kata pengantar - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · kata...

100

Upload: tranthuan

Post on 11-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan
Page 2: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang

telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun 2016 dapat diselesaikan.

LKIP Kabupaten Barru Tahun 2016 ini adalah merupakan media

pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Barru dalam menjalankan roda

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang

dimiliki baik urusan wajib maupun urusan pilihan; yang di dalamnya berisi

informasi tentang uraian pertanggungjawaban mengenai keberhasilan ataupun

kegagalan pemerintah kabupaten dalam mencapai tujuan dan sasaran

strategisnya dalam rangka pencapaian visi dan misi serta agenda pembangunan

daerah yang dijabarkan melalui program-program pembangunan. Disamping itu,

laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung

mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang

dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

di Kabupaten Barru sebagaimana telah diketahui adalah merupakan bagian yang

integral dari kegiatan pemerintah secara keseluruhan yang secara hirarkis

berpedoman dan terkait dengan kebijakan yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Barru. Oleh karena itu, keberhasilan maupun

kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten

Barru sangat ditentukan pula konsistennya pelaksanaan program baik oleh

pemerintah maupun oleh pemerintah kabupaten serta keharmonisan koordinasi

yang dilaksanakan berkaitan dengan dukungan anggaran.

Dengan tersusunnya laporan ini, maka diharapkan dapat memberikan

informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah

Kabupaten Barru selama Tahun 2016 dan melalui laporan ini pula para pihak

yang berkepentingan dapat memperoleh informasi secara transparan. Demikian

LKIP Kabupaten Barru Tahun 2016 disusun, semoga dapat memberikan manfaat

baik sebagai informasi maupun bahan evaluasi kinerja.

Barru, 20 Maret 2017 Plt. BUPATI BARRU, WAKIL BUPATI BARRU, SUARDI SALEH

Page 3: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Struktur Organisasi ................................................................... 2

C. Aspek Strategis ........................................................................ 16

D. Isu Strategis ............................................................................. 19

E. Landasan Hukum ..................................................................... 43

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 44

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2016-2021 ...................................................... 46

B. Penetapan Kinerja Tahun 2016 ................................................. 51

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja......................................................................... 54

B. Realisasi Anggaran ................................................................... 83

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 86

LAMPIRAN

1. Reviu Atas Laporan Kinerja

2. Indikator Kinerja Utama

3. Perjanjian Kinerja

4. Rencana Kinerja Tahunan

5. Pengukuran Kinerja Tahunan

6. Penghargaan-Penghargaan

Page 4: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah

satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen

pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas

pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Barru menyusun Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan

pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

LKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan

pemerintahan pada tahun 2016, yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini dikarenakan setiap SKPD dibentuk untuk

melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya serta mempertanggungjawabkan

program dan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).

LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilias, tetapi juga sebagai sarana

yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja

kedepan. Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan

perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan

yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten

Barru tahun 2016 dilaksanakan dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun

2016. Penetapan Kinerja tersebut memuat sasaran yang ingin dicapai pada tahun

2016 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam pencapaian sasaran

tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran dan Indikator Kinerja

Utama (IKU), serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi

Penetapan Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran

(KUA), dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) APBD Tahun Anggaran 2016.

LKIP Kabupaten Barru Tahun 2016 disusun berdasarkan Instruksi Presiden

RI Nomor 7 Tahun 1999, sedangkan penyusunannya sesuai dengan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang

diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan telah dapat

diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Page 5: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

2. Bupati Barru secara bersama-sama dengan DPRD telah berupaya secara

optimal melaksanakan kewajibannya dalam meningkatkan kesejahteraan

rakyat dan melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik.

3. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi

dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 dan 2 diperoleh dari

laporan kinerja masing-masing unsur terkait yang melaksanakan program dan

kegiatan sesuai dengan sasaran stratejik.

4. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran melalui 22 indikator kinerja

sasaran yang telah ditetapkan, disimpulkan bahwa 20 indikator sasaran

Sangat Baik, 1 indikator sasaran Cukup Baik dan 1 indikator sasaran realisasi

nilai capaian kinerja Kurang Baik.

5. Secara umum tingkat capaian kinerja sasaran dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun 2016 mencapai 93,68% dengan

predikat sangat baik

Page 6: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi

setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban

yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut

sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998

tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa

asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian

hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas

keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas

akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan

bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden

Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu

perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan

kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan

penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku

kepala pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi

pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP).

Page 7: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

2

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

B. Struktur Organisasi

Pembentukan struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten

Barru ditetapkan dengan peraturan daerah, yaitu:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 04 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barru.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Barru

3. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Barru

4. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja Kecamatan dan Kelurahan pada Kabupaten

Barru

5. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Barru

6. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Ketahanan Pangan

Kabupaten Barru

7. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Kantor Pelaksana

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Barru

8. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 9 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Barru

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barru tersebut, maka

susunan organisasi yang terbentuk di kabupaten Barru adalah sebagai

berikut :

1. Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Sekretariat Daerah membawahi :

a. Asisten Administrasi Pemerintahan, membawahi :

1) Bagian Pemerintahan Umum

2) Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa

3) Bagian Pertanahan

Page 8: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

3

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

b. Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan

Kesejahteraan Sosial :

1) Bagian Administrasi Perekonomian

2) Bagian Administrasi Pembangunan

3) Bagian Kesejahteraan Rakyat

c. Asisten Administrasi Umum :

1) Bagian Hukum

2) Bagian Organisasi

3) Bagian Humas dan Protokol

4) Bagian Umum

2. Sekretariat DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Dewan

3. Inspektorat Daerah

4. Badan sebanyak 7 yang terdiri dari :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Badan Kepegawaian Daerah

c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

d. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

e. Badan Ketahanan Pangan

f. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

5. Dinas sebanyak 14 yang terdiri dari :

a. Dinas Pendidikan

b. Dinas Kesehatan

c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

e. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika

f. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

g. Dinas Pekerjaan Umum

h. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian

dan Perdagangan

i. Dinas Pertambangan dan Energi

j. Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Perkebunan

k. Dinas Kehutanan

l. Dinas Peternakan

m. Dinas Kelautan dan Perikanan

n. Dinas Pengelola Keuangan Daerah

Page 9: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

4

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

6. Kantor sebanyak 6 yang terdiri dari :

a. Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

b. Kantor Rumah Sakit Umum Daerah

c. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

d. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

e. Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal

f. Kantor Lingkungan Hidup

Tugas dan fungsi dari masing-masing perangkat daerah adalah

sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah merupakan unsur staf, dipimpin oleh Sekretaris

Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban

membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan

mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga

teknis daerah;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan

daerah;

d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang secara

teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada

bupati melalui sekretaris daerah. Sekretariat DPRD mempunyai

tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi

keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan

menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan

oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

Page 10: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

5

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;

d. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan

DPRD;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang pendidikan. Dinas Pendidikan dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

pendidikan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pendidikan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan di bidang

pendidikan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

4. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang kesehatan. Dinas Kesehatan dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

kesehatan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

kesehatan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

5. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas

otonomi dan tugas pembantuan dibidang sosial, tenaga kerja dan

transmigrasi. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang sosial,

tenaga kerja dan transmigrasi;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang sosial, tenaga kerja

dan transmigrasi;

Page 11: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

6

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggara dibidang sosial,

tenaga kerja dan transmigrasi;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas

otonomi dan tugas pembantuan dibidang kependudukan dan catatan

sipil. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melaksanakan

tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

kependudukan dan catatan sipil;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kependudukan dan

catatan sipil;

c. Embinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

kependudukan dan catatan sipil;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas

otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan, komunikasi,

informasi, pos dan telekomunikasi. Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

perhubungan, pos dan telekomunikasi dan informatika;

b. Penyelenggaraan pelayanan dibidang perhubungan, pos dan

telekomunikasi dan informatika;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

perhubungan, pos dan telekomunikasi dan informatika;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

8. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mempunyai

tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pemuda

olahraga, budaya dan pariwisata. Dalam melaksanakan tugas, Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan

fungsi :

Page 12: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

7

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;

c. Pembinaan pelaksanaan dan tugas penyelenggaraan dibidang

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati

9. Dinas Pekerjaan Umum mmpunyai tugas pokok mlaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pekerjaan umum yang meliputi bina marga

dan pengairan. Dinas Pekerjaan Umum, dalam melaksanakan tugas

menylenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang pekerjaan

umum;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

pekerjaan umum;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

10. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Dinas

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang Koperasi, Usaha

Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan;

d. Pelaksnaan urusan tata usaha dinas.

e. Plaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Page 13: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

8

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

11. Dinas Pertambangan dan Enrgi, mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas

otonomi dan tugas pembantuan dibidang Pertambangan dan Energi.

Dinas Pertambangan dan Energi, dalam melaksanakan tugas

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

Pertambangan dan Energi;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Pertambangan dan

Energi;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

Pertambangan dan Energi;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

12. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan mempunyai

tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang

pertanian dan perkebunan. Dians Pertanian, Tanaman Pangan dan

Perkebunan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang pertanian

dan perkebunan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman

pangan dan perkebunan;

c. Pembinaan pelaksanaantugas penyelenggaraan dibidang

pertanian tanaman pangan dan perkebunan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati.

13. Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang kehutanan. Dinas Kehutanan, dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelnggaraan dibidang kehutanan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kehutanan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan di bidang

kehutanan;

d. Pelaksnaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Page 14: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

9

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

14. Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang peternakan. Dinas Peternakan, dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang

peternakan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang peternakan;

c. Pembinaan pelaksnaan tugas penyelenggaraan dibidang

peternakan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

15. Dinas Kelautan dan Perikanan mempnyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang kelautan dan perikanan. Dinas Kelautan dan

Perikanan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang kelautan

dan perikanan;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kela utan dan

perikanan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

kelautan dan perikanan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

16. Dinas Pengelola Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas

otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pengelola Keuangan

Daerah. Dinas Pengelola Keuangan Daerah, dalam melaksanakan

tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang Pengelola

Keuangan Daerah;

b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang Pengelola

Keuangan Daerah;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang

Pengelola Keuangan Daerah;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.

e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati.

Page 15: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

10

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

17. Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pelaksanaan pembinaan

atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan

Pemerintahan Desa. Inspektorat, dalam menyelenggarakan tugas

menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan program pengawasan;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas

pengawasan;

d. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

18. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang

Perencanaan Pembangunan Daerah. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, dalam menyelenggarakan tugas

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencana pembangunan

yang meliputi statistik dan penelitian;

b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan yang

meliputi statistik dan penelitian;

c. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

di bidang perencanaan dan pengendalian pembangunan yang

meliputi statistik dan penelitian;

d. pembinaan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian

pembangunan yang meliputi statistik dan penelitian;

e. pelaksanaan urusan tata usaha;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

19. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati

dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di Bidang

Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Badan

Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik

dan perlindungan masyarakat;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

Page 16: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

11

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa, politik

dan perlindungan masyarakat;

d. pelaksanaan urusan tata urusan tata usaha Badan;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

20. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok

memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan

melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat

desa;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

di bidang pemberdayaan masyarakat desa;

c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan

masyarakat desa;

d. pelaksanaan urusan tata usaha Badan;

e. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati.

21. Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok memberikan

dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan

kebijakan daerah dibidang Kepegawaian Daerah. Badan

Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan

fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

di bidang kepegawaian daerah;

c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah;

d. pelaksanaan urusan tata usaha Badan;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

22. Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok memberikan

dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan

kebijakan daerah di Bidang Lingkungan Hidup. Kantor Lingkungan

Hidup dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang lingkungan hidup;

c. pembinaan pelaksanaan tugas lingkungan hidup;

d. pelaksanaan urusan tata usaha kantor;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Page 17: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

12

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

23. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas

pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan

melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan, arsip dan

dokumentasi;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi;

c. pembinaan pelaksanaan tugas perpustakaan, arsip dan

dokumentasi;

d. pelaksanaan urusan tata usaha kantor;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

24. Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan

mengutamakan upya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan

secara serasi, terpadu, dengan upya peningkatan serta pencegahan

dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang berlaku. Rumah Sakit Umum Daerah

dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan;

b. perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;

c. pelaksanaan pelayanan medis dan administrasi pasien;

d. pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu

keperawatan;

e. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan

bidang pelayanan kesehatan;

f. pelaksanaan penatausahaan;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

25. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok pembinaan

ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan

Keputusan Kepala Daerah. Satuan Polisi Pamong Praja dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketentraman dan

ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan

Kepala Daerah;

Page 18: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

13

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

b. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah

dan Keputusan Kepala Daerah;

c. pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan

Kepala Daerah dengan Aparat Kepolisian Negara, Penyidik

Pegawai Negeri Sipil dan atau aparatur lainnya;

d. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati

Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

e. pelaksanaan urusan tata usaha kantor;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

26. Organisasi Kecamatan Kabupaten Barru, yang terdiri dari :

a. Kecamatan Barru;

b. Kecamatan Tanete Rilau;

c. Kecamatan Tanete Riaja;

d. Kecamatan Pujananting;

e. Kecamatan Balusu;

f. Kecamatan Soppeng Riaja;

g. Kecamatan Malusetasi;

Kecamatan merupakan unsur pelaksana yang menangani sebagian

urusan otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah. Camat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan

sebagian urusan otonomi daerah yang limpahkan oleh Bupati. Selain

itu, camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan

meliputi :

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

kketertiban umum;

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan dan prasarana dan fasilitasi

pelayanan umum;

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di

tingkat Kecamatan;

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ atau

kelurahan;

Page 19: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

14

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan

Desa dan/ atau Kelurahan.

27. BPBD Kabupaten Barru berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kapada Bupati. BPBD Kabupaten Barru dipimpin Kepala

Badan secara ex-officio dijabat Sekretaris Daerah. BPBD Kabupaten

Barru mempunyai tugas :

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstrukasi secara adil

dan setara;

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan

bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat

dalam kondisi darurat bencana;

f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

g. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima;

dan

h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

BPBD Kabupaten Barru dalam menyelenggarakan tugas mempunyai

fungsi :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulanagn bencana

dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat,

efektif dan efisien; dan

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

28. Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok memberikan

dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan

kebijakan daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan

daerah dibidang ketahanan pangan. Badan Ketahanan pangan

dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan;

Page 20: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

15

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah dibidang kethanan pangan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha badan; dan

e. Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

29. Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kantor

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

mempunyai tugas pokok :

a. Memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan

melaksanakan kebijakan daerah budang penyuluhan yang sejalan

dengan kebijakan dan program penyuluhan provinsi dan nasional;

b. Melaksanakan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme,

tata kerja, dan metode penyuluhan;

c. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan

penyebaran materi penyuluhan kepada masyarakat dan pelaku

usaha;

d. Melaksanakan pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan,

pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana,

serta pembiayaan penyuluhan;

e. Menumbuh kembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan

forum kegiatan bagi masyarakat dan pelaku usaha;

f. Melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses

pembelajaran secara berkelanjutan; dan

g. Melakukan proses pembelajaran melalui percontohan dan

pengembangan model usaha bagi pelaku utama dan usaha tani.

Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelaksana penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah dibidang pelaksanaan penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha Kantor; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Page 21: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

16

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

30. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang keluarga berencana,

keluarga sejahtera, pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan

perlindungan perempuan dan anak. Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan dalam melaksanakan tugas

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana dan

pemberdayaan perempuan meliputi bidang keluarga berencana

dan keluarga sejahtera, pengarusutamaan gender, peningkatan

kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak;

b. Penyelenggaraan urusan sosial pelayanan umum di bidang

keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan meliputi

bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera,

pengarusutamaan gender, peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan perempuan dan anak; dan

c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang keluarga

berencana dan pemberdayaan perempuan meliputi bidang

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pengarusutamaan

gender, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

dan anak.

Pada saat laporan ini disusun telah ditetapkan Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah. Hal ini mempunyai keterkaitan dengan tahun pertama

pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) kabupaten Barru Tahun 2016 – 2021.

C. Aspek Strategis

a. Luas Dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Barru yang dikenal dengan Motto Daerah HIBRIDA

(Hijau, Bersih, Asri dan Indah) adalah salah satu Kabupaten yang terletak

di pesisir pantai Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan panjang garis

pantainya 78 km. Kabupaten Barru secara administratif terbagi atas 7

Kecamatan yaitu Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Tanete Rilau,

Kecamatan Barru (Ibukota Kabupaten), Kecamatan Soppeng Riaja,

Kecamatan Mallusetasi, Kecamatan Pujananting dan Kecamatan Balusu

dan terdiri dari 15 Kelurahan dan 40 Desa dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut :

Page 22: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

17

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Sebelah Utara dengan Kota Pare-Pare dan Kabupaten Sidrap

Sebelah Timur dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Sebelah Barat dengan Selat Makassar.

Kabupaten Barru merupakan jalur perlintasan trans sulawesi dan

merupakan daerah lintas provinsi yang terletak antara Kota Makassar dan

Kota Pare-Pare. Secara administratif kecamatan yang ada di Kabupaten

Barru dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Barru

No KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS

Km2 %

1 TANETE RIAJA 7 174,29 14,84

2 TANETE RILAU 10 79,17 6,74

3 B A R R U 10 199,32 16,97

4 SOPPENG RIAJA 7 78,90 6,72

5 MALLUSETASI 8 216,58 18,44

6 PUJANANTING 7 314,26 26,75

7 BALUSU 6 112,20 9,55

TOTAL 55 1.174,72 100%

Sumber Data : Kabupaten Barru dalam Angka 2015

b. Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis terletak diantara koordinat 4º0.5’35” - 4º47’35”

Lintang Selatan dan 119º35’00” - 119º49’16” Bujur Timur dengan luas

wilayah 1.174,72 km² (117.472 Ha) dan berada ± 102 km disebelah utara

Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan yang dapat ditempuh

melalui perjalanan darat ± 2,5 jam. Kabupaten Barru berada di antara

Kota Makassar dan Kota Pare-pare dan merupakan jalur perlintasan trans

sulawesi.

Page 23: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

18

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kabupaten Barru

Sumber Data: RTRW Kabupaten Barru Tahun 2012

c. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk pada tahun 2015 sebesar 171.217 jiwa,

meningkat sebesar 0,53 persen dibanding tahun 2014 yang berjumlah

170.316 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada pada Kecamatan Barru

yang mencapai 40.374 jiwa dan terendah pada Kecamatan Pujananting

dengan jumlah 13.042 jiwa. Sementara dari segi kepadatan, Kecamatan

Tanete Rilau berada pada tingkat kepadatan paling tinggi yaitu sebesar

423,95 jiwa/km2 dan paling rendah pada Kecamatan Pujananting yaitu

41,50 jiwa/km2.

Page 24: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

19

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK

LUAS

WILAYAH (KM 2)

KEPADATAN (JIWA/KM 2) L P TOTAL

1 TANETE RIAJA 10.676 11.800 22.476 174,29 129,39

2 TANETE RILAU 16.041 17.585 33.626 79,17 423,95

3 BARRU 18.970 20.338 39.308 199,32 202,56

4 SOPPENG RIAJA 8.731 9.327 18.058 78,9 226,32

5 MALLUSETASI 12.293 13.395 25.688 216,58 117,56

6 PUJANANTING 6.423 6.699 13.122 314,26 41,50

7 BALUSU 8.571 9.467 18.038 112,2 163,69

JUMLAH 81.705 88.611 170.316 1174,72 145,75

Sumber: BPS Kabupaten Barru, Tahun 2015 Ket *) Angka Proyeksi, Proporsi terhadap Jumlah Penduduk

D. Isu Strtegis

1. Isu Global / Internasional

1.1. Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

Tujuan pembangunan millenium yang terdiri dari 8

(delapan) tujuan pembangunan manusia yang secara

langsung dapat memberikan dampak bagi pengentasan

kemiskinan ekstrim, yang harus dicapai pada tahun 2015

mencakup : a) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, b)

mencapai pendidikan dasar untuk semua, c) mendorong

kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, d)

menurunkan angka kematian anak, e) meningkatkan

kesehatan ibu, f) memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit

menular lainnya, g) memastikan kelestarian lingkungan hidup,

dan h) membangun kemitraan global untuk

pembangunan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan MDGs ini diperlukan

koordinasi, kerjasama, dan komitmen segenap pemangku

kepentingan mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah, untuk

memastikan kemajuan yang telah dicapai dapat dinikmati oleh

seluruh masyarakat Indonesia.

1.2. Post 2015 Development Agenda

Seiring berakhirnya MDGs (tahun 2015), diskusi

mengenai kerangka kerja pembangunan internasional pasca

2015 dimulai. Pada pertemuan Rio+20 Summit, 192 anggota

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memulai proses

Page 25: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

20

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

perancangan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable

development goals) yang berorientasi pada aksi, ringkas dan

mudah dikomunikasikan, jumlah terbatas, aspiratif, bersifat

global secara alamiah dan dapat diterapkan pada semua

negara dengan memperhatikan perbedaan kenyataan,

kapasitas dan tingkat pembangunan sebuah negara dan

menghargai kebijakan dan prioritas nasional.

Pada tanggal 30 Mei 2013, High Level Panel on the

Post-2015 Development Agenda mengeluarkan “A New Global

Partnership : Eradicate Poverty and Transform Economies

Through Sustainable Development,” sebuah laporan yang

menetapkan agenda universal untuk mengentaskan

kemiskinan ekstrim dari muka bumi pada tahun 2030, dan

mewujudkan janji pembangunan berkelanjutan. Laporan ini

mengajak seluruh warga dunia untuk bekerjasama dalam

sebuah kemitraan global baru (New Global Partnership) yang

menawarkan harapan dan peran bagi setiap orang.

Dalam laporan tersebut, High Level Panel yang salah

satu ketuanya adalah Presiden Republik Indonesia saat itu

Susilo Bambang Yudhoyono mendorong tujuan pembangunan

pasca 2015 untuk melakukan 5 (lima) pergeseran transformasi

utama, yaitu :

a. Tidak meninggalkan siapapun di belakang

Setelah tahun 2015 dunia harus bergerak dari

mengurangi kemiskinan ke mengakhiri kemiskinan ekstrim

dalam segala bentuknya. Dunia perlu memastikan bahwa tidak

ada satu orangpun, apapun etnis, gender, geografi, disabilitas,

ras dan status lainnya yang tidak mendapatkan kesempatan

ekonomi dasar dan hak asasi.

b. Menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai inti

Dunia harus mengintegrasikan dimensi sosial, ekonomi

dan lingkungan dari keberlanjutan. Dunia harus bertindak

sekarang untuk megurangi laju perubahan iklim dan degradasi

lingkungan, yang menimbulkan ancaman yang belum pernah

terjadi sebelumnya bagi manusia.

Page 26: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

21

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

c. Transformasi ekonomi untuk penyediaan pekerjaan dan

pembangunan yang inklusif

Transformasi ekonomi yang mendalam dapat

mengakhiri kemiskinan ekstrim dan meningkatkan mata

pencaharian, dengan memanfaatkan inovasi, teknologi dan

potensi bisnis. Semakin beragam kegiatan ekonomi, dan

dengan kesempatan yang sama bagi semua orang, akan

mewujudkan iklusi sosial, terutama bagi generasi muda, dan

mendorong pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

d. Membangun perdamaian dan kelembagaan yang efektif,

terbuka, dan akuntabel bagi semua

Kebebasan dari konflik dan kekerasan adalah hak

manusia yang paling mendasar, dan merupakan fondasi paling

penting dalam membangun masyarakat yang damai dan

sejahtera. Pada waktu yang bersamaan, masyarakat di

seluruh dunia berharap pemerintah bersikap jujur, akuntabel

dan responsif terhadap permintaan mereka. Dunia mendesak

sebuah pergeseran fundamental yang menempatkan

perdamaian dan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai

elemen inti kesejahteraan, bukan sebuah pilihan ekstra.

e. Membina kemitraan global baru

Semangat kebersamaan, kerjasama dan akuntabilitas

antar pihak harus menyongkong agenda pembangunan pasca

2015. Kemitraan baru harus di landaskan pada pemahaman

bersama akan perikemanusiaan, berbasis pada pengertian

dan manfaat antar pihak. Hal tersebut harus berada di tengah-

tengah masyarakat, termasuk mereka yang terdampak oleh

kemiskinan dan terpinggirkan, perempuan, remaja, lansia,

penyandang cacar dan penduduk lokal/indigenous. Kemitraan

tersebut harus melibatkan organisasi masyarakat, institusi

multilateral, pelaku bisnis dan filantropi.

1.3. Suistainable Development Goals (SDGs)

Suistainable Developmen Goals (SDGs) adalah sebuah

dokumen yang menjadi sebuah acuan dalam kerangka

pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.

Konsep SDGs melanjutkan konsep MDGs yang telah berakhir

pada tahun 2015.

Page 27: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

22

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Ada tiga tujuan dari SDGs, yaitu:

a. SDGs diharapkan bisa mengakhiri segala bentuk

kemiskinan di semua negara manapun.

b. SDGs bertujuan mengakhiri segala bentuk kelaparan,

mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, dan

mendorong pertanian secara berkelanjutan.

c. Target SDGs adalah menjamin adanya kehidupan yang

sehat, serta mendorong kesejahteraan untuk semua orang

di dunia pada semua usia.

Target utama SDGs sesungguhnya adalah

pengentasan kemiskinan. Tetapi Indonesia akan

menggunakan tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs,

yaitu pembangunan manusia (human development) yang

meliputi pendidikan dan kesehatan, lingkungan dalam skala

kecil atau social economic development, dan lingkungan

dalam skala besar atau environmental development berupa

ketersediaan kualitas lingkungan dan sumber daya alam yang

baik.

1.4. Pemanasan Global (Global Warming)

Bumi secara luas telah dibebani oleh berbagai

persoalan hingga hari ini. Yang sangat menjadi perhatian

adalah adanya pemanasan global. Hal ini akan

mengakibatkan banyaknya bencana yang cepat atau lambat

akan dihadapi oleh manusia di bumi.

Pemanasan global yang ditandai dengan peningkatan

suhu rata-rata di permukaan bumi merupakan ancaman yang

serius bagi planet bumi dan seluruh mahluk di dalamnya.

Pemanasan global akan mengakibatkan lelehnya es di kutub

utara yang dampak ikutannya adalah meningkatnya

permukaan air laut. Kabupaten Barru sebagai sebuah wilayah

yang terdiri dari pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi

dengan pulau-pulau kecil sangat rentan terkena dampak

kenaikan permukaan air laut yaitu berkurangnya luasan

daratan akibat tergenang oleh permukaan air laut. Bahkan hal

tersebut memungkinkan tenggelamnya beberapa pulau kecil

yang ada di wilayah Kabupaten Barru.

Selain kenaikan suhu permukaan air laut, pemanasan

global juga mengakibatkan perubahan iklim secara ekstrim di

Page 28: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

23

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

berbagai belahan bumi. Dampaknya kemudian sangat terasa

pada berbagai bidang kehidupan manusia, diantaranya pada

sektor pertanian dan peternakan. Perubahan iklim

menyebabkan petani tidak mampu menentukan dengan tepat

musim tanam yang baik sehingga hal ini mempengaruhi

produktivitas sektor pertanian. Pada sektor peternakan,

perubahan iklim dapat menyebabkan ternak tidak mampu

berproduksi dengan baik karena adanya perubahan pola

makan yang tidak baik.

1.5. Globalisasi Informasi

Globalisasi informasi dan nilai-nilai budaya tidak dapat

dihindarkan yang mana kesemuanya tidak terlepas dari

perkembangan teknologi informasi yang dapat menembus dan

menyingkirkan sekat-sekat geografi. Internet dan media sosial

tidak saja memudahkan komunikasi antar masyarakat di

tingkat global, nasional, dan regional, tetapi juga merubah

paradigma lama dalam politik, ekonomi, pengembangan ilmu

pengetahuan, dan budaya, yang melampaui batas-batas

kebangsaan.

Peningkatan teknologi informasi menuntut kemampuan

lebih untuk dapat mengambil manfaat dari derasnya arus

globalisasi sehingga sangat diperlukan mutu modal manusia.

Belum lagi pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan

norma ketimuran, akan sangat membutuhkan filterisasi

sehingga dapat mencegah pengaruh negatif dari globalisasi

informasi.

1.6. Perdagangan Bebas

Akses informasi yang sangat mudah dan cepat

membuat batas-batas administrasi antar negara menjadi

hambatan dalam dunia perdagangan dan memicu praktek-

praktek illegal dalam perdagangan dunia. Oleh karena itu

berbagai negara sepakat menggagas perdagangan bebas

yang akan berlaku secara internasional.

Pemberlakuan perdagangan bebas banyak memberi

dampak terhadap kehidupan masyarakat. Dunia yang tanpa

batas, keluar masuk barang, dan interaksi dengan dunia luar,

disatu sisi memberi dampak positif bagi perkembangan

masyarakat melalui upaya peningkatan kualitas dan inovasi

Page 29: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

24

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

produk lokal. Disisi lain, juga memberikan dampak negatif yaitu

dapat menambah penderitaan sebagian besar masyarakat

khususnya yang masih berada di bawah garis kemiskinan

karena keadaan ditentukan oleh kekuatan pasar. Sedikit demi

sedikit peran negara akan terkikis habis sehingga akan lebih

mempersulit kehidupan masyarakat miskin. Dampak

selanjutnya adalah akan terjadi kerawanan sosial dan

meningkatnya angka kriminalitas.

1.7. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia

Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di

kawasan Asean dan terbesar ke tiga di dunia. Dalam konteks

tersebut, Indonesia menghadapi suatu lingkungan strategis

yang akan mempengaruhi eksistensi demokrasi dan kemajuan

Indonesia. Peningkatan peran di masyarakat seperti

demokratisasi akan terus berlangsung dan tidak akan mungkin

dapat dicegah kemajuannya. Namun dalam perkembangannya

Indonesia dan negara-negara demokrasi maju sekalipun

sedang mengalami dinamika koreksi dalam hal demokrasi,

terkhusus berkaitan dengan peran negara dan masyarakat

sipil.

1.8. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Pencapaian tujuan dan prospek ekonomi dipengaruhi

oleh perkembangan dan tantangan ekonomi global yang akan

dihadapi. Pada periode ini, salah satu yang terkait dengan

perkembangan ekonomi global yang perlu dicermati

diantaranya The Asean Community atau Masyarakat Ekonomi

Asean (MEA).

Diberlakukannya MEA di tahun 2015, Asean akan

menjadi pasar tunggal dan satu kesatuan basis produksi,

sehingga akan terjadi aliran bebas barang, jasa, investasi,

modal dan tenaga kerja terampil diantara negara Asean.

Hal ini tentunya merupakan peluang sekaligus

tantangan yang perlu disikapi secara cermat dan terintegrasi.

Disatu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi

perekonomian nasional dan daerah, tetapi dipihak lain juga

menuntut daya saing perekonomian nasional dan daerah yang

lebih tinggi.

Page 30: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

25

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi

terbesar di kawasan Asean menjadi negara yang empuk untuk

menjadi pasar bagi produk negara Asean lainnya. Disamping

itu akan menjadi tujuan bagi pekerja tenaga konstruksi dan

profesi ekonomi lainnya mengingat Indonesia sebagai salah

satu negara berkembang yang sedang giat-giatnya

membangun. Kesiapan perlu dilakukan disegala bidang secara

menyeluruh baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,

diantaranya peningkatan daya saing perekonomian dan

peningkatan kualitas tenaga kerja.

2. Isu Nasional

2.1. Reformasi Birokrasi

Masih tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang,

masih menjamurnya praktik KKN, dan masih lemahnya

pengawasan terhadap kinerja aparatur negara merupakan

cerminan dari kondisi kinerja birokrasi yang masih jauh dari

harapan. Banyaknya permasalahan terkait birokrasi tersebut

karena belum sepenuhnya teratasi baik dari sisi internal

maupun dari sisi eksternal.

Dari sisi internal berbagai faktor seperti demokrasi,

desentralisasi, dan internal birokrasi masih berdampak pada

tingkat kompleksitas permasalahan dan dalam upaya mencari

model terbaik (solusi). Sedangkan dari sisi eksternal, faktor

globalisasi dan revolusi teknologi informasi juga akan kuat

berpengaruh terhadap pencarian alternatif kebijakan dalam

bidang aparatur negara.

Untuk itu dibutuhkan suatu upaya yang lebih

komprehensif dan terintegrasi dalam mendorong peningkatan

kinerja birokrasi dalam rangka menciptakan pemerintahan

yang bersih dan akuntabel.

2.2. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Korupsi, Kolusi, da Nepotisme (KKN) selama ini telah

merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat dan menambah

kesengsaraan masyarakat. Sejak era reformasi bergulir, upaya

pemberantasan KKN berlangsung semakin gencar. Langkah

ini telah menjadi komitmen seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah sendiri juga telah menegaskan komitmennya

dalam rangka pemberantasan korupsi melalui Instruksi

Page 31: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

26

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Presiden Nomor 4 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi.

Akan tetapi, saat ini menjadi ironi karena ditengah

upaya pemberantasan korupsi yang telah dilaksanakan lebih

dari empat dekade, praktek-praktek korupsi tersebut tetap saja

berlangsung, bahkan ada kecenderungan meningkat dengan

berbagai modus operandi yang lebih canggih dan terorganisir.

Hal ini membuat sulit dalam penanggulangan dan

pemberantasannya.

Untuk itu, dibutuhkan suatu komitmen penuh dari

segenap lapisan strata masyarakat dalam struktur organisasi,

dimulai dari pimpinan tertinggi, pimpinan menengah, pimpinan

terendah, sampai pada staf atau pegawai bawahan untuk tidak

melakukan tindakan KKN ini.

2.3. Pengembangan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK)

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan

dengan batas tertentu yang tercakup dalam daerah atau

wilayah untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan

memperoleh fasilitas tertentu. KEK dikembangkan melalui

penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi

dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan

industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang

memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

Pada dasarnya KEK dibentuk untuk membuat

lingkungan kondusif bagi aktivitas investasi, ekspor, dan

perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi

serta sebagai katalis reformasi ekonomi. Peluang strategis ini

yang coba ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten Barru guna

mengeksplor segenap potensi ekonomi yang dimiliki, sehingga

diharapkan akan memberikan banyak multiplier effect menuju

masyarakat Kabupaten Barru yang sejahtera.

2.4. Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi

Ketahanan pangan merupakan bagian terpenting dari

pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu

pilar utama Hak Azasi Manusia. Ketahanan pangan juga

merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional.

Dalam hal ini hak atas pangan seharusnya mendapat

Page 32: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

27

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

perhatian yang sama besar dengan usaha menegakkan pilar-

pilar hak azasi manusia lain. Ketahanan pangan tidak hanya

mencakup ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga

kemampuan untuk mengakses (termasuk membeli) pangan

dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak

manapun. Konsep pangan yang menyatakan beras sebagai

satu-satunya makanan utama di Indonesia perlu diubah.

Konsep pangan semacam itu dapat menjadi sumber

terpuruknya nasib petani, dan hilangnya ragam pangan lain

yang pernah ada. Padahal keragaman jenis bahan pangan itu

bisa mengindari adanya krisis pangan.

Globalisasi dalam berbagai aspek sosial ekonomi pada

kenyataannya telah menjadi ancaman serius bagi usaha

membangun ketahanan pangan jangka panjang, walaupun

disadari pula menjadi peluang jika dapat diwujudkan suatu

perdagangan internasional pangan yang adil. Meroketnya

harga sumber energi berdampak langsung pada harga produk

pertanian melalui kenaikan biaya input semisal pupuk, dan

biaya transportasi. Harga-harga pangan dan pakan cenderung

meningkat dan menurunkan daya beli riil masyarakat miskin.

Saat ini fenomena krisis energi semakin menguat

seiring makin meningkatnya harga sumber energi dari fosil

yang tidak dapat diperbarui, sehingga mendorong

berkembangnya pemanfaatan energi non fosil dan energi

terbaharui yang meliputi energi geothermal, energi surya,

energi angin, tenaga air, dan biomas (biofuel) yang dihasilkan

melalui pembakaran dan fermentasi bahan organik seperti

fermentasi tebu atau jagung (yang selama ini menjadi bahan

pangan) untuk menghasilkan alkohol dan ester. Kedua bahan

tersebut secara teori dapat digunakan untuk menggantikan

bahan bakar fosil (BBM) dengan dicampur, dengan melihat

fenomena sekarang ini tidak menutup kemungkinan akan

terjadi persaingan (trade-off) produk–produk pangan akan

diperhadapkan pada dua pilihan yakni akan menjadi energi

atau tetap menjadi bahan pangan. Untuk masa-masa yang

akan datang konversi bahan pangan menjadi bahan bakar

sebagai alternatiif akan semakin tinggi.

Page 33: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

28

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Sebagai upaya meningkatkan pasokan tenaga listrik,

dengan rasio elektrifikasi dan konsumsi perkapita yang relatif

rendah demikian pula kian kritisnya kondisi pasokan tenaga

listrik. Grid tenaga listrik yang terisolasi perlu dihubungkan

dengan jaringan untuk menjaga kestabilan pasokan tenaga

listrik, bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga tetapi juga

untuk antisipasi pembangunan industri. Untuk menunjang hal

tersebut, maka akan dilakukan pemanfaatan sumber daya

energi lokal batubara, gas alam, geothermal, PLTA, dan energi

yang dapat diperbaharui seperti tenaga matahari dan angin.

2.5. Penguatan koneksitas nasional

Integrasi jaringan transportasi domestik sangat strategis

dalam mendukung penguatan ketahanan perekonomian

domestik. Disamping itu, posisi strategis wilayah Indonesia

memainkan peranan sangat penting bagi penguatan integrasi

perekonomian nasional dan global.

Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung

peningkatan koneksitas nasional masih relatif terbatas dan

harus segera ditingkatkan. Keterbatasan ketersediaan

infrastruktur selama ini merupakan hambatan utama untuk

memanfaatkan peluang yang ada dalam meningkatkan

investasi serta menyebabkan mahalnya biaya logistik.

2.6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah modal utama

dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, SDM perlu

terus ditingkatkan sehingga mampu memberikan daya saing

yang tinggi yang antara lain ditandai dengan meningkatnya

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan

Gender (IPG), dan Indeks Kesetaraan Gender (IKG), melalui

pengendalian penduduk, peningkatan taraf pendidikan, dan

peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.

Tantangan pembangunan SDM meliputi :

a. Tantangan dalam pembangunan kesehatan dan gizi

masyarakat

b. Tantangan dalam pembangunan pendidikan

c. Tantangan dalam mempercepat peningkatan taraf

pendidikan seluruh masyarakat

Page 34: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

29

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

d. Tantangan utama yang dihadapi dalam rangka

memperkukuh karakter dan jatidiri bangsa

e. Tantangan dalam mempercepat peningkatan kesetaraan

gender, peranan perempuan dalam pembangunan, serta

perlindungan perempuan dan anak.

2.7. Penanggulangan kemiskinan

Ketimpangan pembangunan dan hasil-hasil

pembangunan menggambarkan masih besarnya kemiskinan

dan kerentangan, yang dicerminkan oleh angka kemiskinan

yang turun melambat dan angka penyerapan tenaga kerja

yang belum dapat mengurangi pekerja rentan secara berarti.

Tiga kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada

40% penduduk berpendapatan terbawah adalah :

a. Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh terdiri dari

penduduk yang bekerja paruh waktu, termasuk di

dalamnya rumah tangga nelayan, rumah tangga petani

berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan,

dan rumah tangga buruh perkotaan.

b. Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja

sebagai pekerja keluarga.

c. Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk

pekerjaan.

Untuk itu, tantangan dalam menghilangkan kesenjangan

pembangunan dan memastikan bahwa penduduk miskin

memperoleh perlindungan sosial adalah :

a. Menciptakan pertumbuhan inklusif

b. Memperbesar investasi padat pekerja

c. Memberikan perhatian khusus kepada usaha kecil mikro

dan kecil

d. Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal

e. Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan

sektor pertanian

2.8. Gender dan Perlindungan Anak

Kiprah kaum perempuan dalam pembangunan

sangatlah diperlukan. Kaum perempuan mempunyai hak dan

kesempatan yang sama, terdapat suatu kenyataan bahwa

beban yang dihadapi kaum perempuan cukup berat. Misalnya

angka kematian ibu melahirkan, atau masalah akses terhadap

Page 35: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

30

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

layanan kesehatan yang baik, angka buta huruf atau

keterbelakangan dalam pendidikan, masalah kemiskinan dan

kelangkaan lapangan pekerjaan bagi perempuan, sampai

pada masalah kekerasan yang kerapkali menimpa kaum

perempuan.

Untuk itu kaum perempuan hendaknya mengambil

peran strategis dalam proses pembangunan, ikut memastikan

arah gerak pembangunan, sehingga kaum perempuan

mendapatkan hak dasarnya, dimana kebijakan yang muncul

akan mencerminkan kebijakan yang berorientasi pada

kesetaraan dan keadilan gender.

Sementara itu anak adalah generasi penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan merupakan bagian terpenting dari

proses pembangunan sebagai investasi sumberdaya manusia.

Anak harus dipenuhi kebutuhannya, ditingkatkan kualitas

hidupnya, dan dilindungi hak-haknya. Oleh karena itu, sangat

urgen mengintergrasikan perspektif gender dan anak ke dalam

siklus perencanaan dan penganggaran.

3. Isu Regional/ Propinsi

3.1. RTRW Nasional dan RTRW Propinsi menetapkan

Kabupaten Barru sebagai Kawasan Strategi Nasional,

khusunya di kawasan EMAS (Sepe’e, Mangempang,

Siawung)

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tantang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

mengamanatkan kebijakan dan strategi penataan ruang

wilayah nasional yang diwujudkan dalam kebijakan dan

strategi pengembangan struktur ruang, pola ruang nasional

dan kawasan strategis nasional yang mengatur pemanfaatan

ruang di wilayah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Sulawesi-Selatan Tahun 2009-2013,

Kabupaten Barru ditetapkan sebagai kawasan ekonomi

khusus (KEK), penetapan Kabupaten sebagai KEK,

merupakan peluang bagi investor yang menanamkan

modalnya di Kabupaten Barru.

Page 36: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

31

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Kabupaten Barru merupakan daerah yang potensi untuk

pengembangan KEK, karena memiliki kolam pelabuhan alam

yang terdalam (15-25 m) sepanjang koridor pesisir barat

Sulawesi-Selatan dengan memiliki potensi pengembangan

kepelabuhan yang paling luas dimaan kapasitas tonase kapal

yang paling besar dan dengan kawasan potensi sunami yang

sangat kecil. Berdasarkan hal tersebut Kabupaten Barru

sangat berpotensi untuk pengembangan KEK yaitu diwilayah

Kecamatan Barru yang meliputi kelurahan Sepe’e,

Mangempang dan Siawung serta Kecamatan Balusu Desa

Madelo dan Desa Binuang yang biasa disingkat dengan

Kawasan Emas.

Pembangunan kawasan ekonomi khusus di daerah

penting mengingat negara Republik Indonesia terletak pada

kedudukan strategis sebagai negara kepulauan dengan

keanekaragaman ekosistemnya dan memiliki sumber daya

alam yang harus dikelolah dan dilindungi menuju mewujudkan

pencapaian tujuan pembangunan nasional yang

berkelanjutan.Oleh sebab itu perencanaan pembangunan

regional dengan industri sebagai penggerak utama perlu

dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu mengacu kepada

tata ruang, sehingga menjadi satu kesatuan tata lingkungan

yang dinamis serta tetap memelihara kemampuan daya

lingkungan hidup sesuai paradigma pembangunan yang

berwawasan lingkungan dan memantapkan ketahanan

nasional.

Kabupaten Barru merupakan kabupaten dengan

dinamika yang sangat tinggi, terutama karena posisinya yang

berada di jalur utama trans Sulawesi dan berada diantara dua

kota besar yaitu kota Makassar dan Pare-pare. Dari sisi

perkembangan ekonomi dan industri kabupaten Barru sangat

potensial antara lain tersedianya sumber daya wilayah pesisir,

sumber daya pertanian, dan sumber daya mineral yang relatif

masih belum sepenuhnya dikelolah secara optimal.

3.2. Penyelamatan kawasan pesisir dan ekosistemnya

Wilayah pesisir dan ekosistemnya merupakan bagian

sumberdaya alam dan merupakan kekayaan yang perlu dijaga

kelestariannya serta dimanfaatkan sebesar-besarnya

Page 37: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

32

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

kemakmuran rakyat, generasi sekarang dan yang akan

datang. Potensi demikian memberikan kontribusi terhadap

perekonomian daerah. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan

ekosistemnya memerlukan perencanaan yang terpadu

sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya tidak berdampak

terhadap perubahan ekosistem dan menurunnya mutu

lingkungan.

Pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir

mengehendaki adanya keberlanjutan, mengingat wilayahnya

terdapat beraneka ragam sumberdaya. Oleh karena itu, perlu

adanya kesatuan wawasan pengelolaan dan pemanfaatan

sumberdaya melalui perencanaan yang terintegrasi antar

sektor dan pemangku kepentingan.

3.3. Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Investasi

Sebagai salah satu kabupaten yang baru saja keluar

dari deretan kabupaten tertinggal di Indonesia tentunya

membutuhkan kebijakan anggaran dari Pemerintah dalam hal

upaya percepatan pembangunan yang didukung oleh

ketersediaan infrastruktur perekonomian, sehingga daerah ini

dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat guna dapat

mengatasi ketertinggalan pembangunannya dari daerah lain

yang sudah relatif lebih maju mengingat bahwa (i) Kabupaten

Barru memiliki posisi yang strategis, tepat di antara poros kota

Makassar dan Kota Parepare dan berada pada jalur trans

Sulawesi. Posisi ini sangat strategis dalam mendukung

peningkatan sistem distribusi logistik nasional, karena

Kabupaten persinggahan bagi transportasi darat dan

pelabuhan Garongkong merupakan pelabuhan yang selalu

dilewati kapal yang berlayar dari dan menuju pulau Jawa dan

KTI, (ii) Kabupaten Barru memiliki sumberdaya alam yang

dapat dijadikan lokomotif pembangunan daerah, yakni

pertambangan dan energi mineral, pertanian, peternakan,

perikanan .

Ekonomi nasional dalam gerak dan kiprahnya tidak

terlepas dari kontribusiekonomi regional maupun ekonomi

lokal.Hal ini sudah sangat di sadari oleh pemerintah, sehingga

setiap daerah diharapkan mampu mengembangkan

perekonomiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh

Page 38: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

33

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

masing-masing daerah tersebut. Untuk mempercepat

pengembangan ekonomi d wilayah tertentu yang bersifat

strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk

menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam

kesatuan ekonomi nasional.

3.4. Kehidupan beragama

Kabupaten Barru dikenal sebagai sebuah wilayah yang

penduduknya agamais. Sebagai sebuah wilayah yang

mayoritas penduduk beragama islam dari berbagai suku

bangsa, dan juga beberapa penganut agama lain, maka

kehidupan beragama di wilayah ini senantiasa perlu di

kembangkan dan dibina. Pengembangan dan pembinaan

kehidupan beragama diperlukan karena begitu banyaknya

paham dan pengaruh yang bisa mencederai keyakinan

beragama dan akhlak para penganut agama. Di era sekarang

ini dimana lalu lintas informasi begitu kuat dan tidak terhalang

oleh jarak, maka yang menjadi penting untuk dilakukan adalah

menjaga keyakinan dan akhlak agama yang dianut oleh

masing-masing juga menjaga generasi muda dari pengaruh

buruk kemajuan teknologi.

3.5. Kerawanan Bencana

Bencana yang berpotensi melanda wilayah Sulawesi

Selatan adalah banjir, gerakan tanah, gempa bumi, dan

tsunami. Banjir yang terjadi dapat disebabkan oleh terjadinya

proses degradasi kawasan lindung yang sebagian besar

berupa hutan lindung baik di hulu maupun di hilir daerah

sungai yang sering dijumpai pada kawasan perdesaan, dan

juga dapat disebabkan oleh sistem drainase yang tidak

berfungsi secara optimal.

Kabupaten Barru merupakan sebuah kabupaten di

Provinsi SulawesiSelatan, dengan Ibukotanya adalah Kota

Barru. Dengan luaswilayah 1174 km2 yang terbagi kedalam

tujuh kecamatan danjumlah populasi 161.732 jiwa dengan

jumlah Laki-laki 78.266 jiwadan Perempuan 83.466

jiwa.Kabupaten ini memiliki kondisi alam yang kompleks yang

digambarkan dengan topografi tertinggi >1500 mdpl seluas 75

ha(0,06% dari luas wilayah) dan dengan kemiringan lereng

>400 seluas 50.587 ha atau 43,06% yang tersebar pada

Page 39: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

34

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

semuakecamatan. Selain daratan, terdapat juga wilayah laut

teritorialseluas 4 mil dari pantai sepanjang 78 km yang

berbatasanlangsung dengan Selat Makassar. Melihat kondisi

topografikabupaten sedemikian rupa, maka dapat di katakan

KabupatenBarru juga memiliki kerentanan terhadap berbagai

bencana alam.Ketersediaan peta rawan bencana dipandang

menjadi suatu halyang sangat perlu dan bersifat mendesak

ketesediaannya karenahal ini saat ini sangat berpengaruh

pada beberapa sektor terkaitseperti penataan ruang wilayah,

baik dalam skala kabupatenmaupun kecamatan dan yang

paling penting adalah upayamereduksi jumlah korban dan

kerugian materi yang ditimbulkan olehbencana alam tersebut.

4. Isu Strategis Daerah

4.1. Urusan Wajib Pemerintah Pelayanan Dasar

1. Urusan Pendidikan

Pelayanan minimal pendidikan belum tercapai;

Belum optimalnya aksesibilitas,sarana dan prasarana

dan peran Serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan;

2. Urusan Kesehatan

Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal

pelayanan kesehatan,

Masih adanya ancaman penyakit menular maupun

penyakit yang tidak menular, serta meningkatnya

penyakit degenerative (Kanker, Jantung, etc)

Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan

PerilakuHidup Bersihdan Sehat (PHBS) masih

kurang;

Pembinaan perbaikan Gizi anak atau perbaikan

Gizi1000 hari pertama kehidupan.

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Belum meratanya aksesibilitas pelayanan

transportasi

Belum optimalnya kinerja sarana dan prasarana

sumberdaya air untuk penyediaan kebutuhan air

bersih/minum

Penyediaan biaya pemasangan air bersih PDAM

Page 40: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

35

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Masih rendahnya akses terhadap sanitasi yang layak

Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan

sarana irigasi yang masih tinggi

Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

pemeliharaan sarana danp rasarana.

Belum semua wilayah mempunyai Rencana Dasar

Tata Ruang, produk tata ruang yang telah disusun

belum disadari sebagai produk yang mempunyai

kekuatan hukum

Rendahnya kesadaran masyarakat dalam tertib

penataan ruang.

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman

Belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan

kurangnya kesadaran masyarakat dalam perizinan

dan pensertifikatan tanah

Belum memadainya penyediaan sarana dan

prasarana dasar permukiman dan masih

besarnya kesenjangan pemenuhanakan

rumah layak huni.

Masih besarnya kesenjangan pemenuhan rumah

layak huni

5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan

Perlindungan Masyarakat

Masih seringnya terjadi gangguan keamanan dan

ketertiban masyarakat

Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam

mematuhi peraturan

Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam

membangun kualitas politik dan berdemokrasi

Cenderung menurunnya jiwa nasionalisme dan

patriotisme segenap lapisan masyarakat

6. Urusan Sosial

Masih cukup tingginya angka kemiskinan,

pengangguran dan Penyandang Masalah

KesejahteraanSosial(PMKS).

Tingginya konflik sosial dimasyarakat dan kejadian

Page 41: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

36

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

bencana alam.

Penyediaan tunjangan kematian dan ta’ziah

Masih kurang diberdayakannya panti-panti sosial

Penyediaan beras miskin bagi penduduk miskin yang

tersebar di desa/kelurahan

4.2. Urusan Wajib Pemerintah Non Pelayanan Dasar

1. Urusan Lingkungan Hidup

Menurunnya daya tamping lingkungan akibat

pencemaran dan pengrusakan lingkungan

Belum optimalnya pengawasan terhadap oknum

pengrusakan lingkungan

Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku

Kesadaran masyarakat dan swasta dalam

pengelolaan lingkungan hidupmasih kurang;

Makin meningkatnya dampak kerusakan Daerah

Aliran Sungai (DAS)

2. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Masih terbatasnya sarana dan prasarana

pengembangan pemuda dan olahraga,

Masih kurangnya pembinaan kepemudaan,

Masihkurangnya pembinaan dan peningkatan

prestasi olahraga.

Kurangnya koordinasi antar sektor yang menaungi

kepemudaan dan keolahragaan.

3. Urusan Penanaman Modal

Belum tersedianya data dan informasi peluang

investasi

Belum optimalnya pengelolaan investasi daerah

Belum optimalnya pelayanan perizinan investasi

Belum kondusifnya iklim investasi khususnya terkait

lahan yang sangat terbatas dan masalah kepemilikan

masyarakat

Lahan bagi usaha industri berskala

menengah/besarterbatas.

4. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Belum optimalnya pemberdayaan koperasi UMKM

untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi yang

Page 42: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

37

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

berkualitas dan berkelanjutan,

Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan

disainproduk, yang berdampak pada diversifikasi

produk masih rendah;

Jaringan pasar industry kecil dan kemitraan dalam

usaha pemasaran masih terbatas;

Masih terbatasnya jaringan pasar industri kecil dan

kemitraan dalam pemasaran

Masih kurangnya jiwa kewirausahaan masyarakat

5. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat

dalam tertib administrasi kependudukan.

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk

6. Urusan Tenaga kerja

Masih terbatasnya lapangan kerja produktif

Masih rendahnya kualitas tenaga kerja sesuai

kebutuhan pasar

Penyediaan bantuan pertukangan, perbengkelan,

dan jahit menjahit berdasarkan profesi

Masih rendahnya perhatian terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja bagi pekerja dan kelompok kerja

sektor informal

7. Urusan Pertanian

Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk

mengkonsumsi produk pangan lokal

Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi

focus daerah,

Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk

pangan local cenderung menurun.

8. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

Tingginya pengaruh negative media terhadap

pembentukan kepribadian anak,

Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar

dan anak putus sekolah masih ada;

Page 43: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

38

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan

pengarusutamaan gender dan perlindungan anak

Masih rendahnya perlindungan perempuan dan anak

dari tindak kekerasan

Masih rendahnya keterlibatan gender dan anak

dalam pembangunan

9. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana

Belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap

kesehatan reproduksi,

Masih tingginya angka resiko melahirkan bagi ibu

hamil

Masih kurangnya tenaga penyuluh kesehatan dan

keluarga berencana

Masih tingginya angka pertumbuhan penduduk

10. Urusan Perhubungan

Kurangnya sarana dan prasarana lalulintas dan

angku tanjalan,

Dayatampunginfrastrukturtransportasi

Belum meratanya aksesibilitas pelayanan

transportasi

11. Urusan Komunikasi dan Informatika

Belum optimalnya penerapan E-Government dalam

pelayanan publik

Belum meratanya pusat-pusat informasi desa

Masih terdapatnya wilayah-wilayah yang belum

terlayani provider telekomunikasi (handphone)

12. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan

masyarakat desa,peran perempuan dalam

pembangunan,dan tatakelola pemerintahan desa.

Ketidak berdayaan masyarakat disebabkan Faktor

ekonomi, rendahnya kapasitas SDM, dan terbatasnya

Aksesinformasi, sarana, modal, pasar dan pelayanan

Belum focus dan tidak sinerginya gerakan

pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan antara

pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot dan desa.

Page 44: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

39

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program

PNPM

Belum fokus dan belum bersinerginya program-

program pemberdayaan masyarakat dari

pusat/provinsi dengan program pemerintah

kabupaten

13. Urusan Kebudayaan

Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya

dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnya

pengelolaan kekayaan budaya, dan masih

terbatasnya kualitas sumber daya manusia pelaku

budaya.

Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya

masih kurang;

Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh

negative cukup banyak;

Terjadinya degrades nilai budaya dan kearifan lokal

Tidak tersedianya pusat studi pengkajian agama dan

budaya

14. Urusan Statistik

Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam

pengelolaan data dan statistik.

Masih kurangnya pembiayaan, sarana dan prasarana

pendukung pengelolaan data dan statistik

15. Urusan Perpustakaan

Belum memadainya sumberdaya manusia, sarana

dan prasarana kearsipan.

Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data

masih rendah.

Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan

secara maksimal.

Belum bersinerginya pengelolaan kearsipan di tingkat

kabupaten, kecamatan dan desa

Belum memadainya sarana dan prasarana serta

SDM perpustakaan

Masih rendahnya minat baca masyarakat

Belum terkelolanya dengan baik perpustakaan

Page 45: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

40

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Masih minimnya bahan bacaan perpustakaan dan

kurangnya variasi bacaan

16. Urusan Pertanahan

Kurangnya masyarakat yang memiliki dokumen

pertanahan yang lengkap

Masih tingginya masalah sengketa pertanahan

17. Urusan Persandian

Masih kurangnya SDM yang menguasai persandian

4.3. Urusan Pilihan Pemerintah Daerah

1. Urusan Kelautan dan Perikanan

Belum optimalnya tata guna dan tata kelola air serta

fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan,

Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya

Keterbatasan infastruktur/sarpras dari perikanan

budidaya,tangkap dan pengelolaan hasil kelautan

dan perikanan

Rendahnya produktivitas dan daya saing usaha

kelautan dan perikanan

Masih maraknya pelaku illegal fishing

Masih kurangnya kajian terhadap pengelolaan

sumberdaya kemaritiman

Belum rampungnya pembangunan sentra perikanan

terpadu (PPI)

2. Urusan Pertanian

Pengembangan penyediaan sarana dan prasarana

perkebunan, peternakan, perikanan serta teknologi

untuk mendukung peningkatan produksi dan

produktivitas;

Alih fungsi lahan pertanian kenonpertanian masih

cukup tinggi;

Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual,

serta belum optimalnya manajemen agribisnis.

Pengembangan penyediaan saranaprasarana,

teknologi dan kelembagaan untuk mendukung

peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai

tambah hasil perkebunan.

Page 46: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

41

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

3. Urusan Kehutanan

Degradasi hutan dan lahan;

Alih fungsi lahan;

Luas hutan semakin berkurang akibat dari kegiatan

penambangan;

Luas lahan kritis masih cukup banyak

Belum optimalnya pengukuran luasan hutan dan

batas-batasnya

4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

Terbatasnya pasokan listrik untuk industry dan

rumahtangga

Masih banyak penambangan yang tidak ramah

lingkungan.

Potensi energy terbarukan seperti energy matahari

dan mikrohidro belum dimanfaatkan secara optimal

5. Urusan Pariwisata

Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam

pengembangan pariwisata masih rendah.

Belum optimalnya pengelolaan pariwisata baik

destinasi, atraksi budaya dan managemen

kelembagaannya

Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam

pengembangan pariwisata

Masih kurangnya kualitas SDM petugas dan pelaku

usaha pariwisata

Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung

pariwisata

Belum optimalnya promosi wisata

6. Urusan Perindustrian

Masih kurangnya kualita smanajemen pengelolaan

usaha bagi UMKM,

Industri berbasis sumber daya lokal belum

berkembang secara merata

Inovasi produk belum mampu mengimbangi

kebutuhan pasar,dan belum optimalnya kemitraan

antar pelaku usaha.

Page 47: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

42

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

7. Urusan Perdagangan

Rendahnya daya saing produkdi pasar nasional

maupun global, belum lancarnya distribusi bahan

pokok/barang strategis,

Belum optimalnya kesiapan menghadapi

perdagangan bebas, MEA, dan lainnya

Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana

perdagangan seperti pasar

Penyediaan biaya untuk menyanggah harga

komoditas andalan

8. Urusan Transmigrasi

Masih kurangnya perhatian dan kemauan

masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi

Sulitnya menyediakan lokasi transmigrasi

4.4. Urusan Penunjang Pemerintah Daerah

1. Urusan Penelitian dan Pengembangan

Fungsi kelitbangan belum optimal,

Rendahnya pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan pembangunan,

Belum adanya sinergitas kebijakan yang mendukung

kelitbangan.

2. Urusan Perencanaan

Masih kurangnya data pendukung perencanaan

pembangunan

Belum konsistennya mekanisme perencanaan

pembangunan, termasuk perencanaan program,

kegiatan, dan penganggarannya.

Belum optimalnya dan belum meratanya kesadaran

masyarakat pentingnya perencanaan dari bawah

3. Urusan Pemerintahan Umum

Masih terbatasnya kemampuan keuangan daerah

Belum Optimalnya pelayanan pemerintahan kepada

masyarakat

Belum sesuainya kompetensi pegawai dengan

kebutuhan riil

Masih kurangnya SKPD yang memiliki SOP dan SPM

Page 48: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

43

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi

dalam mendukung pelayanan publik

Masih lemahnya pelaksanaan dan penegakan hukum

dan perundang-undangan

Masih perlunya penataan struktur dan budaya

organisasi/ kelembagaan instansi pemerintah dalam

mendukung pemerintahan yang responsif

Masih kurangnya reward and punishment dalam

rangka peningkatan motivasi aparatur

Penyediaan tunjangan haji/umroh bagi Guru dan

PNS lainnya yang berprestasi

Masih tingginya permasalahan terkait pertanahan

dan aset pemerintah pada tiap SKPD.

E. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah

Kabupaten Barru Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun

2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Page 49: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

44

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 1842);

5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Kabupaten Barru (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2008

Nomor 24, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor

01);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Barru

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010

Nomor 51, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor 8);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru

Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016

Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor 36);

9. Peraturan Bupati Barru Nomor 74 Tahun 2016 tentang Indikator

Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 (Berita

Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016 Nomor 75).

F. Sistematika Penulisan

LKIP Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016 berpedoman

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

Executive summary (Ikhtisar Eksekutif)

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta

permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi

organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun

yang bersangkutan.

Page 50: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

45

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan

capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian

kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun

ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan

standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi

yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan

kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian

Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan

dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya

Lampiran

Page 51: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

46

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pemerintah Daerah Kabupaten Barru dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, berpedoman pada

dokumen perencanaan yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Perjanjian Kinerja Tahun

2016.

A. RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2016-2021

1. Visi

Visi pembangunan Kabupaten Barru 2016-2021 mengacu

pada visi yang telah disampaikan oleh Bupati/Wakil Bupati hasil

pemilihan kepala daerah tahun 2015 yaitu;

“Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat

Azas, dan Bermartabat yang Bernafaskan Keagamaan”

Visi ini menjadi arah perjalanan pembangunan Kabupaten

Barru selama tahun 2016-2021 dengan penjelasan makna visi

sebagai berikut:

a. Lebih maju mengandung arti ; Peningkatan berbagai indikator

pembangunan akan lebih baik seperti : Pertumbuhan ekonomi,

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendapatan perkapita,

angka harapan hidup, kehidupan beragama dan berbaga

iindikator sosial, ekonomi dan politik lainnya

b. Sejahtera mengandung arti ; Pembangunan Kabupaten Barru

dilakukan untuk memberikan kemakmuran serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh masyarakat Barru.

c. Taat asas mengandung arti ; Pembangunan KabupatenBarru

yang dilakukan mengacu pada ketentuan agama, hukum dan

norma budaya/adat-istiadat serta kearifan lokal

d. Bermartabat mengandung arti ; Bahwa pembangunan di

Kabupaten Barru dilakukan dengan berlandaskan pada

semangat menuju daya saing dan kemandirian daerah dengan

mengutamakan harkat kemanusiaan dan harga diri.

e. Bernafaskan keagamaan mengandung arti ; Seluruh aktivitas

dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat didasarkan

pada nilai-nilai keagamaan, baik proses maupun hasil kegiatan.

Page 52: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

47

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

2. Misi

Berdasarkan visi tersebut di atas, maka misi pembangunan

jangka menengah daerah yang ditetapkan sebagai berikut:

a. Meningkatkan Kecerdasan Dan Profesionalisme SDM

b. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Pembangunan

Untuk Kesejahteraan Masyarakat

c. Menciptakan Lingkungan Yang Kondusif

d. Mengembangkan Interkoneksitas Sinergis Antar Wilayah Di

Tingkat Nasional, Regional Dan Internasional

e. Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik ( Good

Governance)

3. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi, maka tujuan dan sasaran

pembangunan jangka menengah daerah yang akan dicapai sebagai

berikut :

a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Sasaran yang ingin

dicapai dari tujuan ini adalah Meningkatnya kualitas pertumbuhan

ekonomi

b. Meningkatkan kualitas SDM. Sasaran yang ingin dicapai dari

tujuan ini adalah:

a) Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan

pendidikan.

b) Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan

kesehatan.

c) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja.

d) Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman

kemiskinan dan kerentanan untuk miskin serta menurunnya

jumlah dan jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS).

e) Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius.

c. Meningkatnya daya saing daerah. Sasaran yang ingin dicapai

dari tujuan ini adalah:

a) Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi.

b) Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara terpadu.

c) Berkembangnya kawasan strategis kabupaten.

d) terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat

mendukung pengembangan daya saing.

Page 53: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

48

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

d. Meningkatnya kerjasama antar wilayah. Sasaran yang ingin

dicapai dari tujuan ini adalah Berkembangnya penanaman modal

dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar

daerah/lembaga.

e. Terpeliharanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya

menjaga kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan

daerah. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah

Berkembangnya wawasan kebangsaan dan kesadaran

berdemokrasi masyarakat serta enerapan nilai-nilai kearifan

lokal.

f. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di lingkungan

masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah:

a) Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan

perlindungan masyarakat.

b) Meningkatnya penanganan bencana.

g. Terwujudnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja

dalam tatanan pemerintahan. Sasaran yang ingin dicapai dari

tujuan ini adalah Meningkatnya kualitas penghayatan dan

pengamalan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja pada

tatanan pemerintahan.

h. Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien serta

memuaskan masyarakat.. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan

ini adalah:

a) Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik

b) Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan

pengawasan DPRD

Keterkaitan antara tujuan dan sasaran pembangunan jangka

menengah Bappeda Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 berserta

dengan indikator kinerja disajikan pada tabel berikut.

Page 54: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

49

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021

Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Misi 1: Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi

Misi 2 : Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme sdm

Meningkatkan kualitas SDM

Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan

Rata-rata lama sekolah/ angka harapan sekolah

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup

Meningkatnya penyerapan tenagakerja

Persentase tingkat pengangguran terbuka

Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk miskin dan menurunnya jumlah serta jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Persentase Penduduk Miskin

Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani

Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius

Rasio tempat ibadah terhadap pemeluk agama

Misi 3 : Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

Meningkatnya daya saing daerah.

Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi

Jalan dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik

Page 55: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

50

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu

Penegakan hukum lingkungan

Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan

Berkembangnya kawasan strategis kabupaten

Persentase kawasan yang dikembangkan

terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat mendukung pengembangan daya saing

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)

Meningkatnya kerjasama antar wilayah.

Berkembangnya penanaman modal dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga

Pertumbuhan nilai investasi dan jumlah kerjasama

- Nilai Investasi (Rp)

- Jumlah Kerjasama antar daerah /lembaga

Misi 4 : Menciptakan lingkungan yang kondusif

Terpeliharanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah

Berkembangnya wawasan kebangsaan dan kesadaran berdemokrasi masyarakat serta penerapan nilai –nilai kearifan lokal

Persentase tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu

- pemilihan legislatif

- pemilihan presiden

- pemilihan gubernur

- pemilihan bupati

Meningkatnya peran serta masyarakat desa /kelurahan dalam pemberdayaan pembangunan

Persentase desa swasembada/

Indeks desa membangun

Page 56: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

51

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di lingkungan masyarakat.

Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)

Meningkatnya penanganan bencana

Persentase bencana yang tertangani

Misi 5 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance)

Terwujudnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintahan

Meningkatnya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja pada tatanan pemerintahan

Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian

Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien serta memuaskan masyarakat.

Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik

Akuntabilitas kinerja keuangan dan pemerintahan

- Akuntabilitas Keuangan

- Akuntabilitas Kinerja

Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD

Persentase perda yang ditetapkan

B. Penetapan Kinerja Tahun 2016

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang

disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan

pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati

tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya

terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian

target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan

dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Penetapan Kinerja Kabupaten Barru tahun 2016 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Page 57: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

52

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Tabel 2.2

Penetapan Kinerja Kabupaten Barru Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

1 Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi

6,98%

2 Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan

Rata-rata lama sekolah/ angka harapan sekolah

7,34 Tahun

3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup 67,79 Tahun

4 Meningkatnya penyerapan tenagakerja

Persentase tingkat pengangguran terbuka

7,32%

5 Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk miskin dan menurunnya jumlah serta jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Persentase Penduduk Miskin

8,99%

Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani

24,76%

6 Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius

Rasio tempat ibadah terhadap pemeluk agama

1 : 655

7 Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi

Jalan dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik

67,96%

8 Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu

Penegakan hukum lingkungan

100%

Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan

23%

9 Berkembangnya kawasan strategis kabupaten

Persentase kawasan yang dikembangkan

68,42%

13 Kawasan

10 terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat mendukung pengembangan daya saing

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)

5%

11 Berkembangnya penanaman modal dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga

Pertumbuhan nilai investasi dan jumlah kerjasama:

Page 58: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

53

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

- Nilai Investasi (Rp) 1.089.644.174.985

- Jumlah Kerjasama antar daerah /lembaga

11 Kerjasama antar lembaga

12 Meningkatnya peran serta masyarakat desa /kelurahan dalam pemberdayaan pembangunan

Persentase desa swasembada/

1,82%

Indeks desa membangun

0,63

13 Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)

100%

14 Meningkatnya penanganan bencana

Persentase bencana yang tertangani

100%

15 Meningkatnya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja pada tatanan pemerintahan

Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian

3%

16 Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik

Akuntabilitas kinerja keuangan dan pemerintahan:

- Akuntabilitas Keuangan

WTP

- Akuntabilitas Kinerja C

17 Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD

Persentase perda yang ditetapkan

100%

Page 59: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

54

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan

berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strateji

instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian

setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan

dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

Pengukuran capaian kinerja tahun 2016 berdasar pada Keputusan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 Tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Untuk

mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dipergunakan skala

pengukuran kinerja sebagai berikut :

76% sd 100% = Sangat Baik

51% sd 75% = Baik

26% sd 50% = Cukup Baik

0% sd 25% = Kurang Baik

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase

capaian indicator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%

termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100%. Dalam rangka

mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas

kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu

dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi

kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan

demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran

keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari

instansi pemerintah yang bersangkutan.

Page 60: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

55

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Kabupaten Barru telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

melalui Peraturan Bupati Barru Nomor 74 Tahun 2016 tentang Indikator

Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021. Upaya

untuk meningkatkan akuntabilitas, Kabupaten Barru juga melakukan

reviu terhadap Indikator Kinerja Utama. Secara umum Pemerintah

Kabupaten Barru telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi

tanggung jawab organisasi. Pencapaian kinerja sasaran pembangunan

Kabupaten Barru berdasarkan tujuan pembangunan Kabupaten Barru

yang ingin diwujudkan selama tahun 2016 disajikan dalam table di bawah

ini.

Tabel 3.1

Pencapaian Kinerja Sasaran Pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2016

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan Target Realisasi Persen (%) Interpretasi

Misi 1: Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

Persen 6,98 7,2 103,15 Sangat Berhasil

Misi 2 : Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme sdm

Meningkatkan kualitas SDM

Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan

Rata-rata lama sekolah/angka harapan sekolah

Tahun 7,34 7,34 100,00 Sangat Berhasil

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup

Tahun 67,79 67,79 100,00 Sangat Berhasil

Meningkatnya penyerapan tenagakerja

Persentase tingkat pengangguran terbuka

Persen 7,32 7,32 100,00 Sangat Berhasil

Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk miskin dan menurunnya jumlah serta jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Persentase Penduduk Miskin

Persen 8,99 8,99 100,00 Sangat Berhasil

Page 61: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

56

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani

Persen 24,76 24,85 100,36 Sangat Berhasil

Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius

Rasio tempat ibadah terhadap pemeluk agama

Rasio 1 : 655 1 : 655 100 Sangat Berhasil

Misi 3 : Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

Meningkatnya daya saing daerah

Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi

Jalan dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik

Persen 67,96 65,02 95,67 Sangat Berhasil

Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu

Penegakan hukum lingkungan

Persen 100 100 100,00 Sangat Berhasil

Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan

Persen 23 23 100,00 Sangat Berhasil

Berkembangnya kawasan strategis kabupaten

Persentase kawasan yang dikembangkan

Persen 68,42 68,42 100,00 Sangat Berhasil

terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat mendukung pengembangan daya saing

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)

Persen 5 5 100,00 Sangat Berhasil

Meningkatnya kerjasama antar wilayah.

Berkembangnya penanaman modal dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga

Pertumbuhan nilai investasi dan jumlah kerjasama :

- Nilai Investasi (Rp)

Rupiah 1.089.644.174.985 537.393.500.000 49,32 Cukup Baik

- Jumlah Kerjasama antar daerah /lembaga

Kerjasama

11 11 100 Sangat Berhasil

Misi 4 : Menciptakan lingkungan yang kondusif

Terpeliharanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah

Meningkatnya peran serta masyarakat desa /kelurahan dalam pemberdayaan pembangunan

Persentase desa swasembada/

Persen 1,82 1,82 100 Sangat Berhasil

Indeks desa membangun

Nilai IDM

0,63 0,63 100 Sangat Berhasil

Page 62: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

57

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di lingkungan masyarakat.

Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentrama,Keindahan)

Persen 100 100 100 Sangat Berhasil

Meningkatnya penanganan bencana

Persentase bencana yang tertangani

Persen 100 100 100 Sangat Berhasil

Misi 5 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance)

Terwujudnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintahan

Meningkatnya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja pada tatanan pemerintahan

Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian

Persen 3 3 100 Sangat Berhasil

Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien serta memuaskan masyarakat.

Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik

Akuntabilitas kinerja keuangan dan

pemerintahan :

- Akuntabilitas Keuangan

Opini Audit

WTP TW 0 Kurang Baik

- Akuntabilitas Kinerja

Predikat AKIP

C C 100 Sangat Berhasil

Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD

Persentase perda yang ditetapkan

Persen 100 112,5 112,5 Sangat Berhasil

Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 22 sasaran

yang mencakup indikator sasaran, diketahui bahwa 20 indikator sasaran

Sangat Baik , 1 indikator sasaran Cukup Baik dan 1 indikator sasaran

realisasi nilai capaian kinerja Kurang Baik. Rata-rata realisasi capaian

kinerja mencapai 93,68% atau bermakna sangat baik. Jadi capaian

kinerja Pemerintah Kabupaten Barru pada tahun 2016 “Sangat Baik”.

Adapun analisis capaian kinerja Kabupaten Barru dijelaskan sebagai

berikut.

Tujuan 1 : Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Meningkatkan kesejahteraan

ekonomi” terdiri dari 1 (satu) sasaran dengan 1 (satu) indikator sasaran.

Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah

Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi. Indikator yang

mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Pertumbuhan ekonomi.

Page 63: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

58

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator Pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

PDRB tahun pengamatan - PDRB tahun pengamatan sebelumnya ---------------------------------------------------------------- X 100%

PDRB tahun pengamatan sebelumnya

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebagai tahun pertama

RPJMD 2016-2021 sebesar 7,2% dari target sebesar 6,98% dengan

capaian sebesar 103,15%

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 0,88%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 6,32% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 7,26%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 99,17%.

Indikator “pertumbuhan ekonomi” merupakan indikator makro

pembangunan yang dihitung berdasarkan data statistik setiap tahunnya.

Komponen yang diukur dalam pertumbuhan ekonomi menurut kategori

usaha jasa lainnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan,

administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa

perusahaan, real estate, jasa keuangan dan asuransi, informasi dan

komunikasi, penyediaan akomodasi dan makan minum, transportasi dan

pergudangan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan

sepeda motor, konstruksi, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah

dan daur ulang, pengadaan listrik dan gas, industri dan pengolahan,

pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan dan perikanan.

Program yang mendukung indikator kinerja adalah sebanyak 26 program

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru

2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.2 Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi.”

dengan indikator “Pertumbuhan ekonomi”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Pertumbuhan ekonomi

Persen 6,32 6,98 7,2 103,15

7,26 99,17

Page 64: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

59

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas SDM

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Meningkatkan kualitas SDM”

terdiri dari 5 (lima) sasaran dengan 6 (enam) indikator sasaran. Sasaran

yang mendukung pencapaian tujuan adalah :

1. Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Rata-

rata lama sekolah/angka harapan sekolah. Formula yang digunakan

untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai berikut :

Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang

dijalani, kelas yang diduduki. dan pendidikan yang ditamatkan

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Rata-

rata lama sekolah/angka harapan sekolah pada tahun 2016 sebagai

tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 7,34 Tahun dari target

sebesar 7,34 Tahun dengan capaian sebesar 100%

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 0,03%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 7,31 Tahun dan jika dibandingkan dengan target sebesar 7,49

Tahun pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 97,60%.

Indikator “Rata-rata lama sekolah” merupakan indikator makro

pembangunan yang dihitung berdasarkan data statistik setiap tahunnya.

Indikator ini juga merupakan salah satu komponen dari penghitungan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Rata-rata lama sekolah

diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah dalam

suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam

penghitungan rata-rata lama sekolah penduduk berusia 25 tahun ke atas.

Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah 12

program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Barru 2016-2021.

Page 65: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

60

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.3

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan ” dengan indikator “Rata-rata lama

sekolah/angka harapan sekolah

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Rata-rata lama sekolah/angka harapan sekolah

Tahun 7,31 7,34 7,34 100

7,49 97,60

2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Angka

Harapan Hidup. Formula yang digunakan untuk menghitung capaian

target indikator adalah sebagai berikut :

Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak

ada perubahan pola mortalitas menurut umur

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Angka

Harapan hidup pada tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-

2021 sebesar 67,79 Tahun dari target sebesar 67,79 Tahun dengan

capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 0,05%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 67,74 Tahun dan jika dibandingkan dengan target sebesar

68,01 Tahun pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka

capaiannya adalah sebesar 99,67%.

Indikator “angka harapan hidup” merupakan indikator makro

pembangunan yang dihitung berdasarkan data statistik setiap tahunnya.

Indikator ini juga merupakan salah satu komponen dari penghitungan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Angka ini merupakan cerminan

dari ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, sanitasi lingkungan,

pengetahuan ibu tentang kesehatan, pemenuhan gizi ibu dan bayi dan

lain-lain sehingga Angka Harapan Hidup untuk sementara bisa mewakili

indikator Angka Lama Hidup. Program yang mendukung indikator kinerja

adalah 14 program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 66: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

61

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.4

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat” dengan indikator “Angka harapan hidup”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Angka harapan hidup

Tahun 67,74 67,79 67,79 100

68,01 99,67

3. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Persentase tingkat pengangguran terbuka. Formula yang digunakan

untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah penganggur terbuka usia angkatan kerja ........................................... X 100%

Jumlah penduduk angkatan kerja

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2016 sebagai

tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 7,32% dari target sebesar

7,32% dengan capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi penurunan realiasi kinerja sebesar 0,36%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 7,68% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 6,68%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 90,42%.

Indikator “tingkat pengangguran terbuka” merupakan indikator

makro pembangunan yang dihitung berdasarkan data statistik setiap

tahunnya. Indikator ini juga merupakan salah satu komponen dari

penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian indikator ini

disebabkan adanya komitmen pemerintah daerah untuk terus

mengupayakan penciptaan lapangan usaha/ pekerjaan baru melalui

berbagai skema program pembangunan. Program yang mendukung

indikator kinerja adalah 2 (dua) program sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 67: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

62

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.5

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya penyerapan tenagakerja” dengan indikator “Persentase tingkat pengangguran terbuka”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase tingkat pengangguran terbuka

Persen 7,68 7,32 7,32 100

6,68 90,42

4. Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk

miskin dan menurunnya jumlah serta jenis penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah :

4.1. Persentase Penduduk Miskin

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut:

(100 – angka kemiskinan)

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase penduduk miskin pada tahun 2016 sebagai tahun pertama

RPJMD 2016-2021 sebesar 8,99 dari target sebesar 8,99% dengan

capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi penurunan realiasi kinerja sebesar 0,38%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 9,37% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 7,12%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 73,74%

Capaian kinerja sebesar 100% disebabkan upaya percepatan

penanggulangan kemiskian terus dilakukan melalui kolaborasi dan

singkronisasi program dan kegiatan pada 17 SKPD yang terkait

penggulangan kemiskinan. Adapun SKPD terkait beserta program dan

kegiatan yang mendukung adalah :

Page 68: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

63

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

1. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

1.1. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin, dengan kegiatan

Penanggulangan Kimiskinan Terpadu (PAKET)

1.2. Program percepatan pembangunan pedesaan, dengan kegiatan

Pendampingan dan Administrasi PNPM-MP yang terintegrasi

2. Dinas Pendidikan

2.1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan

kegiatan Pemberian Beasiswa bagi siswa kurang mampu tingkat

SD/MI dan SMP/M.Ts

2.2. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan Pemberian

Beasiswa bagi siswa kurang mampu tingkat SMA/SMK/M.Ts

3. Dinas Kesehatan

3.1. Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan kegiatan

a. Usaha Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil

b. Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar

3.2. Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,

dengan kegiatan Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat (JPKM)

4. Dinas Pekerjaan Umum

4.1. Pengembangan Perumahan, dengan kegiatan Fasilitasi dan

stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu

4.2. Program lingkungan sehat perumahan, dengan kegiatan

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin

5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5.1. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan

Pelayanan KTP, KK dan Akte kelahiran gratis bagi Keluarga Miskin

6. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

6.1. Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil

(KAT) Dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

lainnya, dengan kegiatan:

a. Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin

b. Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

c. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi

keluarga miskin

Page 69: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

64

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

7. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

7.1. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin, dengan kegiatan

Fasilitasi Permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di

perdesaan

8. Dinas kelautan dan Perikanan

8.1. Program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, dengan

kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kelautan dan

perikanan

9. Dinas Peternakan

9.1. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian,

dengan kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Bidang Peternakan

10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan

10.1. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian,

dengan kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pertanian /

Perkebunan

11. Badan Ketahanan Pangan

11.1. Program Peningkatan kesejahteraan Petani, dengan kegiatan

Penguatan Masyarakat rawan Pangan

12. Dinas Kehutanan

12.1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian, dengan

kegiatan Penanggulangan kemiskinan bidang kehutanan

13. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

13.1. Program Keluarga berencana, dengan kegiatan Penyediaan

pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin

13.2. Program Peningkatan peran perempuan di perdesaan, dengan

kegiatan Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha

ekonomi produktif

14. RSUD

14.1. Program Pelayanan Kesehatan penduduk miskin, dengan kegiatan

Pengembangan pelayanan kesehatan penduduk miskin

15. Bagian Perekonomian

15.1. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin, dengan kegiatan

Pemberian bantuan beras bersubsidi

16. Bagian Kesejahteraan Rakyat

16.1. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin, dengan kegiatan

Optimalisasi BAZ

Page 70: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

65

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

17. Bagian Pertanahan

17.1. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin, dengan kegiatan

Pelayanan sertifikasi tanah gratis bagi masyarakat miskin

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.6

Pencapaian Sasaran “Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk miskin dan menurunnya jumlah serta jenis

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)” dengan indikator “Persentase Penduduk Miskin”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase Penduduk Miskin

Persen 9,37 8,99 8,99 100

7,12 73,74

4.2. Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang

tertangani

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah PMKS yang tertangani ...................................... X 100%

Jumlah PMKS yang ada

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani pada

tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 24,85%

dari target sebesar 24,76% dengan capaian sebesar 100,36%

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 6,4%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 18,45% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 50%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 49,7%.

Capaian kinerja sebesar 100,36% disebabkan oleh adanya

percepatan penanganan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) melalui pemberdayaan dan pembinaan. Pemberdayaan

yang dilakukan menyasar fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT)

dan PMKS lainnya, sedangkan pembinaan menyasar anak terlantar,

penyandang cacat dan trauma, eks penyandang penyakit sosial, napi,

PSK, narkoba dan PMKS lainnya. Program dan kegiatan yang

Page 71: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

66

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

mendukung indikator kinerja adalah 1 (satu) program sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.7

Pencapaian Sasaran “Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kerentanan untuk miskin dan menurunnya jumlah serta jenis

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)” dengan indikator “Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Penyandang Masalah kesejahteraan sosial yang tertangani

Persen 18,45 24,76 24,85 100,36

50 49,7

5. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Rasio

tempat ibadah terhadap pemeluk agama. Formula yang digunakan

untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah tempat ibadah

...................................... X 1.000

Jumlah penduduk

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Rasio

tempat ibadah terhadap pemeluk agama pada tahun 2016 sebagai

tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 1:655 dari target sebesar

1:655 dengan capaian sebesar 100%. Pencapaian target sebesar 100%

diharapkan dapat dipertahankan dalam setiap tahun perencanaan

sampai pada tahun 2021 yang merupakan periode akhir RPJMD.

Indikator ini bermakna 1 tempat ibadah digunakan oleh 655

penduduk. Capaian kinerja sebesar 100% disebabkan pembangunan

infrastruktur tempat ibadah merupakan kegiatan bersama antara

pemerintah dengan masyarakat. Program yang mendukung indikator

kinerja adalah 1 (satu) program sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 72: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.8

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang religius” dengan indikator “Rasio tempat ibadah terhadap pemeluk

agama”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase tingkat pengangguran terbuka

Persen 1:655 1:655 1:655 100

1:655 100

Tujuan 3 : Meningkatnya daya saing daerah

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ”Meningkatnya daya saing daerah”

terdiri dari 4 (empat) sasaran dengan 5 (lima) indikator sasaran. Sasaran

yang mendukung pencapaian tujuan adalah:

1. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Jalan

dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik. Formula yang

digunakan untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai

berikut :

Panjang jalan dan jembatan kabupaten kondisi baik .............................................. X 100% Panjang seluruh jalan dan jembatan

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Jalan

dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2016

sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 65,02% dari target

sebesar 67,96% Tahun dengan capaian sebesar 95,67%.

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 0,03%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 62,99% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 82,59%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 78,73%.

Capaian kinerja sebesar 95,67% disebabkan beberapa ruas jalan

mengalami kerusakan kembali sehingga mempengaruhi capaian target

pada indikator. Namun langkah-langka Pemerintah Kabupaten Barru

kedepannya adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin jalan dan

Page 73: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

68

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

jembatan yang mencegah kerusakan yang lebih besar sekaligus

mempertahankan kondisi jalan dalam kondisi baik. Program yang

mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah 8 (delapan) program

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru

2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.9

Pencapaian Sasaran “Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur ekonomi” dengan indikator “Jalan dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Jalan dan Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik

Persen 62,99 67,96 65,02 95,67 82,59 78,73

2. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup secara terpadu

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah:

2.1 Penegakan hukum lingkungan

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda

...................................... X 100%

Jumlah kasus lingkungan yang ada

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

penegakan hukum lingkungan pada tahun 2016 sebagai tahun

pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 100% dari target sebesar 100%

Tahun dengan capaian sebesar 100%. Pencapaian target sebesar 100%

diharapkan dapat dipertahankan dalam setiap tahun perencanaan

sampai pada tahun 2021 yang merupakan periode akhir RPJMD.

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% disebabkan pada

tahun 2016 tidak terdapat kasus lingkungan yang berarti juga tingkat

pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup yang ramah

lingkungan masih tinggi. Program yang mendukung keberhasilan

indikator kinerja adalah 4 (empat) program sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 74: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

69

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.10

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu” dengan indikator “Penegakan hukum

lingkungan”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Penegakan hukum lingkungan

Persen 100 100 100 100 100 100

2.1. Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Volume sampah yang ditangani

...................................... X 100%

Volume produksi sampah

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan pada tahun

2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 23% dari target

sebesar 23% dengan capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 3%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 20% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 33,80%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 68,05%.

Capaian kinerja sebesar 100% disebabkan oleh

dipertahankannya cakupan pelayanan persampahan di wilayah

perkotaan Kabupaten Barru dan kedepannya Pemerintah Daerah

melakukan langkah-langkah penyiapan lahan Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) terutama di dua kecamatan yaitu Mallusetasi dan Soppeng Riaja.

Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah

sebanyak 11 program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 75: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

70

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.11

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu” dengan indikator “Persentase

penanganan sampah di wilayah perkotaan”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase penanganan sampah di wilayah perkotaan

Persen 20 23 23 100 33,80 68,05

3. Berkembangnya kawasan strategis kabupaten

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Persentase kawasan yang dikembangkan. Formula yang digunakan

untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah kawasan yang dikembangkan

...................................... X 100%

Jumlah kawasan yang memiliki potensi untuk dikembangkan

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase kawasan yang dikembangkan pada tahun 2016 sebagai

tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 68,42% dari target sebesar

68,42% Tahun dengan capaian sebesar 100%

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 5,26%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 63,16% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 100%

pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya

adalah sebesar 68,42%.

Capaian kinerja sebesar 100% disebabkan kesadaran masyarakat

untuk mematuhi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Barru Tahun 2011-

2031. Hal ini sejalan pula dengan pola pengembangan kawasan dan

pewilayahan komoditas. Program yang mendukung keberhasilan

indikator kinerja adalah 6 (enam) program sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 76: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.12

Pencapaian Sasaran “Berkembangnya kawasan strategis kabupaten” dengan indikator “Persentase kawasan yang dikembangkan”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase kawasan yang dikembangkan

Persen 63,16 68,42 68,42 100 100 68,42

4. Terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat

mendukung pengembangan daya saing

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA).

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target indikator

adalah sebagai berikut :

Jumlah SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA) ...................................... X 100%

Jumlah SKPD

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)

pada tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 5%

dari target sebesar 5% Tahun dengan capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 5%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 0% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 100% pada

tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya adalah

sebesar 5%.

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% disebabkan oleh

terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2016

tentang Pedoman Litbang Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah yang mana didalamnya mencakup penguatan inovasi daerah

sehingga pemerintah daerah mendorong percepatan stakeholder untuk

melakukan inovasi-inovasi daerah, walaupun pada RPJMD Kabupaten

Barru 2010-2015 sistem inovasi daerah belum menjadi indkator sasaran.

Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah 2 (dua)

program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Barru 2016-2021.

Page 77: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

72

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.13

Pencapaian Sasaran “terciptanya sistem inovasi daerah (SIDA) yang dapat mendukung pengembangan daya saing” dengan indikator

“Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase SKPD yang menerapkan sistem inovasi daerah (SIDA)

Persen 0 5 5 100 100 5

Tujuan 4 : Meningkatnya kerjasama antar wilayah

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Meningkatnya kerjasama antar

wilayah.” terdiri dari 1 (satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator sasaran.

Sasaran tersebut adalah Berkembangnya penanaman modal dalam

negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga,

dengan indicator :

1. Pertumbuhan nilai investasi

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut:

Nilai Investasi (Rupiah)

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

pertumbuhan nilai investasi pada tahun 2016 sebagai tahun pertama

RPJMD 2016-2021 sebesar Rp. 537.393.500.000 dari target sebesar Rp.

1.089.644.174.985 dengan capaian sebesar 49,32%.

Sementara itu terjadi penurunan realiasi kinerja sebesar Rp.

304.142.150.684 dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD

Tahun 2010-2015 yaitu Rp. 841.535.650.684 dan jika dibandingkan

dengan target sebesar Rp. 2.515.743.013.958 pada tahun 2021 sebagai

tahun terakhir RPJMD maka capaiannya adalah sebesar 21,36%.

Capaian kinerja sebesar 49,32% disebabkan oleh terdapat

fenomena berkurangnya investor yang berinvestasi di Kabupaten Barru

dari 638 investor dari tahun 2015 menjadi 538 investor pada tahun 2016.

Disamping itu, investor yang berinvestasi di Kabupaten Barru merupakan

investor lokal menengah. Program yang mendukung keberhasilan

Page 78: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

73

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

indikator kinerja adalah 2 (dua) program sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.14

Pencapaian Sasaran “Berkembangnya penanaman modal dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga” dengan

indikator “Pertumbuhan nilai investasi”

Indikator Satuan Kondisi Awal Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%) Kondisi

AkhirlTahun 2021

(%)

Nilai Investasi

Rupiah 841.535.650.684 1.089.644.174.985 537.393.500.000 49,32 2.515.743.013.958 21,36

2. Jumlah kerjasama antar lembaga

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut:

Jumlah Kerjasama antar daerah /lembaga

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

jumlah kerjasama antar lembaga pada tahun 2016 sebagai tahun

pertama RPJMD 2016-2021 sebanyak 11 kerjasama dari target sebanyak

11 kerjasama dengan capaian sebesar 100%.

Sementara itu terjadi kenaikan realiasi kinerja sebanyak 1 (satu)

kerjasama dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun

2010-2015 yaitu 10 kerjasama dan jika dibandingkan dengan target

sebesar 14 kerjasama pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD

maka capaiannya adalah sebesar 78,57%.

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% atau 11 kerjasama

terdiri dari perjanjian kerjasama bidang informasi dan kumunikasi, bidang

kesehatan, bidang infrastruktur sanitasi dan penyehatan lingkungan,

bidang perekonomian masyarakat desa, perbankan, air minum dan

bidang pertanian. Program yang mendukung keberhasilan indikator

kinerja adalah sebanyak 1 (satu) program sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 79: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

74

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.15

Pencapaian Sasaran “Berkembangnya penanaman modal dalam negeri dan asing serta jaringan kerjasama antar daerah/ lembaga” dengan

indikator “Jumlah Kerjasama antar daerah /lembaga”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Jumlah kerjasama antar daerah / lembaga

Kerjasama 10 11 11 100 14 78,57

Tujuan 5 : Terpeliharanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya

menjaga kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Terpeliharanya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersamaan antar

berbagai unsur dalam tatanan daerah” terdiri dari 1 (satu) sasaran

dengan 2 (dua) indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian

tujuan adalah Meningkatnya peran serta masyarakat desa /kelurahan

dalam pemberdayaan pembangunan. Indikator yang mewakili

pencapaian kinerja sasaran adalah:

1. Persentase desa swasembada/

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah desa atau kelurahan berswasembada ...................................... X 10.000

Jumlah desa atau kelurahan

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

persentase desa swasembada pada tahun 2016 sebagai tahun pertama

RPJMD 2016-2021 sebesar 1,82% dari target sebesar 1,82% dengan

capaian sebesar 100%. Kinerja tahun 2016 dipertahankan sebagaimana

tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-2015 yaitu 1,82%

dan jika dibandingkan dengan target sebesar 93% pada tahun 2021

sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya adalah sebesar 1,96%.

Page 80: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

75

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian kinerja sebesar 100% berarti mempertahankan kondisi

sebelumnya namun dengan berlakunya Undang-Undang Desa Nomor 6

tahun 2014 maka Pemerintah Kabupaten Barru berkomitmen melakukan

pembinaan terhadap perkembangan penyusunan profil desa sebagai

bagian dari koordinasi pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam

Negeri. Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah

sebanyak 1 (satu) program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.16

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya peran serta masyarakat desa /kelurahan dalam pemberdayaan pembangunan” dengan indikator

“Persentase desa swasembada”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase desa swasembada/

Persen 1,82 1,82 1,82 100 93 1,96

2. Indeks Desa Membangun

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Komponen penilaian IDM

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Indeks desa membangun pada tahun 2016 sebagai tahun pertama

RPJMD 2016-2021 sebesar 0,63 dari target sebesar 0,63 dengan

capaian sebesar 100%

Sementara itu terjadi kenaikan realiasi kinerja sebesar 0,02

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 0,61 dan jika dibandingkan dengan target sebesar 0,71 pada

tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya adalah

sebesar 88,73%.Indikator IDM meliputi 3 komponen utama yaitu:

1. Ketahanan sosial, meliputi kesehatan, pendidikan, modal sosial

(gotong royong) dan permukiman.

2. Ketahanan ekonomi

3. Ketahanan ekologi

Page 81: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

76

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Berdasarkan penilaian IDM di Kabupaten Barru ada 4 (empat)

kategori desa, yaitu status maju (3 desa), status desa berkembang (16

desa), status desa tertingga (20 desa) dan status sangat tertinggal (1

desa). Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah

sebanyak 5 (lima) program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.17

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya peran serta masyarakat desa / kelurahan dalam pemberdayaan pembangunan” dengan indikator “Indeks

desa membangun”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Indeks desa membangun

Nilai IDM 0,61 0,63 0,63 100 0,71 88,73

Tujuan 6 : Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di lingkungan

masyarakat.

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Mewujudkan rasa aman dan

ketentraman di lingkungan masyarakat.” terdiri dari 2 (dua) sasaran

dengan 2 (dua) indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian

tujuan adalah :

1. Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan). Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah penyelesaian pelanggaran K3 ...................................... X 100

Jumlah pelanggaran K3

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) pada tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021

sebesar 100% dari target sebesar 100% Tahun dengan capaian sebesar

100%. Pencapaian target sebesar 100% diharapkan dapat dipertahankan

dalam setiap tahun perencanaan sampai pada tahun 2021 yang

merupakan periode akhir RPJMD

Page 82: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

77

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% disebabkan tidak ada

pelanggaran K3 yang tidak terselesaikan. Penanganan K3 lintas SKPD

dimotori dimotori oleh Satuan Polisis Pamong Praja (Satpol PP)

Kabupaten Barru pada tahun 2016 melaksanakan melaksanakan 19 kali

penanganan atau penyelesaian pelanggaran K3 dengan rincian sebagai

berikut:

1. Razia anak sekolah sebanyak 8 kali

2. Razia tempat hiburan sebanyak 1 kali

3. Penanganan demonstrasi sebanyak 5 kali

4. Penertiban pedagang sebanyak 5 kali

Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah

sebanyak 7 (tujuh) program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indikator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.18

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kesadaran, ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat” dengan indikator “Persentase penyelesaian

pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)

Persen 100 100 100 100 100 100

2. Meningkatnya penanganan bencana

Adalah Persentase bencana yang tertangani. Formula yang

digunakan untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai

berikut :

Jumlah bencana yang tertangani ...................................... X 100

Jumlah bencana

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase bencana yang tertangani pada tahun 2016 sebagai tahun

pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 100% dari target sebesar 100%

Tahun dengan capaian sebesar 100%. Pencapaian target sebesar 100%

diharapkan dapat dipertahankan dalam setiap tahun perencanaan

sampai pada tahun 2021 yang merupakan periode akhir RPJMD

Page 83: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

78

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% disebabkan tidak ada

kejadian bencana yang tidak tertangani, dimana pada tahun 2016

kejadian bencana di Kabupaten Barru berdampak pada 116 keluarga.

Adapun jenis bencana yang terjadi:

1. Angin puting beliung 76 keluarga

2. Kebakaran 27 keluarga

3. Tanah longsong 9 keluarga

4. Banjir 2 keluarga

5. Abrasi 5 keluarga

Kejadian bencana tersebut telah tertangani secara keseluruhan

berupa bantuan logistik dan penanganan teknis. Program yang

mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah sebanyak 5 (lima)

program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.19

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya penanganan bencana” dengan indikator “Persentase bencana yang tertangani”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase bencana yang tertangani

Persen 100 100 100 100 100 100

Tujuan 7 : Terwujudnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan

budaya kerja dalam tatanan pemerintahan

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Terwujudnya nilai dan ajaran

agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintahan”

terdiri dari 1 (satu) sasaran dengan 1 (satu) indikator sasaran.

Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah

Meningkatnya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama

dalam etos dan budaya kerja pada tatanan pemerintahan. Indikator

yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah Persentase SKPD

yang melakukan pelaporan kinerja harian.

Page 84: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

79

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target

indikator Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian

adalah sebagai berikut :

Jumlah SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian ...................................... X 100

Jumlah SKPD

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian pada

tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 sebesar 3% dari

target sebesar 3% dengan capaian sebesar 100%

Sementara itu terjadi peningkatan realiasi kinerja sebesar 3%

dibandingkan tahun 2015 sebagai kondisi akhir RPJMD Tahun 2010-

2015 yaitu 0% dan jika dibandingkan dengan target sebesar 100% pada

tahun 2021 sebagai tahun terakhir RPJMD maka capaiannya adalah

sebesar 3%

Keberhasilan capaian kinerja sebesar 100% disebabkan oleh

semakin dipahaminya korelasi antara etos dan budaya kerja dalam

tataran pemerintahan dengan kualitas penghayatan dan pengamalan

ajaran keagamaan sehingga pelaporan kinerja harian merupakan sebuah

keniscayaan. Program yang mendukung indikator kinerja adalah sebayak

1 (satu) program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.20

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja pada tatanan pemerintahan.” dengan indikator “Persentase SKPD yang melakukan

pelaporan kinerja harian”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase SKPD yang melakukan pelaporan kinerja harian

Persen 0 3 3 100

100 3

Page 85: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

80

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Tujuan 8 : Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien serta memuaskan masyarakat.

Sasaran pembangunan yang terkait dengan tujuan pembangunan

Kabupaten Barru Tahun 2016 yaitu ” Terwujudnya pelayanan umum

yang efektif dan efisien serta memuaskan masyarakat.” terdiri dari 2

(dua) sasaran dengan 2 (dua) indikator sasaran. Sasaran yang

mendukung pencapaian tujuan adalah :

1. Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Akuntabilitas kinerja keuangan dan pemerintahan, yang terdiri dari

akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja. Formula yang

digunakan untuk menghitung capaian target indikator adalah sebagai

berikut :

Indikator Rumus Satuan

Akuntabilitas kinerja keuangan

dan pemerintahan :

- Akuntabilitas Keuangan Komponen

penilaian audit

keuangan

Opini Audit

- Akuntabilitas Kinerja Komponen

penilaian

evaluasi kinerja

Predikat AKIP

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja

Akuntabilitas kinerja keuangan dan pemerintahan pada tahun 2016

sebagai tahun pertama RPJMD 2016-2021 untuk Akuntabilitas Keuangan

sama dengan target yaitu mendapat opini BPK Tidak Wajar (TW) dan

demikian halnya dengan Akuntabilitas Kinerja, realisasi sesuai dengan

target yaitu mendapat predikat AKIP C dengan capaian 100%. Jika

dibandingkan dengan target pada tahun 2021 sebagai tahun terakhir

RPJMD maka diharapkan opini audit akuntabilitas keuangan adalah

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan untuk predikat AKIP Akuntabilitas

kinerja adalah B.

Diberikan opini Tidak Wajar (TW) pada LKPD (laporan keuangan

pemerintah daerah) tahun 2015 disebabkan karena ada kejanggalan atau

sesuatu yang tidak wajar, yang terjadi dalam pengelolaan keuangan

Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2015, dimana pemerintah dan DPRD

Kabupaten Barru tidak membahas dan mengesahkan Anggaran

Page 86: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

81

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P). Sementara itu

untuk akuntabilitas kinerja, Kabupaten Barru pada tahun 2015 mendapat

predikat AKIP C. Instansi pemerintah mendapatkan predikat C

disebabkan penerapan manajemen kinerja masih belum dapat

diandalkan, namun telah terdapat perbaikan minor dan mendasar pada

kelengkapan pemenuhan dokumen. Ukuran kinerja yang ditetapkan

masih berorientasi kepada kegiatan, belum berupaya menjawab hasil

yang diharapkan oleh masyarakat. Predikat C untuk Kabupaten Barru

berdasar hasil reviw laporan kinerja pemerintah daerah tahun 2015

bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) bulanan tidak dibuat.

Selain itu, penetapan indikator kinerja belum sepenuhnya memnuhi

kriteria SMART (Specifik=tidak berdwimakna/ambigu, Measurable=dapat

diukur, Achievable=dapat dicapai, Relevance=terkait langsung dengan

apa yang diukur, Timebound=menggambarkan kurun waktu tertentu) dan

indikator yang ditetapkan belum menggambarkan secara keseluruhan

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Tindak lanjut untuk meningkatkan

opini audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah laporan

keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Selain

itu pelaksanaan sistem pengendalian intern lebih efektif dan kepatuhan

terhadap ketentuan perundang-undangan harus dilaksanakan.

Pemerintah Kabupaten Barru pelaksanaanya untuk membuka akses data

yang seluas-luasnya, fleksibilitas pemeriksa lintas unit organisasi,

koordinasi dan komunikasi dengan jajaran inspektorat secara intensif

serta kerjasama yang baik dalam penyediaan data, dokumen dan

informasi yang diperlukan. Sehingga diharapkan dapat terwujud tata

kelola keuangan daerah yang lebih baik, transparan dan akuntabel.

sedangkan rekomendasi berdasarkan permasalahan dan untuk

meningkatkan predikat AKIP Pemerintah Kabupaten Barru adalah:

1. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) bulanan

2. Menetapkan ndikator kinerja pada dokumen Rencana Strategis

(Renstra), dokumen Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang SMART.

3. Indikator harus cukup jumlahnya untuk mewakili terwujudnya

tujuan/sasaran yang dimaksud sehingga dapat digunakan untuk

mengukur atau menggambarkan tingkat capaian dari setiap sasaran

strategis organisasi dan menjadi bahan untuk dilakukannya

pemantauan, perbaikan dan pengendalian kinerja organisasi.

Page 87: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

82

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Program yang mendukung keberhasilan indikator kinerja adalah

sebanyak 11 program sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Barru 2016-2021.

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.21

Pencapaian Sasaran “Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik” dengan indikator “Akuntabilitas kinerja keuangan dan pemerintahan”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Akuntabilitas Keuangan

Opini Audit TW TW TW 100

WTP 0

Akuntabilitas Kinerja

Predikat LAKIP

C C C 100 B 0

2. Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan

pengawasan DPRD

Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran adalah

Persentase perda yang ditetapkan. Formula yang digunakan untuk

menghitung capaian target indikator adalah sebagai berikut :

Jumlah Perda yang ditetapkan tepat waktu ...................................... X 100

Jumlah Perda

Dari perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Dari

perhitungan di atas diperoleh realisasi indikator kinerja Persentase

perda yang ditetapkan pada tahun 2016 sebagai tahun pertama RPJMD

2016-2021 sebesar 112,5% dari target sebesar 100% Tahun dengan

capaian sebesar 112,5%. Pencapaian target sebesar 100% diharapkan

dapat dipertahankan dalam setiap tahun perencanaan sampai pada

tahun 2021 yang merupakan periode akhir RPJMD.

Capaian kinerja sebesar 100% disebabkan oleh menguatnya

pelaksaaan program legislasi daerah dan adanya kesiapan menghadapi

penyesuaian perubahan peraturan perundang-undangan nasional dan

provinsi. Selain itu, keberhasilan disebabkan oleh adanya upaya

penguatan kapasitas pembentuk peraturan perundang-undangan di

daerah terus dilakukan. Program yang mendukung keberhasilan indikator

kinerja sebanyak 1 (satu) program sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam RPJMD Kabupaten Barru 2016-2021.

Page 88: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

83

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Capaian indicator yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table di

bawah ini.

Table 3.22

Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD” dengan indikator “Persentase

perda yang ditetapkan”

Indikator Satuan

Kondisi Awal

Tahun 2015

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

(%)

Kondisi Akhir Tahun 2021

(%)

Persentase perda yang ditetapkan

Persen 100

100

112,5

112,5

100

112,5

B. Realisasi Anggaran

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten

Barru Tahun 2016 dibiayai dengan anggaran yang tertuang dalam APBD

Tahun 2016, secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu, Pendapatan,

Belanja dan Pembiayaan. Pendapatan diuraikan menurut sumber-sumber

perolehan dana, Belanja diuraikan menurut penggunaan dana,

sedangkan Pembiayaan diuraikan menurut penerimaan dan pengeluaran

daerah.

Pendapatan, belanja dan pembiayaan program dan kegiatan

Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016 yang tertuang dalam APBD

Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2016, dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Pendapatan daerah dengan target anggaran sebesar Rp.

1,094,126,775,699.72 telah terealisasi sebesar Rp.

936,213,857,444.43 atau sebesar 85,57 %.

2. Belanja daerah dengan target anggaran sebesar Rp.

1,168,948,579,584.30 telah terealisasi sebesar Rp.

844,251,455,522.54 sebesar 72,22 %.

3. Pembiayaan daerah dengan target anggaran sebesar

Rp. 176,126,761,046.12 telah terealisasi sebesar

Rp. 172,261,776,249.61 atau sebesar 90,81%.

Page 89: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

84

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Rincian realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Barru tahun

2016 diuraikan sebagaimana pada table berikut.

Tabel 3.23

Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Barru Tahun 2016

NOMOR URUT

URAIAN

JUMLAH (Rp)

(%)

BERTAMBAH / (BERKURANG)

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHAN REALISASI (Rp)

4 PENDAPATAN - LRA 1,094,126,775,699.72 936,213,857,444.43 85.57 157,912,918,255.29

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH – LRA

66,962,354,751.72 59,966,015,086.73 89.55 6,996,339,664.99

4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah – LRA

8,870,000,000.00 11,405,324,540.80 128.88 -2,535,324,540.80

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah – LRA

11,943,926,500.00 6,986,519,601.00 58.49 4,957,406,899.00

4.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA

7,132,064,625.90 8,600,198,743.00 120.58 -1,468,134,117.10

4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - LRA

39,016,363,625.82 32,973,972,200.93 84.51 6,042,391,424.89

4.2 PENDAPATAN TRANSFER – LRA

1,015,420,418,448.00 876,247,842,357.70 86.29 139,172,576,090.30

4.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA

944,449,448,115.00 800,658,633,788.00 84.78 143,790,814,327.00

4.2.1.1 Bagi Hasil Pajak - LRA

12,728,750,000.00 14,026,189,937.00 110.19 -1,297,439,937.00

4.2.1.2 Bagi Hasil Bukan Pajak – LRA

4,864,422,000.00 7,455,656,516.00 153.27 -2,591,234,516.00

4.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU) – LRA

519,152,475,000.00 519,152,475,000.00 100.00 0.00

4.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA

407,703,801,115.00 260,024,312,335.00 63.78 147,679,488,780.00

4.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - LRA

32,457,668,000.00 32,457,668,000.00 100.00 0.00

4.2.2.3 Dana Penyesuaian - LRA

32,457,668,000.00 32,457,668,000.00 100.00 0.00

4.2.3 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LRA

28,703,804,005.00 34,790,937,223.70 121.21 -6,087,133,218.70

4.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA

28,703,804,005.00 34,790,937,223.70 121.21 -6,087,133,218.70

4.2.4 Bantuan Keuangan - LRA 9,809,498,328.00 8,340,603,346.00 85.03 1,468,894,982.00

4.2.4.1

Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lainnya - LRA

9,809,498,328.00 8,340,603,346.00 85.03 1,468,894,982.00

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

11,744,002,500.00 0.00 0.00 11,744,002,500.00

4.3.1 Pendapatan Hibah 8,744,539,000.00 0.00 0.00 8,744,539,000.00

4.3.3 Pendapatan Lainnya 2,999,463,500.00 0.00 0.00 2,999,463,500.00

5 BELANJA 1,168,948,579,584.30 844,251,455,522.54 72.22 324,697,124,061.76

5.1 BELANJA OPERASI 690,577,709,834.82 559,269,108,026.66 80.99 131,308,601,808.16

5.1.1 Belanja Pegawai 484,846,653,464.84 394,248,589,507.00 81.31 90,598,063,957.84

5.1.2 Belanja Barang dan Jasa

195,341,713,966.00 157,432,928,053.30 80.59 37,908,785,912.70

5.1.3 Belanja Bunga 5,191,298,035.98 3,333,986,466.36 64.22 1,857,311,569.62

5.1.5 Belanja Hibah 5,175,600,000.00 4,253,604,000.00 82.19 921,996,000.00

5.1.6 Belanja Bantuan Sosial

22,444,368.00 0.00 0.00 22,444,368.00

5.2 BELANJA MODAL 476,370,869,749.48 284,965,777,995.88 59.82 191,405,091,753.60

5.2.1 Belanja Modal Tanah 4,903,514,000.00 469,349,500.00 9.57 4,434,164,500.00

Page 90: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

85

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

96,941,150,930.10 63,529,914,804.88 65.53 33,411,236,125.22

5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

84,062,043,377.38 60,048,793,378.00 71.43 24,013,249,999.38

5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

289,620,783,682.00 160,590,770,873.00 55.45 129,030,012,809.00

5.2.5 Belanja Modal Aser Tetap Lainnya

843,377,760.00 326,949,440.00 38.77 516,428,320.00

5.3 BELANJA TAK TERDUGA

2,000,000,000.00 16,569,500.00 0.83 1,983,430,500.00

5.3.1 Belanja Tak Terduga 2,000,000,000.00 16,569,500.00 0.83 1,983,430,500.00

6 TRANSFER 83,353,958,633.00 83,275,874,757.00 99.91 78,083,876.00

6.2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

83,353,958,633.00 83,275,874,757.00 99.91 78,083,876.00

6.2.2 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

82,876,403,001.00 82,798,319,125.00 99.91 78,083,876.00

6.2.3 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

477,555,632.00 477,555,632.00 100.00 0.00

SURPLUS / (DEFISIT)

(158,175,762,517.58) 8,686,527,164.89 (5.49) -166,862,289,682.47

7 PEMBIAYAAN

7.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN

167,151,261,781.85 167,208,744,985.35 100.03 -57,483,203.50

7.1.1 Penggunaan SILPA 167,151,261,781.85 167,149,324,181.35 100.00 1,937,600.50

7.1.5 Penerimaan Kembali Piutang

0.00 59,420,804.00 0.00 -59,420,804.00

7.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN

8,975,499,264.27 5,053,031,264.26 56.30 3,922,468,000.01

7.2.2 Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah

5,922,468,000.00 2,000,000,000.00 33.77 3,922,468,000.00

7.2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri

3,053,031,264.27 3,053,031,264.26 100.00 0.01

7.2.9 Pembayaran Konstruksi dalam Pengerjaan

0.00 0.00 0.00 0.00

PEMBIAYAAN NETTO

158,175,762,517.58 162,155,713,721.09 102.52 -3,979,951,203.51

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0.00 170,842,240,885.98 0.00 -170,842,240,885.98

Page 91: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

86

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru disusun

sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah,

serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan

laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran

maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan

strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan. Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Barru

telah berakuntabilitas sebagaimana diamanahkan Instruksi Presiden No 7

Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang

penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Pemerintah Kabupaten Barru secara umum telah berhasil mencapai

target kinerja sasaran dengan tingkat capaian kinerja sasaran secara

keseluruhan adalah sebesar 93,68% dengan predikat sangat berhasil, yang

dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian kinerja indikator sasaran.

Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja keras seluruh aparat Pemerintah

Kabupaten Barru serta pihak terkait lainnya dalam rangka mewujudkan visi

pembangunan jangka menengah Kabupaten Barru yaitu:

“Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera,

Taat Azas, dan Bermartabat yang Bernafaskan Keagamaan”

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran secara umum telah

dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 22

sasaran, disimpulkan bahwa 20 indikator sasaran tercapai dengan predikat

“Sangat Baik”, 1 (satu) sasaran mendapat predikat “Cukup Baik” dan terdapat

1 (satu) sasaran mendapat predikat “ Kurang Baik”.

Page 92: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

87

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016

Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang Pemerintah

Kabupaten Barru telah menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan

penyempurnaan implementasi anggaran berbasis kinerja, meningkatkan

kualitas perencanaan kegiatan, peningkatan profesionalisme aparatur dan

peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi juga akan menjadi langkah

yang efektif untuk mencapai target yang lebih baik.

Barru, 20 Maret 2017 Plt. BUPATI BARRU,

WAKIL BUPATI BARRU,

SUARDI SALEH

Page 93: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Lampiran

KABUPATEN : BARRU

PROVINSI : SULAWESI SELATAN

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target

Misi 1: Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan

kesejahteraan

ekonomi

Meningkatnya kualitas

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Persen 6.98%

Misi 2 : Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme sdm

Meningkatkan

kualitas SDM

Meningkatnya kualitas

dan pemerataan

pelayanan pendidikan

Rata-rata lama sekolah/

angka harapan sekolah

Tahun 7,34 Tahun

Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup Tahun 67,79 Tahun

Meningkatnya

penyerapan

tenagakerja

Persentase tingkat

pengangguran terbuka

Persen 7.32%

Berkurangnya jumlah

penduduk miskin,

kerentanan untuk

miskin dan menurunnya

jumlah serta jenis

penyandang masalah

kesejahteraan sosial

(PMKS)

Persentase Penduduk Miskin Persen 8.99%

Penyandang Masalah

kesejahteraan sosial yang

tertangani

Persen 24.76%

Meningkatnya kualitas

kehidupan masyarakat

yang religius

Rasio tempat ibadah terhadap

pemeluk agama

Rasio 1 : 655

Meningkatnya

daya saing

daerah

Terpenuhinya

kebutuhan infrastruktur

ekonomi

Jalan dan Jembatan

Kabupaten dalam kondisi baik

Persen 67.96%

Meningkatnya

pengelolaan sumber

daya alam dan

lingkungan hidup

secara terpadu

Penegakan hukum lingkungan Persen 100%

Persentase penanganan

sampah di wilayah perkotaan

Persen 23%

Berkembangnya

kawasan strategis

kabupaten

Persentase kawasan yang

dikembangkan

Persen 68.42%

Kawasan 13 Kawasan

terciptanya sistem

inovasi daerah (SIDA)

yang dapat mendukung

pengembangan daya

saing

Persentase SKPD yang

menerapkan sistem inovasi

daerah (SIDA)

Persen 5%

Meningkatnya

kerjasama antar

wilayah.

Berkembangnya

penanaman modal

dalam negeri dan asing

serta jaringan

kerjasama antar

daerah/ lembaga

Pertumbuhan nilai investasi

dan jumlah kerjasama:

- Nilai Investasi (Rp) Rupiah 1,089,644,174,985

- Jumlah Kerjasama antar

daerah /lembaga

Kerjasama 11 Kerjasama antar

lembaga

RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT KABUPATEN

TAHUN ANGGARAN 2016

Misi 3 : Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

Page 94: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Misi 4 : Menciptakan lingkungan yang kondusifTerpeliharanya

kesadaran

masyarakat

tentang

pentingnya

menjaga

kebersamaan

antar berbagai

unsur dalam

tatanan daerah

Meningkatnya peran

serta masyarakat desa

/kelurahan dalam

pemberdayaan

pembangunan

Persentase desa

swasembada/

Persen 1.82%

Indeks desa membangun Nilai IDM 0.63

Mewujudkan

rasa aman dan

ketentraman di

lingkungan

masyarakat.

Meningkatnya

kesadaran, ketertiban,

disiplin dan

perlindungan

masyarakat

Persentase penyelesaian

pelanggaran K3 (Ketertiban,

Ketentraman, Keindahan)

Persen 100%

Meningkatnya

penanganan bencana

Persentase bencana yang

tertangani

Persen 100%

Misi 5 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance )

Terwujudnya

nilai dan ajaran

agama dalam

etos dan budaya

kerja dalam

tatanan

pemerintahan

Meningkatnya kualitas

penghayatan dan

pengamalan ajaran

agama dalam etos dan

budaya kerja pada

tatanan pemerintahan

Persentase SKPD yang

melakukan pelaporan kinerja

harian

Persen 3%

Terwujudnya

pelayanan

umum yang

efektif dan

efisien serta

memuaskan

masyarakat.

Terwujudnya

manajemen

pemerintahan yang baik

Akuntabilitas kinerja

keuangan dan pemerintahan:

- Akuntabilitas Keuangan Opini Audit WTP

- Akuntabilitas Kinerja Predikat AKIP C

Meningkatnya kualitas

fungsi legislasi,

penganggaran dan

pengawasan DPRD

Persentase perda yang

ditetapkan

Persen 100%

Barru, 20 Maret 2017

Plt. BUPATI BARRU,

WAKIL BUPATI BARRU,

SUARDI SALEH

Page 95: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan
Page 96: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan
Page 97: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Lampiran

KABUPATEN : BARRU

PROVINSI : SULAWESI SELATAN

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target RealisasiPersen

(%)

Misi 1: Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan

kesejahteraan

ekonomi

Meningkatnya

kualitas

pertumbuhan

ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Persen 6.98 7.2 103.15

Misi 2 : Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme sdm

Meningkatkan

kualitas SDM

Meningkatnya

kualitas dan

pemerataan

pelayanan

pendidikan

Rata-rata lama

sekolah/angka harapan

sekolah

Tahun 7.34 7.34 100.00

Meningkatnya

derajat kesehatan

masyarakat

Angka harapan hidup Tahun 67.79 67.79 100.00

Meningkatnya

penyerapan

tenagakerja

Persentase tingkat

pengangguran terbuka

Persen 7.32 7.32 100.00

Berkurangnya

jumlah penduduk

miskin,

kerentanan untuk

miskin dan

menurunnya

jumlah serta jenis

penyandang

masalah

kesejahteraan

sosial (PMKS)

Persentase Penduduk

Miskin

Persen 8.99 8.99 100.00

Penyandang Masalah

kesejahteraan sosial

yang tertangani

Persen 24.76 24.85 100.36

Meningkatnya

kualitas

kehidupan

masyarakat yang

religius

Rasio tempat ibadah

terhadap pemeluk

agama

Rasio 1 : 655 1 : 655 100

Misi 3 : Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

Meningkatnya

daya saing

daerah

Terpenuhinya

kebutuhan

infrastruktur

ekonomi

Jalan dan Jembatan

Kabupaten dalam

kondisi baik

Persen 67.96 65.02 95.67

Meningkatnya

pengelolaan

sumber daya

alam dan

lingkungan hidup

secara terpadu

Penegakan hukum

lingkungan

Persen 100 100 100.00

Persentase penanganan

sampah di wilayah

perkotaan

Persen 23 23 100.00

Berkembangnya

kawasan strategis

kabupaten

Persentase kawasan

yang dikembangkan

Persen 68.42 68.42 100.00

Kawasan 13

terciptanya sistem

inovasi daerah

(SIDA) yang

dapat mendukung

pengembangan

daya saing

Persentase SKPD yang

menerapkan sistem

inovasi daerah (SIDA)

Persen 5 5 100.00

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

TAHUN ANGGARAN 2016

Page 98: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan

Meningkatnya

kerjasama

antar wilayah.

Berkembangnya

penanaman

modal dalam

negeri dan asing

serta jaringan

kerjasama antar

daerah/ lembaga

Pertumbuhan nilai

investasi dan jumlah

kerjasama:

- Nilai Investasi (Rp) Rupiah 1,089,644,174,985 537,393,500,000 49.32

- Jumlah Kerjasama

antar daerah /lembaga

Kerjasama 11 11 100

Misi 4 : Menciptakan lingkungan yang kondusif

Terpeliharanya

kesadaran

masyarakat

tentang

pentingnya

menjaga

kebersamaan

antar berbagai

unsur dalam

tatanan daerah

Meningkatnya

peran serta

masyarakat desa

/kelurahan dalam

pemberdayaan

pembangunan

Persentase desa

swasembada/

Persen 1.82 1.82 100

Indeks desa

membangun

Nilai IDM 0.63 0.63 100

Mewujudkan

rasa aman dan

ketentraman di

lingkungan

masyarakat.

Meningkatnya

kesadaran,

ketertiban, disiplin

dan perlindungan

masyarakat

Persentase

penyelesaian

pelanggaran K3

(Ketertiban,

Ketentraman,

Keindahan)

Persen 100 100 100

Meningkatnya

penanganan

bencana

Persentase bencana

yang tertangani

Persen 100 100 100

Misi 5 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance )

Terwujudnya

nilai dan ajaran

agama dalam

etos dan

budaya kerja

dalam tatanan

pemerintahan

Meningkatnya

kualitas

penghayatan dan

pengamalan

ajaran agama

dalam etos dan

budaya kerja

pada tatanan

pemerintahan

Persentase SKPD yang

melakukan pelaporan

kinerja harian

Persen 3 3 100

Terwujudnya

pelayanan

umum yang

efektif dan

efisien serta

memuaskan

masyarakat.

Terwujudnya

manajemen

pemerintahan

yang baik

Akuntabilitas kinerja

keuangan dan

pemerintahan:

- Akuntabilitas

Keuangan

Opini Audit WTP TW 0

- Akuntabilitas Kinerja Predikat

AKIP

C C 100

Meningkatnya

kualitas fungsi

legislasi,

penganggaran

dan pengawasan

DPRD

Persentase perda yang

ditetapkan

Persen 100 112.5 112.5

Barru, 20 Maret 2017

Plt. BUPATI BARRU,

WAKIL BUPATI BARRU,

SUARDI SALEH

Page 99: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan
Page 100: KATA PENGANTAR - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/6929/lakip_2016.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang ... Penyuluhan