kb hindu

2
Pandangan agam Hindu terhadap program KB sangat positif bahkan cenderung mendukung karena program ini dianggap sejalan dengan ajaran agama Hindu. Alat kontrasepsi tercipta dari ilmu pengetahuan, dan ilmu yang dipergunakan untuk kesejahteraan manusia, akan disetujui oleh Hindu Dharma dan tidak akan ditentang. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi diatur agar sesuai dengan desa/tempat, kala/waktu,dan patra/keadaan (BKKBN, 1980). Namun demikian metode pengguguran (abortus criminalis) dianggap sebagai dosa besar karena bertentangan dengan ajaran Ahimsa Karma. Pengguguran janin dianggap sama dengan pembunuhan orang suci. Oleh karena itu, metode ini sangat ditentang oleh umat Hindu. KETETAPAN MAHASABHA KE III PARISADA HINDU DHARMA NO : III/KEP/PHDP/1973. TENTANG TATA KEAGAMAAN Setelah mengadakan rapat-rapat dari tgl.27 s/d. 29 Desember 1973 dengan mendengarkan prasaran-prasaran pendapat-pendapat para peserta Komisi III menyimpulkan ketentuan-ketentuan : I. Hal Pengalantaka (Kalender) : 1. Diputuskan mengadakan sinkronisasi antara sastra-sastra dengan Lembaga meterologi (Balai penyelidikan bintang-bintang). 2. Mengadakan hubungan secara kontinyu dengan Lembaga meterologi. 3. Mengadakan pertemuan para sulinggih dan para ahli-ahli untuk menentukan pengalantaka (Kalender) pada saat-saat penerbitan Kalender baru.

Upload: ira-nopita

Post on 11-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kb hindu

TRANSCRIPT

Page 1: kb hindu

Pandangan agam Hindu terhadap program KB sangat positif bahkan cenderung mendukung karena program ini dianggap sejalan dengan ajaran agama Hindu. Alat kontrasepsi tercipta dari ilmu pengetahuan, dan ilmu yang dipergunakan untuk kesejahteraan manusia, akan disetujui oleh Hindu Dharma dan tidak akan ditentang. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi diatur agar sesuai dengan desa/tempat, kala/waktu,dan patra/keadaan (BKKBN, 1980). Namun demikian metode pengguguran (abortus criminalis) dianggap sebagai dosa besar karena bertentangan dengan ajaran Ahimsa Karma. Pengguguran janin dianggap sama dengan pembunuhan orang suci. Oleh karena itu, metode ini sangat ditentang oleh umat Hindu.

 

KETETAPAN

MAHASABHA KE III PARISADA HINDU DHARMA

NO : III/KEP/PHDP/1973.

TENTANG

TATA KEAGAMAAN

 

Setelah mengadakan rapat-rapat dari tgl.27 s/d. 29 Desember 1973 dengan mendengarkan prasaran-prasaran pendapat-pendapat para peserta Komisi III menyimpulkan ketentuan-ketentuan :

I. Hal Pengalantaka (Kalender) :

1. Diputuskan mengadakan sinkronisasi antara sastra-sastra dengan Lembaga meterologi (Balai penyelidikan bintang-bintang).

2. Mengadakan hubungan secara kontinyu dengan Lembaga meterologi.

3. Mengadakan pertemuan para sulinggih dan para ahli-ahli untuk menentukan pengalantaka (Kalender) pada saat-saat penerbitan Kalender baru.

4. Penerbitan Kalender-kalender Hindu diluar Parisada, sejauh mungkin tidak bertentangan dengan ketetapan Parisada Hindu Dharma Pusat.

II. Hal Hari-hari Raya :

1. Untuk menghindarkan kesimpang siuran mengenai uraian, pengertian dan interpretasi Hari-hari Raya Hindu maka dipandang perlu disusun suatu naskah yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Melanjutkan usul tentang hari-hari Raya Hindu guna ditingkatkan menjadi hari libur Nasional sesuai dengan surat usul dari Parisada

Page 2: kb hindu

III. Hal Pediksaaan :

1. Menyempurnakan syarat-syarat Pediksaan menurut ketetapan Mahasabha Parisada ke II terdapat dalam kalimat; berkelakuan baik, tidak pernah tersangkut perkara pidana, dan selama tidak bertentangan dengan sesana-sesana yang telah ada.

2. Dipandang perlu untuk menyusun tata cara Pediksaan dan tata kehidupan Kependitaan berdasarkan sesana-sesana yang ada.

IV. Hal Keluarga Berencana dari sudut Agama Hindu :

1. Keluarga Berencana tidak bertentangan dengan ajaran Agama Hindu.

2. Ajaran Agama Hindu melarang pengguguran (Brunaha).