keanekaragaman mikroba pada usus rayap.rtf

Download KEANEKARAGAMAN MIKROBA PADA USUS RAYAP.rtf

If you can't read please download the document

Upload: chusnul-nuno-chuii

Post on 16-Sep-2015

323 views

Category:

Documents


75 download

TRANSCRIPT

KEANEKARAGAMAN MIKROBA PADA USUS RAYAPHewan RayapMenurut Indria, S. Puri, dkk (2013). Rayap menjaga keseimbangan alam dengan menghancurkan kayu dan bahan organik lainnya dan mengembalikannya sebagai hara ke dalam tanah. Perubahan kondisi habitat rayap dapat mengubah status rayap menjadi serangga hama yang merugikan pada tanaman dan kayu konstruksi bangunan. Terdapat 20 spesies rayap di Indonesia yang dikelompokkan sebagai hama perusak kayu dan hama hutan atau pertanian. Rayap yang tercatat sebagai hama antara lain rayap tanah seperti C. curvignathus, Macrotermes gilvus Hagen, serta Schedorhinotermes javanicus Kemner dan jenis rayap kayu kering yaitu Cryptotermes cynocephalus Light. C. curvignathus merupakan salah satu rayap subteran yang makanan utamanya berupa kayu dan bahan lain yang mengandung selulosa. Rayap mendegradasi selulosa dengan menghasilkan enzim selulase dan dibantu oleh organisme simbion pada saluran pencernaannya. Salah satu organisme simbion yang terdapat di usus rayap yaitu jamur. Jamur berperan sebagai sumber makanan dengan memodifikasi kayu, rayap dapat membantu jamur dengan mengangkut dan menyebarkan jamur ke lokasi baru. Namun tidak semua jamur menguntungkan rayap karena jamur dapat menghasilkan metabolit toksik yang menyebabkan kematian pada rayap Rayap merupakan serangga sosial dan terdapat pembagian pekerjaan diantara kastanya. Makanan utama rayap adalah kayu atau bahan yang terdiri atas selulosa. Rayap mampu memakan selulosa dan melumatkan serta menyerapnya sehingga sebagian besar ekskremen hanya tinggal lignin saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rayap adalah keadaan lingkungan, ukuran badan dan besar-kecilnya koloni. Rayap-rayap bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus. Jenis rayap tanah tersebut adalah rayap Termitidae yang paling umum menyerang bangunan dan objek-objek berjarak sampai 200 m dari sarangnya yaitu dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya. Rayap Termitidae tidak memiliki protozoa. Bagi rayap ini bakteri mempunyai peranan yang dominan dan bahkan pada beberapa jenis rayap seperti Macrotermes, Odontotermes dan Microtermes memerlukan bantuan jamur perombak kayu yang dipelihara di kebun jamur dalam sarangnya. Rayap juga memakan struktur kayu dalam bangunan sehingga dapat menimbulkan dampak yang negatif. Namun sebenarnya di alam rayap menciptakan sumbangan positif terhadap ekosistem bumi. Sumbangan rayap yang paling besar adalah dalam mendaur ulang kayu dan bahan tanaman. Rayap dikenal sebagai micoruminan karena mikroba yang terdapat dalam saluran pencernaan antara mikroba usus rayap dan mikroba rumen memiliki kesamaan dalam mendegradasi selulosa.Pencernaan RayapTidak berbeda jauh dengan sapi, rayap juga memiliki organ pencernaan yang pada setiap tahap-tahapnya terdapat sekumpulan mikroba. Mikroba-mikroba tersebut mempunyai tugas masing-masing, sesuai dengan tahapannya untuk mengubah polimer kayu menjadi gula. Menurut Puspitasari, Dieta (2009). Rayap mempunyai mikroorganisme di dalam ususnya yang dapat mengubah selulosa menjadi bahan-bahan lain yang dapat dicerna oleh tubuh rayap. Rayap mudah mencerna selulosa karena di ususnya memiliki organisme parasit Trichonympha yang menghasilkan selulase, yaitu enzim penghidrolisa selulosa yang menyebabkan rayap mampu mencerna kayu. Seperti pada rumen ruminansia, keberadaan mikroorganisme di dalam usus rayap merupakan suatu bentuk interaksi yang menguntungkan (simbiosis mutualisme). Rayap memberikan perlindungan berupa tempat yang anaerob dan makanan bagi mikroorganisme. Di lain pihak mikroorganisme menyumbang enzim selulase untuk pencernaan rayap. Namun masing-masing mikroorganisme mempunyai peran yang berbeda dalam mencerna selulosa tergantung kepada kelas rayap, dimana mikroorganisme tersebut berdiam. Pada rayap kelas tinggi bakteri menjadi mikroba dominan dalam mencerna pakan. Selain mikroba rumen, mikroorganisme di dalam saluran pencernaan rayap juga diketahui mempunyai aktivitas selulolitik yang berbeda kemampuannya dibandingkan mikroba rumen. Produk fermentasi yang dihasilkan oleh mikroba dalam saluran pencernaan rayap berupa VFA terutama asetat, propionat, iso butirat dan iso valerat. Terdapat kesamaan aktivitas dalam proses makan antara rayap dan ruminansia, yaituDapat memanfaatkan sumber pakan berupa selulosa,Terdapat mikroorganisme pendegradasi serat kasar dalam saluran pencernaannya, Produk fermentasi yang dihasilkan dari proses pencernaan pakan danKondisi dalam alat pencernaan yaitu rumen dalam ruminansia dan usus belakang dalam rayap adalah anaerob. Selain itu juga terdapat perbedaan aktivitas pencernaan makanan antara ruminansia dan rayap, yaitu dalam rumen lebih didominasi oleh bakteri, sedangkan dalam rayap lebih didominasi oleh protozoa. Pada rayap, produk fermentasinya tidak selengkap pada ruminansia Kemampuan Bakteri Rayap dalam Mendegradasikan Pakan Berserat Berdasarkan simbiosisnya dengan mikroorganisme rayap terbagi atas dua kelompok yaitu, rayap tingkat tinggi yang bersimbiosis dengan bakteri dan rayap tingkat rendah yang bersimbiosis dengan bakteri dan protozoa. Rayap tingkat tinggi mempunyai sistem pencernaan yang lebih berkembang dibandingkan rayap tingkat rendah karena menghasilkan enzim selulase selama proses pencernaan selulosa dalam usus belakangnya. Rayap bersimbiosis dengan bakteri dan protozoa pada saluran pencernaannya. Pada rayap tingkat rendah lebih banyak bersimbiosis dengan protozoa dibandingkan dengan bakteri, sebaliknya pada rayap tingkat tinggi lebih banyak bersimbiosis dengan bakteri dibandingkan dengan protozoa. Protozoa yang menghuni usus rayap tidaklah bekerja sendirian tetapi melakukan simbiosis mutualisme dengan sekelompok bakteri. Flagella yang dimiliki oleh protozoa tersebut ternyata adalah sederetan sel bakteri yang tertata dengan baik sehingga mirip flagella pada protozoa umumnya. Bakteri yang menyusun flagella memberikan motilitas pada protozoa untuk mendekati sumber makanan, sedangkan ia sendiri menerima nutrien dari protozoa. Contoh genus bakteri ini adalah Spirochaeta dengan Trichomonas termopsidis sebagai simbionnya. Protozoa yang bersimbiosis dengan rayap tingkat rendah berbeda pada tiap spesies. Zootermopsis angusticollis bersimbiosis dengan Tricercomitis, Hexamastix, dan Trichomitopsis. Mastotermes darwiniensis bersimbiosis dengan Mixotricha paradoxa, Coptotermes formosanus bersimbiosis dengan Pseudotrichonympha grasii, Spirotrichonympha leidy, Holomastigoides mirabile dan Holomastigoides hartmanni. Coptotermes lacteus bersimbiosis dengan Holomastigoides mirabile. Reticulitermes speratus bersimbiosis dengan Teranympha mirabilis, Triconympha agilis, Dinenympha exilis dan Pyrsonympha grandis, Sedangkan beberapa contoh bakteri simbion pemecah selulosa pada rayap adalah bakteri fakultatifSerratia marcescens, Enterobacter erogens,Enterobacter cloacae, danCitrobacter farmeriyang menghuni usus belakang rayap spesiesCoptotermes formosanus(famili Rhinotermitidae) dan berperan memecah selulosa, hemiselulosa dan menambat nitrogen. Bakteri yang terdapat pada usus belakang rayap tingkat tinggi umumnya berperan untuk melindungi rayap dari bakteri asing, asetogenesis, fiksasi nitrogen, methanogenesis, dan metabolisme piruvat. Meskipun bakteri tidak melibatkan diri secara langsung dalam proses pencernaan rayap namun bakteri ini akan disebarkan oleh rayap pekerja kepada nimfa-nimfa baru. Sama seperti pada rayap tingkat tinggi, bakteri yang terdapat dalam usus belakang rayap tingkat rendah juga mempunyai peranan dalam proses pencernaan makanan, meskipun bakteri ini tidak berperan utama dalam proses dekomposisisi selulosa. Protozoa yang terdapat pada usus belakang rayap tingkat rendah merupakan protoza flagellata. Lebih dari 400 spesies protozoa flagellata telah diidentifikasi dalam usus belakang rayap tingkat rendah. Biomassa mikroba ini meliputi sekitar sepertujuh sampai dengan sepertiga berat rayap. Protozoa ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme selulosa dan berfungsi menguraikan selulosa dalam proses. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2014. Mikroba Dalam Rumen Hewan Ruminansia. Diakses melalui: http://hendrawansoetanto.multiply.com. Indria, Sekar Puri., Khotimah,Siti., Rizalinda. 2013. Jenis-Jenis Jamur Entomopatogen Dalam Usus Rayap Pekerja Coptotermes curvignathu. Holmgren. J.Protobiont. Vol 2 (3): 141 145.Puspitasari, Dieta. 2009. Kemampuan Berbagai Kombinasi Isolat Bakteri Simbion Rayap Dengan Isolat Bakteri Rumen Dalam Mendegradasikan Pakan Sumber Serat. Departemen Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor: Bogor. Suwandi. 1997. Peranan Mikroba Rumen Pada Ternak Ruminansia. Balai Penelitian Ternak Ciawi, P .O. Box 221, Bogor 16002.Wijaya, Agus. 2008. Pengaruh Imbangan Hijauan Dengan Konsentrat Berbahan Baku Limbah Pengolahan Hasil Pertanian Dalam Ransum Terhadap Penampilan Sapi Pfh Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret: Surakarta. TUGAS MIKROBIOLOGI IIKEANEKARAGAMAN MIKROBA PADA RUMINANSIA DAN USUS RAYAPDISUSUN OLEH:SITI KHUSNUL KHOTIMAHE1A012050PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2015