kebijakan ditjen paud dan dikmas tahun...
TRANSCRIPT
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2018
KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMASTAHUN 2019
Rapat KoordinasiPelaksanaan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas 2019
2
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (Bappenas, BPS, dan UNDP)
Perpres Nomor 59/2017 tentang Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs)
Pada tahun 2030, menjamin bahwasemua anak perempuan dan laki-lakimemiliki akses terhadap perkembangandan pengasuhan anak usia dini,pengasuhan, pendidikan pra-SD yangberkualitas, sehingga mereka siap untukmenempuh pendidikan dasar.
-- Education 2030 Framework for Action
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu PelayananDasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pendidikan daerah
kabupaten/kota terdiri atas:a. pendidikan anak usia dini (usia 5-6 tahun);b. pendidikan dasar; danc. pendidikan kesetaraan (usia 7-18 tahun).
Sasaran dan Regulasi PAUD
3
Angka Putus Sekolah/Tidak Melanjutkan Tahun 2018
SD + MI
27.010.882
SMP + MTs
14.151.905
SMA + MA
4.977.085
SMK
5.106.953
Putus SD + MI
0,91%Putus SMP + MTs
1,07%
277.550
Lulusan
4.793.292
Tidak Lanjut
SMP + MTs
5,70%
Melanjutkan
4.519.846
(94,30%)
Lulusan
4.253.883
Tidak Lanjut
SMA + MA
9,46%
Putus SMA + MA
0,16%Putus SMK
2,31%
273.446 145.056 402.584 8.293 113.536
Masukan
4.988.468
Tidak Tamat SDTamat SD tidak melanjutkan
dan putus SMPTamat SMP tidak melanjutkan dan putus SLTA
Melanjutkan
2.050.592
(48,20%)
Melanjutkan
1.800.707
(42,33%)
1.875.610
1.498.769
Lulusan SMA + SMK
3.374.379
Keluaran
277.550
Potensi Paket A
418.502
Potensi Paket B
524.413
Potensi Paket C
Total potensi 1.220.465 ATS
Tantangan:1. Geografi
2. Kondisi ekonomi
3. Kompetensi
orang tua
4. Pengaruh
lingkungan
4
Langkah Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM
Melakukan pendataan calon peserta didik PAUD (prioritas usia 5-6 tahun dan anak usia sekolah tidaksekolah usia 7-18 tahun) secara serempak
Melakukan pemetaan kembali keberadaan danlokasi satuan pendidikan penyelenggara PAUD danKesetaraan ( TK, RA, Kelompok Bermain, TPA, SKB, PKBM, dsb)
Mewajibkan semua satuan pendidikan memilikiNomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN)
Mewajibkan semua satuan pendidikanpenyelenggara PAUD dan atau kesetaraan menginputdata peserta didik dalam Dapodik dan mengupdateminimal dua kali dalam setahun
Memastikan semua anak usia 5-6 tahunmasuk PAUD (formal atau nonformal) dan anak usia 7-18 tahun yang tidaksekolah mendapat layanan program kesetaraan
Memberikan dukungan ke satuanpendidikan (PTK, sarpras dan anggaran) serta memberikan bantuan bagi pesertadidik (PIP dan alat belajar sesuai SPM)
Melakukan monev secara berkelanjutandan melakukan pembinaan (supervisi) serta melaporkannya pada aplikasimonev yang telah disiapkan
5
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
PAUD dan Dikmas menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat
1. Penerbitan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
2. Pembinaan dan Pengawasan
3. Pengembangan Mutu
Pemerintah Daerah
1. Satuan Pendidikan:
PKBM, Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan, KelompokBelajar, Majelis Taklim, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Rumah Pintar, Kelompok Bermain, Taman PenitipanAnak, Satuan Pendidikan Sejenis lainnya
2. Program PAUD dan Dikmas:
Keaksaraan, Kesetaraan (paket A, B, C), PAUD, Pendidikan Keluarga, Kursus Keterampilan, PendidikanKewanitaan, Gender, Pendidikan Kepemudaan, pendidikan lain yang dibutuhkan masyarakat
Kewenangan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan PAUD dan Dikmas sangat besar, sehingga membutuhkan kesungguhan, kreatifitas, dan penganggaran dari daerah,
penganggaran dari pusat sudah didaerahkan melalui dana alokasi khusus (DAK).
6
• Prioritas buta aksaradi daerah 3T
• DAK nonfisik berbasisDapodik
• Prioritas pendidikankeluarga untukdaerah rawan TPPO, stunting, dsb
• Prioritas kursus dan pelatihan untukmengurangipengangguran dankemiskinan
• Percepatan pemenuhanSNP, akreditasi, perbaikanberkelanjutan
• Memperbanyaksertifikasi peserta didik
• Dukungan DAK fisik, bantuan sarpras dalamupaya pemenuhan SNP
• Peningkatan mutupendidik dan tenagakependidikan
• Penguatan daerahdalampenyelenggaraanprogram dan satuan
• Sinergi dalampembelajaran di formal dengannonformal
• Sinergi denganberbagai K/L, DU/DI, ormit secara nasionaldan internasional
• Pemanfaatan TI dalam pelaksanaanprogram PAUD danDikmas (MOOC, Setara Daring, Anggun PAUD, Sahabat Keluarga)
• Pemanfaatan TI dalam evaluasikesetaraan dan uji kompetensi
• Pemanfaatan IT dalam manajemen
• Pembentukan timmonev DAK danpendampingan UPT
• Penetapan wilayahbebas dari korupsi
• Penerapan kontrakkinerja dan standarkinerja pegawai
1. Perluasan akses yang tepat sasaran dan adil
2. Mendorong terwujudnya budaya mutu di setiap satuan PAUD dan Dikmas
3. Pemanfaatan IT sesuai dengan perkembangan zaman, iptek, dan kearifan lokal
4. Mempererat sinergi dengan berbagai pihak
5. Mempertahankan wilayah bebas dari korupsi dan terus meningkatkan tata kelola
Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas 2019
Perluasan Akses
Secara Masif
Peningkatan
MutuUpgrading
Program
Penguatan
Sinergi
Penguatan Tata
kelola
Penonaktifan Satuan Pendidikan yang Tidak Aktif selama 4 Semester
Bentuk Satuan Jumlah Satuan Penonaktifan
TK 92.713 1.387
KB 84.952 1.472
TPA 3.115 89
SPS 23.053 478
PKBM 10.892 2.268
Kursus 16.817 8.678
SKB 401 1
231.949 14.373
TIMELINE ENTRI DAN PEMANFAATAN DATA DAPODIK
Semester Genap Semester Ganjil
1 Januari 30 Juni 31 Desember1 Juli
Cut Off Pendataan
Penarikan Data BOP PAUD Tahap I Penarikan Data BOP PAUD Tahap II
Penarikan Data BOP Kesetaraan Tahap IIPenarikan Data BOP Kesetaraan Tahap I
Penarikan per 31 Maret Pencairan per 1 April sd 30 Juni Penarikan per 30 September Pencairan per 1 Oktober sd Desember
Per 28 Februari Pencairan per 1 Maret sd 30 Juni per 31 Agustus Pencairan per 1 September sd Desember
9
Arah Kebijakan Pendidikan Keluarga
(Pendidikan Pre-Natal)
1
10
Memberikan kemampuan orang tua mengasuh anak
pada 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK);
Meningkatkan kemampuan orang tua yang memiliki AUD
dalam menyiapkan anak didik belajar di PAUD;
Memperkuat peran dan keterlibatan orang tua dalam
penyelenggaraan pendidikan (formal dan nonformal);
Mendukung upaya penanganan stunting;
Mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah
terjadinya tindak pidana perdagangan orang;
Mendukung penguatan pendidikan karakter melalui
keluarga.
Arah Pendidikan Keluarga
11
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/
• Sahabat Keluarga menyediakan
berbagai informasi, artikel, lagu, materi
pembelajaran, video, dan tips pendidikan
keluarga;
• Cakupan materi dalam laman tersebut
sesuai untuk orang tua yang memiliki anak
pada segala usia dan kondisi;
• Bertujuan untuk memampukan orang tua
mengelola perubahan kontekstual dalam
mendidik anak.
Sahabat Keluarga
12
Kesiapan Pemerintah Pusat
dalam Mendukung Pelaksanaan PP No. 2 Tahun 2018
(Pendidikan Anak Usia Dini)
2
13
Wajib memiliki NPSN, memasukkan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) peserta didik dan diupdate;
Penataan kembali satuan pendidikan penyelenggara
dan PAUD sebagai jenjang dan jenis pendidikan;
Memenuhi SNP dan terakreditasi (Standar Isi, Proses, PTK,
Sarpras, Pengelolaan, Pembiayaan, STPPA);
Setiap PAUD wajib menerapkan PAUD Holistik Integratif;
Model pembelajaran yang kreatif sesuai kondisi
lingkungan dan TI;
Semua satuan PAUD wajib menjadi taman belajar yang
menyenangkan bagi anak dan terbebas dari berbagai
tindakan kekerasan, “bulliying” dsb.
Arah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
14
ANGGUN PAUD
http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/
• Ruang Guru PAUD (ANGGUN PAUD)
merupakan laman daring yang
terbuka dan dapat digunakan oleh
seluruh guru PAUD untuk meningkatkan
kompetensi;
• Guru dapat mengunduh informasi,
lagu, video, dan cerita anak-anak;
• Guru juga dapat mengunggah materi
pelajaran mereka sendiri ke laman
tersebut.
15
DAK PAUD 2019
(Rp 4,714 T)
2016
2,281 T
2017
3,581 T
2018
4,070 T
2019
4,475 T
DAK nonfisik untuk
3,816 juta anak
DAK nonfisik untuk
5,968 juta anak
DAK nonfisik untuk
6,783 juta anak
DAK nonfisik untuk
7,4 juta anak
naik 36%
naik 12%
naik 9,9%
2019
239 M
DAK fisik untuk
5.232 item
16
Komponen Penggunaan Keterangan
Kegiatan Pembelajarandan Bermain
1. Bahan belajar dan bermain PAUD yang dibutuhkan
2. Peralatan pembelajaran, kertas, krayon, spidol, pensil, bahan pakai habisdan bahan pembelajaran sejenis lainnya
3. Kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali murid dan kunjungan ke rumahanak
minimal 50%
KegiatanPendukung
1. Penyediaan buku administrasi
2. Pembelian alat-alat DDTK, pembelian obat-obatan ringan, dan isi kotak P3K
3. Biaya pertemuan guru di kegiatan gugus PAUD, menghadiri kegiatanpeningkatan kapasitas pendidik, dan transport petugas kesehatan kunjung
4. Menambah transport pendidik
5. Penyediaan makanan sehat
maksimal35%
Kegiatan Lainnya
1. Perawatan sarana dan prasarana termasuk perbaikan dan pengecatanringan
2. Dukungan penyediaan alat-alat publikasi PAUD
3. Langganan listrik, telepon/internet, dan air
maksimal15%
Komponen Pembiayaan DAK Nonfisik BOP PAUD
17
Kesiapan Pemerintah Pusat
dalam Mendukung Pelaksanaan PP No. 2 Tahun 2018
(Pendidikan Kesetaraan)
3
18
Arah Pendidikan Kesetaraan
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi;
Pelaksanaan K-13 secara kontekstual;
Pembelajaran daring dan luring;
Memperkuat pelaksanaan UNBK;
Terintegrasi dengan pendidikan vokasi kursusdan pelatihan;
Memperketat sistem pendataan guna menjamin mutu pendidikan kesetaraan;
Pengembangan SKB sebagai pemimpin dalampenyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
19
20
Rumah Belajar
http://belajar.kemdikbud.go.id Pembelajaran menjadi aktifdan menyenangkan
21
Rumah Belajar
Materi Ajar di Sumber Belajar
1050 bahan belajar digital GRATIS!cetak, image, audio, video, animasi, simulasi, game, latihan, untuk semua jenjang dan jenis pendidikan
22
DAK KESETARAAN 2019
(Rp 1,915 T)
2017
225 M
bantuan pemerintah
(transfer daerah) untuk
150.000 peserta didik
naik 12%2018
625 M
DAK nonfisik untuk
413.094 peserta didik
naik 178%
2018
152 M
DAK fisik SKB untuk
192 SKB
2019
1,54 T
DAK nonfisik untuk
925.000 peserta didik
2019
375 M
DAK fisik SKB untuk
293 SKB
naik140%
naik150%
23
Arah Kebijakan Kursus dan Pelatihan
4
24
Arah Pendidikan Kursus dan Pelatihan
Memiliki NPSN, memenuhi SNP dan mitra kerja
(bekerja dan atau usaha mandiri);
Orientasi pada hasil;
Diarahkan menuju pelatihan usaha mandiri;
Wajib entri data lulusan kursus dan pelatihan regular
dan atau dari bantuan Pemerintah;
Selalu mengubah jenis layanan kursus keterampilan
sesuai kebutuhan pasar kerja dan pasar usaha;
LKP yang terakreditasi A boleh bekerja sama dengan
LKP LN membentuk SPK.
25
Kursus Singkat Daring
26
PKK dan PKW
Rekrutmenpeserta didik
sesuai dengankemauan dan
potensi
Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK)
Kurikulum berbasis kompetensi, bekerja samadengan DU/DI perekrut tenaga kerja
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Kurikulum sesuai kebutuhan usaha + manajemenusaha kecil kerja sama dengan UMKM
UjiKompetensi
Lulus memilikisertifikat
BekerjadenganDU/DI
Merintisusaha
BermitradenganUMKM
WirausahadibinaUMKM
Memiliki pekerjaandan mengurangipengangguran
Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan Penyelenggara Kursusdan Pelatihan wajib melakukan kerja sama dengan UMKM,
lembaga keuangan, dan DUDI.Wirausaha di Indonesia masih di bawah 4%,
membekali peserta didik menjadi pelaku usaha mandiri sangat
strategis untuk meningkatkan produktifitas bangsa Indonesia
Program Kursus dengan Jumlah Peserta Didik Terbanyak
5,460
8,660
9,771
10,251
12,712
14,331
22,531
23,420
31,078
33,548
Pastry & Bakery
Tata Kecantikan Rambut
Tata Rias Pengantin
Mengemudi Kendaraan Bermotor untuk Pemula
Desain Grafis
Bimbingan Belajar
Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Komputer Aplikasi Perkantoran
Bahasa Inggris
Menjahit
Program Kursus yg. Paling banyak diselenggarakan
352
487
730
830
893
928
950
1,137
2,133
2,219
Pastry & Bakery
Teknisi Komputer
Tata Kecantikan Rambut
Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Desain Grafis
Tata Rias Pengantin
Bimbingan Belajar
Komputer Aplikasi Perkantoran
Menjahit
Bahasa Inggris
29
Arah Kebijakan Pendidikan Keaksaraan
5
30
Arah Pendidikan Keaksaraan
Fokus di daerah kantong
buta aksara persentase
tertinggi (5 provinsi: Papua,
NTB, NTT, Sulsel, Kalbar);
Pembelajaran wajib
memenuhi standar kelulusan
buta aksara dasar (standar
kompetensi);
Pendekatan pembelajaran
fungsional (sesuai masalah dan
kebutuhan belajar peserta didik);
Dilakukan pelatihan tutor untuk
memahami standar kompetensi
lulusan keaksaraan dasar;
Didukung dengan TBM, program
literasi, dan donasi buku.
31
32
Sumber: PDSPK, Kemendikbud, 2018
6 Provinsi dengan PERSENTASE Buta
Aksara Tertinggi (Zona Merah)
Angka buta aksara usia 15-59 tahun secara
nasional mencapai
2,068% (3.474.694 orang)
No. KabupatenPenduduk Buta
Aksara Usia 15-59 Tahun
PresentaseButa Aksara
1 Papua 629.578 25,483
2 NTB 240.010 7,787
3 NTT 181.991 5,365
4 Sulawesi Selatan 252.769 4,686
5 Sulawesi Barat 36.124 4,360
6 Kalimantan Barat 133.674 4,283
Arah Pendidikan Keaksaraan
33
Arah Kebijakan Pengembangan
Satuan Pendidikan
6
34
SKB sebagai Satuan Pendidikan
Ujian Kesetaraan
Berbasis KomputerProgram PAUD
Paket A, Paket B,
dan Paket C
Berbagai Kursus
Keterampilan
Pendidikan
Keluarga
Tempat Uji
Kompetensi (TUK)
Taman Baca
Masyarakat (TBM)
Kegiatan
Masyarakat lainnya
Sarana dan Prasarana yang memadai (Kantor, Ruang Belajar, Ruang Praktek, Perpustakaan, Alat Keterampilan, Pamong Belajar, Kompetensi Pimpinan, Dukungan OPD, Anggaran APBD, dll)
SKB sebagai satuan pendidikan yang mampu menjadi
rujukan dan percontohan program PAUD dan Dikmas
Tipe : A, B, C
35
Taman Kanak-kanak (TK)
Menyelenggarakan
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Berkualitas
Menjadi TK Pembina
dan Rujukan PAUD
Lainnya
Menjadi Pusat
Kegiatan Guru
(PKG) PAUD
Kreatifitas
Pembelajaran PAUD
Fasilitas belajar yang memadai (Gedung, APE, dan Fasilitas Belajar
Lainnya), Guru Profesional, Kepala TK Profesional, Dukungan APBD
36
Melakukan LayananBerbagai Jenjang dan
Jenis PAUD dan DikmasSebanyak-banyaknya
Mencapai SNP danTerakreditasi
MembentukEkosistem PAUD
dan Dikmas
PKBM, LKP, dan Satuan PAUD dan Dikmas Lainnya
Anggaran, Sarpras, Pendidik, Pembinaan mencapai SNP
37
Hubungan Erat Unit Kerja dan Satuan Pendidikan
Ditjen PAUD dan Dikmas
(NSPK, Pembinaan, Pengawasan, dan Penjaminan Mutu)
SEAMEO CECCEP2 PP PAUD dan Dikmas
27 BP PAUD dan Dikmas
• Penelitian• Pelatihan PTK• Pendampingan
Pemetaan mutu dansupervisi
coaching
• Badan Akreditasi PAUD dan PNF
• Mitra PAUD dan Dikmas
Dinas Pendidikan Kab./Kota
sebagai penyelenggara
Satuan Pendidikan:
Pengelola Program
PAUD dan Dikmas
• Perizinan dan penutupan• Pengorganisasian
pengadaan PTK dansarpras,
• Pembinaan PTK dan monevpembelajaran
• Mobilitasi dukunganpemerintah danmasyarakat
• Reward and punishment
SKB, PKBM, LKPLembaga PAUD
Warga MasyarakatPenerima Layanan
Layanan pembelajaran
Tingkatkan hubungan kerja antarunit
dengan satuan pendidikan agar lebih
bermutu dan berdaya
38
Kebijakan Pemetaan Mutu dan Akreditasi
PAUD dan Dikmas
7
39
Pemetaan Mutu
Pembinaan
Verifikasi
Dinas Pendidikan (Kabid, Kasi,
Penilik)dan Ormit
AssesorPAUD dan
Dikmas
PP dan BP PAUD Dikmas29 UPT
Ditjen PAUD danDikmas
BAN PAUD danDikmas
Akreditasi
BAP PAUD danDikmas di 34
Propinsi
Satuan PAUD dan DikmasMemenuhi SNP
Kerja sama (Tim Operasional Lapangan)Kebijakan Kegiatan Operasional
Membinasatuan
pendidikanmemenuhi SNP
Memastikansatuan
pendidikanmemenuhi SNP
Dinas Pendidikan Kab./Kota, UPT PAUD dan Dikmas, BAN-P wajib bersinergi untuk mendorong percepatan akreditasi
Gerakan Akreditasi Nasional
40
3,329 21,540
3,204 119
28,192
13,488 182,299
7,688 282
203,757
0%
20%
40%
60%
80%
100%
LKP PAUD PKBM SKB SPNF
Terakreditasi Belum Terakreditasi
jumlahLKP = 16.817
jumlahPAUD = 203.839
jumlahPKBM = 10.892
jumlahSKB = 401
jumlahSPNF = 231.949
Sumber BAN PAUD PNF 2018
Dukung dan gerakkan satuan pendidikan untuk dibina memenuhi SNP dan terakreditasi
Capaian Satuan Pendidikan Pemenuhan SNP dan Terakreditasi
Tahun 2018
19,79%
10,57%
29,42% 29,68%
12,15%
41
Anggaran Ditjen PAUD dan Dikmas
Tahun 2019
8
42
POSTUR ANGGARAN
FUNGSI PENDIDIKAN DALAM APBN 2019
20%
Total APBN 2019
Rp 2.461,1T
Anggaran Pendidikan
Rp492,5T
Transfer Daerah
Rp308,38T62,62%
DPPN
Rp20,99T4,26% KEMENDIKBUD
Rp35,99T7,31%
KEMENAG
Rp51,9T10,53%
KEMENRISTEKDIKTI
Rp40,2T8,14%
KEMENTERIAN LAIN
Rp25,63T5,20%
BA BUN
Rp9,36T1,90%
43
Program Guru dan Tenaga Kependidikan
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Program Pendidikan Dasar dan Menengah
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra
Program Pelestarian Budaya
18,24T
10,38T
1,18T
1,80 T
1,81T
1,79T
581,98M
188,52M
Anggaran Kemendikbud 2019 – Per Program
44
Perbandingan Anggaran Ditjen PAUD dan Dikmas
Tahun 2018 dan 2019
APBN 2018
2,19 Triliun
DAK PAUD & SKB
4,22 Triliun
5 satkerpusat
Rp 1.766,8 M 80,36%
29 UPT Rp 427,6 M 19,64%
untuk:• 6,7 juta anak usia 3-6 tahun
• 95 SKB
Total Anggaran
Rp 6,41 Triliun
(Termasuk tambahan BA-BUN Rp 389 M untuk BOP Kesetaraan)
2018
APBN 2019
1,81 Triliun
DAK
6,63 Triliun
5 satkerpusat
Rp 1.318 M 76,74%
29 UPT Rp 494 M 27,26%
untuk:
• 1.998 lembaga PAUD
• 176 SKB
• 7,4 juta anak PAUD
• 925.000 peserta didikkesetaraan
Total Anggaran
Rp 8,44 Triliun
2019
45
Total Anggaran Ditjen PAUD dan Dikmas 2019
(Rp 8,44 T)
SETDITJEN PAUD-DIKMAS; Rp299,626,633
PENDIDIKAN KELUARGA,
Rp132,382,613
PAUD, Rp246,831,131
KEAKSARAAN DAN KESETARAAN, Rp203,178,928
KURSUS DAN PELATIHAN,
Rp452,036,824
UPT DITJEN PAUD-DIKMAS, Rp479,200,851
ANGGARAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS 2019
26%
17%
7%
14%
11%25%
untuk:
• 1.998 lembaga PAUD
• 176 SKB
• 7,4 juta anak PAUD
• 925.000 peserta didik kesetaraan
APBN 2019
untuk 34 Satker
Pusat dan UPT Rp 1,813 T
DAK FISIK 2019
• TK Rp 239,5 M
• SKB Rp 375 M
DAK NONFISIK 2019
• PAUD Rp 4,475 T
• Kesetaraan Rp 1,54 T
Rp 592 M
Rp 5,97 T
46
terimakasih
Prinsip Aturan PAUD
1. Berbagi dalam berbagai hal
2. Bermainlah sesuai aturan
3. Tidak boleh memukul/melukai orang lain
4. kembalikan barang/mainan yang telah dipakai ke tempat semula
5. Bersihkan barang/mainan
6. Jangan mengambil sesuatu yang bukan milik kita
7. Ucapkan maaf bila menyakiti seseorang
8. Cuci tangan sebelum makan
9. Bilas/siram setelah buang air
10. Jangan lupa minum susu dan makan makanan bergizi
11. Jalani hidup seimbang, bermain dan belajar
Sumber: (Robert Fulghum, 1988)
47