kebijakan hukum pidana terhadap pengurus koperasi yang ...€¦ · terhadap polisi agar tidak...
TRANSCRIPT
i
Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pengurus
Koperasi Yang Dengan Sengaja Menimbulkan
Kerugian Pada Koperasi
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Hukum
M. Zaenul Bahtiyar
NPM : 322015008
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
M O T O
Baik Menjadi Orang Penting
T e t a p i
Lebih Penting Menjadi Orang Baik
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur berkat Ridho, Rakhmat dan Karunia Allah SWT, penulis
berhasil menyelesaikan penyusunan tesis ini,dalam menyelesaikan tesis ini
penulis telah banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada semua pihak yang turut membantu, khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
yang telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai dan dorongan
motivasi kepada penulis.
2. Dr. M. Haryanto, S.H., M.Hum selaku Pembimbing I yang telah
membimbing penulis dengansabar dan bijaksana serta memberikan
dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Dr. Christina Maya Indah, S.H., M.Hum selaku Pembimbing II yang
juga telah membimbing penulis dengan sabar dan bijaksana serta
memberikan dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
tesis ini.
4. Segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga yang telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai dan
dorongan motivasi kepada penulis.
5. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga yang telah membantu Penulis selama
perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.
6. Kedua orang tua Bp. JUNAEDI dan Ny BAHRIYAH, seluruh
keluarga, isteri dan ke dua anak kesayangan ADZRIEL NIZAM
ALFAREZEL BAHTIYAR dan AZZAHRA MIKAYLA NAFEZA
vii
BAHTIYAR yang telah memberikan pengertian, dorongan semangat
hingga penulis dapat menuntaskan penulisan tesis ini.
7. Kepada segenap sahabat, teman-teman penulis yang dengan tekun
mendampingi penulis selama menyelesaikan tesis ini.
8. Kepada Kapolres Salatiga, Kasat Reskrim, Kanit Sidik, rekan-rekan
Sat Reskrim Polres Salatiga dan seluruh pihak yang tidak dapat saya
sebutkan persatu-satu yang telah memberikan dukungan materil
maupun moril.
9. Teman-teman Magister Ilmu Hukum Angkatan 2015-2016, yang telah
berjuang bersama-sama, saling memberikan dorongan dan motivasi
dari awal perkuliahan sampai pada terselesainya penyusunan Tesis
ini.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam berkuliah dan menyelesaikan tesis
penulis.
Semoga TESIS ini dapat bermanfaat bagi Pengembangan dan
Pembangunan Ilmu Hukum serta bagi siapa saja yang membacanya.
VIVA IUSTITIA!
Salatiga, 12 Februari 2018
viii
Kata Pengantar
Penulisan Tesis ini berjudul “Kebijakan Hukum Pidana Terhadap
Pengurus Koperasi Yang Dengan Sengaja Menimbulkan Kerugian Pada
Koperasi”. Latar belakang penulisan tesis ini berkaitan dengan keinginan
penulis untuk mengetahui dan menganalisa lebih lanjut tentang
Bagaimanakah Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pengurus Koperasi Yang
Dengan Sengaja Melakukan Penyalahgunaan Pengelolaan Dana Dari
Masyarakat. Dalam Praktiknya Undang-Undang Koperasi belum
memberikan sanksi yang tegas terhadap kasus-kasus tindak pidana koperasi
dimana tidak adanya sanksi pidana dalam regulasi koperasi karena sanksi
yang ada adalah sanksi administrasi.
Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa
sumbangan pemikiran sebagai kontribusi terhadap Polisi agar tidak gamang
dalam Kebijakan Hukum Pidana yang akan di ambil Terhadap Pengurus
Koperasi Yang Dengan Sengaja Menimbulkan Kerugian Pada Koperasi.
Pada Bab II akan menguraikan tentang Kerangka Teoritik yang terdiri
dari Teori Kebijakan Hukum Pidana dan Teori Tindak Pidana Koperasi.
Pada Bab III, penulis akan menguraikan dan menjelaskan tentang
Kasus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada dan Kasus Koperasi Serba
Usaha Karya Mandiri Sejahtera seta menganalisis tentang Kebijakan hukum
pidana terhadap pengurus koperasi yang dengan sengaja melakukan tindak
pidana dalam koperasi.
Pada Bab IV, sebagai bab yang terakhir penulis akan menyampaikan
saran dan kesimpulan yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan Ilmu
Hukum pada umumnya, khususnya bagi para penegak hukum dalam hal ini
kepolisian dalam menangani kasus hukum yang berkaitan dengan Tindak
ix
Pidana Koperasi sehingga dapat memberikan masukan terhadap kebijakan
hukum pidana yang dapat dilakukan.
x
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan …………………………………………………. i
Lembar Pengesahan ………………………………………………..... ii
Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis …………..…………………... iii
Moto .………………………………………………………………... iv
Ucapan Terima Kasih ……………………………………………..... v
Kata Pengantar …………………………………..………………….. vii
Daftar Isi …………………………………………………………..... ix
Daftar Peraturan ……………………………………………………… xi
Abstrak …………………………………………………………….... xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang ………………………………………………. 1
B Rumusan Masalah …………………………………………… 17
C Tujuan Penelitian …………………………………………..... 17
D Kerangka Teori ……………………………………………… 18
E Metode Penelitian …………………………………………… 24
1. Jenis Penelitian ……………………………………........... 24
2. Jenis Pendekatan …………………………………............ 24
3. Bahan Hukum .……………………………………......... 25
4. Unit Amatan dan Unit Analis ……………………….... 26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 28
A Kebijakan Hukum Pidana ..………………………………… 28
1. Pengertian Kebijakan Hukum Pidana ……..…………..... 28
2. Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana…………......... 33
xi
B Tindak Pidana Koperasi………………………….................... 40
1. Pengertian Koperasi ……………………………………... 40
2. Pengertian Tindak Pidana Koperasi ……………………... 46
3. Tindak Pidana Yang Dapat Di Lakukan Oleh Pengurus
Koperasi ……………………………….............................
49
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 62
A Kasus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada …………..... 62
B Kasus Koperasi Serba Usaha Karya Mandiri Sejahtera …….. 75
C Analisis Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pengurus
Koperasi Yang Dengan Sengaja Menimbulkan Kerugian Pada
Koperasi ................................................................................... 83
1. Tindak Pidana Perbankan ................................................. 83
2. Tindak Pidana Penggelapan …………………………….. 89
3. Tindak Pidana Koperasi Di Luar Perkara Nomor
198/Pid.B/2015/PN.Bdg dan Nomor
43/Pid.B/2013/PN.Srg …………………………………... 96
BAB IV PENUTUP 101
A Kesimpulan ………………………………………………..... 101
B Saran ………………………………………………………... 102
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 103
xii
Daftar Peraturan
Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang Modal Penyertaan
Pada Koperasi.
xiii
Abstrak
Kebijakan Hukum Pidana menjadi hal yang penting bagi Polisi dan
Penuntut Umum ketika melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap pengurus koperasi yang melakukan tindak pidana dalam
koperasi. Hal ini penting dikarenakan Undang-Undang Tentang
Perkoperasian tidak memuat sanksi pidana yang tegas dan jelas terhadap
pelaku tindak pidana dalam koperasi. Kebijakan Hukum pidana yang
dilakukan oleh Polisi maupun Penuntut Umum semata-mata bersumber pada
Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Dalam prakteknya Polisi maupun Penuntut Umum selain
menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) untuk menjerat
para pelaku dapat juga menggunakan Undang-Undang Perbankan dan
Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Beranjak dari problematika tersebut, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut yaitu Bagaimana Kebijakan Hukum Pidana Terhadap
Pengurus Koperasi Yang Dengan Sengaja Menimbulkan Kerugian Pada
Koperasi?
Penelitian ini adalah penelitian hukum Yuridis Normatif dengan
menggunakan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach), Pendekatan
Perundang-Undangan (Statute Approach) dan Pendekatan Kasus (Case
Approach). Untuk menganalisis permasalahan tersebut penulis menggunakan
Teori Kebijakan Formulasi Hukum Pidana, Prinsip Fiduciary Duty, dan
Doktrin Vicarious Liability & Strict Liability.
Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa hal yaitu (1) Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian belum memiliki
ketentuan yang tegas dan jelas bagi Pelaku Tindak Pidana dalam koperasi
sehingga dibutuhkan Kebijakan Hukum Pidana oleh Polisi maupun Penuntut
Umum (2) Sanksi yang dapat dikenakan kepada Para Pelaku Tindak Pidana
dalam Koperasi bersumber pada beberapa sumber hukum seperti Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang Perbankan dan
Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Kata kunci : Kebijakan Hukum Pidana, Tindak Pidana Dalam Koperasi
xiv
xv