kata pengantar · segala puji bagi allah tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah...

127
1

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

1

Page 2: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada

junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat visi

dan misi dalam menjalankannya, ada yang memang dilakukan terencana dan bahkan ada juga

yang sewaktu waktu jadi tidak terencana. Hal ini tergatung dari keterampilan seorang konselor

atau guru BK.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam rangka

membantu konseli menghadapi masalahnya adalah dengan memberikan pelayanan konseling

kelompok. Menurut Prayitno (1997) layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok

merupakan dua jenis layanan kegiatan yang saling keterkaitannya sangat besar. Keduanya

mempergunakan dinamika kelompok sebagai media kegaitannya. Lebih jauh Sukardi dan

Kusmawati (2008) mengungkapkan bahwa masalah yang dapat dibahas meliputi berbagai

masalah dalam segenap bimbingan (yaitu bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir).

Layanan Konseling kelompok yang memungkinkan beberapa orang secara bersama-

sama melangsungkan proses kegiatan menjadikannya lebih efisien dalam hal penggunaan

waktu. Hal ini tentu menguntungkan banyak pihak, mulai dari konselor itu sendiri dan

konselinya. Manfaat lain dari BK kelompok ini adalah menjadi luasnya perspektif siswa yang

mengalami masalah karena mendapatkan banyak masukan dari anggota kelompoknya.

Dalam Buku inilah akan dipaparkan mengenai panduan praktek bimbingan dan

konseling kelompok, semoga bermanfaat dan selalu senang dalam mejalankan bimbingan dan

konseling kelompok, bisa dijadikan alternatif untuk memberikan layanan kepada bimbingan dan

konseling apabila diperlukan untuk konseling kelompok. Satu kata What A Beautiful Group

Conseling.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya dan yang paling penting

dalam lingkungan civitas akademika konseling, psikologi dan juga umumnya. Terima Kasih.

Penulis

Maulidha Sholehah,S.Pd

Page 3: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB. I PSIKOEDUKASI

A. Latar Belakang Masalah

1. Pengertian Psikoedukasi .......................................................................................2

2. Pengertian Bimbingan dan Kelompok .....................................................................4

3. Pengertian Konseling Kelompok ............................................................................5

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok ............................................... .....6

b. Asas Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling Kelompok............ ..7

4. Perkembangan Remaja ..................................................................................... .. 11

5. Layanan Psikoedukasi Perkembangan Karakter (SMP / SMA)........................... . 11

6. Elaborasi Psikoedukasi, Bimbingan Konseling Kelompok dan

Perkembangan Karir............................................................................................. 18

B. Perencanaan Layanan Psikoedukasi

1. Layanan Perencanaan Psikoedukasi Jurus Ampuh Masuk Perguruan

Tinggi Negeri .....................................................................................................19

2. Layanan Perencanaan Psikoedukasi Pemahaman Lingkungan........................41

3. Layanan Perencanaan Psikoedukasi Kemana Setelah SMP.............................63

BAB. II KONSELING KELOMPOK

A. Latar Belakang Masalah

1. Konseling Kelompok..................................................................................................88

2. Pengertian Keluarga..................................................................................................90

3. Fenomena Perceraian Di Kalangan Celebritis ..........................................................94

4. Psikoedukasi Keluarga...............................................................................................96

B. Perencanaan Layanan Konseling Kelompok

1. Perencanaan Layanan Psikoedukasi Pengawasan Terhadap Siswa yang Orang Tuanya

Bercerai .......................................................................................................................97

a. Definisi Perilaku ....................................................................................................97

b. Tujuan Jangka Panjang ........................................................................................98

c. Tujuan Jangka Pendek .........................................................................................98

d. Isu dan Kata Kunci.................................................................................................98

e. Asesmen yang Akan Dilakukan dan Tahapan Konseling Kelompok......................99

Page 4: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

iii

BAB. III. REFLEKSI PERKULIAHAN

A. Perubahan Pengetahuan / Sikap/ Kesadaran apandapatkan dari Perkuliahan Ini.............118

B. Apa masukan Mengenai Perkuliahan ini.............................................................................119

C. Apa Rencana Profesional Anda Yang Akan Datang Berkaitan dengan Keterampilan BK

Kelompok.............................................................................................................................119

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 121

Daftar Riwayat Penulis ......................................................................................................123

Page 5: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

1

BAB I

PSIKOEDUKASI

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan dan konseling kelompok adalah saah satu cara kegiatn

bimbingann yang mengrientasikan apa yang menjadi tujuan kelompok dan apa

yang menjadi konteks dalam kelompok. Kegiatan bimbingan dam konseling ada

dalam konteks individual, kelompok dan klasikal. Dalam buku ini akan membahas

banyak mengenai bimbingan dan dan konseling kelompok.

Bimbingan dan konseling dan konseling kelompok yang akan dipaparkan

dalam buku ini adalah mengenai panduan kegiatan bimbingan konseling secara

proseduran dan kompleks. Ini dititk beratkan pada sumber buku

Psychoeducational Group Proses dari Nina W Brown dan Group cuonseling

Jacobs, kedua buku tersebut menjadi sumber utama buku What a beautiful

Counseling yang dilengkapi dari berbagai judul buku dan jurnal bimbingan dan

konseling kelompok.

Untuk mengenai teknis pelayanan di dalam buku ini adalah menitik

beratkan pada panduan melakukan bimbingan dan konseling kelompok mengenai

perkemabngan karir, hang mutlak hal ini sangat dibutuhkan pada siswa kelas XII

SMA dan juga panduan operasional konseling kelompok mengenai Cara

mengatasi Orang Tua yang bercerai bagi siswa kelas XII. Mengapa terkesan

dilakukan pada kelas XII SMA? Karena penulis menitikberatkan pada proses awal

menuju kehidupan dalam perkembangan adalah mahasiswa. Mahasiswa berada

dalam fase perkembangan dalam rentang remaja akhir dan dewasa awal. Ini yang

menjadi rujukan utama dalam buku ini, jadi mengantarkan individu pada fase

perkembangan tersebut untuk diantarkan menjadi pada posisi dalam tugas

perkembangan yang optimal pada fasenya. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah

mengapa pada cara mengatasi orang tua yang bercerai? Karena penulis

menyakini betul pada fase perkembangan pada remaja akhir dan dewasa awal

individu jikalau seandainya mempunyai kasus atau pemgalaman mengenai orang

tua bercerai sudah berada dalam kondisi menerima dan tegar dalam

menkalaninya, ataupun individu tersebut dapat mempunyai pengetahuan

mengenai hal ini dan bisa diamalkan dan dibagi pada teman dan sekitarnya

sekitarnya.

Dalam buku ini akan disajikan III BAB, BAB I akan dimulai pembaca

memahami psikoedukasi, pengertian bimbingan dan kelompok, pengertian

konseling kelompok, perkembangan remaja yang akan difokuskan pada

perkembangan karir remaja, layanan psikoedukasi, perkembangan karakteristik

Page 6: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

2

remaja, Elaborasi psikoedukasi bimbingan dan konseling kelompok,

perkemabngan karur remaja, dan perencanaan layanan edukasi. BAB II akan

disajikan konseling kelompok, pengertian keluarga, Fenomena perceraian di

kalangan selebritis dan perencanaan layanan konseling kelompok, dan BAB III

akan dibahas mengenai Refleksi perkuliah mata kuliah bimbingan dan konseling

kelompok yang dibimbing oleh Dr. Susi Fitri, M.Psi, Kons.

1. Pengertian Psikoedukasi

Psikoedukasi adalah suatu bentuk pendidikan ataupun pelatihan

terhadap seseorang dengan gangguan psikiatri yang bertujuan untuk proses

treatment dan rehabilitasi. Sasaran dari psikoedukasi adalah untuk

mengembangkan dan meningkatkan penerimaan pasien terhadap penyakit

ataupun gangguan yang ia alami, meningkatkan partisipasi pasien dalam

terapi, dan pengemabngan coping mechanism ketika pasien menghadapi

masalah yang berkaitan dengan penyakit tersebut. (Goldman, 1998 dikutip dari

Bordbar dan Faridhosseeini, 2010) Definisi istilah psikoedukasi adalah suatu

intervensi yang dapat dilakukan pada individu, keluarga, dan kelompok yang

fokus pada mendidik partisipasinya tantangan signifikan dalam hidup,

membantu partisipan mengembangkan sumber sumber dukungan dan

dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan

keterampilan coping untuk menghadapi tantangan tersebut. (Griffth, 2006

dikutip dari Walsh, 2010). Psikoedukasi adalah treatmen yang diberikan secara

profesional dimana mengintegrasikan intervensi psikoteraputik dan edukasi

(Lukens dan McFarlane 2004).

Jadi, sederhananya, Psikoedukasi merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan pemahaman atau keterampilan sebagai usaha

pengenalan serta pencegahan atau meluasnya gangguan Psikologis di

kelompok masyarakat.

Untuk itu, Psikoedukasi diharapkan mampu meningkatkan

pemahaman bukan hanya bagi pasien, tetapi juga lingkungan dan terutama

keluarga.

Psikoedukasi ini banyak sebetulnya istilah yang ada dalam dunia

psikologi, dalam dunia konseling tidak terlalu buming. Akantetapi karena hal ii

penting dilakukan maka ini akan menjadi hal yang menarik dan akan senantisa

membabtu mengoptimalkan potensi individu. Banyak bentuk intervensi yang

dapat digunakan dalam dunia psikologi, baik itu intervensi individual, kelompok,

bahkan komunitas. Tiap intervensi memiliki pendekatannya masing-masing

apakah psikoanalisa, psikodinamika, cognitive-behavior ,humanistik, dan

sebagainya. Salah satu intervensi yang dapat digunakan dalam berbagai seting

Page 7: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

3

dan dapat diterapkan secara individual ataupun kelompok adalah Psikoedukasi.

Psikoedukasi sebenanrnya sudah cukup populer dalam praktek-praktek

helping

Menjawab 30 tahun terakhir di Amerika dan seluruh dunia. Namun,

untuk Indonesia sendiri bentuk intervensi ini belum banyak diterapkan untuk

setiap seting.

Psikoedukasi merupakan salah satu bentuk dari intervensi, baik

untuk keluarga maupun klien yang merupakan bagian dari terapi psikososial.

Tujuan dari program psikoedukasi adalah menambah pengetahuan tentang

gangguan jiwa sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kambuh dan

meningkatkan fungsi keluarga. Tujuan ini akan dicapai melalui serangkaian

kegiatan edukasi tentang penyakit, cara mengatasi gejala, dan kemampuan

yang dimiliki keluarga (Stuart & Laraia, 2001).

Psikoedukasi atau sering disebut dengan personal and social

education atau pendidikan pribadi dan sosial merupakan gerakan yang relatif

baru namun penting di lingkungan psikologi konseling. Psikoedukasi juga

merupakan terapi yang bertujuan untuk memberikan informasi terhadap

keluarga dan masyarakat yang mengalami distress, memberikan pendidikan

kepada mereka untuk meningkatkan keterampilan, meningkatkan kemampuan

kognitif dan psikomotor, untuk dapat memahami dan meningkatkan koping

akibat gangguan jiwa yang dapat mengakibatkan masalah pada keluarga dan

masyarakat (Wijayanti, Wahyuningsih & Widiyanti, 2010).

Stuart & Laraia (2001) menjelaskan bahwa secara umum, program

komprehensif dari psikoedukasi adalah sebagai berikut:

a. Komponen didaktik, berupa pendidikan kesehatan, yang menyediakan

informasi tentang penyakit dan sistem kesehatan jiwa.

b. Komponen ketrampilan, yang menyediakan pelatihan tentang komunikasi,

penyelesaian konflik, pemecahan masalah, asertif, manajemen perilaku dan

manajemen stres.

c. Komponen emosional, memberi kesempatan ventilasi dan berbagi perasaan

disertai dukungan emosional. Mobilisasi sumber daya yang dibutuhkan,

khusus pada keadaan krisis.

d. Komponen sosial, peningkatan penggunaan jejaring formal dan non formal.

Peningkatan kontak dengan jejaring sumber daya dan sistem pendukung

yang ada di masyarakat akan menguntungkan keluarga dan klien.

Page 8: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

4

2. Pengertian Bimbingan Kelompok

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002 :48),bimbingan kelompok yaitu

layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara

bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu

(terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang

kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota

keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan

keputusan.

Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok berarti

memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan

konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya bimbingan

kepada individu-individu melalui kelompok.

Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan bantuan

terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan

kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok

membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.

Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok

adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan

informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi

lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai

tujuan-tujuan bersama.

Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111). Bimbingan

kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang.

Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya

dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan Konseling (konseling

kelompok), dibentuk kelompok diskusi, diberikan bimbingan karier kepada

siswa-siswi yang tergabung dalam satu kesatuan kelas di SMA. Dalam

bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan

optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat

dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.

Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah

satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah

individu dalam bentuk kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok

untuk membahas topik tertentu yang dipimpin oleh pemimpin kelompok

bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan dan pertimbangan

pengambilan keputusan/ tindakan individu.

Page 9: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

5

3. Pengertian Konseling Kelompok

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan

konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan

dinamika kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang

dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu,

yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang

bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir).

Menurut Heru Mugiarso (2007) konseling kelompok merupakan

layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Materi

umum layanan konseling kelompok diselenggarakan dalam kelompok yang

memanfaatkan dinamika kelompok yang meliputi segenap bidang bimbingan.

Masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh

anggota kelompok.

Menurut Prayitno (2004) layanan konseling kelompok pada dasarnya

adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana

kelompok. Disana ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok

(yang jumlahnya minimal dua orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam

suasana yang diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan yaitu

hangat, permisif, terbuka dan penuh keakraban. Dimana juga ada

pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab

timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu dengan menerapkan

metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses

antarpribadi yang dinamis, yang terpusat pada pemikitan dan perilaku yang

disadari.

Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk

membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih

lancar, upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang

bersangkutan dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudah.

Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok

adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada

pikitan dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap

permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling menerima

dan membantu.

Dari uraian-uraian yang disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwasannya konseling kelompok merupakan salah satu layanan

konseling yang di selenggarakan dalam suasana kelompok yang

memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang

Page 10: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

6

hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban.Hal ini merupakan upaya

individu untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya

dengan lebih lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab, pada

konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,

penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah,

kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

1.Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

a. Tujuan Bimbingan kelompok

1) Tujuan Umum

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk

pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya

kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).

2) Tujuan Khusus

Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan

untuk mendorong pengembangan perasaan, pikitan, persepsi,

wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku

yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi

baik verbal maupun non verbal para siswa.

Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan yang ingin dicapai dalam

bimbingan kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan

yang lebih luas, pengembangan pribadi, dan pembahasan

masalah atau topik-topik umum secara luas dan mendalam yang

bermanfaat bagi para anggota kelompok

Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan

kelompok adalah untuk memberi informasi dan data untuk

mempermudah pembuatan keputusan dan tingkah laku.

b. Tujuan Konseling Kelompok

Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin

dicapai dalam konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi,

pembahasan dan pemecahan masalah pribadi yang dialami oleh

masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah dan

masalah terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota

kelompok yang lain.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling

kelompok meliputi:

a) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang

banyak

Page 11: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

7

b) Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman

sebayanya

c) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota

kelompok

d) Mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok.

Menurut Prayitno, (1997:80). Konseling kelompok

memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan

pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.

2. Asas Bimbingan dan Konseling Kelompok

a. Asas Bimbingan Kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah

aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para

anggota, asas-asas tersebut yaitu:

1) Asas Kesukarelaan

Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari

anggota kelompok harus bersifat sukarela, tanpa paksaan.Klien

secara sukarela dan tanpa adanya paksaan, mau menyampaikan

masalah yang dihadapi dengan mengungkapkan hal – hal yang

dialaminya pada konselor.

2) Asas keterbukaan

Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan

sekali. Karena jika ketrbukaan ini tidak muncul maka akan terdapat

keragu-raguan atau kekhawatiran dari anggota.

3) Asas kegiatan

Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila

klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai

tujuan– tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok hendaknya

menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing mampu

menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud dalam penyelesaian

masalah.

4) Asas kekinian

Masalah yag dibahas dalam kegiatan konseling kelompok

harus bersifat sekarang. Maksudnya, masalah yang dibahas

adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang mendesak,

yang mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari, yang

membutuhkan penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun

yang lalu ataupun masalah waktu kecil.

Page 12: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

8

5) Asas kenormatifan

Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus

dapat menghargai pendapat orang lain, jika ada yang ingin

mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus

mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidak

ada yang berebut.

6) Asas kerahasiaan

Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting

dalam bimbingan kelompok diharapkan bersedia menjaga

semua (pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam

kegiatan bimbingan kelompok dan tidak layak diketahui oleh

orang lain selain orang-orang yang mengikuti kegiatan .

b. Asas Konseling Kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah

aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para

anggota, asas-asas tersebut yaitu:

1) Asas kerahasiaan

Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting

dalam konseling kelompok karena masalah yang dibahas

dalam konseling kelompok bersifat pribadi, maka setiap

anggota kelompok diharapkan bersedia menjaga semua

(pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam kegiatan

konseling kelompok dan tidak layak diketahui oleh orang lain

selain orang-orang yang mengikuti kegiatan konseling

kelompok .

2) Asas Kesukarelaan

Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari

anggota kelompok harus bersifat sukarela, tanpa paksaan.

3) Asas keterbukaan

Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan

sekali. Karena jika ketrbukaan ini tidak muncul maka akan

terdapat keragu-raguan atau kekhawatiran dari anggota.

4) Asas kegiatan

Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti

bila klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam

mencapai tujuan– tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok

hendaknya menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing

mampu menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud dalam

penyelesaian masalah

Page 13: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

9

5) Asas kenormatifan

Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota

harus dapat menghargai pendapat orang lain, jika ada yang

ingin mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus

mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidak

ada yang berebut.

6) Asas kekinian

Masalah yag dibahas dalam kegiatan konseling

kelompok harus bersifat sekarang. Maksudnya, masalah yang

dibahas adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang

mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan sehari-

hari, yang membutuhkan penyelesaian segera, bukan

masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah waktu kecil.

4. Perkembangan Remaja

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence”

yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud

adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial

dan psikologis (Widyastuti, 2009)

1. Tahapan Masa Remaja

Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa

(rentang waktu) remaja ada tiga tahap menurut widyastuti

(2009), yaitu:

Masa remaja awal (10-12 tahun)

1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman

sebaya

2. Tampak dan merasa ingin bebas

3. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan

tubuhnya dan mulai berpikir dan khayal (abstrak)

Masa remaja tengah (13-15 tahun)

1. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri

2. Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan

jenis

3. Timbul perasaan cinta yang mendalam

Page 14: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

10

4. Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin

berkembang berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan seksual

Masa remaja akhir (16-19 tahun)

1. Manampakkan pengungkapan kebebasan diri

2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif

3. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya

4. Dapat mewujudkan persaan cinta

5. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak

2. Ciri-Ciri Perkembangan Remaja

Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai

berikut (Widyastuti, 2009) :

Perkembangan Biologis

Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitas

hormonal dibawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik

yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan

pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks

sekunder.

Perkembangan Psikologis

Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis

perkembangan pada masa remaja menghasilkan terbentuknya

identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai

individu yang lain.

Perkembangan Kognitif

Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan

berfikir abstrak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan

aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga

memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.

Perkembangan Moral

Anak yang lebih muda hanya dapat menerima

keputusanatau sudut pandang orang dewasa, sedangkan remaja,

untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka harus

menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.

Page 15: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

11

Perkembangan Spiritual

Remaja mampu memahami konsep abstrak dan

menginterpretasikan analogi serta simbol-simbol. Mereka mampu

berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.

Perkembangan Sosial

Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi

keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari

kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa dengan

kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan

teman sebaya.

4. Layanan Psikoedukasi Perkembangan Karekteristik Karier Remaja

(SMP/SMA)

Istilah remaja (adolecense diartikan sebagai sesuatu yang “tumbuh”

atau “tumbuh menjadi dewasa “ secara luas mencakup proses kematangan

mental, emosional, social dan fisik . ini berarti pada usia remaja (12-20 tahun,

WHO) seseorang mulai menjalani proses pendewasaan diri.

Komunitas e-psikologi (2007) memandang masa remaja sebagai

sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupu

peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dulu dianggap

sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau

batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu

terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan

usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10ntahun mungkin saja sudah (atau

sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan

sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa .ia belum

siap menghadapi dunia orang dewasa meski disaat orang yang sama ia

jugbukan anak anak lagi . berbea dengan balita yang perkembangannya jelas

dapat diukur, remaja hamper tidak memiliki pola perkembangan yang pasti

.dalam perkembangannya sering kali mereka menjadi bingung karena

kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka

dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa

Bagi sebagian besar orang yang baru berangkat dewasa bahkan

yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling

berkesan dalam hidup mereka. Kenangan terhadap masa remaja merupakan

kenangan yang tidak mudah gampang dilupakan , sebaik atau seburuk

Page 16: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

12

apapun itu. Sementara banyak orang tua yang tetap menganggap anak

remaja mereka masih perlu dilindungi dengan ketat sebab dimata orang tua

anak remaja mereka masih belum siap menghadapi tantangan dunia orang

dewasa. Sebaliknya pada anak remaja ,tuntunan internal membawa mereka

pada keinginan untuk mencari jati diri yang mandiri dari pengaruh orag tua

keduanyya memiliki kesamaan jelas : remaja adalah waktu yang kritis

sebelum menghadapi hidup sebagai orang dewasa (e-psikologi,2007)

Berdasarkan perspektif biososial masa remaja adalah masa “strom

and drag”, yaitu sebagai periode yang berada dalam dua situasi antara

kegoncangan pendeitaan,asmara , dan pemberontakan dengan otoritas orang

dewasa (hall dan yusuf,2000),terjadinnya pertumbuhan fisik , masa transisi ,

dan perubahan fisik tersebut menentukan pengalaman sosialnya (barker

dalam yusuf,2000) .

Ditinjau dari perspektif relasi interpersonal masa remaja adalah masa

mulai mengenal minat terhadap lawan jenis yang dimulai dari kesadaran untuk

berhubunga (unilaterally aware), kontak permulaan (surface contact), dan

saling berhubungan (mutually=a continuum) (levinger dalam yusuf ,2000).

Selanjutnya berhubungan dengan diantara dua remaja yang berbea jenis

kelamin mendorong remaja kearah percintaan (pacaran)(Ellen&Elaine dalam

yusuf,2000)

Perspektif sosiologis dan antropologis memandang remaja sebagai

masa terjadinyya konnflik dengan orang tua karena terjadi perbedaan

pengalaman budaya. (differential cultural cotect ) ( kingsey 7 davis dalam yusuf,

2000) Perspektif psikologis memandang masa remaja sebagai masa yang erat

kaitannya dengan sense of identity vs role confusion

(Hurlock,1980;santrock,1983;makmun,1996;yusuf,2000). Jika remaja tidak

memiliki sense of identy yang sehat maka remaja akan mengalami role

confusion yang pada akhirnya akan mudah terpengaruh oleh pengaruh dari luar

Perspektif belajar social memandang masa remaja sebagai masa

senang bergaul dengan teman sebaya karena dipandang menawarkan social

reward dan peer status needs yang lebih menarik dari pada keluarga (parson &

grinder dalam yusuf 2000). Selanjutya remaja berusaha mempelajari respons

respons social dengan cara mengamati dan mengimitasi berbagai perilaku

teman sebayanya (bandura).

Page 17: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

13

Ahli psikologi perkembangan,Hurlock (1980) mengemukakan beberapa

karakteristik yang menggambarkan kekhasan kehidupan remaja ,antara lain

sebagai berikut .

Pertama sebagai remaja sebagai periode yang dinilai penting ,artinya ini adalah masa

dimana seorang dapat menentukan bagaimana kehidupan dewasa kelak.

Kedua, masa remaja merupakan periode peralihan, yag dimaksud peralihan disini

adalah transisi antara masa anak menuju dewasa , dalam arti pada masa ini seseorang

akan mengalami sebuah penyesuaian baru baik dalam sikap maupun prilaku yang

cukup “dilematis”

Ketiga, masa remaja juga merupakan periode perubahan.perubahan yang

dimaksudkan adalah perubahan dalam sikap ,perilaku maupun secara fisik berikut

adalah macam perubahan yang terjadi pada masa remaja:

1. meningginya emosi yang intensitasinya bergantung kepada tingkat perubahan fisik

dan psikologis yang terjadi

2. perubahan tubuh, minat dan menimbulkan masalah baru

3. perubahan nilai nilai yang dipegang perubahan ini sangat bergantung pada

perubahan minat dan pola perilaku remaja itu sendiri

4. munculnya sikap yang ambivalen di diri remaja berkaitan dengan perubahan itu

sendiri

Keempat ,masa remaja pun digambarkan sebagai metode pencaran identitas diri

(erikson)proses inipun sangat mempengaruhi perilaku remaja ,karena dalam prosesnya

seorang remaja berusaha untuk memunculkan diri lewat usaha-usahanya berperilaku

agar dapat diterima oleh lingkungannya

Kelima, masa remaja juga merupakan periode yang tidak realistic , remaja cenderung

memandang kehidupan memalui kacamata berwarna “merah jambu”. Ia melihat dirinya

sendiri dan orang lain sebagai mana adanya, terlebih dalam hal mendapatkan apa apa

yng diinginkannya

Keenam, masa remaja sebagai ambang masa dewasa .dengan semakin dekatnya usia

kematangan yang sebenarnya , para remaja mulai gelisah untuk meninggalkan

stereotype belasan tahun dan untuk memberikan kesa bahwa mereka memang sudah

dewasa. Oleh karna itu, mereka mulai berperilaku seperti hanya perilaku orang orang

dewasa menurut pesepsinya.

Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dillihat berdasarkan perubahan pada

dimensi dimensi berikut.

Page 18: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

14

1. Perkembangan fisik biologis

Pada masa pubertas hormon seorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis

hormon (gonadotrophius atau gonadrotroplic hormones) yang berhubungan dengan

pertumbuhan ,yaitu: 1)follicle-stimulating hormone (FSH);dan 2)letuenizing hormone

(LH). Pada anak perempuan ,kedua hormone tersebut merangsang pertumbuhan

estrogen dan progesterone dua jenis hormone kewanitaan .pada anak lelaki ,

leutenizing hormone yang juga dinamakan interstitial-cell stimulating hormone (ISCH)

merangsang pertumbuhan testosterone .

Pertumbuhan secara cepat dari hormone hormone tersebut diatas mengubah

system biologis seorang anak. Anak perempuan akan mengalami menstruasi pertama

(menarche), sebagai pertanda bahwa system reproduksiya sudah aktif. Selain itu,

terjadi juga perubahan fisik seperti peyudara mulai berkembang ,pinggul bertambah

besar,serta tumbuh rambut public atau bulu kapok di sekitar kemaluan dan ketiak. Anak

laki laki mengalami “mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual), tumbuh rambut pubik

atau bulu kapok di sekitar kemaluan atau ketiak, mulai memperlihatkan perubahan

dalam suara,otot, tumbuh kumis dan gondok laki (jakun) serta fisisk lainnya yang

berhubungan dengan tumbuhnya hormone testosterome bentuk fisik mereka akan

berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia

remaja.

2. Perkembangan kognitif

Menurut piaget (makmun,1996;yusuf, 2000;betham, 2002; e-psikologi 2007)

perkembangan kognitif remaja merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap

pertumbuhan operasi formal (period of formal operations).pada periode ini , idealnya

para remaja sudah memiliki pola pokir sendiri dalam usaha memecahkan masalah

masalah yang kompleks dan abstrak kemampuan berpikir para remja berkembang

sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak

pemecahan alternative pemecahan masalah berserta kemungkinan akibat atau hasilnya

. kapasitas berfikir secara dimensi seperti ilmuan .remaja tidak lagimenerima informasi

apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya

dengan pemikitan mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman

masa lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi , dan

rencana untuk masa depan dengan kemampuan oprasional formal ii, para remaja

mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka.

Page 19: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

15

3. Perkembangan moral

Jika ditinjau dari perspektif perkembangan moral yang dikemukakan oleh

Lawrence Kohlberg (setiono, 1997;yusuf, 2000) pada umumnya remaja berada dalam

tingkatan konvensial atau berada dlam tahap ketiga (berperilaku sesuai dengan

tuntutan dan harapan kelompok ), dan keempat (loyalitas terhadap norma atau

peraturan yang berlaku diyakininya .

4. Perkembangan psikologis

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak . pada masa ini suasana hati

(mood) dapat berubah dengan sangat cepat. Gesssel et al. (Hurlock,1980)

mengemukakan bahwa remaja empat belas tahun seringkali mudah marah, mudah

terangsang , dan emosinya cenderung “meledak”, tidak berusaha mengendalikan

perasaannya , sebaliknya remaja enam belas tahun mengatakan bahwa mereka “tidak

mempunyai keprihatinan”. Jadi, adanya bedai dan tekanan dalam periode ini berkurang

menjelang berakhirnya awal masa remaja.

Hasil penelitian di Chicago oleh milhalyi dan Larson (e-psikologi,2007)

menemukan bahwa remaja rata rata memerlukan hanya 45 menit untuk merubah dari

mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa” sementara orang dewasa memerlukan

beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para

remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah,pekerjaan sekolah , atau

kegiatan sehari hari dirumah. Meski mood remaja yang mudah berubah ubah dengan

cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

5. Perkembangan sosial

Pada masa remaja berkembang “social cognition”. Yaitu kemampuan untuk

memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unikk , baik

menyangkut sifat sifat pribadi, minat, nilai nilai maupun perasaannya. Pemahaman ini

mendorong remaja untuk menjalin hubungan social yang lebih akrab dengan teman

sebayanya , baik melalui jalinan persahabatan maupun percintaan . pada masa ini juga

berkembang sikap “conformity” (yusuf,2000)

Remaja yang sehat adalah remaja yang mencapai perkembangan dimensi social

dengan baik, yakni memiliki penyesuaian social(social adjustment) yang tepat.

Penyesuaian social ini dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk mereaksi secara

tepat terhadap realitas siosial , situasi ,baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,

maupun masyarkat sekitar.

Page 20: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

16

6. Perkembangan Religius

Seiring dengan perkembangan kognitif, kemampuan bepikir abstrak remaja

memungkinanya untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragamnya. Dia dapat

mengapresiasi kualitas keabstrakan tuhan sebagai yang maha kuasa. Berkembangnya

kesadaran beragama seiring dengan mulainya remaja menanykan at

mempermasalahkan sumber sumber otoritas dalam kehidupan. Pada masa remaja

awal (sekitar usia 13-16 tahun) terjadi kegoncangan keyakinan akan adanya tuhan ,

kadangkadang sang kuat, ibadahnya yang kadang kadang rajin kadang kadang menjadi

rajin kadang kadang malas , sebaiknya, pada masa remaja akhir usia (17-21 tahun)

kehidupan beragama remaja sudah mulai melibatkan diri ke dalam kegiatan kegiatan

keagamaan (yusuf,2000)

Grand Theory perkembangan karir remaja adalah yang dikemukakan oleh Super

(Sharf, 1992) dalam konsep life-stages. Super (Manrihu, 1992 : 19) meringkas konsep

life-stages ke dalam 12 proposisi perkembangan karir berikut.

1. Individu berada dalam kemampuan – kemampuan, minat – minat, dan kepribadian –

kepribadiannya.

2. Dengan sifat – sifat yang berbeda, individumempunyai kewenangan mutlak untuk

melakukan sejumlah pekerjaan.

3. Masing – masing pekerjaan menentut pola khaskemampuan, minat, dan sifat – sifat

kepribadian.

4. Preferensi dan kopetensi vokasional dapat berubah sesuai dengan situasi kehiduapn.

5. Proses perubahan dapat dirangkum dalam suatu ringkasan tahap kehidupan.

6. Sifat dan pola karir ditentukan oleh taraf sosioekonomik, kemampuan mental, dan

kesempatan yang terbuka dan karakteristik kepribadian individu.

7. Perkembangan karir adalah fungsi dari kematangan biologis dan realitas dalam

perkembangan konsep diri.

8. Faktor yang menentukan dalam perkembangan karir adalah perkembangandalam

implementasi konsep diri.

9. Proses pemulihan karir merupakan hasil perpadauan antara faktor individual dan faktor

sosial, serta antara konsep diri dan kenyataan.

10. Keputusan karir tergantung pada dimana individu menemukan jalan keluar yang

memadai bagi kemampuan, minat, sifat kepribadian dan hati.

11. Taraf kepuasan yang individu peroleh dari pekerjaan sebanding dengan tingkat dimana

mereka telah sanggup mengimplementasikan konsep dirinya.

12. Pekerjaan dan okupasi menyediakan suatu fokus untuk organisasi kepribadian baik pria

maupun wanita.

Page 21: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

17

Berdasarkan 12 proposisi tersebut, Super membagi tahap perkembangan karir menjadi lima

tahapan, yaitu :

1) tahap pertumbuhan (growth)

2) tahap eksplorasi (exploration)

3) tahap pendirian (establislunent)

4) tahap pemeliharaan (maintenance)

5) tahap kemunduran (decline) (Osipow, 1983: 157, Manhiru, 1986: 27-29; Sharf, 1992:169).

Menurut pendapat tersebut perkembangan karir remaja berada pada tahap eksplorasi

(exploration).

Berdasarkan uraian tersebut, karakteristik perkembangan karir remaja sesuai dengan

karakteristik karir pada tahap eksplorasi (usia 15-24 tahun). Tahap eksplorasu ditandai dengan

mulai melakukan penelaahan diri (self examiniation), mencoba membagi berbagai peranan,

serta melakukan penjelajahan perkerjaan atau vokasional baik disekolah, pada waktu senggang

maupun melalui sistem magang. Level eksplorasi meliputi tiga sub tahapan berikut.

Pertama, sub tahap tentatif (usia antara 15-17 tahun). Tahap ini dikarakteristikan

dengan mulai dipertimbangkannya aspek – aspek kebutuhan, minat, kapsitas, nilai –

nilai dan kesempatan secara menyeluruh. Pilihan pada masa tantatif ini mulai

diusahakan untuk keluar dari fantasi, baik melalui diskusi, bekerja maupun aktivitas

lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dimaknai bahawa tugas perkembangan

karir pada masa remaja sub tahap trantatif ialah kristalisasi prefrensi karir (Sharf, 1992 :

212-215; Manhiru, 1986 : 28 – 29).

Kedua, sub tahap transisi (usia antara 18-21 tahun). Tahap ini dikarakteristikan dengan

menonjolanya pertimbangan yang lebih realtistis untuk memasuki dunia kerja atau

latihan profesional serta berusaha mengimplementasikan konsep diri. Tugas

perkembangan pada sub tahap transisi adalah spesifikasi prefrensi karir.

Ketiga, sub tahap mencoba (trial)-dengan sedikit komitmen (usia antara)

dikarakteristikan dengan mulai ditemukannya lahan atau lapangan pekerjaan yang

dipandang cocok, serta mencobanya sebagai sesuatu yang

Page 22: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

18

Pendapat lain mengenai karakteristik perkembangan karir remaja. Dikemukakan

oleh Muro & Kottman (1995) tujuan pengembangan karir untuk para siswa (remaja) di

sekolah menengah adalah mengembangakan kesadaran diri dan untuk mulai eksplorasi

dan orientasi karir yang lebih formal. Secara rinci, program perlu menekankan membatu

para siswa dengan penilaian tentang keserasian pribadi mereka, kemampuan, dan minat

sebelum memusatkan pada atas eksplorasi dan orientasi karir. Para siswa perlu dipandu

untuk mengevaluasi informasi karir dalam hubungan dengan penilaian pribadi mereka. Para

siswa juga harus belajar konsep dasar teknologi. Lebih lanjut Murro & Kattman (1995)

mengemukakan tentang kompetisi karir yang harus dikembangakan pada tahap

perkembangan karir remaja adalah sebagai berikut

1. Perkembangan dan pengembangan konsep diri positif (positive self-cencept) dan

pemenuhan kebutuhan diri (self-effictive) untuk pengmbangan karir.

2. Pemahaman teori (cognitive), sikap (effective), dan pengmbangan psikomotorik

diperlukan untuk pengmebangan keputusan karir

3. Mempelajari nilai-nilai tentang tanggung jawab dan kebiasaan bekerja yang baik dan

perencanaan untuk peluang pendidikan dan karir.

4. Menenjukan kemampuan penguasaan teknologi dan mengidentifikasi bidang kerja yang

berhubungan dengan teknologi.

6.Elaborasi Psikoedukasi, Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dan Perkembangan Karir

Remaja

Dalam bimbingan dan konseling jelompok pasti banyak hal yang harus dilakukan baik

secar tujuan konseling kelompok maupun secara prosedural konseling kelompok. Biasanya

bimbingan dannoonseling kelompok itu lebih tepat digunakan pada fase perkembangan pada

taraf remaja, yakni adanya hal yang berkaitan dengan dunia remaja.Mengapa penulis

mengatakan bahwa bmbingan dan konseling lebih tepat diguanakan pada ase remaja, karena

hakikatnya remaja sudah bisa menjalankan proses psikoedukasi yang optimal dan dapat

mengerji dan paham pada fase fase perkembangan yang sesuai dengan fase remaja.

Contohnya remaja dapat dikatakan memahami konsep tujuan dan konsep bimbingan dan

konseling kelompok.

Lalu dalam perkembangan remajanya pun dapat dikatakan optimal dalam hal

perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Penulis mengkhususkan pada perkembangan

karir, karena dirasa penting dan optimal dalam perkembangan karir akan dititik beratkan dalam

bentuk modul Rencana Pelaksanaan Layanan di buku ini.

Page 23: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

19

B. Perencanaan Layanan Psikoedukasi

1. Topik pembahasan / Aspek perkembangan :

Jurus Ampuh Menentukan Jurusan di

Perguruan Tinggi

2. Penjelasan mengenai Peran konselor dan tahapan layanan Psikoedukasi

1) Konselor membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar

anggota kelompok.

2) Konselor harus mampu para anggota bimbingan koelompok mencurahkan

segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompoknya.

3) Konselor berusaha menyakinkan para anggota bimbingan kelompok itu

agar apa yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama

dalam kelompok tersebut.

4) Konselor membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha

memberikan pengertian pada anggota bimbingan kelompok untuk

mematuhinya dengan optimal.

5) Konselor harus bisa memposisikan diri benar-benar berusaha untuk

secara aktif dalam mengkondisikan psikologis, pikitan, alur kegiatan

bimbinngan kelompok.

6) Konselor harus mampu berkomunikasi secara terbuka dengan para

anggota bimbingan kelompok.

Page 24: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

20

7) Konselor harus mampu memberi kesempatan anggota lain untuk juga

menjalankan peranannya sebagai peserta bimbingan kelompok.

8) Konselor harus mampu merumuskan tema apa yang akan dibahs dan

semua anggota kelompok turut serta aktif dalam kegiatan kegiatan.

3. Kompetensi layanan

a) Ranah Kognitif

a. Siswa dapat membedakan baik buruknya nilai-nilai sosial di

masyarakat melalui diskusi kelompok.

b. siswa dapat menentukan baik buruknya nilai sosial melalui diskusi

kelompok.

c. Siswa dapat menjelaskan norma-norma di sekolah melalu mind

mapping.

d. Siswa dapat melaksanakan norma-norma di sekolah melalui mind

mapping.

b) Ranah Afektif

a. Siswa dapat mengikuti kegiatan role play mengenai dilemma pribadi.

b. Siswa dapat membentuk pendapat dari dilemma pribadi melalui role

play.

c. Siswa dapat mengatakan haknya dalam berpendapat melalui debat

aktif.

d. Siswa dapat memecahkan kesimpulan melalui debat aktif tentang hak-

hak individu.

c) Ranah Psikomotorik

1. Siswa dapat membedakan etika yang baik dan etika yang buruk melalui

metode modeling.

2. Siswa dapat memperbaiki etika yang buruk menjadi etika yang baik

melalui modeling.

3. Siswa dapat menerangkan perilaku yang baik dalam film

4. Siswa dapat menampilkan perilaku-perilaku yang baik melalui tokoh

dalam film.

d) Kompetensi Layanan dalam perkembangan karir

a) Siswa dapat merumuskan pilihan jurusan di perguruan tinggi hasil

berfikir kritis

b) Siswa dapat menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi

c) Siswa dapat memilah milih jurusan di perguruan tinggi melalui ia

menyebutkan kelemahan dan kelebihan jikalau pilih jurusan yang

dipilih.

d) Siswa dapat menikmati jurusan di perguruan tinggi atas pilihanannya.

Page 25: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

21

4. Standar Kompetensi : Agar siswa mampu memilih jurusan yang sesuai

bakat dan minat.

5. Kompetensi Dasar :

1. Siswa dapat mengenali potensi yang dimilikinya.

2. Siswa dapat memasuki jurusan yang sesuai dengan minat dan

bakatnya.

3. Siswa dapat belajar mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya

dalam hal pendidikan.

6. Bidang bimbingan : Karir

7. Jenis Layanan : Layanan Bimbingan Informasi

8. Klasikal / Kelompok : Layanan Klasikal

9. Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman

10. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 45 Menit (Dibuat tiga pertemuan )

11. Penyelenggaran Layanan : Guru Pembimbing dan Konseling

12. Pihak- pihak yang dilibatkan : Tutor Teman Sebaya

13. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

14. Sasaran layanan : Sasaran layanan diberikan pada kelas XII SMA.

15. Jumlah anggota : Jumalah anggota 10 orang siswa.

16. Banyak dan lamanya pertemuan Ada tiga pertemuan yaitu ada pertemuan

pendahuluan, pertemuan kegiatan dan tahap penutup.

17. Metode

Diskusi kelompok mengenai Jurus Ampuh Menentukan Jurusan di Perguruan

Tinggi

18. Media

Papan tulis, penghapus, spidol non permanen, infokus dan LKS

19. Strategi Layanan / Uraian Kegitan :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pembukaan:

a. Memberikan salam dan mengecek

kehadiran siswa

b. Memberikan pengarahan dan perintah

kepada seluruh siswa peserta

biimbingan dan konseling kelompok.

c. Memberikan pengarahan dan membantu

a. Menjawab salam dan pertanyaan guru

yang berkaitan dengan pengecekan

kehadiran

b. Siswa yang ditunjuk/mengacungkan

tangan menjawab pertanyaan, sedangkan

yang lain memperhatikan.

Page 26: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

22

guru seluruh peserta bimbingan dan

konseling kelompok untuk

mengkoordinir dan mengatakan apa

yang harus dilakukan pada saat

berjalankan bimbingan dan konseling

kelompok berjalan.

d. Apersepsi:

1) Bertanya kepada siswa sampai sejauh

mana mereka mengenali potensi dirinya

2) Bertanya tentang cara

pemahaman/pengenalan potensi diri

secara efektif.

2. Kegiatan Inti:

a. Guru menjelaskan urgensi pemahaman

potensi diri bagi individu.

b. Guru menjelaskan materi tentang jurus

ampuh menentukan pilihan jurusan

c. Sebagai evaluasi, guru memberikan

pertanyaan dan tanggapan terhadap

materi yang telah diuraikan.

a. Siswa menyimak uraian guru

b. Siswa masih menyimak materi yang

diuraikan oleh guru.

c. Siswa menjawab pertanyaan dan

tanggapan yang diminta oleh guru.

3. Penutup:

a. Guru meninjau kembali materi yang telah

disampaikan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya atau memberikan

komentar.

c. Guru menjawab pertanyaan siswa.

d. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berkonsultasi tentang

potensi dan pemahaman diri baik di luar

maupun di dalam kelas.

e. Menutup materi dan memberikan salam

a. Siswa memperhatikan uraian

kesimpulan yang disampaikan oleh guru.

b. Jika ada permasalahan, siswa

mengajukan pertanyaan atau

memberikan komentar

c. Siswa mendenganrkan jawaban atas

pertanyaan yang disampaikan oleh

siswa

d. Siswa menjawab salam

Page 27: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

23

20. Tahapan Kegiatan Konseling Kelompok

Tahap Persiapan :

Kegiatan ini dilakukan pada siswa SMA yang berusia antara 17-18 tahun, anggota

kelompok berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.

Topik yang akan dibahas mengenai permasalahan siswa yang orangtuanya bercerai,

kegiatan ini berlangsung sekitar 60 menit dilakukan di ruangan BK yang tertutup dengan

formasi duduk melingkar di karpet yang nyaman.

1. Memulai kelompok

Salah satu hal terpenting yang diperhatikan pada sesi pertama adalah

bagaimana memulai kelompok. Cara pemimpin membuka sesi akan menjadi hal

penting yang berhubungan dengan situasi kelompok yang akan berlangsung dan

tingkat kenyamanan anggota kelompok, lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan

terimakasih dan mengucapkan salam untuk seluruh anggota kelompok pada

kegiatan konseling kelompok, yang mana ini merupakan hal yang sangat awal

dan wajib dilakukan. Karena esensinya melakukan terima kasih dan salah itu kita

memberi pengahrgaan yang paripurna untuk memberikan penghargaan awal

pada setiap anggota kelompok.

2. Pemimpin kelompok memimpin doa. Pilih salah satu anggota kelompok yang

dianggap mampu jadi pemimpin misalnya memimpin doa, menjadi asisten konselor

dengan membantu membagikan kertas dari konselor dan mengumpulkan kertas ke

konselor untuk dapat dikumpulkan kembali pada konselor.

3. Konselor menjelaskan pengertian dan tujuan dalam konseling kelompok.Hal ini

digunakan untuk hal yang ingin dicapai dengan baik dan sesuai dengan hal yang

dianggap penting sebagai tujuan yang nyata dalam kegiatan konseling kelompok.

4. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.

5. Pemimpin kelompok menjelaskan asas-asas Konseling kelompok (sukarela,

terbuka, normatif,dan rahasia).

6. Kesepakatan waktu.

7. Perkenalan anggota kelompok.

Skenario:

Konselor: “assalamualaikum wr.wb. menjawab salam anak-anak, bagaimana kabar kalian

hari ini?”

Konselor: “nah, sebelum memulai kegiatan, alangkah lebih baiknya kita membaca do‟a

terlebih dahulu, ayo siapa yang mau memimpin do‟anya?”

Page 28: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

24

Konselor: “ya, saya ucapkan terimakasih kepada kamu yang telah memimpin do‟a bersama,

kemudian saya berterimakasih juga kepada kalian semua yang telah hadir dalam kegiatan

ini”.

2. Membantu anggota berkenalan

Jika anggota tidak saling mengenal satu sama lain, itu biasanya keuntungan agar

anggota dapat memperkenalkan dengan segera setelah tahap pembukaan. Anggota

cenderung merasa lebih nyaman setelah belajar mengenal nama masing-masing dan

menghabiskan beberapa waktu untuk mengenal satu sama lain. Hal ini penting karena dua

alasan. Pertama, pertumbuhan, terapi, atau kelompok saling berbagi, anggota jauh lebih

ingin tahu tentang orang-orang dengan siapa mereka akan membahas masalah pribadi.

Kedua, pengenalan menyeluruh membantu kelompok mulai mengembangkan kepercayaan

dalam kelompok, karena anggota dapat mengenal satu sama lain atau tidak akan

membahas masalah pribadi.

Proses berkenalan dilakukan melalui permainan, konselor atau pemimpin

kelompok meminta anggotanya untuk menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan

perasaannya saat ini dengan menggunakan simulasi permainan melalui saling mengoper

pulpen. Langkah permainannya diawali dengan pemimpin kelompok memegang pulpen dan

berkata “ini pulpen, nama saya Altruis, usia 18 tahun, tempat tinggal di Cilegon, dan

perasaan saya saat ini gembira, pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya”, kemudian

orang kedua berkata “ini pulpen saya dapatkan dari faris, usia 17,6 bulan tahun, tempat

tinggal di serang, perasaannya saat ini gembira, dan saya faisal, usia 17 tahun, tempat

tinggal di jalan mesjid agung serang, perasaannya saat ini penasaran, pulpen ini saya

berikan ke orang disebelah saya” begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok

selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan.

1. Konselor memberikan rancangan untuk lebih mengenal dengan anggota kelompok

satu dengan yang lain

2. Konselor mempersilahkan kepada anggota kelompok lebih mengenal satu sama

lainnya.

3. Konselor memberikan rujukan untuk saling mengenal satu sama lain

4. Konselor memberikan pemahaman dengan satu dengan lainnya dalam sebuah

kelompok untuk paham yang namanya anggota kelompok apabila saling kenal dan

saling sayang ada keterkaitan batin

5. Konselor memberikan pemahaman yang signifikan untuk memberikan hal yang sesuai

dengan hal yang ingin dibahas dengan sebelumnya saling mengenal satu sama lain.

6. Konselor selalu memberikan hal yang menarik dalam hal perkenalan untuk menarik

perhatian khusus para anggotanya.

Page 29: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

25

Skenario:

Konselor: “yaa, kegiatan selanjutnya adalah kita berkenalan satu persatu yaa, ada yang belum

saling kenal kan semuanya?”

Konselor: “perkenalannya dilakukan menggunakan sedikit permainan yang bernama “ini

pulpen”. Perkenalannya dengan menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan perasaannya

saat ini. Caranya diawali dengan saya memegang pulpen dan berkata ini pulpen, nama saya

Viko, usia 18tahun, tempat tinggal di bumi agung, dan perasaan saya saat ini gembira, pulpen

ini saya berikan ke orang disebelah saya, kemudian saya berikan ke orang sebelah saya dan

dia berkata ini pulpen saya dapatkan dari faris, usia 30 tahun, tempat tinggal di klender,

perasaannya saat ini gembira, dan saya Alex, usia 18 tahun, tempat tinggal di Serang Banten ,

perasaannya saat ini penasaran, pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya, begitu

seterusnya sampai semua anggota kelompok selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan,

sampai sini paham semua? Apakah ada yang ditanyakan?”

Konselor: “kalau tidak ada yang bertanya kita mulai saja ya permainan ini”.

3. Mengklarifikasi tujuan kelompok

Tujuan dari kelompok merupakan faktor paling penting dalam menentukan kegiatan kelompok.

pemimpin kelompok dapat memimpin anggotanya untuk berbagi beberapa informasi yang

relevan tentang diri mereka sendiri. Pemimpin juga mungkin memiliki andil anggota mengapa

mereka menghadiri kelompok atau harapan mereka dari sesi.

Pemimpin harus yakin bahwa tujuan kelompok ini diklarifikasi menjawab sesi pertama.

Klarifikasi penting jika belum ada wawancara awal sebelum pertemuan kelompok pertama.

Dalam kegiatan kelompok yang akan dilakukan membahas mengenai permasalahan pada

siswa yang orang tuanya bercerai, tujuannya adalah untuk memberikan kebijaksanaan

bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan

kehidupan keluarganya, mengembangkan kebijaksanaan yang nyata, perasaan pribadi yang

berlawanan dengan ketergantungan pribadi, menambahkan perasaan pengendalian diri,

mengganti perasaan depresi dengan keamanan dan percaya diri, dan mengontrol ekspresi

perasaan setelah mengalami stres yang berkepanjangan.

Skenario:

Konselor: “yaa, setelah kita saling berkenalan, selanjutnya kita membahas mengenai tujuan dari

kegiatan ini, ada yang sudah tahu tujuannya apa?”.

Konselor: “yaa, tujuan dari kegiatan kelompok ini untuk membantu permasalahan kalian dengan

orang tua masing-masing, supaya kalian bisa menghadapi kenyataan yang terjadi”.

Konselor: “tujuan lainnya yaitu untuk memberikan kebijaksanaan bagaimana pengalaman yang

dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan kehidupan keluarganya, bisa saling

berbagi informasi dan pengalaman, mengembangkan kebijaksanaan yang nyata, perasaan

pribadi yang berlawanan dengan ketergantungan pribadi, menambahkan perasaan

Page 30: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

26

pengendalian diri, mengganti perasaan depresi dengan keamanan dan percaya diri, dan

mengontrol ekspresi perasaan setelah mengalami stres yang berkepanjangan”.

4. Menjelaskan peran pemimpin

Menjawab kegiatan, pemimpin harus menjelaskan apa perannya menjawab sepanjang sesi,

yaitu: berperan memimpin jalannya kegiatan, peran untuk mengajar, peran fasilitatif, dan peran

terapi. Pemimpin juga mungkin perlu menjelaskan beberapa perilaku kepemimpinannya, seperti

memotong pembicaraan anggota kelompok sewaktu-waktu dan memancing anggota untuk

berbicara. Jika pemimpin berencana untuk melakukan terapi, ia mungkin ingin menjelaskan

salah satu teknik yang ia rencanakan untuk digunakan dengan anggota yang mungkin belum

terbiasa. Beberapa pemimpin dapat menggunakan teknik psikodrama, atau "kursi kosong", atau

putaran terapi. Menjelaskan prosedur pada sesi pertama atau kedua mengurangi kemungkinan

kebingungan atau kesalahpahaman ketika mereka melakukan kegiatan dalam sesi selanjutnya.

Secara teknis kursi kosong akan ditempatkan mengenai jalur jurusan di perguruan

tinggi yang diminati oleh sesuai mibat dan bakat siswa, sehingga pada saat dijalaninya akan

menjadi optimal karena sesuai minat dan bakat siswa.

Skenario:

Konselor: “selanjutnya kita akan membahas mengenai peran saya dalam kegiatan ini”.

Konselor: “peran saya dalam kegiatan ini yaitu sebagai pemimpin dalam kelompok ini,

memimpin jalannya kegiatan, berperan untuk mengajar, berperan fasilitatif, dan berperan

sebagai terapi, tujuannya agar kegiatan ini menjadi terarah dan dapat menghasilkan informasi

yang bermanfaat dan dapat mengentaskan permasalahan kalian”.

5. Menjelaskan bagaimana kelompok akan dilakukan

Hal ini penting untuk memperjelas menjawab sesi pertama bagaimana pemimpin yang

berencana untuk melakukan kegiatan. Memberi petunjuk anggota tentang jenis diskusi dan

kegiatan yang akan mengambil tempat di kelompok akan membantu untuk kemudahan

ketegangan dan menjamin kelancaran kegiatan kelompok itu. Alasan lain untuk menyatakan

apa yang akan terjadi dalam kelompok adalah bahwa anggota, setelah mendenganr penjelasan

tentang bagaimana kelompok akan dilakukan, dapat memutuskan bahwa mereka tidak ingin

dalam kelompok. Jika anggota tidak memutuskan untuk tidak bergabung dengan kelompok,

pemimpin butuh berbicara secara pribadi dengan anggota untuk mengetahui alasannya. Untuk

lebih jelasnya lagi sebagai berikut :

1. Konselor membantu membuat harapan harapan apa saja yang diinginkan oleh konseli

satu dengan yang lainnya

2. Konselor bisa membuat media secarik kertas untuk dibagikan kepada konseli untuk

dijadikan dan dicatat untuk sebagai media apa yang diharpkan oleh konseli. Jadi

teknisnya konseli menulis apa yang diinginkan oleh konseli pada secarik kertas. Ini

upaya hawatir ada hal yang kurang mampu untuk mengungkakan diarea publik.

Page 31: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

27

3. Konselor meyakinakan pada konseli bahwasanya semua hal ini dapat menjadi acuan

yang nyata sebagai motovasi internal yang diliki oleh konseli sebagai pelaku kegitan

konseli kelompok.

4. gar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan para

anggota kelompok menurut (Romlah, 2001) adalah :

5. membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok

6. mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok

7. berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama

8. membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik agar

optimal.

9. benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.

10. mampu berkomunikasi secara terbuka

11. berusaha membantu anggota lain

12. memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya

13. menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Skenario:

Konselor: “pada pertemuan kali ini, kegiatan yang akan kita lakukan adalah membahas

mengenai perasaan kalian mengenai hubungan dengan keluarganya masing-masing, hal

tersebut dilakukan dengan harapan agar kalian dapat mengentaskan permasalahan yang

sekarang sedang dialami”.

Konselor: “sebelum melangkah ke kegiatan selanjutnya, apakah kalian ada yang mau

bertanya? Apakah ada yang keberatan dalam mengikuti kegiatan ini?”

6. Menjelaskan aturan dasar

Aturan dasar tertentu harus dibahas dalam sesi pertama. Aturan tentang makan, minum,

atau berbicara menjawab kegiatan kelompok berlangsung serta menjaga kerahasiaan informasi

anggota kelompok dan pembahasan yang akan disampaikan. Biasanya aturan disebutkan

dalam sesi pertama agar tidak mengganggu jalannya diskusi. Aturan kelompok yang ditetapkan

melarang menyerang anggota kelompok lainnya. Ketika semua aturan-aturan dasar yang

tercakup dalam saat-saat awal kelompok, anggota mungkin menjadi bosan atau cemas sesuatu

akan terjadi. Intinya adalah bahwa pemimpin tidak harus menggunakan banyak aturan dasar

sewaktu menjelaskan, kecuali ada beberapa alasan untuk melakukannya. Jika anggota

kelompok ada yang mencoba untuk berdebat tentang aturan, pemimpin harus menjelaskan

dengan tenang mengapa penting dibuat aturan kelompok untuk kelancaran kegiatan kelompok

yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya lagi sebagai berikut :

Page 32: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

28

1. Konselor melakukan Tahap Pengenalan dalam Aturan di Kelompok merupakan masa

setelah proses pembentukan dan sebelum masa bekerja (kegiatan).

2. Konselor dimulai dengan masa badai, dimana anggota kelompok mulai bersaing

dengan yang lain dalam kelompok untuk mendapatkan temapat kekuasaan dalam

kelompok. Pada tahap ini muncul perasaan-perasaan kecemasan, pertentangan,

pertahanan, ketegangan, konflik, konfrontasi dsb.

3. Misalnya Konselor menghadapi anggota yang frustasi dan kegaduhan meningkat pada

tahap ini, namun ini merupakan saat yang produktif bagi anggota kelompok untuk

memperbaiki sosialisasinya di masa lalu yang tidak produktif, membuat pengalaman-

pengalaman baru dan menetapkan tempatnya dalam kelompok tersebut.

4. Dibutuhkan Kompetensi konselor Melakukan ketrampilan konselor dalam beberapa

hal, yaitu kepekaan waktu, kemampuan melihat perilaku anggota dan mengenal

suasana emosi di dalam kelompok.

5. Konselor harus peka kapan harus melakukan konfrontasi terhadap anggota dan kapan

harus memberikan dukungan, oleh karena itu konselor harus memperhatikan pola

perilaku anggota dalam kelompok.

Skenario:

Konselor: “tahap selanjutnya, kita akan membahas mengenai aturan yang berlaku dalam

kegiatan ini”.

Konselor: “aturan tersebut dilakukan agar kegiatan ini dapat berjalan secara kondusif dan demi

kelancaran kegiatan. Aturan tersebut yaitu dilarang berbicara sebelum dipersilahkan oleh

pemimpin kelompok, menghargai dan mendenganrkan dengan seksama ketika pemimpin

kelompok dan anggota kelompok lain sedang berbicara, dilarang makan dan minum menjawab

kegiatan berlangsung, dan ketika akan berbicara harus mengangkat tangan terlebih dahulu,

kemudian yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan pembahasan didalam kegiatan kita

ini diluar kelompok”.

Konselor: “begitu aturan yang akan kita terapkan dalam kegiatan ini, apakah ada tanggapan?”

7. Memeriksa tingkat kenyamanan para anggota

Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan yang akan terjadi, pemimpin bisa

menghabiskan beberapa menit terfokus pada topik tingkat kenyamanan dengan cara

menanyakan kecemasan apa yang di hadapi anggota menjawab masa diskusi ini. Kemudian

pemimpin menanyakan kembali tentang ketidaknyamanan anggota dengan memberikan skala 1

sampai 10 tingkat ketidaknyamanan yang dialami oleh anggota. Setelah itu pemimpin bisa

memberikan waktu sekitar tiga menit untuk anggota mencari pasangan dan mendiskusikan

Page 33: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

29

tingkat kenyamanan dan mengapa mereka merasa seperti yang mereka lakukan. Setelah itu

kita akan kembali ke kelompok besar untuk diskusi.

Kegiatan ini akan membantu anggota berbicara tentang tingkat kenyamanan dalam kelompok.

Diskusi seperti ini membantu anggota untuk merasa lebih nyaman, baik melalui berbagi

perasaan mereka dan melalui mendenganr bahwa beberapa orang lain merasa

ketidaknyamanan. Kemudian dapat melakukan permainan seperti dengan kegiatan ice breaking

“opposite”. Konselor menjelaskan tentang permainan opposite. Yaitu “kebalikan”,anggota

kelompok melakukan gerakan yang diucapkan konselor, misalkan jika konselor mengatakan

“opposite” maju maka konseli mundur, jika jongkok maka berdiri, dan seterusnya. Jika tidak ada

kata “opposite” yang diucapkan konselor, maka gerakan jadi normal, misalnya maju maka

konseli tetap maju.

Skenario:

Konselor: “sekarang saya bertanya kepada kalian, apakah sampai saat ini kalian merasa

nyaman dalam kegiatan ini?”

Konselor: “apakah ada diantara kalian yang merasa tidak nyaman didalam kegiatan ini?”

Konselor: “sekarang kalian coba berpasangan, kemudian kalian saling menanyakan apakah

kalian merasa nyaman atau tidak saat ini dan berikan alasannya, saya beri waktu 3 menit untuk

kalian saling bertanya, kemudian kalian berkumpul lagi didalam kelompok besar dan melingkar

lagi, semua paham tugasnya sekarang?”

Konselor: “untuk menambah kenyamanan dalam kegiatan kita ini, sekarang kita akan

melakukan ice breaking yang diberi nama “opposite”, yang artinya “kebalikan”, cara mainnya

yaitu kalian bergerak mengikuti ucapan yang saya katakan, misalkan jika saya mengatakan

“opposite” maju maka kalian mundur, jika saya bilang “opposite” jongkok maka berdiri, dan

seterusnya. Lalu jika tidak ada kata “opposite” yang diucapkan saya, maka gerakannya jadi

normal, misalnya saya bilang maju maka kalian tetap maju. Bagaimana, apakah sudah paham

cara bermainnya? Jika sudah paham semuanya, ayo kita mulai permainan ini”

8. Memperkenalkan dan berfokus pada konten

Konten dalam konteks ini yaitu topik yang sedang dibahas dalam kelompok. Konten

harus dipantau oleh pemimpin terus-menerus, untuk fokus pada tujuan kelompok. Dalam

membahas topik yang akan dibahas, pemimpin hendaknya memberikan pendahuluan agar

anggota memiliki gambaran tentang topik tersebut dan alasan mengapa mereka ada di

kelompok ini. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok.

2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk mengikuti kegiatan lebih lanjut.

3. Mengenali suasana apabila anggota belum siap memasuki tahap berikutnya dan mengatasi

suasana tersebut.

4. Pemimpin kelompok membantu anggota memilih topik bahasan.

Page 34: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

30

Skenario:

Konselor: “sekarang, kegiatan kita selanjutnya adalah fokus pada topik yang akan kita bahas,

apakah semuanya sudah siap?”

Konselor: “jika semua sudah siap, ayo kita mulai kegiatan ini”

Konselor: “sebelumnya kita sudah membahas alasan kalian berkumpul disini bukan?”

Konselor: “yaa benar, kalian dikumpulkan disini untuk saling berbagi dan saling membantu

mengentaskan permasalahan yang sekarang sedang dihadapi”

Konselor: “keluarga merupakan faktor penting dalam kehidupan kita, terlebih kedua orangtua

kita yang selalu melindungi, membesarkan kita, berusaha mewujudkan keinginan kita,

menyediakan semua kebutuhan kita, dan mereka yang paling menyayangi kita. Tapi, ketika

mereka berdua memutuskan untuk berpisah, apakah semua yang saya sebutkan itu akan

hilang begitu saja? Apakah kalian merasakan seperti itu?”

Konselor: “sekarang saya mau mendenganrkan pendapat kalian, ayo siapa yang mau

memberikan pendapat yang pertama?”

Konselor: “setelah mendenganrkan pendapat kalian semua, bagaimana kehidupan kalian

sekarang?, apa perbedaan yang kalian rasakan sebelum orangtua kalian berpisah dengan

setelah orangtua kalian berpisah?, ayo siapa yang mau duluan menjawab?”

Konselor: “apakah ada tanggapan dari kalian untuk jawaban dari teman-teman kalian tadi?”

Konselor: “kemudian sekarang, bagaimana hubungan kalian saat ini dengan kedua orangtua

kalian?, bagaimana kalian berkomunikasi dengan mereka? Ayo sekarang siapa yang mau

duluan menjawab pertanyaan saya?, saya harap anggota yang berbeda ya yang menjawab

duluan”.

Konselor. “ Ada beberapa hal yang mesti kalian ingat bahwasanya ada beberapa hal yang mesti

dilakukan untuk membuat energi positif dan energi negatif?

Konselor :”Semua hal ini menjadikan hal yang realistik menjadi fenomena banyak terjadi untuk

selalu diberikan yang terbaik.

Konselor :‟Harus diberikan hal yang menjadi inti dalam perlakukan yang baik

8. Mengatur Nada Chemistri yang Positif

1. Konselor mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang akan dibutuhkan

dalam proses diskusi.

2. Anggota kelompok yang terdiri dari 6 – 10 siswa siap di ruang kelas.

3. Konselor membimbing para anggota diskusi untuk memperkenalkan diri masing –

masing. Dalam perkenalan tersebut boleh diAdakah tanya jawab tentang identitas

anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci akrab”.

4. Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa anggota kelompok

tidak dibenarkan untuk membuka masalah yang dibahas kelompok di luar ruang diskusi

(asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap

masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.

Page 35: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

31

5. Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah gambaran mengenai

cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok ,

6. Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk menanggapi

masalah yang telah ada.

7. Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut tentang

masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk diskusi

selanjutnya.

Pertemuan 2

Tahap 2: Peralihan

Dalam tahap peralihan disini akan dijelaskan dan akan dibahas mengenai hal yang

kontras dengan apa yang ingin disampaikan pada keanggotaan konseling kelompok ini, semua

hal yang ingin di sampaikan dan akan dituju pada seluruh peseta konseling adalah hal yang

menjadi prioritas dimana ini merupakan pada awal tahap kegiatan.

Pada tahap ini bisa juga disebut tahap penghubung karena pada tahap inilah kelompok

mencapai tujuannya. Dalam tahap ini kelompok melakukan diskusi tentang berbagai konflik.

Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota kelompok untuk ikut berpartisipasi secara

aktif di dalam pelaksanaan kegiatan, menanyakan dan memastikan kesiapan anggota kelompok

untuk melanjutkan proses pelaksanaan konseling kelompok, serta memaparkan topik yang

akan dibahas dalam konseling kelompok.

Skenario:

Konselor: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan seluruh prestasi kalian

sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali rapot yang bagus. Akantetapi

keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area umum dalam satu forum konseling saja

itu menurut pendapat ibu itu adalah prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil

dari pertemuan sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Adakah yang akan memandu doa sebelum kita laksakana konseling kelompok lanjuta dari

kemarin?” sialhkan aada diantara kalian ingin memperlihatkan prestasi kalian untuk memimpin

doa, Ingat yah anak anaku yang soleh dan sholehah prestasi itu bukan hanya materi, akantetapi

keterampilan memimpin doa itu adalah prestasi yang membanggakan, ibu tidak akan menunjuk,

akantetapi ibu akan menunggu 1 menit siapa yang akan mempin doa?”

Konselor: “Terimakasih kepada anggota yang telah memimpin do‟a, pada pertemuan ini apakah

semua anggota kelompok hadir? Apakah kalian masih ingat nama-nama anggota kelompok?”

Konselor: “ya, pada kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan

bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu”

Page 36: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

32

Konselor: “bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat

mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “sekarang, apakah kalian masih ingat aturan dasar yang telah disampaikan pada

pertemuan yang lalu?”

Konselor: “pada pertemuan yang lalu, aturan yang paling penting adalah kerahasiaan bukan?

Apakah sekarang kalian masih setuju dengan peraturan itu?”

Konselor: “sekarang jika kalian akan ditanya oleh teman atau siapapun ketika keluar dari tempat

ini, apa yang akan kalian katakan? Coba masing-masing dari kalian menjawabnya” Round

word

Konselor: “hmm, sekarang menurut kalian siapa yang paling mungkin bertanya kepada kalian

ketika keluar dari kegiatan ini?”

Konselor: “oke, sekarang saya akan menjadi guru itu, nanti saya akan bertanya kepada kalian

masing-masing, kemudian kalian menjawab dengan apa yang tadi kalian sampaikan,

bagaimana, apakah semua paham? Jika sudah paham mari kita mulai kegiatannya” Role Play

Konselor: “menurut kalian apakah semua anggota sudah cukup kuat dalam menjaga rahasianya

yang tadi telah disampaikan, apakah masih ada yang belum merasa puas?”

Konselor: “sekarang apakah kalian masih merasa nyaman dengan mengikuti kegiatan ini?”

Konselor: “baik, selanjutnya apakah kalian sudah siap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya

dalam kegiatan ini?”

Konselor: “oke hebat jika semuanya sudah siap, namun karena terbatasnya waktu kita akan

melanjutkan ke tahap selanjutnya pada satu hari dari sekarang ya, diwaktu, tempat, dan formasi

yang sama dengan sekarang, kita akhiri pertemuan kedua ini dengan membaca hamdalah.

sekarang silahkan lanjutkan belajar”.

Pertemuan 3

Tahap 3: Kegiatan

Pada tahap ini masing-masing anggota kelompok menyampaikan pendapat tentang masalah

Jurus Ampuh Melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan cara secara bergantian memberikan

pendapat. Pemimpin kelompok atau Konselor membahas dan mengupas topik secara tuntas

dan berusaha mempertahankan keadaan kondusif dalam kelompok. Anggota kelompok diminta

untuk menyampaikan langkah apa yang akan dilakukannya berkaitan dengan permasalahan

yang dialami.

Skenario:

1. Membuat Fokus

Konselor: “Menjawab salam anak anak? Sebelum memulai kegiatan kita membaca do‟a terlebih

dahulu ya, berdo‟a mulai. Selesai, apakah semua anggota kelompok hari ini hadir?

Konselor: “sekarang apakah kalian masih ingat dengan pembahasan pertemuan kemarin?”

Page 37: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

33

Konselor: “pada tahap ini kita memasuki kegiatan inti dalam pertemuan kita, berdasarkan

pertemuan kemarin anggota kelompok sudah bisa berusaha menampilkan sikap kerahasiaan

bukan ? Ibu sangat menghargai bagi siapapun siswa itu dapat menceritakan pengalaman yang

didapat pada Jurus ampuh melanjutkan ke perguruan tinggi, sekarang siapa diantara kalian

yang merasa memiliki suatu permasalahan paling sulit dan menyedihkan berdasarkan

pengalaman kalian saat ini, permasalahan tersebut mengenai apa? Silahkan siapa yang mau

menjawab pertama”

Konselor: “siapa yang tadi mengatakan bahwa seandainya salah masuk jurusan di oerguruan

tinggi paling menyedihkan dalam hidupnya? Coba kamu ceritakan apa yang dirasakan karena

itu?”

Konselor: “apakah ada pengalaman yang sama dengan apa yang diceritakan tadi?”

Konselor: “sekarang dari permasalahan kalian ini, coba pilihlah rentangannya antara satu buah

batu bata yang paling ringan sampai tiga buah batu bata yang paling berat jika diibaratkan

permasalahan kalian seperti sebuah beban yang kamu angkat sekarang, dimulai dari anggota

yang berawalan namanya angka no.1 kemudian dilanjutkan sesuai angka berikutnya ok,

silahkan dimulai dari sekarang?” (Karena memang betul dipahami bahwa kelas XI itu adalah

masalah paling rumitnya adalah bingung mengambil jurusan apa di perguruan tinggi, sehingga

siswa mengatakan bahwa ini adalah masalah utamanya pada saat ini, pada saat kelas XII)

Round scale

2. Mengganti Fokus

Konselor: “Barusan kalian menceritakan permasalahan yang difikirkan salam masuk jurusan di

perguruan tinggi? Silahkan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu”

3. Memotong Pembicaraan

Konselor: “ Wah , maaf apa yang kamu ucapkan merupakan hal yang tidak saat ini dibahas,

sekarang silahkan teman teman yang lain mengemukakan penjelasannya?”

4. Mengajak Berbicara

Konselor: “sekarang kita membahas mengenai apa yang menjadi kendalanya jikalau kalian

salah masuk jurusan di perguruan tinggi, silahkan memilih rentangan dari satu yang artinya

sangat jauh sampai lima yang artinya sangat dekat, silahkan dimulai dari anggota yang sebelah

kanan” -Rounds scale

Konselor: “kemudian coba tadi yang memiliki nilai yang sama bergabung berdua-dua, kemudian

kalian saling menceritakan pengalaman kalian seandainya kalian salah ambil jurusan

diperguruan tinggi menjawab lima menit”

-Dyads

Page 38: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

34

Konselor: “yuk kita berkumpul dalam satu kelompok lagi, sekarang coba kalian ceritakan

tentang persamaan pengalaman kalian dari mulai kelompok yang disebelah kiri”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai pengalaman yang sama dengan kelompok ini?”

Konselor: “selanjutnya saya ingin bertanya pada kalian, manakah yang paling sudah mantap

memilih jurusan di perguruan tinggi?”

Konselor: “sekarang berikan nilai pada piliahn jurusan di perguruan tinggi, misal fakultas

ekonomi, fakultas psikologi, fakultas mipa kalian antara rentangan satu sampai sepuluh yang

mempunyai arti semakin tinggi angka maka semakin tinggi tingkat kedekatannya, pahamkan?

Kita mulai dari anggota yang paling tinggi”

Konselor: “apakah kalian merasa nyaman dengan keadaan kalian saat ini?”

Konselor: “sekarang coba ceritakan permasalahan kalian yang saat mengenai bingung dan

takut salah masuk jurusan di perguruan tinggi”

Latihan

“Hari nii ibu atau bapa akan menggukan teknik role play, iana kalian semua anggota ada 10

peserta yang mana hal ini smua dihadapkan pada kursi kosing yang semua kursi tersebut ada

10 (sesuai masing masing jurusan di perguruan tinggi) jurusan yang ada di perguruan tinggi”

“Ibu minta kalian untuk menyepertikan semua peran yang ada di kurisi kosong tersebut

“contohnya adalah misal ibaratkan 1 kursi adalah seandainya jurusan IPA, 1 kursi seandainya

jurusan seandainya kedokteran, 1 kursi seandainya jurusan kimia, 1 kursi seandainya jurusan

geologi, 1 kursi seandainya jurusan ekonomi, 1 kursi seandainya jurusan biologi, 1 kursi

seandainya jurusan psikologi, 1 kursi seandainya jurusan konseling, 1 kursi seandainya jurusan

teknik elektro dan 1 teknik jurusan kedokteran”.

“ semua diantara kalian menyepertikan keadaan psikologis yang mana pada setiap kursi

tersebut”

“kalau bisa full sampai pada semua kursi tersebut di duduki oleh kalian semua secara satu

persatu”

“ Lalu apa yang kalian rasakan?”

“Apa yang kalian ada perasaan yang senang atau tidak senang ? itu semua tergantung dari

pribadi kalian masing masing ?”

“Tidak boleh diantara kalian tidak duduk dalam kursi tersebut, harus semua kursi di duduki dan

kalian, dan dinikmati persaan psikologisnya seandainya kalian berada dalam kursi tersebut”

Page 39: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

35

“Apabila dalam diri kalian ada persaaan nyaman dalam diri seandainya kalian menduduki satu

kursi tadi?”

“Apakah ada dalam diri kalian yang merasakan it real my life? Setelah kalian menduduki salt

satu kursi tersebut?”

“Itu bisa indikator awal apabila kalian diri kalian !”

Pertemuan 4

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan seluruh prestasi kalian

sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali rapot yang bagus. Akantetapi

keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area umum dalam satu forum konseling saja

itu menurut pendapat ibu itu adalah prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil

dari pertemuan sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Konselor: “Oke, pada kegiatan saat ini, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan

bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai

pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat mengenal pembahasan pertemuan yang lalu?

Silahkan siapa yang mau menyampaikan pertama?”

Latihan

Pada latihan ini pemimpin meminta anggota “Menilai dan mengambil kesimpulan” Hal ini

digunakan untuk menghasilkan diskusi tentang jurus ampuh dalam melanjutkan ke perguruan

tinggi”.

Konselor: “Banyak fenomena terjadi pada siswa dan siswi kelas XII yang mengalami hal

salah masuk jurusan di perguruan tinggi, ibu berfikir mungkin saja ia bekum pernah

melaksanakan bimbingan dan konseling kelompok semacam ini, karena hal ini merupakan hal

yang sangat krusial terjadi dikalangan siswa kelas XII”

Konselor “ Lalu siapa yang akan bertanggung jawab jikalau semua itu terjadi pada diri individu

masing masing para siswa di sekolah?”

Konselor “ Semua hal ini menjadi momok yang menakutkan bukan?”

Konselor “Mengapa hal ini sangat menakutkan bagi diri kita sendiri atau bagi orang banyak?”

Konselor “ karena bisa dipahami betul bahwa sanya apabila salah mengambil jurusan di

perguruan tinggi itu merupakan hal yang tidak baik, karena hal tersebut bisa menimbulkan hal

kurang baik, bukan begitu anak anak?”

Konselor “Siapa diantara kalian ada yang mau berargumentasi mengeai hal in?”

Page 40: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

36

Konselor “ Ada yang bisa jawab? Mengapa hal ini sangat tidak boleh terjadi dikalangan siswa

SMA kelas XII?”

Konselor “Bagus sekali kamu berani mengungkapkan apa yang terjadi jikalau ada yang seperti

itu “

Konselor “Memang benar sekali bahwasanya jikalau seorang siswa yang cita citanya menjadi

sarjana teknik, misalnya sarjana teknik kimia, karena beliau bingung ingin masuk teknik fisika

tidak ada yang membimbing, jadinya bagimana?”

Konselor “Ada yang bisa memberikan jawaban pada ibu?”

Konselor “Wah pintar sekali kamu nak, berani mengungkakan pendapat mu, ibu kasih reward

yah... “

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah merasakan memilih dan menyimpulakn baik?, saya

rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan kali ini, tapi sebelumnya saya mau

meminta pendapat masing-masing anggota mengenai pembahasan pada pertemuan kali ini,

silahkan siapa yang mau memulai?”

Konselor: “terimakasih atas perhatian dan keikutsertaan kalian dalam berlatih bermain peran

dalam satu keluarga boneka, kita akan bertemu kembali satu hari dari sekarang ditempat dan

waktu yang sama, semoga kita semua bisa mengikuti kegiatan selanjutnya dengan formasi

yang lengkap lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalah, menjawab

salam, bel masuk jam peajaran berikutnua sudah terdenganr, semoga konseling kelompok

pada saat ini memberikan pencerahan pada kalian semua.amin... ”

Pertemuan 5

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “Menjawab salam anak anakku, bagaimana kabarnya hari ini? Sebelum memulai

kegiatan mari kita berdo‟a bersama sama.”

Konselor: “Terimakasih, pada pertemuan ini apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “syukurlah anggota kelompoknya sampai sekarang lengkap ya, pada kegiatan

sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan bertanya kepada kalian

mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu?

Apakah masih ingat mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “ya bagus sekali kalian masih ingat pembahasan kita sebelumnya, hari ini saya mau

mendenganr cerita mengenai keadaan kalian sebelum dan sesudah mwlaksakana simulasi

jurus ampun pilih jurusan di perguruan tinggi, mengenai perasaan dan harga diri yang kalian

rasakan, ingat ya saya tekankan sekali lagi untuk menjunjung tinggi asas kerahasiaannya agar

dapat menampilkan asas keterbukaan, semuanya mengerti yah anak anakku? Sekarang

silahkan siapa yang akan memulai ceritanya. Jika tidak ada yang mau memulainya, coba

sekarang kalian berdiri, sekarang yang memiliki badan tertinggi silahkan memulai bercerita ya,

Page 41: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

37

kemudian dilanjutkan sampai yang paling tidak tinggi ya, ayo silahkan bercerita, tempat dan

waktunya dipersilahkan”

Situasi khusus:

Anggota kelompok yang pendiam

Konselor: “oke silahkan anggota selanjutnya yang tertinggi ketiga. Hmm nampaknya kamu

untuk saat ini belum bisa bercerita ya, oke tidak apa-apa, sekarang kita langsung ke anggota

selanjutnya, tapi setelah ini kita akan coba kembali ke kamu yaa, kita lihat apakah kamu sudah

siap atau belum untuk bercerita”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai cerita mirip dengan apa yang baru diceritakan? Jika

tidak ada sekarang kita kembali ke kamu yang tadi sempat dilewat, apakah sekarang kamu

sudah bisa untuk bercerita? Ya bagus sekali, sekarang silahkan untuk mulai bercerita ya”

Anggota kelompok yang menangis

Konselor: “ (...................................konselor terdiam sejenak dan fokus mata dan seluruh gestur

pada siswa yang sedang menangis, tidak perlu di usah usah, hanya bisa diberikan tisu atau ait

minum..........), untuk anggota disebelahnya jangan mencoba melarang dia untuk menangis ,

biarkan dia mengeluarkan emosinya sampai dia merasa tuntas”.

Konselor: “sekarang apakah kamu masih ingin bertahan dalam kelompok atau keluar sejenak

dalam kelompok? Jika masih ingin bertahan kita tunggu cerita selanjutnya sampai kamu merasa

lega”

Konselor: “sekarang apakah kamu sudah merasa lega? Jika sudah mari kita melanjutkan kisah

selanjutnya dari anggota lainnya”

Konselor: “Baiklah, sekarang semuanya sudah mendapat kesempatan untuk bercerita ya,

setelah bercerita saya mau meminta pendapat masing-masing anggota setelah bercerita, dan

apa kita-kita rencana selanjutnya yang akan dilakukan, silahkan siapa yang mau memulai?”-

Round word

Konselor: “saya rasa cukup untuk kegiatan hari ini, saya ucapkan terimakasih atas partisipasi

kalian, kita akan bertemu kembali besok ditempat dan waktu yang sama untuk pertemuan

terakhir dalam kegiatan kelompok ini, semoga kita semua bisa mengikuti kegiatan terkahir

besok dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan

hamdalallah silahkan anaka anka semua melanjutkan belajar ya”

Pertemuan 6

Tahap 4: Pengakhiran atau Penutupan

Pada tahap ini konselor menyampaikan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera

berakhir. Konselor memastikan bahwa topik yang telah dibahas sudah dimengerti dan dipahami

Page 42: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

38

oleh seluruh anggota kelompok. Anggota kelompok diminta untuk menyampaikan kesan dan

manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok. Konselor menanyakan

perlu atau tidaknya pelaksanaan konseling kelompok selanjutnya. Konselor mengakhiri kegiatan

bimbingan kelompok dengan berdo‟a bersama yang dipimpin oleh salah satu anggota

kelompok, kemudian salam penutup.

Konselor: “Assalamualaikum.. hari ini apa kabar semuanya? Sebelum memulai kegiatan mari

kita berdo‟a ya, ayo siapa yang bersedia memimpin do‟a hari ini?”

Konselor: “ya terimakasih. Pada pertemuan saat ini yang mana adalah pertemuan terakhir ini

apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “Baiklah, sampai kegiatan terakhir anggota kelompoknya lengkap terus ya, kegiatan

kelompok ini akan segera berakhir, pada pertemuan terakhir ini, saya akan memberikan

beberapa pertanyaan kepada kalian, yang pertama apakah topik yang telah dibahas sudah

dimengerti dan dipahami oleh kalian?”

Konselor: “sekarang masing-masing anggota menyampaikan kesan dan manfaat yang telah

diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari yang paling tengah dilanjutkan ke

kanan dan lanjut bagian kiri” _Round word

Konselor: “selanjutnya saya mau tahu perkembangan dan perubahan yang terjadi pada kalian

setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari anggota yang duduk disebelah kanan dan

kiri” Round word

Konselor: “kemudian bagaimana komitmen yang akan datang setelah kalian mengikuti kegiatan

ini sebanyak enam kali, apakah masih perlu atau tidak kita melakukan kegiatan kelompok

selanjutnya? Silahkan acungkan tangannya yang mau berpendapat”

Konselor: “lalu bagaimana kelompok ini selanjutnya? Apakah setiap seminggu sekali bertemu,

atau dibuat grup media sosialnya atau bagaimana? Silahkan kalian mengemukakan

pendapatnya”

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah menyampikan pendapatnya, kita sudah

mendapatkan kesimpulan dari kegiatan kelompok kita ini yaitu kalian tidak menghadapi

permasalahan yang saat ini kalian alami sendirian bukan?, ada teman-teman kamu yang

merasakan hal yang sama, jadi hal yang salah jika kalian masih bersikap menyendiri, masih

merasa diri kalian yang paling menderita sampai mengganggu kegiatan belajar kalian, dan

ternyata sebuah permasalahan dapat diselesaikan secara baik dan benar bukan?. Saya

berharap kalian dapat mengaplikasikan hasil dari kegiatan ini ke dalam kehidupan kalian sehari-

hari khususnya dalam berhubungan dengan keluarga kalian, dapat meningkatkan rasa

kepercayaan diri kalian, harga diri kalian, dan rasa bersyukur kalian dalam kehidupan ini, serta

permasalahan tersebut dapat diselesaikan sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar kalian”.

Konselor: “baiklah, ibu rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan dan kegiatan

kelompok ini, sesuai kesepakatan kelompok kita akan bertemu kembali dua minggu dari

Page 43: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

39

sekarang untuk menceritakan perkembangan hubungan keluarga masing-masing anggota

kelompok oke”

Konselor: “saya ucapkan terimakasih atas partisipasi kalian menjawab kegiatan ini berlangsung,

semoga kita semua bisa mengentaskan permasalahan masing-masing ya, sebelum ditutup mari

kita berdo‟a bersama.”

baik terimakasih, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalah,

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. silahkan kalian kembali ke aktifitasnya

masing-masing, sampai jumpa dua minggu lagi, salam untuk keluarga kalian, sukses selalu,

dan terus semangat dan yakinkan pada diri kalian bahwa hidup itu indah, seindah pelangi yang

datang setelah hujan deras, maka nikmati, resapi dan ambil hikmah dari setiap peristiwa yang

pahit maupun manis dan semoga kalian dapat mengambil jurusan seuai dengan minat dan

bakat kalian di perguruan tinggi favorite kalian, aminnnn, sukses untuk kita semua...”.

21. Uraian materi / sumber bahan bacaan : Dalam menentukan suatu pilhan

banyak hal yang harus kita perhatikan, karena dengan mengetahuinya kita akan mampu

mempertimbangkan dan menyesuaikannya dengan kemampuan yang dimiliki. Adapun

jurus yang dapat kita lakukan dalam menentukan pilihan yaitu :

1. Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif

pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan

potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir adalah Sebelum

menentukan jurusan, ketahuilah dulu apa bakat dan minat kamu. Untuk mengetahui

bakat, kita dapat mengikuti program tes bakat dan kemampuan yang ada. Daripada

salah pilih jurusan, nggak ada salahnya sebelum memilih kita konsultasi terlebih

dahulu.

2. Kemampuan Kognitif Kemampuan Bakat dan minat saja tidak cukup tapi kita juga

harus terus meningkatkan kemampuan kita. Kemampuan kognitif untuk selalu

Belajar, belajar, dan jangan pernah berhenti. Perpadauan antara minat, bakat dan

kemampuan yang tinggi mampu menciptakan kesempatan yang luar biasa.

3. Jangan Malu Bertanya. Jangan malu bertanya kepada konselor atau guru

Bimbingan dan konseling yang sedang memandu, ataupun kalau ada pertanyaan

kepada teman sejawat bisa diutarakan. Ingat pepatah mengatakan malu bertanya

sesat dijalan. Jangan segan-segan untuk bertanya dan mengumpulkan informasi

yang seluas-luasnya tentang jurusan apa yang hendak kamu pilih. Jika kamu

mempunyai waktu yang cukup, berdiskusilah dengan senior-seniormu tentang

jurusan yang akan kamu pilih, dan juga pengalaman senior senior nya yang sudah

berada ditempat perguruan tinggi yang populer.

4. Berdo‟a. Do‟a memang benar-benar jadi senjata andalan semua orang yang ada di

dunia ini. Setelah melalui tahapan-tahapan usaha yang kamu lakukan, jurus

pamungkas yang kita miliki adalah menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang

Page 44: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

40

Maha Esa. Mintalah kepada Tuhan yang terbaik untuk masa depanmu karena

Tuhan Maha mengetahui apa yang terbaik untu masa depan kita., Misalnya seperti

ini. Ya Tuhan terima kasih atas segala karunia indah Mu di dua ini, Karena Mu aku

bisa menjalankan segala aktifitas belajar. Tiada daya dan upaya yang bisa hamba

lakukan tanpa ijin dari Mu Tuhan. Maka luluskanlah aku di Perguan Tinggi Favoritku.

Amin.

22. Rencana Penilaian : melaksanakan pre dan post pemahaman siswa secara lisan

23. Catatan Khusus : Siswa memiliki kesempatan untuk berkonsultasi di dalam atau

di luar kelas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, terutama

tentang pemahaman potensi diri.

24. Sumber : Muhammad.Ardi. 2011.Mengenal jurusan dai perguruan tinggi lebih

awal di SMA. Surabaya :PT. Rosdakarya

Guru Bimbingan dan Konseling

(.............................................)

Page 45: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

41

2. Layanana Perencanaan Psikoedukasi

1. Topik pembahasan / Aspek perkembangan :

Pemahaman Lingkungan

2. Penjelasan mengenai Peran konselor dan tahapan layanan

Psikoedukasi

1) Konselor membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan

antar anggota kelompok.

2) Konselor harus mampu para anggota bimbingan koelompok

mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan

kelompoknya.

3) Konselor berusaha menyakinkan para anggota bimbingan kelompok itu

agar apa yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama

dalam kelompok tersebut.

4) Konselor membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha

memberikan pengertian pada anggota bimbingan kelompok untuk

mematuhinya dengan optimal.

5) Konselor harus bisa memposisikan diri benar-benar berusaha untuk

secara aktif dalam mengkondisikan psikologis, pikitan, alur kegiatan

bimbinngan kelompok.

6) Konselor harus mampu berkomunikasi secara terbuka dengan para

anggota bimbingan kelompok.

7) Konselor harus mampu memberi kesempatan anggota lain untuk juga

menjalankan peranannya sebagai peserta bimbingan kelompok.

8) Konselor harus mampu merumuskan tema apa yang akan dibahs dan

semua anggota kelompok turut serta aktif dalam kegiatan kegiatan.

Page 46: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

42

3. Kompetensi layanan

1. Ranah Kognitif

a. Siswa dapat membedakan baik buruknya nilai-nilai sosial di

masyarakat melalui diskusi kelompok.

b. siswa dapat menentukan baik buruknya nilai sosial melalui diskusi

kelompok.

c. Siswa dapat menjelaskan norma-norma di sekolah melalu mind

mapping.

d. Siswa dapat melaksanakan norma-norma di sekolah melalui mind

mapping.

2. Ranah Afektif

a. Siswa dapat mengikuti kegiatan role play mengenai dilemma pribadi.

b. Siswa dapat membentuk pendapat dari dilemma pribadi melalui role

play.

c. Siswa dapat mengatakan haknya dalam berpendapat melalui debat

aktif.

d. Siswa dapat memecahkan kesimpulan melalui debat aktif tentang hak-

hak individu.

3. Ranah Psikomotorik

a. Siswa dapat membedakan etika yang baik dan etika yang buruk melalui

metode modeling.

b. Siswa dapat memperbaiki etika yang buruk menjadi etika yang baik

melalui modeling.

c. Siswa dapat menerangkan perilaku yang baik dalam film

d. Siswa dapat menampilkan perilaku-perilaku yang baik melalui tokoh

dalam film.

4. Kompetensi Layanan dalam perkembangan karir

a.Siswa dapat merumuskan pilihan jurusan di perguruan tinggi hasil

berfikir kritis

b.Siswa dapat menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi

c.Siswa dapat memilah milih jurusan di perguruan tinggi melalui ia

menyebutkan kelemahan dan kelebihan jikalau pilih jurusan yang

dipilih.

d.Siswa dapat menikmati jurusan di perguruan tinggi atas pilihanannya.

4. Standar Kompetensi : Siswa mengetahui lingkungan pekerjaan

yang tersedia.

5. Kompetensi Dasar :

1. Siswa dapat melakukan lingukungan pekerjaan yang ia minati

Page 47: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

43

2. Siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan yang diketahui.

3. Siswa dapat menyebutkan sektor pekerjaan yang diketahui.

4. Siswa dapat memilih jenis pekerjaan yang diminati dari setiap sector

yang diminati.

6. Bidang bimbingan : Karir

7. Jenis Layanan : Layanan Bimbingan karir

8. Klasikal / Kelompok : Layanan Klasikal

9. Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman dan

pengembangan

10. Waktu Penyelenggaraan : 3 X Pertemuan (3 X 45 Menit)

11. Penyelenggaran Layanan : Guru Pembimbing dan Konseling

12. Pihak- pihak yang dilibatkan : Tutor Teman Sebaya

13. Metode : simulasi dan diskusi

14. Sasaran layanan :Sasaran layanan diberikan pada kelas XII SMA.

15. Jumlah anggota : Jumalah anggota 10 orang siswa.

16. Banyak dan lamanya pertemuan

Ada tiga pertemuan yaitu ada pertemuan pendahuluan, pertemuan

kegiatan dan tahap penutup.

17. Metode : Diskusi kelompok mengenai mengenal lingkungan

18. Media : Papan tulis, penghapus, spidol non permanen, infokus

dan LKS

19. Strategi Layanan / Uraian Kegitan :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pembukaan:

a. Memberikan salam dan mengecek

kehadiran siswa

b. Memberikan pengarahan dan perintah

kepada seluruh siswa peserta

biimbingan dan konseling kelompok.

c. Memberikan pengarahan dan membantu

guru seluruh peserta bimbingan dan

konseling kelompok untuk

mengkoordinir dan mengatakan apa

yang harus dilakukan pada saat

berjalankan bimbingan dan konseling

kelompok berjalan.

d. Apersepsi:

a. Menjawab salam dan pertanyaan guru

yang berkaitan dengan pengecekan

kehadiran

b. Siswa yang ditunjuk/mengacungkan

tangan menjawab pertanyaan, sedangkan

yang lain memperhatikan.

Page 48: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

44

1) Bertanya kepada siswa sampai sejauh

mana mereka mengenali potensi dirinya

2) Bertanya tentang cara

pemahaman/pengenalan potensi diri

secara efektif.

2. Kegiatan Inti:

a. Guru menjelaskan urgensi pemahaman

potensi diri bagi individu.

b. Guru menjelaskan materi tentang jurus

ampuh menentukan pilihan jurusan

c. Sebagai evaluasi, guru memberikan

pertanyaan dan tanggapan terhadap

materi yang telah diuraikan.

a. Siswa menyimak uraian guru

b. Siswa masih menyimak materi yang

diuraikan oleh guru.

c. Siswa menjawab pertanyaan dan

tanggapan yang diminta oleh guru.

3. Penutup:

a. Guru meninjau kembali materi yang telah

disampaikan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya atau memberikan

komentar.

c. Guru menjawab pertanyaan siswa.

d. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berkonsultasi tentang

potensi dan pemahaman diri baik di luar

maupun di dalam kelas.

e. Menutup materi dan memberikan salam

a. Siswa memperhatikan uraian

kesimpulan yang disampaikan oleh guru.

b. Jika ada permasalahan, siswa

mengajukan pertanyaan atau

memberikan komentar

c. Siswa mendenganrkan jawaban atas

pertanyaan yang disampaikan oleh

siswa

d. Siswa menjawab salam

20. Tahapan Kegiatan Konseling Kelompok

Tahap Persiapan :

Kegiatan ini dilakukan pada siswa SMA yang berusia antara 17-18 tahun, anggota kelompok

berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Topik yang akan

dibahas mengenai permasalahan siswa yang orangtuanya bercerai, kegiatan ini berlangsung

sekitar 60 menit dilakukan di ruangan BK yang tertutup dengan formasi duduk melingkar di

karpet yang nyaman.

Page 49: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

45

1. Memulai kelompok

Salah satu hal terpenting yang diperhatikan pada sesi pertama adalah bagaimana memulai

kelompok. Cara pemimpin membuka sesi akan menjadi hal penting yang berhubungan dengan

situasi kelompok yang akan berlangsung dan tingkat kenyamanan anggota kelompok, lebih

jelasnya sebagai berikut :

1. Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan terimakasih dan

mengucapkan salam untuk seluruh anggota kelompok pada kegiatan konseling kelompok,

yang mana ini merupakan hal yang sangat awal dan wajib dilakukan. Karena esensinya

melakukan terima kasih dan salah itu kita memberi pengahrgaan yang paripurna untuk

memberikan penghargaan awal pada setiap anggota kelompok.

2. Pemimpin kelompok memimpin doa. Pilih salah satu anggota kelompok yang dianggap

mampu jadi pemimpin misalnya memimpin doa, menjadi asisten konselor dengan membantu

membagikan kertas dari konselor dan mengumpulkan kertas ke konselor untuk dapat

dikumpulkan kembali pada konselor.

3. Konselor menjelaskan pengertian dan tujuan dalam konseling kelompok.Hal ini digunakan

untuk hal yang ingin dicapai dengan baik dan sesuai dengan hal yang dianggap penting

sebagai tujuan yang nyata dalam kegiatan konseling kelompok.

4. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.

5. Pemimpin kelompok menjelaskan asas-asas Konseling kelompok (sukarela, terbuka,

normatif,dan rahasia).

6. Kesepakatan waktu.

7. Perkenalan anggota kelompok.

Skenario:

Konselor: “assalamualaikum wr.wb. menjawab salam anak-anak, bagaimana kabar kalian hari

ini?”

Konselor: “nah, sebelum memulai kegiatan, alangkah lebih baiknya kita membaca do‟a terlebih

dahulu, ayo siapa yang mau memimpin do‟anya?”

Konselor: “ya, saya ucapkan terimakasih kepada kamu yang telah memimpin do‟a bersama,

kemudian saya berterimakasih juga kepada kalian semua yang telah hadir dalam kegiatan ini”.

2. Membantu anggota berkenalan

Jika anggota tidak saling mengenal satu sama lain, itu biasanya keuntungan agar anggota

dapat memperkenalkan dengan segera setelah tahap pembukaan. Anggota cenderung merasa

lebih nyaman setelah belajar mengenal nama masing-masing dan menghabiskan beberapa

waktu untuk mengenal satu sama lain. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama,

pertumbuhan, terapi, atau kelompok saling berbagi, anggota jauh lebih ingin tahu tentang

Page 50: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

46

orang-orang dengan siapa mereka akan membahas masalah pribadi. Kedua, pengenalan

menyeluruh membantu kelompok mulai mengembangkan kepercayaan dalam kelompok,

karena anggota dapat mengenal satu sama lain atau tidak akan membahas masalah pribadi.

Proses berkenalan dilakukan melalui permainan, konselor atau pemimpin kelompok meminta

anggotanya untuk menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan perasaannya saat ini dengan

menggunakan simulasi permainan melalui saling mengoper pulpen. Langkah permainannya

diawali dengan pemimpin kelompok memegang pulpen dan berkata “ini pulpen, nama saya

Jaka, usia 18 tahun, tempat tinggal di Tegalwangi, dan perasaan saya saat ini gembira, pulpen

ini saya berikan ke orang disebelah saya”, kemudian orang kedua berkata “ini pulpen saya

dapatkan dari Ina, usia 17,6 bulan tahun, tempat tinggal di Ciceri, perasaannya saat ini gembira,

dan saya Tanjung , usia 17 tahun, tempat tinggal di jalan kepodang serang, perasaannya saat

ini penasaran, pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya” begitu seterusnya sampai

semua anggota kelompok selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan dan seterusnya sampai

semua anggota bimbingan konseling kelompok memperkenalkan diri.

1. Konselor memberikan rancangan untuk lebih mengenal dengan anggota kelompok satu

dengan yang lain

2. Konselor mempersilahkan kepada anggota kelompok lebih mengenal satu sama lainnya.

3. Konselor memberikan rujukan untuk saling mengenal satu sama lain

4. Konselor memberikan pemahaman dengan satu dengan lainnya dalam sebuah kelompok

untuk paham yang namanya anggota kelompok apabila saling kenal dan saling sayang ada

keterkaitan batin

5. Konselor memberikan pemahaman yang signifikan untuk memberikan hal yang sesuai

dengan hal yang ingin dibahas dengan sebelumnya saling mengenal satu sama lain.

6. Konselor selalu memberikan hal yang menarik dalam hal perkenalan untuk menarik

perhatian khusus para anggotanya.

Skenario:

Konselor: “yaa, kegiatan selanjutnya adalah kita berkenalan satu persatu yaa, ada yang belum

saling kenal kan semuanya?”

Konselor: “perkenalannya dilakukan menggunakan sedikit permainan yang bernama “ini

pulpen”. Perkenalannya dengan menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan perasaannya

saat ini. Caranya diawali dengan saya memegang pulpen dan berkata ini pulpen, nama saya

Viko, usia 18tahun, tempat tinggal di bumi agung, dan perasaan saya saat ini gembira, pulpen

ini saya berikan ke orang disebelah saya, kemudian saya berikan ke orang sebelah saya dan

dia berkata ini pulpen saya dapatkan dari faris, usia 30 tahun, tempat tinggal di klender,

perasaannya saat ini gembira, dan saya Alex, usia 18 tahun, tempat tinggal di Serang Banten ,

perasaannya saat ini penasaran, pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya, begitu

Page 51: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

47

seterusnya sampai semua anggota kelompok selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan,

sampai sini paham semua? Apakah ada yang ditanyakan?”

Konselor: “kalau tidak ada yang bertanya kita mulai saja ya permainan ini”.

3. Mengklarifikasi tujuan kelompok

Tujuan dari kelompok merupakan faktor paling penting dalam menentukan kegiatan kelompok.

pemimpin kelompok dapat memimpin anggotanya untuk berbagi beberapa informasi yang

relevan tentang diri mereka sendiri. Pemimpin juga mungkin memiliki andil anggota mengapa

mereka menghadiri kelompok atau harapan mereka dari sesi.

Pemimpin harus yakin bahwa tujuan kelompok ini diklarifikasi menjawab sesi pertama.

Klarifikasi penting jika belum ada wawancara awal sebelum pertemuan kelompok pertama.

Dalam kegiatan kelompok yang akan dilakukan mengenal lingkungan kampus dari segi

akademik dan lingkunganya, tujuannya adalah untuk memberikan kebijaksanaan bagaimana

pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan pemahaman

lingkungan kampus dan jurusan di kampus Universitas, mengembangkan sikap pengenalan

lingkungan yang mana ini merupakan hal yang harus dilakkan oleh siswa kelas XII yang mana

akan sebentar lagi menuju menjadi mahasiswa yang akan ada sangat perbedaan dari semasa

SMA dan yang akan datang menjadi Mahasiswa.Siswa memahami apa yang harus dipenuhi

dan dilakukan agar semua tugas perkembangan pada fase nya terjalani degan baik dan

optimal.

Skenario:

Konselor: “yaa, setelah kita saling berkenalan, selanjutnya kita membahas mengenai tujuan dari

kegiatan ini, ada yang sudah tahu tujuannya apa?”.

Konselor: “yaa, tujuan dari kegiatan kelompok ini untuk membantu permasalahan kalian dengan

orang tua masing-masing, supaya kalian bisa menghadapi kenyataan yang terjadi”.

Konselor: “tujuan lainnya yaitu bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai

pengaruh dan keberlanjutan pemahaman lingkungan kampus dan jurusan di kampus

Universitas, mengembangkan sikap pengenalan lingkungan yang mana ini merupakan hal yang

harus dilakkan oleh siswa kelas XII yang mana akan sebentar lagi menuju menjadi mahasiswa

yang akan ada sangat perbedaan dari semasa SMA dan yang akan datang menjadi

Mahasiswa.Siswa memahami apa yang harus dipenuhi dan dilakukan agar semua tugas

perkembangan pada fase nya terjalani degan baik dan optimal”.

4. Menjelaskan peran pemimpin

Menjawab kegiatan, pemimpin harus menjelaskan apa perannya menjawab sepanjang sesi,

yaitu: berperan memimpin jalannya kegiatan, peran untuk mengajar, peran fasilitatif, dan peran

terapi. Pemimpin juga mungkin perlu menjelaskan beberapa perilaku kepemimpinannya, seperti

memotong pembicaraan anggota kelompok sewaktu-waktu dan memancing anggota untuk

berbicara. Jika pemimpin berencana untuk melakukan terapi, ia mungkin ingin menjelaskan

Page 52: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

48

salah satu teknik yang ia rencanakan untuk digunakan dengan anggota yang mungkin belum

terbiasa. Beberapa pemimpin dapat menggunakan teknik psikodrama, atau "kursi kosong", atau

putaran terapi. Menjelaskan prosedur pada sesi pertama atau kedua mengurangi kemungkinan

kebingungan atau kesalahpahaman ketika mereka melakukan kegiatan dalam sesi selanjutnya.

Secara teknis kursi kosong akan ditempatkan mengenai jalur jurusan di perguruan

tinggi yang diminati oleh sesuai minat dan bakat siswa, sehingga pada saat dijalaninya akan

menjadi optimal karena sesuai minat dan bakat siswa.

Skenario:

Konselor: “selanjutnya kita akan membahas mengenai peran saya dalam kegiatan ini”.

Konselor: “peran saya dalam kegiatan ini yaitu sebagai pemimpin dalam kelompok ini,

memimpin jalannya kegiatan, berperan untuk mengajar, berperan fasilitatif, dan berperan

sebagai terapi, tujuannya agar kegiatan ini menjadi terarah dan dapat menghasilkan informasi

yang bermanfaat dan dapat mengentaskan permasalahan kalian”.

5. Menjelaskan bagaimana kelompok akan dilakukan

Hal ini penting untuk memperjelas menjawab sesi pertama bagaimana pemimpin yang

berencana untuk melakukan kegiatan. Memberi petunjuk anggota tentang jenis diskusi dan

kegiatan yang akan mengambil tempat di kelompok akan membantu untuk kemudahan

ketegangan dan menjamin kelancaran kegiatan kelompok itu. Alasan lain untuk menyatakan

apa yang akan terjadi dalam kelompok adalah bahwa anggota, setelah mendenganr penjelasan

tentang bagaimana kelompok akan dilakukan, dapat memutuskan bahwa mereka tidak ingin

dalam kelompok. Jika anggota tidak memutuskan untuk tidak bergabung dengan kelompok,

pemimpin butuh berbicara secara pribadi dengan anggota untuk mengetahui alasannya. Untuk

lebih jelasnya lagi sebagai berikut :

1. Konselor membantu membuat harapan harapan apa saja yang diinginkan oleh konseli satu

dengan yang lainnya

2. Konselor bisa membuat media secarik kertas untuk dibagikan kepada konseli untuk

dijadikan dan dicatat untuk sebagai media apa yang diharpkan oleh konseli. Jadi teknisnya

konseli menulis apa yang diinginkan oleh konseli pada secarik kertas. Ini upaya hawatir ada

hal yang kurang mampu untuk mengungkakan diarea publik.

3. Konselor meyakinakan pada konseli bahwasanya semua hal ini dapat menjadi acuan yang

nyata sebagai motovasi internal yang diliki oleh konseli sebagai pelaku kegitan konseli

kelompok.

4. gar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan para anggota

kelompok menurut (Romlah, 2001) adalah :

5. membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok

6. mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok

7. berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama

Page 53: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

49

8. membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik agar

optimal.

9. benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.

10. mampu berkomunikasi secara terbuka

11. berusaha membantu anggota lain

12. memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya

13. menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Skenario:

Konselor: “pada pertemuan kali ini, kegiatan yang akan kita lakukan adalah membahas

mengenai perasaan kalian mengenai hubungan dengan keluarganya masing-masing, hal

tersebut dilakukan dengan harapan agar kalian dapat mengentaskan permasalahan yang

sekarang sedang dialami”.

Konselor: “sebelum melangkah ke kegiatan selanjutnya, apakah kalian ada yang mau

bertanya? Apakah ada yang keberatan dalam mengikuti kegiatan ini?”

6. Menjelaskan aturan dasar

Aturan dasar tertentu harus dibahas dalam sesi pertama. Aturan tentang makan,

minum, atau berbicara menjawab kegiatan kelompok berlangsung serta menjaga kerahasiaan

informasi anggota kelompok dan pembahasan yang akan disampaikan. Biasanya aturan

disebutkan dalam sesi pertama agar tidak mengganggu jalannya diskusi. Aturan kelompok yang

ditetapkan melarang menyerang anggota kelompok lainnya. Ketika semua aturan-aturan dasar

yang tercakup dalam saat-saat awal kelompok, anggota mungkin menjadi bosan atau cemas

sesuatu akan terjadi. Intinya adalah bahwa pemimpin tidak harus menggunakan banyak aturan

dasar sewaktu menjelaskan, kecuali ada beberapa alasan untuk melakukannya. Jika anggota

kelompok ada yang mencoba untuk berdebat tentang aturan, pemimpin harus menjelaskan

dengan tenang mengapa penting dibuat aturan kelompok untuk kelancaran kegiatan kelompok

yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya lagi sebagai berikut :

1. Konselor melakukan Tahap Pengenalan dalam Aturan di Kelompok merupakan masa

setelah proses pembentukan dan sebelum masa bekerja (kegiatan).

2. Konselor dimulai dengan masa badai, dimana anggota kelompok mulai bersaing dengan

yang lain dalam kelompok untuk mendapatkan temapat kekuasaan dalam kelompok. Pada

tahap ini muncul perasaan-perasaan kecemasan, pertentangan, pertahanan, ketegangan,

konflik, konfrontasi dsb.

3. Misalnya Konselor menghadapi anggota yang frustasi dan kegaduhan meningkat pada

tahap ini, namun ini merupakan saat yang produktif bagi anggota kelompok untuk

memperbaiki sosialisasinya di masa lalu yang tidak produktif, membuat pengalaman-

pengalaman baru dan menetapkan tempatnya dalam kelompok tersebut.

Page 54: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

50

4. Dibutuhkan Kompetensi konselor Melakukan ketrampilan konselor dalam beberapa hal,

yaitu kepekaan waktu, kemampuan melihat perilaku anggota dan mengenal suasana

emosi di dalam kelompok.

5. Konselor harus peka kapan harus melakukan konfrontasi terhadap anggota dan kapan

harus memberikan dukungan, oleh karena itu konselor harus memperhatikan pola perilaku

anggota dalam kelompok.

Skenario:

Konselor: “tahap selanjutnya, kita akan membahas mengenai aturan yang berlaku dalam

kegiatan ini”.

Konselor: “aturan tersebut dilakukan agar kegiatan ini dapat berjalan secara kondusif dan demi

kelancaran kegiatan. Aturan tersebut yaitu dilarang berbicara sebelum dipersilahkan oleh

pemimpin kelompok, menghargai dan mendenganrkan dengan seksama ketika pemimpin

kelompok dan anggota kelompok lain sedang berbicara, dilarang makan dan minum menjawab

kegiatan berlangsung, dan ketika akan berbicara harus mengangkat tangan terlebih dahulu,

kemudian yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan pembahasan didalam kegiatan kita

ini diluar kelompok”.

Konselor: “begitu aturan yang akan kita terapkan dalam kegiatan ini, apakah ada tanggapan?”

7. Memeriksa tingkat kenyamanan para anggota

Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan yang akan terjadi, pemimpin bisa

menghabiskan beberapa menit terfokus pada topik tingkat kenyamanan dengan cara

menanyakan kecemasan apa yang di hadapi anggota menjawab masa diskusi ini. Kemudian

pemimpin menanyakan kembali tentang ketidaknyamanan anggota dengan memberikan skala 1

sampai 10 tingkat ketidaknyamanan yang dialami oleh anggota. Setelah itu pemimpin bisa

memberikan waktu sekitar tiga menit untuk anggota mencari pasangan dan mendiskusikan

tingkat kenyamanan dan mengapa mereka merasa seperti yang mereka lakukan. Setelah itu

kita akan kembali ke kelompok besar untuk diskusi.

Kegiatan ini akan membantu anggota berbicara tentang tingkat kenyamanan dalam kelompok.

Diskusi seperti ini membantu anggota untuk merasa lebih nyaman, baik melalui berbagi

perasaan mereka dan melalui mendenganr bahwa beberapa orang lain merasa

ketidaknyamanan. Kemudian dapat melakukan permainan seperti dengan kegiatan ice breaking

“opposite”. Konselor menjelaskan tentang permainan opposite. Yaitu “kebalikan”,anggota

kelompok melakukan gerakan yang diucapkan konselor, misalkan jika konselor mengatakan

“opposite” maju maka konseli mundur, jika jongkok maka berdiri, dan seterusnya. Jika tidak ada

kata “opposite” yang diucapkan konselor, maka gerakan jadi normal, misalnya maju maka

konseli tetap maju.

Skenario:

Page 55: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

51

Konselor: “sekarang saya bertanya kepada kalian, apakah sampai saat ini kalian merasa

nyaman dalam kegiatan ini?”

Konselor: “apakah ada diantara kalian yang merasa tidak nyaman didalam kegiatan ini?”

Konselor: “sekarang kalian coba berpasangan, kemudian kalian saling menanyakan apakah

kalian merasa nyaman atau tidak saat ini dan berikan alasannya, saya beri waktu 3 menit untuk

kalian saling bertanya, kemudian kalian berkumpul lagi didalam kelompok besar dan melingkar

lagi, semua paham tugasnya sekarang?”

Konselor: “untuk menambah kenyamanan dalam kegiatan kita ini, sekarang kita akan

melakukan ice breaking yang diberi nama “opposite”, yang artinya “kebalikan”, cara mainnya

yaitu kalian bergerak mengikuti ucapan yang saya katakan, misalkan jika saya mengatakan

“opposite” maju maka kalian mundur, jika saya bilang “opposite” jongkok maka berdiri, dan

seterusnya. Lalu jika tidak ada kata “opposite” yang diucapkan saya, maka gerakannya jadi

normal, misalnya saya bilang maju maka kalian tetap maju. Bagaimana, apakah sudah paham

cara bermainnya? Jika sudah paham semuanya, ayo kita mulai permainan ini”

8. Memperkenalkan dan berfokus pada konten

Konten dalam konteks ini yaitu topik yang sedang dibahas dalam kelompok. Konten harus

dipantau oleh pemimpin terus-menerus, untuk fokus pada tujuan kelompok. Dalam membahas

topik yang akan dibahas, pemimpin hendaknya memberikan pendahuluan agar anggota

memiliki gambaran tentang topik tersebut dan alasan mengapa mereka ada di kelompok ini.

Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok.

2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk mengikuti kegiatan lebih lanjut.

3. Mengenali suasana apabila anggota belum siap memasuki tahap berikutnya dan

mengatasi suasana tersebut.

4. Pemimpin kelompok membantu anggota memilih topik bahasan.

Skenario:

Konselor: “sekarang, kegiatan kita selanjutnya adalah fokus pada topik yang akan kita bahas,

apakah semuanya sudah siap?”

Konselor: “jika semua sudah siap, ayo kita mulai kegiatan ini”

Konselor: “sebelumnya kita sudah membahas alasan kalian berkumpul disini bukan?”

Konselor: “yaa benar, kalian dikumpulkan disini untuk saling berbagi dan saling membantu

mengentaskan permasalahan yang sekarang sedang dihadapi”

Konselor: “Pemahaman lingkungan dalam fase perkembangan yang mana ini merupakan

situasi yang akan di laksanakan pada siswa siswi Sekolah Menengah Atas pada kegiatan karir

yang akan datang, hal ini hars dipersiapkan sejak dini di masa Sekolah Menengah Atas, siap

tidak siap mesti dijalani dengan selalu berfikir positif dan jangan pernah ada perasaan takut.

Page 56: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

52

Konselor: “sekarang saya mau mendenganrkan pendapat kalian, ayo siapa yang mau

memberikan pendapat yang pertama?”

Konselor: “setelah mendenganrkan pendapat kalian semua, bagaimana kehidupan kalian

sekarang?, apa perbedaan yang kalian sebelum kalian menjadi mahasiswa yang notabene

harus memahami lingkungan dengan optimal?, ayo siapa yang mau duluan menjawab?”

Konselor: “apakah ada tanggapan dari kalian untuk jawaban dari teman-teman kalian tadi?”

Konselor: “kemudian sekarang, bagaimana dengan usaha kalian untuk mengenal dan

memahami lingkungan di kampus setelah hanaya kehidupan di Sekolah Menengah Atas?”,

bagaimana kalian berkomunikasi dan berusaha mengenal lingkungan diperguruan tinggi? Ayo

sekarang siapa yang mau duluan menjawab pertanyaan saya?, saya harap anggota yang

berbeda ya yang menjawab duluan”.

Konselor. “ Ada beberapa hal yang mesti kalian ingat bahwasanya ada beberapa hal yang mesti

dilakukan untuk membuat energi positif dan energi negatif?

Konselor :”Semua hal ini menjadikan hal yang realistik menjadi fenomena banyak terjadi untuk

selalu diberikan yang terbaik.

Konselor :‟Harus diberikan hal yang menjadi inti dalam perlakukan yang baik

8. Mengatur Nada Chemistri yang Positif

1. Konselor mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang akan dibutuhkan

dalam proses diskusi.

2. Anggota kelompok yang terdiri dari 6 – 10 siswa siap di ruang kelas.

3. Konselor membimbing para anggota diskusi untuk memperkenalkan diri masing –

masing. Dalam perkenalan tersebut boleh di adakah tanya jawab tentang identitas

anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci akrab”.

4. Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa anggota kelompok

tidak dibenarkan untuk membuka masalah yang dibahas kelompok di luar ruang diskusi

(asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap

masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.

5. Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah gambaran mengenai

cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok ,

6. Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk menanggapi

masalah yang telah ada.

7. Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut tentang

masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk diskusi

selanjutnya.

Pertemuan 2

Tahap 2: Peralihan

Dalam tahap peralihan disini akan dijelaskan dan akan dibahas mengenai hal yang

kontras dengan apa yang ingin disampaikan pada keanggotaan konseling kelompok ini, semua

Page 57: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

53

hal yang ingin di sampaikan dan akan dituju pada seluruh peseta konseling adalah hal yang

menjadi prioritas dimana ini merupakan pada awal tahap kegiatan.

Pada tahap ini bisa juga disebut tahap penghubung karena pada tahap inilah kelompok

mencapai tujuannya. Dalam tahap ini kelompok melakukan diskusi tentang berbagai konflikan

lingkungan di perguruan tinggi, baik dalam lingkungan akademik kampus maupun dalam

kegiatan lingkungan sosial sekitar.. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota kelompok

untuk ikut berpartisipasi secara aktif di dalam pelaksanaan kegiatan, menanyakan dan

memastikan kesiapan anggota kelompok untuk melanjutkan proses pelaksanaan konseling

kelompok, serta memaparkan topik yang akan dibahas dalam konseling kelompok.

Skenario:

Konselor: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan seluruh prestasi kalian

sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali rapot yang bagus. Akantetapi

keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area umum dalam satu forum konseling saja

itu menurut pendapat ibu itu adalah prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil

dari pertemuan sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Adakah yang akan memandu doa sebelum kita laksakana konseling kelompok lanjuta dari

kemarin?” sialhkan aada diantara kalian ingin memperlihatkan prestasi kalian untuk memimpin

doa, Ingat yah anak anaku yang soleh dan sholehah prestasi itu bukan hanya materi, akantetapi

keterampilan memimpin doa itu adalah prestasi yang membanggakan, ibu tidak akan menunjuk,

akantetapi ibu akan menunggu 1 menit siapa yang akan mempin doa?”

Konselor: “Terimakasih kepada anggota yang telah memimpin do‟a, pada pertemuan ini apakah

semua anggota kelompok hadir? Apakah kalian masih ingat nama-nama anggota kelompok?”

Konselor: “ya, pada kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan

bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu”

Konselor: “bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat

mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “sekarang, apakah kalian masih ingat aturan dasar yang telah disampaikan pada

pertemuan yang lalu?”

Konselor: “pada pertemuan yang lalu, aturan yang paling penting adalah kerahasiaan bukan?

Apakah sekarang kalian masih setuju dengan peraturan itu?”

Konselor: “sekarang jika kalian akan ditanya oleh teman atau siapapun ketika keluar dari tempat

ini, apa yang akan kalian katakan? Coba masing-masing dari kalian menjawabnya” Round

word

Konselor: “hmm, sekarang menurut kalian siapa yang paling mungkin bertanya kepada kalian

ketika keluar dari kegiatan ini?”

Page 58: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

54

Konselor: “oke, sekarang saya akan menjadi guru itu, nanti saya akan bertanya kepada kalian

masing-masing, kemudian kalian menjawab dengan apa yang tadi kalian sampaikan,

bagaimana, apakah semua paham? Jika sudah paham mari kita mulai kegiatannya” Role Play

Konselor: “menurut kalian apakah semua anggota sudah cukup kuat dalam menjaga rahasianya

yang tadi telah disampaikan, apakah masih ada yang belum merasa puas?”

Konselor: “sekarang apakah kalian masih merasa nyaman dengan mengikuti kegiatan ini?”

Konselor: “baik, selanjutnya apakah kalian sudah siap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya

dalam kegiatan ini?”

Konselor: “oke hebat jika semuanya sudah siap, namun karena terbatasnya waktu kita akan

melanjutkan ke tahap selanjutnya pada satu hari dari sekarang ya, diwaktu, tempat, dan formasi

yang sama dengan sekarang, kita akhiri pertemuan kedua ini dengan membaca hamdalah.

sekarang silahkan lanjutkan belajar”.

Pertemuan 3

Tahap 3: Kegiatan

Pada tahap ini masing-masing anggota kelompok menyampaikan pendapat tentang masalah

Jurus Ampuh Melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan cara secara bergantian memberikan

pendapat. Pemimpin kelompok atau Konselor membahas dan mengupas topik secara tuntas

dan berusaha mempertahankan keadaan kondusif dalam kelompok. Anggota kelompok diminta

untuk menyampaikan langkah apa yang akan dilakukannya berkaitan dengan permasalahan

yang dialami.

Skenario:

5. Membuat Fokus

Konselor: “Menjawab salam anak anak? Sebelum memulai kegiatan kita membaca do‟a terlebih

dahulu ya, berdo‟a mulai. Selesai, apakah semua anggota kelompok hari ini hadir?

Konselor: “sekarang apakah kalian masih ingat dengan pembahasan pertemuan kemarin?”

Konselor: “pada tahap ini kita memasuki kegiatan inti dalam pertemuan kita, berdasarkan

pertemuan kemarin anggota kelompok sudah bisa berusaha menampilkan sikap kerahasiaan

bukan ? Ibu sangat menghargai bagi siapapun siswa itu dapat menceritakan mencoba

memahami lingkungan yang akan kalian jalani pada saat akan menjadi mahasiswa kelak,

sekarang siapa diantara kalian yang merasa memiliki suatu permasalahan paling sulit dan

menyedihkan berdasarkan pengalaman kalian saat ini, permasalahan tersebut mengenai apa?

Silahkan siapa yang mau menjawab pertama”

Konselor: “siapa yang tadi mengatakan bahwa seandainya tidak bisa memahami lingkungan

karena kangen rumah, tidak bisa tinggal sendiri, tidak bisa ditempat sepi, dan tidak bisa jauh

dari orang tua paling menyedihkan dalam hidupnya? Coba kamu ceritakan apa yang dirasakan

karena itu?”

Konselor: “apakah ada pengalaman yang sama dengan apa yang diceritakan tadi?”

Page 59: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

55

Konselor: “sekarang dari permasalahan kalian ini, coba pilihlah rentangannya antara satu buah

batu bata yang paling ringan sampai tiga buah batu bata yang paling berat jika diibaratkan

permasalahan kalian seperti sebuah beban yang kamu angkat sekarang, dimulai dari anggota

yang berawalan namanya angka no.1 kemudian dilanjutkan sesuai angka berikutnya ok,

silahkan dimulai dari sekarang?” (Karena memang betul dipahami bahwa kelas XI itu adalah

masalah perlu usaha yang keras adalah memahami lingkungan, sehingga siswa mengatakan

bahwa ini adalah masalah utamanya pada saat ini, pada saat kelas XII)

Round scale

6. Mengganti Fokus

Konselor: “Barusan kalian menceritakan permasalahan yang difikirkan salama pemahaman

lingkungan di perguraun tinggi kelak? Silahkan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu”

7. Memotong Pembicaraan

Konselor: “ Wah , maaf apa yang kami ucapkan merupakan hal yang tidak saat ini dibahas,

sekarang silahkan teman teman yang lain mengemukakan penjelasannya?”

8. Mengajak Berbicara

Konselor: “sekarang kita membahas mengenai apa yang menjadi kendalanya jikalau sulit untuk

memahami lingkungan di pergui di masyarakat, silahkan memilih rentangan dari satu yang

artinya sangat jauh sampai lima yang artinya sangat dekat, silahkan dimulai dari anggota yang

sebelah kanan” -Rounds scale

Konselor: “kemudian coba tadi yang memiliki nilai yang sama bergabung berdua-dua, kemudian

kalian saling menceritakan pengalaman kalian seandainya kalian salah ambil jurusan

diperguruan tinggi menjawab lima menit”

-Dyads

Konselor: “yuk kita berkumpul dalam satu kelompok lagi, sekarang coba kalian ceritakan

tentang persamaan pengalaman kalian dari mulai kelompok yang disebelah kiri”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai pengalaman yang sama dengan kelompok ini?”

Konselor: “selanjutnya saya ingin bertanya pada kalian, manakah yang paling sudah mantap

memahami lingkungan, baik lingkungan akademik maupun lingkungan sosial kampus?”

Konselor: “sekarang berikan nilai pada piliahn jurusan di perguruan tinggi, misal fakultas

ekonomi, fakultas psikologi, fakultas mipa kalian antara rentangan satu sampai sepuluh yang

mempunyai arti semakin tinggi angka maka semakin tinggi tingkat kedekatannya, pahamkan?

Kita mulai dari anggota yang paling tinggi”

Konselor: “apakah kalian merasa nyaman dengan keadaan kalian saat ini?”

Page 60: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

56

Konselor: “sekarang coba ceritakan permasalahan kalian yang saat mengenai bingung dan

takut salah masuk jurusan di perguruan tinggi”

Latihan

Konselor : “Hari ini ibu akan menggunakan latihan memahami lingkungan dengan teknik teori

RET, Teori RET ialah Teori Rasional Emotif Therapi yang mana ada perasaan – perasaan yang

irasional dalam diri kalian, maka dengan mencerna lebih baik, lebih rinci maka akan

merasionalkan pikitan yang irasional dengan baik dan optimal.”

Konselor : “Misalnya kalian pasti merasa ada hal yang negatif dalam proses latihan simulasi ini

memahami lingkungan misalnya, takut tinggal jauh dati orang tua, takut mearsa hidup sendiri

tidak ada yang memperhatikan, takut ada orang jahat dan saya akan di merasa tidak PeDe

tinggal dikota besar yang banyak orang tinggal dari luar pulau di Indonesia?”

Konselor : “Ataukah merasa bahwa positif, misalnya senang tinggal di daerah yang baru bisa

kenal dengan orang orang baru yang tidak akan pernah terulang denagn hal seperti ini,

maksudnya belum tentu dikampung halaman ada yang seperti ini suasananya, adan juga ingin

bersaing di tingkat nasional karena kenal dengan semua orang yang berbeda beda suku, ras ,

golongan dan lain sebagainya”

Konselor : “Semua hal ini pasti ada yang melatarbelakangi pikitan kalian , ini merupakan

kegiatan atau kondisi yang dapat dikatakan rasional dan irasional.”

Konselor : “ Kegiatan yang rasional dan kegiatan yang irasional adalah hal yang perlu

diluruskan dengan optimal, dimana hal ini merupkan hal yang dapat memberikan kontribusi

positif ataupun negatif dalam proses penetralisiran pikitan atau perasaan kondisi psikologis

seseorang.”

Konseloe : “ Sekarang bayangkan hal yang indah indah atau pikitan positif tadi berperan aktif?”

Konselor : “ Maka suasana hati akan senang bukan?”

Konselor : “ perasaan itulah yang akan membahas penuh apakah kita merasa sreg atau sesuai

dengan isi hati atau tidak?”.

Konselor : “Kalau perasaan itu sreg atau sesuai dengan isi hati maka itulah yang akan di

tekankan pada pikitan anda dan juga mensugesti diri bahwa meamng itulah yang akan terjadi.”

Konselor : “Apakah ada yang belum mengerti maksud ibu?”

Konselor : “Syukurlah kalau kalian sudah mengerti.”

Page 61: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

57

Pertemuan 4

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan seluruh prestasi kalian

sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali rapot yang bagus. Akantetapi

keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area umum dalam satu forum konseling saja

itu menurut pendapat ibu itu adalah prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil

dari pertemuan sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Konselor: “Oke, pada kegiatan saat ini, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan

bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai

pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat mengenal pembahasan pertemuan yang lalu?

Silahkan siapa yang mau menyampaikan pertama?”

Latihan

Pada latihan ini pemimpin meminta anggota “Menilai dan mengambil kesimpulan” Hal ini

digunakan untuk menghasilkan diskusi tentang pemahaman lingkungan di perguruan tinggi baik

dalam akademisi misanya jurusan di perguruan tinggi tersebut atau lingkungan kampus di

perguruan tinggi tersebut”.

Konselor: “Banyak fenomena terjadi pada siswa dan siswi kelas XII yang mengalami hal

pemahaman lingkungan baim dalam akademisi misalnya jurusan yang ada di kampus tersebut

maupun pada lingkungan sosial di masyarakat kampus, ibu berfikir mungkin saja ia bekum

pernah melaksanakan bimbingan dan konseling kelompok semacam ini, karena hal ini

merupakan hal yang sangat krusial terjadi dikalangan siswa kelas XII”

Konselor “ Lalu siapa yang akan bertanggung jawab jikalau semua itu terjadi pada diri individu

masing masing para siswa di sekolah?”

Konselor “ Semua hal ini menjadi momok yang menakutkan bukan?”

Konselor “Mengapa hal ini sangat menakutkan bagi diri kita sendiri atau bagi orang banyak?”

Konselor “ karena bisa dipahami betul bahwa dalam memahami lingkungan di perguruan tinggi

itu adalah hal yang bisa jadi dikatakan serius untuk di jalani, karena tidak semua orang mampu

berkemampuan demikian, karena hal tersebut bisa menimbulkan hal kurang , bukan begitu

anak anak?”

Konselor “Siapa diantara kalian ada yang mau berargumentasi mengeai hal in?”

Konselor “ Ada yang bisa jawab? Mengapa hal ini sangat tidak boleh terjadi dikalangan siswa

SMA kelas XII?”

Konselor “Bagus sekali kamu berani mengungkapkan apa yang terjadi jikalau ada yang seperti

itu “

Page 62: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

58

Konselor “Memang benar sekali bahwasanya jikalau seorang siswa yang cita citanya menjadi

sarjana teknik, misalnya sarjana teknik kimia, karena beliau bingung ingin masuk teknik fisika

tidak ada yang membimbing, jadinya bagimana?”

Konselor “Ada yang bisa memberikan jawaban pada ibu?”

Konselor “Wah pintar sekali kamu nak, berani mengungkakan pendapat mu, ibu kasih reward

yah... “

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah merasakan memilih dan menyimpulakn baik?, saya

rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan kali ini, tapi sebelumnya saya mau

meminta pendapat masing-masing anggota mengenai pembahasan pada pertemuan kali ini,

silahkan siapa yang mau memulai?”

Konselor: “terimakasih atas perhatian dan keikutsertaan kalian dalam berlatih dalam Rasional

Emotif Therapy yang mana kita memposisikan diri sebagai yang mempunyai pikiran yang

kurang masuk akal menjadi pikiran positf yang masuk akan sehat. Kita akan bertemu kembali

satu hari dari sekarang ditempat dan waktu yang sama, semoga kita semua bisa mengikuti

kegiatan selanjutnya dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan

mengucapkan hamdalah, menjawab salam, bel masuk jam peajaran berikutnua sudah

terdenganr, semoga konseling kelompok pada saat ini memberikan pencerahan pada kalian

semua.amin... ”

Pertemuan 5

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “Menjawab salam anak anakku, bagaimana kabarnya hari ini? Sebelum memulai

kegiatan mari kita berdo‟a bersama sama.”

Konselor: “Terimakasih, pada pertemuan ini apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “syukurlah anggota kelompoknya sampai sekarang lengkap ya, pada kegiatan

sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan bertanya kepada kalian

mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu?

Apakah masih ingat mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “ya bagus sekali kalian masih ingat pembahasan kita sebelumnya, hari ini saya mau

mendenganr cerita mengenai keadaan kalian sebelum dan sesudah mwlaksakana simulasi

jurus ampun pilih jurusan di perguruan tinggi, mengenai perasaan dan harga diri yang kalian

rasakan, ingat ya saya tekankan sekali lagi untuk menjunjung tinggi asas kerahasiaannya agar

dapat menampilkan asas keterbukaan, semuanya mengerti yah anak anakku? Sekarang

silahkan siapa yang akan memulai ceritanya. Jika tidak ada yang mau memulainya, coba

sekarang kalian berdiri, sekarang yang memiliki badan tertinggi silahkan memulai bercerita ya,

kemudian dilanjutkan sampai yang paling tidak tinggi ya, ayo silahkan bercerita, tempat dan

waktunya dipersilahkan”

Page 63: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

59

Situasi khusus:

Anggota kelompok yang pendiam

Konselor: “oke silahkan anggota selanjutnya yang tertinggi ketiga. Hmm nampaknya kamu

untuk saat ini belum bisa bercerita ya, oke tidak apa-apa, sekarang kita langsung ke anggota

selanjutnya, tapi setelah ini kita akan coba kembali ke kamu yaa, kita lihat apakah kamu sudah

siap atau belum untuk bercerita”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai cerita mirip dengan apa yang baru diceritakan? Jika

tidak ada sekarang kita kembali ke kamu yang tadi sempat dilewat, apakah sekarang kamu

sudah bisa untuk bercerita? Ya bagus sekali, sekarang silahkan untuk mulai bercerita ya”

Anggota kelompok yang menangis

Konselor: “ (...................................konselor terdiam sejenak dan fokus mata dan seluruh gestur

pada siswa yang sedang menangis, tidak perlu di usah usah, hanya bisa diberikan tisu atau ait

minum..........), untuk anggota disebelahnya jangan mencoba melarang dia untuk menangis ,

biarkan dia mengeluarkan emosinya sampai dia merasa tuntas”.

Konselor: “sekarang apakah kamu masih ingin bertahan dalam kelompok atau keluar sejenak

dalam kelompok? Jika masih ingin bertahan kita tunggu cerita selanjutnya sampai kamu merasa

lega”

Konselor: “sekarang apakah kamu sudah merasa lega? Jika sudah mari kita melanjutkan kisah

selanjutnya dari anggota lainnya”

Konselor: “Baiklah, sekarang semuanya sudah mendapat kesempatan untuk bercerita ya,

setelah bercerita saya mau meminta pendapat masing-masing anggota setelah bercerita, dan

apa kita-kita rencana selanjutnya yang akan dilakukan, silahkan siapa yang mau memulai?”-

Round word

Konselor: “saya rasa cukup untuk kegiatan hari ini, saya ucapkan terimakasih atas partisipasi

kalian, kita akan bertemu kembali besok ditempat dan waktu yang sama untuk pertemuan

terakhir dalam kegiatan kelompok ini, semoga kita semua bisa mengikuti kegiatan terkahir

besok dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan

hamdalallah silahkan anaka anka semua melanjutkan belajar ya”

Pertemuan 6

Tahap 4: Pengakhiran atau Penutupan

Pada tahap ini konselor menyampaikan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera

berakhir. Konselor memastikan bahwa topik yang telah dibahas sudah dimengerti dan dipahami

oleh seluruh anggota kelompok. Anggota kelompok diminta untuk menyampaikan kesan dan

manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok. Konselor menanyakan

Page 64: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

60

perlu atau tidaknya pelaksanaan konseling kelompok selanjutnya. Konselor mengakhiri kegiatan

bimbingan kelompok dengan berdo‟a bersama yang dipimpin oleh salah satu anggota

kelompok, kemudian salam penutup.

Konselor: “Assalamualaikum.. hari ini apa kabar semuanya? Sebelum memulai kegiatan mari

kita berdo‟a ya, ayo siapa yang bersedia memimpin do‟a hari ini?”

Konselor: “ya terimakasih. Pada pertemuan saat ini yang mana adalah pertemuan terakhir ini

apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “Baiklah, sampai kegiatan terakhir anggota kelompoknya lengkap terus ya, kegiatan

kelompok ini akan segera berakhir, pada pertemuan terakhir ini, saya akan memberikan

beberapa pertanyaan kepada kalian, yang pertama apakah topik yang telah dibahas sudah

dimengerti dan dipahami oleh kalian?”

Konselor: “sekarang masing-masing anggota menyampaikan kesan dan manfaat yang telah

diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari yang paling tengah dilanjutkan ke

kanan dan lanjut bagian kiri” _Round word

Konselor: “selanjutnya saya mau tahu perkembangan dan perubahan yang terjadi pada kalian

setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari anggota yang duduk disebelah kanan dan

kiri” Round word

Konselor: “kemudian bagaimana komitmen yang akan datang setelah kalian mengikuti kegiatan

ini sebanyak enam kali, apakah masih perlu atau tidak kita melakukan kegiatan kelompok

selanjutnya? Silahkan acungkan tangannya yang mau berpendapat”

Konselor: “lalu bagaimana kelompok ini selanjutnya? Apakah setiap seminggu sekali bertemu,

atau dibuat grup media sosialnya atau bagaimana? Silahkan kalian mengemukakan

pendapatnya”

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah menyampikan pendapatnya, kita sudah

mendapatkan kesimpulan dari kegiatan kelompok kita ini yaitu kalian tidak menghadapi

permasalahan yang saat ini kalian alami sendirian bukan?, ada teman-teman kamu yang

merasakan hal yang sama, jadi hal yang salah jika kalian masih bersikap menyendiri, masih

merasa diri kalian yang paling menderita sampai mengganggu kegiatan belajar kalian, dan

ternyata sebuah permasalahan dapat diselesaikan secara baik dan benar bukan?. Saya

berharap kalian dapat mengaplikasikan hasil dari kegiatan ini ke dalam kehidupan kalian sehari-

hari khususnya dalam berhubungan dengan keluarga kalian, dapat meningkatkan rasa

kepercayaan diri kalian, harga diri kalian, dan rasa bersyukur kalian dalam kehidupan ini, serta

permasalahan tersebut dapat diselesaikan sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar kalian”.

Konselor: “baiklah, ibu rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan dan kegiatan

kelompok ini, sesuai kesepakatan kelompok kita akan bertemu kembali dua minggu dari

sekarang untuk menceritakan perkembangan hubungan keluarga masing-masing anggota

kelompok oke”

Page 65: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

61

Konselor: “saya ucapkan terimakasih atas partisipasi kalian menjawab kegiatan ini berlangsung,

semoga kita semua bisa mengentaskan permasalahan masing-masing ya, sebelum ditutup mari

kita berdo‟a bersama.”

baik terimakasih, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalah,

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. silahkan kalian kembali ke aktifitasnya

masing-masing, sampai jumpa dua minggu lagi, salam untuk keluarga kalian, sukses selalu,

dan terus semangat dan yakinkan pada diri kalian bahwa hidup itu indah, seindah pelangi yang

datang setelah hujan deras, maka nikmati, resapi dan ambil hikmah dari setiap peristiwa yang

pahit maupun manis dan semoga kalian dapat mengambil jurusan seuai dengan minat dan

bakat kalian di perguruan tinggi favorite kalian, aminnnn, sukses untuk kita semua...”.

21. Uraian materi / sumber bahan bacaan : Bahan (Materi) Layanan

Pengertian dan Batasan Informasi Jabatan

Informasi atau penerangan adalah gambaran pengetahuan tentang faktor-

faktor atau kumpulan sesuatu. Sedangkan menurut ilmu komunikasi, penerangan

adalah suatu siklus penting dalam komunikasi (hubungan). Dengan

demikian informasi atau penerangan merupakan suatu proses yang dinamis menuju

suatu sasaran pengetahuan.

Jabatan adalah sekumpulan pekerjaan (job) yang sama atau berhubungan satu

sama lain, dan dalam pelaksanaannya memerlukan tanggung jawab, kecakapan,

pegetahuan, dan kemampuan yang sama. Hal ini berarti setiap jabatan mewakili

fungsi umum, tugas dan beban kerja pokok yang dilakukan oleh seorang pekerja

yang melakukan pekerjaan yang sama. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah

No. 200 tahun 1961, jabatan adalah kedudukan atau posisi seseorang yang

menunjukkan tugas, hak dan tanggung jawab dalam suatu organisasi/instansi

tersebut.

Dari batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi jabatan

adalah suatu proses yang dinamis untuk memberikan gambaran pengetahuan yang

faktual dan objektif tentang jabatan (kelompok posisi) dan dunia kerja umumnya,

agar seseorang memiliki insight/gambaran jelas dan persepsi/pengenalan, sehingga

akan memantapkan pemilihan jabatannya.

Dasar-Dasar Kepentingan Informasi Jabatan

Faktor informasi jabatan penting diketahui dan pahami oleh semua siswa di

samping informasi tentang dirinya dalam pemilihan jabatan. Khususnya terhadap

anak didik usia remaja sebagai calon tenaga kerja, maka informasi jabatan ini

sangat penting karena merupakan bimbingan dalam memilih jabatan atau pekerjaan

yang cocok bilamana pekerjaan yang dipangku sesuai dengan kepribadian, maka

terbukalah kemungkinan bagi yang bersangkutan untuk mengembangkan kemapuan

yang ada pada dirinya. Dengan demikian dapatlah diharapkan suatu sukses dalam

Page 66: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

62

pekerjaannya dan akhirnya akan memperoleh kepuasan yang tidak semata-mata

ditentukan oleh penghasilan yang diperolehnya dari jabatan tersebut.

Orang dapat mempunyai jabatan dengan penghasilan yang cukup tinggi dan

memungkinkan untuk dapat mewah, akan tetapi jika jabatan itu kurang cocok

dengan kemampuan otaknya, kepribadiannya, kemampuan fisik dan sebagainya,

pekerjaan tersebut tidak akan mendatangkan kepuasan yang sempurna, hal

tersebut dapat menimbulkan akibat yang negatif seperti frustrasi, stres atau gejala

yang lainnya.

Motivasi Orang Bekerja

1. Melatih kemandirian/dapat berdiri sendiri

2. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan

3. Mendapatkan kesenangan, kepuasan dan harga diri

4. Membantu/menolong orang atau kumpulan orang lain

5. Mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya

6. Ibadah

7. Dll

Sektor Pekerjaan

1. Pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan

2. Pertambangan dan pengolahan logam

3. Industri pengolahan

4. Perlistrikan, gas dan air

5. Bangunan dan jalan

6. Angkutan dan komunikasi

7. Perdagangan dan keuangan

8. Jasa

9. Pendidikan, kebudayan dan agama

10. Kesehatan

11. Ketatausahaan

12. Kemasyarakatan

22. Rencana Penilaian : melaksanakan pre dan post pemahaman siswa

secara lisan

23. Catatan Khusus : Siswa memiliki kesempatan untuk berkonsultasi di dalam atau

di luar kelas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, terutama

tentang pemahaman potensi diri serta ddalam mengenal pemahaman lingkungan

di perguruan tinggi yang hendak ia hendak jadkan sebagai tempat menuntut ilmu

study lanjutan setelah Sekolah Menengah Atas.

Page 67: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

63

24. Sumber : Buku paket BK kelas 1 SMA oleh Agus Sutiksna dan

Departemen P & K Jakarta 1984

Cilegon,

..........,.....................................

Guru Bimbingan dan Konseling

(.............................................)

3. Perencanaan Layanan Psikoedukasi

1. Topik pembahasan / Aspek perkembangan :

Kemana setelah lulus SMP

2. Penjelasan mengenai Peran konselor dan tahapan layanan Psikoedukasi

1) Konselor membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar

anggota kelompok.

2) Konselor harus mampu para anggota bimbingan koelompok mencurahkan

segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompoknya.

3) Konselor berusaha menyakinkan para anggota bimbingan kelompok itu agar apa

yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama dalam kelompok

tersebut.

Page 68: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

64

4) Konselor membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha memberikan

pengertian pada anggota bimbingan kelompok untuk mematuhinya dengan

optimal.

5) Konselor harus bisa memposisikan diri benar-benar berusaha untuk secara aktif

dalam mengkondisikan psikologis, pikitan, alur kegiatan bimbinngan kelompok.

6) Konselor harus mampu berkomunikasi secara terbuka dengan para anggota

bimbingan kelompok.

7) Konselor harus mampu memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan

peranannya sebagai peserta bimbingan kelompok.

8) Konselor harus mampu merumuskan tema apa yang akan dibahs dan semua

anggota kelompok turut serta aktif dalam kegiatan kegiatan.

3. Kompetensi layanan

1. Ranah Kognitif

a. Siswa dapat membedakan baik buruknya nilai-nilai sosial di masyarakat

melalui diskusi kelompok.

b. siswa dapat menentukan baik buruknya nilai sosial melalui diskusi

kelompok.

c. Siswa dapat menjelaskan norma-norma di sekolah melalu mind mapping.

d. Siswa dapat melaksanakan norma-norma di sekolah melalui mind

mapping.

2. Ranah Afektif

a. Siswa dapat mengikuti kegiatan role play mengenai dilemma pribadi.

b. Siswa dapat membentuk pendapat dari dilemma pribadi melalui role

play.

c. Siswa dapat mengatakan haknya dalam berpendapat melalui debat

aktif.

d. Siswa dapat memecahkan kesimpulan melalui debat aktif tentang hak-

hak individu.

3. Ranah Psikomotorik

a. Siswa dapat membedakan etika yang baik dan etika yang buruk melalui

metode modeling.

b. Siswa dapat memperbaiki etika yang buruk menjadi etika yang baik

melalui modeling.

c. Siswa dapat menerangkan perilaku yang baik dalam film

d. Siswa dapat menampilkan perilaku-perilaku yang baik melalui tokoh

dalam film.

Page 69: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

65

4. Kompetensi Layanan dalam perkembangan karir

a. Siswa dapat merumuskan pilihan jurusan di study lanjutan setelah SMP

hasil berfikir kritis

b. Siswa dapat menentukan pilihan jurusan di SMP

c. Siswa dapat memilah milih jurusan di SMP

d. Siswa dapat menikmati jurusan di SMA atas pilihanannya.

5. Standar Kompetensi :

1. Siswa memiliki wawasan mengenai pilihan karir setelah lulus dari

SMP

2. Siswa memiliki peencanaan karir, dan betapa pentingnya perencanaan karir

dalam mencapai tujuan atau cita-cita di masa yang akan datang

6. Kompetensi Dasar :

1. Siswa mampu membuat perencanaan karir untuk mencapai tujuan atau cita-

cita yang diharapkan.

2. Siswa memiliki motivasi untuk mencapai cita-citanya

3. Siswa mampu memutuskan sekolah lanjutan yang akan dipilih setelah lulus

SMP

7. Bidang bimbingan : Karir

8. Jenis Layanan : Layanan Bimbingan karir

9. Klasikal / Kelompok : Layanan Klasikal atau kelompok

10. Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman dan

pengembangan karir

11. Waktu Penyelenggaraan : 3 X Pertemuan (3 X 45 Menit)

12. Penyelenggaran Layanan : Guru Pembimbing dan Konseling

13. Pihak- pihak yang dilibatkan : Tutor Teman Sebaya

14. Metode : simulasi dan diskusi

15. Sasaran layanan : Sasaran layanan diberikan pada kelas IX SMP.

16. Jumlah anggota :Jumalah anggota 10 orang siswa.

17. Banyak dan lamanya pertemuan : Ada tiga pertemuan yaitu ada pertemuan

pendahuluan, pertemuan kegiatan dan

tahap penutup.

18. Metode : Diskusi kelompok mengenai mengenal mau kemana setelah SMP

19. Media : Papan tulis, penghapus, spidol non permanen, infokus dan LKS

Page 70: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

66

20. Strategi Layanan / Uraian Kegitan :

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan Salam Pembuka

Presensi

5 menit

Isi

Guru pembimbing menjelaskan mengenai

Pilihan Setelah Lulus dari SMP : SMA

dan SMK

15 menit

Guru pembimbing meminta siswa

menentukan pilihan sekolah lanjutan

setelah lulus SMP dengan membuat

perencanaan karir melalui ”Pohon

Harapan” .Penjelasan pohon harapan

yaitu siswa bisa gambar pohon yang

digambar hanya pohon dan tangkainya

saja, lalu seperti semua daun – daunnya

adalah bentuk nya seperti daun yang di

dalam daun itu ada tulisan harapan apa

saja yang ada. Ini semua haraan yang

ingin dicapai oleh siswa.

(Guru pembimbing memberikan contoh

dari Pohon Harapan)

15 menit

Penutup

Mengambil kesimpulan bersama siswa

mengenai kegiatan yang telah

dilakukan.

Salam Penutup

5 menit

21. Tahapan Kegiatan Konseling Kelompok

Tahap Persiapan :

Kegiatan ini dilakukan pada siswa SMP yang berusia antara 13-14

tahun, anggota kelompok berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 anak laki-laki

dan 5 anak perempuan. Topik yang akan dibahas mengenai permasalahan

siswa yang orangtuanya bercerai, kegiatan ini berlangsung sekitar 60 menit

dilakukan di ruangan BK yang tertutup dengan formasi duduk melingkar di

karpet yang nyaman.

Page 71: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

67

1. Memulai kelompok

Salah satu hal terpenting yang diperhatikan pada sesi pertama adalah

bagaimana memulai kelompok. Cara pemimpin membuka sesi akan menjadi

hal penting yang berhubungan dengan situasi kelompok yang akan

berlangsung dan tingkat kenyamanan anggota kelompok, lebih jelasnya

sebagai berikut :

1. Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan

terimakasih dan mengucapkan salam untuk seluruh anggota kelompok pada

kegiatan konseling kelompok, yang mana ini merupakan hal yang sangat awal

dan wajib dilakukan. Karena esensinya melakukan terima kasih dan salah itu

kita memberi pengahrgaan yang paripurna untuk memberikan penghargaan

awal pada setiap anggota kelompok.

2. Pemimpin kelompok memimpin doa. Pilih salah satu anggota kelompok yang

dianggap mampu jadi pemimpin misalnya memimpin doa, menjadi asisten

konselor dengan membantu membagikan kertas dari konselor dan

mengumpulkan kertas ke konselor untuk dapat dikumpulkan kembali pada

konselor.

3. Konselor menjelaskan pengertian dan tujuan dalam konseling kelompok.Hal

ini digunakan untuk hal yang ingin dicapai dengan baik dan sesuai dengan hal

yang dianggap penting sebagai tujuan yang nyata dalam kegiatan konseling

kelompok.

4. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.

5. Pemimpin kelompok menjelaskan asas-asas Konseling kelompok (sukarela,

terbuka, normatif,dan rahasia).

6. Kesepakatan waktu.

7. Perkenalan anggota kelompok.

Skenario:

Konselor: “assalamualaikum wr.wb. menjawab salam anak-anak, bagaimana

kabar kalian hari ini?”

Konselor: “nah, sebelum memulai kegiatan, alangkah lebih baiknya kita

membaca do‟a terlebih dahulu, ayo siapa yang mau memimpin do‟anya?”

Konselor: “ya, saya ucapkan terimakasih kepada kamu yang telah memimpin

do‟a bersama, kemudian saya berterimakasih juga kepada kalian semua yang

telah hadir dalam kegiatan ini”.

Page 72: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

68

2. Membantu anggota berkenalan

Jika anggota tidak saling mengenal satu sama lain, itu biasanya

keuntungan agar anggota dapat memperkenalkan dengan segera setelah

tahap pembukaan. Anggota cenderung merasa lebih nyaman setelah belajar

mengenal nama masing-masing dan menghabiskan beberapa waktu untuk

mengenal satu sama lain. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama,

pertumbuhan, terapi, atau kelompok saling berbagi, anggota jauh lebih ingin

tahu tentang orang-orang dengan siapa mereka akan membahas masalah

pribadi. Kedua, pengenalan menyeluruh membantu kelompok mulai

mengembangkan kepercayaan dalam kelompok, karena anggota dapat

mengenal satu sama lain atau tidak akan membahas masalah pribadi.

Proses berkenalan dilakukan melalui permainan, konselor atau

pemimpin kelompok meminta anggotanya untuk menyebutkan nama, usia,

tempat tinggal, dan perasaannya saat ini dengan menggunakan simulasi

permainan melalui saling mengoper pulpen. Langkah permainannya diawali

dengan pemimpin kelompok memegang pulpen dan berkata “ini Tipe x , nama

saya Ainiyah, usia 13 tahun, tempat tinggal di Cilegon Timur, dan perasaan

saya saat ini gembira, Tipe x ini saya berikan ke orang disebelah saya”,

kemudian orang kedua berkata “ini tipe x saya dapatkan dari yuni, usia 13,4

bulan tahun, tempat tinggal di penancangan, perasaannya saat ini gembira,

dan saya Tanzil , usia 14 tahun, tempat tinggal di jalan perum nusa raya

cilegon, perasaannya saat ini penasaran, tipe x ini saya berikan ke orang

disebelah saya” begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok selesai

mendapatkan tipe x dan berkenalan dan seterusnya sampai semua anggota

bimbingan konseling kelompok memperkenalkan diri.

1. Konselor memberikan rancangan untuk lebih mengenal dengan

anggota kelompok satu dengan yang lain

2. Konselor mempersilahkan kepada anggota kelompok lebih mengenal satu

sama lainnya.

3. Konselor memberikan rujukan untuk saling mengenal satu sama lain

4. Konselor memberikan pemahaman dengan satu dengan lainnya dalam

sebuah kelompok untuk paham yang namanya anggota kelompok apabila

saling kenal dan saling sayang ada keterkaitan batin

5. Konselor memberikan pemahaman yang signifikan untuk memberikan hal

yang sesuai dengan hal yang ingin dibahas dengan sebelumnya saling

mengenal satu sama lain.

Page 73: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

69

6. Konselor selalu memberikan hal yang menarik dalam hal perkenalan untuk

menarik perhatian khusus para anggotanya.

Skenario:

Konselor: “yaa, kegiatan selanjutnya adalah kita berkenalan satu persatu yaa,

ada yang belum saling kenal kan semuanya?”

Konselor: “perkenalannya dilakukan menggunakan sedikit permainan yang

bernama “ini tipe x”. Perkenalannya dengan menyebutkan nama, usia, tempat

tinggal, dan perasaannya saat ini. Caranya diawali dengan saya memegang

tipe x dan berkata ini tipe x, nama saya rani , usia 14 tahun, tempat tinggal di

taman cilegon indah , dan perasaan saya saat ini gembira, tipe x ini saya

berikan ke orang disebelah saya, kemudian saya berikan ke orang sebelah

saya dan dia berkata ini pulpen saya dapatkan dari nani, usia 14 tahun, tempat

tinggal di najong place, perasaannya saat ini gembira, dan saya yuli tempat

tinggal di londong, usia 14 tahun, tempat tinggal di tembong serang ,

perasaannya saat ini penasaran, tipe x ini saya berikan ke orang disebelah

saya, begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok selesai

mendapatkan pulpen dan berkenalan, sampai sini paham semua? Apakah ada

yang ditanyakan?”

Konselor: “kalau tidak ada yang bertanya kita mulai saja ya permainan ini”.

3. Mengklarifikasi tujuan kelompok

Tujuan dari kelompok merupakan faktor paling penting dalam

menentukan kegiatan kelompok. pemimpin kelompok dapat memimpin

anggotanya untuk berbagi beberapa informasi yang relevan tentang diri

mereka sendiri. Pemimpin juga mungkin memiliki andil anggota mengapa

mereka menghadiri kelompok atau harapan mereka dari sesi.

Pemimpin harus yakin bahwa tujuan kelompok ini diklarifikasi

menjawab sesi pertama. Klarifikasi penting jika belum ada wawancara awal

sebelum pertemuan kelompok pertama. Dalam kegiatan kelompok yang akan

dilakukan mengenal lingkungan kampus dari segi akademik dan

lingkunganya, tujuannya adalah untuk memberikan kebijaksanaan bagaimana

pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan

pemahaman lingkungan kampus dan jurusan di kampus Universitas,

mengembangkan sikap pengenalan lingkungan yang mana ini merupakan hal

yang harus dilakkan oleh siswa kelas IX yang mana akan sebentar lagi

menuju menjadi mahasiswa yang akan ada sangat perbedaan dari semasa

SMP dan yang akan datang menjadi Siswa .Siswa memahami apa yang harus

Page 74: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

70

dipenuhi dan dilakukan agar semua tugas perkembangan pada fase nya

terjalani degan baik dan optimal.

Skenario:

Konselor: “yaa, setelah kita saling berkenalan, selanjutnya kita membahas

mengenai tujuan dari kegiatan ini, ada yang sudah tahu tujuannya apa?”.

Konselor: “yaa, tujuan dari kegiatan kelompok ini untuk membantu

permasalahan kalian dengan orang tua masing-masing, supaya kalian bisa

menghadapi kenyataan yang terjadi”.

Konselor: “tujuan lainnya yaitu bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh siswa

mengenai pengaruh dan keberlanjutan pemahaman lingkungan Sekolah

Menengah Atas dibeberapa area lokal daerah masing masing dan adanya

pembagian jurusan IPA atau IPS mengembangkan pengenalan study lanjutan

setelah SMP yang mana ini merupakan hal yang harus dilakkan oleh siswa

kelas IX yang mana ini akan memberikan dampak positif mengenai informasi

study lanjutan setelah SMP.Siswa memahami apa yang harus dipenuhi dan

dilakukan agar semua tugas perkembangan pada fase nya terjalani degan

baik dan optimal untuk melanjutkan ke jenjang SMA”.

4. Menjelaskan peran pemimpin

Menjawab kegiatan, pemimpin harus menjelaskan apa perannya menjawab

sepanjang sesi, yaitu: berperan memimpin jalannya kegiatan, peran untuk

mengajar, peran fasilitatif, dan peran terapi. Pemimpin juga mungkin perlu

menjelaskan beberapa perilaku kepemimpinannya, seperti memotong

pembicaraan anggota kelompok sewaktu-waktu dan memancing anggota untuk

berbicara. Jika pemimpin berencana untuk melakukan terapi, ia mungkin ingin

menjelaskan salah satu teknik yang ia rencanakan untuk digunakan dengan

anggota yang mungkin belum terbiasa. Beberapa pemimpin dapat

menggunakan teknik psikodrama, atau "kursi kosong", atau putaran terapi.

Menjelaskan prosedur pada sesi pertama atau kedua mengurangi

kemungkinan kebingungan atau kesalahpahaman ketika mereka melakukan

kegiatan dalam sesi selanjutnya.

Secara teknis kursi kosong akan ditempatkan mengenai jalur jurusan di

perguruan tinggi yang diminati oleh sesuai minat dan bakat siswa, sehingga

pada saat dijalaninya akan menjadi optimal karena sesuai minat dan bakat

siswa.

Skenario:

Konselor: “selanjutnya kita akan membahas mengenai peran saya dalam

kegiatan ini”.

Page 75: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

71

Konselor: “peran saya dalam kegiatan ini yaitu sebagai pemimpin dalam

kelompok ini, memimpin jalannya kegiatan, berperan untuk mengajar, berperan

fasilitatif, dan berperan sebagai terapi, tujuannya agar kegiatan ini menjadi

terarah dan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dan dapat

mengentaskan permasalahan kalian”.

5. Menjelaskan bagaimana kelompok akan dilakukan

Hal ini penting untuk memperjelas menjawab sesi pertama bagaimana

pemimpin yang berencana untuk melakukan kegiatan. Memberi petunjuk

anggota tentang jenis diskusi dan kegiatan yang akan mengambil tempat di

kelompok akan membantu untuk kemudahan ketegangan dan menjamin

kelancaran kegiatan kelompok itu. Alasan lain untuk menyatakan apa yang

akan terjadi dalam kelompok adalah bahwa anggota, setelah mendenganr

penjelasan tentang bagaimana kelompok akan dilakukan, dapat memutuskan

bahwa mereka tidak ingin dalam kelompok. Jika anggota tidak memutuskan

untuk tidak bergabung dengan kelompok, pemimpin butuh berbicara secara

pribadi dengan anggota untuk mengetahui alasannya. Untuk lebih jelasnya lagi

sebagai berikut :

1. Konselor membantu membuat harapan harapan apa saja yang diinginkan

oleh konseli satu dengan yang lainnya

2. Konselor bisa membuat media secarik kertas untuk dibagikan kepada

konseli untuk dijadikan dan dicatat untuk sebagai media apa yang

diharpkan oleh konseli. Jadi teknisnya konseli menulis apa yang diinginkan

oleh konseli pada secarik kertas. Ini upaya hawatir ada hal yang kurang

mampu untuk mengungkakan diarea publik.

3. Konselor meyakinakan pada konseli bahwasanya semua hal ini dapat

menjadi acuan yang nyata sebagai motovasi internal yang diliki oleh

konseli sebagai pelaku kegitan konseli kelompok.

4. gar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan

para anggota kelompok menurut (Romlah, 2001) adalah :

5. membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota

kelompok

6. mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan

kelompok

7. berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan

bersama

8. membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya

dengan baik agar optimal.

Page 76: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

72

9. benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan

kelompok.

10. mampu berkomunikasi secara terbuka

11. berusaha membantu anggota lain

12. memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya

13. menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Skenario:

Konselor: “pada pertemuan kali ini, kegiatan yang akan kita lakukan adalah

membahas mengenai perasaan kalian mengenai hubungan dengan

keluarganya masing-masing, hal tersebut dilakukan dengan harapan agar

kalian dapat mengentaskan permasalahan yang sekarang sedang dialami”.

Konselor: “sebelum melangkah ke kegiatan selanjutnya, apakah kalian ada

yang mau bertanya? Apakah ada yang keberatan dalam mengikuti kegiatan

ini?”

6. Menjelaskan aturan dasar

Aturan dasar tertentu harus dibahas dalam sesi pertama. Aturan tentang

makan, minum, atau berbicara menjawab kegiatan kelompok berlangsung serta

menjaga kerahasiaan informasi anggota kelompok dan pembahasan yang akan

disampaikan. Biasanya aturan disebutkan dalam sesi pertama agar tidak

mengganggu jalannya diskusi. Aturan kelompok yang ditetapkan melarang

menyerang anggota kelompok lainnya. Ketika semua aturan-aturan dasar yang

tercakup dalam saat-saat awal kelompok, anggota mungkin menjadi bosan atau

cemas sesuatu akan terjadi. Intinya adalah bahwa pemimpin tidak harus

menggunakan banyak aturan dasar sewaktu menjelaskan, kecuali ada

beberapa alasan untuk melakukannya. Jika anggota kelompok ada yang

mencoba untuk berdebat tentang aturan, pemimpin harus menjelaskan dengan

tenang mengapa penting dibuat aturan kelompok untuk kelancaran kegiatan

kelompok yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya lagi sebagai berikut :

1. Konselor melakukan Tahap Pengenalan dalam Aturan di Kelompok

merupakan masa setelah proses pembentukan dan sebelum masa bekerja

(kegiatan).

2. Konselor dimulai dengan masa badai, dimana anggota kelompok mulai

bersaing dengan yang lain dalam kelompok untuk mendapatkan temapat

kekuasaan dalam kelompok. Pada tahap ini muncul perasaan-perasaan

kecemasan, pertentangan, pertahanan, ketegangan, konflik, konfrontasi

dsb.

Page 77: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

73

3. Misalnya Konselor menghadapi anggota yang frustasi dan kegaduhan

meningkat pada tahap ini, namun ini merupakan saat yang produktif bagi

anggota kelompok untuk memperbaiki sosialisasinya di masa lalu yang

tidak produktif, membuat pengalaman-pengalaman baru dan menetapkan

tempatnya dalam kelompok tersebut.

4. Dibutuhkan Kompetensi konselor Melakukan ketrampilan konselor dalam

beberapa hal, yaitu kepekaan waktu, kemampuan melihat perilaku anggota

dan mengenal suasana emosi di dalam kelompok.

5. Konselor harus peka kapan harus melakukan konfrontasi terhadap anggota

dan kapan harus memberikan dukungan, oleh karena itu konselor harus

memperhatikan pola perilaku anggota dalam kelompok.

Skenario:

Konselor: “tahap selanjutnya, kita akan membahas mengenai aturan yang

berlaku dalam kegiatan ini”.

Konselor: “aturan tersebut dilakukan agar kegiatan ini dapat berjalan secara

kondusif dan demi kelancaran kegiatan. Aturan tersebut yaitu dilarang

berbicara sebelum dipersilahkan oleh pemimpin kelompok, menghargai dan

mendenganrkan dengan seksama ketika pemimpin kelompok dan anggota

kelompok lain sedang berbicara, dilarang makan dan minum menjawab

kegiatan berlangsung, dan ketika akan berbicara harus mengangkat tangan

terlebih dahulu, kemudian yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan

pembahasan didalam kegiatan kita ini diluar kelompok”.

Konselor: “begitu aturan yang akan kita terapkan dalam kegiatan ini, apakah

ada tanggapan?”

7. Memeriksa tingkat kenyamanan para anggota

Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan yang akan terjadi, pemimpin

bisa menghabiskan beberapa menit terfokus pada topik tingkat kenyamanan

dengan cara menanyakan kecemasan apa yang di hadapi anggota menjawab

masa diskusi ini. Kemudian pemimpin menanyakan kembali tentang

ketidaknyamanan anggota dengan memberikan skala 1 sampai 10 tingkat

ketidaknyamanan yang dialami oleh anggota. Setelah itu pemimpin bisa

memberikan waktu sekitar tiga menit untuk anggota mencari pasangan dan

mendiskusikan tingkat kenyamanan dan mengapa mereka merasa seperti yang

mereka lakukan. Setelah itu kita akan kembali ke kelompok besar untuk

diskusi.

Kegiatan ini akan membantu anggota berbicara tentang tingkat kenyamanan

dalam kelompok. Diskusi seperti ini membantu anggota untuk merasa lebih

nyaman, baik melalui berbagi perasaan mereka dan melalui mendenganr

Page 78: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

74

bahwa beberapa orang lain merasa ketidaknyamanan. Kemudian dapat

melakukan permainan seperti dengan kegiatan ice breaking “opposite”.

Konselor menjelaskan tentang permainan opposite. Yaitu “kebalikan”,anggota

kelompok melakukan gerakan yang diucapkan konselor, misalkan jika konselor

mengatakan “opposite” maju maka konseli mundur, jika jongkok maka berdiri,

dan seterusnya. Jika tidak ada kata “opposite” yang diucapkan konselor, maka

gerakan jadi normal, misalnya maju maka konseli tetap maju.

Skenario:

Konselor: “sekarang saya bertanya kepada kalian, apakah sampai saat ini

kalian merasa nyaman dalam kegiatan ini?”

Konselor: “apakah ada diantara kalian yang merasa tidak nyaman didalam

kegiatan ini?”

Konselor: “sekarang kalian coba berpasangan, kemudian kalian saling

menanyakan apakah kalian merasa nyaman atau tidak saat ini dan berikan

alasannya, saya beri waktu 3 menit untuk kalian saling bertanya, kemudian

kalian berkumpul lagi didalam kelompok besar dan melingkar lagi, semua

paham tugasnya sekarang?”

Konselor: “untuk menambah kenyamanan dalam kegiatan kita ini, sekarang kita

akan melakukan ice breaking yang diberi nama “opposite”, yang artinya

“kebalikan”, cara mainnya yaitu kalian bergerak mengikuti ucapan yang saya

katakan, misalkan jika saya mengatakan “opposite” maju maka kalian mundur,

jika saya bilang “opposite” jongkok maka berdiri, dan seterusnya. Lalu jika tidak

ada kata “opposite” yang diucapkan saya, maka gerakannya jadi normal,

misalnya saya bilang maju maka kalian tetap maju. Bagaimana, apakah sudah

paham cara bermainnya? Jika sudah paham semuanya, ayo kita mulai

permainan ini”

8. Memperkenalkan dan berfokus pada konten

Konten dalam konteks ini yaitu topik yang sedang dibahas dalam kelompok.

Konten harus dipantau oleh pemimpin terus-menerus, untuk fokus pada tujuan

kelompok. Dalam membahas topik yang akan dibahas, pemimpin hendaknya

memberikan pendahuluan agar anggota memiliki gambaran tentang topik

tersebut dan alasan mengapa mereka ada di kelompok ini. Untuk lebih jelasnya

sebagai berikut :

1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok.

2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk mengikuti kegiatan lebih

lanjut.

3. Mengenali suasana apabila anggota belum siap memasuki tahap

berikutnya dan mengatasi suasana tersebut.

4. Pemimpin kelompok membantu anggota memilih topik bahasan.

Page 79: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

75

Skenario:

Konselor: “sekarang, kegiatan kita selanjutnya adalah fokus pada topik yang

akan kita bahas, apakah semuanya sudah siap?”

Konselor: “jika semua sudah siap, ayo kita mulai kegiatan ini”

Konselor: “sebelumnya kita sudah membahas alasan kalian berkumpul disini

bukan?”

Konselor: “yaa benar, kalian dikumpulkan disini untuk saling berbagi dan saling

membantu mengentaskan permasalahan yang sekarang sedang dihadapi”

Konselor: “Pemahaman lingkungan dalam fase perkembangan yang mana ini

merupakan situasi yang akan di laksanakan pada siswa siswi Sekolah

Menengah Pertama pada kegiatan karir yang akan datang, hal ini hars

dipersiapkan sejak dini di masa Sekolah Menengah Pertama , siap tidak siap

mesti dijalani dengan selalu berfikir positif dan jangan pernah ada perasaan

takut.

Konselor: “sekarang saya mau mendenganrkan pendapat kalian, ayo siapa

yang mau memberikan pendapat yang pertama?”

Konselor: “setelah mendenganrkan pendapat kalian semua, bagaimana

perasaan kalian sekarang?, apa perbedaan yang kalian sebelum kalian

menjadi siswa kelas X di SMA favorite kalian yang notabene harus memahami

dalam study lanjutan ke Sekolag menengah Atas ?, ayo siapa yang mau duluan

menjawab?”

Konselor: “apakah ada tanggapan dari kalian untuk jawaban dari teman-teman

kalian tadi?”

Konselor: “kemudian sekarang, bagaimana dengan usaha kalian untuk

mengenal dan memahami lingkungan di kampus setelah hanaya kehidupan di

Sekolah Menengah Atas?”, bagaimana kalian berkomunikasi dan berusaha

mengenal sistematikan di Sekolah Menengah Atas? Ayo sekarang siapa yang

mau duluan menjawab pertanyaan saya?, saya harap anggota yang berbeda

ya yang menjawab duluan”.

Konselor. “ Ada beberapa hal yang mesti kalian ingat bahwasanya ada

beberapa hal yang mesti dilakukan untuk membuat energi positif dan energi

negatif?

Konselor :”Semua hal ini menjadikan hal yang realistik menjadi fenomena

banyak terjadi untuk selalu diberikan yang terbaik.

Konselor :‟Harus diberikan hal yang menjadi inti dalam perlakukan yang baik

8. Mengatur Nada Chemistri yang Positif

1. Konselor mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana

yang akan dibutuhkan dalam proses diskusi.

Page 80: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

76

2. Anggota kelompok yang terdiri dari 6 – 10 siswa siap di ruang

kelas.

3. Konselor membimbing para anggota diskusi untuk

memperkenalkan diri masing – masing. Dalam perkenalan

tersebut boleh di adakah tanya jawab tentang identitas anggota

dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci

akrab”.

4. Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa

anggota kelompok tidak dibenarkan untuk membuka masalah

yang dibahas kelompok di luar ruang diskusi (asas kerahasiaan)

dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap

masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.

5. Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah

gambaran mengenai cara belajar yang sesuai secara belajar

mandiri atau kelompok ,

6. Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk

menanggapi masalah yang telah ada.

7. Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau

tindak lanjut tentang masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila

perlu menentukan waktu untuk diskusi selanjutnya.

Pertemuan 2

Tahap 2: Peralihan

Dalam tahap peralihan disini akan dijelaskan dan akan dibahas

mengenai hal yang kontras dengan apa yang ingin disampaikan pada

keanggotaan konseling kelompok ini, semua hal yang ingin di sampaikan dan

akan dituju pada seluruh peseta konseling adalah hal yang menjadi prioritas

dimana ini merupakan pada awal tahap kegiatan.

Pada tahap ini bisa juga disebut tahap penghubung karena pada tahap

inilah kelompok mencapai tujuannya. Dalam tahap ini kelompok melakukan

diskusi tentang berbagai konflikan lingkungan di perguruan tinggi, baik dalam

lingkungan akademik kampus maupun dalam kegiatan lingkungan sosial

sekitar.. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota kelompok untuk ikut

berpartisipasi secara aktif di dalam pelaksanaan kegiatan, menanyakan dan

memastikan kesiapan anggota kelompok untuk melanjutkan proses

pelaksanaan konseling kelompok, serta memaparkan topik yang akan dibahas

dalam konseling kelompok.

Page 81: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

77

Skenario:

Konselor: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan

seluruh prestasi kalian sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali

rapot yang bagus. Akantetapi keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di

area umum dalam satu forum konseling saja itu menurut pendapat ibu itu

adalah prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil dari

pertemuan sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Adakah yang akan memandu doa sebelum kita laksakana konseling

kelompok lanjuta dari kemarin?” sialhkan aada diantara kalian ingin

memperlihatkan prestasi kalian untuk memimpin doa, Ingat yah anak anaku

yang soleh dan sholehah prestasi itu bukan hanya materi, akantetapi

keterampilan memimpin doa itu adalah prestasi yang membanggakan, ibu tidak

akan menunjuk, akantetapi ibu akan menunggu 1 menit siapa yang akan

mempin doa?”

Konselor: “Terimakasih kepada anggota yang telah memimpin do‟a, pada

pertemuan ini apakah semua anggota kelompok hadir? Apakah kalian masih

ingat nama-nama anggota kelompok?”

Konselor: “ya, pada kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap

selanjutnya, saya akan bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu”

Konselor: “bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah

masih ingat mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “sekarang, apakah kalian masih ingat aturan dasar yang telah

disampaikan pada pertemuan yang lalu?”

Konselor: “pada pertemuan yang lalu, aturan yang paling penting adalah

kerahasiaan bukan? Apakah sekarang kalian masih setuju dengan peraturan

itu?”

Konselor: “sekarang jika kalian akan ditanya oleh teman atau siapapun ketika

keluar dari tempat ini, apa yang akan kalian katakan? Coba masing-masing dari

kalian menjawabnya” Round word

Konselor: “hmm, sekarang menurut kalian siapa yang paling mungkin bertanya

kepada kalian ketika keluar dari kegiatan ini?”

Konselor: “oke, sekarang saya akan menjadi guru itu, nanti saya akan bertanya

kepada kalian masing-masing, kemudian kalian menjawab dengan apa yang

tadi kalian sampaikan, bagaimana, apakah semua paham? Jika sudah paham

mari kita mulai kegiatannya” Role Play

Konselor: “menurut kalian apakah semua anggota sudah cukup kuat dalam

menjaga rahasianya yang tadi telah disampaikan, apakah masih ada yang

belum merasa puas?”

Page 82: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

78

Konselor: “sekarang apakah kalian masih merasa nyaman dengan mengikuti

kegiatan ini?”

Konselor: “baik, selanjutnya apakah kalian sudah siap untuk melanjutkan ke

tahap selanjutnya dalam kegiatan ini?”

Konselor: “oke hebat jika semuanya sudah siap, namun karena terbatasnya

waktu kita akan melanjutkan ke tahap selanjutnya pada satu hari dari sekarang

ya, diwaktu, tempat, dan formasi yang sama dengan sekarang, kita akhiri

pertemuan kedua ini dengan membaca hamdalah. sekarang silahkan lanjutkan

belajar”.

Pertemuan 3

Tahap 3: Kegiatan

Pada tahap ini masing-masing anggota kelompok menyampaikan pendapat

tentang masalah kebingunan atau belum tahu araham mau kemana setelah

SMP? dengan secara bergantian memberikan pendapat. Pemimpin kelompok

atau Konselor membahas dan mengupas topik secara tuntas dan berusaha

mempertahankan keadaan kondusif dalam kelompok. Anggota kelompok

diminta untuk menyampaikan langkah apa yang akan dilakukannya berkaitan

dengan permasalahan yang dialami.

Skenario:

9. Membuat Fokus

Konselor: “Menjawab salam anak anak? Sebelum memulai kegiatan kita

membaca do‟a terlebih dahulu ya, berdo‟a mulai. Selesai, apakah semua

anggota kelompok hari ini hadir?

Konselor: “sekarang apakah kalian masih ingat dengan pembahasan

pertemuan kemarin?”

Konselor: “pada tahap ini kita memasuki kegiatan inti dalam pertemuan kita,

berdasarkan pertemuan kemarin anggota kelompok sudah bisa berusaha

menampilkan sikap kerahasiaan bukan ? Ibu sangat menghargai bagi siapapun

siswa itu dapat menceritakan mencoba memahami lingkungan yang akan kalian

jalani pada saat akan menjadi mahasiswa kelak, sekarang siapa diantara kalian

yang merasa memiliki suatu permasalahan paling sulit dan menyedihkan

berdasarkan pengalaman kalian saat ini, permasalahan tersebut mengenai

apa? Silahkan siapa yang mau menjawab pertama”

Konselor: “siapa yang tadi mengatakan bahwa seandainya tidak bisa

memahami lingkungan karena kangen rumah, tidak bisa tinggal sendiri, tidak

bisa ditempat sepi, dan tidak bisa jauh dari orang tua paling menyedihkan

dalam hidupnya? Coba kamu ceritakan apa yang dirasakan karena itu?”

Page 83: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

79

Konselor: “apakah ada pengalaman yang sama dengan apa yang diceritakan

tadi?”

Konselor: “sekarang dari permasalahan kalian ini, coba pilihlah rentangannya

antara satu buah batu bata yang paling ringan sampai tiga buah batu bata yang

paling berat jika diibaratkan permasalahan kalian seperti sebuah beban yang

kamu angkat sekarang, dimulai dari anggota yang berawalan namanya angka

no.1 kemudian dilanjutkan sesuai angka berikutnya ok, silahkan dimulai dari

sekarang?” (Karena memang betul dipahami bahwa kelas XI itu adalah

masalah perlu pengenalan lebih awal mengenai study lanjutan setelah SMP

dan sistematika penjurusan di SMA ada jurusan IPA dan Jurusan IPS, sehingga

siswa mengatakan bahwa ini adalah masalah utamanya pada saat ini, pada

saat kelas IX)

Round scale

10. Mengganti Fokus

Konselor: “Barusan kalian menceritakan permasalahan yang difikirkan salama

pemahaman lingkungan di perguraun tinggi kelak? Silahkan siapa yang akan

berbicara terlebih dahulu”

11. Memotong Pembicaraan

Konselor: “ Wah , maaf apa yang kami ucapkan merupakan hal yang tidak saat

ini dibahas, sekarang silahkan teman teman yang lain mengemukakan

penjelasannya?”

12. Mengajak Berbicara

Konselor: “sekarang kita membahas mengenai apa yang menjadi kendalanya

jikalau sulit untuk memahami study lanjutan setelah SMP dan penjurusan IPA

atau IPS, silahkan memilih rentangan dari satu yang artinya sangat jauh sampai

lima yang artinya sangat dekat, silahkan dimulai dari anggota yang sebelah

kanan” -Rounds scale.

Konselor: “kemudian coba tadi yang memiliki nilai yang sama bergabung

berdua-dua, kemudian kalian saling menceritakan pengalaman kalian

seandainya kalian salah dalam menentukan study lanjutan di Sekolah

Menengah Atas selama lima menit –Dyads

Konselor: “yuk kita berkumpul dalam satu kelompok lagi, sekarang coba kalian

ceritakan tentang persamaan pengalaman kalian dari mulai kelompok yang

disebelah kiri”

Page 84: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

80

Konselor: “apakah ada yang mempunyai pengalaman yang sama dengan

kelompok ini?”

Konselor: “selanjutnya saya ingin bertanya pada kalian, manakah yang paling

sudah mantap memahami lingkungan, baik lingkungan akademik maupun

lingkungan sosial kampus?”

Konselor: “sekarang berikan nilai pada piliahn jurusan di perguruan tinggi, misal

fakultas ekonomi, fakultas psikologi, fakultas mipa kalian antara rentangan satu

sampai sepuluh yang mempunyai arti semakin tinggi angka maka semakin

tinggi tingkat kedekatannya, pahamkan? Kita mulai dari anggota yang paling

tinggi”

Konselor: “apakah kalian merasa nyaman dengan keadaan kalian saat ini?”

Konselor: “sekarang coba ceritakan permasalahan kalian yang saat mengenai

bingung dan takut salah masuk jurusan di perguruan tinggi”

“Hari nii ibu atau bapa akan menggukan teknik role play, iana kalian semua

anggota ada 10 peserta yang mana hal ini smua dihadapkan pada kursi kosing

yang semua kursi tersebut ada 10 (sesuai masing masing jurusan di perguruan

tinggi) jurusan yang ada di perguruan tinggi”

“Ibu minta kalian untuk menyepertikan semua peran yang ada di kurisi kosong

tersebut

“contohnya adalah misal ibaratkan 1 kursi adalah seandainya jurusan IPA, 1

kursi seandainya jurusan seandainya kedokteran, 1 kursi seandainya jurusan

kimia, 1 kursi seandainya jurusan geologi, 1 kursi seandainya jurusan ekonomi,

1 kursi seandainya jurusan biologi, 1 kursi seandainya jurusan psikologi, 1 kursi

seandainya jurusan konseling, 1 kursi seandainya jurusan teknik elektro dan 1

teknik jurusan kedokteran”.

“ semua diantara kalian menyepertikan keadaan psikologis yang mana pada

setiap kursi tersebut”

“kalau bisa full sampai pada semua kursi tersebut di duduki oleh kalian semua

secara satu persatu”

“ Lalu apa yang kalian rasakan?”

“Apa yang kalian ada perasaan yang senang atau tidak senang ? itu semua

tergantung dari pribadi kalian masing masing ?”

“Tidak boleh diantara kalian tidak duduk dalam kursi tersebut, harus semua

kursi di duduki dan kalian, dan dinikmati persaan psikologisnya seandainya

kalian berada dalam kursi tersebut”

“Apabila dalam diri kalian ada persaaan nyaman dalam diri seandainya kalian

menduduki satu kursi tadi?”

Page 85: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

81

“Apakah ada dalam diri kalian yang merasakan it real my life? Setelah kalian

menduduki salt satu kursi tersebut?”

“Itu bisa indikator awal apabila kalian diri kalian !”

Pertemuan 4

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “: “Assalamualaikum anak anaku? Ibu sangat bangga dengan seluruh

prestasi kalian sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali rapot

yang bagus. Akantetapi keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area

umum dalam satu forum konseling saja itu menurut pendapat ibu itu adalah

prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil dari pertemuan

sebelumnya, semuanya sudah siap?”

Konselor: “Oke, pada kegiatan saat ini, sebelum melanjutkan ke tahap

selanjutnya, saya akan bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu,

bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih

ingat mengenal pembahasan pertemuan yang lalu? Silahkan siapa yang mau

menyampaikan pertama?”

Latihan

Pada latihan ini pemimpin meminta anggota “Menilai dan mengambil

kesimpulan” Hal ini digunakan untuk menghasilkan diskusi tentang pemenuhan

layanan informasi bagi siswa kelas IX yang akan melanjutkan ke Sekolah

Menengah Atas dan mengambil konsentrasi jurusan di IPA atau IPS”.

Konselor: “Banyak fenomena terjadi pada siswa dan siswi kelas IX yang

measa kebingungan mau masuk SMA dan mengambil jurusan di SMA yaitu

IPA, IPS ayau bahasa, ibu berfikir mungkin saja ia bekum pernah

melaksanakan bimbingan dan konseling kelompok semacam ini, karena hal ini

merupakan hal yang sangat krusial terjadi dikalangan siswa kelas IX”

Konselor “ Lalu siapa yang akan bertanggung jawab jikalau semua itu terjadi

pada diri individu masing masing para siswa di sekolah?”

Konselor “ Semua hal ini menjadi momok yang menakutkan bukan?”

Konselor “Mengapa hal ini sangat menakutkan bagi diri kita sendiri atau bagi

orang banyak?”

Konselor “ karena bisa dipahami betul bahwa sanya apabila salah mengambil

jurusan di perguruan tinggi itu merupakan hal yang tidak baik, karena hal

tersebut bisa menimbulkan hal kurang baik, bukan begitu anak anak?”

Konselor “Siapa diantara kalian ada yang mau berargumentasi mengeai hal

in?”

Konselor “ Ada yang bisa jawab? Mengapa hal ini sangat tidak boleh terjadi

dikalangan siswa SMP kelas IX?”

Page 86: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

82

Konselor “Bagus sekali kamu berani mengungkapkan apa yang terjadi jikalau

ada yang seperti itu “

Konselor “memang terkadanga hal ini dianggap penting bagi kalian sebagai

siswa SMP kelas IX yang mana kebingungan memilih jurusab IPA atau IPS,

misalnya kalian ingin masuk juriusan IPA akantetapi orang tua tidak

mendukung, lalu misalnya kalian ingin masuk IPS akantetapi kalian gengsi

kalau masuk IPS takut dianggap siswa kelas No.2 atau misalnya lagi kalian

ingin masuk jurusan IPA akantetapi kalian merasa tidak mampu hitung hitungan

dan semua ini tidak ada yang membimbing, jadinya bagimana?”

Konselor “Ada yang bisa memberikan jawaban pada ibu?”

Konselor “Wah pintar sekali kamu nak, berani mengungkakan pendapat mu, ibu

kasih reward yah... “

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah merasakan memilih dan

menyimpulakn baik?, saya rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri

pertemuan kali ini, tapi sebelumnya saya mau meminta pendapat masing-

masing anggota mengenai pembahasan pada pertemuan kali ini, silahkan

siapa yang mau memulai?”

Konselor: “terimakasih atas perhatian dan keikutsertaan kalian dalam berlatih

bermain peran dalam satu keluarga boneka, kita akan bertemu kembali satu

hari dari sekarang ditempat dan waktu yang sama, semoga kita semua bisa

mengikuti kegiatan selanjutnya dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup

kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalah, menjawab salam, bel masuk

jam peajaran berikutnua sudah terdenganr, semoga konseling kelompok pada

saat ini memberikan pencerahan pada kalian semua.amin... ”

Pertemuan 5

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “Menjawab salam anak anakku, bagaimana kabarnya hari ini?

Sebelum memulai kegiatan mari kita berdo‟a bersama sama.”

Konselor: “Terimakasih, pada pertemuan ini apakah semua anggota kelompok

hadir?”

Konselor: “syukurlah anggota kelompoknya sampai sekarang lengkap ya, pada

kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan

bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat

kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat mengenai

pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “ya bagus sekali kalian masih ingat pembahasan kita sebelumnya,

hari ini saya mau mendenganr cerita mengenai keadaan kalian sebelum dan

sesudah mwlaksakana simulasi jurus ampun pilih jurusan di perguruan tinggi,

Page 87: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

83

mengenai perasaan dan harga diri yang kalian rasakan, ingat ya saya tekankan

sekali lagi untuk menjunjung tinggi asas kerahasiaannya agar dapat

menampilkan asas keterbukaan, semuanya mengerti yah anak anakku?

Sekarang silahkan siapa yang akan memulai ceritanya. Jika tidak ada yang

mau memulainya, coba sekarang kalian berdiri, sekarang yang memiliki badan

tertinggi silahkan memulai bercerita ya, kemudian dilanjutkan sampai yang

paling tidak tinggi ya, ayo silahkan bercerita, tempat dan waktunya

dipersilahkan”

Situasi khusus:

Anggota kelompok yang pendiam

Konselor: “oke silahkan anggota selanjutnya yang tertinggi ketiga. Hmm

nampaknya kamu untuk saat ini belum bisa bercerita ya, oke tidak apa-apa,

sekarang kita langsung ke anggota selanjutnya, tapi setelah ini kita akan coba

kembali ke kamu yaa, kita lihat apakah kamu sudah siap atau belum untuk

bercerita”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai cerita mirip dengan apa yang baru

diceritakan? Jika tidak ada sekarang kita kembali ke kamu yang tadi sempat

dilewat, apakah sekarang kamu sudah bisa untuk bercerita? Ya bagus sekali,

sekarang silahkan untuk mulai bercerita ya”

Anggota kelompok yang menangis

Konselor: “ (...................................konselor terdiam sejenak dan fokus mata

dan seluruh gestur pada siswa yang sedang menangis, tidak perlu di usah

usah, hanya bisa diberikan tisu atau ait minum..........), untuk anggota

disebelahnya jangan mencoba melarang dia untuk menangis , biarkan dia

mengeluarkan emosinya sampai dia merasa tuntas”.

Konselor: “sekarang apakah kamu masih ingin bertahan dalam kelompok atau

keluar sejenak dalam kelompok? Jika masih ingin bertahan kita tunggu cerita

selanjutnya sampai kamu merasa lega”

Konselor: “sekarang apakah kamu sudah merasa lega? Jika sudah mari kita

melanjutkan kisah selanjutnya dari anggota lainnya”

Konselor: “Baiklah, sekarang semuanya sudah mendapat kesempatan untuk

bercerita ya, setelah bercerita saya mau meminta pendapat masing-masing

anggota setelah bercerita, dan apa kita-kita rencana selanjutnya yang akan

dilakukan, silahkan siapa yang mau memulai?”- Round word

Konselor: “saya rasa cukup untuk kegiatan hari ini, saya ucapkan terimakasih

atas partisipasi kalian, kita akan bertemu kembali besok ditempat dan waktu

yang sama untuk pertemuan terakhir dalam kegiatan kelompok ini, semoga kita

Page 88: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

84

semua bisa mengikuti kegiatan terkahir besok dengan formasi yang lengkap

lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalallah silahkan

anaka anka semua melanjutkan belajar ya”

Pertemuan 6

Tahap 4: Pengakhiran atau Penutupan

Pada tahap ini konselor menyampaikan bahwa kegiatan konseling kelompok

akan segera berakhir. Konselor memastikan bahwa topik yang telah dibahas

sudah dimengerti dan dipahami oleh seluruh anggota kelompok. Anggota

kelompok diminta untuk menyampaikan kesan dan manfaat yang telah

diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok. Konselor menanyakan perlu

atau tidaknya pelaksanaan konseling kelompok selanjutnya. Konselor

mengakhiri kegiatan bimbingan kelompok dengan berdo‟a bersama yang

dipimpin oleh salah satu anggota kelompok, kemudian salam penutup.

Konselor: “Assalamualaikum.. hari ini apa kabar semuanya? Sebelum memulai

kegiatan mari kita berdo‟a ya, ayo siapa yang bersedia memimpin do‟a hari

ini?”

Konselor: “ya terimakasih. Pada pertemuan saat ini yang mana adalah

pertemuan terakhir ini apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “Baiklah, sampai kegiatan terakhir anggota kelompoknya lengkap

terus ya, kegiatan kelompok ini akan segera berakhir, pada pertemuan terakhir

ini, saya akan memberikan beberapa pertanyaan kepada kalian, yang pertama

apakah topik yang telah dibahas sudah dimengerti dan dipahami oleh kalian?”

Konselor: “sekarang masing-masing anggota menyampaikan kesan dan

manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai

dari yang paling tengah dilanjutkan ke kanan dan lanjut bagian kiri” _Round

word

Konselor: “selanjutnya saya mau tahu perkembangan dan perubahan yang

terjadi pada kalian setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari anggota

yang duduk disebelah kanan dan kiri” Round word

Konselor: “kemudian bagaimana komitmen yang akan datang setelah kalian

mengikuti kegiatan ini sebanyak enam kali, apakah masih perlu atau tidak kita

melakukan kegiatan kelompok selanjutnya? Silahkan acungkan tangannya

yang mau berpendapat”

Konselor: “lalu bagaimana kelompok ini selanjutnya? Apakah setiap seminggu

sekali bertemu, atau dibuat grup media sosialnya atau bagaimana? Silahkan

kalian mengemukakan pendapatnya”

Page 89: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

85

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah menyampikan pendapatnya, kita

sudah mendapatkan kesimpulan dari kegiatan kelompok kita ini yaitu kalian

tidak menghadapi permasalahan yang saat ini kalian alami sendirian bukan?,

ada teman-teman kamu yang merasakan hal yang sama, jadi hal yang salah

jika kalian masih bersikap menyendiri, masih merasa diri kalian yang paling

menderita sampai mengganggu kegiatan belajar kalian, dan ternyata sebuah

permasalahan dapat diselesaikan secara baik dan benar bukan?. Saya

berharap kalian dapat mengaplikasikan hasil dari kegiatan ini ke dalam

kehidupan kalian sehari-hari khususnya dalam berhubungan dengan keluarga

kalian, dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri kalian, harga diri kalian, dan

rasa bersyukur kalian dalam kehidupan ini, serta permasalahan tersebut dapat

diselesaikan sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar kalian”.

Konselor: “baiklah, ibu rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri

pertemuan dan kegiatan kelompok ini, sesuai kesepakatan kelompok kita akan

bertemu kembali dua minggu dari sekarang untuk menceritakan perkembangan

hubungan keluarga masing-masing anggota kelompok oke”

Konselor: “saya ucapkan terimakasih atas partisipasi kalian menjawab kegiatan

ini berlangsung, semoga kita semua bisa mengentaskan permasalahan

masing-masing ya, sebelum ditutup mari kita berdo‟a bersama.”

baik terimakasih, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan

hamdalah, Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. silahkan kalian

kembali ke aktifitasnya masing-masing, sampai jumpa dua minggu lagi, salam

untuk keluarga kalian, sukses selalu, dan terus semangat dan yakinkan pada

diri kalian bahwa hidup itu indah, seindah pelangi yang datang setelah hujan

deras, maka nikmati, resapi dan ambil hikmah dari setiap peristiwa yang pahit

maupun manis dan semoga kalian dapat mengambil jurusan seuai dengan

minat dan bakat kalian di perguruan tinggi favorite kalian, aminnnn, sukses

untuk kita semua...”.

22. Uraian materi / sumber bahan bacaan :

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan Salam Pembuka

Presensi

5 menit

Isi

Guru pembimbing menjelaskan mengenai

Pilihan Setelah Lulus dari SMP : SMA

dan SMK

15 menit

Page 90: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

86

Guru pembimbing meminta siswa

menentukan pilihan sekolah lanjutan

setelah lulus SMP dengan membuat

perencanaan karir melalui ”Pohon

Harapan” .Penjelasan pohon harapan

yaitu siswa bisa gambar pohon yang

digambar hanya pohon dan tangkainya

saja, lalu seperti semua daun – daunnya

adalah bentuk nya seperti daun yang di

dalam daun itu ada tulisan harapan apa

saja yang ada. Ini semua haraan yang

ingin dicapai oleh siswa.

(Guru pembimbing memberikan contoh

dari Pohon Harapan)

15 menit

Penutup

Mengambil kesimpulan bersama siswa

mengenai kegiatan yang telah

dilakukan.

Salam Penutup

6 menit

23. Rencana Penilaian : Siswa diminta menentukan pilihan sekolah

lanjutan setelah lulus dari SMP beserta alsannya.

24. Catatan Khusus : Siswa diberi pemahaman layanana karir setelah SMP

untuk meneruskan study lanjutannya ke tingkat atas lebih dini supaya

menjadikan layanan kokseling karir yang optimal.

25. Sumber : Uraian materi / sumber bahan bacaan :

1. Lias, Wandi dkk. 2008. Cara Jitu memilih SMA Unggulan. BK

2. Mulyatiningsih, Rudi dkk. 2004. Bimbingan Pribadi,Sosial,Belajar, Karir.

Jakarta : Grasindo.

3. Tim Penulis MGP dan Kelompok Kerja Pengembang Kurikulum BK SMP

DKI Jakarta. 2008. Modul BK, Meniti Karir Masa Depan. Jakarta : PT.

Tunas Melati

Page 91: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

87

...........,.....................................

Guru Bimbingan dan Konseling

(.............................................)

Page 92: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

88

BAB II

KONSELING KELOMPOK

A. Latar belakang

1.Konseling Kelompok

Dalam Buku Panduan Model Pengembangan Diri (2006 : 6) yang dimaksud

dengan konseling kelompok adalah: ”Layanan yang membantu peserta didik dalam

pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.” Kemudian

dalam Buku Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi (2002 :

19) yang dimaksud dengan konseling kelompok adalah Layanan bimbingan dan konseling

yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan

dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah

yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang di alami oleh masing-masing

anggota kelompok.

Dari definisi di atas dapatlah ditarik pengertian mengenai konseling kelompok

sebagai berikut :

1. Konseling kelompok adalah bantuan, artinya kegiatan ini merupakan bantuan dari

konselor kepada konseli, sehingga konseli bisa merasakan hal-hal positif seperti bebannya

jadi ringan,punya semangat dan memperoleh alternatif pemecahan masalah.

2. Konseling kelompok adalah kegiatan yang memanfaatkan dinamika kelompok, artinya

kegiatan ini dilaksanakan sekelompok konseli yang bersedia melibatkan diri dalam

pemecahan masalah, sanggup menjalin kerjasama antara anggota kelompok, adanya

saling mempercayai, adanya semangat yang tinggi, adanya saling memberikan tanggapan,

reaksi dan empati antar anggota kelompok.

3. Konseling kelompok berfungsi untuk pembahasan dan pengentasan masalah konseli,

artinya tujuan akhir dari rangkaian kegiatan konseling kelompok adalah mengentaskan

masalah konseli sehingga konseli bisa berkembang optimal sesuai dengan tugas

perkembangannya.

Konseling kelompok pada umumnya dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap

Pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan kegiatan dan tahap pengakhiran (

Prayitno, 1995: 40). Tahap-tahap ini merupakan satu kesatuan dalam seluruh kegiatan

kelompok.

1. Tahap Pembentukan

Tahap Pembentukan merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri, tahap

memasukan diri kedalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini para anggota

saling memperkenalkan diri dan mengungkapkan tujuan atau harapan-harapan yang

ingin dicapai.

Peran konselor sebagai pimpinan kelompok pada tahap ini antara lain :

Page 93: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

89

a. Menjelaskan tujuan kegiatan,

b. Menumbuhkan rasa saling mengenal antar anggota,

c. menumbuhkan sikap saling mempercayai dan menerima.

Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam tahap ini diantaranya teknik

”pertanyaan dan jawaban” serta teknik permainan kelompok (Prayitno, 1995: 40-44).

2. Tahap Peralihan

Setelah tahap pembentukan konseling kelompok dapat dilanjutkan

ketahap berikutnya yaitu tahap peralihan, dimana tahap ini merupakan pembangunan

jembatan antara tahap pertama dan tahap ketiga.

Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan konselor meliputi beberapa hal sebagai

berikut:

a. Konselor menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya.

b. Menawarkan atau mengamati apakah anggota sudah siap menjalani kegiatan pada

tahap selanjutnya,

c. meningkatkan keikutsertaan anggota.

Tujuan dari tahap peralihan adalah membebaskan konseli dari perasaan

enggan serta memantapkan suasana kelompok dan kebersamaan. Peranan konselor

pada tahap ini yakni menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka,

mendorong dibahasnya suasana perasaan masing-masing konseli serta membuka diri

dan penuh empati (prayitno, 1995: 44-47).

3. Tahap Kegiatan

Tahap ketiga dari konseling kelompok adalah tahap pelaksanaan kegiatan atau

tahap kegiatan pencapaian tujuan, tahap ini merupakan tahap yang sebenarnya dari

kelompok, namum kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap ini amat tergantung

dari keberhasilan dua tahap sebelumnya.

Langkah-langkah kegiatan pada tahap pelaksanaan kegiatan ini antara lain:

a. Masing-masing konseli secara bebas mengemukakan masalah atau topik

bahasan,

b. menetapkan topik yang akan dibahas dulu,

c. konseli membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas, disamping itu

perlu dIadakah kegiatan selingan.

Tujuan dari tahap ketiga ini adalah terungkapnya secara bebas masalah atau topik

yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok, terbahasnya masalah

dan topik yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas, ikut sertanya seluruh

anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan, baik yang menyangkut unsur-

unsur tingkah laku, pemikitan ataupun perasaan. Peranan konselor pada tahap ini

yakni sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan terbuka, aktif tetapi tidak banyak

bicara, memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati (Prayitno,

1995:47-57).

Page 94: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

90

4. Pengakhiran

Tahap keempat dari konseling kelompok adalah tahap pengakhiran atau tahap

penilaian dan tindak lanjut, pada tahap ini kegiatan konseling kelompok hendaknya

dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para konseli akan

mampu menerapkan hal-hal yang telah mereka bahas dalam konseling kelompok.

Kegiatan pada tahap peralihan ini langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

a. penjelasan konselor bahwa kegiatan akan diakhiri,

b. Konselor dan konseli mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan,

c. membahas kegiatan lanjutan,

d. mengemukakan pesan dan harapan.

Tujuan dari tahap pengakhiran adalah mengungkap kesan-kesan konseli

tentang pelaksanaan kegiatan, mengungkap hasil kegiatan kelompok yang telah dicapai

yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas, merumuskan rencana kegiatan lebih

lanjut, menjadga hubungan kelompok dan rasa kebersamaan meskipun kegiatan

diakhiri. Peranan konselor disini diantaranya tetap mengusahakan suasana hangat,

bebas dan terbuka. Memberikan dorongan untuk kegiatan lebih lanjut, menjaga rasa

persahabatan dan empati. (Prayitno, 1995: 58-60).

Pendekatan konseling behavioral merupakan penerapan berbagai macam

teknik dan prosedur yang berakar dari berbagai teori tentang belajar. Dalam prosesnya

pendekatan ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada

pengubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptif.

Tujuan konseling behavioral menurut Krumboltz dan Thoresen (Shertzer dan

Stone, 1980) adalah: „membantu individu untuk “belajar” memecahkan masalah

interpersonal, emosional, dan keputusan tertentu‟. Penekanan kata belajar dalam

proposisi di atas adalah atas pertimbangan bahwa konselor membantu klien belajar

atau mengubah tingkah lakunya. Konselor berperan dalam membantu proses belajar

dengan menciptakan kondisi yang sedemikian rupa sehingga

klien dapat memecahkan masalah dan mengubah tingkah lakunya(Zaenudin, 2008 : 11-

12).

2. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan lembaga terkecil dalam sistem sosial

kemasyarakatan yang terdiri dari satu orang lebih yang tinggal bersama, hidup

dalam sebuah rumah tangga untuk berinteraksi dan berkomunikasi dan disatukan

oleh aturan-aturan hukum pernikahan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya hak dan kewajiban yang harus ditunaikan baik itu sebagai suami dan

sebagai istri, begitu pula pemenuhan hak dan kewajiban antara suami - istri

sebagai orang tua dengan anak yang berada dalam kehidupan keluarga tersebut.

Bagi anak keluarga merupakan lembaga primer yang tidak dapat diganti dengan

Page 95: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

91

kelembagaan yang lain. Di dalam keluargalah anak mengenal arti hidup, cinta kasih

dan arti kebersamaan. Di dalam keluarga tersebut anak dibesarkan, diberikan

pendidikan dengan suasana aman yang dapat mengantarkan di masa-masa

perkembangannya. Pada kenyataannya, tidak semua keluarga dapat menjalankan

fungsinya dengan baik

Di antara unit sosial, keluarga merupakan unit yang sangat komplek. Banyak

persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para anggota keluarga yang satu dengan

anggota keluarga yang lain. Seringkali keseimbangan akan terganggu dan

membahayakan kehidupan keluarga yang mengakibatkan keluarga tidak akan

merasakan kebahagiaan. Tidak jarang perselisihan-perselisihan dan pertengkaran-

pertengkaran diantara suami-istri tersebut berakhir dengan perceraian. Maka

timbulah rentetan-rentetan kesulitan terutama bagi seorang anak yang selalu

membutuhkan kehadiran orangtua disepanjang hidupnya. (Gunarsa, 1986: 135).

Harapan seorang anak yang begitu rindu untuk pulang ke rumah guna

mendapati ibu dan ayahnya bagaikan air pelepas dahaga, namun harapan itu sirna

lantaran ayah dan ibu tak lagi berada dalam kebersamaan. Keluarga yang

diharapkan sebagai sumber energi dan sumber semangat pun hancur. Tak ada

lagi untaian nasihat mengalir tenang, tak ada lagi aktivitas saling memperbaiki, dan

menggali kebenaran, serta berbagi perasaan. Hal - hal yang biasanya ditemukan

anak ketika orangtuanya bercerai adalah rasa tidak aman, tidak diinginkan atau

ditolak oleh orangtuanya yang pergi, sedih dan kesepian, marah, kehilangan,

merasa bersalah, menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab orangtua bercerai.

Perasaan-perasaan itu oleh anak dapat termanifestasi dalam bentuk perilaku suka

mengamuk, menjadi kasar, dan tindakan agresif lainnya, menjadi pendiam, tidak

lagi ceria, tidak suka bergaul, sulit berkonsentrasi, dan tidak berminat pada tugas

sekolah sehingga prestasi di sekolah cenderung menurun, suka melamun,

terutama mengkhayalkan orangtuanya akan bersatu lagi.

Begitu halnya peran orangtua di dalam keluarga, saat anak disiapkan untuk

belajar memahami lingkungan yang ada didekatnya, setiap hari anak melakukan

interaksi dengan kedua orang tuanya, dan saudara-saudaranya yang berada

dalam satu rumah. Tidak hanya sebatas itu, anak-anak juga melakukan

aktifitasnya di dunia luar, seperti misalnya di sekolah sebagai pendidikan formal.

Perselisihan rumah tangga memiliki efek-efek yang mendalam terhadap kesehatan

jasmani dan emosional anak, dan juga terhadap kemampuan anak-anak untuk

bergaul dengan teman-teman sebayanya, anak-anak yang dididik oleh orangtua

yang dicirikan oleh kecaman, sikap bertahan, dan penghinaan menjadi jauh lebih

besar kemungkinan untuk memperlihatkan tingkah laku antisocial serta egresi

terhadap rekan-rekan bermain mereka. Mereka menghadapi lebih banyak kesulitan

untuk mengatur emosi mereka, untuk memusatkan perhatian mereka, dan untuk

Page 96: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

92

menghibur diri mereka sendiri bila mereka marah. Fungsi keluarga sebagai pusat

ketenangan jiwa bagi anakpun akan luntur.

Manurung (1995,h:46) mengemukakan bahwa rumah tangga adalah

kelompok sosial yang biasanya berpusat pada satu keluarga, ditambah dengan

beberapa warga yang tinggal dan hidup bersama dalam satu rumah sehingga

merupakan satu-kesatuan. Jalan kehidupan seseorang terkadang tidak sejalan

dengan kenyataan sesuatu dapat saja berubah, sementara itu orang dan

kehidupannya secara konstan pun mengalami perubahan. Jadi kehidupan rumah

tangga akan dengan sendirinya lebih menyertakan disharmoni daripada kehidupan

rumah tangga yang bahagia sepanjang masa. Menurut Kartono (1986,h:59)

pasangan suami istri yang bercerai, merupakan sumber untuk memunculkan

dampak negatif bagi anak. Pernikahan sebagai status atau cara hidup memiliki

konsekuensi tertentu pada suami istri. Tugas mereka yang pokok adalah sebagai

berikut: menyempurnakan cinta, kasih sayang, membahagiakan, membentuk

persekutuan hidup yang penuh cinta, memberikan keturunan dan mendidik anak-

anak yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Ikut membangun masyarakat

dan ikut mengembangkan umat beragama seiman. Tugas itu ada yang

menyangkut suami istri itu sendiri, ada yang menyangkut anak - anak dan adapula

yang menyangkut yang lebih luas. Banyaknya perceraian yang terjadi diantara

pasangan suami istri disebabkan karena mereka sudah tidak dapat membina

hubungan perkawinan dan rumah tangga lagi. Berita tentang perceraian suami istri

banyak menghiasi tayangan media elektronik seperti televisi dan media cetak.

Perceraian pada dasarnya merupakan peristiwa yang sebenarnya tidak

dikehendaki oleh pasangan suami istri yang sama-sama terikat dalam perkawinan.

Perceraian pasangan suami-istri (pasutri) kerap berakhir menyakitkan bagi

pihak-pihak yang terlibat, termasuk di dalamnya adalah anak-anak. Perceraian

juga dapat menimbulkan stres dan trauma untuk memulai hubungan baru dengan

lawan jenis. Menurut psikiater Amerika Serikat (AS) Thomas Holmes dan Richard

Rahe yang meneliti tingkat stres manusia, perceraian adalah penyebab stres

kedua paling tinggi, setelah kematian pasangan hidup. Konflik yang terjadi pada

kedua orangtua sudah pasti akan berimbas pada anak-anak mereka. Hidup di

lingkungan keluarga yang sering bertengkar, akan menyulitkan bagi anak untuk

mengembangkan kepribadian yang sehat. Hal ini membuka peluang bagi

perkembangan rasa kurang percaya diri yang intens, yang membuat mereka sering

mengalami kegagalan dalam meraih prestasi sosial yang optimal (Sadarjoen,

2005: 93).

Perceraian marak terjadi bukan hanya di kalangan artis atau public figure

saja. Di dalam keluarga sederhana, bahkan di dalam lingkungan pendidik,

lingkungan yang tampak religius, perceraian juga banyak terjadi. Hal ini antara lain

Page 97: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

93

peneliti temukan dalam wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat di sekitar

tempat peneliti berdomisili, dengan informan pertama adalah kepala sekolah dari

sekolah negeri yang menjadi objek penelitian ini. Ia mengatakan bahwa masalah

perceraian menjadi hal yang sudah lumrah di masyarakat kebanyakan, dan kasus

perceraian semakin meningkat setiap tahun. Hal ini termasuk masalah sosial yang

sangat pelik, selain mempengaruhi juga masalah pendidikan.

Fenomena perceraian seakan menjamur di kalangan masyarakat, di

Kabupaten Banyuasin sekarang ini Berdasarkan Data BPS Kabupaten Banyuasin

Tahun 2012 sebanyak 3,5% pasangan suami istri melakukan perceraian dengan

kasus yang berbeda-beda. Data BPS tersebut menunjukkan bahwa fenomena

cerai yang terjadi sekarang ini semakin meningkat seperti yang terjadi di Desa

Purwosari Kecamatan Sembawa berdasarkan data dari Desa setempat di desa ini

jumlah perceraian semakin meningkat di awal 2011 yang jumlah nya hanya 8

pasangan meningkat drastis di tahun 2013 menjadi 24 pasangan. Desa Purwosari

adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Sembawa dan terletak di

Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah penduduk

640/KK atau 2.250 Jiwa. Masyarakat disini memiliki pekerjaan yang berbeda-beda,

ada sopir, pedagang, pegawai dll. Karena banyaknya kesibukan para orang tua

disini yang sering meninggalkan keluarga mereka menyebabkan para istri maupun

para suami mencari penghiburan di luar rumah, selain itu faktor kekerasan rumah

tangga juga seakan menambah daftar panjang perceraian di desa tersebut. Anak-

anak yang tidak tahu apa-apa pun menjadi korban para orang tua yang hanya

memikirkan egonya masing-masing tanpa memikirkan keadaan anak tersebut.

Kondisi kebutuhan psikologis pada anak yang orangtuanya bercerai,

berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Resyanto (1998:82)

menunjukkan bahwa kebutuhan psikologis anak yang orangtuanya bercerai adalah

adanya rasa aman, kasih sayang, serta kebutuhan percaya diri. Rasa aman

dibutuhkan pada saat berhubungan dengan teman lawan jenis, menghadapi masa

depan, dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Mereka punya rasa

takut disebabkan kekhawatiran bahwa orang lain akan memandang rendah

terhadap diri dan keluarganya, mengakibatkan seorang anak sakit hati terhadap

keputusan yang diambil oleh orangtuanya untuk bercerai.

Kerusakan perkembangan psikologis anak seperti depresi, menarik diri dari

pergaulan sosial, kompetensi sosial yang rendah serta berbagai persoalan

gangguan perilaku anak erat kaitannya kesukaran emosional yang dihadapi anak

dari pasangan yang berada dalam kondisi konflik yang ahklaknya menuju pada

proses perceraian (Hetherington dan Clingempeel dalam Sawitri, 2005, h:2).

Page 98: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

94

Akantetapi jaman sekarang didukung penuh dengan berbagai alat

komuniaksi internet dala lain sebabagiamanya, walauoun peran dan kasih sayag

ibu dan ayah tidak akan terganti akantetapi akan menjadi hal yang membantu

untuk dapat mereduksipikitan alam bawah sadar anak yang membentuk tugas

perkembangan, misal dalam internet banyak layanan edukasi kegiatan kegiatan

bermanfaat contoh satu game menciptakan permainan yang hal hal yang dapat

membantu ibumu memasak dirumah, disitu banyak terdapat resep memasak, cara

memasak dan cara penyajian dalam memasak. Hal seperti ini memang kecil

keberfungsiannya akan tetapi apabila kita lakukan dengan inten dan berkelanjutan

maka pikitan negatif anak yang orang tuanya bercerai akan tereduksi dengan

sendrinya.

Saya akan menceritakan kasus perceraian selebritis Indonesia maupun luar

negeri, sebagai berikut :

3. Fenomena Perceraian di Kalangan Celebritis

1. Kasus perceraian Maia Estiansty dengan Ahmad Dhani,

Kasus perceraian ini merupakan hal yang fenomenal yang pernah ada

dilingkungan masyarakat Indonesia, yang mana ini merupkan hal yang tidak

sampai terfikir dengan pikitan yang rasional. Memang segala hal yang

dianggap tidak rasional itu sering terjadi dikalangan masyarakat kita. Hal ini

saja sampai tidak habis fikir, Mulan kwok teman duet nya Maia Estianty istri

dari Ahmad Dhani merebut dengan halus Dhani yang masih Sah menjadi

suami nya Maia, samapi sekarang bercerai dan Ahmad Dhani menikah dengan

Mulan dan bercerai dengan Maia Estianty. Akantetapi dengan berjalannya

waktu anak anak mereka berhasil dengan prestasi yang dimilikinya, Al

Page 99: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

95

sekarang sebagai peamin sinetron, bintang iklan, El sebagai pemain band

yang handal, Dul sebagai pemain sinetron yang aktif dan juga berprestasi,

meski pada saat waktu lalu ada kasus kalau Dul Menabrak 6 orang pejalan

kaki dan dinyatakan tewas 4 orang dan 2 orangnya luka parah.

Akantetapi kalau kita lihat mereka adalah anak broken home yang

notabene pastinya kurang kasih sayang orang tua, mereka bisa

mengekspresikannya melalui hobi yang menjadi di bidang seni. Mereka saja

bisa masa kamu enggak.. hayooo malu dong sama kucing hehehhe..

2. Kasus Perceraian Krisdayanti dengan Anang Hermasyah dan Krisdayanti

tergantikan oleh Ashanty

Kasus perceraian anang dan ashanty ini juga menjadi hal yang mengagetkan

khalayak ramani, pasalanya pasangan ini adalah pasangan yang sangat

serasi, mereka sering menciptakan lagu bersama, akantetapi Kriidayanti

terpaut oleh laki laki kaya dan macho dari Timor Leste, Anang pun

mengetahuinya lalu mereka bercerai dan Krisdayanti menikah dengan pria asal

Timor Leste. Lama membujang Anangpun terpaut asmara dengan wanita

cantik yang bernama Ashanty, tidak lama berpacaran akhurnya Anang dan

Ashanty menikah dan dikarunia anak cantik dan ganteng lalu ditambah lagi

kedua anak Hasil pernikahan Anang dan Krisdayanti , ikut di Anang sehingga

mereka hidup bersama dengan ibu tirinya yang cantik, baik dan ramah.

Dan amazingnya Asanty dan Anang bisa tinggal bersama bahagia dengan

kedua anak hasil pernikahannya dengan krisdayanti. Saya yakin hati Aurel dan

Azriel itu sangat sakit dan tidak semangat hidup kantetapi dengan mereka

sabar akhii nya mereka pun bisa mempunyai ibu tiri yang baik dan akhirnya

mereka nyaman hidup dengan ibu tirinya tersebut. Jadi tidak ada alasan

bahwa hidup kita tidak bahagia, semuanya akan bahagian dengan waktu yang

kita tidak pernah tahu akan kapan bahagia, yang penting kita yakini bahwa

hidup dalam situasi apaun pasti bahagia bersama.

3. Kasus Perceraian Erik dan Mona dari Australia yang tetap harmonis untuk

anak anak.

Hal unik lagi adalah pasanan yang berkewarganegaraan Australia ini, mereka

sepakat bercerai karena mempunyai visi dan misi hidup yang sangat berbeda,

ibaratnya yang satu ingin ke barat dan yang satu ingin ke utara, jelas tidak

akan pernah bisa bersatu. Akantetapi semua ini bisa disepakati dengan

komitmen yang jelas.

Terlepas denagn komitmen membesarkan dan membahagiakan anak sampai

menjadi orang sukkes, karena mereka berkeyakinan bahwa anak adalah suci

Page 100: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

96

pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa. Jadi akan terjadi sesuatu apapun tetap

anak akan mejadi prioritas uama. Terlepas mereka tetap bercerai demi

kebahagiaan mereka sendiri.

Wah luar biasa bukan, semua hal yang berbau rumah tangga baik itu yang

baik, bertanggung jawab, lalu aa juga bahagia akantetapi tetap orang tua

bercerai, memang ada satu sisi hal yang mejadi momok yang mengenakan

dan tidak mengenakan, tapi disisi lalin semua akan indah pada

waktunya.Tuhan akan senantiasa memberikan kebahagiaan yang bisa

dinikmati oleh Hambanya di dunia dan akan dipertanggungjawabkan diakherat

kelak.

Ketiga kasus diatas adalah salah satu bagian integral yang bisa

dijadikan contoh bagi seluruh remaja yang butuh kasih sayang orang tua

karena orang tuanya bercerai, selalu menjadikan hidup ini tidak indah krena

tidak ada senyuman mama dan papa yang selalu tidak bisa dirasakan, selalu

terbatas minta uang kalau mau ada keperluan di sekolah, selalu bingung mau

pergi kemana mana karena takut mama marah dan bapa marah, selalu susah

untuk berkomunikasi, selalu dianggap oleh orang lain sebelah mata karena

dianggap keluarga yang tidak normal dan lain sebagainya.

Tapi pada intinya apabila kita maknai hal ini dengan baik dan

berpositif thingking pada Allah semesta alam. Semua akan indah pada

waktunya, maksud waktunya adalah, yakini bahwa Allah sebesar apapun

memberikan ujian pada hamba Nya pasti akan indah pada waktunya, pasti

Allah kasih waktu yang tidak bisa diberi tahu kapan dan tidak bisa dikatakan

waktu tibanya kapan untuk bahagia itu. Maka kita harus selalu berpositif

tingkhing terhadap Allah.

4. Psikoedukasi keluarga

Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan psikoedukasi keluarga antara lain:

• Mengidentifikasi bagaimana reaksi anggota keluarga terhadap keadaan

pasien yang menderita gangguan jiwa.

• Mengidentifikasi faktor penyebab gangguan jiwa yang diderita oleh pasien.

• Mengidentifikasi tanda dan gejala prodormal gangguan jiwa yang terjadi pada

pasien.

• Mengajarkan kepada keluarga bagaimana strategi koping yang dapat

diterapkan.

Page 101: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

97

• Menjelaskan kepada keluarga tentang psikobiologi gangguan jiwa, diagnosis

dan pengobatannya, reaksi keluarga, trauma keluarga, pencegahan

kambuh, guideline keluarga.

• Melakukan pemecahan masalah secara terstruktur.

B. Perencanaan Layanan Konseling kelompok

1. Perencanaan Layanan Konseling Kelompok Pengawasan Terhadap Siswa yang

Orangtuanya Bercerai

a. Definisi Perilaku

1. Perasaan yang mencerminkan perilaku positif dan negatif remaja yang dapat

diketahui oleh orang tua siswa, mengalami ketergantungan secara dekat

menggambarkan kemunculan emosi pada suatu kegiatan.

2. Kegiatan berharga yang berkaitan dengan konflik tanpa ada pemisahan hubungan

dan mengoptimalkan suatu hubungan.

3. Perasaan mengenai harga diri yang rendah

4. Hal yang berkaitan dengan perilaku yang tidak sesuai atau konflik identitas yang

berkaitan dengan pengalaman masa lalu siswa.

5. Perasaan yang menggambarkan depresi siswa dan merasa sendiri seperti

terisolasi.

6. Kebiasaan mengenai tanggapan yang mempunyai situasi yang tidak

menyenangkan

7. Hal yang berkaitan dengan penyebab perceraian pada orang tua

8. Mempunyai cerita yang memiliki penyebab dari kekerasan berasal dari

ketergantungan perasaan siswa.

9. Kegiatan kelompok yang ada didalam terapi individu

b. Tujuan Jangka Panjang

1. Memberikan Kebijaksanaan bagaiamna pengalaman yang dimiliki oleh siswa

mengenai pengaruh dan keberlanjutan kehidupan keluarganya.

2. Mengembangkan kebijaksanaan yang nyata, perasaan pribadi yang berlawanan

dengan ketergantungan pribadi

3. Menambahkan perasaan pengendalian diri

4. Mengganti perasaan depresi dengan keamanan dan percaya diri

5. Mengontrol ekspresi perasaan setelah mengalami stres yang berkepanjangan.

Page 102: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

98

c. Tujuan Jangka Pendek

1. Menggambarkan efek yang negatif siswa yang terkena kekerasan dalam bertingkah

laku, untuk mengatakan perasaannya.

2. Mempraktekan latihan berperilaku santai sesuai perasaan.

3. Mengatakan hal yang disenanginya dalam kemampuan psikologis dan emosional

dalam permasalahan kekerasan.

d. Isu dan kata kunci yang berkaitan dengan Pengawasan terhadap siswa yang

orang tuanya bercerai dari buku Bimbingan dan Konseling Kelompok oleh

Jacobs. Halaman 278.

Topik 1: Kebutuhan Persetujuan

1. Sumber persetujuan: orang tua, kekasih, bos, anak, dan teman

2. Dimana kebutuhan akan persetujuan berasal

3. Bagaimana orang mencari persetujuan

4. Seberapa kuat kebutuhan akan persetujuan

5. Cara positif dan negatif agar orang mencari persetujuan

6. Mempercayai diri sendiri

7. Ketergantungan / independensi

8. Perbedaan antara membutuhkan dan menginginkan persetujuan

9. Bagaimana cara mengurangi perilaku mencari persetujuan

10. Penggunaan teori REBT, TA, dan lampiran untuk memahami kebutuhan

Masalah kunci

Topik 2: Harga Diri

1. Definisi harga diri

2. Sumber harga diri

3. Meningkatkan harga diri

4. Kemungkinan mengubah perasaan harga diri

5. Peran orang tua

6. Peran saudara kandung dan teman

7. Peran pasangan atau kekasih

8. Sekolah, nilai, kecerdasan, dan harga diri

9. Penampilan dan harga diri

10. Olahraga dan harga diri

11. Bekerja dan harga diri

12. Keadaan ego anak

13. REBT, self-talk, dan harga diri

14. Mendefinisikan pemenang dan pecundang

Page 103: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

99

15. Rasa bersalah, malu, dan harga diri

e. Asesmen yang akan dilakukan dan Tahapan Konseling Kelompok

1. Angket

Alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam memperoleh data siswa diantaranya

dengan memberikan angket atau alat asesmen non tes kepada para siswa berupa Daftar Cek

Masalah (DCM), untuk mendapatkan informasi mengenai siswa yang mengalami permasalahan

karena kondisi keluarganya yang orangtuanya bercerai.

2. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi

dengan cara tanya jawab antara konselor dengan siswa. Pada hakikatnya wawancara

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau

tema yang akan dibahas. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya, yaitu angket yang telah

diberikan kepada siswa. Konselor mewawancarai para siswa yang mengalami permasalahan

karena orangtuanya bercerai berdasarkan hasil angket DCM yang sudah mereka isi untuk

mengajak para siswa tersebut mengikuti kegiatan konseling kelompok.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di

dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang

sudah ada

4. Tahapan Kegiatan Konseling Kelompok

Kegiatan ini dilakukan pada siswa SMA yang berusia antara 17-18 tahun, anggota kelompok

berjumlah 9 orang yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Topik yang akan

dibahas mengenai permasalahan siswa yang orangtuanya bercerai, kegiatan ini berlangsung

sekitar 60 menit dilakukan di ruangan BK yang tertutup dengan formasi duduk melingkar di

karpet yang nyaman.

5. Memulai kelompok

Salah satu hal terpenting yang diperhatikan pada sesi pertama adalah bagaimana memulai

kelompok. Cara pemimpin membuka sesi akan menjadi hal penting yang berhubungan dengan

situasi kelompok yang akan berlangsung dan tingkat kenyamanan anggota kelompok.

Skenario:

Page 104: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

100

Konselor: “assalamualaikum wr.wb. menjawab salam anak-anak, bagaimana kabar kalian hari

ini?”

Konselor: “nah, sebelum memulai kegiatan, alangkah lebih baiknya kita membaca do‟a terlebih

dahulu, ayo siapa yang mau memimpin do‟anya?”

Konselor: “ya, saya ucapkan terimakasih kepada kamu yang telah memimpin do‟a bersama,

kemudian saya berterimakasih juga kepada kalian semua yang telah hadir dalam kegiatan ini”.

6. Membantu anggota berkenalan

Jika anggota tidak saling mengenal satu sama lain, itu biasanya keuntungan agar anggota

dapat memperkenalkan dengan segera setelah tahap pembukaan. Anggota cenderung merasa

lebih nyaman setelah belajar mengenal nama masing-masing dan menghabiskan beberapa

waktu untuk mengenal satu sama lain. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama,

pertumbuhan, terapi, atau kelompok saling berbagi, anggota jauh lebih ingin tahu tentang

orang-orang dengan siapa mereka akan membahas masalah pribadi. Kedua, pengenalan

menyeluruh membantu kelompok mulai mengembangkan kepercayaan dalam kelompok,

karena anggota dapat mengenal satu sama lain atau tidak akan membahas masalah pribadi.

Proses berkenalan dilakukan melalui permainan, konselor atau pemimpin kelompok meminta

anggotanya untuk menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan perasaannya saat ini dengan

menggunakan simulasi permainan melalui saling mengoper pulpen. Langkah permainannya

diawali dengan pemimpin kelompok memegang pulpen dan berkata “ini pulpen, nama saya

faris, usia 24 tahun, tempat tinggal di klender, dan perasaan saya saat ini gembira, pulpen ini

saya berikan ke orang disebelah saya”, kemudian orang kedua berkata “ini pulpen saya

dapatkan dari faris, usia 24 tahun, tempat tinggal di klender, perasaannya saat ini gembira, dan

saya faisal, usia 17 tahun, tempat tinggal di kayu manis, perasaannya saat ini penasaran,

pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya” begitu seterusnya sampai semua anggota

kelompok selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan.

Skenario:

Konselor: “yaa, kegiatan selanjutnya adalah kita berkenalan satu persatu yaa, ada yang belum

saling kenal kan semuanya?”

Konselor: “perkenalannya dilakukan menggunakan sedikit permainan yang bernama “ini

pulpen”. Perkenalannya dengan menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan perasaannya

saat ini. Caranya diawali dengan saya memegang pulpen dan berkata ini pulpen, nama saya

Viko, usia 30 tahun, tempat tinggal di klender, dan perasaan saya saat ini gembira, pulpen ini

saya berikan ke orang disebelah saya, kemudian saya berikan ke orang sebelah saya dan dia

berkata ini pulpen saya dapatkan dari faris, usia 30 tahun, tempat tinggal di klender,

perasaannya saat ini gembira, dan saya Alex, usia 18 tahun, tempat tinggal di Serang Banten ,

perasaannya saat ini penasaran, pulpen ini saya berikan ke orang disebelah saya, begitu

Page 105: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

101

seterusnya sampai semua anggota kelompok selesai mendapatkan pulpen dan berkenalan,

sampai sini paham semua? Apakah ada yang ditanyakan?”

Konselor: “kalau tidak ada yang bertanya kita mulai saja ya permainan ini”.

7. Mengklarifikasi tujuan kelompok

Tujuan dari kelompok merupakan faktor paling penting dalam menentukan kegiatan kelompok.

pemimpin kelompok dapat memimpin anggotanya untuk berbagi beberapa informasi yang

relevan tentang diri mereka sendiri. Pemimpin juga mungkin memiliki andil anggota mengapa

mereka menghadiri kelompok atau harapan mereka dari sesi.

Pemimpin harus yakin bahwa tujuan kelompok ini diklarifikasi menjawab sesi pertama.

Klarifikasi penting jika belum ada wawancara awal sebelum pertemuan kelompok pertama.

Dalam kegiatan kelompok yang akan dilakukan membahas mengenai permasalahan pada

siswa yang orang tuanya bercerai, tujuannya adalah untuk memberikan kebijaksanaan

bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan

kehidupan keluarganya, mengembangkan kebijaksanaan yang nyata, perasaan pribadi yang

berlawanan dengan ketergantungan pribadi, menambahkan perasaan pengendalian diri,

mengganti perasaan depresi dengan keamanan dan percaya diri, dan mengontrol ekspresi

perasaan setelah mengalami stres yang berkepanjangan.

Skenario:

Konselor: “yaa, setelah kita saling berkenalan, selanjutnya kita membahas mengenai tujuan dari

kegiatan ini, ada yang sudah tahu tujuannya apa?”.

Konselor: “yaa, tujuan dari kegiatan kelompok ini untuk membantu permasalahan kalian dengan

orang tua masing-masing, supaya kalian bisa menghadapi kenyataan yang terjadi”.

Konselor: “tujuan lainnya yaitu untuk memberikan kebijaksanaan bagaimana pengalaman yang

dimiliki oleh siswa mengenai pengaruh dan keberlanjutan kehidupan keluarganya, bisa saling

berbagi informasi dan pengalaman, mengembangkan kebijaksanaan yang nyata, perasaan

pribadi yang berlawanan dengan ketergantungan pribadi, menambahkan perasaan

pengendalian diri, mengganti perasaan depresi dengan keamanan dan percaya diri, dan

mengontrol ekspresi perasaan setelah mengalami stres yang berkepanjangan”.

8. Menjelaskan peran pemimpin

Menjawab kegiatan, pemimpin harus menjelaskan apa perannya menjawab sepanjang sesi,

yaitu: berperan memimpin jalannya kegiatan, peran untuk mengajar, peran fasilitatif, dan peran

terapi. Pemimpin juga mungkin perlu menjelaskan beberapa perilaku kepemimpinannya, seperti

memotong pembicaraan anggota kelompok sewaktu-waktu dan memancing anggota untuk

berbicara. Jika pemimpin berencana untuk melakukan terapi, ia mungkin ingin menjelaskan

salah satu teknik yang ia rencanakan untuk digunakan dengan anggota yang mungkin belum

terbiasa. Beberapa pemimpin dapat menggunakan teknik psikodrama, atau "kursi kosong", atau

Page 106: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

102

putaran terapi. Menjelaskan prosedur pada sesi pertama atau kedua mengurangi kemungkinan

kebingungan atau kesalahpahaman ketika mereka melakukan kegiatan dalam sesi selanjutnya.

Skenario:

Konselor: “selanjutnya kita akan membahas mengenai peran saya dalam kegiatan ini”.

Konselor: “peran saya dalam kegiatan ini yaitu sebagai pemimpin dalam kelompok ini,

memimpin jalannya kegiatan, berperan untuk mengajar, berperan fasilitatif, dan berperan

sebagai terapi, tujuannya agar kegiatan ini menjadi terarah dan dapat menghasilkan informasi

yang bermanfaat dan dapat mengentaskan permasalahan kalian”.

9. Menjelaskan bagaimana kelompok akan dilakukan

Hal ini penting untuk memperjelas menjawab sesi pertama bagaimana pemimpin yang

berencana untuk melakukan kegiatan. Memberi petunjuk anggota tentang jenis diskusi dan

kegiatan yang akan mengambil tempat di kelompok akan membantu untuk kemudahan

ketegangan dan menjamin kelancaran kegiatan kelompok itu. Alasan lain untuk menyatakan

apa yang akan terjadi dalam kelompok adalah bahwa anggota, setelah mendenganr penjelasan

tentang bagaimana kelompok akan dilakukan, dapat memutuskan bahwa mereka tidak ingin

dalam kelompok. Jika anggota tidak memutuskan untuk tidak bergabung dengan kelompok,

pemimpin butuh berbicara secara pribadi dengan anggota untuk mengetahui alasannya.

Skenario:

Konselor: “pada pertemuan kali ini, kegiatan yang akan kita lakukan adalah membahas

mengenai perasaan kalian mengenai hubungan dengan keluarganya masing-masing, hal

tersebut dilakukan dengan harapan agar kalian dapat mengentaskan permasalahan yang

sekarang sedang dialami”.

Konselor: “sebelum melangkah ke kegiatan selanjutnya, apakah kalian ada yang mau

bertanya? Apakah ada yang keberatan dalam mengikuti kegiatan ini?”

10. Menjelaskan aturan dasar

Aturan dasar tertentu harus dibahas dalam sesi pertama. Aturan tentang makan, minum, atau

berbicara menjawab kegiatan kelompok berlangsung serta menjaga kerahasiaan informasi

anggota kelompok dan pembahasan yang akan disampaikan. Biasanya aturan disebutkan

dalam sesi pertama agar tidak mengganggu jalannya diskusi. Aturan kelompok yang ditetapkan

melarang menyerang anggota kelompok lainnya. Ketika semua aturan-aturan dasar yang

tercakup dalam saat-saat awal kelompok, anggota mungkin menjadi bosan atau cemas sesuatu

akan terjadi. Intinya adalah bahwa pemimpin tidak harus menggunakan banyak aturan dasar

sewaktu menjelaskan, kecuali ada beberapa alasan untuk melakukannya. Jika anggota

kelompok ada yang mencoba untuk berdebat tentang aturan, pemimpin harus menjelaskan

dengan tenang mengapa penting dibuat aturan kelompok untuk kelancaran kegiatan kelompok

yang akan dilakukan.

Page 107: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

103

Skenario:

Konselor: “tahap selanjutnya, kita akan membahas mengenai aturan yang berlaku dalam

kegiatan ini”.

Konselor: “aturan tersebut dilakukan agar kegiatan ini dapat berjalan secara kondusif dan demi

kelancaran kegiatan. Aturan tersebut yaitu dilarang berbicara sebelum dipersilahkan oleh

pemimpin kelompok, menghargai dan mendenganrkan dengan seksama ketika pemimpin

kelompok dan anggota kelompok lain sedang berbicara, dilarang makan dan minum menjawab

kegiatan berlangsung, dan ketika akan berbicara harus mengangkat tangan terlebih dahulu,

kemudian yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan pembahasan didalam kegiatan kita

ini diluar kelompok”.

Konselor: “begitu aturan yang akan kita terapkan dalam kegiatan ini, apakah ada tanggapan?”

11. Memeriksa tingkat kenyamanan para anggota

Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan yang akan terjadi, pemimpin bisa

menghabiskan beberapa menit terfokus pada topik tingkat kenyamanan dengan cara

menanyakan kecemasan apa yang di hadapi anggota menjawab masa diskusi ini. Kemudian

pemimpin menanyakan kembali tentang ketidaknyamanan anggota dengan memberikan skala 1

sampai 10 tingkat ketidaknyamanan yang dialami oleh anggota. Setelah itu pemimpin bisa

memberikan waktu sekitar tiga menit untuk anggota mencari pasangan dan mendiskusikan

tingkat kenyamanan dan mengapa mereka merasa seperti yang mereka lakukan. Setelah itu

kita akan kembali ke kelompok besar untuk diskusi.

Kegiatan ini akan membantu anggota berbicara tentang tingkat kenyamanan dalam kelompok.

Diskusi seperti ini membantu anggota untuk merasa lebih nyaman, baik melalui berbagi

perasaan mereka dan melalui mendenganr bahwa beberapa orang lain merasa

ketidaknyamanan. Kemudian dapat melakukan permainan seperti dengan kegiatan ice breaking

“opposite”. Konselor menjelaskan tentang permainan opposite. Yaitu “kebalikan”,anggota

kelompok melakukan gerakan yang diucapkan konselor, misalkan jika konselor mengatakan

“opposite” maju maka konseli mundur, jika jongkok maka berdiri, dan seterusnya. Jika tidak ada

kata “opposite” yang diucapkan konselor, maka gerakan jadi normal, misalnya maju maka

konseli tetap maju.

Skenario:

Konselor: “sekarang saya bertanya kepada kalian, apakah sampai saat ini kalian merasa

nyaman dalam kegiatan ini?”

Konselor: “apakah ada diantara kalian yang merasa tidak nyaman didalam kegiatan ini?”

Konselor: “sekarang kalian coba berpasangan, kemudian kalian saling menanyakan apakah

kalian merasa nyaman atau tidak saat ini dan berikan alasannya, saya beri waktu 3 menit untuk

kalian saling bertanya, kemudian kalian berkumpul lagi didalam kelompok besar dan melingkar

lagi, semua paham tugasnya sekarang?”

Page 108: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

104

Konselor: “untuk menambah kenyamanan dalam kegiatan kita ini, sekarang kita akan

melakukan ice breaking yang diberi nama “opposite”, yang artinya “kebalikan”, cara mainnya

yaitu kalian bergerak mengikuti ucapan yang saya katakan, misalkan jika saya mengatakan

“opposite” maju maka kalian mundur, jika saya bilang “opposite” jongkok maka berdiri, dan

seterusnya. Lalu jika tidak ada kata “opposite” yang diucapkan saya, maka gerakannya jadi

normal, misalnya saya bilang maju maka kalian tetap maju. Bagaimana, apakah sudah paham

cara bermainnya? Jika sudah paham semuanya, ayo kita mulai permainan ini”

12. Memperkenalkan dan berfokus pada konten

Konten dalam konteks ini yaitu topik yang sedang dibahas dalam kelompok. Konten harus

dipantau oleh pemimpin terus-menerus, untuk fokus pada tujuan kelompok. Dalam membahas

topik yang akan dibahas, pemimpin hendaknya memberikan pendahuluan agar anggota

memiliki gambaran tentang topik tersebut dan alasan mengapa mereka ada di kelompok ini.

Pada kegiatan ini akan membahas topik mengenai kecemasan pada siswa yang orangtuanya

bercerai.

Skenario:

Konselor: “sekarang, kegiatan kita selanjutnya adalah fokus pada topik yang akan kita bahas,

apakah semuanya sudah siap?”

Konselor: “jika semua sudah siap, ayo kita mulai kegiatan ini”

Konselor: “sebelumnya kita sudah membahas alasan kalian berkumpul disini bukan?”

Konselor: “yaa benar, kalian dikumpulkan disini untuk saling berbagi dan saling membantu

mengentaskan permasalahan yang sekarang sedang dihadapi”

Konselor: “keluarga merupakan faktor penting dalam kehidupan kita, terlebih kedua orangtua

kita yang selalu melindungi, membesarkan kita, berusaha mewujudkan keinginan kita,

menyediakan semua kebutuhan kita, dan mereka yang paling menyayangi kita. Tapi, ketika

mereka berdua memutuskan untuk berpisah, apakah semua yang saya sebutkan itu akan

hilang begitu saja? Apakah kalian merasakan seperti itu?”

Konselor: “sekarang saya mau mendenganrkan pendapat kalian, ayo siapa yang mau

memberikan pendapat yang pertama?”

Konselor: “setelah mendenganrkan pendapat kalian semua, bagaimana kehidupan kalian

sekarang?, apa perbedaan yang kalian rasakan sebelum orangtua kalian berpisah dengan

setelah orangtua kalian berpisah?, ayo siapa yang mau duluan menjawab?”

Konselor: “apakah ada tanggapan dari kalian untuk jawaban dari teman-teman kalian tadi?”

Konselor: “kemudian sekarang, bagaimana hubungan kalian saat ini dengan kedua orangtua

kalian?, bagaimana kalian berkomunikasi dengan mereka? Ayo sekarang siapa yang mau

duluan menjawab pertanyaan saya?, saya harap anggota yang berbeda ya yang menjawab

duluan”.

Konselor. “ Ada beberapa hal yang mesti kalian ingat bahwasanya ada beberapa hal yang mesti

dilakukan untuk membuat energi positif dan energi negatif?

Page 109: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

105

Konselor :”Semua hal ini menjadikan hal yang realistik menjadi fenomena banyak terjadi untuk

selalu diberikan yang terbaik.

Konselor :‟Harus diberikan hal yang menjadi inti dalam perlakukan yang baik

Tahap Persiapan :

Langkah Kegiatan :

1. Beginig group : Memulai Kelompok

I.Tahap Pembentukan

1. Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan terimakasih dan

mengucapkan salam untuk seluruh anggota kelompok pada kegiatan konseling kelompok,

yang mana ini merupakan hal yang sangat awal dan wajib dilakukan. Karena esensinya

melakukan terima kasih dan salah itu kita memberi pengahrgaan yang paripurna untuk

memberikan penghargaan awal pada setiap anggota kelompok.

2. Pemimpin kelompok memimpin doa. Pilih salah satu anggota kelompok yang dianggap

mampu jadi pemimpin misalnya memimpin doa, menjadi asisten konselor dengan membantu

membagikan kertas dari konselor dan mengumpulkan kertas ke konselor untuk dapat

dikumpulkan kembali pada konselor.

3. Konselor menjelaskan pengertian dan tujuan dalam konseling kelompok.Hal ini digunakan

untuk hal yang ingin dicapai dengan baik dan sesuai dengan hal yang dianggap penting

sebagai tujuan yang nyata dalam kegiatan konseling kelompok.

4. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.

5. Pemimpin kelompok menjelaskan asas-asas Konseling kelompok (sukarela, terbuka,

normatif,dan rahasia).

6. Kesepakatan waktu.

7. Perkenalan anggota kelompok.

2. Helping members get acquainted : Membantu Perkenalan Kelompok

1. Konselor memberikan rancangan untuk lebih mengenal dengan anggota kelompok satu

dengan yang lain

2. Konselor mempersilahkan kepada anggota kelompok lebih mengenal satu sama lainnya.

3. Konselor memberikan rujukan untuk saling mengenal satu sama lain

4. Konselor memberikan pemahaman dengan satu dengan lainnya dalam sebuah kelompok

untuk paham yang namanya anggota kelompok apabila saling kenal dan saling sayang ada

keterkaitan batin

5. Konselor memberikan pemahaman yang signifikan untuk memberikan hal yang sesuai

dengan hal yang ingin dibahas dengan sebelumnya saling mengenal satu sama lain.

Page 110: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

106

6. Konselor selalu memberikan hal yang menarik dalam hal perkenalan untuk menarik

perhatian khusus para anggotanya.

3. Setting positif tone : Mengatur Nada Chemistri yang Positif

1. Konselor mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang akan

dibutuhkan dalam proses diskusi.

2. Anggota kelompok yang terdiri dari 6 – 10 siswa siap di ruang kelas.

3. Konselor membimbing para anggota diskusi untuk memperkenalkan diri masing –

masing. Dalam perkenalan tersebut boleh diAdakah tanya jawab tentang

identitas anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci

akrab”.

4. Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa anggota

kelompok tidak dibenarkan untuk membuka masalah yang dibahas kelompok di

luar ruang diskusi (asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji

untuk membantu setiap masalah yang dikemukakan oleh teman anggota

kelompok.

5. Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah gambaran

mengenai cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok ,

6. Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk menanggapi

masalah yang telah ada.

7. Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut

tentang masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk

diskusi selanjutnya.

4.Explaining the leader’s role : Menerangkan mengenai aturan dalam

kelompok

1. Konselor melakukan Tahap Pengenalan dalam Aturan di Kelompok

merupakan masa setelah proses pembentukan dan sebelum masa bekerja

(kegiatan).

2. Konselor dimulai dengan masa badai, dimana anggota kelompok mulai

bersaing dengan yang lain dalam kelompok untuk mendapatkan temapat

kekuasaan dalam kelompok. Pada tahap ini muncul perasaan-perasaan

kecemasan, pertentangan, pertahanan, ketegangan, konflik, konfrontasi

dsb.

3. Misalnya Konselor menghadapi anggota yang frustasi dan kegaduhan

meningkat pada tahap ini, namun ini merupakan saat yang produktif bagi

anggota kelompok untuk memperbaiki sosialisasinya di masa lalu yang

Page 111: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

107

tidak produktif, membuat pengalaman-pengalaman baru dan menetapkan

tempatnya dalam kelompok tersebut.

4. Dibutuhkan Kompetensi konselor Melakukan ketrampilan konselor dalam

beberapa hal, yaitu kepekaan waktu, kemampuan melihat perilaku anggota

dan mengenal suasana emosi di dalam kelompok.

5. Konselor harus peka kapan harus melakukan konfrontasi terhadap anggota

dan kapan harus memberikan dukungan, oleh karena itu konselor harus

memperhatikan pola perilaku anggota dalam kelompok.

5. Helping member verbalize expectation : Membantu angota kelompok untuk

menggambarakan pengarapan

1. Konselor membantu membuat harapan harapan apa saja yang diinginkan oleh

konseli satu dengan yang lainnya

2. Konselor bisa membuat media secarik kertas untuk dibagikan kepada konseli

untuk dijadikan dan dicatat untuk sebagai media apa yang diharpkan oleh

konseli. Jadi teknisnya konseli menulis apa yang diinginkan oleh konseli pada

secarik kertas. Ini upaya hawatir ada hal yang kurang mampu untuk

mengungkakan diarea publik.

3. Konselor meyakinakan pada konseli bahwasanya semua hal ini dapat menjadi

acuan yang nyata sebagai motovasi internal yang diliki oleh konseli sebagai

pelaku kegitan konseli kelompok.

4. gar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan

para anggota kelompok menurut (Romlah, 2001) adalah :

5. membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota

kelompok

6. mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan

kelompok

7. berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama

8. membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan

baik agar optimal.

9. benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan

kelompok.

10. mampu berkomunikasi secara terbuka

11. berusaha membantu anggota lain

12. memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya

13. menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Page 112: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

108

6. Expalining group roles : Menerangkan aturan kelompok

1. Konselor memberikan hal yang ingin capai dalam aturan kelompok uantuk memberikan

hal yang ingin dicapai dalam konseling kelompok

2. Konselor memberikan arahamn bahwa setelah ada bimbingan dan konseling kelompok

itu ada hal yang akan dicapai dengan signifikan

3. Konselor memberikan arahan tuk adanya hal yang ingin dicapai dari hasil konseling

kelompok

4. Konselor dapat memberikan pandangan untuk hal yang diinginkan.

5. Konselor membeikan pandangan jikalau ada yang melakukan sesuatu dalam kegiatan

konseling kelompok ini yang tidak sesuai dengan yang inginkan, harus senantiasa

dapat di ulang kembali sampai tahap akhir sehingga optimal.

7. Explaining any special terms that will be used : Menerangkan hal yang

dianggap penting yang akan dilakukan dalam konseling kelompok

1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok.

2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk mengikuti kegiatan lebih

lanjut.

3. Mengenali suasana apabila anggota belum siap memasuki tahap

berikutnya dan mengatasi suasana tersebut.

4. Pemimpin kelompok membantu anggota memilih topik bahasan.

8. Using Excercise : Menggunakan latihan

1. Dalam konseling kelompok misal meode yang ingin diberikan adalah metode

game, games ini harus senatiasa dapat memberikan hal yang positif dan

seseau dengan apa yang dibicarakan dengan baik dan terencana

2. Salah satu contoh yang diinginakan dalam sebuah latihan adalah misalnya

adanya pelakasakaan pree tes dan post tes yang mana hal ini memberikan

kegiatan yang dimiliki.

3. Semua anggota kelompok melaksaksanakan hal yang ingin dicapai dan selalu

memberikan dampak positif untuk para anggota.

4. Konselor menyebutkan cara dan alur yang harus dikerjakan oleh anggota

konseling kelompok.

Pertemuan 2

Tahap 2: Peralihan

Dalam tahap peralhan disini akan dijelaskan dana akan dibahas mengenai hal

yang kontrsa dengan apa yang ingin disampaikan pada kegoatan konseling kelompok

Page 113: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

109

ini, semua hal yang ingin di sampaikan dan akan dituju pada seluruh peseta konseling

adalah hal yang menjadi prioritas dimana ini merupakan pada awal tahap kegiatan.

Pada tahap ini bisa juga disebut tahap penghubung karena pada tahap inilah

kelompok mencapai tujuannya. Dalam tahap ini kelompok melakukan diskusi tentang

berbagai konflik. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota kelompok untuk ikut

berpartisipasi secara aktif di dalam pelaksanaan kegiatan, menanyakan dan

memastikan kesiapan anggota kelompok untuk melanjutkan proses pelaksanaan

konseling kelompok, serta memaparkan topik yang akan dibahas dalam konseling

kelompok.

Skenario:

Konselor: “Assalamualaikum anak anaku yang soleh dan sholehah? Ibu sangat bangga

dengan seluruh prestasi kalian sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi, piala, niali

rapot yang bagus. Akantetapi keterampilan dalam mengungkapkan pendapat di area

umum dalam satu forum konseling saja itu menurut pendapat ibu itu adalah prestasi

yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil dari pertemuan sebelumnya,

semuanya sudah siap?”

Adakah yang akan memandu doa sebelum kita laksakana konseling kelompok lanjuta

dari kemarin?” sialhkan aada diantara kalian ingin memperlihatkan prestasi kalian untuk

memimpin doa, Ingat yah anak anaku yang soleh dan sholehah prestasi itu bukan

hanya materi, akantetapi keterampilan memimpin doa itu adalah prestasi yang

membanggakan, ibu tidak akan menunjuk, akantetapi ibu akan menunggu 1 menit

siapa yang akan mempin doa?”

Konselor: “Terimakasih kepada anggota yang telah memimpin do‟a, pada pertemuan ini

apakah semua anggota kelompok hadir? Apakah kalian masih ingat nama-nama

anggota kelompok?”

Konselor: “ya, pada kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya,

saya akan bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu”

Konselor: “bagaimana pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih

ingat mengenai pembahasan pertemuan yang lalu?”

Konselor: “sekarang, apakah kalian masih ingat aturan dasar yang telah disampaikan

pada pertemuan yang lalu?”

Konselor: “pada pertemuan yang lalu, aturan yang paling penting adalah kerahasiaan

bukan? Apakah sekarang kalian masih setuju dengan peraturan itu?”

Page 114: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

110

Konselor: “sekarang jika kalian akan ditanya oleh teman atau siapapun ketika keluar

dari tempat ini, apa yang akan kalian katakan? Coba masing-masing dari kalian

menjawabnya” Round word

Konselor: “hmm, sekarang menurut kalian siapa yang paling mungkin bertanya kepada

kalian ketika keluar dari kegiatan ini?”

Konselor: “oke, sekarang saya akan menjadi guru itu, nanti saya akan bertanya kepada

kalian masing-masing, kemudian kalian menjawab dengan apa yang tadi kalian

sampaikan, bagaimana, apakah semua paham? Jika sudah paham mari kita mulai

kegiatannya” Role Play

Konselor: “menurut kalian apakah semua anggota sudah cukup kuat dalam menjaga

rahasianya yang tadi telah disampaikan, apakah masih ada yang belum merasa puas?”

Konselor: “sekarang apakah kalian masih merasa nyaman dengan mengikuti kegiatan

ini?”

Konselor: “baik, selanjutnya apakah kalian sudah siap untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya dalam kegiatan ini?”

Konselor: “oke hebat jika semuanya sudah siap, namun karena terbatasnya waktu kita

akan melanjutkan ke tahap selanjutnya pada satu hari dari sekarang ya, diwaktu,

tempat, dan formasi yang sama dengan sekarang, kita akhiri pertemuan kedua ini

dengan membaca hamdalah. sekarang silahkan lanjutkan belajar”.

Pertemuan 3

Tahap 3: Kegiatan

Pada tahap ini masing-masing anggota kelompok menyampaikan pendapat tentang

masalah yang berkaitan dengan hubungan keluarganya yang orangtuanya bercerai

dengan cara secara bergantian memberikan pendapat. Pemimpin kelompok atau

Konselor membahas dan mengupas topik secara tuntas dan berusaha

mempertahankan keadaan kondusif dalam kelompok. Anggota kelompok diminta untuk

menyampaikan langkah apa yang akan dilakukannya berkaitan dengan permasalahan

yang dialami.

Skenario:

13. Membuat Fokus

Konselor: “Menjawab salam anak anak? Sebelum memulai kegiatan kita membaca do‟a

terlebih dahulu ya, berdo‟a mulai. Selesai, apakah semua anggota kelompok hari ini

hadir?

Konselor: “sekarang apakah kalian masih ingat dengan pembahasan pertemuan

kemarin?”

Konselor: “pada tahap ini kita memasuki kegiatan inti dalam pertemuan kita,

berdasarkan pertemuan kemarin anggota kelompok sudah bisa berusaha menampilkan

Page 115: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

111

sikap kerahasiaan bukanIbu sangat menghargai bagi siapapun siswa itu dapat

menceritakan pengalaman yang didapat pada orang tua kalian yang bercerai, sekarang

siapa diantara kalian yang merasa memiliki suatu permasalahan paling sulit dan

menyedihkan berdasarkan pengalaman kalian saat ini, permasalahan tersebut

mengenai apa? Silahkan siapa yang mau menjawab pertama”

Konselor: “siapa yang tadi mengatakan bahwa perceraian orangtua menjadi hal yang

paling menyedihkan dalam hidupnya? Coba kamu ceritakan apa yang dirasakan karena

itu?”

Konselor: “apakah ada pengalaman yang sama dengan apa yang diceritakan tadi?”

Konselor: “sekarang dari permasalahan kalian ini, coba pilihlah rentangannya antara

satu buah batu bata yang paling ringan sampai tiga buah batu bata yang paling berat

jika diibaratkan permasalahan kalian seperti sebuah beban yang kamu angkat

sekarang, dimulai dari anggota yang berawalan namanya angka no.1 kemudian

dilanjutkan sesuai angka berikutnya ok, silahkan dimulai dari sekarang?”

Round scale

14. Mengganti Fokus

Konselor: “Barusan kalian menceritakan permasalahan yang dialami berdasarkan

pengalaman kalian, sekarang apa arti kedua orang tua untuk kalian ? Silahkan

siapa yang akan berbicara terlebih dahulu”

15. Memotong Pembicaraan

Konselor: “ Wah , maaf apa yang kamu ucapkan mrupakan hal yang tidak saat ini

dibahas, sekarang silahkan teman teman yang lain mengemukakan

penjelasannya?”

16. Mengajak Berbicara

Konselor: “sekarang kita membahas mengenai hubungan kalian dengan kedua

orangtua kalian, silahkan memilih rentangan dari satu yang artinya sangat jauh

sampai lima yang artinya sangat dekat, silahkan dimulai dari anggota yang sebelah

kanan” -Rounds scale

Konselor: “kemudian coba tadi yang memiliki nilai yang sama bergabung berdua-

dua, kemudian kalian saling menceritakan pengalaman kalian masing-masing

mengenai hubungan kalian dengan kedua orangtua kalian menjawab lima menit”

-Dyads

Konselor: “yuk kita berkumpul dalam satu kelompok lagi, sekarang coba kalian

ceritakan tentang persamaan pengalaman kalian dari mulai kelompok yang

disebelah kiri”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai pengalaman yang sama dengan kelompok

ini?”

Page 116: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

112

Konselor: “selanjutnya saya ingin bertanya pada kalian, manakah yang lebih dekat

dengan kalian antara ayah atau ibu?”

Konselor: “sekarang berikan nilai kepada ayah dan ibu kalian antara rentangan satu

sampai sepuluh yang mempunyai arti semakin tinggi angka maka semakin tinggi tingkat

kedekatannya, pahamkan? Kita mulai dari anggota yang paling tinggi”

Konselor: “apakah kalian merasa nyaman dengan keadaan kalian saat ini?”

Konselor: “sekarang coba ceritakan permasalahan kalian yang saat ini sedang dihadapi

yang berhubungan dengan kedua orangtua kalian”

Latihan

“Hari ini ibu akan memberikan simulasi permainan boneka bonekaan yang mana adalah

ini ada sebuah keluarga ada seorang bapa, ibu dan kedua anak perempuan mereka.

“Anak perempuan ini merasa sedih sekali karena bapa dan ibu nya sepakat bercerai

dikarenakan ini adalah pilihan terbaik menurut mereka, anak perempuannya menangis

karena tidak ingin orang tuanya bercerai ingin selalu bersatu, lalu Anak perempuan

yang satu lagi juga selalu mengurung diri di kamar karena tidak mau bapa dan ibunya

bercerai”.

Konselor :

“Apakah yang akan kalian lakukan jikalau berada di posisi ini ?”

“Apa yang kalian sepakati pada diri kalian jikalau hal ini memang terjadi pada diri

kalian?”

Lalu dalam konseling kelompok ini kalian merasakan nyaman dalam kelompok,

Konselor :

“Apakah kalian merasakan kenyamanan dalam kelompok, sehinga jalian merasa akan

terus berekslporasi perasaan dalam kelompok?”

Menanyakan akan kehadiran anggota kelompok.

Konselor :“Apakah semua hadir, adakah yang tidak hadir dalam kegiatan konseling

kelompok ini?”

“Bagaimana menurut kalian , pesan dan kesan akalian jikalau ada yang mengalami

kejadian seperi keluarga boneka bonekaan diatas?”

“Apa yang harus kalian lakukan dan apa yang harus kalian tanamkan apabila menjadi

salah satu anggota kelarga tersebut”.

Page 117: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

113

“Wah kalian sudah bisa mengungkapkan apa itu permasalah yang kalian hadapi pada

situasi orang yua yang bercerai, ibu beri enghargaan yag setinggi – tingginya untuk

kalian bisa mengungkapkan apa yang kalian rasakan. Baik konseling kelompok ini akan

kita lanjutkan 1 hari kedepan yah.:

“Semoga semuanya diberi kesehatan lahir dan batin, ibu hari ini cukup senang karena

kalian sangat interaktif dan komunikatif dalam menjalankan kegiatan konseling

kelompok ini, silahkan ada yang mau ke kantin untuk jajan, ke musola untuk solat

dhuha, mau lanjut mengerjalan PR, gunakan waktu sebermanfaat mungkin yah nak,

karena waktu tidak akan kembali lagi.”

Pertemuan 4

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “: “Assalamualaikum anak anaku yang soleh dan sholehah? Ibu sangat

bangga dengan seluruh prestasi kalian sebelumnya, prestasi itu bukan hanya materi,

piala, niali rapot yang bagus. Akantetapi keterampilan dalam mengungkapkan pendapat

di area umum dalam satu forum konseling saja itu menurut pendapat ibu itu adalah

prestasi yang membanggakan. Ibu akan melanjutkan hasil dari pertemuan sebelumnya,

semuanya sudah siap?”

Konselor: “Oke, pada kegiatan saat ini, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya,

saya akan bertanya kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana

pendapat kalian mengenai pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat mengenai

pembahasan pertemuan yang lalu? Silahkan siapa yang mau menyampaikan

pertama?”

Latihan

Pada latihan ini pemimpin meminta anggota “Menilai dan mengambil kesimpulan” Hal

ini digunakan untuk menghasilkan diskusi tentang hubungan keluarga.

Konselor: “ Saat ini ibu akan memberi latihan lanjutan dari keamrin mengeai

bermain boneka bonekaan yang mana ada satu keluarga dalam satu keluarga boneka

tersebut, ayahanya kebetulan menjadi pengusaha sukses pada saat itu yang mana

akan membiayai seluruh kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarganya dan yang

terdapat tiga orang anak yang satu laki laki dan yang satu perempuan yang mana anak

laki laki dan dua anak perempuan tersebut saling berhubungan baik dengan satu sama

lain. Bapa boneka itu baik sekali, menjadi bapa yang sangat bertanggung jawab.”

“ Seketika bapa boneka itu mengalami kebangkrutan yang mana kebangkrutan dialami

karena dinamika perusahaan yang semakin terpuruknya nilai inflasi keungan negara”

“Dengan tidak lama bangkrut bapa boneka tersebut, tanpa pikir panjang ibu boneka

tersebut meminta cerai dengan alasan ekonomi yang tidak terpenuhi”

Page 118: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

114

“Semua anak anak boneka tersebut bersedih dan bisa menyimpulkan bahwa mama

boneka tersebut, kok tega teganya memutuskan bercerai dari bapa boneka itu dikala

bapa boneka itu pada saat kesulitan ekonomi”

Konselor: “oke... silahan kalian amati kejadian yang dialami oleh bapa boneka

tersebut da apa tanggapan kalian kepada mama boneka? Silahkan kalian

mengacungkan tangan kalian?”.

Konselor: “sekarang memilih anggota untuk menjadi masing-masing dari peran tersebut

dan memilih seseorang untuk menjadi dirinya”

Konselor: “sekarang posisi orang-orang seperti kamu melihat mereka. Apakah

yang kalian akan pilih dan rasakan lalu siapaka yang kalian [ilih dan simpulkan baik?”

Konselor: “lalu apa yang kalian lakukan sebagai anak anak boneka tersebut”

Konselor: “lalu mengapa kalian sangat membenci mama boneka tersebut”

Konselor: “Setelah kalian memilih dan menyimpulakn siapa yang paling baik, paling

bertanggung jawab buat keluarga boneka tersebut, apakah mama boneka atau papa

boneka?”

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah merasakan memilih dan menyimpulakn

baik?, saya rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan kali ini, tapi

sebelumnya saya mau meminta pendapat masing-masing anggota mengenai

pembahasan pada pertemuan kali ini, silahkan siapa yang mau memulai?”

Konselor: “terimakasih atas perhatian dan keikutsertaan kalian dalam berlatih bermain

peran dalam satu keluarga boneka, kita akan bertemu kembali satu hari dari sekarang

ditempat dan waktu yang sama, semoga kita semua bisa mengikuti kegiatan

selanjutnya dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup kegiatan hari ini dengan

mengucapkan hamdalah, menjawab salam, bel masuk jam peajaran berikutnua sudah

terdenganr, semoga konseling kelompok pada saat ini memberikan pencerahan pada

kalian semua.amin... ”

Pertemuan 5

Tahap 3: Kegiatan

Konselor: “Menjawab salam anak anakku, bagaimana kabarnya hari ini? Sebelum

memulai kegiatan mari kita berdo‟a bersama sama.”

Konselor: “Terimakasih, pada pertemuan ini apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “syukurlah anggota kelompoknya sampai sekarang lengkap ya, pada

kegiatan sekarang, sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, saya akan bertanya

kepada kalian mengenai pertemuan yang lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai

pertemuan yang lalu? Apakah masih ingat mengenai pembahasan pertemuan yang

lalu?”

Page 119: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

115

Konselor: “ya bagus sekali kalian masih ingat pembahasan kita sebelumnya, hari ini

saya mau mendenganr cerita mengenai keadaan kalian sebelum dan sesudah orangtua

kalian berpisah, mengenai perasaan dan harga diri yang kalian rasakan, ingat ya saya

tekankan sekali lagi untuk menjunjung tinggi asas kerahasiaannya agar dapat

menampilkan asas keterbukaan, semuanya mengerti yah anak anakku? Sekarang

silahkan siapa yang akan memulai ceritanya. Jika tidak ada yang mau memulainya,

coba sekarang kalian berdiri, sekarang yang memiliki badan tertinggi silahkan memulai

bercerita ya, kemudian dilanjutkan sampai yang paling tidak tinggi ya, ayo silahkan

bercerita, tempat dan waktunya dipersilahkan”

Situasi khusus:

Anggota kelompok yang pendiam

Konselor: “oke silahkan anggota selanjutnya yang tertinggi ketiga. Hmm nampaknya

kamu untuk saat ini belum bisa bercerita ya, oke tidak apa-apa, sekarang kita langsung

ke anggota selanjutnya, tapi setelah ini kita akan coba kembali ke kamu yaa, kita lihat

apakah kamu sudah siap atau belum untuk bercerita”

Konselor: “apakah ada yang mempunyai cerita mirip dengan apa yang baru

diceritakan? Jika tidak ada sekarang kita kembali ke kamu yang tadi sempat dilewat,

apakah sekarang kamu sudah bisa untuk bercerita? Ya bagus sekali, sekarang silahkan

untuk mulai bercerita ya”

Anggota kelompok yang menangis

Konselor: “ (...................................konselor terdiam sejenak dan fokus mata dan seluruh

gestur pada siswa yang sedang menangis, tidak perlu di usah usah, hanya bisa

diberikan tisu atau ait minum..........), untuk anggota disebelahnya jangan mencoba

melarang dia untuk menangis , biarkan dia mengeluarkan emosinya sampai dia merasa

tuntas”.

Konselor: “sekarang apakah kamu masih ingin bertahan dalam kelompok atau keluar

sejenak dalam kelompok? Jika masih ingin bertahan kita tunggu cerita selanjutnya

sampai kamu merasa lega”

Konselor: “sekarang apakah kamu sudah merasa lega? Jika sudah mari kita

melanjutkan kisah selanjutnya dari anggota lainnya”

Konselor: “Baiklah, sekarang semuanya sudah mendapat kesempatan untuk bercerita

ya, setelah bercerita saya mau meminta pendapat masing-masing anggota setelah

bercerita, dan apa kita-kita rencana selanjutnya yang akan dilakukan, silahkan siapa

yang mau memulai?”- Round word

Konselor: “saya rasa cukup untuk kegiatan hari ini, saya ucapkan terimakasih atas

partisipasi kalian, kita akan bertemu kembali besok ditempat dan waktu yang sama

untuk pertemuan terakhir dalam kegiatan kelompok ini, semoga kita semua bisa

mengikuti kegiatan terkahir besok dengan formasi yang lengkap lagi ya, kita tutup

Page 120: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

116

kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalallah silahkan anaka anka semua

melanjutkan belajar ya”

Pertemuan 6

Tahap 4: Pengakhiran atau Penutupan

Pada tahap ini konselor menyampaikan bahwa kegiatan konseling kelompok akan

segera berakhir. Konselor memastikan bahwa topik yang telah dibahas sudah

dimengerti dan dipahami oleh seluruh anggota kelompok. Anggota kelompok diminta

untuk menyampaikan kesan dan manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti

konseling kelompok. Konselor menanyakan perlu atau tidaknya pelaksanaan konseling

kelompok selanjutnya. Konselor mengakhiri kegiatan bimbingan kelompok dengan

berdo‟a bersama yang dipimpin oleh salah satu anggota kelompok, kemudian salam

penutup.

Konselor: “Assalamualaikum.. hari ini apa kabar semuanya? Sebelum memulai

kegiatan mari kita berdo‟a ya, ayo siapa yang bersedia memimpin do‟a hari ini?”

Konselor: “ya terimakasih. Pada pertemuan saat ini yang mana adalah pertemuan

terakhir ini apakah semua anggota kelompok hadir?”

Konselor: “Baiklah, sampai kegiatan terakhir anggota kelompoknya lengkap terus ya,

kegiatan kelompok ini akan segera berakhir, pada pertemuan terakhir ini, saya akan

memberikan beberapa pertanyaan kepada kalian, yang pertama apakah topik yang

telah dibahas sudah dimengerti dan dipahami oleh kalian?”

Konselor: “sekarang masing-masing anggota menyampaikan kesan dan manfaat yang

telah diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari yang paling tengah

dilanjutkan ke kanan dan lanjut bagian kiri” _Round word

Konselor: “selanjutnya saya mau tahu perkembangan dan perubahan yang terjadi pada

kalian setelah mengikuti kegiatan ini, silahkan dimulai dari anggota yang duduk

disebelah kanan dan kiri” Round word

Konselor: “kemudian bagaimana komitmen yang akan datang setelah kalian mengikuti

kegiatan ini sebanyak enam kali, apakah masih perlu atau tidak kita melakukan

kegiatan kelompok selanjutnya? Silahkan acungkan tangannya yang mau berpendapat”

Konselor: “lalu bagaimana kelompok ini selanjutnya? Apakah setiap seminggu sekali

bertemu, atau dibuat grup media sosialnya atau bagaimana? Silahkan kalian

mengemukakan pendapatnya”

Konselor: “oke sekarang semuanya sudah menyampikan pendapatnya, kita sudah

mendapatkan kesimpulan dari kegiatan kelompok kita ini yaitu kalian tidak menghadapi

permasalahan yang saat ini kalian alami sendirian bukan?, ada teman-teman kamu

yang merasakan hal yang sama, jadi hal yang salah jika kalian masih bersikap

menyendiri, masih merasa diri kalian yang paling menderita sampai mengganggu

kegiatan belajar kalian, dan ternyata sebuah permasalahan dapat diselesaikan secara

Page 121: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

117

baik dan benar bukan?. Saya berharap kalian dapat mengaplikasikan hasil dari

kegiatan ini ke dalam kehidupan kalian sehari-hari khususnya dalam berhubungan

dengan keluarga kalian, dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri kalian, harga diri

kalian, dan rasa bersyukur kalian dalam kehidupan ini, serta permasalahan tersebut

dapat diselesaikan sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar kalian”.

Konselor: “baiklah, ibu rasa pertemuan hari ini cukup, kita akan akhiri pertemuan dan

kegiatan kelompok ini, sesuai kesepakatan kelompok kita akan bertemu kembali dua

minggu dari sekarang untuk menceritakan perkembangan hubungan keluarga masing-

masing anggota kelompok oke”

Konselor: “saya ucapkan terimakasih atas partisipasi kalian menjawab kegiatan ini

berlangsung, semoga kita semua bisa mengentaskan permasalahan masing-masing

ya, sebelum ditutup mari kita berdo‟a bersama.”

baik terimakasih, kita tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan hamdalah,

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. silahkan kalian kembali ke

aktifitasnya masing-masing, sampai jumpa dua minggu lagi, salam untuk keluarga

kalian, sukses selalu, dan terus semangat dan yakinkan pada diri kalian bahwa hidup

itu indah, seindah pelangi yang datang setelah hujan deras, maka nikmati, resapi dan

ambil hikmah dari setiap peristiwa yang pahit maupun manis”.

Page 122: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

118

BAB III

REFLEKSI PERKULIAHAN

A. Perubahan pengetahuan/sikap/kesadaran apa yang anda dapatkan dari

perkuliahan ini?

1. Perubahan pengetahuan yang saya alami setelah menikmati perkuliah bimbingan

dan konseling kelompok adalah :

a) Saya lebih merinci setiap kegiatan dalam bimbingan dan konseling kelompok

agara tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan optimal.

b) Mampu memperluas populasi layanan,

c) Menghemat waktu pelaksanaan layanan

d) Mengajarkan individu untuk selalu komitmen pada aturan

e) Mengajarkan individu untuk hidup dalam suatu lingkungan yang lebih luas

f) Terbuka terhadap perbedaan dan persamaan dirinya dengan orang lain

g) Dapat mengemukakan hal-hal yang penting bagi dirinya

h) Memperoleh balikan yang cepat dari anggota kelompok lain dan pimpinan

kelompok dalam mengalami suatu kesempatan untuk menguji suatu prilaku baru

i) Meningkatkan kepercayaan diri.

j) Membantu siswa agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung

jawab, kreatif, produktif dan berperilaku jujur

k) Membantu siswa untuk memahami diri dan lingkungannya

l) Membantu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang

dapat menghambat perkembangan dirinya

m) Membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi baik di

rumah, sekolah maupun masyarakat.

2. Perubahan Sikap yang saya alami setelah menikmati perkuliah bimbingan dan

konseling kelompok adalah :

Perubahan sikap yang muncil setelah belajar dalam mata kuliah bimbingan dan

konseling kelompok adalah adanya kerja sama satu sama lain dan juga harus

saling mensupport dan menanggapi permasalahan orang lain khususnya bagi

peserta kegiatan bimbingan dan konseling kelompok.

3. Perubahan Kesadaran yang saya alami setelah menikmati perkuliah bimbingan

dan konseling kelompok adalah :

Perubahan kesadaran yang nampak adalah bahwa dalam proses kesadaran

di dalam area kelompok sangat berbeda dari area individual, yang mana ini

merupakan hal yang selalu diberikan titik dimana haru bersikap prefesioanal untuk

Page 123: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

119

memberikan teknis bimbingan yang optimal.

Contoh dalam melakaukan konseling indivudual kita hanya berpusat pada

satu subjek saja, lalu apabila dalam bimbingan dan konseling kelompok adalah

semua aspek individu dalam kelompk yang mencakup semu peserta konseling

kelompok ikut hadir. Dan ini perlu keterampilan konseling yang paripurna dan

opimal. Tentunya butuh konsentrasi lebih dalam konselor atau guru BK tersebut

agar melakukan bimbingan an konseling kelompok dikatakan oltimal dan seluruh

peserta dapat terpenuhi kebutuhan psikologis nya.

B. Apa masukan anda mengenai perkuliahan ini?

Masukan mengenai perkuliah ini adalah selalu merekomendasikan kepada

mahasiswa untuk banyak membaca buku dan diberitahu untuk prihal judulnya, kalau

bisa karya ilmiah melalui tugas tugas yang diberikan keoada mahasiswa nya

dimasukan ke dalam jurnal nasional, artinya ada publikasi sehingga penghargaan tugas

yang dibuat oleh mahasiswa dapat terpublikasikan pada dunia sosial dan bisa

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Sesekali dalam proses pengajarannya di adakan simulasi konseling kelompok yang

menjadi kebutuhan Psikologi kelompok mahasiswa tersebut, sehingga tidak hanya

sekedar teori melainkan ada prakteknya, karena tidak dipungkiri bahwa teori dan

praktek adalah hal yang sangat berbeda, maka mesti dilatih intens untuk

pengoptimalannya.

Lebih banyak memberikan kontribusi dari pada arahan yang dirasa keberbutuhan

mahasiswa tidak terlalu ke arah sana, akantetapi ke arah praktek dan akademisi.

Karena dengan menjunjung tinggi hal ini pasti mata kuliah ini dapat dikatakan optial,

efektif dan efisien

C. Apa rencana profesional anda yang akan datang berkaitan dengan keterampilan BK

kelompok?

Rencana Profesional saya yang akan datang berkaitan dengan keterampilan BK

Kelompok adalah Saya akan melaksakan keprofesionalan saya dalam mengatur,

menciptakan, memberikan kontribusi yang positif lalu akan membuat konseling sekreatif

mungkin, yang mana dalam bimbingan dan konseling kelompok ini membutuhkan

konselor atau guru bk yang kreatif mungkin. Mengapa hal tersebut terjadi karena ii

merupakan hal yang krsial dalam bimbingan dan konselng kelompok.

Maksud sekreatif mungkin adalah konselor harus bisa menciptakan suasana dan

kondisi sekreatif mungkin, karena bisa saja keberhasilan konseling kelompok ini bukan

berdasarkan kontek konseling kelompok akantetapi karena konselor atau guru BK yang

kreatif mungkin dan selalu memiliki inovasi yang tinggi sehingga ada pembaharuan

pembaharuan yang nyata bagi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling kelompok.

Page 124: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

120

Cara nya bagaimana menjadi konselor yang diidam-idamkan prihal bimbingan dan

konseling kelompok berdasarkan mata kuliah yang bimbingan dna konseling kelompok

yang dibimbing oleh Dr. Susi Fitri, M.Psi. Kons menurut saya adalah banyak membaca

dan memahami buku Nina mengenai Bimbingan dan Konseling Kelompok dan juga

Buku Jacob mengenai Konseling Kelompo, Banyak memberikan pembaharuan yang

signifikan, sekreatif mungkin dan selalu menghargai hasil karya orang lain sehingga

dapat menjadi kemasan yang baik dan bisa memberikan kontribusi yang positif.

Page 125: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

121

DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erman dan prayitno. 2004. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Padang:

Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Padang.

Sukardi dan Kusumawati. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbigan dan

Konseling di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta

Jacobs, ED E. 1978. Group Counseling. Canada : Brooks Cole Cengage Learning

Brown, Nina. 2004. Psychoeducational Group Process dan Practice. New York : Great

Britain

Wiyati, R., Wahyuningsih, D., Widayati, E.D. (2010). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga

Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Klien Isolasi Sosial. Jurnal

Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of nursing), Volume 5, No.2.

Prodi keperawatan Purwokerto, Poltekkes, Semarang.

Stuart, G.W & Laraia,MT.T. (2005). Principle and Practise of Psychiartric Nursing. St.

Louis : Mosby

Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karier di Sekolah – sekolah. Jakarta : Balai

Pustaka

Nurihsan , Juntika dan Yusuf, Syamsu. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkeimbangan (Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan). Jakarta : Erlangga

W.S. Winkel dan M.M Sri Hastuti.2004. Bimbingan dan konseling di institusi

pendidikan.Yogyakarta:Media Abadi

Dewa, Ketut S. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Rineka Cipta.

Eddy, Wibowo Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes

Press.

Mugiarso, Heru dkk. 007. Bimbingan dan Konseling. Semarang : UPT UNNES PRESS.

Page 126: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

122

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas

Negeri Malang.

Santosa ,Slamet.2004. Dinamika Kelompok.jakarta : PT . Bumi Aksara.

W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Page 127: KATA PENGANTAR · Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, solawat serta salah sealu tercurah pada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, dalam bimbingan dan konseling kelompok terdapat

123

RIWAYAT DAN FOTO PENULIS

Maulidha Sholehah adalah nama Penulis buku What a

beautifull Group Counseling, Ibu dari kedua anak laki laki yang

soleh dan pintar yang bernama Muhammad Auri Afandi umur 6

Tahun sudah mau masuk SD kelas 1 tahun ini dan yang kedua

bernama Altruis Afandi yang sekarang berusia 3,7 bulan. Istri

dari Ahmad Afadi ini sedang diamanahi seorang guru BK di

salah satu Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon dan kelak akan

menuju Dosen di Perguruan Tinggi Negeri Di Daerah Banten yaitu UNTIRTA.

Penulis sangat senang dengan menulis meski hasil tulisannya masih belum bisa

dikatakan bagus, akantetapi pnulis akan selalu terus mencoba dengan kesungguhan

hati.Penuhlis sangat senang sekali metode Ujian Akhir Semester yang mana ini memberikan

kesempatan pada kemampuan kognitif kita untuk mengkontrak otak yang kita miliki lebih

berperan penting dan optimal untuk menganalisis pembuatan buku dalam UAS mata kuliah

Bimbingan dan Konseling Kelompok. Penulis sangat berterima kasih kepada Dosen tersayang

sudah membimbing sehingga penulis selesai dengan hasil yang maksimal, harapan penulis

untuk menjalani dalam mata kuliah Bimbingan dan Konseling Kelompok.

Dalam mata kuliah Bimbingan dan Konseling Kelompok dapat Saya lebih merinci

setiap kegiatan dalam bimbingan dan konseling kelompok agara tujuan yang ingin dicapai dapat

terlaksana dengan optimal adalah mampu memperluas populasi layanan, menghemat waktu

pelaksanaan layanan, mengajarkan individu untuk selalu komitmen pada aturan, mengajarkan

individu untuk hidup dalam suatu lingkungan yang lebih luas, terbuka terhadap perbedaan dan

persamaan dirinya dengan orang lain, dapat mengemukakan hal-hal yang penting bagi dirinya,

memperoleh balikan yang cepat dari anggota kelompok lain dan pimpinan kelompok dalam

mengalami suatu kesempatan untuk menguji suatu perilaku baru.

Dalam buku ini difokuskan pada panduan layanan psikoedukasi mengenai

perkemabngan karir dan pribadi sosial yaitu pelayanan psikoeduukasi Jurus Ampuh Masuk

Perguruan Tinggi Negeri, Pemahaman Lingkungan di Perguruan Tinggi baik dari segi akademik

maupun lingkungan sosial, lalu Mau Kemana Setelah SMP dan Cara Mengatasi Orang Tua

yang Bercerai. Untuk mengatasi itu semua metode yang paling baik menurut penulis adalah

Bimbingan dan Konseling Kelompok. Karena hakikatnya Hiduo ini indah maka dalam praktek

bimbingan dan konseling Kelompok pun banayak seninya sehingga apabila dimaknai dengan

perasaan positif maka akan terlintas dalam benak kita... What A Beautiful Group Counseling....

Maulidha Sholehah, S.Pd