kebenaran dalam islam
TRANSCRIPT
Nama : Mirsa Risky Virdaussya
Kelas : PBA 2014
NIM : 14030204014
Kebenaran dalam Islam
Kaum Muslim tidak pernah menyangkal bahwa sebelum Allah menurunkan Al-Quran,
Allah telah menurunkan kitab suci lain yang sekarang dikenal sebagai Alkitab. Yang
dimaksud Alkitab adalah dua kitab suci pra-Islam yang terdiri dari Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari beberapa bagian, yang dapat dikatakan sebagai
ajaran dari Nabi-Nabi pada masa Perjanjian Lama, masa-masa pra-Almasih. Secara umumnya
Perjanjian Lama disebut sebagai Taurat, walau pun sebenarnya Taurat adalah bagian
(pertama) dari Perjanjian Lama. Sementara itu, Perjanjian Baru adalah kitab suci yang
diturunkan kepada Almasih.
Orang Yahudi beriman hanya kepada Perjanjian Lama. Di dalam keyahudian,
Perjanjian Lama ini disebut Alkitab Ibrani. Sementara orang Kristen mempercayai kedua
Alkitab tersebut, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Setelah masa Alkitab itulah,
Allah menurunkan kitab-Nya yang terakhir yaitu Al-Quran.
Al-Quran adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam memercayai bahwa Al-Quran
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Quran
berisi seluruh rangkuman dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, petunjuk jalan,
pembeda antara yang bathil dan yang hak, sebagai penerang dikarenakan berisi segala sesuatu
yang diperlukan oleh manusia. Seluruh Ilmu Pengetahuan sosial, ekonomi, bernegara,
teknologi, jual-beli (bisnis), hukum privat dan lain sebagainya terdapat dalam Al-Qur'an.
Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir mempunyai perbedaan dengan kitab-kitab
lain, sebagai berikut :
Pertama, Kitab-kitab suci yang ada dalam kalangan berbagai bangsa itu hanya
ditujukan kepada suatu golongan manusia tertentu. Ajaran-ajarannya terutama perundang-
undangannya dimaksudkan untuk menjalankan pada waktu tertentu pula, sesuai dengan
kondisi dan tempatnya. Kini tidak butuhkan lagi dan tidak pula dapat dijalankan. Berbeda
dengan Qur’an, semua ajaran dan perundang-undangannya dapat diamalkan pada tiap-tiap
tempat di bumi ini dan dalam segala zaman. Ajaran Qur’an universal untuk seluruh manusia
sampai akhir zaman.
Kedua, bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu itu telah hilang sama sekali, yang ada
hanya salinannya saja pada hari ini. Sedangkan Al-Qur’an masih sama seperti yang pernah
diturunkan kepada Muhammad pada 14 abad yang lalu. Sedikit pun tidak pernah berubah satu
huruf sekali pun.
Ketiga, kitab-kitab suci yang telah lalu dikirim dalam bahasa yang telah mati sejak
beberapa abad yang silam. Tidak ada suatu bangsa di atas bumi ini yang bercakap-cakap
dengan bahasa-bahasa itu dalam masa kita, hanya sedikit sekali orang yang mengerti.
Sebaliknya Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa yang hidup. Hari ini berjuta-juta manusia
berbicara dengan bahasa Qur’an, ia tetap menjadi standar bahasa Arab modern
Keempat, bahwa kitab-kitab itu telah bercampur aduk antara wahyu-wahyu Allah
dengan perkataan-perkataan manusia. Akan tetapi Qur’an dibuktikan oleh sejarah, bahwa ia
tetap orisinil sebagai wahyu Allah, kemurniannya terjamin terus.
Kelima, sejarah turunnya ayat-ayat dan kalimat-kalimat, kitab-kitab itu serta sejarah
penulisannya telah kabur. Ia sama sekali tidak mengandung dasar-dasar sejarah walaupun
pada surat-surat yang paling pendek, dimana dasar-dasar itu sangat fundamental bagi kitab
Samawi atau bagi ajaran-ajaran seorang Nabi. Sedangkan dalam pada itu Qur’an mempunyai
sejarah yang terang benderang. Bahkan setiap ayat Qur’an dapat diketahui dengan jelas
tentang sejarah, dimana, kapan dan sebab musabab turunnya.
Hilangnya teks asli dari kitab yang terdahulu (Al-Kitab), menyebakan kini hanya
tinggal salinannya. Salinan-salinan Al-kitab yang ada sekarang telah bercampur aduk antara
wahyu-wahyu Allah dengan perkataan-perkataan manusia. Sehingga terdapat beberapa ajaran
dalam Al-kitab yang tidak sesuai dengan Al-Quran, contohnya :
A. Masalah Ketuhanan
Seorang muslim beribadah hanya kepada Tuhan yang Maha Esa. Tuhan dalam Islam
disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan).
Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-
Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari
3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Dalam konsep Trinitas disebut Satu
itu Tiga dan Tiga itu Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau
diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa
aku tidak berdusta” [Corinthian 11:31]
Di ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam
Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak
atau pun sekutu.
B. Kekuasaan Allah
Di Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam
hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah
memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan
Manusia dan Yakub menang. Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh
manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang
baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”
[Faathir:16-17]
C. Tuhan Maha Mengetahui
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu
Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan
musim buah ara. [Markus 11:12-13].
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun
yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Jadi beruntunglah kita sebagai umat muslim yang telah dianugerahi Al-Quran sebagai
kitab suci, sebagai penyempurna kitab sebelumnya. Dimana dari awal Al-Qur'an diturunkan
sampai sekarang dan seterusnya akan terjamin kemurniannya. Allah berfirman :
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya (Al-Hijr : 9)