kebijakan kementerian pdt dalam mendorong pencapaian ipm melalui strategi desa cerdas mandiri (dcm)

Click here to load reader

Upload: subdit-sarana-dan-prasarana-dit-bindikmas-kemdikbud

Post on 20-Jun-2015

901 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Disampaikan dalam kegiatan: RAPAT KOORDINASI SINERGI PERLUASAN AKSES PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT DI DAERAH PADAT TUNA AKSARA DAN DAERAH 3 T oleh: Drs. H. Agus Salim Dasuki, M.Eng DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA Yogyakarta, 3 s/d 5 Juni 2013

TRANSCRIPT

  • 1. KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA

2. TUGAS POKOK: Menyiapkan Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Bidang Pengembangan Sumber Daya. FUNGSI : 1. Penyiapan perumusan kebijakan bidang pengembangan sumber daya. 2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan sumber daya. 3. Pemantauan, Analisis, Evaluasi dan Pelaporan tentang masalah atau kegiatan bidang pengembangan sumberdaya. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal. 3. ISU STRATEGIS NASIONAL dalam RKP 2013 tentang PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 4. ARAH KEBIJAKAN PDT TAHUN 2013 - 2014 1. Peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur daerah2. 3. 4. 5.6.tertinggal serta peningkatan aksesibilitas daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan. Pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal (berbasis sumberdaya lokal). Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau di daerah tertinggal. Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas di daerah tertinggal. Penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya lokal di daerah tertinggal. Peningkatan alokasi DAK SPDT serta penetapan menu yang lebih spesifik. 5. SASARAN STRATEGIS TAHUN 2014**KONDISI SAAT INIIPM: 67,7DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA-KPDT*Pertumbuhan Ekonomi : 6,6% *Kemiskinan : 18,8%IPM: 72,2 *Pertumbuhan Ekonomi : 7,1% *Kemiskinan : 14,2%Pengangguran di DT : 2,2%/tahun **Berkurangnya status kabupaten tertinggal paling sedikit 50 kabupaten pada akhir Tahun 2014 6. TARGET PRIORITAS NASIONAL TARGET PRIORITAS NASIONAL 10 10 RPJMN 2010-2014 - RPJMN 2010-2014 SUBSTANSI INTI : Pengentasan daerah tertinggalsedikitnya Meningkatnya Indeks Pembangunan 50 kabupaten paling lambat tahun 2014. sehingga Manusia daerah tertinggal setara dengan atau mendekati rata-rata IPM nasional, yaitu menjadi 72,2 pada tahun 2014SASARANMeningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal sehingga mendekati atau sama dengan rata-rata nasional, yaitu 7,1% selama 2010-2014 Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal sehingga sama dengan rata-rata nasional, yaitu 14,2 % pada tahun 2014 7. HASIL MIDTERM REVIEW PRIORITAS NASIONAL 10 RPJMN 2010-2014 (BAPPENAS DAN KPDT) 8. IPMSumber: BPS diolah KPDTTarget Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2014 ditetapkan sebesar 72,2. Melihat pertumbuhan rata-rata IPM pada tahun existing (2005-2010) sebesar 0,35. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan tersebut, jika diasumsikan normal maka maka target 72,2 akan dapat tercapai dalam kurun waktu 16 tahun, dengan kata lain pada tahun 2026 target IPM Daerah Tertinggal baru akan terwujud. Untuk mencapai target IPM tahun 2014, maka dibutuhkan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,43. 9. PERTUMBUHAN EKONOMISumber: BPS diolah KPDTPada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal mencapai 7,1%. Jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan pada tahun existing (20052010), pertumbuhan naik rata-ratanya hanya 0,1%. Apabila ini berlangsung dengan konstan maka target tersebut dapat tecapai dalam kurun waktu 12 tahun (tahun 2022). Untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,1% pada tahun 2014, maka dibutuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi sampai dengan 0,5% pertahun. 10. KEMISKINANSumber: BPS diolah KPDTPada tahun 2014 tingkat kemiskinan ditargetkan turun hingga 14,2%, ini merupakan capaian yang cukup berat melihat penurunan angka kemiskinan ratarata existing (tahun 2005 s/d 2010) hanyalah 1,03%. Jika penurunan diasumsikan normal seperti diatas maka diperlukan waktu selama 7 tahun dimulai pada tahu 2011, dengan kata lain pada tahun 2017 baru dapat tercapai.. Jika diinginkan target tingkat kemiskinan tercapai pada tahun 2014, maka penurunan ratarata pertahun harus mencapai angka 1,9%.Dalam rangka mempercepat tingkat pengentasan kemiskinan dari rata-rata 1,03% menjadi 1,9%, diperlukan kegiatankegiatan strategis yang afirmatif (berpihak) pada daerah tertinggal dan berorientasi pada kemiskinan (pro poor). 11. HASIL MID TERM REVIEW RPJMN 20102014 SASARANMeningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di DT Berkurangnya persentase penduduk miskin di DT Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di DTPerkembangan Pencapaian TARGET (2014)Status Estimasi Capaian Target 2014 Secara NasionalStatus Estimasi Capaian Target 2014 per KabupatenSATU ANSTATUS AWAL (2009)20102011*2012*Rata-rata pertumbuhan ekonomi di DT(%)5,846,006,086,167,10Perlu kerja keras48 kab/ 26,23% 87 kab/ 47,54% 48 kab/ 26,23%Persentase penduduk miskin di DT(%)20,1919,8619.1518.3114.20Perlu kerja keras105 kab/ 57,38% 64 kab/ 34,97% 14 kab/ 7,65%65,7766,5166,9967,4872,20Perlu kerja keras32 kab/ 17,49% 133 kab/ 72,68% 18 kab/ 9,84%INDIKATORIndeks pembangunan manusia (IPM) di DTStatus Indikator-Indikator menunjukan bahwa masih diperlukan upaya Kerja Keras untuk mencapai target RPJMN 2010-2014 melalui kebijakan dan langkah strategis Keterangan: Hijau : Sudah tercapai1Kuning : Perlu kerja keras2Merah : Tidak akan tercapai 12. 133 kab. IPM Lebih dari : 72,2 IPM antara 60,68 s/d 72,232 kab.1Sudah tercapai atau On Track/on Trend Kurang dari 60,6818 kab.2Perlu Kerja KerasSangat Sulit Tercapai 13. FOKUS PENINGKATAN IPM DAERAH TERTINGGAL 14. TREND DAN TARGET PENINGKATAN IPM DI DT67,48 66,570,9Ket. : 1. Dengan Pertumbuhan 0,9/tahun dibutuhkan waktu 6 tahun (tahun 2019) untuk mencapai IPM 72,2. Sedangkan dengan pertumbuhan 0,35 /tahun dibutuhkan waktu 16 tahun (tahun 2026) agar dapat mencapai IPM 72,2. 2. Terdapat peningkatan trend pertumbuhan IPM dari 0,35 (tahun 2005-2010) menjadi 0,9 (tahun 2010 - 2012) di Daerah Tertinggal 15. TARGET PENCAPAIAN IPM : 72,2KESEHATANPENDIDIKANDAYA BELI Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat DT, fokus AHH dibawah ratarata nasional 69,43 Tahun Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat, fokus AMH dan LS dibawah rata-rata nasional AMH 92,91%, dan LS 7,92 Tahun Peningkatan Daya Beli Masyarakat DT, memiliki Pengeluaran Perkapita dibawah rata-rata nasional Rp. 633.640ASDEP KESEHATANASDEP Pendidikan dan Keterampilan1. ASDEP TEKNOLOGI DAN INOVASI 2. ASDEP MINERGI 3. ASDEP HAYATI 16. NOKOMPONEN PENINGKATAN IPMSTRATEGIINDIKASI PROGRAM/KEGIATAN1).Angka Melek HurufMeningkatkan AMH di Daerah Tertinggal diatas rata-rata nasional (92,91)1) Keaksaraan Dasar 2) Keaksaaraan Lanjutan 3) Keaksaraan Usaha Mandiri2).Angka Rata-Rata Lama SekolahMeningkatkan Rata-Rata Lama Sekolah di DT diatas rata-rata Nasional (7,91)1) Peningkatan Akses Pendidikan SD dan SMP bagi masyarakat miskin dan anak putus sekolah di DT 2) Pembangunan Sekolah Berasrama (boarding school) di daerah perbatasan dan terpencil 3) Peningkatan kompetensi profesionalisme guru di DT 4) Pemerataan Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidik di DT 5) Peningkatan Insentif Guru SD dan SMP di DTLOKASIMEKANISME KOORDINASI ASDEPK/L671. Asdep DIKTRAM 2. Asdep Infrastruktur Sosial 3. Asdep Perbatasan1. 2. 3. 4. 5.Kemendikbud Kemenag Kemensos Kemenakertrans Perpustakaan Nasional1331. Asdep DIKTRAM 2. Asdep Infrastruktur Sosial1. Kemendikbud 2. KemenagKemendikbud Kemenag Kemendikbud Kemendikbud/Pemda Kemendikbud Kemenkeu 17. NOKOMPONEN PENINGKATAN IPM1).Peningkatan Angka Harapan Hidup2).Pengurangan Angka Kematian Bayi3).Peningkatan Persentase Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga KesehatanSTRATEGI Percepatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Dan Infrastruktur Pelayanan Kesehatan Dasar di PerdesaanINDIKASI PROGRAM/KEGIATAN Percepatan peningkatan Distribusi dan Motivasi Dokter Puskesmas Percepatan peningkatan Distribusi dan Motivasi Bidan Desa. Percepatan Ketersediaan Saran Air Besih Rumah Tangga Di Perdesaan Percepatan Ketersediaan Sarana Sanitas Rumah Tangga Di Perdesaan Peningkatan Keterjangkauan Gizi Terutama Bagi Bumil, Busui dan BalitaLOKASIMEKANISME KOORDINASI ASDEP841) Asdep Kes. 2) Asdep Infrsos 3) Asdep Pember dayaan Masy.K/L 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)Kemndikbud Kemenkes Kemen PU Kemenhub Kemenkominfo Kemen KP Kemensos Kemendagri 18. NOKOMPONEN PENINGKATAN IPM 1) Peningkatan Pengeluaran PerkapitaSTRATEGIMEKANISME KOORDINASI LOKASI ASDEPK/L691. Kelembagaa n Ekonomi 2. Penguatan Organisasi Masyarakat1. Kemenkop dan UKM 2. KKP 3. Kementan 4. Kemendag 5. Kemenperin691. Kelembagaan Ekonomi 2. Penguatan Organisasi Masyarakat 3. Asdep Teknologi1. Kemenkop dan UKM 2. KKP 3. Kementan 4. Kemendag 5. Kemenperin3). Bantuan TTG Pengolahan KomoditasPerluasan Lapangan Kerja di Perdesaan1) Penyediaan Kredit Usaha Mikro untuk Pengelolaan Sumber Daya bagi Rakyat Miskin 2). Pembinaan Usaha Mikro sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan sekor jasa2) Peningkatan PendapatanMengembangkan Sumber Daya Terpadu di Daerah TertinggalINDIKASI PROGRAM/KEGIATAN12 Kab.Asisen Deputi TeknologiKementan Kemenperin Kemendagri KKP1). Pengembangan Keterampilan Usaha69Asdep DiktramKemenakertras Kemensos2). Program Padat Karya69Infrastruk. Tur Ekonomi Infr.astruktur TransportasiKemen PU Kemendag Kemenperin 19. FASILITASI PROGRAM PENINGKATAN IPM DI DAERAH TERTINGGAL 2013 20. Arah Kebijakan : Desa Cerdas Mandiri adalah desa sadar pendidikan yang secara mandiri berupaya menurunkan angka tuna aksara dan meningkatkan partisipasi sekolah karena membaiknya perekonomian di perdesaan. 21. TUJUAN DAN SASARAN DCM Meningkatnya IPM di daerah tertinggal sesuai target RPJMN tahun 2010-2014 melalui penurunan angka tuna aksara dan peningkatan rata-rata lama sekolah.Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur dasar di pedesaan daerah tertinggal untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan di daerah tertinggal. Mempersiapkan tenaga kerja trampil di pedesaan dan mendorong kewirausahaan berbasis SDA lokal melalui pelatihan peningkatan keterampilan dan belajar mandiri sehingga dapat menurunkan angka 22. 5 (LIMA) PILAR DESA CERDAS MANDIRIP E N U N T A S A NA K S A R A D ID T T U N AP E M E R A T A A NP E N D I D I K A NA S K E SD A S A RP E M E R A T A A N G U R U& T E N A G A P E N D I D I KP E N Y E T A R A A NP E N D I D I K A N D A S A RIPM BIDANG PENDIDIKANR E V I T A L I S A S IP A U D D A N T B M 23. PROGRAM DESA CERDAS MANDIRI 1. PENUNTASAN TUNA AKSARAN DI DAERAH TERTINGGAL : Menurunkan angka tuna aksara di daerah tertinggal hingga mencapai angka diatas rata-rata nasional 2. PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DASAR : Penyediaan infrastruktur pendidikan dasar dan menengah di daerah tertinggal sehingga setiap anak usia sekolah lebih mudah mengakses pendidikan di desa-nya 3. PEMERATAAN GURU DAN TENAGA PENDIDIK : melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar tenaga pendidik tersedia secara proporsional di setiap sekolah dasar di daerah tertinggal. 4. PENYETARAAN PENDIDIKAN DASAR : melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk program penyetaraan pendidikan sekolah dasar dan menengah di perdesaan daerah tertinggal dalam kerangka peningkatan angka rata-rata lama sekolah di daerah tertinggal. 5. REVITALISASI PAUD DAN TBM (TAMAN BACAAN MASYARAKAT) : melakukan koordinasi dan fasilitasi dalam upaya memperkuat pendidkan usia dini di daerah tertinggal dan mendorong pendayagunaan taman bacaan masyarakat sebagai upaya penurunan angka tuna aksara. 24. Jenis Kegiatan Pendidikan dan Keterampilan Tahun 2013 NoNama KegiatanJumlahJumlah Kab.Ket.2016.00 0Bantuan 1Pendidikan KeaksaraanRp. 19.500.000.000,-2Pelatihan Keterampilan Rp. Pengolahan Potensi 1.950.000.000,Lokal83Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAUD dan SDRp. 1.100.000.000,-54Pendidikan AlternatifRp. 2.550.000.000,-105Layanan Kursus dan Keahlian FokasionalRp. 1.000.000.000,-10 25. Jumlah Penurunan Tuna Aksara di Daerah Tertinggal Tahun 2013 (Usia 15 59 tahun) (Jumlah Tuna Aksara pada 20 kab. tersebut sebanyak 604.543 orang)1 Kabupaten = 20 Desa34.000 orang Terentaska n dari Tuna Aksara di DT1 Desa = 40 org (4 Kel. Belajar)800 Orang Warga Belajar/ Kabupaten16.000 orang Bebas Tuna Aksara800 orang x 20 kabupaten18.000 orang tuna aksara terentaskan dari kerjasama Kemendikbud dan Kementerian PDT 26. Lokasi Kegiatan DCM di Daerah Tertinggal KPDT KEMENDIKBU D Monitoring StationDCM Satellite1. Pidie Jaya 2. Nias Selatan 3. Tapanuli Tengah7. Seluma4. Seluma8. Kaur12. Lombok Tengah 13. Lombok Timur5. Pasaman Barat9. Sukabumi 10. Bondowoso 11. Sampang14. Kayong Utara 15. Lembata 16. Manggarai Barat6. Empat Lawang17. Jeneponto 18. Morowali 19. Banggai Kepulauan 20. Kep. Aru 27. TUJUAN PERDESAAN SEHAT TERWUJUDNYA PERCEPATAN KETERJANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS DI DAERAH TERTINGGALTERWUJUDNYA PERCEPATAN PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL TERWUJUDNYA PENCAPAIAN SASARAN PERCEPATAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) RATARATA DI DAERAH TERTINGGA SEBESAR 68,8 PADA TAHUN 2014 28. ARAH KEBIJAKAN PERDESAAN SEHAT PERCEPATAN PEMBANGUNAN KUALITAS KESEHATAN YANG BERTUMPU PADA KAPASITAS LEMBAGA DAN INFRASTRUKTUR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PERDESAAN DAERAH TERTINGGAL 29. PILAR PERDESAAN SEHAT 1. KETERSEDIAAN DOKTER PUSKESMAS DI DAERAH TERTINGGAL 2. KETERSEDIAAN BIDAN DI DESA DT 3. KETERSEDIAAN AIR BERSIH SETIAP RUMAH TANGGA DI DT 4. KETERSEDIAAN SANITASI DISETIAP RUMAH TANGGA DI DT 5. KETERSEDIAAN GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL, IBU MENYUSUI DAN BALITA. 30. Jenis Kegiatan Perdesaan Sehat Tahun 2013 No 1Nama KegiatanBantuan Stimulan Peningkatan Kapasitas Lembaga Poskesdes (Alat Kesehatan KIA) 2 Bantuan Peningkatan Kualitas Layanan Ruah Sakit Type D di Daerah Tertinggal 3 Bantuan Stimulan Puskesmas Keliling Perairan 4 Bantuan Stimulan Pemenuhan Kecukupan Nutrisi Total Anggaran Bansos Bidang * Angka Setelah PenghematanJumlah Kab.Ket.48147 6Rp. 148,01 31. TUJUAN Membangun kawasan perdesaan dengan memanfaatkanpotensi unggulan lokal sebagai penggerak ekonomi perdesaan, yang didukung infrastruktur dan kelembagaan, dalam kerangka menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perdesaan, Menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi melalui programpemberdayaan masyarakat, Mengembangkan budaya industri sebagai landasanpengembangan usaha mandiri menuju keungulan komparatif wilayan perdesaan. 32. OUTPUT YANG DIHARAPKAN Terciptanya penguatan ekonomi perdesaan daninfrastruktur dalam rangka mendorong peningkatan usaha produktif yang memiliki daya saing, nilai tambah, dan menjadi prime mover bagi kemajuan daerah tertinggal. Terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat sesuai standar MDGs. Masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan dan pendidikan yang pada akhirnya akan meningkatkan IPM daerah tersebut. 33. SKEMA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA TERPADU MANDIRIDeputi I, V dan Pemkab: Lahan dan Potensinya, Design Pengembangan, dan Model ImplementasinyaDeputi I, II dan Pemkab. : Infrastruktur dan industri pengolahanDeputi IV dan Pemkab. : Kelembagaan petani, pelatihan & pemberdayaanPELATIHAN : - PDT - KABUPATEN - BUMN - PERG. TINGGI - BALAI LATIHANSumber Pendanaan Murah & Pendampingan ManajemenBankPNM LKMPELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN MIKROIndustri PengolahanAliran danaDeputi III dan Pemkab: Permodalan dan PasarPemerintah Pusat dan DaerahLEMBAGA DONORBUMN/BUMDPASARIndustri PengolahanKEMITRAAN DAN KETERKAITAN USAHAPABRIK SKALA KECILPABRIK SKALA MENENGAH JUAL BELI PRODUKSIJUAL BELI PRODUKSIPoktanPABRIK SKALA BESARPoktanPoktanPETPoktanANJUAL BELI PRODUKSIPoktanIPoktan PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA & PERUBAHAN MINDSET 34. LOKASI PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA TERPADU MANDIRI TAHUN 2013 TARGET PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI/NELAYAN PERHARI MINIMAL : US $ 2,45/HARI/ORANGKAB. PASAMAN BARATKAB. KAURKAB. BANGGAI KEP. KAB. JENEPONTOKAB. LOMBOK KAB. LOMBOK TIMUR TIMURKAB. LEMBATA 35. SEKIAN