kata pengantar - bogorkab.go.id strategis... · bogor tahun 2013-2018 yang disesuaikan dengan visi,...

76
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yang disesuaikan dengan Visi, Misi, tugas pokok dan fungsi Dinas pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor. Rencana Strategis ini secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, dan Bimtek Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2011. Secara fungsional, Renstra ini digunakan sebagai acuan perancangan dan pedoman pelaksanaan kebijakan dibidang kepemudaan dan keolahragaan pada Dispora Kabupaten Bogor, serta menjangkau kemitraan lintas sektor, lintas program dan lintas pelaku. Renstra ini juga diharapkan dapat mempertajam arah pelaksanaan program dan kegiatan terutama dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Bogor. Kami menyadari bahwa Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten 2013-2018 ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik bagi perbaikan dan penyempurnaannya. Selain itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013- 2018. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Drs. YUSUF SADELI, MM Pembina Utama Muda NIP. 1959100719889031003

Upload: buiminh

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya

Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018, Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten

Bogor Tahun 2013-2018 yang disesuaikan dengan Visi, Misi, tugas pokok dan fungsi

Dinas pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis ini secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 54

tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, dan

Bimtek Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2011.

Secara fungsional, Renstra ini digunakan sebagai acuan perancangan dan

pedoman pelaksanaan kebijakan dibidang kepemudaan dan keolahragaan pada

Dispora Kabupaten Bogor, serta menjangkau kemitraan lintas sektor, lintas program

dan lintas pelaku. Renstra ini juga diharapkan dapat mempertajam arah pelaksanaan

program dan kegiatan terutama dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan

penganggaran pembangunan dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten

Bogor.

Kami menyadari bahwa Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten

2013-2018 ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan saran, kritik bagi perbaikan dan penyempurnaannya. Selain itu kami

sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

tersusunnya Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013-

2018.

Cibinong, April 2014

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

Drs. YUSUF SADELI, MM

Pembina Utama Muda NIP. 1959100719889031003

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………. ii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………………… iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

1.2. Landasan Hukum …………………………………………….. 1

1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………….. 4

1.4. Sistematika Penulisan…………………………………………… 4

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPORA

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi …..………… 6

2.2. Sumber Daya pada Dispora ……………………………..…….. 12

2.3. Kinerja pelayanan Dispora …………………………………………….. 18

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Dispora..21

BAB III :ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ……… 24

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih …………………………………………. 24

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi…………………. 28

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian

LingkunganHidup Strategis ……..…………………………………. 34

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ……………………………… 36

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dispora ……………………………………………… 42

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ………………………… 44

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …………. 50

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya

Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun

2009-2013, Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten

Bogor Tahun 2008-2013 yang disesuaikan dengan Visi, Misi, tugas pokok dan fungsi

Dinas pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis ini secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 54

tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, dan

Bimtek Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2011.

Secara fungsional, Renstra ini digunakan sebagai acuan perancangan dan

pedoman pelaksanaan kebijakan dibidang kepemudaan dan keolahragaan pada

Dispora Kabupaten Bogor, serta menjangkau lemitraan lintas sektor, lintas program

dan lintas pelaku. Renstra ini juga diharapkan dapat mempertajam arah pelaksanaan

program dan kegiatan terutama dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan

penganggaran pembangunan dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten

Bogor.

Kami menyadari bahwa Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten

2009-2013 ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan saran, kritik bagi perbaikan dan penyempurnaannya. Selain itu kami

sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

tersusunnya Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun

2009-2013.

Cibinong, Nopember 2011

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

Drs. H. DADANG IRFAN, M.Si

Pembina tingkat I NIP. 195912051988911002

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2009 – 2013

DISPORA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2011

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………. ii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………………… iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………….. 1

1.2. Landasan Hukum …………………………………………… 2

1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………….. 2

1.4. Sistematika Penulisan …………………………………………. 3

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPORA

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dispora …………… 5

2.2. Sumber Daya pada Dispora ………………………………….. 12

2.3. Kinerja pelayanan Dispora ………………………………….. 19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada

Dispora ………………………………………………………….. 19

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi … 22

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih …………………………………………. 22

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ………………… 24

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis ……..……………………………………………. 28

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ……………………………… 30

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dispora …………………………………………… 33

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ………………………. 35

4.3 Strategi dan Kebijakan …………………………………………… 37

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …………. 38

BAB VI : INDIKATOR KINERJA DISPORA YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………………………………… 39

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Jumlah Pegawai Dispora Kabupaten Bogor

Tabel II.2. Jumlah Pegawai Dispora Yang menduduki Jabatan dan Staf Tahun 2010

Tabel II.3. Jumlah Pegawai Dispora berdasarjan Pangkat/Golongan

Tabel II.4. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan.

Tabel II.5. Jumlah Pegawai Dispora berdasarkan Kesarjanaan.

Tabel II.6. Jumlah Pegawai Dispora yang mengikuti penjenjangan

Tabel II.7. Anggaran dan Realisasi Tahun 2008 – 2010

Tabel II. 8. Sarana Kerja Dispora.

Tabel II.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Bogor

Tabel II.10. Capaian Kinerja Anggaran dan Realisasi Dispora Kabupaten Bogor

Tabel IV. 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dispora Kabupaten Bogor

Tabel V. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indekatif.

Tabel VI. Indikator Kinerja Dispora yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

1

LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL :

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur

penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai

keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai

dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah

melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana

tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan

oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun

rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra

SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,

berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu,

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra

SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima)

tahun.

Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan

langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan

lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam

tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,

2

tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta

memuat kebijakan, program dan kegiatan.

Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD

yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi

pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi

dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan

dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang

ditetapkan dalam RPJMD.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018

yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan

sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.

Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra Dinas Pemuda

dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan

berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

Selanjutnya Renstra Dispora yang telah ditetapkan harus menjadi

pedoman dalam penyusunan Renja Dispora yang merupakan dokumen

perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5

(lima) tahunan.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor

tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang

Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang

dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

3

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional.

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4

10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741):

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Repblik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

(Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah

5

dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa

Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 64);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor

12 Tahun 2008);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun

2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008

Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2008 Nomor 27);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 37);

6

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

2.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018

dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang

menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Dispora

Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam

penyusunan Renja Dispora, penguatan peran para stakeholders dalam

pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai dasar

evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima

tahunan Dispora Kabupaten Bogor.

2.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dispora Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan

hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,

Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Bappeda, Kinerja

Pelayanan Bappeda dan Tantangan dan Peluang

Pengembangan Pelayanan Dispora.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan

berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Bappeda,

Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan

RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.

7

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi,

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan

Kebijakan Dispora Kabupaten Bogor tahun 2013-2018.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan

lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif yang ada di Dispora untuk periode tahun

2013-2018.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB.V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan

lokalitas Dispora, program lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif yang ada di Dispora untuk periode tahun

2013-2018.

BAB.VI INDIKATOR KINERJA DISPORA YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dispora yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Dispora dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

8

9

10

11

12

13

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

tahun 2009-2013 didasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta

dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851);

14

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4484);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan

Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembran Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

7.

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

9. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

15

Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan

Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembran Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan

Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun

2008 Nomor 9);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013

(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 7) sebagaimana diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor

Tahun 2011 Nomor 16);

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN

Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013

dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan

Perubahan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi yang diamanatkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor sesuai

16

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Dinas Daerah.

Tujuan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-

2013 untuk dijadikan landasan/ pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pemuda dan

Olahraga, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Perencanaan

Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar penyusunan tabel dan laporan pelaksanaan

atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor.

1.2. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

dilakukan oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga. Dalam

proses penyusunan Renstra juga melibatkan selu

ruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders dalam rapat

koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk

memberikan masukan-masukan dalam penyusun Renstra.

Sistematika penulisan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Bogor tahun 2009-2013 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan

tujuan, landasan hukum, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas pokok

dan fungsi, Sumber Daya Dinas Pemuda dan Olahraga, Kinerja

Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Tantangan dan Peluang

Pengembangan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan

berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Dinas Pemuda dan

Olahraga, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan

Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan

dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan Dinas

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013.

17

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas

Dinas Pemuda dan Olahraga, program lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga untuk

periode tahun 2009-2013.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Pemuda

dan Olahraga yang secara langsung menunjukkan kinerja yang

akan dicapai Dinas Pemuda dan Olahraga dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

18

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DISPORA

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11

Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Dispora Kabupaten

Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan

urusan Pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dibidang

pemuda dan olahraga serta tugas pembantuan. Dalam melaksanakan

tugas pokok dimaksud Dispora Kabupaten Bogor mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pemuda dan olahraga;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekretaris dan

bidang sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu kepala

dinas dalam pengelolaan ketatausahaan dinas. Untuk menyeleng-

garakan tugas sebagaimana dimaksud , sekretariat mempunyai fungsi :

a. pengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan dinas;

b. pengumpulan, pengolaan dan analisis data dinas;

c. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian dinas;

d. pengelolaan administrasi keuangan dinas;

e. pengelolaan situs web dinas; dan

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan kinerja

dinas.

Sub bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu

sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan

pelaporan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, sub bagian

program dan pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut :

9

a. penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program dinas;

b. pengumpulan, pengelolaan dan analisis data dinas;

c. pembinaan hubungan masyarakat;

d. pelaksanaan pengelolaan situs web dinas;dan

e. penyusunan anggaran dinas

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja

dinas.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu

sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan

kepegawaian dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga,

surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas;

b. pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan;

c. penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan

d. pengelolaan administrasi kepegawaian dinas.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris

dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi

keuangan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud, sub bagian keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pengelolaan administrasi keuangan dinas;

b. pengelolaan administrasi anggaran dinas;

c. pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi

keuangan dinas.

2. Bidang Pemberdayaan Pemuda.

Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayaan pemuda, Bidang

Pemberdayaan Pemuda dalam melaksanakan pemberdayaan pemuda

mempunyai fungsi

a. pengelolaan pengembangan sumber daya pemuda; dan

b. pengelolaan pembinaan lembaga kepemudaan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

Bidang Pemberdayaan Pemuda dibantu oleh seksi :

10

a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda

b. Seksi Pembina Lembaga Kepemudaan

(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda, mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Pengembangan Sumber Daya Pemuda mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pengembangan

sumber daya pemuda dan sarana prasarana kepemudaan;

b. penyusunan petunjuk teknis pengembangan sumber daya pemuda

dan sarana prasarana kepemudaan; dan

c. pembina dan pengembangan sumber daya pemuda dan sarana

prasarana kepemudaan.

(2) Seksi Pembinaan Lembaga Kepemudaan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam melaksanakan

pembinaan lembaga kepemudaan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi

Pembinaan Lembaga Kepemudaan mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data lembaga kepemudaan;

b. penyusunan petunjuk teknis pembinaan lembaga kepemudaan; dan

c. pembinaan dan pengembangan lembaga kepemudaan.

3. Bidang Pengembangan dan Industri, Sarana, dan Prasarana

Olahraga.

Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan

pengelolaan pengembangan industri, sarana, dan prasarana Olahraga.

Untuk menyelenggarakan sebagaimana tugas dimaksud Bidang

Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga mempunyai

fungsi :

a. pengelolaan pembinaan manajemen industri olahraga; dan

b. pengelolaan pembinaan sarana dan prasarana olahraga.

11

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga

dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh :

a. Seksi Pengembangan Industri Olahraga; dan

b. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.

(1) Seksi Pengembangan Industri Olahraga mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Pengembangan Industri, Sarana dan

prasarana Olahraga dalam melaksanakan pembinaan pengembangan

industri Olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Seksi

Pengembangan Industri Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data pembinaan

pengembangan industri olahraga; dan

b. penyusunan petunjuk teknis pembinaan pengembangan industri

olahraga.

c. pembinaan dan pengembangan industri olahraga.

(2) Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan

Prasarana Olahraga dalam melaksanakan pembinaan sarana dan

prasarana olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Sarana

dan Prasarana Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengelolaan, serta analisis data pembinaan sarana

dan prasarana olahraga.

b. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan sarana dan prasarana

olahraga ; dan

c. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana olahraga.

4. Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga.

Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai

tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayaan

dan peningkatan prestasi olahraga.

12

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Bidang

Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai

fungsi :

a. pengelolaan pemberdayaan olahraga pendidikan dan masyarakat;

dan

b. pengelolaan peningkatan prestasi olahraga.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Bidang

Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh :

c. Seksi Pemberdayaan Olahraga; dan

d. Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga.

(1) Seksi Pemberdayaan Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dalam

melaksanakan pemberdayaan olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Pemberdayaan Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pemberdayaan

olahraga;

b. penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan olahraga;

c. pembinaan dan pemberdayaan olahraga pendidikan dan

masyarakat.

(2) Seksi Peningkatan Prestasi olahraga mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang Pemberdayaan dan peningkatan Prestasi olahraga dalam

melaksanakan peningkatan prestasi olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data peningkatan prestasi

olahraga;

b. penyusunan petunjuk teknis peningkatan prestasi olahraga; dan

c. pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga;

13

2.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun

2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas Pemuda dan Olahraga

merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana

penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala

Dinas Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugasnya dibantu

oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) Bidang, ( 6 ) seksi, Susunan organisasi

Dinas Pemuda dan Olahraga terdiri atas :

1. Kepala Dinas ;

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

c. Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Pemberdayaan Pemuda, membawahkan :

a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda; dan

b. Seksi Pembinaan Lembaga Kepemudaan;

5. Bidang Industri, Sarana dan Prasarana Olahraga, membawahkan:

a. Seksi Pengembangan Industri Olahraga; dan

b. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga;

6. Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga,

membawahkan:

a. Seksi Pemberdayaan Olahraga; dan

b. Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga;

7. UPT; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga.

Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan

Olahraga

14

STRUKTUR ORGANISASI KEPALA DINAS

SEKERTARIS

SUB. BAG.

PROGRAM &

LAPORAN

SUB. BAG.

UMUM &

KEPEGAWAIANSUB. BAG.KEUANGAN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG

PEMBERDAYAAN

PEMUDA

BIDANG

PENGEMBANGAN

INDUSTRI, SARANA&

PRASARANA OLAHRAGA

BIDANG

PEMBERDAYAAN

DAN PENINGKATAN

PRESTASI

OLAHRAGA

SEKSI.

PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA

PEMUDA

SEKSI PEMBINAANLEMBAGA

KEPEMUDAAN

SEKSIPENGEMBANGAN

INDUSTRI OLAHRAGA

SEKSISARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

SEKSI

PEMBERDAYAAN

OLAHRAGA

SEKSI

PENINGKATAN PRESTASI

OLAHRAGA

UPT

2.3. Sumberdaya pada Dispora

1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Dispora Kabupaten Bogor

sebanyak 68 orang yang terdiri dari PNS dan tenaga honorer. Untuk

selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

TABEL II.1. JUMLAH PEGAWAI DISPORA KABUPATEN BOGOR

No JUMLAH

( ORANG)

%

1. PEGAWAI 66 95,6

5

2. CPNS - -

3. KONTRAK/HONORER 3

4,34

JUMLAH 69 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Dispora masih ada yang

belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga honorer. Sehingga

penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada

PNS sebanyak 66 orang.

a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 11 tahun 2008 tentang pembentukan

Dinas Daerah Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan

struktural di Dispora terdiri dari eselon II sebanyak 1 pegawai (1,51%) ,

15

eselon III sebanyak 4 pegawai (6,06%) dan eselon IV sebanyak 11

pegawai (18,18%), sedangkan jabatan fungsional yang ada yaitu

fungsional arsiparis berjumlah 1 pegawai (1,51%) serta jumlah staf 48

pegawai (72,72%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel II.2 dibawah

ini.

Tabel II.2. Jumlah pegawai Dispora yang menduduki Jabatan

dan Staf, tahun 2013

N0 Jabatan/Staf Jumlah

(orang )

%

1. Eselon II 1 1.52

2. Eselon III 4 6,06

3. Eselon IV 12 18,18

4 Fungsional 1 1,52

5 Staf 48 72,72

Jumlah 66 100.

b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat

Dari 66 jumlah pegawai yang ada di Dispora terdapat pegawai yang

berstatus golongan IV sebanyak 7 pegawai (10,61%), dan golongan III

sebanyak 28 pegawai (42,43%) sedangkan golongan II sebanyak 30

pegawai (44,45%). Namun masih ada pegawai yang bersatatus golongan

I yaitu sebanyak 1 pegawai (1,51%). Selengkapnya dapat dilihat tabel

II.3 berikut :

Tabel II.3. Jumlah pegawai Dispora berdasarkan

Pangkat/Golongan tahun 2013

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

1. IV 7 10,61

2. III 28 42,43

3. II 30 44,45

4 I 1 1,51

Jumlah 66 100.

c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai Dispora yang ada, maka

status pendidikan dengan Strata-2 (S2) sebanyak 9 pegawai (13,64%),

Strata-1 (S1) sebanyak 20 pegawai (30,30%), Sarjana Muda (D3)

16

sebanyak 1 pegawai (1,56%), sedangkan lebih mendominasi yaitu

pegawai latar belakang penndidikan SLTA/SMK sebanyak 35 pegawai

(53,04%), sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SLTP dan SD

masing-masing sebanyak 1 pegawai (1,56). Selengkapnya dapat dilihat

tabel II.4 dibawah ini.

Tabel II.4. Jumlah pegawai Dispora berdasarkan Pendidikan

tahun 2013.

N0 Pendidikan Jumlah (orang

)

%

1. Strata-2 ( S2 ) 9 13,63

2. Strata-1 ( S1 ) 20 30,30

3. Sarjana Muda/ D3 1 1,56

4 SLTA/SMK 35 53,04

5 SLTP 1 1,56

Jumlah 66 100

d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan/Dispilin Ilmu

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, selengkapnya

dapat dilihat tabel berikut.

Tabel II.5. Jumlah pegawai DISPORA berdasarkan kesarjanaan

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN

ILMU

JUMLAH

(orang )

A. DOKTOR

B. MAGISTER

1. Sosial 3

2. Manajemen 4

3. Manajemen SDM 1

4. Hukum

5. Komunikasi Pembangunan

Pertanian dan Pedesaan

1

C. SARJANA

1. Ekonomi Manajemen 7

2. Adm. Negara 7

3. Pendidikan 3

4. Teknik Sipil -

5. Akuntansi 1

17

6. Sosial -

7. Hukum 2

C. SARJANA MUDA / D3

a. Teknik Lingkungan ATPU 1

b. Manajemen Perbankan -

D. SMA/SMK

1. SMA 26

2. SMK 19

E SLTP 1

Jumlah 66

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai

yang ada pada Dispora menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini sangat

dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dispora.

Sedangkan secara formasi dan klasifikasi pendidikan masih kurang dari

jumlah yang diharapkan, untuk sarjana tehnik sipil, sarjana

keolahragaan dan sarjana akuntansi masih sedikit sehingga perlu

penambahan.

e. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan

Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di

Dispora, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun non

penjenjangan. Dari 65 pegawai Dispora terdapat 7.94 % yang telah

mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangakan

jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar 12.70 %.

Selengkapnya dapat dilihat tabel II.6.

Tabel II.6. Jumlah pegawai Dispora yang mengikuti penjenjangan

N0 Jabatan/Staf Jumlah

(orang )

%

1. Spama/Diklat PIM III 4 7.94

2. Adum/Adumla/Diklat PIM IV 9 12.70

Jumlah 13 20.63

2. Kondisi Umum Anggaran

Anggaran Belanja Daerah DISPORA Kabupaten Bogor tahun 2009-

2013 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, dan

18

dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Besarnya anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung yang

telah ditetapkan setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan

membadingkan anggaran tahun lalu, semula pada tahun 2009 dengan

mendapat anggaran sebesar Rp.12.335.025.000 dan anggaran tahun

2010 sebesar Rp. 20.187.810.000 atau naik sebesar 61,10 %.

kemudian pada tahun 2011 sebesar .Rp. 54.628.689.000. atau naik

sebesar 36,95% sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp.

114.352.156.000 atau naik sebesar 47,77%. Serta tahun 2013

mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar Rp. 269.104.773.000

atau naik sebesar atau naik 42,49%. Untuk realisasi anggaran 2009-

2013 dapat dilihat pada tabel II.7 dibawah Perkembangan anggaran

dan realisasi belanja daerah menurut kelompok belanja dari tahun

2009-2013, sebagai bagai berikut :

TABEL II.7. ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2009-2013

TAHUN ANGGARAN (RP) REALISASI % Prosentase perkembangan

anggaran (%)

2009 12.335.025.000 9.728.194.151 78,87 -

2010 20.187.810.000 17.211.761.021 85,26 61,10

2011 54.628.689.000 28.653.164.500 52,45 36,95

2012 114.352.156.000 108.973.924.542 95,30 47,77

2013 269.104.773.000 251.048.235.327 93,29 42,49

3. Kondisi Umum Sarana Kerja

Sarana kerja yang ada di Dispora Kabupaten Bogor tergolong

cukup memadai ini bisa terlihat dalam tabel di bawah ini :

TABEL. II.8, SARANA KERJA DISPORA

No JENIS BANYANYA SATUAN

A. Prasarana :

Gedung Kantor Dinas 0 Unit

B. Sarana :

Peralatan Gedung Kantor

1 Komputer Note Book 8 Unit

2 Proyektor LCD 2 Unit

3 Whiteboard 4 Unit

19

4 Komputer PC 19 Unit

6 Printer Hp Laser 16 Unit

7 Printer Dotmatrik 11 Unit

8 Jaringan Internet 1 Unit

9 Wireless 1 Unit

10 Faximille 1 Unit

11 Sony Handycam 1 Unit

12 Telepon 1 Unit

13 Layar OHP 1 Unit

14 Camera 1 Unit

15 Megaphone 1 Unit

16 Speaker - Unit

17 Rak Arsip 13 Unit

- Pengadaan Mebeuler :

1 Lemari Pintu kaca 9 Buah

2 Meja ½ Biro 70 Buah

3 Meja 1 Biro 14 Buah

4 Kursi Lipat 190 Buah

5 Kursi Kerja Sandaran Tinggi 11 Buah

6 Kursi Kerja Putar S.sedang 46 Buah

Kursi Kerja Putar S.rendah 39 Buah

7 Meja Rapat 5 Buah

8 Sofa Tamu 12 Unit

9 Kursi Rapat 70 Buah

10 Lemari Pakaian 1 Buah

11 Lemari Kaca 80 cm 9 Buah

13 Pengadaan Perlengkapan :

14 AC Split 1 PK 9 Unit

15 AC Split 2 PK 4 Unit

16 Generator Set/Genset 1 Unit

17 TV 29 inc 2 Unit

18 Filling Cabinet 4 laci 40 Unit

19 Filling Cabinet 2 laci 5 Unit

20 Lemari Es 1 pintu 2 Unit

21 Lemari Kantor 2 pintu 9 Unit

22 Brangkas 1 Buah

20

Kendaraan :

1 Roda 4 (Mobil) 9 Unit

2 Roda 2 (Motor) 13 Unit

Dari tabel II.8 dapat dilihat bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga

belum memiliki Gedung Kantor Dinas sampai saat ini masih menginduk

pada Gedung Sekretariat Daerah, melihat jumlah pegawai tahun 2013

sebanyak 66 pegawai, secara bertahap sarana kerja pegawai terus

diupayakan dilengkapi sesuai perkembangan jumlah pegawai.

2.4. Kinerja Pelayanan Dispora

Indikator kinerja pelayanan Dispora TAHUN 2008-2013 sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya, dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2

21

22

2.5. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PADA DISPORA

Dispora dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang urusan pemuda dan

olahraga tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal

maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus

dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan

mengembangkan pelayanan pada Dispora Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling

nyata dihadapi kedepan terkait dengan urusan pemuda dan olahraga adalah bahwa

dinamika pembangunan daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya

perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari,

seiring dengan perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan

yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula

terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar

adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan yang

dilaksanakan.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, dalam hal ini

dengan menggunakan metode SWOT Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal

meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Sedangkan Lingkungan

eksternal meliputi Opportunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman). Adapun masing-masing

kondisi lingkungan internal dan eksternal antara lain sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal

KEKUATAN (S):

1). Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah;

23

2). Jumlah pegawai Dispora yang ada saat ini sebanyak 63 pegawai

3). Dukungan sarana kerja dan anggaran untuk mendukung peningkatan kinerja

Dinas

4). Dukungan kerjasama dengan instasi terkait dan stokholder.

5). Dukungan pemangku kepentingan dalam menjalankan kebijakan pada urusan

pemuda dan olahraga..

6). Peraturan Bupati Bogor tentang Pembentukan UPT Sarana dan Prasarana

Olahraga pada Dispora.

KELEMAHAN (W):

1). Terbatasnya jumlah produk dokumen Pedoman, juklak-juknis yang baku tentang

kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga.

2). Kualitas SDM pegawai masih kurang terutama bidang tehnik sipil, manajemen

keolahragaan dan perencanaan serta pengelolaan keuangan.

3). Masih lemahnya koordinasi dengan lintas SKPD lain, pemangku kepentingan

instansi vertikal, dan lainnya seperti LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian,

OKP dan Ormas.

4). Belum teratasinya permasalahan pemuda yang tersebar berada di 40

Kecamatan.

5). Masih banyaknya organisasi kepemudaan yang perlu diinventarisi dan dilakukan

pembinaan

6). Masih rendahnya dukungan dana terhadap pembibitan atlet muda yang potensial

2. Lingkungan Eksternal

PELUANG (O):

1). Jumlah atlet usia dini asal Kabupaten Bogor di Desa/Kecamatan yang belum

tergali dan ditingkatkan prestasinya.

2). Tersedianya lahan milik pemerintah di Kecamatan untuk dibangun prasarana

olahraga

3). Adanya rencana pembangunan Sport Center Cibinong di Kelurahan Pakansari

Kecamatan Cibinong.

4). Adanya rencana pembangunan Stadion di Kabupaten Bogor dan penyiapan dana

oleh provinsi dan pusat.

5). Banyak perusahaan yang bisa menjadi bapak angkat dalam pembinaan olahraga

prestasi.

ANCAMAN (T):

24

1. Permasalahan pemuda yang semakin mengkhawatirkan diantaranya

pengangguran dan putus sekolah yang akan berpotensi pada kegiatan bersifat

negatif dan destruktif serta penyalahgunaan narkoba.

2. Semakin rendahnya jiwa kepeloporan, kepemimpinan dan kemandirian pemuda

di daerah.

3. Akses terhadap informasi elektronik dan cetak yang semakin mudah dan murah

serta cenderung tanpa adanya saringan terhadap muatannya yang cenderung

menimbulkan efek negatif pada pemuda.

4. Adanya perpindahan atlet potensial dari Kabupaten Bogor ke daerah lain.

25

Hendw@

23

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dispora Kabupaten

Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi,

permasalahan tersebut antara lain :

1. Terbatasnya jumlah produk dokumen Pedoman, juklak-juknis yang

baku tentang kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga.

2. Kualitas SDM pegawai masih kurang terutama bidang tehnik sipil,

manajemen keolahragaan dan perencanaan serta pengelolaan

keuangan. Kemampuan sumberdaya manusia yang tidak merata

disebabkan sebagian besar pegawai perlu diberikan bimbingan

teknis atau diklat;

3. Masih lemahnya koordinasi dengan lintas SKPD lain, pemangku

kepentingan instansi vertikal, dan lainnya seperti LSM, Perguruan

Tinggi, Lembaga Penelitian, OKP dan Ormas.

4. Belum teratasinya permasalahan pemuda yang tersebar berada di 40

Kecamatan.

5. Masih banyaknya organisasi kepemudaan yang perlu diinventarisi

dan dilakukan pembinaan

6. Masih rendahnya dukungan dana terhadap pembibitan atlet muda

yang potensial.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN

WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan

bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap

konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat

membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan

dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus

dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi

24

adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan.

a. Visi

Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan pembangunan jangka

panjang daerah, hasil-hasil yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya

dan permasalahan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang

berkembang maka pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor tahun

2013-2018 adalah “Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di

Indonesia“

Kabupaten Bogor adalah batas administrasi Kabupaten Bogor di

provinsi Jawa Barat yang didalamnya berkumpul sejumlah

masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu

kebudayaan yang mereka anggap sama.

Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada

pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah

menuju kearah yang lebih baik maupun berkembang kearah yang

lebih baik, termaju juga berarti bahwa kabupaten Bogor sebagai

suatu wilayah terus melakukan pengembangan diri untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi didalam dan

diluar.

Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kondisi termaju di Indonesia pencapaiannya dapat diukur dengan

melihat beberapa indkator sebagai berikut :

1) Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

2) Indikator laju Pertumubuhan Ekonomi (LPE);

3) Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);

4) Indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD);

5) Indikator Kesalehan.

b. Misi

25

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas dengan tetap

memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke

depan, dan mempehitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5

(lima) misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejateraan masyarakat;

2. Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan

pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan pariwisata.

3. Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas infrastruktur

wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;

4. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan

dan kesehatan.

5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama

antar dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.

Penjelasan yang terkandung di dalam rumusan kelima misi

Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut diatas serta keselarasannya

dengan rumusan misi pemerintah provinsi Jawa Barat adalah sebagai

berikut :

Misi Pertama, yaitu meningkatkan kesalehan sosial masyarakat.

Misi ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjaga

keharmonisan dalam kehidupan sosial dan keagamaan dengan

menjamin sepenuhnya hak-hak dasar masyarakat. Misi ini terkait

dengan misi kelima dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu

Mengkokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan

Peran Pemuda, Olah raga, Seni, Budaya dan Pariwisata dalam bingkai

kearifan lokal.

Misi Kedua, yaitu meningkatkan daya saing perekonomian

masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumber daya alam

dan pariwisata. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama

kesejahteraan dibidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan

ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta menigkatkan

kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta

memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan

berwawasan lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua

26

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu mewujudkan Jawa Barat yaitu

membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.

Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas

inprastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang

berkelanjutan. Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam

rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan

sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya

masyarakat dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan

prasarana publik. Misi ini terkait dengan Misi Keempat Pemerintah

Provinsi Jawa Barat yang Nyaman dengan Membangun Inprastruktur

Strategis yang Berkelanjutan.

Misi Keempat, yaitu meningkatkan aksebilitias dan kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi ini

merupakan usaha Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun

sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya

akan menjadi manusia yang produktif, kompetitip dilandasi ahlak

mulia kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Misi

ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

yaitu Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing.

Misi Kelima, Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola

pemerintahan yang baik. Misi ini merupakan upaya Pemerintah

Kabupaten Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi,

transparansi, dan akuntabilitas, serta berorientasi pada penegakan

supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan

ketertiban masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintah melalui

Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik.

c. Penciri Kabupaten Termaju 2013-2018

Gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan

wakil kepala daerah yang dirumuskan dalam Kabupaten Termaju

ditujukan oleh beberapa faktor yang menjadi penciri. Penciri ditentukan

27

dengan mempertimbangkan kemampuan sumberdaya manusia dan

sumber daya alam, pertimbangan keuangan daerah, potensi kabupaten

pembanding, dan waktu pencapaian indikator, sehingga dengan

demikian dihasilkan 25 (dua puluh lima) penciri, sebagai berikut :

1. Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah terakreditasi.

2. Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan.

3. Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional.

4. Angka harapan hidup (AHH) termasuk tertinggi di Indonesia.

5. Tuntas angka melek huruf (AMH) bagi penduduk berusia 15-60

tahun.

6. Tercapainya angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 9 tahun.

7. Penduduk miskin turun menjadi 5 %.

8. Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia.

9. Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia.

10. Seluruh perijinan berstandar ISO.

11. Laju Pertumbuhan Ekonomi melebihi Laju Pertumbuhan Ekonomi

Provinsi dan Nasional.

12. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku termasuk

tertinggi di Indonesia .

13. Produksi benih ikan hias dan benih ikan kosumsiair tawar

terbanyak di Indonesia.

14. Terbangunnya Pasar disetiap kecamatan.

15. Tercapainya swasembada benih padi bermutu.

16. Bebas rumah tidak layak huni (RTLH).

17. Tuntasnya pembangunan poros barat-utara-tengah-timur.

18. Mendorong terbangunnya Cibinong raya sebagai pusat kegiatan

wilayah.

19. Seluruh masyarakat mempunyai e-KTP.

20. Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk tertinggi di Indonesia.

21. Mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

22. Tersediannya jaringan internet/intranet diseluruh kecamatan.

23. Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan

Desa/Kelurahan.

24. Tidak ada daerah terisolir.

28

25. Terbangunnya mesjid raya disetiap kecamatan.

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI

1. Telaahan Renstra Kementerian Negara Pemuda dan Olahrag R.I.

Visi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014 :

“Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan Yang Berdaya

Saing“.

Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 tidak

terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu “

Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur “ dan melaksanakan

Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “mewujudkan bangsa

yang berdaya saing“ sebagaiman tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-2025.

Berdaya Saing dalam lingkup kepemudaan mengandung arti :

“memiliki kemampuan berkompetensi yang menghasilkan melalui pola

pengaderan dan peningkatkan potensi pemuda secara terencana,

sistemmatis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan,

pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta

pemanfaatan kajian, kemitraan, dan sentra pemberdayaan pemuda

yang teru-menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang

maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai

bidang pembangunan, serta peningkatan akhir akhlak mulia dan

prestasi pemuda Indonesia di kancah kompetisi global “.

Berdaya Saing dalam lingkup keolahragaan mengandung arti :

“ memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola

pembinaan dan pengembangan pelaku, ketenagaan, pengorganisasian,

pendanaan, pola pelatihan, penghargaan, prasaran, dan sarana

olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan metode

penataan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan,

perintisan, penelitian, uji coba, dan kompetisi yang telah menerapkan

manajemen dan iptek olahraga moderen, serta pemanfaatan bantuan,

pemudahan, dan sentra keolahragaan sehingga dapat mencapai hasil

yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional atau internasional “.

29

Misi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014 “

Meningkatkan Daya Saing Kepemudaan dan Keolahragaan “.

Misi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga tahun 2010-214

mengandung arti :

1. Meningkatkan potensi sumber daya kepemudaan dengan

memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antara tingkat

pemerintahaan, dan kemasyarakatan untuk mendukung

penyadaran dan pemberdayaan pemuda melalui peningkatan

wawasan, inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasistas

keimanan, kreativitas, dan kemampuan berorganisasi pemuda

sehingga pemuda dapat meningkatkan partisipasi, peran aktif, dan

produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

2. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya

saing melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda

yang memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab,

dan ksatria serta memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, progresif,

dinamis, reformis, dan futuristik, tanpa meninggalkan akar budaya

bangsa indonesia, yang tercermin dalam kebhinnekatunggalikaan

untuk mendukung pengembangan pendidikan, kepemimpinan,

kewirausahaan, kepeloporan, dan kesukarelawanan pemuda di

berbagai pembangunan, termasuk penugasan khusus bagi

pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai wadah

pengaderan calon pemimpin bangsa.

3. Meningkatkan potensi sumber daya keolahragaan dengan

memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat

pemerintahan, dan kemasyarakatan untuk mendukung

permasalahan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan

sentra-sentra olahraga melalui pengenalan olahraga kepada

keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat luas atas kehendak

sendiri serta pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan hidup

sehat dan aktif sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat

30

setempat sehingga masyarakat memperoleh tingkat kebugaran

jasmani, kesehatan, kegembiraan, dan hubungan sosial

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada era

repormasi telah menghasilkan 2 (dua) produk undang – undang yang

berkaitan dengan undang-undang kepemudaan dan keolahragaan

yaitu :

(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional.

(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang

Kepemudaan.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 dijelaksan

bahwa Keolahragaan adalah segala aspek yang berkitan dengan

olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan,

pembinaan, pengembangan dan pengawasan. Sedangkan yang

dimaksud dengan Sistem Ke Olahragaan Nasional adalah keseluruhan

aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistimatis dan

terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi

pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,

pengembangan dan pengawasan unutk mencapai keolahragaan

nasional.

Maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun

2009 tentang Kepemudaan untuk memperkuat posisi dan kesempatan

kepada setiap warga negara yang berusia 16 (enam belas) sampai 30

(tigapuluh) tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas,

aktualisasi diri, dan cita-citanya. Di samping itu, Undang-Undang ini

memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum atas

eksistensi serta aktivitas kepemudaan. Undang-Undang ini juga

memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah dan pemerintah daerah

untuk mengintegrasikan program pelayanan kepemudaan.

Undang-Undang ini memuat pengaturan mengenai segala aspek

pelayanan kepemudaan yang berkaitan dengan koordinasi dan

kemitraan, prasarana dan sarana, dan organisasi kepemudaan. Selain

31

itu, juga memuat pengaturan mengenai peran serta masyarakat dalam

pelayanan kepemudaan, pemberian penghargaan, pendanaan, serta

akses permodalan bagi kegiatan kewirausahaan pemuda secara

terencana, terpadu, terarah, dan

1. Telaahan Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat

a. VISI Provinsi Jawa Barat TAHUN 2005 – 2025

“DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU

DI INDONESIA”

Dengan Tujuh Bidang Unggulan sebagai Penciri Jawa Barat TERMAJU

DI INDONESIA TAHUN 2025 adalah sebagai Berikut :

1) Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bermutu (Beyond the

expectation), Akuntabel dan Berbasis Ilmu Pengetahuan.

2) Masyarakat yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing Tinggi.

3) Pengelolaa Pertanian dan Kelautan.

4) Energi Baru dan Terbaharukan serta pengelolaan Sumber Daya Air.

5) Industri Manufaktur, Industri Jasa dan Industri Kreatif.

6) Infrastruktur yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

Berimbang Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan.

7) Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata Dunia.

b. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Visinya Tahun 2013-

2018

“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”

Misi :

Misi Pertama Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan

Berdaya saing

Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas,

bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan siap

berkompetisi.

32

Misi Kedua : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan

Berkeadilan

Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing,

bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non

pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri,

menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan

kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Misi Ketiga : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme

Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.

Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan

terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional,

sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan

yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean

Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida

yang mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan

manajemen lintas kabupaten/kota.

Misi Keempat : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan

Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan.

Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung

dan daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang

memadai, serta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu

meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

Misi Kelima : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,

Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam

Bingkai Kearifan Lokal.

Kehidupan sosial kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang

bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam pembangunan,

meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), optimalnya peran pemuda dalam

pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan

internasional, terpeliharanya dan berkembangnya seni, warisan budaya

33

dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai kearifan

lokal.

2. Telaahan Renstra Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat

Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat ingin menjadikan

pembangunan Olahraga dan Pemuda di Jawa Barat sebagai model dan

rujukan nasional ( a Presedence and Model of Nasional Sport and Youth

Delelopment ), oleh karena itu Dinas Olahraga dan Pemuda Pemerintah

Provinsi Jawa Barat menetapkan Visinya Tahun 2013-2018

“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”

Tujuan dan sasaran DISORDA Provinsi Jawa Barat,

a. Tujuannya adalah sebagai berikut :

a) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan

berbudaya melalui perluasan kesempatan berolahraga.

b) Membangun sistem pembinaan dan pengembangan bakat

olahragawan berprestasi dalam berbagai cabang olahraga secara

terus menerus dan berkelanjutan.

c) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga keolahragaan agar

menjadi tenaga keolahragaan yang dapat diandalkan baik bagi

kepentingan Jabar, nasional maupun internasional.

d) Memfasilitasi peningkatan kesejahteraan pelaku olahraga yang

terpayungi secara hukum.

e) Memfasilitasi dan mengembangkan potensi pemuda dalam bidang

kewirausahaan, kelembagaan pemuda sesuai dengan tuntutan

kebutuhan dan kemitraan (nasional/internasional), kepeloporan,

kepemimpinan, dan kejuangan.

f) Membangun jejaring dan kemitraan secara luas (nasional /

internasional) dalm bidang keolahragaan dan kepemudaan.

g) Menginventarisasi, memelihara, mengembangkan, dan membangun

sarana dan prasarana keolahragaan dan kepemudaan.

34

b. Sasaran

a) Meningkatkan persentase angka partisipasi masyarakat dalam

olahraga.

b) Meningkatkan peran pembinaan olahraga melalui jalur PPLP/PPLN,

klub binaan, SKO, dan sistem kompetisi berjenjang dan

berkesinambungan sebagai pemasok kunci atlet Jabar.

c) Meningkatkan kualifikasi tenaga keolahragaan sesuai dengan profesi

dan keahliannya.

d) Mewujudkan konsep sistem penghargaan bagi pelaku olahraga yang

berprestasi.

e} Memfasilitasi kerjasama dan kemitraan antara pemuda dengan

berbagaI instansi, organisasi masyrakat, dan pihak swasta .

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP STRATEGIS.

Kabupaten Bogor yang memiliki 40 Kecamatan sangat minim

sarana dan prasarana olahraga, untuk melengkapi prasarana wilayah

dan kebutuhan masyarakat maka diperlukan perencanaan tata ruang

untuk lokasi Gelanggang olahraga baik indor maupun outdor, atau

ruang terbuka untuk kegiatan olahraga dan rekreasi masyarakat di

wilayah Kecamatan

Ibu Kota Kabupaten Bogor berada di Kecamatan Cibinong di

mana keberadaan perkantoran dan kegiatan pemerintah berpusat di

Cibinong yang berdekatan dengan DKI Jakarta sangat berpotensi

untuk menjadi penyanggah kemajuan Ibukota sehingga dalam

pengembangannya harus dibangun sesuai Rencana Tata Ruang

Wilayahnya sehingga akan menjadi potensi menarik ditambah lagi

dengan pembangunan insfrastruktur transportasi, pembangunan

sarana dan prasarana olahraga selain untuk event - event olah raga

tingkat daerah, regional, nasional, dan internasional yang

pelaksanaannya hanya temporer juga dapat dipergunakan untuk

35

kegiatan olah raga masyarakat umum dengan membayar sewa perjam

atau perkegiatan.

Sesuai dengan pengembangan wilayah perkotaan, Pemerintah

Daerah Kabupaten Bogor sejak tahun 2005 mempunyai rencana akan

membangun suatu kawasan fasilitas olah raga mulai dari stadion

utama, fasilitas olahraga indoor, fasilitas olahraga outdoor beserta

fasilitas penunjang lainnya. Hingga sampai saat ini keinginan tersebut

belum terwujud, namun tahapan - tahapan rencana pembangunan

terus dilaksanakan. Kawasan tersebut berada di Kelurahan Pakansari

Kecamatan Cibinong, kurang lebih 5 Km jarak antara pusat

pemerintahan Kabupaten Bogor. Kawasan fasilitas olahraga yang

berada di Kelurahan Pakansari ini sangat strategis, karena lokasi

tersebut mudah diakses dari semua arah. Hal yang paling penting

dengan adanya Dinas yang menangani sektor olahraga diharapkan

rencana tersebut dapat terwujud, rencana pembangunan fasilitas

olahraga ini adalah selain dari pada memenuhi. kebutuhan Kabupaten

Bogor dalam sektor prasarana olahraga juga kebutuhan nasional

sesuai yang diamanatkan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Sistim Keolahragaan Nasional pada Bab XI prasarana dan

sarana olahraga pasal 67 dijelaskan sebagai berikut :

(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab

atas perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan

pengawasan prasarana olahraga.

(2) Pemerintah, pemerintah daerah menjamin ketersediaan prasarana

olahraga sesuai dengan standar dan kebutuhan pemerintah dan

pemerintah daerah.

(3) Jumlah dan jenis prasarana olahraga yang di bangun harus

memperhatikan potensi keolahragaan yang berkembang di daerah

setempat.

(4) Prasarana olahraga yang di bangun di daerah wajib memenuhi

jumlah dan standar minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.

(5) Ketentuan mengenai tata cara penetapan prasarana olahraga

sebagaimana di maksud pada ayat (1)sampai dengan ayat (4) diatur

dengan presiden.

36

(6) Badan usaha yang bergerak dalam bidang pembangunan

perumahan dan permukiman berkewajiban menyediakan prasarana

olahraga sebagai fasilitas umum dengan standar dan kebetuhan

yang ditetapkan oleh pemerintah yang selanjutnya diserahkan

kepada pemerintah daerah sebagai aset/milik pemerintah daerah

setempat.

(7) Setiap orang dilarang meniadakan dan/atau mengalihfungsikan

prasarana olahraga yang telah menjadi aset /milik Pemerintah atau

pemerintah daerah tanpa rekomendasi Menteri dan tanpa izin atau

persetujuan dari yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap

lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman serta

memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada Dispora Kabupaten

Bogor dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta misi sebagai

Dinas pada urusan pemuda dan olahraga yang berdasarkan

pendekatan seperti diuraikan dalam UU nomor 3/2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional dan dalam UU Nomor 40 tahun 2009 tentang

Kepemudaan serta Perda Nomor 11 tahun 2008 tentang pembentukan

dinas, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam

menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima

tahun ke depan (2013-2018) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebagai berikut :

Strategi S-O

1. Adanya Undang Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan,

belum ada peraturan dibawahnya maka untuk langkah awal

adanyan Rencana Induk Kepemudaan, SOP, juklak / juknis yang

mengatur tentang pelayanan kepemudaan.

2. Adanya Organisasi kepemudaan tingkat Kabupaten dan Kecamatan

sehingga membuktikan masih adanya orientasi dan motivasi pemuda

untuk berorganisasi

37

3. Jumlah organisasi dan komunitas pemuda yang farsial dengan

berbagai orientasi kegiatan.

4. Tersedianya lembaga Pendidikan informal dan Perusahaan / CSR di

Kabupaten Bogor adanya peluang untuk bermitra.

5. Potensi pemuda di berbagai bidang kepeloporan dan bidang lainnya

dapat ditingkatkan melalui Kegiatan Provinsi yang berorientasi pada

uji kemampuan pemuda.

6. Pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan

yang berwawasan kebangsaan dapat dikembangkan dengan adanya

peran masyarakat dan pemerintah serta pemuda dalam

pembentukan karakter bagi pemuda.

7. Adanya Undang-undangan yang mengatur urusan keolahragaan

seyogyanya ditindaklanjuti dengan penyusunan pedoman atau

peraturan daeran tentang keolahragaan, seperti RIK, Perbup, PERDA.

8. Adanya Organisasi keolahragaan tingkat Kabupaten dan

Kecamatan.

9. Tersedianya atlet Pelajar dan Penyelenggaraan PPLPD (Pusat

Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah) yang rencananya akan

dikembangkan menjadi Sekolah Khusus Olahraga, dibutuhkan

komitmen yang kuat dari berbagai pihak dengan tujuan memajukan

olahraga dan atlet Kabupaten Bogor.

10. Adanya even olahraga yang berjenjang tingkat Wilayah, Provinsi,

nasional sebagai ajang peningkatan kemampuan atlet untuk

berprestasi secara berjenjang.

11. Adanya insan olahraga yang memiliki kemampuan dan kepedulian

untuk memajukan olahraga.

12. Tertuntaskannnya pembangunan Stadion bertarap internasional di

Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong.

13. Adanya Rencana Pembagunan Sport Center di Cibinong dengan

venue dan prasarana pendungkung memerlukan dukungan

pemerintah dan provinsi, instansi terkait dan masyarakat.

38

14. Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah XIII

Jawa Barat Tahun 2018

15. Adanya kebijakan Kepala Daerah untuk pembangunan prasarana

olahraga di 40 Kecamatan.

16. Tersedianya dan berkembangya prasarana olahraga milik swasta

yang belum terindetifikasinya.

17. Tersedianya bangunan prasarana olahraga milik Pemda baik di

Kecamatan dan Kabupaten.

18. Adanya Peraturan Daerah tentang pembentukan Dispora Kabupaten

Bogor.

19. Tersedianya sumber daya pegawai Dispora Kabupaten Bogor

Strategi W-O

1. Dengan belum adanya peraturan daerah tentang kepemudaan,

maka melakukan pengumpulan data, pengolahan, perumusan dan

penyusunan dokumen yang berkaitan dengan kebijakan teknis

dibidang pemuda dan olahraga.

2. Adanya Organisasi kepemudaan tingkat Kabupaten dan Kecamatan

sehingga membuktikan masih adanya orientasi dan motivasi

pemuda untuk berorganisasi.

3. Adanya minat dan aktivitas pemuda dalam perkumpulan atau

komunitas pemuda dengan berbagai kegiatan.

4. Belum dilaksanakannya kemitraan dengan lembaga pedidikan

formal dan perusahaan/CSR harus dibangunnya pola kerjasama

untuk pengembangan pemuda.

5. Batasan usia kepeloporan dengan maksimal 30 tahun dilapangan

belum siap, mengupayakan pemberdayaan dan pengembangan

pemuda secara maksimal untuk berhasil bersaing di tingkat

provinsi dan nasional.

6. Beragamnya karakter pemuda dan menurunnya disiplin serta

wawasan kebangsaan, sebagai bahan evaluasi dan dicarikan solusi

melalui program penyadaran, dan pemberdayaan..

39

7. Belum adanya Peraturan Daerah tentang Keolahragaan diupayakan

adanya kegiatan penyusunan pedoman atau peraturan daeran

tentang keolahragaan, seperti RIK, Perbup, PERDA.

8. Belum optimalnya kerjasama organisasi olahraga yang ada di

Kabupaten Bogor yaitu dibutuhkan komitmen dan dan kerjasama

untuk memajukan olahraga Kabupaten Bogor.

9. Masih kurangnya sarana dan prasarana bagi atlet PPLPD serta

belum tersedianya tenaga sport medical, tenaga psycologi olahraga

mempengaruhi kualitas Penyelenggaran PPLPD.

10. Terbentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan

Pelatihan Olahraga Pelajar untuk mewadahi PPLPD yang ada.

11. Kemampuan/prestasi atlet di tingkat provinsi dan nasional dapat

membangakan daerah.

12. Terlakasananya penyelenggaraan PORDA XIII Jawa Barat di

Kabupaten Bogor dengan 4 sukses (sukses Penyelenggaraan,

Prestasi, Administrasi, Ekonomi)

13. Kurangnya pengetahuan insan olahraga dibutuhkan peran serta

pemerintah untuk memfasilitasi, mengapresiasi dengan tujuan

memajukan keolahragaan.

14. Ketersediaan anggaran yang besar untuk tercapainya

pembangunan Stadion Cibinong Raya secara keseluruhan.

15. belum tertuntaskannya pembebatasan tanah dilokasi Rencana Sport

center secara Keseluruhan.

16. Sulitnya Ketersediaan tanah/lahan di tiap Kecamatan dengan solusi

memanfaatan tanah kas desa untuk pembangunan Gedung

Olahraga dan lapangan sepak bola,

17. Belum terdatanya prasarana olahraga milik swasta.

18. Tersedianya bangunan prasarana olahraga milik Pemda baik di

Kecamatan dan Kabupaten diperlukan Kebijakan pemerintah yang

jelas untuk penguasaan dan pemeliharaan dan pengelolaan

prasarana olahraga yang sudah dibangun.

19. Adanya Dispora Kabupaten Bogor belum di dukung dengan

tersedianya Gedung Kantor Dispora..

40

20. Sumber daya pegawai Dispora Kabupaten Bogor yang ada masih

kurang perlu penambahan pegawai dengan kemampuan spekasi

khusus.

Strategi S-T

1. Dengan adanya Undang- Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang

kepemudaan ditidaklanjuti dengan kegiatan analisis, penyusunan,

seminar, untuk menghasilkan Produk hukum, Peraturan tentang

kepemudaan di daerah

2. Adaanya Organisasi kepemudaan tingkat Kabupaten dan

Kecamatan perlu terus dimotivasi dan diberdayakan.

3. Jumlah organisasi dan komunitas pemuda yang farsial dengan

berbagai orientasi kegiatan diupayakan untuk diakomodir dan

difasilitasi agar dapat berkembang dan terapresiasi

4. Tersedianya lembaga Pendidikan informal dan Perusahaan/ CSR di

Kabupaten Bogor, dengan melaksanakan koordinasi dan kerjasama

guna menyalurkan minat dan bakat pemuda pada keterampilan dan

berusaha

5. Potensi pemuda di berbagai bidang dan kepeloporan pemuda dapat

tercapai/meningkat dibutuhkan peran serta pemerintah,

masyarakat dan tokoh pemuda

6. Pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen

perubahan yang berwawasan kebangsaan, dapat terjaga dan

terpelihara apabila ada peran pemerintah, stakholder, masyarakat

dan pemuda dalam pembentukan karakter bagi pemuda

7. Adanya Undang-undang yang mengatur urusan keolahragaan

sebagai dasar untuk analisis, penyusunan, Produk hukum,

Peraturan tentang keolahragaan.

8. Adanya Organisasi keolahragaan tingkat Kabupaten dan

Kecamatan yang diharapkan dapat terkoordinasi dan bersinergi

9. Penyelenggaraan PPLPD (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar

Daerah) yang rencananya akan dikembangkan menjadi Sekolah

Khusus Olahraga, kualitas pengelolaannya harus terus ditingkatkan

41

dengan terbentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan

Pelatihan Olahraga Pelajar untuk mewadahi PPLPD yang ada.

10. Adanya even olahraga yang berjenjang tingkat Wilayah, Provinsi,

nasional sebagai ajang pengembangan atlet dan daya saing.

11. Penyelenggaran PORDA XIII Jawa barat Tahun 2018 menjadi ajang

berdaya saing bagi atlet Kabupaten Bogor dengan target Juara

umum.

12. Adanya insan olahraga yang memiliki kemampuan dan kepedulian

dengan keolahragaan sehingga dapat berperanserta dalam

memajukan olahraga kabupaten bogor.

13. Tuntasnya pembangunan Stadion Cibinong Raya berskala

internasional pada tahun 2016.

14. Pengelolaan Stadion kabupaten Bogor melalui UPT atau dikelola

swasta.

15. Rencana Pembagunan Sport Center di Cibinong dengan venue dan

prasarana pendungkung, diupayakan adanya fasilitasi dari APBP

dan APBN serta dapat menarik investor untuk percepatan

pembangunan Sport Center Cibinong.

16. Adanya kebijakan Kepala Daerah untuk pembangunan prasarana

olahraga di 40 Kecamatan, dengan permasalahan keterbatasan

lahan dan pengadaan tanah

17. Tersedianya dan berkembangya prasarana olahraga milik swasta

adanya Kerjasama pemanfaatan apabila ada even /kejuaraan

olahraga

18. Bangunan prasarana olahraga milik Pemda baik di Kecamatan dan

Kabupaten dicarikan solusi terbaik untuk pengelolaan dan

pemeliharaan prasarana olahraga dicarikan solusi terbaik untuk

pengelolaan dan pemeliharaan prasarana olahraga.

19. Keberadaan Kantor Dispora guna peningkatan kinerja dan

kenyamanan bekerja.

20. Sumber daya pegawai yanga ada Dispora Kabupaten Bogor

diberdayakan secara aktif.

Strategi W-T

42

1. Dengan belum adanya peraturan daerah tentang kepemudaan

diperlukan suatu gagasan atau ide untuk menyusun analisis

kebijakan kepemudaan sebagai dasar pelayanan kepemudaan

2. Kepengurusan Organisasi Kepemudaan belum menyesuaikan pada

batasan usia 30 tahun sesuai undang-undang tentang

kepemudaan.

3. Optimalnya Indentifikasi Organisasi dan komunitas/perkumpulan

pemuda dibutuhkan sebagai data untuk melaksanakan

pembinaan melalui kegiatan Festival Pemuda Kabupaten Bogor

4. Belum dilaksanakannya kemitraan dengan lembaga pedidikan

formal dan perusahaan / CSR, yaitu dikembangkan pola kerjasama

5. Batasan usia 16 - 30 tahun bagi pemuda menjadi tatangan untuk

lebih ditingkatkan kemampuanya agar mampu berdaya saing

ditingkat kabupaten dan provinsi

6. Beragamnya karakter pemuda dan menurunnya disiplin serta

wawasan kebangsaan dapat diatasi dengan memberikan kegitan

positip serta peran aktif pemerintah dan masyarakat untuk

mempasilitasi dan mengarahkan pemuda.

7. Belum adanya Peraturan Daerah tentang Keolahragaan merupakan

tantangan dalam upaya menentukan arah kebijakan keolahragaan

8. Belum optimalnya kerjasama organisasi olahraga yang ada di

Kabupaten Bogor perlu difasilitasi agar dapat bersinergi

9. Adanya aktivitas Penyelenggaran PPLPD dan terbinanya atlet

pelajar menjadi atlit berprestasi baik ditingkat provinsi, nasional

dan asean.

10. Kemampuan atlet berprestasi secara berjenjang tingkat Wilayah,

Provinsi, nasional membanggakan daerah sehingga perlu diberikan

apresiasi dan penghargaan.

11. Kurangnya pembinaan dan pelatihan untuk peningkatan

pengetahuan insan olahraga sehingga perlu dilaksanakan kegiatan

Diklat, TOT, seminar, pengembangan IPTEK olahraga.

12. Ditargetkannya pembangunan stadion Cibinong Raya menjadi

penciri Kabupaten termaju dan dengan tersediannya pembangunan

yang berkualitas, dan tuntas secara keseluruhan.

43

13. Tuntasnya pembangunan Sport Center Cibinong secara bertahap

Rencana Pembagunan Sport Center di Cibinong dengan venue dan

prasarana.

14. Pemanfaatan tanah kas desa untuk pembangunan Gedung Olahraga

dan lapangan olahraga perlu analisis dan pengkajian tentang,

adminitrasi pertanahan Pengelolaan dan kerjasama pemanfataan

tanah kas desa.

15. meningkatkan kemitraan pengelolaan prasarana olahraga milik

swasta.

16. bangunan prasarana olahraga milik Pemda baik di Kecamatan dan

Kabupaten dikelola dan dipelihara dengan baik.

17. Terwujudnya rencana pembangunan gedung kantor Dispora di

lokasi rencana Sport Center Cibinong.

18. Mengupayakan tersedianya pegawai yang berlatar pendidikan

keolahragaan, kesehatan, tehnik sipil dan akuntansi

44

44

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI DAN MISI DISPORA.

Untuk mengukur capaian kinerja visi, misi pemerintah Kabupaten

Bogor, telah dirumuskan indikator penentu keberhasilan misi dalam

rangka mencapai dan mewujudkan visi Kabupaten Termaju, dalam

rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut terkait dengan

Dispora adalah pada Misi pertama Kabupaten Bogor yaitu

Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat.

Visi, Misi Dispora sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta

masukan-masukan dari stakeholders, maka Dispora Kabupaten Bogor

menetapkan Visi yaitu :

“Terwujudnya Kemandirian Pemuda dan Peningkatan Prestasi olahraga”

Pernyataan Visi di atas bermakna, yaitu :

- Kemandirian pemuda adalah hasil dari proses pembinaan dan

pembentukan pemuda ke arah yang lebih baik agar berguna bagi

pribadi, lingkungan atau masyarakat, agama dan negara.

- Prestasi Olahraga adalah hasil dari proses pemberdayaan,

pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan

berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

keolahragaan.

Ditetapkan Misi Dispora Kabupaten Bogor sebagai berikut:

Misi Pertama :

Meningkatkan Penyadaran, Pemberdayaan, pengembangan dan kemandirian pemuda

Misi ini mengandung makna bahwa pembinaan pemuda

dilakukan melalui tahapan proses yaitu melalui penyadaran pada nilai

–nilai etika, norma dan keagamaan, sedangkan pemberdayaan dan

pengembangan mengandung makna bahwa pemuda yang secara

individu memilik potensi atau kemampuan yang senantiasa ingin

45

mendapat perhatian dan bimbingan untuk pengembangan akan

kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kemandirian pemuda

adalah hasil dari proses pembinaan secara pribadi atau oleh

lingkungannya hingga pada dirinya terbentuk pribadi mandiri yang

bermanfaat bagi dirinya, lingkungan dan negara.

Misi Kedua :

Meningkatkan Pemasalan, Pemberdayaan dan

Peningkatan Prestasi Olahraga

Misi ini mengandung makna bahwa Pemasalan olahraga adalah

upaya memotivasi masyarakat agar senang berolahraga dan berbudaya

hidup sehat, Pemberdayaan olahraga adalah upaya meningkatkan

kesegaran jasmani masyarakat dan memasyarakatkan olahraga

sedangkan peningkatan prestasi olahraga adalah hasil upaya maksimal

yang dicapai olahragawan atau kelompok olahragawan dalam kegiatan

olahraga melalui proses pembinaan dan pengembangan secara

terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan sarana

prasarana olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

Misi Ketiga :

Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan sarana

olahraga

Misi ini mengandung makna Pembangunan Prasarana dan sarana

olahraga adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang

digunakan untuk kegiatan olahraga dan/atau penyelenggaraan

keolahragaan yang dilengkapi dengan sarana olahraga atau peralatan,

perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan olahraga, serta

mengupayakan pengembangan industri olahraga.

Misi Keempat :

Meningkatkan Kinerja Sumberdaya Aparatur dan Pelaku Olahraga

Misi ini mengandung makna Kinerja sumberdaya pegawai

merupaka bagian penentu keberhasilan pelaksanaan kebijakan

urusan pemuda dan olahraga di Kabupaten Bogor sehingga dapat

mengelola, meningkatkan kerja sama dengan pelaku olahraga guna

mesinergikan dan meningkatkan sumberdaya pelaku olahraga.

46

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah

ditetapkan tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas

pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan jangka menengah

pembangunan pemuda dan olahraga pada Dispora Kabupaten Bogor

sebagai berikut :

a. Tujuan :

- Terwujudnya pemuda yang tangguh dan berdaya saing.

- Meningkatnya pemasyarakatan olahraga.

- Meningkatnya prestasi olahraga kabupaten Bogor.

- Terbangunnya pusat olahraga terpadu.

- Meningkatnya pembangunan prasarana olahraga di daerah.

b. Sasaran :

- Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam

pembangunan.

- Meningkatnya pemasyarakatan olahraga.

- Meningkatnya prestasi olahraga kabupaten Bogor.

- Terbangunnya pusat olahraga terpadu.

c. Strategi :

- Meningkatnya pembangunan generasi muda dalam pembangunan.

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

olahraga.

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas olahragawan.

d. Arah Kebijakan :

- Peningkatan kualitas dan peran pemuda, serta kelembagaan

pemuda dalam pembangunan.

- Peningkatan Pembinaan Olahraga rekreasi

- Peningkatan Pembinaan olahraga berprestasi

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pemuda dan

Olahraga kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018 dapat digambarkan sesai

tabel 4.1

47

48

4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi dan

kebijakan pada Dispora adalah sebagai berikut :

a. Strategi 1. (a) Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pengembangan sumberdaya

pemuda dan kelembagaan pemuda. (b) penyusunan petunjuk teknis pengembngan sumber daya pemuda dan

kelembagaan pemuda (c) Peningkatan kualitas dan peran pemuda serta kelembagaan pemuda dalam

pembangunan (d) Menyelenggaran kegiatan pembinaan dan pemberdayaan serta kemandirian

pemuda (e) Meningkatkan Kerjasama dan Kemitraan dalam pelayanan kepemudaan.

b. Strategi 2. (a) Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pemberdayaan olahraga dan

peningkatan prestasi olahraga. (b) Penyusunan petunjuk teknis pemberdyaan olahraga dan peningkatan prestasi

olahraga (c) Pembinaan dan pemberdayaan olahraga pendidikan dan masyarakat (d) Pembinaan dan pengembangan atlet secara berjenjang dan berkelanjutan (e) Penyelenggaraan event/kejuaraan olahraga. (f) Peningkatan prestasi atlet melaui event olahraga tingkat regional, provinsi, nasional

dan internasional.

c. Strategi 3. (a) Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pembangunan dan pembinaan

sarana dan prasarana olahraga serta pengembangan industri olahraga. (b) Penyusunan petunjuk teknis pembangunan pembinaan sarana dan prasarana

olahraga serta pengembangan industri olahraga. (c) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana olahraga milik pemerintah

daerah (d) Melakukan Koordinasi dan kerjasama kepada pemerintah provinsi dan pusat dalam

pembangunan prasarana olahraga (e) Mengupayakan pengadaaan fasilitasi penunjang perlengkapan parasarana dan

sarana olahrag. (f) Terpeliharanya dan berdayagunanya bangunan prasarana olahraga melaui (g) UPT Pengelolaan sarana dan prasarana olahraga

d. Strategi 4.

(a) Meningkatkan koordinasi kedalam dan keluar untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi.

(b) Mengupayakan kecepatan, kenyamanan dan keamanan aparatur. (c) Mengupayakan peningkatan kapasitas dan kinerja sumberdaya aparatur (d) Tersusunnya perencanaan dan laporan yang akuntabel.

49

48

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KIERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk

mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau

kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Dalam Renstra Dispora Kabupaten Bogor tahun 2013-2018,

program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokalitas

Dispora, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan

Kewilayahan. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Dispora Kabupaten

Bogor tahun 2013-2018. Program/ kegiatan Dispora adalah sekumpulan

rencana kerja Dispora. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana

kerja beberapa SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah

sekumpulan rencana kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan

SKPD mengenai suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan.

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan

Pendanaan Indikatif Dispora Kabupaten Bogor 2013-2018 dapat dilihat

pada tabel 5.1 lembar berikut ini :

45

50

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DISPORA YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Peran perencanaan dalam pembangunan sangatlah penting, untuk

itu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dispora Kabupaten

Bogor harus berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang ditunjukan dengan

indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel. 6.1

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dispora Kabupaten Bogor

NO

Indikator

Satuan

Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Jumlah Organisasi Kepemudaan

Organisasi 63 60 62 63 65 70 70

2 Jumlah Kegiatan Kepemudaan

Kegiatan 16 15 15 16 16 17 17

3 Jumlah Organisasi Olahraga (Klub Olahraga)

Organisasi 84 60 70 75 80 80 87

4 Jumlah Kegiatan Olahraga

Kegiatan 17 12 13 14 15 16 16

5 Gelanggang/Balai Remaja (selain milik swasta atau dengan kata lain milik pemerintah

GOR

6

1

1

2

3

3

16

6 lapangan Olahraga Lapangan 3

1 1 1 1 1 8

7 Tuntasnya pembanguna stadion olahraga bertaraf internasional

% 45,15 60,15 100 100

BUPATI BOGOR

RACHMAT YASIN

51

BAB VII

PENUTUP

Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018 merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan

yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas

Pemuda dan Olahraga serta disusun dengan memperhitungkan seluruh

potensi dan kebutuhan (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).

Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun

2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja

Dinas Pemuda dan Olahraga yang menjadi dokumen perencanaan

tahunan sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga.

Pelaksanaan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga ini sangat

memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh

aparatur Bappeda, karena akan menentukan keberhasilan pencapaian

kinerja program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian,

Renstra ini tidak hanya menjadi dokumen administrasi saja, karena

secara substansial merupakan pencerminan aspirasi pembangunan

yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan

misi yang ingin dicapai.

BUPATI BOGOR

WAKIL,

Hj. NURHAYANTI