kebijakan penyusunan roadmap pembangunan kependudukan …

19
Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati) SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013 122 KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN KOTA/KABUPATEN DI INDONESIA Oleh: Siti Anah Kunyati Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Langlangbuana Email: [email protected] ABSTRAK Masalah kependudukan di Indonesia meliputi masalah kuantitas dan kualitas penduduk dimana kuantitas penduduk meningkat secara tajam, sementara kualitas penduduk belum terlalu baik. Masih rendahnya kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan besarnya angka kemiskinan dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di kawasan ASEAN menjadi persoalan berat bangsa ini. Tantangan persoalan kependudukan di Indonesia di masa depan adalah bagaimana meraih bonus demografi. Dengan melihat komposisi penduduk pada struktur umur diperkirakan Indonesia akan mencapai window of opportunity tahun 2030-an. Untuk menjawab kesempatan tersebut maka kualitas penduduk disiapkan dari saat ini dengan serius dari sisi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesempatan kerja dan berwirausaha, distribusi pembangunan yang lebih merata serta pengendalian pertumbuhan penduduk dan sebarannya. Jika tidak disiapkan secara serius maka akan terjadi sebaliknya sebagai bencana. Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan sebaran penduduk dengan daya dukung alam serta daya tampung lingkungan yang memadai dan berkelanjutan. Dengan persoalan tersebut hendaknya kabupaten/ kota merumuskan roadmap dari berbagai kalangan/stake holder untuk meningkatkan komitmen dalam membangun persoalan dan solusi bersama serta sebagai acuan orientasi kebijakan pada tingkat operasional pembangunan kependudukan dengan segala dimensinya. Kata Kunci: Perkembangan Kependudukan, Kesejahteraan, Roadmap Pembangunan Kependudukan. ABSTRACT Indonesia's population problems include issues of quantity and quality of the population. The quantity of the population increased dramatically, while the quality of the population has not been too good. The low quality of the Human Development Index (HDI) and the magnitude of poverty compared to some neighboring countries in the ASEAN region into the nation's weight problem. Challenges population problem in Indonesia in the future is how to reach the demographic bonus. By looking at the composition of the population in the age structure of Indonesia is expected to reach the window of opportunity in the 2030s.To answer this

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

122

KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN

KEPENDUDUKAN KOTA/KABUPATEN DI INDONESIA

Oleh:

Siti Anah Kunyati

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Langlangbuana

Email: [email protected]

ABSTRAK

Masalah kependudukan di Indonesia meliputi masalah kuantitas dan kualitas

penduduk dimana kuantitas penduduk meningkat secara tajam, sementara kualitas

penduduk belum terlalu baik. Masih rendahnya kualitas Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan besarnya angka kemiskinan dibandingkan dengan beberapa

negara tetangga di kawasan ASEAN menjadi persoalan berat bangsa ini. Tantangan

persoalan kependudukan di Indonesia di masa depan adalah bagaimana meraih bonus

demografi. Dengan melihat komposisi penduduk pada struktur umur diperkirakan

Indonesia akan mencapai window of opportunity tahun 2030-an. Untuk menjawab

kesempatan tersebut maka kualitas penduduk disiapkan dari saat ini dengan serius

dari sisi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesempatan kerja dan berwirausaha,

distribusi pembangunan yang lebih merata serta pengendalian pertumbuhan

penduduk dan sebarannya. Jika tidak disiapkan secara serius maka akan terjadi

sebaliknya sebagai bencana. Perkembangan kependudukan dilakukan untuk

mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas,

dan sebaran penduduk dengan daya dukung alam serta daya tampung lingkungan

yang memadai dan berkelanjutan. Dengan persoalan tersebut hendaknya kabupaten/

kota merumuskan roadmap dari berbagai kalangan/stake holder untuk meningkatkan

komitmen dalam membangun persoalan dan solusi bersama serta sebagai acuan

orientasi kebijakan pada tingkat operasional pembangunan kependudukan dengan

segala dimensinya.

Kata Kunci: Perkembangan Kependudukan, Kesejahteraan, Roadmap Pembangunan

Kependudukan.

ABSTRACT

Indonesia's population problems include issues of quantity and quality of the

population. The quantity of the population increased dramatically, while the quality

of the population has not been too good. The low quality of the Human Development

Index (HDI) and the magnitude of poverty compared to some neighboring countries

in the ASEAN region into the nation's weight problem. Challenges population

problem in Indonesia in the future is how to reach the demographic bonus. By

looking at the composition of the population in the age structure of Indonesia is

expected to reach the window of opportunity in the 2030s.To answer this

Page 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

123

opportunities, the quality of the current population is prepared seriously in terms of

education, health, infrastructure, employment, entrepreneurship opportunities, the

development of a more equitable distribution and the control of population growth

and distribution. If not prepared seriously otherwise it will happen as a disaster.

Demographic development is done to achieve harmony and balance between

quantity, quality, and distribution of the population by natural carrying capacity and

environmental capacity that are adequate and sustainable. With these issues should

the district/city to formulate a roadmap of various stakeholders to increase the

commitment to build together the problems and solutions as well as a reference for

policy orientation at the operational level of population development in all its

dimensions.

Keywords: Population Development, Welfare, Population Development Roadmap.

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional

merupakan instrumen bagi tercapainya

tujuan negara Indonesia, yaitu

mencerdaskan dan mensejahterakan

kehidupan bangsa. Pembangunan

nasional inheren dengan pembangunan

kualitas penduduk dan pembangunan

keluarga yang sejahtera. Baik secara

kualitas maupun kuantitas, penduduk

harus ditangani secara sungguh-

sungguh sebagai pemenuhan hak asasi

manusia secara menerus dengan

berbagai dimensinya, baik dari aspek

pendidikan, kesehatan, pekerjaan,

keamanan, hak berpartisipasi dalam

pembangunan.

Penduduk seringkali di pandang

sebagai investasi namun juga di

pandang sebagai beban karena

ketidakmampuan negara dalam

memenuhi kebutuhan seluruh

penduduknya. Terjadinya kesenjangan

antara daya dukung untuk memenuhi

semua kebutuhan masyarakat dengan

perkembangan penduduk yang

cenderung masih tinggi. Kesenjangan

inilah yang menimbulkan berbagai

akibat pada penurunan kualitas hidup

masyarakat.

Penduduk terutama di kota-kota

besar apalagi metropolitan sebagian

besar adalah pendatang, sehingga

dalam penyusunan roadmap

kependudukan, faktor migrasi

penduduk merupakan salah satu

masalah yang harus diperhatikan

dengan baik.

Geliat akan pembangunan

terutama di kota-kota dengan pusat-

Page 3: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

124

pusat ekonomi, industri, pendidikan

akan banyak menarik penduduk

daerah lain untuk datang ke wilayah

kabupaten/kota dalam upaya

mendapatkan kesempatan kerja/usaha

terlebih lagi ketika lapangan pekerjaan

di daerah asal mereka sangat terbatas

(Todaro, 2006). Migrasi, baik

permanen maupun sirkuler di wilayah

memiliki dampak yang positif maupun

negatif. Positif karena mendapatkan

lapangan pekerjaan yang dari sisi

penghasilan bisa lebih tinggi dari

penghasilan di daerah asalnya. Begitu

juga dengan pendidikan. Sebaliknya

negatif, jika penduduk yang

melaksanakan migrasi tidak

mendapatkan pekerjaan yang layak,

tidak mampu memenuhi kehidupan

minimalnya, maka akan mengganggu

tingkat keamanan, keindahan dan

ketertiban serta berbagai persoalan

kemiskinan penduduk kota lainnya.

Penduduk Indonesia mengalami

pertumbuhan yang sangat menonjol.

Jumlah penduduk Indonesia

menempati urutan pertama di negara

asean, dan urutan ketiga di asia serta

menempati urutan keempat di dunia.

Masalah yang dihadapi terkait jumlah

penduduk Indonesia adalah sebagian

besar berpendidikan rendah.

Akibatnya jumlah penduduk yang

besar tadi tidak menjadikan sumber

tenaga kerja yang baik.

Laju pertumbuhan penduduk

Indonesia cukup tinggi, yakni 2,6 juta

jiwa per tahun (1,49 persen) sehingga

pada tahun 2020 penduduk Indonesia

akan mencapai 261 juta manusia. Jika

KB berhasil menekan angka laju

pertumbuhan menjadi 0,5 persen per

tahun, maka jumlah penduduk 2020

naik menjadi sekitar 246 juta jiwa

(Kemenko Kesra, 2012).

Di sisi lain kondisi IPM

Indonesia pada tahun 2011 ada pada

urutan 124 dari 177 negara.

Sedangkan tahun 2012 naik 3

peringkat menjadi urutan 121 (UNDP,

2013). Jika kita bandingkan Indonesia

dengan negara tetangga lainnya dalam

hal capaian IPM maka Indonesia

sekelas dengan Vietnam dan kalah

jauh dengan IPM Singapore, Malaysia,

Thailand dan Philipines.

IPM berkaitan erat dengan

kondisi kemiskinan dan kesejahteraan

suatu negara. Tujuan pokok

pembangunan adalah meningkatkan

kesejahteraan manusia (human

welfare). Kesejahteraan pada dasarnya

Page 4: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

125

memiliki dimensi yang luas dan

beragam. Salah satu indikator

kesejahteraan manusia adalah Indeks

Pembangunan Manusia (IPM).

IPM sebagai indikator kualitas

penduduk diukur dari pendidikan,

kesehatan dan daya beli. Ketiganya

saling mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh berbagai kebijakan

pembangunan. Rendahnya pendidikan

dan kesehatan karena rendahnya daya

beli. Rendahnya daya beli karena

rendahnya pendidikan. Rendahnya

kesehatan karena orang tidak bisa

menjangkau pelayanan kesehatan yang

prima karena ketidakmampuan daya

beli. Semua itu secara simultan dan

terus menerus perlu diintervensi oleh

berbagai pilar pembangunan.

Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera belum mengatur

secara menyeluruh mengenai

kependudukan dan pembangunan

keluarga sesuai dengan perkembangan

kondisi saat ini. Untuk menutupi

kekurangan ini pada tingkat kebijakan

perlunya kabupaten/kota dan provinsi

menyusun Roadmap Kependudukan.

Roadmap Kependudukan adalah

turunan dari Grand Design

Kependudukan di tingkat nasional.

Grand design pengendalian kuantitas

penduduk ini mencakup kurun waktu

2010 sampai dengan 2035. Pada setiap

periode lima tahun dibuat semacam

roadmap untuk mengetahui sejauh

mana sasaran-sasaran pengendalian

kuantitas penduduk telah dapat

dicapai, baik yang mencakup fertilitas,

mortalitas, maupun persebaran.

Dengan demikian tujuan dari roadmap

ini adalah agar secara sistematis dan

terencana diketahui sasaran-sasaran

yang harus dicapai pada setiap

periode, serta kebijakan, strategi, dan

program yang perlu dilakukan.

Tujuan penyusunan Roadmap

Kependudukan ialah dapat menjadi

alat bantu bagi Pemerintah Daerah

untuk mencapai tujuan penyelesaian

kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan

birokrasi.Roadmap Kependudukan

diharapkan akan mempermudah

Pemerintah Daerah dalam merancang

kebijakan pembangunan yang

akomodatif terutama dalam memenuhi

kebutuhan dasar masyarakat.

Page 5: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

126

Roadmap Kependudukan secara

rinci dibutuhkan karena (Kabupaten

Bekasi, 2013):

1. Sudah adanya grand design

kependudukan yang memiliki

jangka waktu 25 tahun yang

disusun oleh pemerintah pusat, dan

dibutuhkan suatu pedoman yang

lebih rinci dengan jangka waktu

pencapaian lebih pendek, yaitu per

lima tahun;

2. Mengidentifikasi kendala-kendala

yang ada terkait isukependudukan

selama 5 tahun ke depan.

3. Secara sistematis dan terencana

perlu diketahui sasaran-sasaran

yang harus dicapai pada setiap

periode, serta kebijakan, strategi,

dan program yang perlu dilakukan

serta satuan kerja yang bertanggung

jawab.

4. Perlunya informasi kependudukan

yang lebih rinci sebagai alat bantu

bagi Pemerintah Daerah untuk

mencapai tujuan penyelesaian

kegiatan-kegiatan dalam

pelaksanaan birokrasi

Pemerintahan.

5. Mengimbangi pertambahan

kuantitas penduduk yang tidak bisa

dihindari dengan peningkatan

kualitas penduduk.

Dengan ditetapkannya roadmap

kependudukan diharapkan akan

diperoleh kepastian mengenai pola

penanganan penduduk dan dituangkan

dalam sebuah rencana aksi bertahap

atau dikenal sebagai sebuah roadmap.

KERANGKA PEMIKIRAN

Persoalan kuantitas dan kualitas

penduduk seringkali tidak terlepas

dengan berbagai persoalan

kemiskinan. Teori kemiskinan dapat

dilihat pada dimensi kultural dan

struktural. Perspektif kultural

menganggap kemiskinan karena orang

miskin memproduk tindakan

kemiskinannya kepada keluarga dan

anak-anaknya. Menurut Lewis (1996):

“The people in the culture of poverty

have a strong feeling of marginality, of

helplessness, of dependency, of not

belonging. They are like aliens in their

own country, convinced that the

existing institutions do not serve their

interests and needs. Along with this

feeling of powerlessness is a

widespread feeling of inferiority, of

personal unworthiness”

Page 6: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

127

Individu yang disosialisasikan

dalam budaya kemiskinan memiliki

perasaan yang terpinggirkan,

teralienasi, merasa sebagai takdir,

fatalisme, merasa tergantung, rendah

diri, tidak memiliki kemampuan untuk

berubah. Rendahnya pendidikan

disamping faktor struktural juga faktor

budaya ikut mempengaruhi.

Sedangkan secara struktural,

menurut Saefullah (2010) bahwa:

“kemiskinan yang diderita golongan

masyarakat karena struktur sosial

masyarakat itu tidak dapat ikut

menggunakan sumber pendapatan

yang sebenarnya tersedia bagi

mereka”. Dengan demikian akses

warga miskin terhadap sistem sumber

terhambat untuk meningkatkan kondisi

kehidupannya.

Perubahan paradigma di

kalangan civil society nampak terasa

akhir-akhir ini dari pendekatan

kemiskinan kultural kepada struktural.

Pendekatan kemiskinan menurut

Nugroho (2003); Suharto (2006);

Giddens (2008), bukan lagi pada

pemenuhan kebutuhan warga miskin

sebagai karitas tapi hak politik warga

negara yang dijamin oleh undang-

undang sesuai dengan konsep “Negara

Kesejahteraan” sesuai dengan

Coleman (2010) yaitu sebagai

pembangunan politik yang

berkeadilan.

Pembangunan kualitas kepen-

dudukan sangat ditentukan oleh

berbagai kebijakan yang pro rakyat,

pro masyarakat miskin. Tanpa

komitmen yang tinggi untuk

membangun negara sejahtera maka

kualitas penduduk bangsa ini tetap

akan seperti sekarang, keterpurukan,

kemiskinan, kriminalitas, di mana

dalam keseharian kita saksikan.

Sejalan dengan pikiran tersebut

perspektif Yunus sebagai pemenang

Nobel (2008) menyatakan bahwa

“Kemiskinan adalah penyangkalan

seluruh hak asasi manusia dan

kemiskinan adalah absennya seluruh

hak azazi manusia. Keyakinan Yunus

untuk menciptakan dunia yang bebas

kemiskian karena kemiskinan tidak

dibikin oleh rakyat miskin.

Kemiskinan diciptakan dan dilestrikan

oleh sistem sosial ekonomi yang kita

rancang sendiri; pranata-pranata dan

konsep-konsep yang menyusun sistem

itu, kebijakan-kebijakan yang kita

terapkan. Kemiskinan disebabkan oleh

kegagalan pada tataran konseptual dan

Page 7: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

128

bukan kurangnya kapabilitas di pihak

rakyat”.

Pada pikiran yang sederhana

nampaknya tidak ada orang yang ingin

hidup miskin. Pada setiap orang

miskin, dalam arti tidak terpenuhinya

kebutuhan hidup yang layak,

mempunyai keinginan untuk berubah

pada kondisi yang lebih baik dan

layak.

Meningkatnya kuantitas

penduduk karena berbagai nilai

budaya yang melekat pada kaum

marginal, sehingga mereka cenderung

memiliki anak yang lebih banyak dari

pada kaum yang terdidik dan kalangan

ekonomi yang baik. Konsep „value of

children‟ yang lebih menitikberatkan

pada nilai ekonomis anak banyak

dianut oleh kalangan bawah. Dengan

demikian menganggap banyak anak,

banyak manfaatnya secara ekonomi

dibandingkan dengan nilai sosial dan

psikologis.

Berdasarkan Grand Design

Kependudukan Nasional dari segi

kuantitas penduduk, dalam jangka

panjang diharapkan tercapainya

jumlah penduduk yang stabil bahkan

zero atau stationer dalam jumlah yang

tidak terlalu besar. Untuk mencapai

kondisi ini jumlah bayi yang lahir

diharapkan sama (seimbang) dengan

jumlah kematian sehingga penduduk

menjadi stasioner. Indikator kestabilan

jumlah penduduk adalah penduduk

tumbuh seimbang (PTS).

Sedangkan kualitas penduduk

adalah kondisi penduduk dalam aspek

fisik dan nonfisik yang meliputi

derajat kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, produktivitas, tingkat

sosial, ketahanan, kemandirian,

kecerdasan, sebagai ukuran dasar

untuk mengembangkan kemampuan

dan menikmati kehidupan sebagai

manusia yang bertakwa, berbudaya,

berkepribadian, berkebangsaan, dan

hidup layak (UU No. 52 Tahun 2008

Pasal 1 ayat (5)).

Pengembangan kualitas pen-

duduk dilakukan untuk mewujudkan

manusia yang sehat jasmani dan

rohani, cerdas, mandiri, beriman,

bertakwa, berakhlak mulia, dan

memiliki etos kerja yang tinggi.

Untuk mewujudkan tujuan

tersebut, pembangunan kualitas

penduduk difokuskan pada unsur

pendidikan, kesehatan, dan ekonomis.

Perubahan jumlah penduduk

akan mempengaruhi demand yang

Page 8: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

129

kemudian harus dipenuhi oleh sektor

lainnya, misalnya penyediaan

kebutuhan dasar manusia, yaitu papan,

pangan dan pakaian, seperti yang

dikemukakan Malthus dalam Todaro

(2006), di mana penduduk meningkat

bagai deret ukur, sementara bahan

pangan meningkat seperti deret hitung.

Dengan demikian pertumbuhan

pangan akan dikalahkan dengan

pertumbuhan penduduknya.

Kekhawatiran banyak orang

tentang keamanan pangan dan

perumahan, secara langsung

berhubungan dengan peningkatan

jumlah penduduk yang sukar

dikendalikan. Demikian juga halnya

dengan kebutuhan dasar lainnya.

Sejalan dengan pertambahan

penduduk, makin baiknya „life

expectancy‟ angka harapan hidup

penduduk maka struktur umum juga

akan terjadi perubahan komposisi

menurut umur atau struktur umur.

Dengan kecenderungan per-

ubahan komposisi penduduk menurut

umur di masa lalu, diperkirakan

Indonesia akan mencapai tahap

window of opportunity tahun 2030-an

(Kemenko Kesra, 2012). Oleh karena

itu di diharuskan pengelolaan

kuantitas penduduk, khususnya

fertilitas, dilakukan dengan benar. Jika

tidak, maka tahap tersebut akan

terlewatkan dan Indonesia akan

kehilangan momentum untuk

mengakselerasi percepatan pencapaian

tujuan pembangunan nasional.

Tahap windows of opportunity

ditandai dengan angka ketergantungan

yang paling rendah dalam per-

kembangan perubahan komposisi

penduduk menurut umur. Kondisi

tersebut disertai dengan besarnya

jumlah penduduk usia produktif,

menurunnya jumlah penduduk usia

anak-anak, dan meningkatnya jumlah

penduduk lansia.

Tahap ini merupakan

kesempatan yang hanya datang sekali

dan harus direspons dengan kebijakan

yang memadai agar opportunity

berubah menjadi bonus demografi.

Jika tahap ini terjadi dan tidak ada

intervensi yang tepat, maka

kesempatan tersebut akan berubah

menjadi disaster. Betapa kaum

terdidik dan usia produktif tidak

memiliki pekerjaan dan hak-hak

pemenuhan kebutuhan dasarnya

diabaikan, maka yang terjadi chaos.

Page 9: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

130

Masalah kependudukan klasik

lainnya di Indonesia, selain jumlah

penduduk yang besar, adalah

persebaran penduduk yang tidak

merata, baik antarpulau, provinsi

maupun antardesa dan kota.

Kesenjangan pembangunan antar

wilayah merupakan salah satu

penyebab terjadinya permasalahan

persebaran penduduk. Kesenjangan

tersebut akan mempengaruhi pola,

arah, dan tren mobilitas penduduk.

Kecenderungannya adalah arus

mobilitas penduduk berasal dari

daerah yang belum maju menuju ke

daerah yang lebih maju, sesuai dengan

teori migrasi (Horton & Hunt, 1984).

Adanya „pull factor‟ yaitu adanya

berbagai daya penarik seperti adanya

berbagai fasilitas yang tersedia

meskipun belum tentu mudah untuk di

akses dan adanya „push factor‟ karena

adanya berbagai tekanan/kesulitan

hidup di daerah kampungnya. Jadi

mobilitas penduduk semakin

meningkat seiring dengan peningkatan

sarana dan prasarana transportasi,

komunikasi, pendidikan,

industrialisasi, dan pertumbuhan

ekonomi di kota-kota. Beberapa faktor

tersebut turut menjadi penentu arah,

arus, dan volume mobilitas penduduk

dari daerah-daerah padat penduduk.

Pertumbuhan penduduk yang

pesat harus diintervensi dengan

berbagai mekanisme pengendalian dan

instrumen pembangunan untuk

kesejahteraan rakyat. Jika hal ini tidak

dilakukan maka akan timbul masalah-

masalah kependudukan yang

kompleks, seperti pengangguran,

kesehatan, kriminalitas dan berbagai

macam penyakit sosial.

Langkah-langkah intervensi ini

dirumuskan dalam suatu roadmap

pembangunan kependudukan.

Kerangka pemikiran dari penyusunan

roadmap pembangunan kependudukan

dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 10: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

131

Gambar 1.

Kerangka Pemikiran Penyusunan Roadmap Pembangunan Kependudukan

GRAND DESIGN KEPENDU-

DUKAN NASIONAL (Kemenko

Bidang Kesra, 2012)

A. Arah Pembangunan Kependu-

dukan

1. Pembangunan kependudukan yang

menggunakan pendekatan hak asasi

sebagai prinsip utama.

2. Pembangunan kependudukan yang

mengakomodasi partisipasi semua

pemangku kepentingan, baik di

tingkat pusat, daerah maupun

masyarakat.

3. Pembangunan kependudukan yang

mendasarkan penduduk sebagai

titik sentral pembangunan, yaitu

penduduk sebagai pelaku (subjek)

maupun penikmat (objek)

pembangunan.

4. Pembangunan kependudukan yang

mampu menjadi bagian dari usaha

untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan.

5. Pembangunan kependudukan yang

mampu menyediakan data dan

informasi kependudukan yang valid

dan dapat dipercaya.

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten/Kota

Kualitas Penduduk di Kabupaten/Kota

Upaya Intervensi yang telah dilakukan

Rumusan Masalah Kependudukan

Kebijakan, Strategi dan Program

Roadmap Kependudukan Kota/Kabupaten

Kebijakan dan

Strategi Nasional

dan Daerah

Page 11: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

132

B. Tujuan Pembangunan Kependu-

dukan

1. Tujuan utama pembangunan

kependudukan adalah tercapainya

kualitas penduduk yang tinggi

sehingga mampu menjadi faktor

penting dalam mencapai kemajuan

bangsa. Hal itu dilakukan melalui

pencapaian tujuan sebagai berikut:

a. mewujudkan tercapainya tahap

window of opportunity melalui

pengelolaan kuantitas penduduk

yang berkaitan dengan jumlah,

struktur/komposisi,

pertumbuhan, dan persebaran

penduduk

b. mewujudkan keseimbangan

sumber daya manusia dan

lingkungan melalui pengarahan

mobilitas penduduk serta

pengelolaan urbanisasi

c. mewujudkan keluarga yang

berketahanan, sejahtera, sehat,

maju, mandiri, dan harmonis

yang berkeadilan dan

berkesetaraan gender serta

mampu merencanakan sumber

daya keluarga

2. Terwujudnya data dan informasi

kependudukan yang akurat (valid)

dan dapat dipercaya serta

terintegrasi melalui pengembangan

sistem informasi data

kependudukan.

C. Sasaran Kebijakan Kependu-

dukan

Sasaran dari kebijakan

kependudukan nasional adalah:

1. Terwujudnya pembangunan

berwawasan kependudukan yang

berdasarkan pada pendekatan hak

asasi untuk meningkatkan kualitas

penduduk dalam rangka mencapai

pembangunan berkelanjutan

2. Pencapaian windows of opportunity

melalui pengelolaan kuantitas

penduduk dengan cara

pengendalian angka kelahiran,

penurunan angka kematian, dan

pengarahan mobilitas penduduk

3. Keluarga berkualitas yang memiliki

ciri ketahanan sosial, ekonomi,

budaya tinggi serta mampu

merencanakan sumber daya

keluarga secara optimal

4. Pembangunan database

kependudukan melalui

pengembangan sistem informasi

data kependudukan yang akurat,

Page 12: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

133

dapat dipercaya, dan terintegrasi

dengan:

a. mewujudkan tercapainya tahap

window of opportunity melalui

pengelolaan kuantitas.

b. penduduk yang berkaitan dengan

jumlah, struktur/komposisi,

pertumbuhan, dan persebaran

penduduk.

c. mewujudkan keseimbangan

sumber daya manusia dan

lingkungan melalui pengarahan

mobilitas penduduk serta

pengelolaan urbanisasi.

d. mewujudkan keluarga yang

berketahanan, sejahtera, sehat,

maju, mandiri, dan harmonis

yang berkeadilan dan ber-

kesetaraan gender serta mampu

merencanakan sumber daya

keluarga.

5. Terwujudnya data dan informasi

kependudukan yang akurat (valid)

dan dapat dipercaya serta ter-

integrasi melalui pengembangan

sistem informasi data

kependudukan.

KETERKAITAN RPJP, RPJM

DAN ROADMAP PEMBANG-

UNAN KEPENDUDUKAN

Dalam merumuskan roadmap

kependudukan kota/kabupaten maka

dirumuskan dengan memperhatikan

berbagai hal mencakup tantangan dan

peluang di masa depan, kekuatan dan

kelemahan yang ada, faktor-faktor

strategis yang muncul, dan program

sebagai amanat pembangunan.

Roadmap hendaknya menjadi turunan

dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) sehingga tidak „dis-orientasi‟

tetapi terintegrasi dalam satu paket

kebijakan pembangunan yang

memiliki benang merah satu sama

lainnya.

Isi dari RPJP maupun RPJM

daerah, berdasarkan pertimbangan

berbagai kebutuhan, masalah dan

potensi maka ditetapkan rumusan visi

yang menjadi mimpi pimpinan daerah

bersama masyarakatnya yang terukur

dalam periode waktu tertentu.

Kemudian dijabarkan dalam misi

apakah itu di RPJP (20 tahun) maupun

di RPJM daerah (5 Tahun). Hal

tersebut akan menjadi orientasi

kebijakan yang lebih operational

dalam roadmap kependudukan.

Meskipun roadmap kependudukan

Page 13: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

134

berisi 5 tahun, tetapi target

pencapaiannya di breakdown menjadi

tahunan.

Dalam merumuskan roadmap

kependudukan maka harus

mempertimbangkan kebijakan pusat

maupun propinsi yang telah

merumuskannya dalam grand design

pembangunan kependudukan. Dengan

kata lain roadmap kependudukan

sebagai pengejawantahan RPJP dan

RPJM pemerintah yang sedang

berjalan.

Salah satu bagian penting dari

Roadmap Kependudukan adalah

rencana kerja rinci dan berkelanjutan

yang menggambarkan pelaksanaan

Perencanaan Detail Kependudukan

dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.

Selain rencana pelaksanaan kegiatan,

roadmap menjelaskan informasi

penting lain yang mencakup:

penanggungjawab, pelaksana,

dukungan yang diperlukan, anggaran

yang diperlukan serta target atau

indikator pencapaiannya.

Grand Design Pembangunan

Kependudukan (GDPK) merupakan

tindaklanjut atau operasionalisasi

Undang-Undang No. 52 Tahun 2009

tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga. Pada

Grand Design Pembangunan

Kependudukan terdapat lima rencana

induk pembangunan kependudukan:

Pertama: pengendalian kuantitas

penduduk seperti pengendalian

kelahiran dan kematian yang ditangani

Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN); kedua:

peningkatan kualitas penduduk;

ketiga: pembangunan keluarga sebagai

salah satu kunci pembangunan bangsa

melalui peningkatan kesejahteraan,

pemberdayaan perempuan,

pengentasan kemiskinan serta

penguatan keluarga sebagai basis

pendidikan, keempat: database

kependudukan melalui penertiban

catatan sipil seperti Kartu Tanda

Penduduk (KTP); kelima: mobilitas

untuk pemerataan penduduk.

Kebijakan dari ke lima rencana

induk ini dijabarkan oleh Roadmapp

Kependudukan. Adapun keterkaitan

tersebut digambarkan dalam

Gambar 2.

Page 14: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

135

Gambar 2:

Keterkaitan RPJP, RPJM, Grand Design Pembangunan Kependudukan

dan Roadmap Kependudukan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KEPENDUDUKAN

Beberapa peraturan yang

menjadi dasar dalam penyusunan

Roadmap Kependudukan adalah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar Tahun

1945 (Pembukaan, Pasal 28B,

pasal 33, dan pasal 34).

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang Pokok-Pokok

Perkawinan.

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun

1997 tentang Penyandang Cacat.

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun

1997 tentang Ketransmigrasian.

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1998 tentang Kesejahteraan Lansia

6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia

(HAM).

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2002 tentang Perlindungan Anak.

8. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan.

9. Undang-Undang Nomor 7 Tahun

2004 tentang Penghapusan

Diskriminasi terhadap Perempuan.

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2004 tentang Penghapusan

Kekerasan dalam Rumah Tangga

(KDRT).

RPJP RPJM

Grand Design

Kependudukan

ROADMAP

KEPENDUDUKAN

Page 15: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

136

11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Perencanaan

Pembangunan Nasional.

12. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di Luar Negeri.

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2006 tentang Kewarganegaraan RI

14. Undang Undang Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Administrasi

Kependudukan.

15. Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005-2025.

16. Undang-Undang Nomor 11 tahun

2009 tentang Kesejahteraan Sosial

17. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

18. Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 Tentang Kesehatan

19. Undang-Undang Nomor 52 Tahun

2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga

20. Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2011 tentang Penanganan Fakir

Miskin.

21. Peraturan Presiden Nomor 5

Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014.

22. Peraturan Presiden Nomor 62

Tahun 2010 tentang Badan

Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional;

23. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun

2010 tentang Percepatan

Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional

24. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun

2010 tentang Pembangunan yang

Berkeadilan.

Contoh Matriks Roadmap

Kependudukan

Contoh matriks roadmap (Tabel 1

sampai dengan Tabel 5) ini hanya

sebagian kecil dari yang seharusnya

dibuat sesuai dengan program dan

indikator yang telah dan akan

dirancang untuk dimasukkan sebagai

prioritas yang akan difasilitasi oleh

berbagai stake holder.

Page 16: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

137

Tabel 1. Program dan Indikator Pengendalian Kuantitas Penduduk

Program Indikator

Pengendalian Migrasi Masuk

Pembangunan Sekolah formal Jumlah Sekolah yang dibangun

Pemetaan Kebutuhan Tenaga Kerja

Industri

Dokumen kajian pemetaan kebutuhan

tenaga kerja industri

Pengembangan kursus keterampilan terkait

industri di kecamatan-kecamatan lokasi

industri

Jumlah fasilitas pendidikan keterampilan

yang dikembangkan

Pengaturan Fertilitas

Pengembangan BKIA Jumlah BKIA

Pelayanan KB Jumlah peserta KB

Penurunan Mortalitas

Regulasi pengendalian pencemaran

lingkungan (tanah, air, dan udara)

Dokumen regulasi

Tabel 2. Program dan Indikator Peningkatan Kualitas Penduduk

Program Indikator

Dimensi Pendidikan

Pembentukan kelompok masyarakat

pemberantasan buta huruf

Jumlah Kelompok Masyarakat

Pemberantasan Buta Huruf

Pemberian beasiswa bagi masyarakat tidak

mampu

Jumlah masyarakat tidak mampu yang menerima beasiswa

Pemberian beasiswa bagi perempuan Jumlah perempuan penerima beasiswa

Pelatihan Keterampilan bagi Warga Belajar

Paket B dan Paket C

Jumlah Warga Belajar Paket B dan Paket C

Dimensi Kesehatan

Pelayanan kesehatan lansia Jumlah lansia yang mendapat pelayanan

kesehatan

Penanganan status gizi buruk Jumlah status gizi buruk yang tertangani

Page 17: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

138

Tabel 3. Program dan Indikator Pembangunan Keluarga

Program Indikator

Membangun keluarga yang bertakwa

kepada Tuhan yang Maha Esa

Penyuluhan etika, moral, dan sosbud di

sekolah-sekolah formal

Jumlah penyuluhan

Membangun keluarga harmonis, sejahtera,

sehat, maju, dan mandiri

Penyuluhan perilaku hidup sehat pada

keluarga, khususnya keluarga miskin

Jumlah penyuluhan

Penyuluhan ketahanan keluarga dan

ketahanan pangan keluarga.

Jumlah penyuluhan

Pendampingan usah untuk warga miskin Jumlah penerima manfaat dan besarnya dana

Tabel 4. Program dan Indikator Pengendalian Persebaran dan Mobilitas Penduduk

Program Indikator

Pengembangan pusat-pusat industri dan

rekreasi di wilayah pedesaan

Jumlah perusahaan di wilayah pedesaan

Pengembangan Fasilitas Perbankan dan

pendidikan bermutu di wilayah pedesaan

Jumlah lembaga perbankan dan

pendidikan di wilayah pedesaan

Tabel 5. Keterkaitan Permasalahan, Kebijakan, Strategi, dan Program Kuantitas

Penduduk

Permasalahan

Kebijakan

Strategi

Program Status

Pro gram

Pelaksanaan

Pelaksana / Penanggung

jawab 2015 2016 2017 2018 2019

Pembangunan PTN

V Kemendikti dan Riset

Pembangunan SMP

X Dinas Pendidikan

Pembangunan SMA

X Dinas Pendidikan

Pembangunan SMK

X Dinas Pendidikan

Keterangan: X : sudah dilaksanakan; V; Belum dilaksanakan

Page 18: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

139

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pembangunan nasional mencakup

semua dimensi dan aspek

kehidupan termasuk per-

kembangan kependudukan dan

pembangunan keluarga untuk

mewujudkan tujuan dari negara

yang termaktub dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

berserta berbagai kebijakan yang

dituangkan dalam berbagai

undang-undang dan peraturan.

2. Keberhasilan dalam pengendalian

pertumbuhan penduduk yang

seimbang dan mengembangkan

kualitas penduduk serta

ketangguhan keluarga berarti

sedang membangun masyakat

yang madiri dan sejahtera serta

berkelanjutan.

3. Penyusunan Roadmap merupakan

kemauan para pengemban amanah

di tingkat kabupaten/kota karena

roadmapp merupakan kebijakan

yang sifatnya lebih operasional

dalam rangka meresponse berbagai

dimensi persoalan kependudukan

yang semakin kompleks.

Saran

Dalam mewujudkan per-

tumbuhan penduduk yang seimbang

dan keluarga berkualitas hendaknya

dilakukan upaya pengendalian secara

menerus pada angka kelahiran dan

penurunan angka kematian, mobilitas

penduduk, pengembangan kualitas

penduduk pada seluruh dimensinya,

peningkatan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga. Saran ini

diajukan dengan melakukan:

1. Pemerintah kota/kabupaten

meningkatkan komitmennya untuk

mensejahterakan masyarakat.

2. Pengintegrasian kebijakan kepen-

dudukan ke dalam pembangunan

sosial budaya, ekonomi, dan

lingkungan hidup;

3. Partisipasi semua pihak, gotong

royong dan peningkatan

kepedulian yang tinggi bagi

penyelesaian masalah kepen-

dudukan oleh masyarakat dan

pihak swasta.

Page 19: KEBIJAKAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …

Kebijakan Penyusunan Roadmap Pembangunan....(Siti Anah Kunyati)

SOSIOHUMANITAS, XV (2), Agustus 2013

140

4. Perlindungan dan pemberdayaan

terhadap keluarga sebagai unit

terkecil dalam masyarakat.

5. Dengan permasalah kependudukan

yang sedemikian kompleks, maka

terus melakukan networking untuk

merumuskan dan implementasi

kebijakan antarpemangku kepen-

tingan di tingkat pusat maupun

daerah dalam membangun

penduduk secara berkelanjutan dan

akserelatif.

DAFTAR PUSTAKA

Giddens. (1999). The Third Way

(Terjemahan Ketut Arya

Mahardika). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Kemenko Bidang Kesra (2012). Grand

Design Pembangunan

Kependudukan tahun 2011 –

2035. Jakarta.

Lewis, O. (1996). wikipedia.org/wiki/-

culture_of_poverty,1.

Nugroho, R. (2003). Reinventing

Pembangunan: Menata Ulang

paradigma Pembangunan untuk

Membangun Indonesia Baru

dengan Keunggulan Global.

Yogyakarta: PT Gramedia.

Saefullah, A. D. (2010). Pemikiran

Kontemporer Administrasi

Publik (cetakan ke-4)

Bandung: LP3AN FISIP

UNPAD.

Suharto, E. (2007). Kebijakan Sosial

Sebagai Kebijakan Publik.

Bandung: Refika Aditama.

Todaro, M.P. (2006). Pembangunan

Ekonomi (Edisi kesembilan).

Jakarta: Erlangga

Yunus, M. (2008). Bank Kaum

Miskin: Kisah Yunus dan

Grameen Bank Memerangi

Kemiskinan. Depok: PT. Cipta

Lintas Wacana.