kebijakan kontrak hibrid long segmen preservasi€¦ · strategi pencapaian kinerja jalan...

48

Upload: others

Post on 03-May-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan
Page 2: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI SEBAGAI TRANSFORMASI

PBC (PERFORMANCE BASE KONTRAK) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JALAN NASIONAL

DIKLATPIM II PUPR-LAN

Bandung, Agustus 2019

Oleh : Ir. Miftachul Munir, MT

NDH : 12 JATILUHUR

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

Mentor : Dr.Ir. Hedy Rahadian, M.Sc Direktur Jalan BHP DJBM

Coach :

Puja Samedhi, SE. CES

Page 3: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

II. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN (1) • Proyek Perubahan ini menghasilkan inovasi skema kontrak baru sebagai langkah

strategis untuk membagi resiko secara berimbang antara penyedia jasa dengan pengguna jasa dalam implementasi Program Preservasi Jalan Nasional untuk Meningkatkan Kinerja Jalan Nasional.

• Inovasi yang dihasilkan berupa Kontrak Hibrid Long Segmen sebagai Transformasi PBC (Performance Base Contract) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kontrak pekerjaan pemeliharaan jalan Nasional

• Preservasi Jalan adalah kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan pelebaran jalan menuju standar, yang berkelanjutan untuk mempertahankan jalan dalam kondisi mantap. (SE Dirjen Bina Marga No.06/SE/Db/2017)

• Long Segment merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (bisa lebih dari satu ruas jalan) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar

• Indikator Kinerja Jalan adalah ukuran yang dipakai untuk menggambarkan mutu bagian-bagian jalan, yang berdampak langsung terhadap pengguna jalan.

• epanjang segmen

Page 4: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

• Long Segmen Kontrak volume Based adalah skema kontrak Long Segmen dimana pengukuran pembayaran pekerjaan berdasarkan input output.

• Performance Based Kontrak adalah skema kontrak dimana pengukuran pembayaran

pekerjaan berdasarkan Lump Sum atas performance (kinerja) dalam ketentuan lingkup kontrak yang sudah disepakati.

• Kontrak Hibrid Long Segmen adalah skema kontrak Long Segmen dimana pengukuran pembayarannya menggabungkan mekanisme pembayaran input output volume based dengan mekanisme pembayaran Lump Sum atas performance (kinerja), untuk membagi resiko secara berimbang antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa.

• Kemantapan Jalan adalah suatu nilai yang menggambarkan jalan dalam kondisi Baik

dan Sedang sedangkan tidak mantap adalah jalan dalam Kondisi Rusak Ringan dan Rusak Berat, yang ditunjukkan dengan kinerja fungsional jalan yaitu berupa kerataan jalan dan kinerja struktural yaitu kemampuan jalan dalam memikul beban kendaraan.

II. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN (2)

Page 5: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (3)

KONSEPSI PENINGKATAN

KINERJA Jaringan Jalan

mendukung Pengelolaan Tata Ruang dan Tata

Guna Lahan Alokasi

Anggaran yang memadai dan Tepat Sasaran

Kinerja

Delivery Sistem yang

Mendukung Strategi

Pencapaian Kinerja Jalan

Pendekatan Desain dan Penerapan

Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle

Cost, Ramah Lingkungan dan Berkeselamatan

Pelaksanaan yang disiplin Tepat Mutu, Waktu dan

Target Anggaran serta memenuhi

standar K3

Pemeliharaan Jalan Bersifat Responsif dan

Preventif dengan standar kinerja

yang terukut

Penegakan Hukum dan Peraturan

Penggunaan Jalan

Penyelenggar

aan Jalan

yang handal,

efektif dan

efisien

Page 6: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (4)

Target kemantapan jalan nasional di Balai

Makassar sebesar 92% tercapai 89,3%

dibawah kemantapan Jalan Nasional 90%

JALAN REL SUNGAI LAUT UDARA

84%90%

7,3%0,6%

5,3%

0%1,5%

0%

7%1,8%

PenumpangbarangTingginya permintaan lalu lintas barang dan jasa terhadap infrastruktur jalan 84% lalu lintas angkutan penumpang dan

90% lalu lintas angkutan barang bertumpu pada jalan.

hanya ± 7% lalu lintas angkutan barang menggunakan moda transportasi laut.

Rendahnya kualitas infrastruktur jalan berimbas pada trip time (jam/100 Km) yang cukup tinggi yaitu 2,7 jam/100 Km, dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang berada pada kisaran 1,0 -1,5 jam/100km Hal ini mengakibatkan tingginya biaya logisitik di Indonesia.

Sumber: Indonesia Infrastructure Initative, 2012

1,8% 7%

2014 2015 2016 2017 2018Sem I2019*

PrediksiAkhir2019

Baik 53.0 40.1 35.4 55.8 47.7 39.1 27.6

Sedang 41.6 52.6 57.9 35.2 44.7 53.2 58.1

Rusak Ringan 3.7 5.1 4.4 6.0 4.6 5.8 11.8

Rusak Berat 1.7 2.2 2.3 3.0 3.0 1.9 2.5

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

ISU STRATEGIS

KON

DIS

I JA

LAN

Page 7: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (5)

Kondisi kemantapan merupakan salah satu Indikator Kinerja jalan, beberapa masalah yang sering muncul terkait Tugas Fungsi Balai jalan sebagai pelaksana penyelenggaraan jalan yaitu: • Distribusi pengalokasian anggaran tidak sesuai dengan kondisi lapangan • Perencanaan teknik yang tidak akurat, • Permasalahan pembebasan lahan, • Pelaksanaan kontrak pekerjaan pemeliharaan seringkali memerlukan perubahan

lingkup maupun penambahan anggaran karena keterlambatan respon terhadap perbaikan kerusakan sehingga kontrak tidak efektif dan efisien menjawab kerusakan jalan,

• Penerapan SMM masih menyisakan temuan auditor, • Uji Laik Fungsi Jalan belum sepenuhnya ditindak lanjuti pelaksanaannya, • Pengujian material konstruksi yang menghasilkan mix desain dan job mix sebagai

acuan pelaksanaan belum efektif dijalankan. Sehingga meskipun terdapat paket kontrak pada tahun berjalan namun masih terdapat kerusakan jalan yang tidak segera diperbaiki yang menjadi keluhan pengguna jalan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan,

Page 8: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (7)

Perencanaan • Pemrograman • Perencanaan Teknik

TUSI

Pengalokasian anggaran tidak sesuai lapangan

Perencanaan Teknik tidak akurat

Pelaksanaan • Pembangunan • Preservasi Jalan Jembatan

Terkendala pembebasan lahan

Pelaksanaan kontrak pemeliharaan tdk efisien dan tidak efektif

Pnerapan SMM dan Penegendalian Mutu pelaksanaan pekerjaan

Bersifat administratif masih ada temuan auditor

Peralatan UPR Idle tidak termanfaatkan

MASALAH

Penyediaan Peralatan dan Pengujian Bahan

Keselamatan dan Laik Fungsi Jalan

Hasil mix desain dan job mix tidak sepenuhnya diterapkan

Belum sepenuhnya dilaksanakan kendala anggaran

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Page 9: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (6)

Minimalisir Laka Polisi Tambal Lubang Jalan di Pangkep

9

Polisi Tambal Lubang di Maros

Tanam Pisang di Jalan Lubang di perkerasan

Pengendara motor jatuh hindari Lubang ditabrak truk

Tanam Pohon di lubang yang tidak cepat ditutup

Page 10: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (8)

POHON MASALAH Akibat

Sebab

Kinerja jalan nasional belum memenuhi target kemantapan

Rendahnya kualitas infrastruktur jalan berimbas Trip Time (jam/100km) yang

cukup tingi

Pelaksanaan preservasi jalan belum

effisien dan effektif

Manajemen asset jalan sebagai dasar penyusunan

alokasi anggaran belum baik

Penerapan SMM dan pengujian mutu pelaksanaan belum efektif sehingga masih

terdapat temuan auditor

Hasil rekomendasi ULFJ belum ditindak lanjuti dengan

pelaksanaan

SDM ASN yang menguasai kompetensi

preservasi masih kurang

Kerangka pemeliharaan dengan pendekatan

preservasi belum diterapkan dengan tepat

Kontrak volume base input output belum membagi resiko

yang berimbang pada para pihak

Masalah Utama

Kualitas penyedia jasa kontraktor dan konsultan belum professional

dalam pelaksanaan kontrak

Penalti/sanksi denda sesuai ketentuan kontrak belum

memberikan efek jera kepada penyedia jasa pada saat wan

prestasi

Bertambahnya kerusakan akibat kelalaian penyedia jasa untuk

merespon secara cepat perbaikan masih diakomodir dalam volume

addendum kontrak

USG

USG

Page 11: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (10)

POHON TARGET

Akibat

Sebab

Kinerja jalan nasional memenuhi target kemantapan

Trip time sesuai target outcome sehingga biaya logistik menurun

Pelaksanaan kontrak preservasi jalan sudah

effisien dan effektif

Penerapan kontrak hybrid Long Segmen yang memberikan

pembagian resiko yang berimbang pada para pihak

Masalah Utama

Pemberian resiko yang berimbang denda dan penundaan

pembayaran apabila kontraktor gagal memenuhi indikator kinerja

Bertambahnya kerusakan akibat keterlambatan penanganan kontraktor

menjadi kewajiban kontraktor untuk memperbaiki tanpa ada kompensasi

penambahan volume kontrak

PEMECAHAN PERMASALAHAN UTAMA

Page 12: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

III. LATAR BELAKANG (11)

GAP : Pelaksanaan kontrak Long Segmen Preservasi belum

effektif dan efisien menjawab kerusakan jalan dan

pemenuhan indikator kinerja jalan

Th.2018 dari 63 pkt terdapat 9 pkt

terlambat atau 15 % dari jumlah paket melewati thn anggaran. Kontraktor menunda pekerjaan pemeliharaan karena keuntungan kecil

Jalan bertambah rusak karena tidak cepat ditangani, dari 1740 km jln nasional kemantapan harusnya 92% tercapai 89,3%

Terjadi kerusakan dini pada pekerjaan yang baru dilaksanakan, terlihat dari 45% dari DIPA utk program preservasi 2018 tidak ada penurunan alokasi kebutuhan anggaran pada th 2019

Kerusakan di ruas jalan nasional berkontribusi sebagai penyebab kecelakaan, bulan juni 2019 ada 2 org meninggal akibat lakalantas karena jln rusak

Kurang baiknya kualitas konsultan pengawas terhadap kinerja jalan yang diawasi, terdapat temuan Auditor pd 4 pkt pekerjaan th.2018

KONDISI SAAT INI

Pada tahun mendatang dari jumlah

paket kontrak yang dilaksanakan diharapkan jumlah paket terlambat berkurang, maksimal hanya 5 % dari jumlah pkt yg terlambat.

Target kemantapan jalan hasil pelaksanaan program th 2019 sebesar 93 % dapat dicapai

Tidak diperlukan adanya penambahan alokasi anggaran pada paket paket yang dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan, karena disebabkan adanya penambahan kerusakan jalan

Tidak ada penambahan angka kecelakaan akibat adanya kerusakan jalan nasional yang terlambat ditangani

Tidak terdapat temuan Auditor pada tahun anggaran mendatang.

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Strategi Memperbaiki sistem kontrak dengan membagi resiko secara

berimbang

Frame Work Rencana Perubahan

INOVASI PERUBAHAN

Menerapkan Kontrak Hibrid

Long Segmen sebagai

transformasi PBC

(Performance Base Kontrak)

untuk mendukung Kinerja

Jalan

Page 13: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

SISTEM PENGADAAN PRESERVASI JALAN SW

AK

ELO

LA

• Dilaksanakan sendiri, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia (Internal Bina Marga)

• Lingkup pekerjaan terbatas pada Pemeliharaan Rutin Jalan (jalan dengan kondisi MANTAP)

KON

TRA

KTU

AL • Dilaksanakan

melalui Penyedia Jasa

• Lingkup pekerjaan hanya terdiri dari 1 lingkup penanganan

• Ruas penangan dilaksanakan spot-spot

LON

G S

EGM

ENT • Dilaksanakan

melalui Penyedia Jasa

• Terdiri dari beberapa lingkup pekerjaan, dengan Pemeliharaan Rutin Jalan yang paling dominan

• Ruas penanganan menerus sepanjang ruas (50-100 km)

• Diberlakukan Pemenuhan Tingkat Layanan

Page 14: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

LONG SEGMENT – Definisi

JALAN MANTAP

DAN STANDAR

*

Long Segment merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (bisa

lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu

jalan mantap dan standar sepanjang segmen.

Lingkup pekerjaan Pemeliharaan Jalan merupakan penanganan yang paling dominan berdasarkan panjang jalan,

sehingga jenis – jenis pekerjaan pada kegiatan pemeliharaan juga merupakan PEKERJAAN UTAMA.

(sumber : SE Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 9/SE/Db Tahun 2015)

Page 15: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Long Segment Long Segment merupakan penanganan Preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus ( bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan memenuhi standar sepanjang segmen ((SSKK SBD Kontrak Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment sesuai SE Dirjen Bina Marga No.06/SE/Db/2017)

Long Segment meliputi beberapa lingkup komponen kegiatan dan beberapa output: a. Output Preservasi Rehabilitasi Rekonstruksi dengan komponen a.l: - Rekonstruksi - Prefentif - Rehabilitasi : a. Mayor b. Minor - Pelebaran menuju standar b. Output Preservasi Pemeliharaan dengan komponen a.l: - Pemeliharaan Rutin (Rutin Maintenance) - Pemel. Rutin Kondisi (Corrective Maintenance)

Page 16: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Contoh Skema Penanganan

Contoh skema penanganan paket Long Segment ruas A – B.

Non Efektif segmen

Efektif segmen

Non Efektif segmen

Desain desiapkan P2JN

Pemahaman umum saat ini

Pemeliharaan kinerja jalan

Div. 10 Pemeliharaan kinerja jalan

Div. 10

Patching + dll Reinstatementt dll

Page 17: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Contoh Alokasi Contoh Alokasi output / komponen sesuai RKAKL

1. Rehab/Rekon Preservasi Preventif (Efektif segmen)

Pagu DIPA Penawaran/Kontrak

• Preventif = Rp. 10 M Rp. 11 M *

• Rehab = Rp. 20 M Rp. 18 M

• Rekon = Rp. 30 M Rp. 28 M

• Pelebaran menuju standar = - -

Total = Rp. 60 M Rp. 57 M

2. Pemeliharaan (Non Efektif segmen)

• Rutin kondisi = Rp. 5 M Rp. 5 M

• Routine maintenance = Rp. 3 M Rp. 3 M

Total = Rp. 8 M Rp. 8 M

Penggunaan anggaran tidak boleh melampaui Alokasi anggran per Output, Pada pelaksanaan perubahan hanya bisa dilakukan di dalam masing-masing output. Perubahan antar komponen harus dilakukan revisi POK (kppn, ijin Es1 *) Perubahan antar output harus dilakukan revisi DIPA.

Page 18: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Contoh Penerapan Komponen dan Output

Pekerjaan

Output

Rehab Rekon (Belanja 53) – (Effektif) Pemel. (52) - (Non Eff)

Preventif Rehab Rekon Rutin Kondisi

Divisi 1 √ √ √ - -

Divisi 2 √ √ √ - -

Divisi 3 √ √ √ - -

Divisi 4 - -

Divisi 5 - -

Divisi 6 √ √ √ - -

Divisi 7 - -

Divisi 8 - -

Divisi 9 - -

Divisi 10 - - - √ √

Pemahaman : Output Rehab Rekon hanya digunkan pada lokasi Efektif (Belanja Modal BOQ hanya dilaksanakan pada lokasi Efektif) Output Pemeliharaan hanya digunakan pada lokasi Non Efektif (Belanja Barang BOQ hanya digunakan pada lokasi Non Efektif)

Page 19: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Pemahaman saat ini Pemahaman yang ada saat ini :

Alokasi pekerjaan berdasarkan output komponen mengacu dokumen RKAKL terseparasi (terpisah antara Efektif segmen dan Non Efektif segmen. Volume pekerjaan Div 1 s/d Div 9 dialokasikan pada Efektif segmen pada BOQ Output Rehab Rekon, sedangkan volume Div. 10 dialokasikan pada Non Efektif segmen pada BOQ Output Pemeliharaan. Jika terjadi perubahan kebutuhan lapangan (CCO) maka ada kesulitan untuk

menggeser alokasi volume dari Efektif segmen ke Non Efektif segmen.

Apakah seharusnya diperbolehkan menggeser volume pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan ? Non Efektif segment Efektif segmen

Efektif segmen Non Efektif segmen

Page 20: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

LONG SEGMENT – Parameter

1 • GOAL : JALAN MANTAP DAN STANDAR SEPANJANG SEGMEN

2

• MELIPUTI 4 (EMPAT) KOMPONEN JALAN : PERKERASAN, BAHU, BANGUNAN PELENGKAP (KHUSUSNYA DRAINASE) DAN PERLENGKAPAN JALAN

3 • PERSYARATAN INDIKATOR KINERJA

4 • INSPEKSI HARIAN

5 • PEMBAYARAN BERDASARKAN VOLUME (VOLUME BASED)

6 • FLEKSIBILITAS (OPTIMASI PROGRAM DAN DANA TERSEDIA)

note*

*Dalam sistem kontrak yang menerapkan kinerja maka pembayaran didasarkan pada output based (pemenuhan kinerja). Pada TA 2015,

Long Segmen baru dibentuk maka pembayaran dikombinasi dengan output based utk segmen fungsional dan volume based utk segmen

efektif. Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pekerjaan pemeliharaan rutin cenderung tidak dilaksanakan maka pada TA 2017

semua pekerjaan dilakukan dengan volume based.

Page 21: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

1 Perkerasan Jalan

a Lubang: Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 10cm dan kedalaman lebih dari 4cm pada bagian jalan.

Harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari.

b Retakan: Tidak boleh ada retakan lebih lebar 3mm dan/atau luas retakan lebih besar 5% setiap 100m panjang lajur (lane) jalan.

harus selesai ditutup dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari.

c Amblas: Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 3cm dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar 5% setiap 100meter jalur jalan.

harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari.

d Patahan (untuk Rigid):

Tidak boleh ada bagian jalan yang mengalami patahan(Faulting).

harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari.

e Joint Sealant (untuk Rigid):

Dalam kondisi baik, tidak boleh rusak atau hilang disemua slab joint.

harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari.

f

Ketidakrataan (untuk perkerasan yang dilaksanakan pelapisan ulang/overlay):

Nilai IRI rata-rata setiap segmen lajur (lane) jalan dalam kondisi mantap, maksimum 4mm/m.

Harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 90 (sembilan puluh) hari.

Page 22: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

2 Bahu Jalan

a

Lubang:

Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 20cm dan

kedalaman lebih dari 10cm.

Harus selesai diperbaiki dalam

waktu maksimum 7 (tujuh)

hari.

b

Elevasi / Ketinggian:

Tidak boleh ada Beda Tinggi Bahu Jalan dengan tepi perkerasan

jalan lebih dari 5cm

harus selesai diperbaiki dalam

waktu maksimum 14 (empat

belas) hari.

c

Amblas:

Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 10cm dengan luasan

permukaan yang amblas lebih dari 3% setiap 100meter bahu jalan.

Harus selesai diperbaiki dalam

waktu maksimum 7 (tujuh) hari.

Page 23: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

3 Drainase

a

Semua jenis saluran:

i). Harus bersih dan tidak mengalami kerusakan struktur.

ii). Tidak boleh ada penyumbatan lebih besar 10% dari

kapasitas saluran.

Kerusakan harus selesai

diperbaiki dalam waktu

maksimum 21 (dua puluh satu)

hari untuk kerusakan struktur

dan 7 (tujuh) hari untuk

penyumbatan.

b

Lereng Timbunan dan Galian:

i). Pada Lereng Timbunan tidak ada deformasi dan erosi serta

dapat berfungsi dengan baik.

ii). Pada Lereng Galian harus stabil, kuat untuk menahan erosi dan berfungsi dengan baik.

Deformasi dan longsoran harus

selesai diperbaiki dalam waktu

maksimum 14 (empat belas) hari.

Page 24: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

4 Perlengkapan Jalan

a

Rambu Peringatan dan Rambu Petunjuk:

i). Terpasang dengan benar sesuai ketentuan, secara struktur

kokoh dan tiang tidak bengkok.

ii). Pemasangan rambu sementara untuk pencegahan

kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kerusakan jalan yang belum

dapat diperbaiki.

Kekurangan, Kerusakan dan

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

21 (dua puluh satu) hari.

Pemasangan rambu sementara

paling lambat 24 (dua puluh

empat) jam.

b

Pemisah Horizontal pada Median atau Trotoar:

i). Pemisah yang ada harus kokoh dan berfungsi dengan baik.

ii). Permukaannya dapat dilihat dengan jelas pada malam hari.

Kekurangan, Kerusakan dan

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

21 (dua puluh satu) hari.

c

Guardrails / Rel Pengaman:

Secara struktur kokoh, terpasang dengan benar dan tidak terjadi

kerusakan.

Kerusakan, kekurangan dan

kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

21 (dua puluh satu) hari.

Page 25: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

5 Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak)

a

Jalan Pendekat (Oprit):

Tidak terjadi penurunan lebih dari 5cm dari elevasi rencana permukaan

pendekat.

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

14 (empat belas) hari

b

Dinding Penahan Tanah:

i). Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi baik.

ii). Tidak terjadi keretakan pada dinding dan pondasi.

iii). Tidak terjadi patahan struktur bangunan yang

mengakibatkan kerusakan struktur bangunan

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

28 (dua puluh delapan) hari.

c

Expansion Joint (Jembatan pada jalan dalam kontrak):

i). Tidak ada kerusakan yang signifikan dan dapat berfungsi

baik.

ii). Tidak karatan dan kokoh serta lebar gap sesuai ketentuan.

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

28 (dua puluh delapan) hari.

d

Pagar Jembatan (Span ≤6.0m):

i). Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi baik.

ii). Pagar jembatan lengkap, tidak karatan dan kokoh.

iii). Dapat dilihat dengan jelas pada saat malam hari.

Kecacatan harus selesai

diperbaiki selambat – lambatnya

28 (dua puluh delapan) hari.

Page 26: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan

6 Pengendalian Tanaman

a

Bebas dari tumbuh-tumbuhan di sekitar ujung gorong-gorong, terusan

gorong-gorong, saluran air yang diperkeras, kerb, sekitar rambu lalu-

lintas, guardrails, patok pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh

permukaan yang dilabur (black top), pulau untuk lalu lintas, bangunan

bawah jembatan dan tepi deck jembatan.

Pengendalian Tumbuh -

Tumbuhan harus selesai

dirapikan atau dipotong sesuai

ketentuan selambat – lambatnya

7 (tujuh) hari.

b

Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi minimal 2,5cm

dan maksimum 10cm pada lokasi median jalan yang direndahkan,

tebing tepi jalan (di luar ruang manfaat jalan), tanaman di tempat

istirahat (termasuk taman) di Ruang Milik Jalan) kecuali terhadap

taman yang sudah ada namun tidak mengganggu jarak pandang untuk

keselamatan pengguna jalan.

Pengendalian Tumbuh -

Tumbuhan harus selesai

dirapikan atau dipotong sesuai

ketentuan selambat – lambatnya

7 (tujuh) hari.

Page 27: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Source : AASHTO Pavement Management Guide Book, 2012 adopted from Peshkin et al. 2007

KERANGKA PEMELIHARAAN JALAN DENGAN PENDEKATAN PRESERVASI

PRESERVASI DEFINISI BINA MARGA

Page 28: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

PENANGANAN PRESERVASI JALAN

• Preservasi Jalan adalah kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan pelebaran jalan menuju standar, yang berkelanjutan untuk mempertahankan jalan dalam kondisi mantap. (SSKK SBD Kontrak Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment sesuai SE Dirjen Bina Marga No.06/SE/Db/2017)

• Program preservasi jalan didasarkan dan memperhatikan perundangan yang berlaku :

• Permen PU No.13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan

• Permen PU No.19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan

Page 29: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Budget Category dan Treatment Category Jenis Penanganan (Budget Category) Teknologi Penanganan (Treatment Category)

A Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan

1 Pemeliharaan Rutin Dilakukan pada ruas jalan yang dalam kondisi baik 2 Pemeliharaan Rutin Kondisi Dilakukan pada ruas jalan yang dalam kondisi sedang

Korektif • Pemeliharaan/pembersihan bahu jalan • Pemeliharaan sistem drainase • Pemeliharaan/pembersihan rumaja • Pemeliharaan pemotongan

tumbuhan/tanaman liar di dalam rumija • Pengisian celah/retak permukaan • Laburan aspal • Penambalan lubang • Pemeliharaan bangunan pelengkap • Pemeliharaan perlengkapan jalan • Grading operation untuk jalan tanpa

penutup

3 Penunjangan (Holding Treatment) Dilakukan pada ruas jalan dengan kondisi rusak yang tidak dapat ditangani segera akibat keterbatasan anggaran

- Block Patching - Grading Operation

B Preservasi Rekonstruksi/ Rehabilitasi Jalan

1 Rehabilitasi Jalan Dilakukan pada ruas jalan yang dalam kondisi sedang mendekati rusak ringan

Preventif

Pelapisan aspal tipis, termasuk diantaranya fog seal, chip seal, slurry seal, micro seal, dan SAMI.

Page 30: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Jenis Penanganan (Budget Category) Teknologi Penanganan (Treatment Category)

B Preservasi Rekonstruksi/ Rehabilitasi Jalan

2 Rehabilitasi Jalan Dilakukan pada ruas jalan yang dalam kondisi rusak ringan

Minor • Pelapisan ulang (overlay) • Perbaikan bahu jalan • Pengasaran permukaan • Pengisian celah/retak permukaan • Perbaikan bangunan pelengkap • penggantian/perbaikan perlengkapan jalan yang

hilang/rusak • Pemarkaan ulang • Penambalan lubang • Penggarukan,penambahan untuk jalan tanpa

penutup • Pemeliharaan/pembersihan rumaja

Major • Pelapisan ulang • Perbaikan bahu jalan • Perbaikan bangunan pelengkap • Perbaikan/penggantian perlengkapan jalan • Penambalan lubang • Penggantian dowel • Penanganan tanggap darurat • Pekerjaan galian/timbunan • Penyiapan tanah dasar • Pekerjaan struktur perkerasan • Perbaikan/pembuatan drainase • Pemarkaan • Pengkerikilan kembali untuk jalan tanpa penutup • Pemeliharaan/pembersihan rumaja

Budget Category dan Treatment Category

Page 31: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Jenis Penanganan (Budget Category) Teknologi Penanganan (Treatment Category)

B Preservasi Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan

3 Rekonstruksi Jalan Dilakukan pada ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat

• Perbaikan seluruh struktur perkerasan, drainase, bahu jalan, tebing, dan talud.

• Peningkatan kekuatan struktur berupa pelapisan ulang perkerasan dan bahu jalan sesuai umur rencananya kembali

• Perbaikan perlengkapan jalan • Perbaikan bangunan pelengkap • Pemeliharaan/pembersihan rumaja.

4 Lain – Lain : - Penanganan Longsor - Peningkatan Keselamatan Jalan - Penanganan Drainase Jalan - Peningkatan Struktur Jalan Tanpa

Penutup

C Pelebaran Menuju Standar

Melakukan konstruksi pelebaran jalan untuk memenuhi jalan yang standar

Budget Category dan Treatment Category

Page 32: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan
Page 33: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan
Page 34: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan
Page 35: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Perubahan Dokumen Gambar dan BOQ

Page 36: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Crack Sealing

CONTOH PEMELIHARAAN RUTIN KOREKTIF

Patching

Page 37: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Slurry Seal/Microsurfacing

Chip Seal Seal Coat

CONTOH PEMELIHARAAN PREVENTIF

Fog Seal

Page 38: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

CONTOH REHABILITASI JALAN

CMM OVERLAY DOWEL RETROFIT

Page 39: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

CONTOH REKONSTRUKSI JALAN

PENANGANAN LONGSOR

PER

BA

IKA

N S

ELU

RU

H

STR

UK

TUR

PER

KER

ASA

N

PERBAIKAN DRAINASE

Page 40: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

Penanganan dengan kontrak hybrid Penanganan Paket Long Segment dengan kontrak hybrid :

Bagan waktu pelaksanaan :

SYC

90 Hari Lelang

Dini

6 Bulan 3 Bulan

Pemenuhan Indikator Kinerja Indikator Kinerja harus dipenuhi

Volume Base Input - Output

Volume pada Div.10

Performance Base

Ls

Ruas Effective segment + Non Effective segment

Page 41: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

SIKLUS PENANGANAN JALAN

TA 1 TA 2 TA 3 TA 4 TA 5 TA 6 TA 7

Segmen A1

KO

NV

EN

SIO

NA

L

KBK

Segmen A

Segmen A2

Pemeliharan Penjaminan Konstruksi Desain Pengadaan

Page 42: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

SIKLUS PENANGANAN JALAN

Konvensional (Kontrak Harga Satuan) Kontrak Tahun Tunggal, cakupan Konstruksi

terbatas; Perencanaan Teknis dan Pelaksanaan Konstruksi

pada Tahun Anggaran yang berbeda; Penyesuaian Desain oleh Konsultan Supervisi; Tanggung jawab Perencana dan Pelaksana

Konstruksi kurang teruji; Risiko sepenuhnya menjadi beban Pengguna

Jasa; Pengguna Jasa “harus” memelihara sumber daya

yang “gemuk dan tidak efektif” untuk PPK, ULP, dan UPR.

Page 43: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

SIKLUS PENANGANAN JALAN

Kontrak Berbasis Kinerja

Kontrak Tahun Jamak, cakupan Konstruksi lebih luas;

Perencanaan Teknis, Pelaksanaan Konstruksi, dan Pengendalian Mutu dilaksanakan simultan;

Tanggung jawab Perencana, Pelaksana Konstruksi, dan Pengendalian Mutu teruji melalui penerapan Indikator Kinerja;

Sebagian Risiko beralih menjadi beban Penyedia Jasa;

Organisasi Pengguna Jasa menjadi lebih ramping.

Page 44: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

KEUNTUNGAN PBC/KBK

Penghematan biaya dalam pengelolaan dan pemeliharaan asset jalan;

Pengelolaan penyelenggara jalan menjadi lebih efektif dan kapasitas lembaga akan meningkat;

Mendorong inovasi Penyedia Jasa dengan pengalihan sebagian risiko;

Peningkatan kepuasan pengguna jalan karena adanya jaminan tercapainya tingkat layanan jalan selama masa kontrak;

Kebutuhan pembiayaan proyek lebih pasti.

Page 45: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

PENGUKURAN PROGRES PEKERJAAN

Memenuhi kriteria indikator kinerja.

Memenuhi kriteria desain dan Pernyataan Tidak Berkeberatan.

Berdasarkan Keluaran yang memenuhi tingkat layanan dan indikator kinerja.

Memenuhi kriteria indikator kinerja.

Perbaikan permukaan (Pemeliharaan pra konstruksi)

Perencanaan Teknis

Layanan Pemeliharaan (Pemeliharaan pasca konstruksi)

Pekerjaan konstruksi

Page 46: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

PEMBAYARAN PROGRES PEKERJAAN

Perbaikan permukaan (Pemeliharaan pra konstruksi)

Perencanaan Teknis

Layanan Pemeliharaan (Pemeliharaan pasca konstruksi)

Pekerjaan konstruksi

Pemotongan pembayaran atas kegagalan pemenuhan kriteria indikator kinerja.

Tidak ada pembayaran tersendiri.

Berdasarkan termijn dengan pemotongan pengembalian UM, Ret. Money, dan denda bila ada.

Setiap Triwulan dengan potongan atas kegagalan pemenuhan kriteria indikator kinerja. (sejak pekerjaan konstruksi selesai)

Page 47: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

KON

VEN

SIO

NA

L

PB

C

HIB

RI

D

PENGADAAN DESAIN

Page 48: KEBIJAKAN KONTRAK HIBRID LONG SEGMEN PRESERVASI€¦ · Strategi Pencapaian Kinerja Jalan Pendekatan Desain dan Penerapan Teknologi Menjamin Minimum Life Cycle Cost, Ramah Lingkungan

BUSINESS PROCESS VOLUME BASE, PBC VS HIBRID

Pembayaran Resiko Biaya

Masa Kontrak

•Konstruksi SYC

•DNP tidak ada

•Warranty :

•- Eff = 1 atau 2 tahun

•- Non Eff = tdk ada

Perencanaan Teknis

•BOQ Eff & Non Eff

•- Awal = produk perencanaan

•- pelksn&Final Account = Hasil Mutual Chek dan Opname

Panjang Penanganani

•Long Segment Contract (50-100 km) Eff+Non.Eff

•Item : Major+ Pemel. Rutin

•- Fokus di Major

Sanksi & Kinerja

•Indikator Kinerja

Tidak selalu dipenuhi

•Denda

Tidak memberi efek jera

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontr+K.Supv

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

KONVENSIONAL

PBC

Pemrograman

•Tidak ada tools yang memadai

•Tidak ada survei kondisi jalan

•FLLAJ tidak aktif

Desain

•Desain tipikal

•Tidak sesuai kondisi lapangan

Lelang

•Single Years Contract

•Nilai kontrak kecil (<200 juta)

Konstruksi

•Pembayaran berdasarkan invoice

•Lemah pengawasan

•Tidak ada pekerjaan Pemeliharaan Rutin dan Backlog Minor Works

Peran Masyarakat

•Tidak ada peran serta masyarakat

Subjek : - Objek : -

Subjek : Dinas PU Objek : Kons. Supervisi Kontraktor

Subjek : Dinas PU Objek : -

Subjek : Dinas PU Objek : Kons. Perencana

Subjek : Dinas PU Objek : -

Pembayaran Resiko Biaya

• Gabungan Unit Cost & Lump Sum utk Pemel Rutin (input-Output 9 bln & 3 bln LS Atas Pemenuhan Kinerja

•Resiko Penyedia Jasa

Variasi kontrak tambah dana tidak diakomodir

Masa Kontrak

•Konstruksi SYC

•DNP tidak ada

•Warranty :

•- Eff = 1 atau 2 tahun

•- Non Eff = tdk ada

Perencanaan Teknis

•BOQ Eff & Non Eff

•- Awal = produk perencanaan

•- pelksn&Final Account = Hasil Mutual Chek dan Opname

Panjang Penanganani

•Long Segment Contract (50-130 km) Eff+Non.Eff

•Item : Major+ Pemel. Rutin

•- Fokus di Major

Sanksi & Kinerja

•Indikator Kinerja

Tidak selalu dipenuhi

•Denda

Tidak memberi efek jera

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontr+K.Supv

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

HIBRID

Pembayaran Resiko Biaya

•Lump Sum

Atas Pemenuhan Kinerja

•Resiko Penyedia Jasa

Variasi kontrak tambah dana tidak diakomodir

Masa Kontrak

•Konstruksi SYC

•DNP tidak ada

•Warranty :

•- Eff = 1 atau 2 tahun

•- Non Eff = tdk ada

Perencanaan Teknis

•BOQ Eff & Non Eff

•- Awal = produk perencanaan

•- pelksn&Final Account = Hasil Mutual Chek dan Opname

Panjang Penanganani

•Long Segment Contract (50-100 km) Eff+Non.Eff

•Item : Major+ Pemel. Rutin

•- Fokus di Major

Sanksi & Kinerja

•Indikator Kinerja

Tidak selalu dipenuhi

•Denda

Tidak memberi efek jera

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontr+K.Supv

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

Subjek : DJBM Objek : Kontraktor

PERFORMANCE BASE

•Unit Cost

Input - Output

•Resiko Pengguna Jasa

Variasi kontrak tambah dana