijakan SPMI yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola

penjaminan mutu pada tingkat fakultas.

Kebijakan ini diharapkan dapat dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan,

baik di bidang akademik maupun non akademik, untuk mendorong terwujudnya

budaya mutu.

Kebijakan SPMI FIB mencakup empat hal berikut.

1. Kebijakan SPMI pendidikan

2. Kebijakan SPMI penelitian

3. Kebijakan SPMI pengabdian kepada masyarakat

4. Kebijakan SPMI khusus (non akademik)

Bertitik tolak pada hal tersebut, Pimpinan FIB menetapkan Kebijakan SPMI

yang bertujuan sebagai berikut:

Page 11: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

6

1. sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sekaligus pengendalian bagi

setiap unit kerja dalam merencanakan dan melaksanakan program kerja

dan anggaran, monitoring, evaluasi, dan audit internal serta perbaikan

mutu secara terus menerus (continuous improvement);

2. sebagai rujukan bagi seluruh civitas akademika FIB yang merupakan

pemangku kepentingan di lingkungan FIB, dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai dengan peran masing-masing; dan

3. sebagai landasan dalam menentukan dan menetapkan Standar FIB, manual

atau prosedur dalam SPMI, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian, evaluasi,

dan peningkatan mutu.

Kebijakan SPMI ini hendaknya dijalankan secara konsisten dan bertanggung

jawab oleh seluruh unsur pengelola, baik akademik maupun non akademik, dengan

mengacu pada Standar FIB yang telah ditetapkan.

3.2 Tujuan Kebijakan SPMI FIB

Tujuan Kebijakan SPMI FIB adalah sebagai berikut.

1. Memberi landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual

atau prosedur dalam SPMI serta dalam melaksanakan dan meningkatkan

mutu SPMI.

2. Sarana untuk mengomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan

tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan FIB.

3. Sebagai bukti otentik bahwa FIB telah memiliki dan melaksanakan SPMI

sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan.

3.3 Luas Lingkup Kebijakan SPMI FIB

Kebijakan SPMI FIB meliputi seluruh aspek penyelenggaraan

pendidikan, baik akademik maupun non akademik. Kebijakan SPMI diterapkan mulai

dari masukan, proses, sampai luaran.

Page 12: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

7

BAB IV

DAFTAR ISTILAH DAN PIHAK YANG TERKENA KEBIJAKAN SISTEM

PENJAMINAN MUTU INTERNAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

4.1 Daftar Istilah Dalam Kebijakan SPMI FIB

1. Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya disebut FIB adalah salah satu

fakultas di Universitas Udayana yang menyelenggarakan program

pendidikan akademik tingkat sarjana, magister, dan doktor

2. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti), yaitu kegiatan

sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan

berkelanjutan.

3. Budaya Mutu, yaitu pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku berdasarkan

Standar Dikti yang dilaksanakan oleh semua pemangku kepentingan

(internal stakeholders) di Unud.

4. Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya

disingkat SPMI FIB, yaitu kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan

tinggi di FIB yang secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan

meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan

berkelanjutan.

5. Kebijakan SPMI FIB adalah pemikiran, sikap, pandangan FIB mengenai

SPMI yang berlaku di FIB, yang berisi garis besar tentang bagaimana FIB

memahami, merancang, dan megimplementasikan SPMI dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi sehingga terwujud budaya mutu di FIB.

6. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) adalah satuan standar yang

meliputi Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional

Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

7. Dokumen Manual SPMI adalah dokumen yag berisi petunjuk teknis tentang

cara, langkah, atau prosedur PPEPP Standar Dikti secara berkelanjutan oleh

phak yang bertanggungjawab dalam implementasi SPMI di FIB

8. Dokumen Standar dalam SPMI FIB yang selanjutnya disebut Standar FIB

adalah dokumen berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi

dari setiap kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk mewujudkan

visi dan misi FIB sehingga terwujud budaya mutu.

9. Dokumen Formulir SPMI FIB adalah naskah tertulis yang berisi kumpulan

formulir yang digunakan dalam mengimplementasikan Standar SPMI FIB

dan berfungsi untuk mencatat/merekam hal atau informasi atau kegiatan

tertentu ketika Standar SPMI FIB diimplementasikan.

10. Evaluasi Diri adalah kegiatan evaluasi setiap unit secara standard untuk

memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun

waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan.

Page 13: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

8

11. Audit Mutu Internal adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang

dilakukan oleh auditor internal Unud untuk memeriksa pelaksanaan

standard dan mengevaluasi apakah seluruh standar dalam SPMI telah

dicapai/dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan Unud.

4.2 Pihak-pihak yang Terkena Kebijakan SPMI FIB

Pihak-pihak yang harus melaksanakan Kebijakan SPMI FIB adalah seluruh

pengelola dan pelaksana di seluruh tingkatan unit kerja di FIB

Page 14: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

9

BAB V

GARIS BESAR, TUJUAN, STRATEGI, DAN PRINSIP PELAKSANAAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

5.1 Garis Besar Kebijakan SPMI FIB

5.1.1 Pernyataan Mutu

Pernyataan Mutu FIB adalah sebagai berikut:

Menjadikan Fakultas Ilmu Budaya yang memiliki keunggulan dan kemandirian

dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

dengan aplikasi keilmuan yang berlandaskan kebudayaan "

5.1.2 Isi Kebijakan SPMI FIB

Kebijakan Mutu Universitas Udayana dituangkan dalam dokumen Kebijakan

Sistem Penjaminan Mutu Internal FIB

"FIB MENYEDIAKAN PELAYANAN PENDIDIKAN YANG BERMUTU

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN"

5.1.3 Rincian Kebijakan SPMI FIB

1. Kebijakan SPMI FIB diarahkan pada penyelenggaraan pendidikan untuk

menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan dinamika nasional

maupun internasional dan kemajuan IPTEKS, serta selaras dengan semangat

kemandirian dan berbudaya.

2. Kebijakan SPMI FIB mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa

melakukan peningkatan mutu dengan menjaga terpeliharanya siklus

pengelolaan pendidikan tinggi secara berkesinambungan.

3. Pelaksanaan Kebijakan SPMI FIB bidang akademik dirancang berbasis

learning outcome dan riset laboratorium dengan fokus pembelajaran

berpusat pada mahasiswa (student centered learning).

4. Pelaksanaan Kebijakan SPMI FIB bidang non akademik dirancang berbasis

teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi pengelolaan sumber daya

manusia, sarana, prasarana, administrasi, dan keuangan.

5. Evaluasi pelaksanaan Kebijakan SPMI FIB terhadap penyelenggaraan

pendidikan yang melibatkan bidang akademik dan non akademik dilakukan

secara periodik dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pencapaian

visi Unud menjadi unggul, mandiri, dan berbudaya.

6. Pengendalian pelaksanaan Kebijakan SPMI FIB dilakukan berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaan SPMI yang dilakukan secara periodik dan

Page 15: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

10

berkesinambungan dalam rangka percepatan pencapaian visi FIB.

7. Peningkatan SPMI didasarkan pada tiga aspek kebijakan pengembangan, yaitu:

a. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam

penguasaan IPTEKS.

b. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu tri

dharma perguruan tinggi.

c. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan dan berdaya saing sesuai

dengan perkembangan ipteks, menghasilkan publikasi ilmiah nasional,

internasional, dan paten untuk kepentingan masyarakat.

5.2 Tujuan dan Strategi SPMI FIB

SPMI bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila FIB telah

mengimplementasikan SPMI dengan baik dan benar. Tujuan dari SPMI FIB yaitu

untuk:

1. Pencapaian visi dan pelaksanaan misi FIB. 2. Pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) FIB

3. Pelaksanaan kegiatan dan pengendalian bagi setiap unit kerja dalam

merencanakan dan melaksanakan program kerja dan anggaran, monitoring,

evaluasi dan audit internal serta perbaikan mutu secara terus menerus

(continuous improvement).

4. Pemanfaatan SPMI sebagai landasan dan arah untuk menentukan dan

menetapkan Standar FIB, manual atau prosedur dalam SPMI serta

pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian, evaluasi, dan peningkatan mutu

SPMI.

5. Penjaminan bahwa setiap layanan FIB kepada pemangku kepentingan

dilakukan sesuai Standar dalam SPMI sehingga apabila terjadi penyimpangan,

dapat segera dilakukan koreksi; pewujudan transparansi dan akuntabilitas

publik; dan mengajak semua pihak dalam lingkungan FIB untuk bekerja

mencapai tujuan FIB berdasarkan standar dan secara berkelanjutan.

Strategi yang diterapkan FIB dalam pelaksanaan SPMI adalah sebagai berikut.

1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkat Fakultas dalam seluruh

tahapan implementasi SPMI mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

pengendalian, sampai dengan tahap pengembangan/peningkatan.

2. Melakukan studi banding ke berbagai universitas yang telah dengan baik

mengimplementasikan SPMI dan menjalankan audit internal dan eksternal di

perguruan tingginya.

3. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI, kebijakan SPMI,

manual SPMI, standar dalam SPMI, dan formulir yang digunakan kepada

segenap sivitas akademika.

Page 16: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

11

5.3 Prinsip Pelaksanaan SPMI FIB

1. Otonom: SPMI FIB dikembangkan dan diimplementasikan secara otonom atau

mandiri

2. Terstandar: SPMI FIB menggunakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang

ditetapkan oleh Mendikbud, Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang

ditetapkan oleh Universitas Udayana, dan Standar yang ditetapkan oleh

Fakultas Ilmu Budaya.

3. Akurasi: SPMI FIB menggunakan data dan informasi yang akurat.

4. Berencana dan berkelanjutan: SPMI FIB diimplementasikan dengan

menggunakan 5 (lima) langkah penjaminan mutu, yaitu Penetapan,

Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Unud yang

membentuk suatu siklus.

5. Terdokumentasi: seluruh langkah dalam siklus SPMI FIB didokumentasikan

secara sistematis.

6. Selain itu, juga memiliki asas dan prinsip yang berorientasi pada

stakeholder, baik internal maupun eksternal, mengutamakan kebenaran,

pengembangan kompetensi personil, partisipatif dan kolegial, keseragaman

metode, inovasi, dan berkelanjutan.

Page 17: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

12

BAB VI

MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA SISTEM

PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU BUDAYA

6.1 Manajemen SPMI FIB

Manajemen SPMI di FIB merupakan pengelolaan yang berorientasi dan

berbasis pada penjaminan mutu. Hal ini berarti peran penjaminan mutu untuk

menerapkan SPMI dalam pengelolaan perguruan tinggi secara konsisten

mengupayakan pencapaian mutu dalam semua aspek, yaitu aspek input, proses,

output, dan outcomes. Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non

akademik dapat berjalan efektif dan bermanfaat serta menjamin terlaksananya

penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan cita-cita FIB, maka

manajemen SPMI FIB dirancang dengan menggunakan model manajemen kendali

mutu yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan

Standar Unud (PPEPP).

Tahap di atas secara berurutan membentuk suatu siklus SPMI yang selalu

bergerak dinamis dan berkesinambungan dengan arah ke atas, yakni ke arah

peningkatan mutu secara berkelanjutan. Siklus SPMI FIB untuk setiap standar FIB

sebagaimana diuraikan di atas dapat disajikan pada Gambar 1.

Implementasi model PPEPP dengan manajemen kaizen dalam pengelolaan

penjaminan mutu Unud tersebut diatur dalam lima tahapan sebagai berikut.

6.1.1 Penetapan Standar FIB

Penetapan Standar FIB merupakan penetapan semua standar dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi di FIB yang secara utuh membentuk

SPMI FIB. Penetapan standar tidak hanya dimaknai sebagai pengesahan atau

pemberlakuan Standar FIB, tetapi mulai dari tahap perumusan Standar FIB.

Perumusan standar FIB dilakukan oleh tim ad hoc yang diberi kewenangan

oleh pimpinan Fakultas dan Unit Pengembangan, Pembelajaran, dan

Penjaminan Mutu sebagai koordinator atau fasilitator perumusan Standar

FIB dengan dibantu oleh semua pihak atau unit di FIB. Standar FIB

ditetapkan setelah mendapat persetujuan Senat FIB

Gambar 1. Implementasi Siklus PPEPP SPMI FIB

Page 18: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

13

6.1.2 Pelaksanaan Standar FIB

FIB menjalankan setiap Standar FIB yang telah dinyatakan secara tertulis

dalam SPMI sehingga Standar FIB tersebut dapat dipenuhi. Pihak yang melaksanakan

Standar FIB adalah audience atau subjek yang tercantum di dalam pernyataan Standar

FIB. Subjek ini dapat berbeda tergantung pada isi masing-masing Standar FIB. Subjek

dapat berupa Dekan, Koordinator Program Studi, Dosen, tenaga kependidikan, dan

mahasiswa. Sekalipun audience telah dicantumkan dalam setiap standar, namun

pimpinan fakultas secara manajerial tetap memiliki tanggung jawab untuk

melaksanakan isi standar tersebut, yaitu memastikan isi standar dijalankan oleh

audience.

6.1.3 Evaluasi Pelaksanaan Standar FIB

Dalam tahap ketiga dari siklus SPMI, FIB dan seluruh unit di dalamnya harus

melakukan evaluasi atau asesmen atau penilaian terhadap proses, luaran (output), dan

hasil (outcomes) dari pelaksanaan setiap Standar FIB dalam SPMI. Apabila dilihat

dari tujuannya, evaluasi atas pelaksanaan Standar FIB dapat berbentuk:

a. Diagnostic evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuan mengetahui

kelemahan atau kendala yang dapat menghalagi pelaksanaan isi

standar dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi

kelemahan tersebut.

b. Formatif evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuan memantau

(monitoring) proses pelaksanaan standar untuk mengambil tindakan

pengendalian, apabila ditemukan kesalahan atau penyimpangan yang

berakibat isi standar tidak terpenuhi, atau memperkuat pencapaian

pelaksanaan standar.

c. Summative evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuan menganalisis

hasil akhir pelaksanaan standar sehingga dapat disimpulkan, antara

lain tentang efektivitas, keberhasilan, dan dampak atau outcomes dari

pelaksanaan standar, termasuk dalam evaluasi ini adalah audit

internal dan akreditasi.

Di dalam manajemen SPMI FIB, evaluasi dan pengendalian adalah dua kegiatan

yang penting dan strategis untuk memastikan bahwa apa yang menjadi tujuan

organisasi dapat dicapai. Implementasi evaluasi pelaksanaan Standar FIB dilakukan

dengan tujuan peningkatan standar yaitu:

a. Monitoring adalah evaluasi penilaian yang dilakukan ketika kegiatan

yang dinilai masih berjalan, atau disebut sebagai evaluasi formatif.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh unit penyelenggara kegiatan.

b. Evaluasi diakhir kegiatan yang juga disebut evaluasi sumatif. Termasuk

di sini adalah Evaluasi Diri yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pelaksana

dari setiap standar atau pejabat struktural atasan.

c. Audit Mutu Internal (AMI), yaitu evaluasi internal yang dilakukan

Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)

Page 19: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

14

Unud.

d. Akreditasi/sertifikasi adalah evaluasi yang dilakukan oleh pihak

eksternal Universitas Udayana, seperti BAN PT, Lembaga Akreditasi

Mandiri, atau Lembaga Akreditasi/sertifikasi Internasional.

6.1.4 Pengendalian Pelaksanaan Standar FIB

Pengendalian merupakan tindak lanjut atas hasil yang diperoleh dari kegiatan

evaluasi. Hal ini berarti tindak lanjut tersebut dapat dilakukan terhadap hasil evaluasi

diri, audit internal, maupun atas hasil akreditasi. Jika hasil evaluasi menunjukkan

bahwa pelaksanaan isi standar telah sesuai dengan apa yang direncanakan sehingga

dipastikan isi standar akan terpenuhi, langkah pengendaliannya hanya berupa upaya

agar hal positif tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika

dalam evaluasi pelaksanaan standar ditemukan kekeliruan, ketidaktepatan, kekurangan

atau kelemahan yang dapat menyebabkan kegagalan pencapaian isi standar atau

tujuan/sasaran/rencana, harus dilakukan langkah pengendalian. Langkah pengendalian

berupa tindakan korektif atau perbaikan untuk memastikan pemenuhan

perintah/kriteria/sasaran di dalam Standar FIB.

Untuk melakukan tindakan korektif sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi,

dilakukan mulai dari penyelenggaraan rapat pimpinan yang disebut Rapat Tinjauan

Manajemen (RTM) yang dilanjutkan hingga pelaksanaan tindakan korektif tertentu

yaitu instruksi, teguran, peringatan, investigasi atau pemeriksaan mendalam,

penjatuhan sanksi ringan hingga berat. Semua tindakan korektif ini harus didasarkan

pada isi setiap Standar FIB.

Pihak yang melaksanakan pengendalian adalah pejabat struktural sesuai hierarki,

tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Pengendalian juga dapat dilakukan

langsung pelaksana standar, sebagai perwujudan budaya mutu yang telah melekat.

6.1.5 Peningkatan Standar FIB

Peningkatan Standar FIB adalah kegiatan meningkatkan atau meninggikan isi

atau luas lingkup standar FIB dalam SPMI, atau kaizen atau continuous quality

improvement. Hal ini dapat dilakukan apabila masing-masing Standar FIB telah

melalui keempat tahap dalam siklus SPMI melalui tahap evaluasi pelaksanaan standar

terlebih dahulu. Sebaliknya setelah Standar FIB dievaluasi, tetapi tidak ditingkatkan

isi atau luas lingkupnya maka mutu FIB tidak meningkat atau statis, padahal isi standar

masih dapat ditingkatkan. Peningkatan Standar FIB juga dilakukan sebagai upaya

mengikuti perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu dan teknologi, serta peningkatan

tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal FIB.

Jika diperlukan, untuk melakukan kaizen standar, FIB dapat melakukan

benchmarking untuk mengetahui seberapa jauh perguruan tinggi lain telah

melaksanakan SPMI dan membandingkannya dengan apa yang telah dilakukan atau

dicapai di Unud. Untuk itu, siklus SPMI FIB dimulai kembali dari tahap penetapan

Page 20: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

15

Standar FIB, yang berarti menetapkan Standar FIB baru sebagai peningkatan standar

sebelumnya, dan atau menambah standar baru yang belum ada sebelumnya.

6.2 Struktur Organisasi dan Tatakelola SPMI FIB

Agar pelaksanaan penjaminan mutu berjalan dengan baik, dibentuk organisasi

penjaminan mutu mulai tingkat universitas sampai tingkat program studi. Pada tingkat

universitas dibentuk Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu

Universitas Udayana (LP3M Unud) yang bertanggung jawab kepada Rektor, dengan

tugas utama mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal.

Pada tingkat Fakultas organisasi yang melaksanakan penjaminan mutu adalah

Unit Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (UP3M) dan di tingkat

Program Studi disebut Tim Pelaksana Penjaminan Mutu (TPPM). Program Studi

Dalam mengimplementasikan penjaminan mutu, LP3M berkoordinasi dengan UP3M

dan TPPM Program Studi mulai dalam penetapan standar, pelaksanaan standar,

evaluasi pelaksanaan standar, pengendalian pelaksanaan standar, dan peningkatan

standar, baik di bidang akademik maupun non akademik.

Page 21: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

iii

PRODI S1

Sastra

Indonesia

PRODI S1

Sastra

Bali

PRODI S1

S. Jawa

Kuno

PRODI S1

Sastra

Jepang

PRODI S1

Arkeologi

PRODI S1

Ilmu

Sejarah

PRODI S1

Antropologi

PRODI S1

Sastra

Inggris

TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS

DEKANAT

GURU BESAR

KAPRODI

WAKIL DOSEN

SENAT

FIB

Wakil Dekan I

Bidang Akademik &

Perencanaan

DEKAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Wakil Dekan II

Bidang Umum &

Keuangan

Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan &

Informasi UNSUR PENUNJANG

UNIT PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU (UP3M)

UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (UP2M) UNIT PENGELOLA INFORMASI DAN KERJA SAMA (UPIKS)

CACI

FBC

PIA

LAB. NYASTRA DAN LONTAR

LAB BUDAYA

LAB BAHASA dan TERJEMAHAN

LAB FONETIK

PERPUSTAKAAN

PUSAT KAJIAN LONTAR

Unit BIMBINGAN DAN KONSELING

FIB BUSINESS CENTRE (FBC)

PRODI S3

Linguistik

& Kajian

Budaya

PRODI S2

Linguistik

& Kajian

Budaya

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

Jabatan

Fungsional Umum

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

DOSEN &

MAHASISWA

ALUMNI PROGRAM STUDI

S1 SASTRA INGGRIS S1 SASTRA JAWA KUNO

S1 SASTRA JEPANG S1 ANTROPOLOGI

S1 SASTRA INDONESIA S1 ARKEOLOGI

S1 SASTRA BALI S2 LINGUISTIK & KABUD

S1 ILMU SEJARAH S3 LINGUISTIK & KABUD

KTU

Kasubag

Kemahasiswaan

Kasubag Perencanaan

dan Sistem Informasi

Kasubag

Umum dan Keuangan

Kasubag Pendidikan

dan Kerjasama

Jabatan Fungsional

Umum

Jabatan Fungsional

Umum

Jabatan Fungsional

Umum

Jabatan Fungsional

Umum

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

TPPMP

(Tim Pelaksana

Penjaminan

Mutu)

Keterangan :

= Garis Hubungan Fungsional

= Garis Komando

= Garis Koordinasi

Page 22: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

17

BAB VII

STANDAR DAN TARGET CAPAIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

7.1 Standar dalam SPMI FIB

Dalam rangka mengimplementasikan SPMI, FIB menyusun sasaran-sasaran mutu

dalam bentuk rencana program sesuai dengan Standar dalam SPMI FIB. Standar SPMI FIB

mencakup aspek kegiatan akademik dan non akademik. Secara garis besar, FIB menetapkan

4 (empat) kelompok Standar SPMI yang terdiri dari Standar Pendidikan, Standar Penelitian,

Standar Pengabdian kepada Masyarakat, dan Standar Khusus. Standar SPMI FIB adalah

seperti berikut.

A. Standar Pendidikan meliputi:

1. Standar Profil Lulusan

2. Standar Kompetensi Lulusan

3. Standar Isi Pembelajaran

4. Standar Proses Pembelajaran

5. Standar Penilaian Pembelajaran

6. Dosen dan Tenaga Kependidikan

7. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

8. Standar Pengelolaan pembelajaran

9. Standar Pembiayaan Pembelajaran

B. Standar Penelitian meliputi:

1. Standar Hasil Penelitian

2. Standar Isi Penelitian

3. Standar Proses Penelitian

4. Standar Penilaian Penelitian

5. Standar Peneliti

6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

7. Standar Pengelolaan Penelitian

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

C. Standar Pengabdian kepada Masyarakat meliputi:

1. Standar Hasil Pengabdian kepada Msyarakat

2. Standar Isi Pengabdian kepada Msyarakat

3. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat

4. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat

5. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

7. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat

Page 23: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

18

D. Standar Khusus meliputi:

1. Standar Visi Misi

2. Standar PIP Kebudayaan

3. Standar Identitas

4. Standar Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi

5. Standar Kerjasama

6. Standar Suka Duka

7. Standar Kemahasiswaan

8. Standar Kehumasan.

Standar FIB yang ditetapkan tersebut di atas dilengkapi dengan Manual Standar dan

Formulir.

7.2 Target Capaian SPMI FIB

Seperti telah disajikan di awal, bahwa tujuan SPMI adalah membangun budaya mutu di

FIB dalam upaya mewujudkan visi FIB yang selaras dengan visi Universitas Udayana dalam

upaya mewujudkan visi terwujudnya perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan berbudaya.

Sesuai dengan tujuan jangka panjang Unud selama periode 20 tahun mendatang yang terdapat

dalam Rencana Pengembangan Akademik Jangka Panjang Unud Tahun 2020-2040, maka

SPMI FIB juga diharapkan berkontribusi dalam mewujudkan target capaian jangka panjang

Unud tersebut, yang dibagi ke dalam 4 (empat) tahapan seperti disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Arah Pengembangan Unud Tahun 2020-2040

(Sumber: RPAJP Unud, 2019)

Page 24: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

19

BAB VIII

PENUTUP

8.1 Hubungan Dokumen Kebijakan SPMI FIB dengan Dokumen Terkait

Dokumen yang mengarahkan dan menjadi dasar SPMI FIB agar sistem yang ada memiliki

kejelasan mekanisme, prosedur, arah, tujuan, serta sasaran yang akan dicapai dan dijamin

keberlanjutannya adalah sebagai berikut.

1. OTK Unud Tahun 2016.

2. Statuta Unud Tahun 2017.

3. Rencana Strategis Unud Tahun 2020-2024.

4. Rencana Pengembangan Akademik Jangka Panjang Universitas Udayana Tahun 2020-

2040

5. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Budaya 2020-2024.

8.2 Referensi

1) UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2) Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

3) PP RI No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi.

4) Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

5) Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi

6) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 34 Tahun 2017

tentang Statuta Universitas Udayana (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 620)

7) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Tinggi.

8) Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi

9) PerBAN-PT No. 1 Tahun2020 tentang Mekanisme Akreditasi

10) PerBAN-PT No. 2 Tahun2020 tentang Instrumen Suplemen Konversi

11) Per BAN PT. No. 59 Tahun 2018 tentang Panduan Penyusunan Evaluasi Diri dan

Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi, dan Matrik Penilaian dalam

Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi.

12) Per BAN PT. No. 2 Tahun 2019 tentang Panduan Penyusunan Evaluasi Diri dan

Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Program Studi dalam Instrumen Akreditasi

Program Studi.

13) Peraturan Rektor Universitas Udayana No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Universitas

Udayana

14) Peraturan Rektor Universitas Udayana No. 4 Tahun 2020 tentang Sistem Penjaminan

Mutu Internal

15) Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Udayana

Page 25: KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU …

17