kata pengantar -...

50

Upload: truongdat

Post on 12-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri
Page 2: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Strategis Program Pembangunan Perkebunan (2012-2017)

disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang Perkebunan selama periode tahun 2012-2017.

Berbeda dengan periode pembangunan sebelumnya, seiiring dengan bergulirnya tuntutan

reformasi dan otonomi daerah Pemerintah Pusat mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999 tentang penyusunan dokumen pembangunan Perencanaan Strategis

(RENSTRA) lembaga pemerintahan. Dalam Inpres tersebut disebutkan bahwa perencanaan

strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu satu sampai lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala

yang ada. Kesemuanya ini menuntut kebijakan pembangunan Perkebunan yang lebih

efisien, produktif, bermanfaat, berkeadilan, berkelanjutan untuk sebesar-besarnya bagi

kemakmuran masyarakat.

Penyusunan Renstra Dinas Perkebunan Aceh ini disusun sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan bidang Perkebunan priode 2012-2017. Penyusunan

dokumen Renstra ini dimaksudkan agar seluruh program dan kegiatan yang diusulkan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diemban, dengan selalu

memperhatikan aspirasi masyarakat yang dinamis berdasarkan skala prioritas. Dalam sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban,

perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja

instansi pemerintah.

Diharapkan dokumen ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan bidang Perkebunan priode 2012-2017 mulai dari

petugas lapangan, para pelaku usaha Perkebunan dan seluruh stake holder yang terkait.

Akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan

kepada seluruh tim penyusunan Renstra Dinas Perkebunan Aceh yang telah merampungkan

dokumen perencanaan ini hingga selesai.

Kepala Dinas Perkebunan

Ir. Said Sahifan

Pembina Utama Muda NIP. 19580725 198403 1 002

Page 3: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I.PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 2

1.2 Landasan Hukum ............................................................................... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 4

1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................ 5

BAB II.GAMBARAN PELAYANANSKPA .......................................................... 6

2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi SKPA (Tabel terlampir)........ 7

2.2 Sumber Daya SKPA (Tabel terlampir) ............................................... 14

2.3 Kinerja Pelayanan SKPA ................................................................... 17

2.4 Tantangan dan Peluang Pembangunan Pelayanan SKPA ................ 16

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPA ............................................................................... 18

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih................................................................................... 19

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ................................................... 20

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis .................................................................................. 21

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .............................................................. 21

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 22

4.1 Visi dan Misi SKPA ............................................................................. 23

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPA (Tabel terlampir)....... 23

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPA ............................................................ 24

Page 4: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

BAB V.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ..................... 26

BAB VI.INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMA.................................................................................. 27

BAB VII. PENUTUP

PENUTUP .................................................................................. 28

Page 5: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Perkebunan merupakan salah satu subsektor strategis yang secara

ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan

nasional dan daerah. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 18 Tahun 2004 tentang

Perkebunan, secara ekonomi berfungsi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat

serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional ; serta secara sosial budaya berfungsi

sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Adapun karakteristik perkebunan dapat ditinjau dari

berbagai aspek antara lain jenis komoditas, hasil produksi dan bentuk penguasaannya. Dari

aspek komoditas, perkebunan terdiri atas 127 jenis tanaman berupa tanaman tahunan dan

tanaman semusim dengan areal sebaran mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran

tinggi. Ditinjau dari aspek produksi, hasil produksi perkebunan merupakan bahan baku industri

baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Apabila ditinjau dari bentuk

pengusahaannya, usaha perkebunan meliputi Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar

Swasta dan Perkebunan Rakyat.

Pembangunan Perkebunan dihadapkan kepada berbagai tantangan, seperti

terjadinya berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta

berbagai persoalan mendasar seperti adanya tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar,

pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, semakin terbatasnya sumber daya lahan, air dan

energi, terjadinya perubahan iklim global, kecil kepemilikan dan status lahan, masih

terbatasnya kemampuan sistem perbenihan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan,

masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh serta kurang harmonisnya

koodinasi kerja antar sektor terkait pembangunan perkebunan.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Aceh, selanjutnya disebut “RENSTRA”

adalah dokumen perencanaan strategis yang memuat rencana pembangunan Perkebunan di

Aceh untuk lima tahun kedepan(2012-2017). Di dalamnya terkandung visi, misi, tujuan,

sasaran dan strategi serta arahan kebijakan pembangunan yang dijabarkan melalui program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan dan mengatasi berbagai

permasalahan secara terencana dan bertahap. RENSTRA lebih diarahkan pada program-

program prioritas dan program daerah lainnya dengan pembiayaan yang bersumber pada

APBN maupun dari APBA.

Khusus bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan adanya Undang-undang

Page 6: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 2

Nomor 18 Tahun 2001 merupakan titik awal bagi provinsi ini untuk mengatur dan mengelola

sumberdaya alam serta pemanfaatannya secara lebih baik dan “mandiri” bagi kemakmuran

rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam kerangka pembangunan nasional.

Undang-undang tersebut menempatkan titik berat Otonomi pada Provinsi yang

pelaksanaannya diletakkan pada daerah Kabupaten dan Kota.

Usaha perkebunan telah memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam

penerimaan devisa negara, sumber ekonomi daerah sekaligus sumber pendapatan

masyarakat yang digolongkan kedalam aspek ekonomi. Sedangkan aspek sosialnya, usaha

perkebunan telah mampu menyerap tenaga kerja dimana secara langsung telah mampu

mengatasi pengangguran. Usaha perkebunan juga mendukung kelestarian sumber daya

alam, seperti pelestarian sumber daya air, penyediaan oksigen dan mencegah degradasi

lahan. Berbagai komoditi perkebunan seperti kelapa, karet, lada, kopi, kelapa sawit dan lain-

lain menjadi sumber kehidupan dan incaran/rebutan bagi negara-negara Eropa dan Asia

Timur. Kenyataan tersebut memberikan suatu pemahaman, bahwa usaha perkebunan sangat

berkaitan langsung dengan aspek ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan.

Proses Tahapan Penyusunan Renstra SKPD terdiri dari dua tahap yaitu tahap

perumusan rancangan Renstra SKPD dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD.

Tahapan penyusunan rancangan Renstra SKPD dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai

berikut:

Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi

Page 7: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 3

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra SKPD Kab/

Kota

1.2 Landasan Hukum

Renstra Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun dengan

landasan :

1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan

Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Anggaran;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor

12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat

dan Pemerintahan Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

Page 8: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 4

10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah di Wilayah Provinsi;

17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional;

18. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah Aceh

dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

20. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolan Keuangan Aceh;

21. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengalokasian Tambahan Dana Bagi

Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus.

22. Qanun No 6 Tahun 2012 tentang perkebunan.

23. Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5

Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah

dan Lembaga daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Dinas Kehutanan dan

Perkebunan telah diubah menjadi Dinas Dinas Perkebunan.

Page 9: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 5

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategik (RENSTRA) Dinas Perkebunan Aceh

Tahun 2012-2017 adalah sebagai arahan kebijakan dan strategi pembangunan perkebunan di

Aceh dan sebagai rujukan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Kepala Dinas Perkebunan Aceh serta untuk mensinergiskan seluruh

kemampuan dan potensi sumberdaya manusia yang ada dengan sumberdaya lainnya untuk

menjawab tuntutan perkembangan pembangunan perkebunan dalam konstelasi dengan

tatanan regional, nasional maupun global.

Tujuan penyusunan RENSTRA ini adalah tercapainya koordinasi dan harmonisasi

perencanaan pembangunan Perkebunan di Aceh yang holistik, terintegrasi, efisiensi dan

efektif serta memudahkan pelaksanaan program-program yang direncanakan selama lima

tahun kedepan dan memudahkan evaluasi terhadap program-program yang ada.

Sasaran dalam renstra ini adalah agar pengelolaan sumberdaya perkebunandi

Aceh menjadi tepatsasaran.

1.4 Sistematika Penulisan

Kerangka pokok bahasan Renstra Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2012-2017

adalah meliputi telaahan terhadap lingkungan organisasi Dinas Perkebunan Aceh, baik

internal maupun eksternal, perumusan visi dan misi, tujuan dan sasaran dari kegiatan

organisasi dimasa yang akan datang, strategi dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan, serta indikator-indikator untuk mengukur kemajuan kinerja organisasi.

Adapun sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta

sistematika penulisan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPA

Dalam Bab ini diuraikan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPA, Sumber

Daya SKPA, Kinerja Pelayanan SKPA serta Tantangan dan Peluang Pembangunan

Pelayanan SKPA dari kelembagaan Dinas Perkebunan terutama dalam kebijakan

dibidang perencanaan pembangunan serta tugas pokok dan fungsinya.

Page 10: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 6

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Berisi tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPA, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dalam bab ini berisi tentang rumusan Visi, Misi dan Sasaran Dinas Perkebunan Aceh

dan memaparkan tentang rumusan kebijakan dan strategi.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Menjelaskan tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas

Perkebunan Aceh termasuk didalamnya menyangkut indikator, kelompok sasaran

dan pendanaan indikatif.

Page 11: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 7

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPA

Dinas Perkebunan Aceh adalah perangkat daerah sebagai unsur pelaksana Pemerintah

Aceh dibidang Perkebunan, terbentuk berdasarkan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012

tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga daerah Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam, Dinas Kehutanan dan Perkebunan telah diubah menjadi Dinas

Perkebunan, dengan susunan organisasi terdiri dari :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat;

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Kepegawain dan Tata Laksana;

c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Program dan Pelaporan;

a. Seksi Data dan Informasi;

b. Seksi Penyusunan Program;

c. Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan;

4. Bidang Produksi, Pengembangan dan Perlindungan Tanaman;

a. Seksi Perbenihan Sarana dan Prasarana Produksi;

b. Seksi Pengembangan Tanaman;

c. Seksi Perlindungan Tanaman;

5. Bidang Investasi dan Pengolahan Hasil;

a. Seksi Investasi dan Kemitraan;

b. Seksi Bina Usaha Perkebunan;

c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran;

6. Bidang Pengembangan Sumber Daya Perkebunan;

a. Seksi Pembinaan Petani;

b. Seksi Pelatihan dan Keterampilan;

c. Seksi kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga;

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

8. Kelompok Jabatan Fungsional;

Page 12: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 8

Dinas Perkebunan Aceh mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan

dan pembangunan di Bidang Perkebunan, untuk melaksanakan tugas di maksud, Dinas

Perkebunan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan Dinas;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menegah dan jangka panjang;

3. Perumusan kebijakan teknis, sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

4. Penyelenggaraan tugas perkebunan termasuk perizinan dan pelayanan umum lintas

Kab/Kota;

5. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas di

bidang Perkebunan ; dan Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Perkebunan

mempunyai kewenangan :

1. Menyelenggarakan urusan di bidang Perkebunan yang bersifat lintas kabupaten/kota

serta kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota;

2. Menyusun pedoman dan Menyelenggarakan Inventarisasi dan pemetaan perkebunan;

3. Menyusun rencana makro perkebunan lintas Kabupaten/Kota;

4. Menyusun pedoman penyelenggaraan pengurusan erosi, sedimentasi, produktivitas

lahan pada daerah aliran sungai lintas Kabupaten/Kota.

5. Menyelenggarakan perizinan lintas Kabupaten/Kota meliputi pengolahan hasil

perkebunan;

6. Melaksanakan pengawasan perbenihan, pupuk, pestisida, alat dan mesin di bidang

perkebunan;

7. Melaksanakan pengamatan, peramalan organisme tumbuhan penggangu dan

pengendalian hama terpadu tanaman perkebunan;

8. Menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan pengembangan, rehabilitasi, reklamasi,

sistem budidaya dan pengolahan;

9. Melaksanakan perlindungan perkebunan pada kawasan lintas kabupaten/kota.

10. Menyediakan dukungan penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknis penelitian

dan pengembangan terapan bidang perkebunan;

11. Menerapkan standar pelayanan minimal dalam bidang perkebunan yang wajib

dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;

12. Menata alokasi sumber daya manusia di bidang perkebunan;

13. Menetapkan standar pembibitan/perbenihan dan pengaturan penggunaan benih unggul

perkebunan;

Page 13: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 9

14. Melakukan produksi ekspor komoditas perkebunan unggulan daerah provinsi;

15. Menyelenggarakan pembentukan dan perwilayahan areal perkebunan lintas

kabupaten/kota;

16. Menyusun perwilayahan, desain, pengendalian lahan dan industri primer di bidang

perkebunan lintas kabupaten/kota;

17. Melaksanakan pengamatan, penelitian, peramalan organisme pengganggu tanaman dan

pengendalian hama dan penyakit; dan

18. Menyediakan dukungan kerjasama antar kabupaten/kota dibidang perkebunan.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 18 Tahun

2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di lingkungan

Dinas-Dinas Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, bahagian ke sebelas, pasal 70

ayat (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada kepala Dinas; ayat (2) Bidang-Bidang dipimpin oleh seorang

kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya; ayat (3) Sub Bahagian-Sub Bahagian dipimpin oleh seorang kepala

Sub Bahagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris sesuai

dengan Bidang Tugasnya; dan ayat (4) Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

Berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang sesuai dengan Bidang

Tugasnya;

Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) telah terbentuk berdasarkan

Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Perkebunan Aceh terdiri

dari :

a. UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan; berkedudukan di ibukota provinsi Aceh

dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh.

b. UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan:, berkedudukan di ibukota provinsi

Aceh dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh.

Sampai dengan tanggal 1 Juli 2012, Unit Organisasi yang telah terisi pejabat struktural

dan staf penunjang adalah :

1. UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan;

2. UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan:

Page 14: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 10

Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Tugas dan Fungsinya

sebagai berikut :

1. Susunan Organisasi UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan, terdiri dari :

a. Kepala UPTD;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Hama Penyakit dan Gulma;

d. Seksi Pengendalian Hayati; dan

e. Kelompok jabatan Fungsional.

UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan merupakan perangkat teknis operasional

dan teknis penunjang pada Dinas Perkebunan Aceh, di pimpin oleh seorang Kepala UPTD

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, sub Bagian Tata

Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala UPTD. Seksi-seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD.

UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang di bidang Pemantapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan, Pengembangan Agensia Hayati serta

melakukan penilaian/pengamatan Organisme Pengganggu Tanaman dan dampak

pemakaian pestisida yang disebarkan kepada petani perkebunan.

Fungsi UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan adalah :

a. Penyusunan rencana kerja dibidang teknis Pengendalian Hama, penyakit dan gulma

serta pengembangan teknologi pengendalian hayati tanaman perkebunan;

b. Pelaksanaan administrasi umum dan kerumahtanggaan;

c. Pelaksanaan identifikasi, inventarisasi organisme pengganggu tanaman perkebunan;

d. Pelaksanaan teknis pemantapan teknologi pengendalian organisme pengganggu

tanaman perkebunan dan dampak lingkungan;

e. Pelaksanaan penelitian ambang ekonomi dan kerusakan serta evaluasi kehilangan

hasil akibat serangan organisme pengganggu tanaman;

f. Pelaksanaan eksplorasi, identifikasi, pengembangan, perbanyakan dan penyebaran

agensia hayati;

Page 15: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 11

g. Pelaksanaan eksplorasi, identifikasi tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida

nabati serta mengembangkan teknik pembuatan dan teknik aplikasinya;

h. Pelaksanaan alih teknologi pengendalian hama terpadu organisme pengganggu

tanaman perkebunan kepada petugas dan masyarakat perkebunan.

i. Pengembangan dan pemantapan teknologi pengamatan dan monitoring dalam rangka

penentuan peramalan ledakan populasi organisme pengganggu tanaman perkebunan;

j. Pelaksanaan pengamatan dampak pemakaian pestisida dan biopestisida;

k. Pelaksanaan koordinasi dengan institusi dan lembaga terkait lainnya dibidang teknologi

untuk pemantapan teknologi proteksi tanaman perkebunan; dan

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan mempunyai tugas memimpin

UPTD dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan pemerintah di bidang Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan, pengembangan

agensia hayati dan pestisida nabati serta melakukan pengamatan dampak pemakaian

pestisida yang disebarkan kepada petani perkebunan.

Fungsi Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan adalah :

a. Penyusunan rencana kerja di bidang pemantapan teknologi proteksi tanaman

perkebunan, pengembangan agensia hayati dan pestisida nabati;

b. Pengelolaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

c. Pelaksanaan pemantapan teknologi proteksi tanaman perkebunan, pengembangan

agensia hayati dan pestisida nabati;

d. Pelaksanaan alih teknologi Pengendalian Hama Terpadu Organisme Pengganggu

Tanaman Perkebunan;

e. Pelaksanaan penilaian mutu biopestisida yang beredar pada tanaman perkebunan;

f. Pengkoordinasian brigade dan pemantapan teknologi proteksi tanaman perkebunan,

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan

program kerja UPTD, pengelolaan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, keuangan,

kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di

lingkungan UPTD.

Page 16: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 12

Fungsi Sub Bagian Tata Usaha adalah :

a. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan

kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan;

b. Pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

c. Penyusunan rencana kerja, anggaran dan pelaporan;

d. Penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan inventarisasi; dan

e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD.

Seksi Hama Penyakit dan Gulma mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

Identifikasi Hama, Penyakit dan Gulma, pengelolaan teknis pengujian dan pemantapan

teknologi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan.

Fungsi Seksi Hama Penyakit dan Gulma adalah :

a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan identifikasi, pengelolaan teknis pengujian,

pemantapan dan penerapan teknologi Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma;

b. Pelaksanaan penilaian ambang ekonomi dan kerusakan serta evaluasi kehilangan hasil

akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan;

c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dan penentuan teknologi pengamatan dan

monitoring dalam rangka penentuan peramalan ledakan populasi Organisme

Pengganggu Tanaman;

d. Pelaksanaan pengelolaan teknis pemantapan teknologi pengendalian hama, penyakit

dan gulma tanaman perkebunan;

e. Pelaksanaan pemantapan dan penerapan pengendalian hama terpadu tanaman

perkebunan;

f. Pengkoordinasian kegiatan identifikasi, pengelolaan teknis pemantapan dan penerapan

teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD.

Seksi Pengendalian Hayati mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang

pengendalian hayati meliputi eksplorasi, identifikasi, pengembangan, perbanyakan dan

penyebaran musuh alami Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan dan pestisida

nabati.

Page 17: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 13

Fungsi Seksi Pengendalian Hayati adalah :

a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian hayati meliputi eksplorasi,

identifikasi, pengembangan, perbanyakan dan penyebaran musuh alami Organisme

Pengganggu Tanaman Perkebunan dan pestisida nabati;

b. Pelaksanaan dan penerapan introduksi, augmentasi dan konservasi musuh alami

organisme pengganggu tanaman;

c. Pelasanaan penilaian mutu biopestisida yang digunakan pada areal perkebunan;

d. Pelaksanaan pengamatan dampak pemakaian pestisida yang digunakan pada areal

perkebunan;

e. Pelaksanaan pengujian dan sertifikasi biopestisida yang beredar di Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam;

f. Pengkoordinasian kegiatan eksplorasi, identifikasi, pengembangan, perbanyakan dan

penyebaran musuh alami organisme pengganggu tanaman perkebunan dan pestisida

nabati;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD.

2. Susunan Organisasi UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan, terdiri dari :

a. Kepala UPTD;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Benih Perkebunan;

d. Seksi Peralatan dan Mesin Perkebunan; dan

e. Kelompok jabatan Fungsional.

UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan merupakan perangkat teknis

operasional dan teknis penunjang pada Dinas Perkebunan Aceh. di pimpin oleh seorang

Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas sub

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD, Seksi-seksi dipimpin oleh seorang

kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD.

UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang di bidang Mutu

Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan yang meliputi perencanaan pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Page 18: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 14

Fungsi UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan adalah :

a. Penyusunan program perencanaan dibidang mutu benih dan peralatan mesin

perkebunan;

b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

c. Pelaksanaan teknis dibidang mutu benih dan peralatan mesin perkebunan;

d. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan di bidang mutu benih

dan peralatan mesin perkebunan;

e. Pelaksanaan koordinasi dengan institusi dan atau lembaga terkait lainnya yang

menyangkut dengan mutu benih dan peralatan mesin perkebunan;

f. Pelaksanaan koordinasi dengan institusi dan lembaga terkait lainnya dibidang mutu

benih dan peralatan mesin perkebunan; dan

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Kepala UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan mempunyai tugas

memimpin UPTD dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-

undangan dan kebijakan pemerintah meliputi perencanaan, pengembangan,

pengorganisasian, pelaksanaan pengendalian dan pengawasan dibidang mutu benih dan

peralatan mesin perkebunan.

Fungsi Kepala UPTD Balai Benih dan Peralatan Mesin Perkebunan adalah :

a. Pengkoordinasian penyusunan program perencanaan dibidang pengendalian mutu

benih dan peralatan mesin perkebunan;

b. Pengendalian pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

c. Pengendalian dan pembinaan di bidang mutu benih dan peralatan mesin perkebunan;

d. Pengkoordinasian pengawasan terhadap penyelenggaraan di bidang mutu benih dan

peralatan mesin perkebunan;

e. Pelaksanaan kerjasama dengan institusi atau lembaga terkait lainnya yang menyangkut

dengan mutu benih, rekayasa dan pengembangan peralatan mesin perkebunan;

f. Pelaksanaan pengawasan dan sertifikasi mutu benih dan peralatan mesin perkebunan;

g. Pelaksanaan penilaian kelayakan usaha perbenihan dan kebun benih;

h. Pengkoordinasian pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengawasan kelestarian

plasma nutfah serta rekayasa genetika dan peralatan mesin perkebunan;

i. Pelaksanaan pengembangan teknis dan metoda pengujian mutu benih;

j. Pengendalian pengelolaan data dan informasi mutu benih dan peralatan mesin

perkebunan;

Page 19: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 15

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan

program kerja UPTD, pengelolaan urusan perencanaan, umum, rumah tangga,

perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan

pelayanan administrasi di lingkungan UPTD.

Fungsi Sub Bagian Tata Usaha adalah :

a. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan

kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan;

b. Pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

c. Penyusunan rencana kerja, anggaran dan pelaporan;

d. Penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan inventarisasi; dan

e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD.

Seksi Benih Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan membantu kepala UPTD

dalam urusan pelayanan teknis pengendalian mutu benih tanaman perkebunan.

a. Penyusunan rencana teknis tentang pengendalian mutu benih;

b. Pelaksanaan pelayanan teknis tentang pengendalian mutu benih;

c. Pelaksanaan pengawasan mutu dan sertifikasi benih;

d. Pelaksanaan pengujian dan evaluasi kinerja varietas unggul yang telah dilepas;

e. Pelaksanaan observasi, pengujian adaptasi dan mutu benih;

f. Pelaksanaan pengelolaan teknis laboratorium benih;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan Pelaksanaan tugas-tugas

kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD.

Untuk menyelenggarakan tugas,fungsi dan kewenangan Dinas Perkebunan mempunyai

beberapaTugas Pokok yaitu :

1. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan Dinas;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menegah dan jangka panjang;

3. Perumusan kebijakan teknis, sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

4. Penyelenggaraan tugas perkebunan termasuk perizinan dan pelayanan umum lintas

Kab/Kota;

Page 20: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 16

5. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas

di bidang Perkebunan ; dan Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Struktur Organisasi Dinas Perkebunan (terlampir)

2.2 Sumber Daya SKPA

Sumber daya manusia Dinas Perkebunan Aceh per 1Oktobersebanyak 222. Rincian

pegawai menurutpendidikan, golongan kepegawaain dan Jabatan Struktural serta Fungsional

dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 1.

KUALIFIKASI PENDIDIKAN PEGAWAI

No Kualifikasi SDM

Jenjang Pendidikan

Jumlah

SD

SL

TP

SL

TA

D-1

D-2

D-3

S-1

S-2

S-3

1 Pegawai Negeri Sipil 1 50

5 141

21 218

2 Tenaga Honorer/Kontrak

38

2 7 47

3 Tenaga Dari Luar (outsourcing)

Jumlah 0 1 84

0 0 7 148

21 0 265

Tabel 2. JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

No. Kualifikasi SDM Golongan Kepegawaian

Jumlah I II III IV

1 Pegawai Negeri Sipil 1 37 171 19 218

2 Tenaga Honorer/Kontrak

47

3 Tenaga Dari Luar (outsourcing)

Jumlah 265

Page 21: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 17

Tabel 3. JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

No. Jabatan ESELONEERING

FUNGSIONAL I II III IV

1 Kepala Dinas 1 1

2 Sekretaris 1 1

3 Kepala Bidang/Bagian

6 6

4 Kasubbag/Seksi/Bidang

21 21

Jumlah 1 7 21 29

2.3 Kinerja Pelayanan SKPA

Berbagai upaya Pembangunan Perkebunan yang telah dilaksanakan melalui program

kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya sampai dengan saat ini telah menghasilkan

perubahan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Program dan kegiatan

utama antara lain :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

- Penyediaan jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

- Penyediaan alat tulis kantor

- Penyediaan barang cetakan dan pengggandaan

- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

- Penyediaan makanan dan minuman

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

- Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

2. Program PeningkatanSarana dan Prasarana Aparatur.

- Pembangunan gedung kantor

- Pengadaan mebeluer

Page 22: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 18

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

- Pemelharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

- Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

- Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

- Pendidikan dan pelatihan formal

- Sosialisasi peraturan perundang-undangan

5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan.

- Promosi atas hasil produksi pertanian /perkebunan unggulan daerah

6. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan.

- Pengembangan bibit unggul pertanian / perkebunan

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta penyusunan profil perkebunan

- Pembangunan kebun kelapa sawit

- Pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian / perkebunan

7. Program Perencanaan Pembangunan Perkebunan

- Perencanaan pembangunan perkebunan

8.Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian / Perkebunan

- Peningkatan sumberdaya teknologi pengolahan hasil perkebunan

Page 23: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 19

9.Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan.

- Rehabilitasi dan pengembangan tanaman perkebunan rakyat

- Pembangunan kebun karet rakyat

- Pembangunan kebun kakao rakyat

- Pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan, penyediaan bibit dan sarana

produksi

- Pemeliharaan tanaman perkebunan rakyat

- Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan besar

- Peningkatan kelembagaan dan SDM petani

- Kajian pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan

- Pengawasan peredaran benih/bibit dan peralatan mesin perkebunan

Secara umum, hampir semua rencana anggaran dan kegiatan dapat dilaksanakan

dengan baik jika dilihat dari sisi keluaran (output).

Lebih jelas tentang kinerja Dinas Perkebunan selama tahun 2007-2012 dapat dilihat

pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 (terlampir).

2.4 Tantangan dan Peluang Pembangunan Pelayanan SKPA

Tantangan merupakan faktor-faktor yang dapat mempersulit ataupun menghambat

tercapainya visi dan misi. Beberapa tantangan yang ada dalam mencapai target kinerja Dinas

Perkebunan adalah :

1. Luasan areal kebun yang belum mencapai skala usaha dan banyaknya kebun

rusak/terlantar (ekses konflik).

2. Rendahnya produksi dan produktivitas.

3. Penggunaan sarana dan prasarana produksi perkebunan yang belum optimal.

4. Terbatasnya ketersediaan dan pemanfaatan Unit Pengolahan Hasil perkebunan.

5. Kepemilikan lahan oleh petani yang belum mencapai skala ekonomis (< 1 Ha)

6. Rendahnya penerapan paket teknologi

7. Belum optimalnya pemanfaatan lahan HGU Perkebunan.

8. Lemahnya legalitas kepemilikan lahan petani

9. Sulitnya mendapatkan pinjaman untuk usaha sub sektor perkebunan

Page 24: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 20

10. Rendahnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas hasil tanaman perkebunan.

11. Harga hasil komoditi perkebunan yang sangat fluktuatif

12. Belum optimalnya infrastruktur penunjang pembangunan sub sektor perkebunan.

13. Rendahnya kapasitas SDM Perkebunan.

14. Hubungan kemitraan antar petani, pemerintah dan swasta belum optimal

Disamping tantangan yang ada, terdapat beberapa peluang yang merupakan faktor

yang dapat membantu tercapainya visi dan misi. Beberapa peluang yang bisa dikembangkan

oleh Dinas Perkebunan untuk pembangunan perkebunan adalah :

1. Sistim perencanaan monitoring dan pelaporan yang semakin terarah.

2. Besarnya dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan sektor perkebunan.

3. Ditetapkannya komoditas karet dan kelapa sawit dalam MP3EI koridor Sumatera.

4. Memiliki keunggulan komperatif komoditi unggulan spesifik daerah.

5. Aceh termasuk dalam kerjasama pertumbuhan IMT-GT.

6. Adanya dukungan pelabuhan ekspor di Aceh.

7. Berkembangnya kerjasama dengan lembaga penelitian dan akademisi.

8. Adanya potensi dan cadangan areal.

9. Adanya potensi peningkatan dan pembangunan sarana infrastruktur.

10. Potensi sumber daya manusia yang memadai.

11. Tersedianya angkatan kerja yang produktif

12. Tersedianya UPTD dan UPP untuk mendukung pembangunan perkebunan.

13. Tersedianya kebun induk, kebun entres dan Blok Penghasil tinggi sebagai sumber

benih.

14. Adanya perusahaan perkebunan yang bisa dijadikan mitra.

15. Adanya program Revitalisasi Perkebunan dan Peumakmue Gampong

16. Tersedianya Unit-unit pengolahan hasil yang bisa menampung hasil perkebunan rakyat.

Page 25: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 21

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPA

Pembangunan Perkebunan di Provinsi Aceh saat ini dan kedepan akan dihadapkan

pada Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya kebun telah menjadi modal utama

pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Hal tersebut memberi dampak positif antara lain

terhadap peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan

wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain kebijakan pembangunan pada masa

lalu tersebut juga menyebabkan berbagai permasalahan baik ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Berbagai upaya pembangunan dibidang perkebunan telah dilaksanakan untuk

memulihkan ekonomi rakyat yang semakin terpuruk sebagai akibat dari krisis multi dimensi

yang melanda hampir seluruh wilayah dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Pembangunan perkebunan yang telah dilakukan secara partial dimasa lalu terbukti belum

seluruhnya mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh karena

itu pembangunan perkebunan kedepan haruslah dilakukan dengan pendekatan agribisnis

pada suatu kawasan pengembangan yang dilakukan secara simultan dengan melibatkan

berbagai petani dan stakeholder terkait atau dilakukan secara terpadu.

Permasalahan mendasar yang mengakibatkan terjadinya kelemahan tersebut

antara lain disebabkan oleh orientasi yang terlalu bertumpu pada paradigma pertumbuhan

ekonomi dan menitikberatkan pada produksi primer, kebijakan alokasi sumberdaya yang tidak

adil, sistem pengelolaan yang tidak memenuhi kaidah kelestarian, KKN, lemahnya penegakan

hukum dan pengawasan, serta koordinasi antar sektor yang belum berjalan baik.

Penanganan pembangunan perkebunan ditempuh melalui dua kegiatan utama yang

lebih difokuskan pada Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Dengan pertimbangan pembangunan

infrastruktur yang lebih modern maka kebijakan Pengembangan perkebunan secara kawasan

di wilayah pantai barat ditempuh dengan mengembangkan komoditi Kelapa sawit sebagai

prioritas utama, diikuti oleh karet, kakao dan pala. Sedangkan wilayah pantai timur dipilih

beberapa komoditas strategis lainnya yang meliputi, Karet, Kakao, kopi dan Kelapa Sawit.

Pengembangan secara kawasan merupakan kegiatan lintas sektoral dan multiyears yang

melibatkan Petani, Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten serta investor

melalui suatu ikatan kerjasama. Selain dari itu pendekatan off farm seperti perbaikan mutu

hasil, pengendalian serangan hama dan penyakit, diversifikasi usaha tani perkebunan,

penyediaan benih bermutu, pengembangan kelembagaan usaha dan petani serta peningkatan

Page 26: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 22

SDM petugas dan petani juga harus mendapat dukungan dan perhatian serius karena selain

menjadi tulang punggung keberhasilan juga merupakan mata rantai yang saling mendukung

dan tidak terpisahkan dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan di Aceh.

Pada aspek sumberdaya manusia dan sarana perkebunan, jumlah aparatur

perkebunan baik di Provinsi maupun di Daerah, relatif sangat kurang memadai jika

dibandingkan dengan luasan kebun yang ada. Secara kualitatif juga masih perlu dilakukan

peningkatan dari berbagai disiplin ilmu, sehingga pelaksanaan tugas di lapangan dapat

dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Keseluruhan berbagai kondisi tersebut di atas maka untuk 5 (lima) tahun ke depan

pembangunan Perkebunan di Aceh lebih ditekankan pada aspek-aspek keadilan, demokrasi,

partisipasi dan transparansi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang

Perkebunan. Hal inilah yang ingin dicoba untuk diwujudkan dalam paradigma baru

pengelolaan kebun mendatang di Aceh.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

ditujukan untuk memahami arah pembangunanyang akan dilaksanakan selama

kepemimpinan kepala daerahdan wakil kepala daerah terpilih serta untuk mengidentifikasi

faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perkebunan yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.

Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas

Perkebunan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagiperumusan isu-isu strategis pelayanan

Dinas Perkebunan. Oleh karena itu, issu-issu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan

tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan

faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih.

Terhadap visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, yang dijabarkan dalam

beberapa program prioritas Pemerintah Aceh 2012-2017, Dinas Perkebunan menindaklanjuti

salah satu program prioritas pemerintah aceh 2012-2017 yaitu Peningkatan ketahan Pangan

dan Nilai Tambah Produk Pertanian dengan berbagai program dan kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Kualitas hasil pertanian/perkebunan berbasis komoditas unggulan

antara lain :

Page 27: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 23

1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Pekebunan, dengan

kegiatan :

- Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan, dengan kegiatan :

- Peningkatan Sumber Daya Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :

- Pengawasan, Peredaran Benih /Bibit dan Peralatan Mesin Perkebunan.

- Pengolahan dan pemuntakhiran data statistik serta penyusunan Profil perkebunan

- Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Rakyat

- Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat

- Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan - Bibit dan

Sarana Produksi

- Pembangunan Kebun Karet Rakyat

- Pembangunan Kebun Kakao Rakyat

- Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman Perkebunan

- Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

- Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan besar

- Pemeliharaan tanaman perkebunan rakyat

- Perencanaan pembangunan perkebunan, dan

- Peningkatan kelembagaan dan SDM petani

3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga

Telaahan terhadap Renstra Kementerian Pertanian, diperlukan dalam upaya

menyusun daftarfaktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perkebunan Aceh yang

akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi. Program dan

Kegiatan Prioritas nasional bidang perkebunan dapat dilihat pada tabel 3.3

Page 28: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 24

Tabel. 3.3 Strategi Pembangunan Kebijakan Kementerian Pertanian

No Kebijakan Program Kegiatan

1. Pembangunan kawasan komoditis unggulan terpadu secara vertikal dan horizontal dengan konsilidasi usaha tani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun international

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu tanaman semusim

· Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim

· Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar

· Peningkatan produk, produktivitas dan mutu tanaman tahunan

· Dukungan perlindungan perkebunan

· Dukungan pascapanen dan pembinaan perkebunan

· Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat Jenderal Perkebunan

· Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih serta penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (BBP2TP Surabaya, Medan dan Ambon)

2. Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat untuk mengatasi rawan pangan dan stabilitasi harga di sentra produksi

Peningkatan nilai tambah daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil pertanian

· Pengembangan pengolhan hasil pertanian

· Pengembangan mutu dan standarisasi pertanian.

· Pengembangan dan investasi

· Pengembangan pemasaran domestik

· Pengembangan pemasaran internasional

· Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada derektorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran hasil pertanian

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas public goods melalui perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa dan jalan usaha tani

Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian

· Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian

· Pengelolaan air irigasi untuk pertanian

· Penyaluran pupuk bersubsidi

· Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian

· Pelayanan pembiayaan pertanian dan pengembangan usaha agrobisnis perdesaan (PUAP)

· Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 29: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 25

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Prorgam dan kegiatan pembangunan perkebunan yang akan dilaksanakan oleh

Dinas Perkebunan tetap mempedomani rencana tata ruang wilayah dan kajian

lingkungan hidup strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Aceh sehingga

pembangunan perkebunan tidak akan mengganggu keseimbangan alam dan tetap akan

meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Berbagai upaya pembangunan dibidang perkebunan telah dilaksanakan untuk

memulihkan ekonomi rakyat yang semakin terpuruk sebagai akibat dari krisis multi dimensi

yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh. Luas areal perkebunan di Aceh sampai dengan

tahun 2012 mencapai 1.015.013 Ha yang terdiri dari Perkebunan Rakyat 788.990 Ha dengan

produksi 529.992 ton dan Perkebunan Besar 226.023 Ha produksi 425.021 ton. Perkebunan

rakyat menangani berbagai jenis komoditi meliputi 23 jenis komoditi dengan fokus utama pada

beberapa komoditi, yang bersifat unggulan nasional yaitu karet, kelapa, kelapa sawit, kopi,

kakao dan lada. Sedangkan komoditi unggulan daerah yaitu pala, pinang, cengkeh, nilam, dan

kemiri.

Berdasarkan data statistik perkebunan rakyat sampai dengan 2011 pada beberapa

komoditas utama seperti karet, kelapa sawit, kopi, pinang dan kakao terjadi peningkatan baik

dari segi areal, produksi maupun petaninya, namun masih belum terjadi peningkatan

pendapatan petani secara signifikan sehingga kondisi tersebut pada tahun 2012-2017 akan

diupayakan dapat ditangani melalui berbagai program dan kegiatan sesuai dengan paradigma

baru pengelolaan perkebunan.

Page 30: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 26

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentangPerubahanAtasQanun

Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas,

LembagaTeknis Daerah dan Lembaga daerah ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam, Dinas

Kehutanan dan Perkebunan telah diubah menjadi Dinas Perkebunan.

Dengan memahami konteks permasalahan yang ada serta kondisi ideal yang ingin

diwujudkan dan mensinergiskan dengan visi dan misi pemerintah Aceh, maka visi yang

dirumuskan Dinas Perkebunan Aceh adalah “Perkebunan Aceh yang tangguh,

berkelanjutan dan berdaya saing Tahun 2017”.

Untuk mencapai cita-cita sebagaimana tergambar dalam visi yang ditetapkan di atas

ditetapkan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi, dan produktifitas tanaman perkebunan

2. Meningkatkan investasi dan mutu hasil perkebunan (Investasi, rekomendasi perizinan,

bina usaha perkebunan, pengolahan hasil dan informasi pasar

3. meningkatkan pengembangan sumber daya perkebunan Pembinaan petani

perkebunan, pelatihan dan keterampilan, pelaksanaan kerjasama dan hubungan antar

lembaga

4. Mengoptimalnya pemanfaatan Konsesi lahan perkebunan

5. Membina kelembagaan pemasaran hasil perkebunan

6. Membangun data base yang akurat, Perencanaan berbasis kinerja serta monitoring dan

pelaporan yang akuntabel yang didukung oleh sistem jaringan kerja dan informasi

teknologi yang tepat guna

7. Meningkatkan kinerja dan pelayanan aparatur

8. Menata dan Menyusun Kembali Peraturan, Pola Pengembangan dan Petunjuk

Menyangkut dengan Pembangunan Perkebunan.

9. Membangun Kawasan Sentra Produksidan Sistem Agribisnis yang Bermuara ke

Agroindustri.

10. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perkebunan.

11. Meningkatkan Upaya Konservasi Lahan Kritis melalui pembangunan perkebunan

dengan komoditas yang sesuai.

12. Membangun Perkebunan Melalui Peningkatan Kualitas, Kuantitas Dan Kontinuitas Hasil

Page 31: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 27

13. Memantapkan teknologi pengendalian OPT terpadu dengan mengoptimalkan sumber

daya hayati

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Berdasarkan misi yang telah diuraikan diatas, maka tujuan jangka menengah yang

ingin diwujudkan adalah :

1. Meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan yang berbasis masyarakat.

2. memantapkan data base dan sistem informasi, perencanaan, monitoring dan pelaporan

yang akuntable

3. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk perkebunan

4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan perkebunan

5. Meningkatkan kapasitas pelayanan aparatur perkebunan.

4.3 Strategi dan Kebijakan

4.3.1 Strategi Pembangunan Perkebunan

Berdasarkan hasil identifikasi faktor kekuatan, peluang, kendala dan tantangan,

diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka menengah pembangunan perkebunan aceh

sebagai berikut :

1. Perencanaan Monitoring dan Pelaporan

Menyusun data base yang akurat

Mengembangkan system teknologi informasi

Meningkatkan koordinasi perencanaan antar pihak

Pemantapan evaluasi dan monitoring

Laporan yang akuntabel

2. Peningkatan Kapasitas Pelayanan Aparatur

Pembinaan dan tata laksana aparatur

Penyediaan sarana dan prasarana

Peningkatan kompetensi profesi aparatur

Pengelolaan aset dan arsiparis

Page 32: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 28

Penataan pengelolaan keuangan

3. Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman

Mengembangkan sumber benih

Peremajaan tanaman tua dan rehabilitasi tanaman rusak

Ekstensifikasi ,intensifikasi dan diversifikasi

Pengendalian OPT

Pembangunan Infrastruktur

Konservasi sumber daya lahan dan air

Pengawasan dan peredaran mutu benih dan sarana produksi

Optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin perkebunan

4. Peningkatan Investasi dan Nilai Tambah

Mendorong investasi dibidang perkebunan

Optimalisasi pemanfaatan HGU

Fasilitasi sertifikasi lahan

Peningkatan mutu hasil perkebunan

Pengembangan informasi pasar produk perkebunan

Peningkatan nilai tambah produk perkebunan

5. Peningkatan SDM Perkebunan

Peningkatan kapasitas SDM petani

Peningkatan kapasitas kelembagaan perkebunan

Peningkatan kapasitas petugas teknis perkebunan

Memfasilitasi kerjasama antara petani, pemerintah dan swasta

Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian dan pendidikan

Publikasi hasil inovasi perkebunan

Page 33: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 29

4.3.2 Kebijakan Pembangunan Perkebunan

Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah sebagaimana diuraikan

sebelumnya, Dinas Perkebunan Aceh menetapkan 20 (Duapuluh) Kebijakan Pembangunan

Perkebunan yang dibagi pada 2 (dua) Kebijakan yaitu :

I. Kebijakan Umum

1. Mengupayakan, mensosialisasi, memfasilitasi dan mengimplementasikan

Qanun Aceh tentang perkebunan,Serta Peraturan-peraturan yang terkait

lainnya (1)

2. Menyediakan petunjuk pelaksanaan dan Petunjuk teknis

3. Menyediakan Database perkebunan yang lebih akurat.

4. Melaksanakan tatakelola aset dan keuangan

5. Meningkatkan Koordinasi Internal dan Eksternal.

6. Meningkatkan Kapasitas Aparatur sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsinya

7. Mengembangkan usaha perkebunan berbasis agribisnis dan Kluster untuk

mendorong tumbuhnya sentra-sentra ekonomi di seluruh kabupaten/kota

8. Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pendukung Operasional Lapangan

9. Penguatan Perangkat Perkebunan

10. Fasilitasi Peningkatan daya saing komoditi perkebunan

11. Mendorong penguasaan teknologi

12. Pengembangan sistem informasi perkebunan

13. Mengembangkan Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan Lingkungan

14. Memfasilitasi dan Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Menetapkan

Calon Petani dan Calon Lahan Progran Revitalisasi Peumakmue Gampong.

15. Mendorong Pembangunan Kebun Plasma.

16. Mendorong Penumbuhan Kebun Sumber Benih Tanaman.

Page 34: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 30

II. Kebijakan Teknis

1. Meningkatkan kapasitas aparatur sesuai dengan Tugas pokok dan fungsinya.

2. Peningkatan produktivitas dan mutu hasil perkebunan

3. Pengembangan kemitraan usaha (revitalisasi perkebunan)

4. Penanganan perangkat perkebunan

Page 35: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 31

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program dan kegiatan yang menjadi kewenangan Dinas Perkebunan, baik rutin

maupun yang spesifik bidang perkebunan, dirancang di awal periode RPJM Aceh 2012-2017.

Semuanya memiliki indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Adapun Program dan Kegiatan Rutin kantor adalah ;

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Program ini dimaksudkan untuk penyediaan barang dan jasa perkantoran dengan

beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

4. Penyediaan jasa administrasi keuangan

5. Penyediaan jasa kebersihan kantor

6. Penyediaan alat tulis kantor

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/peneranganbangunan kantor

9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturanperundang-undangan

11. Penyediaan makanan dan minuman

12. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

13. Penyediaan jasa keamanan kantor

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur.

Program ini dimaksudkan untuk penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

perkantoran beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:

1. Pengadaanperlengkapanrumahjabtan/dinas

2. Pengadaan mebeleur

3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

4. Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional

5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Page 36: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 32

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

Program ini dimaksudkan untuk peningkatan disiplin aparatur dengan penyediaan

pakaian dinas dan pakaian hari-hari tertentu.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Program ini dimaksudkan untuk peningkatan Sumberdaya aparatur melalui pendidikan

dan pelatihan formal serta pemahaman perundang-undangan.

Sedangkan program dan kegiatan yang spesifik bidang perkebunan adalah :

1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan

Program ini dimaksudkan untuk promosi hasil perkebunan unggulan melalui media-

media promosi untuk meningkatkan pemasaran hasil perkebunan.

2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

Program ini dimaksudkan untuk Peningkatan sumberdaya teknologi pengolahan hasil

perkebunan.

3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Program ini dimaksudkan untuk Peningkatan produksi, pendapatan maupun

kelembagaan petani dengan beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan

2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

3. Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta penyusunan profil perkebunan

4. Pembangunan kebun kelapa sawit

5. Pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian/perkebunan

6. Rehabilitasi dan pengembangan tanaman perkebunan rakyat

7. Pembangunan kebun karet rakyat

8. Pembangunan kebun kakao rakyat

9. Pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan, penyediaan bibit dan sarana

produksi

10. Pemeliharaan tanaman perkebunan rakyat

11. Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan besar

12. Peningkatan kelembagaan dan SDM petani

13. Kajian pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan

Page 37: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 33

14. Pengawasan peredaran benih/bibit dan peralatan mesin perkebunan

4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Program ini dimaksudkan untuk kegiatan perencanaan pembangunan perkebunan.

Lebih rinci tentang program dan kegiatan yang direncanakan oleh Dinas Perkebunan dapat

dilihat pada Tabel 5.1 (terlampir).

Page 38: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 34

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMA

Indikator kinerja Dinas Perkebunan yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah komoditi unggulan daerah yang akan dipromosikan/dipamerkan

2. Jumlah petugas/petani yang memahami tentang pengolahan hasil perkebunan

3. Jumlah unit pengolahan hasil perkebunan (UPH Tebu dan Kopi)

4. Jumlah alat pasca panen perkebunan

5. Luaslahan yang tersedia untuk pengembangan karet

6. Jumlah bibit unggul karet yang akan dikembangkan

7. Jumlah kebun sumber bibit yang terbangun

8. Jumlah laporan evaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan

9. Statistik perkebunan

10. Jumlah luas lahan yang ditanami kelapa sawit

11. Jumlah jalan produksi yang terbangun

12. Jumlah luasan kebun tanaman perkebunan yang akan dikendalikan secara terpadu

13. Jumlah petani yang akan ditingkatkan kemampuan dalam pengendalian hama terpadu

14. Jumlah Luas lahan yang terehabilitasi untuk meningkatkan produksi tanaman

15. Jumlah luas lahan yang ditanami karet

16. Jumlah luas lahan yang ditanami kakao

17. Persentase kemudahan petani untuk memperoleh bibit bermutu

18. Jumlah Penangkar benih perkebunan yang terbina

19. Jumlah sarana produksi (UPH) tembakau yang diberikan ke petani

20. Jumlah luas lahan perkebunan petani yang terpelihara untuk meningkatkan produksi

tanaman

21. Jumlah Pengusaha perkebunan besar yang dibina dan diawasi

22. Persentase peningkatan SDM petani/petugas dalam hal kelembagaan petani

23. Jenis komoditi perkebunan yang akan dikaji/diteliti cara pengendaliannya

24. Persentase sarana dan prasarana kantor yang diperbaiki/dibangun

25. Persentase peredaran benih bermutu, legal dan berkualitas

26. Persentase bibit perkebunan yang disertifikasi

Page 39: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 35

Lebih rinci tentang indikator kinerja Dinas Perkebunan yang mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMA Tahun 2012-2017 dapat dilihat pada Tabel 6.1(terlampir).

Page 40: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Renstra 2012-2017 36

BAB VII. PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan perkebunan Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam sangat ditentukan oleh konstribusi dan sinkronisasi kegiatan dari seluruh aparat

pelaksana dan stakeholder bidang perkebunan secara harmonis disemua tingkatan. Peran

pemerintah lebih difokuskan sebagai fasilitator dan pelayanan, sedangkan penyelenggaraan

kegiatan pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh masyarakat. Oleh karena itu peran

serta masyarakat, keinginan untuk memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang

sedang dan akan dikerjakan juga sangat menentukan dalam pembangunan perkebunan,

terutama dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan lapangan kerja.

Dengan tersusunnya Rencana Strategik (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam memberi implikasi yang positif, dimana pembangunan perkebunan dalam

priode lima tahun mendatang telah tergambar jelas sesuai dengan visi dan misi yang telah

ditentukan. Untuk mencapai komitmen yang tertuang dalam Renstra ini diperlukan

pemahaman yang sama dan komitmen yang kuat semua pihak mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pengawasannya. Tanpa adanya komitmen yang kuat dari

seluruh unsur terkait kiranya sukar untuk tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Terwujudnya pekebun yang tangguh dan mandiri, melalui pembangunan perkebunan

yang berkelanjutan, terencana dan berdaya saing merupakan sebuah harapan yang realistis

dan dapat dicapai jika seluruh aparat dan komponen yang terkait bersungguh-sungguh untuk

berbuat dengan bercermin serta belajar dari pengalaman kegiatan masa lalu. Manajemen

pemerintah yang profesional, kesiapan SDM yang handal dibarengi semangat dan moral yang

tinggi, serta menghindari perbuatan yang tidak terpuji (korupsi, kolusi dan nepotisme).

Berkemauan keras dan disiplin merupakan kunci keberhasilan untuk terwujudnya visi yang

telah disusun.

Disadari bahwa Rencana Strategi Dinas Perkebunan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun 2012-2017 ini masih belum lengkap dan sempurna walaupun dalam penyusunannya

telah diupayakan seoptimal mungkin. Untuk ini diperlukan saran dan masukan yang

konstruktif dari semua pihak terkait dalam perbaikan dan kelengkapannya.

Page 41: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

1 2 3

1 Meningkatkan nilai tambah, daya

saing dan ekspor produk

perkebunan

Meningkatnya

produksi, pendapatan

maupun kelembagaan

petani

a. Jumlah komoditi

unggulan daerah yang

akan dipromosikan/

dipamerkan

5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi

2 memantapkan data base dan

sistem informasi, perencanaan,

monitoring dan pelaporan yang

akuntable

Perencanaan

pembangunan

perkebunan

a. Jumlah dokumen

perencanaan

pembangunan

perkebunan

1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun

3 Meningkatkan nilai tambah, daya

saing dan ekspor produk

perkebunan

Peningkatan

sumberdaya teknologi

pengolahan hasil

perkebunan

a. Jumlah petugas/petani

yang memahami

tentang pengolahan

hasil perkebunan

50 orang 64 Orang 64 Orang 65 Orang 65 Orang

b. Jumlah unit

pengolahan hasil

perkebunan (UPH Tebu

dan Kopi)

28 Unit 5 Unit 5 Unit 6 Unit 6 Unit

c. Jumlah alat pasca

panen perkebunan

22.100 Buah 63.800 Buah 70.000 Buah 70.000 Buah 70.000 Buah

4 Meningkatkan produksi dan

produktifitas tanaman

perkebunan yang berbasis

masyarakat

Meningkatnya

produksi, pendapatan

maupun kelembagaan

petani

a. Luas lahan yang

tersedia untuk

pengembangan karet,

kelapa sawit, kakao,

dan komoditi

perkebunan lainnya

8.357 Ha 3.540 Ha 3.790 Ha 4.490 Ha 4.240 Ha

b. Jumlah bibit unggul

yang akan

dikembangkan

1 Komoditi 5 Komoditi 1 Komoditi 2 Komoditi 1 Komoditi

c. Jumlah kebun sumber

bibit yang terbangun

6 Lokasi 20 Lokasi - - -

d. Jumlah jalan produksi

yang terbangun

84 Lokasi 81 Lokasi 50 Lokasi 40 Lokasi 20 Lokasi

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Dinas Perkebunan Aeh

No. Tujuan Sasaran Indikator SasaranTarget Kinerja Sasaran pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

4 5 6 7 8 9

Page 42: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

e. Jumlah luasan kebun

tanaman perkebunan

yang akan dikendalikan

secara terpadu

310 Ha 620 Ha 500 Ha 400 Ha 200 Ha

f. Jumlah petani yang

akan ditingkatkan

kemampuan dalam

pengendalian hama

terpadu

25 orang 125 orang 125 orang 125 orang 125 orang

g. Jumlah Luas lahan

yang terehabilitasi

untuk meningkatkan

produksi tanaman

2.119 Ha 1.500 Ha 3.800 Ha 6.350 Ha 6.800 Ha

h. Persentase kemudahan

petani untuk

memperoleh bibit

bermutu

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

i. Jumlah Penangkar

benih perkebunan

yang terbina

23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota

j. Jumlah sarana

produksi (UPH)

tembakau yang

diberikan ke petani

15 Unit 15 Unit - - 10 Unit

k. Jumlah luas lahan

perkebunan petani

yang terpelihara untuk

meningkatkan produksi

tanaman

4.451 Ha 1.225 Ha 1.500 Ha 2.000 Ha 2.500 Ha

l. Jumlah Pengusaha

perkebunan besar

yang dibina dan

diawasi

80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang

m. Jenis komoditi

perkebunan yang akan

dikaji /diteliti cara

pengendalian

3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi

m. Persentase peredaran

benih bermutu, legal

dan berkualitas

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

n. Persentase bibit

perkebunan yang

disertifikasi

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

0 0 0 0 0

Page 43: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Banda Aceh, Januari 2014

Kepala Dinas Perkebunan Aceh

Ir. Said Sahifan

Pembina Utama Muda

NIP. 19580725 198403 1 002

Page 44: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 21

2 Urusan

Pilihan

2 01 Pertanian

2 01 03 Dinas

Perkebunan

############# 150.661.433.942 128.924.463.357 ############# 135.036.700.661 758.925.150.066 Banda

Aceh

Belanja Tidak Langsung 430 orang 217 orang 18.961.070.250 218 orang 23.106.474.942 218 orang 25.417.122.436 218 orang 27.958.834.680 218 orang 30.754.718.148 218 orang 126.198.220.456

Belanja Langsung ############# 127.554.959.000 103.507.340.920 ############# 104.281.982.514 632.726.929.610

2 01 2 01 03 01 Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran.

13 kegiatan 13 kegiatan 2.699.805.028 11 kegiatan 2.561.476.758 11 kegiatan 3.000.000.000 11 kegiatan 3.500.000.000 13 kegiatan 3.850.000.000 13 kegiatan 15.611.281.786

2 01 2 01 03 02 Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur.

4 kegiatan 4 kegiatan 793.600.000 5 kegiatan 3.050.686.000 4 kegiatan 2.500.000.000 4 kegiatan 3.000.000.000 5 kegiatan 3.300.000.000 5 kegiatan 12.644.286.000

2 01 2 01 03 03 Program

Peningkatan

Disiplin

Aparatur.

- kegiatan - kegiatan 0 2 kegiatan 398.000.000 - kegiatan 0 - kegiatan 0 - kegiatan 0 - kegiatan 398.000.000

2 01 2 01 03 05 Program

Peningkatan

Kapasitas

sumber daya

Aparatur.

2 kegiatan 2 kegiatan 150.000.000 2 kegiatan 131.340.000 2 kegiatan 150.000.000 2 kegiatan 250.000.000 5 kegiatan 275.000.000 5 kegiatan 956.340.000

Meningkatka

n nilai

tambah, daya

saing dan

ekspor

produk

perkebunan

Meningkatnya

pemasaran

hasil komoditi

perkebunan.

a. Jumlah

komoditi

unggulan

daerah yang

akan

dipromosikan

/dipamerkan

2 01 2 01 03 17 Program

Peningkatan

Pemasaran

Hasil

Produksi

Pertanian/

Perkebunan

2 01 2 01 03 17 07 Kegiatan

Promosi atas

hasil produksi

pertanian/

perkebunan

unggulan

daerah

Jumlah komoditi

unggulan daerah

yang akan

dipromosikan/dip

amerkan

5 Komoditi 5 Komoditi 150.000.000 5 Komoditi 659.579.000 5 Komoditi 700.000.000 5 Komoditi 1.000.000.000 5 Komoditi 1.200.000.000 5 Komoditi 3.709.579.000

Perencanaan

pembangunan

perkebunan

a. Jumlah

laporan

evaluasi

kegiatan-

kegiatan

pembanguna

n perkebunan

2 01 2 01 03 27 Program

Perencanaan

Pembanguna

n

Ekonomi

2 01 2 01 03 27 03 Kegiatan

Perencanan

pembanguna

n

perkebunan

- Jumlah dokumen

perencanaan

pembangunan

perkebunan yang

tersusun

1 thn - thn 0 1 thn 2.353.920.700 1 thn 1.000.000.000 1 thn 1.000.000.000 1 thn 900.000.000 1 thn 5.253.920.700

- Jumlah peserta

rapat sinkronisasi

program

pembangunan

perkebunan

23 Kab/kota 23 Kab/kota 0 23 Kab/kota 140.000.000 23 Kab/kota 140.000.000 23 Kab/kota 100.000.000 23 Kab/kota 150.000.000 23 kab/kota 530.000.000

Meningkatka

n nilai

tambah, daya

saing dan

ekspor

produk

perkebunan

Peningkatan

sumberdaya

teknologi

pengolahan

hasil

perkebunan

a. Jumlah

petugas/peta

ni yang

memahami

tentang

pengolahan

hasil

perkebunan

2 01 2 01 03 28 Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Pengolahan

Hasil

Perkebunan

b. Jumlah unit

pengolahan

hasil

perkebunan

(UPH Tebu

dan Kopi)

2 01 2 01 03 28 01 - Jumlah

petugas/petani

yang memahami

tentang agribisnis

dan mutu produk

perkebunan

50 Orang 50 orang 261.500.000 64 Orang 483.350.000 64 Orang 531.685.000 65 Orang 584.853.500 65 Orang 643.338.850 308 Orang 2.504.727.350

Indikator Kinerja

Program (outcome) dan

Kegiatan (Output)

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

DINAS PERKEBUNAN

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KodeProgram dan

KegiatanTarget

Data capaian pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

Dinas

Perkebuna

n Aceh

4 6 7 8 10 12

Program/Kegiatan Spesifik SKPA

14 16 18

Program/Kegiatan Rutin

Tercapainya

Kelancaran

Administrasi dan

Operasional Kantor.

Terpenuhinya

Fasilitas dan Sarana

Kerja.

Terpenuhinya

Fasilitas Kerja untuk

mendukung disiplin

pegawai.

Tercapainya

peningkatan SDM

pegawai mengenai

peraturan

perkebunan

Terwujudnya

promosi produk-

produk olahan

perkebunan

memantapka

n data base

dan sistem

informasi,

perencanaan,

monitoring

dan

pelaporan

yang

akuntable

Terwujudnya

Perencanaan yang

tersusun dengan baik

dan terarah

Peningkatan SDM

Pengolahan Hasil

Perkebunan melalui

penyediaan alat-alat

pra dan pasca panen

Kegiatan

Peningkatan

Sumber Daya

Teknologi

Pengolahan

Hasil

Perkebunan

4

Page 45: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 21

Indikator Kinerja

Program (outcome) dan

Kegiatan (Output)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KodeProgram dan

KegiatanTarget

Data capaian pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

4 6 7 8 10 12 14 16 18

c. Jumlah alat

pasca panen

perkebunan

- Jumlah unit

pengolahan hasil

perkebunan untuk

peningkatan

pengolahan hasil

- unit 28 Unit 517.518.000 5 unit 1.200.000.000 5 unit 1.200.000.000 6 unit 1.320.000.000 6 unit 1.452.000.000 50 Unit 5.689.518.000

- Jumlah alat pasca

panen

perkebunan yang

diberikan ke

petani

- buah 22.100 buah 950.000.000 63.800 buah 589.500.000 70.000 buah 648.450.000 70.000 buah 713.295.000 70.000 buah 784.624.500 295.900 Buah 3.685.869.500

Meningkatka

n produksi

dan

produktifitas

tanaman

perkebunan

yang berbasis

masyarakat

Meningkatnya

produksi,

pendapatan

maupun

kelembagaan

petani

a. Luas lahan

yang tersedia

untuk

pengembanga

n karet,

kelapa sawit,

kakao, dan

komoditi

perkebunan

lainnya

Program

Peningkatan

Produksi

Pertanian/Pe

rkebunan

b. Jumlah bibit

unggul karet

yang akan

dikembangka

n

2 01 2 01 03 19 03 - Jumlah bibit

unggul yang akan

dikembangkan

- 1 Komoditi 20.208.000.000 5 Komoditi 8.849.164.048 1 Komoditi 1.500.000.000 2 Komoditi 3.000.000.000 1 Komoditi 2.000.000.000 10 Komoditi 35.557.164.048

c. Jumlah kebun

sumber bibit

yang

terbangun

- Jumlah kebun

sumber bibit yang

terbangun

- 6 Lokasi 20 lokasi 0 - 0 - 0 - 26 Lokasi

d. Jumlah jalan

produksi yang

terbangun

2 01 2 01 03 19 06 Kegiatan

Monitoring,

evaluasi dan

pelaporan

- Jumlah laporan

evaluasi kegiatan-

kegiatan

pembangunan

perkebunan

4 pkt 4 pkt 300.000.000 4 pkt 883.540.000 4 pkt 971.894.000 4 pkt 1.069.083.400 4 pkt 1.175.991.740 4 pkt 4.400.509.140

e. Jumlah luasan

kebun

tanaman

perkebunan

yang akan

dikendalikan

secara

terpadu

2 01 2 01 03 19 12 Kegiatan

Pengolahan

dan

Pemuktahira

n Data

Statistik serta

penyusunan

profil

Perkebunan

- Statistik

perkebunan

23 Kab/kota 23 Kab/kota 157.500.000 23 Kab/kota 497.520.000 23 Kab/kota 547.272.000 23 Kab/kota 601.999.200 23 Kab/kota 662.199.120 23 kab/kota 2.466.490.320

f. Jumlah petani

yang akan

ditingkatkan

kemampuan

dalam

pengendalian

hama terpadu

2 01 2 01 03 19 26 Kegiatan

Pembanguna

n Kebun

Kelapa Sawit

- Jumlah luas lahan

yang ditanami

kelapa sawit

3.550 Ha 2.444 Ha 53.579.861.080 950 Ha 38.442.101.021 500 Ha 20.000.000.000 200 Ha 8.000.000.000 100 Ha 4.000.000.000 4.194 Ha 124.021.962.101

g. Jumlah Luas

lahan yang

terehabilitasi

untuk

meningkatkan

produksi

tanaman

- Jumlah jalan

produksi yang

terbangun

7 lokasi 84 Lokasi 81 Lokasi 50 Lokasi 40 Lokasi 20 Lokasi 275 Lokasi

h. Persentase

kemudahan

petani untuk

memperoleh

bibit bermutu

2 01 2 01 03 19 33 - Jumlah luasan

kebun tanaman

perkebunan yang

akan dikendalikan

secara terpadu

475 Ha 310 Ha 1.885.770.000 620 Ha 2.657.397.000 500 Ha 2.500.000.000 400 Ha 2.000.000.000 200 Ha 1.500.000.000 2.030 Ha 10.543.167.000

i. Jumlah

Penangkar

benih

perkebunan

yang terbina

- Jumlah petani

yang akan

ditingkatkan

kemampuan

dalam

pengendalian

25 orang 25 orang 125 orang 125 orang 125 orang 125 orang 525 Orang

j. Jumlah sarana

produksi

(UPH)

tembakau

yang

diberikan

2 01 2 01 03 29 01 - Jumlah Luas lahan

yang terehabilitasi

untuk

meningkatkan

produksi tanaman

1.930 Ha 2.119 Ha 20.793.550.000 1.500 Ha 20.303.543.000 3.800 Ha 22.333.897.300 6.350 Ha 24.567.287.030 6.800 Ha 27.024.015.733 20.569 Ha 115.022.293.063

Kegiatan

Peningkatan

Sumber Daya

Teknologi

Pengolahan

Hasil

Perkebunan

Peningkatan

Produksi Tanaman

Perkebunan Rakyat

Melalui

Pengembangan,

Rehabilitasi ,

pemeliharaan

tanaman,

pengendalian

organisme

pengganggu tanaman

dan Pengawasan

Peredaran Mutu

Benih Perkebunan

berdasarkan data-

data yang akurat dan

daya dukung SDM

petugas dan Petani

yang baik untuk

meningkatkan

kesejahteraan petani

Kegiatan

Pengembang

an Bibit

Unggul

Pertanian/

Perkebunan

Kegiatan

Pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman

Pertenian/

Perkebunan

Kegiatan

Rehabilitasi

dan

Pengembang

an Tanaman

Perkebunan

Rakyat

5

Page 46: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 21

Indikator Kinerja

Program (outcome) dan

Kegiatan (Output)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KodeProgram dan

KegiatanTarget

Data capaian pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

4 6 7 8 10 12 14 16 18

k. Jumlah luas

lahan

perkebunan

petani yang

terpelihara

untuk

meningkatkan

produksi

tanaman

- Jumlah Luas lahan

yang ditanami

komoditi

perkebunan selain

kelapa sawit, karet

dan kakao

- 388 Ha 1.225 Ha 1.590 Ha 2.240 Ha 2.140 Ha 7.583 Ha

l. Jumlah

Pengusaha

perkebunan

besar yang

dibina dan

diawasi

2 01 2 01 03 29 02 Kegiatan

Pembanguna

n Kebun

Karet Rakyat

- Jumlah luas lahan

yang ditanami

karet

2.700 Ha 4.200 Ha 53.793.681.444 1.015 Ha 27.600.035.955 1.200 Ha 30.360.039.551 1.500 Ha 33.396.043.506 1.500 Ha 36.735.647.856 9.415 Ha 181.885.448.311

m. Persentase

peningkatan

SDM petani/

petugas

dalam hal

kelembagaan

petani

2 01 2 01 03 29 03 Kegiatan

Pembanguna

n Kebun

Kakao Rakyat

- Jumlah luas lahan

yang ditanami

kakao

1.900 Ha 1.325 Ha 21.161.250.000 350 Ha 4.622.785.118 500 Ha 5.085.063.630 550 Ha 5.593.569.993 500 Ha 6.152.926.992 3.225 Ha 42.615.595.733

n. Jenis komoditi

perkebunan

yang akan

dikaji /diteliti

cara

pengendalian

2 01 2 01 03 29 04 - Persentase

kemudahan petani

untuk

memperoleh bibit

bermutu

100 % 100 % 6.269.205.902 100 % 2.405.811.000 100 % 2.646.392.100 100 % 2.911.031.310 100 % 3.202.134.441 100 % 17.434.574.753

o. Persentase

peredaran

benih

bermutu,

legal dan

berkualitas

- Jumlah Penangkar

benih perkebunan

yang terbina

23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota

p. Persentase

bibit

perkebunan

yang

disertifikasi

- Jumlah sarana

produksi (UPH)

tembakau yang

diberikan ke

petani

- 15 Unit 15 Unit - Unit - Unit 10 Unit 40 Unit

2 01 2 01 03 29 05 Kegiatan

Pemeliharaan

Tanaman

Perkebunan

Rakyat

- Jumlah luas lahan

perkebunan

Kakao, Kelapa

sawit, dan karet

petani yang

terpelihara untuk

meningkatkan

produksi tanaman

8.305 Ha 4.451 Ha 9.087.040.000 1.225 Ha 5.287.879.400 1.500 Ha 5.816.667.340 2.000 Ha 6.398.334.074 2.500 Ha 7.038.167.481 11.676 Ha 33.628.088.295

2 01 2 01 03 29 06 - Jumlah Pengusaha

perkebunan besar

yang dibina dan

diawasi

80 orang 80 orang 300.000.000 80 orang 3.095.530.000 80 orang 400.000.000 80 orang 400.000.000 80 orang 450.000.000 400 Orang 4.645.530.000

- Jumlah HGU yang

diukur dan peta

HGU yang dibuat

127 Perusahaan - 250 HGU #VALUE! HGU

2 01 2 01 03 29 08 Kegiatan

Kajian

Pengendalian

Hama dan

Penyakit

Tanaman

Perkebunan

- Jumlah komoditi

perkebunan yang

akan dikaji/diteliti

cara pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman

5 Komoditi 3 Komoditi 1.912.290.710 3 Komoditi 797.850.000 3 Komoditi 877.635.000 3 Komoditi 965.398.500 3 Komoditi 1.061.938.350 5 Komoditi 5.615.112.560

2 01 2 01 03 29 09 Kegiatan

Pengawasan

Peredaran

Benih/Bibit

dan

Peralatan

Mesin

Perkebunan

- Persentase

peredaran benih

bermutu, legal dan

berkualitas serta

persentase bibit

yang disertifikasi

100 % 100 % 1.383.000.000 100 % 543.950.000 100 % 598.345.000 100 % 658.179.500 100 % 723.997.450 100 % 3.907.471.950

Kegiatan

Rehabilitasi

dan

Pengembang

an Tanaman

Perkebunan

Rakyat

Kegiatan

Pembinaan

dan

Pengembang

an Usaha

Perbenihan,

Penyediaan

Bibit dan

Sarana

Produksi

Kegiatan

Pembinaan

dan

Pengawasan

Usaha

Perkebunan

Besar

Banda Aceh, Januari 2014

Kepala Dinas Perkebunan Aceh

Ir. Said Sahifan

Pembina Utama Muda

6

Page 47: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 21

Indikator Kinerja

Program (outcome) dan

Kegiatan (Output)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KodeProgram dan

KegiatanTarget

Data capaian pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD

Penanggung

Jawab

Lokasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

4 6 7 8 10 12 14 16 18

NIP. 19580725 198403 1 002

7

Page 48: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

1 2

1 Jumlah komoditi

unggulan daerah

yang akan

dipromosikan/dipam

erkan

5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi 5 Komoditi

2 Jumlah dokumen

perencanaan

pembangunan

perkebunan yang

tersusun

1 thn - thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn 1 thn

3 Jumlah peserta

rapat sinkronisasi

program

pembangunan

perkebunan

23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 kab/kota

4 Jumlah

petugas/petani yang

memahami tentang

agribisnis dan mutu

produk perkebunan

50 Orang 50 orang 64 orang 64 orang 65 orang 65 orang 308 orang

5 Jumlah unit

pengolahan hasil

perkebunan untuk

peningkatan

pengolahan hasil

- unit 28 Unit 5 Unit 5 Unit 6 Unit 6 Unit 50 unit

6 Jumlah alat pasca

panen perkebunan

yang diberikan ke

petani

- buah 22.100 buah 63.800 buah 70.000 buah 70.000 buah 70.000 buah 295.900 buah

7 Jumlah bibit unggul

yang akan

dikembangkan

- 1 Komoditi 5 Komoditi 1 Komoditi 2 Komoditi 1 Komoditi 10 Komoditi

8 Jumlah kebun

sumber bibit yang

terbangun

- 6 Lokasi 20 Lokasi 0 Lokasi 0 Lokasi 0 Lokasi 26 lokasi

Tabel 6.1

Indikator Kinerja Dinas Perkebunan Aceh yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA

No IndikatorData capaian pada Tahun

Awal Periode RPJMA

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPA2013 2014 2015 2016 2017

3 4 5 6 7 8 9

8

Page 49: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

1 2

No IndikatorData capaian pada Tahun

Awal Periode RPJMA

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPA2013 2014 2015 2016 2017

3 4 5 6 7 8 9

9 Jumlah laporan

evaluasi kegiatan-

kegiatan

pembangunan

perkebunan

4 pkt 4 pkt 4 pkt 4 pkt 4 pkt 4 pkt 4 pkt

10 Statistik perkebunan 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 kab/kota

11 Jumlah luas lahan

yang ditanami

kelapa sawit

3.550 Ha 2.444 Ha 950 Ha 500 Ha 200 Ha 100 Ha 4.194 Ha

12 Jumlah jalan

produksi yang

terbangun

7 lokasi 84 Lokasi 81 Lokasi 50 Lokasi 40 Lokasi 20 Lokasi 275 lokasi

13 Jumlah luasan kebun

tanaman

perkebunan yang

akan dikendalikan

secara terpadu

475 Ha 310 Ha 620 Ha 500 Ha 400 Ha 200 Ha 2.030 Ha

14 Jumlah petani yang

akan ditingkatkan

kemampuan dalam

pengendalian hama

terpadu

25 orang 25 orang 125 orang 125 orang 125 orang 125 orang 525 orang

15 Jumlah Luas lahan

yang terehabilitasi

untuk meningkatkan

produksi tanaman

1.930 Ha 2.119 Ha 1.500 Ha 3.800 Ha 6.350 Ha 6.800 Ha 20.569 Ha

16 Jumlah Luas lahan

yang ditanami

komoditi

perkebunan selain

kelapa sawit, karet

- 388 Ha 1.225 Ha 1.590 Ha 2.240 Ha 2.140 Ha 7.583 Ha

17 Jumlah luas lahan

yang ditanami karet

2.700 Ha 4.200 Ha 1.015 Ha 1.200 Ha 1.500 Ha 1.500 Ha 9.415 Ha

18 Jumlah luas lahan

yang ditanami kakao

1.900 Ha 1.325 Ha 350 Ha 500 Ha 550 Ha 500 Ha 3.225 Ha

19 Persentase

kemudahan petani

untuk memperoleh

bibit bermutu

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

20 Jumlah Penangkar

benih perkebunan

yang terbina

23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 Kab/kota 23 kab/kota

9

Page 50: KATA PENGANTAR - distanbun.acehprov.go.iddistanbun.acehprov.go.id/uploads/RENSTRA_DINAS_PERKEBUNAN_2012_2017.pdf · disusun sebagai acuan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri

1 2

No IndikatorData capaian pada Tahun

Awal Periode RPJMA

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPA2013 2014 2015 2016 2017

3 4 5 6 7 8 9

21 Jumlah sarana

produksi (UPH)

tembakau yang

diberikan ke petani

- 15 Unit 15 Unit 0 Unit 0 Unit 10 Unit 40 unit

22 Jumlah luas lahan

perkebunan Kakao,

Kelapa sawit, dan

karet petani yang

terpelihara untuk

meningkatkan

produksi tanaman

8.305 Ha 4.451 Ha 1.225 Ha 1.500 Ha 2.000 Ha 2.500 Ha 11.676 Ha

23 Jumlah Pengusaha

perkebunan besar

yang dibina dan

diawasi

80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 400 orang

24 Jumlah HGU yang

diukur dan peta

HGU yang dibuat

127 Perusahaan - 250 HGU 0 0 0 127 Perusahaan

25 Jumlah komoditi

perkebunan yang

akan dikaji/diteliti

cara pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman

5 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 3 Komoditi 15 Komoditi

26 Persentase

peredaran benih

bermutu, legal dan

berkualitas serta

persentase bibit

yang disertifikasi

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

NIP. 19580725 198403 1 002

Banda Aceh, Januari 2014

Kepala Dinas Perkebunan Aceh

Ir. Said Sahifan

Pembina Utama Muda

10