kebijakan penataan ruang perairan laut berdasarkan uu nomor 26 tahun 2007

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 02-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    1/41

    ..

    KebijakanPenataan Ruang di

    Perairan Laut

    berdasarkanUU no. 26 tahun 2007

    Disampaikan oleh:

    Direktur Pembinaan PenataanRuang Daerah Wilayah I,

    Kementerian Pekerjaan Umum

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    2/41

    Outline

    Isu & Permasalahan

    Dasar hukum

    Gambaran RTRW, RDTR dan RRTR

    Kawasan Strategis

    Kebijakan Penataan Ruang di Wilayah

    Perairan Laut & Pesisir Berdasarkan

    Sudut Kepentingan Penutup

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    3/41

    17,508pulau

    95,181 km garis pantai

    5,8 juta km2dari 7,7 juta km2adalah laut

    440dari 495 kab/kota di Indonesia berada di pesisir atau

    memiliki garis pantai

    Luas terumbu karang mencapai 32.935 km

    2

    (sekitar 16,5%dari luas terumbu dunia), dan terdiri atas 70 genus dan lebih

    dari 500 spesies karang.

    Memiliki 3 ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang

    berfungsi sebagai alur pelayaran internasional

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    4/41

    Zona Ekonomi Ekslusif bersifat Publ ic Domain

    Tersiolasinya pulau pulau kecil terluar, rentan terhadap

    masuknya penghuni ilegal dan rawan okupansi serta adanya

    kesenjangan didalam prasarana telekomunikasi

    Prasarana dan sarana dasar wilayah, termasuk akses ke

    pusat-pusat pelayanan dalam skala kecamatan masih

    terbatas

    Adanya potensi pariwisata di pulau-pulau kecil terluar yang

    belum termanfaatkan

    Belum optimalnya pengawasan terhadap keberadaan

    pulau-pulau kecil terluar dan kelautan perikanan ikan.

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    5/41

    Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung

    pertahanan dan keamanan serta penanggulangankebencanaan di wilayah laut

    Terbatasnya pengawasan pada kegiatan yang menimbulkan

    pencemaran di laut

    Berkurangnya luasan hamparan mangrove

    Bergesernya garis pantai yang diakibatkan oleh abrasi

    Ada potensi limbah sampah domestik (rumah tangga) yang

    menganggu habitat kelautan

    Alih fungsi hutan bakau menjadi tambak dan perkebunan

    kelapa sawit

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    6/41

    UU PR 26 tahun 2007

    Pasal 1:

    Ruang yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di

    dalam bumi

    Pasal 6:

    Penataan ruang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk

    ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan, diatur sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan. Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya

    diatur dengan undang-undang tersendiri.

    D S R HUKUM

    Ruang

    Tidak ada dikotom i antara ruang darat dengan ruang laut, atau ruang lainnya

    (udara, dalam bumi)dalam hal penataan ruang

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    7/41

    UU PR 26 tahun 2007

    Pasal 5 ayat 2:

    Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung

    dan kawasan budidaya.

    Kawasan Lindung-fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup,

    mencakup SDA alam (sempadan pantai, kaw. suaka alam laut dan perairan

    lainnya) dan SDA buatan (kaw. sekitar danau/waduk, kaw sekitar mata air dll)

    Kawasan Budidaya-fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi

    dan potensi SDA

    Pasal 20 :

    Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat rencana struktur ruang

    wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional yang terkait dengan

    kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringan

    prasarana utama.

    sistem jaringan prasarana utama-sistem primer yang dikembangkan untuk

    mengintegrasikan NKRI melalui penyediaan Alur Laut Kepulauan Indonesia

    (ALKI)bagi lalu lintas damai sesuai dengan ketentuan hukum internasional

    D S R HUKUM

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    8/41

    RPJP Nasional

    RPJM Nasional

    RPJP Provinsi

    RPJM Provinsi

    RPJP Kab/Kota

    RencanaPembangunan

    RTRW Nasional

    RTRW Provinsi

    RTRW Kab

    Rencana

    Umum TataRuang

    RTR

    Pulau/Kepulauan

    RTR KSN

    RTR KSP

    Rencana RinciTata Ruang

    RPJM Kab/KotaRTRW Kota

    RDTR KabupatenRTR KSK

    RDTR Kota

    RTR KSK

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    9/41

    RTRW

    Kabupaten/Kota

    RTBL

    RDTR

    RENCANA

    Wilayah

    Kabupaten/Kota

    BWP

    Sub BWP

    WILAYAH

    PERENCANAAN

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    10/41

    IDENTIFIKASI

    ARAHAN SPASIAL BAGI

    WILAYAH LAUT DAN PESISIR

    RTRW

    Batas

    administra

    si

    Lingkup pengaturan

    ruang darat, ruang

    laut dan ruang

    udara

    Pengelolaan Ruang

    Laut dan Ruang

    Udara

    Diatur dengan

    UU Penataan

    Ruang

    Diatur dengan

    UU tersendiri

    RTRWN ditetapkan

    dengan PP

    RTR pulau/ Kepulauan

    dan RTR KSN

    ditetapkan dengan

    Perpres

    ditetapkan dengan Perda

    Ruang Laut:

    12 mil laut Provinsi

    4 mil laut untukkabupaten/kota(permen PU no.

    20/PRT/M/2011)

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    11/41

    UU 27 tahun 2007

    tentang pengelolaanwilayah pesisir dan pualu pulau kecilPasal 5

    PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi

    kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan

    pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan SumberDaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta proses alamiah secara

    berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Masyarakat

    dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    D S R HUKUM

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    12/41

    PENJELASAN PASAL 9

    RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Tata RuangWilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota

    Jangka waktu berlakunya RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai

    dengan jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana

    Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yaitu 20 (dua puluh) tahun,

    RZWP-3-K Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan

    RZWP-3-K Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah

    Kabupaten/Kota

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    13/41

    Intepretasi dari :bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota

    Hal-hal yang akan diaturdi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

    dituangkan dalam :

    o Raperda RTRW atau rencana Revisi RTRW (skala 1:50.000)

    o Rencana Rinci : RRTR Kawasan Strategis Provinsi. RRTR Kawasan

    Strategis Kabupaten, RDTR (skala 1:5.000) atau RTBL (skala1:1.000)

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    14/41

    MUATAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

    PROVINSI /KABUPATEN :

    1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang

    wilayah provinsi/kab

    2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi/kab

    yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya

    yang terkait dengan kawasan perdesaan dan

    sistem jaringan prasarana wilayah provinsi/kab

    3. Rencana pola ruang wilayah provinsi/kab yangmeliputi kawasan lindung provinsi/kab dan

    kawasan budidaya provinsi/kab

    4. Penetapan kawasan strategis provinsi/kab

    5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi/kab

    yang berisi indikasi program utama jangkamenengah lima tahunan

    6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

    wilayah provinsi/kab yang berisi ketentuan umum

    peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan

    insentif dan disintentif, serta arahan sanksi

    Muatan RZWP-3-K

    1. alokasi ruang untuk :

    Pemanfaatan

    Umum,

    KawasanKonservasi,

    Kawasan Strategis

    Nasional Tertentu,

    dan alur laut;

    2. keterkaitan antara

    Ekosistem darat danEkosistem laut dalam

    suatu Bioekoregion;

    3. penetapan

    pemanfaatan ruang

    laut; dan

    4. penetapan prioritas

    Kawasan laut untuktujuan konservasi,

    sosial budaya,

    ekonomi, transportasi

    laut, industri strategis,

    serta pertahanan dan

    keamanan.

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    15/41

    Muatan Peraturan ZonasiStandar TeknisMateri Wajib :1. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang3. Ketentuan Tata Bangunan4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal

    5. Ketentuan PelaksanaanMateri Pilihan (ada bila dibutuhkan):6. Ketentuan Tambahan7. Ketentuan Khusus8. Standar Teknis9. Ketentuan Pengaturan Zonasi

    Muatan RDTR

    1. Tujuan Penataan Ruang

    2. Rencana Pola Ruang

    3. Rencana Jaringan Prasarana

    4. Penetapan Sub BWP Yang diprioritaskanPenanganannya

    5. Ketentuan Pemanfaatan Ruang

    6. Peraturan Zonasi

    Muatan RZWP-3-K1. alokasi ruang untuk :

    Pemanfaatan

    Umum,

    KawasanKonservasi,

    Kawasan Strategis

    Nasional Tertentu,

    dan alur laut;

    2. keterkaitan antara

    Ekosistem darat danEkosistem laut dalam

    suatu Bioekoregion;

    3. penetapan

    pemanfaatan ruang

    laut; dan

    4. penetapan prioritas

    Kawasan laut untuktujuan konservasi,

    sosial budaya,

    ekonomi, transportasi

    laut, industri strategis,

    serta pertahanan dan

    keamanan.

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    16/41

    NOMENKLATUR MENURUT PERATURAN

    PERUNDANG-UNDANGAN

    UU No 26 Tahun 2007

    Kawasan*

    Wilayah yang memiliki fungsi

    utama kawasan lindungdan

    kawasan budidaya

    *istilah kawasan menurut UU 26 Tahun2007 merupakan kawasan dalam arti

    umum

    UU No 27 Tahun 2007

    Kawasan*Bagian wilayah pesisir danpulau-pulau kecil yang memilikifungsi tertentu yang diterapkanberdasarkan kriteria fisik,biologi, sosial dan ekonomiuntuk dipertahankankeberadaannya

    *istilah kawasan menurut UU 27Tahun 2007 merupakan kawasandalam arti spesifik diwilayah pesisirdan pulau-pulau kecil

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    17/41

    Permen PU No 20 Tahun 2011

    ZonaKawasan atau area

    yang memiliki fungsi dan

    karakteristik spesifik

    Skala Peta RDTR dan

    Peraturan Zonasi 1:5000

    UU No 27 Tahun 2007

    ZonaRuang yang

    penggunaannya disepakati

    bersama antara berbagai

    pemangku kepentingan dantelah ditetapkan status

    hukumnya

    Skala peta RZWP3K

    disesuaikan dengan tingkat

    ketelitian peta Rencana TataRuang Wilayah Provinsi

    dan/Atau Rencana Tata

    Ruang Wilayah

    Kabupaten/Kota

    NOMENKLATUR MENURUT PERATURAN

    PERUNDANG-UNDANGAN

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    18/41

    Gambaran

    RTRW,RDTR dan

    RRTR Kawasan Strategis

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    19/41

    Peta Administrasi Kabupaten

    Pesisir Selatan

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    20/41

    Peta Rencana Strategis

    Kabupaten Pesisir Selatan

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    21/41

    Peta Kaw RDTR

    Kabupaten Pesisir Selatan

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    22/41

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    23/41

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    24/41

    Kecamatan Jepara

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    25/41

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    26/41

    Kebijakan Penataan Ruang

    di Wilayah Perairan Laut & Pesisir

    Berdasarkan Sudut Kepentingan

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    27/41

    1. PERTAHANAN & KEAMANAN (mis. RTR KSN PerbatasanNegara di Prov NTT)

    Tujuan Penataan Ruang untuk mewujudkan:

    Fungsi pertahanan dan keamanan;

    Rehabilitasi dan pelestarian kawasan lindung dengan fungsiperlindungan keanekaragaman hayati.

    Kebijakan Penataan Ruang Berdasarkan Sudut

    Kepentingan

    RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    28/41

    RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARADI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    29/41

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    30/41

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    31/41

    2. FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP

    (mis. RTR KSN PANCANGSANAK)

    TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:

    Pelestarian keanekaragaman hayati pesisir melaluipenanganan erosi dan sedimentasi berbasis pengelolaan

    DAS Terpadu;

    pelestarian ekosistem;

    pengembangan kawasan pariwisata.

    RTR KSN PACANGSANAK

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    32/41

    RTR KSN PACANGSANAK

    Meliputi:13 DAS pada WS Ciwulan-Cilaki

    24 DAS pada WS Citanduy

    6 Kab. Dan 2 Kota pada Provinsi

    Jawa Barat dan Jawa Tengah

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    33/41

    RENCANA POLA RUANG

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    34/41

    RENCANA POLA RUANG

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    35/41

    3. PERTUMBUHAN EKONOMI (mis. RTR KAWASAN SELATSUNDA)

    TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:

    keterhubungan antarwilayah dan berdaya saing;

    peningkatan perekonomian nasional yang berbasis sektor

    pertanian, sektor perikanan, sektor pariwisata, sektor

    perdagangan dan jasa, serta sektor industri dengan

    didukung prasarana dan sarana.

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    36/41

    RTR KAWASAN SELAT SUNDA

    36

    P. Rimau

    P. Kandang

    P. Sangiang

    Ciwandan

    Pasauran

    P. Sebuku

    P. Sebesi

    CilegonTimur

    Rencana Rel KABakauheni -

    BandarlampungRencana TolBakauheni -

    Terbanggibesar

    RencanaCilegon -

    Bojonegar

    Rencana

    Jembatan

    Selat SundaRencana Tol

    Cilegon - Anyer (19 km)(Implikasi IPJS)

    Rencana Rel KACilegon - Anyer(Implikasi IPJS)

    Rencana TolAnyer - Merak (12 km)

    (Implikasi (IPJS)

    Jalan TolJalan Arteri Primer - NasionalJalan Kolektor Primer - NasionalJalan Kolektor Primer - ProvinsiPenyeberangan Ferry Merak-Bakauheni

    U

    Rencana JalanLingkar Cilegon

    RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA

    Anyer-Bakauheni, melalui P.Sangiang, P.Panjurit, dan P.

    Kandang Balak , dengan panjang jembatan 31 km.

    PENDEKATAN RTR KAWASAN SELAT SUNDA

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    37/41

    JALUR ALKI SELAT SUNDA

    37

    Sumber: Pengembangan Kawasan Selat Sunda, Tarunas, 2011

    AfrikaBojonegaraHongkongCinaTaiwan

    AustraliaBojonegaraHongkongCinaTaiwan

    Kawasan Selat Sunda dilalui oleh Jalur ALKI

    Berada dekat dengan perlintasan pelayaran

    internasional, yang menghubungkan antara

    Asia Barat dan sekitarnya dengan Asia Pasifik

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    38/41

    KONSEP PENGEMBANGAN RTR KAWASAN SELAT SUNDA

    AgropolitanMinapolitan

    Pertanian, Perkebunan,Industri, Pariwisata Alam

    PerdaganganPergudangan &Pelabuhan Intl,Pendidikan Tinggi

    PelabuhanTerminal Multimoda Industridan PergudanganPertanianPerkebunanWisata Bahari

    CLUSTER PERTANIAN, INDUSTRIDAN PARIWISATA

    CLUSTER INDUSTRIDAN PARIWISATA

    KEP Pariwisata BahariInfrastruktur Bandara

    KEPIndustriPergudangan

    Pelabuhan, TerminalMultimoda, Pelabuhan

    Untuk menampungKawasan Industri dariBekasi, Karawang yangtelah padatOptimalisasi Pelabuhan

    Bojonegara untukTerminal Transit KapalAsing yang Melintas ALKI1

    Pengembangan wisataterpadu bahari dan Taman

    Nasional, wisata budaya

    Alokasi ruang kawasan industri saat ini di

    Karawang dan Purwakarta 5000 8000 Ha.

    Infrastruktur kurang memadai. Harga lahan

    relatif mahal 700 rb1 juta, sementara harga

    lahan di Banten 300500 rb

    CLUSTER INDUSTRI DANPARIWISATA

    Pariwisata

    KakiJembatan

    kawasanperdagangan,

    jasa, budaya danpariwisata

    Permukiman skalabesar

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    39/41

    4. PENGEMBANGAN KEPULAUAN (mis. RTR Batam BintanKarimun)

    TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:

    peningkatan fungsi pelestarian dan perlindungan

    lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ekosistem

    kepulauan.

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    40/41

    RTR Kawasan Batam, Bintan, dan

    Karimun (BBK)

  • 8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007

    41/41

    PENUTUP Rencana Tata Ruang meliputi ruang darat, laut, dan udara termasuk ruang

    di dalam bumi UU Penataan Ruang

    Ruang laut, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiriUU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Kebijakan penataan ruang di perairan laut untuk tingkat nasional mengacukepada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), berikut

    rencana rincinya.

    Kebijakan penataan ruang di perairan laut untuk tingkat provinsi,kabupaten, dan kota mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayahmasing-masing daerah, berikut rencana rincinya

    Karena merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang WilayahProv/Kab/Kota, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilseyogyanya terintegrasi dalam RTRW, atau RRTR KSP/KSK atau RDTR

    Diperlukan instrument operasional dengan tingkat kedetailan yang tinggiseperti RDTR dan Peraturan Zonasi untuk menentukan arah pengelolaanlebih lanjut sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil toolsyang dapat menjadi pedoman untuk seluruh stakeholder dalam

    l t