implementasi model pembelajaran agama islam dalam...

112
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN INSAN KAMIL BAGI SISWA DI MTs MA’ARIF DAMARJATI KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh MUHAMAD RIDLO NIM 11111172 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA

ISLAM DALAM PEMBENTUKAN INSAN KAMIL BAGI

SISWA DI MTs MA’ARIF DAMARJATI KALIANGKRIK

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

MUHAMAD RIDLO

NIM 11111172

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Motto

Orang yang bahagia bukanlah orang yang berada pada lingkungan

tertentu melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu

Hugh Downs

Tugas saya adalah melakukan apa yang benar. Dan selanjutnya di

tangan Tuhan

Martin Luther King

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Persembahan

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada

1. Orang tuaku tercinta bapak Sunardi dan ibu Isnatun, yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus

untuk putra-putrinya

2. Kakakku Muqodimah yang selalu mendukungku

3. Bapak Imam Mas Arum yang telah sabar membimbingku dalam

penyusunan skripsi ini

4. Teman-temanku PAI E angkatan 2011yang sama-sama berjuang dan

belajar di IAIN Salatiga

5. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

6. Pembaca yang budiman

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya

kejalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama islam Dalam

Pembentukan Insan Kamil Bagi Siswa di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak

lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun

materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Imam Mas Arum M. Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Ibu Dra. Sri Suparwi selaku pembimbing akademik.

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

7. Bapak Muh Mufti Kepala MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik Magelang

yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian dalam rangka

menyusun skripsi.

8. Ibu dan Bapak penulis, yang telah memberikan dukungan dan doa restu

atas penyusunan skripsi.

9. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Salatiga, 07 Agustus 2015

Muhamad Ridlo

111 11 172

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Abstrak

Ridlo, Muhamad. 2015. Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dalam Pembentukan Insan bagi Siswa di MTs Ma’arif Damarjati,

Kaliangkrik. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Salatiga. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dosen Pembimbing Imam Mas Arum

Kata Kunci: model pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Insan Kamil

Model pembelajaran merupakan suatu acuan yang dijadikan pedoman

untuk mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar suatu mata

pelajaran di kelas. Begitu pula untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

juga menggunakan model pembelajaran untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan

pendidikan Agama Islam secara umum adalah untuk membentuk insan kamil.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang bagaimana model pembelajaran yang diterapkan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik dalam membentuk insan kamil bagi peserta didik sesuai

tingkatan jenjang pendidikannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Bagaimana implementasi

model pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan insan kamil

bagi siswa di MTs Ma’arif Damarjati kaliangkrik 2) Apa saja faktor pendukung

implementasi model pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan

insan kamil bagi siswa di MTs Ma’arif Damarjati kaliangkrik 3) Apa saja faktor

penghambat implementasi model pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa di MTs Ma’arif Damarjati kaliangkrik.

Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

pengumpulan data dengan wawancara kepada kepala sekolah, guru PAI, dan

peserta didik. Data dikumpulkan berdasarkan catatan lapangan, observasi, dan

dokumentasi kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: model pembelajaran yang

digunakan di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik adalah dengan model

pembelajaran kontekstual dan inkuiri. Sedangkan metode yang digunakan adalah

metode ceramah, tanya jawab dan kontekstual. Dari berbagai macam model

pembelajaran yang diterapkan di MTs tersebut, sudah dapat mewujudkan tujuan

pembelajaran pendidikan agama Islam untuk membentuk insan kamil bagi peserta

didik sesuai tingkat jenjang pendidikannya. Faktor pendukungnya adalah

lingkungan yang kondusif, dukungan dari masyarakat, sarana kegiatan keagamaan

yang cukup. Faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang belum begitu

lengkap, kurangnya ketersediaan air yang kurang mencukupi ketika para peserta

didik melakukan sholat berjamaah.

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ...................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v

MOTO....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN..................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

ABSTRAK.................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7

E. Penegasan Istilah ........................................................................... 8

F. Metode Penelitian .......................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 18

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran........................................... 20

2. Macam-macam Model Pembelajaran.................................... 22

a. Model Pembelajaran Inkuiri ........................................... 22

b. Model Pembelajaran Kontekstual................................... 25

c. Model Pembelajaran Kooperatif.................................... 28

d. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ......................... 32

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam................ 34

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam............................................. 35

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam............................................. 38

C. Insan Kamil

1. Pengertian Insan Kamil........................................................... 39

2. Tahapan Menuju Insan Kamil ................................................ 41

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data Gambaran Umum MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

1. Letak Geografis...................................................................... 44

2. Identitas Sekolah ................................................................... 44

3. Visi dan Misi.................................................................... ..... 45

4. Struktur Organisasi................................................................... 46

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

5. Keadaan Guru.......................................................................... 47

6. Keadaan Peserta Didik............................................................. 49

7. Sarana Prasarana...................................................................... 50

B. Temuan Penelitian Deskripsi Kegiatan Belajar Mengajar di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

1. Implementasi model pembelajaran agama Islam dalam

pembentukan insan kamil

a. Proses Kegiatan Belajar Mengajar ...................................... 51

b. Kurikulum yang diterapkan ................................................ 52

c. Model Pembelajaran yang Digunakan ................................. 53

d. Implementasi Model Pembelajaran PAI ............................. 60

2. Faktor Pendukung ................................................................... 65

3. Faktor Penmghambat................................................................ 66

BAB IV PEMBAHASAN

A. Implementasi model pembelajaran agama Islam dalam

pembentukan insan kamil

1. Proses Kegiatan Belajar Mengajar ....................................... 68

2. Kurikulum yang diterapkan................................................... 71

3. Model Pembelajaran yang Digunakan.................................. 72

4. Implementasi Model Pembelajaran PAI............................... 77

B. Faktor Pendukung ................................................................... 80

C. Faktor Penmghambat................................................................ 81

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 83

B. Saran......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Bagan I Struktur Organisasi

Tabel I Daftar Pendidik

Tabel 2 Daftar Peserta Didik

Tabel 3 Data Sarana

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nota Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi

Lampiran 4 : Surat Keterangan Kegiatan (SKK)

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara

Lampiran 6 : Verbatin wawancara

Lampiran 7 : Dokumentasi Foto

Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pendidikan sangatlah penting bagi manusia. Dengan adanya pendidikan

akan menghindarkan manusia dari tindak kriminal, kebodohan dan akan

membentuk generasi muda Indonesia menjadi manusia yang berkepribadian.

Selain itu dengan pendidikan manusia akan mendapat ilmu yang dapat

digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan dan orang yang berilmu akan

mempunyai kedudukan yang berbeda dengan orang yang tidak menuntut ilmu.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Az-Zumar ayat 9:

Artinya : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah

yang dapat menerima pelajaran.

Ayat di atas mengandung makna bahwa betapa berbedanya antara orang

yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Dalam ayat tersebut tertulis

hanya orang yang berilmu yang dapat menerima pelajaran. Maksudnya adalah

dengan mempunyai ilmu orang akan dapat mengerti, memahami dan

mengamalkan ilmu yang diterimanya.

Dalam pendidikan formal Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran

wajib yang pasti ada di setiap jenjang pendidikan. Pendidikan Agama Islam

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berahlak mulia,

mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan

Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan

pengalaman (Ramayulis, 2008:21). Dalam penjelasan tersebut dapat diketahui

bahwa Pendidikan Agama Islam bukan hanya sebatas penyampaian materi,

tetapi lebih kepada pengamalan yang dapat membentuk manusia menjadi

insan kamil.

Dalam pelaksanaan pendidikan tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Untuk

mencapai tujuan pendidikan tentu melalui suatu pembelajaran yang diawali

dengan penyusunan model pembelajaran. Dewey mendefinisikan model

pembelajaran sebagai:

“ a plan or pattern that we can use to design face to face teaching in the

classroom or tutorial setting and to shape instructional material.” (suatu

rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di

kelas atau pembelajaran tambahan di luar kelas dan untuk menajamkan materi

pengajaran (Majid, 2012:127).

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa sebelum melaksanakan

pembelajaran harus ada model pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran.

Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses

belajar mengajar pendidikan agama Islam. Diantaranya adalah model

pembelajaran kontekstual, Model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran

kooperatif dan model pembelajaran berbasis masalah dan lain-lain. Model-

model tersebut dapat diterapkan disesuaikan dengan materi yang akan

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

disampaikan agar proses pembelajaran lebih bervariasi dan meciptakan

suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Akan tetapi realitas

yang ada,berbagai model pembelajaran yang ada belum tentu setiap

sekolah/madrasah dapat menggunakannya dalam pelajaran PAI.

Dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik, Magelang. Madrasah ini mempunyai visi terwujudnya

generasi yang cerdas, berakhlakul karimah, berilmu amaliah, dan beramal

ilmiah. MTs Ma’arif Damarjati ini juga berada di lingkungan pondok

pesantren. Madrasah yang berada di lingkungan pondok pesantren tentu

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan lainnya. Oleh karena itu

peneliti akan meneliti MTs Ma’arif Damarjati kaliangkrik karena beberapa

permasalahan yang ada di sana dilihat dari proses pembelajaran, prestasi

akademik, latar belakang pendidik dan peserta didik, dan sarana prasarana.

Pertama, proses pembelajaran. Proses pembelajaran berperan penting

dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya persiapan

sebelum dilaksanakannya pembelajaran agar materi yang disampaikan

pendidik dapat diterima dan tujuan kompetensi yang akan dicapai dapat

terwujud. Persiapan awal tersebut diantaranya dengan mempersiapkan model

pembelajaran yang tepat sesuai materi yang akan diajarkan. Di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik, dalam proses pembelajaran PAI lebih banyak hanya

menggunakan ceramah dan pemberian tugas dalam penyampaian materi

selama pelaksanaan proses pembelajaran. Padahal setiap materi bisa

disampaikan dengan model yang berbeda agar peserta didik dalam proses

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pembelajaran tidak membosankan. Kurangnya variasi penggunaan model-

model pembelajaran itu dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah

kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan.

Kedua, prestasi akademik. Prestasi akademik suatu sekolah/madrasah

sering dijadikan sebagai tolok ukur maju atau tidaknya suatu lembaga

pendidikan yang bersangkutan. Hal ini dapat dilihat oleh masyarakat umum

dari tingkat keberhasilan kelulusan setiap tahunnya dan KKM pada mata

pelajarannya. Di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik ini, setiap tahun dapat

meluluskan seratus persen peserta didiknya. Selain prestasi akademik ada

prestasi non akademik. Diantaranya adalah juara 2 karya ilmiah Pergamanas

tk. Nasional, juara I Pencak Silat kelas C se kab/kota Magelang, juara 2 MTQ

kab. Magelang, juara 2 Hafidz kab. Magelang, dan juara 2 tartil Al- Qur’an

kab Magelang.

Ketiga, latar belakang pendidik. Dalam suatu sekolah/madrasah seorang

pendidik mempunyai peran penting terlaksananya suatu pendidikan. Sumber

daya/ potensi guru yang profesional inilah yang diperlukan untuk mewujudkan

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru profesional adalah guru

yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya.

Guru di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik lebih banyak yang mengampu

mata pelajaran sesuai dengan bidang studi yang menjadi keahliannya,

walaupun masih ada beberapa pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan

keahliannya.

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Keempat, latar belakang peserta didik. Keberhasilan suatu lembaga

pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kualitas pendidik saja. Akan tetapi

kualitas peserta didik juga mempunyai peran yang sangat besar dalam

pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini harus ada kesadaran, kerjasama

dan disiplin yang tinggi dari peserta didik. Jika hal itu tidak dapat terwujud

maka kemajuan lembaga pendidikan tersebut akan terhambat. Seperti halnya

di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, di mana sekolah tersebut berada di

lingkungan pesantren. Sekolah yang berada di lingkungan pesantren tentu

peserta didiknya berasal dari berbagai daerah yang mempunyai adat, tradisi

dan budaya yang berbeda sehingga akan memunculkan suatu sikap yang

berbeda pula. Dilihat sepintas peserta didik di MTs tersebut masih ada yang

belum memiliki kesadaran akan pentingnya pembelajaran. Hal ini dibuktikan

dengan masih adanya peserta didik yang ada di luar sekolah, ketika proses

belajar mengajar berlangsung.

Kelima, sarana prasarana. Sarana dan prasarana juga merupakan faktor

pendukung keberhasilan pendidikan. Gedung MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik menjadi satu dengan gedung MI. Hal ini tentu akan mempunyai

efek kurang baik terutama dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif

karena jam pelajaran antara peserta didik diantara dua jenjang pendidikan

tersebut berbeda. Selain itu, penyediaan media pembelajaran yang mendukung

juga kurang memadahi.

MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik output yang dihasilkan juga baik.

Peserta didik yang lulus dari sekolah tersebut tidak kalah dengan lulusan

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

sekolah lain. Banyak lulusan MTs Ma’arif yang diterima di berbagai sekolah

negeri baik di SMA, SMK, ataupun MA. Hal ini menunjukan bahwa sekolah

tersebut bukanlah sekolah yang mempunyai kualitas rendah.

Dari uraian di atas muncul permasalahan tentang bagaimana model

pembelajaran yang diterapkan di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik dalam

mewujudkan tujuan pembelajaran PAI yaitu pembentukan insan kamil. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi tentang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

DALAM PEMBENTUKAN INSAN KAMIL BAGI SISWAMADRASAH

TSANAWIYAH MA’ARIF DAMARJATI KALIANGKRIK

MAGELANG.

B. Fokus penelitian

1. Bagaimanakah implementasi model pembelajaran pendidikan Agama

Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif

Kaliangkrik?

2. Apakah faktor pendukung implementasi model pembelajaran Agama

Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik?

3. Apakah hambatan implementasi model pembelajaran Agama Islam dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik?

C. Tujuan Penelitian

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini mengacu pada

permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran Agama Islam dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung implementasi model pembelajaran

agama Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa Madrasah

Tsanawiyah Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat implementasi model pembelajaran

agama Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa Madrasah

Tsanawiyah Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang

penerapan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan

insan kamil bagi siswa sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan keilmuan dalam

ilmu pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya

di fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga

b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kaum akademis yang mengadakan

penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang penerapan

model pembelajaran Agama Islam dalam pembentukan insan kamil

bagi siswa.

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang

penerapan model pembelajaran Agama Islam dalam pembentukan

insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Magelang.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, sumbangan

pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengimplementasikan model pembelajaran Agama Islam dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik Magelang.

E. Penegasan Istilah

Agar didalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang berbeda

dengan maksud penulis, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah didalam

judul ini. Istilah yang perlu penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Implementasi model pembelajaran

Implementasi merupakan kata asing dalam bahasa indonesia yang

beranonim dengan kata penerapan, begitupun dalam (KBBI, 2007:427),

implementasi berarti “pelaksanaan atau penerapan”. Pengertian lain dari

implementasi dikemukakan oleh Schubert (1986) bahwa implementasi

merupakan sistem rekayasa.

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan konseptual (Majid, 2014:125). Model

pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan kegiatan guru dan

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

peserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur

terkait dalam pembelajaran yakni guru, peserta didik dan media termasuk

bahan ajar atau materi subyeknya (Poedjiadi, 2010:120).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi model

pembelajaran adalah penerapan suatu rencana atau pengaturan dalam

kegiatan pembelajaran yang melibatkan unsur-unsur terkait dalam

pembelajaran meliputi guru, peserta didik, media dan materi yang

menunjukan adanya interaksi antara beberapa unsur tersebut.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam

dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman

(Ramayulis, 2008: 21).

Jadi yang dimaksud implementasi model pembelajaran Agama Islam

adalah penerapan suatu rencana atau pola dalam proses pembelajaran yang

melibatkan unsur-unsur pembelajaran yaitu guru, peserta didik, media dan

materi untuk mengenal, memahami, dan mengamalkan ajaran islam yang

bersumber al=Qur’an dan al-Hadis.

3. Insan kamil

Insan kamil Artinya adalah manusia sempurna, berasal dari kata al-

insan yang berarti manusia sebagai makhluk hidup yaang ditakdirkan

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

memiliki akal, fikiran, dan rasio.Al-kamil yang berarti sempurna. Sehingga

setiap manusia yang diciptakan di dunia ini sangatlah berbeda dari

makhluk yang lain, yang mampu dalam mewujudkan pemikiran yang

bertakwa untuk menuju pada tingkatan insan kamil.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2009:3). Data yang berasal dari

naskah, wawancara, catatan, dokumentasi dideskripsikan sehingga dapat

memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.

Sedangkan, penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari

suatu variabel, dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

dengan variabel lain (Hasan, 2006:7). Oleh karena itu peneliti

mendeskripsikan dan menginterpretasi problematika implementasi model

pembelajaran agama islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa.

2. Kehadiran peneliti

Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai

pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi

masih melakukan fungsi pengamatan, ia sebagai anggota pura-pura, jadi

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

tidak melebur dalam arti sesungguhnya (Moleong, 2009: 77). Peneliti ikut

berperan serta menjadi pengamat dalam metode pembelajaran dan

mengikuti secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian

berlangsung di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan objek kajian dalam penyusunan

skripsi ini adalah di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik. Peneliti memilih

lokasi tersebut karena ingin mengetahui secara langsung sejauh mana

proses pembelajaran dengan menerapkan berbagai model-model

pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut.

4. Sumber Data

Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari objek yang

diteliti. Menurut Lofland (1984: 47) dalam Moleong, (2007: 157) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen lain (sumber dat

tertulis, foto, dan statistik).

Sumber data dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Data Primer

Sumber dan jenis data primer penelitian ini adalah kata-kata

dan tindakan subjek serta gambaran ekspresi, sikap dan pemahaman

dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi

data. Data atau informasi tersebut diperoleh secara langsung dari

orang-orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

bersedia memberi data atau informasi yang diperlukan. Sedangkan

untuk pengambilan data dilakukan dengan bantuan catatan lapangan,

bantuan foto atau apabila memungkinkan dengan bantuan rekaman

suara handphone. Sementara itu observasi dilakukan dengan

melakukan pengamatan secara langsung segala proses pembelajaran di

MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari

sumber-sumber lain selain data primer. Diantaranya buku-buku

literatur, internet, majalah atau jurnal ilmiah, arsip, dokumen pribadi,

dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini. Data tersebut diantaranya buku-buku referensi. Menurut Mestika

Zed (2004: 10) buku-buku referensi ialah koleksi buku yang memuat

informasi yang spesifik, paling umum serta paling banyak dirujuk

untuk keperluan cepat. Yang termasuk buku-buku referensi

diantaranya kamus baik umum atau biografi, buku indeks, buku

bibliografi yang berisi informasi buku-buku bidang atau aspek tertentu,

dan sebagainya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode wawancara (interview)

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan orang

yang diwawancarai (interviewee) (Bungin, 2011:155).

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara mendalam yang

diarahkan pada masalah tertentu dengan para informan yang sudah

dipilih untuk mendapatkan data yang diperlukan. Teknik wawancara

yang digunakan ini dilakukan secara tidak terstruktur, dimana peneliti

tidak melakukan wawancara dengan struktur yang ketat kepada

informan agar informasi yang diperoleh memiliki kapasitas yang

cukup tentang berbagai aspek dalam penelitian ini.

b. Metode obsrvasi atau pengamatan

Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

pengamatan langsung kepada objek penelitian (Surakhmad, 1994:

164). Metode ini digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi

lingkungan MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik serta para guru yang

ada. Pengamatan di sini termasuk juga di dalamnya peneliti mencatat

peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan

proporsional maupun langsung diperoleh dari data (Moleong, 2007:

174).

Observasi ini dilakukan dengan melakukan serangkaian

pengamatan dengan menggunakan alat indera penglihatan dan

pendengaran secara langsug terhadap objek yang diteliti. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi berperan pasif

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

dimana observasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung.

c. Metode dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2006:158-159), menyatakan bahwa

“dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, prasasti,

notulen rapat, agenda”.

Dokumen- dokumen yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini

antara lain: data peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, dan

data- data lain yang menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

Pengertian analisis data menurut Patton (1980) adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikan dalam suatu pola, kategori dan

satuan uraian dasar (dalam Hasan, 2006:29). Berdasarkan hasil

pengumpulan data, selanjutnya penulis akan melakukan analisa dan

pembahasan secara deskriptif. Dengan demikian data yang diperoleh

disusun sedemikian rupa sehingga dikaji dan dikupas secara runtut.

Karena data yang diperoleh itu merupakan data kualitatif maka

penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif analisis non statistikal.

Yang dimaksud dengan analisis deskriptif kualitatif adalah suatu analisis

yang pengolahan datanya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

yang telah dibuat peneliti (Arikunto, 2006: 239). Artinya peneliti mencari

uraian yang menyeluruh dan cermat tentang implementasi model

pembelajaran Agama Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa di

MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik Magelang.

Ada 3 kegiatan dalam analisis data yaitu

a. Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing- masing

informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian

sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan

dengan memilih hal- hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian

maka akan memberi gambaran yang lebih tajam.

b. Penyajian data adalah deskripsi dari hasil pengamatan di lapangan.

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dengan teks yang bersifat

naratif.

c. Verifikasi atau menarik kesimpulan merupakan kegiatan untuk

menyimpulkan berbagai hal dari data yang diperoleh selama penelitian

yang dapat diuji kebenarannya.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti

melakukan beberapa upaya, di samping menanyakan langsung kepada

obyek, peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain. Burhan

Bungin (2004: 99) menyatakan bahwa: “Keabsahan data dilakukan untuk

meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiran peneliti di

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

lapangan, observasi mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa

sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat melalui

diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota”.

Untuk memperoleh keabsahan data tersebut maka tehnik yang

digunakan adalalah:

a. Triagulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2002:178).

Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data yang diperoleh dari

mengamati dengan hasil wawancara.

b. Menggunakan Bahan Referensi

Penggunaan bahan referensi sangat membantu memudahkan

peneliti dalam pengecekan keabsahan data, karena dari referensi yang

ada dapat digunakan sebagai pendukung hasil observasi yang

dilakukan peneliti.

c. Tehnik Member Check

Tehnik member check , menurut Lincoln dalam (Moleong,

2002:221) yaitu dengan mendatangi kembali informasi sambil

memperlihatkan data yang sudah diketik pada lembar catatan lapangan

yang sudah disusun menjadi paparan data dan temuan penelitian. Serta

dikonfirmasikan pada informan apakah maksud informan sudah sesuai

dengan apa yang ditulis atau belum. Jadi dengan member check ini

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

apabila ada kesalahan data bisa diluruskan baik isi maupun

bahasannya.

8. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu

dilakukan, yaitu:

a. Tahap pra lapangan (mempersiapkan rencana penelitian dan memilih

objek yang akan diteliti, mengurus permintaan izin, mengamati

keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi,

mempersiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika

penelitian).

b. Tahap pekerjaan lapangan (tahap penelitian dilakukan yaitu dengan

berperan aktif dalam mengumpulkan data)

c. Tahap analisis data (menyusun data secara sistematis dari data hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga dapat dengan

mudah diinformasikan kepada orang lain).

d. Tahap pelaporan data (tahap penelitian yang sudah diselesaikan. Pada

tahap ini data yang diperoleh disusun dalam bentuk laporan)

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah di dalam memperlajari dan memahami

pokok bahasan skripsi maka dalam menyusun skripsi ini penulis membagi

menjadi lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB I: Merupakan Pendahuluan yang menjelaskan: Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan

Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metodologi Penelitian

yang terdiri dari: Pendekatan dan jenis penelitian Waktu

penelitian/kehadiran penelitian, Tempat/lokasi penelitian, Sumber data ,

Prosedur pengumpulan data, Teknik analisis data, Pengecekan keabsahan

data, Tahap-tahap penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II: Kajian Pustaka. Dalam bab ini dibahas tentang, Model

pembelajaran yang meliputi: Pengertian model pembelajaran, Model-

model. Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Pengertian Pendidikan

Agama Islam, Ajaran dalam Pembelajaran PAI. Insan Kamil yang

meliputi: Pengertian insan kamil, Konsep insan kamil menurut Al-Qur’an

dan Hadist, Ciri-ciri insan kamil. Hubungan pembelajaran PAI dalam

pembentukan karakter siswa.

BAB III: Hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum objek

penelitian, terdiri dari : Sejarah singkat MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik, Visi dan Misi MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, Struktur

organisasi di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, Daftar guru MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, dan hasil penelitian.

BAB IV: Pembahasan pokok permasalahan dari data hasil temuan-

temuan mengenai implementasi model pembelajaran PAI di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik, Faktor pendukung implementasi model

pembelajaran PAI dalam pembentukan insan kamil bagi siswa MTs

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, faktor penghambat implementasi model

pembelajaran PAI dalam pembentukan insan kamil bagi siswa MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

BAB V: Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari

penyusunan skripsi yang penulis susun. Dalam bab ini penulis

mengemukakan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian, saran-saran

ataupun rekomendasi dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran di

MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, pendidik mempunyai

peran penting di dalamnya. Seorang pendidik harus dapat

memaksimalkan potensi yang ada pada peserta didik. Oleh karena itu

perlu adanya model pembelajaran sebelum diadakanya proses tersebut

agar potensi yang ada dapat berkembang. Model dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia diartikan sebagai pola ( contoh, acuan, ragam) dari

sesuatu yang akan di buat atau dihasilkan (KBBI, ). Pengertian lain

dari model adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan suatu kegiatan (Majid, 2014:127). Dari

pengertian tentang model di atas dapat disimpulkan bahwa model

adalah suatu pola atau kerangka konseptual yang dijadikan pedoman

terhadap sesuatu yang akan dihasilkan.

Pembelajaran adalah suatu kegiatan terencana yang

mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik

agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini

akan bermuara pada dua kegiatan pokok yaitu bagaimana orang

melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

dan bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu

pengetahuan melalui kegiatan mengajar (Majid, 2014:110). Pengertian

lain dari pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar

(Khanifatul, 2013:14). Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat

dikatakan bahwa pembelajaran adalah proses, cara, dan perbuatan

terencana agar seseorang dapat belajar dengan baik dan tujuan dari

pelaksanaanya dapat tercapai. Sedangkan pengertian dari model

pembelajaran, Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran

adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran

di kelas atau yang lain (Rusman, 2011:133).

Dari beberapa pengertian tentang model, pembelajaran dan model

pembelajaran yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola atau acuan terencana yang digunakan

sebagai pedoman untuk mengkondisikan peserta didik dalam

pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas. Selain itu model

pembelajaran juga dijadikan untuk membentuk kurikulum (rencana

jangka panjang dan merancang bahan-bahan pembelajaran.

2. Macam-macam Model Pembelajaran

Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran antara lain:

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

a. Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis

dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

suatu masalah yang dipertanyakan (Khanifatul, 2013:21). Definisi

lain dari pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang

merangsang, mengajarkan dan mengajak siswa untuk berfikir

kritis, analitis, dan sistematis dalam rangka menemukan jawaban

secara mandiri dari berbagai permasalahan yang diutarakan.

Strategi merupakan pembelajaran yang menuntut keterlibatan aktif

para siswa untuk menyelidiki dan mencari melalui proses berfikir

aktif. Pihak yang mempunyai banyak aktivitas dalam pembelajaran

ini adalah siswa (Hartono, 2013:61). Dari kedua uraian di atas

tentang pembelajaran inkuiri dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran inkuiri adalah proses belajar mengajar untuk

mengajak siswa kepada cara berfikir kritis, analitis dan sistematis

untuk mencari dan menemukan sendiri permasalahan yang ada.

Pembelajaran inkuiri pada prinsipnya tidak hanya

mengajarkan siswa untuk memahami dan mendalami materi

pembelajaran, tetapi juga melatih kemampuan berfikir siswa

dengan baik. Siswa yang mempunyai kemampuan untuk

menguasai materi pembelajaran dengan baik belum tentu dapat

mengembangkan proses berfikir dengan benar, tetapi siswa yang

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

sudah mempunyai kemampuan berfikir dengan benar akan mudah

memahami materi pembelajaran (Hartono, 2013:62). Dengan

begitu pembelajaran inkuri tujuan utamanya adalah mengajarkan

pada siswa untuk dapat berfikir dengan benar dahulu.

Dalam pembelajaran inkuiri ada beberapa prinsip yang

harus diperhatikan oleh guru, antara lain:

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Orientasi pada

pembelajaran inkuiri tidak hanya pada hasil belajar tetapi juga

berorientasi pada proses belajar.

2) Prinsip bertanya. Dalam pembelajaran ini guru berperan

sebagai penanya. Selain itu perlu dikembangkan sikap kritis

siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan berbagai

fenomena yang sedang dipelajari.

3) Prinsip interaksi. Belajar adalah proses interaksi, antara guru

dan siswa, guru dengan lingkungan, dan siswa dengan

lingkungannya. Sebagai sebuah proses interaksi, guru

mempunyai peran penting untuk mengatur proses interaksi

tersebut agar siswa mampu terangsang untuk meningkatkan

kualitas berfikirnya.

4) Belajar untuk berfikir. Pada proses pembelajaran ini belajar

tidak hanya mengingat dan menghafal. Namun harus

melibatkan semua potensi dari siswa.

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

5) Prinsip keterbukaan. Pembelajaran yang baik akan selalu

membuka ruang bagi anak untuk mencoba sesuai dengan

tingkat perkembangan pemikirannya. Namun guru tetap harus

mengawasi dan mengontrol siswa (Hartono, 2013:67).

Itulah prinsip yang harus diperhatikan oleh guru sebelum

menggunakan model pembelajaran tersebut. Adapun langkah-

langkah dalam model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:

1) Orientasi. Pada tahap ini guru merangsang dan mengajak siswa

untuk berfikir dalam memecahkan suatu masalah (Hartono,

2013:68).

2) Merumuskan masalah. Pada tahap ini siswa diajak

memecahkan masalah dengan proses berfikir. Siswa didorong

untuk mencari jawaban yang tepat dengan melibatkan

kemampuan berfikir (Hartono, 2013:69)

3) Merumuskan hipotesis. Guru harus melontarkan pertanyaan

yang mampu merangsang siswa agar mencari dan menemukan

jawban sementara (Hartono, 2013:70).

4) Mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data ketekunan

dan kegigihan siswa mencari informasi diuji. Hal ini juga

dipengaruhi oleh pertanyan guru (Hartono, 2013:71).

5) Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai informasi yangdidapat siswa

(Hartono, 2013:71).

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

6) Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan

temuan yang diperoleh berlandaskan pada hasil pengujian

hipotesis (Hartono, 2013:71-72).

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran inkuiri, tidak hanya berorientasi pada hasil

pembelajaran yang baik. Akan tetapi lebih menekankan pada

proses agar siswa dapat berfikir kritis, analitis dan sistematis

terhadap suatu permasalahan. Dengan begitu, hasil akhir dalam

pelaksanaan pembelajaran bukan hanya sebatas nilai

pengetahuan yang baik tetapi juga cara berfikir yang baik.

b. Model Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and

Learning)

Model pembelajaran kontekstual merupakan model

pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa

secara penuh dalam rangka menemukan materi dan hubungannya

dengan realitas kehidupan sosial. Sedangkan menurut Mulyasa,

CTL (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi

pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata

sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan

menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari

(Hartono, 2013:83). Dengan menekankan keterkaitan antara

pengetahuan dan kehidupan nyata peserta didik, maka ilmu yang

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

didapat akan sangat bermanfaat. Karena materi atau pengetahuan

yang diperoleh dari sekolah melalui proses pembelajaran benar-

benar dapat diimplementasikan dalam kehidupannya.

Dalam model pembelajaran kontekstual ada juga Prinsip-

prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:

1) Kontruktivisme adalah landasan berfikir filosofi dalam CTL,

yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas

(Rusman, 2011:193).

2) Inkuiri merupakan kegiatan inti dalam CTL, melalui upaya

menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan

dan keterampilan serta kemampuan lain yang diperlukan bukan

hasil dari mengingat seperangkat fakta tetapi merupakan hasil

menemukan diri sendiri (Rusman, 2011:194).

3) Bertanya merupakan strategi utama dalam CTL. Kebiasaan

siswa bertanya atau kemampuan guru untuk menggunakan

pertanyaan yang baik akan mendorong peningkatan kualitas

dan produktivitas pembelajaran (Rusman, 2011:195).

4) Masyarakat belajar maksudnya adalah membiasakan siswa

untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar

dari teman-teman belajarnya (Rusman, 2011:196).

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

5) Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memeragakan

sesuatu sebagai contoh yang dapat b ditiru siswa (Hartono,

2013:94).

6) Refleksi adalah proses internalisasi pengalaman dengan cara

mengurutkan kembali kejadian sebelumnya dengan penuh

makna (Hartono, 2013:95).

7) Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang

dilakukan siswa (Hartono, 2013::95).

Untuk mencapai hasil akhir/tujuan suatu pembelajaran,

harus melalui langkah demi langkah suatu model pembelajaran

yang diterapkan. Adapun langkah-langkah yang ada dalam model

pembelajaran kontekstual sebagai berikut

1) Pendahuluan

Guru menjelaskan kompetensi yang mesti dicapai serta

manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi

yang akan dipelajari

Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL. Siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditugaskan untuk

observasi.

Guru melakukan tanya jawab seputar tugas yang harus

dikerjakan siswa

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

2) Inti pembelajaran

Siswa melakukan observasi

Siswa mencatat hal-hal yang ditemukan waktu

observasi

Ketika selesai di lapangan, tugas siswa di dalam kelas

adalah mendiskusikan hasil temuan mereka,

melaporkan, dan setiap kelompok menjawab setiap

pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain.

3) Penutup

Siswa menyumpulkan hsil observasi dibantu oleh guru

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis

pengalaman belajarnya (Hartono, 2013:96-98).

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa model

pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada

keterkaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan

nyata siswa. Hal ini sangat berguna bagi kehidupan

siswa karena dengan begitu apa yang didapat di sekolah

bukan hanya sebatas teori tetapi dikaitkan dengan

kehidupan nyata. Hal ini dapat dijadikan pedoman

dalam kehidupan sehari-hari.

c. Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning adalah pembelajaran yang

menekankan pada proses kerja sama dalam suatu kelompok untuk

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.

Melalui cooperative learning, siswa didorong untuk bekerja sama

secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.

Komponen yang penting dalam pembelajaran ini adalah

kooperatif dalam mengerjakan tugas dan memberikan dorongan

atau motivasi. Dengan demikian, keberhasilan setiap individu pada

dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan

mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan

keberhasilan kelompoknya (Khanifatul, 2013:19-20). Selain itu

setiap anggota kelompok juga mempunyai tanggung jawab pada

tugas yang diberikan.

Dalam model pembelajaran kooperatif ini pendidik harus

membuat aturan tersendiri dalam sebuah kelompok agar semua

peserta didik dapat terlibat aktif dalam kelompok,seperti setiap

peserta didik harus berpendapat dan memberi masukan terhadap

tugas yang sedang dikerjakan. Ini menjadi penting dalam sebuah

belajar kelompok mengingat banyak belajar kelompok hanya

sekedar nama, sedangkan keterlibatan aktif untuk urun rembuk

dalam memecahkan atau mengerjakan tugas sama sekali tidak

berperan (Hartono, 2013:100). Dengan adanya aturan yang dibuat

pendidik tersebut akan lebih memaksimalkan kinerja dan tanggung

jawab dari setiap peserta didik dalam suatu kelompok untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas yang harus dikerjakan.

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

menerapkan model pembelajaran koperatif, diantaranya adalah:

1) Prinsip ketergantungan positif yaitu dalam pembelajaran

kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tergantung pada

usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok

sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya.

3) Interaksi tatap muka yaitu memberikan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka

melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan

menerima informasi dari anggota kelompok lain.

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

5) Evaluasi proses kelompok yaitu menyediakan waktu khusus

bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan

hasil kerjasama mereka, agar selanjutnya dapat bekerja sama

lebih baik (Rusman, 2011:212).

Prinsip-prinsip di atas perlu diperhatikan agar pembelajaran

yang dilaksanakan dapat sesuai rancangan yang diharapkan.

Adapun langkah-langkah untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif, yaitu:

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

1. Penjelasan Materi

Dalam tahap ini, guru menjelaskan pokok-pokok materi

pembelajaran. Tujuannya agar guru mempunyai gambaran

tentang materi pelajaran sebelum masuk dalam tahap

mengelompokan siswa menjadi sebuah tim (Hartono,

2013:110). Penyampaian materi hanya sebatas memberikan inti

pandangan tentang pokok materi yang akan didiskusikan.

2. Mengorganisasi Siswa dalam Beberapa Kelompok

Pembentukan kelompok didasarkan atas perbedaan setiap

anggota. Hal ini bertujuan agar siswa dapat saling mendukung

dan terjadi pola peningkatan realasi dan interaksi dengan

beragamnya latar belakang. Guru memantau diskusi dari

beberapa kelompok (Hartono, 2013:111). Di sini guru harus

dapat membagi perhatiannya secara adil agar proses diskusi

dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

3. Evaluasi. Untuk mengevaluasi guru dapat melakukannya

dengan tes, kuis atau bisa pula dengan presentasi dari tiap

kelompok.

4. Memberikan Penghargaan. Pemberian penghargaan untuk

memberi motivasi pada siswa agar bersaing secara sehat untuk

mendapat prestasi yang terbaik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif ini sangat mendidik siswa.

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Dengan model ini, selain untuk menyelesaikan atau membahas

materi secara tuntas, juga mengajarkan kepada siswa tentang

kerjasama, saling menerima antar anggota kelompok, serta

tanggung jawabnya. Akan tetapi, semua itu dapat terwujud jika

seorang guru memperhatikan dan membuat peraturan agar

tujuan pembelajaran dapat berhasil.

d. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian

masalah yang dihadapi secara ilmiah (Khanifatul, 2013:21).

Pembelajaran berbasis masalah sangat berkaitan dengan realitas

kehidupan nyata siswa, sehingga siswa belajar tidak hanya pada

wilayah pengetahuan, tetapi juga mengalami dan merasakan

(Hartono, 2013:114). Dengan begitu hasil dari proses pembelajaran

tersebut bukan hanya pengetahuan saja tetapi juga cara untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan nyata yang dialami.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis

masalah adalah sebagai berikut:

1. Mencari dan menyadari masalah

Pada tahap pertama ini guru harus mencari permasalahan

yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Guru bisa mencari

permasalahan sebanyak mungkin dan siswa bebas berfikir

untuk belajarmengamati, menangkap dan peka terhadap

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

lingkungan (Hartono, 2013:121). Akan tetapi guru harus

menyeleksi permasalahan yang tepat dan sesuai dengan materi

yang akan dibahas agar tujuan pelaksanaan pembelajaran pada

waktu tersebut tercapai.

2. Mengkaji dan merumuskan masalah. Dalam tahap ini guru

mesti memberikan gambaran pada siswa tentang sudut

pandangan yang akan menjadi pusat kajian (Hartono,

2013:122). Dengan begitu, arah pencarian informasi akan

terfokus dan didapatkan kesimpulan yang sesuai.

3. Merumuskan hipotesis. Dengan adanya hipotesis berbagai

kemungkinan dari penyelesaian masalah bisa terbaca. Siswa

mencari informasi dan data yang sekiranya dapat mendukung

terhadap hipotesis awal (Hartono, 2013:122-123).

4. Investigasi dan pengumpulan data. Pada tahap ini, siswa

diharapkan mempunyai kemampuan untuk mencari data,

mengolah, menganalisis serta mampu menyajikannya dengan

menarik serta gampang dimengerti (Hartono, 2013:123).

5. Pembuktian hipotesis. Pada tahap ini, hipotesis bisa diterima

atau ditolak. Semua itu tergantung pada sejauh mana tingkat

validitas data yang telah dikumpulkan oleh siswa, dan sejauh

mana siswa mampu menelaah serta menghubungkan dengan

masalah yang terkait.

6. Menentukan pilihan penyelesaian

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Ini adalah tahap terakhir dalam pembelajaran berbasis

masalah. Pada tahap ini siswa mesti mengambil kesimpulan

dari semua hasil kerja kerasnya. Guru pada bagian terakhir ini

membantu siswa untuk melakukan refleksi dari sekian banyak

data dan proses yang telah dilalui (Hartono, 2013:124).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang

menekankan pada kegiatan penyelesaian suatu masalah yang

ditemui atau dialami siswa secara nyata. Dengan pembelajaran

seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa. Hal ini dikarenakan

pembelajaran yang didapat di sekolah bukan hanya sebatas

materi tetapi pengalaman untuk menyelesaikan permasalahan

dalam realita kehidupannya.

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan pelajaran wajib yang pasti ada

disetiap jenjang pendidikan baik tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun

SMA/SMK/MA. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan

melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan

ajaran agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak

(Daradjat, 2011:86). Pengertian lain dari pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,

bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama

islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al- Hadis,

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

pengalaman (Majid, 2014:11).

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

agama Islam adalah suatu usaha sadar dan terencana yang berupa

bimbingan dan asuhan yang diharapkan dapat menyiapkan peserta

didik menjadi seseorang yang mampu mengenal, memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang diyakininya sesuai

al-Qur’an dan Hadis.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam pelaksanaan pendidikan tentu ada tujuan yang ingin dicapai.

Begitu juga dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Ada

beberapa tujuan tujuan dalam pendidikan agama Islam.

a. Tujuan umum

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan

semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan

cara lain. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang

mencakup sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pandangan. Namun dalam tujuan umum pendidikan agama islam

harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional negara

tempat pendidikan islam itu dilaksanakan dan harus dikaitkan pula

dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan

pendidikan itu (Daradjat, 2011:30). Jadi tujuan pendidikan agama

Islam secara umum ini, dari tiap lembaga pendidikan akan berbeda

karena disesuaikan dengan tempat dan institusi yang

menyelenggarakan pendidikan. Akan tetapi semuanya untuk

terbentuk manusia yang sempurna (insan kamil).

b. Tujuan akhir

Tujuan umum dari pendidikan agama Islam adalah terbentuknya

insan kamil dengan pola takwa yang dapat mengalami naik turun,

bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang.

Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya.

Karena itulah pendidikan islam diperlukan untuk menumbuhkan,

memupuk, mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan

tujuan pendidikan yang telah dicapai (Daradjat, 2011:31).

Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai

muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses

hidup jelas berisi tentang pendidikan. Inilah akhir dari proses

pendidikan yang dapat dianggap sebagai tujuan akhirnya. Insan

kamil yang mati dan akan menghadap Allah merupakan tujuan

akhir dari proses pendidikan Islam (Daradjat, 2011:31). Jadi tujuan

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

akhirnya adalah terbentuknya insan kamil yang tetap terjaga

sampai akhir hayatnya.

c. Tujuan sementara

Pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola

takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana,

sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada

pribadi anak didik. tujuan pendidikan islam seolah-olah merupakan

suatu lingkaran yang pada tingkat paling rendah mungkin

merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi tingkatan

pendidikannya lingkaran tersebut semakin besar (Daradjat,

2011:32). Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan sementaranya adalah

terbentuk insan kamil mulai dari tingkatan rendah, dan menjadi

bertambah sesuai jenjang pendidikan yang telah dilaluinya.

d. Tujuan operasional

Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik

suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasional

lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian.

Kemampuan dan keterampilan yang dituntut bagi anak didik

merupakan sebagian kemampuan dan keterampilan insan kamil

dalam ukuran anak, yang menuju kepada bentuk insan kamil yang

semakin sempurna (meningkat) (Daradjat, 2011:33). Jadi

operasional adanya pendidikan agama Islam adalah aplikasi dari

insan kamil tersebut.

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai

berikut.

a. Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik kepada Allah Swt. Yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai ajaran agama islam.

d. Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatifdari

lingkungannya atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya

dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia

seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,

sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain (Majid, 2014:15-16).

Fungsi diadakannya pendidikan agama Islam sangat besar

manfaatnya. Seperti dalam uraian di atas bahwa PAI berfungsi

sebagai pengembangan, penanaman nilai, penyesuaian, perbaikan,

pencegahan, pengajaran, dan penyaluran. Hal ini merupakan bukti

nyata bahwa diadakannya pelajaran PAI untuk memberi bekal

tentang keagamaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam

kehidupan peserta didik.

C. Insan Kamil

1. Pengertian Insan Kamil

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian insan adalah

manusia (KBBI, 2007:435) sedangkan kamil adalah sempurna (KBBI,

2007:497). Dari kedua definisi tentang insan dan kamil tersebut dapat

dikatakan bahwa insan kamil adalah manusia sempurna. Pengertian

lain dari insan kamil menurut Zakiyah Daradjat adalah manusia utuh

jasmani dan rohani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan

normal karena takwanya kepada Allah (Daradjat, 2012:29).

Konsep tentang insan kamil dikemukakan oleh dua tokoh yaitu Ibn

Arabi dan al-Jilli. Menurut Ibn Arabi manusia sempurna adalah alam

seluruhnya. Karena Allah ingin melihat substansi-Nya dalam alam

seluruhnya, yang meliputi seluruh hal yang ada, yaitu karena hal ini

bersifat wujud serta kepadanya itu Dia mengemukakan rahasiaNya,

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

maka kemunculan manusia sempurna (insan kamil) menurut Ibn Arabi

adalah esensi kecemerlangan cermin alam. Ibn Arabi membedakan

manusia sempurna menjadi dua bagian. Pertama, manusia sempurna

dengan kedudukannya sebagai manusia baru. Kedua, manusia

sempurna dengan kedudukannya sebagai manusia abadi. Karena itu

manusia sempurna adalah manusia baru yang abadi, yang muncul,

bertahan dan abadi (http://file.upi.edu/ Direktori/FPIPS/ M_K_D_U/

196509171990011 ACENG_KOSASIH/ KONSEP_INSAN_KAML.

pdf, diakses Hari Rabu, 08/07/2015 pukul 09.43).

Gagasan insan kamil al-Jili merupakan penerus dari gagasan Ibn

Arabi. Al-Jilli berpendapat bahwa wakil Tuhan yang sebenarnya

adalah insan kamil (manusia sempurna). Manusia sempurna adalah

manusia yang mengaplikasikan Nur Muhammad dalam kehidupannya.

Kesempurnaan insan kamil tidak lain ialah karena ia merupakan

identifikasi dari hakikat Muhammad. Hakikat Muhammad atau biasa

disebut “logos” dalam istilah filsafat, pada dasarnya merupakan

arketipe kosmos. Makhluk memperoleh kesejahteraan pada hakikat ini

dan mendapat rejeki dari wujudnya. Ia merupakan arketipe dari Bani

Adam, yang semuanya secara potensial adalah insan kamil, meski

hanya di kalangan para Nabi dan wali saja potensi itu menjadi aktual

(Alba, 2012:89).

Menurut Al-Jili, insan kamil adalah dia yang berhadapan dengan

Pencipta dan pada saat yang sama juga dengan makhluk. Insan kamil

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

atau manusia sempurna adalah quib atau axis, tempat segala sesuatu

berkeliling dari mula hingga akhir. Oleh karena itu segala sesuatu

menjadi ada, maka dia adalah satu untuk selamanya. Yang memiliki

berbagai bentuk dan yang muncul dalam kana’is atau rupa yang

bermacam-macam. Untuk menghormati hal yang demikian maka

namanya dipanggil secara berbeda dan untuk menghormati selain

daripadanya, maka panggilan nama yang demikian tidak dipergunakan

pada mereka. Siapakah dia? Nama sebenarnya adalah Muhamad, nama

untuk kehormatannya adalah Abdul Qosim, dan gelarnya Syamsudin/

Sang Menteri Agama (http://file.upi.edu/ Direktori/FPIPS/M_K_D_U/

196509171990011ACENG_KOSASIH/KONSEP_INSAN_KAML.pdf

, diakses Hari Rabu, 08/07/2015 pukul 09.43).

Dari uraian di atas, insan kamil adalah manusia sempurna yang

bertakwa kepada Allah, utuh jasmani dan rohani serta dapat hidup dan

berkembang dengan wajar dan segala yang ada pada dirinya

merupakan cermin nama-nama dan sifat-sifat Allah.

2. Tahapan Menuju Insan Kamil

Manusia dapat dikatakan sebagai manusia sempurna apabila telah

sampai pada kriteria tertentu sesuai dengan kriteria yang sesuai dengan

acuan manusia disebut insan kamil. Namun insan kamil pada manusis

biasa tentu tidak bisa sempurna seperti Nabi Muhamad SAW. insan

kamil manusia misalnya dengan mempunyai sifat-sifat mulia . Hal

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

tersebut merupakan salah satu ciri manusia sempurna. Diantara sifat-

sifat manusia sempurna adalah sebagai berikut:

a. Keimanan

b. Ketaqwaan

c. Keadaban

d. Keilmuan

e. Kemahiran

f. Ketertiban

g. Kegigihan dalam kebaikan dan kebenaran

h. Persaudaraan

i. Persepakatan dalam hidup

j. Perpaduan dalam umah (https://fixguy.wordpress.com/insan-kamil/

diakses pada hari sabtu, 26 September 2015 pukul 12.15).

Adapun cara untuk mencapai sifat-sifat tersebut diantaranya adalah

a. Ilmu taubat dengan syarat – syaratnya menghindari dari yang

menyebabkan nafsu dengan mengawalnya dengan mendisiplinkan

pergaulan dan harta serta mengambilkan yang halal dan

membelanjakan dalam perkara halal, kemudian disertai dengan

berhemat.

b. Berjaga – jaga supaya amalan tidak binasa oleh niat-niat yang

merobohkannya seperti ria digantikan dengan ikhlas.

c. Keadaan tergesa-gesa digantikan dengan sabar.

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

d. Tidak cermat digantikan dengan sifat cermat menyelamatkan diri

daripada kelesuan.

e. Dengan mengamalkan sifat harap dan takut, maksudnya harap

bahwa Allah akan menerima amalan dan menyelamatkan kita,

takut kalau-kalau Allah tidak mengampuni kita dan menerima

amalan kita.

f. Mengamalkan sifat terpuji dan syukur dalam hidup terhadap

Allah juga terhadap makhluk yang menjadi wasilah atau perantara

sampainya nikmat Allah kepada kita. Puji dan syukur itu dapat

berupa rasa gembira dan syukur terhadap nikmat Allah dan lidah

mengucapkan kesyukuran, al-hamdulillah, serta dengan

melakukan perbuatan – perbuatan yang diridhoi Allah SWT

(https://fixguy.wordpress.com/insan-kamil/ diakses pada hari

sabtu, 26 September 2015 pukul 12.15).

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk mencapai

derajat insan kamil diantaranya dengan menjalankan/ belajar

mengamalkan sifat-sifat tersebut. Karena sebagai manusia biasa

tidak mungkin dapat mencapai derajat insan kamil seperti

Rosulullah. Di dunia ini yang benar-benar menjadi insan kamil

hanya Nabi Muhamad SAW. Akan tetapi sebagai manusia biasa

dapat mencoba meneladani sifat-sifat insan kamil yang diajarkan

Nabi dengan menjalankan apa yang telah dicontohkan melalui

keteladanan beliau.

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data Gambaran Umum MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

1. Letak Geografis

MTs Damarjati berlokasi di dusun Damarjati desa Damarjati di

kecamatan Kaliangkrik kabupaten Magelang Kode Pos 56153. Gedung

MTs Damarjati didirikan di atas tanah seluas 745 m2, sedangkan luas

bangunan 258 m2 dengan status gedung milik sendiri dan bersifat

permanen. Adapun batas-batas MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara Desa Ngendrokilo

b. Sebelah barat Desa Ngawonggo

c. Sebelah selatan Desa Girirejo

d. Sebelah timur Desa Maduretno

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Magelang

Status : Swasta

Alamat : Jalan : Kauman

Desa/Kecamatan : Kaliangkrik / Kaliangkrik

Kabupaten : Magelang

No. Telepon : 081328454094

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

081903802682

E-mail : [email protected]

Kode Pos : 56153

Nama Yayasan : PCLP Ma’arif NU

Alamat Yayasan : Jl. Palbapang Desa Bojong Kec.

Mungkid Kab. Magelang

NIS : 21.2.33.08.14.061

Jenjang Akreditasi : Peringkat C

Tahun Didirikan : 1994

Tahun Beroperasi : 1994

3. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya generasi yang cerdas, berakhlakul karimah, berilmu

amaliah dan beramal ilmiah dengan berpedoman aqidah islamiyah

ala Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

b. Misi

1) Mengembangkan kemampuan dasar siswa menjadi muslim

yang taat beribadah dan memiliki kepribadian sosial yang

tinggi.

2) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan

menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah

3) Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk

menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

didik yang berpotensi tinggi agar dapat berkembang secara

optimal

4) Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada seluruh

warga madrasah

4. Struktur Organisasi

Bagan I

Struktur Organisasi

Kepala sekolah

Muh Mufti, S.Pd

Kepala TU

Shofuroh S.Ag

WK Prasarana

M, Qobul S.Pd

WK Humas

Samsul Anwar

WK

Zuzun Herawati

WK Kesiswaan

Fahrudin

Koordinator

Dra. Siti Nur A

Guru

Siswa

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

5. Keadaan Guru

Pendidik yang bertugas di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

pada tahun pelajaran 2015/2016 seluruahnya adalah 23 guru yang

terdiri dari 10 guru laki-laki dan 13 guru perempuan. Untuk lebih

jelasnya penulis sajikan tabel data pendidik di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik, sebagai berikut:

Tabel I

Daftar Pendidik di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

No Nama Jabatan

1. Muh. Mufti S.Pd Kepala

Sekolah

Akidah akhlak

2. M. Qobul, S.Pd.I Guru Bahasa Arab

3. Abdul Hadi Guru Fiqh dan bahasa

Jawa

4. Fadliatul

Muzazinah.S.Pd

Guru Matematika

5. Shofuroh, S.Ag Guru Seni Budaya

6. Nur Hidayatus

Syarifah, S.Pd.I.

Guru TIK

7. Muhimatul Khoiriyah,

S.Ag

Guru Bahasa Indonesia

dan Bahasa Inggris

8. Anisa Zahro Guru IPS

9. Fahrudin S.Pd.I Guru PKn

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

10. Budi Sulistiyo Guru Al-Qur’an,

Penjaskes dan

Kaligrafi

11. Abdul Kholiq

Najmudin

Guru Ke-Nuan dan nahwu

Shorof

12. Sulistyaningsih, S.Pd. Guru IPA

13. Siti Asiyah, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia

14. Siti Nasikhatul Azizah,

S.Pd.I.

Guru IPA

15. Ratna Asti Wardani,

S.Pd.

Guru Matematika dan IPA

16. Isti Khafsoh, S.Pd.I. Guru SKI Dan Bahasa

Arab

17. Umi Maghfiroh, S.Pd. Guru Bahasa Inggris

18. Gufron Nasir Guru PKn dan TIK

19. Lestariningsih Guru SKI

20. Adin Susanto Guru Ke-Nuan dan PKn

21. Habib Yasin, S.Pd.I. Guru Al Qur’an Hadist

22. Muhammad Abdul

Aziz

Guru Sulam/Safinah/Duror

23. Siti Amiroh, S.Ag. Guru Bahasa Arab

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

6. Keadaan Peserta Didik

Peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam

pelaksanaan pendidikan. Tanpa peserta didik kegiatan dalam

pendidikan tidak dapat terlaksana. Jumlah peserta didik di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik dari tahun pelajaran 2010/2011 adalah

211 peserta didik, tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 225 peserta

didik, tahun 2012/2013 sebanyak 225 dan pada tahun 2014/2015

sebanyak 261 peserta didik. Adapun data peserta didik pada tahun

2014/2015 penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2

Data Peserta Didik Tahun 2014/2015

No KELAS L P

JUMLAH

SISWA

KET.

1 VII. A 12 20 32

2 VII. B 18 16 34

3 VII. C 10 10 20

Pinjam

Ruang kelas

MI Al Falah

4 VIII. A 12 18 30 Rusak Berat

5 VIII. B 16 15 31 Rusak Berat

6 VIII. C 20 12 32

7 IX. A 12 16 28

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

8 IX. B 16 12 28

9 IX. C 16 10 26

JUMLAH 132 129 261

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah hal penting yang harus ada

dalam suatu lembaga pendidikan agar tujuan dilaksanakannya

pendidikan dapat tercapai. Sarana pendidikan adalah peralatan dan

perlengkapan yang secara langsung dipergunakan sebagai penunjang

proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,

ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.

Adapun sarana yang ada di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik, penulis sajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3

Data Sarana di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

No. Ruang Jumlah

1. Ruang Teori/Kelas 8

2. Ruang Kepala Sekolah --

3. Ruang Tata Usaha 1

4. Ruang Guru 1

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

5. Ruang Perpustakaan --

6. Ruang Lab. Komputer 1

7. Ruang Kamar mandi/WC 1

8. Ruang Ganti Baju --

9. Ruang OSIS --

10. Ruang UKS --

11. Ruang BK --

12. Ruang Laboratorium IPA --

13. Lapangan Olah Raga --

B. Temuan Penelitian

Sesuai dengan hasil observasi, wawancara, serta dokumentasi di

lokasi penelitian yaitu di MTs Maarif Damarjati Kaliangkrik, peneliti

mendapatkan beberapa hal diantaranya:

1. Implementasi Model Pembelajaran Agama Islam dalam Pembentukan

Insan Kamil

a. Proses kegiatan belajar mengajar di MTs Maarif Damarjati

Kaliangkrik

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di MTs Maarif

Damarjati Kaliangkrik dilaksanakan sebagaimana aturan

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pemerintah dan kemenag, yaitu hari efektif mulai dari hari senin

sampai hari sabtu. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07-00

sampai dengan 13.30. proses belajar mengajar berarti tidak

mungkin lepas dari model pembelajaran yang harus diterapkan

untuk membentuk peserta didik berprestasi dan berakhlak mulia,

baik dalam pembelajaran umum maupun pembelajaran agama

Islam.Pernyataan tersebut disampaikan oleh bapak MM sebagai

berikut:

“Penerapan model pembelajaran pendidikan agama Islam

dalam pembentukan peserta didik berakhlak mulia sangat-

sangatlah penting mas..., dengan tujuan apa? Yaitu karena

dapat meningkatkan atau menunjukkan peserta didik yang

beriman sebagai modal kehidupan manusia”

Dengan demikian dari pernyataan bapak MM di atas dapat

disimpulkan bahwa penerapan dan pelaksanaan model

pembentukan insan kamil untuk menciptakan nilai-nilai positif

peserta didik di dalam masyarakat atau kehidupan sehari-hari

secara berkelanjutan.

b. Kurikulum yang diterapkan di MTs Maarif Damarjati Kaliangkrik

Kurikulum merupakan segala rencana pelaksanaan

pendidikan yang dijadikan pedoman di suatu lembaga

sekolah/madrasah. Kurikulum yang digunakan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP), namun materi pelajaran untuk kelas VII sesuai dengan

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

kurikulum 2013. Hal ini sebagaimana penuturan MM, sebagai

berikut:

“Di madrasah kami kalau kurikulum masih menggunakan

KTSP. Namun untuk materi yang kelas VII kami sudah

sesuai dengan kurikulum 2013. “

Hal serupa disampaikan oleh Bapak F dari hasil wawancara

sebagai berikut:

“Kalau kurikulum ya sama masih menggunakan KTSP.

Sebenernya dulu pernah menggunakan kurikulum 2013 tapi

baru uji coba satu semester, setelah itu dihentikan kembali

pakai KTSP lagi mas..”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik menerapkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). Dahulu madrasah tersebut memberlakukan

kurikulum 2013, namun baru satu semester sudah diberhentikan.

Walaupun kurikulum 2013 sudah tidak diberlakukan, untuk materi

kelas VII sesuai dengan pedoman kurikulum 2013. Sedangkan

untuk penilaian dan model-model pembelajarannya masih

menggunakan KTSP.

c. Model pembelajaran agama Islam yang digunakan di MTs Maarif

Damarjati Kaliangkrik

Ada berbagai macam model pembelajaran. Adapun dari

berbagai macam model yang diterapkan di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik tidak hanya bergantung pada satu model saja. Hal ini

sebagaimana disampaikan oleh bapak MM sebagai berikut:

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

“Kalau model ya ganti-ganti mas... . Disesuaikan dengan

tema dan kondisi siswa. Kan belum tentu suatu tema itu bisa

menggunakan model yang sama.”

Hal serupa juga disampaikan dari hasil wawancara dengan

Bapak F, yaitu:

“Model ya tentu ganti-ganti. Kalau tidak yang pasti siswa

pada bosen. Tetapi pemilihan model ini juga harus

memperhatikan tema yang akan disampaikan dan juga

kondisi siswa agar apa yang disampaikan dapat diterima

dan siswa juga senang dengan suasana pembelajarannya

to”.

Sedangkan berdasar wawancara yang disampaikan oleh RN

salah satu siswa MTs Maarif Damarjati Kaliangkrik, sebagai

berikut:

“Kalau guru PAI beda-beda, tapi hampir sama sih pak pas

mengajar. Ada yang dengan cerita-cerita. Ada yang dengan

bartanya jawab. Kadang juga cerita kehidupan nyata. Kalau

tadi pak guru pas mata pelajaran SKI dengan diskusi

kelompok. ”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

dan metode dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan agama

Islam harus menyesuaikan dengan tema materi dan melihat kondisi

peserta didik. Karena setiap tema belum tentu dapat menggunakan

model yang sama.

Dalam Proses pembelajaran di MTs Maarif Damarjati

Kaliangkrik menggunakan beberapa model, sebagaimana yang

dipaparkan oleh Bapak MM, yaitu:

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

“Model pembelajaran yang digunakan adalah model

kontekstual atau dengan mengaitkan pada kehidupan nyata

yang ada sekarang ini. Misalnya untuk tegur sapa, anak-anak

diantar wisata religius, dan hal-hal yang berhubungan dengan

kegiatan sehari-hari. Tapi kalau metodenya ya dengan

pemberian tugas, tanya jawab, ceramah, diskusi.”

Mengenai model kontekstual dalam kegiatan belajar mengajar

agama Islam di MTs Maarif Damarjati Kaliangrik, dapat

digambarkan dari hasil pengamatan penelitian lapangan sebagai

berikut:

Guru menyampaikan materi Aqidah Akhlak tentang

ketauhidan. Guru menjelaskan sedang menjelaskan materi

tentang keesaan tuhan bahwa Tuhan itu satu yaitu Allah swt.

Yang mana memiliki sifat wujud berarti ada walaupun tidak

terlihat oleh indra manusia. Guru memberikan suatu contoh

segala sesuatu yang ada di muka bumi ini tidak lepas dari

keajaiban Allah swt yang menunjukkan banyaknya kejadian

nyata misalnya banyak sekali makhluk hidup yang bertuliskan

lafal Allah swt.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan model

semacam ini akan mempermudah peserta didik dalam menerima

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, karena bersifat

kontekstual atau dihubungkan dengan pengalaman nyata.

Sedangkan berdasar penuturan Bapak F, model pembelajaran

yang digunakan, yaitu:

“Kalau model pembelajaran ya macam-macam. disesuaikan

dengan tingkatan kelasnya juga. Misal saja untuk kelas 9 kan

pengetahuannya sudah lebih luas to, pembelajarannya juga

saya bedakan. Kadang mereka tak suruh mengamati kejadian

di masyarakat kemudian dicatat nanti di kelas dicari dasar-

dasarnya dianalisis. Kalau untuk metodenya yang utama

apalagi pembelajaran PAI ya ceramah. Selain itu, kadang anak-

anak saya suruh untuk diskusi kelompok, baca buku kemudian

mengerjakan pertanyaan. Tapi yang terpenting untuk PAI itu

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

bagaimana anak dapat mengimplementasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Itu yang saya tekankan..”

Ditambahi juga oleh Bapak F tentang model pembelajaran

inkuiri, dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Seperti yang saya katakan tadi, pembelajaran inkuiri ya dengan

memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati kejadian atau

fenomena di masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan dengan

agama. Dari situ akan muncul pertanyaan-pertanyaan atau rasa

ingin tau mereka. Nanti hasil dari pengamatan dicatat beserta

pertanyaan tentang sesuatu yang kurang jelas kebenarannya

yang ditemukan dalam pengamatan itu lho...trus kalau sudah

nanti di dalam kelas dianalisis dan dicari dasar-dasarnya”.

Dari pemaparan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran PAI juga menggunakan model inkuiri. Langkah

pertama yang dilakukan guru dalam menerapkan model ini adalah

siswa disuruh mengamati fenomena yang ada. Hal ini untuk

menimbulkan rasa ingin tahu tentang kebenaran suatu fenomena

yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan agama.

Melihat keterangan informasi dari guru pendidikan agama

Islam, yaitu Bapak MM dan Bapak F di atas, dapat dikatakan

bahwa model pembelajaran yang digunakan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik adalah model kontekstual dan model inkuiri.

Sedangkan metodenya, metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan

pemberian tugas. Adapun gambaran pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar pendidikan agama Islam berdasarkan pengamatan peneliti

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan beberapa

metode antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Penerapan metode ceramah dalam kegiatan belajar

mengajar dilaksanakan secara menyeluruh dalam semua mata

pelajaran. Kegiatan mengenai penggunaan metode ceramah

dapat digambarkan dari hasil pengamatan penelitian lapangan

sebagai berikut:

Setelah mendengar bel masuk, semua peserta didik masuk

kelas masing-masing. Sebelum pelajaran dimulai biasanya

peserta didik membaca asmaul khusna, doa sehari-hari,

surat-surat pendek, dan hadis pilihan. Pada pukul 07.30

guru sudah mulai mengawali pelajaran yang sesuai jadwal.

Semua peserta didik sudah siap untuk menerima materi dari

guru. Guru memulai kegiatan belejar mengajar dengan

bertanya jawab materi yang sebelumnya untuk

mengingatkan siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan

ceramah. Peserta didik mendengarkan apa yang

disampaikan guru dan ada juga yang mencatat inti dari apa

yang disampaikan oleh guru tersebut. Setelah kegiatan

ceramah selesai, banyak peserta didik yang langsung

mengangkat tangannya untuk bertanya mengenai materi

yang disampaikan secara mendalam.

Dari hasil catatan di atas diperjelas dari hasil wawancara

dengan bapak MM mengenai penggunaan metode ceramah

dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam,

yaitu:

“Ceramah itu merupakan metode yang sangat penting

digunakan dalam bidang apa saja, terutama di sekolah ya

mas?... karena ceramah itu sebagai pengantar bagi manusia

dalam mendengarkan, berfikir, dan melaksanakan. Nah

untuk itu mas... kebanyakan guru masih menggunakan

ceramah, tetapi ceramah tersebut harus menarik supaya

peserta didik dapat menggali rasa keingintahuan akan

materi yang disampaikan”.

Tentang metode pembelajaran ceramah, disampaikan juga

oleh Bapak F, yaitu:

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

“Pembelajaran apapun itu tidak akan lepas dengan ceramah

mulai dari awal sampai akhir pembelajaran mas. Bukan

hanya PAI saja tetapi pelajaran lain juga iya. Tetapi khusus

untuk PAI metode ceramah itu bukan hanya untuk

penyampaian materi tapi lebih dari sekedar biar anak bisa

mendapat nilai bagus. Ceramah ini juga untuk memberikan

contoh kepada anak. Misale saja mas, ketika menjelaskan

guru kan hati-hati banget dalam penyampaiannnya. Ya

tujuannya untuk memberi contoh kepada siswa tentang

bagaimana tata krama berbicara”.

Sedangkan tentang metode tanya jawab, menurut Bapak

F dari hasil wawancara yaitu:

“Tanya jawab kami gunakan untuk mengetahui kepahaman

peserta didik. Biasanya awal pembelajaran dimulai dengan

tanya jawab untuk menstimulasi pikiran mereka tentang

materi yang akan dibahas. Dan pada akhir pembelajaran

juga dengan tanya jawab mas, tapi yang akhir ya untuk

mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum. Selain

itu untuk membuat kesimpulan.”

Menambahi dari hal di atas, Bapak MM memaparkan

tentang metode tanya jawab sebagai berikut:

“Lha kalau tanya jawab itu kami gunakan untuk menanyai

peserta didik, guna untuk megetahui atau mengukur

seberapa ingat kemampuan dari peserta didik itu sendiri.

Maksudnya begini... kadang dari keadaan siswa itu ada

yang sudah siap, kadang juga ada yang masih terfikir hal

lain belum konsentrasi dalam pelajaran”.

Dari keterangan catatan lapangan dan hasil wawancara

dengan Bapak MM dan Bapak F di atas dapat disimpulkan

bahwa metode ceramah dan tanya jawab (komunikasi) dengan

peserta didik harus dilaksanakan pertama kalinya sebelum

melaksanakan metode-metode lainnya. Dengan tanya jawab

langsung kepada peserta didik, guru dapat mengetahui keadaan

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

atau kondisi kesiapan dalam menerima materi dan ceramah

dapat membangkitkan rasa keingintahuan terhadap apa yang

disampaikan oleh guru agama Islam. Sedangkan tanya jawab

yang pada bagian akhir untuk mengukur apakah pembelajaran

dapat diterima siswa atau tidak. Oleh karena itu, guru harus

pandai-pandai dalam memberikan ceramah dan menstimulasi

supaya peserta didik semakin tertarik, aktif, mengambil

pelajaran dan mencontoh dari keteladanan guru.

Penggunaan metode diskusi dalam kegiatan belajar

mengajar pendidikan agama Islam di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik dapat digambarkan sistem pelaksanaan dari hasil

pengamatan penelitian lapangan sebagai berikut:

Setelah guru menyampaikan atau menjelaskan materi

kepada peserta didik, guru memberikan tugas. Tugas

tersebut berupa penggalian materi yang sudah disampaikan

guru. Peserrta didik melakukan diskusi kelompok yang

kemudian menyampaikan hasil jawabannya untuk

didemonstrasikan di depan kelas, dimana kelompok lain

memberikan tanggapan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi

adalah metode yang dilakukan secara bersama-sama, akan tetapi

guru menilai peserta didik secara individual. Dengan

menggunakan metode diskusi ini diharapkan supaya peserta

didik dapat lebih aktif dan menyenangkan serta mengurangi rasa

jenuh di dalam kelas. Dalam KTSP juga ada tuntutan untuk

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

menciptakan suasana tersebut. Hal ini di paparkan oleh bapak

MM sebagai berikut:

“Suatu kurikulum tentu ada tuntutannya mas... salah

satunya ya PAIKEM itu... Semua pelajaran di sini tidak

lepas dengan penggunaan pendekatan tersebut.

Pembelajaran itu memang seharusnya aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan. Dengan begini kan anak tidak

merasa jenuh dan bosan di dalam kelas saat proses

pembelajaran berlangsung mas... .”

Tentang suasana pembelajaran, disampaikan pula oleh RN,

yaitu:

“Kalau pelajaran PAI ya senang pak. Cuma kadang ngantuk

kalau ceramah terus. Tapi kalau diskusi ya nggak ngantuk

pak. Kan kita harus aktif dalam diskusi tersebut”.

Selain itu disampaikan juga oleh UK, sebagai berikut:

“Kadang bosen ngantuk juga pak kalau waktu diceramahin.

Tapi kalau praktik-praktik sama diskusi ya asyik bahkan

lebih menyenangkan pak”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan

metode diskusi adalah metode yang dilakukan secara bersama-

sama. Akan tetapi guru menilai tingkatan pengetahuan yang

dilakukan secara individual. Dengan ini guru dapat melihat

keaktifan peserta didik dan dapat menghidupkan suasana kelas,

sehingga peserta didik dapat terhalau dari rasa bosan dan jenuh.

d. Implementasi model pembelajaran agama Islam di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

akan berdampak juga pada moral suatu bangsa. Di sinilah lembaga

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

sekolah mempunyai tugas yang besar untuk menjaga generasi

masa depan agar tidak kehilangan moralnya. Di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik mengimplementasikan berbagai model

pembelajaran sebagai upaya pembentukan akhlak bagi peserta

didik. Sebagaimana pemaparan bapak MM, sebagai berikut:

“Upaya pembentukan akhlak peserta didik itu tidak hanya

berpusat pada penerapan model pembelajaran, tetapi bisa

dengan melihat keteteladan bapak ibu guru. Guru dapat

dengan memberi contoh teladan yang baik. Karena dengan

demikian lebih mudah ditiru siswa dibandingkan dengan

ceramah.”

Selain itu disampaikan pula oleh Bapak F, dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“Untuk membentuk akhlak siswa ya dengan nasihat-nasihat.

Tapi yang lebih penting dengan memberi contoh kepada

mereka. Kalau cuma dengan nasihat saja kadang tidak

diperhatikan. Kalau nyuruh siswa shalat jamaah ya

bapak/ibu guru juga ikut jamaah dengan mereka”.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa upaya

pembinaaan akhlak bagi peserta didik dengan keteladanan Bapak/

Ibu guru. Keteladanan ini lebih efektif digunakan dibandingkan

dengan metode ceramah. Dengan cara memberi contoh tersebut,

lebih mudah diterima/ditiru peserta didik.

Selain itu upaya pembinaan pembentukan akhlak bagi

peserta didik di MTs Maarif Damarjati Kaliangkrik sebagaimana

yang dipaparkan oleh bapak MM, yaitu:

“Di madrasah kami ini selain pelajaran akademik, ada doa

sehari-hari, hafalan surat- surat pendek, praktik ibadah, dan

keteladanan bapak ibu guru. Jika siswa disuruh shalat ya

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

bapak ibu guru juga shalat, kalau tahlil ya ikut tahlil. Ini

sebagai bentuk bahwa guru dapat dijadikan sebagai teladan

yang dapat dicontoh oleh peserta didik, sehingga tidak

hanya pada teori tetapi langsung praktik pada kegiatan

sehari-hari di dalam madrasah.”

Hal serupa juga disampaikan oleh RN, dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“Kalau di bulan Ramadhan ya ada tadarusan, kalau tiap hari

doa-doa harian, hafalan hadis. Terus ....oh iya, ada hafalan

surat pendek dan asmaul husna pak....”

Ditambahi juga oleh UK, tentang pembinaan pembentukan

akhlak di MTs Ma’arif Damarjati yaitu:

“ Kita disuruh hafalan surat pendek dan asmaul husna pak.

Ada juga suruh hafalan doa-doa sehari-hari”.

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

implementasi model pembelajaran pendidikan agama Islam dalam

membentuk peserta didik yang berakhlakul karimah tidak hanya

penerapan model pada materi disetiap mata pelajaran. Akan tetapi

guru memberikan teladan dan praktik langsung sehingga tidak

hanya monoton pada teori saja.

Dalam implementasi model pembelajaran agama islam,

pemilihan tempat juga harus diperhatikan. Pemilihan tempat

belajar merupakan hal penting yang harus diperhatikan demi

kenyamanan peserta didik. Adapun tempat belajar yang sering

digunakan untuk proses pembelajaran sebagaimana diungkapkan

oleh bapak MM sebagai berikut:

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

“Madrasah kami ini lokasinya ya lumayan sempit, masih

satu lokasi dengan MI. Ya memang kami sudah memiliki

gedung baru tetapi lokasinya agak jauh. Sudah dua tahun ini

bisa ditempati. Seperti biasanya tempat belajar biasanya di

dalam kelas. Tetapi untuk pelajaran PAI praktiknya di

masjid, misalnya ketika praktik ibadah. Selain itu, siswa

juga diajak untuk ziarah-ziarah.”

Selain itu disampaikan juga oleh UK salah seorang siswi,

dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Tempat kegiatan belajar mengajar itu tetap di dalam kelas

pak... em... tapi kalau seperti praktik shalat, praktik wudhu,

dan praktik lainnya itu yang di masjid.”

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

pembelajaran dilakukan di kelas. Dalam pembelajaran PAI untuk

praktik-praktiknya seperti shalat dan lain-lain dilakukan di luar

kelas yaitu di masjid. Selain di masjid peserta didik diajak untuk

berziarah. Ini juga merupakan pembelajaran untuk peserta didik.

Hasil akhir dari pembelajaran adalah adanya perubahan

yang terjadi pada peserta didik. Pembelajaran dikatakan berhasil

jika apa yang disampaikan guru dilaksanakan atau

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentang

implementasi dari pembelajaran PAI, disampaikan oleh RN, yaitu:

“Ya ada yang sudah ada yang belum pak. Sebenarnya

pengen pak melakukan apa yang sudah diajarkan kemarin.

Tapi gimana yaa, kadang masih ada rasa malesnya seperti

sholat tepat pada waktunya, puasa sunnah kadang juga bisa

kadang juga nggak pak”.

Disampaikan juga oleh UK dari hasil wawancara sebagai

berikut:

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

“Belum semua bisa pak. Misalnya untuk shalat tepat waktu.

Kalau maghrib sih bisa pak. Tapi yang paling susah ya

untuk shalat subuh tepat waktu. Kadang kesiangan

bangunnya pak”.

Implementasi dari pembelajaran PAI seperti yang

disampaikan oleh RN di atas sudah dilaksanakan akan tetapi belum

maksimal. Hal ini ditambahi oleh RN, sebagai berikut:

“Belum bisa sepenuhnya pak. Kalau usaha ya sebaik

mungkin saya terus berusaha. Tapi ya itu masih banyak

gangguan dan rasa males pak....”

Sedangkan menurut UK dari hasil wawancara yaitu:

“Masih ada yang belum bisa pak. Tapi ya tetep usaha terus

pak. Kadang saya juga ada rasa males pak”.

Walau belum bisa dilaksanakan dengan baik namun peserta

didik tetap ada upaya untuk memperbaiki. Berdasar wawancara

dengan RN, juga merasa ingin sekali menjadi lebih baik dari saat

ini dan mengerjakan pengetahuan yang didapatkannya dari

sekolah. Hal ini sesuai pemaparan RN, yaitu:

“Kalau belum bisa mengerjakan ya rasanya saya tetep kudu

belajar terus biar jadi lebih baik dari sekarang pak”.

Hal serupa juga disampaikan oleh UK, dari hasil wawancara

sebagai berikut:

“Ya gimana ya pak. Pengennya tetap lebih baik. Ya itu

kudu tetep berusaha terus”.

Implementasi pembelajaran tersebut tidak akan

terealisasikan tanpa ada dukungan dari orang tua. Dukungan dan

perhatian orang tua sangat diperlukan bagi siswa terutama dalam

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

mengawasi dan meneruskan pembelajaran selama di rumah.

Berdasar wawancara dengan RN, orang tua di rumah sangat

mendukung dan selalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh

anaknya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh RN, dari

wawancara sebagai berikut:

“Orang tua ya sangat mendukung dengan perubahan yang

saya lakukan di rumah. Misalnya kalau waktunya shalat

saya belum shalat ya mesti diingatkan pak”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh UK, sebagai berikut:

“Kalau dukungan pasti pak. Sering diingatkan juga kalau

sama orang tua pak”.

2. Faktor Pendukung Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam Pembentukan Insan Kamil bagi Siswa di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Tercapainya tujuan pendidikan di suatu lembaga

sekolah/madrasah tentu ada faktor yang mendukungnya. Adapun

faktor pendukung implementasi model pembelajaran PAI dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik, sebagaimana diungkapkan oleh bapak MM, dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“Alhamdulillah mas... fasilitas untuk PAI di Madrasah kami

ini cukup memadai. Seperti masjid yang letaknya sangat

dekat, al-Qur’an, dan alat-alat ibadah. Lingkungan sekitar

Madrasah juga sangat mendukung. Kebanyakan di daerah

sini juga masyarakatnya ahlusunnah waljamaah.”

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Selain itu disampaikan juga oleh Bapak F, tentang faktor

pendukungnya yaitu:

“Kalau untuk pembelajaran PAI ya sudah cukup. Ada

masjid, al-Qur’an dan alat ibadah. Lingkungan sekitar sini

juga kondusif”.

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa faktor

pendukung implementasi model pembelajaran PAI dalam

pembentukan insan kamil bagi siswa di MTs Ma’arif Kaliangkrik

adalah. lingkungan yang kondusif, dukungan dari masyarakat,

sarana kegiatan keagamaan yang cukup

3. Faktor Penghambat Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam Pembentukan Insan Kamil di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik

Dalam pelaksanaan suatu pembelajaran tentu juga ada hal-

hal yang menghambat pelaksanaanya. Sebagaimana diungkapkan

oleh bapak MM, sebagai berikut:

“Kalau mengenai faktor yang menghambat ini yang agak

berat. Yang menjadi penghambat di MTs kami ini ya

fasilitas dan sarana prasarananya masih agak kurang. LCD

juga belum setiap kelas ada kan mas... . Selain itu

kebutuhan air untuk anak-anak wudhu juga susah.”

Dalam proses pembelajaran tentu membutuhkan media

yang mendukung. Adapun media yang digunakan dalam

pembelajaran PAI sebagaimana diungkapkan oleh MM, sebagai

berikut:

“Media yang digunakan masih menggunakan peralatan

yang sederhana. Belum memakai LCD. Di sekolah cuma

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

ada satu. Nah ini mas yang masih menjadi salah satu

kendala kami. Belum bisa memenuhi semua kelas terdapat

satu LCD.”

Sedangkan menurut Bapak F, faktor penghambatnya yaitu:

“Kalau pembelajaran ya kami masih meggunakan media

yang sederhana. Dan untuk praktik PAI, dalam mengambil

air wudhu juga masih sulit mas”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

faktor kendala dalam kegiatan belajar mengajar adalah sarana

prasarana yang belum begitu lengkap. Selain itu kurangnya

ketersediaan air yang kurang mencukupi ketika para peserta didik

melakukan sholat berjamaah.

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Implementasi Model Pembelajaran Agama Islam dalam

Pembentukan Insan Kamil

1. Proses Kegiatan Belajar Mengajar di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik

Di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik, proses pembelajaran sudah

menggunakan dan menerapkan kurikulum yang ditentukan pemerintah

dan kemenag secara menyeluruh. Mulai dari hari efektif, jadwal waktu

pembelajaran, dan penerapan model pembelajaran yang membentuk

peserta didik untuk memiliki sifat berakhlakul karimah. Dijelaskan

dalam visi MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik yaitu terwujudnya

generasi yang cerdas, berakhlakul karimah, berilmu amaliah dan

beramal ilmiah dengan berpedoman aqidah Islamiyah ala ahlus sunnah

wal jamaah.

Proses kegiatan belajar mengajar agama Islam yang dikembangkan

di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik menekankan pada proses

kegiatan belajar yang religius secara berkelanjutan supaya mampu

menjadikan peserta didik hidup selaras sesuai dengan ketentuan dan

petunjuk Allah swt, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat. Berkaitan dengan hal tersebut maka model

pembelajaran yang dibutuhkan atau diperlukan adalah model yang

dapat membentuk, menciptakan, dan menanamkan kepada peserta

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

didik yang cerdas dan berakhlakul karimah. Dengan demikian semua

guru pendidikan agama Islam di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

mulai menerapkan sistem pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM

(pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan),

dengan menerapkan pendekatan tersebut maka diperlukan penguasaan

model-model pembelajaran inovatif yang memadai. Pernyataan

tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugianto dalam bukunya Model-

Model Pembelajaran Inovatif(2010).

Mengenai dalam setiap kegiatan belajar mengajar, pedoman yang

digunakan oleh para guru agama Islam di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik dalam pembelajaran tidak lepas dari dasar hukum ahlus

sunnah wal jamaah yaitu Al-Qur’an dan hadis. Dengan kedua pedoman

tersebut, guru akan lebih mudah menyampaikan materi dan

kandungannya sehingga peserta didik dapat langsung meyakini bahwa

yang disampaikan oleh para guru memang terbukti kebenarannya.

Berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar agama Islam di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik menyangkut dua unsur pokok yang

harus diperhatikan, yaitu guru pendidikan agama Islamdan peserta

didik. Guru pendidikan agama Islam di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik kebanyakan sudah ditempatkan sesuai dengan keahlian

dan bidangnya. Di mana guru memiliki keahlian secara profesional

dalam tugasnya menyampaikan materi agama sehingga pada saat

proses pembelajaran berlangsung tidak akan merasa terbebani dengan

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

tugasnya. Selain kemampuan dari segi keagamaan, guru juga memiliki

keahlian dalam berkomunikasi kepada peserta didik dengan baik.

Dalam hal ini guru memahami karakter dan keadaan dari masing-

masing peserta didik sehingga dalam penyampaian atau penekana

materi dapat sesuai dengan keadaan, kondisi, dan karakter peserta

didik.

Berbicara mengenai bagaimana proses kegiatan belajar mengajar

agama Islam yang diterapkan dan dikembangkan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik dapat disimpulkan bahwa proses belajar

mengajar agama Islam merupakan proses pembentukan karakter siswa

dari segi spiritualitas yang dilakukan secara berkelanjutan. Guru dalam

mrnyampaikan nilai-nilai keislaman peserta didik untuk meningkatkan

keimanan yang sudah dimilikinya untuk diperkuat pada diri peserta

didik tersebut. Dengan penerapan nilai-nilai keislaman, maka peserta

didik akan merasa nyaman untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

Dengan demikian guru pendidikan agama Islam harus memiliki

keahlian khusus karena selain mengajarkan materi kepada peserta

didik di dalam kelas, tetapi juga memiliki tugas untuk menanamkan

nilai-nilai keislaman dan keimanan serta meningkatkan ketaqwaan

peserta didik terhadap Allah swt sesuai pedoman umat Islam yaitu Al-

Quran dan hadis. Dengan tujuan memelihara nilai-nilai yang

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

terkandung dalam ajaran Islam demi tercapainya peserta didik yang

berkarakter dengan membentuk manusia yang seutuhnya (insan kamil).

2. Kurikulum yang Diterapkan di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik

Dalam suatu lembaga pendidikan tidak lepas dari penerapan

kurikulum yang harus dipakai dalam setiap sekolah atau madrasah.

Kurikulum merupakan segala rencana pelaksanaan pendidikan yang

dijadikan sebagai pedoman suatu lembaga pendidikan. Kurikulum

yang diterapkan dan dipakai di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

adalah KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) dan juga

kurikulum 3013 bagi kelas VII. Kurikulum yang diterapkan di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik ini sesuai dengan pendapat Hadi S

dalam bukunya yang berjudul RPP KTSP 2006 di mana kurikulum

tersebut sudah menjadi ketentuan pemerintah.

Di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik menerapkan kurikulum

2013 bagi seluruh peserta didik kelas VII sudah disesuaikan

sebagaimana mestinya. Penerapan kurikulum 2013 pada kelas VII

tersebut hanya berpedoman pada buku paket yang ada, namun sistem

penilaian dan proses kegiatan belajar mengajar lebih dominan

menggunakan KTSP.

Dari pokok bahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebelum

adanya proses kegiatan belajar mengajar, maka setiap lembaga

pendidikan di sekolah atau madrasah harus berpegang pada pedoman

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pembelajaran yaitu penerapan kurikulum bagi madrasah atau peserta

didik. Dengan kurikulum yang sudah ditetapkan maka setiap lembaga

pendidikan sudah sesuai dengan aturan pemerintah, sehingga dalam

proses kegiatan belajar mengajar sudah ada acuan tersendiri baik

dalam pembuatan RPP (rencana program pembelajaran), model-model

yang dipakai, strategi pembelajaran maupun yang lainnya.

3. Model Pembelajaran Agama Islam yang digunakan di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Pembahasan tentang proses kegiatan belajar mengajar di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik tidak terlepas dari model dan metode

yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Model pembelajaran yang digunakan di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik menerapkan berbagai model. Penggunaan berbagai

macam model pembelajaran sudah menjadi tugas para guru untuk

menerapkannya dalam pembelajaran disetiap mata pelajaran. Model

pembelajaran yang diterapkan di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

sesuai dengan pendapat khanifatul dalam bukunya yang berjudul

“pembelajaran inovatif” (2013). Di mana model pembelajaran harus

menggunakan berbagai cara yang mampu menciptakan peserta didik

yang inovatif dan menyenangkan di dalam kelas.

Berkaitan dengan hal di atas, MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

menerapkan berbagai macam model pembelajaran terutama dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam, sehingga semua proses

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

pembelajaran yang berlangsung tidak bersifat monoton. Akan tetapi

dalam pemilihan model sebelum pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar berlangsung, guru harus memahami dan melihat kondisi

peserta didik. Serta guru juga melihat materi atau tema yang akan

disampaikan. Oleh karena itu, guru harus dapat menentukan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

Adapun model pembelajaran yang diterapkan dan dikembangkan

di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik dalam proses pembentukan

peserta didik berakhlakul karimah untuk menuju pada insan kamil

yaitu menggunakan model pembelajaran kontekstual dan inkuiri.

a. Model Pembelajaran kontekstual

Model pembelajaran kontekstual diterapkan dalam

pelaksanaan pembelajaran di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik.

Pembelajaran dengan model kontekstual akan dapat memberikan

gambaran nyata tentang teori atau materi yang disampaikan guru

dengan kehidupan nyata yang terjadi. Dengan begitu peserta didik

bukan hanya sekedar tau materi tapi dapat menghubungkan dengan

kehidupan nyata dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri adalah proses belajar mengajar untuk

mengajak siswa kepada cara berfikir kritis, analitis dan sistematis

untuk mencari dan menemukan sendiri permasalahan yang ada.

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Dalam pembelajaran PAI model ini besar manfaatnya untuk

peserta didik. Dengan menciptakan fikiran yang kritis, analitis dan

sistematis terhadap suatu permasalahan akan mengajarkan pada

peserta didik untuk menjadi pemuda islam yang akan dapat

menjaga islam dari berbagai permasalahan yang dihadapi agama

pada saat ini.

Namun, dalam implementasi model tersebut tentu

membutuhkan suatu metode agar terbentuk peserta didik menjadi

insan kamil. Adapun metode untuk menerapkan model

pembelajaran kontekstual dan inkuiri adalah metode ceramah,

diskusi, tanya jawab, inkuiri, dan keteladanan dari para guru yang

tidak hanya ketika dalam proses pembelajaran saja, tetapi juga

ketika di luar kegiatan pembelajaran.

a. Metode ceramah dan Tanya Jawab

Metode ceramah dan tanya jawab di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik sangat berkaitan. Pembelajaran di kelas

dimulai dengan mengulas materi yang telah diajarkan kemarin

dengan metode tanya jawab. Metode tanya jawab ini sangat

bermanfaat dalam pembelajaran terutama untuk menciptakan

keberanian dan keaktifan peserta didik. Dengan metode ini juga

suasana di kelas akan lebih hidup. Guru bukan satu-satunya

pelaksana pendidikan yang menjadi pusatnya. Namun peserta

didik juga ikut aktif dalam pembelajaran.

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Setelah diawali dengan tanya jawab pembelajaran

dilanjutkan dengan ceramah. Ceramah di sini bukan hanya

sebagai jalan penyampaian informasi atau materi dari guru

kepada peserta didik. Akan tetapi dengan ceramah ini juga

mengandung berbagai macam keteladanan yang ada di

dalamnya. Misalnya dalam menyampaikan materi dengan

ceramah sudah tentu seorang guru akan menjaga etika dalam

bertutur kata mulai dari gaya penyampainya, apa yang

disampaikan maupun tata krama dalam bertutur kata akan

sangat diperhatikan oleh guru. Ini merupakan salah satu

keteladanan untuk membentuk akhlak peserta didik.

b. Metode Diskusi

Berdasarkan penelitian, metode diskusi juga digunakan di

MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik. Metode pembelajaran

diskusi merupakan metode pembelajaran di mana sekelompok

peserta didik bekerja sama untuk membahas atau memecahkan

berbagai persoalan tentang materi bahasan pada proses

pembelajaran. Ini sangat bermanfaat untuk melatih kerjasama

dengan sesama teman satu anggotanya. Kerjasama yang baik

juga merupakan salah satu pembelajaran untuk membentuk

pribadi peserta didik yang baik. Ini mengajarkan tentang arti

persatuan, rasa saling menghargai pendapat teman, dan

tanggung jawab akan tugasnya sebagai anggota kelompok.

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Selain itu, dengan diskusi pembelajaran PAI di kelas tidak

membosankan dan menciptakan keaktifan peserta didik.

Dari sinilah dapat dipahami bahwa metode yang dipakai

oleh para guru agama di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

sesuai dari teori Suyadi dari bukunya yang berjudul “Strategi

Pembelajaran Pendidikan Karakter” dan dari Hisyam Zaini,

Bermawy Munthe, dan sekar Ayu Aryani dalam bukunya yang

berjudul “ Strategi Pembelajaran Aktif”. Penggunaan metode

dalam implementasi model pembelajaran merupakan cara

untuk menyampaikan materi dari setiap mata pelajarankepada

peserta didik secara aktif. Sehingga dapat melatih peserta didik

untuk lebih berani, muncul rasa keingintahuan, inovatif, dan

kreatif. Selain itu pemilihan model-modeldan Penggunaan

metode yang tepat dalam pembelajaran akan menjadikan

peserta didik lebih menerima materi yang disampaikan dan

merasa lebih nyaman, serta menyenangkan.

Dari pokok bahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pemahaman guru terhadap peserta didik sangat diprioritaskan

dan sangat penting. Hal ini untuk menyikapi dalam proses

pembelajaran agama islam tidak terjadi kesalahpahaman.

Dengan demikian para guru pendidikan agama Islam dapat

memilih model dan metode dalam menyampaikan materi yang

juga disesuaikan dengan tema mata pelajaran tersebut. Oleh

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

karena itu, model yang dikembangkan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik meliputi berbagai macam model secara

menyeluruh di mana harus membentuk peserta didik dari aspek

kognitif, afektif, psikomotor, dan juga aspek spiritual. Di sisi

lain ketika di luar kelas, guru memiliki metode tersendiri dalam

menyampaikan pembelajaran atau membentuk karakter peserta

didik yaitu dengan keteladanan. Karena dengan keteladanan

dari para guru akan lebih mudah diterima oleh para peserta

didik. Selain itu peserta didik tidak lepas dari pengawasan para

guru tersebut. Hal ini dilakukan untuk menuntun kepada

tertujunya peserta didik yang sempurna atau dapat menuntun

peserta didik menuju manusia yang utuh dengan berakhlak

mulia.

4. Implementasi model pembelajaran Agama Islam

Dengan berbagai pembahasan model pembelajaran di atas, maka

akan mewujudkan sebagaimana tujuan pembelajaran agama islam

sesuai visi yang diterapkan di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

yaitu untuk menciptakan peserta didik dalam berakhlakul karimah atau

memiliki kepribadian dan sopan santun yang lebih baik. Dengan

berbagai model pembelajaran yang diterapkan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik seperti ceramah, maka akan disertai dengan

memberikan teladan kepada peserta didik yang mana tidak hanya

menyampaikan materi, namun disertai dengan pendidikan akhlak.

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Penggunaan beberapa model pembelajaran PAI mempunyai tujuan

yang berbeda-beda. Akan tetapi tetap pada satu arah yaitu tercapainya

tujuan pendidikan agama Islam untuk membentuk peserta didik

menuju insan kamil. Penerapan model tanya jawab dapat melatih

peserta didik untuk lebih berani bertanya, lebih aktif dalam berfikir

yang baik dan melatih berkomunikasi. Dengan model ceramah

memberikan keteladanan tentang tata krama bertutur kata. Model

diskusi untuk mengajarkan peserta didik tentang arti persatuan,

kerjasama dan tanggung jawab. Penerapan model kontekstual dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam akan menghubungkan dengan

pengalaman peserta didik dengan keadaan di dunia nyata. Dengan

begitu yang didapat peserta didik bukan hanya materi tetapi juga

gambaran nyata yang dapat dijadikan pedoman dalam implementasi di

kehidupan sehari-hari. Sedangkan dengan model pembelajaran inkuiri,

dapat menciptakan fikiran yang kritis dan ilmiah terhadap suatu

kebiasaan ataupun fenomena yang ditemui dalam kehidupan

masyarakat. Hal ini akan membekali peserta didik menjadi generasi

pembaharu islam yang dapat membela dan menegakkan agamanya.

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada

diri individu. Di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik proses

pembelajaran telah dapat diimplementasikan oleh peserta didik

walaupun belum maksimal. Peserta didik selalu berupaya untuk

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

menjadi lebih baik dan mengamalkan apa yang didapatkannya di

sekolah. Misalnya untuk shalat tepat waktu atau puasa sunnah. Dari

peserta didik sudah ada usaha untuk menjalankan ilmu yang

diperolehnya di bangku sekolah. Selain itu dukungan dari orang tua

juga ada. Sehingga dalam implementasi terhadap pembelajaran yang

telah dilaksanakan akan lebih maksimal.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan

berbagai model pembelajaran yang digunakan di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik tersebut tidak lepas untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Penggunaan model ini tidak hanya sebagai penyampaian

materi saja tetapi lebih dari itu yaitu untuk membentuk peserta didik

yang berakhlak dan menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai

tujuan diadakannya pendidikan agama Islam. Namun selain peneapan

model pembelajaran, untuk membentuk insan kamil bagi peserta didik,

dilakukan juga dengan keteladanan dan upaya pembinaan keagamaan

di sekolah. Keteladanan dilaksanakan oleh bapak/ibu guru karena

metode ini akan lebih banyak bisa diterima peserta didik dibandingkan

dengan memberikan ceramah. Selain itu dibiasakan juga peserta didik

dibina untuk melakukan ibadah-ibadah seperti shalat berjamaah di

sekolah, hafalan surat-surat pendek, pembacaan asmaul husna, dan

pengamalan doa sehari-hari.

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

B. Faktor Pendukung Proses Pembelajaran di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik

Pembahasan pokok dari faktor pendukung dalam penerapan model

pembelajaran agama Islam di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik yaitu

merupakan salah satu yang dapat meningkatlan hasil, baik prestasi

akademik maupun non akademik. Faktor yang menjadi pendukung dalam

proses kegiatan belajar mengajar di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

terdiri dari beberapa hal, misalnya lokasi masjid dengan madrasah yang

berdekatan dan lingkungan masyarakat yang mendukung dari aspek

keagamaan.

Dari sinilah tanpa adanya faktor yang mendukung maka metode

atau penerapan model apapun yang dipakai tidak dapat diterapkan.

Sehingga proses kegiatan belajar untuk mencapai hasil sesuai dengan

tujuannya akan terhambat.

Dari keterangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tanpa

adanya faktor yang mendukung dan memadai maka dalam penerapan

semua model akan terhambat. Lingkungan masyarakat yang memiliki

tingkat keagamaan yang tinggi maka moel yang diterapkan dalam

pembelajaran agama Islam dalam rangka membentuk peserta didik yang

berakhlak mulia untuk menuju kesempurnaan ahlak maka akan diterapkan

dengan lancar. Selain itu dari faktor lokasi madrasah dengan masjid yang

berdekatan sehingga dapat mempermudah bagi siswa maupun guru dalam

melakukan praktik keagamaan dan sholat berjamaah.

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

C. Faktor Penghambat Proses Pembelajaran di MTs Ma’arif Damarjati

Kaliangkrik

Dalam suatu model pembelajaran pendidikan agama Islam bukan

berarti tidak ada kendala. Apalagi dalam menerapkan model pembelajaran

agama Islam yang dapat membentuk peserta didik yang unggul dalam

prestasi dan berakhlak mulia. Faktor yang menghambat dalam

mengimplementasikan model pembelajaran agama Islam di MTs Ma’arif

Damarjati Kaliangkrik salah satunya ialah masih kurangnya sarana dan

prasarana yang digunakan dal,am proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini

dapat dilihat dari pengadaan LCD yang belum lengkap untuk disetiap

kelasnya. Selain itu yang menjadi penghambat adalah sumber mata air

yang belum cukup dan lokasi gedung yang masih satu lokasi dengan

Madrasah Ibtidaiyah .

Dari pokok bahasan mengenai faktor penghambat penerapan model

pembelajaran agama Islam untuk membentuk pesera didik yang prestasi

sesuai visi madrasah, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan setiap

model akan berjalan dengan lancarapabila sarana dan prasarana memadai.

Selain itu adanya gedung yang luas namun masih satu lokasi dengan

gedung madrasah ibtidaiyah sehingga ketika proses kegiatan belajar

mengajar merasa terganggu. Sebagai contoh apabila peserta didik MI

istirahat, maka secara otomatis suasana luar kelas rama. Sedangkan peserta

didik MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik masih proses kegiatan belajar

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

mengajar di dalam kelas. Dengan demikian kegiatan belajar yang masih

berlangsung di dalam kelas akan merasa terganggu.

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan pemahaman yang mengacu pada rumusan

masalah yang ditetapkan serta berdasarkan pembahasan yang diuraikan

secara deskriptif pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan adalah

model pembelajaran kontekstual dan inkuiri. Sedangkan metode untuk

menerapkan model tersebut adalah metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi. Berbagai macam model dan metode pembelajaran tersebut

diterapkan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu membentuk insan

kamil. Model kontekstual digunakan agar peserta didik mengetahui dan

kaitannya dengan kehidupan sehingga dapat mengaplikasikan apa yang

telah diperoleh di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Model inkuiri

digunakan untuk membawa peserta didik menjadi generasi yang kritis,

berfikir analitis dan sistemati. Ini akan membentuk generasi islam yang

tangguh dan diharapkan dapat menjaga keutuhan Agama Islam. Selain

itu, juga sudah ada upaya dari peserta didik untuk mengamalkan ajaran

yang didapatkannya di sekolah. Adapun metode yang diterapkan juga

untuk mendidik peserta didik. Metode ceramah digunakan untuk

membentuk peserta didik yang mempunyai tata krama dalam bertutur

kata. Metode tanya jawab digunakan untuk membawa peserta didik

agar aktif dan berani. Metode diskusi digunakan untuk mengajarkan

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

peserta didik agar tanggung jawab dan dapat bekerja sama. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model dan metode

dalam pembelajaran PAI adalah untuk membentuk insan kamil bagi

peserta didik di MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik. Model dan metode

yang diterapkan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang

tangguh dan dapat mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Namun tetap menjaga tata krama bertutur kata, menghargai persatuan,

dan kerjasama yang baik serta rasa saling menghormati.

2. Faktor pendukung implementasi model pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik adalah lingkungan yang kondusif,

dukungan dari masyarakat, sarana kegiatan keagamaan yang memadai.

3. Faktor penghambat implementasi model pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam pembentukan insan kamil bagi siswa di MTs

Ma’arif Damarjati Kaliangkrik adalah sarana prasarana yang belum

begitu lengkap, untuk ruang kelas VIII masih meminjam ruang kelas

MI Al-Falah dan ketersediaan air yang kurang mencukupi ketika para

peserta didik melakukan sholat berjamaah.

B. Saran

1. MTs Ma’arif Damarjati Kaliangkrik

Guru merupakan unsur terpenting dalam proses membentuk

peserta didik yang berkarakter baik. Untuk itu guru harus memiliki

keahlian khusus dalam pemahaman terhadap keahlian peserta didik.

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Dengan demikian guru dalam kegiatan belajar mengajar agama Islam

dapat menerapkan dan menyampaikan materi kepada peserta didik

tanpa rasa terbebanidengan tugasnya. Selain itu guru harus dapat

memilih dan memilah model yang akan diterapkan dalam

pembelajaransesuai dengan tema mata pelajaran yang akan

disampaikan.

2. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas

Pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat dilakukan dan

diterapkan dengan hasil yang maksimal. Maksudnya dari segi peserta

didik yang terdiri dari berbagaii latar belakang baik keluarga(asal-

usul), adat, ataupun kemampuan belajar yang berbeda-beda.

Seharusnya dalam pengelompokan kelas tidak dicampur karena tingkat

kemampuan dan pemahaman peserta didik sangat berbeda-beda. Selain

itu proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan bagi setiap guru

menjadi kesulitan dalam penyampaian materi.

3. Masyarakat

Bagi masyarakat yang sekarang ini diharapkan dapat menciptakan

pola hidup yang berakhlakul karimah, supaya terhindar dari hal-hal

yang menjadikan generasi penerus agama yang terus melemah dari

segi akhlak maupun perilaku. Sehingga manusia tetap berpegang teguh

pada iman dan selalu taat beribadah kepada Allah swt. Dengan

demikian bagi generasi penerus terjauh dari perilaku tercela.

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

4. Wali murid

Bagi orang tua harus mendukung dalam mewujudkan peserta didik

yang berkualitas, berprestasi, dan berakhlaul karimah. Maksudnya

semua usaha yang dilakukan guru di sekolah tidak lepas dari

bimbingan orang tua di rumah. Dengan demikian, orang tua harus ikut

serta untuk mendorong putra-putrinya dalam belajar dan tetap

membimbing serta menghalau untuk mengaji. Supaya pembentukan

insan kamil dapat terbentuk dengan mudah dan berkelanjutan,

sehingga tidak hanya waktu masih dalam masa sekolah.

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

DAFTAR PUSTAKA

.Alba, cecep. 2012. Tasawuf dan Tarekat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsiumi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Bina Ilmu.

Burhin, Bungan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Burhin, Bungan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi

Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Daradjat, Zakiyah dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Daymon, Kristina. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif dalam Punlik Relation

dan Marketing Comunication. Yogyakarta:PT. Bentang Pustaka.

Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Diterima Murid. Jogjakarta:

DIVA Press.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:PT Bumi

Aksara.

Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Majid, Abdul. 2014. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun

Mestika, Zed. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Moloeng, J. Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Moloeng, J. Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nurdin, Syafrudin dan M. Basyirudin Usman. 2003. Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulum. Jakarta Selatan: Ciputat Press.

Poedjiadi, Anna. 2010. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ramayulis. 2005. Metode Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Cetakan Kelima

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karekter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PUSTAKA

INSAN MADANI

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/888/1/Muhamad.ridlo.1111117… · kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun