kebijakan pusdatin 2012

42
Sistem Informasi Sistem Informasi kesehatan kesehatan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Upload: anne-chasny

Post on 29-Nov-2014

1.881 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan pusdatin 2012

Sistem Informasi Sistem Informasi kesehatankesehatan

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Page 2: Kebijakan pusdatin 2012

BAB IVTANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 17

(1)Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

UNDANG-UNDANG RINOMOR 36 TAHUN 2009

TENTANG KESEHATAN

Page 3: Kebijakan pusdatin 2012

UU No 36 Th 2009 tentang Kesehatan BAB XIV

INFORMASI KESEHATAN

Pasal 168(1)Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang

efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan.(2)Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 4: Kebijakan pusdatin 2012

Kebijakan Pengembangan SIK NasionalKebijakan Pengembangan SIK Nasional• VISI • Terwujudnya sistem informasi kesehatan terintegrasi dalam mendukung

proses manajemen kesehatan.

• MISI• (1) Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi • (2) Memperkuat indikator kesehatan agar dapat menggambarkan

derajat kesehatan masyarakat • (3) Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan

semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat• (4) Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi

pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi• (5) Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan

jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya • (6) Meningkatkan penggunaan data dan informasi untuk

penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik.

Page 5: Kebijakan pusdatin 2012

PRINSIPPRINSIP1. Pemanfaatan TIK (ehealth)

1. Untuk mendukung proses pencatatan data sehingga dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam ketersediaan data untuk diseminasi informasi

2. juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja sehingga dapat memperkuat transparansi ....

2. Keamanan dan kerahasiaan data – Sistem informasi harus dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data

3. Standarisasi – Standarisasi sistem elektronik untuk mewujudkan sistem informasi terintegrsi melalui penyediaan protokol pertukaran data dan standar interoperabilitas antar sistem

4. Integrasi – Sistem informasi dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

5. Kemudahan akses – Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan secara terpusat

6. Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (Platform elektronik) – Sistem informasi yang dikembangkan akan berbasis data disaggregate dari fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga sistem berbasis elektronik sangat dibutuhkan.

Page 6: Kebijakan pusdatin 2012

INTEGRASI DAN STANDARISASI SIKINTEGRASI DAN STANDARISASI SIK• Pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada

– Berupa pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas, serta mekanisme saling-hubung

– Standarisasi• Pengembangan protokol pertukaran data dan

interoperabilitas• Pengembangan standar struktur database• Pengembangan data warehouse• Integrasi sistem informasi model baru SIK

Page 7: Kebijakan pusdatin 2012

• Strategi Nasional (RoadMap) Pengembangan SIK disusun berdasarkan hasil assessment SIK tahun 2007

• Assessment SIK menggunakan HMN Assessment tool ver 1.97

• Stakeholders– Depkes– BPS– BKKBN– Depdagri– Depkominfo– WHO, donor agencies, dll– Dinkes Provinsi (6 prov)

Canada

Thailand

Mexico

Uzbekistan

South Africa

Vietnam

Haiti

Ghana

Eritrea

Uganda

Senegal

Yemen

Central African Republic

Niger

Indonesia

Page 8: Kebijakan pusdatin 2012

Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Governance

Fragmentasi

Demand adopsi e Health

Page 9: Kebijakan pusdatin 2012

Permasalahan SIK

• Governance– Belum ada standar atau pedoman– Belum ada road map– Pengembangan SIK di tk prop/kab/kota tidak terkendali– Vendor & DinKes menunggu arahan KemenKes

Fragmentasi

Demand adopsi eHealth

Page 10: Kebijakan pusdatin 2012

Permasalahan SIK

• Fragmentasi– Sistem yang berbeda beda; Programs, Kab/Kota/Prov, Donor– Survey di NTB: >300 laporan/thn, 8 macam software– Terlalu banyak sistem:

• Petugas tidak konsentrasi asal entry• Tiap sistem berbeda data base tidak connect • Beban administrasi terlalu tinggi

Governance

Demand adopsi

eHealth

Page 11: Kebijakan pusdatin 2012

Permasalahan SIK

• Demand adopsi eHealth karena– Kebutuhan data secara elektronik– Kebutuhan penggunaan TIK di tempat pelayanan– TIK bisa memastikan input data hanya 1 kali– Dengan TIK data lebih akurat dan komunikasi cepat– Lebih Hemat Sumber daya (beban administrasi <<) – Proses kerja efisien & transparan

Governance Fragmentasi

Page 12: Kebijakan pusdatin 2012

Kondisi saat ini

• 600+ Jumlah Indikator yg harus dilaporkan tiap negara berkembang per tahun

• 12+ Jumlah Database untuk program HIV/ AIDS dalam 1 negara, tidak connect.

• 16+ Form Laporan bulanan yang harus dikerjakan seorang perawat yang bekerja

di rural clinic di low income country

• 100 cm Lebar register di klinik ARV/PMTCT/TB services

• 860 Pertanyaan dalam DHS standard questionnaire

Page 13: Kebijakan pusdatin 2012

Jumlah Indikator Area Program

• 102 Kesehatan Anak

• 15 Kesehatan Jiwa

• 148 Kesehatan Reproduksi

• 292 Kesehatan Remaja

• 98 Pengobatan essential

• 142 HIV/AIDS

• ??? Penyakit Tak Menular

Page 14: Kebijakan pusdatin 2012

Standar dan regulasi untuk mencapai pengambilan keputusan berbasis bukti

(Evidence based decision making process)

1. Assessment SIK2. NSPK (Pedoman) SIK3. Roadmap SIK

4. Peraturan Pemerintah tentang SIK

Steering Committee

Team Perumus

POKJA

POKJA

POKJA

SECRETAR I ATE

STAKEHOLDERS

HMNguidelines

Page 15: Kebijakan pusdatin 2012

ALUR DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

PUSDATIN

BADANDITJEN DITJEN ITJEN

DINKES PROV

DINKES KAB

PUSKESMAS

RS

Pusdatin

BadanDitjenDitjenSetjen

Dinkes Prov

Dinkes KabRS

Pusk

MENUJU RS

TERFRAGMENTASITERFRAGMENTASI

SwastaLSM

TERINTEGRASITERINTEGRASI

Itjen SETJEN

SIKDA GENERIK

Page 16: Kebijakan pusdatin 2012

Komite Ahli dan Team Perumus SIK23 Sept 2011

Page 17: Kebijakan pusdatin 2012

Blue Print Pengembangan TIK pada Sistem Kesehatan di Indonesia

No Area Sistem Metode Infrastruktur Standar Waktu

1. Manajemen Kesehatan

Pencatatan dan Pelaporan terintegrasi(Reporting system)

Laporan elektronik

National Data Warehouse

Data Set Minimal Protokol Pertukaran

data

2009-2012

2. Pelayanan Kesehatan

Transfer data pasien(Transactional system)

TeleconsultationTeleradiologymHealth

Regional/Prov Data Warehouse

Protokol Pertukaran data

Health Data Dictionary Master Patient Index

2012-2014

Page 18: Kebijakan pusdatin 2012

Standarisasi • Menjadi dasar bagi Pemerintah untuk mengetahui kebutuhan saat ini dan

mendatang serta memetakan kebutuhan tehnis.

• Menjadi platform yang memfasilitasi upaya pengembangan kerja sama lintas sektor

• Memungkinkan penggunaan tehnologi yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan lokal.

• Dapat membandingkan pengetahuan kesehatan antar system, daerah sehingga Sistem Informasi Kesehatan menjadi praktis dan dapat diimplementasikan

• Dapat menghubungkan fasilitas (transfer data) dengan kemampuan yang berbeda (Rumah sakit besar dengan klinik di daerah terpencil)

• Teridentifikasi kerangka kerja tehnis sehingga berbagai aktor dapat berkoordinasi melalui pertukaran data

Page 19: Kebijakan pusdatin 2012

Standarisasi Reporting System

SIKDA Generik (tdd Sist Informasi Puskesmas + RS)– Kementerian Kesehatan mengembangkan software

gratis (free ware), dapat diintegrasikan dg software yg ada/yg akan dikembangkan

– Fase 1: Menampung proses kerja di Puskesmas & DinKes (80% dr data kesehatan)

• Termasuk pelaporan sektor swasta• Farmasi• Dokter, bidan

Koneksi ke Bank data kesehatan (data individu)– Fase 2: Menampung proses kerja di RS (bekerja sama

dengan Dit Jen BUK)

Page 20: Kebijakan pusdatin 2012

Highlight Aktivitas dalam Roadmap untuk pengembangan

Bank Data Nasional

Manual - 138 kab/kota DBK/DTPK

KomputerisasiKirim data individuGlobal Fund (2 th)

USD 2 mil - Training, pendampingan

USD 0.9 mil – (32 Kab/kota)

Pengadaan hardware

Manual - Lainnya

APBN / APBDSoftware gratis

Dana utk Hardware &

Implementasi

KomputerisasiKirim data individu

Page 21: Kebijakan pusdatin 2012

E Health

• Komputerisasi Sistem Informasi Kesehatan.• Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

SIK bila ada prosedur manual yang tertata baik.

Page 22: Kebijakan pusdatin 2012

Menjawab Demand Adopsi eGov

Page 23: Kebijakan pusdatin 2012

1. Mortality Analysis (ANACoD)

1. Mortality Analysis (ANACoD)

2. National Burden of Disease (NBD)

2. National Burden of Disease (NBD)

3. Routine Data Quality Assessment (RDQA)

3. Routine Data Quality Assessment (RDQA)

4. Data Quality AssessMent And Adjustment (DQAA)

4. Data Quality AssessMent And Adjustment (DQAA)

5. Health Expenditure Tracking via National Health Accounts (NHA)

5. Health Expenditure Tracking via National Health Accounts (NHA)

6. Service Availability And Readiness Assessments (SARA)

6. Service Availability And Readiness Assessments (SARA)

7. Child Mortality Estimation (CME)

7. Child Mortality Estimation (CME)

8. Tuberculosis Estimation Workbook (TB)

8. Tuberculosis Estimation Workbook (TB)

9. Maternal Mortality Assessment (MMR)

9. Maternal Mortality Assessment (MMR)

10. Lives Saved Tool (LiST)

10. Lives Saved Tool (LiST)

11. Equity Analyses 11. Equity Analyses

12. Health Dispar ities Calculator (HD Calc)

12. Health Dispar ities Calculator (HD Calc)

13. Health Progress and Systems Performance Review (HPSPR)

13. Health Progress and Systems Performance Review (HPSPR)

14. Policy Analysis: From theory to practice

14. Policy Analysis: From theory to practice

15. Communication of Data

15. Communication of Data

Page 24: Kebijakan pusdatin 2012

TANTANGAN

• Hasil Assessment 2007 : • Hasil Assessment 2012 :

Page 25: Kebijakan pusdatin 2012

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

Vital dari manajemen setiap keputusan yang diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat menyelesaikan masalahnya, mengerahkan sumber daya yang dimilikinya, dan mencapai tujuan-tujuannya

Bagaimana anda mengambil keputusan ?1. Secara Otomatis

Page 26: Kebijakan pusdatin 2012

Berdasarkan asumsi ekonomi rasional dan keyakinan tentang seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu.

Empat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sbb :1. Pembuat keputusan berusaha untuk mencapai tujuan yang

diketahui dan disepakati.2. Pembuat Keputusan berusaha untuk kondisi kepastian. Semua

alternatif dihitung.3. Kriteria untuk mengevaluasi alternatif diketahui.4. Pembuat keputusan rasional dan menggunakan logika untuk

memberikan nilai, mencoba untuk memaksimalkan tujuan organisasi.

2. Model Klasik

Page 27: Kebijakan pusdatin 2012

3. Model administrative

Model administrative asumsi-asumsi ini berfokus pada faktor-faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakuan oleh individu.

Asumsi tersebut yaitu:1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas,

bertentangan, dan kurang adanya konsensus di antara para manajer.

2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia,

informasi dan keterbatasan sumber daya. 4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan dari pada mencari solusi yang paling baik

Page 28: Kebijakan pusdatin 2012

4. Model Politik

Model politik ini sangat berguna :• dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram • ketika situasi-situasinya tidak jelas, • informasinya terbatas, • adanya konflik antara manajer tentang tujuan yang akan

dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.

Model politik dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu :1. Organisasi terdiri dari beragam kepentingan2. Informasi ambigu dan tidak lengkap3. Manajer tidak memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi

semua dimensi masalah4. Manajer terlibat dalam mendorong dan menarik

perdebatan untuk menentukan tujuan dan alternatif

Page 29: Kebijakan pusdatin 2012

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan2. Diagnosis dan analisis sebab akibat3. Pengembangan alternatif4. Pemilihan alternatif yang dikehendaki.5. Penerapan alternatif terpilih6. Evaluasi dan umpan balik

Page 30: Kebijakan pusdatin 2012

1. PENGENALAN SYARAT-SYARAT SEBUAH KEPUTUSAN

Syarat-syarat dalam bentuk masalah. • Sebuah masalah muncul ketika pencapaian

organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan.

Syarat-syarat dalam bentuk peluang• Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat

pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan.

Page 31: Kebijakan pusdatin 2012

2. DIAGNOSIS DAN ANALISIS SEBAB-AKIBAT

Diagnosis adalah menganalisis fator-faktor sebab akibat penting

yang berhubungan dengan situasi yang penting menanyakanserangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebabpenting, antara lain :

– Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang mempengaruhi kita ?

– Kapankah masalah ini terjadi ?– Dimanakah masalah ini terjadi ?– Bagaimanakah masalah ini bisa muncul ?– Pada siapakah masalah ini terjadi ?– Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ?– Adakah hubungan dari peristiwa ini dengan peristiwa

lainnya?– Apakah akibat yg timbul dari masalah ini ?

Page 32: Kebijakan pusdatin 2012

3. PENGEMBANGAN ALTERNATIF

• Untuk keputusan yang terprogram, alternatif-alternatif bisa dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi.

• Untuk keputusan yang tidak terprogram mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab kebutuhan satu atau dua solusi penelitian menunjukkan bahwa membatasi alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan.

Page 33: Kebijakan pusdatin 2012

4. PEMİLİHAN ALTERNATİF YANG DİKEHENDAKİ

Alternatif yang terbaik adalah • Yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-

nilai keseluruhan instansi, • Mencapai hasil yang dikehendaki dengan

menggunakan sumber daya paling sedikit. • Risiko dan ketidakpastian paling sedikit. • Mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju

sukses. • Dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman untuk

memperkirakan jika suatu arah tindakan sekiranya akan berhasil.

Page 34: Kebijakan pusdatin 2012

5. PENERAPAN ALTERNATİF TERPİLİH

• Tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakan untuk menjamin bahwa alternative terpilih ini dapat dijalankan.

• Kesuksesan alternative terpilih ini akan bergantung pada bisa tidaknya alternative ini diterjemahkan menjadi suatu tindakan

Page 35: Kebijakan pusdatin 2012

• Para pengambil keputusan akan:– mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya

mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil

– apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan mereka

– Umpan balik adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir.

– Umpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru.

6. EVALUASI DAN UMPAN BALIK

Page 36: Kebijakan pusdatin 2012

1. Gaya Direktif• Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang

sederhana dan jelas. bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil keputusan.

2. Gaya Analisis• Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak

mungkin yang dapat mereka kumpulkan.

3. Gaya Konseptual• Senang memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih

berorientasi sosial daripada mereka yang menyukai gaya analisis.

4. Gaya Perilaku• Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam

terhadap orang sebagai individu.

GAYA PENGAMBİLAN KEPUTUSAN

Page 37: Kebijakan pusdatin 2012

JENIS-JENIS KEPUTUSAN

• Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang ada.

• Keputusan merupakan proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan.

Jenis-jenis keputusan ada 2, yaitu :a) Keputusan Terprogram• Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang sering

kali muncul sehingga ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan dapat dibuat dan diterapkan.

b) Keputusan Tidak Terprogram• Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang unik,

sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi organisasi.

Page 38: Kebijakan pusdatin 2012

1. Terpengaruh oleh kesan pertamaKetika sedang memikirkan atau mempertimbangkan sebuah keputusan, pikiran sering kali memberikan bobot yang tidak sesuai dengan informasi pertama yang diterimanya.

2. Membenarkan keputusan-keputusan yang laluBanyak manajer yang jatuh ke dalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan keputusan-keputusan yang lalu.

3. Melihat apa yang akan dilihatSangatlah penting bagi manajer untuk jujur pada dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta penting juga bagi manajer untuk menguji semua bukti yang ada dengan cara menilai yang setara.

Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ?

Page 39: Kebijakan pusdatin 2012

4. Mempertahankan status quoManajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang telah berhasil dimasa lalu dan gagal mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru, menggali informasi tambahan atau menyelidiki teknologi baru.

5. Terpengaruh oleh kerangka masalahRespons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata-kata.

6. Terlalu percaya diriSebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti.

Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ? .....

Page 40: Kebijakan pusdatin 2012

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan kelompok yang inovatif yaitu :a. Mulailah dengan curahan gagasan• Setiap orang dapat mengembangkan ide milik orang lain, semua

ide dapat diterima meskipun ide tersebut kedengaran gila. Tujuan dari curahan gagasan adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin.

b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit• Melakukan perdebatan yang sengit mengenai masalah yang ada.

Perdebatan yang sengit dapat dipicu dengan salah satu caranya dengan meyakinkan diri bahwa suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis kelamin, bidang keahlian, tingkat hirearki dan pengalaman kerja.

PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF

Page 41: Kebijakan pusdatin 2012

c. Hindari Groupthink• Kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini-

opini yang bertentangan. Anggota kelompok lebih mementingkan menjaga persatuan kelompok, hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan pertimbangan untuk mendapatkan keputusan yang berkualitas, tidak memikirkan permasalahan dan alternative secara realistis.

d. Tahu kapan harus gagal• Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang baik akan

berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi manajer yang baik juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil.

PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF .....

Page 42: Kebijakan pusdatin 2012

SekianDan

Terima Kasih