kata pengantar -...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 1
KATA PENGANTAR
Dalam rangka transparansi atas pencapaian Visi dan Misi yang telah dilaksanakan,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu membuat laporan sebagai
pertanggung jawaban tertulis berupa LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah). LAKIP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu disusun
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (AKIP) serta mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permen PAN-RB) No. 53 Tahun 2014 tentang Metode Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP tahun 2016 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap
berbagai program kerja pada tahun 2016, sebagai perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi
dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan disusunnya LAKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk
bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan
dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program
dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang
diperlukan.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini. Mudah-mudahan
dengan LAKIP ini menjadikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas.
Batulicin, Desember 2016
Kepala Dinas,
Drs. H. RAHMAT HM, M.Pd
NIP.19611213 198703 1 016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Terwujudnya good govermance merupakan tuntutan bagi terselenggaranya
manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, dan
bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas
yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur negara, termasuk Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk dapat melihat tingkat keberhasilan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten, maka LAKIP ini disusun. Jika dulu keberhasilan instansi dilihat dari anggaran
pemerintah yang terserap 100% maka pada tahun ini pengukuran kinerja (keberhasilan
dan kegagalan) berdasarkan pada pencapaian sasaran yang tertera pada Rencana
Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020.
Sasaran Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu adalah :
1. Meningkatnya Produksi Perikanan.
2. Meningkatnya PAD Sektor Perikanan.
3. Meningkatnya Produk Olahan yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.
4. Terwujudnya Sistem Pemasaran yang mudah di akses.
5. Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir.
Setelah dilakukan analisis (hasil analisis dilihat pada bab III) maka didapatkan bahwa
untuk pencapaian :
1. Sasaran 1, indikator 1 nilai bobotnya adalah 96,60 % (Sangat baik / Sangat berhasil),
indikator 2 nilai bobotnya adalah 98,75 % (Sangat baik / Sangat berhasil) dan
indikator 3 nilai bobotnya adalah 59,13 % (Sedang / Cukup Berhasil).
2. Sasaran 2, nilai bobotnya adalah 20,08 % (Kurang berhasil)
3. Sasaran 3, nilai bobotnya adalah 102,75 % (Sangat baik / Sangat berhasil)
4. Sasaran 4, nilai bobotnya adalah 66,95 % (Sedang / Cukup berhasil)
5. Sasaran 5, indikator 1 nilai bobotnya adalah 100 % (Sangat baik / Sangat berhasil)
dan indikator 2 nilai bobotnya adalah 68,28 % (Sedang / Cukup berhasil)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 3
Sehingga jika dirata-ratakan semua sasaran indikator, maka pencapaian sasaran Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 (sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016) berbobot 76,55 % dengan kategori Baik / Berhasil.
Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori Baik / Berhasil,
namun perlu ditingkatkan karena belum sesuai dengan yang diharapkan dan
direncanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi/menghambat pencapaian sasaran
tersebut, antara lain :
1. Terkendala cuaca atau iklim;
2. Tidak tersedianya bahan material yang dibutuhkan untuk ukuran yang memenuhi
spesifikasi;
3. koordinasi dengan instansi terkait kurang berjalan lancar.
Berbagai permasalahan atau kendala di atas diusahakan untuk diatasi atau paling
tidak dikurangi tingkat pengaruhnya agar tidak menghambat pencapaian sasaran. Upaya
yang dilakukan antara lain :
1. Menyusun dan membuat perencanaan pekerjaan lebih efektif dan efisien sehingga
semua pekerjaan dapat dilaksanakan tepat waktu.
2. Memberikan waktu pelaksanaan yang lebih untuk pekerjaan tertentu yang memang
memerlukan waktu relatif lama.
3. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait antara lain dengan sering melakukan
komunikasi dan pertemuan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk masa mendatang, hasil evaluasi dan analisis di atas akan dijadikan masukan
agar pencapaian sasarannya sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan
berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak semua
dapat diterapkan pada laporan LAKIP ini, namun demikian, laporan ini masih memenuhi
tujuan penyusunannya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 4
BAB I
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna,
bersih, dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam rangka itu, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perpres tersebut
mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis
yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Sehubungan dengan hal tersebut, setiap instansi pemerintah wajib membuat
pertanggungjawaban berupa LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
LAKIP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu disusun dengan
memperhatikan tingkat pencapaian sasaran dan pencapaian kegiatan dengan berorientasi
pada pencapaian visi, misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 16 tahun
2014 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur Organisasi
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.
I.1. Kedudukan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan instansi yang
mendukung pembangunan daerah khususnya untuk mencapai daya guna dan hasil
guna dalam pengelolaan sumber daya laut dan perikanan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 5
I.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Bumbu secara
umum telah dituangkan dalam Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 16 tahun
2014, Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur
Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Tugas pokok
tersebut adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan
di bidang kelautan dan Perikanan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tanah Bumbu mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
2. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang perikanan tangkap;
3. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang budidaya perikanan;
4. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil dan pengawasan;
5. Pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis; dan
6. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Penyusun program, kebijakan dan petunjuk teknis dibidang kelautan dan
perikanan;
b. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan
kegiatan bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
c. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan
kegiatan dibidang perikanan tangkap;
d. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan
kegiatan bidang budidaya perikanan;
e. Membina dan mengkoordinasikan unit pelaksana teknis;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 6
f. Mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan;
g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
I.3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel I.3.1
SDM penyelenggaraan urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2016
Jenis Pendidikan
SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2
PNS 3 0 1 3 1 17 2
PTT 19 2 0 2 0 8 0
Honorer PNS (Gol)
SKPD PTTU PTTK I II III IV
25 23 8 0 5 17 5
Sumber : Subbag kepegawaian Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu
I.4. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tanah Bumbu didukung dan dibantu oleh :
1. Sekretariat
Sub Bag Umum Umum dan Kepegawaian
Sub Bag Perencanaan dan Keuangan
Sub Bag Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
2. Bidang Perikanan Tangkap
Seksi sumber daya ikan dan pengembangan teknologi penangkapan;
Seksi sarana dan prasarana penangkapan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 7
3. Bidang Budidaya Perikanan
Seksi Pengembangan Teknologi dan Pembudidayaan;
Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya dan Kesehatan Ikan.
4. Bidang Kelautan Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan
Seksi Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan;
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha;
Seksi Sarana Prasarana Pengawasan dan Penegakan Hukum
5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Seksi Pemasaran, Promosi Hasil Perikanan dan Investasi
Seksi Bina Usaha Pengolahan Hasil dan Mutu Perikanan
6. UPTD Balai Benih Udang Galah (BBUG)
7. UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 8
Tabel I.4.1.
struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
Sekretariat Drs. H. M. AINI
NIP. 19640615 199303 1 022
Plt. Subbag. Perencanaan dan Keuangan
LILY KESUMAWATI, S.Pi
NIP. 19790612 200701 2 028
Subbag. Umum dan Kepegawaian
ZAINAB B, S.Sos
NIP. 19730926 200312 2 004
Subbag. Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
SALMAN SUSANTO, A.Ma
NIP. 19610316 198503 1 012
Kepala Dinas
Drs. H. RAHMAT HM, M.Pd NIP. 19611213 198703 1 016
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pemasaran, Promosi Hasil Perikanan dan Investasi Usaha
TUTY ROHAYANENGSIH, SE
NIP. 19710409 200604 2 037
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
RUSDI, S.Pi
NIP. 19620828 198603 1 018
Seksi Bina Usaha Pengolahan Hasil dan Mutu Perikanan
ERNIE INDRIANI, S.Pi, MP
NIP. 19780126 200604 2 019
Seksi Sarana dan Prasarana Penangkapan
MANSYUR, S.Pi
NIP. 19760115 200801 1 013
Bidang Perikanan Tangkap
MUKHYAR RASYID, S.Pi NIP. 19630419 198801 1 004
Plt, Seksi Sumber Daya Ikan dan Pengembangan Teknologi
Penangkapan
EVALINDA MELANIE SAMIDA,S.Pi NIP. 19760813 200701 2 015
Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya dan Kesehatan Ikan SITI HAWA, S.Pi
NIP. 19820418 200501 2 007
Bidang Budidaya Perikanan
ANDI ANWAR SADAT, S.Pi NIP. 19711028 200604 1 018
Seksi Pengembangan Teknologi dan Pembudidayaan
JUWITA LAILA IRAWATI, S.Pi NIP. 19661028 200604 2 009
Seksi Konservasi dan pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan MUHAMMAD RISWAN, S.Pi
NIP. 19810308 200604 1 016
Bidang Kelautan, Pesisir, Pulau-Plau Kecil dan Pengawasan ASPARANI, S.Pi
NIP. 19680504 199103 1 014
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
Hj. DESSI ARIYANTI NOOR, S.Pi NIP. 19761201 200604 2 025
Seksi Sarana Prasarana Pengawasan dan Penegakan Hukum
USMAN, SST NIP. 19681012 199103 1 018
Kepala UPTD PPI
(Pensiun)
Subbag. TU. UPTD PPI EVALINDA MELANIE SAMIDA,S.Pi
NIP. 19760813 200701 2 015
Subbag. TU. UPTD BBUG LILY KESUMAWATI, S.Pi
NIP. 19790612 200701 2 028
Kepala UPTD BBUG
ABDUL GAFUR ARIYASI, S.St.Pi NIP. 19790121 200604 1 014
UPT
D
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
II.1. RENCANA STRATEGIS
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai rencana strategis yang mencakup visi, misi,
tujuan, sasaran serta kebijakan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima )
tahun yaitu tahun 2015 s.d 2021.
1. Visi
Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu :
Sedangkan Visi Kabupaten Tanah Bumbu yaitu “TERWUJUDNYA KABUPATEN
TANAH BUMBU SEBAGAI POROS MARITIM UTAMA SERTA PUSAT PERDAGANGAN,
INDUSTRI, DAN PARIWISATA DI KALIMANTAN BERBASIS PADA KEUNGGULAN
LOKAL DAN POTENSI STRATEGIS DAERAH MENUJU TANAH BUMBU YANG MAJU,
SEJAHTERA DAN BERINTELEKTUAL TINGGI (MARDANI)”
Tanah Bumbu yang Maju mengandung makna bahwa Kabupaten Tanah bumbu
harus dapat memajukan wilayahnya disegala bidang sehingga dapat unggul
dibandingkan kabupaten-kabupaten lainnya di Republik Indonesia ini khususnya di
Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan kata lain, Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
sejalan dan sesuai dengan visi daerah, yaitu menghendaki Kabupaten Tanah
Bumbu sebagai Kabupaten yang Maju di segala bidang dalam hal ini diantaranya
maju dalam bidang Kelautan dan Perikanan. Dengan Sumber daya alam yang
dimiliki serta sumber daya manusia yang mengelola urusan kelautan dan perikanan
tersebut maka dipercaya akan dapat mencapai target-target yang ditentukan
sehingga mampu mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu yang maju khususnya
kemajuan disektor kelautan dan perikanan sehingga dapat bersaing dengan
Kabupaten - Kabupaten lainnya.
“Terwujudnya Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang produktif
dan berdaya saing serta berkelanjutan”
Kepala UPTD PPI
TATANG RIZWAN, SST
NIP. 19580514 198603 1 014
Kasubbag. TU. UPTD PPI
EVALINDA MELANIE SAMIDA,S.Pi
NIP. 19760813 200701 2 015
Kasubbag. TU. UPTD BBUG
LILY KESUMAWATI, S.Pi
NIP. 19790612 200701 2 028
Kepala UPTD BBUG
ABDUL GAFUR ARIYASI, S.St.Pi
NIP. 19790121 200604 1 014
UPTD
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 10
2. Misi
2.1. Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal.
2.2. Meningkatkan produk olahan yang bernilai tambah serta
mengembangkan sistem pemasaran produk perikanan yang berdaya
saing tinggi.
2.3. Meningkatkan kelestarian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara
berkelanjutan.
2.4. Melaksanakan pelayanan aparatur.
3. Tujuan
3.1. Meningkatkan Sarana prasarana Kelautan dan Perikanan.
3.2. Menyediakan Produk olahan yang bernilai tambah dan berdaya saing.
3.3. Mengembangkan dan memperluas system jaringan pemasaran produk
olahan.
3.4. Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara
berkelanjutan.
3.5. Terlaksananya Aktifitas kelembagaan.
3.6. Meningkatnya Semangat Kerja Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan.
4. Strategi dan Kebijakan
III.1. Strategi
A.1 Penerapan Teknologi Anjuran yang direkomendasikan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
Teknologi sangat berperan penting dalam pengelolan sumberdaya
kelautan dan perikanan, dengan menggunakan teknologi yang
konvensional tentunya sangat jauh hasil yang diperoleh jika
dibandingkan dengan penggunaan teknologi yang lebih muktakhir
begitu juga dengan pengelolaan sumberdaya kelautan.
Pengggunaan teknologi termuktahir yang dianjurkan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan tentunya akan memberi hasil
yang jauh lebih positif dan telah teruji dalam pengelolaan
sumberdaya hulu-hilir bidang kelauatan dan perikanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 11
A.2 Normalisasi saluran dan Revitalisasi Tambak serta pelaksanaan
program PITAP (Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipasi masyarakat);
Potensi lahan tambak 13.098 ha yang aktif 3.457 dan 6.092, 92 ha
untuk Budidaya air Tawar yang aktif 34,44 Ha. Dari data tersebut
terlihat bahwa masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara
optimal hal ini disebabkan adanya lahan tambak marginal dan
Kawasan budidaya air payau sebagian juga merupakan kawasan
sumber daya alam (KSDA), untuk perlunya normalisasi saluran dan
revitalisasi tambak serta pelaksanaan program PITAP (Pengelolaan
Irigasi Tambak partisipasi Masyarakat) baik disekitar tambak produksi
maupun di kawasan lahan tambak marginal.
A.3 Meningkatkan Pembinaan dan Pelatihan Kelompok Nelayan;
Kabupaten Tanah Bumbu memiliki data nelayan sebanyak 1,587
Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang tergabung dalam 209
Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan serta telah berdiri 3 buah
koperasi nelayan yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di
wilayah Kabupaten Tanah Bumbu khususnya wilayah kecamatan
yang berhadapan dengan pesisir laut serta perairan umum, namun
terkait dengan sumberdaya manusia merupakan salah satu kendala
dalam pertumbuhan perkembangan perikanan tangkap terutama
dalam hal pengelolaan administrasi kelompok sangat kurang
sehingga dinamika kelompok tidak berjalan sebagaimana yang
diharapkan. Setiap perkembangan teknologi penangkapan ikan
tentunya tidak bisa diikuti atau diterima langsung oleh masyarakat
nelayan, untuk itu diperlukan bimbingan dari Dinas Kelautan dan
Perikanan atau Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) lainnya dalam
hal ini melakukan pembinaan dan pelatihan kelompok nelayan.
A.4 Meningkatkan Pembinaan dan Pelatihan POKDAKAN;
Salah satu upaya pengembangan budidaya perikanan untuk pelaku
utama/usaha dengan tujuan untuk merangsang wirausaha baru dan
memperluas kawasan budidaya air tawar yang belum termanfaatkan
secara optimal yang salah satunya adalah upaya pengembangan
budidaya dalam rangka peningkatan perekonomian pokdakan, untuk
menunjang hal tersebut perlu pengembangan sumberdaya manusia
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 12
pada sektor perikanan dan kelautan melalui peningkatan pembinaan
dan pelatihan POKDAKAN yang di fasilitasi oleh dinas.
A.5 Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan
bagi Masyarakat pesisir;
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, sumberdaya yang dimiliki
sangat berpotensi untuk dimanfaatkan akan tetapi tingkat
kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir masih
menempati strata ekonomi yang paling rendah bila dibandingkan
dengan masyarakat darat lainnya. Hal ini disebabkan sebagian
tingkat pendidikan masyarakat pesisir masih rendah untuk mengatasi
hal tersebut Dinas kelautan dan perikanan melalui Bidang Kelautan
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta pengawasan memberikan
bimbingan teknis dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam hal
pelatihan kelestarian sumberdaya alam, kegiatan wisata bahari,
penyadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana, serta pengolahan
hasil dari mangrove bekerjasama dengan Dinas perikanan dan
Kelautan provinsi Kalimantan Selatan, diharapkan dari kegiatan
tersebut dapat meningkatkan wawasan, keterampilan serta
kesejahteraan masyarakat pesisir.
A.6 Melibatkan masyarakat dan swasta dalam perlindungan dan
konservasi ekosistem terumbu karang;
Keberhasilan dalam menjaga sumberdaya kelautan dan perikanan,
tidak hanya bisa dilakukan oleh satu pihak saja, dan untuk mencapai
keberhasilan tersebut perlu melibatkan seluruh unsur yang ada
seperti masyarakat pesisir itu sendiri pihak swasta yang berusaha
diwilayah pesisir dan stakeholder lainnya, pelibatan seluruh unsur
masyarakat ditujukan untuk menumbuhkan rasa memiliki sehingga
tercipta rasa tanggung jawab dalam menjaga kelestrarian
sumberdaya.
A.7 Mengembangkan dan meningkatkan program pelestarian mangrove
berbasis masyarakat;
Potensi lahan kelautan dan perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan dan dimanfaatkan
secara optimal tanpa menggangu lingkungannya dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 13
mengutamakan kelestarian sumberdaya hayati. Dilakukan
peningkatan rehabilitasi dan konservasi sumberdaya kelautan dan
perikanan dengan cara mangrove (pohon bakau) di wilayah pesisir
yang mengalami abrasi.
A.8 Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan;
Kabupaten Tanah Bumbu Mempunyai Potensi Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan yang besar, Sumberdaya dimaksud harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi pembangunan dalam upaya
pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan percepatan
pertumbuhan ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Tanah
Bumbu.
Untuk Meningkatkan kelestarian Sumberdaya kelautan Seksi
Konservasi dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2014
Pasal 23 yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan
yang diimplementasikan melalui bimbingan teknis konservasi dan
pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan kepada masyarakat
dan kelompok masyarakat pelestari sumberdaya perikanan dan
kelautan, melaksanakan eksplorasi, konservasi dan pengelolaan
kekayaan peraiaran danau, sungai, rawa dan wilayah perairan
lainnya, melaksanakan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi
perairan dan rehabilitasi perairan, rehabilitasi kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove,
lamun dan terumbu karang).
Upaya peningkatkan kelestarian Sumberdaya kelautan terus
ditingkatkan dalam hal ini melalui kegiatan rehabilitasi mangrove dan
terumbu karang.
A.9 Peningkatan sarana prasarana pengawasan;
Pemanfaatan dan Pengelolaan sumberdaya alam perlu dilaksanakan
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peraturan-
peraturan di bidang kelautan dan perikanan lebih mengarah dalam
upaya menjaga kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, agar
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 14
pelaksanaan sejalan dengan peraturan yang berlaku perlu adanya
pengawasan dan pengendalian di lapangan.
Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian sebagai upaya
penegakan peraturan di bidang kelautan dan perikanan, perlu di
dukung adanya sarana prasarana pengawasan hal ini untuk lebih
megoptimalkan pengawasan.
A.10 Optimalisasi Pemanfaatan dan penyediaan sarana prasarana
Pengolahan;
Untuk memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan oleh dinas terkait dan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil pengolahan perikanan maka disediakan sarana
prasarana pengolahan yang dapat dimanfaatkan oleh pengolah
(UMKM) guna meningkatkan produksi hasil olahan secara optimal.
A.11 Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga melalui pola
kemitraan;
Dalam rangka untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana
yang ada serta meningkatkan hasil produksi, usaha dan investasi
bagi kemakmuran masyarakat kelautan dan perikanan melalui
pemasaran hasil produksi perikanan, maka perlu adanya kerjasama
dengan pihak ketiga melalui pola kemitraan agar terwujud sistem
pemasaran yang baik.
A.12 Meningkatkan sosialisasi gemar ikan dan kegiatan pasar murah hasil
kelautan dan perikanan;
Untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat Kabupaten
Tanah Bumbu yang dilakukan olehDinas kelautan dan perikanan
melalui Bidang P2HP / Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan
melakukan kegiatan sosialisasi gemar makan ikan yang target
utamanya adalah anak-anak TK. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mempromosikan/menciptakan kegemaran makan ikan bagi
anak usia dini, selain kegiatan di atas untuk meningkatkan angka
konsumsi ikan seksi ini juga melaksanakan kegiatan pasar murah
yang bertujuan untuk mempromosikan hasil kelautan dan perikanan,
diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut angka konsumsi ikan di
Tanah Bumbu semakin meningkat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 15
A.13 Memperioritaskan penyediaan anggaran untuk kegiatan rutin dan
mendukung Tupoksi Dinas;
A.14 Memberikan Apresiasi Terhadap Aparatur yang memiliki Kedisiplinan
tinggi;
III.2. Kebijakan
Kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Tanah
Bumbu didasarkan pada pendekatan pembangunan yang diarahkan agar
mampu memainkan peranan utama dalam perbaikan perekonomian
daerah, dalam arti dapat memposisikan sebagai penggerak pembangunan
ekonomi daerah dan membudayakan masyarakat pembudidaya
ikan/nelayan agar mampu mandiri dalam melaksanakan usahanya yang
meliputi :
1. Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana industri perikanan
2. Pengembangan kawasan budidaya air tawar dan perikanan tangkap
3. Peningkatan Pembinaan dan Pelatihan Kelompok
4. Peningkatan Pelestarian perlindungan dan konservasi ekosistem
terumbu karang melalui partisipasi masyarakat
5. Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan Ekosistem
mangrove
6. Pengembangan wawasan SDM mengenai kelestarian
7. Pengembangan sistem pengawasan oleh masyarakat
8. Peningkatan nilai tambah produk perikanan
9. Peningkatan kegiatan promosi dan sistem pemasaran
10. Kegiatan gemar ikan dan pasar murah hasil kelautan dan perikanan
11. Melaksanakan pelayanan yang optimal serta melakukan
penganggaran yang efektif dan efisien.
12. Menerapkan Absensi Teknologi sidik jari dan absensi manual.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 16
5. Sasaran
Untuk memastikan pencapaian tujuan yang diharapkan seperti di atas
berkualias, maka sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tanah Bumbu dijabarkan sebagai berikut:
5.1 Meningkatnya Produksi Perikanan dapat terukur dengan
Ton Produksi Perikanan
Produksi perikanan Tangkap
Produksi Perikanan Budidaya
5.2 Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
Retribusi Penjualan Benur Udang Galah
5.3 Meningkatnya Produk Olahan yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing
Tinggi dapat terukur dari
Angka Konsumsi Ikan
Jumlah Produk Bakso Ikan (Fokus Sentra)
5.4 Terwujudnya Sistem Pemasaran yang Mudah di Akses dapat diukur
dengan
Terbentuknya kerjasama Unit Kemitraan Pemasaran
5.5 Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir dapat terukur dengan
Luas Kawasan Konservasi yang Terehabilitasi dan Terkelola
Menurunkan kasus illegal fishing
5.6 Tersedianya Operasional Kantor dapat terukur dengan
% Tingkat Ketersediaan Layanan Administrasi Perkantoran
5.7 Meningkatnya Disiplin Aparatur dapat terukur dengan
% Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana Aparatur
% Tingkat Kedisiplinan Aparatur dalam Kehadiran Penggunaan
Atribut Pegawai
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 17
II.2. RENCANA KINERJA TAHUN 2016
Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2016 menguraikan target kinerja yang
hendak dicapai selama tahun 2016, yang mencerminkan rencana kegiatan,
program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan 2016-2021.
Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam
mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian Visi Misi.
Implementasi rencana strategis tahun 2016-2021 untuk tahun 2016 mencakup
pelaksanaan 27 kegiatan dalam 8 program . Untuk melaksanakan aktivitas ini
disediakan anggaran dari dana APBD Kabupaten Tanah Bumbu sebesar Rp.
4.019.164.360,- dan DAK sebesar Rp. 3.432.883.380,-. Dengan total anggaran
sebesar Rp. 7.452.047.740,- (Tujuh Miliar Empat Ratus Lima Puluh Dua Juta
Empat Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Empat Puluh Rupiah).
1. Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2016
Pada tahun 2016 program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dihubungkan
dengan sasaran strategis adalah sebagai berikut :
Tabel. 1.1
Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2016
Sasaran Strategis Program Kegiatan
1. Meningkatnya Produksi
Perikanan
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap
1. Pemeliharaan Rutin/berkala
tempat pelelangan ikan
2. Pendampingan kelompok
nelayan perikanan tangkap
3. Pengembangan sarana dan
prasarana perikanan tangkap
Program pengembangan budidaya
perikanan
1. Pembinaan dan pengembangan
perikanan
2. Pengembangan sarana dan
prasarana budidaya
2. Meningkatnya PAD
Sektor Perikanan
Program pengembangan budidaya
perikanan
1. Pengembangan bibit ikan
unggul
3.
4.
Meningkatnya Produk
Olahan yang bernilai
tambah dan berdaya
saing tinggi.
Terwujudnya Sistem
Pemasaran yang
mudah di akses
Program Optimalisasi Pengelolaan
dan Pemasaran Produksi Perika
1. Kegiatan Pembinaan,
Pengembangan Unit Usaha
Pengolahan dan Pemasaran
Serta Peningkatan Mutu Hasil
Perikanan
2. Kegiatan Peningkatan Promosi
Dan Pemasarn Hasil Kelautan
Dan Perikanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 18
3. Kegiatan Pemeliharaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Kelautan dan
Perikanan
Program Perberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
1. Kegiatan Pembinaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
5. Pengendalian
Kerusakan Ekosistem
Pesisir
Program Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengawasan
dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
1. Kegiatan Pengembangan,
Pengelolaan dan Rehabilitasi
Ekosistem Pesisir dan Perairan
Umum
Program Peningkatan Kesadaran
dan Penegakan Hukum dalam
Pendayagunaan Sumberdaya Laut
1. Kegiatan Penyuluhan Hukum
dalam Pendayagunaan
Sumberdaya Laut
2. Indikator Keberhasilan Kinerja
Indikator atau target kinerja untuk masing-masing sasaran yang hendak dicapai
dalam tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.1
Sasaran, indikator sasaran, dan target tahun 2016
Sasaran Indikator sasaran Target
Meningkatnya
Produksi Perikanan Produksi Perikanan 1. Meningkatnya Produksi Perikanan
Tangkap 46.741,17 Ton
2. Meningkatnya Kelompok Nelayan yang mendapat pendampingan dan bantuan 50 kelompok
Produksi Perikanan Tangkap
1. Jumlah PPI Yang terpelihara 1 Unit 2. Jumlah Sarana dan Prasarana
Perikanan Tangkap 5 jenis
3. Jumlah Kelompok Nelayan yang Mendapat Bantuan 10 kelompok
4. Jumlah Kelompok Nelayan yang
mendapat pendampingan 40 kelompok
Produksi Perikanan Budidaya
1. Produksi Perikan Budidaya 4.100 Ton 2. Jumlah Kelompok Budidaya yang
mendapat pendampingan dan Bantuan 87 kelompok
3. Jumlah Sarana dan Prasarana
Budidaya 5 jenis 4. Jumlah Kelompok Budidaya yang
mendapat Bantuan 52 kelompok
5. Jumlah Pokdakan Yang Dibina 35 kelompok
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 19
Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
1. Jumlah Benih Udang Galah 315.000 ekor
Meningkatnya Produk Olahan yang bernilai
Tambah dan berdaya Saing Tinggi
Hasil Olahan Kelautan dan Perikanan yang Bernilai
Tambah
1. Konsumsi Ikan 47,3 Kg/kapita 2. Jumlah Produksi Hasil Olahan 1388,19
Ton
Terwujudnya Sisitem Pemasaran yang
mudah di akses
Terbentuknya Kerjasam Unit Kemitraan Pemasaran
1. Jumlah Upi dan Pemasar Yang Mendapat Pembinaan dan
Pendampingan 75 UPI 2. Jumlah UPI Yang Memenuhi Standar
Mutu Pangan 12 UPI
3. Jumlah Produksi dan Hasil olahan Perikanan yang di promosikan 6 Jenis
4. Jumlah Sarana dan Prasarana
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang terpelihara 3 unit/tahun
5. Jumlah Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan 10 unit
6. Jumlah Kelompok masyarakat pesisir yang dibina 4 kelompok
Pengendalian Kerusakan Ekosistem
Pesisir
Luas Kawasan Konservasi yang Terehabilitasi dan
terkelola
1. Kawasan ekosistem Pesisir dan Perairan Umum yang Terahabilitasi 3
kawasan 2. Luas Rehabilitasi Mangrove 20.000 M² 3. Luas Rehabilitasi Terumbu Karang
100 M²
Menurunkan kasus illegal fishing
1. Meningkatnya Kesadaran Hukum Dalam Pendaya Gunaan Sumberdaya Laut 25 kelompok
2. Jumlah Kasus ILLegal Fishing 45 pelanggaran
3. Jumlah Pembinaan Pokmaswas 11 kali 4. Jumlah Sosialisasi Undang-undang 5
kali
5. Jumlah Patroli 10 kali
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan
misi Dinas Kelautan dan Perikanan perlu dilakukan pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja
Kegiatan dan Formulir Pengukuran Sasaran.
Untuk dapat mengukur kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah
Bumbu tahun 2016, maka ditetapkan indikator-indikator kinerja sebagai berikut :
1) Input : Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran berupa dana, SDM
dan sebagainya.
2) Output : Segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai
dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik
3) Outcome : Indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran
suatu kegiatan (efek langsung)
Pengukuran dengan indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada lampiran
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) untuk tahun 2016, sedangkan pengukuran
pencapaian kinerja sasaran dapat dilihat pada lampiran Pengukuran Pencapaian
Sasaran (PPS) Tahun 2016.
Untuk perhitungan persentase pencapaian rencana / kinerja, Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu menggunakan rumus :
Realisasi
Persentase pencapaian kinerja =
Rencana x 100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 21
Untuk membuat kesimpulan hasil dari evaluasi kinerja dibuat skala pengukuran
kinerja dengan skala pengukuran ordinal :
85 s.d >100 (%)
70 < 85 (%)
55 < 70 (%)
< 55 (%)
=
=
=
=
Sangat baik / sangat berhasil
Baik / berhasil
Sedang / cukup berhasil
Kurang berhasil
Capaian kinerja berdasarkan indikator sasaran dan target kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai berikut :
Tabel III.1.1
Indikator Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Tahun 2016
Indikator
sasaran Target Realisasi
capaian
(%) < 55 55<70 70<85
85-
>100
Produksi Perikanan
1. Meningkatnya Produksi Perikanan
Tangkap 46.741,17 Ton
42.532,60
Ton (belum
validasi
statistik)
90 √
2. Meningkatnya
Kelompok Nelayan yang mendapat
pendampingan dan bantuan 50 kelompok
51 Kelompok 102 √
Produksi Perikanan Tangkap
1. Jumlah PPI Yang terpelihara 1 Unit
1 Unit 100 √
2. Jumlah Sarana dan Prasarana Perikanan
Tangkap 5 jenis
4 Jenis 80 √
3. Jumlah Kelompok
Nelayan yang Mendapat Bantuan 10 kelompok
10 Kelompok 100 √
4. Jumlah Kelompok Nelayan yang
mendapat pendampingan 40 kelompok
46 Kelompok 115 √
Produksi
Perikanan Budidaya
1. Produksi Perikan
Budidaya 4.100 Ton
3.757 Ton
(belum
validasi
statistik)
91,63 √
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 22
2. Jumlah Kelompok
Budidaya yang
mendapat
pendampingan dan
Bantuan 87 kelompok
1 Kelompok 1,15 √
3. Jumlah Sarana dan
Prasarana Budidaya 5
jenis
0 0 √
4. Jumlah Kelompok
Budidaya yang
mendapat Bantuan 52
kelompok
0 0 √
5. Jumlah Pokdakan
Yang Dibina 35
kelompok
71 Kelompok 202,86 √
Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
1. Jumlah Benih Udang Galah 315.000 ekor
63.240 Ekor 20,08 √
Hasil Olahan Kelautan dan
Perikanan yang Bernilai Tambah
1. Konsumsi Ikan 47,3
Kg/kapita
47,6
Kg/Kapita
100,63 √
2. Jumlah Produksi Hasil
Olahan 1.388,19 Ton
1.455,75 Ton 104,86 √
Terbentuknya Kerjasam Unit Kemitraan
Pemasaran
1. Jumlah Upi dan
Pemasar Yang
Mendapat Pembinaan
dan Pendampingan
75 UPI
75 Unit
Pengolahan
Ikan
100 √
2. Jumlah UPI Yang
Memenuhi Standar
Mutu Pangan 12 UPI
3 UPI 25 √
3. Jumlah Produksi dan
Hasil olahan
Perikanan yang di
promosikan 6 Jenis
6 Jenis 100 √
4. Jumlah Sarana dan
Prasarana
Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Kelautan dan
Perikanan yang
terpelihara 3
unit/tahun
2 Unit 66,66 √
5. Jumlah Sarana dan
Prasarana
Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Kelautan dan
Perikanan 10 unit
1
10 √
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 23
Dari ringkasan capaian kinerja indikator kinerja sasaran tersebut di atas dapat
ditunjukkan bahwa sebagian besar kinerja sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Sangat Baik / Sangat
Berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam
tahun 2016 sudah dilaksanakan dengan baik.
6. Jumlah Kelompok
masyarakat pesisir
yang dibina 4
kelompok
4 Kelompok 100 √
Luas Kawasan Konservasi yang Terehabilitasi
dan terkelola
1. Kawasan ekosistem
Pesisir dan Perairan
Umum yang
Terahabilitasi 3 kawasan
3 Kawasan 100 √
2. Luas Rehabilitasi
Mangrove 20.000 M²
20.000 M² (2
Ha)
100 √
3. Luas Rehabilitasi
Terumbu Karang 100 M²
100 M² 100 √
Menurunkan
kasus illegal fishing
1. Meningkatnya
Kesadaran Hukum
Dalam Pendaya Gunaan
Sumberdaya Laut 25
kelompok
25 Kelompok 100 √
2. Jumlah Kasus Illegal
Fishing 45 kasus
8 Kasus 17,77 √
3. Jumlah Pembinaan
Pokmaswas 11 kali
7 Kali 63,63 √
4. Jumlah Sosialisasi
Undang-undang 5 kali
4 Kali 80 √
5. Jumlah Patroli 10 kali 8 Kali 80 √
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 24
III.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja di atas, analisis pencapaian kinerja,
keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala yang dihadapi akan diuraikan sebagai
berikut :
Berdasarkan sasaran dan indikator sasaran di atas, target peningkatan produksi
perikanan tangkap yang telah ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar
46.741,17 ton dan dari target yang ditetapkan terealisasi produksi perikanan
tangkap sebanyak 42.532,60 Ton (masih data sementara/belum validasi statistik)
ini terlihat bahwa target produksi tidak terpenuhi dengan capaian kinerja hanya
91,00 persen, namun masih masuk kriteria Sangat Baik / Sangat Berhasil,
namun itu masih data sementara yang bisa ditampilkan. Permasalahan penurunan
produksi penangkapan terjadi karena :
a. Perubahan aplikasi perhitungan statistik tangkap dari Kementerian Kelautan
dan Perikanan, sehingga angka dari produksi tangkap masih rendah.
b. Faktor alam dan cuaca yang tidak menentu dan seringnya terjadi gelombang
besar serta dampak dari adanya pelarangan penggunaan alat tangkap sesuai
PERMEN KKP No. 2 Tahun 2015.
b. Kemarau panjang sejak pertengahan tahun berimbas pada stok sumberdaya
ikan di perairan umum Tanah Bumbu dan sekitarnya juga berkurang, kajian
ilmiah dan emperik memang belum dilaksanakan, hanya saja fakta di lapangan
hasil tangkapan nelayan sangat menurun.
Berdasarkan sasaran indikator 1.2 di atas, berhasilnya produksi perikanan tangkap
diantaranya didukung dengan keberadaan aktifitas PPI Batulicin juga
terpeliharanya sarana dan prasarana yang ada, meningkatnya kelompok nelayan
yang mendapat bantuan dan terbinanya nelayan yang mendapat pendampingan.
Sasaran indikator dimaksud dapat dilihat kriteria kinerja masing-masing indikator
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Perikanan
1.1 Indikator Sasaran : Produksi Perikanan
1.2 Indikator Sasaran : Produksi Perikanan Tangkap
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 25
pada tabel III.1 dan semua dapat dikategorikan masuk kriteria SANGAT BAIK /
SANGAT BERHASIL.
Adapun pendukung capaian kinerja sasaran indikator di atas pada tahun 2016 dan
permasalahan yang terjadi adalah :
1. Terpeliharanya sarana prasarana PPI Batulicin
2. Bantuan langsung masyarakat antara lain : Alat Penangkapan Ikan Perairan
Laut (Rempa Ikan/Udang dan Gillnet) dan juga Alat Penangkap Ikan Perairan
Umum (Bubu dan Tempirai).
3. Pendampingan kelompok nelayan perikanan berisikan kegiatan yang berupa
peningkatan SDM masyarakat perikanan tangkap seperti sosialisasi, pelatihan,
pertemuan kelompok perikanan tangkap, temu koordinasi penyuluh perikanan
4. Ada satu kegiatan pembangunan Dermaga PPI yang tidak terlaksana
dikarenakan hasil kaji ulang untuk lelang Pembangunan Dermaga PPI Batulicin
oleh POKJA ULP tidak dapat dilanjutkan, dikarenakan tidak adanya uji beton
untuk tiang pancang yang menyatakan bahwa tiang pancang milik Dinas
Kelautan dan Perikanan masih layak untuk digunakan.
Berdasarkan Indikator sasaran 1.3, target produksi perikanan budidaya tahun 2016
yaitu 4.100 Ton dan terealisasi 3.757 Ton (masih data sementara/belum validasi
statistik) kriteria ini tidak mencapai target dengan hanya capaian kinerja 91,63 %
dan hanya masuk kategori SANGAT BAIK / SANGAT BERHASIL, diantara
sebagian capaian kinerja produksi perikanan budidaya dapat dilihat pada tabel
III.1 halaman 21-22, namun pada tahun 2016 target inidikator ada sebagian
indikator yang tidak terealisasi atau dilaksanakan.
Permasalahan yang dihadapai indikator sasaran produksi perikanan budidaya
karena beberapa faktor antara lain :
a. Produksi perikanan budidaya tidak mencapai target karena beberapa faktor
antara lain :
- Bantuan bibit ikan tidak terealisasi
- Adanya perubahan iklim/cuaca
- Permodalan
- Kualitas air
1.3 Indikator sasaran : Produksi Perikanan Budidaya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 26
b. Kelompok budidaya yang mendapat bantuan dan pendampingan hanya 1
(satu) POKDAKAN yaitu POKDAKAN Mina Sebamban, Desa Sebamban Baru
Kecamatan Sungai Loban. Adapun mendapat bantuan permodalan dari pihak
ke 3 yaitu PT. BORNEO INDOBARA Kecamatan Angsana, sedangkan
pendampingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.
c. Dari semua faktor permasalahan yang dihadapi terhadap anggaran APBD II
Tahun Anggaran 2016 adalah adanya pengurangan anggaran atau
penghapusan kegiatan dan sebagian dilanjutkan kembali di Tahun Anggaran
2017.
Berdasarkan sasaran indikator meningkatnya PAD sektor perikanan pada tahun
2016 tidak mencapai target yang direncanakan, yaitu dengan target produksi
benur Udang Galah 315.000 ekor dan hanya terealisasi sebanyak 63.240 ekor
(data sementara) dengan presentase capaian kinerja 20,08 %, indikator tersebut
hanya masuk kriteria KURANG BERHASIL.
Permasalahan atau kendala di lapangan terhadap produksi benur Udang Galah
karena beberapa faktor antara lain :
1. Belum memiliki Indukan Breeding yang melalui pemuliaan yang bisa menghasil
larva yang berkualitas
2. Kualitas air tidak stabil, dipengaruhi oleh cuaca panas dan hujan
3. Suhu air tidak stabil
4. Sumberdaya manusia perlu peningkatan wawasan teknologi pembenihan
Udang Galah
5. Masih menggunakan indukan alam yang tidak diketahui sejarah
perkawinannya
6. Bak pemeliharaan larva yang dibangun pada tahun 2015 tidak bisa digunakan,
karena atap belum direhab
7. Kondisi larva hasil dari indukan alam relatif lemah, sehingga mortalitas (tingkat
kematian tinggi) pada umur 3-15 hari.
8. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi pembenihan seperti filter, pompa
dan sarana penunjang lainnya bisa mengakibatkan kontaminasi silang
Sasaran 2 : Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
Indikator sasaran : Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 27
9. Beberapa siklus terjadi serangan penyakit jamur dan serangan ubur-ubur pada
bak larva.
Berdasarkan sasaran 3 dan 27kriteria27 Hasil Olahan Kelautan dan Perikanan yang
Bernilai Tambah, dengan target konsumsi ikan Kg/kapita tahun 2016 yaitu 47,30
kg/kapita dan terealisasi 47,60 kg/kapita dengan capaian persentase kinerja
100,63 %, sedangkan untuk produksi hasil olahan sangat berhasil dan melebihi
dari target yang direncanakan, dari target 1.388,19 Ton terealisasi 1.455,75 Ton
dengan capaian persentase 104,87 %. Indikator sasaran hasil olahan Kelautan dan
Perikanan yang bernilai tambah sangat mencapai target dengan total capaian
kinerja 102,75 % dan masuk kriteria SANGAT BAIK / SANGAT BERHASIL.
Faktor pendukung kegiatan indikator tersebut adalah antara lain :
1. Tersedianya peralatan pengolahan ikan kering (lantai penjemuran) pada Tahun
Anggaran 2014 dan 2015.
2. Terbangunnya Gedung Sentra Pengolahan Bakso ikan dan pengolahan kerupuk
beserta peralatan pendukungnya.
3. Semakin banyaknya jangkauan pemasaran terhadap bakso ikan dan
permintaan pasar yang semakin bertambah.
Pada sasaran Terwujudnya Sistem Pemasaran yang mudah di Akses ada beberapa
indikator, yaitu bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Indikator, target, realisasi, capaian dan sumber dana
Indikator Target Realisasi Capaian
(%)
Sumber
Dana
Jumlah Upi dan Pemasar Yang Mendapat Pembinaan dan
75 UPI 75 UPI 100
APBD II
Sasaran 3 : Meningkatnya Produk Olahan Yang Bernilai Tambah dan
Berdaya Saing Tinggi
Indikator sasaran : Hasil Olahan Kelautan dan Perikanan yang Bernilai Tambah
Sasaran 4 : Terwujudnya Sistem Pemasaran Yang Mudah Di Akses
Indikator sasaran : Terbentuknya Kerjasama Unit Kemitraan Pemasaran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 28
Pendampingan
Jumlah UPI Yang Memenuhi
Standar Mutu Pangan 12 UPI 3 UPI 25 APBD II
Jumlah Produksi dan Hasil olahan Perikanan yang di promosikan
6 Jenis 6 Jenis 100 APBD II
Jumlah Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang
terpelihara
3 Unit/Tahun 2 unit 66,67 APBD II
Jumlah Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan
10 Unit 1 Unit 10 APBD II
Jumlah Kelompok masyarakat
pesisir yang dibina
4 Kelompok 4 Kelompok 100 APBD II
Indikator semua ini bisa dijumlahkan dengan hanya capaian persentase kinerja
66,95 % dan masuk kriteria SEDANG / CUKUP BERHASIL.
Ada beberapa faktor permasalahan terhadap indikator yang tidak memenuhi target
rencana adalah antara lain :
1. Jumlah UPI yang memenuhi standar mutu pangan hanya terealisasi 3 UPI (Unit
Pengolahan Ikan), karena pada umumnya masyarakat pengolah unit
pengolahannya bergabung menjadi satu dengan rumah tempat tinggal,
sehingga alur proses produksinya mulai dari penerimaan bahan baku,
penyiangan, pengadonan dan seterusnya belum bisa terpenuhi sesuai stadar
mutu pangan.
2. Jumlah sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan
Perikanan yang terpelihara hanya terealisasi 2 unit, yaitu terlaksananya
pemasangan jaringan instalasi listrik sedangkan yang tidak terlaksana rehab
atap sentra pengolahan atau perbaikan kanopi, karena adanya keterbatasan
pendanaan dan dilakukan perubahan pada anggaran tahun berikutnya.
3. Jumlah Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan
Perikanan terealisasi 1 unit saja,yaitu urugan halaman sentra pengolahan.
Sedangkan yang 9 unit lagi yang tidak terlasana adalah
perbaikan/pemeliharaan peralatan pengolahan dan pemasaran, karena tidak
mengalami kerusakan yang berat dan perbaikannya bisa diperbaiki sendiri
(service pemeliharaan sendiri/pengolah).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 29
Tabel 4.2
Daftar kelompok masyarakat pesisir yang dibina sebanyak 4 kelompok
No Nama Kelompok Desa Kecamatan
1 Pemuda Sahabat Laut Sungai Dua Laut Sungai Dua Laut Sungai Loban
2 Siporenu Mangrove Muara Pagatan Kusah Hilir
3 Pemuda Sahabat Laut Angsana Angsana Angsana
4 Pemuda Sahabat Laut Sungai Cuka Sungai Cuka Satui
Pada Indikator Sasaran Luas Kawasan Konservasi Yang Terehabilitasi dan
Terkelola ada beberapa indikator, yaitu bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1
Indikator, target, realisasi, capaian dan kategori kinerja
Indikator Target Realisasi Capaian
(%)
Sumber
Dana
Ket
Kawasan ekosistem
pesisir dan perairan umum yang terehabilitasi
3 Kawasan 3 Kawasan 100 APBD I Muara
Pagatan, Sei Dua Laut
dan Angsana
Luas Rehabilitasi Mangrove
20.000 M² 20.000 M² 100 APBD I Muara Pagatan
Luas Rehabilitasi
Terumbu Karang 100 M² 100 M² 100 APBD I Sei. Dua
Laut
Berdasarkan sasaran dan kriteria sasaran di atas, semua target terlaksana dengan
sangat baik melalui anggaran Provinsi Kalimantan Selatan (APBD I) Tahun 2016,
dengan capaian 100 persen dan masuk kriteria SANGAT BAIK/SANGAT
BERHASIL.
Sasaran 5 : Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir
5.1 Indikator sasaran : Luas Kawasan Konservasi Yang Terehabilitasi dan
Terkelola
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 30
Pada Indikator Sasaran Menurunkan Kasus Illegal Fishing tahun 2016 hanya 1 indikator yang mencapai target diantara 5 (lima) indikator yang ada, dengan total
capaian persentase kinerja 68,28 % dan masuk kriteria SEDANG / CUKUP BERHASIL. Ini dikarenakan terhitung bulan Agustus 2016 anggaran untuk kegiatan dimaksud mengalami pengurangan dan mengakibatkan adanya kegiatan
yang tidak terlaksana sesuai yang ditargetkan. Adapun Indikator Sasaran Menurunkan Kasus Illegal Fishing ada beberapa
indikator, yaitu bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.2.1
Indikator, target, realisasi, capaian dan kategori kinerja
Indikator Target Realisasi Capaian (%)
Meningkatnya Kesadaran Hukum Dalam Pendaya Gunaan Sumberdaya Laut
25 Kelompok
25 100
Jumlah Kasus ILLegal Fishing 45 Kasus 8 17,78
Jumlah Pembinaan Pokmaswas 11 Kali 7 63,64
Jumlah Sosialisasi Undang-undang 5 Kali 4 80
Jumlah Patroli 10 Kali 8 80
JUMLAH 68,28 Sedang/cukup
berhasil
Sedangkan realisasi indikator yang terlaksana pada kegiatan tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.2.2
Kegiatan, Desa/Kec/Kab dan kelompok/wilayah
Kegiatan No Desa/Kec/Kab Kelompok/Wilayah
Pembinaan POKMASWAS 1 Sungai Cuka Berdikari
2 Barugelang Mina Lestari
3 Sungai Dua Harapan Maju
4 Gusunge Polewali
5 Tungkaran Pangeran Pada Idi
6 Wiritasi Cinta Bahari
7 Sungai Dua Laut Karang Indah Lestari
Sosialisasi Undang-Undang
Perikanan
1 Lasung Bina Makmur
2 Muara Pagatan Berkat Usaha
3 Tibarau Makmur Bersama
4 Danau Indah Batu Behalang
Patroli Illegal Fishing 1 Sungai Dua Laut Perairan Laut
2 Kusan Hilir Perairan Laut
3 Tanah Bumbu Perairan Laut
4 Tanah Bumbu Perairan Laut
5 Tanah Bumbu Perairan Laut
6 Tanah Bumbu Perairan Laut
7 Danau Indah Perairan Umum
8 Danau Indah Perairan Umum
5.2 Indikator sasaran : Menurunkan Kasus Illegal Fishing
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 31
III.3. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Realisasi anggaran Tahun Anggaran 2016 untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan perjanjian kinerja diuraikan sebagai berikut :
Berdasarkan indikator sasaran 1 dan 2 di atas, sebagai wujud nyata Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu dalam upaya meningkatkan
Produksi Perikanan Tangkap yang ditargetkan juga oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan, didukung dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan melalui Program
Pengembangan Perikanan Tangkap dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Tempat Pelelangan Ikan
Target anggaran di renstra adalah Rp. 40.805.000,- dan realisasi pagu DPA
Rp. 31.792.500,-. Dari pagu tersebut terealisasi keuangan sebesar Rp.
18.085.000,- atau 56,88 %, sedangkan fisik kegiatan terealisasi 84,27 %.
b. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
Target anggaran di renstra adalah Rp 3.536.183.380,- dan realisasi pagu DPA
Rp. 3.639.783.380,- dari pagu tersebut terserap sebesar RP. 358.702.000,-
atau 9,86 %. Kegiatan fisik hanya terealisasi 11,57 %.
c. Kegiatan Pendampingan Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap
Target anggaran di renstra adalah Rp. 15.000.000,- dan realisasi pagu DPA
Rp. 14.400.000,-. Dari pagu tersebut terealisasi keuangan sebesar Rp.
13.500.000,- atau 93,75 %, sedangkan fisik kegiatan terealisasi 100 %.
Sedangkan untuk indikator sasaran 3 adalah sebagai wujud nyata Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu dalam upaya meningkatkan Produksi
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Perikanan
Indikator Sasaran : 1. Produksi Perikanan
2. Produksi Perikanan Tangkap
3. Produksi Perikanan Budidaya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 32
Perikanan Budidaya yang berdasarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu melaksanakan kegiatan-
kegiatan melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan kegiatan
sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Budidaya
Target anggaran di renstra sebesar Rp. 1.355.750.000,- terealisasi pagu DPA
Rp. 3.750.000,- dari pagu anggaran tersebut terserap sebesar Rp. 3.750.000,-
atau terealisasi 100 % dengan terealisasinya fisik kegiatan 100 %.
2. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
Target anggaran di renstra sebesar Rp. 444.950.000,- dan terealisasi pagu DPA
Rp. 72.275.000.- dari pagu anggaran tersebut terserap sebesar Rp
56,560.000,- atau 78,38 %, dengan fisik kegiatan terealisasi 81,49 %.
1. Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul
Target anggaran di renstra sebesar Rp. 147.323.500,- terealisasi pagu DPA
Rp. 121.128.000,- dari pagu anggaran tersebut terserap sebesar Rp.
103.937.000,- atau terealisasi 85,81 % dengan fisik kegiatan terealisasi 100 %.
Sasaran 2 : Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
Indikator sasaran : Meningkatnya PAD Sektor Perikanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 33
Berdasarkan sasaran dan indikator 3 dan 4 di atas, sebagai wujud nyata Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu dalam upaya meningkatkan
hasil dan mutu olahan produksi hasil kelautan dan perikanan yang bernilai
tambah, didukung dengan 2 (dua) Program yaitu :
1) Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, pelaksanaan
program melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembinaan, pengembangan unit usaha pengelolaan dan
pemasaran serta peningkatan mutu hasil perikanan.
Target anggaran di renstra adalah sebesar Rp 342.899.520,- dan terealisasi
pagu DPA Rp. 124.400.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar
Rp. 122.890.000,- atau 98,79 %, dengan fisik kegiatan terealisasi 100 %.
b. Kegiatan peningkatan promosi dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.
Target anggaran di renstra adalah sebesar Rp 42.350.000,- dan terealisasi
pagu DPA Rp. 152.435.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 39.600.000,- atau 25,98 % dengan terealisasinya 42,12 % fisik
kegiatan.
c. Kegiatan pemeliharaan, peningkatan sarana prasarana pengelolaan dan
pemasaran hasil kelautan dan perikanan.
Target anggaran di renstra adalah sebesar Rp 66.150.000,- dan terealisasi
pagu DPA Rp. 78.150.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar
Rp. 47.850.000,- atau 61,23 % dengan terealisasinya 62 % fisik kegiatan.
2) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, pelaksanaan program melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Kegiatan Pembinaan ekonomi masyarakat pesisir
Sasaran 3 : Meningkatnya Produk Olahan Yang Bernilai Tambah dan
Berdaya Saing Tinggi
Sasaran 4 : Terwujudnya Sistem Pemasaran Yang Mudah Di Akses
Indikator sasaran 3 : Hasil Olahan Kelautan dan Perikanan yang Bernilai Tambah
Indikator sasaran 4 : Terbentuknya Kerjasama Unit Kemitraan Pemasaran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 34
Target anggaran di renstra adalah sebesar Rp 24.700.000,- dan terealisasi
pagu DPA Rp. 5.125.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar
Rp. 4.675.000,- atau 91,22 % dengan terealisasinya 100 % fisik kegiatan.
Berdasarkan sasaran dan indikator 4 diatas, sebagai wujud nyata Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu dalam upaya pemeliharaan
dan menjaga ekosistem lingkungan hidup perairan laut dan perairan umum,
didukung dengan pelaksanaan 2 (dua) program sebagai berikut:
1) Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan, pelaksanaan program melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
- Kegiatan pengembangan, pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir
dan perairan umum.
Target anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 44.500.000,- dan
terealisasi pagu DPA Rp. 44.350.000,- dengan realisasi penyerapan
anggaran sebesar Rp. 34.600.000,- atau 78,02 % dengan terealisasinya
fisik kegiatan 100 %.
2) Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan
Sumberdaya Laut, pelaksanaan program melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
- Kegiatan penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut.
Target anggaran di renstra adalah Rp 65.675.000,- dan terealisasi pagu
DPA sebesar Rp. 51.920.000,- dari pagu tersebut terserap dana sebesar
Rp. 50.170.000,- atau 96,63 %, dengan fisik kegiatan terealisasi 100 %.
Indikator sasaran : 1. Luas Kawasan Konservasi Yang Terehabilitasi dan
Terkelola
2. Menurunkan Kasus Illegal Fishing
Sasaran 4 : Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 35
1. Pendapatan
Pencapaian kinerja juga dapat dilihat dari keragaan keuangan, dimana dapat
dilihat dari perkembangan Pendapatan Asli daerah (PAD). Kegiatan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat memberikan
kontribusi Pemerintah Daerah dalam PAD Perikanan. Pencapaian target dan
realisasi perolehan PAD tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Pemasukan PAD dari Dinas Kelautan dan Perikan Kabupaten Tanah Bumbu
Tahun 2016.
No URAIAN Target Realisasi
1 Sumbangan Pihak Ketiga (SP3)
Bidang PPI 95.000.000,- 148.790.000,-
2 Retrebusi Perizinan Usaha
Perikanan 25.495.000,- 1.300.000,-
3 SP3 Bidang Perikanan 31.500.000,- 35.940.000,-
4 Lain-lain PAD yang sah (penjualan
hasil perikanan) 23.625.000,- 4.743.000,-
Total 174.620.000,- *190.773.000,-
* Realisasi PAD sampai dengan Bulan Desember
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa target PAD tahun 2016 sudah
melebihi target yang direncanakan.
2. Belanja
Untuk melaksanakan kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan mengeluarkan
belanja yang terdiri dari belanja pegawai, barang dan jasa, serta belanja
modal.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 36
a. Belanja Pegawai
1) Belanja pegawai tidak langsung
Belanja tidak langsung adalah belanja untuk membiayai gaji pegawai,
Tunjangan fungsional serta Tunjangan Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Beban Kerja Bagi PNS dan CPNS yang ada di Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 dengan
total belanja Rp. 3.318.615.064,- dan terealisasi Rp. 3.015.754.194,-
2) Belanja pegawai langsung
Belanja yang digunakan untuk membayar honorarium PNS (Honorarium
PPTK, dll) dan Honorarium non PNS (Honorarium Staf PPTK dan Gaji,
dll) di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tahun
2016 sebesar Rp. 1.657.960.000,- dan terealisasi Rp. 1.562.641.000,-
b. Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang dan jasa terdiri dari belanja bahan pakai habis, belanja
material, belanja jasa kantor, belanja perawatan kendaraan bermotor,
belanja cetak dan penggandaan, belanja sewa ruang rapat/pertemuan,
belanja sewa sarana mobilitas, belanja sewa perlengkapan dan peralatan
kantor, belanja makan minum, belanja pakaian kerja, belanja perjalanan
dinas, belanja pemeliharaan belanja jasa konsultasi, belanja Barang yang
akan diserahkan kepada masyarak/pihak ketiga, belanja barang dan
belanja jasa. Besarnya anggaran belanja barang dan jasa Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 adalah Rp.
1.923.164.340,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.338.988.149,-.
c. Belanja Modal
Belanja modal digunakan untuk pengadaan barang jasa, pembangunan
fisik dan kontruksi dalam rangka mendukung program kegiatan untuk
mencapai target yang telah ditentukan. Dari pagu anggaran belanja Modal
sebesar Rp. 3.870.923.400,- terserap sebesar Rp. 632.021.875,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 37
Secara garis besar, realiasi pencapaian target kinerja keuangan tahun 2016
adalah pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Realisasi Kinerja Keuangan Tahun 2016
No. Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Rata-rata
%
1
Anggaran Dinas
Kelautan dan
Perikanan
10.770.662.804,- *6.549.405.218,-
60,81 %
(Sedang/Cuk
up berhasil)
* Data realisasi keuangan bulan Desember 2016
Realisasi keuangan tidak mencapai 100% , hal tersebut terjadi karena :
a. Adanya efisiensi anggaran dalam pemaketan pekerjaan pada beberapa
kegiatan sehingga terjadi sisa anggaran;
b. Tidak terlaksana pengadaan Pembangunan Dermaga PPI Batulicin
dikarenakan hasil kaji ulang untuk lelang Pembangunan Dermaga PPI
Batulicin oleh POKJA ULP tidak dapat dilanjutkan, dikarenakan tidak
adanya uji beton untuk tiang pancang yang menyatakan bahwa tiang
pancang milik Dinas Kelautan dan Perikanan masih layak untuk digunakan;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 38
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan dapat berperan
sebagai alat kendali kualitas kinerja serta alat pendorong terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa (good governance).
Dilihat dari pencapaian semua indikator kinerja kegiatan dan sasaran yang dapat
dikategorikan Baik / Berhasil terlihat jelas bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan keberhasilan dalam pencapaian target indikator
kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah
Bumbu sudah secara tepat melaksanakan Kebijaksanaan dan Program-program yang
menjadi dasar pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam mencapai Tujuan dan Sasaran terdapat kendala-kendala yang menjadi masalah
atau hambatan. Kendala-kendala yang dihadapi untuk mencapai Tujuan dan Sasaran
tersebut adalah :
1. Koordinasi yang belum berjalan dengan baik;
2. Perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan program dan kegiatan yang masih
dirasakan belum optimal;
3. Sumber daya petani ikan dan nelayan yang meliputi pengembangan sumberdaya
manusia, lahan dan ikan belum dikelola secara optimal;
4. Penerapan dan pengembangan Teknologi yang mencakup teknologi sejak pra
produksi sampai dengan pasca produksi belum sepenuhnya berkembang untuk
dapat dimanfaatkan guna peningkatan efisiensi usaha. Disamping itu kerusakan
pasca panen hampir semua komoditi kelautan dan perikanan masih cukup tinggi;
5. Pemasaran yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan standarisasi
produk, harga yang kompetitif untuk dapat bersaing dalam merebut pasar sampai
saat ini belum dapat diwujudkan;
6. Masih dirasakan kurangnya investasi dan prasarana untuk dapat mengembangkan
sub sektor Kelautan dan Perikanan;