kebijakan pemerintah terhadap program keluarga berencana …repository.uinjambi.ac.id/121/1/arpin...

81
i KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh ARPIN RITONGA NIM: SIP. 130026 FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 12-Jun-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

i

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA

BERENCANA (KB) DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh

ARPIN RITONGA

NIM: SIP. 130026

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

i

Page 3: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

ii

Page 4: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

iii

Page 5: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

iv

Page 6: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

v

MOTTO

Artiya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar” (Q.S An-Nisaa” 9).

(٩׃)النساء

Page 7: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

vi

PERSEMBAHAN

Dengan hati yang tulus, dan penuh dengan kesabaranku persembahkan hasil

karyaku sebagai bukti dan baktiku kepada orangku yang tercinta Ayahanda dan ibunda,

doa keduanya mengiringi setiap langkah ku untuk mencapai kesuksesan. Untuk seluruh

keluargaku tercinta yang selalu memberi motivasi dan dorongan Semoga semua kebaikan

ini menjadi amal baik dan mendapat pahala dari Allah SWT Amin yaa rabbal alamin.

Page 8: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

vii

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi keberhasilan program Keluarga

Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi. Skripsi ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan

metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota

Jambidi mana di mana pihak implementor program KB memiliki tingkat kepatuhan

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan dan cukup mematuhi prosedur rutinitas

yang ditetapkan dalam pelaksanaan program KB. Kepatuhan implementor ditunjukkan

dengan adanya kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diberikan dalam

upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pelaksanaan program KB yang ditetapkan.

Kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan

Penyengat Rendah Kota Jambi dengan upaya pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dilakukan untuk merealisasikan tujuan dan sasaran dengan melakukan sosialisasi dan

pendidikan keluarga agar memiliki anak yang berkualitas. Evaluasi keberhasilan program

Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi memperlihatkan

masih kurangnya sosialiasasi dalam pelaksanaan Program KB secara jelas dan

menyeluruh, kemudian terbatasnya sumber Daya Manusia (SDM) menyebabkan

lambatnya proses pendistribusian alat kontrasepsi berupa pil KB ke beberapa daerah

terpencil.

Keyword: Evaluasi, Program Keluarga Berencana (KB)

Page 9: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan. Skripsi ini diberi judul

“Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Keluarga Berencana (Kb) Di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi ” merupakan suatu kajian terhadap

Kebijakan dan pelayanan terhadap masyarakat terkait progam pemerintah sebagai

abdi masyarakat. Dan inilah yang diketengahkan dalam skripsi ini.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

Page 10: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

ix

2. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku wakil rektor I Bidang Akademik

dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd selaku wakil

rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu

Dr. Hj. Fadillah, M. Pd, selaku wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

4. Bapak H. Hermanto Harun, M. HI., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang

Akademik, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan II,

Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Ibu Dr. Yuliatin,

S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

5. Ibu Mustiah, S. Ag., M. Sy selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan di

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

6. Ibu Tri Endah Karya Lestriyani, S. IP., M. IP selaku Sekretaris jurusan Ilmu

Pemerintahan di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

7. Bapak Drs H.Maulana Yususf,.M.Ag, dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum,

selaku Pembimbing I dan selaku Pembimbing II skripsi ini di Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, beserta seluruh karyawan/karyawati

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Page 11: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

x

Page 12: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

C. Batasan Masalah.................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6

E. Kerangka Teori...................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 20

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian.................................................................. 15

B. Pendekatan Penelitian ........................................................... 15

C. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 16

D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 17

E. Informan Penelitian ............................................................... 19

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 20

G. Sistematika Penulisan............................................................ 23

H. Jadwal Penelitian ................................................................... 24

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis dan Geografis........................................................... 26

Page 13: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

xii

B. Struktur Pemerintahan ........................................................... 29

C. Keadaan Penduduk, Agama dan Pendidikan ........................ 37

D. Keadaan Agama dan Pendidikan .......................................... 39

E. Keadaan Sosial dan Ekonomi................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi ............................ 45

B. Kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga

Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota

Jambi ..................................................................................... 50

C. Evaluasi Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB)

di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi ........................ 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 62

B. Saran-Saran ........................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

xiii

DAFTAR SINGKATAN

KB : Keluarga Berencana

SDM : Sumber Daya Manusia

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

KK : Kepala Keluarga

Page 15: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Informan dari Pemerintah Kelurahan Penyengat Rendah ............ 19

Tabel 2. Informan dari Masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah ............ 19

Tabel 3. Jadwal Penelitian .......................................................................... 25

Tabel 4. Nama-Nama Kepala Desa/Lurah di Kelurahan Penyengat

Rendah .......................................................................................... 27

Tabel 5. Keadaan Penduduk di Kelurahan Penyengat Rendah................... 37

Tabel 6. Keadaan Pemeluk Agama di Kelurahan Penyengat Rendah ........ 38

Tabel 7. Keadaan Sarana Peribadatan di Kelurahan Penyengat Rendah .... 38

Tabel 8. Keadaan Pendidikan Penduduk di Kelurahan Penyengat Rendah 39

Tabel 9. Keadaan Sarana Pendidikan di Kelurahan Penyengat Rendah ..... 40

Tabel 10. Keadaan Mata Pencaharian di Kelurahan Penyengat Rendah ...... 44

Page 16: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga Berencana atau disingkat KB merupakan program yang ada di

hampir setiap negara berkembang, termasuk Indonesia. Program ini bertujuan

untuk mengontrol jumlah penduduk dengan mengurangi jumlah anak yang

dilahirkan oleh perempuan usia 15–49 tahun, yang kemudian disebut dengan

angka kelahiran total atau total fertilityrate (TFR). Keluarga yang mengikuti

program KB diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas

kehidupan mereka. Kebijakan keluarga berencana biasanya dilakukan pada

saat pemerintah kurang mampu untuk mengimbangi tingkat laju pertumbuhan

penduduk, dengan kebutuhan serta fasilitas yang dapat menjamin

kesejahteraan penduduknya. Sebenarnya jumlah penduduk yang besar dapat

menjadi potensi penggerak yang kuat jika penduduknya berkualitas.1

Perkembangan program Keluarga Berencana di Indonesia mengalami

suatu metamorphosis di mana ada periode BKKBN yang kemudian

berkembang menjadi Kementerian Negara Kependudukan dan Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dimulai pada tahun

1967, dengan tujuan mengatur masalah kependudukan (demografi), melalui

falsafah Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Indonesia

sebagai negara yang masih berkembang, di samping masalah politik, masih

1Niniek Lely Pratiwi dan Heri Basuki, Health Seeking Behavior dan Aksesibilitas pelayanan

Keluarga Berencana di Indonesia (Jurnal: Naskah Layak Terbit 29 Januari 2014).

1

Page 17: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

2

harus menghadapi kesulitan ekonomi yang berkepanjangan, padahal jumlah

penduduk sangat tinggi.

Kebijakan pemerintah mengenai keluarga berencana tertuang dalam

Undang-undang No 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga pasal 1 ayat (8) menjelaskan: “Keluarga Berencana

adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,

mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.”2

Program Keluarga Berencana di Indonesia, seperti juga di Negara

berkembang lainnya, lebih menekankan pada pencapaian tujuan demografis

yakni untuk mencapai target penurunan laju pertumbuhan penduduk. Keluarga

Berencana lebih sebagai pengendalian populasi yang memberi jalan bagi

negara untuk mengatur fungsi reproduktif warganya khususnya alat reproduksi

perempuan.

Pelayanan KB yang bermutu adalah pelayanan yang memberikan

informasi yang terbuka secara rasional dan diikuti pelayanan oleh tenaga

professional dengan jaringan pelayanan yang mempunyai system rujukan yang

dapat diandalkan. Dasar-dasar tindakan yang dipilih dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan KB di Indonesia menekankan pentingnya

2Nung Ati Nurhayati & Agnes Widanti, Ketentuan tentang Keluarga Berencana dan Asas

Nondiskriminasi Dikaitkan dengan Hak Reproduksi Perempuan (Jurnal: Ilmu Keperawatan Vol. I

No. 1 September 2013).

Page 18: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

3

pemberian informasi sebelum seseorang dapat mengadakan pilihan suatu

metode KB yang aman, efektif, dan cocok.3

Peran Pemerintah tidak lepas dengan adanya strategi dan kebijakan

untuk lebih baiknya program ini berjalan dan untuk meningkatkan kualitas

hidup dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu perlu adanya partisipasi

masyarakat untuk berjalan atau tidaknya program tersebut. Untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera berawal dari keluarga yang sejahtera

dan bahagia. Salah satu kehidupan sejahtera di keluarga dapat dilihat dengan

keadaan kesehatan lebih baik.

Adanya program Keluarga Berencana (KB) dapat meningkatkan

kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tetapi hingga saat

ini tingginya angka kelahiran bayi mencapai 80% di Kelurahan Penyengat

Rendah Kota Jambi menandakan bahwa masih rendahnya kesadaran

masyarakat untuk ikut serta dalam program Keluarga Berencana (KB).

Semakin banyaknya jumlah penduduk di Kelurahan Penyengat Rendah maka

semakin rendah tingkat kesejahteraan hidup masyarakat.

Permasalahan mengenai kualitas pelayanan KB ini terdapat di Kota

Jambi yaitu di Kelurahan Penyengat Rendah berdasarkan hasil wawancara

dengan Dewi Mulia dan juga Mey selaku pegawai puskesmas setempat

mengatakan:

Meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan KB yang baik memang

diperlukan, taetapi mengingat bahwa mutu pendidikan anggota

masyarakat masih kurang. Permasalahan mengenai program Keluarga

3Saparinah Sadli, Mutu Pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia (Jurnal dikutip tanggal

14 Februari 2017).

Page 19: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

4

Berencana (KB) juga masih sangat diprihatinkan, sejauh ini program

berjalan dan perlunya dukungan peran pemerintah dan pemangku

kepentingan yang berkaitan dengan program. Selain itu perlu adanya

partisipasi masyarakat guna mendukung dan menciptakan kesejahteraan

masyarakat.4

Tentu saja berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwasanya Di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi memang nyata sudah berjalan

program KB, hanya saja program tidak berjalan maksimal karena peran

pemerintah dan partisipasi masyarakat yang kurang sinkron dan tidak sejalan,

masyarakat masih kurang peduli dengan program, tentu saja ini tidak terlepas

dengan permasalahan mengenai program Keluarga Berencana (KB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Titin dan juga dengan Mey Novitasari

sebagai berikut:

Masyarakat yang berada di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi

masih banyak yang belum ikut serta dalam program Keluarga

Berencana (KB). Masyarakat masih banyak yang belum sadar akan

pentingnya program, di sisi lain keadaan perekonomian masyarakat

yang masih minim, masyarakat kurang peduli dengan adanya program

tersebut.5

Dari wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa masih

minimnya kesadaran masyarakat dengan adanya program Keluarga Berencana

(KB) yang disebabkan oleh faktor sosio-ekonomi. Perlu adanya peran

pemerintah untuk memecahkan permasalahan seperti ini. Di Kelurahan

Penyengat Rendah saat ini sedikit sekali kesadaran masyarakat dalam program

KB. Disisi lain program ini pada umumnya sangat diperlukan untuk seluruh

masyarakat. Sejauh ini peran pemerintah yang diketahui adalah bahwasanya

4Wawancara dengan Ibu Dewi Mulia selaku Pegawai Puskesmas, 20 Februari 2017

5Wawancara dengan Ibu Titin Nofitasari salah satu Ibu Rumah Tangga di Kelurahan

Penyengat Rendah, 10 Februari 2017

Page 20: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

5

pemerintah sudah memberikan kebijakan dan pelayanan terhadap masyarakat

terkait program, tetapi masih saja adanya permasalahan peningkatan

penduduk, yaitu dengan ditandainya meningkatnya angka kelahiran. Untuk itu

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: Kebijakan Pemerintah

Terhadap Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat

Rendah Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan diatas dapat ditarik

kedalam beberapa rumusan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan

Penyengat Rendah Kota Jambi?

2. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana

(KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi?

3. Bagaimana evaluasi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Fokus penelitian ini adalah mengenai kebijakan pemerintah dalam

menangani permasalahan Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan

Penyengat Rendah Kota Jambi. Selama (2) tahun.

Page 21: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelaksanaan program

Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota

Jambi.

b. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga

Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.

c. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi keberhasilan program Keluarga

Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Untuk menjadikan sumber informasi mengenai Pemerintah mengenai

kebijakan pemerintah terhadap program KB di Kelurahan Penyengat

Rendah Kota Jambi.

b. Untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) pada Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari’ah UIN

Sulthan Thaha Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Kebijakan Publik

Kebijakan umumnya digunakan untuk memilih dan menunjukkan

pilihan terpenting untuk mempererat kehidupan, baik dalam kehidupan

organisasi kepemerintahan maupun privat.6 Tujuan kebijakan publik

adalah: a) Untuk mendistribusikan (dan alokatif, distributif dan

6Sahya Anggara, Kebijakan Publik (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hal. 14.

Page 22: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

7

redistributif) serta untuk mengabsorbsi, b) Untuk meregulasi dan

meliberasi, c) Untuk menstabilkan dan untuk membuat dinamika dan d)

Untuk memperkuat negara dan memperkuat pasar.7

Kebijakan Publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu di masyarakat dimana di dalam penyusunanya melalui berbagai

tahapan. Tahapan-tahapan tersebut menerut William Dunn adalah sebagai

berikut:

a. Penyusunan Agenda, dalam proses ini di maknai apa yang disebut

sebagai masalah publik dan agenda publik perlu diperhitungkan.

Dalam penyususnan agenda juga sangat penting untuk menentukan

suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah.

b. Formulasi Kebijakan, masalah yang sudah masuk dalam agenda

kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Pemecahan

masalah tersebut berasal dari alternatif atau pilihan kebijakan yang

ada.

c. Adopsi/Legitimasi Kebijakan, tujuan legitimasi adalah untuk

memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan.

d. Penilaian/evaluasi kebijakan, sebagai kegiatan yang menyangkut

estimasi atau penilaian kebijakan yang mencangkup substansi

implementasi dan dampak.8

7Riant Nugroho, Kebijakan Publik di Negara-Negara Berkembang (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2014), hal. 60. 8William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Alih Bahasa: Samodra Wibawa,

dkk. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), hal. 25.

Page 23: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

8

2. Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana atau disingkat KB merupakan program yang

ada di hampir setiap negara berkembang, termasuk Indonesia. Program ini

bertujuan untuk mengontrol jumlah penduduk dengan mengurangi jumlah

anak yang dilahirkan oleh perempuan usia 15–49 tahun, yang kemudian

disebut dengan angka kelahiran total atau total fertilityrate (TFR).

Keluarga yang mengikuti program KB diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka. Perkembangan program

Keluarga Berencana di Indonesia mengalami suatu metamorphosis dimana

ada periode BKKBN yang kemudian berkembang menjadi Kementerian

Negara Kependudukan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN), dimulai pada tahun 1967, dengan tujuan mengatur

masalah kependudukan (demografi), melalui falsafah Norma Keluarga

Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).9

Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No. 52 Tahun

2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

yang menggantikan Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera

dapat dijadikan sebagai grand design dalam pengendalian laju

pertumbuhan penduduk. Kehadiran UU ini disesuaikan dengan perubahan

sistem pemerintahan di dalam negeri dari pemerintahan sentralistik

kedesentralisasi. Konsekuensinya, adalah arah pembangunan dapat

9Niniek Lely Pratiwi dan Heri Basuki, Health Seeking Behavior dan Aksesibilitas pelayanan

Keluarga Berencana di Indonesia (Jurnal: Naskah layak terbit 29 Januari 2014).

Page 24: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

9

bereorientasi pada pembangunan berwawasan kependudukan yang

menekankan pada kualitas SDM dalam pembangunan daerah berbasis

kompetensi. Tujuan program Kependudukan dan Keluarga Berencana

(KB), selain meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, juga menekan

laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk akan menjadi

masalah yang besar jika tidak ditangani secara serius, karena pertumbuhan

penduduk yang tinggi tanpa disertai pertambahan produksi akan menjadi

beban yang berat bagi pemerintah daerah. Meningkatkan mutu atau

kualitas pelayanan KB memang diperlukan mengingat bahwa mutu

pendidikan anggota masyarakat makin bertambah.10

Mutu pelayanan juga berarti menyediakan pelatihan berkelanjutan

pada semua pihak yang terlibat dalam pelayanan KB, dan menuntut suatu

kompetensi medis-teknis dan kompetensi untuk dapat menyelenggarakan

komunikasi personal. Kompetensi ini diperlukan untuk dapat

menyelenggarakan interaksi interpersonal yang baik, yaitu bila kemudian

klien merasa puas karena mendapatkan informasi yang relevan dan

maksimal.11

Ada beberapa hubungan karakteristik untuk menjalankan program

Keluarga Berencana di Provinsi Jambi diantaranya adalah:12

Pertama, hubungan karakteristik pendidikan dengan Kesertaan KB

bahas semakin dalam. Keterkaitan antara karakteristik pendidikan dengan

10

Ibid., hal. 54. 11

Saparinah Sadli , Mutu Pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia, 14 Februari 2017 12

Suandi, Hubungan antara Karakteristik Rumah Tangga dengan Partisipasi dalam Keluarga

Berencana di Provinsi Jambi (Fakultas Pertanian Universitas Jambi:Analisis data SDKI 2007).

Page 25: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

10

kesertaan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di Provinsi Jambi, secara

umum terdapat kecenderungan positif. Artinya, semakin tinggi tingkat

pendidikan PUS, maka keikutsertaan ber-KB semakin tinggi, dan sebaliknya.

Namun, distribusi PUS Provinsi Jambi yang berpendidikan tinggi (>SLTA)

relatif kecil yaitu hanya sekitar 45 persen, sehingga perbedaan keikutsertaan

ber-KB tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Hasil pengumpulan

data melalui Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

diperoleh 55 persen PUS di Provinsi Jambi berpendidikan Sekolah Dasar

(SD), dan lebih memprihatinkan lagi dari jumlah tersebut diperoleh sekitar 46

persen tidak tamat Sekolah Dasar (SD) (Suandi, dkk, 2009). Dengan kondisi

tersebut sehingga tidak dapat membedakan kesertaan KB bagi PUS antara

kelompok pendidikan tinggi dan kelompok pendidikan yang lebih rendah.

Sisi Pengetahuan (pendidikan) yang luas dalam dunia kesehatan

tentu sangat perlu dimiliki oleh pemerintah desa ataupun kelurahan, agar

semua program keluarga berencana dapat berjalan lancar. Kesehatan

masyarakat yang telah direncanakan dapat terlaksanakan secara efektif dan

dapat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Kerja sama

dari petugas kesehatan perlu ditingkatkan agar pemerintah desa/kelurahan

bisa peka terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui sosialisasi

yang berkesinambungan yang sistematis.13

Kedua, hubungan karakteristik tempat tinggal dengan kesertaan

KB. Aksesibilitas wilayah di daerah perdesaan tidak begitu kentara bila

dibandingkan dengan aksesibilitas wilayah perkotaan baik akses terhadap

13

Linda Ewles & Ina Simnett, Promosi Kesehatan: Petunjuk Praktis (Yogyakarta: Gadjah

Madha University Press, 1994), hal. 311-313.

Page 26: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

11

transportasi, komunikasi maupun akses terhadap alat/cara KB. Disamping itu,

faktor lain yang sangat menentukan tingkat prevalensi ber-KB di daerah

perdesaan yaitu tingginya tingkat partisipasi masyarakat khususnya PUS.

Dengan demikian, orientasi PUS yang tinggal di daerah perdesaan relatif

sama dengan PUS yang tinggal di daerah perkotaan terhadap tujuan dan

manfaat dari KB terutama tentang nilai anak. Tetapi dinilai dari tingkat

partisipasi masyarakat mengenai KB masyarakat Kota lebih kurang perduli.

Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran tersebut, telah diterbitkan

SK menkes No. 564/2006 tentang pedoman pelaksanaan pengembangan desa

siaga, dengan mengambil bahwa: Seluruh di Indonesia menjadi desa siaga pada

akhir tahun 2008. Pengemabgan desa siaga mencakup upaya lebih mendekatkan

pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapkan masyarakat

dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam

mengembangkan baik prilaku hidup bersih dan sehat di wilayahnya. Oleh karna

itu dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah edukatif, upaya

mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk melaksanakan proses

pembelajaran, yang berupa tranfortasi, akses komunikasi dan alat-alat lain

sebagainya, berupa masalah kesehatan di wilayah dan bagaimana proses

pemecahanya.14

Keberhasilan suatu program KB sangat tergantung pada

kepemimpinannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat As-Sajdah

berikut ini:

14

Anonim, Kurikulum dan Modul: Pelatihan Bidang Poskesmas dalam Pengembagan Desa

Siaga (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007), hal. 1-2.

Page 27: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

12

Artinya: "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin

yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka

sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami" (Q.S. 32:

24).

Nabi Muhammad Bersabda:

قال قال رسول هللا صلى هللا رضهللاعنه عن ابى هريرة ته. )رواه عليه وسلم : كلكم راع وكلكم مسئول ع ن رعي

البخاري(

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…” (H.R. Bukhari).

Hadis di atas menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan

pemimpinan, baik atau buruknya, diminta pertanggung jawabannya nanti

dihadapan manusia dan Allah SWT dan manusia lain. Dengan demikian,

pekerjaan yang dilakukan harus mengandung kebenaran, karena hal itu

nanti dinilai baik dan buruknya.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian, langkah terpenting yang harus dilakukan

seorang peneliti adalah melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka sangat

perlu dilakukan sebelum peneliti menemukan permasalahan.15

Skripsi Aminatuz Zuhriah tahun 2015 dari Universitas Sarolangun

berjudul: Implementasi Kebijakan Program Keluarga Berencana (KB) di

15

Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi) (Jambi: Syariah Press, 2014),

hal. 26.

(٢٤׃)السجدة

Page 28: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

13

Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun. Hasil penelitian ini

menunjukan implementasi kebijakan program kb seperti, pelayanan

kontrasepsi, keluarga harmonis dan KB lestari, peningkatan pelayanan dan

pembinaan kesetaraan berKB baik jalur Pemerintah maupun swasta, pos

penyediaan operasional desa dan penyediaan klinik KB, alasan masyarakat

yang melaksanakan program kb, alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat

dan perkembangan ekomoni keluarga setelah mengikuti program KB.

Kebijakan dan Strategi Program KB adalah untuk mencapai tujuan tersebut

diambil kebijakan diarahkan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas

pelayanan maupun pemakaian alat kontrasepsi alat yang mandiri.

Kedua, Skripsi Yenny Wahyuni dari Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2015 berjudul: Pandangan Masyarakat Terhadap

Program Keluarga Berencana dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera (Studi

Kasus Terhadap Masyarakat Desa Sidoharjo, Kecamatan Purwodadi,

Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah). Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa masyarakat Sidoharjo yang tidak mengikuti program keluarga

berencana (43,2%) tidak setuju adanya program keluarga berencana, karena

program keluarga berencana merupakan program yang bersifat memaksa.

Akan tetapi masyarakat lain (17,9%) mengungkapkan bahwa keluarga

berencana merupakan upaya dalam mewujudkan keluarga sejahtera,

sedangkan (38,9%) mengatakan bahwa keluarga sejahtera dapat diperoleh

dengan adanya kesadaran hak dan tangungjawab masing-masing suami dan

isteri.

Page 29: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

14

Skripsi Haryanti Endah Pratiwi dari Universitas Negeri Malang tahun

tahun 2014 berjudul: Pelaksanaan Keluarga Berencana pada Masyarakat

Lingkungan pondok Pesantren Bahrul Ulum di Desa Tambakrejo Kabupaten

Jombang. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut bahwa pelaksanaan KB pada masyarakat lingkungan Pondok

Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Jombang sudah berjalan dengan baik

dengan tingkat keberhasilan KB sebanyak 58 jiwa. Rata-rata usia PUS yang

menikuti KB yaitu 37,2 tahun. Penerimaan KB dan alat kontrasepsi pada

masyarakat sekitar pondok pesantren Bahrul Ulum Desa Tambakrejo

Kabupaten Jombang ditandai dengan PUS yang sudah mengikuti KB mandiri.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah PUS yang mengikuti KB

mandiri sebesar 66 jiwa. Alat Kontrasepsi yang paling banyak digunakan

adalah alat kontrasepsi jenis suntik sebesar 28 jiwa.

Dari ketiga penelitian tersebut, sama pada kajian keluarg berencana.

Hanya perbedaannya, di mana ketiganya tidak secraa khusus membahas

kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana. Kajian

Aminatuz Zuhriah membahas implementasi kebijakan program Keluarga

Berencana (KB) yang sama perish dengan penulis, hanya saja berbeda lokasi

penelitiannya. Kajian Yenny Wahyuni mengenai pandangan masyarakat

terhadap program keluarga berencana, bukan kebijakan pemerintah pada

program KB. Kajian Haryanti Endah Pratiwi mengenai pelaksanaan keluarga

berencana pada masyarakat lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum,

bukan juga kebijakan pemerintah pada program KB.

Page 30: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

15

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Penyengat Rendah Kota

Jambi, karena sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam latar

belakang masalah dengan keadaan di lapangan. Alasannya karena

permasalahan mengenai kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga

Berencana ini nyata adanya di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.

Mengingat, menimbang serta memperhatikan segala kekurangan dan

keterbatasan kemampuan peneliti, waktu, tenaga/pikiran, moril dan materil

pada diri peneliti, maka waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu

mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2017.

B. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian diatas, untuk mengetahui bagaimana

peran Pemerintah dalam berjalanya program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi, maka berdasarkan pokok kajian

yang harus ditemui sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, maka pendekatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

Dalam penelitian ini penulis berusaha mendiskripsikan mengenai

kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi. Dalam penelitian kualitatif ini

15

Page 31: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

16

peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data berdasarkan

fakta-fakta yang peneliti temukan dilapangan. Dengan digunakan metode

kualitatif ini maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam,

kredible, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.16

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat

kualitatif, ada 2 (dua) jenis data yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau

hasil dari pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.17

Dalam

hal ini yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh

secara langsung melalui hasil observasi lapangan dan melalui hasil

wawancara terhadap pemerintah yang bersangkutan, Pemangku

kepentingan program dan masyarakat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh orang yang

melakukan penelitian dari data yang sudah ada sebelumnya yang berkaitan

dengan kajian penelitian. Data sekunder merupakan data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer

16

Ibid., hal. 181. 17

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers,

2009), hal. 42.

Page 32: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

17

atau pihak lain.18

Data sekunder ini diperoleh tidak secara langsung dari

sumbernya, data yang dimaksud adalah berupa dokumen, arsip, media

masa, dan internet.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil dari

sumbernya. Sumber data merupakan subyek dari mana data itu dapat

diperoleh. Sumber data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian.19

Sesuai dengan fokus penelitian, maka yang menjadi

sumber data dalam penelitian ini adalah : instansi pemerintah dan badan

nyang bertanggung jawab mengenai program Keluarga Berencana.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data

secara kualitatif, dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk

penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang

harus dikumpulkan dalam penelitian.20

Metode observasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipan, dimana penulis

melibatkan diri secara langsung dalam proses penelitian, dengan demikian

diharapkan bahwa data yang diperoleh oleh penulis dari responden

maupun informan yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian.

18

Ibid. 19

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 181. 20

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,

2013), hal. 105.

Page 33: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

18

Penulis menggunakan metode observasi untuk melihat secara langsung

dan mengungkap fakta untuk kebijakan pemerintah terhadap program

Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan penyengat Rendah Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.21

Penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur

sebagai instrument pelengkap observasi dalam mengumpulkan data

mengenai kinerja pemangku kepentingan dan yang bersangkutan dengan

kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.

Setelah penulis mengadakan pengamatan, penulis mendatangi

sumber informasi yang ada kaitannya dengan objek penelitian serta

mengajukan sejumlah pertanyaan secara langsung sehingga apa yang

belum terungkap atau belum lengkap pada saat pengamatan dapat

terungkap.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa penting yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang.22

Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat

memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi

informasi diperoleh dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen

21

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hal. 72 22

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 148.

Page 34: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

19

yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni,

karya pikir.23

Dokumentasi ini diperlukan untuk melengkapi data dari

penggunaan metode observasi dan wawancara. Dokumentasi penulis

gunakan sebagai instrument untuk memperoleh data atau informasi yang

berkaitan dengan program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan

Penyengat Rendah Kota Jambi.

E. Informan Penelitian

Penelitian ini menggunakan informan penelitian yang terdiri dari

pemerintah Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi dan masyarakat. Berikut

rinciannya:

Tabel 1

Informan dari Pemerintah Kelurahan Penyengat Rendah

No Nama Keterangan

1. Nurbasnelly, SP Lurah Penyengat Rendah

2. Sri Wahyuni, SE Sekteraris Lurah

3. Dewi Mulia Pegawai Puskesmas

4. Titin Pegawai Puskesmas

5. Mey Novitasari Pegawai Puskesmas

Sedangkan informan dari masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah Kota

Jambi dirincikan sebagai berikut:

Tabel 2

Informan dari Masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah

No Nama Keterangan

1. Rts. Nur Ainun Masyarakat/Akseptor KB

2. Neni Masyarakat/Akseptor KB

3. Elmi Fitir Masyarakat/Akseptor KB

4. Sunarti Masyarakat/Akseptor KB

5. Ida Royani Masyarakat/Akseptor KB

6. Rts. Maria Masyarakat/Akseptor KB

23

Ibid.

Page 35: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

20

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan

analisis interaktif sebagaimana dikemukan oleh Miles dan Huberman24

Analisis tersebut terdiri dari tiga kegiatan yang saling berinteraksi, yaitu, (1)

reduksi data (data reduction), (2) Penyajian data (data display), (3) penarikan

kesimpulan (conclution). Berikut penjelasannya:

1. Reduksi data

Hasil pengamatan dan wawancara yang ditemukan data yang

sedemikian banyak dan kompleks serta campur aduk, maka langkah yang

perlu diambil adalah mereduksi data. Reduksi data adalah aktifitas peneliti

dalam memilih dan memilah data yang dianggap relevan untuk disajikan.

Menurut Miles dan Hubermen, data reduction refer to the process of

selecting, focusing, simplying, abstracting and transforming the “row”

data that appear in written up fieldnot25

. Proses pemilihan data

memfokuskan pada informasi yang mengarah untuk pemecahan masalah,

pemaknaan dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Proses analisis data mestinya dimulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber. Setelah dikaji, langkah berikutnya

adalah membuat rangkuman untuk setiap kontak atau pertemuan dengan

informan. Dalam merangkum data biasanya ada satu unsur yang tidak

dapat dipisahkan dengan kegiatan tersebut. Kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan ini disebut membuat abstraksi, yaitu membuat ringkasan yang

24

Matthew B. Miles and A. Michael Huberman, Qualitative Data Analisy (London: Beverly

Hills, 2009), hal. 18-21. 25

Ibid., hal. 21.

Page 36: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

21

inti, proses, dan persyaratan yang berasal dari responden tetap dijaga. Dari

rangkuman yang dibuat ini kemudian peneliti melakukan reduksi data

yang kegiatannya mencakup unsur-unsur spesifik termasuk (1) proses

pemilihan data atas dasar tingkat relevansi dan kaitannya dengan setiap

kelompok data, (2) menyusun data dalam satuan-satuan sejenis.

Pengelompokkan data dalam satuan yang sejenis ini juga dapat

diekuivalenkan sebagai kegiatan kategorisasi/variabel, (3) membuat

koding data sesuai dengan kisi-kisi kerja penelitian. Kegiatan lain yang

masih termasuk dalam mereduksi data yaitu kegiatan memfokuskan,

menyederhanakan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan.

2. Penyajian Data

Penyajian data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah

dipahami tentang hubungan antar bagian yang mempengaruhi proses

pengelolaan pelayanan. Menurut Miles dan Haberman, we define a

’display’ as an organized assembly of information that permits conduction

drawing and action tacking.26

Bentuk penyajian data lebih banyak berupa

narasi yaitu pengungkapan secara tertulis, tujuannya adalah untuk

mempermudah mengikuti kronologis alur peristiwa, sehingga dapat

terungkap apa sebenarnya terjadi dibalik peristiwa tersebut, melalui

display data ini dapat dipahami pula interaksi antar bagian konteks utuh.

Teknis penyajian data yang runtun dan sistematis sangat membantu

26

Ibid., hal. 21.

Page 37: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

22

peneliti dalam menarik kesimpulan dana verifikasi yang memadai berupa

pola hubungan yang permanen di antara komponen di dalamnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan atau verifikasi dilakukan selama

penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu

diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitas terjamin. Adapun

alur analisis data yang ditempuh sebagaimana pola pendekatan

fenomenologis yang dikembangkan oleh miles dan huberman dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 1.

Analisis Data Model Interaktif

Penarikan kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian

dalam pikiran penganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada

catatan. Menarik kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari proses analisis

data, yaitu dengan cara merumuskan kesimpulan penelitian, baik

kesimpulan sementara maupun kesimpulan akhir. Kesimpulan sementara

Data Collection

Data Reduction

Conclution

Data display

Page 38: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

23

dapat dibuat terhadap setiap data yang ditemukan pada saat penelitian

sedang berlangsung, dan kesimpulan akhir dapat dibuat setelah seluruh

data dianalisis.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan mengenai garis besar proposal skripsi ini

dimaksudkan untuk mempermudah memahami garis besar skripsi secara

keseluruhan. Adapun skripsi ini terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :

1. Bagian awal skripsi berisi halaman judul, persetujuan, lembar

pernyataan, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto,

persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar singkatan,

dan daftar tabel.

2. Bagian isi skripsi berisi:

BAB I: Bab ini mengurai mengenai pendahuluan yang mencakup latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, kerangka teori, dan tinjauan pustaka.

BAB II: Bab ini mengurai mengenai metode penelitian yang mencakup

tempat dan subyek penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber

data, unit analisis data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan

sistematika penulisan.

BAB III: Bab ini mengurai mengenai gambaran umum lokasi penelitian

yang mencakup aspek historis dan geografis, demografi, struktur

organisasi, visi dan misi dan keadaan sarana dan prasarana.

Page 39: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

24

BAB IV: Bab ini membahas mengenai pembahasan dan hasil penelitian

mencakup Pelayanan dan ketersediaan air bersih, hambatan dan solusi

melaksanakan pelayanan.

BAB V: Bab ini membahas mengenai bab penutup yang di dalamnya

mencakup kesimpulan dari hasil penelitian, saran, dan ucapan terima kasih

kepada pihak yang turut andil dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bagian akhir skripsi berisi: daftar pustaka, dan lampiran. Pada bagian ini

menguraikan tentang daftar buku yang dibaca, dan hal yang perlu

dilampirkan dalam penulisan skripsi ini.

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan

dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutnya dengan perbaikan hasil

seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka

penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam

waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan

pembimbing sebelum diajukan kepada sidang munaqasah. Hasil sidang

munaqasah dilanjutkan dengan perbaikan dan penggandaan laporan penelitian

skripsi. Adapun jadwal kegiatan penelitian skripsi ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 40: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

25

Tabel 3

Jadwal Penelitian

N

o

Kegiatan

Bulan

Mei

2017

Juni

2017

Juli

2017

Agustus

2017

Januari

2018

Februari

2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 21 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuanjudul x

2 Pembuatan

proposal

x x

3

Perbaikan

proposal dan

seminar

x x x

4 Suratizinriset x X

5 Pengumpulan

data

x x

6 Pengolahandan

analisis data

X x

7 BimbingandanP

erbaikan

x x x

8 Agenda

danUjian

x

9 Perbaikandanpe

njilidan

x x

Page 41: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

26

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis dan Geografis

1. Historis

Kelurahan Penyengat Rendah memiliki sejarah tersendiri, seperti

halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi. Sejarah tersebut dapat

diuraikan berikut ini dimana kira-kira pada tahun 1918, terjadi hujan debu

yang tebal sehingga daerah ini tertutup oleh debu sehingga tidak tembus

pandang berlangsung selama 1 hari, besoknya hilang dan kembali normal.

Debu tersebut berasal dari gunung meletus di pulau Jawa yaitu Gunung

Galunggung. Letusan yang keduanya dari sinilah mulainya suatu kejadian

yang menjadi cerita turun temurun dan awal dari semuanya.27

Pada tahun yang sama di daerah ini hanya ada 4 rumah, salah satunya

rumah Raden H. Sulaiman. Raden H. Sulaiman membuka lahan pertanian

(sawah) bersama penduduk lainnya, sehingga dalam kurun waktu yang

singkat, terbukalah lahan pertanian tersebut. Mulainya disemai benih padi

yang kemudian tumbuh subur dengan hasil yang melimpah, dan kondisi

ini sampai diketahui kampung lainnya yang bersebelahan dengan

Kelurahan Penyengat Rendah. Di areal persawahan ini terdapat sebatang

pohon rindah dan rendah yang dihuni sekawanan tawon. Tawon rersebut

bernama penyengat hitam. Karena penyengat hitam itu bersarang di atas

pohon yang rendah, maka oleh penduduk setempat jika ditanya oleh

27

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

26

Page 42: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

27

penduduk kampung sebelah dimana tinggal, maka dijawablah bahwa

mereka tinggal di penyengat rendah. Akhirnya nama inilah yang

dikukuhkan atau ditetapkan oleh tuo-tuo tengganai menjadi nama

kampung sampai saat ini.28

Nama kepala desa yang pernah memimpin Kelurahan Penyengat

Rendah sejak masih berstatus desa dahulunya, yaitu:

Tabel 4

Nama-Nama Kepala Desa/Lurah di Kelurahan Penyengat Rendah29

No Nama Masa Jabatan Keterangan

1. R. H. Sulaiman 1918 – 1930 Kepala Desa

2. R. Den 1930 – 1939 Kepala Desa

3. R. Ibrahim 1940 – 1947 Kepala Desa

4. R. Marzuki 1947-1951 Kepala Desa

5. Said Ali 1951-1960 Kepala Desa

6. R. Sopian 1960-1982 Kepala Desa

7. Drs. Sahril Das 1982 Kepala Desa

8. R. Sulaiman 1982-1987 Kepala Desa

9. RTS. Maryani 1987 – 1992 Kepala Desa

10. Suhaimi Salam 1992– 1997 Lurah

11. R. Sayuti 1997 – 2002 Lurah

12. R.A. Rahman 2002– 2007 Lurah

13. Drs. Jamawi 2007– 2012 Lurah

14. Sri Wahyuni, SE 2012 – sekarang Lurah

Melihat penduduk dan kepala desa/lurah yang memimpin Kelurahan

Penyengat Rendah, banyaklah yang bergelar Raden dan Ratumas. Hal ini

dikarenakan orang pertama yang mencapai daerah ini untuk dijadikan

pemukiman berasal dari penduduk bernama Raden H. Sulaiman ini. Asal

usulnya raden sendiri menurut ceritanya berasal dari perkawinan campuran

28

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 29

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 43: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

28

antara Melayu dan Jawa berdarah bangsawan (ninggrat) bergelar raden,

sehingga anak cucunya mewarisi gelar ini sampai sekarang.30

2. Letak Geografis

Kelurahan Penyengat Rendah terletak di Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi dengan luas pemukiman 6.2 Km2, luas kuburan 0.63 Km

2,

pekarangan seluas 0.2 Km2 dan luas perkantoran 0.50 Km

2. Kelurahan

Penyengat Rendah memiliki batas-batas dimana:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Batanghari.

b. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Mandalo.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Teluk Kenali.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan sungai Batanghari.31

Keadaan iklim Kelurahan Penyengat Rendah termasuk kategori

beriklim sedang, dikatakan demikian karena pada siang harinya tidak

telalu panas dan pada malam harinya tidak terlalu dingin. Sementara itu,

tidak jauh berbeda dengan daerah tropis lainnya di Propinsi Jambi, maka

keadaan musim di Kelurahan Penyengat Rendah hampir sama yakni

mengalami dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Kondisi suhu

pada siang hari mencapai 360 C dan malam hari mencapai 21

0 C.

32 Kalau

dilihat dari sinar matahari, biasanya terjadi pada bulan Juni sampai bulan

Agustus yang merupakan bulan-bulan yang relatif kering dimana

penyinarannya lebih tinggi dari pada bulan Oktober sampai April yang

relatif basah. Bagi masyarakat, penyinaran matahari digunakan keperluan

30

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 31

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 32

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 44: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

29

rumah tangga seperti untuk mengeringkan pakaian dan lain-lain

sebagainya.

Rata-rata penyinaran matahari sebesar 51% yaitu setara dengan 4,28

jam perhari dan rata setiap bulan yang tertinggi terdapat pada bulan Juni

sebesar 65%, setara dengan 5,41 jam perhari dan yang terendah pada bulan

September sebesar 42% setara dengan 3,5 jam perhari.33

Sumber air bersih

tergantung pada sumur dan sungai batanghari, sumber air yang berasal dari

sumur galian tanah, mereka menggunakan air tersebut untuk memasak,

mandi, mencuci dan keperluan lainnya. Kalau musim kemarau datang

biasanya mereka menggunakan air sungai batanghari untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

B. Struktur Pemerintahan

Kelurahan Kelurahan Penyengat Rendah dipimpin oleh seorang Lurah.

Berjalan atau tidaknya suatu pemerintah kelurahan sangat bergantung pada

kemampuan, kemauan dan kecakapan dari pemimpinnya. Untuk jabatan

sekretaris kelurahan belum ditempati oleh satu petugaspun, karena masih

dalam masa transisi peralihan jabatan. Selanjutnya, mengenai struktur

pemerintahan Kelurahan Penyengat Rendah, adalah sebagai berikut:

33

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 45: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

30

GAMBAR 1:

STRUKTUR PEMERINTAHAN

KELURAHAN PENYENGAT RENDAH TAHUN 201734

34

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

KEPALA KELURAHAN

PENYENGAT RENDAH

Nurbasnelly, SP

Sekretaris

Sri Wahyuni, SE

Kasi Pemerintahan dan

Pelayanan Umum

UZIAH

Kasi Ketentraman dan

Ketertiban

Esti Duma Siahaan

Kasi PMK dan Umum

Rosmini

Pelaksana

Anggun Rahmania

Keterangan

______= Garis Komando

Page 46: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

31

Susunan struktur organisasi pada suatu kelurahan merupakan suatu

kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara program kegiatan-kegiatan

dalam kelurahan tersebut, di sampimg itu juga mempermudah pencapaian

tujuan program pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah kelurahan dan

RT. Kelurahan Penyengat Rendah di atas tentu memiliki banyaknya tugas

yang dibebankan kepadanya. Selengkapnya tugas tersebut sebagai berikut:

1. Kelurahan

Kelurahan mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan sosial kemasyaraktan berdasarkan asas otonomi daerah

dan tugas pembantuan dan tugas lain yang dilimpahkan oleh walikota.

Kelurahan selain mempunyai tugas pokok dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan juga mempunyai

fungsi antara lain:

a. Mengkoordinasi kegiatan pemerintahan di tingkat kelurahan;

b. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat tingkat

kelurahan;

c. mengkoordinasikan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban

umum tingkat kelurahan;

d. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undagan;

e. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasiltas pelayanan

umum;

f. Membina penyelenggaraan aparatur kelurahan;

Page 47: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

32

g. Melaksankan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya.35

2. Sekretaris Kelurahan

Mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam melakukan

pengkoordinasian, penyiapan bahan, penyusunan, perencaaan,

penatausahaan urusan keuangan, kepegawaian umum dan

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Kelurahan. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, Sekretaris Kelurahan mempunyai fungsi:

a. Penelaahan data/ informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja

kelurahan;

b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum

dan teknis opersional urusan Kesekretariatan Kelurahan;

c. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan penyusunan rencana kerja

Kelurahan;

d. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan keuangan;

e. Pelaksanaan koordinasi dsan penyusunan laporan capaian kinerja dan

keuangan Kelurahan;

f. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya;

g. Pengendalian, evalausi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

kesekretariatan;

35

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 48: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

33

h. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai dengan tugas

dan fungsi.36

3. Kepala Seksi Tata Pemerintahan

Mempunyai tugas membantu Lurah dalam melakukan penelaah

data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan kebijakan

pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai

fungsi:

a. Penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja tata

pemerintahan tingkat kelurahan;

b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijan umum

dan teknis operasional urusan pemerintahan di tingkat Kelurahan ;

c. Pengelolaan adminstrasi pemerintahan umum;

d. Pengelolan administrasi kependudukan;

e. Pengelolan administrasi keaagrariaaan;

f. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksannan urusan

pemerintahan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai tugas dan

fungsi.37

4. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam melakukan

penelaahan data informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan

36

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 37

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 49: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

34

kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pembangunan,

pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, Kepala Seksi Pemberdyaaan Masyarakat mempunyai

fungsi:

a. Penelaah data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja

pemberdyaan masyaraktan pada tingkat Kelurahan;

b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijan umum dan

teknis operasional pembangunan urusan pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan lingkungan hidup di tingkat Kelurahan;

c. Sebagai penyusun program dan penyelenggaraan pembinaan dalam

bidang kesejahteraan masyarakat, program di bidang keagamaan,

kesehatan dan pendidikan KB, pembinaan kesejahteraan keluarga dan

organisasi kemasyarakatn lainnya; melaksanakan program pembinaan

dan bantuan sosial disalurkan kepada masyarakat terutama keluarga

miskin; memotifasi program pembinaan pengembangan perekonomian

masyarakat.38

5. Kepala Seksi Kesejahteraan sosial dan Pelayanan Umum

Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum dipimpin oleh

seorang Kasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah

melalui Sekretaris Kelurahan. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan

Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan

perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan

38

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 50: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

35

Kesejahteraan Sosial Pelayanan Umum. Penjabaran tugas Seksi

Kesejahteraan Sosial Pelayanan Umum, adalah:

a. Membuat perencanaan dan program kerja Seksi Kesejahteraan Sosial

dan Pelayanan Umum;

b. Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan pendidikan anak usia dini,

taman kanak-kanak dan pendidikan dasar;

c. Melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan,

generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan

wanita;

d. Melakukan pembinaan terhadap lembaga adat dan keagamaan;

e. Melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan

masyarakat;

f. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan;

g. Melakukan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat,

narkotika, zat adiktif, psikotropika dan bahan berbahaya;

h. Melaksanakan penyuluhan program wajib belajar;

i. Mengkoordinir bantuan-bantuan sosial, serta kegiatan organisasi

kemasyarakatan seperti majlis taklim

j. Menyiapkan data-data yang berhubungan dengan permasalahan sosial

di Kelurahan

k. Melakukan mitigasi dan penanggulangan bencana di Kelurahan

l. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi

Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum;

Page 51: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

36

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.39

6. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam melakukan

penelahaan data informasi sebagai bahan dalam penyusunan rencna kerja

dan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman

dan ketertiban umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi

Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:

a. Penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja

Ketentaman dan Ketertiban Umum tingkat Kelurahan;

b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijan umum

dan teknis opersiaonal urusan ketentraman dan ketertiban umum di

tingkat kelurahan;

c. Pengeloaan urusan ketentraman dan ketertiban umum tingkat

Kelurahan;

d. Penerapan dan penegakan peraturan perundan-undangan;

e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan ketentaman

dan ketertiban umum;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai tugas dan

fungsi.

g. Penyusun program, penyelenggaraan pembinaan lingkungan meliputi

trantib, perlindungan masyarakat, kegiatan pembinaan kebersihan

39

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 52: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

37

keindahan dan sanitasi lingkungan/sarana umum, membantu

menyusun program pembinaan penegakkan dan pelaksanaan PERDA

dan Peraturan lainnya yang telah disepakati bersama.40

C. Keadaan Penduduk, Agama dan Pendidikan

1. Jumlah Penduduk

Penduduk Kelurahan Penyengat Rendah merupakan pedesaan yang

terletak di pinggir kota. Penduduk Kelurahan Penyengat Rendah

berjumlah 11.407 jiwa, laki-laki berjumlah 5.791 jiwa, perempuan

berjumlah 5.616 jiwa dan 3.270 kepala keluarga. Berikut keadaan

penduduk Kelurahan Penyengat Rendah:

Tabel 5

Keadaan Penduduk di Kelurahan Penyengat Rendah41

No Nama Jumlah

1. Jumlah Penduduk Laki-Laki 5791 jiwa

2. Jumlah Penduduk Perempuan 5616 jiwa

3. Jumlah 11407 jiwa

2. Keadaan Agama

Agama yang diakui di Indonesia meliputi Islam, Kristen, Katholik,

Hindu dan Budha. Penduduk Kelurahan Penyengat Rendah sebagian besar

menganut agama Islam, dan mereka menjadikan Islam dan ajarannya

sebagai pedoman dalam kehidupannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

40

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 41

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 53: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

38

Tabel 6

Keadaan Pemeluk Agama di Kelurahan Penyengat Rendah42

No Nama Jumlah (Jiwa)

1. Islam 10356

2. Kristen 4

3. Katholik 1046

4. Hindu 0

5. Budha 0

Jumlah 11406

Masyarakat memerlukan sarana peribadatan untuk melaksanakan

ibadah kepada Tuhan Yang Masa Esa. Berikut sarana peribadatan yang

ada di Kelurahan Penyengat Rendah, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7

Keadaan Sarana Peribadatan di Kelurahan Penyengat Rendah43

No Nama Jumlah

1 Masjid 8 Unit

2 Musholla 4 Unit

Jumlah 12 unit

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa cukup banyak sarana

ibadah di Kelurahan Penyengat Rendah, yang memudahkan masyarakat

untuk beribadah, yaitu 8 masjid dan 4 musholla.

42

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 43

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 54: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

39

3. Keadaan Pendidikan

Pembangunan sektor pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Keberhasilan pembangunan sektor pendidikan dapat dijadikan sebagai

indikator kemajuan suatu bangsa. Mengenai keadan pendidikan penduduk

di Kelurahan Penyengat Rendah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 8

Keadaan Pendidikan Penduduk di Kelurahan Penyengat Rendah44

No Nama Jumlah (Jiwa)

1. Belum Sekolah 770

2. Tidak Pernah Sekolah -

3. Tidak tamat SD 578

4. Tamat SD/Sederajat 955

5. Tamat SLTP/Sederajat 1915

6. Tamat SLTA/Sederajat 3445

7. D-1 S/d D-3 255

8. S-1 S/d S3 102

Jumlah 7250

Di Kelurahan Penyengat Rendah telah dirasakan lengkap sarana dan

prasarana pendidikan. Masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah berupaya

memanfaatkan fasilitas yang ada ini, karena bila bersekolah ke luar

kelurahan akan menambah biaya sekolah. Adapun sarana dan prasarana

pendidikan yang tersedia di Kelurahan Penyengat Rendah ini, yakni:

44

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 55: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

40

Tabel 9

Keadaan Sarana Pendidikan di Kelurahan Penyengat Rendah45

No Nama Jumlah

1 Kelompok Bermain 5 Unit

2 Taman Kanak-Kanak 5 Unit

3 Sekolah Dasar 4 Unit

5 Jumlah 14 Unit

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa lembaga pendidikan

di Kelurahan Penyengat Rendah sangat banyak dan sangat memadai untuk

suatu daerah Kelurahan.

D. Keadaan Sosial dan Ekonomi

1. Sosial

Sebagaimana halnya masyarakat kelurahan pada umumnya, yang

senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan serta hubungan baik

antara sesama masyarakat, maka masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah

pun selalu menerapkan hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Sifat gotong

royong, musyawarah dan saling tolong menolong antara satu dan lainnya

sudah menjadi kebiasaan yang melembaga di kalangan masyarakat

setempat. Begitu juga halnya hubungan antara kaum remaja berjalan

dengan harmonis, maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan masyarakat

Kelurahan Penyengat Rendah berjalan dengan normal seperti layaknya

hidup bermasyarakat.

45

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 56: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

41

Adat yang dimaksud di sini adalah adat yang berupa peraturan tata

cara yang berasal dari nenek moyang, ataupun nenek mamak, tua

tengganai serta pemuka masyarakat yang berdasarkan syara’ dan

bersumber kepada Kitabullah sehingga adat tidak merusak dan

mempengaruhi nilai-nilai aqidah maupun syariat itu sendiri. Adat yang

diadatkan adalah mufakat para penghulu beserta cerdik pandai negeri.

Kesepakatan ini dapat berubah sesuai dengan perubahan zaman yang

patut, dan adat yang terdapat adalah kebiasaan yang diadakan di kalangan

masyaraka itu sendiri.

Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat penulis ambil suatu

pemahanan bahwa masalah adat istiadat yang ada di Kelurahan Penyengat

Rendah ini masih terlihat Islami dan tetap mempertahankan nilai-nilai

moral dan etika, sehingga masyarakat di kelurahan ini mempunyai nilai-

nilai terhadap agama.

Penduduk yang menetap di Kelurahan Penyengat Rendah dalam

kehidupan sehari-hari mereka hidup saling berdampingan dan saling

tolong-menolong satu dengan yang lainnya. Dalam pergaulan sehari-hari

mereka masih memperhatikan adat-istiadat. Adat-istiadat merupakan

pedoman yang dipegang teguh oleh orang tua dan anak di Kelurahan

Penyengat Rendah.

Di sisi lain masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah juga memiliki

jiwa sosial yang baik. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan

lingkungan, 1 sampai 2 kali dalam sebulan warga Kelurahan Penyengat

Page 57: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

42

Rendah selalu mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan, parit

dan sarana umum lainnya yang terdapat di Kelurahan Penyengat Rendah.

Pemuda dan orang tua membaur menjadi satu bekerja membersihkan

lingkungan tempat mereka hidup dan tinggal di sana, tepatnya di

Kelurahan Penyengat Rendah. Sifat gotong royong juga ditampakkan oleh

masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah dalam berbagai hal, seperti

dalam kegiatan pesta pernikahan dimana di antara masyarakat saling bantu

membantu dalam kegiatan tersebut.46

Seperti diketahui bagi masyarakat Melayu Jambi yang terkenal

dengan Undang-Undang Adat secara turun-temurun, hal tersebut masih

dapat dipertahankan, mereka tetap mengenal istilah-istilah sebagai berikut:

Titian teras bertangga batu, maksudnya titian teras merupakan adat,

sedangkan bertangga batu adalah syara′ dan kitabullah. Sehingga hukum

adat tersebut haruslah dijalankan dengan wibawa yang kuat, sedangkan

teras adalah bagian dari pada inti kayu yang tidak mudah dipatahkan

namun dapat dipindahkan atau dialihkan.47

Sehingga hukum syara′ yang disebut bertangga batu, hukum yang

positif dan permanen baik menghadap ke bawah maupun menghadap ke

atas, dan tidak dapat dipikuli diajak (dipindahkan) dan tidak mempunyai

prioritas bagi seseorang, bila sesuatu haram haruslah dikatakan haram,

najis haruslah dikatakan najis, makruh tetaplah makruh, yang benar dibela

yang salah dihukum seperti ungkapnya di bawah ini: ”Raja Adil raja

46

Observasi, 16 Juni 2017 47

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 58: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

43

disembah, Raja zalim raja disanggah, Jalan berabah yang diturut, Amar

makruf nahi munkar”48

Berbuat di luar kebiasaan, berarti menentang orang banyak

menentang adat dan syara′, adat dan syara′ merupakan cermin gendang

yang tak pernah kabur, pedoman yang jelas haruslah diikuti tanpa ada

pilihan lain. Tak lapuk di hujan tak lekang di panas, maksudnya yang salah

tetap dihukum, hutang haruslah dibayar, hilang ganti, ngilih menggantikan

lantak nan tak goyah. Maksudnya tugas menjalankan keadilan dan

kebenaran bagi pemimpin yang adil, tetap dalam pendiriannya, sifat

pemimpin yang baik.49

Adapun ciri-ciri adat-istiadat yang ada dalam masyarakat di

Kelurahan Penyengat Rendah ini adalah, karena mayoritas penduduknya

adalah beragama Islam, untuk segala adat dan aturan yang dilakukan

dalam masyarakat ini bersendikan Islam dan keagamaan seperti

pelaksanaan dalam acara-acara perkawinan, pernikahan, pembacaan do’a

selamat, pencukuran, akikah maupun mengkhitankan anak.50

Masyarakat

Kelurahan Penyengat Rendah pada hari besar keagamaan, seperti Idul

Fitri, Idul Adha mereka saling kunjung-mengunjungi, dan tak lupa juga

mereka selalu membantu saudara mereka yang tertimpa musibah. Dengan

sedikit menyisihkan rizki untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak

menerimanya. Terutama untuk anak-anak yatim piatu, janda-janda tua

yang ada di Kelurahan Penyengat Rendah. Biasanya pemberian sedekah

48

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 49

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017 50

Observasi, 16 Juni 2017

Page 59: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

44

ini dilakukan pada bulan Ramadhan dan menjelang hari Raya Idul Fitri.

Bentuk pertolongan yang mereka berikan berupa materi, uang, tenaga, dan

nasehat yang baik, itu semuanya diberikan dengan ikhlas tanpa ada rasa

pamrih.

2. Ekonomi

Keadaan mata pencaharian pendududuk Kelurahan Penyengat

Rendah berikut penulis keadaan mata pencaharian penduduk:

Tabel 10

Keadaan Mata Pencaharian di Kelurahan Penyengat Rendah51

No Nama Jumlah (Jiwa)

1. PNS 412

2. ABRI 36

3. Swasta 1121

4. Tani 507

5. Pertukangan 129

6. Buruh Tani 151

7. Pensiunan 150

8. Nelayan 39

9. Pemulung 50

10. Jasa 129

Jumlah 2724

Mayoritas penduduk Kelurahan Penyengat Rendah adalah Pegawai

Negeri. Tetapi ada sebagian Kelurahan Penyengat Rendah yang memiliki

kegiatan ekonomi berbeda yaitu buruh, pedagang dan lain lain.

51

Dokumentasi Kelurahan Penyengat Rendah, 2017

Page 60: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat

Rendah Kota Jambi

Dalam penelitian tentang pelaksanaan program KB pada Kelurahan

Penyengat Rendah, peneliti akan mengkaji dan membahasnya berdasarkan

teorinya. Secara kajian teoritis implementasi kebijakan sebagai suatu proses

melaksanakan keputusan kebijakan yang biasanya dalam bentuk undang-

undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah dan program-program

pemerintah. Sehingga dalam pelaksanaannya dibutuhkan penilaian terhadap

evaluasi pelaksanaan kebijakan tersebut. Dimana dengan adanya penilaian

ini diharapkan kajian yang dilakukan tentang evaluasi pelaksanaan kebijakan

dapat memberikan kontribusi dan dampak yang positif bagi sasaran

kebijakan dan pelaksana kebijakan.

Kelancaran prosedur rutinitas dalam melaksanakan program KB sudah

dilakukan dengan cukup baik. Hasil wawancara dengan Mey Novitasari,

selaku pegawai puskesmas setempat mengatakan:

Buktinya penyusunan rencana dalam melaksanakan program ini

dilakukan, bahkan proses evaluasi juga dilakukan oleh implementor

untuk bisa menemukan formula yang tepat dalam mengimplementasikan

program KB di Kelurahan Penyengat Rendah. Namun kendala

penyediaan anggaran dalam melaksanakan kegiatan program KB

membuat banyak tantangan dan halangan untuk bisa

mengimplementasikan program ini dengan maksimal. Sehingga sangat

wajar saja apabila dari data sekunder yang diterima tentang masyarakat

45

Page 61: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

46

yang mengikuti program KB di Kelurahan Penyengat Rendah masih

sangat kecil sekali.52

Kelurahan Penyengat Rendah itu memiliki jumlah penduduk ± 11.407

jiwa, namun yang baru mengikuti program KB hanya 739 jiwa. Sehingga

dapat membuktikan bahwa pelaksanaan program KB masih belum maksimal.

Karena masih banyak masyarakat yang tidak menginginkan untuk ikut

dalam program KB yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat dan

daerah dalam upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas. Rendahnya

respon masyarakat untuk mengikuti program KB memang tidak semata-mata

karena kurangnya penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh BPMKB

kepada masyarakat di setiap Kelurahan Penyengat Rendah. Namun masih

rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya program KB dalam

menciptakan keluarga yang berkualitas. Selain itu juga faktor rendahnya

pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan program KB membuat mereka

enggan untuk mengikuti program ini dengan baik. Sehingga masyarakat

kurang memperdulikan pelaksanaan program KB yang dicanangkan oleh

pemerintah.

Wawancara dengan Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah

mengatakan bahwa:

Ditinjau dari tingkat perekonomian yang dimiliki oleh masyarakat di

Kelurahan Penyengat Rendah sebagai fokus penelitian, sebenarnya

sudah menunjukkan perkembangan ekonomi yang signifikan. Semenjak

masyarakat mulai menjadikan perkebunan karet dan sawit sebagai mata

pencaharian utama. Kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh

masyarakat di Kelurahan Penyengat Rendah juga menjadi alasan bagi

52

Wawancara Mey Novitasari, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 26 Juli 2017

Page 62: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

47

masyarakat untuk kurang peduli terhadap program KB yang

dilaksanakan.53

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa ditinjau dari

tingkat perekonomian yang dimiliki oleh masyarakat di Kelurahan Penyengat

Rendah sebagai fokus penelitian, sebenarnya sudah menunjukkan

perkembangan ekonomi yang signifikan. Semenjak masyarakat mulai

menjadikan perkebunan karet dan sawit sebagai mata pencaharian utama.

Kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat di Kelurahan Penyengat

Rendah juga menjadi alasan bagi masyarakat untuk kurang peduli terhadap

program KB yang dilaksanakan

Kepatuhan implementor dalam pelaksanaan program keluarga berencana

sudah berjalan dengan cukup baik. Dimana implementor yang patuh akan

tujuan dan sarasan pelaksanaan program serta tugas dan fungsi yang sudah

ditetapkan dalam melaksanakan program.

Kepatuhan akan tujuan dan sasaran yang dilakukan jelas diwujudkan

untuk merealisasikan keluarga yang berkualitas dan wanita yang memiliki

keinginan untuk mengikuti program keluarga berencana. Sebab menciptakan

keluarga yang berkualitas merupaka upaya untuk memiliki genarasi-generasi

muda yang produktif dalam segalan bidang. Salah satu pendukungnya adalah

kekuatan ekonomi keluarga untuk bisa membiayai seluruh kehidupan anak

agar menjadi anak yang berkualitas. Dimana apabila satu keluarga hanya

memiliki anak sesuai anjuran dari program keluarga berencana, diharapkan

kekuatan ekonomi keluarga yang dimiliki dapat mewujudkan anak-anak yang

53

Wawancara Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah pada Tanggal 26 Juli 2017

Page 63: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

48

berkualitas. Sehingga fakta ini juga akan menghilangkan persepsi masyarakat

umumnya bahwa “banyak anak banyak rezeki”.

Wawancara dengan Sri Wahyuni, SE., Sekretaris Lurah Penyengat

Rendah mengatakan bahwa:

Dari data yang diperoleh bahwa di Kelurahan Penyengat Rendah setiap

tahun jumlah peserta KB meningkat cukup banyak, walaupun dari angka

kelahiran juga meningkat dalam setiap tahunnya. Fakta ini menjelaskan

bahwa kemauan dan kepedulian masyarakat di Kelurahan Penyengat

Rendah untuk mengikuti program KB sudah mulai meningkat, tetapi bila

dibandingkan dengan jumlah KK yang ada masih ada 50% lagi

masyarakat yang belum mengikuti program KB. Kondisi inilah yang

membuat angka kelahiran masih belum dapat ditekan dan masih tinggi.54

Hal ini membuat pemerintah kelurahan sebagai pelaksana program KB

harus memiliki komitmen bersama untuk segera memberikan penjelasan dan

pemaparan kepada 50% KK yang belum mengikuti program KB, agar

memiliki keinginan untuk ikut program KB. Walaupun pelaksanaan

penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan akan terbentur dengan pembiayaan

dan tenaga penyuluh yang dimiliki. Namun pemerintah harus bisa

memanfaatkan anggaran yang dimiliki untuk memaksimalkan program

penyuluhan dan sosialisasi yang akan dilakukan, dalam upaya memberikan

pemahaman dan penjelasan akan program KB.

Walaupun sebenarnya kekurangan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi

yang dilakukan oleh pihak pemerintah diakui oleh masyarakat, tetapi

setidaknya implementor harus memiliki skala prioritas pada setiap

kecamatan untuk bisa mengikuti penyuluhan dan sosialisasi tentang program

54

Wawancara Sri Wahyuni, SE., Sekretaris Lurah Penyengat Rendah Pada Tanggal, 11 Juli

2017

Page 64: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

49

KB. Namun demikian pun, pihak implementor harus siap untuk menghadapi

ketidakpedulian masyarakat atau keacuhan masyarakat akan sosialisasi dan

penyuluhan yang akan dilakukan tentang program KB.

Hasil wawancara dengan Dewi Mulia, selaku pegawai puskesmas

setempat mengatakan:

Apalagi prioritas masyarakatnya adalah masyarakat yang berada di

wilayah pinggiran, yang tentunya sedikit sulit merubah frame

berfikirnya untuk bisa mengikuti program KB. Karena apabila ada

kegiatan seperti ini yang dilakukan oleh pihak implementor, masyarakat

selalu memiliki alasan tertentu untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Misalnya saja alasan sibuk mengurusi pekerjaan yang dimilikinya,

seperti bekerja di pabrik dan lain sebagainya.55

Pihak implementor harus bisa mengantisipasi kemungkinan-

kemungkinan seperti ini, agar pelaksanaan program yang dilakukan dapat

mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil wawancara dengan Dewi Mulia,

selaku pegawai puskesmas setempat mengatakan:

Tetapi dari hasil informasi yang diperoleh bagi kaum wanita yang

berada di sekitar Kelurahan Penyengat Rendah, mereka sudah sangat

peduli dengan program KB. Sebab mereka telah menginginkan memiliki

keluarga yang berkualitas dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki.

Sehingga banyak kaum wanita yang melahirkan di sekitar wilayah

Kelurahan Penyengat Rendah juga sudah meminta bantuan jasa dokter

ahli kandungan atau bidan. Setelah proses kelahiran berjalan dengan

lancar, mereka pun langsung mengikuti program KB dengan memiliki

alat kontrasepsi yang paling cocok dan relevan.56

Pemahaman kaum wanita ini diperoleh melalui media eletronik dan

media massa yang tersedia sebagai penjelas terhadap pentingnya program KB

bagi kaum wanita dan keluarga di masa-masa yang akan datang.

55

Wawancara Dewi Mulia, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 11 Juli 2017 56

Wawancara Dewi Mulia, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 20 Juli 2017

Page 65: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

50

B. Kebijakan Pemerintah terhadap Program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi

Kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi adalah:

1. Melaksanakan Visi Program KB

Visi Keluarga berencana adalah Tumbuh Seimbang. Untuk

mewujudkan visi tersebut maka ditetapkanlah misi program KB, yaitu

“Mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan

mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera”. Keberhasilan Program

KB ditandai dengan penurunan laju pertumbuhan penduduk, penurunan

tingkat fertilitas dan Melembaga NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

dan Sejahtera) peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan program KB oleh LSM, swasta, tokoh masyarakat, dan

instansi pemerintah lainnya.

Menurut Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah mengatakan

bahwa:

Program KB dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Ada

macam-macam pilihan alat kontrasepsi, jika ingin menunda

kehamilan hendaknya memakai kondom, pil, atau suntik. Jika ingin

mengatur jarak kelahiran bisa menggunakan implant atau

IUD/spiral. Dan apabila tidak ingin hamil lagi bisa menggunakan

MOP/vasektomi atau MOW/tubektomi.57

Masing-masing alat mempunyai keunggulan dan kelemahan

sendiri-sendiri, jadi pasangan usia subur bisa memilih sesuka hati yang

dianggapnya cocok dengan mereka. Program KB di Kelurahan Penyengat

57

Wawancara Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah pada Tanggal 16 Juni 2017

Page 66: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

51

Rendah pada umumnya sama dengan program KB di manapun. Perbedaan

hanya terdapat pada cara pengimplementasian atau pelaksanaannya pada

masing-masing daerah saja. Cara pengimplementasian program tersebut

bergantung pada para pelaksana program dan partisipasi masyarakat

daerah setempat.

2. Sosialisasi dan Komunikasi Aktif tentang Program KB dengan Masyarakat

Salah satu faktor penting berhasilnya sebuah implementasi kebijakan

adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan

proses penyampaian informasi dari implementor kepada implementor di

level bawahnya. Pelaksanaan program KB tidak terlepas dari banyaknya

agen pelaksana yang terlibat dalam proses pelaksanaannya, yang dimaksud

disini adalah Bapemas dan KB, PLKB Kecamatan Telanaipura dan Kader

IMP Kelurahan Penyengat Rendah. Maka dari itu dibutuhkan komunikasi

yang baik juga agar program KB dapat berhasil dan mampu mencapai

tujuannya.

Sehubungan dengan komunikasi dalam pelaksanaan program KB,

agen pelaksana yang terkait sudah diberikan sosialisasi terkait program

KB, agen pelaksana tersebut dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi

mengenai program KB, proses sosialisasi ini dikhususkan kepada para

agen pelaksana yang terlibat untuk terjun di lapangan ketika pelaksanaan

program KB. Sosialisasi ini bertujuan agar para petugas mempunyai

pengetahuan mengenai program KB.

Page 67: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

52

Hasil wawancara dengan Titin, selaku pegawai puskesmas setempat

mengatakan:

Tidak hanya para petugas saja yang diberikan sosialisasi terkait

program KB, masyarakat juga diberikan sosialisasi mengenai

program tersebut. Namun, masalah yang ditemukan di lapangan

adalah masih banyak warga yang belum mengetahui mengenai

program KB. Masyarakat identik dengan tidak terlalu peduli

mengenai program ini.58

Menurut Rts. Nur Ainun, salah satu akseptor KB di Kelurahan

Penyegat Rendah mengatakan bahwa: “Masih banyak warga yang belum

mengetahui mengenai program KB dan cenderung tidak terlalu peduli

mengenai program ini.”59

Menurut Elmi Fitir, salah satu akseptor KB di Kelurahan Penyegat

Rendah mengatakan bahwa: “saya temukan masih ada yang warga yang

enggan mengikuti program KB.”60

Terbukti dengan hasil wawancara kepada informan-informan dari

kalangan masyarakat yang sebagian besar enggan berpartisipasi dalam

program KB.

3. Mendidik Masyarakat Agar yang Berkualitas dalam Memiliki Anak

Program KB ini menawarkan keluarga yang berkualitas dengan

memiliki anak hanya cukup dua saja. Tetapi masyarakat yang tetap

mengikuti budaya masih banyak yang menginginkan punya anak lebih dari

dua, sehingga sulit untuk ikut serta dalam program KB yang dilaksanakan.

58

Wawancara Titin, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 27 Juni 2017 59

Wawancara Rts. Nur Ainun, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah Pada

Tanggal 26 Juli 2017 60

Wawancara Elmi Fitir, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah Pada

Tanggal 26 Juli 2017

Page 68: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

53

Realita ini banyak terjadi kepada ibu-ibu yang lebih senior dan tinggal

desa, serta jauh dari informasi tentang program KB. Menurut Rts. Ainun,

salah satu akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah mengatakan bahwa:

“Jumlah anak yang tidak banyak membuat kami bisa merencanakan

kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan dengan baik.”61

Menurut Ida Royani, salah satu akseptor KB di Kelurahan Penyegat

Rendah mengatakan bahwa: “Takut anak banyak, nanti kehidupan masa

depannya bagaimana, maka kami juga merencanakan KB.”62

Sebab

banyak ibu-ibu muda ini berpemikiran kedepannya persaingan untuk

memperoleh sesuatu sangat ditentukan oleh kualitas yang dimiliki oleh

seseorang. Oleh karenanya itu mereka harus bisa mempersiapkan anak-

anak mereka menjadi salah satu yang terbaik dengan memenuhi

kebutuhan pendidikannya.

Salah satunya dengan melakukan perencanaan kepemilikan anak

dalam keluarga, agar bisa menyusun keluarga yang berkualitas. Realita

inilah yang membuat banyak ibu-ibu muda mengikuti program KB yang

dilaksanakan agar bisa mempersiapkan keluarga yang berkualitas.

C. Evaluasi Program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Penyengat

Rendah Kota Jambi

Untuk memperoleh penjelasan baik atau buruknya pelaksanaan

program KB di Kelurahan Penyengat Rendah, maka berikut penjelasannya:

61

Wawancara Rts. Ainun, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah Pada

Tanggal 26 Juli 2017 62

Wawancara Ida Royani, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah Pada

Tanggal 26 Juli 2017

Page 69: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

54

1. Pedoman Kerja

Untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan tentunya

menegaskan standar, tujuan dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh

para pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan

penilaian atas tingkat ketercapaian standar, tujuan dan sasaran tersebut.

Menurut Sri Wahyuni, SE, Sekretaris Lurah Penyengat Rendah

mengatakan bahwa: “Pelaksanaan program KB di Kelurahan Penyengat

Rendah belum memiliki pedoman pelaksanaan dalam pelaksanaannya.

Artinya, mereka bekerja tanpa adanya pedoman pelaksanaan.”63

Menurut teori, untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu

kebijakan harus berpedoman pada pedoman pelaksanaan. Oleh karena itu,

program KB kurang optimal disebabkan karena pedoman pelaksanaan

program KB tidak ada, sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan

intrepretasi masing-masing petugas.

Hasil wawancara dengan Dewi Mulia, selaku pegawai puskesmas

setempat mengatakan:

Sementara itu tujuan dari program KB yang diharapkan dapat

mengendalikan angka kelahiran penduduk sudah terwujud namun

kurang optimal. Hal tersebut dikarenakan pencapaian tujuan

cenderung bergantung pada partisipasi masyarakat, dan pada lokasi

penelitian partisipasi masyarakat rendah.64

63

Wawancara Sri Wahyuni, SE, Sekretaris Lurah Penyengat Rendah pada Tanggal 16 Juni

2017 64

Wawancara Dewi Mulia, Selaku Pegawai Puskesmas pada Tanggal 16 Juni 2017

Page 70: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

55

Hasil wawancara dengan Sunarti, salah satu akseptor KB di

Kelurahan Penyengat Rendah mengatakan: “Saya mengikuti program KB

agar dapat mengendalikan angka kelahiran saya.”65

Adanya standar dan tujuan kebijakan ada juga sasaran yang harus

dituju dalam pelaksanaan program KB. Keberhasilan dalam implementasi

juga tepatnya sasaran yang dituju. Dalam hal ini sasaran dari pelaksanaan

program KB adalah seluruh pasangan usia subur yang bertempat tinggal di

sekitar lokasi penelitian. Sehubungan dengan ini kebijakan dari program

KB sendiri sudah tepat sasaran.

2. Sumber Daya Manusia, Finansial dan Waktu

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

suatu kebijakan adalah sumber daya. Implementasi kebijakan perlu adanya

dukungan sumber daya baik sumber daya manusia (human resources)

maupun sumber daya non manusia (non-human resources). Kemampuan

memanfaatkan sumber daya yang tersedia juga akan mempengaruhi

keberhasilan proses implementasi kebijakan.

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sangat penting

dalam proses pelaksanaan program KB, karena pada dasarnya sumber daya

manusia adalah penggerak dari kebijakan tersebut. Hasil wawancara

dengan Titin, selaku pegawai puskesmas setempat mengatakan: “Sumber

65

Wawancara Sunarti, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyengat Rendah pada

Tanggal 16 Juni 2017

Page 71: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

56

daya manusia yang menjalankan pelaksanaan program KB di Kelurahan

Penyengat Rendah yaitu petugas KB dan bidan kelurahan.”66

Petugas KB sudah ditempatkan dan difungsikan dalam tugasnya

masing-masing. PLKB sudah dibekali sosialisasi mengenai program KB

oleh Petugas KB Kota Jambi. Dalam pemilihan PLKB, Petugas KB

memilih para petugas yang kompeten dan terampil, sehingga petugas

mampu mempunyai kecepatan, ketepatan dan ketanggapan dalam praktik

pelaksanaan program KB. Dapat disimpulkan bahwa dalam praktik

pelaksanaannya, program KB sudah didukung dengan sumber daya yang

terampil dan kompeten dalam bidangnya.

Sumber daya finansial adalah sumber daya yang berkaitan dengan

alokasi dana. Walaupun dalam pelaksanaan program KB sudah didukung

sumber daya yang baik, maka akan menjadi masalah ketika tidak adanya

dana dalam pelaksanaan tersebut. Hasil wawancara dengan Mey

Novitasari, selaku pegawai puskesmas setempat mengatakan:

Sumber daya finansial yang terdapat dalam pelaksanaan program

KB, yaitu para kader KB mendapatkan gaji jika mereka dapat

mengajak warga untuk menjadi akseptor KB. Namun, mereka harus

mengantarkan dalam pemasangan alat kontrasepsi dan memantau

dalam 3 hari berturut-turut setelah pemasangan.67

Dana tersebut diperoleh dari APBD Kota Jambi. Sedangkan untuk

alat kontrasepsi ditanggung oleh APBN. Sumber daya lain adalah sumber

daya waktu adalah sumber daya terkait ketepatan waktu. Dalam hal ini

subjek yang diteliti adalah para petugas pelaksana program KB. Fakta

66

Wawancara Titin, Selaku Pegawai Puskesmas pada Tanggal 16 Juni 2017 67

Wawancara Mey Novitasari, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 21 Juni 2017

Page 72: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

57

dilapangan ditemukan bahwa waktu pelaksanaan program KB adalah

pertemuan rutin 3 bulan sekali oleh PLKB dan Kader IMP, untuk kegiatan

yang lainnya tidak dilakukan menggunakan jadwal tertentu.68

Mereka

bekerja apabila mendapatkan akseptor dan apabila akseptor kurang dari

target saja.

3. Komunikasi antar Petugas KB

Selanjutnya yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu

kebijakan adalah komunikasi. Implementasi yang efektif terjadi apabila

para pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan mereka

kerjakan. Pengetahuan atas apa yang akan mereka kerjakan dapat berjalan

bila komunikasi berjalan dengan baik, sehingga setiap keputusan kebijakan

dan peraturan implementasi harus dikomunikasikan kepada setiap bagian

agar para implementor konsisten dalam melaksanakan setiap kebijakan

yang akan diterapkan dalam masyarakat.

Sehubungan dengan implementasi program KB yang merupakan

kebijakan yang bersifat top down, maka perlu adanya koordinasi dan

komunikasi yang efektif antar agen pelaksana terkait baik mulai dari

implementor kebijakan sampai dengan level bawahnya. Munculnya sebuah

kebijakan baru, seorang implementor perlu untuk mengkoordinasikan

kebijakan kepada anggota di level bawahnya.

Hasil wawancara dengan Mey Novitasari, selaku pegawai puskesmas

setempat mengatakan:

68

Observasi, 21 Juni 2017

Page 73: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

58

Agen pelaksana selama ini sudah berkomunikasi secara aktif. Agen

pelaksanaan dari Kota Jambi, Kecamatan Telanaipura, Kader

Kelurahan Penyengat Rendah, serta RW yang mempunyai masing-

masing tugas yang sangat penting dalam praktik pelaksanaannya.

Dalam praktik pelaksanaan program KB, Bentuk koordinasi

dilakukan secara bertahap.69

Dengan adanya penyampaian informasi yang jelas,

pengkomunikasian yang tepat, dan pembagian pekerjaan kepada para

bawahan oleh implementor maka setiap petugas akan mengerjakan

pekerjaannya sesuai dengan wewenang yang diterima. Mengingat

program KB merupakan suatu program yang bersifat top down, maka

banyak melibatkan agen pelaksana terkait demi melancarkan sebuah

program tersebut. Dengan banyaknya agen pelaksana yang terlibat dalam

pelaksanaan program KB tentunya proses koordinasi harus sangat

diperlukan. Koordinasi dalam pelaksanaan program KB adalah sebuah

bentuk kerja sama agen pelaksana yang terlibat. Keterlibatan agen

pelaksana tersebut yang pada akhirnya akan melancarkan pelaksanaan

program KB di Kelurahan Penyengat Rendah.

4. Karakteristik Agen Pelaksana

Keberhasilan yang dapat dicapai dalam menjalankan sebuah

kebijakan tidak lepas dari karakteristik yang dimiliki oleh badan pelaksana

kebijakan. Badan pelaksana disini dapat meliputi organisasi formal dan

organisasi informal.

Hasil wawancara dengan Dewi Mulia, selaku pegawai puskesmas

setempat mengatakan: “Sehubungan dengan ini, pelaksanaan program KB

69

Wawancara Mey Novitasari, Selaku Pegawai Puskesmas pada Tanggal 21 Juni 2017

Page 74: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

59

melibatkan beberapa agen pelaksana dari provinsi, Kota Jambi dan

kelurahan yang bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan

program ini.”70

Petugas pelaksana pelaksanaan program KB berasal dari Bidang

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Di bawah bidang tersebut

juga dibentuk sub bidang Keluarga Berencana. Tugas pokok yang

dilaksanakan oleh KB Kota Jambi adalah sosialisasi dan distribusi alat-alat

kontrasepsi. Selain tugas pokok di atas, monitoring, evaluasi, asistensi,

fasilitasi, dan supervisi juga merupakan tugas petugas KB Kota Jambi

dalam pelaksanaan program KB.

Pihak Kecamatan juga berperan dalam pelaksanaan program KB.

Tugasnya adalah meneruskan pelaksanaan program di tingkat kecamatan

dengan membentuk kader kelurahan. Pihak kecamatan juga bertugas untuk

memberikan sosialisasi atau penyuluhan pada kader kelurahan sehingga

mereka dapat melaksanakan tugasnya, yaitu dalam mencari akseptor KB.

Selain itu, pihak kecamatan juga bertugas mengantarkan warga yang

hendak memasang alat kontrasepsi dan memantau selama 3 hari berturut-

turut setelah pemasangan.

5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat

Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat merupakan salah satu

indikator pendukung pelaksanaan program KB, mengingat bahwa program

70

Wawancara Dewi Mulia, Selaku Pegawai Puskesmas Pada Tanggal 27 Juni 2017

Page 75: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

60

KB adalah sebuah kebijakan yang ditujukan kepada publik sehingga

banyak kondisi sosial, politik dan ekonomi saat pelaksanaannya.

Observasi penulis menemukan bahwa kondisi sosial pada saat

pelaksanaan program KB di Kelurahan Penyengat Rendah adalah

banyaknya warga Kelurahan tersebut yang kurang antusias dengan adanya

program ini.71

Warga kurang memahami atau kurang mempunyai

kesadaran akan pentingnya KB. Beberapa faktor menjadi penyebab

rendahnya antusiasme warga, seperti rendahnya tingkat pendidikan

mereka, terlalu fanatic terhadap agama yang dianut, dan lain sebagainya.

Menurut Neni, salah satu akseptor KB di Kelurahan Penyegat

Rendah mengatakan bahwa: “Saya pendidikan masih rendah dan tidak

mengetahui program KB.”72

Kebijakan pelaksanaan program KB disini adalah Pemerintah Kota

Jambi (Walikota) selalu mendukung dengan menghadiri, memberikan

sambutan, dan memberikan semangatnya kepada warga dan agen

pelaksana pada setiap kegiatan/acara KB untuk memotivasi agen pelaksana

dalam meningkatkan kinerja mereka. Camat dan Lurah juga memberikan

dukungan dengan menyediakan tempat yang digunakan di tiap kegiatan

pelaksanaan program, salah satu contohnya yaitu menyediakan tempat

untuk PLKB yang ditugaskan Bapemas dan KB di tiap kecamatan.

Wawancara dengan Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah

mengatakan bahwa:

71

Wawancara, 3 Juli 2017 72

Wawancara Neni, Salah Satu Akseptor KB di Kelurahan Penyegat Rendah pada Tanggal 26

Juli 2017

Page 76: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

61

Kondisi ekonomi yang terjadi saat pelaksanaan program KB adalah

kemiskinan pada warga sekitar Kelurahan Penyengat Rendah.

Keadaan ini yang menjadikan program KB kurang mendapatkan

respon yang bagus. Warga terlalu memikirkan biaya yang harus

ditanggung saat pemasangan KB. Warga juga lebih memprioritaskan

kebutuhan hidup sehari-hari daripada digunakan untuk ber-KB.73

Bapemas dan KB, dan Pemerintah Kota Jambi sudah memikirkan

apa yang dikhawatirkan warga. Mereka juga sudah membuat solusinya

dengan menggratiskan apabila ada yang ingin mendaftar. Hanya saja

mungkin kesadaran warga mengenai KB yang kurang.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap program Keluarga Berencana

(KB) di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi dapat dianalisis bahwa

administrasi program yang belum jelas dan tidak tertib. Administrasi yang

tidak jelas nampak dari tidak adanya pedoman standar, tujuan dan sasaran

tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan atau agen

pelaksana KB di kelurahan ini. Administrasi yang tidak tertib juga

menyebabkan informasi mengenai Program Keluarga Berencana (KB)

tidak satu sumber. Misalnya data mengenai banyaknya warga Kelurahan

tersebut yang kurang antusias dengan adanya program ini, namun tidak

ada data/angkanya.

73

Wawancara Nurbasnelly, SP, Lurah Penyengat Rendah pada Tanggal 27 Juni 2017

Page 77: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan di atas dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut: Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)

di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambidi mana di mana pihak

implementor program KB memiliki tingkat kepatuhan dalam melaksanakan

tugas yang dibebankan dan cukup mematuhi prosedur rutinitas yang

ditetapkan dalam pelaksanaan program KB. Kepatuhan implementor

ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi

yang diberikan dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pelaksanaan

program KB yang ditetapkan.

Kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana (KB) di

Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi dengan upaya pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dilakukan untuk merealisasikan tujuan dan sasaran dengan

melakukan sosialisasi dan pendidikan keluarga agar memiliki anak yang

berkualitas.

Evaluasi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan

Penyengat Rendah Kota Jambi memperlihatkan masih kurangnya sosialiasasi

dalam pelaksanaan Program KB secara jelas dan menyeluruh, kemudian

terbatasnya sumber Daya Manusia (SDM) menyebabkan lambatnya proses

pendistribusian alat kontrasepsi berupa pil KB ke beberapa daerah terpencil.

Page 78: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

63

B. Saran-Saran

Dari hasil pemaparan mengenai Implementasi program KB di

Kelurahan Penyengat Rendah, maka saran yang dapat disampaikan oleh

peneliti guna perbaikan pelaksanaan program KB adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan program KB harus berdasarkan pedoman pelaksanaan,

sehingga agen pelaksana tidak menjalankan program berdasarkan

intrepretasinya masing-masing. Komunikasi dan koordinasi antar agen

pelaksana dan warga juga harus ditingkatkan, dengan cara sosialisasi sehingga

warga benar-benar paham mengenai KB.

Petugas pelaksana program KB harus sesuai dengan kebutuhan, baik itu

jumlah maupun kemampuannya. Oleh karena itu, kader IMP harus dipilih

sesuai dengan kemampuannya, karena pelaksanaan program KB tidak

mempunyai pedoman. Pelaksanaan hanya bergantung dengan intrepetasi

masing-masing petugas.

Dukungan untuk program KB sangat diperlukan, karena dukungan akan

memotivasi agen pelaksana untuk lebih meningkatkan kinerja mereka.

Pemerintah Daerah lebih menunjukan komitmennya dengan penyediaan

dukungan pembiayaan untuk kegiatan operasional dan kegiatan pelayanan KB

dan KR. Seperti meningkatkan alokasi anggaran untuk agar dapat

menyelenggarakan kegiatan yang berperan penting di masyarakat untuk

peningkatan peran serta pria dalam KB.

Page 79: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

64

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran dan Terjemahnya.

Anonim, Kurikulum dan Modul: Pelatihan Bidang Poskesmas dalam

Pengembagan Desa Siaga, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007.

Al-Imam Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari. Al-Makhtab Al-

Syamilah tt, Edisi II.

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-5,

Bandung: Alfabeta, 2013.

Fakultas Syariah UIN STS Jambi (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi).

Jambi: Syariah Press, 2014.

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta:

Rajawali Pers, 2009.

Linda Ewles & Ina Simnett, Promosi Kesehatan: Petunjuk Praktis. Yogyakarta:

Gadjah Madha University Press, 1994.

Matthew B. Miles and A. Michael Huberman, Qualitative Data Analisys. London:

Beverly Hills, 2009.

Riant Nugroho, Kebijakan Publik di Negara-Negara Berkembang. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2014.

Sahya Anggara, Kebijakan Publik Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Saparinah Sadli, Mutu Pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia. Jurnal

dikutip tanggal 14 Februari 2017.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Alih Bahasa: Samodra

Wibawa, dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003.

Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja. Bandung: Nuansa Cendekia,

2001.

Page 80: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

65

B. Lain-Lain

Niniek Lely Pratiwi dan Heri Basuki, Health Seeking Behavior dan Aksesibilitas

Pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia Jurnal: Naskah Layak

Terbit 29 Januari 2014.

Nung Ati Nurhayati & Agnes Widanti, Ketentuan tentang Keluarga Berencana

dan Asas Nondiskriminasi Dikaitkan dengan Hak Reproduksi Perempuan

Jurnal: Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1 September 2013.

Suandi, Hubungan antara Karakteristik Rumah Tangga dengan Partisipasi dalam

Keluarga Berencana di Provinsi Jambi. Fakultas Pertanian Universitas

Jambi:Analisis data SDKI 2007.

Page 81: KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA …repository.uinjambi.ac.id/121/1/Arpin ritonga SIP130026pdf - Arpin... · kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

66

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. N A M A : ARPIN RITONGA

3. FAKULTAS : Syari’ah

4. PROGRAM STUDI : Ilmu Pemerintahan/Perencanan Pembangunan

5. JENIS KELAMIN : Laki-laki

6. TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : SIGUGA 07-09-1994

7. AGAMA : Islam

9. KEWARGANEGARAAN : Indinesia

11. ALAMAT : Tlp. : 085342836828

12. JUMLAH SAUDARA KANDUN : Dua belas (12) Bersaudara

ANAK KE : Dua (I0)

13. KEGEMARAN / HOBBY : Olahraga/Badmiton/Bola

14. ASAL SEKOLAH : MADRASYAH ALIYAH

SDN/MI : Desa Negeri SIGUGA,Kc.dolok sigompulon

SMPN/MTS : MTS,PON-PES PARMERAAN

SMAN/MAN : MAN, ALIYAH PON-PES

SARJANA (S1) : UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

15. ORANG TUA / AYAH : BAHARI RITONGA

IBU : SITI BANIA HASIBUAN

PEKERJAAN : Tani

PENDIDIKAN TERAKHIR : Taman SD