katak asam cuka

1
Pada perlakuan pemberian Asam asetat/asam cuka di bagaian mesenterium katak, didapat hasil bahwa aliran darah pada bagian arteri, venula dan kapiler melambat dan kemudian berhenti. Jika suatu area otot polos, khususnya otot polos unit tunggal/viseral(ditemukan di dinding organ berongga/ visera, seperti saluran pencernaan, kemih, dan pembuluh darah kecil) diteteskan dengan asam lemah, maka akan merangsang timbulnya potensial aksi. Saat terjadi potensial aksi akan menjalar dengan cepat melalui gap junction di bagian manapun pada lembaran otot polos unit-tunggal. Kemudian sel otot yang saling berhubungan itu pun kemudian berkontraksi sebagai satu unit yang terkoordinasi. (Sherwood, 2001). Arteriol memiliki lapisan otot polos yang tebal dan peka terhadap banyak perubahan kimiawi. Apabila terjadi kontraksi, maka lapisan otot polos akan berjalan sirkuler mengelilingi arteriol menyebabkan lingkaran pembuluhnya mengecil. Dengan demikian resistensinya meningkat dan aliran melalui pembuluh berkurang (Sherwood, 2001). Melambatnya aliran darah dikarenakan potensial aksi otot polos dan meningkatkan produksi Ca 2+. Suatu kenaikan dalam konsentrasi ion kalsium menyebabkan konstriksi. Ini disebabkan efek umum kalsium untuk merangsang kontraksi otot polos (Guyton, 1990). Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, sehingga terjadi penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001). Pada pengamatan aliran darah di mesenterium katak ketika ditetesi asam cuka, aliran darahnya lama kelamaan berhenti. Hal ini dikarenakan mesenterium yang digunakan merupakan mesenterium yang sebelumnya telah diberi perlakuan ditekan dengan ijuk, diberi air panas dan diberi air dingin. Berhentinya aliran darah juga dapat dikarenakan jaringan yang mengalami kematian akibat lamanya waktu penglihatan (mesenterium katak tersebut sudah tidak segar lagi. Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

Upload: sharaniania

Post on 22-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

praktikum fisiologi hewan

TRANSCRIPT

Page 1: katak asam cuka

Pada perlakuan pemberian Asam asetat/asam cuka di bagaian mesenterium katak, didapat hasil bahwa aliran darah pada bagian arteri, venula dan kapiler melambat dan kemudian berhenti.

Jika suatu area otot polos, khususnya otot polos unit tunggal/viseral(ditemukan di dinding organ berongga/ visera, seperti saluran pencernaan, kemih, dan pembuluh darah kecil) diteteskan dengan asam lemah, maka akan merangsang timbulnya potensial aksi. Saat terjadi potensial aksi akan menjalar dengan cepat melalui gap junction di bagian manapun pada lembaran otot polos unit-tunggal. Kemudian sel otot yang saling berhubungan itu pun kemudian berkontraksi sebagai satu unit yang terkoordinasi. (Sherwood, 2001).

Arteriol memiliki lapisan otot polos yang tebal dan peka terhadap banyak perubahan kimiawi. Apabila terjadi kontraksi, maka lapisan otot polos akan berjalan sirkuler mengelilingi arteriol menyebabkan lingkaran pembuluhnya mengecil. Dengan demikian resistensinya meningkat dan aliran melalui pembuluh berkurang (Sherwood, 2001). Melambatnya aliran darah dikarenakan potensial aksi otot polos dan meningkatkan produksi Ca2+. Suatu kenaikan dalam konsentrasi ion kalsium menyebabkan konstriksi. Ini disebabkan efek umum kalsium untuk merangsang kontraksi otot polos (Guyton, 1990). Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, sehingga terjadi penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001).

Pada pengamatan aliran darah di mesenterium katak ketika ditetesi asam cuka, aliran darahnya lama kelamaan berhenti. Hal ini dikarenakan mesenterium yang digunakan merupakan mesenterium yang sebelumnya telah diberi perlakuan ditekan dengan ijuk, diberi air panas dan diberi air dingin. Berhentinya aliran darah juga dapat dikarenakan jaringan yang mengalami kematian akibat lamanya waktu penglihatan (mesenterium katak tersebut sudah tidak segar lagi.

Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC

Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC