kata pengantar - e-renggar.kemkes.go.id filekata pengantar puji syukur kami panjatkan kehadirat...

32

Upload: vothuan

Post on 23-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang
Page 2: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

=-- ala,

1091983011002

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas

rahmat dan karunia - NYA maka "Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun Tahun 2015 - 2019" telah disusun dengan

bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak.

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini merupakan output yang akan dicapai oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun secara

berkesinambungan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan

Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No.

356/Menkes/Per/2011 tanggal 14 April 2014 tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan dan amanat dari IHR Tahun 2005. Tentunya dalam pencapaian

kegiatarr rranti disesuatkan dengan korrdisi keuangan neqara yang- terjarnirr dalarrr

APBN.

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung

Balai Karimun dibuat dengan berpedoman pada Renstra Kementerian Kesehatan serta

kondisi dpesifik local, sehingga diharapkan adanya sinergitas, koordinasi dan kooperatif

anatara program pusat dengan daerah dan UPT.

Semoga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan

dalam perencanaan program 5 tahunan, yaitu Tahun 2015 - 2019. Ucapan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi - tingginya terhadap semua pihak yang telah

mendukung dalam penyusun RencanaAksi Kegiatan ini.

,JO-Tanjung Balai Karimun, 03 Oktober 2016

Page 3: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN 1

BABIPENDAHULUAN

1. Latar BelakangTerwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan gotong - royong merupakan Visi dari Presiden Republik Indonesia untuk

periode 2015-2019. Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan 7 (tujuh) misi

pembangunan, yang menjadi arah dan landasan pembangunan kesehatan sebagai

bagian integral dari pembangunan nasional. Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa" Setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapalkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan".

Pembangunan bidang kesehatan diarahkan agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai prasyarat agar mereka dapat hidup lebih

produktif dalam kehidupan dan penghidupannya. Dengan demikian masyarakat akan

memperoleh keadilan dan kemandirian guna mewujudkan hidup sehat, mandiri dan

berkeadilan. Pembangunan kesehatan diwujudkan dalam program-program yang

merupakan prioritas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dengan

mempertimbangkan komitmen internasional, regional dan kebijakan lokal.

Dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah pada periode

2015-2019, dititik beratkan pada upaya mewujudkan Nusantara Sehat dengan

meningkatkan kemampuan negara dan masyarakat secara terintegrasi dengan

mengutamakan kemampuan sumber daya sendiri berbasis budaya bangsa. Program-

program yang akan dilaksanakan difokuskan guna mengatasi permasalahan kesehatan

masyarakat seperti gizi masyarakat, penyakit menular, penyakit tidak menular serta

pengendalian faktor risikonya. Salah satu program utama adalah Program Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit dengan tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat agar

terlindungi dari penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya melalui

perbaikan kualitas media lingkungan dan pembudayaan hidup bersih dan sehat.

Pengendalian penyakit menular diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan terhadap penyakit menular langsung, penyakit

bersumber binatang, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan melakukan

upaya penanggulangan terhadap penyakit menular potensial wabah, upaya

kekarantinaan kesehatan serta melakukan upaya penanggulangan penyakit menular

Page 4: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIM UN 2

dalam kondisi matra. Pengendalian penyakit tidak menular diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian, dan penanganan faktor risiko

terutama berkenaan dengan gaya hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan

merokok serta kebiasaan berolah raga. Penyehatan lingkungan merupakan upaya

pengendalian faktor risiko penyakit baik menular maupun tidak menular melalui

peningkatan kemampuan penyehatan, pengendalian dan pengamanan terhadap media

lingkungan baik secara fisik, biologi, kimia maupun sosial.

Sasaran fungsional Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diarahkan

untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit dengan strategi

reduksi - eliminasi - eradikasi. Sedangkan sasaran operasional dilaksanakan pada

wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan pintu masuk negara baik melalui pelabuhan,

bandar udara serta lintas batas darat negara. Pokok-pokok kegiatan dalam Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) meliputi Peningkatan kinerja surveilans

kesehatan, pencegahan penyebaran penyakit, pemberantasan, pengendalian faktor

risiko, dan melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi penyelenggaraan Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan 2015-2019, dalam Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit disusun indikator kinerja Program guna memperoleh gambaran tentang

jangkauan pelayanan program, kualitas pengelolaan program, permasalahan yang

dihadapi serta dampak yang terjadi. Oiharapkan dengan pengelolaan program yang baik

dan benar, koordinasi dan komunikasi yang dinamis secara lintas sektor dan lintas

program, kemampuan informasi dan edukasi yang baik serta didukung Kondisi

Geografis.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun menguraikan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk 5 tahun ke depan. RAK

ini di lengkapi dengan indikator - indikator yang merupakan penjabaran lebih rinci dari

indikator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta perkiraan anggaran

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Gambaran UmumKondisi Geografis Globalisasi wilayah Propinsi Kepulauan Riau pada umumnya

dan Kabupaten Karimun pada khususnya merupakan wilayah strategis yang terletak

pada jalur lalu lintas perdagangan domestik dan internasional yang memberikan

Page 5: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

3KKP KELASII TANJUNG BALAI KARIM UN

keuntungan dari segi ekonomi namun juga dapat memberikan dampak dan berpengaruh

terhadap penyebaran penyakit, kesehatan lingkungan gaya hidup tidak sehat lainnya.

Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat,

khususnya kesehatan masyarakat pelabuhan. Kabupaten Karimun berpenduduk

212.561 jiwa (Data: Bagian Tata Pemerintahan Kab.Karimun) tersebar pada puluhan

bahkan ratusan pulau-pulau kecil yang tidak merata yang meghambat pada upaya

pemerataan dan penjangkauan pelayanan kesehatan dan merupakan salah satu

ancaman dalam pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.

Area Tugas dan Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun meliputi pelabuhan internasional dan domestik yang ada serta tersebar di

beberapa pulau sekitar Tanjung Balai Karimun.

Sumber Daya Manusia pada awal tahun 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tanjung Balai Karimun sebanyak 41 Pegawai yang terdiri dari 4 Pegawai

Pejabat Struktural, 1 Pegawai Fungsional Epidemiolog Kesehatan Penyelia, 35 Pegawai

Fungsional Umum dan 1 Pegawai yang Diberhentikan Sementara sebagai Pegawai

Negeri Sipil. Pada bulan Juni 2017 terdapat pengangkatan Kepala Seksi Pengendalian

Risiko Lingkungan dari stat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun sehingga jumlah struktural menjadi 5 pegawai. Pada bulan September 2017

telah terbit SK Pemberhentian dari Kementerian Kesehatan terhadap 1 pegawai dan

penambahan 1 pegawai dari Kabupaten lndragiri Hilir Tembilahan sehingga jumlah SDM

di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun pada akhir tahun 2017

sebanyak 41 Pegawai.

Setiap tahun Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun

melakukan Posko Kesehatan Arus Mudik I Balik Lebaran dan Posko Kesehatan Natal

dan Tahun Baru di Pelabuhan Tanjung Balai karimun, Pelabuhan Sri Tanjung Gelam,

Pelabuhan Parit Rempak, serta di pelabuhan Wilayah Kerja.

3. Dasar Hukuma. International Health Regulation (IHR) 2005.

b. International Maritime Organization (IMO).

c. Undang - undang No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut.

d. Undang - undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

e. Undang - undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Page 6: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

4KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

f. Undang - undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

g. Undang - undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan lbadah Haji.

h. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Pedoman Penanggulangan

Wabah Penyakit Menular.

i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560/Menkes/PerNll 111989 tentang Jenis

Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah, Tata Cara penyampaian

Laporannya dan Tata Cara Penanggulangan seperlunya.

j. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/X/2003 tentang tentang

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

k. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman

Peyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit

Tidak Menular Terpadu.

I. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/Xl/2011 tentang Perubahan

atas Permenkes No. 356/Menkes/Per/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

kantor Kesehatan Pelabuhan.

4. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/Xl/2011

tanggal 22 Nopember 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No.

356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun

memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Page 7: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

5KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

!

BAGAN STRUKTUR ORGANISASIKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

TANJUNG BALAI KARIMUN

KE PALA

r-- -----------------! ,

SUB BAGIAN~ TATAUSAHA

III

SEKSI SEKSI I SEKSIPENGENDALIANKARANTINA & PENGENDALIANRISIKO UPAYA KESEHATAN&SURVEILANSEPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN I LINTASWILAYAH

I

.------~--------1I IT T

KELOMPOKJABATAN

FUNGSIONAL - ....WILAYAH KERJA1. MORO2. TANJUNGBATU

KUNDUR

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai adalah Unit Pelaksana

teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang mempunyai

tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial,

wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, serta pengamatan terhadap penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Page 8: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

6KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

a. Tugas Pokok dan Fungsi

1) Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :

melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial,

wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak

kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, serta pengamatan terhadap

penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi,

kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara.

2) Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :

a) Pelaksanaan kekarantinaan.

b) Pelaksanaan pelayanan kesehatan.

c) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara.

d) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru

dan penyakit yang muncul kembali.

e) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan

kimia.

f) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit

yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.

g) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan

penduduk.

h) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

i) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan

alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi

persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import.

j) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.

k) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara.

I) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara.

Page 9: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

7KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

m) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara.

n) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan

surveilans kesehatan pelabuhan.

o) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara.

p) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP.

b. Wilayah Kerja

1) Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun

Administrator atau pengelola

pelabuhan adalah Pelindo - I dengan

luas daerah kerja darat : 1360 m dan

laut : 4 mil, yang terletak di pulau

Karimun Kee. Karimun Kab. Karimun.

Luas dermaga : a. Konvensional = 450

m, b. Dermaga Terminal penumpang

= 85 m, c. Dermaga Kargo = 40 m. Di Tanjung Balai Karimun terdapat 3 macam

Pelabuhan yaitu :

a) Pelabuhan Tanjung Balai Karimun

Yaitu pelabuhan kargo domestic dan pelabuhan penumpang domestik dan

international.

b) Pelabuhan Telaga Tujuh

Untuk kapal kargo domestik/luar negeri dan kapal nelayan samudra.

c) Pelabuhan Khusus

~ Pelabuhan PT. KSS di Teluk Paku, Pelabuhan Khusus Daking dan

Cleaning kapal-kapal Tanker.

~ Out Port Limit

Kapal-kapal Tanker STS (Ship to Ship) yang mengadakan bongkar muat

diluar kolam pelabuhan Tanjung Balai Karimun.

Page 10: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

8KKP KELASII TANJUNG BALA! KARIM UN

~_,.~~

2) Wilayah Kerja Moro

Pelabuhan Sri Mandak yang terletak di

Kecamatan Moro Kabupaten Karimun. Luas

daerah kerja darat : 1,2mil dan laut : 1 O mil.

Spesifik pelabuhan/jenis pelabuhan :

a) Pelabuhan umum, luas

dermaga = 110 m2, melayani kapal

penumpang antar pulau, kapal kayu (kargo) dan kapal nelayan tradisional.

b) Pelabuhan khusus PT. Pulau Mas, luas dermaga = 480 m yang

melaksanakan kegiatan bongkar muat ikan ke Singapura I antar pulau.

3) Wilayah Kerja Tanjung Batu Kundur

Pelabuhan yang terletak di pulau Kundur

Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun..

Luas kerja darat : 48400 m dan laut : 1500

ha,

Speseifikasi pelabuhan/jenis pelabuhan ;

a) Pelabuhan

penumpang = 105 m. Pelabuhan ini disinggahi kapal penumpang antar

pulau/luar negeri, kapal nelayan domestik I samudra.

b) Dermaga bongkar muat = 560 m. pelabuhan ini disinggahi kapal-kapal

barang.

4) Wilayah Kerja Pasir Panjang

Pelabuhan khusus PT. Karimun Granit export Pasir/ Batu Granit. terletak di pulau

Karimun Kee.Mera! Kab. Karimun.Luas daerah kerja darat : 1500 ha danl aut: 2

mil, luas dermaga/kade yang terdiri dari 3 buah yet bung seluas : 1246 m.

Sehubungan adanya larangan export pasir/ batu granit melalui PT. Karimun

Granit, maka kegiatan pelayanan kekarantinaan di pelabuhan khusus PT.

Karimun Granit terhitung 18 Februari 2007 sementara ditutup sampai batas

waktu yang belum ditentukan

Page 11: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

9KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

Pelabuhan satker terletak di kecamatan Meral, Kabupaten Meral memiliki luas =

36.720 m2.

Spesifikasi pelabuhan/jenis

pelabuhan:

a) Pelabuhan

Kapal nelayan = 680 m2

b) Pelabuhan

Parit Rampak pelabuhan ini disinggahi kapal-kapal barang = 980 m2.

5. Permasalahan

a. Kejadian Luar Biasa (KLB) di pintu masuk Negara

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum dipraktekkan oleh masyarakat

khususnya di lingkungan Pelabuhan I bandara. Misalnya, masih banyaknya anggota

masyarakat yang mengkonsumsi makanan yang tidak sehaUlingkungan sanitasinya

buruk dan perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Kondisi ini

berdampak pada peningkatan angka kejadian penyakit menular.Keadaan ini perlu

diwaspadai mengingat banyaknya Tenaga Bongkar Muat (TKBM), penjamah

makanan yang ada di pelabuhan rata-rata pendidikannya rendah.Disamping itu,

para TKBM kurang memperhatikan aspek kesehatan kerja, salah satunya adalah

rendahnya kesadaran untuk menggunakan safety care sehingga rawan

menimbulkan terjadinya penyakit akibat kerja dan terjadinya KLB.

b. Jejaring Surveilans Epidemiologi belum maksimal

Belum terbentuk Sistem Surveilans Epidemiologi yang optimal antar Kantor

Kesehatan Pelabuhan, antara Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan sarana

pelayanan kesehatan, antara Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan Dinas

Kesehatan Daerah, serta antar Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan lnstansi

lainnya di Wilayah pelabuhan dan sekitarnya.

c. Dukungan Pemerintah Daerah

Masih kurangnya dukungan dana, sarana dan prasarana serta dukungan dalam

pelaksanaan kegiatan di pintu masuk Negara.

d. Profesionalisme Petugas dan Kurangnya Kesiapan Prosedur

Keterampilan serta pemahaman terhadap prosedur pelayanan/kegiatan sebagian

SOM di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun masih perlu

Page 12: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

10KKP KELASII TANJUNG BALA! KARIM UN

Keterampilan serta pemahaman terhadap prosedur pelayanan/kegiatan sebagian

SOM di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun masih perlu

ditingkatkan untuk melaksanakan tugas pokok maupun untuk

mengatasi/menghadapi kejadian - kejadian PHEIC.

e. Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun sebanyak 41 Pegawai. Berdasarkan Permenkes 1314 tahun 2010

seharusnya pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II sebanyak 60 Pegawai.

Sehingga kekurangan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun sebanyak 19 Pegawai.

f. Koordinasi dan Advokasi Kurang Maksimal

Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dilapangan antara instansi terkait di

wilayah pelabuhan. Diantaranya belum optimalnya koordinasi antara Kantor

Kesehatan Pelabuhan dengan KSOP serta agen pelayaran mengenai izin angkut

orang sakit. Dimana orang sakit yang akan dirujuk tanpa disertai surat dari Kantor

Kesehatan Pelabuhan agen kapal bersedia dan membawa pasien tersebut.

g. Ancaman New- Re - Emerging - Desease (PINERE)

Kemajuan teknologi informasi dan transportasi sangat menakjubkan belakangan ini,

ibarat pisau bermata dua, satu sisi teknologi memang dapat mempermudah dan

mensejahterakan umat manusia, namun disisi lain teknologi mempunyai dampak

negatif terhadap kehidupan manusia. Meningkatnya teknologi transportasi

mengakibatkan makin cepatnya arus perjalanan orang, barang dan alat angkut,

sehingga perjalanan dan penularan penyakit antar negara semakin cepat, terutama

masalah yang berkaitan dengan kesehatan manusia, seperti New Emerging

Desease seperti Avian Influenza, SARS, Legionnaires Disease, Nipah virus,

Paragoniasis Pulmonalis, HFMD, Ebola, Hanta Fever, Emerging Disease antara lain

HIV/AIDS dan penyakit menutar lainnya Dengue Haemoragig Fever, Japanese B,

Encephalitis, Chikungunya, Cholera, Salmonellosis dan Filariasis, sedangkan Re -

Emerging Desease antara lain : PES, TBC, Scrub Thypus, Malaria, Antrax dan

Rabies.

Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut akibat

pencairan di kutup, perubahan pola angin, perubahan pola hujan dan siklus

hidrologi. Disamping itu pemanasan global dapat menyebabkan musim menjadi

Page 13: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN 11

Pemberantasan penyakit menular menjadi lebih sulit akibat perubahan iklim ini

karena transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor iklim

khususnya suhu dan kelembaban udara. Penyakit - penyakit tropis yang ditularkan

melalui vektor seperti seperti malaria, demam berdarah, fillariasis akan makin

meningkat bukan hanya di Negara yang beriklim tropis juga di negara - negara

yang bermusim dingin. Di Indonesia, penyakit tersebut semula terjadi di dataran

rendah, mungkin pada waktu yang akan datang menyebar kedaerah pegunungan

yang membawa hawa dingin, Karena pemanasan global tempat yang berhawa

dinginpun juga akan menjadi suhu panas.

6. Lingkungan Strategisa. Lingkungan Strategis Nasional

Pertumbuhan penduduk Indonesia ditandai dengan adanya window opportunity

dimana rasio ketergantungannya positif, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih

banyak dari pada yang usia nonproduktif, yang puncaknya terjadi sekitar tahun

2030. Masalah penduduk miskin yang sulit berkurang akan masih menjadi masalah

penting. Tingkat pendidikan penduduk merupakan salah satu indikator yang

menentukan lndeks Pembangunan Manusia. Disamping kesehatan, pendidikan

memegang porsi yang besar bagi terwujudnya kualitas SOM Indonesia.

Disparitas Status Kesehatan. Meskipun secara nasional kualitas kesehatan

masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status kesehatan antar tingkat

sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan - pedesaan masih cukup tinggi.

Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Menurut peta jalan

menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkanpada tahun 2019 semua penduduk

Indonesia telah tercakup dalam JKN (Universal Health Coverage - UHC).

Diberlakukannya JKN ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu

pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas

kesehatan tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2014 diberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 tentang

Sistem lnformasi Kesehatan (SIK). PP ini mensyaratkan agar data kesehatan

terbuka untuk diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

yang mengelola SIK sesuai dengan kewenangan masing - masing.

b. Lingkunag Strategis Regional

Page 14: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN 12

Saat mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara efektif pada

tanggal 1 Januari 2016. Pemberlakukan ASEAN Community yang mencakup total

populasi lebih dari 560 juta jiwa, akan memberikan peluang (akses pasar) sekaligus

tantangan tersendiri bagi Indonesia. lmplementasi ASEAN Economic Community,

yang mencakup liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor

kesehatan. Perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing (competitiveness) dari

fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan dalam negeri.Pembenahan fasilitas-fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada, baik dari segi sumber daya manusia, peralatan, sarana

dan prasarananya, maupun dari segi manajemennya perlu digalakkan.

Terjadinya perubahan iklim global yang secara langsung atau tidak akan

berpengaruh terhadap muncul penyakit baru (new emerging diseases) dan/atau

penyakit yang selama ini sudah bukan masalah kesehatan (re - emerging diseases),

serta kondisi rawan dalam negeri dan luar negeri akan berpotensi menimbulkan

masalah kesehatan. Disamping hal tersebut, muncul pula tuntutan dari pengguna

jasa akan percepatan dan mutu pelayanan yang sangat tinggi, sehingga

menyebabkan tidak optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan

menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular

berpotensi wabah lainnya. lmplementasi International Health Regulation (IHR) 2005

merupakan kesepakatan bersama antara bangsa - bangsa anggota WHO, termasuk

Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyebaran

penyakit/masalah kesehatan yang sering disebut sebagai Public Health Emergency

of International Concern (PHEIC). IHR tahun 2005 mengamanatkan dalam

melakukan deteksi masalah PHEIC harus dilaksanakan lebih optimal, namun tidak

menghambat arus lalulintas barang/tidak menghambat arus perekonomian atau

perdagangan.

c. Lingkungan Strategis Global

Dengan berakhirnya agenda Millennium Development Goals (MDGs) pada

tahun 2015, banyak negara mengakui keberhasilan dari MDGssebagai pendorong

tindakan - tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan

masyarakat.Khususnya dalam bentuk dukungan politik.Kelanjutan program ini

disebut Sustainable Development Goals (SDGs), yang meliputi 17 goals.Dalam

bidang kesehatan fakta menunjukkan bahwa individu yang sehat memiliki

Page 15: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN 13

kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat, sehingga dapat berkontribusi

secara produktif dalam pembangunan masyarakatnya.

Pemberantasan malaria telah berhasil memenuhi indikator MDG's yaitu API < 1

pada tahun 2015. Pada SDG's pemberantasan malaria masuk dalam goals ke 3.3

yaitu Menghentikan epidemi AIDS, Tuberkulosis, Malaria dan Penyakit Terabaikan

serta Hepatitis, Water Borne Diseases dan Penyakit menular lainnya.

Di Helsinki, GHSA membahas rancangan GHSA Action Packagesand

Commitments yang diharapkan dapat dijadikan rujukan bersama di tingkat global

dalam mengatasi ancaman penyebaran penyakit infeksi. Komitmen ini antara lain

juga dimaksudkan untuk memperkuat implementasi International Health Regulation

(IHR) yang telah dicanangkan WHO sebelumnya Agenda Ketahanan Kesehatan

Global ( Global Health Securty Agenda/GHSA) juga sebagai bentuk komitmen dunia

yang telah mengalami dan belajar banyak dalam menghadapi musibah wabah

penyakit menular berbahaya seperti wabah Ebola yang telah melanda beberapa

negara Afrika, Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov) di beberapa negara

Timur Tengah, flu H7N9 khsusunya di Tiongkok, flu babi di Meksiko, flu burung yang

melanda di berbagai negara, dan wabah flu Spanyol tahun 1918. Rangkaian

kejadian tersebut seakan menegaskan bahwa wabah penyakit menular berbahaya

tidak hanya mengancam negara yang bersangkutan, namun juga mengancam

kesehatan masyarakat negara lainnya termasuk dampak sosial dan ekonomi yang

ditimbulkannya.

Termasuk elemen penting dari GHSA adalah zoonosis. Sebagai bentuk dari

perwujudan atas elemen penting (komitmen) tersebut, Pemerintah Indonesia, yang

dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,

Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pertanian membahas lebih jauh

berbagai aspek dari penyakit zoonosis dalam kaitan pencegahan, pendeteksian

lebih dini, dan upaya merespon atas munculnya ancaman dari penyakit tersebut.

Page 16: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

14KKP KELAS II TANJUNG BALA! KARIMUN

BAB IITUJUAN DAN SASARAN STRATEGI

1. TUJUAN

Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai peran

dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas

hidup manusia Indonesia melalui upaya preventif dan promotif. Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tanjung Balai Karimun sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian

Kesehatan yang dibawahi dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit tentunya mendukung dan turut berkontribusi dalam pencapaian program

P dan PP dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsi KKP dalam upaya preventif dan

promotif di wilayah Pelabuhan yang menjadi wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tanjung Balai Karimun.

Dalam Rencana Aksi Program P dan PP 2015 - 2019 tidak ada visi dan misi Direktorat

Jenderal. Rencana Aksi Program P dan PP mendukung pelaksanaan Renstra Kemenkes yang

melaksanakan visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu "Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Upaya untuk mewujudkan

visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu :

a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan

kepentingan nasional, serta

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalarn kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin

diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :

a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga Negara.

b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis dan terpercaya.

Page 17: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

15KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan.

d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hokum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

f. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar lnternasional.

g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik.

h. Melakukan revolusi karakter bangsa.

i. Memperteguh Ke - Bhineka - an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019 yaitu :

1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat

2) Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko

sosial dan finansial dibidang kesehatan

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam

peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang dicapai adalah :

1) Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP 2010), 346

menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SKOi 2012)

2) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup

3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%

4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta

pembiayaan kegiatan promotif dan preventif

5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap dan perlindungan masyarakat terhadap

risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah :

1) Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki

jaminan kesehatan dari 37% menjadi 10%

2) Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00

Dukungan Ditjen P2P terhadap Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif

diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya

pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil guna dan berdaya-guna dalam mendukung

pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tanjung Balai Karimun memiliki tujuan yaitu Mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya

Page 18: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

16KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko

penyakit yang disebabkan oleh alat angkut, orang dan barang serta lingkungan pelabuhan serta

terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pelabuhan, terutama pengguna jasa pelabuhan

dalam upaya mencegah masuk dan keluarnya penyakit di wilayah Pelabuhan.

2. Sasaran Strategi

Sasaran strategis dalam penyelenggaraan kesehatan pelabuhan oleh Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun 2015 -2019 adalah sebagai berikut:

Pelaksana Kegiatan Sasaran Strategis lndikator Kinerja

Petugas

Pengendalian

Karantina dan

Surveilans

Epidemiologi

Surveilans Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit

Alat angkut yang diperiksa

sebanyak 4.200 kapal

Dokumen rencana kontijensi

kedaruratan kesehatan

masyarakat di pintu masuk

wilayah sebanyak 1 dokumen

Kegiatan respon penanggulangan

terhadap sinyal KLB untuk

mencegah terjadinya KLB

sebanyak 20 Laporan

Petugas

Pengendalian Risiko

Lingkungan

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Tular Vektor dan Zoonotik

- Pelabuha/Bandara/PLBD yang

melakukan pengendalian vektor

sebanyak 5 lokasi

Petugas Upaya

Kesehatan dan

Lintas Wilayah

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Menular Langsung

Deteksi dini penyakit menular

langsung sebanyak 300 orang

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Tidak Menular

Skrening PTM sebanyak 700

orang

Petugas Sub Bagian

Tata Usaha

Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Jumlah dukungan manajemen

dan pelaporan pada UPT

sebanyak 14 dokumen

Jumlah layanan perkantoran

sebanyak 12 bulan

Page 19: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

17KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

BAB IllARAH KESIJAKAN DAN STRATE.GI

1. Arah Kebijakan

Pemberlakuan IHR 2005 ditujukan guna mencegah, melindungi,

danmengendalikan penyakit, serta melaksanakan respon kesehatanmasyarakat

(Public Health Response) terhadap penyebaran penyakit secara internasional, serta

menghindarkan hambatan yang tidak perlu terhadap perjalanan dan perdagangan

internasional yang diakibatkan oleh masalahkesehatan masyarakat, seperti epidemi

pe-nyakitpotensial wabah, penyakit baru yang muncul, penyakit lama yang muncul

kembali, sampai dengan masalah yang timbul akibat bioterorisme, yang dapat

menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia/KKMMD

(Public Health Emergency Of International Concem/PHEIC). Terkait hal tersebut,

maka perlu pemahaman yang memadai bagi semua stakeholder terkait di

lingkungan wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai

Karimun bahwa pemberlakuan IHR 2005 ini punya konsekuensi yang sangat

kompleks mengingat adanya perbedaan prinsip yang mendasar dengan IHR 1969

sebelurrmva. Semula denqan IHR 1969 nanya diarattkarr paoa penyakit karannrra

yang tertuang dalam UU Karantina yaitu kolera, pes dan yellow fever. Sedangkan

IHR 2005 sasarannya jauh lebih besar yaitu penyakit yang bisa menyebabkan Public

Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan

yang meresahkan dunia.Penyakit yang dimaksud adalah penyakit menular yang

sudah ada,baru dan yang muncul kembali serta penyakit tidak menular, contohnya

bahan radionuklir dan bahan kimia.lHR 2005 mengamanatkan bahwa KKP harus

memiliki core capacity kemampuan inti) yang mampu melakukan koordinasi,

mengatasi cegah tangkal penyakit serta mampu mengatasi PHEIC dengan tidak

menghambat perjalanan seseorang.

Pelaksanaan kegiatan yang akan direncanakan tentunya membutuhkan sarana

dan prasarana pendukung, Direktorat Jenderal P dan PP Kementerian Kesehatan RI

senantiasa mendukung dengan menyiapkan peralatan kemampuan deteksi seperti

peralatan thermal scanner, tenda isolasi, rontgen, ultra sonografi, vektor control,

mikroskop, food poisoning detection kit, radio komunikasi, dll. Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun diharapkan dapat mengoptimalkan

Page 20: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

18KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

semua kapasitas deteksi tersebut dengan meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia, membuat standar operasional kerja dan meningkatkan jejaring kerja.

Wilayah yang termasuk wewenang KKP adalah Pelabuhan Domestik dan

International. Di wilayah Tanjung Balai Karimun terdapat beberapa Pelabuhan yang

memiliki arus lalu lintas orang, barang dan alat angkut yang masih belum terdapat

pos maupun wilayah kerja KKP di dalamnya. Masih diperlukan tinjauan lokasi

terhadap lokasi-lokasi tersebut berkaitan dengan potensi terjadinya transmisi

penyakit. Selain itu, jejaring kerja dengan lintas sektor dan masyarakat maupun

pengguna jasa wilayah Pelabuhan perlu ditingkatkan agar bersama-sama

mewujudkan Pelabuhan sehat seperti yang diharapkan.Wilayah Pelabuhan tentu

banyak kepentingan didalamnya bukan hanya dari sektor kesehatan saja, adanya

kerjasama lintas sektor akan semakin menguatkan system menuju pembangunan

Indonesia yang lebih baik dan memudahkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tanjung Balai Karimun menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam cegah

tangkal penyakit.

Berdasarkan hal hal tersebut di atas, maka arah kebijakan yang ditempuh KKP

Kelas II Tanjung Balai Karimun adalah :

a. Peningkatan kemampuan kapasitas inti melalui usulan tambahan tenaga maupun

diklat teknis petugas;

b. Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan pelabuhan;

c. Pengembangan kualitas perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

pembangunan di bidang kesehatan pelabuhan;

d. Penguatan sistem informasi kesehatan pelabuhan;

e. Pengembangan kemampuan wilayah kerja;

f. Penegakan peraturan/perundangan di bidang,k-esehatanpelabuhan;

g. Pelaksanaan kajian kajian yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan

dibidang kesehatan pelabuhan;

h. Penegakan kedisiplinan karyawan menuju pelaksanaan reformasi birokrasi;

i. Perluasan jejaring kerja, kemitraan dengan lintas sektor, dan pemberdayaan

masyarakat dalam pengembangan kesehatan pelabuhan.

2. Strategi

Page 21: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

19KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

Terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dikembangkan untuk menjawab

isu strategis dan mencapai sasaran serta tujuan. Agar sumber daya yang ada dapat

dimanfaatkan secara optimal, maka strategi dilaksanakan sesuai skala prioritas.

Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tanjung Balai Karimun dilakukan dengan:

a. Memperbaiki manajemen program

Manajemen program merupakan bagian penting bagi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun sebagai Unit Pelaksana Teknis dari

Direktorat Jenderal P2P dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Adapun strategi yang dijalankan dalam upaya memperbaiki

manajemen program adalah:

1) Menyusun rencana kerja secara sistematis dan berkelanjutan yang dibagi

berdasarkan skala waktu, yakni rencana jangka pendek, menengah, dan

panjang.

2) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai kesesuaian

antara pelaksanaan kegiatan dengan masing-masing standar prosedur

operasional sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan.

b. Meningkatkan kualitas SOM

Peningkatan kualitas SOM dilakukan guna meningkatkan profesionalitas

pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi

dengan cepat dan tepat.

c. Melengkapi sarana dan prasarana.

d. Meningkatkan upaya kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

Upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan

lanqkah terdepan dalam melaksanakan cegah tangk-al penyakit menular

potensial wabah (PHEIC). Lemahnya upaya pengendalian karantina dan

surveilans epidemiologi akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain.

Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah meningkatkan

pengawasan lalu lintas barang (OMKABA) dan alat angkut (kapat dan pesawat)

serta pengamatan ABK dan penumpang sebagai upaya penemuan dan tata

laksana penderita. Selain pengawasan tersebut, penindakan terhadap

pelanggaran alat angkut I OMKABA Juga dilakukan. Seluruh upaya pengawasan

dan penindakan pelanggaran ini dilaksanakan sesuai prosedur tanpa

Page 22: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

20KKP KE LAS II TANJUNG BALAI KARIM UN

menghambat perjalanan orang/ barang/ alat angkut. Sedangkan surveilans

epidemiologi juga dilakukan terhadap alat angkut/ baranq/ orang. Surveilans

epidemiologi yang dilakukan akan menjadi bahan pengambilan keputusan dan

perencanaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu, meningkatkan

kemampuan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di bidang kekarantinaan juga

perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kekarantinaan.

e. Peningkatan upaya kesehatan dan lintas wilayah

Peningkatan mutu upaya kesehatan dan lintas wilayah perlu dilakukan guna

menjaga eksistensi Seksi UKLW di masa yang akan datang, agar pandangan

masyarakat tetap positif terhadap keberadaan KKP Kelas II Tanjung Balai

Karimun.

Langkah yang akan dilakukan adalah :

1) Terlaksananya pengawasan dan pengujian kesehatan nahkoda, anak buah

kapal, penjamah makanan, dan kesehatan kerja di pelabuhan.

2) Terlaksananya pengawasan persediaan obat/ P3K di kapal/

3) Terlaksananya pelayanan vaksinasi internasional dan penerbitan sertifikat

vaksinasi internasional (ICV).

4) Terlaksananya pengangkutan orang sakit dan jenazah.

5) Terlaksananya pelayanan situasi lebaran, nataru, situasi khusus lainnya dan

kesehatan haji

6). Terlaksananya pelayanan kesehatan terbatas, rujukan, dan gawat darurat

medik

f. Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan

Upaya pengendalian risiko lingkungan sangat penting untuk dilaksanakan baik

berupa pengawasan atau tindakan sanitasi seperti pes control atau fumigasi.

1) Terlaksananya pengawasan sanitasi lingkungan, yang diuraikan dalam

beberapa kegiatan diantaranya :

a) Pengawasan sarana penyediaan air bersih

b) Pengamanan makanan dan minuman

c) Pengawasan sanitasi tempat - tempat umum

d) Pengawasan sanitasi alat angkut2.) Terlaksananya pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, yang

diuraikan dalam beberapa kegiatan diantaranya:

Page 23: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

21KKP KELASII TANJUNG BALAI KARIM UN

a) Pengamatan kepadatan tikus dan pinjal

b) Penqamatan larva dan nyamuk dewasa

c) Pemberantasan nyamuk dewasa

d) Pengamatan kepadatan dan pemberantasan lalat dan kecoa

g. Mengadakan koordinasi, kemitraan, dan jejaring kerja.

Upaya untuk mempercepat pancapaian program akan dilakukan dengan

mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Disamping itu akan

dilaksanakan kemitraan, jejaring kerja, dengan lintas program dan lintas sektor di

pelabuhan, Dinkes kab/ kota maupun dengan institusi kesehatan lainnya guna

menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang

berkembang.

h. Melaksanakan Promosi Kesehatan

Promosi ini dilakukan melalui mengadakan penyuluhan tentang kesehatan

pada masyarakat pelabuhan, pembuatan brosur dan leaflet, melaksanakan

pertemuan dan jejaring lintas sektor.

Page 24: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

BABIVRENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN

1. Rencana Kinerja

NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (7) (8) (9) (10) (11)1 Pembinaan

Surveilans danKarantinaKesehatan

Menurunkanangka kesakitanakibat penyakityang dapatdicegah denganimunisasi,peningkatansurveilans,karantinakesehatan

Persentase alat angkutsesuai dengan standarkekarantinaan kesehatan100%

80% 100% - - -

Alat angkut yang diperksa 9.385Jumlah alat angkut sesuaidengan standarkekarantinaan kesehatan

26.762Sertifikat

28.100Sertifikat

Perserrtase resporr SinyalKewaspadaan Dini (SKD),KLB dan bencana di wilayahlayanan KKP

80% 100% 100% 100% 100%

Jumlah deteksi dini dalamrangka cegah tangkal masukdan keluarnya penyakit

- - - 8.705Sertifikat

9.140Sertifikat

Kegiatan responpenanggulangan terhadapsinyal KLB untuk mencegahteriadinva KLB

17Lapar

an

Jumlah pelayanankesehatan pada situasikhusus

- - - 10Layanan

10Layanan

Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDyang mempunyai kebijakankesiapsiagaan dalampenanggulangankedaruratan kesehatanmasyarakat yang berpotensiwabah

- - - 1Pelabuhan

1Pelabuhan

Jumlah sertifikat/surat ijinlayanan kesehatan lintaswilayah yang diterbitkan

- - - 690Sertifikat

725Sertifikat

Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDyang memenuhi syarat-svarat sanitasi

- - - 2Pelabuhan

2Pelabuhan

2 Pencegahan danPengendalianPenyakit TularVektor dan Zoonotik

MeningkatnyaPencegahan danPengendalianPenyakit TularVektor danZoonotik

Persentasepelabuhan/bandara/PLBDyang melakukanpengendalian vektor terpadu100%

20% 100% - - -

Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor pada wilayahperimeter dan buffer area

- - 5lokasi

4pelabuhan

4pelabuhan

3 PengendalianPenyakit MenularLangsung

Menurunnyapenyakit menularlangsung

Persentasepelabuhan/bandara/PLBDyang meJaksanakankegiatan deteksi dinipenyakit menular langsung

72% 100% 300orang

- -

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN 23

Page 25: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

Jumlah orang yangmelakukan skrining penyakitmenular

- - - 700 orang 700 orang

4 PengendalianPenyakit TidakMenular

Menurunnyaangka kesakitandan kematianakibat penyakittidak menular;Meningkatnyapencegahan danpenanggulanganpenyakit tidakmenular

Persentasepelabuhan/bandara/PLBDyang melaksanakankegiatan skreninq PTM100%

72% 100% 700orang

- -

Jumlah wilayah kerja yangmelaksanakan Posbindu

- - - - -Jumlah tempat kerja yangmelaksanakan implementasiKTR di wilayah kerja KKP

- - - - -

5 Dukunganmanajemen danpelaksanaan tugasteknis lainnya padaprogrampencegahan danpengendalian penyakit

Meningkatnyadukunganmanajemen danpelaksanaantugas teknislainnya padaprogrampencegahan danpengendalianpenyakit

Persentase layananadministrasi kepegawaiansebesar 100%

70% 100% 100% - -

Persentase layananketatausahaan dan gajisebesar 100%

60% 100% 100% - -

Persentase LayananKerumahtanggaan,pengelolaan BMN dan ULPsebesar 100%

100% 100% 100% - -

Peraturan Keuangan Negarayang berlaku sebesar 100%

100% 100% 100% - -

Persentase Satker yangmenyusun LaporanKeuangan yang tepat waktudan taat dengan peraturanKeuangan Negara yangberlaku sebesar 100%

100% 100% 100% - -

Persentase Satker yangmenyusun Laporan RealisasiPenggunaan PNBP yangsesuai dengan aturan yangberlakusebesar100%

100% 100% 100% - -

Jumlah dokumen dukunganmanajemen dan tugas teknislainnya

- - 14dokumen

40dokumen

40dokumen

Jumlah LayananPerkantoran

- - 12bulan

- -

Jumlah peningkatankapasitas SOM bidang P2P

- - -6 Pelatihan

10Pelatihan

Jumlah pengadaan saranaprasarana

- - -72 unit 75- unit

KKP KELAS II TANJUNG BALA! KARIMUN 23

Page 26: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

NOPROGRAM/KEGIA

TAN ..SASARAN INJIKATOR

TARGET.. 2015 2016 2017 2018 2019

.. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Perrt>inaanSurveilans danKarantinaKesehatan

IVenurunkanangkakesakitanakibat penyakityang dapat dicegahdengan irrunisasi,peningkatansurveilans,karantina kesehatan

Persentasesinyalkew aspadaan yangdirespon

80% 100% 100% 100% 100%

PersentaseAlat angkutsesuai dengan standarkekarantinaankesehatansebesar 100%

80% 100% 100% 100% 100%

2 PencegahandanPenanggulanganPenyakitTularVektor danZoonotik

IVeningkatnyaPencegahandan PenanggulanganPenyakitTularVektor danZoonotik

Persentasepelabuha/bandara/A...BDyang rrelakukanpengendalianvektorterpadu 100%

20% 100% 100% 100% 100%

3 PengendalianPenyakitIVenularLangsung

IVenurunnyaangkakesakitandan kerratianakibat penyakit rrenularlangsung

presentasepelabuhan/bandara/A...80yang rrelaksanakankegiatandeteksi dinipenyakit rrenular langsung100%

72% 100%

1,

100% 100% 100%

4 PengendalianPenyakitTidakIVenular

IVenurunnyaangkakesakitandan kerratianakibat penyakit tidakrrenular;

presentasepelabuhan/bandara/A...80yang rrelaksanakankegiatan skrening PT100%

72%

M

100% 100% 100% 100%

5 D.Jkunganrranajerren danpelaksanaantugasteknis lainnya padaprogrampencegahan danpengendalianpenyakit

IVeningkatnyadukunganrranajerren danpelaksanaantugas teknislainnya pada programpencegahan danpengendalianpenyakit

Persentaselayananadrrinistrasi kepegawaiansebesar 100%

70% 100% 100% 100% 100%

Persentaselayananketatausahaandan gajisebesar 100%

60% 100% 100% 100% 100%

Persentase LayananKerurrahtanggaan,pengelolaanBMNdan ULPsebesar 100%

100% 100% 100% 100% 100%

peraturan KeuanganNegarayang berlakusebesar 100%

100% 100% 100% 100% 100%

PresentaseSatker yangrrenyusunLaporanKeuanganyang tepatw aktu dan taat denganperaturan KeuanganNegarayang berlaku

100% 100% 100% 100% 100%

PersentaseSatker yangrrenyusunLaporanRealisasiPenggunaanPNBPyangsesuaidenganaturan yang berlaku

100% 100% 100% 100% 100%

BABIVRENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN

1. Rencana Kinerja

..

KKP KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN 22

Page 27: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

0 Nz LO

-

- ~

0

-

-

- ~

~0 ee

0

0 0 00a,

.......0)

0)

N C~X>

~

00("')

co0)

CX>.......~

00~~coLO00)

.......

c:f!C'ISC)C)c:C'IS

·u;~C'IS

<

co

N

.....0N

CD

0N

It)

0N

000co(")(")

(")I'--":(")

000<Dco<D<D<D0C\i

000l'--0"":0(")NC\i

0000)

.......-,!'--"":.......

000.......(")(")

c0o

~.......

00000)0

...O....<D

000LOLcOo

<D<~D

00~0000LON

000co(").......CX>0~

000co(")

~co(")

0000~~.......N

00000(")

0(")

.......

000(")

cLOo

co(")

000..,j-<...D....6.......N

000<D(")LOcoLO.......

000000LO0).......

000..,j-(")

m..,j- N

......0)

0)

0000LO<DC\i(")

0co

000<D..............-,co(")

I'--

0000)I'--":.......co<D<D

Page 28: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

z~0Cl.<(...J

c:CVs:~CVtnCVE'-Q)

Cl.

><

Cl.z<(c

CD -<( <(

CD:z::!wCl.

z<(:::>.<..(.z<(~wCl.

·;; ~C::Vs'iiw> sc:~::s

CD -

z<(:::>...(.z<(

~wCl.

z0 I() <D 0,--

Page 29: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

.c.ctl>,

~§~ctlcctlocQ).ccctl"OCD.....J~

c:::,

s:::,roCl)

Ectlro

"O

0LU0Cl)Cl)

6aIo,

ro.;:::tQ)Cl)

"inro.c.s:ctl

E.2,"insroE~:::,<(

'#.00

:11.

E-~'VN·cro"OC)ce~:::,c0a.Cl)Q)·"=OC)cro>,

ectl"cO

:reocctl.c.:::,.croa5a."OCD.....J~0~ CDCl) .....J

ro ~>, 0c ~"in Cl).c. .c.ctl ctlE E.::,:, .2,

Cl)c~"<ei>

:::,Cl)

cctlctl

~Cl)

·cQ)

EQ)a.

-"O

-=

cctlC)

cQ)

"OcctlroQ)Cl)

~Q)

cctlroc:ge~roQ)

..:.:::.c. L...

ctl ctl

E.,ro:::,

ctl"rOoa.

croroQ)

ctlcctl>,ctl Cl)

:::,a5 Cl)a. :::,.c.~

roctl

.E, .a"

C) cc ctlctl ctl>, C)

"ctl

CD a......J ctl

"in~e ~Q)

ro"cOctl:ero.c.:::,.croa5 "cija. >,

c.c. :::,ro a.

E.::,:, Q)

ccrotl ..... "O

:.i2 ro "ctlCl) cctl Q)

a.~~Q) ro

>,

ro>,c :::,

a~c ca. "OCl) ~~ :::,Q)

Cl)

Cl) Ec roCl) C)L...

scQ)

0z

:::,"O.s.cCl)

0o,cctl~rocctl

~Cl)

coa5E

~~I-~"in

C)ro

c.....c

ctl Q)>- Ectl Q)"C'c..a> Ea..~--~ctl ctla..:.::-~E rn L...Q) c Q)

..... ro ~..c. Cl) ..c.~~~E -Q) -ro.=; E"§

~c:§

c·-Cl)

ro ~C) Q)c .....:::, Cl)

~ ctl:::, 0:

"O :::,c .....Q) cE rn:::, "O~cO Q)-o E:ffi·*:::, ctl,E

~0Cl)

Cl)

~"inroa.ctl~cctlroC)

c·ca..Q) Na.a_s: 01~ c:E ro:::, :'2,.C

roceroCl)

ro5rocroL...ctlCl)

croctl"Octlg~.c.roE.,:::,

.......... N..-("')..... '.V....

Q)

..:.:::

I.I)N

c

..... c~ ~

E c

z<(

<-z'LUQ.

....0C'(J

~

s:

"cC

u5

a.

i:.75

0

roQ)

a..

>,

cL...ctl

ctl

ro

..:.:::

.c.Cl)

sc

c

.c.

:::,

"in

in

0 in

c

E

Page 30: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

C)c:ctl2:::,c:Q)0..

c:

roctl

..cQ)(/)

~Q)

--ctl(/)

C)ce0

:5 c:~:::,

cC:>..C

coro-

:~c: ro:::,

ro(/)

~ rcotlt::'."C>cO:>=(/)ctl co

-~..c (/)

:§ '2ctl

.5 :3NL..

·- Q)-ctl cQ:)~ 0..~ ..c"53 ~(/) Es: .2,

Ectl -

.:::, ~

ctl.......

'in~~- .......:::,-E~:::, C)~ c:<!'. ctl

:c:::,c:Q)

EQ)

E ~

~~

·co~

~e:::, ctlo..~ aE> .·-.cE ~

Q)c, Ec: Q)

~E..c

o·~co Q).....J ..ca.. L..ro ·coL..ctl c:

"C ctlc: ctl

~:ac~s: Q):::, 0...~.c[-a> E0..2

..c:. -ctl Q)

E~..:.:.:.,.. ·-~·- ..c~~s~E ::i2:::,ctl

~ >,<!'.~

coI-->,c:Q)0..

~.9-Q)

ELco

..

sQ)

E

c::::,.c12r:o::,

(/)

Ercoo"C:::,"Cc:

:.a(/)0a..c:~ctl

c:l

ctl

~(/)ctl

Q)

E0)c:rn>,ctl'C"~Q)

..cctl>,~'§..cctl

E.2,'inctl:5E:::,~

<!'.

·

a..a.......J~!-D1-

co~0Cl)

..cQ)

0~:aC)c:ctl>,

a..a..C)c:ctl":.Ca(/)

~'inctl0..

~c:

rcotl~g, c:·c-::::,..cQo

)..-

ctl

(/) .a-~ ~........ :::,.~.c1-aE 3.2, c:·-:::,

-~~s:::, EE:::,r_o

~~c: 'inctl c:

2~:::, 0L.. e-"C Q)

~Q) ..c

c:c: co co>,C) r~osctl eC) coC) >,c: c

(/o)

c:Q)0.. c:

E ..c s:

rcotl (/) ..c

"C ~ 3

c: c:ctl coc: ~ctl :.a~ 2

:a:c: g'

>,

c:

rcotl

E (/)Q)

:::, Q)J ~

C)c:co>,

0~ (/)

a..._. ·1c2e ro

"cC: -ec~ co

s: roctl ~

..c ctlctl >,

~ictl

c:..cEE

:::, Q)

J E

0 L..

co Q)

.....J a>n, E·cro Q)ctl 0.."Cc:ctl..ccctls::::,

..c ctlctl "CQ) ctl

0..

L.. ~~Q)

~>..c

(/) ..cctl roE ..c c::::, Q) ctl

J ..c "C

0)

.5c:·c~(/)

c:~ctl

~:::,ctl

0)

Q)c::::,

E (/)

g, ~rn L..>, ctl0) :5c: c:e Q)

.c ~-~E

:::, Q)J 0..

C)c:co>,

:::,"C

:c.a:

(I)

a0..c:~cornc:ctl.c

ro ~(I)

E Q)C'O

:::,J E

c:~cococ:co(/)~co

Q)

EC)c:co>,

co "C-~ 0::~ ~ro 'in0..E

c:12Q)

.c Ectl Q)

E a..s:::,

c: ~Q)0E Cl)

·rQo)c:ctlEc:ctlC)c: ctl:::, >,

c:~ c: coc:

c::§ ~ro

"C

Q) ·(c/) C)

E ~ ·cc:~:::, 2 a..Q)0 (/) 0.. N

.cctl

..ca.."C

C).2 ctl c:C'O

E c: E ~~ J

ce:ctl

ctl

e(I)

0..coc:~ctl(I)

c:ctlC'O"CC'OC)c:Q)0...cctlE~

0,-

,-,-

N ('I'),- ,-

~co

~

a.. Q)

I- ~

- c:

E

(Q/)) o

a5 =~ Q)

..c

ctl c:

ctl

C)

>, L..

L..

c:

ctlE

:"co

ctl (/)

>,

:::, L.. 0..

0

C)

ctl

ctl

o E

:::,

2Q) coQ) ctl

co .c Q):::,

rn rn

J

C)

ctl"C

:::, :.a

Page 31: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

BABVIPENlJ'.f-lJP

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pe!abuhan Kelas II

Tanjung Balai Karimun Tahun 2015 -2019 merupakan acuan bagi pelaksanaan kegiatan dalam

kurun waktu lima tahun (2015 -2019). Semua rencana yang telah disusun tentunya diharapkan

dapat terlaksana dengan baik dan target dapat tercapai.RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tanjung Balai Karimun sebagai peta jalan (road map) untuk mendukung dan

berkontribusi dalam mewujudkan visi, misi bersama Presiden Republik Indonesia yaitu

'Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-

royong". lndikator-indikator pencapaian sasaran dalam RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas 11 Tanjung Balai Karimun akan mudah tercapai apabila kegiatan-kegiatan dilaksanakan

dengan menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yakni adanya nilai

Akuntabilitas/tanggung jawab, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

serta penuh dedikasi, koordinasi, bekerjasama yang keras dari segenap stat Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun. Kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor

baik di lingkungan pelabuhan maupun diluar pelabuhan juga turut mendukung pelaksanaan

kegiatan.

Penyusunan RAK ini dilakukan sedemikian rupa, sehingga hasil pencapaiannya dapat

diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun. Selanjutnya, laporan kinerja tersebut

menjadi bahan evaluasi. pelaksanaan kegiatan untuk digunakan sebaqai. bahan perencanaan,

berikutnya. RAK ini juga mengamanatkan perlunya dilakukan evaluasi tengah periode (midterm

review).

Berdasarkan hasil review, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan penyesuaian dan

penyempurnaan (revisi) terhadap substansi dari RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas- II

Tanjung Balai Karimun ini sesuai dengan perkembangan, tuntutan pelayanan dan dinamika

pembangunan kesehatan.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RAK Kantor Kesehatan

PetabuharrKetas 11 Tanjung Ba1ai Karimun, ini disampaikan terimakasih darr penghargaanyang

setinggi - tingginya.

KKP KELAS II TANJUNG BALA! KARIM UN 31

Page 32: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id fileKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena hanya atas ... Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/2011 tentang

_J