masalah yang dihadapi dalam ptk

Upload: ista

Post on 08-Jul-2015

301 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA YANG KURANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM PRAKTIKUM PENGUAT TRANSISTORLaporan Individu : Dijadikan sebagai tugas menempuh PPL II

Oleh Achmad Yusuf Setiawan 075514204 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK SI ELKOM 1 2007 2010

Lembar Pengesahan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA YANG KURANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM PENGUAT TRANSISTOR

Surabaya, 21

Agustus 2010

Guru Pamong

Guru PPL

Drs.Bambang Haryono NIP.195310261980031007

Achmad Yusuf Setiawan NIM.075514204

Dosen Pembimbing

Kepala Sekolah

Dra.Sumiarsih NIP.194609101970082001

Drs.Sofyan ,ST.MT NIP.1964041211988031019

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model Pembelajaran inkuiri diterapkan untuk melatih siswa mandiri secara individual dan memecahkan masalah dan mencari bahan informasi ataupun diskusi dalam berkelompok, hal ini untuk mengukur kemampuan siswa guru menggunakan lebih banyak praktek dan sedikit teori maka pelatihan strategi pembelajaran menekankan siswa untuk berfikir dengan otak kanan agar daya kreatif dan produktif mereka berkembang. Pemakaian media pembelajaran dengan menyediakan suatu alat dan bahan toolsheet siswa diharapkan mampu melatih dirinya untuk mereparasi, mengecek, menjelaskan fungsi dan lain lain maka dalam hal ini siswa lebih ke keterampilan psikomotor dan keteampilan proses. Dari faktor internal instrument yang dipakai seperti LKS,RPP, Modul, Silabus , pemakaian pendekatan pembelajaran, metode, media, atau sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap keefektifan pranktikum sebagai sarana dan fasilitis guru juga telah menyediakan alat bantu praktikum dan skema rangkaian penguat beserta petunjuk praktikum. Siswa harus melaksanakan tugas praktikum sesuai tujuan pembelajaran yang diterapkan dan juga keterampilan dasar menyolder , mengecek fungsi komponen pasif maupun aktif , merakit dan merancang atau assembly sesuai skema, mengetes rangkaian , mereparasi rangkaian yang rusak maupun yang baik, trouble shooting penguat yang termasuk dalam kajian kegiatan pembelajaran praktikum. Dalam penerapan model pembelajaran inkuiri diSMKN3 SURABAYA dari hasil obesrvasi lapangan Siswa cenderung memilih pembelajaran kooperatif dikarenakan tugas untuk melaksanakan pencarian informasi, siswa kurang bertindak baik Siswa selalu kesulitan mencari bahan ajar tugas yang akan dikumpulkan, Siswa selalu kurang agresif dalam pekerjaannya sendiri diakibatkan kurang adanya bantuan dari gurunya sehingga guru tidak mencarikan contoh konkrit dalam mempraktekan eksperimen waktu untuk kegiatan ilmiah Guru harus memberikan model dalam mendemonstrasikan terlebih dahulu agar siswa memahami kajian dalam proses pembelajaran, namun siswa secara individu masih kurang memiliki pemahaman landasan teori hal ini dikarenakan dalam penerepan pembelajaran siswa paling banyak memiliki kecenderungan memakai pengetahuan sebelumnya karena dalam pengetahuan baru mereka masih membutuhkan proses mental kematangan . Guru harus selalu bertanya apakah mereka sebelumnya telah mempelajari materi ini dan kebanyakan siswa dalam waktu tertentu juga belum dapat menguasai materi yang diterapkan maka dibutuhkan kolaborasi antara siswa dengan gurunya yaitu pemberian tugas yang merasa sangat sulit perlu waktu untuk diberikan solusi guru mengadakan pemberian waktu akan tetapi siswa dalam hasil yang diperoleh tidak tepat waktu sehingga terjadilah keterlambatan mengumpulkan tugas, siswa dalam kelas ada yang kerjasama maupun individual dalam ketepatan pengumpulan tugas oleh guru akibatnya yang lainnya ada yang sudah juga ada yang belum dan pembelajaran seperti ini adalah kurang kefektifan waktu pengumpulan.

Dalam konteks demikian,

Keefektifan yang dimaksud adalah keterampilan dasar

kinerja , persiapan atau bahan sumber belajar siswa sebelum praktek, sistematika pada laporan tertulis menganalisis hasil percobaan. Siswa tidak hanya diajak untuk belajar tentang petunjuk praktek namum pengetahuan dasar yang lebih penting , dan dibimbing untuk belajar mandiri dengan mencari informasi baru. Pada model pembelajaran inkuiri Siswa dibimbing dengan tujuan agar mereka dapat diharapkan produktif membuat karya sendiri dan inovatif menemukan ide- ide baru sehingga dapat mengembangkan karya siswa sendiri. Motivasi merupakan peranan menunjangnya keercapaian hasil belajar pada siswa itu sendiri diantaranya siswa aktif bertanya , aktif mencari bahan pengetahuan, aktif dalam keterampilan kinerja Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi keefektifan belajar dan motivasi pada model pembelajaran inkuri pada praktikum ramhkaiam penguat transistor yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan siswa kelas XI-AV SMKN 3 SURABAYA

B. Perumusan Masalah : 1. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang efektif dalam pembelajaran inkuiri pada praktikum rangkaian penguat transistor? 2. Bagaimana Hasil Belajar Siswa dalam model pembelajaran inkuiri ditinjau dari motivasi belajar siswa ?

C. Tujuan 1. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang efektif dalam model pembelajaran inkuiri pada rangkaian penguat transistor 2. Dapat meningkatkan hasil belajar ditinjau dari motivasi belajara siswa 3. Mendapatkan masukan bagi guru meningkatkan hasil belajar 4. untuk memperoleh keaktifan siswa dalam model pembelajaran inkuiri

D. Manfaat Bagi guru 1. Merupakan masukan untuk menangani kualitas pembelajaran yang sedang berlangsung Merupakan bentuk inovatif dalam proses belajar mengajar Bagi siswa 1. Dalam kegiatan pembelajaran siswa memperoleh pengetahuan baru 2. Siswa dapat lebih agresif dalam melaksanakan kegiatan eksperimen karena guru mendemokan contoh sederhana Bagi masyarakat lingkungan sekolah 1. Untuk membantu kelancaran proses pembelajaran dalam kelas Bagi peneliti 1. Memperoleh wawasan mengenai peranan penting dalam pembelajaran berlangsung siswa sebagai objek penelitian dapat diketahui permasalahannya E. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKN 3 Surabaya, pada pertengahan bulan Juli - September 2010 pada Praktikum khususnya kelas XI AV. Dalam penelitian tindakan kelas ini instrument yang digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru, angket dan catatan lapangan, lembar observasi digunakan oleh kolaborator untuk mengamati guru pada saat pelaksanaan KBM. Angket diberikan kepada siswa setelah penelitian tindakan pada sikius I dan sikius II untuk mengukur minat siswa terhadap pelajaran geografi. Sedangkan catatan lapangan dilaksanakan pada saat KBM sedang berlangsung dengan harapan dapat memperoleh beberapa temuan/data tentang kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitiaan tindakan ini menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus terdiri 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan waktunya 8 x 45 menit. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan penelitian ini menyesuaikan dengan pokok bahasan yang ada di kelas XI. Masing-masing siklus dilaksanakan dengan dilengkapi instrumen/alat observasi. Siklus pertama dirancang dengan dasar refleksi awal, selanjutnya siklus kedua didasarkan atas refleksi siklus pertama.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMBELAJARAN INKUIRI Pembelajaran Menurut konsep komunikasi, Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akanmenjadi kebiasaan bagis siswa yang bersangkutan. Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah proses sosialisai individu siswa dengan lingkungan sekolah , seperti guru, sumber / fasilitas, dan teman teman siswa. Pembelajaran penemuan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan siswa, hal ini jika siswa lebih suka penemuan baru dari suatu pengetahuan yang mereka dapatkan maka akan mengakibatkan timbulnya rasa percaya diri dan akan menimbulkan kemampuan yang dapat dikembangkan. Pembelajaran penemuan menurut bruner suatu pembelajaran yang memberikan pada siswa untuk menggunakan pengalaman pengalaman dan pengamatan langsung pada dirinya untuk mendapatkan informasi dan untuk memecahkan masalah masalah ilmiah. Pada prinsipnya seorang guru didorong lebih menjadi fasilitator dan penanya daripada seorang penyaji dan pendemo informasi. Menurut Jerome bruner pembelajaran penemuan atau discovery learning sebuah mpdel pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa dalam memahami ide- ide pokok disiplin ilmu, kebutuhan untuk keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran melalui penemuan pribadi. Tujuan pendidikan tidak hanya meningkatkan banyaknya basis pengetahuan siswa, tetapi juga menciptakan peluang bagi penemuan dan daya cipta siswa.(Nur,2006:23)

Inkuiri Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperolehsiswa diharapkan bukan hasil mengigat seperangkat fakta - fakta , tetapi hasil dari menemukan sendiri . Guru harus selalu merujuk pada suatu kegiatan yang menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus inkuiri terdiri dari : 1.) Observasi (observation) 2.) Bertanya (Questioning) 3.) Mengajukan dugaan (hypothesis) 4.) Pengumpulan data (Data gathering) 5.) Penyimpulan (conclusion) Langkah langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut : 1.) Merumuskan masalah 2.) Mengamati atau melakukan observasi 3.) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya 4.) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain

SINTAKS MODEL PENGAJARAN INKUIRI FASE 1. Menyajikan Pertanyaan PERAN GURU Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan dipapan tulis. Guru membagi siswa kedalam kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritasikan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah langkah percobaan. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul Guru Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

2. Membuat Hipotesis

3. Merancang Percobaan

4. Melakukan Percobaan untuk memperoleh informasi 5. Mengumpulkan dan Menganalisa data 6. Membuat Kesimpulan (Trianto,2007:110)

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN INKUIRI Pada pembelajaran inkuiri terdapat kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Siswa terlebih dulu Mengumpulkan data dengan bertanya 2. Dengan menemukan penemuan baru siswa dapat berkreatifitas mandiri 3. Guru bertindak sebagai fasilitator Kekurangannya 1. Hasil blajar akademik siswa terlibat dalam pembelajaran inkuiri 2. Perumusan masalah masalah yang sesuai 3. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk implementasi

C. Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar komunikasi radio adalah bagaimana pengaruh atau dampak dari metode pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar siswa, apakah dapat meningkatkan hasil belajar atau tidak. Belajar menyelesaikan masalah memerlukan banyak latihan dengan berbagai macam masalah dan membutuhkan pemikiran. Semakin banyak masalah yang dipelajariuntuk dipecahkan, maka semakin banyak mereka berusaha berfikir dan menemukan ide idenya. Pengaruh metode pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada sub kompetensi system Hubungan memecahkan masalah dengan proses berfikir dapat dijelaskan melali tingkat proses berfikir taksonomi Bloom. Menurut Bloom ( Lutfi,2003:40) lima tingkat berfikir ( kognigtif, dikenal C1 samapai C6), yaitu : (1) mengingat (C1), (2) memahami ( C2),(3) menerapkan (C3),(4)menganalisis(C4),(5)mensintesis (5), dan (6)mengevaluasi(C6). Siswa dikatakan berfikir mengingat (C1) apabilla siswa tersebut dapat menyebutkan sebuah definisi sebuah konsep tertentu tanpa memahami maknanya. Bila siswa itu dapat menjelaskan dengan kata katanya sendiriberarti siswa itu berfikir memahami (C2). Bila siswa itu mengaplikasikan konsep yang sudah dipahami berarti siswa itu berfikir aplikasi (C3).Bila siswa tersebut dapat menguraikan sesuatu yang terkait dengan konsep konsep yang dipahaminya berarti siswa tersebut berfikir analisi (C4). Bila siswa tersebut mampu

menghubungkan sesuatu yang berada dalam lingkup konsep sehingga membentuk kesimpulan berarti siswa tersebut berfikir sintesis (C5). Kemudian bila siswa tersebut mampu menyampaikan sesuatu yag benar dan yang salah berarti siswa tersebut sudah berfikir evaluasi (C6) Ketika menggunkan pendekatan Richard Suchman (1962), guru menyajikan sistuasi- situasi yang mengundang rasa ingin tahu siswa atau discrepant envents yang dimaksudkan untuk memicu rasa ingin tahu dan memotivasi inkuiri. (Nur,2006:25) Sebuah contoh pembelajaran inkuiri suchman dengan discrepant event dideskripsikan dengan guru memberikan demonstrasi kemudian memberikan suatu soal saat itu siswa serius dalam memusatkan perhatian, guru meminta siswa mengajukan hipotesis yang fungsinya siswa tersebut memiliki ide yang mereka temukan sendiri kemudian siswa dalam jawaban hipotesis sudah tepat maka guru akan bertindak untuk menjelaskan bagaimana teori dalam penyajian soal tersebut. Sehubungan dengan itu maka dalam pembelajaran inkuiri adalah untuk menerapkan bukan hanya pengetahuan saja namun butuh pemecahan masalah yaitu dari sebuah rangkaian terutama pada praktikum penguat transistor

D. HASIL BELAJAR Salah satu tugas pokok guru adalah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Rusyan,dkk,1989:21).jadi guru setelah menyampaikan materi yang diajarkan, ia juga harus mengevaluasi tingkat keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan. Sehingga dapat diketahui tujuan yang sudah diterpkan atau belum Agar dalam melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar peserta didik secara tepat dan dapat dipercaya diperlukan informasi yang didukung oleh data yang objektif dan memadai tentang indikator indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana kecermatan evaluasi atas taraf keberhasilan proses belajar mengajar itu akan banyaj bergantung pada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobjektifan informasi yang didukung oleh informasi ang diperoleh. Identifikasi wujud perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material, substasial, dan behavioral. Untuk memudahkan sistematikanya dapat digunakan penggolongan perilaku meurut bloom dalam kawasan kognigtif, afektif, dan psikomotorik dengan menyadari sepenuhny bahwa mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu sangat

sukar untuk dimasukkan diantaranya(Rusyan,dkk,1989:22)

secara

tegas

kepada

salah

satu

Hasil belajar mempunyai beberapa fungsi, yaiu : (1) sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik,(2) sebagai lambing pemuas hasrat ingin tahu,(3) sebagai bahan informasi,(4)sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, (5)sebagai indikator terhadapdaya serap anak didik Menurut Savage dan Amstrong (Purwanto,199a:2) dalam pengetahuan jumlah lebih banyak ,konsep lebih sedikit, dan generalisasi sangat sedikit fakta merupakan suatu keadaan yang terjadi atau yang ada. Konsep merupakan pemikiran tentang suatu objek. Generalisasi menurut Jarolimek dan Parker (Purwanto,1999a:5) merupakan relasi antara dua konsep atau lebih yang biasanya diekspresikan deklaratif.

E. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran Inkuiri lebih baik dari pada prestasi belajar yang tidak mendapatkan pembelajaran Inkuiri.

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data A. Bidang Kajian Penelitian ini meliputi Bidang Kajian sebagai berikut: 1. perbandingan Hasil Belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran langsung dan inkuiri 2. Kefektifan siswa dalam penerapan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari motivasi belajar 3. Ketermapilan dasar siswa dalam model pembelajaran inkuiri pada praktikum rangkaian penguat Transistor B. Analisis Data PELAKSANAAN PENELITIAN Siklus Pertama Guru sudah menentukan lokasi di Lab. Elektronika. Kemudian guru sudah membagi 6 kelompok, yang masing-masing kelompok anggotanya 5 siswa. Guru membuat panduan belajar siswa pada waktu belajar dilab yang nantinya dibagikan pada masing-masing kelompok. Guru sudah menetapkan tema/materi pembelajaran. Pertemuan 1 adalah karakteristik dc transistor

KEGIATAN HARIAN MAHASISWA PPL II Di: SMKN 3 SURABAYA Nama Mahasiswa : Achmad Yusuf Setiawan No. Reg : 075514204 Jurusan / Fakultas : S1 Pendidikan Teknik elektro

Hari / Tanggal / Pukul 10-7-2010 12-7-2010

Nama Kegiatan

Kemampuan / Pengalaman yang diperoleh Pembekalan Osis Pengenalan sekolah untuk SB Penyajian materi Narkoba MOS Penyajian Materi Narkoba MOS Mampu mengelola Kelas Mampu menerapkan MPK & MPL Kelas X & Postes Mampu menerapkan MPK & MPL Kelas X 1 & postes

Guru Pamong / Pembimbing / Nara Sumber Drs.Anang Drs.Anang

PRAMOS MOS

13-7-2010 14-7-2010 15-7-2010 16-7-2010

MOS MOS Pengelolaan Kelas kosong X,XI,XII Pemberian Materi pembacaan resistansi Resistor Kelas X AV2 & Postes Pemberian Materi amplifier Kelas X1 AV2 & postes

Drs.Anang Drs.Anang Drs.Budi Drs.Winarti Gurit ,S.Pd

Drs.Bambang

17-7-2010

19-7-2010

Pemberian Materi TV Hp Kelas X1 AV1 &

Mengelola kelas

Drs.Lindu

postes 20-7-2010 Piket Kantor Merencanakan kegiatan Piket dan Program pembelajran kelas XI AV serta membuat rpp dan modul (jobsheet) kompetensi dasar system instalasai penguat audio dan penerima radio semester 3 menerapkan MPK & MPL Kelas X 1 & postes sesuai dengan rpp instalasai system penguat audio kegiatan 1 Merencanakan kegiatan Piket dan Program pembelajran kelas XI AV serta membuat rpp dan modul (jobsheet) kompetensi dasar penerima TV semester 3 Menerapkan MPK & MPL Kelas X 1 & postes sesuai dengan rpp penerima TV kegiatan 1 Keterampilan menjelaskan Drs.Bambang Drs.sunardijito

21-7-2010

Pemberian Materi amplifier Kelas X1 AV1

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

22-7-2010

Piket Kantor

Drs. Lindu Drs. Budi

23-7-2010

Pemberian Materi TV Hp Kelas X1 AV2 & postes

Drs.Lindu Drs.Budi

24-7-2010

Pemberian Materi amplifier Kelas X1 AV2

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

& postes 26-7-2010 Pemberian materi fungsi blok tv hitam putih kelas X1 AV1

prinsip kerja amplifier Menerapkan pembelajaran investivigasi Diskusi antar kelompok Menerapkan metode pembelajaran inkuiri Materi penguat siswa, (dengan diberikan masalah untuk dicari pemecahannya siswa dibentuk 3 kelompok dari 1 kelas 30 anak) Mengajarkan fungsi dan cara kerja power supply Pretes siswa dan uji lisan Blok dan funsinya TV hitam putih Mengajarkan Konfigurasi Penguat CE,CB,CC Mengajarkan Penguat Klas A,AB,B,C,D Drs.Budi Drs. Lindu

27-7-2010

Pemberian materi bias dc transistor dan amplifier ac Kelas X1 AV1

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

28-7-2010

Pemberian materi kelas XII AV2

Drs.Poltak Drs.Budi

29-7-2010

Pemberian materi Kelas XI AV 2

Drs.Budi Drs.Lindu

30-7-2010

Pemberian materi Kelas XI AV 2

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

31-7-2010

Pemberian Materi Kelas XI AV2

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

2-8-2010

Pemberian materi Kelas XI AV 1

Memberikan Postes

Drs.Bambang Drs.Sunardijito

3-8-2010

Perencanaan pembelajaran

Membuat Praktikum dan menyusun modul praktek TV hitam putih dengan guru pembimbing siswa diskusi serta demonstrasi hasil pembelajaran inkuiri dan dinilai tugas dikumpulkan Memberikan model pembelajaran MPL Menjelaskan Tuner TV Hitam putih Jalan sehat dan memberikan materi membuat Line Tracer Menerapkan Model pembelajaran MPK materi Tuner dan IF LOMBA Menjelaskan Tuner TV Hitam putih Praktikum materi penguat kelas A Dengan menerapkan model MPK Tipe Jigsaw Postes

Drs.Budi Drs.Lindu

4-8-2010

Evaluasi 1 Materi Kelas XI AV 1

-

5-8-2010

Pemberian materi KelasXII AV 2 Pemberian Materi Kelas XI AV2 Jalan sehat setelah itu memberi materi pembuatan line tracer Pemberian materi TV hitam putih kelas XI AV1 KEGIATAN LOMBA HUT RI Yg ke 65 Pemberian materi TV hitam putih kelas XI AV2 Praktikum Mata diklat penerima radio kelas AV1

Drs.Lindu, Drs. Budi Drs. Poltak Drs.Lindu Drs. Budi -

6-8-2010 7-8-2010

9-8-2010

Drs.Lindu Drs. Budi Drs.Lindu Drs. Budi Drs. Bambang Drs.Sunardijito

10,11,12-8-2010 13,-8-2010 14,-8-2010

16,8-2010

Pemberian materi TV hitam putih kelas XI AV2 Upacara Bendera

Drs.Lindu Drs. Budi -

17,8-2010

Upaacara bendera

18,8-2010

Praktikum Mata diklat penerima radio kelas AV1

Praktikum materi penguat kelas A Dengan menerapkan model MPK Tipe Jigsaw Piket Praktikum Power supply TV Hp Dengan menerapkan model MPK Memodelkan pembelajaran langsung -

Drs. Bambang Drs.Sunardijito

19,8-2010 20,8-2010

Piket Pemberian materi TV hitam putih kelas XI AV2

Drs.Lindu Drs. Budi

21,8-2010

Pemberian materi instalasi sinyal audio

Drs. Bambang Drs.Sunardijito

a. Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan pertama A. Pendahuluan ( 10 menit ) 1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan rangkaian sederhana penguat klas A, lalu menanyakan Apakah Kalian dapat mengetahui kerusakan komponen jika VCE = 0 ? (fase 1 MPL) 2. Menyampaikan inti tujuan pengetahuan, keterampilan psikomotor,keterampilan proses dan keterampilan afektif (fase 1 MPL) B. Inti ( 75 menit ) 1. Membagikan LKS 1 : Mengukur tegangan pada transistor , modul penguat rangkaian transistor siswa , serta alat dan bahan yang dibutuhkan kepada tiap kelompok (fase 2 MPL) 2. Menyajikan informasi tentang penguat klas A dan teknik pengukuran tiap tegangan VCE,VC,VB,VCE,VBE,VCC, LKS1 (fase 2 MPL) Terlaksana / Tidak 3. Mendemonstrasikan Langkah demi langkah merakit,mengukur transistor dc tersebut dengan mengacu RTK merakit yang ada dimodul. (Fase 2 MPL) Terlaksana / Tidak 4. Mengorganisasikan siswa dalam 6 kelompok belajar (fase 3 MPL) Terlaksana / Tidak 5. Membimbing kelompok Mengukur tegangan pada rangkaian transistor mengacu pada LKS 1 (fase 3 MPL) Terlaksana / Tidak 6. Memberikan umpan balik saat siswa mengukur VB di R1 kamu salah yang benar untuk mengukurnya VB di VR2(fase 4 MPL) Terlaksana / Tidak 7. Mengevaluasi pekerjaan siswa guru memberikan kesimpulan (fase-5 MPL) C. Penutup ( 5menit ) 1. Guru menutup pelajaran dengan merangkum kegiatan Terlaksana / Tidak Terlaksana / Tidak Terlaksana / Tidak

Terlaksana / Tidak

Terlaksana / Tidak

pembelajaran serta merangkum materi dalam bentuk peta konsep lalu mengumumkan untuk mempersiapkan praktikum pada pertemuan mendatang (fase 5MPL) b. Refleksi; Refleksi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil kerja siswa pada siklus I, maka perlu adanya perbaikan-perbaikan diantaranya dalam pelaksanaan praktikum siswa dalam mengecek kaki emitter transistor masih kesulitan, dalam pengumpulan tugas siswa masih belum tepat waktu, dalam merangkai rangkaian siswa masih kesulitan, dalam pengukuran siswa tidak bisa mengkaliberasi multimeter, dalam praktikum ada yang konslet diakibatkan kecerobohan siswa, dalam menganalisa kerusakan siswa masih tidak tahu ,siswa belum mengerti hipotesis terlebih dahulu dan siswa menemukan beberapa poin dalam pelaksanaan namun tidak tahu manfaat dalam percobaan praktikumnya.

SIKLUS KEDUA a. Perencanaan tindakan pada siklus kedua dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, antara lain: Guru harus membuat model pembelajaran Inkuiri Menetapkan waktu yang efisien Memberikan LKS 1 dan mengorganisasikan siswa kedalam kelompok. Membuat permasalahan mengapa VCE=0 siswa dituntut membuat hipotesis Menerangkan sedikit Materi saturasi,Menghantar,cutoff. Menjelaskan pengukuran multimeter pada pengukuran tegangan Menjelaskan singkat garis besar praktikum mengenai langkah langkah yang mudah dipahami oleh siswa. o Membuat kesimpulan bersama siswa o o o o o o o

b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan pertama D. Pendahuluan ( 10 menit ) 1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan rangkaian sederhana penguat klas A, lalu menanyakan Apakah Kalian dapat mengetahui kerusakan komponen jika VCE = 0 ? (fase 1) 2. Menyampaikan inti tujuan pengetahuan, keterampilan psikomotor,keterampilan proses dan keterampilan afektif (fase 1) 3. Membagi siswa kedalam 6 kelompok Terlaksana / Tidak

Terlaksana / Tidak Terlaksana / Tidak

E. Inti ( 75 menit )

1.

Membagikan LKS 1 : Mengukur tegangan pada transistor , modul penguat rangkaian transistor siswa , serta alat dan bahan yang dibutuhkan kepada tiap kelompok (fase 2) 2. Menyajika informasi tentang penguat klas A dan teknik pengukuran tiap tegangan VCE,VC,VB,VCE,VBE,VCC, LKS1 (fase 2 )

Terlaksana / Tidak

Terlaksana / Tidak

Terlaksana / Tidak 3. memberikan konsep transistor saturasi, transistor menghantar, transistor cuttoff dengan menggambarkan rangkaiannya dipapan tulis dan sambil menggali kemapuan siswa, siswa memberikan hipotesis VCE =0 diakibatkan dari pembagi tegangan sesuai hukum tevenin VR1 (fase-2 MPI) Terlaksana / Tidak 4. kemudian siswa dibimbing untuk melaksanakan langkah langkah percobaan pengukuran transistor diLKS 1(fase-3 MPI) Terlaksana / Tidak 5. guru memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil percobaan dan menganalisis sesuai hipotesis yang telah dibuat dibuat laporan didemonstrasikan.(fase-4 MPI) 6. bersama siswa guru mengevaluasi pekerjaan siswa dengan memberikan kesimpulan berdasarkan hipotesis (fase-5 MPI)

Terlaksana / Tidak

F. Penutup ( 5menit ) 7. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan mengapa VCE=0 karena VR2 rusak serta merangkum materi dalam bentuk peta konsep lalu mengumumkan untuk mempersiapkan tes pada pertemuan mendatang Terlaksana / Tidak

Kegiatan pengamatan/observasi Dalam siklus kedua ini tampak beberapa perubahan yang dialami siswa, yaitu semangat, pemahaman siswa terhadap pelajaran yang selalu ingin melakukan penemuan, mencari poin informasi yang bermanfaat saat praktikum, keberanian siswa mengemukakan pendapat dan kreatifitas/keaktifan siswa mengalami peningkatan semangat siswa yang semula 60% menjadi 90%; pemahaman siswa yang semula 70% menjadi 95,5%, keberanian berpendapat yang semula 70% menjadi 87,5%, dan keaktifan siswa yang semula 70,5% menjadi 87,5%.

c. Refleksi Dalam siklus ke 2 ini ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu kerja kelompok cenderung anak tertentu saja yang bekerja. Hal tersebut menuntut kepandaian guru untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan produktif.

BAB IV PENUTUP A. Simpulan 1. Siswa akan menjadi aktif bertanya, motivasi meningkat, rasa ingin tahu meningkat karena banyak menemukan dan mencari poin informasi terkait dalam praktikum, siswa dalam praktikum dengan pengetahuan sebelumnya dapat diterapkan dengan mudah, dengan memberikan model pembelajaran inkuiri 2. pengaruh model pembelajaran inkuiri Kegiatan pengamatan/observasi Dalam siklus kedua ini tampak beberapa perubahan yang dialami siswa, yaitu semangat, pemahaman siswa terhadap pelajaran yang selalu ingin melakukan penemuan, mencari poin informasi yang bermanfaat saat praktikum, keberanian siswa mengemukakan pendapat dan kreatifitas/keaktifan siswa mengalami peningkatan semangat siswa yang semula 60% menjadi 90%; pemahaman siswa yang semula

70% menjadi 95,5%, keberanian berpendapat yang semula 70% menjadi 87,5%, dan keaktifan siswa yang semula 70,5% menjadi 87,5%.

B. Saran 1. siswa akan cepat bertindak jika mereka memiliki penasaran ingin tahu tentang hipotesis dari pemasalahan dengan model pembelajaran inkuiri akan membantu mereka memperoleh kesimpulan 2. guru bertindak sebagai fasilisator bukan sebagai kelas centered yang didominasi oleh guru

DAFTAR PUSTAKA

1. kasdi,S. dan Nur,M.2000.pengajaran Langsung. Surabaya:Uiversity Press