kebijakan dan program pembangunan koperasi...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KOPERASI DAN UMKM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Oleh: Ir. Agus Muharram, MSP
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM
Jakarta, 30 Mei 2016
1.1 GAMBARAN UMUM INDONESIA
Negara Kepulauan terbesar di dunia (Luas daratan : 2 juta km2, Laut : ± 7.9 juta km2 (4 kali lebih besar
dari daratan), lebih dari 17,508 pulau)* Jumlah Penduduk : 255,249 juta **; Penduduk terbesar ke-4 (setelah China, India, dan Amerika Serikat) Pendapatan per capita : USD 4.000** Negara Demokrasi terbesar ke -3 (setelah India dan Amerika Serikat)
Sumber : * Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014
** Badan Pusat Statistik, 2015 3
South Sumater
a
West Papu
a
6,435
km
Laut Cina Selatan
Indian Ocean
1.2 KONDISI MAKRO NASIONAL
4
1. Kemiskinan (11,13 %)
2. Pengangguran (6,18 %)
3. Kesenjangan-Gini Ratio (0.43)
4. Pertumbuhan Ekonomi (4.79 %)
5. Inflasi (6.96-7.26%)
6. Impor (US$ 142,74 M)
7. Infrastruktur belum memadai
Kedaulatan Ekonomi
Sebagaimana Amanat
UU Tahun 1945
1.Kebersamaan 2.Pemerataan 3.kesejahteraan
masyarakat
2.1 Kondisi Koperasi
Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 Aceh 7.428 3.764 3.664 2.069 18 NTB 3.966 2.283 1.683 1.244
2 Sumut 12.286 6.708 5.578 2.779 19 NTT 3.130 2.818 312 1.974
3 Sumbar 3.800 2.621 1.179 1.513 20 Kalbar 4.781 2.871 1.910 700
4 Riau 4.993 3.094 1.899 912 21 Kalteng 3.105 2.268 837 454
5 Jambi 3.685 2.291 1.394 933 22 Kalsel 2.571 1.669 902 792
6 Sumsel 5.852 4.336 1.516 1.584 23 Kaltim 5.184 3.524 1.660 1.598
7 Bengkulu 2.252 1.686 566 672 24 Kaltara 735 426 309 87
8 Lampung 4.833 3.041 1.792 683 25 Sulut 6.038 3.426 2.612 832
9 Babel 1.058 836 222 326 26 Sulteng 2.246 1.470 776 414
10 Kepri 2.252 1.391 861 329 27 Sulsel 8.556 5.318 3.238 1.288
11 DKI Jakarta 7.928 5.645 2.283 583 28 Sultra 3.368 2.616 752 329
12 Jabar 25.563 15.633 9.930 6.115 29 Gorontalo 1.148 741 407 260
13 Jateng 27.784 22.563 5.221 21.664 30 Sulbar 985 735 250 181
14 D.I. Yogyakarta 2.610 2.269 341 1.369 31 Maluku 3.225 2.370 855 239
15 Jatim 30.850 27.140 3.710 22.788 32 Papua 3.101 1.784 1.317 421
16 Banten 6.234 3.895 2.339 1.706 33 Malut 1.394 831 563 302
17 Bali 4.952 4.401 551 2.753 34 Papbar 1.595 785 810 115
Komposisi Koperasi Komposisi KoperasiProvinsi/D.I.No No Provinsi/D.I.
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015
1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 62.239 (dkeluarkan/dibekukan). 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit
6
2.2 Kondisi UMKM
Sumber : Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2013
PONDASI : USAHA MIKRO DAN KECIL
± 55.162.164 Unit (99,91%)
PILAR : USAHA MENENGAH
± 52.106 Unit (0,08%)
ATAP: USAHA BESAR
± 5.066 Unit (0,01%)
USAHA MIKRO DAN KECIL ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL
Masyarakat Koperasi
Indonesia
Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta
Kontribusi UMKM : 1.PDB : 57,56% 2.T. Kerja : 96,99% 3.Ekspor Non Migas : 15,68% (Data BPS 2013)
7
8
2.3 KOPERASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN
PELAKU USAHA MENENGAH & BESAR
M
A
R
K
E
T
EKONOMI LIBERAL
PELAKU UMKM
DIKLAT BIMTEK PENDAMPINGAN
M
A
R
K
E
T
KOPERASI
EKONOMI KERAKYATAN
3.1 Kendala dan Permasalahan Koperasi dan UMKM
• Penguatan Nilai Dolar (Pelemahan Nilai Tukar Rupiah), rencana bank sentral Amerika menaikkan suku bunga acuan;
• Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi
• Perekonomian Yunani terus mengalami tekanan, belum adanya titik temu hutang Yunani dengan Uni Eropa
• Bank Sentral Tiongkok melakukan Devaluasi nilai mata uang China (Yuan) & memangkkas proyeksi pertumbuhan ekonomi
• Depresiasi mata uang Ringgit (Malaysia) dan Baht (Thaiand);
• Penurunan Nilai Ekspor & Impor • Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN • Pelaku Usaha Menengah sebagian
menggunakan bahan baku impor; • Penyerapan APBN & APBD masih rendah
• Pelaku usaha kecil sebagian kecil menggunakan bahan baku impor & Industri Jasa Keuangan Mikro terkait Keuangan Internasional
• Penyerapan APBN & APBD masih rendah • Penghentian sebagaian Belanja Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) atau Bantuan Sosial (Bansos) pada K/L
Masyarakat Koperasi dan UMKM
Permasalahan: 1. SDM; 2. Pembiayaan; 3. Pemasaran; 4. Manajemen & Teknologi; 5. Kelembagaan
3. Pengaruh Perekonomian
Nasional
2. Pengaruh Perekonomian
Regional
1. Pengaruh Perekonomian
Global
10
11
11
•Peningkatan Kualitas SDM Pengelola •Keterbatasan
•Supply bahan baku atau dan substitusi yang lebih efisien dan tersedia dengan mudah.
•Difersifikasi Konsumen •Pemenuhan standar pembeli / industri •Perluasan pasar •Jejaring Pasar
•Modal kerja dan investasi dengan cara sederhana dan dekat lokasi.
•Dana untuk inovasi pengembangan Produk/Pasar
5
2
6
PASAR/
PEMBELI
PROSES
PRODUKSI
BAHAN
BAKU
MODAL
SDM
MANAJEMEN
•Peningkatan alat produksi, efisiensi dan produktivitas sistem kerja dan manajemen produksi
•Difersifikasi produk
2
5
6
•Modal kerja dan investasi dengan cara peningkatan manajemen tata administrasi, keuangan dan tata proses produksi.
•Layanan pengembangan bisnis
Lanjutan
1
EKONOMI
PERTANIAN 2
EKONOMI
INDUSTRI
3
EKONOMI
INFORMASI
4
EKONOMI
KREATIF/ INOVATIF
o NOT JUST FUNCTION BUT ALSO . . . DESIGN
o NOT JUST ARGUMENT BUT ALSO . . . STORY
o NOT JUST FOCUS BUT ALSO . . . SYMPHONY
o NOT JUST LOGIC BUT ALSO . . . EMPATHY
o NOT JUST SERIOUSNESS BUT ALSO . . . PLAY
o NOT JUST ACCUMULATION BUT ALSO . . .
MEANING
∆ POLA PIKIR
13
4.1 PERGESERAN PARADIGMA ORIENTASI EKONOMI
13
Permainan Interaktif (Game)
Music
Seni Pertunjukan (Showbiz)
Penerbitan dan Percetakan
Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio (Broadcasting)
Riset dan Pengembangan (R & D)
4.2 14 SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF (CREATIVE ECONOMY)
14
15
4.3 Triple-T Revolution
Transportasi
Teknologi Travel
Transportasi terkait dengan mobilitas barang dari satu tempat ke tempat lain. Revolusi di bidang ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan container untuk mengangkut barang dalam kapasitas yang semakin besar.
Travel adalah tentang mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat lain. Revolusi di bidang ini ditandai dengan era tiket murah untuk berbagai sarana angkutan baik darat, laut maupun udara
Teknologi, bisa dikatakan memfasilitasi mobilitas informasi dari satu tempat ke tempat lain secara lebih cepat.
Dalam bukunya yang fenomenal, The World is Flat, Friedman menyatakan bahwa dunia semula terpisahkan oleh jarak sekarang telah ter-CONNECT!.
Dalam makalahnya, beliau mengangkat suatu fenomena yang disebutnya "Triple-T Revolution", yang menjadikan jarak (distance), lokasi (location), serta waktu (time) menjadi isu yang semakin tidak relevan.
16
4.4 Sub Kultur Dinamika Pasar
Youth
Netizen Women
Youth bukan hanya kelompok konsumen berdasarkan usia saja. Ada pergeseran potensi dalam subkultur Youth karena mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Ini merupakan hal yang membuat mereka bisa menentukan pasar
Women bukan hanya berperan sebagai kelompok berdasarkan gender. Namun, ada pergeseran peran di subkultur perempuan. Sebelumnya, perempuan hanya berperan sebagai manager keuangan, sekarang perempuan sudah menjadi Chief Financial Officerdengan financial power yang besar
Netizen merupakan sebuah entitas yang sangat penting. Netizen adalah orang yang menggunakan internet paling sedikit tiga jam setiap hari. Netizen bisa menjadi ultimate advocater atau ultimate hater dari brand yang mereka gunakan. Tentu saja,ini memberikan pengaruh yang sangat kuat karena informasi tersebut disebarkan secara luas.Karena itu,Netizen memegang peranan penting dalam viral marketing .
Ada tiga subkultur yang memengaruhi dinamika dunia dan pasar sekarang ini, yakni anak muda (Youth), perempuan (Women), dan penggiat Internet (Netizen). Merek-merek yang ingin tetap eksis di dunia sekarang harus bisa merebut hati ketiga subkultur tersebut
UUD 1945
UU. NO. 25 TAHUN 1992
(Dalam Proses Penggantian)
UU NO. 20 TAHUN 2008
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Presiden (Perpres)
Instruksi Presiden (Inpres)
Peraturan Menteri (Permen)
Keputusan Menteri (Kepmen)
18
5.1. NILAI-NILAI
NILAI DASAR NILAI INSTRUMEN NILAI PRAKSIS
9 AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)
1. Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
KEBIJAKAN
1. Penin;gkatan
kompetensi SDM KUMKM;
2. Perluasan akses pembiayaan;
3. Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM;
4. Penguatan kelembagaan usaha dan Koperasi
5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
1. Reformasi Birokrasi 2. Penataan Peraturan
Perundang-Undangan; 3. Bantuan sarana
produksi bagi anggota 4. Peningkatan kapasitas
SDM KUMKM berbasis teknologi;
5. Kemitraan; 6. Peningkatan sarana dan
prasarana pemasaran bagi KUMKM
7. Program Bantuan Sosial Ekonomi bagi KUMKM;
8. Dana Dekonsentrasi; 9. Tugas Pembantuan
(TP); 10.Dana Bergulir LPDB-
KUMKM; 11.Kredit dengan Pola
Penjaminan/ KUR;
Generik : 1. Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM.
Teknis : 1. Program
Peningkatan Daya Saing UMKM;
2. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi;
3. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
PROGRAM
T
R I
S
A
K
T I
VISI :
Kementerian Koperasi dan UKM terkait dengan Nawa Cita ke-2, 6 dan 7 19
5.2 Pola Pikir Kebijakan dan Program
1. Anggota > 20 org
2. Badan Hukum
(Dasar Eksistensi Koperasi)
4. Tata Laksana
(Aturan Internal
Pengelolaan Koperasi)
3. Peraturan Perundang-
Undangan (perlindungan
bagi pengelolaan koperasi)
5. Akuntabilitas
(Aturan Pengelolaan
Keuangan yang Akuntable)
20
5.3 PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI
5. Kemitraan
2. Peningakatan Akses
Pembiayaan
1. Penguatan Kelembagaan
4. Penguatan
Kapasitas SDM
3. Peningkatan Kualitas
Produksi dan Perluasan
Jaringan Pemasaran
21
5.4 PENGUATAN KAPASITAS USAHA KOPERASI
22
Penataan Data Koperasi dan UMKM dengan bersinergi dengan K/L Pusat dan Pemerintah Daerah serta stake holder melalui Online Data Base System (ODS) dengan pemberian Nomor Induk Koperasi (NIK) bagi Koperasi Aktif dan melaksanakan RAT sesuai dengan peraturan perundangan
Program Pembebasan Biaya Pembuatan Akta Koperasi bagi usaha mikro dalam rangka memberikan legalitas, kepastian hukum, bekerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI)
Penguatan peran Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai penyalur (distributor pupuk bersubsidi) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan PT. Pupuk Indonesia
Kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan dalam penerbitan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) 1 lembar oleh Camat dan tidak dikenakan biaya
Kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam memberikan Hak Cipta secara gratis dalam rangka mendorong produktivitas usaha dan melindungi kreativitas UKM
5.5 Program Unggulan
23
Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro maksimal sebesar Rp. 25 juta tiap debitur dengan bunga 9% pertahun, sedangkan KUR Ritel sebesar Rp. 25 juta sampai dengan Rp. 500 juta, dengan bunga 9% pertahun;
Penurunan suku bunga dana bergulir LPDB-KUMKM untuk sektor riil turun dari 6% menjadi 4,5% pertahun atau 0,18% perbulan, dan untuk KSP turun dari 9% menjadi 8% pertahun atau 0,3% perbulan
Membangun UKM entreprenuer yang produktif dan kreatif melalui Gallery Indonesia WOW
Lanjutan
6. Program/Kegiatan Aksi Reformasi Koperasi
25 25
UUD 1945
Reformasi Koperasi 1. Rehabilitasi; 2. Re-orientasi; 3. Pengembangan.
1. Rehabilitasi: Pembaharuan Organisasi Koperasi melalui Pemutakhiran Data dan Pembekuan/Pembubaran Koperasi.
Pemutakhiran Data Koperasi melalui Online Database
System (ODS); Pembekuan/Pembubaran Koperasi; Penertiban Koperasi dengan membentuk Deputi
Pengawasan. 2. Reorientasi: Merubah paradigma dari pendekatan
Kuantitas menjadi Kualitas.
Membangun Koperasi Berbasis IT; Fokus pada penguatan kelembagaan koperasi; Mendorong Koperasi meningkatkan jumlah anggota
koperasi. 3. Pengembangan: Bertahap dan Terukur.
Mengkaji regulasi yang menghambat berkembangnya
koperasi; Fokus pada akses pembiayaan; Fokus kepada Koperasi Sektor Riil yang Berorientasi
Ekspor, Padat Karya dan Digital Ekonomi.
Pasal 33 Ayat 1:
Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama
berdasar atas asas
kekeluargaan. Bahwa
bangun perusahaan yang
sesuai dengan itu ialah
Koperasi.
TUJUAN :
MENINGKATKAN PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DENGAN PENINGKATAN
INDIKATOR KONTRIBUSI PDB DARI 1,7% TAHUN 2014 MENJADI 8% PADA TAHUN 2019
UU No. 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian (saat ini dalam proses penggantian)
Memantapkan pengetahuan (Knowledge)
Meningkatkan keterampilan (Skill)
Memperluas jaringan (Business Network)
Membuka dan memanfaatkan peluang usaha (Business Opportunity)
Memantapkan sikap dan perilaku (Business Attitude)
27
7.1 PENINGKATAN KAPASITAS SDM KUMKM
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
2008 2009 2010 2011 Mei-12
Kewirausahaan Perkoperasian Keterampilan Teknis Manajerial
2008 2009 2010 2011 Mei-12
Kewirausahaan 1.050 1.670 1.620 2.108 2.851
Perkoperasian 2.090 1.360 1.550 870 2.190
Keterampilan Teknis 1.095 3.055 1.396 690 510
Manajerial 150 1.345 1.075 1.520 870
JUMLAH 4.385 7.430 5.641 5.188 6.421
JENIS DIKLATTAHUN
28
Kewirausahaan
Perkoperasian
Keterampilan Teknis (Vocational)
Training for Trainers (TOT)
Manajerial
7.2 JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
64
Koperasi
Ormas
Pokmas
Dinas/Badan yang
Membidangi Koperasi dan
UKM Kabupaten
/Kota
Kementerian Koperasi dan UKM
Deputi Bidang Pengembangan
SDM
Dinas/Badan yang
Membidangi Koperasi dan UKM Provinsi
Monev
29
7.3 ALUR PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
31
1. Registrasi pengusaha skala mikro dan kecil yang difasilitasi
pendaftaran Kelembagaan;
2. Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL);
3. Penerapan tata kelola koperasi yang baik;
4. Kelompok usaha bersama pra koperasi yang didampingi untuk membentuk koperasi;
5. Koperasi berasal dari pengusaha mikro yang difasilitasi akta koperasi
8.1 Bidang Kelembagaan
8.2 Bidang Pembiayaan
1. Wirausaha pemula yang didukung modal awal usaha;
2. Usaha mikro yang didampingi mengakses dan mengelola kredit;
3. Usaha mikro yang mendapat pendampingan sertifikasi tanah;
4. Pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR);
5. Pengelolaan Dana Bergulir bagi KUMKM.
1. Revitalisasi pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi termasuk didaerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana;
2. Pedagang skala mikro informal/pedagang kaki lima yang difasilitasi penataan lokasi, sarana usaha dan promosi;
3. KUMKM yang difasilitasi promosi dan pameran di dalam negeri; 4. KUMKM yang difasilitasi promosi dan pameran di luar negeri; 5. Koperasi yang difasilitasi energi terbarukan; 6. KUMKM yang didampingi produk ramah lingkungan; 7. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi standardisasi dan mutu
produk; 8. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi merek dan pengemasan; 9. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi sertifikasi (Halal, SNI, HKI,
Keamanan Pangan dan Obat, SVLK, ISO, dll); 10.Koperasi/sentra usaha mikro/kecil yang diperkuat sistem
bisnisnya; 11.Koperasi/sentra usaha mikro/kecil yang difasilitasi penerapan
teknologi tepat guna.
32
8.3 BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN
1. Sarana prasarana layanan usaha terpadu;
2. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi penanganan dampak bencana;
3. Koperasi dan UMKM yang didampingi dalam penanganan dampak kebijakan kawasan perdagangan bebas;
4. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi restrukturisasi manajemen dan keuangan;
5. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi kemitraan produksi dan pemasaran.
8.4 BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
8.5 BIDANG PENGEMBANGAN SDM
1. PPKL dan Pendamping yang dilatih;
2. Aparatur yang dilatih dibidang perkoperasian dan kewirausahaan;
3. Pelatihan Usaha Mikro;
4. Pelatihan Kewirausahaan;
5. Pelatihan Technopreneur;
6. Pelatihan Perkoperasian Berbasis Syariah;
7. Pelatihan Vocational;
8. Pelatihan Perkoperasian;
9. SDM KUKM yang Mendapat Fasilitasi Magang dan Beasiswa
34
1.Penilaian kesehatan usaha simpan pinjam KSP/USP/KJKS/UJKS/Kopdit;
2.Pemeriksaan ijin usaha koperasi;
3.Pemeriksaan kepengurusan dan keanggotaan koperasi;
4.Pemeriksaan kinerja keuangan KSP/USP/KJKS/ UJKS/Kopdit
8.6 BIDANG PENGAWASAN
40
REALISASI KUR TAHUN 2007 s.d. 2015
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, Per 31 Desember 2015 Realisasi Kredit (RP. Triliun) Jumlah Debitur (Orang)
September
4
,0
24
23
1.3
24
8,8
38
45
6.3
21
Oktober November
710
.9
29
Desember
754
.1
99
176
.3
73
,8
12.4
05.7
79
2007– 2015
15,0
38
22,7
5
710
.9
29
1.0
03
.6
63
41
REALISASI PENYALURAN KUR TAHUN 2016 Total Penyaluran KUR dari 4 Januari 2016 sampai dengan 11 Maret 2016 adalah sebesar Rp. 22,21 Triliun dengan uraian
sebagai berikut:
Plafon
(Rp.Juta) Debitur
Plafon
(Rp.Juta) Debitur
Plafon
(Rp.Juta) Debitur
Plafon
(Rp.Juta) Debitur
12.207.238 786.744 6.096.250 44.315 2.963 213 18.306.451 831.272
659.990 33.682 1.454.427 16.645 - - 2.114.417 50.327
6.713 330 1.774.054 6.591 6.559 382 1.787.326 7.303
7.964 477 7.964 477
- -
246 17 1.755 12 - - 2.001 29
20 1 865 5 885 6
12.874.207 820.774 9.327.351 67.568 17.486 1.072 22.219.043 889.414
Total Debitur KUR
Prosentase Pencapaian
22.219.043
889.414
22,22
KUR Ritel Bank
Pelaksana
KUR Penempatan
TKI
Total Penyaluran KUR (Rp.Juta)
TOTAL
BPD NTT
BPD Kalbar
Bank Sinarmas
Maybank
Bank Mandiri
BNI
KUR Mikro
BRI
TOTAL
43
REKAPITULASI REVITALISASI PASAR TRADISIONAL MELALUI KOPERASI TAHUN 2015-2016
2015
• Pasar Tradisional di Daerah Tertinggal/ Perbatasan/ Mitigasi melalui Koperasi sebanyak 65 Unit (40 Unit Reguler dan 20 Unit di daerah tertinggal/perbatasan ) @ 900 juta
• Penyaluran melalui bantuan sosial
2016
• Pasar Tradisional di Daerah Tertinggal/ Perbatasan/ Mitigasi melalui Koperasi sebanyak 85 Unit (65 Unit Reguler dan 20 Unit di daerah tertinggal/perbatasan ) @ 950 juta
• Penyaluran melalui anggaran tugas pembantuan
44
REKAPITULASI PLUT KUMKM 2013 - 2016
2013
• Telah terbangun 21 Unit di 16 Provinsi
2014
• Telah terbangun 21 Unit di 19 Provinsi
2016
• Direncanakan akan dibangun 7 Unit di 6 Provinsi