keanekaragaman spesies burung di kawasan ekosistem … · 2020. 9. 3. · ekosistem louser wilayah...

146
KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT KABUPATEN ACEH SELATAN SEBAGAI REFERENSI MATA KULIAH ORNITOLOGI SKRIPSI Diajukan Oleh : Widiya Mariza NIM. 150207128 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2020 M/ 1441 H

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN

EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT

KABUPATEN ACEH SELATAN SEBAGAI

REFERENSI MATA KULIAH

ORNITOLOGI

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Widiya Mariza

NIM. 150207128

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2020 M/ 1441 H

Page 2: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

Widiya Mariza

NIM. 150207128

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Biologi

Page 3: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat
Page 4: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

Banda Aceh, 5 Juni 2020

Widiya Mariza

Yang Menyatakan,

NIM

Page 5: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

v

ABSTRAK

Menggamat adalah pusat kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh

Selatan,memiliki wilayah hutan masih sangat tinggi karena perubahan

biofisik lingkungan akibat adanya tambang emas, sehingga dapat menggangu

ekosistem burung yang ada di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan

Untuk mengetahui jenis-jenis burung yang terdapat di kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan, Untuk mengetahui

indeks keanekaragaman jenis burung di kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan, Untuk mengetahui hasil uji kelayakan

buku saku sebagai referensi mata kuliah ornitologi. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kombinasi antara titik IPA (Induces Ponctuel

d’Abodance) dengan line transek.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-29

Bulan Januari 2020 di Kawasan ekosistem louser wilayah Menggamat

Kabupaten Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 30

jenis burung yang ditemukan yang terdiri dari 21 famili, 8 jenis diantaranya

merupakan jenis burung yang dilindungi. keanekaragaman jenis burung di

Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

termasuk kategori keanekaragaman tinggi dengan nilai Ĥ=3,1187.

Pemanfaatan hasil penelitian digunakan sebagai media pembelajaran berupa

buku saku yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran Matakuliah

Ornitologi dan membantu mereka dalam proses identifikasi jenis

keanekaragaman burung saat turun lapangan.

Kata Kunci:Keanekaragaman, Aves, Referensi,Kawasan Hutan Menggamat.

Page 6: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, salawat dan salam senantiasa kita

curahkan kepangkuan alam baginda nabi besar muhammad SAW. Alhamdulillah “

Keanekaragaman Spesies Burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan Sebagai Referensi Matakuliah

Ornitologi”.

Skripsi ini merupakan suatu tugas akhir sebagai syarat untuk mendaptkan

gelar sarjana pada prodi pendidikan biologi di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN

Ar-Raniry Banda Aceh. Terselesai skripsi ini tidak luput dari bantuan yang secara

langsung maupun tidak langsung dari pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu pada

kesempatan izin penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Rizky Ahadi M. Pd., dan Bapak Nurdin Amin M. Pd., selaku dosen

bembimbingan yang telah bertanggung jawab penuh dalam membina

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Samsul Kamal, S. Pd,. M. Pd., dan Bapak Mulyadi M. Pd., selaku

ketua prodi dan sekretaris prodi pendidika biologi yang telah membantu

penulis menyelesaikan skripsi.

Page 7: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

vii

3. Muslim Razali, M. Ag., selaku dekan Fakultas tarbiyah dan Keguruan

UIN Ar-Raniry banda Aceh yang telah memberi izin kepada penulis untuk

melakukan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu tenaga pengajar, staf akademik, laboraturium pendidik biologi,

serta kepada seluruh perpustakaan yang ada di Universitas UIN Ar-Raniry

banda Aceh yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu

pengetahuan.

5. Bapak Samsul Kamal, S. Pd,. M. Pd., selaku dosen penasehat akademik

(PA) yang dengan arahan dan bimbingan beliau penulis dapat terarah

untuk mengambil setiap tindakan dalam perkuliahan baik dibidang

akademik maupun moral.

6. Terimakasih juga kepada keluarga besar mahasiswa prodi biologi,

terspesial kepada Rizkun Auwali yang telah membantu penulis dari awal

hingga akhir menyelesaikan skripsi ini yang tidak pernah lelah dalam

membantu. Teman seperjuangan angkatan 2015, terkhusus para sahabat

setia (Huzaifah, Hilmayani, Nazirati S, Rahmawati, Novianti Wahyuni,

Fatmawati, Khairika Ihwani, Yosi Zulyani, Zaimunalis Santa, Evi Novita)

serta masih banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

atas dukungan dari mereka semua penulis dapat tetap kuat dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Orang tua tercinta ayahanda (Mawardi) dan ibunda (Safridah) yang tidak

pernah lelah membimbing, memberikan motivasi, serta mendoakan penulis untuk

Page 8: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

viii

menyelesaikan skripsi ini. Adik-adik saya (Budi Soraya) dan (Raisul Arifa) yang

tidak pernah henti memberikan semangat dan dukungan kepada penulis agar tetap

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih adikku.

Tidak lupa terimakasih juga kepada semua pihak yang telah terlibat secara

langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga allah

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Saya sangat

menyedari bahwasanya dalam penulisan skripsi ini masih memerlukan kritik dan

saran, oleh karena itu untuk memperbaiki kedepannya kritik dan saran yang

membangun sangat diperlukan dari pembaca untuk memperbaiki agar dapat

mendekati kategori skripsi yang sempurna.

Banda Aceh, 5 Juni 2020

Widiya Mariza

Penulis,

Page 9: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

E. Definisi Operasional.................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Defenisi Burung ........................................................................................ 12

B. Klasifikasi Burung .................................................................................... 13

C. Morfologi dan Anatomi Burung................................................................ 14

D. Sistem Tubuh Pada Burung ....................................................................... 23

1. Sistem Rangka Burung ........................................................................ 23

2. Sistem Saraf Burung ........................................................................... 24

3. Sistem Indra Burung ........................................................................... 25

4. Sistem Pernapasan Burung .................................................................. 26

5. Sisitem Pencernaan Burung ................................................................ 27

6. Sistem Sirkulasi Burung ...................................................................... 28

7. Sistem Reproduksi Burung ................................................................. 29

E. Konservasi Burung .................................................................................... 30

F. Keanekaragaman Burung .......................................................................... 31

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keanekaragaman Burung ................ 34

H. Habitat Burung .......................................................................................... 34

I. Manfaat Burung ........................................................................................ 36

J. Manfaat Keanekaragaman Burung Sebagai Referensi Mata Kuliah

Ornitologi .................................................................................................. 38

K. Uji Kelayakan............................................................................................ 39

Page 10: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................................ 42

B. Tempat Dan Waktu penelitian .................................................................. 42

C. Subjek Dan Objek ..................................................................................... 43

D. Alat dan Bahan .......................................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44

F. Prosedur Penelitian.................................................................................... 45

G. Parameter Penelitian.................................................................................. 49

H. Analisis Data ............................................................................................. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 51

1. Spesies-Spesies Burung Yang Terdapat Di kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh

Selatan ................................................................................................. 51

2. Indeks Keanekaragaman Burung Dihutan Menggamat Desa Arie

Buluh Kabupaten Aceh Selatan ......................................................... 91

3. Keanekaragaman Burung Berdasarkan Stasiun Pengamatan Di

kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabupaten Aceh Selatan ..................................................................... 95

4. Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Sebagai Referensi Matakuliah

Ornitologi ............................................................................................ 98

B. Pembahasan .............................................................................................. 100

1. Spesies-Spesies Burung Yang Terdapat Di kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh

Selatan ................................................................................................. 100

2. Indeks Keanekaragaman Burung di Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan ..................... 102

3. Keanekaragaman Burung Berdasarkan Stasiun Pengamatan Di

kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabupaten Aceh Selatan ..................................................................... 104

4. Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Sebagai Referensi

Matakuliah Ornitologi ......................................................................... 105

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 109

B. Saran .......................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 111

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 134

Page 11: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Alat dab Bahan Penelitian

Tabel 4.1 : Spesies Burung Yang Terdapat Di kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Tabel 4.3 : Data keanekaragaman burung berdasarkan titik pengamatan

Tabel 4.4 : Faktor Koordinat Lingkungan Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Bulu Kabupaten Aceh Selatan

......................................................................... 44

Menggamat Desa Arie Buluh ................................................................... 51

Tabel 4.2 : Indeks Keanekaragaman Burung Secara Keseluruhan ............................. 92

................... 93

............................ 97

di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh

Tabel 4.5 : Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Keanekaragaman Spesies Burung

Selatan ....................................................................................................... 98

Page 12: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Morfologi Kepala Burung Secara Umum ............................................................ 16

Gambar 2.2 : Bentuk-bentuk Paruh Burung ............................................................................... 19

Gambar 2.3 : Macam-Macam Bulu Pada Burung ...................................................................... 20

Gambar 2.4 : Struktur Bulu Pada Burung .................................................................................. 21

Gambar 2.5 : Bentuk-Bentuk Cakar Burung .............................................................................. 22

Gambar 2.6 : Sistem Saraf pada Burung .................................................................................... 25

Gambar 2.7 : Sistem Pernapasan pada Burung .......................................................................... 27

Gambar 2.8 : Sistem Pencernaan Pada Burung .......................................................................... 28

Gambar 2.9 : Sistem Sirkulasi Darah pada Burung ................................................................... 29

Gambar 2.10 : Sistem Reproduksi pada Burung ........................................................................ 30

Gambar 3.1 : Peta Lokasi Penelitian ......................................................................................... 43

Gambar 4.1 : Komposisi Jumlah Persentase Famili Burung...................................................... 53

Gambar 4.2 : Komposis Data Grafik Berdasarkan angka 13, 7, dan 10 jumlah jenis burung

per Stasiun Pengamatan ...................................................................................... 54

Gambar 4.3 : Punai Gading (Treron vernans) ........................................................................... 56

Gambar 4.4 : Punai Timor (Treron psittaceus) .......................................................................... 57

Gambar 4.5 : Perkutut Jawa (Geopelia satriata) ...................................................................... 58

Gambar 4.6 : Burung Cipoh Kacat (Aeghithina thipia) ............................................................. 59

Gambar 4.7 : Burung Takur Api ( Psilopogon pyrolophus) ...................................................... 60

Gambar 4.8 : Burung Pelatuk Muka Kelabu (Picus canus) ....................................................... 62

Gambar 4.9 : Burung Caladi Tilik (Dendrocopos moluccensis) ................................................ 63

Gambar 4.10 : Burung Caladi Balacan (Dendrocopus Canicapillus) ........................................ 64

Gambar 4.11 : Burung Srigunting Bukit (Dicrurus remifer) ..................................................... 65

Page 13: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

xiii

Gambar 4.12 : Burung Alap-Alap Capung (Microhierax fringillarius) .................................. 66

Gambar 4.13 : Burung Opior Jawa Barat (Lophozosterops javanicus frontalis) ....................... 68

Gambar 4.14 : Burung Madu Kelapa (Antreptes malacensis).................................................... .69

Gambar 4.16 : Burung Cendet (Lanius schach)......................................................................... 71

Gambar 4.17 : Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros)................................................ 72

Gambar 4.18 : Burung Rangkong Papan (Buceros bicornis)..................................................... 73

Gambar 4.19 : Burung Cucak Rawa Aceh (Pycnonotus zeylanicus)......................................... 74

Gambar 4.20 : Burung Merbah Cerucuk (Pycnonotus goiavier)............................................... 75

Gambar 4.21 : Burung Kupudang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis)........................................ 77

Gambar 4.22 : Burung Cica Daun (Chlorosis chichenensis) ..................................................... 78

Gambar 4.23 : Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) .................................................. 79

Gambar 4.24 : Burung Kecer Poci (Copsychus saularis) ......................................................... 80

Gambar 4.25 : Burung Sikatan Belang (Ficedula westermanni) ............................................... 82

Gambar 4.26 : Burung Kirik-Kirik Biru (Merops viridis) ........................................................ 83

Gambar 4.27 : Burung Perenjak Kepala Merah (Prinia familiaris)........................................... 84

Gambar 4.28 : Burung Serindit Paruh Merah (Loriculus exilis) ................................................ 86

Gambar 4.29 : Burung Kepudang Sungu Belang (Coracina bicolor) ....................................... 87

Gambar 4.30 : Burung Takur Tutu (Megalaina refflesi)............................................................ 88

Gambar 4.31 : Burung Tangkar Uli Kalimantan (Dendrocitta cinarescens) ............................. 89

Gambar 4.32 : Burung Cikrak Kutub (Phylloscopus borealis) .................................................. 90

Gambar 4.33 : Indek Keanekaragaman Spesies Burung Pada Setiap Titik Pengamatan ........... 95

Gambar 4.34 : Indek Keanekaragaman Spesies Burung Pada Angka (3,25), (1,89), (3,2)

jumlah Ĥ jenis burung Setiap Stasiun Pengamatan ............................................ 96

Gambar 4.15 : Burung Pijantung Kecil (Arachnothera longirostra)......................................... 70

Page 14: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

xiv

Gambar 4.35: Uji Kelayakan buku saku keanekaragaman Spesies burung di kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan..................... 99

Gambar 4.36 : cover buku saku.................................................................................................. 100

Page 15: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

............. 118

Lampiran 2. Tabel Individu Spesies Burung Perstasiun Pengamatan................................... 119

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................................... 120

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian Dari Akademik.................................................... 128

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian Dari Kecamatan Kluet Tenga.............................. 131

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian Dari Kapolsek Kluet Tengah............................... 132

Lampiran 9. Surat Keterangan pembimbing (SK Pembimbing)............................................ 133

Lampiran 5. Surat Keterangan Bebas Laboratorium............................................................. 129

Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian Dari Desa Arie Buluh.......................................... 130

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup...................................................................................... 134

Lampiran 1. Tabel Indeks Keanekaragaman Spesies Burung Secara Keseluruhan

Page 16: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menggamat adalah pusat Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh

Selatan. Wilayah ini merupakan bagian dari wilayah Kluet Utara. Dengan

dikawasan pegunungan menjadikan wilayah Menggamat di kenal kaya sumber

daya alamnya, baik mineral maupun perairan. Menggamat merupakan salah satu

kemukiman yang terdapat di Kecamatan Kluet Tengah kawasan ini terdapat di

Desa yang tersebar didalamnya 13 Desa yaitu Koto Menggamat, Malaka, Lawe

Melang, Kampung Sawah, Kampung Padang, Pulo Air, Mersak, Simpang Tiga,

Simpang Daun, Jambo Papan, Koto Indarung, Siurai-Urai, Alur Kejrun .1

Wilayah Kluet saat ini terdiri dari dua bahagian. Bagian pegunungan dan

dataran rendah. Bagian gunung belum begitu banyak dihuni dan diexploitasikan.

Terdapat dua pusat pemukiman dipegunungan itu yaitu Menggamat dan Lawe

Sawah. Menggamat berlokasi dibagian hulu sungai Kluet (Lawe Melang).2

Hutan adat di aceh di yakini sebagai salah satu diantara sejumlah kekayaan

mukim yang memiliki nilai penting dan sangat vital ( sumber daya terakhir). Jika

keberadaan hilang atau rusak maka ini dianggap sebagai kematian. Mengingat

hutan adalah pengaturan tata air yang akan menjamin ketersedian suplai air bersih

untuk kehidupan, pertanian dan perkebunan. Hutan adalah rumah dari berbagai

____________

1 Rezki Mulyadi, Hutan Adat Sebagai Aset Terakhir Rakyat,(USAID Lestari:Cerita Dari

Lapangan,2013),h.2. 2 Bukhari RA, dkk. Kluet Dalam Bayang..., h. 39

Page 17: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

2

sumber daya lainnya seperti hasil hutan bukan kayu ( rotan, damar, madu, hewan

buruan, dan oksigen) dan masih banyak lainnya.3

Kawasan Ekosistem Leuser yang di singkat (KEL) adalah wilayah yang

secara alami terintegrasi oleh faktor-faktor bentangan alam, karakteristi khas dari

flora dan fauna, keseimbangan habitat dalaam mendukung keseimbangan hidup

keanekaragaman hayati, dan faktor-faktor khas lainnya sehingga membentuk satu

kesatuan ekosistem tersendiri yang di sebut ekosistem lauser.4

Selain itu, peran KEL cukup bermanfaat bagi masyarakat lokal maupun

masyarakat internasional yang di kenal dengan “paru-paru dunia”. Banyak para

ilmuan yang telah mengabadikan dirinya untuk belajar tentang animal behavior,

plasma nutfah. Menurut pasal 1 angka 25 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam Nomor 20 Tahun 2002 tentang konservasi sumber daya alam, yang

dimaksud dengan plasma nutfah adalah” subtansi yang terdapat dalam kelompok

makhluk hidup dan merupakan sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan

dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan jenis unggul.

KEL di wilayah aceh adalah seluruh kawasan yang di tetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian sumber daya lingkungan hidup yang

mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan yang terdiri dari KEL yang

____________ 3 Rezki mulyadi, hutan adat...h, 2.

4 Nuribadah, S.H.,M.Hum. Adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas

Malikussaleh, Lhokseumawe. Unit Manajemen Leuser, Sekilas Tentang Kawasan Ekosistem

Leuser, Banda Aceh, 1998, h. 3.

Page 18: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

3

salah satunya terdapat di Aceh Selatan sebagai kawasan suaka alam atau kawasan

pelestarian alam.5

Kawasan ekosistem leuser (KEL) yang tedapat di hutan menggamat di

lingkungan masyarakat disebut dengan hutan adat, hutan adat merupakan

kekayaan dan sekaligus menjadi sumber daya terakhir. Manakala hutan adat di

bumi khatulistiwa hilang atau tergusur karena tereksplotasi oleh aktivitas

tambang, perkebunan dan industri. Hutan adat di aceh diyakini sebagai salah satu

diantara sejumlah kekayaan mukim yang memiliki nilai penting dan sangat vital

(sumber daya terakhir). Jika keberadaannya hilang atau rusak maka ini dianggap

sebagai kematian.6

Dengan topografi yang dramatis membuat fungsi ekosistemnya sebagai

sistem pendukung kehidupan lebih dari 4 juta orang yang tinggal di sekitarnya.

Ekosistem ini merupakan tempat perlingdungan terbesar dari hutan hujan

Malesian yang belum terganggu di dunia. Lauser juga merupakan hutan hujan

yang memiliki beragam satwa yang sangat di kenal di dunia ilmu pengetahuan,

seperti spesies mamalia, burung, reptil, ikan, invertebrata lainya, tanaman dan

organisme lain.7

Berdasarkan wawancara dengan salah satu warga yang ada di kawasan

hutan Menggamat Desa Arie Buluh diperoleh informasi bahwa, kawasan hutan

____________ 5 Nuribadah. Implementasi Kebijakan dan..., h. 466.

6 Rezki Mulyadi. Hutan Adat Sebagai..., h. 1-2.

7 Nuribadah, “ Implementasi Kebijakan Dan Strategi Pelestarian Kawasan Ekosistem

Leuser Provinsi Aceh Sebagai Kawasan Strategi Nasional,” Jurnal ilmu hukum. Vol 14. No 58.

2012, h 465-484.

Page 19: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

4

Menggamat ini berdasarkan adanya perubahan biofisik lingkungan akibat adanya

tambang emas sehingga masyarakat membangun rumah di kawasan tersebut dan

dapat menggangu ekosistem burung yang ada di kawasan tersebut. Kawasan hutan

di daerah tersebut seiring berjalannya waktu kawasan ini dijadikan tempat

pembukaan lahan baru untuk lahan perkebunan masyarakat. Dengan demikian

otomatis hutan didaerah tersebut mengalami beberapa perubahan biofisik

diakibatkan oleh deforestasi dan aktifitas masyarakat yang sangat tinggi membuka

lahan baik pembukaan lahan perkebunan maupun pembukaan lahan pertambangan

emas, kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat tersebut sangat merugikan

bagi lingkungan yang mengakibatkan rusaknya vegetasi hutan seperti bebarapa

spesies hewan diantaranya rusa dan keanekaragaman burung.

Keanekaragaman jenis burung sangat dipengaruhi oleh kondisi ekologis dan

keanekaragaman tipe habitat. Ketersedian pakan sangatlah berpengaruh serta

struktur vegetasi dan pada habitat merupakan faktor utama yang mempengaruhi

keanekaragaman jenis disuatu habitat, sehinggahabitat dengan variasi vegetasi

lebih beragam dan ketersedian pakan akan memiliki keanekaragaman jenis burung

yang lebih tinggi dibandingkan dengan habitat yang memiliki sedikit jenis

vegetasi.8

Burung merupakan salah satu kekayaan hayati yang melimpah yang dimiliki

Indonesia. Keanekaragaman hayati yang dimiliki indonesia pada jenis burung

sangatlah tinggi dengan jumlah sekitar 1598 jenis (17%) dari total burung di dunia

____________

8 Rika Sandra Dewi,Dkk”Keanekaragaman Jenis Burung Di Beberapa Tipe Habitat

Tanaman Nasional Gunung Ciremai”Jurnal Hutan Dan Ekowisata”.Vol 1.No.1.(2007),h 116-117

Page 20: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

5

dengan jumlah burung endemik sebanyak 372 jenis (23,28%) dan 149 (9,32%)

jenis burung migran. Keberadan pakan, tempat bersarang dan singgah merupakan

faktor yang mempengaruhi kekayaan spesies burung pada tingkat lokal.9 Seperti

yang dijelaskan dalam surat Al-an’aam

Artinya : “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada dibumi dan burung-

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti

kamu. Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam alkitab, kemudian kepada

tuhanlah merekaa dihimpunkan,”(Q.S.Al-An’aam:38).

Berdasarkan ayat diatas, daat disimpulkan tafsirannya menurut penjelasan

dalam kitab tafsir Almisbah bahwa dan tiadalah binatang-binatang yang berjalan

dimuka bumi dan burung-burung yang terbang diudara dengan kedua sayapnya.

Melainkan umat-umat juga seperti kamu. Dalam pengaturan penciptaannya, rezeki

dan tiadalah kami alpakan. Tiada kami tinggalkan didalam al-kitab yakni

lohmahfiz (tentang) sebagai tambahan (sesuatu pun) artinya kami tidak

menulisnya (kemudian kepada tuhanlah mereka dihimunkan) kemudian tuhan

memutuskan hukuman-Nya diantara mereka. Ia mengkisas si kuat yang

menganiyaya si lemah. Setelah kepada mereka semua. Jadilah sebagai tanah”). 10

Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

potensi hutan dan keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia. Seiring

dengan kegiatan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan, pengelolaan secara

____________

9 Haryoko,T”Keanekaragaman Jenis Burung Di Bunguran Utara, Pulau Bunguran,

Kabupaten Natuna”Jurnal Zoo Indonesia,Vol.20.No.2.(2011),h 17-25

10 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Vol.4 Surah Al-An’am,(Jakarta:Lentera

Hati,2002),h.81-88

Page 21: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

6

lestari hutan dan sumber daya alam lainnya merupakan salah satu tantangan besar

bagi kabupaten ini.11

Mata kuliah ornitologi adalah salah satu mata kuliah diprogram studi

pendidikan biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh semester genap (VI)

sebanyak 2 SKS yang terdiri atas 2 SKS teori . Salah satu materi yang dipelajari

dimata kuliah adalah keanekaragaman burung.12

Berdasarkan wawancara dengan salah satu mahasiswa yang telah

mengambil mata kuliah ornitologi diperoleh informasi bahwa, mahasiswa dapat

memahami materi ornitologi yang dijelaskan oleh dosen didalam ruangan. Namun

demikian terdapat permasalahan ketika pada saat turun lapangan mahasiswa

tersebut tidak dapat menentukan spesies burung apa yang dilihat mengingat tidak

memiliki buku peganggan (buku saku).

Wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah ornitologi dijelaskan

bahwa, minimnya dilakukannya penelitian dikawasan hutan menggamat yang

dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, harapan dari dosen

tersebut adanya penelitian dikawasan ini yang akan menjadi referensi mata kuliah

Ornitologi yang akan dibuat sebagai buku saku bagi mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian pernah dilakukan oleh Apriyani Ekowati dkk

dijelaskan bahwa penelitian jenis keanekaragaman burung perlu dilakukan karena

penelitian jenis keanekaragaman burung hal yang mendasar dalam ekologi. ____________

11 P.Wibowo,Rencana Konservasi Benteng Alam Kabupaten Aceh Selatan Provinsi

Aceh,(Pesisir Timur Aceh Selatan:Tetra Tech,2014),h.4.

12 Novia Silviyanti,dkk”Studi Etno-Ornitologi Burung Sebagai Bentuk Kearifan Lokal

Masyarakat Di Desa Pematang Gadung Kabupaten Ketapang”Jurnal Hutan

Lestari.Vol.4.No.2.(2016),h 176-184.

Page 22: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

7

Burung adalah salah satu fauna yang dapat diukur keanekaragaman jenisnya

karena tingkat penyebaran burung akan merata dan peka terhadap

lingkungannya.13

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, upaya

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara

melakukan penelitian tentang “Keanekaragaman jenis burung dikawasan hutan

menggamat di kabupaten aceh selatan sebagai referensi pendukung mata kuliah

ornitologi”

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Spesies burung apa saja yang terdapat di kawasan ekosistem louser

wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan?

2. Bagaimanakah indeks keanekaragaman spesies burung dikawasan

ekosistem louser wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan?

3. Bagaimanakah hasil uji kelayakan buku saku sebagai referensi mata

kuliah ornitologi ?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul maka tujuan penelitian ini

adalah:

____________ 13

Apriyani Ekowati Dkk,”Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Telaga

Warna,Desa Tugu Utara,Cisarua Bogor” Jurnal Biologi. Vol.9. No.2. (2016). h 1.

Page 23: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

8

1. Untuk mengetahui spesies-spesies burung yang terdapat di kawasan

ekosistem louser wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan.

2. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman spesies burung di kawasan

ekosistem louser wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan.

3. Untuk mengetahui hasil uji kelayakan buku saku sebagai referensi mata

kuliah ornitologi.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah referensi pembelajaran bagi mahasiswa dan siswa

yang mempelajari materi pembelajaran biologi khususnya.

2. Untuk menambah data terbaru mengenai keanekaragaman spesies

burung yang terdapat di kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

D. Definisi Operasional

Definisi oprasional merupakan penjelasan dari beberapa istilah yang terdapat

dalam karya tulis untuk menghindari kesalah pahaman yang terjadi maka perlu

dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam karya tulis ini, diantaranya:

1. Keanekaragaman

Keanekaragaman merupakan variasi yang di dasarkan adanya perbedaan

yang terdapat diantara semua makhluk hidup pada tingkat gen, spesies dan

ekosistem.14

Keanekaragaman spesies yang dimaksud dalam penelitian ini

____________

14 Mustafa,Kamus Lingkungan,( Jakarta:Rineka Cipta,2005),h.34.

Page 24: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

9

adalah ciri khas bagi suatu spesies burung yang terdapat dilokasi penelitian

berhubungan dengan banyaknya spesies dan jumlah individu tiap spesies

sebagai komponen penyusun komunitas.

2. Burung

Burung merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga

kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman spesiesnya.15

Burung yang dimaksud dalam penelitian adalah semua spesies burung yang

terlihat diarea penelitian.

3. Ornitologi

Ornitologi merupakan hubungan antara burung yang terkait dengan etnik

(kelompok masyarakat) diberbagai belahan bumi,dan masyarakat umumnya.16

Ornitologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji setiap

aspek burung, termasuk kicauan burung, pola penerbangan, penampilan fisik, dan

pola migrasi burung.

4. Referensi pendukung mata kuliah ornitologi

Referensi merupakan sumber, acuan, rujukan atau petunjuk.17

Referensi

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rujukan atau petunjuk yang diambil

ketika mempelajari mata kuliah ornitologi yang dipelajari oleh mahasiswa.

____________

15 Kiki Dwi Anugrah, “ Keanekaragaman Spesies Burung Dihutan Lindung Register 25

Pematang Tanggang Kabupaten Tanggamus Lampung”, Jurnal Sylva Lestari. Vol. 5. No. 1.

(2017), h 106.

16 Novia Silvianyanti”Studi Etno-Ornitologi..,h,176-184.

17 Umi Kalsum.” Referensi Sebagai Layanan, Referensi Sebagai Tempat : Sebuah Tinjauan

Terhadap Layanan Referensi diperpustakaan Perguruan Tinggi”. Jurnal Iqra, Vol. 10. No. 1.

(2016). H 18.

Page 25: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

10

5. Buku saku

Buku saku merupakan lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau

kosong, buku saku umumnya berisikan informasi (keterangan) yang dipakai

sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu (pembelajaran, penelitian sumber

rujukan dan sebagainya).18

Buku saku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil dari penelitian yang sudah dilakukan kemudian akan disusun secara

sistematis yang berisikan materi ornitologi.

6. Uji kelayakan

Uji kelayakan adalah precobaan untuk mendapatkan data awal kualitas

bahan ajar oleh ahli yang dapat memberikan penilaian terhadap kelayakan secara

struktur dan komponen produk bahan ajar.19

Uji kelayakan dalam penelitian ini

yaitu uji kelayakan buku saku meliputi cakupan materi, kelayakan penyajian, dan

pengembangan yang akan divalidasi kepada ahli.

7. Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat

Menggamat adalah pusat kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten aceh

selatan. Sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari wilayah Kluet Utara.

Dengan lokasinya di kawasan pegunungan menjadikan wilayah menggamat

dikenal kaya sumber daya alamnya, baik mineral maupun perairan. Menggamat

merupakan salah satu kemukiman yang terdapat di Kecamatan Kluet Tengah

kawasan ini terdapat di Desa yang tersebar di dalamnya 13 Desa yaitu Koto

____________ 18

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses dari http://kbbi.web.id/referensi, pada

tanggal 22 oktober 2019

19

Yosi Wulandari dan Wachid E. Purwanto,“Kelayakan Aspek Materi dan Media dalam

Pengembangan Buku Ajar Sastra Lama”, Jurnal Gramatika, Vol.3, No.2, (2017), h. 162-172.

Page 26: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

11

Menggamat, Malaka, Lawe Melang, Kampung Sawah, Kampung Padang, Pulo

Air, Mersak, Simpang Tiga, Simpang Daun, Jambo Papan, Koto Indarung, Siurai-

Urai, Alur Kejrun.

Page 27: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Burung

Burung yang sering di sebut dengan unggas merupakan salah satu spesies

hewan yang memiliki ruas-ruas tulang belakang atau sering disebut dengan

hewan vertebrata yang hampir seluruhnya ditubuhi oleh bulu dan memiliki

sayap. Burung juga termasuk ke dalam hewan yang bersifat homoiterm atau

disebut dengan berdarah panas sama seperti binatang menyusui, hanya saja

burung lebih berkerabat dekat dengan hewan berkelompok reptilia.

Dibuktikan dengan adanya penemuan fosil burung tertua di jerman yang

dikenal dengan Archaeopteryx.20

Burung termasuk dalam kelas aves, sub phylum vertebrata dan masuk

kedalam phylum chordata, yang diturunkan dari hewan berkaki dua. Burung

dibagi dalam 29 ordo yang terdiri dari 158 famili, merupakan salah satu

diantara kelas hewan bertulang belakang. Burung berdarah panas dan

berkembang biak melalui telur, tubuhnya tertutup bulu dan memiliki

bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Burung memiliki pertukaran zat

____________

20 https://id.Wikipidia.org/wiki/Burung.Diakses tanggal 08 Desember 2019

Page 28: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

13

yang cepat karna terbang memerlukan banyak energi, suhu tubuhnya tinggi

dan tetap sehingga kebutuhan makannya banyak.21

Burung memiliki struktur rangka yang sangat ringan dan stabil karena

rangkanya berongga, bahkan ada tulang yang lebih ringan dari bulunya, keras

dan pipih. Namun memiliki tulang yang tetap kuat menompang tubuhnya.

Tidak hanya itu, jumlah tulang burung lebih sedikit diantara hewan lainya

sehingga memiliki kemampuan terbang yang maksimal. Tualang burung yang

terkuat dan ttersebar berada pada tulang dada dan bahu, kedua tulang tersebut

berguna untuk menggepakkan sayap dan bulu.22

B. Klasifikasi Burung

Klasifikasi adalah penyusun makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu

hirarki. Sistem penyusun ini berasal dari kumpulan informasi makhluk hidup

secara individual yang menggambarkan kekerabatan. Klasifikasi merupakan

pembentuk takson-takson dengan mencari materi keseragaman dalam

keanekaragaman.23

____________

21 Asa Ismawan, Dkk, “Kelimpahan Dan Keanekaragaman Burung Di Prevab Taman

Nasional Kutai Kalimantan Timur”, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5, Malang,

Indonesia 2015, h. 56.

22 Rusli Turut, Murai Batu, (Yogyakarta:Niaga Swadaya,2010), h.6.

23 Rideng, Kekerabatan Jenis-Jenis Dillenia Di Unit Pelaksanan Teknis Balai Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Pasuran, Berdasarkan Ciri Morfologi Vegetatif Dan

Generatif, Skripsi, Universitas Negeri Malang , 2011, h. 26.

Page 29: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

14

Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara

berurutan pada kelompok tertentu ( takson) yang didasarkan pada persamaan

dan perbedan ciri suatu individu.24

Dasar-dasar klasifikasi burung dilihat berdasarkan asfek-asfek berikut:

1. Ciri morfologi dan anatomi burung.

2. Persamaan dan perbedaan spesies burung.

3. Jenis makanan dan habitat burung, serta

4. Kemampuan burung untuk terbang.25

Adapun klasifikasi ilmiah burung adalah sebagai berikut:

Kindom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Aves

C. Morfologi dan Anatomi Burung

Burung merupakan hewan yang indah dilihat. Hewan ini muncul dengan

aneka warna yang cerah dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan

habitat hidupnya, habita yang berbeda menunjukan perbedaan jenis tersendiri

bagi setiap spesies burung seperti burung yang berhabitat didaerah perairan

dengan habitat burung yang didaerah pegunungan. Umumnya burung

memiliki bulu, sayap, cakar, paruh dan ekor. Tubuhnya yang kecil mampu

terbang secara maksimal atau lari kencang ( bagi burung yang tidak bisa

terbang). Ukuranya juga beragam, mulai dari yang paling kecil, seperti

____________ 24 Rindeng, 2011...,h. 27.

25 Redaksi Ensiklopedia, Ensiklopedia Indonesia...,h 12.

Page 30: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

15

burung kalibri (5 cm), hingga ukuran terbesar dan lebih tinggi dari manusia,

seperti burung unta (2,7 cm). Burung juga memiliki berbagai perbedaan

setiap bentuk morfologi tubuhnya, seperti ukuran paruh, bentuk paruh, bentuk

cakar, dan perbedaan warna yang bervariasi sangat membuat burung menjadi

dasar untuk ditempatkan pada perbedaan jenis setiap spesiesnya.26

Tubuh burung terdiri dari bagian kepala, badan, sayap dan kaki. Organ

yang terdapat pada kepala burung, yaitu paruh, lubang hidung, mata dan

lubang telinga luar. Pada pangkat paruh sebelah atas terdapat tonjolan kulit

yang lemah yang disebut dengan sora. Mata dikelilingi oleh kulit yang

berbulu. Mempunyai pelupuk mata atas yang bersifat lunak, dibawah terdapat

pelupuk mata yang ketiga berupa selaput trasparan yang dapat menutupi

mata. Pada bagian dalam telinga luar terdapat membran timpani ( selaput

pendengaran) yang berguna untuk menagkap getaran suara.27

____________

26 Fran A. Djaja, Panduan Lengkap Burung Peliharaan, (Jakarta: Penebaran

Swadaya,2013), h.8.

27 Samsul Kamal, Status Konservasi Burung Yang Di Perjual Belikan Di Banda Aceh,

(Banda Aceh: Ar-Raniry Press,2014), h.39.

Page 31: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

16

Gambar 2.1. Morfologi Kepala Burung Secara Umum28

Bagian kepala burung terdapat mata yang tajam penglihatannya, serta

melekat paruh yang memiliki berbagai fungsi, antara lain untuk mengais,

mengiris, memotong, mengiling, membuat sarang, mempertahankan diri dari

serangan predator lain, serta fungsi lain sebagainya, setiap burung memiliki

bentuk paruh yang berbeda sesuai dengan cara dan tempat beradaptasinya

masing-masing.

Paruh burung merupakan modifikasi dari rahang atas dan rahang bawah.

Paruh memberi banyak manfaat diantaranya untuk mencari makanan,

pertahanan, membuat sarang dan menjilati bulu. Hal ini tergantung dari

spesies dan kebiasaan hidupnya. Kerangka bertulang paruh atas dan bawah

adalah lapisan bertanduk seperti ramfoteca. Secara embriologis lapisan setiap

rahang berasal dari beberapa plat terpisah kemudian bersambung. Adapun

jenis-jenis paruh adalah sebagai berikut:

____________

28 Sukiya. Biologi Vertebrata, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,2001), h. 8

Page 32: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

17

1. Paruh Untuk Memakan Daging

Paruh burung tersebut umumnya kuat dan berkait yang tajam untuk

menyobek daging, paruh seperti ini terdapat pada burung elang, burung

elang memiliki bentuk paruh yang berkait pada bagian ujung dan

berukuran pendek akan mempermudah saat mencabik mangsanya serta

memiliki daya gigitan yang kuat dan tajam.

2. Paruh Untuk Memakan Biji-Bijian

Burung pemakan biji-bijian memiliki paruh pendek, kuat, tebal, ujung

paruh sedikit bengkok, bagian atas parunya lebih panjang dari pada bagian

bawah, akan tetapi untuk sebagian burung ada yang sama panjang dan

berbentuk kerucut. Paruh burung pemakan biji-bijian dengan bentuk

seperti itu digunakan untuk mematuk, mengupas kulit biji, dan

menghancurkan biji-bijian. Contoh burungnya adalah kenari dan pipit.29

3. Paruh Untuk memakan serangga

Burung pemakan serangga memiliki paruh lebar yang berbentuk

ramping, dan agak panjang sesuai untuk menangkap serangga. Adapun

contoh burungnya adalah murai batu. Fungsi paruh yang berbentuk

ramping supaya mudah dalam menangkap mangsa yang biasanya

berukuran kecil terdapat didahan pohon maupun rumput-rumputan.30

____________

29 https://dosenbiologi.com/hewan/jenis-makanan-burung-berdasarkan-paruhnya. Diakses

pada 26 september 2019

30 Woody budi, http://www.frewaremini.com/2015/02/jenis-macam-gambar-hewan-

burung-unggas.html. diakses pada 26 september 2019

Page 33: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

18

4. Paruh Untuk Menyedot dan Mencari Makanan Dalam Air

Paruh tersebut berbentuk pipih untuk menyaring lumpur. Bagian

bawah paruh lebih berukuran lebar dan agak datar dari paruh bagian atas,

paruh bagian atas berbentuk lebih lengkung, bagian pinggir yang menutupi

bagian paruh bawah. Adapun contoh burungnya adalah bebek dan

belibis.31

Paruh berbentuk pipih dan sedikit panjang membuat bebek lebih

mudah menyedot makanan dalam lumpur.

5. Paruh Untuk Memakan Cairan atau Mengambil Makanan Dalam

Bentuk Cairan.

Beberapa burung yang berparuh panjang, kecil, lurus, atau melengkung

dengan ujung lancip difungsikan untuk menusuk makanan secara

mendalam berupa cairan pada bagian anting pohon dan buah-buahan.

Adapun contoh burung paruh seperti ini terdapat pada colibri, dan burung

madu. Selain menusuk makanan berupa cairan pada buah-buahan paruh

burung seperti ini juga mempermudah dalam menghisab madu maupun

nectar yang terdapat pada bunga.32

6. Paruh Untuk Menangkap Ikan

Bentuk paruh yang digunakan untuk mengkap ikan berbentuk panjang,

runcing, besar, dan berat. Ukuran paruh yang lebar digunakan untuk

mempermudah menangkap ikan saat terjadi perlawanan. Adapun contoh

____________

31 Woody budi, http://www.frewaremini.com/2015/02/jenis-macam-gambar-hewan-

burung-unggas.html. diakses pada 10 februari 2018

32 https://dosenbiologi.com/hewan/jenis-makanan-burung-berdasarkan-paruhnya. Diakses

pada 27 september 2019

Page 34: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

19

burung yang memiliki paruh penangkap ikan adalah bangau dan cangak.33

Sebagian burung yang menagkap ikan diair memiliki kantong pada paruh

bagian bawahnya, seperti tang terdapat pada paruh burung pelican.

Gambar 2.2. Bentuk-bentuk Paruh Burung34

Hal yang paling mengagumkan dari burung adalah bulu-bulu yang

menutupi tubuhnya, bulu tersebut terbuat dari keratin. Jumlah bulu di

tubuh burung diperkirakan sekitar 1.000-2.500 helai, bulu tersebut salah

satu komponen yang membuat burung mampu terbang bebas diudara.

Berdasarkan susunan anatominya bulu burung dibagi tiga bagian yaitu:

Filopulmae bagian bulu yang berukuran kecil dan mirip rambut, bulu

tersebut tersebar diseluruh tubuh, Plumulae, bentuk bulu bagian ini hampir

sama dengan Filoplumae, dan Barbulae, bagian bulu yang memiliki

____________

33 Sri Twi Astuti tamam,”jenis-jenis paruh burung dan fungsinya”, diakses dari

http://www.bimbelbrilian.com/2017/06/jenis-jenis -burung-dan-fungsinya.html. pada jum’at 27

september 2019.

34Fran A. Djaja,Panduan Lengkap Burung..., h.15.

Page 35: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

20

filament kecil pada ujung dan sisi bawahnya yang disebut barbicels,

barbicels berfingsi membantu menahan barbula yang saling bersambung.35

Gambar 2.3. Macam-Macam Bulu Pada Burung.36

Struktur bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu.

Susunan batang bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu,

tersusun atas deretan barbae, diantara barbae terdapat barbulae berkaitan.

____________

35Fran A. Djaja,Panduan Lengkap Burung..., h.9-11.

36 Bayu A. Sinyo, “ Kajian Warna Dan Corak Bulu Pada Burung Di Kota

Kotamobago Sulawesi Utara.” Jurnal Zootek. Vol. 34. No. 1. (2014), h. 124.

Page 36: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

21

Gambar 2.4. Struktur Bulu Pada Burung.37

Selain kepala, paruh, bulu, dan sayap juga terdapat cakar sebagai

penyusun morfologi burung, istilah lain cakar juga disebut dengan kaki,

bentuk kaki burung biasanya sesuai dengan kebiasaan hidup dan kesesuaian

dengan habitat tinggalnya, umunya banyak jenis aves yang menggunakan

cakarnya untuk menghadapi musuh seperti mengcakar musuh saat mendapat

serangan, sebagian aves menggunakan cakar untuk mengcengkeram dengan

kuat saat bertengker di pohon, dan sebagian aves memiliki selaput yang besar

pada kakinya, umunya fungsi selaput ini untuk mempermudah berjalan dalam

lumpur.38

____________

37Bayu a. Sinyo, dkk. Kajian warna dan corak..., h, 139.

38 Fran A. Djaja,Panduan Lengkap Burung..., h.15-16

Page 37: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

22

Gambar 2.5. Bentuk-Bentuk Cakar Burung.39

Bentuk cakar pada gambar yang pertama merupakan bentuk cakar

burung rajawali dengan cakar yang melekung dan keras. Bentuk cakar pada

gambar yang kedua merupakan cakar yang memiliki daya mengcengkeram

mangsa sangat kuat. Umunya burung yang memiliki cakar tersebut termasuk

burung predator seperti burung elang. Bentuk cakar pada gambar yang ketiga

merupakan cakar yang memiliki kuku panjang dan tumpul serta jari-jarinya

memanjang dan berisi, contohnya adalah cakar pada ayam hutan. Bentuk

cakar pada gambar keempat merupakan cakar yang memiliki selaput

berfungsi untuk berenang. Burung kelompok ini termasuk burung perenang.

Contohnya cakar bebek, dan cakar belibis. Bentuk cakar pada gambar kelima

merupakan cakar yang memiliki kuku yang sedikit lebar dan tidak terlalu

panjang cakar seperti ini bisa digunakan untuk memanjat. Contohnya, cakar

pada burung pelatuk. Bentuk kaki burung dengan jari kaki kecil, panjang, dan

terdapat kuku pendek pada ujung nya sehingga mudah untuk bertengker pada

ranting kecil sekalipun. Kaki seperti ini terdapat pada burung pipit.40

____________

39 Gill, F. B. Ornitology, 3rd Edition. (New York : W. H. Freenman And Company,

2006), h. 8.

40 Fran A. Djaja,Panduan Lengkap Burung..., h.16-17

Page 38: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

23

Burung memiliki suara yang dihasilkan oleh tekanan udara yang masuk

melalui syrinx. Pengetahuan tentang suara burung sangat membantu dalam

mempelajari burung, karna seorang dapat mendengar beragamn suara dari

berbagai jenis burung dibandingkan dengan melihanya. Suara burung

berfungsi untuk memperingatkan bahaya, untuk mempertemukan burung

dalam kelompok, komunikasi, menarik pasangan dan mengumumkan wilayah

bersarang.41

D. Sistem Tubuh Pada Burung

1. Sistem Rangka Burung

Sebelumnya burung memiliki rangka tulang yang beradaptasi untuk

dapat terbang, adapun adaptasi tulang burung untuk tetap dapat terbang

adalah sebagai berikut:

a. Burung memiliki sternum (tulang dada) yang berbentuk pipih dan

luas, berguna untuk tempat melekatnya otot terbang yang luas.

b. Tulang-tulang burung berongga sehingga menyebabkan tulang

tersebut ringan dan mudah dibawa ketika burung sedang terbang,

akan tetapi tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur yang

berilang.

c. Sayap tersusun atas tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan

dengan tulang yang ada pada manusia. Berfungsi untuk mengurangi

berat ketika burung terbang, dan

____________ 41

Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L., G. Biologi Jilid 2 (Lux) Ed. 5. (Jakarta:

Erlangga, 2003), h. 9.

Page 39: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

24

d. Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka padat

terutama ketika mengepakkan sayap pada burung saat sedang

terbang.

Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas sesuai untuk terbang.

Anggota gerak depan termodifikasi menjadi sayap, serta tulang pada dada

memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot yang bertujuan untuk

mempermudah burung untuk terbang.

2. Sistem Saraf Burung

Sistem saraf pada burung memiliki susunan saraf yang serupa dengan

saraf ada manusia dan hewan menyusui lainya. Segala kegiatan saraf diatur

oleh susunan saraf pusat. Susunan saraf pusat yang terdiri dari atas otak dan

susunan tulang belakang. Otak burung juga terdiri atas empat bagian yaitu:

otak besar, otak kecil, otak tengah, dan susunan lanjutan.42

Otak besar pada burung pada permukaannya tidak berlipat-lipat

sehingga neuron pada burung berkembang dengan membentuk dua

gelombang. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi indra

opticularisnya. Otak kecil pada burung memiliki lipatan-lipatan yang

memerluas permukaan sehingga dapat berkembang dengan baik untuk

menampung neuron yang cukup banyak. Perkembangan otak kecil pada

burung berguna pada waktu burung sedang terbang.43

____________

42 Mukayat, Zoologi Dasar...,h. 229.

43 Mukayat, Zoologi Dasar...,h. 230

Page 40: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

25

Gambar 2.6. Sistem Saraf pada Burung.44

3. Sistem Indra Burung

Burung memiliki alat indra sebagai reseptor tubuhnya berupa indra

penglihatan dan indra keseimbangan yang berkembang dengan baik. Kedua

organ yang berfungsi sebagai indra tersebut yang memungkinkan burung

dapat terbang dengan lurus, menukik, dan membelok dengan cepat. Indra

selain alat optic terdapat di dalam rongga telinga yang berhubungan langsung

dengan otak kecil.45

Mata besar dengan pekten yang merupakan sebuah membran,

bervaskulasi, dan berpigmen yang melekat pada mangkok optik, dan melanjut

ke dalam humor viterus, selain itu mata juga dilengkapi dengan kelenjar air

mata. Sehingga menyebabkan penglihatan terhadap warna sangat tajam dan

cepat terfokus kepada otak (berakomodasi) pada berbagai jarak. Organ perasa

di langit-langit mulut dan sisi lidah.46

____________ 44 Nosi Qadariah, http://nosiqadariahburkan.blogspot.co.id.2014/12/v-behaviorurldefailt-

volm.html. Diakses tanggal 10 Desember 2019

45 Nosi Qadariah...,Diakses Tanggal 12 Desember 2019

46 Mukayat, Zoologi Dasar...,h. 229.

Page 41: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

26

4. Sistem Pernapasan Burung

Semua jenis hewan membutuhkan oksigen di dalam tubuh, termasuk

burung. Akan tetapi burung membutuhkan oksigen yang jauh lebih banyak

dibandingkan dengan hewan menyusui. Aves bernapas dengan paru-paru

yang berhubungan dengan kantor luar ( sakus pneumatukus) yang menyebar

dari leher sampai ke perut dan bagian sayap. Lubang hidung yang terletak di

atas paruh burung dihubungan ke nares interna di atas rongga mulut, glotis

terhubung ke tenggorokan yang panjang dan fleksibel.

Burung memiliki beronkus yang pendek yang menghubungkan kotak

suara (sirih) ke setiap paru-paru. Paru-paru burung berukuran kecil yang

melekat ke tulang rusuk, paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara

yaitu terdapat 9 buah kantung udara 4 diantaranya berpasangan dan satu

median (tanpa pasangan). Beberapa kantung udara menyebar di antara organ

dalam burung.47

____________

47 Tracy I. Storer Dan Robert I. Usinger., Dasar-Dasar Zoologi. Jakarta: Tim Karisma,

2005.h. 554.

Page 42: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

27

Gambar 2.7. Sistem Pernapasan pada Burung48

5. Sistem Pencernaan Burung

Burung memiliki organ pencernaan berupa saluran pencernaan dan

kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas esofagus, proventrikulus

(lambung kelenjar), empedal, usus halus, dan usus besar. Esofagus pada

burung berukuran panjang yang terbentuk pipa yang membesar dibagian

dasarnya sebagai tembolok yang berdinding lembut sebagai tempat

penyimpanan makanan sementara. Proventrikulus anterior menyekresikan

getah empedu. Burung menelan batu atau kerikil halus untuk proses

penggilingan makanan oleh dinding muscular. Rectum yang di bagian

bawahnya terdaat kloaka besar yang merupakan tempat pengeluaran limbah

fekal dan produk urogenital di kumpulkan sebelum di keluarkan.49

____________ 48 Fahreza., http://gantolet.blogspot.co.id/2012/02/tentang-burung-aves.html.diakses

tanggal 12 desember 2019

49 Robert dan Store, Dasar-Dasar Zoologi....., h. 553.

Page 43: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

28

Gambar 2.8. Sistem Pencernaan Pada Burung50

6. Sistem Sirkulasi Burung

Burung memiliki sistem peredaran darah yang sama seperti pada

mamalia, hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada burung memiliki

lengkungan arteri yang tunggal dan terletak pada sebelah kanan, sedangkan

pada mamalia terletak di sebelah kiri.51

Organ-organ yang berperan di dalam sistem sirkulasi pada burung

adalah sebagai berikut:

a. Jantung, pada burung memiliki 4 ruang yaitu 2 arterium yang

terdiri dari serambi kanan dan serambi kiri, serta 2 ventrikel yang

terdiri dari bilik kanan dan bilik kiri .

b. Pembulu darah

Burung hanya memiliki satu lengkung aorta yaitu lengkungan

aorta kanan, limpa berukuran kecil dan bundar. Jantung terdapat pada

____________ 50 Fahreza....., Diakses tanggal 23 Desember 2019

51 Mukayat, Zoologi Dasar....., h. 228.

Page 44: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

29

bagian belakang kantung perikaldial, dan terdapat sebuah septum

oblik yang memisahkan paru-paru dan jantung dari visera lain.52

Gambar 2.9. Sistem Sirkulasi Darah pada Burung.53

7. Sistem Reproduksi Burung

Reproduksi pada burung terjadi secara ovipar merupakan

pembuahan yang terjadi di dalam tubuh. Hal ini di lakukan dengan cara saling

menempelkan kloaka. Burung jantan memiliki satu pasang testis yang

melekat di ginjal dan vas seferens yang bergulung-gulung dari masing-

masing mengarah kembali ke ureter secara pararel. Tertis pada burung akan

membesar pada musim kawin dan akan disalurkan spermatozoa ke dalam

kloaka betina melalui vesikula seminalis pada saat burung tersebut kawin.

Burung betina memiliki organ reproduksi berupa ovarium yang

hanya berkembang di bagian kiri sedangkan kanan akan berfungsi jika

ovarium bagian kiri diangkat atau dihilangkan. Fertilisasi terjadi secara

internal, kemungkinan terjadi di bagian batas oviduk. Sebelum telur di

____________ 52 Robert Dan Store, Dasar-Dasar Zoologi....., h. 554.

53 Fahreza....., Diakses tanggal 23 Desember 2019.

Page 45: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

30

keluarkan telur tersebut mendapat penutup albumin dan cangkang oviduk,

setelah bertelur untuk proses penetas telur membutuhkan masa inkubasi

selama 16-18 hari.54

Gambar 2.10. Sistem Reproduksi pada Burung.55

E. Konservasi Burung

Alam aceh merupakan salah satu surga biodiversitas di dunia, namun

seiring waktu di potensi tersebut terus mengalami guncangan alam akibat

exploitasi manusia secara berlebihan dan terus meningkat pada setiap

tahunnya. Setiap tahunnya perburuan ilegal terhadap satwa liar juga terus

meningkat dan tidak terkecuali di aceh. Padahal daerah aceh memiliki

keanekaragaman hayati burung yang sangat variatif dan dapat di kelola

sebagai salah satu potensi usaha Ekowisata.

Sejak tahun 2007 Lembaga Cicem Nanggroe (LCN) mencoba melakukan

berbagai penelitian yang berkaitan dengan keanekaragaman spesies burung

serta habitatnya di aceh serta berkolaborasi secara intens dengan berbagai

____________ 54 Robert Dan Store, Dasar-Dasar Zoologi....., h. 555.

55 Fahreza....., Diakses tanggal 23 Desember 2019.

Page 46: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

31

lembaga konservasi/NGO dan kelompok pengamatan burung nasional dan

internasional. Dari kegiatan tersebut telah berhasil menghimpun beragam

informasi yang didapatkan dari hasil survey lapangan dan juga sedikitnya

telah di publikasi pada beberapa jurnal internasional.56

Selain LCN salah satu cara mengembangkan konservasi sumber daya alam

adalah dengan cara melestarikan flora dan fauna. Salah satu spesies fauna

yang hampir punah adalah burung cucak rawa. Penyebab utama terancamnya

keberadaan burung ini adalah di sebabkan oleh kerusakan hutan oleh aktivitas

manusia. Salah satu cara dalam konservasi yang tepat terhadap permasalahan

tersebut adalah dengan cara menagkarkan burung cucak rawa yang dapat

mempertahankan keberadaannya dari kepunahan.57

F. Keanekaragaman Burung

Keanekaragaman burung dapat di defenisikan sebagai sejumlah spesies

burung yang melimpah disuatu area. Banyaknya spesies burung menunjukkan

tingginya indeks keanekaragaman spesies burung dan kesamaratan

populasinya di suatu area, keanekaragaman spesies burung berhubungan

dengan keseimbangan dalam tingkat komunitas.58

Manfaat secara langsung

adalah sebagai komoditi ekonomi, sedangkan manfaat burung secara tidak

langsung, yaitu untuk menjaga kestabilan ekosistem. Sebagai salah satu

____________ 56 Cicemnanggroe,wordpress.com/2013/04/09/aceh-province-indonesia-/,Diakses tanggal

23 Desember 2019

57 Iswantono, Konsenvasi Dan Peluang Bisnis Dalam Penangkaran Burung Cucakrawa,

Jurnal Aplikasi Ilmu Agama, Vol. 9. No.1. 2008, h. 58

58 Firdaus, Dkk,” Keanekaragaman Spesies Burung Di Repong Damar Pekon Pahmungan

Kecamatan Pesisir Krui Kabupaten Lampung Barat “ Jurnal Sylva Lestari, Vol. 2. No. 1. (2014) h

1.

Page 47: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

32

komponen ekosistem, burung mempunyai hubungan timbal balik dan saling

tergantung dengan lingkungannya. Atas dasar peran dan manfaat ini maka

kehadiran burung dalam suatu ekosistem perlu dipertahankan.59

Indonesi

termasuk disalah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang

tinggi, salah satu keanekaragaman hayati indonesia adalah satwa burung yang

tersebar luas di berbagai wilayah.

Keanekaragaman (Diversity) juga merupakan banyaknya spesies yang

biasa diberi istilah kekayaan spesies (spesies rinch). Keanekaragaman spesies

tidak hanya berarti kekayaan atau banyaknya spesies, tetapi berarti

kemerataan. Keanekaragaman juga merupakan istilah yang khas bagi suatu

komunitas yang berhubungan dengan banyaknya jenis dan jumlah individu

dari setiap spesies sebagai komponen penyusun komunitas.60

Burung merupakan satwa yang mempunyai mobilitas tinggi dan menyebar

ke berbagai wilayah serta jumlahnya mencapai 9.000 jenis. Jumlah jenis

burung diindonesia tercatat 1.666 spesies yang mampu hidup dihutan yang

lebat hingga ke perkotaan padat penduduk.61

Jumlah burung 1.666 di

indonesia tersebar ke berbagai pulau seperti kalimantan, sumtera, irian jaya,

papua dan pulau-pulau lainnya yang terdapat diseluruh indonesia. Burung

____________

59 Asa Ismawan, dkk, “ Kelimpahan Dan Keanekaragaman Burung Di Prevab Taman

Nasional Kutai Kalimantan Timur”, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5, Malang,

Indonesia

60 Nell A. Campbell, Biology, (Jakarta: Erlangga, 2014) h, 377.

61 Asep Saefullah, dkk., “ Keanekaragaman Burung Pada Berbagai Tipe Habitat Beserta

Gangguannya Di Hutan Dramaga, Jawa Barat”, Media Konservasi, Vol.20, No.20, (2015), h.8.

Page 48: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

33

dapat berpindah tempat dengan sangat cepat sehingga mempermudah untuk

berkembang biak.

Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung yang ditemukan dalam

suatu kawasan dapat mengindekasikan bagaimana keadaan di kawasan

tersebut. Sebagai salah satu komponen dalam ekosistem, keberadaan burung

dapat menjadi indikator apakah lingkungan tersebut mendukung kehidupan

suatu organisme atau tidak karna mempunyai hubungan timbal balik dan

saling tergantung dengan lingkungannya.62

Faktor lingkungan menjadi salah

satu pengaruh keanekaragaman burung disuatu kawasan seperti perbedaan

keanekaragaman burung di hutan sekunder dan hutan primer.

Keberadaan spesies burung atau keanekaragaman Spesies burung di suatu

komunitas juga ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu

waktu, heterogenitas, ruang, persaingan serta produktivitas. Hilangnya

vegetasi juga menyebabkan hilangnya sumber pakan bagi burung, sehingga

akan mempengaruhi keanekaragaman burung di suatu wilayah hal tersebut

dapat menjadi gambaran bagi kondisi lingkungan dan cermin dalam suatu

ekosistem.63

____________

62 Elviana Chandra Paramita,Dkk., “ Keanekaragaman Dan Kelimpahan Jenis Burung Di

Kawasan Mangrove Center Tuban “, Lentera Bio, Vol.4. No.3. (2015), h.7.

63 Mukhlis S, Studi Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Petak Di Wanagama I

Gunung Kidul, Yogyakarta : UGM, 2011, h 1.

Page 49: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

34

G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Burung

Keanekaragaman burung pada suatu tempat dipengaruhi oleh berbagai

faktor seperti faktor ketersedian pakan, keadaan habitat,tingkat kerapatan

tumbuhan, dan pengaruh dari gangguan manusia.

1. Habitat Satwa Burung dan Aktivitas Manusia

Mendefinisikan habitat sebagai sumber daya dan kondisi yang ada di suatu

kawasan yang berdampak di tempati oleh suatu spesies. Habitat suatu

organisme itu pada umumnya mengandung faktor ekologi yang sesuai dengan

persyaratan hidup organisme yang menghuninya. Salah satu faktor yang

mempengaruhi komunitas burung disuatu habitat adalah aktivitas manusia.

Burung dalam masa breeding (berbiak) lebih rentang terhadap aktivitas

manusia di dekatnya. Aktivitas manusia yang terlalu dekat dengan sarang bisa

membuat sarang di tinggal kabur oleh induknya. Dalam kondisi ini, telur dan

anakan tak mampu bertahan hidup karna predasi oleh hewan lain.64

H. Habitat Burung

Habitat burung dapat mencakup berbagai tipe ekosistem, mulai dari

ekosistem alami sampai ekosistem buatan. Penyebaran yang luas tersebut

menjadikan burung sebagai salah satu sumber kekayaan hayati indonesia

yang potensial. Di samping berperan dalam keseimbangan ekosistem burung

dapat menjadi indikator perubahan lingkungan. Keanekaragaman spesies

____________

64 Watson, J. J., Kerley, G. I. H, Mclachlan, A. Human Activity And Potential Impacts On

Dune Breeding Birds In The Alexandria Coastal Dunefield. Landscape And Urban Planning 34

(1996) 3, h. 15-322.

Page 50: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

35

burung dapat mencerminkan tingginya keanekaragaman hayati pada suatu

tempat. Artinya burung dapat di jadikan sebagai indikator kualitas hutan.65

Burung termasuk salah satu spesies satwa yang sangat terpengaruh

keberadaanya akibat alih guna lahan hutan, terutama pada lahan-lahan

monokultur seperti perkebunan kelapa sawit, dan karet. Hilangnya pohon

hutan dan tumbuhan semak, menyebabkan hilangnya tempat terserang,

berlindung dan mencari makan berbagai jenis burung.66

Secara umum burung

dapat menempati beberapa habitat seperti perairan, perkebunan, permukiman,

dan hutan, habitat pemukiman bukanlah suatu habitat yang asli keberadaan

nya bagi burungg, akan tetapi pengaruh lingkungan menyebabkan beberapa

spesies burung telah tinggal di lingkungan pemukiman masyarakat.

1. Habitat Burung di Kawasan Perkebunan

Perkebunan juga merupakan suatu tempat yang ditempati burung, namun

perkebunan merupakan suatu habitat baru bagi burung setelah hutan-hutan

besar dialih fungsi untuk menjadi lahan monokultur, keberadaan spesies

burung yang menempati kawasan perkebunan lebih rendah dibandingkan

burung yang menempati hutan alam, keadaan ini berpengaruh dari

ketersedian pakan, semak untuk berserang, dan tajuk tumbuhan untuk di

tempati, satwa liar burung (Avifauna) merupakan salah satu sumber daya

____________

65Reski Saputra, Dkk.,”Jenis-Jenis Burung Diperkebunan Kelapa Sawit Pondok

Pesantren Hasanatul Barokah Rokan Hulu”, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian, 13 Februari 2012

66 Asep Ayat, Burung-Burung Agroforest Di Sumatera, (World Agroforestly Centre:

Indonesia, 2011), h.11

Page 51: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

36

alam yang memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, baik ditinjau

dari segi ekonomi, rekreasi dan ilmu pengetahuan.67

2. Habitat Burung di Kawasan Hutan

Keberadaan spesies-spesies burung memegang peran penting bagi

ekosistem hutan, lingkungan yang dianggap sesuai sebagai habitat bagi

burung akan menyediakan makanan, tempat berlindung maupun tempat

berbiak yang sesuai bagi burung. Burung merupakan salah satu

keanekaragaman hayati yang dapat digunakan sebagai indikator atau

parameter lingkungan, kehadiran spesies burung secara umum di pengaruhi

oleh kondisi vegetasi dan komposisi suatu hutan. Apabila struktur dan

komposisi vegetasi hutan. Apabila struktur dan komposisi vegetasi hutan

masih dalam keadaan baik, maka hal tersebut akan menarik kehadiran

berbagai jenis burung. Sebaliknya apabila kondisi sudah rusak, akan muncul

daerah-daerah yang terbuka karna luas penutupan tajuk pohon yang semakin

berkurang. Berubahnya struktur dan komposisi vegetasi dapat mengakibatkan

kemampuan berbagai jenis pohon dalam kehidupan.68

I. Manfaat Burung

Burung adalah salah satu spesies satwa liar yang banyak dimanfaatkan

oleh manusia sebagai bahan makanan, binatang peliharaan, pemenuhan

____________

67 Erick Jeksen Simanjuntak, Dkk, “ Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal

Diperkebunan Kelapa Sawit PTPN XIII (Persero) Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang

Kabupaten Landak” Pontianak”, Fakultas Kehutan Universitas Tanjung Pura, (2013), h. 317

68 ABD Karar, dkk. “ Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Primer Di Suaka

Margasatwa Pulau Posos Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala”, Warta Rimba,

Vol. 2., No. 1., (2016), h. 1

Page 52: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

37

kebutuhan ekonomi, dan estetika. Manfaat burung bagi manusia baik secara

langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kelestarian spesies

burung, burung bersifat dinamis dan mampu menjadi indikator perubahan

lingkungan yang terjadi pada suatu ekosistem.69

Burung dapat memberikan nilai keindahan tersendiri serta menjadi

inspirasi sehingga menghasilkan karya yang luar biasa. Burung juga dapat

dijadikan sebagai hewan percobaan dalam bidang ilmu pengetahuan. Adanya

kepekaan yang di miliki oleh burung terhadap kesehatan lingkungan dan

habitat dapat dijadikan sebagai indikator kesehatan lingkungan. Selain itu

burung juga bisa di jadikan sebagai alat peringatan jika ada bahaya seperti

bencana alam, dikarena burung memiliki indra pendengaran yang sangat baik.

Beberapa burung ada yang memiliki gendang telinga yang bisa mendengar

suara yang paling kecil sekalipun.70

Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.

Beberapa jenis burung, seperti kalkun, ayam, angsa dan bebek telah di

domestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, daging

maupun telurnya. Namun keindahan bulu dan suaranya menjadi burung

sangat digemari oleh manusia untuk di pelihara. Manfaat lain yang di dapat

dari burung adalah nilai ekonomis yang tinggi, seperti sarang burung walet

____________

69 Maya Adelina, dkk, “ Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Rakyat Pekon Pelunggu

Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tangamus”, Jurnal Sylva Lestari, Vol. 4., No. 4., (2016), h. 2.

70 Samsul Kamal, Status Konservasi..., h.47.

Page 53: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

38

yang di dapat dijadikan penghasilan bagi manusia bila di budidaya, serta

dapat dijadikan beragam spesies obat.71

J. Pemanfaatan Keanekaragaman Burung Sebagai Referensi Mata

Kuliah Ornitologi

Istilah referensi berasal dari kata kerja “to refer” yang berarti menunjuk,

dan berasal dari bahasa inggris “reference” berarti menunjuk kepada,

menyebut dari kata itulah berkembang batasan layanan referensi, referensi

menjadi pelayanan dalam menunjukan informasi yang dibutuhkan. Sering

diartikan pula dengan acuan, rujukan, sebab spesies koleksi ini sengaja

dipersiapkan untuk memberikan informasi, penjelasan dalam hal-hal tertentu.

Sering di pakai referensi sebagai perwujudan untuk mengenal asal dari

kemunculan suatu- acuan, mungkin informasi ini meliputi kata, pokok

masalah, tempat, pustaka, nama tokoh, petunjuk, ukuran dan lain sebagainya.

spesies referensi tersaji kedalam berbagai bentuk seperti: gambar, poster,

jurnal, buku pembelajaran, buku saku, modul dan lain sebagainya.72

Penelitian tentang keanekaragaman spesies burung akan menjadi sebuah

referensi. Referensi yang dimaksud merupakan referensi hasil data penelitian

mengenai keanekaragaman burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Di Kabupaten Aceh Selatan. Referensi matakuliah ditulis dalam

bentuk buku saku dan poster yang dapat di gunakan mahasiswa sebagai

____________

71 Eka Adiwibawa, Meningkatkan Kualitas Sarang Walet, (Yogyakarta: Kanisius, 2009),

h.101.

72 Hildawati Almah, “ Pengembangan Layanan Referensi Di Perpustakaan (Antara

Harapan Dan Kenyataan)”, Jurnal Iqra, Vol.7., No.1., (2013), h.2.

Page 54: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

39

sumber informasi, data, maupun sumber rujukan terhadap pembelajaran,

maupun penelitian ornitologi.

1. Buku saku

Buku saku merupakan lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau

kosong, buku saku umunya berisikan informasi (keterangan) yang dipakai

sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu (pembelajaran, penelitian

sumber rujukan dan sebagainya). Buku saku terjilid dengan ukuran yang kecil

serta dapat dibawa kemana-mana. Pembelajaran di atas dapat di simpulkan

bahwa buku saku merupakan sebuah buku yang berukuran kecil berisi

pengetahuan, bahan-bahan pembelajaran, informasi atau data yang dapat

digunakan unruk pembelajaran, penelitian, dan lain sebagainya.73

K. Uji Kelayakan

Uji kelayakan adalah percobaan yang di lakukan untuk mendapatkan data

awal tentang kualitas bahan ajar yang sudah di sahkan oleh ahli yang dapat

memberikan penilaian kelayakan secara terstruktur terhadap produk yang

akan digunakan sebagai bahan ajar didalam proses pembelajaran.74

Uji

kelayakan dalam penelitian ini adalah untuk melihat beberapa aspek dari

kelayakan buku saku. Aspek-aspek dalam penilaian dalam uji kelayakan

sebagai berikut :

____________

73 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses dari http://kbbi.web.id/referensi, pada

tanggal 28 september 2019

74 Yosi wulandari dan Wachid E. Purwanto, “ Kelayakan Aspek Materi dan Media dalam

Pengembangan Buku Ajar Sastra Lama”, Jurnal Gramatika, Vol.3, No.2, (2017), h.172.

Page 55: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

40

a. Uji Kelayakan Buku Saku

Uji kelayakan untuk buku saku terdiri dari penilaian kelayakan terdiri

dari 5 aspek Penilaian,75

diantaranya :

1) Aspek Kelayakan Isi

Indikator yang dinilai pada aspek kelayakan isi sesuai dengan

kebutuhan bahan ajar, manfaat untuk penambahan wawasan,

kesesuaian terhadap substansi, materi pembelajaran, kebahasaan,

keterbacaan huruf yang akan digunakan, kejelasan informasi materi

yang disajikan.

2) Aspek Kebahasaan.

Penilian dari aspek kebahasaan meliputi indikator penulisan

kalimat sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar,

pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat).

3) Aspek Penyajian.

Aspek penyajian terdiri dari penilaian urutan sajian yang jelas,

kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai, Penggunaan font, jenis

dan ukuran.

____________

75 Fakhur Rahman, Ayu Lusiana, “ Pengembangan Modul Pratikum Mandiri sebagai

Asesmen Keterampilan proses Sains dan Keterampilan Sosial Mahasiswa, Jurnal Inovasi

Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol.1, No.2, (2017), h. 50.

Page 56: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

41

4) Kegrafikaan.

Indikator yang terdapat pada kegrafikaan yaitu Tata letak (Lay

out)Ilustrasi, gambar, dan foto, dan kegiatan pembelajaran lebih

menarik.

5) Kemanfaatan Produk.

Indikator yang terdapat pada aspek kemanfaatan produk antara lain

mahasiswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara

mandiri dengan bimbingan dosen atau asisten dosen.

Page 57: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini memerlukan suatu rancangan yang baik untuk mendapatkan

data lapangan, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham

positivisme, sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian

yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis). Untuk pengumpulan data di

lapangan menggunakan metode kombinasi antara titik IPA (Induces Ponctuel

d’Abodance) dengan line transek.76

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Buluh Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh

Selatan, dengan secara kasar luas area penelitian ±6,81 Ha, keliling 12.5

km.77

Pengumpulan data dilakukan dilapangan pada bulan Januari 2020.

____________

76 Nabila Ghita Safanah, dkk., Keanekaragaman Jenis Burung Di Taman Wisata Alam Dan

Cagar Alam Penanjung Pangandaran Jawa Barat, Jurnal Pro Semnas Masyindon, Vol. 3, No. 2,

(2017), h. 267.

77 Amarullah , Wawancara Dengan Geucik Desa Arie Buluh, Pada Tanggal 05 September

2019.

Page 58: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

43

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

78

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah seluruh burung yang terdapat di

kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan.

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah individu burung yang terdapat pada

setiap titik atau stasiun pengamatan yang terdapat di kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat di Desa Arie Buluh Kecamatan Kluet Tengah

Kabupaten Aceh Selatan.

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian inidapat dilihat pada

tabel 3.1 berikut:

____________

78 Peta lokasi penelitian di hutan Menggamat. (Modifikasi Google Earth, 2019)

Page 59: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

44

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk Pengamatan Burung

NO

Alat

Spesifikasi

Fungsi

1. Teropong B-16x25 ZOOM PCI Untuk mengamati burung dengan

jarak jauh

2. Camera

Digital

Nikon D3300 24 mp

CMOS Expeed4

sensor max resulution

6000x4000

Untuk mendokumentasikan data

hasil penelitian

3. GPS GARMIN GPSmap

64s layar warna 2,6,

diag 6,6 cm

Untuk menentukan titik pengamatan

4. Stopwath - Alat untuk menetukan waktu

pengamatan

5. Hand

Counter

- Alat untuk penghitung koloni

manual

6. Alat Tulis - Untuk menulis data penelitian

7. Lembar

Pengamatan

- Untuk menulis data penelitian

8. Buku

Panduan

Lapangan

Burung-burung di

sumatera, jawa, bali

dan kalimantan .

pengarang John

Mackinnon

Untuk mengidentifikasi jenis-jenis

burung

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan sampel dengan menggunakan metode IPA(Induces Ponctuel

d’Abodance) secara purposive sampling yanga dilakukan dengan cara

mengambil subjek, random atau daerah tetapi di dasarkan atas adanya tujuan

tertentu. dengan menggunakan analisis data yaitu indeks keanekaragaman.79

____________

79 Nabila Ghita Safanah,Dkk. Keanekaragaman Jenis Burung Di taman Wisata Alam Dan

Cagar Alam Penanjung Pengandaran Jawa Barat, Jurnal Prosemnas Masy Indon,Vol. 3.No. 2.

Page 60: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

45

Menggunakan metode purposive sampling karena ada beberapa hal yang

dipertimbangkan penelitian seperti banyaknya ditemukan spesies burung pada

suatu kawasan, jarak antara titik satu dengan titik lainya.

Metode yang menggabungkan antara line transek dan titik IPA artinya

bahwa penelitian ini memiliki jalur perjalan yang telah di tentukan dan line

transek di gunakan untuk mengamati burung pada waktu perjalan.80

F. Prosedur Penelitian

Pengumpulan data burung diawali dari stasiun 1, dengan teknik

pengamatan yaitu: 1) ditentukan stasiun pengamatan 1, pada kawasan tersebut

ditetapkan titik IPA untuk mengetahui jumlah jenis dan individu burung.

Jumlah titik IPA untuk stasiun 1 adalah sebanyak 2 titik IPA yang diberikan

nama titik IPA 1 dan 2. Jarak antara titik IPA 1 dengan titik IPA lainnya

adalah 200 m; 2) dilakukan pengamatan jenis burung dan individu burung

pada masing-masing titik IPA, dimulai dari titik IPA 1. Interval waktu

pengamatan pada 1 titik IPA adalah selama 10 menit, dilakukan pencatatan

serta didokumentasikan semua jenis dan jumlah individu burung yang

terdapat pada titik IPA 1; 3) setelah selesai pengamatan pada titik IPA 1

dilanjutkan pengamatan ke titik IPA 2, dengan mengikuti pada titik IPA 1,

____________ 80 Rahmawaty. dkk, Keanekaragaman Jenis Burung Pada Habitat Terbuka Dan Tertutup

Di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara :

Universitas Sumatera Utara,2006, h. 7.

Page 61: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

46

pengamatan dilakukan selama 7 hari dimulai pukul 07:30 WIB sampai pukul

18:00 WIB.81

Adapun prosedur penelitian yang penelitian lakukan dalam penelitian ini

ditempuh dalam dua tahap, yaitu :

1. Persiapan

a. Penelitian melakukan pengumpulan studi pustaka yang memuat

berbagai informasi tentang burung, baik persebaran, maupun

keanekaragaman jenis, serta deskripsi dari macam-macam jenis

burung yang terdapat diindonesia.

b. Penelitian melakukan identifikasi dan mencari informasi langsung

kelokasi penelitian mengenai kawasan yang akan di teliti, serta

membuat peta lokasi dan peta titik IPA (Induces Ponctuel

d’Abodance) yang digunakan saat penelitian dilapangan.

c. Penelitian melakukan persiapan dan pengumpulan alat serta bahan

yang digunakan saat pelaksanaan penelitian.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data

dilapangan dengan cara menggunakan kombinasi antara metode Line

transek adalah metode pengamatan dengan cara berjalan perlahan terus

menerus dan mencatat semua kontak di sepanjang kedua sisi jalur

perjalannya. Metode IPA (Induces Ponctuel d’Abodance) dilakukan

____________

81 Samsul Kamal, dkk., “ Keanekaragaman Jenis Burung Pada Perkebunan Kopi

Dikecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh “ Jurnal Biotek, Vol. 1. No.

2. (2013), h 73.

Page 62: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

47

dengan berjalan kesuatu tempat tertentu, memberi tanda dan selanjutnya

mencatat semua jenis burung yang ditemukan selama jangka waktu yang

telah di tentukan sebelumnya (10 menit) dengan jarak 200 meter, sebelum

bergerak ke titik selanjutnya.

3. Tahap Identifikasi Spesies

Penelitian diawali dengan melakukan survey penelitian, dimana dalam

survey penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap kondisi lokasi

penelitian. Survey penelitian ini dilakukan agar penelitian dapat

memperkirakan tempat yang representatif untuk melakukan penelitian.

Pemetaan lokasi penelitian dan pengamatan profil lokasi penelitian

untuk mengetahui karakteristik lokasi penelitian dilakukan saat survey.

Survey juga dilakukan dengan tujuan agar peneliti bisa melakukan

penelitian dengan tepat, menetukan titik pengambilan sampel, dan

pencuplikan sampel dalam skala kecil sebagai gambaran untuk penelitian

sebenarnya. Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan

penelitian. Pencuplikan dilakukan pada saat penelitian dengan metode line

transek dan IPA, dimana penelitian mengambil sampel di dalam line

transek jarak 200 meter pada setiap stasiun yang telah di tentukan.

Identifikasi sampel dilakukan dilapangan, sedangkan yang belum

diketahui spesiesnya dilakukan di laboraturium biologi jurusan pendidikan

biologi. Penelitian dilakukan di hutan Menggamat di Desa Arie Buluh.

Identifikasi hewan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas

(jati diri) suatu hewan, dalam hal ini tidak lain adalah menetukan nama

Page 63: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

48

yang benar dan tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi. Setiap orang

yang akan mengidentifikasi suatu hewan selalu menghadapi dua

kemungkinan yaitu.

a. Hewan yang diidentidikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu

pengetahuan, sudah ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam

sistem klasifikasi. Untuk identifikasi hewan yang tidak dikenal, tetapi

telah dikenal oleh ilmu pengetahuan, pada waktu itu tersedia beberapa

sarana, antara lain:

1. Menanyakan identitas hewan yang tidak dikenal kepada seorang

yang dianggap ahli dan mampu memberikan jawaban-jawaban

atas pertanyaan tersebut.

2. Memcocokan dengan gambar-gambar yang ada dalam buku flora

dan fauna atau manografi.

3. Menggunakan kunci identifikasi hewan menggunakan lembar

spesies.

b. Hewan yang diidentifikasi itu belum dikenal oleh dunia ilmu

pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan

hewan itu berturut-turut di masukkan dalam kategori yang mana.82

____________ 82 Melisa, “ Inventarisasi Jenis-Jenis Jamur Kelas Basidiomycetes Di Kawasan Hutanair

Terjun Sampulan Kelurahan Muara Tuhup Kabupaten Murung Raya, Skripsi, Palangka Raya:

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya, 2012, h, 11-12.

Page 64: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

49

G. Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah spesies dan

jumlah individu burung yang terdapat di setiap jalur dan titik pengamatan

yang telah di tentukan.

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

dengan cara menghitung indeks keanekaragaman Shannon-Winner dengan

formula. menentukan nilai keanekaragaman spesies burung dengan rumus:

1. Indeks Keanekaragaman

Ĥ= - ∑ Pi ln Pi

Dimana

Keterangan:

Ĥ: Indeks keanekaragaman spesies

N: Jumlah individu seluruh spesies

ni: Jumlah individu spesies ke-i

Pi: Jumlah proporsi kelimpahan satwa spesies ke-i

ln: Logaritma natural

Jika satu komunitas hanya memilik satu spesies maka Ĥ = 0. Makin

tinggi niali Ĥ menunjukan jumlah spesies makin tinggi dan semakin tinggi

kelimpahan relatifnya.83

Tinggat keanekaragamn dianalisis dengan

ketentuan menurut krebs (1985) yaitu, apabila Ĥ˃ 3 indeks

____________ 83

Samingan Tjahjono,E.P,Dasar-Dasar Ekologi,(Yogyakarta:Edisi Ketiga Gadjah

Mada University Press,1998. H 6.

Page 65: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

50

keanekaragaman tinggi, apabila Ĥ 2-3 indeks keanekaraman sedang, dan

apabila Ĥ ˂ 2 indeks keanekaragaman rendah.84

2. Analisis Uji Kelayakan

Analisis uji kelayakan melalui aspek-aspek uji kelayakan meliputi

komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikan dan

pengembangan. Untuk mengetahui kelayakan media hasil penelitian

digunakan formulasi sebagai berikut:

P =

× 100

Keterangan :

P = Tingkat keberhasilan

Kategori kelayakan media pembelajaran berikut ini:

0 – 40 % = kurang layak

41 – 60 % = cukup layak

61– 80 % = layak

81– 100 % = sangat layak.85

____________

84 Krebs, CJ,Ekology The Exsperimental Analisys Of Distribusi And Abudance

(Newyork:Harper Internasional 1990), h .53

85 Windu Erhansyah, dkk., “Pengembangan Web Sebagai Media Penyampaian Bahan

Ajar dengan Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan pada Organ Tumbuhan”, Jurnal UNESA,

(2012), h. 24.

Page 66: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Spesies-Spesies Burung yang Terdapat di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Sealatan

Berdasarka penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah burung yang

terdapat di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh terdiri dari 30

spesies dari 21 Famili. Diantaranya merupakan spesies yang dilindungi pemerintah dalam

UU No. 7 tahun 1999.

Beberapa spesies burung yang terdapat dikawasa Hutan Menggamat Kabupaten Aceh

Selatan kawasan Desa Arie Buluh seperti Lophozosterops javanicus, Oriolus chinensis dan

lain sebagainya. Hasil lengkap data penelitian tentang keanekaragaman burung di kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan kawasan Desa Arie Buluh

dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Spesies-Spesies Burung Yang Terdapat di kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan

No Famili Spesies Jumlah

individu

Status

konservasi Nama Daerah Nama latin

1. Columbidae Punai gading

Punai timor

Perkutut jawa

Treron vernans L

Treron psittaceus

Geopelia striata

8

6

12

TL

TL

TL

2. Aegithinidae Cipoh Aegithina tiphia 7 TL

3. Capitonidae Takur api Psilopogon

pyrolophus 5 TL

4. Picidae Pelatuk muka

kelabu

Caladi tilik

Caladi balacan

Picus canus

Dendrocopos

moluccensis

Dendrocopos

4

2

4

DL

TL

TL

Page 67: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

52

Canicapillus

5. Dicruridae Srigunting bukit Dicrurus remifer 11 DL

6. Falconidae alap-alap capung Microhierax

fringillarius 9 TL

7. Zosteropidae Opior Lophozosterops

javanicus 24 TL

8. Nectariniida

e

Madu kelapa

Pijantung

Anthreptes

malacensis

Arachnothera

longirostra

13

18

DL

TL

9. Laniidae Cendet Lanius schach 4 TL

10. Bucerotidae Rangkong badak

Rangkong papan

Buceros rhinoceros

Buceros bicornis

2

3

DL

DL

11. Pynonotidae Cucak rawa aceh

Merbah cerucuk

Pycnonotus

zeylanicus

Pycnonotus

goiavier

14

6

TL

TL

12. Oriolidae Kupudang kuduk

hitam

Oriolus chinensis 1 TL

13. Chloropseid

ae

Cica daun Chloropsis

sonnerati 7 TL

14. Muscicapida

e

Murai batu

Kacer poci

Sikatan belang

Copsychus

malabariricus

Copsychus saularis

Ficedula

westermanni

2

21

3

DL

TL

TL

15. Meropidae Kirik-kirik senja Merops

leschenaulti 7 DL

16. Cisticolidae Perenjak kepala

merah

Prinia familiaris 6 TL

17. Psittacidae Serindit paruh

merah

Loriculus exilis 17 DL

18. Campephagi

dae

Kepudang sungu

belang

Coracina bicolor 1 TL

19. Megalainida

e

Takur tutu Megalaima

armillaris 4 TL

20. Corvidae Tangkar uli

kalimantan

Dendrocitta

occipitalis 3 TL

21. Sylvidae Cikrak kutup Phylloscopus

borealis 5 TL

Sumber: penelitian 2020

Keterangan: DL : Dilindungi

TL : Tidak dilindungi

Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa ditemukan sebanyak 30 spesies burung yang terdiri

dari 228 individu. Jenis burung yang ditemukan didominasi oleh spesies burung opior (

Lophozosterops javanicus) dengan jumlah individu sebanyak 24 individu, burung kecer poci

(Copsychus saularis) dengan jumlah sebanyak 21 individu, Serindit paruh merah (Loriculus

Page 68: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

53

exilis) dengan jumlah sebanyak 17 individu. Komposisi famili dari setiap spesies burung yang

terdapat di kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten

Aceh Selatan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Komposisi Jumlah Persentase Famili Burung Yang Terdapat Di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan

Berdasarkan Gambar 4.1. dapat dijelaskan bahwa terdapat 21 famili yang

ditemukan di kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten

Aceh Selatan yang di dominasi persentase yang paling banyak adalah oleh Columbidae 14%,

Picidae 14%, Muscicapidae14%. Masing-masing famili tersebut terdiri dari 3 jenis burung

dan yang sedang terdapat persentase oleh Nectariniidae 10%, Bucerotidae 10%, Pynonotidae

10%. Masing- masing tersebut terdapat 2 spesies burung yang selebihnya itu paling sedikit

terdapat 5% masing-masing terdapat 1 jenis burung. Komposisi data grafik berdasarkan

stasiun pengamatan yang terdapat di kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa

Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Gambar 4.2

Columbidae; 14%

Picidae; 14%

Muscicapidae;

14%

Nectariniidae;

10%

Bucerotidae; 10%

Pynonotidae; 10%

Aegithinidae; 5% Capitonidae; 5% Dicruridae; 5%

Falconidae; 5%

Zosteropidae; 5%

Laniidae; 5%

Oriolidae; 5%

Chloropseidae;

5%

Meropidae; 5%

Cisticolidae; 5%

Psittacidae; 5%

Campephagidae;

5%

Megalainidae; 5% Corvidae; 5% Sylvidae; 5%

Page 69: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

54

Gambar 4.2 Komposis Data Grafik Berdasarkan angka 13, 7, dan 10 jumlah spesies burung

per Stasiun Pengamatan Yang Terdapat Di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat

Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan Gambar 4.2. dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga stasiun pengamatan

yang terdapat di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabupaten Aceh Selatan yang mana pada stasiun satu terdapat 13 spesies burung diantaranya

burung punai gading (Treron vernans L), burung cipoh (Aegithina tiphia), burung takur api

(Psilopogon pyrolophus), burung pelatuk muka kelabu (Picus canus), burung srigunting bukit

(Dicrurus remifer), burung caladi tilik (Dendrocopos moluccensis), burung alap-alap capung

(Microhierax fringillarius), burung opior (Lophozosterops javanicus), burung madu kelapa

(Anthreptes malacensis),burung cendet (Lanius schach), burung rangkong badak (Buceros

rhinoceros), burung cucak rawa aceh (Pycnonotus zeylanicus),burung pijantung

(Arachnothera longirostra).

Pada stasiun dua terdapat 7 spesies burung diantaranya burung kepudang kuduk hitam

(Oriolus chinensis), burung cica daun (Chloropsis sonnerati), burung murai batu (Copsychus

malabariricus), burung kacer poci (Copsychus saularis), burung kirik-kirik senja (Merops

leschenaulti),burung punai timur (Treron psittaceus),burung perenjak kepala merah (Prinia

13

7

10

0

2

4

6

8

10

12

14

stasiun 1 (perkebunan) stasiun 2 (hutan primer) stasiun 3 (kawasan tambang emas)

Page 70: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

56

(a) (b)

Gambar 4.3 Punai Gading (Treron vernans)86

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding87

Klasifikasi Treron vernans adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbiformes

Famili : Columbidae

Genus : Treron

Spesies : Treron vernans88

b. Punai Timor ( Treron psittaceus)

Burung ini ditemukan penelitian saat sedang bertengger di pohon. Pada habitat

hutan seunder dan perkebunan. Tubuh berukuran besar bewarna hijau, termasuk mahkota,

tenggorokan dan tunggir hijau kuning lebih terang. Burung punai timur memiliki bulu yang

bewarna warni ekor yang lebih panjang. Aktifitas makan burung punai lebih banyak

dilakukan secara kelompok dengan mendatangi pohon yang sedang berbuah punai timor

(Treron psittaceus) dan dilihat pada Gambar 4.4.

______________

86 Foto Penelitian 2020.

87 Jhon Mackinnon, Burung-Burung di Sumatra, Jawa, Bali Dan Kalimantan. Puslitbang- LIPI: Jakarta.

2000. h, 32

88 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources,

http://www.iucredlist.org, diakses pada tanggal 13 februari 2020.

Page 71: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

57

(a) (b)

Gambar 4.4 Punai Timor (Treron psittaceus)89

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding90

Klasifikasi Treron psittaceus adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbiformes

Famili : Columbidae

Genus : Treron

Spesies : Treron psittaceus91

c. Perkutu Jawa (Geopelia satriata)

Burung perkutut jawa dapat menempati habitat seperti perkebunan, dan padang

alang-alang, makanan yang dapat dimakan berupa biji-bijian seperti jagung, padi, dan lain

sebagainya. Tubuhnya berukuran sedang dengan corak warna yang indah, bentuk kepala

kecil, bulat dan bewarna abu-abu, paruh runcing panjang dan bewarna biru keabu-abuan,

bentuk mata kecil dan bulat dengan iris biru keabu-abuan, bagian leher agak panjang dan

ditumbuhi bulu-bulu halus, badan berukuran kecil, bergaris rapat pada tengkuk dan sisi tubuh,

______________

89 Hasil Penelitian 2020

90 Kompasiana.com /Neno1069/Punai-Timur-Burung-Cantik-Yang-Terancam-Punah, Diakses pada

tanggal 23 februari 2020, dari situs : http://www.kompasiana.com.

91 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources., Diakses pada tanggal 23

februari 2020, dari situs : http://www.iucnredist.org.

Page 72: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

58

badannya ditutupi bulu yang bewarna merah keabu-abuan. Burung perkutut jawa (Geopelia

satriata) dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.5 Perkutut Jawa (Geopelia satriata)92

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding93

Klasifikasi Geopelia satriata adalah sebagai berikut.

Kindom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbiformes

Famili : Columbidae

Genus : Geopelia

Spesies : Geopelia satriata94

2. Famili Aegithinidae

a. Cipoh kacat ( Aeghithina thipia)

Burung cipoh kacat (Aeghithina thipia). Burung cipoh kacat menempati habitat

yang jauh dengan permukiman seperti di perkebunan, dan hutan sekunder, makanan yang bisa

dimakan seperti serangga kecil dan juga buah-buahan kecil. Tubuhnya berukuran sedang

kurang lebih sekitar 14 cm, bagian kepala, punggung, dan ekornya bewarna hijau zaitun,

______________

92 Hasil Penelitian 2020

93 John Mackinnon. Burung-Burung Di Sumatera, Jawa, Bali Dan Kalimantan. Puslitbang- LIPI:

Jakarta. 2000, h. 34. 94

International union for conservation of nature and natural resources, http://www.iucnredlist.org,

diakses pada tanggal 23 februari 2020.

Page 73: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

59

bagian tenggorokan, dada perut, hingga tunggir bewarna kuning cerah, bagian sayapnya

terdapat garis lurus yang bewarna hitam, kuning, dan putih cerah, paruhnya bewarna hitam.

Burung cipoh kacat (Aeghithina thipia) dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.6 Burung Cipoh Kacat (Aeghithina thipia)95

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding96

Klasifikasi Aeghithina thipia adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Aeghithinidae

Genus : Aeghithina

Spesies : Aeghithina thipia97

3. Famili Capitonidae

a. Takur Api ( Psilopogon pyrolophus)

Burung Takur api ( Psilopogon pyrolophus), kelompok burung yang memiliki

kebiasaan duduk diam untuk waktu yang lama dipuncak pohon, mengeluarkan suara monoton

keras dan berulang-ulang. Memiliki warna utama yang hijau terang, sehigga tersamar dengan

______________

95 Hasil Penelitian 2020

96 Samsul Kamal dkk, “Spesies Burung Pada Beberapa Tipe Habitat Di Kecamatan Lhoknga Kabupaten

Aceh Besar” Jurnal Biotik. Vol. 4. No.1. 2016,h 15-32

97 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 74: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

60

lingkungannya. Diindonesia terdapat 16 jeni, dan empat jenis diantaranya terdapat di

HRGMK. Jenis ini berukuran sedang (26cm), bewarna hijau. Paruh krem, pita kuning pada

dada dibatasi oleh garis hitam dibawahnya. Terdapat seikat rambut jingga terang diatas paruh.

Kepala berhiaskan warna hitam, hijau, abu-abu dan ungu muda. Remaja: bewarna lebih buram

dengan mahkota zaitun. Suara seperti tonggeret berdengung dalam nada yang meninggi dan

dipercepat sebelum berhenti mendadak. Burung Takur api ( Psilopogon pyrolophus) dapat

dilihat pada Gambar 4.7 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.7 Burung Takur Api ( Psilopogon pyrolophus)98

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding99

______________

98 Foto Penelitian 2020

99 Bambang S. Antoko. Sekilas Potensi Burung Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Aek

Nauli, Sumatera Utara: Kementerian Kehutanan. 2013, h. 24.

Page 75: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

61

Klasifikasi Psilopogon pyrolophu adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Piciformes

Famili : Capitonidae

Genus : Psilopogon

Spesies : Psilopogon pyrolophu100

4. Famili Picidae

a. Pelatuk Muka Kelabu (Picus canus)

Burung ini terlihat pada saat penelitian bewarna merah berpadu dengan hitam

bertabur putih. Bagian dorsal burung ini bewarna merah, sedangkan bagian ventral dan sisi

kiri kanan bewarna hitam bertitik putih. Burung ini memiliki jambul yang pendek pada bagian

kepala bewarna merah dan kelabu dibagian samping paruhnya. Paruh burung ini bewarna abu-

abu dan kaki bewarna hijau tua. Burung ini ditemukan sedang bertengger diatas pohon

durian.

Mackinnon menyatakan burung ini berukuran agak besar sekitar 32 cm, bewarna

kemerahan. Mahkota pada burung jantan bewarna merah sedangkan burung betina bewarna

hitam. Bagian leher, ekor dan sayap bewarna hitam, sedangkan bulu pada muka burung ini

bewarna abu-abu khas. Tubuh bagian atas kemerahan, tubuh bagian bawah merah kekuningan

bulu primer hitam bergaris putih. Iris bewarna coklat, paruh hijau gelap seperti batu dan kaki

abu-abu.101

Burung Pelatuk muka kelabu (Picus canus) dapat dilihat pada Gambar 4.8

______________

100 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources,

http://www.iucnredlist,org. Diakses pada tanggal 23februari 2020

101 Mackinnon , burung-burung...,h.359

Page 76: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

62

(a) (b)

Gambar 4.8 Burung Pelatuk Muka Kelabu (Picus canus)102

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding103

Klasifikasi Picus canus adalah sebagai berikut.

Kindom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Piciformes

Famili : Picidae

Genus : Picus

Spesies : Picus canus104

b. Caladi Tilik (Dendrocopos moluccensis)

Burung ini terlihat pada saat penelitian bewarna coklat campur putih. Bagian

kepala ditutupi oleh bulu bewarna coklat dengan alis mata bewarna putih. Tubuh bagian

dorsal coklat berpadu putih sedangkan bulu pada bagian ventral lebih keputih - putihan.

Burung ini memiliki paruh bewarna hitam dan kakihijau kehitaman. Burung ini ditemukan

dalam kelompok kecil dan bertengger di pohon jati.

______________

102 Foto penelitian 2020

103 ttp://www.google.co.id/search?q=burung+pelatu+muka+kelabu, diakses pada tanggal 23 februari

2020.

104 Mackinnon , burung-burung...,h.51

Page 77: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

63

Mackinnon menyatakan burung ini berukuran kecil sekitar 13 cm, bewarna hitam

dan putih. Topi coklat gelap, tubuh bagian atas bewarna coklat berintik putih. Tubuh bagian

bawah putih kecoklatan dan bercoret hitam. Sisi muka putih dengan bercak abu-abu. Burung

jantan memiliki garis merah tipis di belakang mata. Iris merah, paruh atas hitam dan paruh

bawah abu-abu dan kaki bewarna hijau.105

Burung Caladi tilik (Dendrocopos moluccensis)

dapat dilihat pada Gambar 4.9.

(a) (b)

Gambar 4.9 Burung Caladi Tilik (Dendrocopos moluccensis)106

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding107

Klasifikasi Dendrocopos moluccensis adalah sebagai berikut.

Kindom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Piciformes

Famili : Picidae

Genus : Dendrocopos

Spesies : Dendrocopos moluccensis108

c. Caladi Balacan (Dendrocopus Canicapillus)

Spesies burung ini di jumpai di lokasi penelitian pada saat burung tersebut

bertengger di pohon keluwih, burung jenis ini berukuran kecil (15 cm), berstrip hitam dan

______________

105 Mackinnon , burung-burung...,h.253

106 Foto Penelitian 2020

107 Hbw.com,Jurnal Spesies Burung PDF, Diakses pada tanggal 23 februari 2020 108 Mackinnon , burung-burung...,h.50

Page 78: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

64

putih. Tanpa warna merah padabagian bawah, mahkota abu-abu. Jantan: coretan merah diatas

dan dibelakang mata. Tersapu jingga kuning pada dada, perut bercoretan kehitaman. Iris

coklat keputih-putihan, paruh abu-abu, kaki abu-abu kehijauan. Burung Caladi Balacan

(Dendrocopus Canicapillus) dapat dilihat pada Gambar 4.10.

(a) (b)

Gambar 4.10 Burung Caladi Balacan (Dendrocopus Canicapillus)109

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding110

Klasifikasi Dendrocopos Canicapillus adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Piciformes

Famili : Picidae

Genus : Dendrocopos

Spesies : Dendrocopos Canicapillus111

______________

109 Foto Penelitian 2020

110 Sudarno,dkk” Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal Pada Kawasan Hutan Lindung Gunung

Ambawang Di Desa Sungai Deras Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat” Tanjung Pura: Fakultas Kehutanan

Universitas Tanjung Pura.2007. h, 79-81.

111

International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 79: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

65

5. Famili Dicruridae

a. Srigunting Bukit (Dicrurus remifer)

Burung srigunting bukit dapat menempati habitat seperti hutan sekunder, hutan primer

dan perkebunan. Memiliki bulu hitam mengkilab, bulu ekor terluar sangat panjang. Bagian

atas paruh terdapat seberkas bulu-bulu pendek. Berdasarkan buku john mackinnon, burung

srigunting bukit berukuran sedang (26 cm tanpa raket) bewarna hitam mengkilab dengan ekor

terluar sangat panjang dan membentuk raket diujungnya. Ekor berbentuk seperti raket

melebar hanya disisi sebelah luar dan berpilin. Jambul berupa perpanjangan bulu di mahkota

burung dewasa tidak terlihat jelas didalam hutan, memiliki paruh bewarna hitam dan kaki

hitam. Memburu serangga umumnya tinggal dihutan dengan ketinggian 700m,dan kebiasaan

mendiami hutan primer, sekunder, rawa dan mangrove. Burung Srigunting bukit (Dicrurus

remifer) dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.11 Burung Srigunting Bukit (Dicrurus remifer)112

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding113

______________

112 Foto penelitian 2020

113 www.kutilangindonesia.com, Diakses tanggal 23 fenruari 2020 , dari situs:

http://www.kutilang.or.id.

Page 80: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

66

Klasifikasi Dicrurus remifer adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Dicruridae

Genus : Dicrurus

Spesies : Dicrurus remifer114

6. Famili Falconidae

a. Burung Alap-Alap Capung (Microhierax fringillarius)

Spesies burung ini dijumpai dilokasi penelitian, burung jenis ini berukuran 15 cm,

tubuh bagian atas hitam, dengan bintik-bintik putih pada bulu sekunder paling dalam. Dada

putih. Perut merah karat, paha hitam, sisi muka dan penutup telinga hitam, dikelilingi garis

atau bercak putih, iris coklat gelap, paruh abu-abu, kaki abu-abu, suara keras, teriakan tinggi

dan cepat berulang-ulang. Burung alap-alap capung (Microhierax fringillarius) dapat lihat

pada Gambar 4.12 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.12 Burung Alap-Alap Capung (Microhierax fringillarius)115

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding116

______________

114 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

115 Foto penelitian 2020

116 Hariato et al. Buku Informasi Burung Pemangsa (Raptor) Di Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango. Cianjur: Tanamn Nasional Gunung Gede Pangrango,2009, h. 47

Page 81: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

67

Klasifikasi Microhierax fringillarius adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Falconiformes

Famili : Falconidae

Genus : Microhierax

Spesies : Microhierax fringillarius117

7. Famili Zosteropidae

a. Burung Opior Jawa Barat (Lophozosterops javanicus frontalis)

Burung ini ditemukan waktu penelitian bewarna hijau, pada bagian abdomen bewarna

kuning. Burung opior jawa barat memiliki warna bu-abu dari bagian leher sampai kebagian

kepala. Sayap bewarna hijau campur hitam, ekor didominasi oleh warna coklat kehitaman.

Paruh bewarna hitam bola mata warna merah tidak penuh dan kaki bewarna hitam. Burung ini

ditemukan sedang bertengger di ranting pohon cengkol.

Mackinnon menyebutkan, burung ini berukuran besar sekitar 13 cm, bewarna zaitun

buram. Kepala, leher dan dada burung opior jawa barat bewarna abu-abu, tubuh bagian dorsal

bewarna hijau kekuning-kuningan. Abdomen dari burung ini bewarna kuning pucat, paruh

dan kaki burung ini bewarna hitam.118

Gambar burung opior jawa barat (Lophozosterops

javanicus frontalis) dapat dilihat pada Gambar 4.13.

______________

117 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 118 Mackinnon , burung-burung...,h.417

Page 82: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

68

(a) (b)

Gambar 4.13 Burung Opior Jawa Barat (Lophozosterops javanicus frontalis)119

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding120

Klasifikasi Lophozosterops javanicus frontalis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Zosteropidae

Genus : Lophozosterops

Spesies : L. javanicus frontalis121

8. Famili Nectariniidae

a. Burung Madu Kelapa (Antreptes malacensis)

Burung madu kelapa dapat menempati habitat seperti perkebunan kelapa, dan hutan

primer,sekunder, makanan yang dapat dimakan berupa rumput-rumputan, pisang, dan

berbagai bunga lainnya. Tubuhnya terdapat warna hijau kemilauan dibagian mahkota, kepala,

dan punggung, bagian pipi, dagu, dan tenggorakan memiliki bulu bewarna coklat hitam,

bagian dada, perut, hingga pangkal ekor bewarna kuning cerah, bagian sayap, tunngir, dan

bagian atas ekor bewarna ungu. Adapun yang betina bewarna hijau zaitun pada bagian atas

______________

119 Foto Penelitian 2020

120 Hbw.com, Jurnal Spesies Burung PDF, Diakses pada tanggal 23 februari 2020

121 Mackinnon , burung-burung...,h.86

Page 83: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

69

tubuhnya dan bewarna kuning cerah pada bagian bawah tubuhnya, burung madu kelapa

memiliki ukuran tubuh berkisar 13 cm.122

Burung madu kelapa (Antreptes malacensis) dapat

dilihat pada Gambar 4.14 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.14 Burung Madu Kelapa (Antreptes malacensis)123

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding124

Klasifikasi Antreptes malacensis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Nectarinidae

Genus : Antreptes

Spesies : Antreptes malacensis125

b. Burung Pijantung Kecil (Arachnothera longirostra)

Spesies burung ini merupakan penghisap madu dari anggota keluarga Nectariniidae

terdapat di hutan menggamat selama penelitian. Terdapat juga dihutan lembab di selatan dan

tenggara asia. Memiliki kebiasaan terbang sambil mengeluarkan suara teriakan, berukuran

sedang (17 cm), bewarna zaitun dan kuning. Tubuh bagian atas hijau zaitun, tubuh bagian

______________

122 Asep Ayat, Buku Panduan Lapangan Burung-Burung Agroforest Di Sumatra, (Sinadang Barang:

ICRAF,2011,h. 82

123 Foto penelitian 2020

124 Hbw.com, Jurnal Spesies Burung PDF, Diakses pada tanggal 23 februari 2020

125 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 84: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

70

bawah kuning. Dikenali dari bercak kuning di pipi dan lingkar mata, iris coklat, paruh agak

hitam, kaki coklat pucat. Suara nada tinggi pada waktu terbang, kebiasaan suka mengunjungi

pohon berbunga ditepi hutan, disemak belukar sekunder, dab taman. Burung pijantung kecil

(Arachnothera longirostra) dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.15 Burung Pijantung Kecil (Arachnothera longirostra)126

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding127

Klasifikasi Arachnothera longirostra adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Nectarinidae

Genus : Arachnothera

Spesies : Arachnothera longirostra128

9. Famili Laniidae

a. Burung Cendet (Lanius schach)

Burung ini memiliki habitat asli di hutan, terutama di pepohonan tinggi. Makanan yang

disukai adalah biji bijian, serangga, dab buah. Panjang tubuhnya 20-25 cm. Paruhnya

______________

126 Foto Penelitian 2020

127 Siti Nuramaliati, “Divergensi DNA Mitokondria Pada Burung Pijantung Kecil (Arachnothera

Longirostra) Dari Indonesia” Jurnal Biologi Indonesia. Vol. 13. No. 2. 2017, h. 203-205.

128 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 85: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

71

membentuk kait dibagian ujung, serupa dengan burung falkon, cendet juga memiliki tungkai

yang kuat dan cakar yang tajam yang dipergunakan untuk mencekram mangsanya diudara,

sayap yang pendek dan bulat dan menyandang batang bulu sayap, bulu sayap luar primer dan

ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai kemudi ketika cendet sedang

berterbang. Burung cendet (Lanius schach) dapat dilihat pada Gambar 4.16 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.16 Burung Cendet (Lanius schach)129

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding130

Klasifikasi Lanius schach adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Laniidae

Genus : Lanius

Spesies : Lanius schach131

______________

129 Foto Penelitian 2020

130 Siti Astuti,” Respons Fungsional Burung Pentet (Lanius Sp.) Terhadap Belalang Kembara (Locusta

Migratoria Manilensis)” Jurnal Perlindungan Tanaman Nasional. Vol. 15. No. 2. 2009, h. 96-98.

131 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 86: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

72

10. Famili Bucerotidae

a. Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros)

Berukuran sangat besar (110cm), bewarna hitam dan putih. Paruh dan tanduk besar

diatas paruh bewarna merah-kuning. Ekor putih mencolok dengan garis hitam lebar

melintang. Kepala,punggung,sayap dan dada hitam perut dan paha putih,iris putih sampai biru

(betina) atau merah (jantan), kulit, sekitar mata abu-abu gelap, paruh kuning berpangkal

merah dengan tanduk melengkung keatas kaki abu-abu kehijauan,suara raungan kasar.

Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) dapat dilihat pada Gambar 4.17 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.17 Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros)132

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding133

Klasifikasi Buceros rhinoceros adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Coraciiformes

Famili : Bucerotidae

Genus : Buceros

Spesies : Buceros rhinoceros134

______________

132 Foto Penelitian 2020

133 Bambang S. Antoko. Sekilas Potensi Burung...,h. 10

134 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 87: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

73

b. Burung Rangkong Papan (Buceros bicornis)

Burung rangkong papan (Buceros bicornis), menempati habitat seperti didaerah hutan

hujan tropis, perbukitan, dan pegunungan, makanan yang dapat dimakan seperti buah-buahan,

hewan vertebrata, dan juga hewan invertebrata. Tubuhnya terlihat besar berukuran mencapai

kisaran 160cm, memiliki warna bulu kehitaman, tandunya berwarna kuning hitam diatas

paruh, paruhnya besar panjang dengan warna kuning, kulit mukanya bewarna hitam dengan

bulu leher bewarna coklat, bulu ekor bewarna putih dengan garis hitam tebal ditengah,tandok

burung rangkong papan berongga dan tidak padat,paruhnya sedikit bengkok dan berukuran

besar, bagian atas paruhnya bewarna kuning dan bagian bawah bewarna kuning

keputihan,ukuran jantan lebih besar dari pada betina. Burung rangkong papan (Buceros

bicornis) dapat dilihat pada Gambar 4.18 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.18 Burung Rangkong Papan (Buceros bicornis)135

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding136

______________

135 Foto Penelitian 2020

136 Jhon Mackinnon, Burung-Burung di...,h. 47

Page 88: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

74

Klasifikasi Buceros bicornis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Coraciiformes

Famili : Bucerotidae

Genus : Buceros

Spesies : Buceros bicornis137

11. Famili Pynonotidae

a. Burung Cucak Rawa Aceh (Pycnonotus zeylanicus)

Cucak rawa panjang tubuh dari kepala sampai ekor sekitar 28-29 cm bagian atas

kepala dan penutup telinganya bewarna coklat orange. Punggung bewarna coklat olip

bergaris-garis putih dada berwarna abu-abu, bergaris putih, perut berwarna abu-abu, penutup

dibawah ekor berwarna kuning sedangkan sayap ekor bewarna coklat kehijauan. Mata

bewarna kemerah-merahan paruh berwarna hitam, kaki berwarna coklat tua. Burung cucak

rawa aceh (Pycnonotus zeylanicus) dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.19 Burung Cucak Rawa Aceh (Pycnonotus zeylanicus)138

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding139

______________

137 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 138 Foto Penelitian 2020

139 Dini Ayu Lestari,”Teknik Penangkaran Dan Kualitas Suara Cucak Rawa Aceh (Pycnonotus

Zeylanicus)” Bogor: Fakultas Kehutanan, 2014, h. 12

Page 89: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

75

Klasifikasi Pycnonotus zeylanicus adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Pycnonotidae

Genus : Pycnonotus

Spesies : Pycnonotus zeylanicus140

b. Burung Merbah Cerucuk (Pycnonotus goiavier)

Burung merbah cerucuk dapat menempati habitat seperti perkebunan, persawahan, dan

hutan sekunder, makanan yang dapat dimakan berupa serangga, cacing, ulat, dan buah-

buahan. Burung merbah cerucuk tubuhnya memiliki beberapa warna bulu yang berbeda-beda,

bagian atas kepala, sayap, punggung dan iris mata berwarna coklat, bagian bawah tubuh yang

meliputi pipi, dagu, tenggerokan, dada, perut hingga bagian atas tunggir bewarna putih keabu-

abuan, paruh dan kakinya bewarna hitam gelap, ekornya berukuran agak panjang. Burung

merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier) dapat dilihat pada Gambar 4.20 berikut:

(a) (b)

Gambar 4.20 Burung Merbah Cerucuk (Pycnonotus goiavier)141

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding142

______________

140 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 141 Foto Penelitian 2020

142 John mackinnon, burung-burung di..., h. 59

Page 90: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

76

Klasifikasi Pycnonotus goiavier adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Pycnonotidae

Genus : Pycnonotus

Spesies : Pycnonotus goiavier143

12. Famili Oriolidae

a. Burung Kupudang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis)

Burung kepodang kuduk hitam dapat menempati beberapa habitat seperti hutan

terbuka, taman, pedesaan, dan hutan manggrove, makanan yang dapat dimakannya berupa

buah-buahan, dan serangga. Tubuhnya berukuran sedang kurang lebih berkisaran (26cm).

Secara umum tubuhnya bewarna hitam dan kuning dengan strip hitam melewati mata dan

tengkuk. Burung betina lebih buram dengan punggung kuning zaitun. Burung remaja bewarna

hitam, tubuh bagian bawah keputih putihan dengan burik hitam. Iris bewarna merah, paruh

merah jambu, dan kaki berwarna hitam. Burung kupudang kuduk hitam (Oriolus chinensis)

dapat dilihat pada Gambar 4.21 sebagai berikut:

______________

143 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 91: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

77

(a) (b)

Gambar 4.21 Burung Kupudang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis)144

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding145

Klasifikasi Oriolus chinensis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Oriolidae

Genus : Oriolus

Spesies : Oriolus chinensis146

13. Famili Chloropseidae

a. Burung Cica Daun (Chlorosis chichenensis)

Burung cica daun menempati habitat seperti hutan tropis, hutan sekunder, dan hutan-

hutan lebat pepohonan, makanan yang dapat dimakan seperti serangga dan buah-buahan yang

kecil seperti buah kersen. Tubuhnya kurang lebih berkisar sekitar 14-21 cm, secara dominan

tubuhnya memiliki bulu bewarna hijau, bulu bagian sayap bewarna hujau gelap, sedangkan

bagian samping dan bawah badannya berwarna hujau tua, bagian leher,pipi, dan atas kepala

______________

144 Foto Penelitian 2020 145 John Mackinnon, Burung-Burung di..., h. 62

146 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 92: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

78

berwarna kuning, wajah dan paruhnya berwarna hitam gelap, dan kaki berwarna hitam.

Burung cica daun (Chlorosis chichenensis) dapat dilihat pada Gambar 4.22 sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.22 Burung Cica Daun (Chlorosis chichenensis)147

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding148

Klasifikasi Chlorosis chichenensis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Chloroseidae

Genus : Chlorosis

Spesies : Chlorosis chichenensis149

14. Famili Muscicapidae

a. Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus)

Burung murai batu biasanya banyak ditemukan dikawasan hutan dengan pepohonan

rimbun tapi tidak terlalu tinggi, dan berada dekat dengan sumber air seperti suangi atau danau

yang digunakan oleh burung untuk mencari serangga, mandi, minum, dan mencari

pasangannya pada saat musim kawin. Burung murai batu cenderung memilih hutan sekunder

______________

147 Foto Penelitian 2020

148 John Mackinnon, Burung-Burung di..., h. 57

149 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 93: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

79

atau hutan alam yang rapat sebagai habitatnya. Burung murai batu merupakan kelompok

burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat mempertahankan wilayahnya. Burung

murai batu salah satu burung berkicau terbaik di dunia yang termasuk anggota turdidae.

Burung ini memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan

sangat bervariasi. Mempunyai pola penampilan warna yang beragam dan menarik, ukuran

tubuhnya rata-rata sedang, kepala bulat, kaki agak panjang, parunya runcing dan ramping, dan

sayapnya lebar. Burung murai batu (Copsychus malabaricus) dapat dilihat pada Gambar 4.23

sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.23 Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus)150

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding151

Klasifikasi Copsychus malabaricus adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Muscicapidae

Genus : Copsychus

Spesies : Copsychus malabaricus152

______________

150 Foto Penelitian 2020

151 Agung Dwi Saputro, Perilaku Burung Murai Batu (Copsychus Malabaricus) Siap Produksi,

Lampung: Fakultas Pertanian,2016,h.17-18

152 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 94: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

80

b. Burung Kecer Poci (Copsychus saularis)

Memiliki ukuran tubuh yang sedang, dengan bulu yang memiliki dua warna yaitu

hitam dan putih. Ditemukan saat bertengger di pohon pada habitat perkebunan. Burung kecer

poci memiliki ukuran tubuh yang sedang (20cm), memiliki warna bulu hitam dan putih,

burung jantan memiliki bulu pada bagian kepala, dada dan punggung bewarna hitam biru

bersinar. Burung kecer poci betina mirip dengan burung jantan, tetapi memiliki warna pada

bulu abu-abu buram bukan hitam, burung remaja mirip betina tetapi memiliki warna pada

bulu yang berbintik-bintik, memiliki paruh warna hitam dan kaki warna hitam.153

Burung

kecer poci (Copsychus saularis) dapat dilihat pada Gambar 4.24 sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.24 Burung Kecer Poci (Copsychus saularis)154

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding

Klasifikasi Copsychus saularis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Muscicapidae

Genus : Copsychus

Spesies : Copsychus saularis155

______________

153 Kutilang Indonesia, Diakses tanggal 23 fenruari 2020 , dari situs: http://www.kutilang.or.id. 154 Foto penelitian 2020

Page 95: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

81

c. Burung Sikatan Belang (Ficedula westermanni)

Burung ini terlihat pada saat penelitian bewarna hitam dibagian atas lehernya dan

berwarna putih dibagian abdomen, dada dan lehernya. Kepala burung sikatan belang berwarna

hitam, memiliki paruh berwarna hitam serta memiliki kaki berwarna hitam. Warna bulu sayap

dan ekor berwarna hitam.

Mackinnon menyebutkan, burung ini berukuran kecil sekitar 11 cm, burung jantan

bewarna hitam dan putih sedangkan burung betina bewarna coklat dan putih. Burung

berwarna hitam dibagian atas mata, garis sayap, pinggir ekor, dan bewarna putih dibagian

ventral tubuhnya. Burung betina berwarna putih dibagian dorsal.

Ekor berwarna putih keabu-abuan, tubuh bagian ventral berwarna putih, ekornya

berwarna kemerah-merahan. Burung remaja memiliki sedikit perbedaan yaitu berwarna coklat

campur putih atau kuning kecoklatan.156

Burung sikatan belang (Ficedula westermanni) dapat

dilihat pada Gambar 4.25 sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.25 Burung Sikatan Belang (Ficedula westermanni)157

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding158

155 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 156 Mackinnon, Burung-Burung..., h.371.

157 Foto Penelitian 2020

Page 96: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

82

Klasifikasi Ficedula westermanni adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Muscicapidae

Genus : Ficedula

Spesies : Ficedula westermanni159

15. Famili Meropidae

a. Burung Kirik-Kirik Biru (Merops viridis)

Burung ini di temukan pada saat mencari makanan di habitat hutan primer dan

bertengger di atas pohon. Tubuh bagian bawah memiliki bulu bewarna putih dan biru cerah.

Bulu pada bagian atas tubuh sampai ekor terdapat garis berwarna biru. Memiliki paruh yang

panjang dan runcing berwarna hitam. Bulu pada bagian leher berwarna biru cerah.

Berdasarkan pernayataan john mackinnon dalam bukunya, burung kirik-kirik biru berukuran

sedang (28cm), burung dewasa memiliki bulu mahkota dan mantel coklat, strip mata hitam,

bulu sayap hijau kebiruan, tangir dan ekor berpita biru pucat, tubuh bagian bawah berbulu

hijau pucat dengan bagian leher berwarna biru mencolok. Burung remaja tidak ada

perpanjangan bulu ekor, kepala dan mantel hijau, memiliki paruh hitam dan kaki abu-abu atau

coklat. Menyukai lapangan terbuka dan pepohonan di daerah yang rendah. Berkelompok pada

tempat di daerah berbiak di daerah berpasir, dan kadang-kadang menyambar serang dari

permukaan air atau tanah.160

Burung kirik-kirik biru (Merops viridis) dapat dilihat pada

Gambar 4.26 sebagai berikut :

158 Hbw.com, Jurnal Spesies Burung PDF, diakses pada tanggal 23 februari 2020

159 Mackinnon, Burung-Burung..., h.77.

160 Jhon Mackinnon, Burung-Burung..., h. 230

Page 97: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

83

(a) (b)

Gambar 4.26 Burung Kirik-Kirik Biru (Merops viridis)161

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding

Klasifikasi Merops viridis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Coraciiformes

Famili : Meropidae

Genus : Merops

Spesies : Merops viridis162

16. Famili Cisticolidae

a. Burung Perenjak Kepala Merah (Prinia familiaris)

Burung perenjak kepala merah postur tubuhnya kecil dengan warna merah dikepala,

putih kusan didada dengan warna abu-abu gelap didada atas ketika burung ini dewasa. Burung

ini banyak dijumpai disawah, perkebunan, hutan kecil, rawa-rawa, pinggiran sungai yang

berpohon, karena sifatnya yang tidak terlalu liar dan mudah beradaptasi asal ada pepohonan

kecil dan juga makanan cukup tersedia. Perenjak jantan postur badan biasanya lebih panjang

______________

161 Foto Penelitian 2020

162 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 98: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

84

dan ramping, bulunya berwarna lebih tegas, paruh bagian bawah berwarna hitam total dan

berwarna kuning atau putih dengan ujung bawah paruh berwarna hitam. Perenjak betina

postur badan lebih pendek dan agak gemuk atau melebar, bulu sedikit lebih kusam atau

kurang cerah, paruhnya berwarna kuning atau putih baik ketika dewasa maupun ketika masih

anakan. Burung perenjak kepala merah (Prinia familiaris) dapat dilihat pada Gambar 4.27

sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.27 Burung Perenjak Kepala Merah (Prinia familiaris)163

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding164

Klasifikasi Prinia familiaris adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Cisticolidae

Genus : Prinia

Spesies : Prinia familiaris165

17. Famili Psittacidae

a. Burung Serindit Paruh Merah (Loriculus exilis)

______________

163 Foto penelitian 2020

164Merang REDD Pilot Project, Burung-Burung Di Hutan Rawa Gambut Merang-Kepayang Dan

Sekitarnya,Sumatera Selatan: Merang REDD Pilot Project (MRPP), 2011, h. 59. 165

International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

Page 99: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

85

Burung serindit paruh merah memiliki panjang tubuh sekitar 10,5 cm.

Penampakannya terlihat mirip dengan serindit sukawesi yang betina, tetapi dengan ukuran

tubuh yang lebih kecil dan paruhnya bewarna merah, serta tidak memiliki bercak pada tepian

sayap bagian depan. Seindit paruh merah jantan memiliki bintik-bintik merah pada bagian

tenggorokan yang dikelilingi oleh warna biru kehijauan, penutup ekor dan tunggirnya

bewarna merah, bagian pangkalnya semu kuning, ekornya bewarna hijau dengan tepi hijau

kekuning-kuningan, serta memiliki mata bewarna kuning. Serindit paruh merah betina

memiliki penampilan yang menyerupai jantan, tetapi tidak memiliki bintik pada tenggorokan

atau jika ada jumlahnya hanya sedikit. Selain itu, mata serindit paruh merah betina bewarna

coklat. Sedangkan untuk burung yang masih remaja, tidak memiliki bintik merah pada bagian

tenggorokan, paruhnya bewarna kuning atau coklat, dan matanya berwarna coklat pucat.

Burung serindit paruh merah (Loriculus exilis) dapat dilihat pada Gambar 4.28 sebagai

berikut:

(a) (b)

Gambar 4.28 Burung Serindit Paruh Merah (Loriculus exilis)166

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding167

______________

166 Foto Penelitian 2020

167 Maulana Khalid Riefani, “ Burung Paruh Bengkok Yang Di Perdagangkan Di Pasar Ahad Kertak

Hanyar, Kabupaten Banjar” Jurnal Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah. Jilid 3. 2016, h. 880-881.

Page 100: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

86

Klasifikasi Loriculus exilis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Psittaciformes

Famili : Psittaculidae

Genus : Loriculus

Spesies : Loriculus exilis168

18. Famili Campephagidae

a. Burung Kepudang Sungu Belang (Coracina bicolor)

Burung kepudang sungu belang panjang tubuh 22-25 cm, jantan umumnya abu-abu

tua, wajah dan tenggorokan hitam atau abu-abu, tepi sayap dan bulu sekunder abu-abu pucat.

Betina tubuh atas abu-abu dengan tepi sayap dan bulu sekunder abu-abu muda, tubuh bawah

kuning hingga bungalan dengan palang hitam. Burung kepudang sungu belang (Coracina

bicolor) dapat dilihat pada Gambar 4.29 sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.29 Burung Kepudang Sungu Belang (Coracina bicolor)169

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding170

______________

168 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 169 Foto Penelitian 2020

170 Reza Aulia Ahmadi, Komunitas Burung Pada Beberapa Habitat Dengan Ganguan Berbeda Di

Hutan Lambusango Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Bogor: Fakultas Kehutanan Institu Pertanian Bogor, 2014,

h. 25-26.

Page 101: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

87

Klasifikasi Coracina bicolor adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Campephagidae

Genus : Coracina

Spesies : Coracina bicolor171

19. Famili Megalainidae

a. Burung Takur Tutu (Megalaina refflesi)

Burung takur tutu menempati habitat seperti hutan dataran rendah dan

pegunungan, makanan yang dapat dimakannya berupa buah-buahan dan serangga. Tubuhnya

kurang lebih berukuran sedang 25cm, bewarna hijau, kepala memiliki campuran warna biru,

merah, hitam, dan kuning, seluruh mahkota berwarna merah. Ciri khas tenggorokan bewarna

biru dan bercak kuning pada pipi. Bola mata memiliki iris coklat, paruh hitam, dan kaki

bewarna abu-abu. Burung takur tutu (Megalaina refflesi) dapat dilihat pada Gambar 4.30

sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.30 Burung Takur Tutu (Megalaina refflesi)172

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding173

______________

171 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020 172 Foto Penelitian 2020

Page 102: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

88

Klasifikasi Megalaina refflesi adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Megalainidae

Genus : Megalaina

Spesies : Megalaina refflesi174

20. Famili Corvidae

a. Burung Tangkar Uli Kalimantan (Dendrocitta cinarescens)

Burung ini ditemukan pada saat penelitian berwarna kuning memiliki ekor yang

sangat panjang dan bertingkat. Memiliki sayap berwarna hitam, bulu di atas paruh berwarna

hitam dan bulu di atas mata berwarna coklat gelap. Paruh berwara hitam dan kaki berwarna

hitam. Burung ini ditemukan sedang bertengger diatas pohon.

Mackinnon menyatakan burung ini berukuran besar sekitar 40 cm, berwarna

kuning kecoklatan dengan ekor bertingkat yang sangat panjang. Burung ini memiliki bercak

putih pada sayapnya yang hitam. Dahi dan alisnya berwarna coklat gelap, mahkota berwarna

abu-abu perak. Iris berwarna coklat kemerahan, paruh hitam dengan dasar abu-abu, kaki

bewarna abu-abu gelap.175

Burung tangkar uli sumut (Dendrocitta cinarescens) dapat dilihat

pada Gambar 4.31 sebagai berikut:

173 John mackinnon, Burung-Burung..., h. 48

174 International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources, http://www.iucnredlist,org.

Diakses pada tanggal 23februari 2020

175 Mackinnon, Burung-Burung..., h.302

Page 103: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

89

(a) (b)

Gambar 4.31 Burung Tangkar Uli Kalimantan (Dendrocitta cinarescens)176

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding

Klasifikasi Dendrocitta cinarescens adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Famili : Corvidae

Genus : Dendrocitta

Spesies : Dendrocitta cinarescens177

21. Famili Sylvidae

a. Burung Cikrak Kutub (Phylloscopus borealis)

Burung ini terlihat pada saat penelitian memiliki bulu dada berwarna putih

kekuningan, bulu dibagian belakang hijau campur coklat dan sedikit berwarna putih dibagian

sayap. Bola mata berwarna hitam, dekit putih di bagian dipinggirnya, bulu mata bagian atas

berwarna kuning, paruh berwarna hitam dan kaki berwarna putih kemerah-merahan. Burung

ini ditemukan sedang bertengger di atas pohon tampu.

Mackinnon menyatakan burung ini berukuran kecil sekitar 12 cm, berwarna hijau

keabu-abuan dengan bulu di atas mata berwarna putih kekuning. Tubuh bagian atas berwarna

hijau dengan garis pucat samar-samar pada sayapnya. Tubuh bagian bawah berwarna keputih-

______________

176 Hbw.com, Jurnal Spesies PDF, diakses pada tanggal 23 februari 2020

177 Mackinnon, Burung-Burung..., h.63.

Page 104: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

90

putihan, sisi tubuh berwarna hijau kecoklatan dan warna strip mata kehitaman. Burung ini

biasanya mengunjungi hutan terbuka, hutan sekunder, dan dedaunan pohon unutuk mencari

makan.178

Burung cikrak kutub (Phylloscopus borealis) dapat dilihat pada Gambar 4.32

sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 4.32 Burung Cikrak Kutub (Phylloscopus borealis)

Keterangan : a) Foto Penelitian : b) Foto Pembanding179

Klasifikasi Phylloscopus borealis adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves Ordo : Passeriformes

Famili : Sylviidae

Genus : Phylloscopus

Spesies : Phylloscopus borealis180

Penelitian keanekaragaman burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan di lakukan sebanyak 6 titik pengamatan. Setiap titiknya

terdapat jumlah dan spesies yang berbeda. Peneliti telah menguraikan indeks keanekaragaman

spesies burung dibawah iniuntuk menjawab rumusan masalah yang terdapat dipoin ke dua

______________

178 Mackinnon, Burung-Burung..., h.350.

179 Hbw.com, Jurnal Spesies PDF, diakses pada tanggal 23 februari 2020

180 Mackinnon, Burung-Burung..., h.73.

Page 105: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

91

pada latar belakang. Berikut indeks keanekargaman spesies buung berdasarkan titik

pengamatanya yang terdapat di kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat desa Arie

Buluh di Kabupaten Aceh Selatan.

2. Indeks Keanekaragaman Burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat

Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan

Indeks keanekaragaman burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat

Kabupaten Aceh Selatan didapati indeks keanekaragaman pada setia titiknya berkisar pada

Ĥ= 1,0 hingga Ĥ= 2,5 keanekaragaman pada setiap titik pengamatan dapat diperhatikan pada

Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Indeks Keanekaragaman Burung Secara Keseluruhan di Kawasan Ekosistem Louser

Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

No Famili Nama Daerah Nama Latin Σ H'

1 Columbidae Perkutut jawa Geopelia striata 12 0,1549

Punai gading Treron vernans L 8 0,1175

Punai hutan Treron vieillot 6 0,0957

2 Picidae Pelatuk muka kelabu Picus canus 4 0,0709

Caladi balacan Dendrocopos Canicapillus 4 0,0709

Caladi tilik Dendrocopos moluccensis 2 0,0415

3 Muscicapidae Kacer poci Copsychus saularis 21 0,2196

Murai batu Copsychus malabariricus 2 0,0415

Sikatan belang Ficedula westermanni 1 0,0238

4 Nectariniidae Pijantung Arachnothera longirostra 18 0,2004

Madu kelapa Anthreptes malacensis 13 0,1633

5 Bucerotidae Rangkong papan Buceros bicornis 3 0,0569

Rangkong badak Buceros rhinoceros 2 0,0415

6 Pynonotidae Cucak rawa aceh Pycnonotus zeylanicus 14 0,1713

Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier 6 0,0957

7 Aegithinidae Cipoh Aegithina tiphia 7 0,1069

8 Capitonidae Takur api Psilopogon pyrolophus 5 0,0837

9 Dicruridae Srigunting bukit Dicrurus remifer 11 0,1462

10 Falconidae alap-alap capung Microhierax fringillarius 9 0,1275

11 Zosteropidae Opior Lophozosterops javanicus 24 0,2369

12 Laniidae Cendet Lanius schach 4 0,0709

13 Oriolidae Kupudang kuduk Oriolus chinensis 1 0,0238

Page 106: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

92

hitam

14 Chloropseidae Cica daun Chloropsis sonnerati 7 0,1069

15 Meropidae Kirik-kirik senja Merops leschenaulti 7 0,1069

16 Cisticolidae

Perenjak kepala

merah Prinia familiaris 6 0,0957

17 Psittacidae Serindit paruh merah Loriculus exilis 17 0,1935

18 Campephagidae

Kepudang sungu

belang Coracina bicolor 2 0,0415

19 Megalainidae Takur tutu Megalaima armillaris 4 0,0709

20 Corvidae

Tangkar uli

kalimantan Dendrocitta occipitalis 3 0,0569

21 Sylvidae Cikrak kutup Phylloscopus borealis 5 0,0837

Jumlah 228 3,1187

Indeks Keanekaragaman (Ĥ)=-pi Ln Pi= (-3,1187)= 3,1187

Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian tentang keanekaragaman spesies burung yang

dilakukan di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

diperoleh informasi bahwa burung dilokasi tersebut tergolong katagori tinggi.181

dengan

indeks keanekaagaman Ĥ=3,1187 keanekaragaman burung dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor seperti spesies tumbuhan,vegetasi, ketinggian, cuaca lingkungan (suhu dan

kelembapan). Data keanekaragaman burung berdasarkan titik pengamatan di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan dapat

dilihat dari Tabel 4.3.

Data keanekaragaman burung berdasarkan titik pengamatan di Kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat dari

Tabel 4.3.

______________

181 Hasil Penelitian dan Olah Data. 2020.

Page 107: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

93

Tabel 4.3. Data Keanekaragaman Burung Berdasarkan Titik Pengamatan di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan

Titik Nama latin Σ Ĥ

titik 1 Treron vernans L 8 0,2478

Aegithina tiphia 7 0,2302

Psilopogon pyrolophus 5 0,1885

Picus canus 4 0,1635

Dicrurus remifer 11 0,2908

Dendrocopos moluccensis 2 0,1015

Microhierax fringillarius 9 0,2637

Lophozosterops javanicus 24 0,3670

Jumlah

70 1,8533

Titik 2 Anthreptes malacensis 13 0,3484

Lanius schach 4 0,1996

Buceros rhinoceros 2 0,1270

Pycnonotus zeylanicus 14 0,3548

Arachnothera longirostra 18 0,3675

Jumlah

51 1,3975

Titik 3 Oriolus chinensis 1 0,0957

Chloropsis sonnerati 7 0,3116

Copsychus malabariricus 2 0,1549

Copsychus saularis 21 0,3277

Merops leschenaulti 7 0,3116

Jumlah

38 1,2016

Titik 4 Treron psittaceus 6 0,3465

Prinia familiaris 6 0,3465

jumlah

12 0,6931

Titik 5 Loriculus exilis 17 0,3465

Coracina bicolor 1 0,1037

Geopelia striata 12 0,3675

Megalaima armillaris 4 0,2517

jumlah

34 2,4559

Titik 6 Buceros bicornis 3 0,2599

Dendrocopos Canicapillus 4 0,2986

Pycnonotus goiavier 6 0,3465

Dendrocitta occipitalis 3 0,2599

Phylloscopus borealis 5 0,3267

Ficedula westermanni 3 0,2599

jumlah

24 1,7517

Page 108: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

94

Berdasarkan Tabel 4.3. dapat dijelaskan bahwa di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Desa Arie Buluh terdapat 6 titik pengamatan yang terdiri dari di titik satu

terdapat 8 spesies burung Treron vernans L, Aegithina tiphia, Psilopogon pyrolophus, Picus

canus, Dicrurus remifer, Dendrocopos moluccensis, Microhierax fringillarius,

Lophozosterops javanicus. Dengan hasil Ĥ= 1,85, di titik dua terdapat 5 spesies, spesies

burung Anthreptes malacensis, Lanius schach, Buceros rhinoceros, Pycnonotus zeylanicus,

Arachnothera longirostra. Dengan hasil Ĥ= 1,39, di titik tiga terdapat 5 spesies, spesies

burung Oriolus chinensis, Chloropsis sonnerati, Copsychus malabariricus, Copsychus

saularis, Merops leschenaulti. Dengan hasil Ĥ= 1,20, di titik empat terdapat 2 spesies Treron

psittaceus, Prinia familiaris. Dengan hasil Ĥ= 0,69, di titik lima terdapat 4 spesies, spesies

burung Loriculus exilis, Coracina bicolor, Geopelia striata, Megalaima armillaris. Dengan

hasil Ĥ= 2,45, dan di titik enam terdapat 6 spesies Buceros bicornis, Dendrocopos

Canicapillus, Pycnonotus goiavier, Dendrocitta occipitalis, Phylloscopus borealis, Ficedula

westermanni. Dengan hasil Ĥ= 1,75.

Indeks keanekaragaman spesies burung per Titik pengamatan yang terdapat di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan dapat

dilihat pada Gambar 4.33.

Page 109: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

95

Gambar 4.33. Indek Keanekaragaman Spesies Burung Pada Setiap Titik Pengamatan di

Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabuapten Aceh Selatan.

3. Keanekaragaman Burung Berdasarkan Stasiun Pengamatan di Kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabuapten Aceh Selatan

Berdasarkan hasil penelitian tentang keanekaragaman spesies pada beberapa habitat

yang dilakukan di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabuapten Aceh Selatan, di dapatkan hasil bahwa burung pada habitat perkebunan tergolong

katagori tinggi, habitat hutan primer rendah sedangkan habitat tambang emas tinggi.

Tingginya indeks keanekaragaman tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor

lingkungan (fisik-kimia), dan juga faktor biologi seperti vegetasi tumbuhan yang

menyediakan makanan bagi spesies burung, predator pemangsa hingga faktor aktivitas

masyarakat yang berada di sekitar habitat burung. Kondisi keanekaragaman burung pada

setiap habitat di lokasi penelitian dapat di perhatikan pada Gambar diagram 4.34.

1,85

1,39 1,2

0,69

2,45

1,75

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

titik 1 titik 2 titik 3 titik 4 titik 5 titik 6

Page 110: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

96

Gambar 4.34. Indek Keanekaragaman Spesies Burung Pada Angka (3,25), (1,89), (3,2)

jumlah Ĥ jenis burung Setiap Stasiun Pengamatan di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabuapten

Aceh Selatan.

Berdasarkan Gambar 4.32 diketahui bahwa keanekaragaman burung berbeda pada

setiap habitat, hal ini di pengaruhi oleh faktor suhu vegetasi, aktivitas manusia, faktor fisik

dan kimia lingkungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keanekaragaman spesies burung

pada setiap habitat adalah ketinggian vegetasi tumbuhan. Pada Gambar 4.32 dapat dilihat

bahwa habitat perkebunan memiliki indeks keanekaragaman yang tinggi. Hal ini karena

banyaknya spesies burung yang terdapat habitat perkebunan adalah burung opior

(Lophozosterops javanicus), ditambah lagi banyaknya vegetasi tumbuhan atau penyedian

makanan bagi burung tersebut.

Habitat hutan primer memiliki indeks keanekaragaman spesies burung dengan

katagori rendah. Hal ini disebabkan karena adanya aktifitas manusia pada saat melewati jalan

pada saat hendak ketempat tambang emas hingga terganggu aktivitas burung sehingga terjadi

gangguan ekosistem burung spesies tumbuhan pada hutan primer tersebut lebat akan tetapi

3,25

1,89

3,2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

stasiun 1 (perkebunan) stasiun 2 (hutan primer) stasiun 3 (kawasan

tambang emas)

Page 111: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

97

karena gangguan dari manusia tersebut. Hal ini menyebabkan banyak spesies burung mencari

makanan dan beraktifitas ditempat lain.

Indeks keanekaragaman habitat tambang emas tergolong katagori tinggi, hal ini

dikarenakan habitat tambang emas berada pada kawasan perbukitan. Oleh karena itu spesies

burung yang lebih dominan adalah serindit paruh merah (Loriculus exilis). Walaupun banyak

manusia yang beraktifitas ditempat tersebut karena kawasan perbukitan dan tinggi hingga

vegetasinya lebat jadi burung tersebut ada yang tidak terlihat pada saat beraktifitas.

Adapun faktor yang mencakup titik koordinat penelitian, dapat di lihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Faktor Koordinat Lingkungan Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat

Desa Arie Bulu Kabupaten Aceh Selatan

No Lokasi Penelitian Titik Penelitian koordinat

1. Stasiun 1 Titik 1

N 03.22830˚

E 097.35961˚

Titik 2

N 03.2321˚

E 097.35838˚

2. Stasiun 2 Titik 3

N 03.23479˚

E 097.35710˚

Titik 4

N 03.23544˚

E 097.35681˚

3. Stasiun 3 Titik 5

N 03.23654˚

E 097.35608˚

Titik 6

N 03.23750˚

E 097.35620˚

Page 112: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

98

4. Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Sebagai Referensi Matakuliah Ornitologi

Hasil penelitian Kelayakan buku saku keanekaragaman spesies burung di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan di lakukan dengan uji

kelayakan atau validasi. Kelayakan buku saku dapat dilihat dari hasil uji produk penelitian

yang di lakukan oleh validator. Hasil dari uji kelayakan yang telah dilakukan peneliti dapat

dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Keanekaragaman Spesies Burung di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

No Indikator Skor Kategori

1. Komponen Kelayakan Isi Buku 3,1 Baik

2. Komponen Kelayakan Penyajian 3,5 Baik

3.

4.

Komponen Kelayakan Kegerafikan

Komponen Kelayakan Pengembangan

3,5

3.1

Baik

Baik

Rata-Rata 3,3 Baik

Persentase 82% Sangat Layak

Sumber: Hasil Penelitian 2020.

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa kevalidan buku saku yang

telah di validasi oleh tim validator buku saku ahli materi, diperoleh komponen kelayakan isi

buku saku dengan rata-rata 3,1 dengan persentase 95%, komponen kelayakan penyajian

diperoleh nilai rata-rata 3,5 dengan persentase 60%, komponen kelayakan kegrafikan

diperoleh rata-rata 3,5 dengan persentase 91% dan komponen pengembangan diperoleh nilai

rata-rata 3,1 dengan persentase 82 %.

Page 113: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

99

Perbandingan uji kelayakan buku saku untuk setiap komponen dapat dilihat pada

Gambar 4.35 dibawah ini :

Gambar 4.35 Uji Kelayakan Buku Saku Keanekaragaman Spesies Burung Di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

Berdasarkan Grafik hasil uji kelayakan buku saku di atas, komponen kelayakan isi

buku saku dengan nilai rata-rata 3,1 dengan persentase 95%, komponen kelayakan penyajian

dengan nilai rata-rata 3,5 dengan persentase 60%, komponen kelayakan kegerafikan dengan

nilai rata-rata 3,5 dan persentase 91%, komponen kelayakan pengembangan dengan nilai rata-

rata 3,1 dengan persentase 82%.

Hasil penelitian tentang keanekaragaman burung di Kawasan Ekosistem Louser

Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan. Akan menambah referensi terbaru mengenai

data burung yang terdapat di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten

Aceh Selatan itu sendiri. Selain untuk menambah referensi, hasil penelitian ini akan

membantu mahasiswa biologi khususnya dalam mempelajari matakuliah ornitologi terutama

mengenai materi tentang keanekaragaman spesies burung.

3,1 3,5 3,5 3,1

95

60

91

82

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kelayakan Isi Kelayakan

Penyajian

Kelayakan

kegrafikan

Kelayakan

Pengembangan

Rata-rata

Persentase

Page 114: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

100

Penelitian ini juga menghasilkan sebuah karya dalam bentu buku saku, yang dapat

digunakan untuk proses belajar mengajar dalam ruangan maupun di luar ruangan. Buku saku

tersebut akan ditempatkan dalam ruang baca Program Studi Pendidikan Biologi supaya dapat

dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar. Untuk cover buku saku dapat dilihat pada

Gambar 4.36 berikut:

B. Pembahasan

1. Spesies Burung yang Terdapat di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 30 spesies burung di Kawasan

Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan, di mana 30 spesies burung

tersebut terdiri kepada 21 famili, 8 spesies burung merupakan burung yang termasuk kedalam

status burung yang di lindungi (DL) oleh pemerintah Republik Indonesia, No. 7 tahun 1999

tanggal 7 januari 1999.182

Burung yang termasuk kedalam spesies yang dilindungi tersebut

adalah burung pelatuk muka kelabu (Picus Canus), srigunting bukit (Dicrurus remifer), madu

kelapa (Anthreptes malacensis), rangkong badak (Buceros rhinoceros), rangkong papan ______________

182 Samsul Kamal, Status Konservasi Burung Yang Diperjual Belikan di Banda Aceh, ar-raniry Press, h.

16.

Page 115: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

101

(Buceros bicornis), murai batu ( Copsychus malabariricus), kirik-kirik senja (Merops

leschenaulti), serindit paruh merah (Loriculus exilis). Spesies burung yang tidak dilindung

berjumlah 22 jenis dari 17 famili, diantaranya adalah famili columbidae, aegithinidae,

capitonidae, picidae, falconidae, zosteropidae, nectariniidae, laniidae, pynonotidae, oriolidae,

chloropseidae, muscicapidae, cisticolidae, campephagidae, megalainidae, corvidae, dan

sylvidae.

Kehadiran spesies-spesies burung di suatu lokasi sangat dipengaruhi oleh

lingkungan tempat tersebut. Burung sering menempati tempat-tempat seperti hutan primer,

hutan sekunder, dan daerah-daerah yang lain yang banyak terdapat makanannya,terdapat

banyak tumbuhan pepohonan sebagai tempat untuk hinggap dan jauh dari hewan yang

menjadi predator bagi keberlangsungan hidupnya.183

Spesies burung yang sangat banyak di dapati adalah burung opior (Lophozosterops

javanicus) dari famili Zosteropidae, dengan berjumlah 24 ekor burung. Sedangkan yang

paling sedikit di dapati adalah burung kepudang kuduk hitam ( Oriolus chinensis), dari famili

Oriolidae, burung kepudang sungu belang (Coracina bicolor) dari famili Campephagidae.

Banyak jumlah burung opior (Lophozosterops javanicus) di temukan saat

penelitian dipengaruhi oleh fisiologi burung itu sendiri yang mudah beradaptasi di berbagai

habitat seperti semak, hutan yang tidak terlalu lebat, tepi hutan, vegetasi lingkungan, dan

perkebunan, hingga mudah beradaptasi. Umumnya tersebar dari dataran hingga ketinggian.184

______________

183 Muhdian Prasetia Darmawan, “ Keanekaragaman Spesies Burung Pada Beberapa Tipe Habitat Di

Hutan Gunung Lumut Kalimantan Timur”, Bogor: Fakultas Kehutanan Instut Pertanian Bogor, 2006, h.16.

184 http://www.birdlife.org/datazone/species/factsheet/22712699

Page 116: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

102

Sedangkan sedikit ditemukannya burung kepudang kuduk hitam ( Oriolus

chinensis), dan burung kepudang sungu belang (Coracina bicolor) dipengaruhi oleh habitat

mereka yang tidak sangat mudah ditemukan pada tempat yang terbuka aktivitas mereka

sangat peka terhadap kedatangan predator, dan juga sangat tingginya pemburuan yang di

lakukan oleh masyarakat desa terhadap burung-burug tersebut.185

2. Indeks Keanekaragaman Burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah

Menggamat Kabupaten Aceh Selatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa indeks keanekaragaman burung

di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan secara

keseluruhan memiliki indeks keanekaragaman tinggi yang mencapai Ĥ=3,1187. Setiap titik

pengamatan di jumpai spesies yang berbeda-beda dengan indeks yang berbeda-beda, dari

indek keanekaragamn paling rendah pada titik pengamatan ke-empat Ĥ= 0,6931 dan titik

pengematan ke-tiga Ĥ= 1,2016 hingga mencapai indeks rendah pada titik pengamatan ke-dua

Ĥ=1,3975 Setelah di hitung secara keseluruhan mendapat indeks keanekaragaman yang tinggi

mencapai Ĥ=3,1187. Hal ini disebabkan terdapat perbedaan jumlah famili dan spesies burung

di setiap titik pengamatan.

Tingginya keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah di dukung oleh suatu

wilayah habitat, dan tingginya keanekaragaman habitat, karna habitat bagi satwa secara umum

berfungsi sebagai tempat untuk mencari makanan, minuman, istirahat, dan berkembangbiak.

Perbedaan indeks keanekaragaman pada setiap titik pengamatan di akibatkan oleh berbedanya

keadaan lingkungan, perbedaan sangat dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat dalam menjaga

lingkuangan, selain faktor lingkungan juga dipengaruhi oleh faktor biologis seperti dataran

______________

185 Samsul bahri, pemandu gunung menggamat, 2020.

Page 117: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

103

rendah atau dataran tinggi.186

Saat penelitian berlangsung kondisi lingkungan, tumbuhan

ditemukan berbeda-beda, sehingga terdapat perbedaan indeks keanekaragaman burung pada

setiap titik, seperti titik ke-lima merupakan titik terbanyak yang ditemukan indeks

keanekaragamannya. Sedangkan titik ke-empat merupakan titik yang paling kurang indeks

keanekaragaman spesies burung yang ditemukan.

Terlihat titik ke-lima merupakan indeks keanekaragaman spesies burung yang

sedang ditemukan dari pada titik lain dengan nilai Ĥ=2,4559, hal ini juga dipengaruhi oleh

faktor lingkungan seperti terdapat banyak spesies-spesies tumbuhan yang berbeda-beda di

titik pengamatan ke-lima sehingga mendukung untuk dapat ditempatinya beberapa spesies

burung di lokasi tersebut.

Titik ke-satu, dan ke-enam terlihat indeks keanekaragaman burung lebih rendah

juga tetap dibandingkan indeks keanekaragaman pada titik-titik yang lain. Titik ke-satu indeks

keanekaragaman mencapai Ĥ=1,8533, titik pengamatan ke-empat terlihat kurangnya

ditumbuhi tumbuh-tumbuhan besar, bahkan terlihat padang luas seperti lahan yang di buat

masyarakat sebagai tempat perkebunan nilam yang sudah ditinggalkan sehingga tidak ada

tumbuh-tumbuhan, sehingga kurangnya spesies burung yang menempati habitat tersebut. Titik

ke-enam memiliki indeks keanekaragaman mencapai Ĥ=1,7517 kondisi titik pengamatan ke-

enam tumbuhannya rapat masih dapat ditemukan indeks keanekaragaman burung yang

berbeda-beda namun indeks keanekaragamannya masih rendah dibandingkan titik ke-lima

walaupun tumbuhannya masih sangat lebat.

______________

186 Anthonia Thumury, Dan L. Latupapua,” Keanekaragaman Jenis Satwa Burung Berdasarkan

Ketinggian Tempat Pada Hutan Desa Rambatu Kabuapten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku” Jurnal Hutan

Tropis. Vol. 2. No. 2. 2014, h. 95

Page 118: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

104

Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi bagi tersediannya pakan. Pakan

merupakan hal penting bagian burung utamannya burung herbivora, burung herbivora adalah

spesies burung yang pakannya terutama berasal dari tumbuhan seperti biji-bijian, kacang-

kacangan, daun-daunan, rumput-rumputan, alang-alang, tunas, buah-buahan, cairan, dan

nektar lainnya.187

Penelitian di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten

Aceh Selatan banyak terlihat fisik lingkungan penelitian di setiap titiknya merupakan wilayah

yang sudah dialih fungsikan lahan dari masyarakat dari kawasan Ekisistem Louser Wilayah

Menggamat Hutan Adat dijadikan perkebunan dan tambang emas, dari tumbuhan masyarakat

menjadi salah satu sumber pakan terhadap spesies burung yang terdapat dilokasi penelitian,

sehingga pada setiap titik pengamatan terlihat tidak terlalu jauh indeks keanekaragaman.

Bahkan titik ke-satu hampir sama nilai indeks keanekaragaman dengan indeks di titik ke-

enam Dimana pada titik ke-enam indeks keanekaragaman mencapai Ĥ=1,7517, titik

pengamatan ke-enam terlihat banyak terdapat lebatnya tumbuhan pepohonan yang besar dan

padat.

3. Keanekaragaman Spesies Burung Berdasarkan Stasiun Pengamatan di

Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabuapten Aceh Selatan

Tingginya indeks keanekaragaman burung disetiap stasiun pengamatan sangat

berkaitan erat dengan kondisi vegetasi yang masih mendukung sebagai habitat burung untuk

melakukan aktifitas harian seperti mencari makanan, tempat bertengger, bermain, bersarang,

berkembang biak dan sebaginya. Suatu vegetasi juga menentukan tempat bersarang, hal ini

______________

187 Indra A. S. L. P Putri, “ Pengaruh Kekayaan Jenis Burung Sumber Pakan Terhadap Keanekaragaman

Burung Herbivora Di Tanaman Nasional Bantimurung Bulu Saraung, Sulawesi Selatan” Jurnal Prsemnas

Masyarakat Biodeversitas Indonesia. Vol. 1. No. 3. 2015, h. 608

Page 119: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

105

menandakan bahwa burung akan selalu memilih habitat yang sesuai untuk kelangsungan

hidupnya.

Keanekaragaman spesies burung yang paling banyak dalam perstasiun yaitu

stasiun satu terdapat 13 spesies burung yang terdapat di daerah perkebunan karena masih

bagusnya kondisi vegetasi yang masih mendukung bagi burung mencari makanan dan

beraktifits ditempat tersebut. Lestarinya beberapa spesies tumbuhan biji pada kawasan

tersebut menjadikan daya tarik bagi berbagai spesies burung untuk melakukan aktifitas seperti

mencari makan, tempat bersarang dan berkembang biak dengan baik. Sedangkan stasiun yang

paling sedikit ditemukan spesies burung stasiun dua terdapat 7 spesies burung yang terdapat

di hutan primer karena telah terganggungnya ekosistem akibat masyarakat pejalan kaki dalam

melakukan aktifitas pencarian tambang emas saat melintasi kawasan hutan primer tersebut

sehingga berpengaruh pada aktifitas burung tersebut yang cenderung menurun.

4. Hasil Uji Kelayakan Buku Saku Sebagai Referensi Matakuliah Ornitologi

Hasil penelitian akan digunakan sebagai media belajar pada mata kuliah

Orniotologi pada jurusan pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN AR-

Raniry .Bentuk referensi yang dihasilkan dalam bentuk buku saku. Media belajar tersebut

dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam proses pelaksanaan belajar baik diruangan maupun

dilapangan khususnya mata kuliah Orniotologi dengan demikian dapat mencapai tujuan

seperti yang diharapkan.

Buku saku yang dibuat terdiri dari 4 komponen. Adapun 4 komponen tersebut

diantaranya yaitu komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikan dan

kelayakan komponen pengembangan. Komponen kelayakan isi terdiri dari tiga komponen

yaitu cakupan materi, keakuratan materi dan kemutakhiran materi. Kelayakan isi diperoleh

Page 120: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

106

skor rata-rata 3,1 dengan kategori valid dengan persentase 95%. Komponen kelayakan isi

katagori sangat layak.

Sumber data uji kelayakan isi buku saku berupa data validasi, data uji coba

terbatas, data uji skala luas, data pencapaian nilai kompotensi sikap, dan keterampilan, hal ter

penting diperhatikan dalam pembuatan buku saku

adalah dilihat dari beberapa aspek yaitu sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampi

lan .188

Komponen kelayakan penyajian diperoleh skor rata-rata 3,5 dari validator dengan

kategori valid. Kelayakan penyajian terdiri dari dua sub komponen yaitu teknik penyajian dan

pendukung penyajian materi, dengan persentase 60%. Komponen kelayakan penyajian

katagori cukup layak.Penilaian kelayakan penyajian dilihat dari beberepa aspek yaitu

konsestensi sistematika sajian, kelogisan penyajian dan keruntutan konsep, kesesuaian dan

ketetapan ilusterasi dengan materi dan ketetapan pengetikkan dan pemilihan Gambar.189

Komponen kelayakan kegrafikan diperoleh skor rata-rata 3,5 dari validator

dengan kategori valid. Komponen kelayakan kegrafikan terdiri dari dua sub komponen yaitu

artistik,estetika dan pendukung penyajian materi, dengan persentase 91% katagori sangat

layak. Penilaian kelayakan kegrafikan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu

ukuran buku saku, desain cover, huruf dan desain isi buku saku. Komponen pengembangan

diperoleh skor rata-rata 3,1 dari validator. Komponen pengembangan terdiri dari dua sub

komponen yaitu teknik penyajian dan pendukung penyajian materi, dengan persentase yang

______________

188 Wiji Hastuti ,dkk“ Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah Dengan Tema Pencemaran

Lingkungan”, Jurnal Inkuiri ISSN 2252-7893, Vol. 4, No. 3, (2015), h. 115-116.

189Tita Juwita, dkk,”Analisis kelayakan buku teks siswa IPA kurikulum 2013 pada materi sistem

pencernaan kelas VIII untuk digunakan dalam peroses pembelajaran ditinjau dari relevansi isi, ketepatan dan

kompleksitas, jurnal bio educatio, vol 2, No 1. (2017), h 65

Page 121: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

107

didapatkan 82% katagori sangat layak digunakan sebagai media belajar. Penilaian kelayakan

pengembangan dilihat dari kesesuaian dengan perkembangan siswa, keterbacaan, kemampuan

motivasi, kelugasan, koherensi, dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah Bahasa

Indonesia, serta penggunaan istilah dan simbol.190

Pengujian tingkat kelayakan buku saku dilakukan dengan tujuan agar buku saku

yang dihasilkan dapat dimanfaatkan mahasiswa sesuai dengan yang di butuhkan. Pengujian

tingkat kelayakan buku saku menggunakan instrumen yang diisi oleh dosen yang dipilih ahli

media buku saku. Sebelum digunakan, insterumen diteliti terlebih dahulu oleh dosen

pembimbing dengan memberikan masukan dan saran agar lebih baik. Hasil penilaian dari ahli

media buku saku sesuai dengan kategori yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 0-40% berarti

kurang layak, layak, 41-60% berarti cukup layak, 61-80% berarti layak dan 81-100% berarti

sangat layak.191

.

Hasil penelitian ini disajikan dalam sebuah karya berbentuk buku saku yang

nantinya akan dimanfaatkan oleh mahasiswa ornitologi yang digunakan untuk mendukung

pembelajaran dan membantu mereka dalam proses identifikasi spesies keanekaragaman

burung saat turun lapangan. Buku saku: buku saku yang dimulai dari : a) Kata pengantar, b)

Daftar isi, c) Bab I, Latar belakang yang telah memuat tentang tinjauan, d) Bab II, Tinjauan

umum tentang objek dan lokasi penelitian, e) Bab III, deskripsi dan klasifikasi objek

penelitian, f) Bab V, penutup, g) daftar pustaka.

______________

190Farida Nurlaila Zunaidah dan Mohamad Amin, Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah Bioteknologi

Berdasarkan Kebutuhan Dan Karakter MahasiswaUniversitas Nusantara PGRI Kediri, Jurnal Pendidikan Biologi

Indonesia, Vol. 2, No.1, (2016), h. 21-24

191Windu Erhansyah, dkk., “Pengembangan Web Sebagai Media ,2012, h. 24.

Page 122: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

108

Buku saku yang dihasilkan berjudul “ Keanekaragaman Spesies Burung Di

Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabupaten Aceh Selatan Sebagai Referensi

Matakuliah Ornitologi” dalamnya terdapat pengetahuan atau informasi tentang burung. Buku

ini dapat digunakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi sendiri untuk proses

belajar dan identidikasi burung.

Karya dari hasil penelitian ini juga diberikan kepada pihak Kecamatan Kluet

Tengah Kabupaten Aceh Selatan sebagai koleksi data terbaru, dan referensi bagi mahasiswa

yang ingin penelitian di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat agar dapat menjaga

keanekaragamn burung dan kelestarian ekosistem tumbuhan yang ada di hutan tersebut.

Page 123: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang keanekaragaman spesies

burung di Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Kabuaten Aceh

Selatan Sebagai Referensi Matakuliah Ornitologi dapat tarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat sebanyak 30 spesies burung yang terdiri dari 228 individu.

spesies burung yang ditemukan didominasi oleh spesies burung opior (

Lophozosterops javanicus) dengan jumlah individu sebanyak 24 individu,

burung kecer poci (Copsychus saularis) dengan jumlah sebanyak 21

individu, Serindit paruh merah (Loriculus exilis) dengan jumlah sebanyak

17 individu.

2. keanekaragaman spesies burung yang dilakukan di Kawasan Ekosistem

Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan

tergolong katagori tinggi berdasarkan formulasi Shannon Winner,

mencapai indeks keanekaragaman yang tinggi dengan nilai Ĥ=3,1187.

3. Buku saku yang dibuat terdiri dari 4 komponen. Adapun 4 komponen

tersebut diantaranya yaitu komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian,

kelayakan kegrafikan dan kelayakan komponen pengembangan. Dari ke 4

komponen tersebut diperoleh skor rata-rata 3,3 dengan persentase

keseluruhan 82%. Komponen kelayakan isi katagori sangat layak.

Page 124: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

110

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat penulis kemukan

terkait dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Perlu adanya penelitian lanjutan yang dilakukan pada kawasan hutan

gunung sekorong yang terdapat Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh

Selatan, untuk melihat korelasi keanekaragaman burung yang terdapat di

dua kawasan tersebut.

2. Indeks keanekaragaman spesies burung yang terdapat di kawasan Hutan

Menggamat Desa Arie Buluh Kabupaten Aceh Selatan perlu masih di

butuh untuk meneliti indeks keanekaragaman pada beberapa habitat.

3. Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan adat tepat di

hutan Menggamat Desa Arie Buluh supaya terjaga dari masyarakat yang

membuat lahan perkebunan sehingga pepohonan yang besar di tebang dan

membuat tambang emas di pegunungan sehingga menggagu ekosistem

burung yang ada dilokasi tersebut, supaya terjaga vegetasi hutan yang baik

dan terjaga indeks keanekaragaman spesies burung.

Page 125: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

111

DAFTAR PUSTAKA

Adelina Maya. dkk. 2016. “ Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Rakyat

Pekon Pelunggu Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tangamus”. Jurnal

Sylva Lestari. Vol. 4. No. 4.

Adiwibawa Eka. 2009. Meningkatkan Kualitas Sarang Walet. Yogyakarta:

Kanisius.

A Nell. 2014. Campbell. Biology. Jakarta: Erlangga.

Ahmadi Reza Aulia. 2014. Komunitas Burung Pada Beberapa Habitat Dengan

Ganguan Berbeda Di Hutan Lambusango Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Bogor: Fakultas Kehutanan Institu Pertanian Bogor.

Almah Hildawati. 2013.“ Pengembangan Layanan Referensi Di Perpustakaan

Antara Harapan Dan Kenyataan.” Jurnal Iqra, Vol.7. No.1.

Amarullah. 2019. Wawancara Dengan Geucik Desa Arie Buluh, Pada Tanggal

05 September.

Anugrah Kiki Dwi. 2017. “ Keanekaragaman Spesies Burung Dihutan Lindung

Register 25 Pematang Tanggang Kabupaten Tanggamus Lampung”. Jurnal

Sylva Lestari. Vol. 5. No. 1.

Antoko S. Bambang. 2013. Sekilas Potensi Burung Di Kawasan Hutan Dengan

Tujuan Khusus Aek Nauli. Sumatera Utara: Kementerian Kehutanan.

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta:Rineka Cipta.

Astuti Siti. 2009. ” Respons Fungsional Burung Pentet Lanius Sp. Terhadap

Belalang Kembara Locusta Migratoria Manilensis. ” Jurnal Perlindungan

Tanaman Nasional. Vol. 15. No. 2.

Ayat Asep. 2011. Burung-Burung Agroforest Di Sumatera. World Agroforestly

Centre: Indonesia.

Bahri Samsul. 2020. pemandu gunung menggamat.

B. F. Gill. 2006. Ornitology. 3rd Edition. New York : W. H. Freenman And

Company.

Budi Woody. 2015. http://www.frewaremini.com/2015/02/jenis-macam-gambar-

hewan-burung-unggas.html. diakses pada 26 september 2019

Burhanuddin Afi. 2015. Populasi Dan Sampel.wordpress.com.

Page 126: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

112

CJ Krebs. 1990. Ekology The Exsperimental Analisys Of Distribusi And Abudance

Newyork: Harper Internasional .

Darmawan Muhdian Prasetia. 2006. “ Keanekaragaman Spesies Burung Pada

Beberapa Tipe Habitat Di Hutan Gunung Lumut Kalimantan Timur”, Bogor:

Fakultas Kehutanan Instut Pertanian Bogor.

Dewi Rika Sandra. dkk. 2007. ”Keanekaragaman Jenis Burung Di Beberapa Tipe

Habitat Tanaman Nasional Gunung Ciremai”Jurnal Hutan Dan

Ekowisata”.Vol 1. No. 1.

Dewi Rika Sandra. 2007. Keanekaragaman Jensi Burung Di Beberapa Tipe

Habitat Taman Nasional Gunung Ciremai” Departemen Konservasi Sumber

Daya Hutan Dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB Kampus Darmaga,

Bogor 5 November.

Djaja A. Fran. 2013. Panduan Lengkap Burung Peliharaan. Jakarta: Penebaran

Swadaya

Djubiruto Mukayat. 1989. Zoologi Dasar, Jakarta:Erlangga.

et al Hariato . 2009. Buku Informasi Burung Pemangsa Raptor Di Taman

Nasional Gunung Gede Pangrango. Cianjur: Tanamn Nasional Gunung Gede

Pangrango.

E.P Samingan Tjahjono. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta:Edisi Ketiga

Gadjah Mada University Press.

Erhansyah Windu . dkk. 2012. “Pengembangan Web Sebagai Media

Penyampaian Bahan Ajar dengan Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan pada

Organ Tumbuhan”. Jurnal UNESA.

Erhansyah , Windu. dkk. 2012. “Pengembangan Web Sebagai Media .

Fahreza. 2019. http://gantolet.blogspot.co.id/2012/02/tentang-burung-

aves.html.diakses tanggal 12 desember

Firdaus, dkk. 2014. ” Keanekaragaman Spesies Burung Di Repong Damar Pekon

Pahmungan Kecamatan Pesisir Krui Kabupaten Lampung Barat “ Jurnal

Sylva Lestari. Vol. 2. No. 1.

Foto Penelitian . 2020.

Hamzati Nur Sita Dan Aunurrahim. 2013. “Keanekaragaman Burung Di Beberapa

Tipe Habitat Di Bentang Alam Mbelling Bagian Barat Flores”. Jurnal Sains

Dan Seni POMITS. Vol. 2. No. 2.

Page 127: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

113

Hastuti Wiji,dkk. 2015“ Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah

Dengan Tema Pencemaran Lingkungan”. Jurnal Inkuiri ISSN 2252-7893.

Vol. 4. No. 3.

https://dosenbiologi.com/hewan/jenis-makanan-burung-berdasarkan-paruhnya.

Diakses pada 27 september 2019

Hbw.com. 2020). Jurnal Spesies Burung PDF, Diakses pada tanggal 23 februari.

http://www.birdlife.org/datazone/species/factsheet/22712699

Ismawan Asa. dkk. 2015. “Kelimpahan Dan Keanekaragaman Burung Di Prevab

Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur”. Universitas Negeri Malang, Jalan

Semarang No. 5. Malang. Indonesia

International Union For Conservation Of Nature And Natural Resources.

2020. http://www.iucredlist.org, diakses pada tanggal 13 februari.

Iswantono. 2008. Konsenvasi Dan Peluang Bisnis Dalam Penangkaran Burung

Cucakrawa, Jurnal Aplikasi Ilmu Agama, Vol. 9. No.1.

Indonesia Kutilang. Diakses tanggal 23 fenruari 2020. dari situs:

http://www.kutilang.or.id.

Juwita Tita, dkk. 2017. ”Analisis kelayakan buku teks siswa IPA kurikulum 2013

pada materi sistem pencernaan kelas VIII untuk digunakan dalam peroses

pembelajaran ditinjau dari relevansi isi, ketepatan dan kompleksitas, jurnal

bio educatio, vol 2, No 1.

Karar ABD. dkk. 2016 .“ Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Primer Di

Suaka Margasatwa Pulau Posos Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten

Donggala”. Warta Rimba. Vol. 2. No. 1.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2015. diakses dari

http://kbbi.web.id/referensi, pada tanggal 28 september 2019

Kompasiana. 2020.com/Neno1069/Punai-Timur-Burung-Cantik-Yang-Terancam-

Punah, Diakses pada tanggal 23 februari . dari situs :

http://www.kompasiana.com

Kamal Samsul. dkk. 2016. ”Spesies Burung Pada Beberapa Tipe Habitat Di

Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar”Jurnal Biotek,Vol. 4. No. 1.

Kamal Samsul. 2014. Status Konservasi Burung Yang Di Perjual Belikan Di

Banda Aceh. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Page 128: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

114

Kamal Samsul. dkk. 2013.“ Keanekaragaman Jenis Burung Pada Perkebunan

Kopi Dikecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh “

Jurnal Biotek. Vol. 1. No. 2.

Kalsum. Umi. 2016. ” Referensi Sebagai Layanan, Referensi Sebagai Tempat :

Sebuah Tinjauan Terhadap Layanan Referensi diperpustakaan Perguruan

Tinggi”. Jurnal Iqra, Vol. 10. No. 1.

Lestari Ayu Dini . 2014. ”Teknik Penangkaran Dan Kualitas Suara Cucak Rawa

Aceh Pycnonotus Zeylanicus. ” Bogor: Fakultas Kehutanan.

Mackinnon Jhon. 2000. Burung-Burung di Sumatra, Jawa, Bali Dan Kalimantan.

Puslitbang- LIPI: Jakarta.

Maskoeri. 1999. Sistematika Hewan. Jakarta: Erlangga.

Melisa. 2012. “ Inventarisasi Jenis-Jenis Jamur Kelas Basidiomycetes Di

Kawasan Hutanair Terjun Sampulan Kelurahan Muara Tuhup Kabupaten

Murung Raya. Skripsi. Palangka Raya: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Palangka Raya.

Mustafa. 2005. Kamus Lingkungan. Jakarta:Rineka Cipta.

Mulyadi Rezki. 2013. Hutan Adat Sebagai Aset Terakhir Rakyat. USAID

Lestari:Cerita Dari Lapangan.

Mclachlan Watson. J. J. Kerley. G. I. H. 1996. A. Human Activity And Potential

Impacts On Dune Breeding Birds In The Alexandria Coastal Dunefield.

Landscape And Urban Planning 34. 3.

Nuramaliati Siti. 2017. “Divergensi DNA Mitokondria Pada Burung Pijantung

Kecil Arachnothera Longirostra. Dari Indonesia” Jurnal Biologi Indonesia.

Vol. 13. No. 2.

Nuribadah. 2012. ”Implementasi Kebijakan Dan Strategi Plestarian Kawasan

Ekosistem Lauser Provinsi Aceh Sebagai Kawasan Strategis Nasional”Jurnal

Ilmu Hukum, No. 58.

Nuribadah. 1998. Adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas

Malikussaleh, Lhokseumawe. Unit Manajemen Leuser, Sekilas Tentang

Kawasan Ekosistem Leuser. Banda Aceh.

Paramita Chandra Elviana, dkk. 2015. “ Keanekaragaman Dan Kelimpahan Jenis

Burung Di Kawasan Mangrove Center Tuban “ Lentera Bio. Vol. 4. No. 3.

Page 129: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

115

Project Merang REDD Pilot. 2011. Burung-Burung Di Hutan Rawa Gambut

Merang-Kepayang Dan Sekitarnya.Sumatera Selatan: Merang REDD Pilot

Project MRPP.

Peta lokasi penelitian di hutan Menggamat. 2019. Modifikasi Google Earth.

Putri A.S.L.P Indra. 2015. “ Pengaruh Jenis Kekayaan Tumbuhan Sumber Pakan

Terhadap Keanekaragaman Burung Herbivora Di Taman Nasional Banri

Murung Bulusaraung Silawesi Selatan”. Proseding Seminar Nasional

Biodeversitas Masyarakat Indonesia. Vol. 2. No. 3.

Qadariah Nosi. http://nosiqadariahburkan.blogspot.co.id.2014/12/vbehaviorurldef

ailt-volm.html. Diakses tanggal 10 Desember 2019

RA Bukhari. dkk. 2008. Kluet Dalam Bayang-Bayang Sejarah, Banda Aceh:

IKMK.

Rahman Fakhur, Lusiana Ayu. 2017. “ Pengembangan Modul Pratikum Mandiri

sebagai Asesmen Keterampilan proses Sains dan Keterampilan Sosial

Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 1. No.

2.

Riefani Maulana Khalid. 2016. “ Burung Paruh Bengkok Yang Di Perdagangkan

Di Pasar Ahad Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar” Jurnal Prosiding Seminar

Nasional Lahan Basah. Jilid 3.

Rahmawaty. dkk. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Habitat Terbuka

Dan Tertutup Di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Provinsi

Sumatera Utara. Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara.

Rideng. 2011. Kekerabatan Jenis-Jenis Dillenia Di Unit Pelaksanan Teknis Balai

Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Pasuran, Berdasarkan Ciri

Morfologi Vegetatif Dan Generatif, Skripsi, Universitas Negeri Malang.

Saputro Dwi Agung . 2016. Perilaku Burung Murai Batu Copsychus Malabaricus

Siap Produksi, Lampung: Fakultas Pertanian.

Saefullah Asep. dkk. 2015. “ Keanekaragaman Burung Pada Berbagai Tipe

Habitat Beserta Gangguannya Di Hutan Dramaga. Jawa Barat”. Media

Konservasi. Vol. 20. No. 20.

Sinyo A. Bayu. 2014. “ Kajian Warna Dan Corak Bulu Pada Burung Di Kota

Kotamobago Sulawesi Utara.” Jurnal Zootek. Vol. 34. No. 1.

Page 130: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

116

Simanjuntak. Jeksen Erick. dkk. 2013. “ Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal

Diperkebunan Kelapa Sawit PTPN XIII (Persero) Desa Amboyo Inti

Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak” Pontianak”. Fakultas Kehutan

Universitas Tanjung Pura.

Sirait Marlenny. 2018.” Komparasi Indeks Keanekaragaman Dan Indeks

Dominansi Fitoplanton Disungai Ciliwung Jakarta.” Jurnal Kelautan. Vol.

11. No. 1.

Shihab M.Quraish. 2002. Tafsir Al Misbah Vol.4 Surah Al An’am. Jakarta:Lentera

Hati.

Safanah Nabila Ghita. dkk. 2017. Keanekaragaman Jenis Burung Ditaman Wisata

Alam Dan Cagar Alam Penanjung Pengandaran Jawa Barat,Jurnal Pro Sem

Nas Masy Indon. Vol. 3. No. 2.

Silviyant Novia. dkk. 2016. ”Studi Etno-Ornitologi Burung Sebagai Bentuk

Kearifan Lokal Masyarakat Di Desa Pematang Gadung Kabupaten

Ketapang”Jurnal Hutan Lestari.Vol. 4. No. 2.

Saputra Reski. dkk. 2012. ”Jenis-Jenis Burung Diperkebunan Kelapa Sawit

Pondok Pesantren Hasanatul Barokah Rokan Hulu” Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Pasir Pengaraian. 13 Februari.

Sudarno. dkk. 2007.” Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal Pada Kawasan

Hutan Lindung Gunung Ambawang Di Desa Sungai Deras Kabupaten Kubu

Raya Kalimantan Barat” Tanjung Pura: Fakultas Kehutanan Universitas

Tanjung Pura.

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Thumury Anthonia. Dan Latupapua. L. 2014. ” Keanekaragaman Jenis Satwa

Burung Berdasarkan Ketinggian Tempat Pada Hutan Desa Rambatu

Kabuapten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku” Jurnal Hutan Tropis. Vol.

2. No. 2.

T. Haryoko. 2011. ”Keanekaragaman Jenis Burung Di Bunguran Utara ,Pulau

Bunguran,Kabupaten Natuna”Jurnal Zoo Indonesia,Vol. 20. No. 2.

Turut Rusli. 2010. Murai Batu. Yogyakarta:Niaga Swadaya.

Tamam Sri Twi Astuti. 2017. ”jenis-jenis paruh burung dan fungsinya”, diakses

dari http://www.bimbelbrilian.com/2017/06/jenis-jenis -burung-dan-

fungsinya.html. pada jum’at 27 september 2019.

Page 131: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

117

ttp://www.google.co.id/search?q=burung+pelatu+muka+kelabu. 2020. diakses

pada tanggal 23 februari.

Usinger. Tracy I. Storer Dan Robert I. 2005. Dasar-Dasar Zoologi. Jakarta: Tim

Karisma.

Wibowo P. 2014. Rencana Konservasi Benteng Alam Kabupaten Aceh Selatan

Provinsi Aceh. Pesisir Timur Aceh Selatan:Tetra Tech.

www.kutilangindonesia.com

Wulandari Yosi dan Purwanto Wachid E. 2017. “Kelayakan Aspek Materi dan

Media dalam Pengembangan Buku Ajar Sastra Lama” Jurnal Gramatika,

Vol. 3. No. 2.

Zunaidah Farida Nurlaila dan Mohamad Amin. 2016. Pengembangan Bahan Ajar

Matakuliah Bioteknologi Berdasarkan Kebutuhan Dan Karakter

MahasiswaUniversitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Pendidikan Biologi

Indonesia. Vol. 2. No.1.

Page 132: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

118

LAMPIRAN

Lampiran 1

Tabel Indeks Keanekaragaman Burung Secara Keseluruhan

No Famili Nama Daerah Nama Latin Σ Pi LnPi PiLnPi H'

1 Columbidae Punai gading Treron vernans L 8 0,0350877 -3,349904087 -0,117540494 0,117540494

Punai hutan Treron vieillot 6 0,0263158 -3,63758616 -0,095725952 0,095725952

Perkutut jawa Geopelia striata 12 0,0526316 -2,944438979 -0,154970473 0,154970473

2 Aegithinidae Cipoh Aegithina tiphia 7 0,0307018 -3,48343548 -0,106947581 0,106947581

3 Capitonidae Takur api Psilopogon pyrolophus 5 0,0219298 -3,819907717 -0,083769906 0,083769906

4 Picidae Pelatuk muka kelabu Picus canus 4 0,0175439 -4,043051268 -0,070930724 0,070930724

Caladi tilik Dendrocopos moluccensis 2 0,0087719 -4,736198448 -0,0415456 0,0415456

Caladi balacan Dendrocopos Canicapillus 4 0,0175439 -4,043051268 -0,070930724 0,070930724

5 Dicruridae Srigunting bukit Dicrurus remifer 11 0,0482456 -3,031450356 -0,146254184 0,146254184

6 Falconidae alap-alap capung Microhierax fringillarius 9 0,0394737 -3,232121052 -0,127583726 0,127583726

7 Zosteropidae Opior Lophozosterops javanicus 24 0,1052632 -2,251291799 -0,236978084 0,236978084

8 Nectariniidae Madu kelapa Anthreptes malacensis 13 0,0570175 -2,864396271 -0,16332084 0,16332084

Pijantung Arachnothera longirostra 18 0,0789474 -2,538973871 -0,200445306 0,200445306

9 Laniidae Cendet Lanius schach 4 0,0175439 -4,043051268 -0,070930724 0,070930724

10 Bucerotidae Rangkong badak Buceros rhinoceros 2 0,0087719 -4,736198448 -0,0415456 0,0415456

Rangkong papan Buceros bicornis 3 0,0131579 -4,33073334 -0,056983333 0,056983333

11 Pynonotidae Cucak rawa aceh Pycnonotus zeylanicus 14 0,0614035 -2,790288299 -0,171333492 0,171333492

Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier 6 0,0263158 -3,63758616 -0,095725952 0,095725952

12 Oriolidae

Kupudang kuduk

hitam Oriolus chinensis 1 0,004386 -5,429345629 -0,023812919 0,023812919

13 Chloropseidae Cica daun Chloropsis sonnerati 7 0,0307018 -3,48343548 -0,106947581 0,106947581

14 Muscicapidae Murai batu Copsychus malabariricus 2 0,0087719 -4,736198448 -0,0415456 0,0415456

Kacer poci Copsychus saularis 21 0,0921053 -2,384823191 -0,219654768 0,219654768

Sikatan belang Ficedula westermanni 1 0,004386 -5,429345629 -0,023812919 0,023812919

15 Meropidae Kirik-kirik senja Merops leschenaulti 7 0,0307018 -3,48343548 -0,106947581 0,106947581

16 Cisticolidae

Perenjak kepala

merah Prinia familiaris 6 0,0263158 -3,63758616 -0,095725952 0,095725952

17 Psittacidae Serindit paruh merah Loriculus exilis 17 0,0745614 -2,596132285 -0,193571267 0,193571267

18 Campephagidae

Kepudang sungu

belang Coracina bicolor 2 0,0087719 -4,736198448 -0,0415456 0,0415456

19 Megalainidae Takur tutu Megalaima armillaris 4 0,0175439 -4,043051268 -0,070930724 0,070930724

20 Corvidae Tangkar uli sumut Dendrocitta occipitalis 3 0,0131579 -4,33073334 -0,056983333 0,056983333

21 Sylvidae Cikrak kutup Phylloscopus borealis 5 0,0219298 -3,819907717 -0,083769906 0,083769906

Jumlah 228 1 -3,118710844 3,118710844

Indeks Keanekaragaman (Ĥ)=-pi Ln Pi= (-3,1187)= 3,1187

Sumber : Pengolahan data. 2020

Page 133: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

119

Lampiran 2

Tabel Jumlah Individu Burung Per Stasiun Pengamatan

Stasiun Titik Nama latin Σ pi Lnpi piLnPi Ĥ

Stasiun 1 titik 1 Treron vernans L 8 0,114285714 -2,1690537 -0,247891851 0,247891851

Aegithina tiphia 7 0,1 -2,302585093 -0,230258509 0,230258509

Psilopogon pyrolophus 5 0,071428571 -2,63905733 -0,188504095 0,188504095

Picus canus 4 0,057142857 -2,862200881 -0,163554336 0,163554336

Dicrurus remifer 11 0,157142857 -1,850599969 -0,290808567 0,290808567

Dendrocopos moluccensis 2 0,028571429 -3,555348061 -0,101581373 0,101581373

Microhierax fringillarius 9 0,128571429 -2,051270665 -0,2637348 0,2637348

Lophozosterops javanicus 24 0,342857143 -1,070441412 -0,367008484 0,367008484

Jumlah

70 1 1,853342015

Titik 2 Anthreptes malacensis 13 0,254901961 -1,366876275 -0,348419443 0,348419443

Lanius schach 4 0,078431373 -2,545531272 -0,199649511 0,199649511

Buceros rhinoceros 2 0,039215686 -3,238678452 -0,127006998 0,127006998

Pycnonotus zeylanicus 14 0,274509804 -1,292768303 -0,354877573 0,354877573

Arachnothera longirostra 18 0,352941176 -1,041453875 -0,367571956 0,367571956

Jumlah

51 1 1,397525482

Stasiun 2 Titik 3 Oriolus chinensis 1 0,026315789 -3,63758616 -0,095725952 0,095725952

Chloropsis sonnerati 7 0,184210526 -1,691676011 -0,311624528 0,311624528

Copsychus malabariricus 2 0,052631579 -2,944438979 -0,154970473 0,154970473

Copsychus saularis 21 0,552631579 -0,593063722 -0,327745741 0,327745741

Merops leschenaulti 7 0,184210526 -1,691676011 -0,311624528 0,311624528

Jumlah

38 1 1,201691222

Titik 4 Treron psittaceus 6 0,5 -0,693147181 -0,34657359 0,34657359

Prinia familiaris 6 0,5 -0,693147181 -0,34657359 0,34657359

jumlah

12 1 0,693147181

Stasiun 3 Titik 5 Loriculus exilis 17 0,5 -0,693147181 -0,34657359 0,34657359

Coracina bicolor 1 0,029411765 -3,526360525 -0,103716486 0,103716486

Geopelia striata 12 0,352941176 -1,041453875 -0,367571956 0,367571956

Megalaima armillaris 4 0,117647059 -2,140066163 -0,25177249 0,25177249

jumlah

34 1 2,455928883

Titik 6 Buceros bicornis 3 0,125 -2,079441542 -0,259930193 0,259930193

Dendrocopos Canicapillus 4 0,166666667 -1,791759469 -0,298626578 0,298626578

Pycnonotus goiavier 6 0,25 -1,386294361 -0,34657359 0,34657359

Dendrocitta occipitalis 3 0,125 -2,079441542 -0,259930193 0,259930193

Phylloscopus borealis 5 0,208333333 -1,568615918 -0,326794983 0,326794983

Ficedula westermanni 3 0,125 -2,079441542 -0,259930193 0,259930193

jumlah

24 1 1,75178573

Sumber : Pengolahan Data. 2020

Page 134: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

120

Lampiran 3

Dokumentasi Kegiatan Penelitian Keanekaragaman Spesies Burung di

Kawasan Ekosistem Louser Wilayah Menggamat Desa Arie Buluh

Kabupaten Aceh Selatan

Gambar 1. Peneliti sedang mencatat spesies burung yang ditemukan di lokasi

penelitian

Gambar 2. Peneliti sedang berdiskusi dengan asisten

Page 135: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

121

Gambar 3. Peneliti sedang melihat spesies burung dari kejauhan menggunakan

teropong

Gambar 4. Peneliti sedang melihat asisten mengajarkan menggunakan GPS

Page 136: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

122

Gambar 5. Peneliti sedang mendengar penjelasan dari asisten perpindahan dari titik

pengamatan

Gambar 6. Peneliti sedang menarik tali transek

Page 137: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

123

Lampiran 4

Foto Dokumentasi Spesies Burung Yang di Dapatkan di Lokasi Penelitian

Burung Opior Burung Caladi Tilik

Burung Punai Gading Burung Punai Timor

Burung Perkutut Jawa Burung Cipoh Kacat

Page 138: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

124

Burung Takur Api Burung Pelatuk Muka Kelabu

Burung Caladi Balacan Burung Srigunting Bukit

Burung Alap-Alap Burung Madu Kelapa

Burung Pijantung Kecil Burung Cendet

Page 139: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

125

Burung Rangkong Badak Burung Rangkong Papan

Burung Cucak Rawa Aceh Burung Merbah Cerucuk

Burung Kepudang Kuduk Hitam Burung Cica Daun

Page 140: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

126

Burung Murai Batu Burung Kecer Poci

Burung Sikatan Belang Burung Kirik-Kirik Biru

Burung Perenjak Kepala Merah Burung Serindit Paruh Merah

Page 141: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

127

Burung Kepudang Sungu Belang Burung Takur Tutu

Burung Tangkar Uli Burung Cikrak Kutub

Page 142: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

128

Page 143: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

130

Page 144: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

131

Page 145: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

132

Page 146: KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN EKOSISTEM … · 2020. 9. 3. · EKOSISTEM LOUSER WILAYAH MENGGAMAT ... A. Latar Belakang Masalah ... flora dan fauna, keseimbangan habitat

133