dmr_peralatan preservasi boiler hrsg rev1

30
DOKUMEN MANAJEMEN RISIKO PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERALATAN PRESERVASI BOILER/HRSG PLTU PLTGU TAMBAK LOROK PT INDONESIA POWER

Upload: dwi-haryanto

Post on 27-Nov-2015

319 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

DOKUMEN MANAJEMEN RISIKO

PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERALATAN PRESERVASI

BOILER/HRSG

PLTU PLTGU TAMBAK LOROK

PT INDONESIA POWER

UBP SEMARANG

April 2013

LEMBAR VERIFIKASINo. ..... /DMR/IP/UBPSMG/2013

Dokumen Manajemen Risiko ini diverifikasi oleh Satuan Manajemen Resiko PT Indonesia Power dan hasilnya telah disepakati bersama.

Nomor DMR : /DMR/UBPSMG/2013

Judul DMR : Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Preservasi Boiler/HRSG PLTU-PLTGU TAMBAK LOROK UBP SEMARANG

Sasaran : Menjaga & Memperbaiki Keandalan unit terutama generator GTG 2.1

Dokumen Manajemen Risiko ini dibuat sebagai salah satu informasi kepada BOD dalam mengambil keputusan.

Dokumen Manajemen Risiko ini diverifikasi berdasarkan data yang disampaikan oleh risk owner atau pemilik kegiatan dan data yang disampaikan dianggap benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumen Manajemen Risiko ini wajib dilengkapi dengan data-data yang diminta dalam rekomendasi KSMR

Dokumen Manajemen Risiko ini wajib dilaporkan/dipresentasikan kepada terkait oleh risk owner/pemilik kegiatan

No. Uraian Nama Tanda tangan

1. KBID MRO PRIHANTO B WISMOYO

2. KBID MRF TRISUSILO

K S M R

NOESITA INDRIANI

Lampiran Verifikasi No : ………

Rekomendasi KSMR

Dokumen Manajemen Risiko ini tidak berarti berhenti dengan laporan ini, tetapi juga harus

diimplementasikan dan dilakukan review sesuai perkembangan pelaksanaan proyek dilapangan.

Identifikasi Risiko, Analisa dan mitigasi risiko secara periodic selama proyek berlangsung harus tetap

dilakukan. Hal ini perlu ditekankan karena manajemen risiko bersifat proaktif dan dinamis seiring

berjalannya waktu dan berubahnya kondisi di lapangan.

Selain hal tersebut di atas, untuk kelancaran proses pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Peralatan

Preservasi Boiler/HRSG PLTU-PLTGU TAMBAK LOROK UBP SEMARANG perlu diperhatikan :

Melaksanakan rencana mitigasi secara konsisten terutama terhadap risiko tinggi, dimonitor dan

dilaporkan ke SMR secara berkala (triwulanan) yang dilengkapi dengan evidennya.

Melakukan pengawasan yang ketat terhadap Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Preservasi

Boiler/HRSG PLTU-PLTGU TAMBAK LOROK UBP SEMARANG sehingga diperoleh hasil yang optimal

.

LEMBAR PENGESAHAN No. ..... /DMR/UBPSMG/2013

Nomor DMR : ..... /DMR/UBPSMG/2013

Judul/ DMR : Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Preservasi Boiler/HRSG PLTU-PLTGU TAMBAK LOROK UBP SEMARANG

Sasaran kegiatan : Menjaga keandalan Boiler/HRSG selama shutdown, dengan memperlambat laju korosi pada sisi luar tubes Boiler/HRSG dengan cara menjaga tingkat kelembaban udara

Sasaran strategis Menjaga long sustainability peralatan utama Boiler/HRSG

Sasaran operasional Menjaga keandalan Boiler/HRSG selama shutdown, dengan memperlambat laju korosi pada sisi luar tubes Boiler/HRSG dengan cara menjaga tingkat kelembaban udara

Sasaran keuangan Kelayakan Biaya

Untuk memenuhi kebijakan dan peraturan perusahaan sebagai tindak lanjut dari penerapan Good

Corporate Governance ment di PT Indonesia Power maka dibuat Dokumen Manajemen Risiko sesuai

dengan kebijakan Manajemen Risiko yang berlaku di PT Indonesia Power.

Semarang, April 2013

No. Uraian Nama Tanda Tangan

1. Dibuat oleh : Hilarius Tutut Sandewan

Ali Musyafak

Y. Krisnu Brayanto

Sutarto

Suprapto

2. Diperiksa oleh : Muhammad Imaduddin

Andri Febriyanto

3. Disetujui oleh : Ngatidjo

DAFTAR ISI

Lembar VerifikasiRekomendasi KSMRLembar PengesahanDaftar IsiBAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1.2. Permasalahan1.3. Penetapan sasaran1.4. Alternatif Cara Pencapaian Sasaran1.5. Dasar Kebijakan

BAB II. UJI KELAYAKAN 2.1. KAJIAN KELAYAKAN OPERASI (KKO)

2.1.1. Penjelasan Alternatif Pencapaian Sasaran 2.1.2. Penilaian Alternatif Pencapaian Sasaran2.1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan2.1.4. Jadwal Pekerjaan2.1.5. Kesimpulan KKO

2.2. KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL (KKF)2.2.1. Intangible benefit2.2.2. Tangible Benefit2.2.3. Kesimpulan KKF

BAB III. KAJIAN RISIKO3.1. Penjabaran sasaran Kegiatan3.2. Pengujian Sasaran Kegiatan (SMART)3.3. Identifikasi Risiko3.4. Penetapan Kriteria Pemeringkatan dampak3.5. Penetapan Kriteria Pemeringkatan Kemungkinan3.6. Analisa dan Evaluasi risiko3.7. Rencana Mitigasi Risiko3.8. Peta Peringkat Risiko Sebelum dan Sesudah Mitigasi

BAB IV. KESIMPULAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangBoiler/HRSG Merupakan bagian dari peralatan Utama pada system Pembangkit Tenaga Listrik yang

berfungsi untuk menghasilkan energi uap yang digunakan untuk memutar Turbin-Generator agar bisa menghasilkan Energi listrik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Boiler/HRSG secara normal didesain untuk bisa beroperasi secara terus menerus agar pasokan listrik ke pelanggan tidak terhenti. Dengan munculnya Peraturan Pemerintah yang membatasi Penggunaan Bahan Bakar Minyak secara nasional , maka berdampak pada Pembangkit Tenaga Listrik yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak seperti PLTU Unit 3 yang ada di UBP Semarang. Dampaknya adalah bahwa PLTU #3 dinyatakan berstatus RS (Reserve Shutdown) tetapi sewaktu – waktu bila dibutuhkan harus senantiasa siap beroperasi. Oleh karena itu dalam penyusunan dan pelaksanaan Tactical Maintenance untuk pemeliharaan peralatan Pembangkit terutama pada Boiler/HRSG mengalami perubahan dari kondisi normalnya. Bila mesin mengalami shutdown pada jangka waktu yang cukup lama, maka pada Boiler/HRSGnya juga diperlukan tindakan perawatan yang sesuai yaitu salah satunya harus dilakukan Kegiatan Preservasi dengan prosedur dan jadwal yang disesuaikan.

Masa atau durasi waktu preservasi PLTU1 dan PLTU2 sudah dimulai sejak 2011, dengan tidak diikutkan dalam target KKU UBP SMG, sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Demikian pula preservasi PLTU3 dimulai sejak tahun 2012 sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.

Preservasi HRSG1.1, HRSG1.2 dan HRSG1.3 dimulai sejak 2012, namun masih sempat beroperasi dengan MFO dan menunggu kesiapan pasokan gas dengan inisiasi gas turbin komisioning dengan bahan bakar gas pada TW4 tahun 2014 (estimasi jadwal). Preservasi HRSG berakhir dengan adanya pasokan gas dari Kepodang tahun 2015 sehingga total pasokan gas 166BBTUD untuk operasi base load (continue) PLTGU.

Sejak kondisi RS, Preservasi tubes Boiler/HRSG sisi dalam sudah dilakukan dengan mengikuti SOP yang ada dengan cara sirkulasi tertutup dengan penambahan bahan kimia penghambat korosi (corrosion inhibitor). Sedangkan preservasi tubes Boiler/HRSG sisi luar memerlukan metode pengkondisian udara di ruang Boiler/HRSG dengan menjaga tingkat kelembaban udara untuk memperlambat dan meminimalkan laju korosi. Untuk hal tersebut, maka diperlukan Pengadaan Peralatan preservasi untuk memelihara BOILER/HRSGE selama unit shutdown.

1.2. Sasaran Kegiatan

1. Meminimalkan laju korosi pada tubes sisi luar dari BOILER/HRSG saat kondisi Reserve Shutdown2. Menjamin longrun sustainable BOILER/HRSG

1.3. Permasalahan.1. Pembatasan alokasi energi pada pembangkit berbahan bakar minyak2. Dalam kondisi RSH, unit dituntut selalu siap apabila sewaktu-waktu diminta bangkit3. Letak unit yang berada didekat laut, sehingga udara sekitar bersifat korosif

1.4. Alternatif Cara Pencapaian Sasarana. Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan menggunakan pemanas

udara ruangan (air heater) secara aliran open loop untuk Boiler/HRSG.b. Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan dehumidifier secara aliran

closed loop untuk Boiler/HRSG

1.5. Dasar Kebijakana. SK Direksi No. 102.K/010/IP/2010 Tanggal 26 Agustus 2010 tentang kebijakan penerapan

manajemen resiko korporat.

b. SK Direksi No. 100.K/010/IP/2010 Tanggal 25 Agustus 2010 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang / jasa.

c. SK Direksi No. 11.K/012/IP/2007 tgl 26 Agustus 2010 tentang Kriteria Risiko Dalam Penerapan Manajemen Risiko Korporat.

d. SE Direksi No. 09.E/012/IP/2011 tgl 15 April 2011 tentang Revisi Pedoman Penyusunan Dokumen Manajemen Risiko

BAB IIKAJIAN KELAYAKAN

2.1. Kajian Kelayakan Operasi (KKO)2.1.1.Penjelasan alternatif cara pencapaian sasaran

Metodologi pemecahan masalah dilakukan dengan cara:a. Melakukan identifikasi tingkat kerusakan pada tiap BOILER/HRSG

Melakukan uji lab sample terhadap tubes BOILER/HRSG Mengambil data kelembaban udara didalam BOILER/HRSG Mengambil data ketebalan tubes BOILER/HRSG

b. Melakukan kajian teknis pemilihan peralatan preservasi yang tepat

Identifikasi teknis peralatan, yang meliputi volume & kapasitas BOILER/HRSG Pengumpulan informasi untuk pemilihan jenis peralatan preservasi yang akan

digunakan Melakukan perbandingan terhadap opsi metode pemecahan masalah Menentukan spesifikasi kapasitas peralatan yang tepat sesuai kebutuhan, desain dan

tata letak peralatan 2.1.1.1. Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan menggunakan pemanas udara ruangan (air heater) secara aliran open loop untuk Boiler/HRSG.

Metode ini menggunakan aliran udara yang disembur melalui blower yang telah melewati peralatan pemanas udara, sehingga udara panas ini masuk ke ruang boiler/HRSG dan udara panas ini keluar dari ruang boiler lewat stack. Proses kendali metode ini pada temperatur pemanas udara, dengan target suhu udara mencapai 35-40 deg C. Sehingga diasumsikan bahwa pada tekanan 1 atm dan suhu 35-40 deg C tersebut, maka ruang boiler atau HRSG mencapai kondisi tingkat kelembaban relatif yang rendah (<50%RH).Keuntungan a. Banyak tersedia di pasaran dalam negerib. Nilai investasi lebih murahKekurangana. Tidak efektif dalam menghentikan laju korosi karena hanya menaikkan temperatur ruang

boiler/HRSHb. Keandalan unit kurang terjamin

2.1.1.2. Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan dehumidifier secara aliran closed loop untuk Boiler/HRSG

Metode ini menggunakan aliran udara yang disembur melalui blower yang telah melewati peralatan dehumidifier, sehingga udara terkondisi ini (temp min 35degC & max40%RH) masuk ke ruang boiler/HRSG dan udara terkondisi ini tidak keluar dari ruang boiler, tetapi disedot/dialirkan kembali masuk ke dehumidifier untuk dilakukan absorbsi kandungan air dan pengaturan suhu udara. Proses kendali metode ini tidak hanya pada temperatur pemanas udara, dengan target suhu udara mencapai minimal 35deg C, tetapi juga pada tingkat kelembaban relatif maksimum 40%RH. Sehingga ruang boiler atau HRSG mencapai kondisi tingkat kelembaban absolut yang rendah (<125 grains/lb).Kelebihana. Lebih efektif dalam menghentikan laju korosi karena selain menaikkan temperatur udara

ruang boiler/HRSH, juga melakukan kendali tingkat kelembaban udara relatif maksimum 40% dan tingkat kelembaban absolut maksimal 125 grains/lb.

b. Keandalan unit lebih terjaminKekurangan a. Peralatan Tidak Banyak tersedia di pasaran.b. Nilai investasi lebih mahal karena memasang ducting untuk aliran udara forward dan return.

2.1.2. Penilaian alternatif cara pencapaian sasaran

No Aspek Bobot

(%) Ket. Skor Nilai Ket. Skor Nlai

1 Ketersediaan 10 8 2 6 1.8

2 40 3 1.75 10 3

3 Keandalan unit 30 4 1.3 9 3

Opsi 1 Preservasi BOILER/HRSG dengan menggunakan heater (pemanas ruangan)

Opsi 2 Preservasi BOILER/HRSG dengan menggunakan Dehumidifier

Banyak tersedia dipasaran dalam negeri

Banyak tersedia melalui distributor

Efektifitas peralatan untuk mengatasi korosi

Tidak efektif dalam menghentikan laju korosi, karena hanya menaikan temperature ruang

Lebih efektif dalam menghentikan laju korosi, karena dapat mengatur kelembaban udara didalam BOILER/HRSG, menaikan temperature ruang

Keandalan unit tidak terjamin, karena laju korosi menyebabkan pipa lebih cepat bocor

Keandalan unit lebih terjamin, karena dapat mempertahankan ketebalan pipa

Dari tabel penilaian alternatif diatas maka untuk Opsi 2 (Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan Dehumidifier secara aliran closed loop untuk Boiler/HRSG) memiliki nilai perbandingan lebih tinggi sehingga lebih layak.

2.1.3. Ruang lingkup kegiatan

Melakukan perencanaan berupa layout peralatan dan desain kebutuhan ducting dan kapasitas dehumidifier untuk Boiler PLTU 1, PLTU 2, PLTU 3 dan HRSG 1.1, HRSG 1.2, HRSG 1.3 (target tingkat kelembaban max 40% RH, temperatur udara min 35 deg C, tingkat kelembaban absolut 125 grains/lb).

Melakukan Pengadaan Dehumidifier beserta ducting dan perlengkapan lainnya Melakukan Boiler/HRSG man-hole taping, pemasangan ducting beserta construction

support, pemasangan dan penempatan dehumifier dan perlengkapan lainnya. Melakukan komisioning berupa individual test, function test, system commissioning

untuk menjamin kinerja peralatan. Melakukan training prosedure pengoperasian & pemeliharan Dehumidifier Menyerahkan hirarki aset sesuai kaidah KKS dalam susunan parent-child (system-

equipment-component) dalam bentuk soft copy file excel dalam bentuk CD sebanyak 2 buah.

Menyerahkan list / bill of material lengkap dengan brosur spesifikasi untuk komponen peralatan instalasi yang digunakan untuk digunakan dalam penyusunan kode barang baru dalam bentuk soft copy CD sebanyak 5 set.

Menyerahkan prosedur/instruksi kerja pengoperasian dalam bentuk soft copy CD sebanyak 5 set.

Menyerahkan prosedur/instruksi kerja pemeliharaan pada interval waktu tertentu (mingguan, bulanan, tahunan, multi-tahun) dalam bentuk soft copy CD sebanyak 5 set.

2.1.4. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Estimasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di tahun 2014 sbb:

NO Kegiatan Durasi Mulai Selesai (hari) (tanggal) (tanggal)

1 Penyusunan RPB RPP 7 1-Jan-2014 8-Jan-20142 Approval & PA 14 8-Jan-2014 22-Jan-20143 Penyusunan HPS & RKS 14 22-Jan-2014 5-Feb-20143 Pengumuman lelang 7 5-Feb-2014 12-Feb-20145 Aanwidjzing 1 12-Feb-2014 13-Feb-20144 Penerimaan dokumen penawaran lelang 5 13-Feb-2014 18-Feb-20146 Evaluasi dokumen lelang 7 18-Feb-2014 25-Feb-20147 Lelang & pengumuman pemenang 4 25-Feb-2014 1-Mar-20148 Masa sanggah 7 1-Mar-2014 8-Mar-20149 SK Pemenang & jaminan 14 8-Mar-2014 22-Mar-2014

10 Kontrak 7 22-Mar-2014 29-Mar-201411 Delivery time 120 29-Mar-2014 27-Jul-201412 Pelaksanaan pekerjaan (paralel) 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014

Pemasangan & commissioning Boiler PLTU 1 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Pemasangan & commissioning Boiler PLTU 2 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Pemasangan & commissioning Boiler PLTU 3 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Pemasangan & commissioning HRSG 1.1 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Pemasangan & commissioning HRSG 1.2 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Pemasangan & commissioning HRSG 1.3 28 27-Jul-2014 24-Aug-2014Training OM 7 24-Aug-2014 31-Aug-2014

13 Berita Acara Serah Terima & Pembayaran 14 24-Aug-2014 7-Sep-2014

2.1.5. Kesimpulan KKO

Sesuai dengan Kajian Kelayakan Operasional diatas maka Opsi 2 (Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan Dehumidifier secara aliran closed loop untuk Boiler/HRSG) layak dilaksanakan.

2.2. Kajian Kelayakan Finansial (KKF)2.2.1.Intangible Benefit

a. Meningkatkan citra perusahaanb. Menjamin longrun sustainable boiler/HRSG unitc. Memperlambat laju korosi dengan mengkodisikan kelembaban ruang & menaikan

temperature ruang2.2.2.Tangible Benefit

I. ASUMSI-ASUMSI1 Masa Manfaat Ekonomis (Tahun) : 102 Kurs 1 USD : 95003 Suku Bunga (Discount Rate) : 7%4 Asumsi Inflasi (RKAP 2014) : 7%

II. CASH OUT1 Investasi (Rp.000.000) : 8,022 2 Biaya Operasi per tahun

a. Maintenance (Rp.000.000) : 401 (catridge filter, absorber, dessicant, heater element etc)b. Penyusutan (Rp.000.000) : 802

Jumlah Biaya Operasi (Rp.000.000) : 1,203 c. Kehilangan Profit saat pemasangan (Rp.000.000) : 845 (waktu pemasangan 28 hari per unit boiler)

III. CASH INa. Failure Avoidance of Boiler HRSG airborn corrosion : 57,600

(assumed: PLTU3 tubes cap 28billion, AFPF 60%) 16,800 PLTU3(assumed: PLTU1,2 tubes cap 14billion, AFPF 60%) 8,400 PLTU1,2

(assumed: HRSG tubes cap 18billion, AFPF 60%) 32,400 HRSG11,12,13b. Estimasi kesempatan pendapatan produksi : 559.10 (28 hari * jumlah produksi per hari * margin Rp/KWH)

Jumlah (Rp.000.000) : 58,159

ANALISA KEUANGAN

Jumlah (Rp.000.000) : 58,159

ANALISA KEUANGAN(dalam jutaan)

Tahun 0 1 2 3 4 5Investasi Rp 8,022 Revenue Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Total Biaya Operasi & Pemeliharaan Rp 1,203 Rp 1,231 Rp 1,261 Rp 1,294 Rp 1,328 - Biaya Pemeliharaan Rp 401 429 459 491 526- Biaya Penyusutan Rp 802 Rp 802 Rp 802 Rp 802 Rp 802 Profit Rp 56,956 Rp 56,928 Rp 56,898 Rp 56,866 Rp 56,831 Pajak Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Biaya non cash (depresiasi/amortisasi) Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Cash Flow Rp (8,022) Rp 56,956 Rp 56,928 Rp 56,898 Rp 56,866 Rp 56,831

ANALISA KEUANGAN(dalam jutaan)

Tahun 0 1 2 3 4 5Investasi Rp 8,022 Revenue Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Rp 58,159 Total Biaya Operasi & Pemeliharaan Rp 1,203 Rp 1,231 Rp 1,261 Rp 1,294 Rp 1,328 - Biaya Pemeliharaan Rp 401 429 459 491 526

2.2.3.Kesimpulan KKFMemperhatikan intangible benefit serta tangible benafit terkait nilai nominal dan nilai manfaat, dapat disimpulkan bahwa Opsi 2 (Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan Dehumidifier secara aliran closed loop untuk Boiler/HRSG) layak secara finansial dan dapat ditindaklanjuti dengan Kajian Risiko.

2.3. Kesimpulan Kajian Kelayakan

Sesuai dengan Kajian Kelayakan Operasional dan Kajian Kelayakan Finansial diatas maka Opsi 2 (Pengadaan dan pemasangan peralatan preservasi tubes sisi luar dengan Dehumidifier secara aliran closed loop untuk Boiler/HRSG) layak dilaksanakan.

BAB IIIKAJIAN RISIKO

3.1. Penjabaran Sasaran

Formulir 1PENJABARAN SASARAN KEGIATAN

SASARAN STRATEGIS adalah :Menjaga long sustainability peralatan utama Boiler/HRSG

dan atauSASARAN OPERASIONAL adalah :

dan atauSASARAN FINANSIAL adalah :

Kelayakan Biaya

Menjaga keandalan Boiler/HRSG selama shutdown, dengan memperlambat laju korosi pada sisi luar tubes Boiler/HRSG dengan cara menjaga tingkat kelembaban udara

3.2. Pengujian Sasaran

dan atauSASARAN OPERASIONAL adalah :

dan atauSASARAN FINANSIAL adalah :

Kelayakan Biaya

Formulir 2UJI SASARAN

S (Spesific)

Menjaga keandalan Boiler/HRSG selama shutdown, dengan memperlambat laju korosi pada sisi luar tubes Boiler/HRSG dengan cara menjaga tingkat kelembaban udara

Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Preservasi untuk Boiler PLTU1, PLTU2, PLTU3 dan HRSG 1.1, HRSG 1.2 dan HRSG 1.3 Tambak Lorok

3.3. Identifikasi Risiko

No Sasaran Sumber Risiko

Risiko

Bidang Strategis :

S1

Menjaga keandalan & Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

InternalTidak operasinya unit BOILER/HRSG dalam waktu yang lama

S2 Internal Kerusakan korosi pada tube sisi luar di BOILER/HRSG

S3 Internal Korosi pada tube BOILER/HRSG

S4 Internal Jumlah Dehumidifier kurang dari yang dibutuhkan

Bidang Operasional :

O1

Pengadaan Dehumidifier

Internal Kontrak pengadaan Dehumidifier terlambat

O2 Internal

Kapasitas Dehumidifier tidak sesuai dengan kapasitas volume BOILER/HRSG yang ada

O3 Internal Keterbatasan data teknik dehumidifier yang dibutuhkan

O4

Training prosedure pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

Eksternal Instruktur dari vendor tidak kompeten

O5 Eksternal Peralatan sulit pengoperasian & pemeliharaannya

O6 InternalKurangnya jumlah pegawai untuk mengoperasikan dehumidifier

O7 Internal Jadwal preservasi yang tidak pasti

Bidang Finansial :

F1 Efektifitas dan efisiensi biaya Internal Anggaran tidak mencukupi

3.4. Penetapan Kriteria Akibat setiap Sasaran

No Sasaran Risiko

Rating AkibatTidak

signifikanMinor Medium Major Malapetaka

Bidang Strategis

S1

Menjaga keandalan & Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

Tidak operasinya unit BOILER/ HRSG dalam waktu yang lama

Kuantitatif (% Turbin tidak operasi)

Turbin tidak operasi <20%

Turbin tidak operasi

≥20% s/d <30%

Turbin tidak operasi

≥30%s/d <40%

Turbin tidak operasi ≥40%

s/d ≤50%

Turbin tidak operasi >

50%

S2Pitting pada Sudu-suduBOILER/HRSG

Kuantitatif (% Pitting pada sudu/toleransi)

Pitting Toleransi<10

%

Pitting Toleransi≥10% s/d <20%

Pitting Toleransi≥20%s/d <30%

Pitting Toleransi≥30% s/d ≤40%

Pitting Toleransi >

40%

S3Korosi pada Sudu-suduBOILER/HRSG

Kuantitatif (% Korosi Pada

Sudu/Toleransi)

Korosi Toleransi<10

%

Korosi Toleransi≥10% s/d <20%

Korosi Toleransi≥20%s/d <30%

Korosi Toleransi≥30% s/d ≤40%

Korosi Toleransi>

40%

S3Jumlah dehumidifier kurang dari yang dibutuhkan

Kuantitatif (% jumlah/volume

Peralatan)

Jmlah/ volume<20%

Jmlah/ volume≥20%

s/d <30%

Jmlah/ volume≥30%s

/d <40%

Jmlah/ volume≥40%

s/d ≤50%

Jmlah/ volume >

50%

Bidang Operasional

O1

Pengadaan Dehumidifier

Kontrak pengadaan Dehumidifier terlambat

Kuantitatif (lama terlambat)

Lama terlambat<1

bulan

Lama terlambat≥2

bulan

Lama terlambat≥3

bulan

Lama terlambat≥4

bulan

Lama terlambat diatas 6 bulan

O2

Kapasitas Dehumidifier tidak sesuai dengan kapasitas volume BOILER/HRSG yang ada

Kuantitatif (% jumlah/volume

Peralatan)

Jmlah/ volume<20%

Jmlah/ volume≥20%

s/d <30%

Jmlah/ volume≥30%s

/d <40%

Jmlah/ volume≥40%

s/d ≤50%

Jmlah/ volume >

50%

O3

Keterbatasan data teknik dehumidifier yang dibutuhkan

Kuantitatif (% ketersediaan)

Ketersediaan<20%/UB

Ketersediaan≥20% s/d <30%/UB

Ketersediaan≥ 30%s/d <40%/UB

Ketersediaan≥40% s/d ≤50%/UB

Ketersediaan> 50%/UB

3.5. Penetapan Kriteria Kemungkinan setiap Sasaran Rating Kemungkinan Kuantitatif Kualitatif Frekuensi

V Sangat Besar

Diatas 80% s.d 100%

Dipastikan akan sangat mungkin terjadi

Lebih besar dari 20 kali kejadian selama masa umur ekonomis peralatan

IV BesarDiatas 60%

s.d 80%Kemungkinan besar dapat terjadi

Antara 15 sampai dengan 20 kali kejadian selama masa umur ekonomis peralatan

III SedangDiatas 40%

s.d 60%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Antara 10 sampai dengan 15 kali kejadian selama masa umur ekonomis peralatan

II KecilDiatas 20%

s.d 40%Kemungkinan kecil dapat terjadi

Antara 5 sampai dengan 10 kali kejadian selama masa umur ekonomis peralatan

I Sangat Kecil s.d 20%Dipastikan akan sangat tidak mungkin terjadi

Antara 1 sampai dengan 5 kali kejadian selama masa umur ekonomis peralatan

3.6. Tabel Matriks Risiko

Kemungkinan

AkibatTidak

SignifikanMinor Medium Mayor Malapetak

a1 2 3 4 5

V Sangat besar

Risiko Menengah

Risiko Tinggi Risiko Tinggi Risiko Ekstrim

Risiko Ekstrim

IV Besar Risiko Menengah

Risiko Menengah

Risiko Tinggi Risiko Ekstrim

Risiko Ekstrim

III Sedang Risiko Rendah

Risiko Menengah

Risiko Tinggi Risiko Tinggi

Risiko Tinggi

II Kecil Risiko Rendah

Risiko Menengah

Risiko Menengah

Risiko Menengah

Risiko Tinggi

I Sangat kecil

Risiko Rendah

Risiko Rendah

Risiko Rendah

Risiko Menengah

Risiko Menengah

3.7. Analisa dan Evaluasi RisikoANALISA DAN EVALUASI RISIKO

NoID

Risiko

Sasaran Risiko

Faktor Positif Yang

Ada Sekarang

DampakRisiko

Kemungkinan Risiko

Peringkat Dampak= PD

Peringkat Kemungkinan

=PK

Tingkat Risiko ( Nilai Risiko =PD,

PK)

Keberterimaan Risiko

Prioritas Penanganan

Risiko

Bidang Strategis

1 S1

Menjaga keandalan & Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

Tidak operasinya unit BOILER/HRSG dalam waktu yang lama

Dilakukan pengukuran kelembaban udara di BOILER/HRSG

Korosi ≥30%s/d <40%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 4

2 S2

Kebocoran pada Sudu-suduBOILER/HRSG

Dilakukan pengukuran ketebalan pipa.

Pipa bocor ≥20%s/d <30%

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Medium KecilRendah Diterima 5

3 S3 Korosi pada Sudu-suduBOILER/HRSG Menjaga keandalan & Longrun

Dilakukan pengukuran kelembaban udara di

Pipa bocor ≥20%s/d <30%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 2

sustainable unit BOILER/HRSG

BOILER/HRSG

4 S4

Jumlah dehumidifier kurang dari yang dibutuhkan

Menggunakan heater 1 buah

Pemanasan tidak maksimal ≥30%s/d <40%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 3

Bidang Operasional

1 O1

Pengadaan Dehumidifier Kontrak

pengadaan Dehumidifier terlambat

Sudah ada SK 129 tentang pengadaan barang & jasa Kebijakan MR IP

Kontrak terlambat ≥10% s/d <20%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Sedang Tinggi Tidak Diterima 1

2 O2 Kapasitas Dehumidifier tidak sesuai dengan kapasitas volume BOILER/HRSG yang ada

Ketersediaan data teknis peralatan terpasang

Kapasitas tidak sesuai ≥30%s/d <40%

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 6

3 O3

Keterbatasan data teknik dehumidifier yang dibutuhkan

Tersedia referensi di internet

Data terbatas ≥ 30%s/d <40%/UB

Sama kemungkinannya antara terjadi/tidak terjadi

Medium Sangat Kecil Rendah Diterima 11

4 O4

Training prosedure pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

Instruktur dari vendor tidak kompeten

Ada manual book

Tidak kompeten ≥ 2 s/d < 3 jam

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Medium Sangat Kecil Rendah Diterima 10

5 O5

Peralatan sulit pengoperasian & pemeliharaannya

Manual book

Kesulitan pengoperasian≥40% s/d ≤50%

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 7

6 O6

Kurangnya jumlah pegawai untuk mengoperasikan dehumidifier

Tersedia helper

Kekurangan operator≥30%s/d <40%

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Medium Kecil Menengah Diterima 8

7 O7 Jadwal preserva

Weekly scheduli

Jadwal tidak

Kemungkinan kecil dapat

Medium Kecil Menengah Diterima 9

si yang tidak pasti

ngtentu ≥ 2 s/d < 3 jam

terjadi

Bidang Finansial

1 F1

Efektifitas dan efisiensi Biaya.

Anggaran tidak mencukupi

Menggunakan referensi workshop sebelumnya

Penambahan ≥2% s/d <5% anggaran

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Minor Kecil Rendah Diterima 12

3.8. Rencana Mitigasi Resiko

No Sasaran Risiko

Level Risiko

Sebelum Mitigasi

Opsi Mitigasi Yang

Memungkinkan

Opsi Mitigasi

Yang Dipilih

Setelah Mitigasi

Biaya P. Jawab Target Waktu

Cara memonitorRating

Akibat

Rating Kemungki

nan

Level Risiko

O1Pengadaan Dehumidifier

Kontrak pengadaan Dehumidifier terlambat

Tinggi

Spec detail tertulis dalam RKS

Rencana APO 2012 Semua

Medium Kecil

Menengah RKA MHar,MLog,MKe

u

Januari 2013 Monitoring

Anggaran

S3

Menjaga keandalan & Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

Korosi pada Sudu-suduBOILER/HRSG

Menengah

Rencana Pengadaan Dehumidifier

SemuaMediu

mSangat Kecil

Rendah RKAMHar,MLog,MKeu

Januari 2013

Monitoring Anggaran

S4 Menjaga keandalan &

Jumlah dehumidi

Medium

Sangat Kecil

Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

fier kurang dari yang dibutuhkan

Menengah

Direncanakan Pengadaan Sesuai Kebutuhan

Semua Rendah RKA MHarFebruari 2013

Monitoring Anggaran

S1

Menjaga keandalan & Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

Tidak operasinya unit BOILER/HRSG dalam waktu yang lama

Menengah

Rencana Pengadaan Dehumidifier

SemuaMediu

mSangat Kecil

Rendah RKA MHar,MLog,MKeu,MEma

Januari 2013

Monitoring Anggaran

S2

Pengadaan Dehumidifier

Kebocoran pada Sudu-suduBOILER/HRSG

Menengah

Rencana Pengadaan Dehumidifier Semua Minor

Sangat Kecil Rendah

RKA MHar,MLog,MKeu,MEma

Januari 2013

Monitoring Anggaran

O2Pengadaan Dehumidifier

Kapasitas Dehumidifier tidak sesuai dengan kapasitas volume BOILER/HRSG yang ada

Menengah

Komunikasi dengan vendor terkait

Browsing Internet

Semua

Minor Sangat Kecil

Rendah Nihil M.Har,M.Ema

Januari 2013

Fax,Email

O5 Training prosedure

Peralatan sulit Komunikasi

Minor Sangat Kecil

pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

pengoperasian & pemeliharaannya

Menengah

dengan vendor terkait

Browsing Internet

Semua Rendah Nihil M.Har,M.Ema

Januari 2013

Fax,Email

O6

Training prosedure pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

Kurangnya jumlah pegawai untuk mengoperasikan dehumidifier

Menengah

Koordinasi dengan MSDM Semua

MinorSangat Kecil

Rendah Nihil M.Har,M.SDM

Januari 2013

Email

O7

Training prosedure pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

Jadwal preservasi yang tidak pasti

Menengah

Kordinasi dengan Planner Semua

Minor Sangat Kecil

Rendah Nihil M.Har, Januari 2013

Email

O4 Training prosedure

Instruktur dari Komunikasi Tidak Sangat

pengoperasian & pemeliharaan Dehumidifier untuk preservasi BOILER/HRSG

vendor tidak kompeten

Rendahdengan vendor terkait

Browsing Internet

Koordinasi dengan MSDM

Semua

Signifikan Kecil

Rendah Nihil M.Har,M.SDM

Januari 2013

Fax, Email

O3Pengadaan Dehumidifier

Keterbatasan data teknik dehumidifier yang dibutuhkan

Rendah

Komunikasi dengan vendor terkait

Browsing Internet

Semua Tidak Signifika

n

Sangat Kecil Rendah Nihil M.Har,

M.EmaJanuari 2013

Fax, Email

F1Efektifitas

dan efisiensi Biaya.

Anggaran tidak

mencukupi

Menengah

Kord dengan M.Keu terkait refernsi biaya Semua Tidak

Signifikan

Sangat Kecil

Rendah NihilM.Har,M.Keu

Januari 2013

Email

Formulir 73.9. UJI KELAYAKAN

Kemungkinan

Akibat

Tidak Signifikan

1

Minor2

Medium3

Mayor4

Malapetaka5

V. Sangat besarRisiko

Menengah(1.V=5)

Risiko Tinggi(2.V=10)

Risiko Tinggi(3.V=15)

Risiko Ekstrim(4.V=20)

Risiko Ekstrim(5.V=25)

IV. BesarRisiko

Menengah(1.IV=4)

Risiko Menengah

(2.IV=8)

Risiko Tinggi(3.IV=12)

Risiko Ekstrim

(4.IV=16)

Risiko Ekstrim

(5.IV=20)

III. SedangRisiko Rendah

(1.III=3)

Risiko Menengah

(2.III=6)

Risiko Tinggi(3.III=9) Risiko Tinggi

(4.III=12)Risiko Tinggi

(5.III=15)

II. KecilRisiko Rendah

(1.II=2)Risiko

Menengah(2.II=4)

Risiko Menengah

(3.II=6)

Risiko Menengah

(4.II=8)

Risiko Tinggi(5.II=10)

I. sangat Kecil Risiko Rendah(1.I=1)

Risiko Rendah(2.I=2)

Risiko Rendah(3.I=3)

Risiko Menengah

(4.I=4)

Risiko Menengah

(5.I=5)

Risiko sebelum mitigasi

Risiko setelah mitigasi

R = Rendah, M = Menengah, T = Tinggi dan E = Ekstrim.

Y

X

S1

S1

S2

S2

S3

S3

S4

S4

O1

O

O2

O

O4

O

O3

O5

O

O6

O

O

O7

F1

F1

O

BAB IV

K E S I M P U L A N

Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut :

1. Sesuai Kajian Kelayakan Operasional dengan mempertimbangkan Menjaga keandalan &

Longrun sustainable unit BOILER/HRSG

2. Secara finansial dengan mempertimbangkan intangible serta tangible benefit dengan

menggunakan referensi biaya sesuai data historis dan ketentuan perusahaan.

3. Memperhatikan Kajian Risiko serta Mitigasi dari kegiatan Pengadaan Peralatan Preservasi

BOILER/HRSG

Maka kegiatan Pengadaan Peralatan Preservasi BOILER/HRSG LAYAK dilaksanakan dengan

tetap memperhatikan serta melakukan rencana mitigasi yang telah dibuat.