kata pengantar - direktorat jenderal perkebunan...

36
i KATA PENGANTAR Dalam mensinergikan semua sumberdaya perkebunan, diperlukan reformasi kebijakan yang mengamanatkan adanya 2 prinsip penting dalam pencapaian sasaran strategis nasional diantaranya adalah adanya prinsip anggaran berbasis kinerja dalam proses perencanaan yang partisipatif, serta hubungan baru yang sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan dan pemerintahan. Hubungan baru tersebut dapat berupa penguatan koordinasi dan komunikasi teknis dalam menjalankan amanat pembangunan perkebunan. Rapat koordinasi dan konsultasi pembangunan perkebunan dilaksanakan sebagai sarana koordinasi dan konsultasi untuk sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan Ditjen. Perkebunan serta inventarisasi data-data sumber daya para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam ruang lingkup pencapaian sasaran strategis nasional. Untuk mengimplementasikan rapat koordinasi dan konsultasi tersebut maka disusunlah Pedoman Umum Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan tahun 2017. Semoga dengan adanya pedoman ini, masing-masing pemangku kepentingan pusat dan daerah dapat lebih saling mengerti dan memahami arti penting koordinasi dalam perencanaan pembangunan perkebunan menuju terlaksananya pembangunan pekebunan yang berdaya saing dan berkelanjutan. Terimakasih. Jakarta, November 2016 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Bambang, M.M.

Upload: phungthu

Post on 03-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KATA PENGANTAR

Dalam mensinergikan semua sumberdaya perkebunan, diperlukan reformasi kebijakan yang mengamanatkan adanya 2 prinsip penting dalam pencapaian sasaran strategis nasional diantaranya adalah adanya prinsip anggaran berbasis kinerja dalam proses perencanaan yang partisipatif, serta hubungan baru yang sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan dan pemerintahan. Hubungan baru tersebut dapat berupa penguatan koordinasi dan komunikasi teknis dalam menjalankan amanat pembangunan perkebunan.

Rapat koordinasi dan konsultasi pembangunan perkebunan dilaksanakan sebagai sarana koordinasi dan konsultasi untuk sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan Ditjen. Perkebunan serta inventarisasi data-data sumber daya para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam ruang lingkup pencapaian sasaran strategis nasional. Untuk mengimplementasikan rapat koordinasi dan konsultasi tersebut maka disusunlah Pedoman Umum Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan tahun 2017.

Semoga dengan adanya pedoman ini, masing-masing pemangku kepentingan pusat dan daerah dapat lebih saling mengerti dan memahami arti penting koordinasi dalam perencanaan pembangunan perkebunan menuju terlaksananya pembangunan pekebunan yang berdaya saing dan berkelanjutan. Terimakasih.

Jakarta, November 2016

Direktur Jenderal Perkebunan,

Ir. Bambang, M.M.

ii

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiiDAFTAR LAMPIRAN ivI. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1B. Tujuan 2C. Hasil Yang Diharapkan 3D. Dasar Hukum 3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5A. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan 5B. Organisasi Pelaksana 5

III. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN 6A. Pelaksana Kegiatan 6B. Waktu Pelaksanaan 7C. Peserta Pertemuan 7D. Tahapan Kegiatan 7E. Lokasi Kegiatan 8

IV. PEMANFAATAN KEGIATAN 8V. PEMBINAAN, PENGAWALAN, MONITORING,

EVALUASI DAN PELAPORAN 9A. Pembinaan, Pengawalan dan Monitoring 9B. Evaluasi dan Pelaporan 9

VI. PEMBIAYAAN 9VII. PENUTUP 10LAMPIRAN-LAMPIRAN 11

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara Hasil Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 11Lampiran 2. Matriks Data Luas Areal Eksisting Tanaman Perkebunan Rakyat 12Lampiran 3. Matriks Data Luas Areal Eksisting Perusahaan Perkebunan 13 Lampiran 4. Matriks Data Potensi Pengembangan Areal Perkebunan 14Lampiran 5. Matriks Data Produksi Dan Produktivitas Komoditas Perkebunan Rakyat 15Lampiran 6. Matriks Data Produksi Dan Produktivitas Komoditas Perusahaan Perkebunan 16 Lampiran 7. Matriks Data Ketersediaan Sarana Prasarana Dan Ketenagakerjaan 17Lampiran 8. Matriks Data Kelembagaan Perkebunan 18Lampiran 9. Matriks Data Volume Ekspor Komoditas Perkebunan 19Lampiran 10. Matriks Penanganan Kebakaran Lahan Dan Kebun 20Lampiran 11. Matriks Kondisi Peralatan Pengendalian Lahan Perkebunan 21Lampiran 12. Matriks Kejadian Bencana Alam di Lahan Perkebunan 22Lampiran 13. Matriks Identifikasi Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan 23Lampiran 14. Matriks Regulasi Daerah Terkait Perkebunan 25Lampiran 15. Matriks Kegiatan Pembangunan Berkelanjutan 26Lampiran 16. Matriks Perkembangan Pembagunan Kebun Untuk Masyarakat oleh Perkebunan Besar 27

v

Lampiran 17. Matriks Daftar Perusahaan Perkebunan Penerima Izin Usaha Perkebunan (IUP-B, IUP-P dan IUP 28Lampiran 18. Matriks Daftar Provinsi Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 29

vi

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya pencapaian tujuan penyelenggaraan perkebunan sebagaimana diamatkan dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak tantangan multidimensi yang harus dikelola dengan baik. Secara garis besar tantangan yang ditemui dalam penyelenggaraan perkebunan antara lain: (1) rendahnya tingkat produktivitas; (2) umur tanaman sudah tua; (3) penggunaan benih yang tidak bersertifikat; (4) kurang kuatnya legalitas kepemilikan lahan; (5) terbatasnya akses terhadap sumber pembiayaan dan sarana produksi; (6) infrastruktur belum memadai; (7) lemahnya kelembagaan petani; (8) lemahnya data dasar perkebunan.

Agar tujuan penyelenggaraan perkebunan dapat dicapai maka segala kegiatan pengelolaan perkebunan harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu dengan mensinergikan semua sumberdaya yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan perkebunan. Sinergi akan tercipta bila semua pemangku kepentingan perkebunan mempunyai rasa memiliki yang tinggi sehingga secara aktif melibatkan diri dalam segala aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan perkebunan. Selain itu, sinergi akan tercipta bila data-data sumber daya yang dimiliki para pemangku kepentingan dapat didokumentasikan dengan baik demikian juga dengan peta permasalahan yang spesifik dihadapi oleh masing-masing pemangku kepentingan dapat diidentifikasi secara rinci sehingga solusi yang komprehensif dapat di implementasikan.

Dalam rangka akselerasi penciptaan sinergi sumberdaya antar para pemangku kepentingan, Ditjen. Perkebunan memandang perlunya aspek penguatan koordinasi, pendampingan dan pembinaan pembangunan perkebunan yang sifatnya partisipatif baik di pusat maupun di daerah sehingga tercipta rasa memiliki yang tinggi dari para pemangku kepentingan. Salah

2

satunya melalui kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan. Dengan adanya rapat koordinasi dan konsultasi ini diharapkan masing-masing pemangku kepentingan dapat menemukenali segala permasalahan yang selama ini melingkupi kegiatan penyelenggaraan perkebunan dan mencari solusi terkait dalam pembangunan perkebunan ke depan.

Pedoman Umum Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 ini diterbitkan untuk dapat menjadi acuan bagi Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pemerintah Daerah Provinsi dalam mengadakan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017.

B. TUJUAN

Tujuan dilaksanakannya Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 adalah:1. Menyamakan persepsi dan menselaraskan langkah untuk

menyelenggarakan perkebunan;

2. Menginventarisir potensi sumber daya yang dimiliki daerah;

3. Untuk mengevaluasi pelaksanaan program/ kegiatan penyelenggaraan perkebunan di tahun-tahun sebelumnya;

4. Mensosialisasikan program/ kegiatan penyelenggaraan perkebunan tahun 2017 dan persiapan perencanaan program dan kegiatan penyelenggaraan perkebunan tahun 2018;

5. Mengidentifikasi permasalahan daerah dan secara bersama-sama mencari solusi penyelesaiannya;

6. Mensinergikan kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan perkebunan di pusat dan daerah.

3

C. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari penyusunan pedoman ini adalah:

1. Tersusunnya dokumen peta permasalahan dan rencana kerja penanganan permasalahan per provinsi.

2. Tersedianya dan disepakatinya acuan penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pembangunan Perkebunan tingkat provinsi.

3. Terbitnya Nota Kesepahaman antar para pemangku kepentingan perkebunan yang berisi komitmen untuk berperan serta mendukung program dan kegiatan pembangunan perkebunan secara bersama-sama. Berita Acara Kesepakatan sebagaimana terlampir pada Lampiran 1

4. Diperoleh data dan informasi mengenai potensi daerah.

D. DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan pedoman ini mengacu pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

4

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5433);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);

6. Undang-undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5613);

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);

9. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019

10. Kepmentan Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 Tentang Jenis Komoditi Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura.

11. Kepmentan Nomor 3599/Kpts/PD.310/10/2009 Tentang Perubahan Lampiran I Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 Tentang Jenis Komoditi Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/ 8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

5

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan

Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan SKPD Provinsi yang membidangi perkebunan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan perkebunan. Prinsip pelaksanaan kegiatan adalah:

1. Berbasis pada kinerja (orientasi outcome);

2. Berkerangka jangka pendek sampai jangka panjang;

3. Keterpaduan top down policy dan bottom up planning;

4. Didukung dengan data analisis situasi wilayah, potensi dan permasalahan;

5. Keselarasan dengan peraturan perundangan terkait;

6. Berbasis pada data statistik dan spasial.

B. Organisasi Pelaksana

Organisasi pelaksana terdiri atas Tim Pusat dan Daerah.

1. Tim PusatPembentukan dan operasional Tim Pusat difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dengan tugas:

a) Menyusun Pedoman Umum Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017, yang didalamnya memuat acuan outline pelaksanaan dan outline rencana aksi.

b) Memfasilitasi pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat nasional

c) Melakukan monitoring, koordinasi dengan tim daerah dan evaluasi hasil kegiatan.

6

d) Menyusun dokumen dan rekomendasi tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat nasional.

2. Tim Provinsi Pembentukan dan operasional Tim Provinsi difasilitasi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang membidangi perkebunan dengan tugas:a) Memfasilitasi pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi

Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat Provinsi.

b) Merumuskan permasalahan, strategi operasional, serta hal terkait lainnya yang akan dibahas dalam Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017

c) Melakukan pengawalan, koordinasi dan sinkronisasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan implementasi dari hal-hal yang dirumuskan dan disepakati dalam Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat provinsi.

d) Menyusun dokumen dan rekomendasi tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat provinsi.

III. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 dimulai dari rapat koordinasi dan konsultasi lingkup Ditjen. Perkebunan, rapat koordinasi dan konsultasi tingkat nasional, serta rapat koordinasi dan konsultasi tingkat Provinsi.

A. Pelaksana Kegiatan

Direktorat Jenderal Perkebunan dan SKPD provinsi yang membidangi perkebunan

7

B. Waktu Pelaksanaan

Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017.

C. Peserta Pertemuan

Peserta pertemuan terdiri dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian/ Lembaga terkait lainnya, SKPD terkait di provinsi dan kabupaten/ kota, koperasi, lembaga keuangan, lembaga penelitian, perguruan tinggi/ akademisi, pelaku usaha, perwakilan pekebun dan institusi lain yang terkait sesuai kebutuhan daerah.

D. Tahapan Kegiatan

Adapun tahapan kegiatan meliputi:1. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan

Tahun 2017 lingkup Ditjen. Perkebunan.

- Rapat dilakukan di Kantor Pusat Ditjen. Perkebunan oleh Direktur Jenderal dengan Direktur lingkup Ditjen. Perkebunan membahas persiapan rapat tingkat nasional maupun provinsi.

2. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 Tingkat Nasional

- Rapat akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di lokasi yang akan ditetapkan kemudian oleh Tim Pusat untuk memfasilitasi koordinasi dan konsultasi antara Direktur Jenderal Perkebunan dengan Kepala SKPD Provinsi yang membidangi perkebunan. Pada saat pertemuan tersebut disepakati langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan data-data pembangunan perkebunan dimasing-masing provinsi seperti pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 17. Data-data tersebut harus tersedia paling lambat bulan Januari 2017.

8

3. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 Tingkat Provinsi

a. Persiapan

Persiapan pelaksanaan Rapat meliputi koordinasi dan konsultasi, pengumpulan dan penyusunan data, dan hal lain terkait lainnya.

b. Pelaksanaan

Rapat dilaksanakan di tiap Provinsi berlokasi di kantor SKPD provinsi yang membidangi perkebunan/ kantor instansi pemerintah lainnya dan dimulai pada bulan Februari 2017. Bentuk acara disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kesepakatan yang dianggap sebagai komitmen bersama dari peserta rapat untuk membangun perkebunan.

c. Penyusunan Dokumen

Hasil Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 tingkat provinsi yang berupa komitmen bersama disusun sesuai lampiran 1.

E. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Tahun 2017 disajikan pada lampiran 18.

IV. PEMANFAATAN KEGIATAN

Dokumen hasil Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 akan digunakan sebagai: 1. Pemerintah Pusat:

a) Acuan penyusunan kegiatan berbasis data spasial

b) Sumber data informasi dalam menentukan kebijakan.

c) Dokumen penyelenggaraan perkebunan dalam menyusun kegiatan dan anggaran secara berkesinambungan.

9

2. Pemerintah Daerah:

a) Dasar perencanaan daerah dalam mengusulkan kegiatan untuk dibiayai APBN/ APBD atau sumber pendanaan lainnya.

b) Rujukan daerah dalam menyusun dokumen perencanaan daerah seperti Rencana Strategis Daerah.

c) Pendukung data dan informasi terkait RTRW Provinsi/ Kabupaten/Kota.

V. PEMBINAAN, PENGAWALAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pembinaan, Pengawalan dan Monitoring

Pembinaan kegiatan dilaksanakan secara struktural organisasi untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan program. Ditingkat Pusat dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan ditingkat Provinsi dilakukan oleh Tim SKPD yang membidangi perkebunan di Provinsi.

B. Evaluasi dan Pelaporan

Tim Daerah membuat dokumen hasil Rakortek Provinsi sebagai dokumen arsip, bahan pelaporan dan evaluasi. Selanjutnya dokumen tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Perkebunan. Substansi dokumen mencakup: (1) Evaluasi kegiatan tahun sebelumnya; (2) isu-isu strategis; (3) identifikasi potensi wilayah; (4) menetapkan arah kebijakan dan formulasi strategi yang operasional sesuai karakteristik wilayah setempat.

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaran Perkebunan Tahun 2017 dibiayai dari dana APBN melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2017 yang dialokasikan di Satuan Kerja provinsi (Tugas Pembantuan).

10

VII. PENUTUP

Pedoman Umum Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 ini merupakan acuan bagi pengelola kegiatan di pusat dan daerah dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan sehingga pengelolaan kegiatan dapat berjalan secara lancar, efektif, efisien dan akuntabel.

Hal-hal lain yang belum ditentukan dalam pedoman umum ini sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku diatur lebih lanjut pada Juklak yang disusun oleh SKPD Provinsi yang membidangi Perkebunan.

11

Lampiran 1.

BERITA ACARA HASIL RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN 2017

Pada hari ini,………, tanggal………, bulan………tahun dua ribu enam belas, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 dengan hasil sebagai berikut:

I. Nama Provinsi :

II. Identitas Penandatangan Hasil Kesepakatan :

NO. NAMA JABATAN INSTANSI

III. Rencana tindaklanjut :

No. PERMASALAHAN

URAIAN RENCANA KERJA PENYELESAIAN

MASALAH

TARGET WAKTU PENYELESAIAN

INSTANSI PENANGGUNG

JAWAB

Demikian berita acara Hasil Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 ini dibuat dan ditandatangani oleh perwakilan instansi penanggungjawab.

1. Perwakilan Kementerian Pertanian…..

(…………………….)Jabatan

2. Perwakilan Kementerian/ Lembaga

(…………………….)Jabatan

3. Perwakilan Pemerintan Provinsi (…………………….)Jabatan

4. Perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota

(…………………….)Jabatan

5. Dan sebagainya… (…………………….)Jabatan

12

Lam

pira

n 2.

MA

TR

IKS

DA

TA

LU

AS

AR

EA

L E

KSI

STIN

G T

AN

AM

AN

PE

RK

EB

UN

AN

RA

KY

AT

PRO

VIN

SI…

……

……

KE

CA

MA

TA

NK

OM

OD

ITA

S

LUA

S A

RE

AL

KE

T.

DA

TA

TA

BU

LAR

(Hek

tar)

DA

TA

SP

ASI

AL

TM

TB

MT

TR

T-3

T-2

T-1

T-3

T-2

T-1

T-3

T-2

T-1

Ket

eran

gan:

-

Un

tuk

kolo

m d

ata

spas

ial,

bila

su

dah

ter

sedi

a di

sam

paik

an s

ebag

ai d

ata

duku

ng.

Bila

tid

ak t

erse

dia,

ura

ikan

re

nca

na

kerj

a u

ntu

k pe

nyu

sun

an d

ata

spas

ial l

uas

are

al e

ksis

tin

g ta

nam

an p

erke

bun

an

13

Lam

pira

n 3.

MA

TR

IKS

DA

TA

LU

AS

AR

EA

L E

KSI

STIN

G P

ER

USA

HA

AN

PE

RK

EB

UN

AN

PR

OV

INSI

……

……

……

NA

MA

PE

RU

SAH

AA

NK

OM

OD

ITA

S

LUA

S A

RE

AL

KE

T.

DA

TA

TA

BU

LAR

(Hek

tar)

DA

TA

SP

ASI

AL

TM

TB

MT

TR

T-3

T-2

T-1

T-3

T-2

T-1

T-3

T-2

T-1

Ket

eran

gan:

-

Un

tuk

kolo

m d

ata

spas

ial,

bila

su

dah

ter

sedi

a di

sam

paik

an s

ebag

ai d

ata

duku

ng.

Bila

tid

ak t

erse

dia,

ura

ikan

re

nca

na

kerj

a u

ntu

k pe

nyu

sun

an d

ata

spas

ial l

uas

are

al e

ksis

tin

g ta

nam

an p

erke

bun

an

14

Lam

pira

n 4.

MA

TR

IKS

DA

TA

PO

TE

NSI

PE

NG

EM

BA

NG

AN

AR

EA

L PE

RK

EB

UN

AN

PRO

VIN

SI…

……

……

KE

CA

MA

TA

NK

OM

OD

ITA

S

LUA

S A

RE

AL

KE

TE

RA

NG

AN

DA

TA

TA

BU

LAR

(H

ekta

r)D

AT

A S

PASI

AL

Ket

eran

gan:

-

Un

tuk

kolo

m d

ata

spas

ial,

bila

su

dah

ter

sedi

a di

sam

paik

an s

ebag

ai d

ata

duku

ng.

Bila

tid

ak t

erse

dia,

ura

ikan

re

nca

na

kerj

a u

ntu

k pe

nyu

sun

an d

ata

spas

ial l

uas

are

al e

ksis

tin

g ta

nam

an p

erke

bun

an

15

Lam

pira

n 5.

MA

TR

IKS

DA

TA

PR

OD

UK

SI D

AN

PR

OD

UK

TIV

ITA

S K

OM

OD

ITA

S PE

RK

EB

UN

AN

RA

KY

AT

PRO

VIN

SI…

……

……

KE

CA

MA

TA

NK

OM

OD

ITA

SPR

OD

UK

SI (T

ON

)PR

OD

UK

TIV

ITA

S (T

ON

/HA

)K

ET

.T

-3T

-2T

-1T

-3T

-2T

-1

16

Lam

pira

n 6.

MA

TR

IKS

DA

TA

PR

OD

UK

SI D

AN

PR

OD

UK

TIV

ITA

S K

OM

OD

ITA

S PE

RU

SAH

AA

N

PER

KE

BU

NA

NPR

OV

INSI

……

KE

CA

MA

TA

NK

OM

OD

ITA

SPR

OD

UK

SI (T

ON

)PR

OD

UK

TIV

ITA

S (T

ON

/HA

)K

ET

.T

-3T

-2T

-1T

-3T

-2T

-1

17

Lam

pira

n 7.

MA

TR

IKS

DA

TA

KE

TE

RSE

DIA

AN

SA

RA

NA

PR

ASA

RA

NA

DA

N K

ET

EN

AG

A K

ER

JAA

N

PRO

VIN

SI…

.

NO

.JE

NIS

DA

TA

JEN

IS S

AR

AN

A/K

ET

EN

AG

AK

ER

JAA

NV

OLU

ME

KO

ND

ISI

KE

T.

1.S

um

ber

air

-iri

gasi

(un

it)

-em

bun

g(u

nit

)-s

um

ur(

un

it)

-Lai

n-l

ain

…2.

S

aran

a pr

asar

ana

jala

n

-jal

an p

rodu

ksi a

tau

jala

n u

sah

a ta

ni (

km)

3.S

aran

a pe

rben

ihan

-Keb

un

en

tres

(ha)

-Keb

un

indu

k (h

a)4.

Sar

ana

perl

indu

nga

n-L

L-L

UPH

-Su

b la

b h

ayat

i-B

riga

de p

rote

ksi

-Bri

gade

keb

akar

an-L

ain

-lai

n3.

Ten

aga

kerj

a -p

etan

i/pe

kebu

n (o

ran

g at

au k

elom

pok

tan

i)-t

enag

a h

aria

n/k

ontr

ak(o

ran

g)-l

ain

-lai

n…

4.Pe

nan

gkar

ben

ih-j

um

lah

pen

angk

ar b

enih

(ora

ng)

5.Pe

tuga

s pe

rkeb

un

an

-PB

T (o

ran

g)-P

OPT

( ora

ng)

-pen

yulu

h (o

ran

g)

Cat

atan

:-

Kol

om k

ondi

si b

eris

i de

skri

psi

ten

tan

g je

nis

sar

ana/

kete

nag

aker

jaan

. B

ila d

eskr

ipsi

ber

sifa

t n

egat

if m

aka

pada

kol

om k

eter

anga

n d

iisi

den

gan

ren

can

a ke

rja

un

tuk

mem

perb

aiki

kon

disi

dar

i jen

is s

aran

a/ke

ten

agak

erja

an.

18

Lam

pira

n 8.

MA

TR

IKS

DA

TA

KE

LEM

BA

GA

AN

PE

RK

EB

UN

AN

PR

OV

INSI

…..

NO

.JE

NIS

DA

TA

JEN

IS K

ELE

MB

AG

AA

NV

OLU

ME

KO

ND

ISI

KE

T.

1.K

elem

baga

an p

etan

i-j

um

lah

gap

okta

n (u

nit

gap

okta

n)

-ju

mla

h k

elom

pok

tan

i (u

nit

KT)

2.

Kel

emba

gaan

pem

biay

aan

-ju

mla

h k

oper

asi (

un

it)

-ju

mla

h B

PR(u

nit

)

-ju

mla

h b

ank

pem

erin

tah

(un

it)

-ju

mla

h b

ank

swas

ta(u

nit

)

-ju

mla

h L

KM

A(u

nit

)

3.

Kel

emba

gaan

pem

asar

an-j

um

lah

pas

ar (u

nit

)

-ju

mla

h s

upe

rmar

ket/

kios

(un

it)

-ju

mla

h S

TA (u

nit

)

-ju

mla

h T

A (u

nit

)

-ju

mla

h p

asar

tan

i (u

nit

pas

ar)

-ju

mla

h e

kspo

rtir

(un

it e

kspo

rtir

)

4.

Kel

emba

gaan

sar

ana

-ju

mla

h k

ios

alsi

nta

n (u

nit

)

-ju

mla

h k

ios

sapr

otan

(un

it)

-ju

mla

h p

engo

lah

an/U

PH (u

nit

)

19

Lam

pira

n 9.

MA

TR

IKS

DA

TA

VO

LUM

E E

KSP

OR

KO

MO

DIT

AS

PER

KE

BU

NA

N

PRO

VIN

SI…

..

NO

.K

OM

OD

ITA

SV

OLU

ME

EK

SPO

R (T

on)

JEN

IS B

AR

AN

G E

KSP

OR

KE

TE

RA

NG

AN

1.

20

Lam

pira

n 10

.

MA

TR

IKS

PEN

AN

GA

NA

N K

EB

AK

AR

AN

LA

HA

N P

ER

KE

BU

NA

NPR

OV

INSI

….

NO

KAB

UPA

TEN

KO

MO

DIT

ASLU

AS K

EB

AKAR

AN (H

A)LU

AS P

EN

GE

ND

ALIA

N K

EB

AKAR

AN (H

A)

T-3

T-2

T-1

T-3

T-2

T-1

PBN

/PB

SPR

PBN

/PB

SPR

PBN

/PB

SPR

PBN

/PB

SPR

PBN

/PB

SPR

PBN

/PB

SPR

Ket

eran

gan:

PBN

/PB

S : P

erke

buna

n B

esar

Neg

ara/

Perk

ebun

an B

esar

Sw

asta

PR

: P

erke

buna

n R

akya

t

21

Lam

pira

n 11

.

MA

TR

IKS

KO

ND

ISI

PER

ALA

TA

N P

EN

GE

ND

ALI

AN

KE

BA

KA

RA

N L

AH

AN

PE

RK

EB

UN

AN

PRO

VIN

SI…

.

No

BR

IGA

DE

KT

PAK

ET

ER

AN

GA

N

1.

22

Lam

pira

n 12

.

MA

TR

IKS

KE

JAD

IAN

BE

NC

AN

A A

LAM

DI

LAH

AN

PE

RK

EB

UN

AN

PRO

VIN

SI…

.

NOKA

BUPA

TEN

KEJA

DIAN

BEN

CANA

ALA

M

KETE

RANG

AN

T-3

T-2

T-1

LUAS

LAH

AN

PERK

EBUN

AN

TERD

AMPA

K (H

A)

BESA

RAN

KERU

GIAN

(R

p)

UPAY

A YA

NG

SUDA

H DI

LAKU

KAN

PEM

DA

LUAS

LAH

AN

PERK

EBUN

AN

TERD

AMPA

K (H

A)

BESA

RAN

KERU

GIAN

(R

p)

UPAY

A YA

NG

SUDA

H DI

LAKU

KAN

PEM

DA

LUAS

LAH

AN

PERK

EBUN

AN

TERD

AMPA

K (H

A)

BESA

RAN

KERU

GIAN

(R

p)

UPAY

A YA

NG

SUDA

H DI

LAKU

KAN

PEM

DA

1.

23

Lam

pira

n 13

.

MA

TR

IKS

IND

EN

TIF

IKA

SI G

AN

GG

UA

N U

SAH

A D

AN

KO

NFL

IK P

ER

KE

BU

NA

NPR

OV

INSI

NO.

PELA

POR

URAI

AN S

INGK

AT

PERM

ASAL

AHAN

JENI

S GU

PUP

AYA

PENA

NGAN

AN

REKO

MEN

DASI

TI

NDAK

LA

NJUT

KETE

RANG

AN

PERI

ZINA

NLA

HAN

NON-

LAH

ANJA

LUR

HUK

UMM

EDIA

SI

1.*)

Diis

i rin

cian

pe

rmas

alah

an*)

Diis

i rin

cian

pe

rmas

alah

an*)

Diis

i rin

cian

pe

rmas

alah

an*)

pros

es

pera

dila

n

*) di

med

iasi

ole

h...

pada

tang

gal..

..

*) Ka

sus

sele

sai,

dala

m p

rose

s,

pend

ing,

bel

um

dita

ngan

i

2.

CATA

TAN:

Tip

olog

i Kas

us G

angg

uan

Usa

ha d

an K

onfli

k Pe

rkeb

unan

1. T

ipol

ogi G

UKP

– L

ahan

, a.l:

a. P

engg

unaa

n ta

nah

adat

/ula

yat t

anpa

per

setu

juan

pem

uka

adat

/mas

yara

kat;

b. B

elum

sel

esai

nya

pene

tapa

n Re

ncan

a Ta

ta R

uang

dan

Wila

yah

(RTR

W) P

rovi

nsi/

Kabu

pate

n/Ko

ta;

c. O

kupa

si/p

enye

robo

tan

laha

n pe

laku

usa

ha p

erke

buna

n ol

eh m

asya

raka

t;d.

Tum

pang

tind

ih la

han

perk

ebun

an d

enga

n ka

was

an p

erta

mba

ngan

;e.

Ter

jadi

nya

tum

pang

tind

ih la

han

kare

na iz

in b

aru;

f. Pr

oses

pen

erbi

tan

HG

U ti

dak

sesu

ai p

erat

uran

per

unda

ngan

;g.

Tun

tuta

n m

asya

raka

t ter

hada

p ta

nah

yang

sed

ang

dala

m p

rose

s H

GU

h.

Belu

m d

ilaku

kann

ya g

anti

rugi

lah

an/g

anti

rugi

tana

m tu

mbu

h, te

tapi

usa

ha p

erke

buna

n su

dah

oper

asio

nal;

i. Ta

nah

mas

yara

kat y

ang

diam

bil a

lih p

erus

ahaa

n;j.

Kebu

n pl

asm

a ya

ng m

enja

di a

guna

n kr

edit

dipe

rjual

belik

an o

leh

peta

ni ta

npa

sepe

nget

ahua

n pe

rusa

haan

/ban

k;k.

Tun

tuta

n m

asya

raka

t ter

hada

p ke

bun

plas

ma

yang

tela

h di

janj

ikan

tida

k di

penu

hi p

erus

ahaa

n;l.

Mas

yara

kat m

enun

tut p

enge

mba

lian

tana

h ya

ng s

udah

dila

kuka

n ga

nti r

ugi p

erus

ahaa

n;m

. Izi

n Lo

kasi

sud

ah b

erak

hir d

an ti

dak

dila

kuka

n pe

mba

haru

an/p

erpa

njan

gan;

n.

Terh

adap

HG

U y

ang

dipe

rpan

jang

, mas

yara

kat m

enun

tut p

enge

mba

lian

kem

bali

laha

nnya

;

24

o. M

asya

raka

t men

untu

t lah

an p

erus

ahaa

n un

tuk

dim

iliki

/dik

uasa

i;p.

Lua

s la

han

plas

ma

tidak

ses

uai d

enga

n pe

neta

pan

jum

lah

calo

n pe

tani

pes

erta

ole

h Bu

pati;

q. L

ahan

yan

g di

tela

ntar

kan

oleh

per

usah

aan;

r.

Pela

ku u

saha

per

kebu

nan

tidak

men

yele

saik

an p

erol

ehan

hak

ata

s ta

nah;

s. T

anah

-tan

ah p

erke

buna

n H

GU

ditu

ntut

unt

uk d

iser

ahka

n ke

pada

kel

ompo

k m

asya

raka

t ter

tent

u de

ngan

das

ar ta

nah

ulay

atny

a.

2.

Tipo

logi

GU

KP

– K

ehu

tan

an, a

.l:a.

Pe

laku

usa

ha

perk

ebu

nan

dib

erik

an Iz

in u

sah

a pe

rkeb

un

an b

erda

sark

an R

TRW

P/R

TRW

K, n

amu

n lo

kasi

usa

ha

perk

ebu

nan

ber

dasa

rkan

Pe

ta K

awas

an H

uta

n b

erad

a pa

da K

awas

an B

udi

daya

Keh

uta

nan

;b.

Pe

laku

usa

ha

perk

ebu

nan

mem

buka

Kaw

asan

Hu

tan

seb

elu

m a

da P

elep

asan

Kaw

asan

Hu

tan

dar

i Men

teri

Keh

uta

nan

;c.

Pe

laku

usa

ha

perk

ebu

nan

mem

pero

leh

hak

ata

s ta

nah

ses

uai

per

atu

ran

, n

amu

n l

okas

i u

sah

a pe

rkeb

un

an b

erda

sark

an P

eta

Kaw

asan

H

uta

n b

erad

a pa

da K

awas

an H

uta

n.

3.

Tipo

logi

GU

KP

– N

on L

ahan

, a.l:

a.

Pela

ku u

sah

a pe

rkeb

un

an t

idak

mem

iliki

izin

usa

ha

perk

ebu

nan

;b.

Tu

ntu

tan

mas

yara

kat

atas

pem

ban

gun

an k

ebu

n p

lasm

a 20

% d

ari a

real

yan

g di

usa

hak

an o

leh

per

usa

haa

n (P

erm

enta

n N

o.26

Th

.200

7 jo

Pe

rmen

tan

98/

2013

)c.

Pe

tan

i/pe

kebu

n t

idak

mam

pu d

an/a

tau

tid

ak a

da k

ein

gin

an m

emba

yar/

mel

un

asi k

redi

t;d.

Pe

net

apan

har

ga/p

embe

lian

has

il pa

nen

tid

ak s

esu

ai k

ein

gin

an p

ekeb

un

;e.

M

asya

raka

t m

enol

ak p

emba

ngu

nan

Per

kebu

nan

Kel

apa

Saw

it k

aren

a di

pen

garu

hi o

leh

LS

M d

an p

ihak

ket

iga

lain

nya

(okn

um

);f.

Pen

geru

saka

n t

anam

an d

an a

set

perk

ebu

nan

;g.

Pe

nja

rah

an d

an p

encu

rian

pro

duks

i;h

. M

asya

raka

t In

gin

iku

t se

rta

seba

gai p

eser

ta p

lasm

a;i.

Ket

erla

mba

tan

kon

vers

i keb

un

pet

ani p

eser

ta/p

lasm

a;j.

Wan

pres

tasi

/in

gkar

jan

ji ke

mit

raan

usa

ha

perk

ebu

nan

an

tar

pela

ku u

sah

a pe

rkeb

un

an;

k.

Pen

erbi

tan

Izi

n U

sah

a Pe

rkeb

un

an y

ang

belu

m/t

idak

ses

uai

ket

entu

an;

l. Pe

mba

ngu

nan

keb

un

mel

ebih

i are

al y

ang

diiz

inka

n.

m.

Pem

bagi

an s

isa

has

il u

sah

a ti

dak

prop

orsi

onal

.

25

Lam

pira

n 14

.

MA

TR

IKS

RE

GU

LASI

DA

ER

AH

TE

RK

AIT

PE

RK

EB

UN

AN

PR

OV

INSI

…..

NO

.JE

NIS

RE

GU

LASI

CA

KU

PAN

PE

NG

AT

UR

AN

RE

GU

LASI

RE

GU

LASI

LA

IN

YA

NG

DIB

UT

UH

KA

NK

ET

ER

AN

GA

N

1.

26

Lam

pira

n 15

.

MA

TR

IKS

KE

GIA

TA

N P

EM

BA

NG

UN

AN

BE

RK

ELA

NJU

TA

N P

RO

VIN

SI…

..

NO

.JE

NIS

KE

GIA

TA

N

AD

A/

TID

AK

(Jik

a ad

a,

Sebu

tkan

ben

tuk

impl

emen

tasi

ke

giat

anny

a……

)

RE

NC

AN

A

PEN

GE

MB

AN

GA

N

KE

DE

PAN

KE

TE

RLI

BA

TA

N

SEK

TO

R/

SUB

SE

KT

OR

KE

T.

IMPL

EM

EN

TA

SI

KE

GIA

TA

NK

OM

OD

ITA

SR

EN

CA

NA

K

EG

IAT

AN

RE

NC

AN

A

AN

GG

AR

AN

1.Pe

nge

mba

nga

n p

rodu

k IN

DIK

AS

I G

EO

GR

AFI

S (I

G)

2.Pe

nge

mba

nga

n D

ES

A O

RG

AN

IK

3.Pe

nge

mba

nga

n K

awas

an B

erba

sis

Kom

odit

as P

erke

bun

an (M

aste

rpla

n/R

enca

na

Aks

i)

4.Pe

nge

mba

nga

n A

GR

IBIS

NIS

PE

DE

SA

AN

5.Pe

nge

mba

nga

n A

GR

OW

ISA

TA

6.Pe

nge

mba

nga

n p

rodu

ct s

peci

alty

7.La

in-l

ain

……

……

27

Lam

pira

n 16

.

MAT

RIK

PERK

EMBA

NGAN

PEM

BANG

UNAN

KEB

UN U

NTUK

MAS

YARA

KAT

OLEH

PERK

EBUN

AN B

ESAR

NO

AVAL

ISPE

MBA

NGUN

AN K

EBUN

BAG

I MAS

YARA

KAT

NAM

A IU

P/IUP

-BNA

MA

LOKA

SIJU

MLA

HLU

ASLU

ASKO

NDIS

I KEB

UNpe

ncap

aian

KET

PERK

EBUN

AN B

ESAR

LUAS

RE

AL-

ISAS

I KO

PERA

SIDE

SAAN

G-GO

TATA

RGET

REAL

-IS

ASI

PLTB

MTM

Reali

sasi

(Ha)

(Ha)

KEL.

TANI

KECA

MAT

ANKK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

dari

IUP

(%)

12

34

56

78

910

1112

1314

28

Lam

pira

n 17

.

REKA

PITUL

ASI

DAFT

AR PE

RUSA

HAAN

PERK

EBUN

AN PE

NERI

MA IZ

IN US

AHA P

ERKE

BUNA

N (IU

P-B, IU

P-P, D

AN IU

P)

NO.

NAMA

PERU

SA-

HAAN

KABU

PATE

NPE

MBER

I IUP

NO/T

GL

IUP

JENI

S IU

PLU

AS (H

A)To

tal Lu

asKO

MODI

TI

TMTB

MTT

R1

23

45

67

8

29

Lampiran 18.

DAFTAR PROVINSI PELAKSANA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN 2017

NO PROVINSI1 JAWA BARAT 2 JAWA TENGAH 3 DI YOGYAKARTA 4 JAWA TIMUR 5 ACEH 6 SUMATERA UTARA 7 SUMATERA BARAT 8 RIAU 9 JAMBI

10 SUMATERA SELATAN 11 LAMPUNG 12 KALIMANTAN BARAT 13 KALIMANTAN TENGAH 14 KALIMANTAN SELATAN 15 KALIMANTAN TIMUR 16 SULAWESI UTARA 17 SULAWESI TENGAH 18 SULAWESI SELATAN 19 SULAWESI TENGGARA 20 MALUKU 21 BALI 22 NUSA TENGGARA BARAT 23 NUSA TENGGARA TIMUR 24 PAPUA 25 BENGKULU 26 MALUKU UTARA 27 BANTEN 28 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

30

NO PROVINSI29 GORONTALO 30 KEPULAUAN RIAU 31 PAPUA BARAT 32 SULAWESI BARAT 33 KALIMANTAN UTARA