kata pengantar web viewsehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program...

24

Click here to load reader

Upload: vuongnga

Post on 01-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kesempatan kepada kami sehingga dapat mengikuti orientasi kerja

CPNS BPN RI di Direktorat Sengketa Pertanahan, Deputi Bidang Pengkajian dan

Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia dari tanggal 22 November 2010 sampai dengan 3 Desember

2010.

Dari orientasi ini diharapkan kami dapat memperoleh gambaran dan

pengetahuan secara umum tentang tugas pokok dan fungsi serta operasional kerja

pada Sub direktorat - Sub direktorat yang ada di Direktorat Sengketa Pertanahan

beserta analisa mengenai kendala dan saran yang dapat kami tampilkan demi

melakukan sesuatu yang dirasakan, dipikirkan dan dibutuhkan rakyat,

sebagaimana semboyan BPN RI. Sedangkan untuk dapat menjabarkan dan

mengetahui secara lebih mendalam, merupakan proses yang harus terus berlanjut.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

jajaran Direktorat Sengketa Pertanahan yang telah menerima kami dengan sangat

baik dan ramah, serta banyak membantu, membimbing dan memberikan

penjelasan mengenai Tupoksi Direktorat Sengketa Pertanahan.

Kami menyadari laporan ini tidak terlepas dari koreksi, oleh karenanya kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat membantu kami

dalam pelaksanaan tugas dan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, dan kami mohon maaf atas kekurangan yang

ada dalam penyusunan laporan serta dalam sikap kami selama melaksanakan

orientasi pada Direktorat Sengketa Pertanahan.

Jakarta, 2 Desember 2010

Kelompok 8

i

Page 2: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

LATAR BELAKANG......................................................................... 1

MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................. 2

BAB II PELAKSANAAN ORIENTASI..................................................... 3

Profil Unit Kerja.................................................................................. 4

Profil Direktorat Sengketa Pertanahan.......................................... 4

Tugas Pokok dan Fungsi................................................................ 4

Sub direktorat dalam Direktorat Sengketa Pertanahan.................. 5

3.1. Sub direktorat Sengketa Yuridis............................................. 5

3.2. Sub direktorat Sengketa Fisik................................................. 6

3.3. Sub direktorat Sengketa Landreform...................................... 7

Peraturan dan Pedoman Kerja............................................................. 7

Identifikasi dan Analisi Masalah......................................................... 8

BAB III PENUTUP........................................................................................ 13

Kesimpulan.......................................................................................... 13Saran.................................................................................................... 13

ii

Page 3: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

BAB I

iii

Page 4: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Orientasi Kerja yang dilakukan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil pada

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) bertujuan agar para

CPNS mengetahui tugas pokok dan fungsi pada tiap-tiap unit kerja tingkat eselon

II pada Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan

orientasi kerja ini, para CPNS BPN RI dibagi ke dalam 28 kelompok dan tersebar

di tiga kantor BPN RI, yaitu :

1. Kantor BPN RI yang terletak di Jalan Sisingamangaraja.

2. Kantor BPN RI yang terletak di Jalan Agus Salim.

3. Kantor BPN RI yang terletak di jalan Kuningan Barat.

Orientasi kerja CPNS BPN RI Kelompok 8 saat ini pada Direktorat

Sengketa Pertanahan. Direktorat ini sendiri berada dalam lingkup Deputi Bidang

Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.

Deputi ini mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di

bidang pengkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 344 Peraturan Kepala

Badan Pertanaha Nasional No. 3 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Deputi Bidang Pengkajian dan

Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengkajian dan penanganan sengketa

dan konflik pertanahan.

b. Pengkajian dan pemetaan secara sistematis berbagai masalah, sengketa, dan

konflik pertanahan.

c. Penanganan masalah, sengketa dan konflik pertanahan secara hukum dan non

hukum.

d. Penanganan perkara pertanahan.

e. Pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah, sengketa dan konflik pertanahan

melalui bentuk mediasi, fasilitasi dan lainnya.

f. Pelaksanaan putusan-putusan lembaga peradilan yang berkaitan dengan

pertanahan.

iv

Page 5: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

g. Penyiapan pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan /

atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka dalam

kegiatan orientasi ini Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BPN-RI harus

mempelajari, mengerti dan memahami tugas dan fungsi tersebut serta mengetahui

permasalahan yang dihadapi. Hal ini diharapkan akan ada masukan dan saran

guna perbaikan Direktorat Sengketa Pertanahan ke depan menjadi lebih baik

dengan tata cara kerja yang efektif dan efisien.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Kegiatan Orientasi CPNS BPN RI formasi tahun 2010-2011 dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman kepada para CPNS mengenai tugas pokok

dan fungsi Badan Pertanahan Nasional RI, program kerja serta

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

tersebut secara menyeluruh dan utuh terutama di lingkungan Direktorat

Sengketa Pertanahan.

2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya orientasi kerja bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) BPN-RI adalah untuk :

1. Mengetahui secara jelas struktur, tugas pokok dan fungsi Direktorat

Sengketa Pertanahan.

2. Mengetahui dan memahami proses dan alur kerja di tiap-tiap sub

direktorat pada Direktorat Sengketa Pertanahan.

3. Mengetahui permasalahan dan kendala yang dihadapi pada tiap-tiap sub

direktorat pada Direktorat Sengketa Pertanahan sehingga dapat

menganalisa solusi yang efektif sehingga mampu memberikan kontribusi

pada Direktorat Sengketa Pertanahan.

4. Mengenal dan menjalin silahturahmi dengan para pimpinan dan staf pada

lingkup Direktorat Sengketa Pertanahan.

v

Page 6: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

BAB II

PELAKSANAAN ORIENTASI

vi

Page 7: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

A. Profil Unit Kerja

1. Profil Direktorat Konflik Pertanahan

BPN RI dalam salah satu misinya adalah melakukan pengkajian dan

penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang

pertanahan. Sebagai wujud keinginan dan kepedulian Pemerintah untuk

menangani konflik dan sengketa pertanahan, di BPN Pusat telah dibentuk

Deputi V Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik

Pertanahan (Pasal 343 Peraturan Kepala BPN No 3 Tahun 2006).

Selanjutnya di tingkat Propinsi yaitu pada Kantor Wilayah BPN dibentuk

Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan,

sedangkan di tingkat Kabupaten/ Kota, yaitu pada setiap Kantor Pertanahan

Kabupaten/ Kota dibentuk Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara (Pasal 4 dan

27, 32, dan 53 Peraturan Kepala BPN No 4 Tahun 2006).

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2006 dijelaskan mengenai Direktorat Sengketa Pertanahan,

bahwa Direktorat ini berada di bawah Deputi V Bidang Pengkajian dan

Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan yang mempunyai tugas

menyiapkan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan penanganan dan

penyelesaian sengketa pertanahan. Dalam Melaksanakan tugas tersebut,

Direktorat Sengketa Pertanahan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis pengkajian, penanganan dan

penyelesaian sengketa yuridis, fisik dan landreform;

2. Penyusunan norma, standar, pedoman dan mekanisme pengkajian,

penanganan dan penyelesaian sengketa yuridis, fisik dan landreform;

3. Pengkajian dan pemetaan semua akar sengketa pertanahan

4. Penelitian, penyusunan dan perumusan petunjuk atau pedoman sebagai

pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan

khususnya dalam rangka penyelesaian sengketa pertanahan;

vii

Page 8: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

5. Investigasi dan koordinasi antara lembaga dan instansi terkait dalam

penanganan dan penyelesaian sengketa pertanahan;

6. Penyelesaian sengketa yuridis, fisik dan landreform;

7. Penyelenggaraan alternatif penyelesaian sengketa melalui mediasi,

rekonsiliasi atau fasilitasi atas sengketa pertanahan;

8. Penyiapan keputusan penghentian dan pembatalan hak atas tanah karena

cacat administrasi dan atas dasar kekuatan putusan pengadilan.

3. Sub direktorat dalam Direktorat Sengketa Pertanahan :

Direktorat Sengketa Pertanahan terdiri dari:

1. Sub direktorat Sengketa Yuridis

2. Sub direktorat Sengketa Fisik

3. Sub direktorat Sengketa Landreform

Secara lebih khusus dijelaskan sebagai berikut:

3.1. Sub direktorat Sengketa Yuridis

Subdirektorat Sengketa Yuridis mempunyai tugas menyiapkan

bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan pengkajian,

penanganan dan penyelesaian sengketa penguasaan dan pemilikan tanah.

Subdirektorat Sengketa Yuridis mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penanganan sengketa

penguasaan dan pemilikan tanah;

2. Inventarisasi dan pengolahan data sengketa penguasaan dan pemilikan

tanah;

3. Penyiapan bahan dan pelaksanaan investigasi dan koordinasi dengan

lembaga dan instansi terkait dalam penanganan sengketa penguasaan

dan pemilikan tanah;

4. Pengkajian penanganan sengketa penguasaan dan pemilikan tanah;

5. Penyiapan alternatif penyelesaian sengketa penguasaan dan pemilikan

tanah melalui mediasi, rekonsiliasi atau fasilitasi;

viii

Page 9: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

6. Penyiapan keputusan penyelesaian sengketa dan keputusan pembatalan

hak karena cacat administrasi dan atas dasar kekuatan putusan

pengadilan.

Sub direktorat Sengketa Yuridis terdiri dari 2 seksi, yaitu :

1. Seksi Sengketa Penguasaan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, mengolah, mengkaji penyelesaian sengketa tanah-tanah yang

belum dilekati sesuatu hak.

2. Seksi Sengketa Kepemilikan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, mengolah, mengkaji penyelesaian sengketa tanah yang sudah

dilekati sesuatu hak.

Sub direktorat Sengketa Fisik

Subdirektorat Sengketa Fisik mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusaan kebijakan teknis dan melaksanakan penanganan sengketa

pengukuran, pemetaan bidang tanah dan batas wilayah.serta

menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penanganan sengketa

batas, letak, luas bidang tanah dan batas wilayah.

2. Inventarisasi dan pengolahan data sengketa batas, letak, luas bidang

tanah dan batas wilayah;

3. Penyiapan bahan dan pelaksanaan investigasi dan koordinasi dengan

lembaga dan instansi terkait

4. dalam penanganan sengketa batas, letak, luas bidang tanah dan batas

wilayah;

5. Pengkajian penanganan sengketa batas, letak, luas bidang tanah dan

batas wilayah;

6. Penyiapan alternatif penyelesaian sengketa batas, letak, luas bidang

tanah dan batas wilayah melalui mediasi dan fasilitasi;

7. Penyiapan keputusan penghentian hubungan hukum dan pembatalan

hak tanah.

Subdirektorat Sengketa Fisik terdiri dari :

ix

Page 10: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

1. Seksi Sengketa Batas dan Letak

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

teknis, mengolah, mengkaji penyelesaian sengketa batas, letak dan luas

bidang tanah.

2. Seksi Sengketa Batas Wilayah.

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

teknis, mengolah, mengkaji penyelesaian sengketa batas wilayah.

Sub direktorat Sengketa Landreform

Subdirektorat Sengketa Landreform mempunyai tugas menyiapkan

bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan pengkajian,

penanganan dan penyelesaian sengketa landreform., serta

menyelenggarakan fungsi :

B. Peraturan dan Pedoman Kerja

Peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar pelaksanaan

tugas pada Direktorat Sengketa Pertanahan diantaranya :

Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok Pokok Agraria

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang

Badan Pertanahan Nasional

4. Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja BPN RI

5. Keputusan Kepala BPN RI Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Petunjuk

Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan:

6. Petunjuk Teknis Nomor 01/JUKNIS/DV/2007 tentang Pemetaan

Masalah dan Akar Masalah Pertanahan

7. Petunjuk Teknis Nomor 02/JUKNIS/DV/2007 tentang Tata Laksana

Loket Penerimaan Pengaduan Masalah Pertanahan

8. Petunjuk Teknis Nomor 03/JUKNIS/DV/2007 tentang

Penyelenggaraan Gelar Perkara

x

Page 11: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

9. Petunjuk Teknis Nomor 04/JUKNIS/DV/2007 tentang Penelitian

Masalah Pertanahan

10. Petunjuk Teknis Nomor 05/JUKNIS/DV/2007 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Mediasi

11. Petunjuk Teknis Nomor 06/JUKNIS/DV/2007 tentang Berperkara di

Pengadilan dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan Pengadilan

12. Petunjuk Teknis Nomor 07/JUKNIS/DV/2007 tentang Penyusunan

Risalah Pengolahan Data (RDP)

13. Petunjuk Teknis Nomor 08/JUKNIS/DV/2007 tentang Penyusunan

Keputusan Pembatalan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas

Tanah/Pembatalan/Sertifikat Hak Atas Tanah

14. Petunjuk Teknis Nomor 09/JUKNIS/DV/2007 tentang Penyusunan

Laporan Periodik

15. Petunjuk Teknis Nomor 10/JUKNIS/DV/2007 tentang Tata Kerja

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan

Republik Indonesia.

C. Identifikasi dan Analisis Masalah

Secara etimologi sengketa adalah ketidaksepakatan salah satu subyek

mengenai sebuah fakta, hukum, atau kebijakan yang kemudian dibantah oleh

pihak lain. Sehingga sengketa di bidang pertanahan adalah ketidaksepakatan salah

satu subyek mengenai sebuah fakta, hukum, atau kebijakan di dalam pertanahan

yang kemudiah dibantah oleh pihak lain. Sesuai dengan Peraturan Kepala BPN

No.3 Tahun 2006 Direktorat Sengketa Pertanahan mempunyai tugas dalam

menyiapkan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan penanganan dan

penyelesaian sengketa pertanahan.

Direktorat Sengketa Pertanahan telah melaksanakan Tuposinya dengan baik dan

sesuai dengan Peraturan Kepala BPN No.3 Tahun 2006. Selama orientasi, Kami

di bimbing untuk membuat Resume dari kasus pengaduan masyarakat di bidang

pertanahan. Berikut ini adalah contoh hasil resume yang telah selesai kami

kerjakan.

xi

Page 12: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

RESUME

Tentang

Permohonan Pembatalan Sertipikat hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor

6221/Pejagalan atas nama Mulianto Mulia seluas 1.369 m2, yang terletak di

Jembatan Dua, Gang Petasan Rt. 005/02 No. 40, Kelurahan Pejagalan,

Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta

oleh Sdr. Mamat Madkasan.

I. Status dan Letak TanahYang menjadi obyek sengketa adalah tanah dan bangunan yang telah dilekati

HGB Nomor 6221/Pejagalan atas nama Mulianto Mulia seluas 1.369 m2, yang

terletak di Jembatan Dua, gang Petasan Rt. 005/02 No. 40, Kelurahan

Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI

Jakarta.

II. Para Pihak yang Bersengketa

Mamat Madkasan melawan Ka Kantah Jakarta Utara, dkk.

III.Pokok Masalah

Bahwa Sdr. Mamat Madkasan memohon kepada Kepala Badan Pertanahan

Nasional RI untuk membatalkan Sertipikat Hak Guna Bangunan(SHGB)

Nomor 6221/Pejagalan atas nama Mulianto Mulia seluas 1.369 m2, yang

terletak di Jembatan Dua, gang Petasan RT/RW 005/002 No. 40, Kelurahan

Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI

Jakarta yang diduga dalam penerbitan SHGB tersebut cacat hukum.

IV. Tipologi Masalah

Pemilikan dan Penguasan Tanah

V. Uraian Permasalahan

xii

Page 13: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

1. Tanah yang dimohonkan haknya oleh Mulianto Mulia, adalah tanah yangs

esuai dengan Surat Jual Beli Rumah tanggal 1-3-1990 dari Notasris Seasid

Tediodin yang didaftar di bawah dengan No. 31.342/1990 oleh Sdr.

Sjarifudin Tahlib, bangunan rumah tersebut berikut hak garapan tanahnya

seluas ± 1.404 m2 terletak di Jalan Jembatan II Gang Petasan Rt. 005/02

No. 40 Kelurahan pejagalan Wilayah Jakarta Utara telah dioperkan kepada

Sdr. Mulianto Mulia;

2. Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3883

K/PDT/1991 tanggal 30/09/1992 Surat Pengakuan dan Memo Nota Dinas

Waka Serseum Mabes Polri bahwa yang bersangkutan (Mulianto Mulia)

baru mau membayar tanggal 27 Agustus 1990, sedangkan Jual Beli adalah

tanggal 1 Maret 1990.

3. Panitia Pemeriksaan Tanah A BPN Jakarta Utara tanda tangan pada

Tanggal 13 Desember 1994.

4. Selanjutnya sesuai dengan Surat Kepala kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia DKI Jakarta tanggal 04-9-1995 dengan No.

1.711.2/3617/09-02/707/B/1995 tentang pemberian Hak Guna Bangunan

kepada Mulianto Mulia di Jakarta, atas tanah seluas 1.369 m2 yang

terletak di Jembatan Dua, Gang Petasan Rt. 005/02 No. 40, Kelurahan

Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi

DKI Jakarta;

5. Mulianto Mulia tidak membayar Wajib Pajak Bumi dan Bangunan PBB

sesuai dengan Surat Kantor PBB dan Lurah setempat sejak tahun 1993-

1994-1995 dan tahun berikutnya .

6. Sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.

1867/K/Pdt/1996 Tanggal 18 Mei 1999, Sdr. Mamat Madkasan telah

mengajukan permohonan Pembatalan Sertipikat Hak Guna

Bangunan(SHGB) atas tanah tersebut di atas, yang diduga dalam

penerbitannya mengandung cacat hukum;

7. Selanjutnya pada tanggal 15 Februari 2001, Kepala Kantor Wilayah BPN

DKI Jakarta mengirimkan Surat kepada BPN Jakarta Utara untuk :

xiii

Page 14: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

Meninjau kembali Surat Keputusan Kepala kantor BPN DKI

Jakarta tanggal 04/09/1995 No. 1.7111.2/3617/09/02/707/8/1995.

Mohon pencabutan / pembatalan Penerbitan Sertifikat atas nama

Mulianto Mulia No. 6621 tanggal 21/09/1995.

Mohon dihargai / dihormati serta diperhatikan atas keputusan

Mahkamah Agung RI No. 1867/K/Pdt/1996 tanggal 18 Mei 1999.

8. Sebagaimana hal-hal yang telah diuaraikan di atas, maka Sdr. Mamat

Madkasan memohon kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional RI untuk

membatalkan Sertipikat Hak Guna Bangunan(SHGB) Nomor

6221/Pejagalan atas nama Mulianto Mulia.

Berdasarkan hasil pengarahan dari Kasubdit dan Kasi di Direktorat

Sengketa Pertanahan, terdapat beberapa permasalahan yang dapat kami

simpulkan. Diantaranya adalah :

Pengaduan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia selalu di alamatkan

ke Kantor BPN RI, seharusnya permasalahan atau sengketa di pertanahan

yang terdapat di daerah seharusnya dapat diselesaikan terlebih dahulu di

tingkat Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota atau Kantor Wilayah BPN

yang terletak di Propinsi.

Setiap sengketa pertanahan yang masuk ke Direktorat Sengketa

Pertanahan, cara yang tepat untuk menyelesaikannya adalah dengan cara

mediasi dan gelar perkara. Dimana BPN menfasilitasi kedua belah pihak

yang bertikai untuk dicarikan jalan keluarnya. Namun jika kedua belah pihak

tidak menemukan solusi dan jalan keluar dari permasalahan yang mereka

hadapi di mediasi, kasus tersebut akan dilanjutkan ke pengadilan. Dan

pengadilan yang akan memutuskan nantinya. Banyak sekali kasus pengaduan

yang dialamatkan ke BPN RI yang tidak dapat dijembatani melalui mediasi,

dan berakhir di pengadilan. Karena hal ini lah terbentuknya tanggapan negatif

masyarakat awam, bahwa BPN tidak mampu menyelesaikan kasus atau

pengaduan pertanahan yang ada. Tanggapan negatif ini muncul, karena pada

dasarnya mereka tidak paham dengan alur dan cara penyelesaian sengketa

pertanahan di BPN RI.

xiv

Page 15: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

Solusi dari permasalahan di atas, dapat ditempuh dengan :

Mengoptimalkan kinerja Kantar pertanahan dan Kanwil BPN terutama

pada Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan

(di Kanwil) dan Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara (terdapat di Kantah).

Sehingga pengaduan masyarakat dapat dioptimalkan penyelesaiannya secara

efektif dan efesien.

Melaksanakan pendekatan yang lebih dalam lagi kepada dua pihak yang

bersengketa, sehingga dalam mediasi dapat ditemukan jalan keluar yang

saling menguntungkan kedua pihak. Sehingga kasus atau sengketa pertanahan

yang dihadapi tidak perlu sampai ke pengadilan. Disamping itu juga

diperlukan suatu kegiatan yang dapat membuat masyarakat awam paham,

tentang cara, alur atau pun prosedur penanganan sengketa pertanahan di BPN

RI, sehingga tanggapan negatif masyarakat dapat diminimalisir bahkan

ditiadakan.

BAB III

PENUTUP

xv

Page 16: KATA PENGANTAR Web viewSehubungan dengan pentingnya tugas dan fungsi direktorat ini maka ... program kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam ... Berikut ini adalah contoh hasil

A. Kesimpulan

1. Direktorat Sengketa Pertanahan adalah Direktorat yang tergabung ke

dalam ke Deputi V, yaitu Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan

Sengketa dan Konflik Pertanahan.

2. Direktorat Sengketa Pertanahan terdiri dari 3 Subdirektorat, yaitu Sub

direktorat Sengketa Yuridis, Subdirektorat Sengketa Fisik dan

Subdirektorat Sengketa Landreform.

3. Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 Seksi. Subdirektorat Sengketa

Yuridis terdiri dari Seksi Sengketa Penguasaan dan Seksi Sengketa

Pemilikan, Subdirektorat Sengketa Fisik terdiri dari Seksi Sengketa Batas

dan Letak dan Seksi Sengketa Batas Wilayah, dan Subdirektorat Sengketa

Landreform terdiri dari Seksi Sengketa Objek Landreform dan Seksi

Sengketa Ganti Rugi.

4. Selama berorientasi di Direktorat Sengketa Pertanahan Kami dibimbing

dengan diberikan tugas meresume kasus yang masuk. Direktorat Sengketa

Pertanahan telah melaksanakan tupoksinya dengan baik. Namun terdapat

beberapa masalahan yang butuh penyelesaian untuk peningkatan kinerja

Direktorat Sengketa Pertanahan pada khususnya dan BPN RI pada

umumnya.

B. Saran

Dari identifikasi permasalahan yang ada terdapat beberapa saran demi

peningkatan kinerja Direktorat Sengketa Pertanahan khususnya dan BPN RI pada

umumnya. Yaitu dengan pengoptimalan kinerja Kantah dan kanwil. Serta

pendekatan secara mendalam ke dua pihak yang bersengketa sehingga dalam

penyelesaian kasus yang ada dapat dicarikan jalan keluar yang dapat

menguntungkan kedua belah pihak dalam mediasi yang dilakukan.

xvi