kata pengantar - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/pedum dan juknis/juknis pengamanan...

71
i

Upload: tranduong

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

i

Page 2: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

ii

KATA PENGANTAR

Program Pamsimas yang dilaksanakan sejak tahun 2008 telah mempunyai dampak yang

positif bagi masyarakat yang tersebar di desa/kelurahan, khususnya untuk mencukupi

kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan. Saat ini Pamsimas

merupakan salah satu program unggulan untuk pembangunan sistem pentediaan air minum

dan sanitasi di kawasan perdesaan dalam peningkatan jumlah warga masyarakat yang

dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, meningkatkan penerapan nilai dan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target 100% akses air minum dan

sanitasi pada tahun 2019.

Sebagai program yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, Pamsimas

menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab

pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan program ini didukung oleh unit pengelola program di

tingkat pusat dan daerah, serta konsultan dan fasilitator. Untuk membantu penyelenggaraan

program agar dapat berjalan efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan

pedoman dan petunjuk teknis.

Buku Petunjuk Teknis ini merupakan penyempurnaan dari buku petunjuk teknis tahun

sebelumnya yang telah disesuaikan dengan pembelajaran pelaksanaan dan pendekatan

Program Pamsimas III tahun 2017. Diharapkan dengan adanya perbaikan dari Petunjuk

Teknis ini maka proses kegiatan khususnya di tingkat masyarakat akan terwujud hal-hal

sebagai berikut:

Seluruh proses kegiatan dapat dilaksanakan lebih cepat, tepat dan lebih baik ;

Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran lebih berkualitas dan

memenuhi ketentuan yang berlaku;

Temuan-temuan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan dapat menurun jumlah

kejadiannya..

Pada akhirnya diharapkan seluruh kegiatan program Pamsimas dapat berjalan dengan baik

sehingga masyarakat dapat menikmati air minum dan sanitasi yang layak secara

berkelanjutan.

.

Jakarta, September 2018 DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM

Ir. Agus Ahyar, M.Sc NIP. 196708171996031002

Page 3: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ iv

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................................. v

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Pengertian ........................................................................................................... 2

1.2.1 Kerangka Pengamanan Lingkungan ....................................................... 2

1.2.2 Kerangka Pengaman Sosial .................................................................... 3

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4

1.4 Prinsip Dasar ...................................................................................................... 4

1.5 Pengguna Petunjuk Teknis ................................................................................. 5

BAB 2. PENGAMANAN LINGKUNGAN ................................................................................. 7

2.1 Pembelajaran Pelaksanaan Pengamanan Lingkungan Pamsimas ................... 7

2.2 Ketentuan Umum ................................................................................................ 7

2.3 Potensi dan Mitigasi Dampak Negatif .............................................................. 10

2.4 Prosedur Pengamanan Lingkungan ................................................................. 12

BAB 3. PENGAMANAN SOSIAL ........................................................................................... 16

3.1 Pembelajaran Pelaksanaan Pengamanan Sosial Pamsimas .......................... 16

3.2 Ketentuan Umum .............................................................................................. 17

3.2.1 Penyediaan Lahan ................................................................................. 17

3.2.2 Penanganan Masyarakat Hukum Adat (MHA) ...................................... 20

3.2.3 Penanganan Kelompok Perempuan dan Masyarakat Miskin ............... 22

3.2.4 Penanganan Penyandang Disabilitas ................................................... 23

3.2.5 Perlindungan Terhadap Anak ................................................................ 25

3.2.6 Prosedur Konsultasi Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan .... 25

3.3 Potensi dan Mitigasi/Pengurangan Dampak Negatif ....................................... 26

3.4 Penilaian Terhadap Daftar Kegiatan Terlarang (Negative List) ....................... 29

3.5 Prosedur Pelaksanaan Penyediaan Lahan, Penanganan Kelompok MHA, Perempuan dan Masyarakat Miskin Serta Penanganan Penyandang Disabilitas .......................................................................................................... 29

BAB 4. PEMANTAUAN, PELAPORAN DAN PENGADUAN PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL.................................................................................... 38

4.1. Pemantauan Dan Pelaporan Pengamanan Lingkungan dan Sosial ............... 38

4.2. Pengelolaan Pengaduan Pengamanan Lingkungan dan Sosial ..................... 39

Page 4: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

iv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Pengguna Pedoman dan Peran Pemangku Kepentingan dalam Pengamanan

Lingkungan dan Sosial ............................................................................................ 5

Tabel 2.1 Prosedur Pengamanan Lingkungan ..................................................................... 13

Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan Alternatif Upaya Mitigasi ............................. 27

Tabel 3.2 Prosedur Penyediaan Lahan ................................................................................ 30

Tabel 3.3 Prosedur Penanganan Masyarakat Hukum Adat, Perempuan dan Masyarakat

Miskin serta Penyandang Disabilitas .................................................................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

PT.4-01A Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan ............................................................ 41

PT.4-01B Format Hasil Identifikasi Potensi Dampak Terhadap Lingkungan ....................... 46

PT.4-01C Surat Pernyataan Hasil Identifikasi Potensi Dampak Negatif Lingkungan........... 48

PT.4-02 Rekapitulasi Kebutuhan Lahan Untuk Penempatan Sarana ................................. 49

PT.4-02A Pernyataan Hibah Tanah ....................................................................................... 51

PT.4.-02B Pernyataan Ijin Dilalui* ........................................................................................... 54

PT.4-02C Surat Pernyataan Izin Pinjam Pakai Tanah ........................................................... 57

PT.4-03 Surat Pernyataan Hasil Identifikasi Potensi Dampak Negatif Sub-Proyek Terhadap Kelompok MHA ...................................................................................... 60

PT.4-04 Surat Pernyataan Kesanggupan Pengoperasian Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Kesanggupan Iuran ........................................................................................ 62

PT.4-05 Check List Kelengkapan Dokumen Pengamanan Lingkungan Dan Sosial Pada Rencana Kerja Masyarakat (RKM) ........................................................................ 63

PT.4-06 Format Rencana Kerja Pengeloaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) .................. 64

Page 5: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

v

DAFTAR SINGKATAN

B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

CPMU : Central Project Management Unit

DC : District Coordiantor

DPMU : District Project Management Unit

DTA : Daerah Tangkap Air

HU/KU : Hidran Umum/Kran Umum

IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi

KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat

KPSPAMS : Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

LIPUT : Layanan Informasi dan Pengaduan Untuk

Transparansi

PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat

PC : Provincial Coordinator

PDTA : Perlindungan Daerah Tangkap Air

PJM Proaksi : Program Jangka Menengah Program Air Minum,

Kesehatan dan Sanitasi

PPMU : Provincal Project Management Unit

PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah

PPATS : Pejabata Pembuat Akta Tanah Sementara

OPD : Organisasi Penyandang Disabilitas

POB : Prosedur Operasional Baku

MHA : Masyarakat Hukum Adat

MIS : Management Infromasi System

NMC : National Management Consultan

RKM : Rencana Kerja Masyarakt

ROMS : Regional Oversight Management Services

RTA : Rapid Technical Assessment

SAMS : Sistem Air Minum dan Sanitasi

SPAMS : Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

SDA : Sumber Daya Air

SIPA : Surat Ijin Pengambilan Air

SPAL : Sistem Pembuangan Air Limbah

SKAU : Surat Keterangan Asal Usul Kayu

SK - SHH : Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan

WTD : Warga Terkena Dampak

Page 6: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerangka pengamanan (safeguard) lingkungan dan sosial merupakan bagian

kewajiban dari perencanaan usulan kegiatan masyarakat dalam program

PAMSIMAS. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat partisipasi penerima manfaat

dalam perencanaan dan pelaksanaan program serta menghindari dampak negatif

pada lingkungan dan sosial yang dapat ditimbulkan pada saat pelaksanaan kegiatan.

Pembelajaran dari kegiatan di PAMSIMAS I selama ini bahwa pengamanan

lingkungan dan sosial belum menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan kegiatan

di masyarakat. Beberapa aspek yang seharusnya menjadi perhatian di Pengamanan

lingkungan dan sosial masih belum dimengerti dan dilaksanakan. Hal ini terlihat dari

temuan-temuan di lapangan dan dokumen yang menunjukkan jenis kegiatan dan

penggunaan prosedur masih belum sesuai dengan petunjuk teknis yang

mengindikasikan kebutuhan untuk penguatan kapasitas untuk pelaku PAMSIMAS.

Saat ini program PAMSIMAS II mengalami perkembangan, baik pendekatan maupun

pelaksanaannya. Salah satu perkembangan yang menarik adalah adanya pembagian

3 (tiga) pembiayaan di desa sasaran PAMSIMAS, yaitu: perluasaan, pengembangan,

dan optimalisasi. Masing-masing kategori pembiayaan tersebut mempunyai

pendekatan pelaksanaan yang berbeda. Untuk itu kerangka pengamanan lingkungan

dan sosial ini harus dapat diterapkan ke dalam setiap kategori pembiayaan tersebut

Kerangka Pengamanan (safeguard) dimaksudkan untuk menyediakan panduan bagi

seluruh pelaku PAMSIMAS dalam melakukan analisis, perencanaan, pelaksanaan,

operasional, dan pemantauan sub-kegiatan agar sesuai dengan persyaratan dan

peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia terkait dengan dampak

lingkungan, penyediaan lahan, masyarakat rentan, dan masyarakat adat.

Pengembangan kerangka terpadu Pengamanan (safeguard) Lingkungan dan Sosial

ini disusun dalam rangka pelestarian lingkungan, penyediaan lahan, dan mendorong

partisipasi dan inklusi sosial bagi masyarakat, terutama masyarakat rentan sehingga

seluruh kegiatan sesuai dengan kebijakan dalam dokumen ini dan peraturan

perundangan yang berlaku di Indonesia baik di tingkat nasional, provinsi, maupun di

daerah. Kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial ini dirancang untuk menjamin

bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan menimbulkan dampak positif yang optimal

dan menghindari/meminimalisir potensi dampak negatif terhadap masyarakat dan

lingkungan sekitarnya.

Page 7: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

2

1.2 PENGERTIAN

Pengamanan atau Safeguard diterjemahkan sebagai ”upaya pengamanan”. Upaya

pengamanan yang dimaksud adalah upaya pengaman yang harus dilakukan terkait

lingkungan dan sosial. Upaya tersebut meliputi upaya pencegahan, penanganan,

penyelesaian masalah dan pemulihan kondisi akibat dampak negatif terhadap

lingkungan dan sosial yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat

kegiatan/pembangunan prasarana yang didanai program. Upaya pengamanan

tersebut dilakukan secara sistematis dan terpadu pada saat perencanaan,

pelaksanaan, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.

1.2.1 Kerangka Pengamanan Lingkungan

Kerangka Pengamanan Lingkungan dimaksudkan untuk membantu semua pihak

pelaku PAMSIMAS melakukan evaluasi secara sistematik dalam penanganan,

pengurangan, dan pengelolaan resiko lingkungan yang tidak diinginkan, promosi

manfaat lingkungan, dan mewujudkan keterbukaan dengan melaksanakan konsultasi

publik dengan warga yang terkena dampak (WTD)1. Program PAMSIMAS sebisa

mungkin menghindari atau meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan

sehingga setiap kegiatan harus dirancang untuk memberikan dampak positif secara

maksimal.

Program PAMSIMAS digolongkan Kategori B menurut tingkat resiko aktifitas yang

didanai oleh program. Program ini diperkirakan tidak secara signifikan mempengaruhi

populasi manusia atau mengubah ekositem lingkungan penting, seperti lahan basah,

hutan asli, padang rumput, dan habitat alami utama lainnya

Ruang lingkup Pengamanan Lingkungan mencakup:

1) Sumber Air Baku

Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu semua pihak pelaku PAMSIMAS

untuk dapat melakukan evaluasi secara sistematik dalam perencanaan,

penanganan, pengurangan dan pengelolaan resiko bagi pengadaan air minum

yang berasal dari sumber air baku (mata air, air permukaan, air tanah, air hujan,

dan sumber air baku layak lainnya) dengan jumlah yang memadai dan

berkesinambungan.

2) Kualitas Air

Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu semua pihak pelaku Program

PAMSIMAS untuk dapat melakukan evaluasi secara sistematik dalam

perencanaan, penanganan, pengurangan dan pengelolaan resiko bagi

pengadaan air bersih yang memenuhi syarat kualitas air bersih bagi kesehatan

masyarakat.

1Warga yang terkena dampak dalam kerangka Pengamanan lingkungan, selanjutnya disebut sebagai WTD berhak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai Pengamanan lingkungan melalui konsultasi publik dengan Pemrakarsa kegiatan. WTD adalah perseorangan/individu, entitas dan/atau badan hukum yang memiliki, menyewa atau menguasai tanah, bangunan dan atau aset lainnya yang terletak di atas tanah yang akan dibebaskan.

Page 8: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

3

3) Penanganan Limbah

Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu semua pihak pelaku Program

PAMSIMAS untuk dapat melakukan evaluasi secara sistematik dalam

perencanaan, penanganan, pengurangan dan pengelolaan resiko dalam

penanganan limbah yang mencakup drainase dan saluran pembuangan air

limbah dari sistem pengadaan air dan sanitasi.

1.2.2 Kerangka Pengaman Sosial

Ruang Lingkup Pengamanan Sosial mencakup:

1) Penyediaan Lahan

Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu semua pihak pelaku PAMSIMAS

untuk dapat melakukan evaluasi secara sistematik dalam penanganan,

pengurangan dan pengelolaan resiko sosial yang tidak diinginkan, promosi

manfaat sosial, dan mewujudkan keterbukaan melalui konsultasi publik dengan

warga yang terkena dampak penyediaan lahan.

2) Pelibatan dan inklusi sosial Kelompok Masyarakat Hukum Adat (MHA)

Ketidakpastian status legal MHA dan pengakuan atas hak-hak terhadap hak

ulayat dan karakteristik yang berbeda dari masyarakat dominan sering (bahasa,

budaya, institusi, dan lain-lain) sering menyebabkan MHA tidak dapat

berpartisipasi dalam pelaksanaan proyek. Di samping itu, MHA seringkali rentan

terhadap hilangnya sumber daya alam (SDA) sebagai sumber penghidupan

serta nilai-nilai budaya karena agenda pembangunan dan eksploitasi SDA.

Untuk keperluan dokumen ini, MHA merupakan istilah yang digunakan secara

umum untuk mengacu ke kelompok masyarakat yang memiliki beberapa

karakteristik berikut dalam tingkatan yang berbeda-beda:

a. Mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang spesifik

dan berbeda (indigenous), dan pengakuan ini dikenali oleh orang lain;

b. Memiliki keterikatan pada tempat tinggal dan lingkungan hidup yang telah

didiami secara turun temurun, demikian juga memiliki keterikatan dengan

sumber daya alamnya. Umumnya bermatapencaharian subsisten;

c. Mempunyai adat budaya, ekonomi, social, atau politik lembaga yang terpisah

dari budaya di masyarakat pada umumnya; dan

d. Bahasa adat/dialek sering berbeda dari bahasa dominan.

Karena kerentanan dan kekhususan karakteristik kultural, sosial ekonomi yang

mungkin membedakan kebutuhan pengadaan air bersih dan sanitasi dari

kelompok penerima manfaat lainnya, PAMSIMAS memberikan perhatian khusus

untuk MHA untuk memastikan aspirasi MHA dapat didengar dan diarus-

utamakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Pengambilan

keputusan harus berdasar prinsip Konsultasi Atas Dasar Informasi Awal Tanpa

Paksaan (Free, Prior, and Informed Consultations) dan memperhatikan

keterwakilan anggota MHA terutama untuk kaum rentan.

Page 9: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

4

3) Pengelolaan bagi Kelompok Masyarakat Rentan

Pengelolaan Sosial bagi Kelompok Masyarakat Rentan (antara lain tetapi tidak

terbatas pada kelompok minoritas, miskin, perempuan, anak-anak, lansia serta

kelompok yang memiliki kebutuhan khusus—difabel) dimaksudkan untuk

memberikan panduan bagi semua pihak pelaku Program PAMSIMAS mengenai

strategi pelibatan masyarakat rentan dan penanganan dampak apabila ada

melalui partisipasi, konsultasi dan keterbukaan informasi. Kelompok masyarakat

rentan harus mendapatkan manfaat yang minimal sama dengan kelompok

masyarakat lain dan kegiatan program tidak menimbulkan dampak sosial yang

negatif terhadap masyarakat rentan.

1.3 TUJUAN

Tujuan Kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial adalah sebagai berikut:

1) Memastikan partisipasi penerima manfaat termasuk didalamnya masyarakat

rentan dalam perencanaan dan pelaksanaan program PAMSIMAS;

2) Mendorong tercapainya dampak positif bagi masyarakat dan kelestarian

lingkungan sekitar;

3) Menghindari atau meminimalkan dampak negatif sosial, ekonomi dan lingkungan

hidup yang tidak diinginkan termasuk potensi konflik sosial dan kecemburuan

sosial di masyarakat;

4) Memastikan bahwa semua elemen masyarakat penerima manfaat program atau

yang terkena dampak mendapat informasi, perlakuan dan kesempatan yang

sama dalam siklus program.

5) Menciptakan budaya pengamanan lingkungan dan sosial yang berkelanjutan

diantara pelaku proyek dan penerima manfaat.

1.4 PRINSIP DASAR

1) Semua pihak terkait wajib memahami, melaksanakan dengan baik dan konsisten

kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial. Disamping itu, persyaratan

dalam kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial ini juga perlu disepakati

dan dilaksanakan bersama oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) di

kabupaten/kota terkait, tidak hanya dari kalangan pemerintah daerah saja,

namun juga dari berbagai pemangku kemungkinan antara lain warga yang

terkena dampak program (WTD), LSM, perguruan tinggi, dan warga lainnya.

2) Agar pelaksanaan kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial dapat

dilakukan secara lebih efektif, diperlukan penguatan kapasitas lembaga

pelaksana. Fokus penguatan kapasitas mencakup kemampuan fasilitasi,

penciptaan arena berbagai pemangku kepentingan, dan pengetahuan teknis dari

pihak-pihak terkait.

Page 10: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

5

3) PAMSIMAS tidak membiayai investasi pengembangan infrastruktur apapun yang

dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius dan tidak dapat

diperbaiki/dipulihkan. Bila terjadi dampak negatif maka perlu dipastikan adanya

upaya mitigasi yang dapat meminimalkan dampak negatif tersebut, baik pada

tahap perencanaan, persiapan maupun tahap pelaksanaan.

4) PAMSIMAS tidak akan membiayai program-program yang karena kondisi lokal

tertentu tidak memungkinkan terjadinya konsultasi publik yang memadai dan

dengan niat baik dengan masyarakat, baik yang terkena dampak maupun

penerima manfaat.

5) Setiap keputusan, laporan, dan draft perencanaan final yang berkaitan dengan

kerangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial harus dikonsultasikan dan

disebarluaskan terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak. Warga

masyarakat utamanya yang terkena dampak harus mendapat kesempatan untuk

ikut dalam pengambilan keputusan serta menyampaikan aspirasi dan/atau

keberatannya atas rencana investasi yang berpotensi dapat menimbulkan

dampak negatif bagi mereka.

1.5 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Secara khusus petunjuk teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial diperuntukan

bagi Pengelola Program, Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) dan Tim

Fasilitator Masyarakat. Secara ringkas, pengguna pedoman dan manfaat masing-

masing dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1 Pengguna Pedoman dan Peran Pemangku Kepentingan dalam

Pengamanan Lingkungan dan Sosial

Pengguna Manfaat

Kader AMPL, KKM, dan KPSPAMS

1. Memahami arti penting Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

2. Memberikan pelayanan yang setara kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat rentan.

3. Mengelola dampak negatif yang mungkin timbul dari pembangunan sarana air minum.

4. Menggunakan Juknis ini sebagai acuan menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan rencana untuk keberlanjutan program.

Pengelola Program (CPMU, PPMU dan DPMU)

1. Memahami secara menyeluruh konsep Pengamanan Lingkungan dan Sosial program PAMSIMAS.

2. Merencanakan pengelolaan program dengan memastikan kebijakan Pengamanan Lingkungan dan Sosial dilakukan.

3. Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pelaksanaan Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

4. Mengembangkan kapasitas pelaku proyek dalam rangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial

Page 11: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

6

Pengguna Manfaat

Konsultan Pelaksana (NMC, ROMS)

1. Menggunakan Juknis dalam rangka pengendalian mutu Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

2. Menyusun strategi dan rencana kerja pelaksanaan Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

3. Memantau dan evaluasi kemajuan program terkait dengan pelaksanaan Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

4. Mengembangkan kapasitas pelaku proyek dalam rangka Pengamanan Lingkungan dan Sosial

Fasilitator Masyarakat 1. Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan khususnya pelaksanaan Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

2. Melakukan pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingan di desa/kelurahan terkait Pengamanan Lingkungan dan Sosial.

3. Bersama-sama dengan masyarakat memastikan bahwa dokumen-dokumen berkaitan dengan pengamanan lingkungan dan sosial, seperti surat tanah, surat keterangan asal usul kayu (SKAU dan SK-SHH) dan menjadi bagian dari RKM.

4. Mengendalikanmutu pekerjaan.

5. Mengembangkan kapasitas Kader AMPL, KKM, dan BPSPAMS dalam pelaksanaan Pengamanan Lingkungan dan Sosial

Pemerintah

(Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten)

1. Memahami secara menyeluruh konsep Pengamanan Lingkungan dan Sosial program PAMSIMAS.

2. Memastikan kebijakan pengamanan lingkungan dan sosial pada program PAMSIMAS dilakukan sesuai dengan panduan.

Para Pihak yang Peduli 1. Melakukan kontrol lingkungan dan sosial

2. Melakukan advokasi.

Page 12: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

7

BAB 2. PENGAMANAN LINGKUNGAN

2.1 PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PENGAMANAN LINGKUNGAN

PAMSIMAS

Pelaku program harus mampu mengambil pembelajaran dari pengalaman

pelaksanaan Pengamanan lingkungan agar dapat melakukan tindakan Pengamanan

yang lebih baik. Dibawah ini merupakan kegiatan yang sering terjadi:

1) Tidak adanya kelengkapan SPAL (saluran pembuangan air limbah) pada sarana

air minum seperti HU/KU, sehingga terjadi genangan di sekitar sarana tersebut.

2) Penempatan bangunan sumber air minum terhadap sumber pencemar (misal:

lubang pembuangan tinja) kurang dari 10 M sehingga mencemari sumber air.

3) Tidak ada upaya PDTA (Perlindungan Daerah Tangkapan Air) yang

mempengaruhi berkurangnya kapasitas dan hilangnya sumber air.

4) Penempatan sarana air minum pada lokasi tebing yang berpotensi longsor dan

merusak sarana.

2.2 KETENTUAN UMUM

1) Program PAMSIMAS tidak mendukung adanya kegiatan yang mempunyai

dampak negatif terhadap habitat alamiah, masyarakat rentan, wilayah terlindung,

jalur laut internasional atau kawasan sengketa. Disamping itu, PAMSIMAS juga

tidak akan membiayai kegiatan yang terkait hal-hal berikut ini:

a. Menggunakan atau memproduksi bahan-bahan yang merusak ozon,

mengandung tembakau dan produk tembakau;

b. Menggunakan bahan-bahan yang mengandung asbes;

c. Menghasilkan buangan limbah cair maupun emisi gas, kecuali

buanganrumah tangga normal;

d. Menggunakan, menghasilkan, menyimpan atau mengangkut bahan/material

berbahaya (beracun, korosif atau eksplosif) atau bahan/material yang

diklasifikasikan sebagai B3 menurut hukum yang berlaku di Indonesia;

e. Melakukan pengadaan pestisida, herbisida atau insektisida;

f. Penambangan (pengeboran atau penggalian) karang hidup;

Page 13: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

8

g. Dapat merusak atau menghancurkan kekayaan budaya, termasuk: benda

(artifak), struktur dan cagar budaya atau spiritual;

h. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan konversi atau degradasi hutan

ataupun merusak ekosistem habitat alamiah, dan sumber daya alam.

2) Program PAMSIMAS telah diklasifikasikan sebagai Kategori B, selanjutnya

setiap kegiatan mengacu pada Prosedur Operasi Baku (POB) Kegiatan

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Program PAMSIMAS

3) Prosedur Operasi Baku (POB) dimaksudkan sebagai pedoman teknis kegiatan

yang berisi mengenai spesifikasi desain, prosedur konstruksi, dan operasi dan

prosedur pemeliharaan air minum dan sanitasi yang dipakai untuk mengelola

kegiatan yang berdampak lingkungan, asalkan pedoman diikuti dan pengawasan

untuk memperbaiki kesalahan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala.

4) Pedoman teknis harus mempertimbangkan tahapan kegiatan, yaitu:

a. tahap persiapan (misal: dalam menguraikan persyaratan desa/kelurahan

lokasi PAMSIMASharus memperhatikan kerentanan dan potensi dampak

proyek),

b. tahap perencanaan (misal: jenis opsi teknologi air minum yang digunakan

terkait dengan pengambilan sumber air dan upaya perlindungannya),

pemilihan lokasi yang mempertimbangkan kemudahan akses bagi seluruh

warga penerima manfaat),

c. tahap pelaksanaan (pemantauan dan optimalisasi dampak positif

danmenghindari/minimalisasi dampak negatif).

POB meliputi: Katalog Informasi Pilihan(Informed Choice Catalogue), Manual

Teknis Sarana Air Minum dan Sanitasi, Gambar Tipikal Sarana Air Minum dan

Sanitasi, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan, Buku Belajar dari Lapangan,

dan dokumen pendukung lainnya.

Catatan: apabila masyarakat telah memiliki aturan terkait Pengamanan

lingkungan, maka aturan tersebut dapat diacu sebagai bagian tindakan

Pengamanan lingkungan.

5) Apabila kegiatan dilakukan di daerah konservasi kelautan,daerah rawa-rawa,

daerah resapan air seputar danau, daerah penampungan air, daerah seputar

mata air, daerah penelitian, daerah rawan bencana, daerah hutan lindung, cagar

alam, daerah tepi pantai, daerah hutan bakau dan daerah kelestarian budaya,

maka Bapeda kabupaten/kota perlu dilibatkan dalam proses evaluasi RKM dan

pelaksanaan kegiatan.

6) Pengambilan sumber mata air harus dibawah kapasitas maksimum sumber

(dihitung pada saat musim kemarau). Hal ini untuk menjaga kelestarian habitat

yang ada dan untuk menjamin keberlanjutan sarana apabila terjadi penurunan

kapasitas untuk jangka panjang.

7) Pengambilan air terutama dari sumber mata air pegunungan harus

memperhatikan daerah tangkapan air (DTA). DTA ini merupakan wilayah yang

Page 14: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

9

mempengaruhi hilang dan bertambahnya sumber air. DTA ini wajib dilindungi

sehingga perlu ada upaya dari masyarakat untuk kegiatan perlindungan DTA.

Pemerintah desa perlu didorong untuk menyusun peraturan desa mengenai

perlindungan daerah tangkapan air.

8) Penggunaan sumber air tanah dalam harus menggunakan Surat Ijin

Pengambilan Air (SIPA) dari Dinas/pihak terkait serta mengikuti aturan setempat

(Perda, dan sebagainya).

9) Pengujian kualitas air harus dilakukan sebelum dan setelah konstruksi

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Hal ini untuk memastikan air

yang akan di gunakan/dikonsumsi oleh masyarakat tidak menimbulkan gangguan

kesehatan dan sesuai dengan persyaratan kesehatan. Kualitas air harus

memenuhi persyaratan kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 492/MENKES/PER/IV/tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum.

10) Pengelolaan kualitas air pada sarana air minum yang telah dibangun harus

dilakukan sebagai upaya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi

sesuai persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kualitas air

secara berkala oleh pengelola sarana air minum disetiap lokasi program.

Pengendalian terhadap pencemaran perlu juga perlu dilakukan untuk menjamin

kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan

penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.

11) Analisa tambahan terhadap uji kualitas air perlu dilakukan khususnya untuk

sumber air yang terletak pada lokasi yang dekat dengan lokasi pencemaran

seperti dekat dengan sawah/kebun yang rentan tercemar terhadap pestisida atau

dengan dengan lokasi pabrik atau dekat dengan lokasi tambang.

12) Pengecekan kualitas sumber air sebelum kegiatan dilaksanakan maupun selama

pemanfaatan (monitoring) harus dilakukan secara berkala dengan minimal

pengukuran 1 (satu) tahun satu kali untuk menjamin kelayakan sumber air

sebagai air minum.

13) Setiap kegiatan pengambilan (eksplorasi) sumber daya air harus diikuti dengan

kegiatan perbaikan dan pemulihan, hal ini sebagai bagian dari kontribusi

masyarakat kepada lingkungan.

14) Khusus untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi yang menjadikan

kayu sebagai bahan material utama, maka setiap kayu yang digunakan haru

dilengkapi dengan SKAU (Surat Keterangan Asal Usul Kayu) dan SK-SHH (Surat

Keterangan Sahnya Hasil Hutan).

15) Pelaksanaan Pengamanan lingkungan harus membawa perbaikan (dampak

positif) kondisi lingkungan di lokasi kegiatan, sebagai berikut:

Meningkatnya jumlah dan kualitas air yang disalurkan kepada penerima

manfaat yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat;

Meningkatnya upaya perlindungan sumber daya air dan daerah tangkapan

air;

Page 15: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

10

Meningkatnya cakupan dan akses terhadap jamban sehat, sehingga

meningkatkan kualitas tanah dan air akibat tidak BABS, serta mengurangi

penyebaran penyakit yang bersumber dari air;

Berkurangnya genangan air di sekitar sarana air minum dengan membuat

saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan mengurangi kebocoran pipa.

Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam melakukan pemantauan kualitas

air menggunakan teknologi sederhana.

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan warga sekolah tentang masalah

kesehatan dan lingkungan.

2.3 POTENSI DAN MITIGASI DAMPAK NEGATIF

Mitigasi dampak merupakan upaya pencegahan/pengurangan serta penanganan

terhadap resiko dampak lingkungan yang akan terjadi. Upaya mitigasi merupakan

investasi jangka panjang untuk mendukung peningkatan kesejahteraan. Berikut ini

adalah tabel potensi dampak negatif dan alternatif upaya mitigasi:

No Potensi Dampak Negatif Alternatif Upaya Mitigasi

Pembangunan Bak Penangkap Mata Air

1 Penebangan pohon disekitar lokasi mata air untuk penempatan bak penangkap mata air

Meminimalisasi penebangan pohon

Penanaman kembali disekitar mata air dengan tanaman yang dapat menyimpan air (PDTA)

2 Lokasi mata air pada daerah yang mudah longsor

Pembuatan tembok penahan/turap /bronjong untuk perkuatan konstruksi

3 Terjadinya pencemaran pada sumber air yang terletak di perkebunan karena bahan insektisida yang digunakan untuk penyemprotan

Pembuatanbangunan pelindungterhadap mata air untuk mencegah masuknya bahan pencemar

Penyusunan Perdestentang perlindungan sumber air

4. Pencemaran sumber air oleh limpasan air hujan dari atas tebing/ lereng di sekitar lokasi broncaptering

Pembuatan saluran drainase di sekitar Broncaptering untuk penyaluran limpasan air hujan

5. Kerusakan lahan/tumbuhan akibat mobilisasi dan tumpukan material bahan bangunan

Pemulihan lahan jalur mobilisasi dan penanaman kembali di lokasi penyimpanan material bahan bangunan

Pembangunan Bak Pengambil/Intake

1. Tingkat kekeruhan dan endapan tinggi

Intake ditempatkan pada bagian sungai yang lurus atau pada sisi lingkaran luar sungai.

2. Perluasan daerah banjir karena ada pembangunan tanggul

Ketinggian tanggul maksimum sama dengan level muka air pada saat kondisi maksimum

Sumur Bor dan Sumur Gali

1 Longsor pada saat penggalian konstruksi sumur gali

Pembuatan penahan dinding galian sumur

Pembutan sumur gali sebaiknya menggunakan cincin beton (buis beton)

Page 16: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

11

No Potensi Dampak Negatif Alternatif Upaya Mitigasi

2 Galian sumur bor dalam dapat memunculkan bahan-bahan tambang yang berbahaya seperti minyak dan gas

Koordinasi dengan dinas pertambangan dan geologi /instansi terkait sebelum melaksanakan kegiatan pengeboran

Pengajuan izin penggunaan air tanah dalam (sesuai aturan yang berlaku)

Melaksanakan survey geolistrik

3 Genangan disekitar lokasi pengeboran pada saat pelaksanaan pengeboran

Pembuatan drainase yang memadai

4 Penurunan muka air tanah (jika dieksploitasi terus-menerus)

Upaya PDTA di lokasi sumber air

memfungsikan kembali tampungan air di daerah cekungan air (boozem, embung, dan lain-lain)

5 Kualitas air sumur bercampur mineral/bahan berbahaya bagi kesehatan

Melakukan pengujian kualitas air

Membuat pengolahan tambahan yang sederhana

Mencari alternatif sumber lain

6 Pencemaran sumber air sumur diakibatkan penempatan sumber pencemar terlalu dekat

Penempatan lokasi sumur terhadaplubang buangan tinja/resapan minimal berjarak 10meter

7 Pencemaran sumur akibat genangan air dan banjir

Penempatan sumur pada daerah yang amanbanjir

Pemasangan buis beton dari di muka tanah yang aman terhadap banjir

Pemasangan lantai sumur untuk pencegahan rembesan air buangan

Pembangunan Reservoir/Menara

1 Tumpukan material tanah galian pondasi pembangunan menara dapat mengganggu mobilitas warga, lingkungan di sekitar lokasi

Menempatkan tanah galian di lokasi yang aman dan tidak mengganggu mobilitas warga, menambahkan dinding pembatas sementara disekitar tumpukan tanah galian untuk menahan longsoran tanah yang terbawa air hujan

2 Rawan terjadi kecelakaan di sekitar lubang galian pondasi

Menambahkan rambu/ pembatas untuk menandai lubang galian

3 Genagan air dari pipa peluap saat volume reservoir maksimum

Membuat saluran drainase di sekitar sarana/ membuat saluran pipa pembuangan dan mengalirkannya ke badan air penerima

Pemasangan pipa air minum

1 Pipa putus, pecah dan bocor terkena longsor dan banjir

Meminimalisasi pemasangan pipa pada tebing

Perlindungan pipa terbuka dengan pipa pelindung atau beton

Penanaman pipa sesuai dengan kedalaman standard

Melengkapi dengan perkuatan pemasangan pipa (misal dengan jembatan pipa, syphon,trust block)

Perlindungan pipa dengan pembuatan turap/tembok penahan/bronjong pada bagian pipa yang kritis

2 Pipa PVC mudah pecah (getas) karena tidak ditanam

Penanaman pipa PVC sesuai standard teknis

Jika pipa tidak bisa ditanam, maka harus dilengkapi perlindungan pipa (casing) atau diganti pipa besi.

3 Tumpukan tanah dari galian tanah sepanjang jalur pipa dipinggir jalan menganggu mobilitas warga, jalan menjadi kotor dan licin karena pada saat hujan tanah galian terbawa bersama limpasan air hujan

Penggalian dan penanaman pipa dilakukan pada hari yang sama, sehingga tidak ada tumpukan tanah galian

Konstruksi HU/KU

1 Genangan disekitar HU/KU Melengkapi dengan SPAL yang dapat mengalirkan air bekas pakai sehingga tidak menimbulkan genangan

Page 17: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

12

No Potensi Dampak Negatif Alternatif Upaya Mitigasi

Bangunan TangkiSeptik

1 Potensi pencemaran karena ketidaklengkapan konstruksi tangki septik

Bak tangki septik harus kedap

Melengkapi bangunan tangki septik dengan:

1. Lubang kontrol dengan tutup yang terkunci

2. Pipa masuk (inlet)

3. Dinding dilengkapi sekat –sekat

4. Pipa keluar (outlet) menuju resapan

5. Pipa udara yang berfungsi sebagai ventilasi

6. Bidang resapan

Konstruksi MCK/Jamban

1. Potensi penyebaran penyakit, bau, kontak dengan vektor (lalat)

Pembangunan MCK/jamban haru memenuhi syarat:

1) Memutus kontak tinja dengan manusia dan vektor penyebar penyakit (menggunakan kloset, lubang tinja, dan lain-lain)

2) Tidak berbau (menggunakan penyekat atau penutup)

3) Tidak mencemari badan air (SPAL dan tangki septik)

4) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun

5) Aman bagi anak-anak

Penggunaan Kayu untuk Konstruksi Sarana Air Minum dan Sanitasi

1. Potensi kerusakan hutan dan

lingkungan, seperti banjir, tanah

longsor dan bahkan kekurangan

sumber air baku.

Kayu yang dibeli dengan pembiayaan PAMSIMAS haruslah kayu yang legal. Artinya, kayu tersebut dibeli/didapatkan dari sumber material yang memiliki SK-SHH (Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan). (Informasi lengkap mengenai SK-SHH dapat dilihat di Kepmenhut 126/KPTS-II/2003). Kayu bekas bangunan lama yang masih layak pakai, boleh digunakan dengan rekomendasi tertulis Fasilitator Teknik dan Tenaga Ahli;

Kayu lokal yang masuk kategori kayu keras seperti jati rakyat, sonokeling, akasia, mahoni, suren/surian, nangka dan durian dapat digunakan tetapi dilengkapi dengan Surat Ijin Tebang dari aparat Kelurahan/Desa setempat dimana pohon tersebut berasal.

Menegaskan kepada masyarakat agar tidak terulang lagi penggunaan kayu ilegal tersebut, dan mengantisipasinya untuk tidak terjadi di lokasi yang lain.

Mensosialisasikan kembali mengenai pelarangan terhadap penggunaankayu ilegal.

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai syarat-syarat kayu legal dan tempat-tempat penjualan kayu yang memiliki SK-SHH

2.4 PROSEDUR PENGAMANAN LINGKUNGAN

Prosedur dalam Pengamanan lingkungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 18: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

13

Tabel 2.1 Prosedur Pengamanan Lingkungan

No Tahapan Prosedur Hasil Dokumen yang

Dihasilkan Pelaku

1 IMAS Untuk perencanaan Sarana Air Minum :

1. Dalam proses pemetaan sosial masyarakat harus mencantumkan lokasi potensi sumber air yang dapat digunakan, peruntukan lahan (hutan lindung, perkebunan, dan lain-lain) dan lokasi potensi tercermar (tambang, sawah, dan lainnya).

2. Berdasarkan peta sosial, RTA dilakukan untuk mendapatkan informasi masing-masing potensi air dan daerah tangkapan air (DTA). Beri perhatian pula pada temuan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.

3. Pada saat melakukan penelusuran wilayah, temuan lokasi-lokasi yang mempunyai (1) potensi perusakan lingkungan, seperti: penebangan hutan, pembukaan lahan baru yang ilegal dan (2) pencemaran, seperti: sering ada genangan air, pembuangan air kotor sembarangan, dan lainnya.

4. Perencanaan sanitasi komunal disekolah:

5. Mengidentifikasi kemungkinan dampak lingkungan yang timbul akibat adanya sanitasi komunal.

6. Melakukan identifikasi pencegahan dan pengelolaan dampak yang ditimbulkan, apakah perlu dibuat pengolahan atau melalui jasa pengurasan limbah.

1. Peta sosial yang menggambarkan daerah tangkapan air (DTA) dan potensi sumber air yang dapat digunakan, peruntukan lahan dan potensi pencemar

2. Hasil RTA yang menjelaskan informasi masing-masing potensi air, dampak positif dan negatif terhadap lingkungan

3. Hasil transect walk yang menjelaskan tentang kondisi awal desa/kelurahan terkait sarana air minum dan sanitasi dan kondisi daerah tangkapan air

4. Data hasil identifikasi dampak yang ditimbulkan serta solusi penyelesaiannya.

5. Rencana perlindungan di daerah tangkapan air (DTA) dan pengelolaan pembuangan air limbah sanitasi sekolah.

1. Peta Sosial

2. Buku Catatan Hasil IMAS

Kader AMPL, KKM, Masyarakat, Komite Sekolah.

Fasilitator Masyarakat.

2 Pemilihan Opsi dan Penyusunan PJM ProAKSI

1. Pemilihan opsi sarana air minum dan sanitasi (SAMS) dipastikan tidak beresiko terhadap lingkungan.

2. Pemilihan opsi SAMS dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan dampak lingkungan yang timbul.

3. Melakukan kesepakatan bersama mengenai opsi yang digunakan terkait dengan kemauan bersama untuk melakukan Pengamanan lingkungan.

4. Melakukan perencanaan ke depan dalam usaha menjaga keberlanjutan sumber air dan lingkungan.

1. Terpilih opsi sarana air minum dan sanitasi yang menimbulkan dampak negatif paling minim terhadap lingkungan (dilengkapi Berita acara pemilihan opsi).

2. Disepakati beberapa rencana kegiatan perbaikan dan Pengamanan lingkungan (Daftar rencana kegiatan dalam PJM ProAKSI).

1. Berita Acara Pemilihan Opsi

2. Dokumen PJM-ProAKSI

Kader AMPL,

KKM, Fasilitator Masyarakat.

Page 19: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

14

No Tahapan Prosedur Hasil Dokumen yang

Dihasilkan Pelaku

3 Penyusunan RKM 1. Melakukan uji identifikasi dampak lingkungan dan tindak lanjutpenanggulangan dampak yang ditimbulkan (sedapat mungkin menghindari dampak) menggunakan Format Uji Identifikasi Dampak Lingkungan.

2. Memastikan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan acuan, dokumen dan standard yang digunakan dalam pembangunan sarana, seperti: dokumen perijinan sumur bor, spesifikasi teknis, dan lain sebagianya.

3. Menyusun rencana kegiatan Pengamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk menjamin keberlanjutan pelayanan dan pelestarian lingkungan.

4. Selalu mengacu pada spesifikasi teknis yang disyarakatkan, sebagai contoh: penggunaan pipa SNI (atau yang setara), pembangunan SPAL (saluran pembuangan air limbah) di HU, dan lain sebagainya.

1. Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan yang akan dijadikan Lampiran RKM.

2. Dokumen Surat Ijin Pengeboran Air Bawah Tanah dari Dinas Pertambangan dan Energi atau Dinas lain yang berwenang harus ada sebelum pelaksanaan pengeboran dengan mengacu pada peraturan yang ada

3. Terpenuhinya Bab 6 RKM (Rencana Pengamanan Lingkungan dan Sosial).

4. Rancangan Rinci Kegiatan Pembangunan Sarana Air Minum (RRK SAM).

Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan dan Usulan Penanggulangan Dampak (Lampiran PT.4-01 A, dan PT.4–01 B).

Izin Pengeboran

Rencana Pengamanan Sosial dan Lingkungan/ Mitigasi Dampak Negatif (Bab 5 RKM)

Kader Masyarakat

KKM, Fasilitator Masyarakat

4 Pelaksanaan Konstruksi SPAM

1. Memastikan pelaksanaan konstruksi telah sesuai dengan persyaratan dalam Spesifikasi Teknis, sebagai contoh: penggunaan pipa SNI (atau yang setara), pembangunan SPAL (saluran pembuangan air limbah) di HU dan penanaman pipa sesuai spesifikasi teknis (mengacu pada Gambar Typical Standar Sarana Air Minum).

2. Memastikan pihak ketiga mempunyai kualifikasi untuk melakukan pekerjaan sesuai bidangnya agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan (seperti: pengeboran sumur dalam).

3. Pelaksanaan konstruksi memanfaatkan teknologi dan sumber daya lokal (namun tidak merusak lingkungan) yang mengutamakan keberlanjutan.

1. Sarana terbangun dipastikan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kualitas terjaga.

2. Adanya surat Ijin Usaha pihak ketiga yang masih berlaku.

3. Adanya Berita Acara Uji Fungsi

Berita Acara Uji Fungsi

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Dampak (Lampiran Format PT.4–01 C dan , PT.4-01D) yang menggambarkan pelaksanaan Penanggulangan Dampak

KKM/Satlak, Fasilitator Masyarakat,DC,DPMU.

5 Operasi dan Pemeliharaan

Melakukan operasi dan pemeliharaan secara rutin dengan tanggungjawab penuh. Memastikan seluruh sarana selalu berfungsi dengan baik.

Memastikan pelaksanaan kegiatan perlindungan terhadap sumber air dan lingkungan sebagai salah satu tanggung jawab BP SPAMS.

Terlaksananya kegiatan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh BPSPAMS bersama masyarakat.

Adanya rencana dan upaya konservasi yang dapat melindungi sekitar daerah

Rencana Kerja KPSPAMS yg memuat kegiatan O&M dan PDTA

Peraturan Desa tentang Pengelolan

KPSPAMS dan Masyarakat.

Page 20: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

15

No Tahapan Prosedur Hasil Dokumen yang

Dihasilkan Pelaku

Membangun kesadaran bersama dengan cara memasang poster tentang pentingnya menjaga sumber air dan lingkungan, serta pemeliharaan sarana yang dilakukan secara individu dan kolektif. Poster dipasang di tempat-tempat yang startegis dan mudah dibaca oleh masyarakat.

Memastikan pemeliharaan dilakukan sesuai POB sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Contoh : saluran pembuang dari sarana selalu dibersihkan sehingga tidak tersumbat yang mengakibatkan terjadinya genangan disekitar sarana.

tangkapan air (DTA).

Tersebarnya informasi tentang pentingnya menjaga sumber air dan lingkungan (melalui poster, pertemuan2, dan lain-lain).

Sarana air minum dan sanitasi tidak mencemari lingkungan.

SAMS dan PDTA

Hasil pemeriksanaan kualitas air secara berkala

Page 21: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

16

BAB 3. PENGAMANAN SOSIAL

3.1 PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PENGAMANAN SOSIAL PAMSIMAS

Pengamanan Sosial pada Program Pamsimas terdiri atas empat aspek yaitu

(i) Penyediaan Lahan yang digunakan untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM), (ii) Pengelolaan Masyarakat Hukum Adat (MHA); (iii) Pengelolaan

Kelompok Perempuan dan Masyarakat Miskin, (iv) serta Pengelolaan Penyandangan

Disabilitas. Keempat aspek tersebut menjadi perhatian pelaksanaan Program

Pamsimas mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan keberlanjutan.

Terkait pelaksanaan keempat aspek tsb, pelaku program harus mampu mengambil

pembelajaran dari pengalaman pelaksanaan pengamanan sosial agar dapat

meningkatkan keterlibatan masyarakat dan melakukan tindakan yang diperlukan

untuk memaksimalkan manfaat positif dan mencegah/mengurangi dampak-dampak

negatif proyek melalui pengalaman PAMSIMAS di tahun-tahun sebelumnya.

Berikut permasalahan yang sering ditemui dilapangan antara lain:

1) Kurangnya pemahaman mengenai jenis penyediaan lahan (hibah, ijin pakai, dan

ijin dilewati) dan konsekuensi prosedur pencatatan dan administrasi dokumen

untuk masing-masing jenis;

2) Tidak lengkap atau tidak ada pencatatan dokumen penyediaan lahan yang

digunakan untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi yang di kemudian

hari berpotensi menyebabkan konflik sosial;

3) Penyediaan lahan belum terdokumentasi dengan baik; proses penyediaan lahan

yang dilakukan dengan cara hibah secara administrasi belum lengkap, sehingga

belum mempunyai kekuatan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan;

4) Pemberi hibah maupun ahli waris wanprestasi terhadap Surat Pernyataan Hibah.

Diawal program bersedia menghibahkan sebidang tanah, namun dikemudian hari

meminta kompensasi atau diminta kembali oleh ahli waris.

5) Pemahaman mengenai MHA dan masyarakat rentan MHA dan bagaimana harus

mengidentifikasi serta melibatkan mereka MHA dalam program masih sangat

terbatas

6) Adanya potensi hambatan MHA dan masyarakat rentan untuk terlibat dalam

pengambilan keputusan (contoh: dominasi elit, terbatasnya menggunakan

bahasa Indonesia, pemilihan waktu dan tempat, lokasi geografis yang terpencil

dan berpindah-pindah)

Page 22: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

17

7) Kurangnya pemahaman pelaku program terhadap ciri dan cara memperlakukan

MHA dan masyarakat rentan MHA sehingga mereka belum sepenuhnya

mendapatkan informasi dan manfaat program.

8) Kehadiran perempuan dan kelompok masyarakat sangat miskin serta

penyandang disabilitas pada berbagai pertemuan untuk pengambilan keputusan

masih perlu ditingkatkan. Kualitas diskusi yang berujung pada pengambilan

keputusan cenderung didominasi pria dan peserta yang berpendidikan, tidak

miskin atau kaum elit. Kaum perempuan dan kelompok masyarakat sangat

miskin serta penyandang disabilitas perlu difasilitasi untuk dapat menyampaikan

aspirasi dan kebutuhannya dengan lebih baik.

3.2 KETENTUAN UMUM

3.2.1 Penyediaan Lahan

1) Penyediaan lahan yang dimaksud adalah penyediaan lahan yang digunakan

sebagai lokasi untuk (i) Bangunan penangkap air, lokasi sumur bor, Bangunan

Pengolahan air; (ii) Reservoir/Menara air; (iii) Rumah Pompa, dan (iv) Jalur pipa.

2) Setiap kegiatan/infrastruktur yang didanai program harus memiliki alternatif lokasi

untuk memastikan bahwa hibah, ijin pakai, ijin dilewati yang diberikan oleh

pemilik tanah benar-benar dilakukan secara sukarela tanpa paksaan dan tanpa

tekanan dari pihak manapun. Kegiatan harus dipindahkan jika pemilik

lahan/tanah tidak rela sepenuhnya. Demikian juga, lokasi fasilitas harus

merupakan hasil kesepakatan masyarakat untuk memastikan bahwa fasilitas

tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh semua penerima manfaat

3) Penyediaan lahan meliputi: (a) hibah tanah, (b) ijin pakai, dan (c) ijin dilewati.

a. Hibah tanah (Hibah hak milik atas tanah) merupakan pelepasan hak

kepemilikan tanah kepada pihak lain atas persetujuan pihak penghibah

dengan sukarela dan cuma-cuma serta tidak dapat ditarik kembali kepada

pihak penerima hibah. Syarat hibah adalah sukarela, nyata (riil) dan adanya

penyerahan sebagian atau seluruh hak atas tanah. Hibah tanah harus

dicatatkan di PPAT atau PPATS yang dalam hal ini adalah Camat yang telah

diangkat menjadi PPATS oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional

b. Ijin pakai adalah pemberian hak pinjam pakai kepada pihak lain secara tidak

permanen atau atas dasar waktu tertentu yang disepakati bersama. Selama

masa ijin pakai, pemilik tanah tidak dapat menggunakan tanah tersebut untuk

kepentingannya. Ijin pakai harus diketahui dan dibuktikan dengan perjanjian

tertulis yang ditandatangani oleh pemilik tanah termasuk ahli waris dan pihak

Desa.

c. Ijin dilewati adalah pemberian ijin menggunakan tanah untuk dilalui/dilewati

infrastruktur yang didanai program demi kepentingan masyarakat (contoh:

pemasangan pipa). Pemilik tanah masih tetap dapat menggunakan bagian

atas dari tanah yang dilewati.

Page 23: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

18

4) Hal yang harus diperhatikan antara pemberi hibah/hak pakai/ijin dilewati adalah

sebagai berikut:

a. Hibah tanah harus diketahui dan dibuktikan dengan perjanjian tertulis yang

ditandatangani oleh pemilik tanah serta ahli waris dan pihak Desa dan

didaftarkan sebagai aset desa. Hibah tanah harus dicatatkan di PPAT atau

PPATS yang dalam hal ini adalah Camat yang telah diangkat menjadi

PPATS oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional. Untuk menghindari

penguasaan kembali dari pihak yang berhak, tanah yang dihibahkan perlu

diterbitkan Akta Hibah oleh PPAT atau PPATS untuk kemudian dilakukan

pemisahan melalui Kantor Pertanahan setempat. Apabila memungkinkan

dan diperlukan untuk menghindari konflik, untuk tanah yang hibahkan tetapi

belum bersertifikat/akta dibawah tangan (Letter C, girik, pethuk, Surat

Keterangan Kepala Desa atau istilah lain yang setara), tanah tersebut perlu

dilengkapi dengan sertifikat tanah atau dokumen yang setara yang

diterbitkan Kantor Pertanahan. Pengurusan pemisahan dan sertifikasi tidak

dapat didanai melalui dana BLM. KKM dan pemerintah Desa dianjurkan

untuk menggunakan sumber pembiayaan Dana Desa atau sumber lain

(swadaya, APBD, dan lain-lain.)

b. Pemberi hibah/hak pakai/ijin dilewati atas tanah telah mendapatkan informasi

yang jelas mengenai kegiatan Program PAMSIMAS, sehingga mau

menghibahkan dan mengijinkan dipakai/dilewati tanahnya dengan sukarela

dan tanpa paksaan.

c. Pemberi hibah/hak pakai/ijin dilewati atas tanah harus memahami terlebih

dahulu pengertian dan konsekuensi keputusannya atas pengalihan hak atas

tanah/hak pakai/ijin dilewati. Khusus hibah tanah, konsekuensinya adalah

berkurangnya hak atas luas tanah secara permanen sebesar tanah yang

dihibahkan.

d. Pemberi hibah/hak pakai/ijin dilewati atas tanah harus menerima kejelasan

dan kelengkapan informasi dari isi surat perjanjian atas penggunaan

tanahnya untuk kepentingan Program PAMSIMAS

e. Pengalihan hak atas tanah secara sukarela diperbolehkan dengan

pertimbangan bahwa pemberi hibah (pemilik tanah) memperoleh manfaat

dari program dan tidak akan menjadi lebih buruk kehidupannya setelah

tanahnya dihibahkan.

5) Persyaratan yang harus dipenuhi dalam hibah/hak pakai/ijin dilewati adalah

sebagai berikut:

a. Harus didasarkan atas ”prinsip kerelaan” dimana pemilik aset tanah

mendapat informasi yang sangat jelas/lengkap rencana penggunaan

lahannya (hibah, ijin dilewati, ijin penggunaan) dan kemungkinan dampak

baik positif dan negatif. Prinsip kerelaan juga berarti pemilik lahan bisa

menolak jika tidak setuju.

Page 24: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

19

b. KKM dan fasilitator harus mengecek status legal tanah (sudah dilengkapi

sertifikat atau belum serta jenis sertifikat) dan memastikan bahwa tanah tidak

sedang dipersengketakan. Salinan bukti kepemilikan tanah dilampirkan

dalam RKM.

c. Pembangunan sarana di atas Tanah Kas Desa (atau nama lain) dilakukan

melalui ijin pakai bukan melalui hibah. Ijin dilewati harus diketahui dan

dibuktikan dengan perjanjian tertulis/berita acara yang ditandatangani oleh

pemilik tanah dan pihak Desa. Apabila pembangunan sarana melintasi

dan/atau memanfaatkan bahu jalan (right of way), Ijin dilewati harus

dibuktikan dengan persetujuan dan di tandatangani oleh perwakilan dari

pemilik dan/atau dinas pengelola jalan yang dilalui.

d. Dalam hal terjadi ketidaksetujuan pemilik lahan, maka pengelola program

PAMSIMAS harus memiliki alternatif lokasi lain terkait penempatan fasilitas

sarana air minum dan jalur pipa sehingga pelaksanaan PAMSIMAS tidak

terganggu.

e. Setiap proses penyediaan lahan baik hibah tanah/hak pakai/ijin dilewati

harus didokumentasikan secara baik dan lengkap. Setiap pihak yang

melakukan perjanjian penyediaan lahan harus memiliki dokumen asli Surat

Pernyataan hibah/hak pakai/ijin dilewati dengan tanda tangan kedua pihak,

yaitu pemilik tanah dan kepala desa/lurah dilengkapi dengan materai dan

ditandatangani oleh seluruh ahli waris dan saksi-saksi, termasuk ketua KKM.

f. Surat Pernyataan Hibah/Hak Pakai/Ijin dilewati harus memuat data lengkap

pemilik lahan dan lokasi serta peta situasi lahan/sketsa tanah.

g. Setiap pemilik tanah yang menghibahkan dan memberi ijin pakai untuk setiap

bidang tanah harus dilengkapi dengan satu surat pernyataan, dengan kata

lain, satu surat pernyataan hanya memuat satu orang pemilik tanah. Untuk

ijin dilewati (contoh: pemasangan pipa induk), surat kesanggupan harus

mencantumkan tanda tangan setiap warga dimana sarana tersebut

dibangun. Surat pernyataan ijin pakai dan ijin dilewati harus secara jelas

mencantumkan lama waktu dimana ijin tersebut berlaku.

h. Karena semua infrastruktur yang didanai PAMSIMAS digunakan oleh

masyarakat untuk kepentingan umum, semua aset desa (tanah hibah/wakaf,

pipa, dan sarana prasarana lain) harus dicatatkan ke dalam Buku Data

Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa dan Buku Aset Desa. Pencatatan

tersebut harus dilakukan sebelum serah terima aset ke Desa. Pada saat

pencatatan/registrasi di kantor desa harus ada saksi (setidaknya 2 orang)

yang mengetahui hibah tanah, pemberian ijin pakai dan/atau dilewati

(catatan: dokumen serah terima memuat lampiran salinan surat hibah, surat

ijin pakai dan/atau dilewati yang telah dilengkapi informasi dan tanda-tangan

pihak-pihak yang dipersyaratkan).

6) Jika lahan yang dibutuhkan tidak bisa didapatkan secara hibah/hak pakai /ijin

dilewati dan tidak ada alternatif lokasi lain yang dapat dihibahkan/hak pakai /ijin

dilewati, maka masyarakat dapat:

Page 25: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

20

a. memberikan kompensasi kepada pemilik lahan sesuai dengan kesepakatan.

Kompensasi ini tidak dapat didanai oleh BLM.

b. mengganti opsi/desain infrastruktur untuk menghindari resiko masalah sosial.

c. mencari alternatif lokasi lain yang setara dengan lokasi awal; atau

d. membatalkan rencana pembangunan infrastruktur

7) Masalah yang tidak dapat diselesaikan di tingkat masyarakat akan ditangani

secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan sampai dengan kabupaten/kota

(Bupati/Walikota) untuk dicarikan jalan keluarnya. KKM dan fasilitator harus

secara aktif mensosialisasikan mekanisme jalur-jalur pengaduan yang telah

disediakan kepada warga penerima PAMSIMAS.

8) Bagi lahan masyarakat atau pemerintah yang dilewati oleh jalur pipa harus

dilengkapi dengan surat ijin dilewati yang ditandatangani pemilik lahan dan saksi-

saksi (2 orang) termasuk ketua KKM dan disahkan oleh Kepala Desa/Kelurahan.

Surat ijin dilewati menjadi lampiran RKM.

9) Surat Hibah, Surat Ijin Pakai, dan Surat Ijin Dilewati harus dilampirkan dalam

Lampiran RKM. Satu surat asli harus dipegang oleh pemilik tanah dan satu surat

asli diarsipkan di Kantor Desa dengan salinan dipegang oleh KKM.

Format surat hibah tanah, ijin dilalui dan ijin pakai dicantumkan dalam Format

PT.4-02A, PT.4-02B, PT.4-02C dimana sebelumnya dibuatkan rekapitulasi

kebutuhan lahan untuk penempatan sarana, yang dicantumkan dalam Format

PT.4.-02 (sebagai bahan pembahasan pada saat pleno RKM)

3.2.2 Penanganan Masyarakat Hukum Adat (MHA)

1) Masyarakat Hukum Adat atau MHA menurut UU No 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup BAB I Pasal 1 Butir 31 adalah

kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis

tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang

kuat dengan lingkungan hidup serta adanya sistem nilai yang menentukan

pranata ekonomi, politik, sosial dan hukum.

2) PC dan DC harus memeriksa Daftar Kabupaten yang diidentifkasi diperkirakan

ada MHA pada Dinas terkait (Dinas Sosial) dan berkoordinasi dengan fasilitator

dan KKM untuk memeriksa lebih lanjut desa-desa tempat berlokasinya MHA

tersebut.

3) Pada saat sosialisasi program dan IMAS, ROMS, koordinator dan fasilitator

dengan dukungan dari KKM memverifikasi keberadaan MHA atau kelompok

masyarakat dengan padanan istilah lain sesuai konteks daerah seperti Orang

Rimba, Orang Samin, Suku Anak Dalam, dan lain-lain berdasarkan karakteristik

berikut dengan tingkat kekhasan yang berbeda-beda:

Mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang spesifik

dan berbeda (indigenous), dan pengakuan ini dikenali oleh orang lain;

Page 26: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

21

Memiliki keterikatan pada tempat tinggal dan lingkungan hidup yang telah

didiami secara turun temurun, demikian juga memiliki keterikatan dengan

sumber daya alamnya. Umumnya bermata pencaharian subsisten;

Mempunyai adat budaya, ekonomi, sosial, atau politik lembaga yang terpisah

dari budaya di masyarakat pada umumnya; dan

Bahasa adat/dialek sering berbeda dari bahasa dominan.

4) Lokasi MHA dapat tersebar dalam bentang geografis yang beragam seperti

daerah pedalaman atau pegunungan, pulau-pulau terpencil dan terluar, daerah

pesisir, dan secara terbatas didaerah peri-urban yang masih mempertahankan

identitas sebagai MHA. Kegiatan verifikasi ini dilaksanakan bersamaan proses

pemilihan desa, yaitu sosialisasi di tingkat kabupaten sampai dengan penetapan

desa.

5) Apabila di lokasi PAMSIMAS sudah diverifikasi terdapat MHA dan aktifitas proyek

akan berdampak negatif terhadap masyarakat tersebut (contoh: berkurangnya

sumber air, pencemaran, batasan akses berkebun untuk area konservasi mata

air, dan lain-lain), fasilitator bersama-sama dengan KKM dan masyarakat desa

dengan arahan dari PC dan DC akan melaksanakan Kajian Sosial sederhana

untuk mengidentifikasi karakteristik MHA yang bersangkutan serta jenis-jenis

dampak dan tingkat kerentanan berdasar dampak proyek. Tabel 3.3

menguraikan prosedur penanganan MHA.

6) Proses Konsultasi Publik dilakukan bersamaan dengan Kajian Sosial di atas

untuk mengetahui apakah MHA yang bersangkutan setuju dengan aktifitas

proyek yang didanai oleh PAMSIMAS. Proses Konsultasi dilakukan berdasar

prinsip Konsultasi Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Free, Prior, and

Informed Consultations) untuk mendapatkan dukungan yang luas dari

masyarakat yang berpotensi terkena dampak.

7) Jika MHA yang bersangkutan setuju dan proyek berpotensi menimbulkan

dampak negatif, maka KKM dibantu oleh fasilitator masyarakat harus menyusun

rencana penanganan MHA yang mencerminkan hasil atau kesepakatan yang

diperoleh melalui rembug dengan MHA yang bersangkutan dan berisi langkah-

langkah untuk memaksimalkan dampak positif dan mitigasi, mekanisme

penanganan keluhan secara partisipatif dan mudah diakses oleh masyarakat dan

biaya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut. Format rencana

MHA dapat dilihat di Lampiran PT 4.06

8) PC dan DC dapat meminta dukungan teknis dari berbagai pihak (Perguruan

Tinggi, LSM, Organisasi Masyarakat Adat, Kepala Desa/Kampung/Adat,

kelompok atau pihak lainnya yang memiliki pengalaman terhadap MHA) untuk

dapat memberi informasi yang lebih mendalam tentang keberadaan dan

karakteristik MHA serta strategi pendekatan yang inklusif serta proses konsultasi

yang dapat diterima menurut budaya dan tatanan sosial setempat.

9) Hasil Kajian Sosial dan rencana MHA harus dijadikan sebagai acuan untuk PJM

ProAksi dan RKM. Jika kelompok MHA merupakan bagian dari penerima

Page 27: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

22

manfaat program, maka PJM ProAksi, RKM dan desain sub-proyek harus

mengakomodasikan kepentingan dan kebutuhan kelompok MHA dan

menguraikan langka-langkah untuk memaksimalkan dampak positif proyek. Jika

MHA bukan merupakan penerima manfaat program namun terkena dampak

program (misalnya, pemanfaatan mata air yang selama ini juga dimanfaatkan

oleh kelompok MHA), maka PJM Pro-aksi, RKM dan sub-proyek harus secara

jelas memiliki langkah-langkah mitigasi untuk menghindarkan atau

meminimalisasikan dampak-dampak negatif, yang juga telah disepakati oleh

kelompok MHA. Salah satu opsi langkah mitigasi yang penting adalah

menyesuaikan desain sub-proyek sehingga tidak membatasi akses penggunaan

air yang sudah ada dan apabila opsi tersebut tidak dapat dilakukan, maka KKM

harus memilih opsi lokasi lain yang layak. Format upaya memitigasi dampak

negatif sub-proyek terhadap kelompok MHA disajikan dalam Format PT.4-03.

10) Setiap pertemuan dan diskusi harus dilakukan dengan melibatkan semua lapisan

masyarakat penerima manfaat program termasuk kelompok MHA baik penerima

manfaat langsung atau yang terdampak. Proses konsultasi dan/atau diskusi

dilaksanakan dalam semua siklus kegiatan program. Pendekatan konsultasi

harus dilakukan sesuai dengan kondisi setempat dan dengan bahasa yang dapat

mudah dipahami oleh MHA. Apabila diperlukan, media bantú (visual) dan diskusi

terpisah untuk mengakomodasi suara kaum rentan (contoh: perempuan,

penyandang kebutuhan khusus, anak-anak dan lain-lain.) perlu dilakukan oleh

KKM dengan bantuan dari fasilitator.

11) Semua elemen masyarakat, termasuk MHA harus memperoleh informasi yang

sama dan mudah diakses dengan kelompok masyarakat lain yang terlibat dalam

program. Keputusan-keputusan dan masukan dari anggota masyarakat MHA

harus dipertimbangkan dalam desain, implementasi, pengoperasian dan

perawatan infrastruktur.

12) Dalam laporan bulanan dan uji petik, PC dan DC melaporkan hasil kegiatan

identifikasi kelompok MHA yang akan digunakan untuk memetakan keberadaan,

keterlibatan serta potensi dampak terhadap kelompok MHA dalam keseluruhan

program. Apabila di lokasi proyek yang didanai PAMSIMAS terdapat MHA,

fasilitator dan DC perlu mengidentifikasi jumlah pemanfaat PAMSIMAS dari

kelompok MHA dan mendokumentasikan data tersebut dalam Data MIS

(www.PAMSIMAS.org).

3.2.3 Penanganan Kelompok Perempuan dan Masyarakat Miskin

1) Perempuan dan masyarakat miskin pada Program Pamsimas ditempatkan sama

dengan anggota masyarakat lainnya yaitu mempunyai kesempatan yang sama

sebagai pengusul, sebagai pengambil keputusan, sebagai pelaksana kegiatan,

sebagai pemantau, serta sebagai penerima manfaat.

2) Perempuan dan masyarakat miskin harus terwakili pada setiap kelembagaan

Program Pamsimas Tingkat Masyarakat. Keterlibatan perempuan pada setiap

Page 28: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

23

kelembagaan program Pamsimas tingkat masyarakat minimal sebanyak 40%

dari total jumlah pengurus.

3) Keterlibatan perempuan dan masyarakat miskin pada kelembagaan tingkat

masyarakat “tidak sekedar ada” tetapi sebaikhya ada pada posisi yang

menentukan sehingga menggambarkan kesetaraan dalam pengambilan

keputusan yang dibuat di dalam lembaga.

4) Untuk melibatkan perempuan dan masyarakat miskin pada setiap

diskusi/pertemuan yang dilakukan perlu memperhatikan hal-hal agar perempuan

dan masyarakat miskin dapat berpartisipasi dan menyuarakan pendapat mereka

secara optimal dalam pertemuan. Hal-hal yang dimaksud antara lain: waktu dan

tempat yang sesuai, informasi/undangan untuk menghadiri pertemuan,

pengaturan tempat duduk yang sesuai (tidak dibelakang), teknik fasilitasi supaya

perempuan dan masyarakat mau berbicara (pemakaian bahasa lokal/bahasa

sehari-hari, pemilihan fasilitator diskusi), serta pemisahan pertemuan (khusus

perempuan atau khusus masyarakat miskin) jika diperlukan.

5) Desain sub-proyek harus sedapat mungkin mengakomodasi kebutuhan dasar

perempuan dan masyarakat miskin untuk air bersih dan sanitasi. KKM dan

fasilitator harus mengupayakan agar lokasi, desain teknis, prioritas

pembangunan pipa induk dan saluran rumah serta kewajiban membayar dalam

pemanfaatan tetap dapat dijangkau oleh masyarakat miskin. Sebagai contoh,

fasilitator mempromosikan model subsidi silang untuk rumah tangga miskin.

6) Apabila aktifitas proyek berpotensi menyebabkan dampak negatif terhadap

perempuan dan masyarakat miskin, maka fasilitator dan KKM harus menyiapkan

langkah-langkah penanganan untuk menghindari dampak, yang juga telah

sepakati oleh masyarakat tersebut. Apabila terdapat ketidaksetujuan dan dampak

tidak bisa ditangani maka KKM harus memilih opsi lokasi lain yang lebih layak.

3.2.4 Penanganan Penyandang Disabilitas

1) Penyandang disabilitas meliputi setiap orang yang memiliki perbedaan

kemampuan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik yang mengalami

berbagai hambatan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dalam

berinteraksi di lingkungan sosialnya berdasarkan kesetaraan dengan yang

lainnya.

2) Pembangunan inklusif adalah pembangunan yang memastikan semua kelompok

masyarakat marjinal dan yang tereksklusi (excluded) terlibat dalam proses

pembangunan. Pembangunan yang inklusif menjembatani ketimpangan terhadap

kelompok penyandang disabilitas, sehingga terwujud pembangunan yang

berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.

3) Pembangunan yang inklusif disabilitas pada Program Pamsimas dimaksudkan

untuk memastikan seluruh tahapan kegiatan dalam siklus Pamsimas mulai tahap

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi memasukkan dimensi

disabilitas serta penyandang disabilitas.

Page 29: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

24

4) Setiap pertemuan dan diskusi harus dilakukan dengan melibatkan semua lapisan

masyarakat penerima manfaat program tidak terkecuali penyandang disabilitas.

Apabila diperlukan fasilitator dan KKM : (i) perlu menyiapkan media konsultasi

yang inklusif (contoh: bahasa isyarat, media visual, dan lain-lain.); (ii) meminta

bantuan dari Dinas terkait untuk memfasilitasi konsultasi dan penyiapan langkah-

langkah untuk peningkatan akses air bersih dan sanitasi

5) Pada Program Pamsimas, perencanaan dan penganggaran yang berpihak

kepada penyandang disabilitas bukanlah sebuah proses yang terpisah dari

sistem yang sudah ada dan bukan pula penyusunan rencana serta anggaran

khusus untuk penyandang disabilitas. Perencanaan dan penganggaran yang

berpihak kepada penyandang disabilitas bertujuan untuk mewujudkan anggaran

yang lebih berkeadilan, mengurangi kesenjangan, dan membuka ruang

partisipasi yang lebih luas bagi penyandang disabilitas dalam pembangunan.

6) Untuk mendukung pembangunan yang inklusif bagi para penyandang disabilitas

Program Pamsimas menerapkan prinsip-prinsip universal di semua aspek

perencanaan (termasuk aspek design dari sarana air minum dan sanitasi). Hal ini

dimaksudkan agar sarana dapat digunakan semaksimal mungkin oleh siapapun

tanpa perlu penyesuaian atau desain khusus.

7) Tiga hal yang harus dilakukan dalam pelibatan penyandang disabilitas pada

tahap perencanaan adalah (i) menemukan orang dengan disabilitas, (ii)

Konsultasi dalam kegiatan Inklusif Disabilitas dengan menerapkan prinsip ”Tidak

Ada Kami Tanpa Kami”, dan (iii) Menyusun Perencanaan dengan menerapkan

prinsip-prinsip universal. Pelibatan penyandang disabilitas pada tahap

perencanaan antara lain :

Melibatkan penyandang disabilitas pada pertemuan Sosialisasi Desa,

sehingga penyandang disabilitas juga mendapatkan informasi yang lengkap

tentang Program Pamsimas dan mempunyai kesempatan untuk memberikan

suara tentang kepemintan

Melibatkan penyandang disabilitas pada setiap diskusi identifikasi masalah

dan analisis situasi (IMAS) dan pemicuan, pertemuan pembentukan KKM dan

KPSPAMS, serta Pertemuan Penyusunan PJM ProAksi dan Pleno RKM.

Memberikan kesempatan penyandang disabilitas untuk menjadi anggota tim

penyusun proposal, anggota KKM atau anggota KPSPAMS.

Melibatkan penyandang disabilitas pada saat menyusun DED Sarana Air

Minum dan Sanitasi Sekolah. Hal ini penting untuk memastikan penyandang

disabilitas dapat mengakses sarana air minum dan sarana sanitasi dengan

mudah.

8) Penting bagi Tim ROMS (PC dan DC) untuk bekerja sama dan berkoordinasi

dengan dinas pemerintah daerah yang menangani bidang pengelolaan

penyandang disabilitas serta mengidentifikasi keberadaan Organisasi

Penyandang Disabilitas (OPD) tingkat propinsi dan kabupaten untuk

mendapatkan dukungan OPD dalam implementasi Pamsimas.

Page 30: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

25

9) Apabila aktifitas proyek berpotensi menyebabkan dampak negatif terhadap

penyandang disabilitas, maka fasilitator dan KKM harus menyiapkan langkah-

langkah penanganan untuk menghindari dampak, yang juga telah sepakati oleh

masyarakat tersebut. Apabila terdapat ketidaksetujuan dan dampak tidak bisa

ditangani maka KKM harus memilih opsi lokasi lain yang lebih layak.

10) Dalam laporan bulanan dan uji petik, PC dan DC melaporkan hasil kegiatan

identifikasi dan jumlah pemanfaat program PAMSIMAS dari kelompok

masyarakat rentan. Fasilitator perlu mendokumentasikan keterlibatan masyarakat

rentan dalam proyek untuk kemudian dimasukkan ke dalam SIM PAMSIMAS.

3.2.5 Perlindungan Terhadap Anak

Beberapa strategi mitigasi yang perlu dilakukan untuk kegiatan Program Pamsimas

terkait perlindungan anak adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan konstruksi sedapat mungkin tidak melibatkan anak. Anak menurut UU

RI No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum

berusia 18 tahun.

2) Selama kegiatan konstruksi dilaksanakan agar disekitar bangunan yang sedang

dibangun diberikan tanda agar anak-anak tidak mendekati lokasi tersebut

3) Semua orang termasuk anak-anak dapat melihat secara jelas semua bagian

bangunan yang sudah dikerjakan (tidak ada bagian yang ditutupi). Hal ini penting

agar semua orang termasuk anak-anak dapat menghindari lokasi bangunan yang

sedang dikerjakan.

4) Adanya pencahayaan yang cukup terang khususnya pada malam hari di sekitar

lokasi bangunan.

5) Untuk pembangunan sarana sanitasi di sekolah agar dibuat terpisah antara

Jamban untuk siswa laki-laki dan jamban untuk siswa perempuan.

6) Untuk media berupa film/poster/leaflet/media cetak lainnya beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah:

Tidak mencantumkan identitas (nama dan lokasi) dari anak bila

menggunakan photo anak pada media cetak

Photo yang digunakan harus berkaitan dengan Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi

Apabila menggunakan photo anak, agar anak tidak dalam kondisi telanjang

dan berposes secara normal.

3.2.6 Prosedur Konsultasi Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan

Konsultasi Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Free, Prior, and Informed

Consultations) merupakan serangkaian proses konsultasi untuk mendapatkan

persetujuan secara luas dari warga penerima PAMSIMAS atau warga yang

Page 31: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

26

terdampak tentang pelaksanaan proyek PAMSIMAS. Seberapa sering konsultasi

tersebut dan jumlah warga yang disertakan akan tergantung pada tingkat resiko dan

dampak sub-proyek. Proses konsultasi ini tidak hanya dilakukan di awal persiapan

proyek pada waktu IMAS, tetapi fasilitator dan KKM diharapkan dapat menerapkan

prinsip-prinsip dibawah ini disetiap siklus pelaksanaan PAMSIMAS:

1) Dimulai diawal selama persiapan (sewaktu kajian sosial) dan dilanjutkan secara

berkala sejalan dengan pelaksanaan program dan/atau apabila ada potensi

resiko dan/atau dampak;

2) Proses konsultasi harus didahului dengan sosialisasi mengenai tujuan proyek

beserta dampaknya secara jelas, transparan, objektif, dan dapat diakses dalam

bahasa dan media yang mudah dipahami oleh warga. Alat bantu sosialisasi

seperti bahasa isyarat, huruf braile, media gambar, dan lain-lain. dapat

digunakan apabila diperlukan;

3) Undangan musyawarah/diskusi harus disampaikan paling lambat satu minggu

sebelum tanggal pelaksanaan;

4) Harus melibatkan warga secara luas dan perwakilan mereka yang diakui.

Musyawarah dapat dilakukan terpisah untuk mengakomodasi warga yang tinggal

jauh dari pusat desa atau yang tidak memiliki kesempatan untuk hadir pada saat

jadwal yang ditentukan;

5) Mengedepankan keterwakilan masyarakat baik laki-laki, perempuan, masyarakat

rentan (warga berkebutuhan khusus, kaum muda, lansia, anak-anak) dalam

penyampaian aspirasi dan pandangan mengenai aktifitas proyek, manfaat serta

dampak proyek, bagaimana meningkatkan manfaat positif dan menangani

dampak apabila ada. Masukan warga pada nantinya digunakan sebagai

pertimbangan dalam penyusunan PJM ProAKSI dan Pemilihan Opsi;

6) Mengutamakan peran serta warga yang terdampak langsung;

7) Memastikan bahwa proses konsultasi bebas dari manipulasi, campur tangan

pihak yang tidak berkepentingan, paksaan maupun intimidasi. Disamping

penggunaan bahasa, fasilitator dan KKM perlu memikirkan dengan hati-hati

tentang pemilihan waktu, tempat dan komposisi warga yang ikut dalam proses

musyawarah agar setiap peserta musyawarah dapat mengemukakan

pendapatnya secara bebas.

8) Didokumentasikan (berita acara musyawarah yang ditandatangani oleh peserta

musyawarah dan dokumentasi lain seperti foto, video atau bentuk lain yang

sesuai)

3.3 POTENSI DAN MITIGASI/PENGURANGAN DAMPAK NEGATIF

Mitigasi dampak merupakan upaya pencegahan/pengurangan serta penanganan

terhadap resiko negatif sosial yang akan terjadi. Upaya mitigasi pengamanan sosial

adalah sebagai berikut:

Page 32: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

27

Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan Alternatif Upaya Mitigasi

No Potensi Dampak Negatif Alternatif Upaya Mitigasi

Penyediaan Lahan

1 Konflik sosial akibat ketidakjelasan penyediaan lahan dan tidak lengkapnya dokumen yang dijadikan dasar hukum penyediaan lahan

Melakukan pertemuan dengan pihak yang akan menyediakan tanah serta ahli waris untuk menjelaskan tentang jenis, prinsip, konsekuensi dan tata cara penyediaan tanah

Dokumen penyediaan lahan dibuat 3 rangkap untuk diberikan pada:

a. pemberi hibah/ijin (termasuk para ahli waris)

b. penerima hibah/ijin;

c. dilampirkan dalam RKM

(Proses hibah didaftarkan di kantor desa dan surat hibah disimpan di kantor desa, sebagai penerima hibah dan arsip desa).

Informasi terkait penyediaan lahan (nama pemilik lahan/tanah, jenis penyediaan lahan, luas, lokasi, jenis peruntukan, dan nama penerima lahan/tanah) dipublikasikan agar diketahui oleh masyarakat luas melalui papan informasi, kantor desa/kel danfasilitas umum

Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dokumen penyediaan lahan antara lain:

a. surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh pihak pemberi dan penerima hibah/ijin. Untuk surat hibah, harus ditandatangani oleh PPAT Kecamatan atau Camat sebagai PPATS

b. sketsa dan lokasi tanah;

c. luas dan peruntukan tanah;

d. jangka waktu untuk ijin digunakan atau dilewati

e. tanda tangan seluruh ahli waris,

f. tanda tangan saksi-saksi

Melakukan sosialisasi dan pelatihan penyegaran untuk konsultan kabupaten dan fasilitator masyarakat tentang prosedur penyediaan lahan dalam program

Penanganan MHA

MHA tidak terlibat dan tidak mendapatkan manfaat dari program yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Penyebaran informasi program ke seluruh wilayah penerima manfaat, melalui rembug warga, kegiatan keagamaan, pertemuan adat, arisan, posyandu, PKK, dsb maupun diskusi terpisah sesuai kebutuhan

Jika dibutuhkan, instrumen sosialisasi program perlu disampaikan dalam bahasa kelompok MHA ataupun media lain untuk mempermudah pemahaman (contoh: poster, video, dan lain-lain)

Melakukan pertemuan/rembug warga di tempat dan waktu yang sesuai dengan kelompok MHA.

Jika diperlukan, mengadakan rembug warga khusus untuk kelompok MHA (menggunakan metoda Kajian Sosial Partisipatif)

Perencanaan pembangunan infrastruktur/SAMS dilakukan dari basis dusun agar kelompok MHA dapat terlibat dan memperoleh manfaat sesuai dengan kebutuhan

Melakukan sosialisasi dan pelatihan penyegaran untuk konsultan kabupaten dan fasilitator masyarakat serta masyarakat penerima manfaat tentang pelibatan kelompok MHA dalam program

Kurangnya pemahaman para pelaku program tentang kelompok MHA dan tidak tertangkapnya aspirasi dan kebutuhan kelompok MHA dalam program

Melibatkan pihak yang mempunyai pengalaman dan keahlian bekerja sama dengan kelompok MHA

Melakukan diskusi langsung dengan kelompok MHA tentang pendapat mereka terhadap program termasuk hak mereka untuk menolak atau menyetujui keikutsertaan, dan mempelajari lebih dalam mengenai kebutuhan khusus mereka terhadap sarana air minum dan kebiasaan sanitasi mereka.

Page 33: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

28

No Potensi Dampak Negatif Alternatif Upaya Mitigasi

Melibatkan kader yang berasal dari anggota kelompok MHA dan memberikan pelatihan khusus kepada fasilitator dan kader yang terlibat dalam fasilitasi MHA

Melakukan penyesuaian pada menu pilihan teknis dengan kearifan lokal yang dimiliki kelompok MHA walaupun tidak ada dalam daftar program.

Meningkatkan kualitas informasi melalui penyesuaian teknik fasilitasi dan menyiapkan materi dalam bahasa setempat/bahasa yang mudah dipahami warga MHA.

Mekanisme pemantauan khusus di lokasi kelompok MHA untuk mendapatkan peran serta dan aspirasi mereka secara maksimal

Penanganan Masyarakat Rentan (Perempuan, Masyarakat Miskin dan Penyandang Disabilitas)

Masyarakat rentan tidak terlibat dan tidak mendapatkan manfaat dari program yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Penyebaran informasi program ke seluruh wilayah penerima manfaat, melalui rembug warga, kegiatan keagamaan, arisan, posyandu, PKK, dsb.

Melakukan pertemuan/rembug warga di tempat dan waktu yang sesuai dengan kelompok masyarakat rentan

Jika diperlukan, mengadakan rembug warga khusus untuk kelompok masyarakat rentan

Perencanaan pembangunan infrastruktur/SAMS dilakukan dari basis dusun agar kelompok masyarakat rentan dapat terlibat dan memperoleh manfaat sesuai dengan kebutuhan

Melakukan sosialisasi dan pelatihan penyegaran untuk konsultan kabupaten dan fasilitator masyarakat serta masyarakat penerima manfaat tentang penanganan kelompok masyarakat rentan dalam program

Kurangnya pemahaman para pelaku program tentang kelompok masyarakat rentan dan tidak tertangkapnya aspirasi dan kebutuhan kelompok masyarakat rentan dalam program

Melibatkan pihak yang mempunyai pengalaman dan keahlian bekerja sama dengan kelompok masyarakat rentan khususnya dengan penyandang disabilitas

Melakukan diskusi langsung dengan kelompok masyarakat rentan (contoh: melalui kunjungan rumahan) tentang pendapat mereka terhadap program termasuk hak mereka terutama MHA untuk menolak atau menyetujui keikutsertaan, dan mempelajari lebih dalam mengenai kebutuhan khusus mereka terhadap sarana air minum dan kebiasaan sanitasi mereka untuk selanjutnya diakomodasi oleh program.

Melibatkan kader dari dusun setempat dan memberikan pelatihan khusus kepada fasilitator dan kader yang terlibat dalam fasilitasi masyarakat rentan

Melakukan penyesuaian desain teknis sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat rentan walaupun tidak ada dalam daftar program.

Meningkatkan kualitas informasi melalui penyesuaian teknik fasilitasi dan menyiapkan materi yang mudah dipahami serta alat bantu untuk membantu pemahaman kelompok masyarakat rentan

Mekanisme pemantauan khusus di lokasi kelompok masyarakat rentan untuk mendapatkan peran serta dan aspirasi mereka secara maksimal

Page 34: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

29

3.4 PENILAIAN TERHADAP DAFTAR KEGIATAN TERLARANG (NEGATIVE LIST)

Beberapa kegiatan terlarang terkait pengamanan sosial pada Program Pamsimas

adalah:

Pembangunan kantor KKM atau pembangunan kantor BP-SPAMS

Pembangunan atau rehabilitasi sarana sanitasi di rumah ibadah

Pengadaan lahan (beli) untuk keperluan sarana air minum

Kegiatan Pamsimas berkaitan dengan politik praktis (kampanye, demon-strasi,

sumbangan politik, dan lain-lain);

Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan (seperti

pestisida; tembakau atau produk yang terkait; bahan yang membahayakan ozon,

penggunaan material dari bahan asbes; kegiatan produksi cairan, gas atau emisi

yang berbahaya, kegiatan yang memproduksi, memakai, menyimpan atau

mengangkut bahan-bahan dan buangan limbah berbahaya, kegiatan di area yang

dilidungi), penduduk asli dan kelestarian budaya lokal;

Kegiatan yang memanfaatkan KKM sebagai jaminan atau agunan atau garansi,

baik yang berhubungan dengan lembaga keuangan dan perbankan atau pihak

ketiga lainnya;

Kegiatan yang bertentangan dengan hukum, nilai agama, tata susila dan

kemanusiaan serta tidak sejalan dengan visi, visi, tujuan dan nilai-nilai Pamsimas

3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN PENYEDIAAN LAHAN, PENANGANAN

KELOMPOK MHA, PEREMPUAN DAN MASYARAKAT MISKIN SERTA

PENANGANAN PENYANDANG DISABILITAS

Prosedur Pengamanan sosial yang meliputi: (a) Prosedur Penyediaan Lahan dan (b)

Prosedur Penanganan bagi Kelompok MHA dan Masyarakat Rentan dalam siklus

pelaksanaan program disajikan dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 berikut ini.

Page 35: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

30

Tabel 3.2 Prosedur Penyediaan Lahan

Tahapan Prosedur Hasil Dokumen yang dihasilkan Pelaku

A. Penyediaan Lahan

IMAS Pembuatan Peta Sosial masyarakat yang dilengkapi dengan keterangan status kepemilikan lahan dengan mendapatkan informasi dari pemerintah desa, kecamatan dan instansi terkait

Situasi kepemilikan lahan tergambar dengan jelas dalam peta sosial (tanah adat/ulayat, tanah negara, tanah desa, tanah pribadi, dan lain-lain).

Peta sosial lengkap dengan kepemilikan lahan

Pelaku : Kader AMPL, Fasilitator Masyarakat, Pemerintah desa

Peserta: Masyarakat

PJM ProAKSI dan Pemilihan Opsi

1. Menjelaskan pentingnya penyediaan lahan oleh masyarakat dalam program antara lain dalam bentuk hibah lahan, ijin pakai dan ijin melewati lahan.

2. Jelaskan pengertian dan konsekuensi pengalihan lahan karana kebutuhan penyediaan lahan.

3. Pastikan mereka mengerti bahwa menghibahkan tanah artinya adalah melepas tanah dan tidak bisa diambil kembali.

4. Pastikan juga bahwa pemilihan lokasi terlepas dari dominasi elit

1. Masyarakat memperoleh informasi yang jelas akan perlunya penyediaan lahan untuk program

2. Masyarakat memahami bentuk-bentuk kontribusi terkait tanah/lahan miliknya

3. Masyarakat memahami konsekuensi dari kontribusi tanah/lahannya

4. Masyarakat mendapatkan akses yang sama (termasuk dari segi jarak) ke fasilitas yang dibangun, misalnya hidran/kran umum

Berita Acara Pemilihan Opsi dilengkapi dengan daftar simak (checklist) kebutuhan lahan

Pelaku :Kader AMPL, KKM, Fasilitator Masyarakat, Pemerintah desa

Peserta: Masyarakat

Penyusunan dan Pleno RKM

1. Gunakan peta sosial untuk menentukan lokasi dari opsi sarana air minum terpilih dan kegiatan lain untuk program jangka menengah.

2. Identifikasi status kepemilikan dari lahan yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan sarana air minum.

3. Melakukan pertemuan dengan pihak yang akan mengalihkan lahan untuk menjelaskan tentang jenis, prinsip, konsekuensi dan tata cara penyediaan lahan

4. Lakukan kesepakatan dengan pemilik lahan yang akan digunakan sebagai lokasi sarana air minum.

5. Pemilik lahan mendapat penjelasan isi surat pernyataan penggunaan lahan terutama mengenai status kepemilikan lahan serta langkah langkah setelah surat penyataan ditandatangan oleh pihak pemilik tanah/lahan.

1. Kebutuhan lahan untuk program jangka menengah dan opsi terpilih teridentifikasi dan terpetakan dalam peta sosial.

2. Jika diperlukan pengalihan lahan, maka harus terindentifikasi jenis penyediaan lahan: (i) Bangunan penangkap air, lokasi sumur bor, Bangunan Pengolahan air; (ii) Reservoir/Menara air; (iii) Rumah Pompa, dan (iv) Jalur pipa

3. Tersedia dokumen/surat pernyataan yang diperlukan untuk penggunaan lahan (surat hibah, peta situasi, surat ijin penggunaan). Format Surat Penyataan Hibah Tanah/ ijin dilalui, ijin pakai dapat dilihat pada Format PT.4-.02, PT.4-02A, PT.4-02B, PT.4-02C (Surat Pernyataan Hibah//Ijin Dilalui dan Ijin Pakai)

Daftar Kebutuhan Lahan

Berita acara dan daftar hadir pertemuan dengan calon pemberi/pemilik lahan, dilengkapi daftar rencana jenis penyediaan lahan (hibah, ijin pakai dan ijin dilewati)

Dokumen pernyataan hibah, ijin pakai dan ijin melewati telah lengkap untuk dilampirkan dalam RKM

Pelaku :Kader AMPL, KKM, Fasilitator Masyarakat, Pemerintah desa, Tim Evaluasi RKM

Peserta: Masyarakat.

Page 36: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

31

Tahapan Prosedur Hasil Dokumen yang dihasilkan Pelaku

6. Buat hasil kesepakatan dalam sebuah Surat Pernyataan Penggunaan Lahan. Lampirkan surat tersebut pada RKM yang akan diajukan dengan menyertai peta lokasi lahan dan beberapa keterangan penting lainnya.

Pelaksanaan Kegiatan

1. Khusus untuk hibah tanah dilakukan pengurusan dokumen ke tingkatan lebih lanjut: pendaftaran di kantor desa (registrasi) dan legalisasi ke PPAT/PPATS; serta pemecahan hak atas tanah yang dihibahkan yang dilakukan di sertifikat atau di bukti hak kepemilikan tanah lainnya.

2. Bila terjadi perubahan lokasi dengan alasan tertentu, maka perlu melakukan kesepakatan pengadaan tanah di lokasi baru.

1. Sertifikat atau dokumen yang setara telah disesuaikan

2. Pembaharuan atau penggantian dokumen penyediaan lahan.

Dokumen sertifikat atau dokumen yang setara, asli sudah ada pemisahan hak atas tanah yang dihibahkan

Dokumen pernyataan hibah tanah, ijin pakai dan ijin dilewati untuk lokasi baru

KKM/Satlak

Fasiliatator Masyarakat

Pemerintah Desa

Operasi dan Pemeliharaan

1. Lakukan pengecekan secara berkala terhadap jangka waktu penggunaan lahan.

2. Untuk pinjam pakai, bila jangka waktu penggunaan lahan sudah habis dan masyarakat masih memerlukan lahan tersebut sebagai lokasi sarana air minum, lakukan kesepakatan ulang dengan pemilik lahan. Buat kembali hasil kesepakatan dalam bentuk Surat Pernyataan penggunaan lahan.

3. Untuk tanah yang sudah dihibahkan, jika fasilitas sudah tidak berfungsi atau tidak diperlukan lagi, misal hidran/kran umum, maka tanah tidak bisa dikembalikan kepada pemilik semula, walaupun mungkin tanahnya ada di pekararangan pemilik. Opsi yang terbaik adalah ijin penggunaan tanah dengan jangka waktu selama fasilitas masih diperlukan/masih berfungsi

Isi surat ijin perlu selalu diperhatikan khususnya pada bagian jangka waktu penggunaan untuk memastikan tidak ada pihak yang mengajukan keberatan di kemudian hari tentang penggunaan lahan/tanah untuk sarana air minum atau sanitasi komunal.

Dokumen pernyatan penyediaan lahan yang telah diperbaharui

KKM/Satlak

Fasiliatator Masyarakat

Pemerintah Desa

Page 37: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

32

Tabel 3.3 Prosedur Penanganan Masyarakat Hukum Adat, Perempuan dan Masyarakat Miskin serta Penyandang Disabilitas

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

Sosialisasi dan diseminasi

Untuk MHA :

1. PC dan DC mengidentifikasi kabupaten yang potensial terdapat MHA)

2. DC dan fasilitator melakukan verifikasi keberadaan Masyarakat Rentan di desa yang akan dipilih sebagai penerima manfaat

3. Fasilitator masyarakat mengkonfirmasi keberadaan dan karakteristik kelompok MHA yang akan menerima manfaat maupun yang akan terkena dampak program

4. Fasilitator mengidentifikasi kader dari kelompok MHA yang akan dilatih dan membantu fasilitasi seluruh kegiatan siklus program yang melibatkan kelompok MHA

Untuk Penyandang Disabilitas :

1. PC dan DC mengidentifikasi Organisasi Penyandanv Disabilitas (OPD) dan Penyandang Disabilitas pada wilayah Pamsimas

2. DC mengkonfirmasi keberadaan OPD Tingkat kabupaten dan melakukan koordinasi untuk mendiskusikan bentuk dukungan yang diharapkan dari Program Pamsimas

3. Perhatikan waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi dan rembug desa agar semua kelompok masyarakat (laki-laki, perempuan, kaya, miskin) termasuk MHA dan penyandang disabilitas dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya.

4. Lakukan beberapa kali pertemuan (bila perlu pada lokasi dan kesempatan yang berbeda) sehingga informasi tentang PAMSIMAS tersampaikan kepada seluruh masyarakat.

1. Desa/kelurahan yang ada kelompok MHA

2. Konfirmasi Kelompok MHA akan menjadi kelompok penerima manfaat atau berpotensi terkena dampak

3. Adanya kehadiran masyarakat miskin, perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok MHA (bila ada) dalam pertemuan sosialisasi dan rembug warga (berita acara/daftar hadir).

4. Daftar OPD yang ada di tingkat kabupaten

5. Adanya kehadiran OPD pada kegiatan sosialisasi

Laporan nama, lokasi dan karakteristik Kelompok MHA yang akan menjadi penerima manfaat atau yang berpotensi terkena dampak

Berita Acara Sosialisasi

Daftar hadir pertemuan dengan memilah peserta lelaki dan perempuan

PC, DC, fasilitator masyarakat, perguruan tinggi, LSM dan kelompok yang berpengalaman dan peduli terhadap kelompok MHAMHA

Aparat Desa.

Tokoh masyarakat.

Page 38: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

33

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

5. Jika secara adat dan agama tidak memungkinkan untuk dilakukan pertemuan bersama atau jika pertemuan bersama sulit untuk membuat kelompok perempuan bersuara, sebaiknya buat pertemuan secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Pastikan perempuan terlibat dalam pengambilan keputusan.

6. Keputusan diambil dan disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat,

7. Berikan informasi yang lengkap tentang persyaratan PAMSIMAS dengan cara menempelkan poster di tempat yang strategis, membagikan leaflet, atau membuat diskusi-diskusi kecil yang bersifat informal dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami warga.

8. Agar MHA dan kelompok masyarakat rentan (perempuan, masyarakat miskin dan penyandang disabilitas) memiliki akses informasi, media sosialisasi harus terpasang dan dibagikan pada tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat pertemuan kelompok-kelompok tersebut, seperti Posyandu, PUSKESMAS, Pustu, tempat peribadatan dan lain-lain.

9. Khusus MHA lakukan pertemuan di wilayah tempat tinggalnya dengan gunakan bahasa daerah mereka, poster dan bahan sosialisasi lain sebaiknya diterjemahkan kedalam bahasa MHA

10. Lakukan konsultasi dengan MHA apakah mereka bersedia ikut dalam kegiatan

IMAS 1. Lakukan orientasi lapangan mengelilingi desa untuk memperoleh gambaran umum dari karakteristik masyarakatnya. Kenali waktu dan tempat masyarakat biasa beraktifitas. Khusus MHA, kenali budaya setempat dengan lebih seksama. Khusus untuk penyandang disabilitas, kenali kebutuhan tambahan yang dibutuhkan agar bisa terlibat

1. Keterwakilan masyarakat miskin dan berkebutuhan khusus dalam setiap pertemuan dan diskusi terfokus (berita acara/daftar hadir).

2. Keberadaan MHA dan masyarakat rentan terutama warga berkebutuhan khusus

Peta sosial yang menjabarkan keberadaan MHA dan kelompok masyarakat rentan lainnya.

Hasil/laporan kajian sosial

Kader AMPL, KKM (jika sudah ada), Fasilitator Masyarakat, LSM, ahli dan kelompok peduli MHA

Page 39: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

34

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

dalam program dan terutama mendapatkan manfaat dari fasilitas yang akan dibangun.

2. Lakukan ”kajian sosial” masing-masing untuk kelompok MHA dan kelompok masyarakat rentan melalui cara-cara berikut ini:

a. Buat pertemuan diskusi berdasarkan waktu tidak sibuk masyarakat. Tentukan lokasi yang dapat diakses oleh semua kelompok masyarakat. Bila diperlukan buat pertemuan terpisah antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin serta pertemuan khusus perempuan, penyandang disabilitas dan MHA. Salah satu strategi pertemuan adalah dengan menggunakan pertemuan-pertemuan rutin perempuan seperti saat pengajian atau arisan.

b. Bila melakukan pertemuan yang bersifat campuran (laki-laki dan perempuan) perhatikan posisi duduk. Jangan menempatkan perempuan di belakang laki-laki. Posisi melingkar dimana laki-laki dan perempuan ditempatkan pada posisi yang sama adalah kondisi terbaik. Juga dalam hal ada MHA dan Penyandang Disabilitas, sebaiknya posisi yang sama juga dilakukan.

c. Bila melakukan pertemuan terpisah, pastikan perempuan dan kelompok rentan lainnya (sangat miskin dan penyandang disabilitas)merasa nyaman dengan fasilitor. Bila diperlukan gunakan fasilitator perempuan untuk diskusi kelompok perempuan, atau fasilitator yang mempunyai keahlian khusus (misal bahasa isyarat) untuk penyandang disailitas.

d. Gunakan media dan bahan diskusi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Gunakan banyak media gambar bila sebagian besar masyarakat termasuk perempuan, kelompok sangat miskin dan penyandang disabiitas tidak bisa baca dan tulis.

terpetakan dalam peta sosial serta langkah-langkah untuk perluasan akses air bersih dan fasilitas sanitasi untuk kelompok masyarakat tersebut.

3. Deskripsi secara jelas karakteristik kehidupan, sosial, ekonomi dan budaya kelompok MHA, aspirasi dan kebutuhan mereka sebagai calon penerima manfaat dan/atau sebagai kelompok yang akan terkena dampak

4. Deskripsi secara jelas karakteristik kehidupan, sosial, ekonomi dan budaya kelompok masyarakat adat rentan, aspirasi dan kebutuhan mereka sebagai calon penerima manfaat dan/atau sebagai kelompok yang akan terkena dampak.

5. Adanya akses MHA dan masyarakat rentan pengambilan keputusan melalui diskusi terfokus terpisah (berita acara).

6. Klasifikasi kesejahteraan seluruh masyarakattergambar jelas dalam peta sosial.

7. Akses air minum dan sanitasi awal dari setiap klasifikasi kesejateraan masyarakat tergambar jelas dalam peta sosial.

8. Kesepakatan mekanisme kontribusi incash sensitif terhadap masyarakat miskin/masyarakat adat atau(berita acara).

9. Kehadiran perempuan minimal 40% dalam setiap pertemuan dan diskusi terfokus (berita acara/daftar hadir).

MHA dan masyarakat rentan (terpisah)

Buku Catatan IMAS

Page 40: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

35

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

e. Khusus untuk kelompok MHA dikembangkan media bantu dalam bahasa mereka. Pastikan ada kader yang berasal dari kelompok MHA.

f. Lakukan diskusi bersama masyarakat untuk menentukan kriteria klasifikasi kesejahteraan dan akses yang baik terhadap air minum dan sanitasi berdasarkan pandangan masyarakat setempat. Tuangkan hasil diskusi dalam peta sosial. Lengkapi peta sosial dengan informasi akses seluruh masyarakat terhadap air minum dan sanitasi.

g. Lakukan berbagai strategi untuk meredam dominasi berpendapat dari seseorang atau sekelompok orang dalam setiap diskusi.

10. Kehadiran perempuan minimal 40% dalam pemicuan (berita acara/daftar hadir).

11. Akses perempuan dalam pengambilan keputusan melalui diskusi terfokus terpisah (berita acara).

Pembentukan dan Pleno KKM

1. Adakan pertemuan pada waktu dan tempat yang memungkinkan untuk dihadiri kelompok masyarakat termasuk kelompok miskin, perempuan, penyandang disabiitas dan MHA (bila ada).Tentukan lokasi yang dapat diakses oleh semua masyarakat, termasuk untuk keempat kelompok ini.

2. Buat pertemuan yang disesuaikan dengan waktu dan tempat kelompok miskin, perempuan, penyandang disabilitas dan MHA bisa terlibat aktif. Pada pertemuan pembentukan KKM, jika perempuan yang sudah menikah tidak dapat hadir sebaiknya diundang juga perempuan yang belum menikah sehingga suara terwakili.

3. Perwakilan kelompok MHA masyarakat miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas sebaiknya turut menduduki posisi sebagai anggota KKM sehingga mereka bisa terlibat

dalam pengambilan keputusan. 4. Kedudukan perempuan sebaiknya tidak hanya mengumpul

di satu unit misalnya pada unit kesehatan saja tetapi menyebar dalam setiap posisi pengurus PAMSIMAS. Demikian juga bagi ke tiga kelompok lainnya. Penyandang

1. Adanya kehadiran MHA dan masyarakat rentan dalam setiap pertemuan pemilihan KKM (berita acara/daftar hadir).

2. Keterwakilan MHA dan masyarakat rentandalam struktur KKM (berita acara pembentukan KKM).

Berita Acara Pleno Pembentukan KKM

Daftar Hadir dengan memilah peserta laki dan perempuan dan peserta MHA (bila ada)

Susunan KKM yang mewakili seluruh elemen kelompok masyarakat

Kader AMPL, Fasilitator Masyarakat

Page 41: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

36

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

Disabilitas bisa diberikan posisi khusus sesuai kemampuan mereka.

5. Untuk memotivasi keterlibatan perempuan, bidan desa atau kader kesehatan dapat dijadikan sebagai Satlak PAMSIMAS.

Pemilihan Opsi dan PJM ProAksi

1. Diskusi dengan kelompok miskin tidak harus dilakukan bersamaan/dicampur dengan kelompok dengan status sosial ekonomi yang lain. Demikian pula diskusi dengan kelompok perempuan tidak harus dilakukan bersamaan/dicampur dengan kelompok laki-laki serta diskusi dengan penyandang disabilitas dan MHA juga dapat dilakukan secara terpisah, sesuai dengan waktu dan kebiasaan setempat.

2. Untuk proses pemilihan opsi, khususnya opsi sarana air minum, suara masyarakat miskin harus diperhatikan karena masyarakat miskin mempunyai kebutuhan dan kemampuan yang berbeda dengan masyarakat dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi. Demikian pula dengan MHA, kaum perempuan, dan penyandang disabilitas. Diperlukan pendapat mereka terkait rancang bangun (contoh: tinggi keran, jenis lantai, akses masuk, dan lain-lain), lokasi, jumlah sarana, besar iuran untuk kebutuhan operasional, serta jumlah pemanfaat.

3. Suara perempuan harus diperhatikan karena berdasarkan pengalaman program sebelumnya, kelompok perempuan memiliki peran penting dalam masalah air, terutama dalam perawatan sarana dan distribusi air ke anggota keluarga.

1. Kehadiran masyarakat miskin, perempuan dan penyandang disabilitas dalam setiap pertemuan pemilihan opsi dan penyusunan PJM ProAKSi (berita acara/daftar hadir).Juga kehadiran MHA dalam setiap pertemuan pemilihan opsi dan PJM Pro-Aksi (berita acara/daftar hadir).

2. Dipastikan adanya akses kelompok masyarakat rentan dan MHA sebagai pemanfaatair minum dan sanitasi dalam PJM ProAKSi

3. Opsi terpilih sensitif terhadap pemanfaat terutama MHA (jika ada) dan masyarakat rentan dan sensitif terhadap kebutuhan dan aturan adat/etnis yang diperoleh dari diskusi terfokus terpisah (berita acara pemilihan opsi).

Berita Acara Pemilihan Opsi

Daftar Hadir MHA dan masyarakat rentan dengan memilah peserta laki dan perempuan

KKM, Fasilitator Masyarakat

Penyusunan dan Pleno RKM

1. Bilamana kelompok MHA menjadi pemanfaat program, maka desain dan pelaksanaan program akan menyesuaikan dengan kebutuhan kelompok MHA tersebut.

2. Menyusun rencana kegiatan Pengamanan sosial untuk memastikan keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan yang dicantumkan dalam RKM

1. Kehadiran kelompok MHA (bila ada) dan masyarakat rentan dalam setiap pertemuan penyusunan RKM termasuk pada saat Pleno RKM (berita acara/daftar hadir).

2. Akses kelompok MHA dan masyarakat

Berita Acara Pleno Tingkat Desa Pembahasan RKM

Daftar Hadir dengan memilah peserta laki

KKM, Fasilitator Masyarakat, Tim Evaluasi RfKM.

Page 42: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

37

Siklus Prosedur Hasil Dokumen yang

Dilaporkan Pelaku

3. Sebelum diajukan, RKM harus diplenokan dihadapan masyarakat. Pleno harus dihadiri oleh masyarakat yang mewakili setiap dusun, termasuk kelompok MHA, masyarakat miskin, perempuan dan penyandang disabiitas..

4. Beri kesempatan kelompok MHA, masyarakat miskin, perempuan dan penyandang disabiitas untuk ikut memberikan input perbaikan terhadap RKM.

rentanpada manfaat kegiatan dan layanan sarana (cakupan layanan dalam RKM).

3. Tersusunnya Bab 5 RKM (Rencana Aksi Pengamanan Lingkungan dan Sosial).

dan perempuan

Daftar hadir kelompok MHA

Rencana Aksi Pengamanan Lingkungan dan sosial dalam RKM (bab 5)

Pelaksanaan Kegiatan (Konstruksi SAMS, Pelatihan dan Kesehatan)

1. Seluruh masyarakat, kaya dan miskin, laki dan perempuan termasuk kelompok MHA dan penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama untuk:

Terlibat dalam setiap tahapan pelaksanaan dan operasional program.

Membantu konstruksi tanpa menambah beban kerja bagi mereka.

2. Setiap orang mendapat upah yang sama kalau mereka melakukan pekerjaan yang sama dalam konstruksi sarana air minum dan sanitasi.

3. Setiap orang memperoleh hak yang sama untuk dilatih dalam konstruksi, pemeliharaan jangka panjang.

1. Keterlibatan masyarakat miskin dan perempuan, dan masyarakat adat dalam pelaksanaan kegiatan dan pelatihan (berita acara).

2. Konstruksi sarana terbangun sensitif terhadap kebutuhan pengguna.

Daftar hadir setiap kegiatan pelatihan dengan memilah peserta laki dan perempuan

Daftar hadir peserta kelompok MHA

Daftar peserta kontribusi in-kind

KKM/Satlak, Fasilitator Masyarakat

Operasi dan Pemeliharaan

1. Untuk bisa membuat keputusan yang memenuhi kebutuhan semua pihak, maka harus ada perwakilan masyarakat miskin, perempuan, kelompok MHA dan penyandang disabilitas menduduki posisi sebagai pengurus Badan Pengelola.

2. Semua aturan tentang pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan termasuk penentuan tariff iuran dilakukan berdasarkan hasil diskusi seluruh masyarakat.

1. Keterwakilan masyarakat miskin dalam struktur Badan Pengelola (berita acara).

2. Aturan pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan yang berpihak kepada masyarakat miskin (aturan BP) dan kelompok MHA

3. Penetapan iuran/ tarif yang sensitif terhadap masyarakat paling miskin (struktur tariff/subsidi silang) dan kelompok MHA.( Format Surat Pernyataan Kesanggupan Pengopersian dan Pemeliharaan Prasarana dan Kesanggupan Iuran Format PT.4-04)

Daftar susunan pengurus KPSPAMS

Peraturan Desa yang mengatur Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi

BPSPAMS, Fasilitator Masyarakat.

Page 43: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

38

BAB 4. PEMANTAUAN, PELAPORAN

DAN PENGADUAN

PENGAMANAN LINGKUNGAN

DAN SOSIAL

4.1. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN

SOSIAL

1) Kegiatan pemantauan harus dilakukan untuk memastikan Pengamanan

lingkungan dan sosial dilaksanakan sesuai prosedur oleh masyarakat. Kegiatan

pemantauan tersebut dilakukan oleh: Masyarakat, Fasilitator dan ROMS (region,

provinsi dan kab/kota), dan Pemerintah (kab/kota dan desa).

2) Instrumen pemantauan meliputi:

a. SIM

b. Uji Petik

c. Supervisi secara berjenjang

d. Misi Supervisi

e. Kajian Mid-term

f. Studi dampak

Pelaksanaan pemantauan dengan penggunaan instrument diatas mengikuti

ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.

3) Pelaporan dan dokumentasi penerapan Pengamanan lingkungan dan sosial

dikompilasi dari proses dan dokumentasi setiap tahapan kegiatan, serta hasil

supervisi. Pelaporan ini menjadi bagian dari:

Jenis Pelaporan Pelaku Waktu

Uji Petik ROMS dan NMC Siklus Kegiatan

SIM Fasilitator dan ROMS Setiap adanya perubahan data

Page 44: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

39

4) Pelaporan dan dokumentasi pengamanan lingkungan dan sosial mengikuti

mekanisme yang berlaku dalam PAMSIMAS pada umumnya. Laporan tersebut

meliputi:

a. Dokumentasi pengamanan lingkungan dan sosial dalam setiap tahapan

program, mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan dan operasi dan

pemeliharaan

b. Identifikasi dan evaluasi permasalahan terkait potensi dampak negatif yang

timbul terhadap sosial dan lingkungan, serta rencana pencegahan dan

penanganannya.

c. Dokumentasi good practice untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam

penerapan di masa mendatang.

5) Setiap kegiatan PAMSIMAS yang berhubungan dengan MHA haruslah diketahui

oleh mereka, bilamana perlu ditulis dalam bahasa masyarakat adat setempat

(bahasa lokal) dan ditempatkan di lokasi MHA tersebut berada.

6) Setiap kegiatan terkait program Pengamanan Lingkungan dan Sosial harus

disampaikan kepada masyarakat secara terbuka melalui papan informasi,

pertemuan warga dan media informasi lainnya.

4.2. PENGELOLAAN PENGADUAN PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN

SOSIAL

1) Masyarakat dapat melakukan pengaduan terkait penyimpangan prinsip dan

prosedur pengamanan lingkungan dan sosial melalui telepon, sms maupun email

dimana alamat kontak pengaduan dapat ditemui di setiap kantor desa /kelurahan.

Khusus untuk masyarakat adat, PAMSIMAS akan mengembangkan mekanisme

pengaduan dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai budaya mereka.

2) Pengaduan dan penanganan masalah pengamanan lingkungan dan sosial

mengikuti jenjang dan alur mekanisme PAMSIMAS yang ada dalam Prosedur

Operasional Baku Layanan Informasi dan Pengaduan.

3) Pengaduan mengenai penyimpangan prinsip dan prosedur ini akan

didokumentasikan secara berjenjang. Pengaduan bisa terdiri dari temuan-temuan

tentang dampak negatif sosial yang merugikan masyarakat, kerusakan

lingkungan, ataupun ketidaktepatan dalam realisasi pengadaan lahan serta

praktik pelaksanaan yang berbeda dari rencana penanganan yang telah

disepakati sebelumnya.

4) Pengaduan pengamanan lingkungan dan sosial diumumkan setiap saat dalam

website PAMSIMAS (www.pamsimas.org) di bawah Menu Pengaduan (Handling

Complaints Menu). Keluhan dapat disampaikan melalui: SMS, Telepon, Fax,

Website: www.pamsimas.org, surat maupun kunjungan langsung kepada

fasilitator/konsultan dan pelaku PAMSIMAS di lokasi terdekat.

Page 45: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

LAMPIRAN

Page 46: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan PT.4-01A 41

PT.4-01A

PT.4-01A DAFTAR UJI IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN

No Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Usulan Penanggulangan Dampak

Pelaksanaan Penanggulangan Dampak

Belum Proses Selesai

A. TATA RUANG

A1 Apakah rencana kegiatan berada dan/atau berbatasan langsung dengan :

a. Kawasan hutan lindung

b. Kawasan bergambut

c. Kawasan resapan air

d. Sempadan Sungai

e. Sempadan pantai

f. Kawasan sekitar waduk/sungai

g. Kawasan sekitar mata air

h. Kawasan suaka alam (terdiri dari cagar alam, suaka marga satwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma hutan dan pengungsian satwa)

i. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan darat wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu karang, dan/atau yang mempunyai ciri khas berupa keragaman

j. Kawasan pantai berhutan bakau (mangrove)

k. Taman nasional

Page 47: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

42 PT.4-01A Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan

No Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Usulan Penanggulangan Dampak

Pelaksanaan Penanggulangan Dampak

Belum Proses Selesai

l. Taman wisata alam

m. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan (termasuk dengan budaya masyarakat istimewa, daerah lokasi situs purbakala, atau peninggalan sejarah bernilai tinggi)

n. Kawasan rawan bencana alam

B. LAHAN DAN TANAH

B.1 Apakah subproyek akan menyebabkan ketidakstabilan lereng atau membangun tanggul-tanggul yang mempunyai resiko kelongsoran?

B.2 Apakah kegiatan subproyek akan menyebabkan perubahan bentang alam dalam skala yang cukup besar atau melakukan pemindahan tanah dalam jumlah yang cukup besar?

B.3 Apakah kegiatan subproyek akan menghilangkan lahan pertanian atau hutan produksi atau lahan-lahan produksi lainnya?

B.4 Apakah kegiatan subproyek akan merubah kontur garis pantai menghambat aliran drainase atau mengganggu aliran sungai?

B.5 Apakah kegiatan subproyek akan merusak, menutup, menguruk atau merubah bentang alam secara permanen

B.6 Apakah kegiatan subproyek menyebabkan meningkatnya erosi tanah baik yang disebabkan oleh air atau angin?

Page 48: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan PT.4-01A 43

No Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Usulan Penanggulangan Dampak

Pelaksanaan Penanggulangan Dampak

Belum Proses Selesai

B.7 Apakah kegiatan subproyek akan menghalangi pengubahan lahan untuk pemanfaatan lain dalam jangka panjang?

C. AIR

C.1 Apakah kegiatan akan mengambil air permukaan pada tahap konstruksi dan pemeliharaan?

C.2 Apakah kegiatan akan menyebabkan pembuangan limbah cair ke sungai, danau, laut yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air permukaan termasuk di dalamnya perubahan suhu dan kekeruhan?

C.3 Apakah kegiatan termasuk konstruksinya akan memanfaatkan air tanah?

C.4 Apakah kegiatan subproyek akan menyebabkan perubahan kualitas air tanah?

C.5 Apakah kegiatan subproyek akan menyebabkan pencemaran terhadap air tanah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air penduduk?

C.6 Apakah kegiatan subproyek akan menghasilkan limbah cair domestik (WC, air cucian dapur, buangan air mandi karyawan atau pengunjung dan sebagainya) dalam jumlah cukup banyak?

C.7 Apakah kegiatan subproyek akan menyebabkan peningkatan resiko tejadinya banjir?

Page 49: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

44 PT.4-01A Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan

No Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Usulan Penanggulangan Dampak

Pelaksanaan Penanggulangan Dampak

Belum Proses Selesai

D. SUMBER DAYA ALAM

D.1 Apakah subproyek menyebabkan peningkatan penggunaan sumber daya alam?

D.2 Apakah subproyek menyebabkan penurunan kuantitas sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui secara signifikan?

E. KESEHATAN MASYARAKAT

E.1 Apakah terdapat pekerjaan yang berpotensi membawa penyakit ke daerah sub proyek?

E.2 Apakah subproyek yang direncanakan dapat meningkatkan beban fasilitas kesehatan masyarakat setempat (jamban, air bersih dan sebagainya)

E.3 Apakah subproyek yang direncanakan dapat mengubah vektor-vektor penyakit dengan jalan :

a. Perubahan sistem hidrologi (kecepatan aliran air, kedalaman, suhu, genangan air dan sebagainya)

b. Perubahan morfologi (kemiringan lereng, penutupan pohon-pohonan)

Page 50: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan PT.4-01A 45

Contoh Pengisian Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan

(diisi sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan)

No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Usulan Penanggulangan Dampak

Pelaksanaan Penanggulangan Dampak

Belum Proses Selesai

Diisi sesuai tahapan yang

sedang dilaksanakan

1 kegiatan akan memanfaatkan air tanah YA Penurunan tanah

(sumur dalam)

upaya keseimbangan antara konservasi dan pendayagunaan air tanah yang terintegrasi dengan konsep recovery yaitu memfungsikan kembali tampungan2 air dengan cara keberadaan daerah cekungan air/danau atau dengan biopori

2 Kegiatan program air minum dan sanitasi

akan menyebabkan perubahan kualitas

air tanah

YA Perembesan dan

kontaminasi sumur

Pelaksanaan pembangunan resapan/ semua sumber kontaminasi sejauh mungkin (± 10 m) dari sumur gali

3 Program akan menyebabkan

peningkatan penggunaan sumber daya

alam

YA Mengurangi

penggunaan material

kayu

Penggantian material kayu dengan material yang

4 Pembangunan SPAMS yang

direncanakan dapat mengubah vector-

vektor penyakit dengan jalan :dan

sebagainya

YA Terjadinya genangan air

pada daerah sekitar

sarana pengambilan air

(HU, KU, sumur gali)

Semua fasilitas SAM harus dilengkapi SPAL atau mengalirkan air bekas cucian pada sarana pembuangan dan menjamin di sekitar sarana yang dibangun tidak terjadi genangan air

Format dilampirkan pada RKM

Page 51: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

46 PT.4-01B Format Hasil Identifikasi Potensi Dampak

Terhadap Lingkungan

PT.4-01B

PT.4-01B FORMAT HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK

TERHADAP LINGKUNGAN

Kami KKM Desa/Kelurahan:___________________, Kecamatan:_______________________,

Kabupaten/Kota : ______________________, Provinsi:____________________,

Berdasarkan penelusuran wilayah, diidentifikasikan terdapat potensi dampak terhadap

lingkungan :

No. Potensi Penyebab Dampak Potensi Dampak

yang Ditimbulkan

Sarana yang Terkena Dampak

Upaya Mitigasi/Penangnan

Keterangn

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kabupaten

(…………………….)

Diverifikasi oleh

Fasilitator Masyarakat:

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Page 52: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Format Hasil Identifikasi Potensi Dampak

Terhadap Lingkungan PT.4-01B

47

CONTOH PENGISIAN

FORMAT HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK

TERHADAP LINGKUNGAN

Kami KKM Desa/Kelurahan: _____________________, Kecamatan

:____________________, Kabupaten/Kota : ______________________,

Provinsi :____________________,

Berdasarkan penelusuran wilayah, diidentifikasikan terdapat potensi dampak terhadap

lingkungan :

No. Potensi Penyebab

Dampak Potensi Dampak yang

Ditimbulkan Sarana yang Terkena

Dampak Upaya

Mitigasi/Penangnan

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengambilan air di mata air salah

Sumber air hilang SPAM tidak berfungsi (karena tidak ada air)

Konstruksi bangunan penangkap air (PMA) mengikuti aliran air

2. Sumur Bor tidak dilengkapi casing

Sumbatan pasir/butiran tanah

Pompa/ SPAM tidak berfungsi

Kelengkapan casing dengan diameter sesuai standard

3. Pipa tidak ditanam Pipa rusak (karena alam dan karena manusia/dilubangi masyarakat)

Jaringan Perpipaan Pipa ditanam sesuai standar

4. Sekitar mata air gundul Debit mata air berkurang SPAM tidak berfungsi maximal (karena debit air berkurang/kering)

Penaman pohon yang mampu mnyimpan air di sekitar mata air / mencegah penebangan pohon di sekitar mata air

5. Tidak ada iuran sesuai dengan biaya O & P/tidak ada pemeliharaan

Sarana rusak/tidak berfungsi

SPAM berfungsi sebagian/ tidak berfungsi

Pelaksanaan iuran sesuai dengan kebutuhan biaya Operasional & Pemeliharaan

Page 53: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

48 PT.4-01C Surat Pernyataan Hasil Identifikasi Potensi

Dampak Negatif Lingkungan

PT.4-01C

PT.4-01C SURAT PERNYATAAN HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK

NEGATIF LINGKUNGAN

Berdasarkan usulan kegiatan yang diajukan dalam RKM, kami KKM telah melakukan identifikasi

potensi dampak negative terhadap lingkungan mencakup uraian jenis potensi dampak negative

dan Rencana Tindakan Mitigasi/ penanganannya.

Kami KKM Desa/Kelurahan: _____________________, Kecamatan

:____________________, Kabupaten/Kota : ______________________,

Provinsi :____________________,

akan melaksanakan pemantauan atas pengamanan tersebut pada saat pelaksanaan kegiatan

fisik mencapai kemajuan 50 % dan 100 %

No Potensi / Sumber Dampak Negatif Upaya Mitigasi/Penanganan

Pemantauan Penyelesaian

50 % 100 %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh

Fasilitator Masyarakat:

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Page 54: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Rekapitulasi Kebutuhan Lahan Untuk Penempatan Sarana PT.4-02

49

PT.4-02

PT.4-02 REKAPITULASI KEBUTUHAN LAHAN UNTUK PENEMPATAN SARANA

Desa/Kelurah …..………………….. Kecamatan …..…………………..

Kabupaten …..………………….. Provinsi …..…………………..

No Jenis Sarana Luas (m2) Lokasi Status

Kepemilikan

Ada/tdk Kelengkapan Ijin

(dalam RKM)* Keterangan

Ya Tidak

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh :

Fasilitator Masyarakat

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Format ini diisi bersamaan dengan proses penyusunan RKM

Dan pada saat pleno RKM harus dipaparkan pada masyarakat

Page 55: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

50 PT.4-02 Rekapitulasi Kebutuhan Lahan Untuk

Penempatan Sarana

CONTOH PENGISIAN

PT.4-02 REKAPITULASI KEBUTUHAN LAHAN UNTUK PENEMPATAN SARANA

Desa/Kelurah …..………………….. Kecamatan …..…………………..

Kabupaten …..………………….. Provinsi …..…………………..

No Jenis Sarana Luas (m2)

Lokasi Status

Kepemilikan

Ada/tdk Kelengkapan Ijin

(dalam RKM)* Keterangan

Ya Tidak

1. PMA 6 M2 RT01 RW 02 Dusun A Pak Joni Ijin pakai

2. Perpipaan Kebun A, Kebun B, jalan desa

Ijin dilalui

3. Bak Penampung 10 M2 Dsn 3 Pak Marie Ijin pakai

4. Sumur Bor Dsn 3 Pak Misnan

5.

6.

7.

Lainnya (sebutkan):

1.

2.

3.

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Teknis Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh :

Fasilitator Masyarakat

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Format ini diisi bersamaan dengan proses penyusunan RKM

Page 56: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Pernyataan Hibah Tanah PT.4-02A 51

PT.4-02A

PT.4-02A PERNYATAAN HIBAH TANAH

Yang Bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama :

No KTP :

Pekerjaan :

Alamat : RT/RW/Dusun

Desa/kelurahan ………………………..

Kabupaten/Kota

Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah Nomor:……………………………………...

Tanggal ……… dari Notaris/PPAT yang sah dengan ini menyatakan bersedia memberikan kontribusi dalam bentuk: Hibah

dalam bentuk :

Bentuk Kontribusi Volume dan satuan asset

Alamat Asset

Sketsa Peta Lokasi

1. Tanah /lahan Cantumkan:

1. Batas dan status kepemilikan lahan

2. Bagan atas seluruh lahan milik warga

3. Jalan sekitar lahan

4. Batas tegas tanah yang akan diberikan/dipinjamkan

5. Orientasi lokasi/arah mata angina

6. Luas tanah sisa

7. Penggunaan tanah saat ini.

8. Status kepemilikan tanah

2. Tanah Produktif

3. Asset lainnya

Sebutkan: …………………………………

Syarat bentuk kontribusi yang disepakati dengan pemilik :

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………….…………..

Kepada Kepala Pemerintah Desa/Kelurahan ……………………………………. Untuk dimanfaatkan bagi kepentingan

masyarakat umum sesuai rencana kegiatan : ……………………………………………………………………… Di lokasi

…………………………………………..oleh KKM ……

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menerima Yang memberikan

Lurah/Kepala Desa Pemilik

Materai Rp 6.000

_____________________ _____________________

Yang Melegalisasi,

PPAT atau Camat sebagai PPATS

_____________________

Page 57: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

52 PT.4-02A Pernyataan Hibah Tanah

Ahli waris

Nama jabatan Tanda tangan

Saksi-saksi

Nama Keterangan Tanda tangan

Ketua KKM

Tokoh masyarakat

Tetangga terdekat

Surat Pernyataan ini digunakan untuk satu kepemilikan tanah

Page 58: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Pernyataan Hibah Tanah PT.4-02A 53

SKETSA PETA LOKASI :

|

Page 59: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

54 PT.4-02B Pernyataan Ijin Dilalui

PT.4.-02B

PT.4.-02B PERNYATAAN IJIN DILALUI*

Yang Bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama :

No KTP :

Pekerjaan :

Alamat : RT/RW/Dusun

Desa/kelurahan ………………………..

Kabupaten/Kota

Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah Nomor:……………………………………...

Tanggal ……… dari Notaris/PPAT yang sah dengan ini menyatakan bersedia memberikan kontribusi dalam bentuk: Ijin

dilalui selama …..………tahun, berupa :

Bentuk Kontribusi Volume dan satuan asset

Alamat Asset

Sketsa Peta Lokasi

1. Tanah /lahan Cantumkan:

1. Batas dan status kepemilikan lahan

2. Bagan atas seluruh lahan milik warga

3. Jalan sekitar lahan

4. Batas tegas tanah yang akan diberikan/dipinjamkan

5. Orientasi lokasi/arah mata angina

6. Luas tanah sisa

7. Penggunaan tanah saat ini.

8. Status kepemilikan tanah

2. Tanah Produktif

3. Asset lainnya

Sebutkan: …………………………………

Syarat bentuk kontribusi yang disepakati dengan pemilik :

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………….…………..

Kepada Kepala Pemerintah Desa/Kelurahan ……………………………………. Untuk dimanfaatkan bagi kepentingan

masyarakat umum sesuai rencana kegiatan : ……………………………………………………………………… Di lokasi

…………………………………………..oleh KKM ……

…………………………………………..oleh KKM ……

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menerima Yang memberikan

Lurah/Kepala Desa Pemilik

Materai Rp 6.000

_____________________ _____________________

Mengetahui,

Kepala Desa

_____________

Page 60: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Pernyataan Ijin Dilalui PT.4-02B 55

Ahli waris :

Nama jabatan Tanda tangan

Saksi –saksi :

Nama Keterangan Tanda tangan

Ketua KKM

Tokoh masyarakat

Tetangga terdekat

Surat Pernyataan ini digunakan untuk satu kepemilikan tanah

Page 61: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

56 PT.4-02B Pernyataan Ijin Dilalui

SKETSA PETA LOKASI :

Page 62: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Surat Pernyataan Izin Pinjam Pakai Tanah PT.4-02C 57

PT.4-02C

PT.4-02C SURAT PERNYATAAN IZIN PINJAM PAKAI TANAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :

No KTP :

Pekerjaan : :

Alamat : RT/RW/Dusun

Desa/kelurahan ………………………..

Kabupaten/Kota

Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan yang sah Nomor....... Tanggal ………. atau Surat Bukti lain yang

sah ……….. (sebutkan) dengan ini menyatakan bersedia meminjamkan tanah dan aset lain kepada Pemerintah

Desa/Kelurahan ……… (sebutkan) untuk kegiatan pembangunan.............. selama..... tahun bagi kepentingan masyarakat

umum atau selama fasilitas masih berfungsi. Ijin pinjam pakai bisa diperbaharui sesuai kesepakatan.

Bentuk Kontribusi Volume dan

Satuan Asset Alamat Asset

Sketsa Peta Lokasi

1. Tanah /lahan Cantumkan:

1. Batas dan status kepemilikan lahan

2. Bagan atas seluruh lahan milik warga

3. Jalan sekitar lahan

4. Batas tegas tanah yang akan diberikan/dipinjamkan

5. Orientasi lokasi/arah mata angina

6. Luas tanah sisa

7. Penggunaan tanah saat ini.

8. Status kepemilikan tanah

2. Tanah Produktif

3. Asset lainnya

Sebutkan: …………………………………

Syarat bentuk kontribusi yang disepakati dengan pemilik :

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………….…………..

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menerima Yang memberikan

Lurah/Kepala Desa Pemilik

Materai Rp 6.000

_____________________ _____________________

Yang Melegalisasi,

PPAT atau Camat sebagai PPATS

_____________________

Page 63: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

58 PT.4-02C Surat Pernyataan Izin Pinjam Pakai Tanah

Ahli waris :

Nama jabatan Tanda tangan

Saksi –saksi :

Nama Keterangan Tanda tangan

Ketua KKM

Tokoh masyarakat

Tetangga terdekat

Surat Pernyataan ini digunakan untuk satu kepemilikan tanah

Page 64: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Surat Pernyataan Izin Pinjam Pakai Tanah PT.4-02C 59

SKETSA PETA LOKASI :

|

Page 65: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

60 PT.4-03

Surat Pernyataan Hasil Identifikasi Potensi Dampak Negatif Sub-Proyek Terhadap Kelompok MHA

PT.4-03

PT.4-03 SURAT PERNYATAAN

HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK NEGATIF SUB-PROYEK TERHADAP

KELOMPOK MHA

Berdasarkan usulan kegiatan yang diajukan dalam RKM, kami KKM telah melakukan

identifikasi potensi dampak negative terhadap kelompok MHA mencakup uraian jenis potensi

dampak negative dan Upaya Tindakan Mitigasi/ penanganannya.

Kami KKM Desa/Kelurahan:___________________, Kecamatan:_________________,

Kabupaten/Kota:____________________, Provinsi:____________________,

No Potensi / Sumber Dampak Negatif Upaya Mitigasi/Penanganan

Pelaksanaan Penanganan

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh

Fasilitator Masyarakat:

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Page 66: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Surat Pernyataan Hasil Identifikasi Potensi Dampak Negatif Sub-Proyek Terhadap Kelompok MHA PT.4-03

61

CONTOH PENGISIAN

PT.4-03 SURAT PERNYATAAN

HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK NEGATIF SUB-PROYEK TERHADAP KELOMPOK MHA

Berdasarkan usulan kegiatan yang diajukan dalam RKM, kami KKM telah melakukan identifikasi

potensi dampak negative terhadap kelompok MHA mencakup uraian jenis potensi dampak

negative dan Upaya Tindakan Mitigasi/ penanganannya.

Kami KKM Desa/Kelurahan: __________________, Kecamatan :_________________,

Kabupaten/Kota : _____________________, Provinsi :_________________,

No Potensi / Sumber Dampak Negatif Upaya Mitigasi/Penanganan

Pelaksanaan penanganan

Ya Tidak

1. Penaman pipa melalui daerah/wilayah yang dikramatkan oleh kelompok masyarakat adat

Memindahkan jalur pipa pada wilayah diluar daerah yang dikramatkan

2. Bangunan Tandon Atas (Torn) tidak diperbolehkan melebihi ketinggian rumah ketua adat

Alternatif lokasi untuk penempatan Tandon Atas (Torn)

3. Dst (disesuikan dengan kearifan local masyarakat adat)

4.

5.

6.

7.

10.

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh

Fasilitator Masyarakat:

(…………………….)

Dibuat oleh :

KKM

(…………………….)

Page 67: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

62 PT.4-04

Surat Pernyataan Kesanggupan Pengoperasian dan Pemeliharaan Prasarana dan Kesanggupan Iuran

PT.4-04

PT.4-04 SURAT PERNYATAAN

KESANGGUPAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PRASARANA

DAN KESANGGUPAN IURAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :

Nama :__________________________ Jabatan : Ketua KKM : ________________________ Desa/Kel. : ________________________ Kecamatan : ________________________ Kab./Kota : ________________________ Alamat :_____________________________, Dusun: _____________, RT/RW: ________ Menyatakan:

1. Kesanggupan untuk mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana yang kami bangun yaitu:

No Jenis Sarana dan Prasarana Lokasi : Jalan/dusun/RT/RW

2. Kesanggupan menerapkan iuran kepada anggota masyarakat yang memanfaatkan sarana air minum untuk keberlangsungan sarana. Sebesar untuk HU/KU

dan melalui SR

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

…………………….,…………., 20….

Menyetujui :

_________________ Kepala Desa/Lurah

Yang menyatakan, Ketua KKM

Meterai Rp 6,000

_________________ Kepala Desa/Lurah

Mengetahui,

1. Nama ………………

2. Nama ………………

Format Dilampirkan pada RKM

Rp……………./KK/bulan

Rp…………………../M3

Page 68: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Check List Kelengkapan Dokumen Pengamanan Lingkungan Dan Sosial Pada Rencana Kerja Masyarakat (Rkm)

PT.4-05 63

PT.4-05

PT.4-05 CHECK LIST KELENGKAPAN DOKUMEN PENGAMANAN

LINGKUNGAN DAN SOSIAL PADA RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)

No Dokumen

Kelengkapan Kualitas

Ada Tidak Memenuhi Tidak

Memenuhi

1. Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan

2. Hasil Identifikasi Potensi Dampak terhadap Lingkungan

3. Surat Pernyataan Hasil Identfikasi Potensi Dampak Negatif Lingkungan

4. Rekapitulasi Kebutuhan Lahan Untuk Penempatan Sarana

5. Surat Pernyataan Hibah Lahan

6. Surat Pernyataan Ijin Dilalui

7. Surat Pernyataan Izin Pinjam Pakai Tanah

8. Hasil Identifikasi Potensi Dampak Negatif terhadap MHA

……………………………., …………….20…….

Diverifikasi oleh :

Koordinator Kab./kota

(…………………….)

Diverifikasi oleh Fasilitator Masyarakat:

(…………………….)

Dibuat oleh : KKM

(…………………….)

Page 69: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

64 PT.4-06 Format Rencana Kerja Pengeloaan Masyarakat Hukum Adat (MHA)

PT.4-06

PT.4-06 FORMAT RENCANA KERJA PENGELOAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT (MHA)

Berikut ini adalah sistematika laporan RKP-MA. Sistematika ini dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan relevansi masing-masing Kegiatan.

Judul Bab/Sub Bab Isi/Keterangan

1. Deskripsi Kegiatan

Rangkuman deskripsi kegiatansecara singkat (mengenai batasan wilayah, lokasi, jenis pekerjaan, luas, dan lainnya)

2. Data Dasar mengenai Masyarakat Hukum Adat (berdasarkan hasil pengkajian sosial)

Data Masyarakat Hukum Adat • Informasi dasar tentang karakteristik demografi kelompok MHA, sosial, budaya, dan politik MHA, tanah dan wilayah tradisional yang mereka miliki atau mereka pakai dan mereka tempati dan sumber daya alam dimana penghidupan mereka bergantung

• Identifikasi pemangku kepentingan dan elaborasi dari proses yang sesuai dengan budaya setempat untuk melakukan konsultasi (musyawarah) dengan MHA di setiap tahap kegiatan

2.2 .Ringkasan hasil Konsultasi (musyawarah) yang dilaksanakan dengan prinsip FPIC dengan MHA yang dilaksanakan selama persiapan kegiatan dan akan menghasilkan dukungan masyarakat yang luas untuk kegiatan tersebut

• Identifikasi potensi dampak merugikan dan positif dari kegiatan terhadap MHA yang terkena dampak

• Pengembangan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari dampak merugikan atau identifikasi langkah-langkah mitigasi, mengurangi, atau kompensasi atas dampak tersebut dan memastikan bahwa MHA menerima manfaat sesuai dengan budaya mereka

• Mekanisme mempersiapkan dan melaksanakan konsultasi publik dengan Masyarakat Hukum Adat ( musyawarah mengenai rencana kegiatan, rancangan, dan lain-lain sejauh relevan ), meliputi: penentuan lokasi dan jadwal konsultasi, penyebaran informasi/undangan, dan lain-lain

• Proses konsultasi publik (musyawarah)

• Hasil/resolusi dan kesepakatan bersama yang diperoleh selama rapat konsultasi .

Jumlah dan perwakilan organisasi/lembaga yang ikut serta dalam rapat konsultasi tersebut .

2.3. Sebuah kerangka kerja untuk melakukan konsultasi (musyawarah) berdasarkan prinsip FPIC dengan MHA yang terkena dampak selama pelaksanaan kegiatan

Page 70: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

Format Rencana Kerja Pengeloaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) PT.4-06 65

Judul Bab/Sub Bab Isi/Keterangan

3. RENCANA AKSI (INPUT DARI HASIL KAJIAN SOSIAL)

3.1. Kegiatan bagi para warga MHA untuk mendapatkan manfaat sosial dan ekonomi

3.2. Kegiatan untuk menghindari, meminimalkan, memitigasi, atau memberikan kompensasi atas dampak merugikan

3.3. Langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas pengelola kegiatan

3.4. Konsultasi (musyawarah) dengan MHA dan Konsep RKP-MHA

4. PERKIRAAN BIAYA DAN RENCANA PENDANAAN

Dalam bentuk tabel yang berisi informasi tentang: jenis kegiatan, penanggung jawab, waktu/tolok ukur, biaya, sumber pendanaan, dan komentar.

5. PENGATURAN KELEMBAGAAN UNTUK MELAKSANAKAN RKP-MHA

• Instansi yang bertanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan penanganan Masyarakat Hukum Adat

• Instansi yang bertanggungjawab untuk pelaporan dan monitoring pada pelaksanaan penanganan Masyarakat Hukum Adat

• Pengaturan untuk pemantauan pelaksanaan penanganan Masyarakat Hukum Adat yang terkena dampak

6. MEKANISME PENANGANAN KELUHAN YANG DAPAT DIAKSES OLEH MHA

Mekanisme untuk mengelola keluhan seperti yang disarankan sesuai hasil Kajian Sosial

7. PEMANTAUAN KEGIATAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RKP-MHA termasuk di dalamnya pengaturan untuk melakukan konsultasi (musyawarah) sesuai prinsip FPIC dengan MHA yang terkena dampak

Menjelaskan mengenai rencana kerja pemantauan pelaksanaan RKP-MHA dan mekanisme pelaporan.

Pemantauan terhadap kemajuan pelaksanaan RKP-MHA

Pemantauan terhadap proses pelaksanaan RKP-MHA

Pelaporan pelaksanaan (pelaporan akan diberikan kepada siapa, dalam format apa, dan jadwal serta tenggat waktu penyerahan pelaporan).

LAMPIRAN

Sertakan dokumen-dokumen atau salinannya yang relevan dengan RKP-MHA, misalnya:

Informasi mengenai kegiatan (Peta)

Tabel mengenai Data Dasar Masyarakat Huku Adat

Berita Acara Sosialisasi dan Konsultasi

Berita Acara Negosiasi

Dokumentasi lainnya yang relevan

Page 71: KATA PENGANTAR - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/Pedum dan Juknis/JUKNIS PENGAMANAN SOSIAL... · Tabel 3.1 Tabel Potensi Dampak Negatif dan ... Dan Pemeliharaan Prasarana

48 PT.4-06 Format Rencana Kerja Pengeloaan Masyarakat Hukum Adat (MHA)