kebijakan & regulasi
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN & REGULASI
TENTANG BANGUNAN
GEDUNGGAMBAR KERJA
SPESIFIKASI TEKNIS
KONTRAK &
DOKUMEN TERKAIT
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI
KONSTRUKSI
MANAJEMEN REKAYASA
KONSTRUKSI UNTAD
ANDI ASNUDIN
1. Fungsi Bangunan Gedung(menurut UU No. 28 Tahun 2002)
Bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
maupun kegiatan khusus.
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial dan budaya,
Tujuan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung:
1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional (berfungsi
sesuai fungsinya) dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya
Bangunan Reaktor Nuklir
;
PasiltasPublik
Tempat Tinggal
Mesjid
Terminal Udara
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
Tujuan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung:Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedungMewujudkan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung. yangmenjamin keandalan teknis bangunan gedung dari aspek
keselamatan, kesehatan, kenyamana & kemudahan
kegiatan pemanfaatan, pelestarian & pembongkaran.
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air.
Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan (pekerjaan konstruksi)yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi,
Pekerjaan Konstruksi Kegiatan Pemanfaatan Kegiatan Pelestarian
Pelestarian
Kegiatan Pembangunan
Perencanaan Teknis
Pelaksanaan Konstruksi
Pemeliharaan &
Perawatan
Pemanfaatan
Bangunan gedung dibongkarHasil pekerjaan konstruksi: Bangunan Gedung atau dilestarikan
TahunKeg
iata
n
Keg. Pemanfaatan,Pemeliharaan &
Perawatan
Jalan
K
A
As
Jalan
Tepi
Sunga
i
3. Persyaratan Administratif Bangunan
GedungPersyaratan Bangunan GedungSyarat-syarat bangunan gedung sesuai fungsi bangunan gedung
Persyaratan Teknis
Persyaratan Status Hak atas Tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Persyaratan Status Kepemilikan Bangunan Gedung
Persyaratan Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB)
Persyaratan
Administratif
Tanah/
Lahan
Tapak/dasar
bangunan
gedungIMB Status Kepemilikan
Bangunan Gedung
4. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Persyaratan Teknis
Persyaratan Tata Bangunan
Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung
Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan Gedung
Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan
Persyaratan Keselamatan
Persyaratan Kesehatan
Persyaratan Kenyamanan
Persyaratan Kemudahan
4.1 Persyaratan Tata Bangunan: (1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan Gedung
Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan Gedung
Persyaratan Peruntukan Lokasi
Persyaratan Jarak Bebas Bangunan Gedung
Garis Sempadan BangunanGedung dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan KA, jaringan tegangan tinggi
Persyaratan Kepadatan dan Ketinggian Bangunan
KDB (Koef. Dasar Bangunan)
= LD/LT [%]
KLB (Koef. Lantai Bangunan)
= LL/LT
Berdasarkan Ketentuan Tata Ruang
Jalan
K
A
As Jalan
Tepi Sungai
Jarak antara bgn gdg dg batas-batas persil & jarak antara as jalan dan pagar halaman
Garis Sempadan
Bangunan Gedung
LL = Luas total lantai bangunan (m2)
LT = Luas
TANAH (m2)
LD = Luas
Dasar
Bangunan
(m2)Ketinggian Bangunan (hmax)
hmax
4.1 Persyaratan Tata Bangunan: (2) Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
Persyaratan Penampilan Bangunan Gedung
Persyaratan Tata Ruang Dalam Bangunan
Persyaratan Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan Bangunan Gedung dg Lingkungannya
Memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur danlingkungan yg ada disekitarnya
Memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan gedung& keandalan bangunan gedung
Mempertimbangkan terciptanya ruang luar bgn gdg,ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras denganlingkungannya
4.1 Persyaratan Tata Bangunan: (3)
Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan
Penerapan persyaratan pengendalian dampak lingkungan hanya berlaku bagi bangunan gedung yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.
Contoh:
Bangunan gedung untuk pabrik harus memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
4.2 Persyaratan Keandalan BangunanGedung: (1) Persyaratan Keselamatan
Persyaratan Keselamatan
Terhadap bahaya kebakaran
Terhadap bahaya petir
Sistem proteksi aktif
Sistem proteksi pasif
Struktur bangunan gedungyang kuat dan stabil dalam menerima, mendistribusikandan memikul beban muatan
Sistem penangkal petir
Sistem bangunan gedung yang mampu mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
Sistem bangunan gedung yang mampu melindungidari bahaya sambaran petir
Terhadap beban muatan
4.2 Persyaratan Keandalan BangunanGedung: (2) Persyaratan Kesehatan
Persyaratan Kesehatan
Persyaratan sistem penghawaan
Persyaratan sistem pencahayaan
Persyaratan sistem sanitasi
Penggunaan bahan bangunan gedung
Ventilasi alami
Ventilasi buatan
Pencahayaan alami
Pencahayaan buatan
Pencahayaan darurat
Saluran air bersih
Saluran pembuangan air kotor
Tempat pembuangan Kotoran dan sampah
Saluran air hujan
Bahan bangunan yang digunakan aman bagi kesehatan pengguna bangunan maupun lingkungan
4.2 Persyaratan Keandalan BangunanGedung: (3) Persyaratan Kenyamanan
Persyaratan Kenyamanan
Kenyamanan ruang gerak
Kenyamanan hubungan antarruang
Kenyamanan pandangan
Kenyamanan tingkat getaran & kebisingan
Kenyamanan kondisi udara dalam ruang
Indikator:dimensi ruang
dantata letak ruang
Indikator:temperaturdan kelembaban di dalam ruang
Indikator:tata letak ruang &
sirkulasi antarruang dalam bangunan gedung
Indikator:Pengguna & fungsi bgn gdg tidak terganggu oleh getaran dan/atau kebisingan daridalam bgn gdgmaupun lingkungannya
Indikator:hak pribadi orangdalam berkegiatandi dalam bgn gdg-nya tidak terganggu dari bgn gdg lain di sekitarnya
4.2 Persyaratan Keandalan BangunanGedung: (4) Persyaratan Kemudahan
Persyaratan Kemudahan
Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung
Kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung
tersedianya fasilitas dan aksesibilitasyang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia.
penyediaan fasilitas yang cukupuntuk ruang ibadah, ruang ganti, ruangan bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi dan informasi.
Undang
-Unda
ng
No. 28 T
ah
un
20
02
Te
nta
ng
Bang
un
an
Ge
du
ng
Pendahuluan
Fungsi Bangunan Gedung
Persyaratan Bangunan Gedung
Definisi/Ketentuan Umum
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Teknis
Persyaratan Tata Bangunan: Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung,
Persyaratan arsitektur bangunan gedung, Persyaratan pengendalian lingkungan
Persyaratan Keandalan Bangunan: Persyaratan keandalan bangunan gedung,
Persyaratan keselamatan, Persyaratan kesehatan, Persyaratan kenyamanan, Persyaratan
Kemudahan
Persyaratan Bangunan Gedung Khusus
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Definisi/Umum
Hak & Kewajiban Pemilik/Pengguna
Peran Masyarakat
Pembinaan
Sanksi
Ketentuan Peralihan
Ketentuan Penutup
Pembentukan Kerjasama (Kontrak): Pengadaan Barang/Jasa
Pembentukan ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) adalah proses terjadinya suatu ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) antara dua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yaitu pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa.
1. Pengguna barang/ jasa menawarkan pekerjaan tertentu kepada calon penyedia jasa (pengadaan barang atau jasa) disertai dokumen pengadaan.
Pengguna barang/ jasa
Penyediabarang/ jasa
3
1
2
3. Bila pengguna barang/ jasa sepakat dengan sejumlah uang (biaya) sebagai imbalan
yang diminta calon penyedia barang/jasa terbentuklah kesepakatan antara pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa yang tertuang dalam bentuk dalam suatu ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak).
2. Penyedia barang/ jasa mempelajari tawaran tersebut, bila sepakat dengan tawaran tersebut calon penyedia barang/jasa mengajukan sejumlah uang (biaya) sebagai imbalan jasa untuk melaksanakan tawaran pekerjaan pengguna barang dan jasa.
Surat/Dokumen Ikatan/Perjanjian Kerjasama
(KONTRAK)
Dalam Bentuk Surat/Dokumen
Ikatan/Perjanjian Kerjasama(KONTRAK)
Dituangkan
KESEPAKATAN ANTARA
DUA PIHAK atau LEBIH
UNTUK SALING BEKERJA SAMA
PERUNDANGAN dan PERATURAN berkaitan dengan
PERIKATAN/PERJANJIAN KERJASAMA (KONTRAK)
Melahirkan
PROSES KESEPAKATAN
DUA PIHAK ATAU LEBIH
Skema Pembentukan Kerjasama (Kontrak)
sesuai
mempunyai KEKUATAN HUKUM
Jenis-jenis Kerjasama (Kontrak) Konstruksi
JENIS-JENIS KERJASAMA (KONTRAK) KONSTRUKSI
Menurut Nilai Kontrak
Menurut Cara Pembayaran
Menurut Tahapan pihak-pihak yang terlibat&lingkup tugasnya
Pembayaran 100% di muka
Pembayaran
100% di belakang (Turn Key)
Pembayaran bertahap (progress
payment)
Pembayaran dengan
uang muka
Pembayaran dengan uang
retensi (pembayaran ditahan)
Pembayaran dengan
uang muka dan uang retensi
Kontrak dengan biaya tetap
(Fixed Price Contract)
Kontrak biaya ditambah jasa
(Cost Plus Fee Contract)
Kontrak tradisional
Kontrak pemilik dan pelaksana
konstruksi (owner-builder)
Kontrak perencana
teknis/desain/perancang &
pelaksana konstruksi
(design-build)
Kontrak perencana
teknis/desain/perancang &
manajemen konstruksi
(design-manager)
Kontrak
kontraktor umum/utama
(general contractor)
Kontrak manajemen konstruksi
(construction manager)
• Kontrak Lumpsum
• Kontrak Harga Satuan
(Unit Price)
• Kontrak Cost plus sliding
fee berupa bonus atau
penalti
• Kontrak Cost plus sliding
fee
• Kontrak Cost plus fixed fee
Pengadaan (Procurement) bertujuan untuk mengadakan berbagai pihak yang berfungsi sebagai penyedia jasa konstruksi pada setiap tahapan proyek konstruksi.
Calon-calon
yang berminat
menjadi
Penyedia
Jasa
konstruksi
Contoh
Calon Penyedia
Jasa Pelaksanaan
Konstruksi:
Kontraktor 1
Kontraktor 2
Kontraktor 3
Kontraktor 4
Kontraktor 5
Kontraktor 6
Kontraktor 7
Kontraktor 8
Kontraktor 9
Prakualifikasi (PK)
Lulus
PK ?
Lelang (LL) Kontrak
Menang
LL ?
Calon penyedia
jasa lulus PK:
Kontraktor 1
Kontraktor 3
Kontraktor 5
Kontraktor 8Calon penyedia
jasa tidak lulus
PK:
Kontraktor 2
Kontraktor 4
Kontraktor 6
Kontraktor 7
Kontraktor 9
Calon penyedia
jasa yang
Kalah LL:
Kontraktor 1
Kontraktor 5
Kontraktor 8
Pemenang lelang:
Kontraktor 3
Tanda tangan
kontrak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Pengadaan (Procurement) Kontrak
Diagram Alir Pengadaan (Procurement) dan Kontrak
Kualifikasi penyedia jasa konstruksi ditentukan oleh kualitasnya.
Kualitas penyedia jasa konstruksi (konsultan atau kontraktor) adalah kesesuaian penyedia jasa konstruksi dengan kebutuhan pengguna jasa konstruksi.
Karakteristik Kualitas (Quality Characteristic) meliputi berbagai aspek antara lain: Aspek Legal (Hukum)berkaitan dengan aspek legal perusahaan, SDM, dst. Aspek Sumber Daya Manusia berkaitan dengan eksekutif perusahaan, engineer, dst. Aspek Teknis berkaitan dengan peralatan, bangunan, dst. Aspek Keuangan berkaitan dengan pemodalan, kondisi neraca keuangan, dst.
Prakualifikasi adalah proses penilaian kualitas penyedia jasa konstruksi (kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya) sebelum mengikuti proses lelang, seleksi, dll.
Pengadaan (Procurement): Prakualifikasi (Prequalification)
Karakteristik kualitas yang menjadi kriteria prakualifikasi antara lain:
Legalitas perusahaan.
Kompetensi teknis dan pengalaman perusahaan pada lingkup jasa yang akan ditawarkan.
Sumber daya manusia dan lainnya.
Keuangan perusahaan.
Pekerjaan (jumlah dan lingkup) yang sedang dilaksanakan saat prakualifikasi.
Dan lain-lain, seperti sejarah perselisihan/sengketa.
Kriteria tambahan yang sering digunakan antara lain:
Berkaitan dengan penanganan risiko, seperti jaminan (bond) dan asuransi.
Program pemerintah, seperti penggunaan produk dalam negeri, K3, dst.
Kriteria Prakualifikasi (Prequalification)
Pengumuman
prakualifikasi oleh
pengguna jasa
Pemasukan dokumen
prakualifikasi oleh
calon penyedia jasa
Pengambilan dokumen
prakualifikasi oleh
calon penyedia jasa
Penilaian Dokumen
Prakualifikasi:
Lulus?
Tidak
Pengumuman Calon Penyedia Jasa yang Gagal Prakualifikasi
Pengumuman Calon Penyedia Jasa yang Lulus
Prakualifikasi
Ya
Dilakukan oleh
Pengguna Jasa Konstruksi
Dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi
Keterangan:
Prosedur Prakualifikasi (Prequalification)
Contoh dokumen lelang pada pengadaan penyedia jasa pelaksanakonstruksi (kontraktor):
- Persyaratan lelang
- Bentuk penawaran
- Bentuk persyaratan umum kontrak
- Bentuk persyaratan khusus kontrak
- Bentuk Perjanjian/kontrak
- Gambar rencana
- Spesifikasi teknis
- Bill of Quantity
Tata cara dan syarat mengikuti lelang
Proposal/penawaran pengguna jasa mengenai bentuk kontrak
Proposal/penawaran pengguna jasa mengenai persyaratan teknis bangunan
Dokumen Lelang (Tender/Bidding)
Dokumen kontrak adalah dokumen lelang yang telah disempurnakan dengan berbagai perbaikan dalam proses pelelangan yang memiliki kekuatan hukum.
Contoh dokumen kontrak pada pengadaan penyedia jasa pelaksana konstruksi (kontraktor):
- Surat penawaran
- Persyaratan umum kontrak
- Persyaratan khusus kontrak- Surat Perjanjian/kontrak
- Gambar rencana
- Spesifikasi teknis- Bill of Quantity
Biaya yang telah disepakati oleh pengguna jasa konstruksi
Kesepakatan kedua belah pihak mengenai berbagai aspek kontrak
Persyaratan teknis bangunan yang telah disepakati oleh kontraktor
- Berita Acara
- AddendumKelengkapan tambahan
Dokumen Kontrak
Kerjasama (Kontrak) dan Alternatif Penyelesaian Perselisihan
• Negosiasi
• Mediasi
• Arbitrase
• Litigasi
• Makin
komplek,
butuh waktu
dan biaya
• Substansi
makin kecil
Beberapa permasalahan aspek hukum yang menjadi isu penting dalam
kerjasama (kontrak) konstruksi, antara lain :
Klaim tentang kompensasi terhadap waktu dan biaya
Perselisihan (dispute), dimana mekanisme penyelesaian perselisihan (dispute
resolution) mengikuti urutan berikut :
Dispute are costly, but resolving disputes may even be costlier
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi agar
sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi sertaprosedur yang
telah ditentukan dalam
dokumenkontrak;
Mengukur kuantitas pekerjaan dan
pengesahan pembayaran bulanan
serta pembayaran akhir kepada
Penyedia Jasa Konstruksi;
Memeriksa dan menganalisa hasil
pengujian bahan-bahan yang
digunakan serta mutu pekerjaan;
Menjamin bahwa konstruksi
tersebut telah memenuhi syarat;
Memberikan nasehat dan justifikasi
teknis mengenai perubahan
pekerjaan dan tuntutan (claims );
Memberikan rekomendasi
pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan yang digunakan;
Faktor-faktor lain yang terkait yang
diperlukan atau diminta, misalnya :
tinjauan kembali desain,
pembuatan dan atau pemerikasaan
gambar terlaksana.
Jenis & Jumlah Material
Sistem Resquest
Material
Sistem Pembayaran
Sistem suplay/angkutan
Bentuk Kemasan
Sistem Penyimpanan
Pengujian u material
tertentu
Waste Material
Kuantitas & Kualitas
Material
Schedule pengadaan
Kebijaakn pengedalian
wasre material
Report Form
Hasil Uji Lab
TEMPATA
KTIVITAS
• PROYEK
KONSTRUK
SI
JENIS MATERIAL
1. Kualitas
Material
2. Kuantitas
MaterialKarakteristik &
Spesifikasi
(kebutuhan
Owner/User)
Product Designer
WASTE MATERIAL
FA
KT
OR
-FA
KT
OR
1.PERENCANAAN
& DESAIN
2.VOLUME &
JENIS
MATERIAL
• DIMENSI & MODUL RUANG
3. KUALITAS
MATERIAL
4. PENYIMPANA
N MATERIAL
5. PENGAWASAN
6. PEKERJA
7. PERALTAN &
METODE
KERJA
• MINIMUM OREDER &
SISTEM REQUEST
• UKURAN & STANDAR YG
ADA DIPASARAN
• KERUSAKAN
1. HANCUR
2. PATAH
3. BERJAMUR
4. MENGERAS
• KERUSAKAN
• REWORK
• KESALAHAN
PENGUKURAN
JE
NIS
WA
ST
E M
AT
ER
IAL
• POTONGAN
KERAMIK
• POTONGAN
BESI
• KAYU EKS
PERANCAH &
ALAT BANTU
• POTONGAN
BATU BATA
• KEMASAN
MATERIAL
• SISA MORTAR
Asal tenaga kerja
Kompetensi
Sistem pengupahan
Sistem Pembayaran
Upah Kerja
Jam Kerja
K3
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
Kompetensi
Jam Kerja
Beban Kerja
Usia Pekerja
Kemampuan Finansial
Uang Muka
Pinjaman
Periode Pelaksanaan
Lingkup Kerja
Spesifikasi & Standar
Gambar
Keamanan &
Keselamatan
Metode Kerja
Dokumentasi awal
Report Form
Seperti apa pendapat anda ? Kuantitas/Volume Pekerjaan
Bobot Pekerjaan
Kualitas Pekerjaan
Uji Mutu
Diameter Besi Baja
Hasil Uji Lab (Tarik
Baja)
Mix Design
Kadar Lumpur Agregat
Kontrak Kerja
Standar Mutu / Spesifikasi
Diameter Besi Baja
Hasil Uji Lab (Tarik
Baja)
Mix Design
Kadar Lumpur Agregat
Kontrak Kerja
Standar Mutu / Spesifikasi
Acuan/ Perancah
Metode Kerja
Uji Slump Test
Uji Tekan
Curing
Batu Bata direndam
sblm digunakan
BETON BERTULANG
Standar Mutu / Spesifikasi
HASIL MIX DESIGN
BETON DENAH
BANGUNAN SEBAIKNYA
SEDERHANA &
SIMETRIS, CONTOH
KURANG BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
KURANG BAIK
KURANG BAIK