ke banten an
DESCRIPTION
BantenTRANSCRIPT
Nama : M dzaki aziz/6670142678Ilmu Pemerintahan
Studi Kebantenan
PROVINSI BANTEN SECARA UMUM
Provinsi Banten adalah salah satu daerah pemekaran yang dulu termasuk dalam wilayah Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat dan terbentuk melalui Undang-undang No. 23 Tahun 2000. Pada awalnya, Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak Tangerang, Serang dan dua kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran wilayah, Kabupaten Serang menjadi Kabupaten Serang dan Kota Serang. Selanjutya, Kabupaten Tangerang dimekarkan menjadi Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sehingga, Provinsi Banten saat ini terdiri dari empat kabupaten dan empat kota. Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa dan berjarak sekitar 90 km dari DKI Jakarta serta memiliki luas sebesar 9.662,92 km2 atau sekitar 0,51 persen luas wilayah Negara Kesatuan Republil Indonesia. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat di sebelah timur, Laut Jawa di sebelah utara Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Selat Sunda di sebelah barat. Dengan demikian, Provinsi Banten mempunyai posisi yang strategis yaitu sebagai jalur penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sebagian wilayahnya pun yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menjadi hinterland bagi Provinsi DKI Jakarta.
Konsep Lokasi
1. Peta lokasi Banten 2. Negara Indonesia Hari jadi 4 Oktober 2000 (hari jadi)3. Ibu kota Kota Serang Koordinat 5° 7' 50" - 7° 1' 11" LS 105° 1' 11" - 106°
'12" BT4. DAU Rp. 460.383.683.000,- (2011) 5. Luas - Total 9.160,70 km2 Populasi - Total 10.644.0306. Kepadatan 1.161,9/km²
7. Demografi - Suku bangsa Banten (47%), Sunda (23%), Jawa (12%),Betawi (10%), Tionghoa (1%) Agama Islam (96,6%), Kristen (1,2%),Katolik (1%), Buddha (0,7%), Hindu (0,4%) - Bahasa Sunda, Jawa.
Letak Administratif
Banten merupakan provinsi yang berdiri berdasarkan Undang – Undang
Nomor 23 Tahun 2000 secara administratif, terbagi atas 4 Kabupaten dan 2 Kota
yaitu : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten
Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon, dengan luas 8.651,20 Km2.
Letak Geologis dan Astronomis
Letak geografis Provinsi Banten pada batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT
dan 5º7'50² -7º1'1² LS.
Kondisi Alam yang terdapat di propinsi Banten antara lain:
· Gunung Aseupan
Gunung Aseupan adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sekitar 18 km sebelah barat dari pusat kota Pandeglang.
· Gunung Karang
Gunung Karang adalah gunung berapi yang terdapat di bagian barat dariBanten, Indonesia. Ketinggian 1.778 m (5,833 kaki). Jenis Stratovulcano
· Gunung Pulosari
Gunung Pulosari adalah gunung berapi di Kbupaten Pandeglang, Banten,indonesia Walaupun tidak ada data letusan yang pernah terjadi, tapi terdapat aktivitas fumarol yang terjadi di dinding kaldera dengan kedalaman 300 meter.
Menurut Sajarah Banten, sesampai di Banten Girang, Sunan Gunung Jati dan puteranya, Hasanuddin, mengunjungi Gunung Pulosari yang saat itu merupakan
tempat kramat bagi kerajaan. Di sana, Gunung Jati menjadi pemimpin agama masyarakat setempat, yang masuk Islam. Baru setelah itu Gunung Jati menaklukkan Banteng Girang secara militer. Kemudian dia menjadi raja dengan restu raja Demak. Dengan kata lain, Gunung Jati bukan mendirikan kerajaan baru, tapi merebut tahta dari kerajaan yang sudah ada, yaitu Banten Girang[1].
Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta terdapat sejumlah arca yang disebut "arca Caringin" karena pernah menjadi hiasan kebun asisten-resisten Belanda di tempat tersebut. Arca tersebut dilaporkan ditemukan di Cipanas, dekat kawah Gunung Pulosari, dan terdiri dari satu dasar patung dan 5 arca berupa Shiwa Mahadewa, Durga, Batara Guru, Ganesha dan Brahma. Coraknya mirip corak patung Jawa Tengah dari awal abad ke-10.Diperkirakan Gunung Pulosari adalah tempat kramat Kerajaan Sunda, yang pernah ada antara tahun 932 dan 1030 di bagian utara provinsi Banten sekarang.
Bentuklahan Danau:
· Setu Perigi
Perigi Setu adalah sebuah danau buatan yang luasnya sekitar 7 hektar dengan kedalaman sekitar 1-4 meter, terletak di Kelurahan Perigi Lama, Pondok Aren,Tangerang Selatan, Banten. Danau ini berhulu di kecamatan Ciputat, Tangerang selatan. Dari danau ini dialirkan ke barat menuju sungai Kali Baru dan ke timur ke rawa lindung yang semuanya berhilir di Kali Angke. Danau ini dibuat pada zaman Kolonial Belanda untuk kebutuhan irigasi persawahan, terbuat dari bendungan tanah merah dandinding semen. Terdapat sebuah pulau kecil di tengahnya yang baru dibuat pada tahun 2000-an dari tumpukan lumpur proses pengerukan danau.
Vegetasi Danau
Jenis ikan yang dulunya ada di danau ini adalah Gabus, Lele, Guppy, Cupang sawah,Julung-julung, Betok, Sepat, Belut, Mujair dan Yuyu (kepiting air tawar). Sementara Flora yang tumbuh di sekitarnya adalah Palm Kiray (Arenga sp), Waru (Hibiscus tiliceus), Putat (Planchoa valida), Asam (Tamarindus Indica), Pisang (Musa paradisiaca), Pinang sirih (Areca catechu), Dadap (Erythrina caffra), Jaran(Pterospermum javanicum), Kihujan (Gliceridia sepium), Beringin (Fi
cus Benjamina) dan rumput gajah (axonophus compressus) Di sebelah utara bendungan ini terdapatpintu air (spillway) yang menuju Kali Baru, tingginya sekitar 10 meter sehingga membentuk air terjun (waterfall) yang oleh masyarakat sekitar disebut trapyakan. Di sebelah timur danau ini berbatasan dengan dinding pagar sekolah internasional yaituJakarta Japanese School. Sebelah selatan dengan perumahan Permata Bintaro dan di sebelah barat dengan perkampungan penduduk.
Kondisi
Pencemaran air dari limbah rumah tangga dan pendangkalan serius memaksa perlunya dilakukan rehabilitasi oleh dinas pengairan Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2008. Telah terjadi juga penyerobotan lahan yang mengurangi luas danau ini.
· Situ Gintung
Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat daya kota Jakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi, dimanfaatkan sebagai tempat wisata taman.
SATUAN EKOREGIONSatuan ekoregion di provinsi Banten adalah : Dataran Rendah, Pegunungan Blok Patahan, Vulkanik, dan Perbukitan Karst. Satuan ekoregion dataran rendah berada di daerah wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang dengan morfologi datar, kemiringan lereng 0-8%. Satuan Ekoregion Blok Patahan berada di sebagian wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, yang cenderung berbukit dengan kemiringan lereng dominan lebih dari 37%. Satuan Ekoregion Vulkanik di Provinsi Banten dapat dijumpai di sebagian wilayah Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dengan kondisi topografi bergunung, yaitu dengan kelerengan 40%. Satuan Ekoregian Karst di Provinsi Banten terletak di Kabupaten Lebak dan Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK ( ABIOTIK)Terdiri dari 6 Karakteristik Lingkungan Fisik (Abiotik), yaitu;1. Karakteristik Klimatologi & Kualitas Udara
Provinsi Banten memiliki iklim tropis dipengaruhi oleh Angin Manson dan Gelombang La Nina. Musin Penghujan terjadi pada bulan Nopember - Maret, Cuaca dipengaruhi oleh angin barat (dari Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan India) dan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Musim kemarau terjadi pada Bulan juni- Agustus, cuaca dipengaruhi oleh angin timur. Salah satu contoh hasil pengukuran kualitas udara adalah pada lokasi sampling di kota Cilegon menunjukan parameter debu (231-1461 µg/m3), Hidrokarbon (176-392 µg/m3), dan CO (karbonmonoksida) (15.886-16.000 µg/m3)
2. Karakteristik Geologi
Struktur geologi daerah Banten terdiri dari formasi batuan dengan tingkat ketebalan dari tiap-tiap formasi berkisar antara 200 – 800 meter dan tebal keseluruhan diperkirakan melebihi 3.500 meter. Batuan yang terdapat di daerah tersebut terdiri atas batuan sedimen, batuan gunung api, batuan terobosan dan Alluvium yang berumur mulai Miosen awal hingga Resen
3. Karakteristik Geomorfologi
Secara umum geomorfologi daerah Provinsi Banten dapat dibagi menjadi 5 (lima) satuan geomorfologi, yaitu: satuan dataran rendah, perbukitan antiklinal, pengunungan blok patahan, vulkanik, dan perbukitan karst
4. Karakteristik Tanah
Sumber daya tanah wilayah Provinsi Banten secara geografis terbagi dua tipe tanah yaitu: (a) kelompok tipe tanah sisa atau residu dan (b) kelompok tipe tanah hasil angkutan. Tipe tanah yang terdapat di wilayah tersebut antara lain: 1) aluvial pantai dan sungai; 2) latosol; 3) podsolik merah kuning; 4) regosol; 5) andosol; 6) brown forest; 7) glei
5. Karakteristik Hidrologi
Gambaran potensi sumberdaya air berupa kondisi sumber air permukaan (DAS, waduk, danau atau rawa) dan air tanah. Wilayah di Provinsi Banten yang minim sumberdaya air ialah wilayah Kota Cilegon, sehingga suplai air bersih Cilegon bergantung pada sumber air dari Kabupaten Serang (Rawa Danau) yang disalurkan oleh PT. KTI
6. Karakteristik Oseanografi
Kondisi gelombang di sekitar Teluk Banten dan Pantai Kota Cilegon pada musim Barat (Desember-Maret) bisa mencapai 0.5 m sampai 1.25 m, sedangkan pada musim Timur (Juni - September) berkisar antara 0.2 m sampai 1.2 m dan pada musim peralihan (April - Mei maupun Oktober - November) kondisi gelombangnya relatif tenang. Sudut datang gelombang rata-rata di daerah tersebut 8.5° dengan periode signifikannya 38.633 detik
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN HAYATI(BIOTIK)Terdiri dari 2 karakteristik Lingkungan Hayati (Biotik), yaitu;1. Karakteristik Hutan
Kawasan konservasi yang terdapat di Provinsi Banten terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon seluas 120.551 Ha berupa kawasan hutan konservasi seluas 76.214 Ha sedangkan sisanya merupakan kawasan taman/perairan laut seluas 44.337 Ha, Taman Nasional Gunung Halimun seluas 42.925,15 Ha. Cagar Alam seluas 4.238 Ha dan Taman Wisata seluas 528,15 Ha.
2. Karakteristik Fauna
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon saat ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang banyak dihuni, tidak kurang dari 700 jenis flora, 30 jenis mamalia, 5 jenis reptil, 59 jenis amphibi, 240 jenis ikan, dan 33 jenis terumbu karang. Jenis primata yang terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon sejumlah 5 jenis primata, yaitu Kera Ekor Panjang (Macaca Fascicularis), Gibon Jawa (Hylobates Moloch), Surili (Presbytis Comate), Lutung Hitam (Trachypithecus Auratus) dan Kukang (Nycticebus Coucang).
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN KULTURAL Terdiri dari 4 karakteristik Lingkungan Kultural, yaitu;1. Karakteristik Kependudukan
Jumlah penduduk Banten tahun 2009 berjumlah 9.782.780 jiwa yang tersebar di delapan wilayah kabupaten/kota, dengan laju pentumbuhan penduduk mencapai 1,88 %. Penduduk Provinsi Banten yang sudah berumur 15 tahun ke atas, menurut BPS Provinsi Banten (2010) berusaha di bidang perdagangan 26,18 %, industri 22,77 %, pertanian 20,12 %, Lainnya 17,19 %, dan jasa kemasyarakatan 14,4 %.
2. Karakteristik Sosek
Sektor industri manufaktur merupakan penyumbang tertinggi terhadap PDRB sebesar Rp 28.98 Trilyun (49.9%).
3. Karakteristik Sosial Budaya
Masyarakat Banten memiliki akar kehidupan agama Islam yang kuat. Penduduk yang memeluk Agama Islam memiliki prosentase tertinggi (87 %) dari pada agama yang lain.
4. Karakteristik Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Provinsi Banten didominasi oleh non pertanian yaitu pemukiman dan industri dengan luas total luas lahan 587.283,00 Ha atau sebesar 43,97 %. Penggunaan lahan sebagai sawah mempunyai total luas lahan sebesar 210.791,00 Ha atau sebesar 15,78 %. LAhan kering mempunyai luas 322.179,00 Ha atau sebesar 24,12 %. Hutan mempunyai luas 137.961,00 Ha atau sebesar 10,33 %. Perkebunan mempunyai luas 51.136,00 Ha atau sebesar 3,83 %. Penggunaan lahan lainnya mempunyai luas yang terkecil yaitu 26.284,00 Ha atau sebesar 1,97 %.