kata pengantar - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf ·...

67
KATA PENGANTAR Puji syukur atas bimbingan Allah SWT, akhirnya Universitas Lambung Mangkurat dapat menyusun dan menerbitkan Pedoman Akademik Mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan akademik dalam sistem kredit semester Universitas Lambung Mangkurat Buku Pedoman Akademik Mahasiswa ULM ini adalah hasil penyempurnaan atas Surat Keputusan Rektor Nomor : 1565/JO8.P.PP/2003 tentang Pedoman Akademik Universitas Lambung Mangkurat dan Nomor 457/UN8/SP/2012 tentang Peraturan Akademik Universitas Lambung Mangkurat. Selain mengacu kepada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi, juga memperhatikan peraturan dan ketentuan lain yang relevan dengan pengelolaan Pendidikan Tinggi dan sesuai dengan berbagai perkembangan dan perubahan yang telah terjadi dalam bidang kegiatan akademik. Akhirnya dengan terbitnya Pedoman Akademik ini, kepada semua pihak yang terlibat baik tim dari Senat Universitas Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan terima kasih. Semoga kehadiran pedoman ini akan banyak memberi manfaat kepada kita semua. Rektor, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc. NIP. 19660331 199102 1 001

Upload: buibao

Post on 04-Jun-2019

309 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas bimbingan Allah SWT, akhirnya Universitas Lambung Mangkurat dapat menyusun dan menerbitkan

Pedoman Akademik Mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan akademik dalam sistem kredit semester Universitas

Lambung Mangkurat

Buku Pedoman Akademik Mahasiswa ULM ini adalah hasil penyempurnaan atas Surat Keputusan Rektor Nomor :

1565/JO8.P.PP/2003 tentang Pedoman Akademik Universitas Lambung Mangkurat dan Nomor 457/UN8/SP/2012 tentang

Peraturan Akademik Universitas Lambung Mangkurat.

Selain mengacu kepada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 66 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi, juga memperhatikan peraturan dan

ketentuan lain yang relevan dengan pengelolaan Pendidikan Tinggi dan sesuai dengan berbagai perkembangan dan perubahan

yang telah terjadi dalam bidang kegiatan akademik.

Akhirnya dengan terbitnya Pedoman Akademik ini, kepada semua pihak yang terlibat baik tim dari Senat Universitas

Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan terima kasih. Semoga kehadiran

pedoman ini akan banyak memberi manfaat kepada kita semua.

Rektor,

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.

NIP. 19660331 199102 1 001

Page 2: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

DAFTAR ISI

HALAMAN

PENGANTAR ……………………………………………………..…..............

DAFTAR ISI ….…………………………………………………..…. .............

BAB I PENDAHULUAN

1.1. SEJARAH SINGKAT …..………………...........................

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1. VISI .......................................................................................

2 .2. MISI ...................................................................... ...............

2.3. TUJUAN .................................................................. .............

2.4. RENSTRA ............................................................................

BAB III ORGANISASI ..............................................................................

BAB IV LOKASI KAMPUS DAN LOKASI UNIT PELAYANAN

4.1. LOKASI KAMPUS ..............................................................

4.2. JENIS LAYANAN ADMINISTRASI .................................

BAB V PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

5.1. PERATURAN AKADEMIK ULM ...............................

5.2. PERATURAN PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN

DALAM LINGKUNGAN ULM ....................................

5.3. PEDOMAN AKADEMIK SIKAP DAN PERILAKU

MAHASISWA ULM .......................................................

5.4. PERATURAN PERPUSTAKAAN ......................................

5.5. PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU ..........

5.6. KALENDER AKADEMIK ..................................................

5.7. KURIKULUM UNIVERSITAS ...........................................

HYMNE UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ..………….. ..........

ALUR PROSES ADMINISTRASI AKADEMIK ……………………..........

Page 3: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

Rektor

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE.,

M.Si Wakil Rektor Bid. Akademik

Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D Wakil Rektor Bid. Umum &

Keuangan

Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Ariffin, M.Sc

Wakil Rektor Bid. Perencanaan, Kerjasama &

Humas

PIMPINAN LEMBAGA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Herry Supriyanto, SH, MH Ketua Lembaga Penelitian &

Pengabdian kepada Masyarakat

Prof. Dr. H. Suratno, M.Pd Ketua Lembaga Peningkatan

Pengembangan Pembelajaran

Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i,

M.Si Ketua Lembaga Penjaminan

Mutu

Page 4: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

KEPALA BIRO UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Herry Supriyanto, SH, MH Kepala Biro Umum & Keuangan

Drs. H. M. Ary Achdyani, MAP Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama

& Hubungan Masyarakat

Dra. Hj. Noor Fitriani K Plt. Kepala Biro Akademik &

Kemahasiswaan

PIMPINAN PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.Si. Direktur

Dr. Ir. Bambang Joko Priatmadi,

M.P. Wadir Bid. Akademik &

Kemahasiswaan

Prof.Dr. Dwi Atmono, M.Pd, M.Si.

Wadir Bid. Umum & Keuangan

Page 5: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN PROGRAM DOKTOR

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. Marijati Sangen, M.M

Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Dr. Ir. Bambang joko Priatmadi, M.P Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian

Dr. H. Mohammad Effendy, SH, M.Hum Ketua Program Doktor Ilmu Hukum

Drs. H. A. Suriansyah, M.Pd, Ph.D. Ketua Program Doktor Manajemen

Pendidikan

PIMPINAN PROGRAM DOKTOR

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. Ir. Hj. Raihani Wahdah,

MS. Ketua Program Doktor Ilmu

Pertanian minat PSDAL

Dr. H. Zulkifli, M.Pd. Ketua Program Doktor Pend. Bahasa & Sastra Indonesia

Page 6: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Hilda Susanti, M.Si. Ketua Program Magister

Agronomi

Prof. Dr. H.M. Hadin Muhjad, SH, M.Hum.

Ketua Program Magister Ilmu Hukum

Dr. Ir. Muhammad Fauzi, M.P.

Ketua Program Magister Ekonomi Pertanian

Dr. Mahmud, ST., MT. Ketua Program Magister

Teknik Sipil

Dr. Meina Wulansari Yusniar, SE., M.Si

Ketua Program Magister Manajemen

Irwansyah, S.Sos, M.Si Ketua Program Magister Ilmu Administarsi Bisnis

PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. M. Rafiek, S.Pd. Ketua Program Magister

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Dr. Ir. Daniel Itta, M.S. Ketua Program Magister

Ilmu Kehutanan

Prof.Dr. Ir. Hj. Emmy Sri

Mahreda, M.P. Ketua Program Magister Pengelolaan Sumberdaya

Alam

Page 7: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Drs. H. A. Suriansyah, M.Pd, Ph.D.

Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan

Drs. H.M. Nordin Ideram, M.A.

Ketua Program Magister Ilmu Administrasi Publik

H. Djumadi, SH., M.Hum. Ketua Program Magister

Kenotariatan

PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. H. Rizali, M.P. Ketua Program Magister

Ilmu Ekonomi

Drs. Mukhtar Sarman, M.Si Ketua Program Magister

Ilmu Administrasi Pembangunan

Prof. Ir.H. Djasmani Hisbi, M.S., M.Sc

Ketua Program Magister Ilmu Perikanan

Drs. Dharmono, M.Si. Ketua Program Magister

Pendidikan Biologi

Hereyanto, S.Sos., M.A. Ketua Program Magister

Ilmu Pemerintahan

Dr. Herry Porda Nugroho Putro, M.Pd

Ketua Program Magister Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

Page 8: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN PROGRAM

PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Husaini, S.K.M., M.Kes Ketua Program Magister

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Yudha Irhasyuarna Ketua Program Magister

Keguruan IPA

Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pd. Ketua Program Magister

Keguruan Olahraga

Drs. H. Mahlan Asmuri, M.Pd. Ketua Program Magister Pendidikan Guru PAUD

PIMPINAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Prof. Dr. H. Wahyu, MS. Dekan

Page 9: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Dr. H. Zulkifli, M.Pd. Wakil Dekan Bid. Akademik

Dr. Chairil Faif Fasani, M.Si Wakil Dekan Bid. Umum &

Keuangan

Drs. Sunarno Basuki, M.Kes Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN FAKULTAS HUKUM

Dr. H. Mohammad Effendy, S.H., M.Hum

Dekan

Dr. H. Ichsan Anwary, SH, MH

Wakil Dekan Bid. Akademik SH.Hum0

Diana Haiti, SH, MH

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

Dr. H. F.A. Abby, SH, MH

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

Page 10: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Dr. H. Muhammad Riza Firdaus, M.M. Dekan

Drs. Ec. H. Atma Hayat,

M.Si, Ak

Wakil Dekan Bid. Akademik

Drs. Ec. Akhmad Sayudi, M.Si,

Ak

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

Drs. Ec. Syaiful Hifni,

M.Si, Ak

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Drs. Saladin Ghalib, M.A Dekan

Page 11: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Irwansyah, S.Sos, M.Si Wakil Dekan Bid. Akademik

Drs. Jamaluddin, M.Si Wakil Dekan Bid. Umum &

Keuangan

Gazali Rahman, S.Sos., M.Si Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS PERTANIAN

Prof. Dr. Ir. H. Luthfi, M.S Dekan

Ir. H. Ahmad Yamani, MP

Wakil Dekan Bid. Akademik

Ir. H. Abdussamad, M.S Wakil Dekan Bid. Umum &

Keuangan

Ir. H. Zairin, MP Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

Page 12: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN FAKULTAS KEHUTANAN

Ir. H. Sunardi, M.S. Dekan

Ir. H. Ahmad Yamani, MP

Wakil Dekan Bid. Akademik

Ir. H. Gt. Abdul Rahmat

Thamrin, MP

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

Dr.Ir.H.Zainal Abidin, M.P Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

Ir. Fahmi Ansyari, M.S. Dekan

Page 13: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Hj. Rina Mustika, S.Pi, MP

Wakil Dekan Bid. Akademik

Ir. Hj. Ririen Kartika Rini, MP

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

Ir. Suhaili Asnawi, MS Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS TEKNIK

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST, MT

Dekan

Dr. Chairul Irawan, ST., MT Wakil Dekan Bid. Akademik

Maya Amalia, ST., M.Eng Wakil Dekan Bid. Umum &

Keuangan

Nurhakim, ST, MT Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

Page 14: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Prof. Dr. dr. H. Ruslan Muhyi, Sp.A(K) Dekan

Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi,

SpOT(K) Wakil Dekan Bid. Akademik

dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

dr. Iwan Aflanie, M.Kes,

Sp.F

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Drs. Heri Budi Santoso, M.Si Dekan

Page 15: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Dr. Abdul Gopur, S.Si., M.Si

Wakil Dekan Bid. Akademik

Sri Cahyo Wahyono, S.Si, M.Si

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan

Rodiansono, S.Si., M.Si., Ph.D Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan

PIMPINAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Dr.drg. H. RosihanAdhani, M.S. Dekan

drg. Widodo, M.M.

Wakil Dekan Bid. Akademik

Page 16: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

BAB I

PENDAHULUAN

SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada mulanya sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan

Akademi Perniagaan Kalimantan dengan Akte Notaris Nonor 24 tanggal 21 September 1956. Pendirian

yayasan ini diprakarsai oleh Milono (pada saat itu menjabat Gubernur Kalimantan), pejabat pemerintah

lainnya, masyarakat dan pengusaha-pengusaha nasional Kalimantan. Yayasan ini bertujuan untuk

mendirikan sebuah lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi yang berlokasi di Banjarmasin. Pada

tanggal 7 Februari 1957, Yayasan Akademik Perniagaan Kalimantan resmi menjadi mendirikan

Akademi Perniagaan Kalimantan (APK) dengan tujuan khusus, yaitu mendidik tenaga ahli dalam bidang

perekonomian atau perniagaan, dan mengisi kepentingan-kepentingan yang praktis bagi masyarakat

daerah Kalimantan.

Pada tanggal 3 – 10 Maret 1957 diadakan reuni Kesatuan TNI Divisi Lambung Mangkurat di

Kandangan. Reuni ini bertujuan untuk memperingati Proklamasi Gubernur Militer ALRI Divisi IV

Kalimantan, sekaligus merencanakan pembangunan daerak Kalimantan. Dari hasil reuni ini dibentuk

Dewan Lambung Mangkurat. Dewan ini kemudian membuat rencana pembangunan Kalimantan. Salah

satu adalah mendirikan sebuah perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Lambung Mangkurat.

Dewan ini juga membentuk Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat pada

pertengahan tahun 1958. Pada tanggal 21 September 1958, Panitia Persiapan Pembentukan Universitas

Lambung Mangkurat meresmikan berdirinya Universitas Lambung Mangkurat (pada saat tersebut

berstatus swasta) yang berlokasi di Jalan Lambung Mangkurat sekarang. Pada saat itu Universitas ini

terdiri atas Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Islamologi, dan

kursus-kursus B I dan B II. Dengan pembentukan Universitas Lambung Mangkurat itu, tugas panitia

telah selesai dan selanjutnya di serah terimakan kepada Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat

yang didirikan dengan Akte Notaris Nomor 57 tanggal 12 Februari 1959. Serah terima ini diketahui oleh

Hadji Maksid (Kepala Daswati I Kalimantan Selatan).

Bertepatan dengan tanggal 1 Nopember 1960, atas usaha Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan

Selatan dan Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat, Universitas Lambung Mangkurat

diresmikan menjadi Universitas Negeri di Kalimantan Selatan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan

Kebudayaan Republik Indonesia (PP Nomor 41 tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960) dengan Rektor

ULM (pada saat itu disebut dengan Presiden Universitas Lambung Mangkurat) yang pertama Brigjen H.

Hasan Basry (1960 – 1963).

Pada saat diresmikan sebagai Universitas Negeri, universitas ini hanya terdiri atas 4 Fakultas yaitu :

Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian. Fakultas

Pertanian resmi dibuka pada tanggal 3 Oktober 1961 di Banjarbaru. Pendirian Fakultas Pertanian ini

terlaksana berkat kerjasama antara Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat dan Pimpinan

Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor. Fakultas Islamologi yang semula menjadi bagian dari

Universitas Lambung Mangkurat pada tanggal 15 Januari 1961 diserahkan kepada Fakultas Syariah

IAIN Yogyakarta Cabang Banjarmasin, tanpa ujian dan syarat-syarat lainnya. Kursus-kursus B I dan B

II, melalui suatu timbang terima oleh Kapala Perwakilan Departemen Pendidikan, Pengajaran dan

Kebudayaan Kalimantan Selatan kepada Presiden Universitas Lambung Mangkurat pada tanggal 4

Nopember 1961, ditingkatkan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Meski Universitas Lambung Mangkurat sudah ditingkatkan statusnya menjadi Universitas Negeri,

pembiayaan untuk penyelenggaraan perkuliahan dan administrasi tetap didanai oleh Yayasan Perguruan

Tinggi Lambung Mangkurat. Dengan bantuan dana ini dosen-dosen terbang didatangkan dari Surabaya

dan Yogyakarta. Selain itu, yayasan juga membangun gedung baru pada tahun 1960, yang berlokasi di

Banjarbaru. Bangunan ini rencananya ditempati oleh 4 Fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas

Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik (Sospol), dan Fakultas Pertanian. Akan tetapi 3 Fakultas (Fakultas

Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik) tidak pernah menempati gedung gedung

baru dan tetap melaksanakan perkuliahan di Banjarmasin. Pada tahun 1964 dibentuk fakultas baru, yaitu

Fakultas Perikanan dan Fakultas Kehutanan yang berlokasi di Banjarbaru. Pada tahun 1965 dibentul

Fakultas Teknik di lokasi yang sama.

Sampai tahun 1965, Universitas Lambung Mangkurat didanai oleh Yayasan. Sampai tahun ini pula

tenaga pengajar (dosen terbang) didatangkan dari Surabaya dan Yogyakarta. Setelah tahun 1965 yayasan

tidak lagi mendanai Universitas Lambung Mangkurat karena Yayasan mengalami masalah keuangan.

Universitas ini kemudian diambil alih oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dosen terbangpun semakin

jarang didatangkan.

Dalam perkambangannya hingga sekarang ini, Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 Fakultas,

yang menyelenggarakan Program Diploma (S0) sebanyak 3 Program, Sarjana (S1) sebanyak 61 Prodi

dan Pascasarjana sebanyak 22 Program dan 3 Program Doktor . Fakultas tersebut yaitu :

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Hukum

3. Fakultas Ekonomi

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Fakultas Pertanian

6. Fakultas Kehutanan

7. Fakultas Perikanan

Page 17: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

8. Fakultas Teknik

9. Fakultas Kedokteran

10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

11. Fakultas Kedokteran Gigi

Dalam rangka menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat dan keilmuan di daerah, maka Universitas

Lambung Mangkurat sebagai salah satu universitas terkemuka di Kalimantan khususnya Kalimantan

Selatan dituntut untuk berperan serta dalam menghasilkan SDM yang berkualitas . Untuk mewujudkan

hal tersebut maka pada masa yang akan datang Universitas Lambung Mangkurat akan membuka

program-program studi baru yang rasa diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pada masa

mendatang.

Jumlah mahasiswa, alumni, daya tampung dan produktivitas Universitas Lambung Mangkurat adalah

sbb:

Jumlah Mahasiswa S1 : 21.396 orang

Jumlah Mahasiswa S0 : 550 orang

Jumlah Mahasiswa S2 : 1.764 orang

Jumlah Alumni Dokter : 1.236 orang

Jumlah Alumni Dokter Gigi : 19 orang

Jumlah Alumni S2 : 5.588 orang

Jumlah Alumni S1 : 63.539 orang

Jumlah Alumni S0 : 27.451 orang

Daya tampung Program S1 : 4.950 orang

Produktivitas kelulusan tahun 2015/2016 = 29,08 %

ULM memiliki dosen sebanyak 1.034 orang dengan kualifikasi pendidikan S3 = 219 orang atau 21,18

%, S2 = 754 orang atau 72,92 % dan S1 = 48 orang atau 4,64 % serta SP-1 = 13 orang. Sementara yang

sedang mengikuti pendidikan S3 = 154 orang, S2 = 24 orang dan SP-1 = 4 orang.

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1. VISI

“Mewujudkan ULM Terkemuka dan Berdaya Saing Tahun 2025”

2.2. MISI

1. Menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi berkualitas dan relevan yang dilaksanakan oleh

sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidangnya, serta didukung sarana dan prasarana

terbaik.

2. Memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan

tinggi berkualitas tanpa membedakan status sosial-ekonomi. Secara khusus memberikan

kesempatan kepada calon mahasiswa dari keluarga miskin (tidak mampu) untuk belajar di ULM

Page 18: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

melalui program beasiswa yang dianggarkan dari PNBP ULM.

3. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi dalam dan luar negeri,

pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta pemangku kepentingan lainnya

pada tingkat nasional dan internasional.

4. Mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan universitas, termasuk dalam

pengelolaan anggaran.

5. Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai prasyarat peningkatan daya saing.

6. Mewujudkan organisasi yang kuat dan disertai proses pemberdayaan seluruh elemen sivitas

akademika dalam membangun daya saing.

7. Meningkatkan kesejahteraan seluruh sivitas akademika ULM yang lebih adil.

8. Mendorong tersedianya perencanaan pengembangan kampus ULM terpadu dalam satu kawasan

untuk pengembangan ULM setelah tahun 2025 sebagai persiapan menjadikan ULM terkemuka

dan berdaya saing di kawasan Asia Tenggara.

2.4. TONGGAK CAPAIAN

1. Indikator Pencapaian

a. Tonggak capaian untuk menjadi salah satu Universitas terkemuka di Indonesia dalam melaksanakan

Tri Drama Perguruan Tinggi dengan indikator :

Menjadi 20 besar universitas terkemuka di Indonesia dan 200 besar di Asia pada 2020

Menjadi universitas sebagai teaching university dan research university pada tahun 2020

Jumlah penelitian dan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan internasional,

sumber dana dari dalam dan luar negeri meningkat 100 % dalam 2 tahun

Tahun 2018, 30 % dosen ULM sudah S3 dan 10 % Guru Besar

b. Tonggak SDM dan IPTEKS yang berkualitas dengan indikator :

* Menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi

* Lama tunggu masa kerja paling lambat satu tahun

* Menghsilkan ipteks yang diikuti dengan inovasi, eksekusi dan kewirausahaan (komersialisasi)

* Menghasilkan lulusan yang berkarakter baik (jujur, tangguh

2. Tahapan Tonggak Capaian

Tahapan tersebut meliputi fase sosialisasi, fase restrukturisasi, fase transformasi dan fase internalisasi.

Tujuan Universitas Lambung Mangkurat :

1.1 Tujuan Misi 1

a. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan pengajaran di ULM.

b. Meningkatkan relevansi program pendidikan di ULM sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

pasar kerja.

c. Meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan ULM.

d. Meningkatkan akreditasi prodi dan institusi.

e. Mendorong pengembangan pusat unggulan ULM yang lebih maju.

f. Meningkatkan jumlah doktor dan jumlah Guru Besar di ULM.

g. Mewujudkan keunggulan ULM dalam bidang penelitian sebagai salah satu unsur daya saing

khusus.

h. Membangun identitas ULM dalam penelitian dan pengembangan ipteks.

i. Meningkatkan status Lemlit ULM dari klaster madya ke mandiri.

j. Mendorong program penelitian yang lebih mendalam dan kompetitif.

k. Meningkatkan jumlah paten dan HKI.

l. Mendorong program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan aplikasi ipteks yang

dihasilkan dari program penelitian oleh dosen dan mahasiswa.

m. Membangun citra ULM sebagai perguruan tinggi yang peduli terhadap masyarakat.

n. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 1

a. Pengembangan dan/atau revitalisasi kurikulum prodi melalui kegiatan evaluasi, pelacakan

alumni (tracer study), dan benchmarking terhadap prodi-prodi yang sudah mapan.

b. Membuka prodi-prodi baru yang dibutuhkan dan diminati masyarakat.

c. Peningkatkan kualitas dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan ULM melalui

pendidikan non-gelar dan pendidikan S3, dengan program yang direncanakan secara sistematis

dan cermat berdasarkan kebutuhan ULM (yaitu untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan

dan untuk menunjang pembukaan prodi-prodi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pasar

kerja).

d. Membangun sarana dan prasana penunjang pendidikan di ULM, seperti ruang kelas baru,

laboratorium terpadu, dan perpustakaan digital (e-library).

e. Pengembangan e-learning.

f. Pemenuhan kebutuhan SDM terampil melalui pengangkatan tenaga administratif dan edukatif

dengan skema rekrutmen Pegawai Tetap Non-PNS.

g. Peningkatan kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris bagi tenaga pendidik dan

kependidikan. Bagi dosen yang berusia di bawah 40 tahun yang belum bergelar doktor

diwajibkan mengambil program S3 di luar negeri (khususnya negara-negara maju). Bagi dosen

bergelar doktor alumni perguruan tinggi dalam negeri, diberikan kesempatan mengikuti

pelatihan bahasa Inggris dan post-doctoral di Luar Negeri.

h. Menyediakan anggaran untuk penelitian unggulan ULM yang berpotensi paten dan HKI dengan

menganggarkan 10% dari PNBP.

i. Membangun sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian, seperti laboratorium terpadu.

j. Membangun penguatan jaringan kerja sama penelitian yang seluas-luasnya dengan berbagai

Page 19: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

pihak.

k. Menyediakan anggaran pengabdian masyarakat yang memadai dari PNBP ULM.

l. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat

yang bermanfaat dalam menyejahterakan masyarakat, misalnya melalui program CSR

perusahaan.

m. Menyediakan sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2.1 Tujuan Misi 2

a. Meningkatkan persentase jumlah mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang belajar di ULM

sebagai bentuk tanggung jawab ULM terhadap masyarakat dan untuk memutus rantai

kemiskinan.

b. Memperluas akses pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat.

c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.

2.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 2

a. Program beasiswa ULM mandiri melalui penyediaan anggaran 2,5% dari PNBP ULM untuk

mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin (tidak mampu).

b. Mengupayakan kerja sama dengan Ikatan Alumni, Dunia Usaha, Dunia Industri, dan

Pemerintah Daerah untuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga

miskin (tidak mampu).

c. Mengembangkan sistem pembayaran uang kuliah yang lebih adil melalui subsidi silang.

d. Memperluas sumber beasiswa bagi mahasiswa.

3.1 Tujuan Misi 3

a. Meningkatkan kesejahteraan sivitas akademika ULM.

b. Meningkatkan sumber pendapatan (income generating) untuk memperbesar PNBP ULM.

c. Meningkatkan citra dan daya saing ULM melalui capaian akreditasi institusi A pada 2018.

d. Memperluas jaringan pasar untuk alumni ULM sehingga lebih cepat memperoleh pekerjaan

(memperpendek masa tunggu).

3.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 3

a. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi, nasional dan

internasional.

b. Meningkatkan kerja sama dengan instansi pemerintah daerah dan pusat.

c. Meningkatkan kerja sama dengan BUMN.

4.1 Tujuan Misi 4

a. Meyakinkan sivitas akademika ULM dan pemangku kepentingan lainnya bahwa manajemen

ULM dikelola secara profesional.

b. Meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan.

c. Menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan.

d. Mereformasi pengelolaan keuangan.

e. Menjamin transparansi dalam pengelolaan SDM.

f. Menjamin keadilan dalam pengelolaan sumber daya universitas.

4.2 Strategi Pencapaian Misi 4

a. Pengembangan dan pemanfaatan sistem pengelolaan keuangan/anggaran berbasis teknologi

informasi.

b. Pemberian fasilitas yang sama untuk semua level jabatan yang sama dalam lingkungan ULM.

c. Membangun sistem manajemen organisasi yang sehat dan berbasis kinerja, bukan pendekatan.

d. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam pengelolaan keuangan.

e. Penempatan SDM dan promosi jabatan sesuai dengan kompetensi, kualifikasi, dan prestasi.

5.1 Tujuan Misi 5

a. Meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengajaran.

b. Meningkatkan kualitas penelitian.

c. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat.

d. Meningkatkan jumlah publikasi, paten dan HKI.

e. Meningkatkan efisiensi pelaksanaan tridharma PT.

f. Meningkatkan kerja sama.

g. Meningkatkan akreditasi institusi menjadi A pada 2018.

5.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 5

a. Peningkatan mutu perpustakaan baik penambahan pustaka, maupun pelayanan dan sistem

informasi.

b. Pembangunan laboratorium terpadu untuk mendukung kegiatan penelitian dan proses

pendidikan lainnya.

c. Pengembangan sarana dan prasarana melalui optimalisasi dana yang diperoleh ULM dari

Proyek IDB 7 in 1.

d. Membentuk Tim Percepatan Publikasi Karya Ilmiah Dosen (TPPKID) yang bertugas

menyeleksi dan menerjemahkan karya ilmiah dosen ke dalam bahasa Inggris dan mengirim ke

jurnal ilmiah internasional.

e. Pengembangkan lingkungan kampus yang BERSAHABAT (Bersih, Sehat, Agamis, Ramah,

Page 20: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Aman, Asri dan Lebat) untuk menunjang kegiatan akademik dan pengembangan karakter

mahasiswa yang religius dan unggul.

6.1 Tujuan Misi 6

a. Meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lini organisasi dalam lingkup ULM.

b. Meningkatkan efisiensi pengelolaan organisasi.

c. Mengoptimalkan peran seluruh sivitas akademika dalam peningkatan pelayanan publik.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

6.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 6

a. Membangun mekanisme dan sistem pengendalian manajemen organisasi berbasis SOP.

b. Mendorong percepatan ULM menjadi BLU.

c. Penerapan aturan yang sama, atau satu aturan untuk semua.

d. Memberikan apresiasi kepada SDM yang berkinerja baik dan melakukan pembinaan terhadap

SDM yang berkinerja buruk.

7.1 Tujuan Misi 7

a. Meningkatkan kerja sama semua SDM dalam lingkup ULM.

b. Meningkatkan motivasi kerja SDM ULM.

c. Membangun budaya kerja yang kondusif (disiplin, jujur, amanah, dan menghargai waktu),

d. Meningkatkan kinerja SDM ULM

7.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 7

a. Mengoptimalkan sumber pendapatan melalui berbagai kegiatan kerja sama.

b. Mengoptimalkan peran LPPM sebagai sektor utama (leading sector) dalam menggali sumber

pendapatan.

c. Memberikan perhargaan kepada SDM berdasarkan kinerja dan prestasi.

d. Menyediakan fasiltas kerja yang memadai di lingkungan ULM.

8.1 Tujuan Misi 8

a. Tersedianya rencana areal pengembangan kampus ULM masa depan setelah 2025 seluas

minimal 500 Ha.

b. Tersedianya master plan pembangunan kampus ULM masa depan yang terpadu.

8.2 Strategi Pencapaian Misi 8

a. Membangun kerja sama dengan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi

untuk rencana penyediaan lahan kampus ULM masa depan.

b. Meyakinkan Pemerintah Pusat untuk membantu pendanaan program tersebut.

Strategi dan Program

Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan, digunakan Strategi Umum dan Strategi Khusus. Strategi Umum

dengan pendekatan manajemen segitiga sama sisi, dimana masing-masing sudut sebagai Resource

Sharing, Integrasi Proses dan Sentuhan ICT, yang kemudian diintegrasikan agar tujuan tercapai secara

efesien dan efektif. Strategi khusus dilaksanakan melalui 9 Program Utama, yaitu :

1. Program organisasi dan manajemen

2. Program sumberdaya manusia

3. Program pendidikan

4. Program penelitian dan pengabdian pada masyarakat

5. Program kemahasiswaan

6. Program kerjasama

7. Program sarana dan prasarana

8. Program penjaminan mutu oleh BPM dan UPT penunjangnya

9. Program pendanaan

BAB III

ORGANISASI

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Universitas Lambung Mangkurat terdiri atas Rektor dan Wakil Rektor, Biro

Akademik dan Kemahasiswaan, Biro Umum dan Keuangan, Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas,

Fakultas, Program Pascasarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis lainnya,

A.

Rektor dan Wakil Rektor

Rektor adalah pembantu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di bidang yang menjadi

tugas dan kewajibannya disamping kedudukannya sebagai pimpinan ULM. Dalam melaksanakan

tugas sehari-hari, Rektor dibantu oleh empat orang Wakil Rektor yang berada di bawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Rektor.

Page 21: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

B.

C.

D.

Biro Akademik dan Kemahasiswaan

Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) adalah unsur pembantu pimpinan di bidang

akademik dan kemahasiswaan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan

sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik yang menyangkut

bidang akademik dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang menyangkut bidang

kemahasiswaan.

Biro Umum dan Keuangan

Biro Umum dan Keuangan (BUK) adalah adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi

umum dan keuangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari

pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan .

Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat

Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat adalah unsur pembantu pimpinan di

bidang perencanaan kerjasama dan hubungan masyarakat yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor

Bidang Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat.

E. Fakultas dan Program Pascasarjana

Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 (sebelas) fakultas yaitu :

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Hukum

3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Fakultas Pertanian

6. Fakultas Kehutanan

7. Fakultas Perikanan dan Kelautan

8. Fakultas Teknik

9. Fakultas Kedokteran

10. Fakultas Matematika Ilmu Pemgetahuan Alam

11. Fakultas Kedokteran Gigi

1.1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki 5 Jurusan dan 21 Program Studi :

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial :

a. Pendidikan Sejarah

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

c. Pendidikan Ekonomi

d. Pendidikan Sosiologi

e. Pendidikan Geografi

f. Pendidikan PGSD

g. Pendidikan PG-PAUD

h. Pendidikan Luar Sekolah

i. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah :

a. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

b. Bahasa Inggris

c. Seni Drama Tari dan Musik

Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam :

a. Pendidikan Matematika

b. Pendidikan Biologi

c. Pendidikan Kimia

d. Pendidikan Fisika

e. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan Pendidikan Jasmani , Kesehatan dan Rekreasi :

a. Pendidikan Jasmani , Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Ilmu Pendidikan :

a. Bimbingan dan Konseling

b. Teknologi Pendidikan

c. Pendidikan Ilmu Komputer

1.2. Fakultas Hukum :

Jurusan Ilmu Hukum

- Program studi Ilmu Hukum

1.3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis:

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

- Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Jurusan Manajemen :

- Program Studi Manajemen

- Program DIII Perpajakan

Jurusan Akuntansi :

- Program Studi Akuntansi

- Program DIII Akuntansi

- Program Profesi Akuntansi

1.4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :

Page 22: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Jurusan Administrasi :

a. Program Studi Ilmu Administrasi Publik

b. Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Jurusan Ilmu Pemerintahan :

- Program Studi Ilmu Pemerintahan

Jurusan Ilmu Komunikasi :

- Program Studi Ilmu Komunikasi

1. 5. Fakultas Pertanian :

Jurusan Bududaya Pertanian :

- Program Studi Agroekoteknologi

- Program Studi Ilmu Tanah

- Program Studi Proteksi Tanaman

- Program Studi Agronomi

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian :

- Program Studi Agribisnis

Jurusan Produksi Ternak

- Program Studi Produksi Ternak

Jurusan Teknologi Industri Pertanian

- Program Studi Teknologi Industri Pertanian

1. 6. Fakultas Kehutanan :

Dengan minat : - Budidaya Hutan

- Manajemen Hutan

- Teknologi Hasil Hutan

1.7 Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan dan :

- Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

- Program Studi Budidaya Perairan

- Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

- Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

- Program Studi Agribisnis Perikanan

- Program Studi Ilmu Kelautan

1.8. Fakultas Teknik :

Jurusan Teknik Sipil :

- Program Studi Teknik Sipil

Jurusan Teknik Arsitektur :

- Program Studi Teknik Arsitektur

Jurusan Pertambangan :

- Program Studi Pertambangan

Jurusan Teknik Kimia

- Program Studi Teknik Kimia

Jurusan Teknik Lingkungan

- Program Studi Teknik Lingkungan

Jurusan Teknik Mesin

- Program Studi Teknik Mesin

Jurusan Teknik Informatika

- Program Studi Teknik Informatika

1.9 . Fakultas Kedokteran :

- Jurusan/PS. Pendidikan Dokter

- Jurusan /PS Kesehatan Masyarakat

- Jurusan/PS Ilmu Keperawatan

- Jurusan/PS Psikologi

1.10 . Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

- Program Studi Matematika

- Program Studi Kimia

- Program Studi Biologi

- Program Studi Fisika

- Program Studi Farmasi

- Program Studi Ilmu Komputer

1.10 . Fakultas Kedokteran Gigi :

- Program Studi Kedokteran Gigi

Sedangkan Program Pascasarjana meliputi :

1. Program Magister Agronomi 18. Program Magister Kenotariatan

2. Program Magister Ilmu Hukum 19. Program Magister Pendidikan

3. Program Magister Manajemen Guru Paud

4. Program Magister Sumberdaya Alam dan Lingkungan 20. Program Magister Ilmu

5. Program Magister Ekonomi Pertanian Kesehatan Masyarakat

6. Program Magister Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia 21. Program Magister Keguruan

7. Program Magister Ilmu Kehutanan Olahraga

Page 23: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

8. Program Magister Administrasi Publik 22. Program Magister Keguruan

9. Program Magister Teknik Sipil IPA

10. Program Magister Manajemen Pendidikan

11. Program Magister Ilmu Ekonomi

12. Program Magister Administrasi Pembangunan

13. Program Magister Ilmu Perikanan

14. Program Magister Pendidikan Biologi

15. Program Magister Ilmu Pengetahuan Sosial

16. Program Magister Ilmu Pemerintahan

17. Program Magister Ilmu Administrasi Bisnis

18. Program Magister Kenotariatan

19. Program Magister PAUD

Untuk Program Doktor :

1. Program Ilmu Ekonomi 3. Program Ilmu Hukum

2. Program Ilmu Pertanian

ORGANISASI DAN TATA KERJA

1. UNIVERSITAS

A. PIMPINAN

Rektor : Prof.Dr.H.Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.

Wakil Rektor Bidang Akademik : Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan : Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan : Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M.Sc

Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama & Humas : Prof.Dr.Ir.H.Yudi Firmanul Ariffin, M.Sc

B. LEMBAGA/PUSAT/UPT

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Ketua : Prof. Dr. Ir. Mochamad Arief

Soendjoto, M.Sc

Kabag Tata Usaha : Dra. Hj. Siti Mariani, M.M.

Kasubag Umum : Wahyu Firmansyah, S.Kom, MAP

Kasubag Data dan Informasi : Dra. Sa’adaturrahmi

Kasubag. Program : -

2. Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran

Ketua : Prof. Dr. H. Suratno, M.Pd

Kabag. Tata Usaha : Drs. H. Najamudin

Kasubag. Umum : Drs. H. Akhmad Rizali

Kasubag. Data dan Informasi : -

Kasubag Program : -

3. Lembaga Penjaminan Mutu

Ketua : Dr. Ir. M. Ahsin Rifa'i, M.Si.

Kasubag. Tata Usaha : Zuhra Zuraida, SH.

Unit Pelaksana Teknis (UPT)

1. Unit Program Pengalaman Lapangan : Drs. H. Sulaiman, M.Pd

2. Perpustakaan : Deden Koswara, SH, MH

3. Laboratorium Bahasa : Drs. Ahmad Farid, M.Pd

4. P3AI :

5. Mata Kuliah Umum (MKU) : Drs. Sarbaini

6. Koordinator : Ir. Setia Budi, MP

7. Badan Penjaminan Mutu :

8. Laboratorium Dasar : Dr. Uripto Trisno Santoso, S.Si, M.Si

PERPUSTAKAAN

1. Kepala Perpustakaan : Deden Koswara, SH, MH

2. Kasubag. Tata Usaha : Rifani, S.AP.

3. Kepala Cabang Banjarbaru : Dra. Puji Rahayu

UPT Pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi

1. Kepala Bagian : Radityo Adi Nugroho, ST., M.Kom

2. Kasubag Tata Usaha : H. Akhmad Gazali, S.Kom

C. BIRO

1. Biro Akademik dan Kemahasiswaan

Plt. Kepala : Drs. H. Ilham Anwar, M.Pd

Kabag Akadmik : Dra. Rusmilawati, M.Pd

Kasubag. Akademik & Evaluasi : Chairuddin, SE, S.om, M.Pd

Kasubag. Sarana Pendidikan : Hj. Mariani, S.AP

Kasubag. Registrasi & Statistik : Teddy Budi Setiawan, S.Kom

Kabag. Pengembangan Mahasiswa & Alumni : Dra. Hj. Lisna Rahmawati, M.Pd

Kasubag. Minat, Bakat, Penalaran & Informasi

Kemahasiswaan : Drs. Arifudin

Kasubag. Kesejahteraan Mahasiswa : Burhanuddin, SH

Kasubag. Alumni : -

Page 24: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

2. Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat

Kepala : Drs. H. Ary Achdyani, MAP

Kabag. Perencanaan : Ir. H. Sarwadi

Kasubag Perencanaan Penganggaran : Muhammad Ilyas, ST

Kasubag Evaluasi Pelaksanaan Program dan

Anggaran : Ferry Erawati, ST

Kabag. Kerjasama dan Hubungan Masyarakat : Hj. Siti Wahyuni, SH

Kasubag. Kerjasama : Hj. Evi Noor Aina Hasni, SE

Kasubag. Hubungan Masyarakat : Sitti Aisyah, SE

3. Biro Umum dan Keuangan

Kepala : Herry Supriyanto, SH, MH

Kabag. Umum : Dra. Erwina Herliaty, MM

Kasubag. Tata Usaha : Mayang Muhairinnisa, S.Pd, M.Pd

Kasubag. Barang Milik Negara : Hj. Elsinawaty, S.AB :

Kasubag. Rumah Tangga : Ardiansyah, SE

Kabag. Hukum dan Kepegawaian : Drs. H. Ilham Anwar, M.Pd

Kasubag. Pendidik : Heru Nurhidayat Eka Putra, S.T., M.T

Kasubag. Tenaga Kependidikan : Eka Alamsyah, SE.

Kasubag. Hukum dan Tata Laksana : Siti Noorma Kamariah, SH

Kabag Keuangan : Akhmad Iskandar, S.Pd., M.Pd

Kasubag. Anggaran Non PNBP : Husin Nafarin, SE

Kasubag. Anggaran PNBP : Nieke Rezeki Febriantie, SE., MM

Kasubag. Akuntansi dan Pelaporan : Nizmah Rahmi, S.Sos

2. FAKULTAS

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan : Prof. Dr. H. Wahyu, MS

Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. H. Zulkifli, MS

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Dr. Chairil Faif Pasani, M.Si

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Drs. Sunarno Basuki, M.Kes

Kabag. Tata Usaha : Drs. H. Ahmad Sarwani

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Drs. Abubakar Siddik, MM

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Asti Nuryani, SE

Kasubag. Akademik : Dra. Hj. Norfatmiati

Kasubag. Kemahasiswaan : Enny Widayati, S.Pd

2. Fakultas Hukum

Dekan : Dr. H. Mohammad Effendy, SH, MH

Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. H. Ichsan Anwary, SH, MH

Wakil Dekan Bid Unum & Keuangan : Diana Haiti, SH, MH

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Dr. H. F.A. Abby, SH, MH

Kabag. Tata Usaha : Dra. Siti Aslamiah

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Syahrudin, SH

Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Fakhruddin, SE

Kasubag. Akademik : Ridnu Faini, SH

Kasubag. Kemahasiswaan : Irna Ismaranti, SH., MH.

3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dekan : Dr. H. Muhammad Riza Firdaus, MM

Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Ec. H. Atma Hayat, Drs., M.Si, Ak

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Drs. Ec. Akhmad Sayudi, M.Si, Ak

Wakil Dekan III : Drs. Ec. Syaiful Hifni, M.Si, Ak

Kabag. Tata Usaha : Muslimah

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Miskad, SE

Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Muslimin, SE, MM

Kasubag. Akdemik : Hj. Elita Kesuma, SE

Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Uni Kalsum, SE

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dekan : Drs. Saladin Ghalib, MA

Wakil Dekan Bid. Akademik : Irwansyah, S.Sos., M.Si

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Drs. Jamaluddin, M.Si

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Gazali Rahman, S.Sos., M.Si

Kabag. Tata Usaha : Drs. Asrani, M.Pd

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Dra. Hj. Nelly Ernawaty

Page 25: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Nursiah, S.Sos

Kasubag. Akademik : Dra. Mariani

Kasubag. Kemahasiswaan : Cahyadi, S.Pd

5. Fakultas Pertanian

Dekan : Prof. Dr. Ir. H. Luthfi, M.S

Wakil Dekan Bid. Akademik : Ir. H. Yusuf Aziz, M.Sc

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. H. Abdussamad, MS

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Ir. Zairin, MP

Kabag. Tata Usaha : Dra. Hj. Ratna Noor Azizah

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Yuniarti, SH

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Hesti Kurniawati, SE

Kasubag. Akademik : H. Hairani, S.Sos

Kasubag. Kemahasiswaan : Nanang Thomas Putra, S.Sos, M.Si

6. Fakultas Kehutanan

Dekan : Ir. Sunardi, MS

Wakil Dekan Bid. Akademik : Ir. H. Ahmad Yamani, MP

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. H. Gt. Abdul Rahmat Thamrin, MP

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Dr.Ir.H.Zainal Abidin, M.P Kabag. Tata Usaha : Suwadji, SH

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Tirto, S.Sos

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : -

Kasubag. Akademik : Norsaliah, S.Sos

Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Astuti Mariani, S.Sos

7. Fakultas Perikanan dan Kelautan

Dekan : Ir. Fahmi Ansyari, MS

Wakil Dekan Bid. Akademik : Hj. Rina Mustika, S.Pi, MP

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. Hj. Ririen Kartika Rini, MP

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Ir. Suhaili Asnawi, MS

Kabag. Tata Usaha : Ir. Darsiah, MS.

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : -

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Azidin, S.Sos

Kasubag. Akademik : Retma Ellavaniea Putri, ST

Kasubag. Kemahasiswaan : Syarifah Aminun, S.Sos

8. Fakultas Teknik

Dekan : Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST, MT

Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Chairul Irawan, ST., MT

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Maya Amalia, ST., M.Eng

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Nurhakim, ST, MT

Kabag. Tata Usaha : Drs. Parmasihat

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Muhammad Syaifullah, ST., MT

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Dwiliyana, SE

Kasubag. Akademik : Elita Susiana, S.Sos

Kasubag. Kemahasiswaan : Noor Razikin, ST

9. Fakultas Kedokteran

Dekan : Prof. Dr. dr. H. Ruslan Muhyi, Sp.A(K)

Wakil Dekan Bid. Akademik : Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi, SpOT(K)

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F

Kabag. Tata Usaha : Dra. Ani Isdiati Basri, MM

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Dra. Hj. Henny Hendriyati

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Anwar, SE, M.A.P

Kasubag. Akademik : Drs. Abdurrahman

Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Rini Sunaryati, SE

10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dekan : Drs. Heri Budi Santoso, M.Si

Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Abdul Gopur, S.Si., M.Si

Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Sri Cahyo Wahyono, S.Si, M.Si

Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Rodiansono, S.Si., M.Si., Ph.D

Kabag. Tata Usaha : Dra. Lilin Indrawati

Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : -

Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Dra. Hj. Hastiawaty

Kasubag. Pendidikan : Ir. Hj. Nurul Huda

Kasubag. Kemahasiswaan & Alumni : -

11. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dekan : Dr. drg. H. Rosihan Adhani, MS

Wakil Dekan I : drg. Widodo, MM.

Kasubag. TU : M. Fitri, SH, M.Kn

12. Pascasarjana

Direktur Program Pascasarjana : Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.Si

Wakil Direktur Bid. Akademik & Kemahasiswaan : Dr. Ir. Bambang Joko Priatmadi, MP

Wakil Direktur Bid. Umum & Keuangan : Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd, M.Si

Kasubag. Tata Usaha Pascasarjana : Erna Wahyunie, SE

Page 26: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

BAB IV

LOKASI KAMPUS DAN LOKASI UNIT PELAYANAN

4.1. Lokasi Kampus

Kampus Universitas Lambung Mangkurat memiliki luas 1.023.159 M² yang tersebar di Kota

Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Secara garis besar penggunaan kampus ULM dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Lokasi Banjarmasin

Beralamat di Jalan Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin dangan Luas Tanah 507.800 M² adalah

diperuntukan perkuliahan Non Eksakta yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Disamping itu

juga terdapat :

- Rumah Dinas Rektor

- Rumah Dinas Pembantu Rektor I, II, III dan IV

- Program Magister Manajemen, Ilmu Hukum, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia dan Daerah, Admnistrasi Publik, Ilmu Ekonomi, Pendidikan IPS, Pendidikan

Biologi, dan Teknik

- Program Doktor Ilmu Ekonomi

- Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

- UPT Perpustakaan Pusat, Laboratorium Bahasa, Laboratorium MIPA

- Rektorat

- Mesjid Baitul Hikmah

- Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

2. Lokasi Banjarbaru

Beralamat di Jalan A. Yani KM.36 Banjarbaru dengan luas Tanah 515.359 M² adalah diperuntukan

perkuliahan Eksakta yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan,

Fakultas, Teknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA. Juga terdapat :

- Gedunga Pascasarjana

- Perpustakaan Cabang Banjarbaru

- Program Magister Agronomi, Ekonomi Pertanian, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Lingkungan, Ilmu Kehutanan, Sains Administrasi Pembangunan, Ilmu Perikanan

- Program Doktor Ilmu-Ilmu Pertanian

- Mesjid Al-Baitar

4.2. Jenis Layanan Admnistrasi

Universitas Lambung Mangkurat dalam memberikan layanan administrasi kepada mahasiswa baik

kegiatan kurikuler dan atau ko-kurikuler selain di Fakultas juga di Rektorat yang terpusat di Rektorat

ULM Banjarmasin.

Adapun jenis layanan administrasi dimaksud meliputi :

1. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan

(BAK)

Jenis Layanan : - Registrasi Mahasiswa

- Pindah Kuliah

- Pelaksanaan Wisuda

- Evaluasi Program Studi

- Pengurusan Ijazah

- Pengurusan atribut mahasiswa

- Pengurusan Beasiswa

- Pengurusan kegiatan mahasiswa

2. Administrasi Umum dan Keuangan oleh Biro Umum dan Keuangan (BUK)

Jenis Layanan : - Konsultasi teknik bidang keuangan / pembayaran SPP

- Pengurusan perijinan penggunaan gedung dan atau fasilitas umum ULM

- Persuratan/ketata usahaan

- Pengurusan hukum dan tata laksana

3. Administrasi Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat oleh Biro Perencanaan

Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BPKS & HUMAS)

Jenis Layanan : - Perencanaan dan pengembangan Fakultas/Jurusan/Program Studi

- Perencanaan dan pengembangan sumberdaya (SDM, Sarana Prasarana dan

Penganggaran

- Pengolahan data dan penyajian informasi ULM

- Pengembangan layanan teknologi dan informasi komunikasi

Page 27: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

BAB V

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Peraturan Akademik

Keputusan Rektor ULM No 600/UN8/SP/2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup

program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi,

serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan

bangsa Indonesia;

2. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan

pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,

dan media lain;

3. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pascasajarna yang diarahkan

terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu;

4. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta

didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian tertentu;

5. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki

pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana;

6. Akreditasi adalah pengakuan atas Universitas atau program studi pada perguruan tinggi yang

memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;

7. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat

dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik,

vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau

olahraga;

8. Program studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum

dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi,

dan/atau pendidikan vokasi.

9. Jurusan atau Bagian atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung

program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga;

10. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar nasional

pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat;

11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan;

12. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang

sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu;

13. Kurikulum inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu

program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional;.

14. Kurikulum institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian

kurikulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti

yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan

Page 28: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

tinggi;

15. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar;

16. Program Reguler adalah program pendidikan tinggi yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang

diselenggarakan pemerintah yang diikuti oleh peserta didik secara penuh waktu pada program studi

yang telah memperoleh izin penyelenggartaan dari pemerintah;

17. Program Non Reguler atau nama lain yang sejenis adalah program pendidikan tinggi yang

dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diikuti oleh

peserta didik secara paruh waktu pada program studi yang telah memperoleh izin penyelenggaraan

dari pemerintah;

18. UKT (Uang Kuliah Tunggal) adalah pembayaran yang diwajibkan kepada mahasiswa yang

dibayarkan pada tiap semester

19. Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan

Satuan Kredit Semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja Dosen (Tenaga

Pendidik), pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program;

20. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai dengan 19 minggu kuliah atau

kegiatan terjadual lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai dengan 3 minggu

kegiatan penilaian;

21. Semester antara atau nama lain adalah satuan waktu kegiatan akademik yang tersusun atas 12 (dua

belas) kali tatap muka, termasuk kegiatan evaluasi, yang diselenggarakan antara semester genap

dan semester gasal;

22. Satuan Kredit Semester, selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap

pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadual per minggu

sebanyak 1 jam perkuliah atau 2 jam praktikum, 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing

diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

23. Kuliah Kerja Nyata, selanjutnya disingkat KKN adalah suatu program perkuliahan dan kerja

lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat oleh mahasiswa secara prakmatis melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral.

24. Praktik Lapangan atau Praktek Magang atau nama lain yang sejenis adalah kegiatan diluar institusi

dalam rangka perluasan wawasan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam kurun waktu tertentu;

25. Penasihat Akademik adalah Dosen (Tenaga Pendidik) tetap yang mempunyai tugas dan wewenang

untuk memberi nasihat akademik terhadap sekelompok mahasiswa yang diasuhnya dalam rangka

mendukung proses pembelajaran;

26. Cuti akademik adalah penghentian sementara studi mahasiswa dengan tidak mengikuti segala

bentuk kegiatan akademik dalam tenggang waktu tertentu;

27. Pindah studi adalah perubahan status mahasiswa dari satu Program Studi ke Program Studi yang

lain dalam Universitas Lambung Mangkurat, keluar dari Universitas Lambung Mangkurat maupun

pindahan dari perguruan tinggi lain dari dalam maupun luar negeri ke Universitas Lambung

Mangkurat;

28. Registrasi administratif adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh

status terdaftar di Universitas Lambung Mangkurat;

29. Registrasi akademik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendaftarkan

diri sebagai peserta kuliah, praktikum, ujian dan/atau kegiatan akademik lainnya pada Program

Studi/Bagian yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan cara mengisi Kartu

Rencana Studi;

30. Credit Transfer System adalah transfer SKS mata kuliah yang diperoleh dari luar Program

Studinya, yang direncanakan dan secara sistematis tercantum dalam kurikulum program studi

tersebut, yang dapat diambil baik di dalam maupun di luar Universitas;

31. Twinning Program adalah pengembangan program studi yang sama antara Universitas Lambung

Mangkurat dengan institusi dari dalam maupun luar negeri dengan cara melakukan sinkronisasi

kurikulum kedua Program Studi dalam rangka menyelenggarakan proses pembelajaran bersama;

32. Dual degree adalah gelar ganda yang diperoleh dari Universitas Lambung Mangkurat dan dari

perguruan tinggi di Indonesia atau perguruan tinggi lain di luar negeri dalam rangka kerjasama

pengembangan suatu Program Studi;

33. Status ganda adalah kedudukan seorang mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu, memiliki

status terdaftar sebagai mahasiswa pada dua atau lebih Program Studi reguler di perguruan tinggi

negeri;

34. Silabi adalah deskripsi dan uraian lanjut dari ikhtisar suatu mata kuliah dalam kurikulum;

35. Garis-garis Besar Program Pengajaran, selanjutnya disingkat GBPP adalah rumusan tujuan dan

pokok-pokok isi mata kuliah yang harus diajarkan kepada mahasiswa sesuai dengan kurikulum;

36. Satuan Acara Perkuliahan, selanjutnya disingkat SAP adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok

mata kuliah satu kali tatap muka sesuai dengan GBPP;

37. Kontrak Perkuliahan adalah kesepakatan antara Dosen (Tenaga Pendidik) dengan mahasiswa

dalam pelaksanaan proses pembelajaran;

38. Daftar Peserta dan Nilai Akhir, selanjutnya disingkat DPNA adalah suatu daftar yang memuat

nama peserta dan hasil akhir perhitungan penilaian hasil belajar mahasiswa suatu mata kuliah;

39. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan

dicapai oleh seorang PNS;

40. Indek Prestasi Sementara, selanjutnya disingkat IPS adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang

dihitung berdasarkan jumlah perkalian nilai kredit dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah

dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada suatu semester;

41. Indek Prestasi Kumulatif, selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran kemampuan yang dihitung

berdasarkan jumlah perkalian nilai kredit dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah dibagi

dengan jumlah SKS mata kuliah yang ditetapkan dalam kurikulum;

42. Beban Studi Program Pendidikan adalah jumlah beban tugas yang dihitung dalam SKS yang harus

ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tinggi tertentu;

43. Kartu Rencana Studi, selanjutnya disingkat KRS adalah kartu yang berisi rencana pengambilan

mata kuliah pada semester yang akan ditempuh;

44. Kartu Hasil Studi, selanjutnya disingkat KHS adalah kartu yang memuat nilai-nilai mata kuliah, IP

pada semester berjalan dan perolehan SKS yang telah dikumpulkan serta IPK;

45. Ijazah adalah tanda bukti kelulusan mahasiswa pada suatu Program Studi, sehingga kepada yang

Page 29: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

bersangkutan diberikan hak untuk memakai gelar akademik, sebutan vokasi, dan sebutan

professional serta segala wewenang dan hak yang berhubungan dengan ijazah yang dimilikinya;

46. Transkrip Akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan IP semua mata kuliah yang

ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan;

47. Kalender Akademik adalah jadual kegiatan akademik tahunan yang disusun secara rinci dalam

setiap semester;

48. Tugas Akhir adalah tugas yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

membuat karya ilmiah tertulis, dengan menerapkan sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam

memecahkan masalah aplikatif serta mampu menyajikan dan mempertahankan hasilnya secara

tertulis dan secara lisan dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma dan Profesi;

49. Skripsi adalah tugas sebagai pengalaman belajar mahasiswa membuat karya ilmiah tertulis, dengan

menerapkan sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah keilmuan melalui

penelitian, serta mampu menyajikan dan mempertahankan hasilnya secara tertulis dan secara lisan

dalam rangka menyelesaikan beban studi tertentu untuk memperoleh gelar sarjana;

50. Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi dan atau penelitian mendalam yang memenuhi kaidah

penelitian ilmiah dan persyaratan metodologi disiplin ilmu dalam rangka menyelesaikan beban

studi untuk memperoleh gelar magister;

51. Disertasi adalah tugas akhir akademik hasil studi dan atau penelitian mendalam yang dilakukan

secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan atau

menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara belum diketahui jawabannya atau

mempertanyakan berbagai hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,

humaniora dan seni untuk mendapat gelar doktor di bawah bimbingan dan pengawasan

pembimbingnya;

52. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba

memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh

karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan

sumber secara tepat dan memadai;

53. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak

untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan;

54. Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa/Dosen (Tenaga Pendidik)/peneliti/tenaga

kependidikan di lingungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun

elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan;

55. Karya adalah hasil karya akademik atau non akademik oleh orang perseorangan, kelompok, atau

badan di luar lingkungan perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentrasikan, maupun dibuat

dalam bentuk tertulis;

56. Penjaminan Mutu (Quality Assurance) adalah program untuk melaksanakan pemantauan, evaluasi,

dan koreksi sebagai tindakan penyempurnaan atau peningkatan mutu secara berkelanjutan dan

sistematis terhadap semua aspek pendidikan tinggi dalam rangka untuk meyakinkan kesempurnaan

pencapaian standar yang telah dinyatakan dalam visi, misi, dan tujuan Universitas/Fakultas/

Program Studi;

57. Evaluasi Diri adalah upaya sistematis untuk menghimpun dan mengelola data (fakta dan

informasi) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan

sebagai tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program;

58. Evaluasi Hasil Belajar adalah kriteria penilaian yang dilakukan dalam satu semester terhadap

pencapaian tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum melalui penyelenggaraan ujian, pemberian

tugas dan kegiatan akademik lainnya;

59. Evaluasi Keberhasilan Studi adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap

pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu melanjutkan studi atau dihentikan

statusnya sebagai mahasiswa;

60. Ujian Tengah Semester, selanjutnya disingkat UTS adalah evaluasi belajar mahasiswa yang

diselenggarakan pada pertengahan semester;

61. Ujian Akhir Semester, selanjutnya disingkat UAS adalah evaluasi belajar mahasiswa yang

diselenggarakan pada akhir semester dan diatur dalam kalender akademik;

62. Ujian Susulan adalah ujian yang diselenggarakan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian

dengan alasan yang sah;

63. Alasan yang sah adalah alasan yang dibuktikan dengan dokumen yang sah untuk tidak mengikuti

kegiatan kurikuler atau ujian;

64. Upacara penerimaan mahasiswa baru adalah salah satu bentuk upacara akademik untuk melantik

mahasiswa baru;

65. Rapat Yudisium adalah forum pengambilan keputusan untuk menetapkan kelulusan mahasiswa

yang dilakukan oleh Fakultas/Program Pascasarjana;

66. Yudisium adalah keputusan Dekan/Direktur Program Pascasarjana yang menetapkan bahwa

seorang mahasiswa telah menyelesaikan studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan syarat-

syarat kelulusan pada Fakultas/Program Pascasarjana berdasarkan hasil rapat yudisium;

67. Upacara Yudisium adalah acara akademik dalam sidang Fakultas/Program Pascasarjana untuk

melepas lulusan/yudisiawan pada Fakultas/Program Pascasarjana yang dinyatakan lulus

berdasarkan periodisasi yudisisum;

68. Wisuda adalah acara akademik dalam sidang Universitas Lambung Mangkurat untuk meresmikan

lulusan perguruan tinggi yang telah menyelesaikan salah satu jenjang pendidikan tinggi sebagai

alumni dan warga almamater Universitas Lambung Mangkurat;

69. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah

mengikuti pendidikan akademik;

70. Sebutan profesi adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah

mengikuti pendidikan profesi;

71. Sebutan vokasi adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah

mengikuti pendidikan vokasi;

72. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan,

Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat;

73. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada Dosen (Tenaga

Pendidik) sebagai tenaga profesional;

74. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi;

Page 30: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

75. Mahasiswa baru adalah peserta didik baru suatu program studi pada perguruan tinggi;

76. Sivitas akademik adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa;

77. Pelanggaran dalam penyelenggaraan kegiatan akademik adalah perbuatan-perbuatan yang

bertentangan dengan Peraturan ini atau ketentuan-ketentuan yang berlaku;

78. Sanksi adalah tindakan hukuman yang dikenakan terhadap mahasiswa, Dosen (Tenaga Pendidik),

dan/atau tenaga kependidikan yang melakukan pelanggaran dalam penyelenggaraan kegiatan

akademik;

79. Tenaga kependidikan adalah orang yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan;

80. Rektor adalah pimpinan Universitas Lambung Mangkurat yang berwenang dan bertanggung jawab

terhadap penyelenggaraan Universitas Lambung Mangkurat;

81. Dekan adalah pimpinan Fakultas yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap

penyelenggaraan Fakultas yang bersangkutan di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat;

82. Ketua Program Studi atau nama lain yang sejenis adalah pimpinan Program Studi yang berwenang

dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Program Studi yang bersangkutan di lingkungan

Universitas Lambung Mangkurat;

83. Direktur Program Pascasarjana adalah pimpinan Program Pascasarjana yang berwenang dan

bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Program Pascasarjana di lingkungan Universitas

Lambung Mangkurat;

84. Biro Akademik dan Kemahasiswaan, selanjutnya disingkat BAK adalah unsur penunjang

Universitas Lambung Mangkurat yang membantu pimpinan Universitas Lambung Mangkurat

dalam melaksanakan manajemen penyelenggaraan administrasi kegiatan akademik dan

kemahasiswaan Universitas Lambung Mangkurat;

85. Universitas adalah Universitas Lambung Mangkurat;

86. Program Pascasarjana adalah Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat;

87. Pimpinan Universitas adalah Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Lambung Mangkurat;

88. Pimpinan Fakultas adalah Dekan, Para Wakil Dekan, dan Ketua Bagian/Jurusan/Program Studi

atau nama lain yang sejenis di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

BAB II

JENIS DAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

Bagian Kesatu

Jenis Pendidikan Tinggi

Pasal 2

Universitas menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan terdiri atas pendidikan

vokasi, pendidikan akademik, dan/atau pendidikan profesi.

Bagian Kedua

Program Pendidikan Tinggi

Pasal 3

(1) Pendidikan vokasi berupa program diploma I/D1, diploma II/D2, diploma III/D3 dan diploma

IV/D4

(2) Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana; sarjana dan magister; atau sarjana, magister dan

doktor.

(3) Pendidikan profesi terdiri atas program spesialis dan/atau program profesi.

Pasal 4

(1) Program sarjana bukan merupakan lanjutan dari pendidikan vokasi.

(2) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan vokasi dapat mengambil program sarjana, baik

program reguler maupun program non reguler yang persyaratan alih kreditnya diatur oleh masing-

masing program studi.

BAB III

FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI

Bagian Kesatu

Fungsi Pendidikan Tinggi

Pasal 5

Pendidikan tinggi berfungsi membentuk dan mengembangkan kemampuan, watak, dan kepribadian

manusia melalui pelaksanaan:

a. dharma pendidikan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga;

b. dharma penelitian untuk menemukan, mengembangkan, mengadopsi, dan/atau mengadaptasi nilai-

nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga; dan

c. dharma pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan olahraga dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Page 31: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Bagian Kedua

Arah dan Tujuan Pendidikan Tinggi

Pasal 6

(1) Pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang

memilki kompetensi inovatif.

(2) Pendidikan sarjana (S1/Strata 1, S2/Strata 2, dan S3/Strata 3) (akademik) bertujuan menyiapkan

peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kompetensi adaptif dan inventif.

(3) Pendidikan profesi bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang

memilki keahlian khusus untuk melakukan suatu jenis pekerjaan, dan keahlian tersebut tidak dapat

diakui secara yuridis maupun secara sosial, serta mengandung resiko kegagalan dalam

bertindak/memutuskan atau kesalahan (dengan atau tanpa konsekuensi hukum) yang apabila

seseorang belum lulus dalam program pendidikan tersebut.

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI

Bagian Kesatu

Pelayanan Pendidikan Tinggi

Pasal 7

(1) Pelayanan pendidikan sarjana dan pascasarjana, berdasarkan curah waktu yang dijalaninya

dibedakan menjadi program reguler dan program nonreguler.

(2) Pelayanan pendidikan program reguler diberikan kepada mahasiswa yang dianggap bisa penuh

waktu untuk menjalani semua kegiatan pendidikan.

(3) Pelayanan pendidikan program non reguler diberikan kepada mahasiswa yang tidak dapat penuh

waktu untuk menjalani semua kegiatan pendidikan.

(4) Pelayanan pendidikan program non reguler dapat dilaksanakan oleh program studi yang memiliki

izin operasional, melaksanakan pendidikan program reguler, dan telah terakreditasi.

(5) Penerimaan mahasiswa baru program non reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (3 dan ayat (4)

dapat dilaksanakan setelah mendapat izin Rektor berupa Keputusan.

Bagian Kedua

Tahun Akademik

Pasal 8

(1) Tahun akademik penyelenggaran pendidikan dimulai pada bulan September dan berakhir pada

bulan Juni.

(2) Tahun akademik penyelenggaraan program pascasarjana dan pendidikan profesi, dapat dimulai

pada bulan Februari.

(3) Tahun akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam 2 (dua) semester, yaitu

semester gasal dan semester genap. Masa antara tanggal 1 September sampai dengan 31 Januari

disebut dengan semester gasal, dan masa antara 1 Februari sampai dengan 30 Juni disebut dengan

semester genap. Masa antara tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Agustus merupakan semester antara.

(4) Setiap semester sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dapat terdiri atas 14 (empat

belas) sampai dengan 16 (enam belas) minggu yang dapat dipergunakan untuk proses belajar

berupa perkuliahan, termasuk iringan, minggu tenang (pekan teduh) dan ujian-ujian. Tiap semester

dipisahkan oleh masa libur 2 (dua) hingga 4 (empat) minggu.

Bagian Ketiga

Kalender Akademik

Pasal 9

(1) Untuk ketertiban jadwal pelaksanaan pendidikan maka disusun kalender akademik dengan

Keputusan Rektor.

(2) Fungsi Kalender Akademik sebagai pedoman waktu penyelenggaraan kegiatan pembelajaran agar

proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

(3) Bagi program studi tertentu, yang karena sistem pelaksanaan akademiknya tidak dapat sepenuhnya

mengacu kepada kalender akademik yang umum dipergunakan (karena kesepakatan nasional pada

konsorsium bidang ilmu tertentu), dapat merancang jadwal pelaksanaan kegiatan akademik secara

khusus, sepanjang prinsip dalam sistem SKS, dan target perkuliahan tetap terpenuhi.

(4) Kalender akademik khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Rektor atas

usulan dekan/program.

(5) Jadual kuliah untuk setiap semester disusun dan ditetapkan oleh fakultas sesuai dengan kondisi

masing-masing.

BAB V

SISTEM KREDIT SEMESTER

Page 32: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Bagian Kesatu

Sistem Satuan Kredit Semester

Pasal 10

Sistem pendidikan yang dianut dalam merancang muatan kurikulum, beban belajar mahasiswa, dan

evaluasi keberhasilan mahasiswa mengikuti sistem SKS.

Bagian Kedua

Tujuan Sistem Satuan Kredit Semester

Pasal 11

Sistem SKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertujuan untuk:

a. memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar, agar dapat

menyelesaikan studi dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan kemampuan dan rencana

individualnya;

b. memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya;

c. membuka kemungkinan dilaksanakannya sistem pendidikan dengan masukan (input) dan keluaran

(output) yang jamak;

d. mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu, sesuai dengan perkembangan ilmu dan

teknologi maupun perubahan kebutuhan masyarakat yang sangat cepat dewasa ini;

e. memberi kemungkinan agar sistem evaluasi studi kemajuan belajar mahasiswa dapat

diselenggarakan dengan tata cara yang lebih cermat dan lebih obyektif;

f. memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar fakultas/program studi dalam dan di lingkungan

satu perguruan tinggi;

g. memungkinkan perpindahan mahasiswa antar berbagai perguruan tinggi.

Bagian Ketiga

Beban Satuan Kredit Semester

Pasal 12

(1) Besarnya beban studi mahasiswa dan beban kerja Dosen (Tenaga Pendidik) dalam proses

pembelajaran dinyatakan dalam suatu satuan nilai, yang dinamakan dengan satuan kredit semester.

(2) Penentuan nilai dan beban satu satuan kredit semester dalam proses pembelajaran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:

a. Kegiatan Perkuliahan

Nilai kredit semester untuk perkuliahan ditentukan berdasarkan atas beban yang meliputi tiga

macam kegiatan. Ekivalensi satu kredit semester adalah:

a. Bagi mahasiswa, untuk satu SKS mata kuliah, bebannya per minggu terdiri atas:

a) 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga

Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan sejenisnya;

b) 60 (enam puluh) menit berupa kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi

yang tidak terjadual tetapi direncanakan oleh Dosen (Tenaga Pendidik), antara lain

tugas membuat makalah, tugas kelompok, melaksanakan riset kecil;

c) 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus

dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk pemahaman yang lebih baik terhadap

muatan/konten mata kuliah, misalnya melalui membaca buku acuan (referensi),

menghadiri pertemuan ilmiah, diskusi kelompok, dan sejenisnya.

b. Bagi Dosen (Tenaga Pendidik), untuk satu SKS mata kuliah, bebannya per minggu

terdiri atas:

a) 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan mahasiswa;

b) 60 (enam puluh) menit untuk menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan

akademik berstruktur;

c) 60 (enam puluh) menit untuk pengembangan materi kuliah (pembelajaran).

b. Kegiatan Praktikum Laboratorium

Satu SKS ekivalensi dengan 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) jam per minggu selama satu

semester.

c. Kegiatan Seminar

a. Untuk menyelenggarakan seminar atau nama lain yang sejenisnya, mahasiswa

diwajibkan menyajikan karya tulis ilmiah proposal atau laporan penelitian pada suatu

forum;

b. Untuk 1 (satu) SKS ekivalensi dengan 60 (enam puluh) menit perminggu dalam

semester, yang diperlukan untuk konsultasi dan penyajian.

d. Kegiatan Kerja Lapangan/Praktik Lapangan/Pengalaman Lapangan/Magang/ Kuliah Kerja

Nyata

a. Satu SKS ekivalensi dengan beban tugas lapangan sebanyak 4 (empat) sampai dengan 5

(lima) x 60 menit dalam satu semester, yang diperlukan untuk persiapan, pelaksanaan,

dan pelaporan.

b. Pengaturan lebih rinci mengenai nilai kegiatan Kerja Lapangan atau nama lain yang

sejenis diatur oleh Fakultas masing-masing.

e. Kegiatan Penelitian, Penyusunan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi atau nama lain yang

sejenis

1. Satu SKS ekivalensi dengan beban tugas penelitian, penyusunan Tugas Akhir, Skripsi,

Tesis, Disertasi atau nama lain yang sejenis sebanyak 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) x

60 menit selama 25 (dua puluh lima) hari kerja dalam satu semester.

Page 33: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

2. Pengaturan lebih rinci mengenai nilai kegiatan penelitian, penyusunan Tugas Akhir,

Skripsi, Tesis, Disertasi atau nama lain yang sejenis diatur oleh Fakultas masing-masing.

(3) Beban SKS untuk berbagai kegiatan akademis bagi peserta pendidikan profesi diatur tersendiri

dalam Peraturan Rektor atas usulan Dekan/Ketua Program Studi.

BAB VI

BEBAN DAN MASA STUDI

Bagian Kesatu

Beban Studi dan Maksimal Semester Aktif

Pasal 13

(1) Beban SKS dan maksimum semester aktif studi pada program diploma, program sarjana, program

magister, program doktor, dan program spesialis/profesi diatur sebagai berikut:

Program Jumlah SKS Maksimal

Semester Aktif

Diploma I 40 – 50 4

Diploma II 80 – 90 6

Diploma III 110 – 120 10

Diploma IV 144 – 160 14

Sarjana (Reguler) 144 – 160 14

Sarjana (Non Reguler) 144 – 160 16

Magister (Reguler) 36 – 50 10

Magister (Non Reguler) 36 – 50 12

Spesialis 50 – 210 15

Profesi 30 – 40 8

Doktor Sarjana Sebidang ≥ 76 12

Doktor Sarjana Tidak Sebidang ≥ 88 13

Doktor Magister Sebidang ≥ 40 10

Doktor Magister Tidak Sebidang ≥ 52 11

(2) Penentuan besaran jumlah SKS efektif program diploma, sarjana, magister, spesialis/profesi, dan

doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing Fakultas/Program

Studi berdasarkan kompetensi yang hendak dicapai.

Bagian Kedua

Putus Studi Mahasiswa

Pasal 14

(1) Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13, tidak diperkenankan melanjutkan studinya pada Fakultas yang

bersangkutan dan dinyatakan putus studi (drop out).

(2) Putus studi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Universitas

berdasarkan usulan Fakultas.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai putus studi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.

Bagian Ketiga

Penyelesaian Studi

Pasal 15

(1) Untuk menyelesaikan program diploma, mahasiswa diharuskan membuat Tugas Akhir, Praktek

Kerja atau nama lain yang sejenis sesuai dengan Program Studi yang ditempuhnya.

(2) Untuk menyelesaikan program sarjana, mahasiswa diharuskan membuat skripsi.

(3) Untuk menyelesaikan program magister, mahasiswa diharuskan membuat tesis.

(4) Untuk menyelesaikan program doktor, mahasiswa diharuskan membuat disertasi.

Bagian Keempat

Satuan Kredit Semester pada Semester Pertama

Pasal 16

(1) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa program sarjana dan program diploma

Reguler ditetapkan berkisar antara 18 (delapan belas) sampai dengan 21 (dua puluh satu) SKS.

(2) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa program sarjana Non Reguler ditetapkan

sebanyak-banyaknya 12 (dua belas) SKS.

(3) Beban studi setiap semester bagi mahasiswa program spesialis dan/atau profesi diatur tersendiri

dengan Keputusan Rektor atas usulan Dekan.

Pasal 17

Page 34: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

(1) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa baru program magister dan/atau doktor

Reguler pada suatu program studi tertentu berkisar antara 12 (dua belas) sampai dengan 13 (tiga

belas) SKS.

(2) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa baru program magister dan/atau doktor Non

Reguler ditetapkan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) SKS.

Bagian Kelima

Satuan Kredit Semester pada Semester Berikutnya

Pasal 18

(1) Beban studi mahasiswa dalam satu semester (setelah semester pertama) ditetapkan berdasarkan

Indek Prestasi Sementara (IPS) yang didapat pada semester yang telah dijalani, dipergunakan

untuk menetapkan jumlah SKS maksimal yang boleh diambil mahasiswa pada semester

berikutnya.

(2) Rumus untuk menghitung IPS sebagai berikut:

Catatan :

K = besaran SKS mata kuliah

N = nilai mutu mata kuliah.

(3) Besaran SKS maksimal yang boleh diprogram mahasiswa program sarjana Reguler sebagai beban

studi dalam satu semester ditentukan sebagai berikut:

IPS SKS Maksimal Semester Berikutnya

≥ 3,00 24

2,50 – < 3,00 21

2,00 – < 2,50 18

1,50 – < 2,00 15

< 1,50 12

(4) Besaran SKS maksimal yang boleh diprogram mahasiswa program sarjana dan magister Non

Reguler sebagai beban studi dalam satu semester ditentukan sebagai berikut :

IPS SKS Maksimal Semester Berikutnya

Sarjana Non Reguler Magister Non Reguler

≥ 2,75 12 9

< 2,75 9 6

BAB VII

CUTI AKADEMIK

Pasal 19

1. Mahasiswa dapat mengambil cuti akademik (berhenti sementara) pada semester tertentu dengan

suatu alasan yang dapat diterima.

2. Cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah

mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 1 (satu) semester dan yang bersangkutan tidak dalam

keadaan kehilangan hak kuliah, kecuali ada kebijakan lain dari Rektor untuk kasus tertentu.

3. Cuti akademik untuk program program sarjana, program spesialis/profesi, dan program diploma

harus seizin Dekan, sedangkan untuk program magister dan doktor harus seizin Ketua Program

Studi Magister/Ketua Program Studi Doktor/Direktur Program Pascasarjana.

4. Jumlah maksimal cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat diambil

mahasiswa sebagai berikut :

a. maksimal 2 (dua) semester untuk program diploma IV, diploma III, dan Diploma II;

b. maksimal 4 (empat) semester untuk program sarjana;.

c. maksimal 3 (tiga) semester untuk program spesialis/profesi;

d. maksimal 2 (dua) semester untuk program magister dan doktor.

5. Cuti akademik secara berturut-turut maksimal 2 (dua) semester.

6. Cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi aktif.

7. Dalam hal tertentu (seperti sakit dan atau alasan lain yang dapat diterima), mahasiswa yang sudah

terdaftar pada semester berjalan dapat mengajukan cuti akademik kepada Rektor atas usul Dekan.

BAB VIII

PENJAMINAN MUTU AKADEMIK

Pasal 20

(1) Setiap Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan wajib untuk melakukan penjaminan mutu

akademik sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.

(2) Pelaksanaan penjaminan mutu akademik oleh Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi dan/atau melampaui standar

nasional pendidikan agar mampu mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

(3) Penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi beberapa dimensi yang

Page 35: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

menyangkut mutu pendidikan tinggi, yaitu masukan, proses, keluaran, dan dampak.

(4) Kegiatan penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui

tahapan perencanaan, pemantauan, audit internal, evaluasi diri, koreksi untuk peningkatan mutu

yang berkelanjutan.

(5) Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan harus memiliki dan menjalankan dokumen-dokumen

penjaminan mutu akademik, meliputi: Spesifikasi Program Studi, Rencana Strategi Akademik,

Kebijakan Akademik, Standar Akademik, Peraturan Akademik, dan Manual Mutu Akademik.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

ini diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB IX

KURIKULUM

Bagian Kesatu

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pasal 21

(1) Kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan di Universitas dikembangkan dan

dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi.

(2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum

sebagai berikut:

a. landasan kepribadian;

b. penguasaan ilmu dan keterampilan;

c. kemampuan berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang

dikuasai;

d. penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam

berkarya.

(3) Elemen kompetensi dapat ditambahkan selain sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2), apabila

dipandang perlu untuk program spesialis/profesi.

Bagian Kedua

Struktur dan Komposisi Kurikulum

Pasal 22

Untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, perlu

ditetapkan kurikulum inti (tidak mesti ditetapkan oleh kementerian, tetapi dapat ditetapkan sendiri

dengan mengacu hasil kesepakatan bersama secara nasional (konsorsium/asosiasi keilmuan) sebagai

penciri kompetensi utama dari suatu Program Studi.

Pasal 23

Kurikulum program studi untuk semua jenis program pendidikan ditetapkan oleh Rektor atas usul

Dekan, yang sebelumnya mendapat persetujuan Senat Fakultas.

Pasal 24

(1) Mata kuliah pada setiap program studi dikelompokkan ke dalam kurikulum inti dan kurikulum

institusional.

(2) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum program

diploma dan 60% kurikulum institusional.

(3) Kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40-80% dari keseluruhan SKS kurikulum program

sarjana dan kurikulum institusional berkisar antara 20-60%.

Pasal 25

(1) Kurikulum program sarjana maupun program diploma wajib memuat mata kuliah Pendidikan

Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.

(2) Mata-mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari kurikulum inti,

yang besaran SKS untuk masing-masing mata kuliah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Bagian Ketiga

Standar Kompetensi Lulusan

Pasal 26

(1) Setiap program studi dan program profesi wajib menetapkan standar kompetensi lulusan, yaitu

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup semua elemen kompetensi.

(2) Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan

perumusan yang memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan dan hasil tracer studi.

Page 36: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Pasal 27

(1) Pimpinan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan harus mengendalikan standar kompetensi

lulusan.

(2) Monitoring dan evaluasi standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu

oleh Unit/Badan Penjaminan Mutu di tingkat Fakultas/Program Studi dan Universitas.

Bagian Keempat

Penyusunan Silabi, Garis-garis Besar Program Pengajaran,

Satuan Acara Pembelajaran, dan Kontrak Perkuliahan

Pasal 28

(1) Penyusunan silabi mata kuliah harus memperhatikan visi dari Program Studi.

(2) Berdasarkan silabi yang ditetapkan yang diarahkan untuk menghasilkan kompetensi lulusan

dengan standar yang telah ditetapkan, setiap Dosen (Tenaga Pendidik) atau tim Dosen (Tenaga

Pendidik) pengampu mata kuliah menyusun GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan.

(3) Agar standar kompetensi dapat dicapai, ketua program studi dengan jajarannya harus

melaksanakan evaluasi penyempurnaan standar isi (silabi, SAP, dan GBPP) pada akhir semester,

dan hasilnya diterapkan pada semester berikutnya.

(4) Agar standar kompetensi dapat dicapai, pimpinan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan

bersama dengan jajarannya (aspek yang diatur disesuaikan dengan tugas dan kewenangan masing-

masing) harus menetapkan standar proses pembelajaran dan melaksanakan pengendalian standar

proses pembelajaran.

Bagian Kelima

Peninjauan Kurikulum

Pasal 29

(1) Peninjauan kurikulum (evaluasi peninjauan dokumen kurikulum dan/atau standar isi), dilakukan

sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali, atau setelah dampak dari implementasi kurikulum

diketahui, atau apabila terjadi perubahan tuntutan pemangku kepentingan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme penyusunan dan peninjauan kembali kurikulum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur masing-masing Fakultas/ Program

Studi/Bagian/Jurusan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keenam

Sandi/Kode Mata Kuliah

Pasal 30

(1) Setiap mata kuliah pada masing-masing Program Studi diberi sandi/kode untuk membantu

kemudahan pengelolaan pada pangkalan data akademik.

(2) Sandi/kode mata kuliah pada masing-masing Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dirancang unik yang dapat mencirikan Fakultas, Program Studi, kelompok elemen kompetensi,

tahun penyajian, dan nomor urut pada kelompok masing-masing elemen kompetensi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pemberian sandi/kode mata kuliah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor untuk diacu oleh seluruh

Program Studi.

Bagian Ketujuh

Kuliah Kerja Mahasiswa

Pasal 31

(1) Salah satu dari kuliah kerja berikut ini: Kerja Lapangan/Praktik Lapangan/ Pengalaman

Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang/KKN, bersifat wajib dilaksanakan mahasiswa dengan

bobot 2-4 SKS.

(2) Kegiatan kuliah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih/ditetapkan oleh masing-masing

Fakultas/Program Studi/Bagian sesuai dengan kurikulumnya.

Pasal 32

Pelaksanaan KKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dapat berlangsung dengan cara-cara yang

berbeda, tergantung pada beberapa hal, seperti ada tidaknya kerjasama dengan pihak pemangku

kepentingan, keberadaan tema KKN yang ditetapkan pihak pemangku kepentingan yang bekerjasama,

atau adanya kesempatan untuk mengintegrasikan pelaksanaan KKN dengan rancangan kegiatan yang

disusun Dosen (Tenaga Pendidik) atau Lembaga Pengabdian Masyarakat yang berhasil memperoleh

dana hibah KKN dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi atau pihak lain.

Pasal 33

Panduan pelaksaaan kerja lapangan/praktik lapangan/pengalaman lapangan/ praktek kerja

Page 37: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

lapangan/kuliah kerja lapangan/magang/KKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 diatur pada

masing-masing Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.

Pasal 34

Panduan pelaksanaan kuliah kerja program spesialis/profesi yang dalam pelaksanaannya melibatkan

sumberdaya pihak luar, pengaturannya dibuat tersendiri dengan Peraturan Rektor berdasarkan usulan

Dekan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan.

BAB X

PENYELENGGARAAN E-LEARNING

Pasal 35

(1) Fakultas/Program Studi yang memenuhi standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat

melaksanakan pendidikan jarak jauh melalui penyelenggaraan E-Learning dengan tetap mengacu

kepada sistem SKS.

(2) Fakultas/Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat menyelenggarakan

pendidikan jarak jauh melalui penyelenggaraan E-Learning setelah mendapat izin dari Rektor.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan E-Learning sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB XI

PENAWARAN MATA KULIAH

Pasal 36

(1) Penawaran mata kuliah didasarkan atas kurikulum Program Studi yang ada pada masing-masing

Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.

(2) Bagi Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan yang melaksanakan kurikulum dengan cara

penawaran mata kuliah yang lain dari cara penawaran sistem SKS, maka penawaran mata

kuliahnya diatur tersendiri oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dengan persetujuan

Universitas.

Pasal 37

(1) Penawaran mata kuliah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan berdasarkan urutan mata

kuliah yang berhubungan satu sama lain dan dikaitkan dengan paket semester.

(3) Penawaran mata kuliah program sarjana dan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat

tetap setiap semester.

(4) Mata kuliah yang telah diprogramkan mahasiswa dalam KRS yang tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan batal.

(5)

Pasal 38

Rancangan kegiatan pendidikan setiap tahun untuk program spesialis dan/atau profesi bersifat tetap.

Pasal 39

Penyajian mata kuliah per semester yang boleh diambil oleh mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 37 diatur oleh Dekan Fakultas/Ketua Program Studi/ Ketua Bagian/Ketua Jurusan.

Pasal 40

Jadual kuliah dikeluarkan oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan selambat-lambatnya 1 (satu)

minggu sebelum jadual konsultasi rencana studi dimulai.

Pasal 41

Sebagai petunjuk, harus disusun buku pedoman atau instruksi kerja untuk pengambilan matakuliah yang

ditawarkan atau kegiatan akademik lainnya pada masing-masing Fakultas/Program

Studi/Bagian/Jurusan.

Pasal 42

(1) Penawaran kegiatan pendidikan profesi diatur dengan ketentuan tersendiri dengan Keputusan

Rektor atas usul Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan.

(2) Sebagai petunjuk bagi petugas pelaksana dan peserta pendidikan profesi untuk pengambilan mata

kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus disusun buku pedoman.

BAB XII

PROGRAM ALIH TAHUN (SEMESTER ANTARA)

Pasal 43

(1) Diantara semester genap dan semester gasal setiap tahun akademik, Fakultas/Program Studi dapat

menyelenggarakan semester antara berupa Program Alih Tahun, yang disingkat dengan PAT.

(2) PAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk remediasi, pengayaan, dan

percepatan kelulusan.

Page 38: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan Program

Alih Tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB XIII

KEPENASIHATAN

Pasal 44

(1) Sebelum mahasiswa baru mengikuti kegiatan pendidikan, ditetapkan Dosen (Tenaga Pendidik)

penasehat akademik.

(2) Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik mahasiswa program diploma, sarjana, dan

spesialis/profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dosen (Tenaga Pendidik) tetap pada

Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan, yang ditetapkan oleh Dekan atas usul

Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.

(3) Penetapan Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diumumkan sebelum masa konsultasi rencana studi.

Pasal 45

Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 berkewajiban

membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi dan memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya, terutama dalam bidang akademik.

Pasal 46

Untuk menjamin kelancaran pelayanan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik, Fakultas

harus melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan akademik.

BAB XIV

PERKULIAHAN

Bagian Kesatu

Waktu Perkuliahan

Pasal 47

(1) Perkuliahan dan/atau praktikum dilaksanakan setiap hari kerja dengan rentang waktu dari pukul

08.00 sampai dengan pukul 22.00.

(2) Jadual kuliah dan/atau praktikum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Fakultas

masing-masing.

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal keadaan yang sangat

mendesak (misalnya sebab banyaknya hari libur, atau karena Dosen (Tenaga Pendidik) tidak

memenuhi ketentuan kehadiran memberi kuliah), sehingga perkuliahan dan atau/praktikum kurang

dari 12 (dua belas) kali pertemuan (tidak termasuk UTS dan UAS), maka Dosen (Tenaga Pendidik)

wajib menggantinya pada waktu lain di luar minggu tenang yang ditetapkan berdasarkan

kesepakatan Dosen (Tenaga Pendidik) dan mahasiswa, termasuk kemungkinan pada hari libur, dan

memberitahukannya kepada Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dan Sub Bagian Akademik

pada Fakultas.

Bagian Kedua

Pengelolaan Pembelajaran

Pasal 48

(1) Pada setiap awal perkuliahan Dosen (Tenaga Pendidik)/Penanggung Jawab Mata Kuliah wajib

menyampaikan GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan kepada mahasiswa peserta mata kuliah yang

bersangkutan dan menyerahkan arsipnya kepada Program Studi/Bagian/Jurusan.

(2) GBPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah

yang memuat komponen-komponen nama, kode, deskripsi singkat, kompetensi, pokok bahasan, sub

pokok bahasan, perkiraan waktu, dan sumber kepustakaan.

(3) SAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan rumusan tujuan dan pokok-pokok mata kuliah

satu kali tatap muka yang memuat komponen-komponen nama, kode, perkiraan waktu, nomor urut tatap

muka, kompetensi, pokok bahasan, sub pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan

referensi.

(4) Kontrak Perkuliahan sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) paling tidak berisikan identitas mata kuliah,

status mata kuliah, Dosen (Tenaga Pendidik) pengampu, jadwal kuliah, tempat, manfaat mata kuliah,

deskripsi perkuliahan, tujuan instruksional, organisasi materi, strategi perkuliahan, dan pustaka rujukan.

Pasal 49

(1) Pada setiap kegiatan perkuliahan, Dosen (Tenaga Pendidik) dan mahasiswa wajib mengisi daftar

hadir, dan Dosen (Tenaga Pendidik) wajib mengamati kebenaran daftar hadir.

(2) Setiap satu bulan kalender, Dosen (Tenaga Pendidik) harus menyampaikan kondisi kehadiran

mahasiswa (sesuai daftar hadir) kepada Program Studi/Bagian atau kepada pihak Sub Bagian

Akademik Fakultas.

(3) Data kondisi kehadiran mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan digunakan untuk

mengevaluasi dibolehkan atau tidaknya seseorang mahasiswa untuk mengikuti UAS sesuai dengan

Page 39: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

persyaratan yang ditetapkan.

Pasal 50

(1) Dalam hal Dosen (Tenaga Pendidik) yang sudah tercantum dalam jadwal kuliah berhalangan tetap,

Dosen (Tenaga Pendidik) tersebut diganti oleh Dosen (Tenaga Pendidik) lain yang ditetapkan oleh

Dekan atas usul Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.

(2) Untuk matakuliah yang diasuh oleh tim Dosen (Tenaga Pendidik), pada setiap awal semester,

Dosen (Tenaga Pendidik) Penanggung Jawab Mata Kuliah wajib mengadakan koordinasi untuk

mengevaluasi/meninjau ulang GBPP, SAP dan Kontrak Perkuliahan, serta mengatur pembagian

tugas dan mengatur alokasi perkuliahan diantara anggota secara proporsional.

Pasal 51

(1) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan bertanggungjawab atas kelancaran proses

pembelajaran.

(2) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan wajib meminta GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 kepada setiap Dosen (Tenaga Pendidik) Penanggung Jawab Mata

Kuliah.

(3) Pemantauan pelaksanaan GBBP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan oleh Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan.

(4) Ketua Program Studi/Ketua Bagian berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kehadiran

Dosen (Tenaga Pendidik) dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 52

(1) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan berkewajiban melakukan antisipasi, apabila ada Dosen

(Tenaga Pendidik) pengasuh mata kuliah sering terlambat datang/tidak masuk pada saat jadwal tatap

muka berlangsung.

(2) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan meminta kepada pimpinan Fakultas untuk

memberikan peringatan kepada Dosen (Tenaga Pendidik) yang sering terlambat datang atau tidak hadir

pada kegiatan pembelajaran yang terjadwal untuknya.

(3) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan melaporkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran kepada

Dekan.

Bagian Ketiga

Kehadiran Perkuliahan

Pasal 53

(1) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan, praktikum, dan/atau kegiatan akademik lainnya sesuai

dengan rencana studinya secara tertib dan teratur atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku.

(2) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan minimal 80% (delapan puluh persen) dari

pelaksanaan perkuliahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Mahasiswa wajib menyelesaikan 100% (seratus persen) tugas praktikum/ pembuatan

paper/makalah/laporan, dan/atau tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dosen (Tenaga

Pendidik).

(4) Mahasiswa yang secara resmi memperoleh tugas baik dari Fakultas/Universitas maupun

Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat yang dilakukan pada masa perkuliahan,

ketidakhadirannya dapat dipertimbangkan untuk menentukan jumlah minimal hadir pada acara

perkuliahan.

(5) Untuk dapat mengikuti UAS suatu mata kuliah mahasiswa yang bersangkutan harus sudah

mengikuti perkuliahan dan/atau praktikum minimal hadir 60% (enam puluh persen) dari

pelaksanaan perkuliahan.

BAB XV

EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA

Bagian Kesatu

Maksud, Bentuk, dan Cara Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa

Pasal 54

(1) Evaluasi hasil belajar untuk satu mata kuliah dimaksudkan untuk menilai tingkat penguasaan mahasiswa

terhadap bahan-bahan ajar yang disajikan dalam mata kuliah tersebut sesuai dengan GBPP.

(2) Hasil penilaian dinyatakan dengan nilai skor 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus).

(3) Bentuk evaluasi hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa UTS, UAS, ujian

praktikum, penugasan akademik, kuis, dan bentuk lain yang dapat mengukur kompetensi yang ingin

dicapai.

(4) Sesuai dengan prinsip pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka penilaian hasil belajar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mencakup aspek-aspek kognitif, psikomotorik , dan afektif.

Pasal 55

(1) UTS dilaksanakan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) pengampu yang bersangkutan pada pertengahan

Page 40: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

semester sesuai dengan kalender akademik.

(2) UAS dilaksanakan pada akhir semester secara terjadual yang disusun oleh Fakultas sesuai dengan

kalender akademik.

(3) Dalam hal tertentu, UTS dan UAS diluar jadual yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) dapat dilaksanakan atas izin Dekan.

(4) UTS dan UAS dilaksanakan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

Pasal 56

(1) UTS dan UAS dapat dilaksanakan dalam berbagai cara seperti ujian tertulis (dengan atau tanpa

diperkenankan membuka buku (open/close book system), pilihan ganda atau jawaban bebas, ujian

lisan, ujian dalam bentuk presentasi seminar, ujian dalam bentuk pemberian tugas akademik, ujian

dalam bentuk penulisan karya ilmiah, dan bentuk lain yang dapat mengukur kompetensi yang ingin

dicapai.

(2) Bentuk-bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa dan bobot/persentasinya terhadap nilai akhir

ditentukan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) mata kuliah dan dicantumkan dalam kontrak perkuliahan.

(3) Setiap pekerjaan mahasiswa (ujian-ujian sebelum UAS dan tugas-tugas akademik lainnya) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib diperiksa dan hasilnya diinformasikan kepada mahasiswa paling lambat 1

(satu) minggu sebelum UAS.

Pasal 57

(1) Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal 53, tidak

diperkenankan mengikuti UAS.

(2) Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti UTS dan UAS, namun karena

sesuatu hal tidak dapat mengikutinya dengan alasan tertentu yang didukung oleh dokumen resmi

dan dapat diterima oleh Dekan, dapat mengikuti ujian susulan UTS dan UAS yang waktunya dapat

diatur tersendiri, tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah UTS dan UAS terjadual berakhir, kecuali

ada alasan yang dapat dipercaya.

Pasal 58

Ujian ulangan tidak diperkenankan setelah UAS.

Pasal 59

Untuk mata kuliah yang dilaksanakan secara paralel, walaupun Dosen (Tenaga Pendidik)nya berbeda,

ujian mata kuliah tersebut harus diberikan dengan soal, waktu, dan alokasi waktu yang sama.

Pasal 60

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat ujian, jadual ujian, keabsahan peserta ujian dan tata tertib ujian

diatur oleh Fakultas masing-masing.

Bagian Kedua

Komponen Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Pasal 61

(1) Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil perhitungan dari komponen-komponen penilaian (seperti

tercantum pada Pasal 54 (ayat 2) yang dirancang oleh Dosen (Tenaga Pendidik) dan atau Program

Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ada.

(2) Mata kuliah pendukung elemen kompetensi landasan kepribadian dan elemen kompetensi pemahaman

kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya, bobot/persentasi nilai

ujian teori antara 70-90% terhadap nilai akhir.

(3) Mata kuliah pendukung elemen kompetensi penguasaan ilmu dan keterampilan, bobot/persentasi nilai

ujian teori antara 70-80% terhadap nilai akhir, sedangkan bagi program diploma nilai ujian teori antara

30-40% terhadap nilai akhir.

(4) Mata kuliah pendukung elemen kemampuan berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu

dan keterampilan yang dikuasai, bobot/persentas nilai praktikum antara 40-60% terhadap nilai akhir.

(5) Nilai akhir pada setiap mata kuliah merupakan gabungan atau hasil kumulatif dari komponen-komponen

penilaian seperti yang dimaksud pada Pasal 69 ayat (2).

(6) Untuk mata kuliah yang diasuh oleh Tim Dosen (Tenaga Pendidik), nilai akhir sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) merupakan gabungan penilaian seluruh anggota Tim dan Penanggung Jawab Mata Kuliah

dengan memperhatikan asas proporsionalitas.

Pasal 62

Bobot masing-masing unsur penilaian keberhasilan belajar mahasiswa yang berkaitan dengan tugas Skripsi,

Tesis, Disertasi, kerja lapang, praktek kerja, KKN, atau tugas lain sejenis, diatur tersendiri oleh

Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.

Bagian Ketiga

Sistem dan Cara Pemberian Nilai Mutu dan Angka Mutu

Pasal 63

Page 41: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

(1) Hasil penilaian akhir dengan skor 0-100 digunakan untuk pemberian nilai mutu dan angka mutu.

(2) Pemberian nilai mutu atau angka mutu dari hasil penilaian akhir hasil menggunakan sistem Penilaian

Acuan Patokan (PAP), atau menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN).

(3) Sistem PAN dapat dipergunakan apabila persentasi kelulusan peserta ujian rendah.

(4) Nilai mutu, angka mutu, dan sebutan mutu berdasarkan sistem PAP, mengacu kepada tabel berikut:

Nilai Akhir Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

80 – 100 A 4 Terbaik

75 – 79,9 B+ 3,5 Sangat Baik

70 – 74,9 B 3 Baik

65 – 69,9 C+ 2,5 Cukup Baik

60 – 64,9 C 2 Cukup

55 – 59,9 D+ 1,5 Kurang Baik

50 – 54,9 D 1 Kurang

0 – 49,9 E 0 Sangat Kurang

Bagian Keempat

Penyampaian Nilai Ujian

Pasal 64

(1) Nilai akhir ujian sebagaimana dimaksud pada Pasal 63 ayat (1), selanjutnya diisikan ke dalam

DPNA.

(2) DPNA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

ujian mata kuliah tersebut dilaksanakan kepada Sub Bagian Akademik Fakultas dan kemudian

diumumkan oleh Fakultas secara terbuka dan serempak mencakup seluruh mata kuliah pada

semester yang bersangkutan.

(3) Penyerahan DPNA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilampiri dengan berkas

perhitungan nilai akhir secara lengkap termasuk dasar perhitungannya.

Pasal 65

Apabila setelah diperingatkan, DPNA belum juga diserahkan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) Pengampu

dalam batas waktu yang ditentukan Fakultas/Universitas dengan mengacu kepada kalender akademik,

maka dengan sepengetahuan Pimpinan Fakultas/Universitas, nilai akhir peserta ujian akan diberikan

nilai B untuk ujian mata kuliah yang bersangkutan.

Pasal 66

Bagi Program Studi/Bagian/Jurusan tertentu yang mempunyai kalender akademik tersendiri/khusus,

pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 diatur secara tersendiri dengan Peraturan

Rektor atas usul Dekan/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.

Pasal 67

Dosen (Tenaga Pendidik) yang terlambat menyerahkan DPNA, diberikan surat peringatan oleh Dekan,

dan apabila keterlambatan mencapai 3 (tiga) kali berturut-turut, maka akan dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi Dekan dalam penilaian SKP.

Pasal 68

(1) Apabila seorang mahasiswa belum dapat melengkapi komponen dari kesatuan penilaian mata

kuliah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 (ayat 2) pada saat yang telah ditentukan, maka nilai

akhirnya sementara dinyatakan TIDAK LENGKAP (T) untuk mata kuliah tersebut.

(2) Mahasiswa yang bersangkutan dengan seizin Dosen (Tenaga Pendidik) Pengasuh mata kuliah

masih diberikan kesempatan untuk melengkapi komponen tersebut paling lama 1 (satu) minggu

setelah nilai diumumkan.

(3) Jika ternyata dalam waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) komponen

tersebut belum juga dilengkapi, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan mendapat nilai E

untuk mata kuliah tersebut.

Pasal 69

Apabila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah untuk suatu mata kuliah, maka mahasiswa

yang bersangkutan diberi tanda kosong sehingga mata kuliah tersebut tidak diperhitungkan dalam

menentukan IP pada akhir semester.

Pasal 70

(1) Nilai akhir yang tertuang dalam DPNA yang telah diserahkan kepada Fakultas/Program

Studi/Bagian/Jurusan tidak dapat diubah oleh Dosen (Tenaga Pendidik) pengasuh yang bersangkutan,

kecuali ada kekeliruan.

(2) Jika terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam pencatatan nilai, maka usul perubahannya haruslah

disampaikan secara tertulis kepada Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan dengan

memberikan alasan yang wajar dan dapat diterima.

(3) Perubahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan perubahan pertama dan terakhir.

(4) Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dan Bagian Akademik Fakultas menerima perubahan nilai

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selambat-lambatnya sebulan setelah KHS diterbitkan.

Bagian Kelima

Batas Nilai Kelulusan Mata Kuliah

Page 42: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Pasal 71

(1) Batas Nilai untuk dinyatakan lulus adalah ≥ D

(2) Kredit Diperoleh (KD) yang merupakan pernyataan besaran jumlah SKS yang dianggap telah

berhasil dikumpulkan oleh seorang mahasiswa, yaitu jumlah SKS mata kuliah-mata kuliah dengan

nilai ≥ D.

(3) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan mata kuliah Program

Studi/Bagian/Jurusan tertentu yang dianggap sangat menentukan, nilai minimal kelulusan adalah

C.

(4) Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Fakultas/Program Studi/Bagian

masing-masing.

Pasal 72

Apabila 50% (lima puluh persen) dari mahasiswa peserta mata kuliah memperoleh nilai kurang dari C, maka

Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan harus segera mengetahui sebab-sebabnya dan

mengantisipasi pada waktu perkuliahan/kegiatan akademik berikutnya.

Bagian Keenam

Perkuliahan Ulang

Pasal 73

(1) Perkuliahan ulang (recourse) adalah keikutsertaan kembali mahasiswa dalam perkuliahan untuk

suatu mata kuliah yang pernah diikutinya.

(2) Setiap mahasiswa berhak maksimum 2 (dua) kali memperbaiki nilai melalui kuliah ulang

(recourse), termasuk pada waktu PAT selama masa studi yang bersangkutan belum habis.

(3) Nilai kuliah ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang akan diambil dalam menghitung IPK,

diambil dari nilai tertinggi.

Bagian Ketujuh

Penerbitan Kartu Hasil Studi

Pasal 74

(1) KHS diterbitkan oleh BAK paling lambat 2 (dua) minggu setelah UAS berakhir.

(2) Seluruh nilai yang telah diolah di Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, diinventarisasi di

BAK.

(3) Nilai yang telah diinventarisasi oleh BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diakses

secara online.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara penerbitan KHS sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan Keputusan Rektor.

BAB XVI

EVALUASI KEBERHASILAN STUDI

Bagian Kesatu

Tujuan Evaluasi Keberhasilan Studi

Pasal 75

Evaluasi keberhasilan studi merupakan proses penilaian untuk mengukur keberhasilan mahasiswa

dalam menempuh beban akademik sesuai dengan kurikulum dalam batas waktu tertentu yang tercermin

dari IPS dan jumlah KD selama batas waktu tertentu.

Bagian Kedua

Evaluasi Keberhasilan Studi Semester

Pasal 76

(1) Evaluasi keberhasilan studi semester program sarjana dilakukan pada setiap akhir semester,

meliputi seluruh mata kuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa pada semester yang

bersangkutan, yang dinyatakan dalam IPS.

(2) IPS setiap semester dihitung dengan dua desimal untuk digunakan dalam menentukan beban studi

yang boleh diambil pada semester berikutnya.

(3) Dalam hal tertentu, pengambilan mata kuliah hanya boleh ditambah 1 (satu) SKS di atas SKS

maksimal.

Bagian Ketiga

Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Pertama

Pasal 77

1. Evaluasi keberhasilan studi program sarjana dan program diploma IV dilaksanakan 2 (dua) kali,

yaitu pada akhir Dua Tahun Pertama dan pada akhir Dua Tahun Kedua.

2. Evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Pertama diatur sebagai berikut:

a. Pada akhir dua tahun pertama 4 (empat) semester aktif, terhitung mulai saat mahasiswa

terdaftar sebagai mahasiswa baru, keberhasilan studi mahasiswa dievaluasi untuk dijadikan

Page 43: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

bahan pertimbangan apakah mahasiswa yang bersangkutan boleh atau tidak boleh

melanjutkan studinya.

b. Mahasiswa tersebut dinilai mampu untuk melanjutkan studinya apabila setelah dua tahun

pertama memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. mampu mengumpulkan minimal 40 SKS, termasuk nilai D dengan IPK ≥ 2,00;

2. apabila dalam waktu dua tahun mampu mengumpulkan lebih dari 40 SKS, maka untuk

evaluasi tersebut diambil 40 SKS dari mata kuliah-mata kuliah dengan nilai tertinggi.

3. Mahasiswa yang dalam dua tahun pertama tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), maka yang bersangkutan dinyatakan putus kuliah (drop out).

4. Penetapan putus kuliah untuk mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh

Rektor atas usul Dekan.

Bagian Keempat

Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Kedua

Pasal 78

(1) Evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Kedua dilaksanakan setelah dua tahun kedua 8 (delapan)

semester aktif, efektif mahasiswa boleh melanjutkan studinya apabila telah memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

a. mampu mengumpulkan minimal 80 SKS, termasuk nilai D dengan IPK ≥ 2,50 ;

b. apabila dalam waktu 8 (delapan) semester aktif, mahasiswa telah mampu mengumpulkan

lebih dari 80 SKS, maka untuk evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Keduanya diambil 80

SKS dari mata kuliah mata kuliah dengan nilai tertinggi.

(2) Mahasiswa yang dalam empat tahun (8 semester aktif) tidak dapat memenuhi syarat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tidak berhak melanjutkan studi pada Fakultas/Program

Studi/Bagian/Jurusan bersangkutan atau dinyatakan putus kuliah (drop out).

(3) Penetapan putus kuliah untuk mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh

Rektor atas usul Dekan.

Pasal 79

Evaluasi keberhasilan studi untuk program diploma, magister, doktor, spesialis/profesi, diatur tersendiri

dengan Peraturan Rektor.

BAB XVII

PERSYARATAN DAN PREDIKAT KELULUSAN

Bagian Kesatu

Persyaratan Kelulusan

Pasal 80

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program sarjana apabila telah

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;

b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;

c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD berkisar antara 144-160 SKS (yang besarnya sesuai

dengan kurikulum Program Studi yang bersangkutan);

d. memenuhi komposisi sejumlah mata kuliah sesuai dengan tuntutan kurikulum Program Studi yang

bersangkutan;

e. memiliki IPK ≥ 2,00;

f. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan yang harus dipenuhi,

termasuk penyelesaian tugas akhir/skripsi yang telah diperbaiki; dan

g. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Fakultas.

Pasal 81

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program diploma apabila telah

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;

b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;

c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD sesuai dengan jenjang studi yang dijalani, yaitu berkisar

antara:

1. 40 – 50 SKS untuk program Diploma I;

2. 80 – 90 SKS untuk program Diploma II;

3. 110 – 120 SKS untuk program Diploma III;

4. 144 – 160 SKS untuk program Diploma IV.

d. memenuhi komposisi sejumlah mata kuliah sesuai dengan tuntutan kurikulum Program Studi yang

bersangkutan;

e. memiliki IPK minimal 2,00; dan

f. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Fakultas.

Pasal 82

Mahasiswa program sarjana dan diploma yang memiliki nilai D+ dan D, dapat dinyatakan lulus apabila

jumlah SKS nilai-nilai mata kuliah tersebut maksimal 10% (sepuluh persen) terhadap jumlah SKS

beban studi.

Page 44: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Pasal 83

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program magister apabila telah

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;

b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;

c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD berkisar antara 36 – 50 SKS (yang besarnya sesuai

dengan kurikulum masing-masing Program Studi Magister yang bersangkutan).

d. memiliki IPK minimal 2,75;

e. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan yang harus dipenuhi,

termasuk penyelesaian tesis yang telah diperbaiki; dan

f. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Program Pascasarjana.

Pasal 84

Evaluasi keberhasilan studi atau kelulusan pada akhir program spesialis/profesi dan doktor akan diatur

tersendiri dengan Peraturan Rektor.

Bagian Kedua

Predikat Kelulusan

Pasal 85

(1) Predikat kelulusan merupakan kualifikasi keberhasilan mahasiswa yang mencerminkan capaian

kompetensi yang diperolehnya setelah mengikuti seluruh program pendidikan tinggi sebagaimana

yang ditentukan dalam kurikulum Program Studi yang dijalaninya.

(2) Setiap mahasiswa yang telah lulus diberikan predikat kelulusan.

(3) Predikat kelulusan setelah mengikuti/menyelesaikan program pendidikan tinggi terdiri atas 3 (tiga)

tingkat dan dinyatakan pada transkrip akademik, yaitu:

a. memuaskan;

b. sangat memuaskan; dan

c. dengan pujian.

(4) Predikat kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berdasarkan IPK dan lama masa studi.

(5) Predikat kelulusan dengan tingkat memuaskan dan sangat memuaskan untuk program diploma,

sarjana dan magister hanya berdasarkan nilai IPK.

Pasal 86

(1) Kriteria predikat kelulusan program sarjana dan program diploma, yaitu:

a. IPK 2,00 – 2,75 : memuaskan;

b. IPK 2,76 – 3,50 : sangat memuaskan;

c. IPK 3,51 – 4,00 : dengan pujian dengan memperhatikan masa studi maksimal, yaitu n n

tahun (masa studi minimal) ditambah 1 (satu) tahun untuk program

sarjana.

(2) Kriteria predikat kelulusan program magister, yaitu:

a. IPK 2,75 – 3,40 : memuaskan;

b. IPK 3,41 – 3,70 : sangat memuaskan;

c. IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian dengan memperhatikan masa studi maksimal, yaitu n n

tahun (masa studi minimal) ditambah 0,5 (nol koma lima) tahun.

(3) Rektor memberikan piagam penghargaan khusus kepada lulusan dengan predikat dengan pujian.

(4) Predikat kelulusan dengan pujian tidak diberikan kepada lulusan program sarjana yang berasal dari

lulusan program diploma III dan/atau program sarjana muda yang sejenis (lintas jalur/alih kredit).

Pasal 87

Predikat kelulusan untuk program spesialis/profesi dan doktor diatur tersendiri dengan Peraturan

Rektor.

BAB XVIII

PENERIMAAN MAHASISWA

Bagian Kesatu

Prinsip Penerimaan Mahasiswa Baru

Pasal 88

Pola penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan prinsip:

a. adil dan tidak diskriminatif yaitu tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, umur,

kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan tetap memperhatikan

potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi yang bersangkutan; dan

b. transparan dan akuntabel yaitu pendaftaran, seleksi, dan pengumuman dilakukan secara terbuka,

serta jumlah mahasiswa baru yang diterima sesuai dengan daya tampung setiap program studi.

Bagian Kedua

Pola Penerimaan Mahasiswa

Page 45: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Pasal 89

(1) Pola penerimaan mahasiswa dilakukan melalui seleksi nasional dan mandiri.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola penerimaan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur dengan Peraturan Rektor dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga

Persyaratan Menjadi Mahasiswa Baru

Pasal 90

(1) Untuk menjadi mahasiswa baru, seseorang harus:

a. telah memiliki Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah,

Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah Kejuruan, Paket C atau bentuk lain yang

sederajat untuk mahasiswa program diploma dan sarjana;

b. telah memiliki ijazah program sarjana atau program diploma IV yang relevan untuk

mahasiswa program magister dan program spesialis/profesi;

c. telah memiliki ijazah magister yang relevan untuk mahasiswa program doktor dan

spesialis/profesi;

d. memiliki kemampuan akademik berdasarkan standar tertentu, dengan cara mengikuti sistem

seleksi yang mengacu kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. sehat jasmani dan rohani, serta tidak terindikasi menggunakan obat terlarang;

f. bebas dari penggunaan narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAFZA);

g. berkelakuan baik, termasuk tidak terlibat dalam tindakan asusila atau perkelahian; dan

h. memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Fakultas/Universitas.

(2) Warga negara asing dapat diterima sebagai mahasiswa baru, apabila memenuhi persyaratan

tambahan dan melalui prosedur tertentu;

(3) Persyaratan tambahan dan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Pasal 91

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerimaan mahasiswa baru diatur dengan

Peraturan Rektor dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat

Pemberian Nomor Induk Mahasiswa

Pasal 92

(1) Setiap mahasiswa diberi Nomor Induk Mahasiswa, selanjut disebut NIM oleh BAK.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian NIM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Rektor.

Bagian Keenam

Hak dan Kewajiban Mahasiswa

Pasal 93

(1) Mahasiswa mempunyai hak:

a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji

ilmu sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkungan akademik;

b. memperoleh pendidikan, layanan akademik, dan non akademik dengan sebaik-baiknya sesuai

dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuannya;

c. memanfaatkan fasilitas Fakultas/Universitas dalam rangka memperlancar proses

pembelajaran;

d. mendapat bimbingan dari penasihat akademik/Dosen (Tenaga Pendidik) yang bertanggung

jawab dalam menyelesaikan studinya;

e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi/Bagian/Jurusan yang

diikuti serta hasil belajarnya.

f. menyelesaikan studi lebih awal dari jadual yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan

persyaratan yang berlaku;

g. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

h. memanfaatkan sumberdaya Fakultas/Universitas melalui perwakilan organisasi

kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan

bermasyarakat;

i. pindah Program Studi dalam lingkungan Universitas atau ke perguruan tinggi lain;

j. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa Fakultas/Universitas;

k. memberikan pendapat, usul, dan saran kepada pimpinan Fakultas/Universitas, terutama yang

berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan melalui lembaga kemahasiswaan

yang diakui di Fakultas/Universitas;

l. mengajukan keberatan atas perlakuan yang dirasa kurang adil terhadap hak-haknya kepada

Program Studi/Bagian/Jurusan/Pengelola Program Spesialis/ Profesi/Fakultas/Universitas

secara berjenjang;

m. mengikuti seleksi beasiswa, mahasiswa berprestasi, dan hibah-hibah yang disediakan oleh

Fakultas/Universitas/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/ penyandang dana lainnya; dan

Page 46: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

n. mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi akademiknya.

(2) Mahasiswa mempunyai kewajiban:

a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi mahasiswa yang diberi

keringanan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Fakultas/ Universitas;

c. memegang teguh kode etik sebagaimana termuat dalam buku pedoman umum sikap dan

perilaku mahasiswa yang berlaku;

d. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan

Fakultas/Universitas;

e. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta keolahragaan;

f. menjaga kewibawaan dan nama baik Fakultas/Universitas.

g. menjunjung tinggi nilai kebudayaan lokal dan nasional;

h. mengikuti/menghadiri upacara-upacara dan/atau kegiatan akademik lainnya yang

diselenggarakan Fakultas/Universitas bagi mahasiswa berprestasi dan penerima beasiswa; dan

i. menjadi peserta dalam upacara yudisium dan wisuda bagi yang sudah menyelesaikan studi.

BAB XIX

REGISTRASI

Bagian Kesatu

Status Terdaftar Sebagai Mahasiswa

Pasal 94

(1) Semua mahasiswa yang akan aktif dalam suatu semester diwajibkan melaksanakan registrasi yang

terdiri atas registrasi administratif dan registrasi akademik pada setiap awal semester sesuai

dengan kalender akademik.

(2) Seseorang dinyatakan memiliki status terdaftar sebagai mahasiswa apabila yang bersangkutan

telah melakukan registrasi administratif dan registrasi akademik.

(3) Registrasi administratif merupakan prasyarat untuk registrasi akademik.

(4) Registrasi dimaksud pada ayat (2) dapat dibatalkan jika ternyata mahasiswa tidak memenuhi

persyaratan dan tidak mampu melampau evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Pertama dan Dua

Tahun Kedua, sehingga segala uang pembayaran pada semester yang akan ditempuh dapat ditarik

kembali.

Pasal 95

(1) Mahasiswa dilarang memiliki status ganda dalam kurun waktu kegiatan akademik yang sama pada

program studi di lingkungan Universitas ataupun berstatus ganda sebagai mahasiswa Universitas

dan perguruan tinggi negeri lain, kecuali yang mengikuti twinning program/dual degree/Credit

Transfer System yang diselenggarakan oleh Universitas.

(2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diketahui memiliki status ganda,

diwajibkan memilih salah satu Fakultas/Program Studi secara tertulis kepada Rektor.

(3) Apabila selama 1 (satu) semester sejak diketahuinya status ganda tersebut mahasiswa yang

bersangkutan belum menyatakan pilihannya, maka Universitas menetapkan mahasiswa yang

bersangkutan kehilangan statusnya sebagai mahasiswa.

(4) Mahasiswa dari Program Studi universitas lain bisa mengambil satu atau lebih mata kuliah di

Universitas, harus terdaftar sebagai mahasiswa tamu.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan twinning program/dual degree/Credit Transfer

System diatur dengan Peraturan Rektor atas usul Dekan.

Bagian Kedua

Registrasi Administratif

Pasal 96

(1) Registrasi administratif merupakan pendaftaran ulang oleh mahasiswa di Universitas dengan

mengisi formulir yang telah disediakan agar memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa.

(2) Registrasi administratif dilaksanakan oleh BAK pada setiap awal semester sesuai dengan kalender

akademik.

(3) Mahasiswa yang akan cuti akademik untuk semester tertentu tetap diwajibkan melaksanakan

registrasi administratif dan menyerahkan Kartu Cuti Akademik kepada Universitas melalui

Fakultas.

Pasal 97

(1) Persyaratan registrasi administratif mahasiswa baru:

a. telah dinyatakan lulus dalam pengumuman penerimaan mahasiswa baru pada sistem

penerimaan mahasiswa baru yang berlaku;

b. menyerahkan kartu peserta ujian dan/atau bukti lainnya sesuai dengan sistem penerimaan

mahasiswa baru yang berlaku;

c. menyerahkan surat keterangan persetujuan diterima dari Dekan bagi mahasiswa pindahan

antar Fakultas di Universitas sendiri;

d. menyerahkan surat keterangan tanda diterima sebagai mahasiswa dari Rektor bagi mahasiswa

Page 47: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

pindahan dari perguruan tinggi lain;

e. menyerahkan duplikat tanda pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)/Uang

Kuliah Tunggal [dan uang praktikum untuk program studi tertentu];

f. menyerahkan kartu registrasi yang telah diisi.

(2) Persyaratan registrasi administratifi mahasiswa lama:

a. menyerahkan kartu mahasiswa lama atau Kartu Cuti Akademik bagi yang mengambil cuti

pada semester sebelumnya;

b. menyerahkan duplikat tanda pembayaran SPP/UKT (dan uang praktikum bagi program studi

tertentu), termasuk bagi mahasiswa yang akan berstatus cuti akademik;

c. menyerahkan kartu registrasi yang telah diisi.

Pasal 98

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pelaksanaan registrasi administratif

diatur dengan Peraturan Rektor.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan registrasi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dilengkapi pula dengan instruksi kerja masing-masing bagi mahasiswa dan petugas

pelayanan dalam melaksanakan proses registrasi administratif, yang diumumkan setiap waktunya

pelaksanaan registrasi administratif.

Bagian Ketiga

Registrasi Akademik

Pasal 99

(1) Registrasi akademik merupakan kegiatan mahasiswa untuk mendaftarkan diri menjadi peserta

kuliah/praktikum/kegiatan lapangan yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan

mengisi dan menyerahkan KRS yang sudah ditandatangani oleh mahasiswa dan disetujui oleh

Dosen (Tenaga Pendidik) Penasihat Akademik kepada Universitas melalui Fakultas dan

dilaksanakan pada setiap awal semester.

(2) Persyaratan registrasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:

a. menyerahkan blanko Pra KRS dan KRS yang sudah diisi mahasiswa dan disetujui oleh

Dosen (Tenaga Pendidik) Penasihat Akademik di Fakultas yang bersangkutan;

b. menyerahkan tanda bukti pembayaran-pembayaran selain SPP/UKT (dan uang praktikum

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Rektor dan/atau Dekan; dan

c. mengisi data yang diperlukan secara on line pada situs resmi Universitas (data yang harus

dimasukan dan tatacara pemasukan data diumumkan oleh Rektor) dalam batas waktu yang

ditentukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pelaksanaan registrasi akademik diatur

oleh masing-masing Fakultas.

(4) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan registrasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat

(3), dilengkapi pula dengan instruksi kerja masing-masing bagi mahasiswa dan petugas pelayanan

dalam melaksanakan proses administrasi akademik, yang diumumkan setiap waktunya pelaksanaan

registrasi akademik.

Bagian Keempat

Pengunduran Diri

Pasal 100

(1) Dengan alasan yang bersifat force meujer dan disetujui oleh Dekan, mahasiswa yang sudah

terdaftar pada semester yang berjalan dapat mengajukan pengunduran diri (cuti akademik).

(2) Mahasiswa yang cuti akademik karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melapor

kepada Universitas dengan berbekal surat pengantar/ rekomendasi dari Fakultas.

Pasal 101

(1) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang (registrasi administratif dan/atau registrasi akademik) pada

semester tertentu satu bulan setelah batas akhir registrasi tanpa cuti akademik dianggap

mengundurkan diri sebagai mahasiswa dan kehilangan hak studinya, kecuali dengan alasan yang

bersifat force meujer dan disetujui oleh Dekan.

(2) Hal yang perlu menjadi pertimbangan Dekan dalam memberikan persetujuan adalah tentang :

a. kemungkinan mahasiswa masih bisa mengikuti perkuliahan minimal 80% (delapan puluh

persen) dari pertemuan kuliah, dan kemungkinan pemberian praktikum tambahan/pengganti,

sehingga kewajiban 100% (seratus persen) kehadiran praktikum masih bisa dipenuhi.

b. kemungkinan tersedia waktu untuk memperbaharui database mahasiswa Universitas sebelum

disampaikan kepada pengelola pangkalan data akademik nasional di Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.

(3) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terus melaksanakan registrasi administratif

dan registrasi akademik apabila ada surat pengantar/rekomendasi dari Fakultas.

Bagian Kelima

Biaya Pendidikan

Pasal 102

(1) SPP/UKT dan uang praktikum (untuk program studi tertentu) wajib dibayar mahasiswa setiap

Page 48: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

semester.

(2) Besarnya SPP/UKT, biaya praktikum, dan biaya pendidikan lainnya serta biaya registrasi untuk

setiap tahun akademik ditetapkan dengan Keputusan Rektor dengan memperhatikan usulan Dekan.

(3) SPP/UKT dan biaya praktikum, biaya pendidikan lainnya serta biaya registrasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dibayar setiap awal semester, yang waktunya ditetapkan menurut kalender

akademik.

(4) Keringanan dan pembebasan SPP/UKT dapat diberikan bagi mahasiswa yang kurang mampu

dengan persetujuan Rektor atas usul Dekan.

(5) Mahasiswa yang berhenti sementara baik karena cuti akademik atau karena dijatuhi sanksi

akademik dikenakan kewajiban membayar SPP/UKT sebesar 50% (lima puluh persen), jika

pengajuan cuti akademik dilakukan di awal semester.

(6) Apabila pengajuan cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak pada saat jadual

registrasi (awal semester), uang SPP/UKT yang sudah disetorkan tidak bisa diambil kembali.

(7) Selain uang SPP/UKT dan praktikum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mahasiswa dapat

diwajibkan membayar biaya kegiatan akademik tertentu seperti kerja praktik/kerja lapangan, KKN,

dan kegiatan akademik lainnya, yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor dengan

memperhatikan usulan Dekan.

Bagian Keenam

Kartu Tanda Mahasiswa

Pasal 103

(1) Sebagai identitas mahasiswa yang bersangkutan untuk tujuan berbagai aktifitas kampus dan

akademik di lingkungan Universitas, diterbitkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

(2) KTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh BAK.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bahan, bentuk, isi, persyaratan, masa berlaku, dan tata cara

penerbitan KTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (2) diatur dengan

Peraturan Rektor.

Pasal 104

(1) Apabila KTM hilang, dapat diberikan penggantinya dengan melampirkan surat keterangan dari

pihak berwajib yang menyatakan bahwa KTM hilang dan dikenakan biaya pembuatan KTM

pengganti.

(2) KTM pengganti diterbitkan apabila KTM hilang.

(3) KTM pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterbitkan oleh BAK.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan KTM pengganti

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB XX

SANKSI AKADEMIK TERHADAP MAHASISWA

Pasal 105

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dan kewajiban yang berlaku bagi mahasiswa sebagaimana diatur

dalam Peraturan ini maupun dalam peraturan perundang-undangan lainnya dikenakan sanksi dapat

berupa:

a. teguran secara lisan maupun tertulis;

b. kegiatan akademik yang diikutinya dinyatakan tidak sah/dibatalkan;

c. pembatalan semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;

d. pembatalan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;

e. tidak lulus mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;

f. tidak lulus semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;

g. tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada kurun waktu tertentu atau

pemberhentian sementara (skorsing);

h. pemecatan atau dikeluarkan dari Fakultas/Universitas (pemberhentian tetap/permanen), baik

dengan hormat atau dengan tidak hormat; atau

i. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

(2) Dalam hal pemberhentian permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya diatur

oleh Universitas atas usul Fakultas.

Pasal 106

(1) Sanksi akademik terhadap mahasiswa dapat diberikan berupa tidak diperkenankan melanjutkan

studi (drop out) apabila mahasiswa yang belajar telah melampaui batas maksimal semester aktif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

(2) Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan

Rektor atas usul Dekan.

Pasal 107

(1) Sanksi akademik lainnya dapat diberikan apabila mahasiswa melakukan kegiatan terlarang, baik

yang diatur dalam tata tertib kehidupan kampus maupun dalam peraturan perundang-undangan

lainnya.

(2) Pelanggaran yang bersifat akademik, sanksi dikenakan sesuai dengan tingkat pelanggarannya yang

diatur sebagai berikut :

a. mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam suatu kegiatan akademik, maka keberhasilan

dalam kegiatan akademik dimaksud dinyatakan tidak sah/dibatalkan;

b. mahasiswa yang terbukti terlibat dalam perjokian/memanfaatkan pihak lain dalam kegiatan

Page 49: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

akademik yang merupakan kewajiban mahasiswa itu sendiri untuk melaksanakannya secara

mandiri, dikenakan sanksi pembatalan nilai semua mata kuliah/tugas yang terkait pada

semester itu, dan dapat ditambah dengan dicabut hak/izin mengikuti kegiatan akademik untuk

sementara (skorsing) paling lama 2 (dua) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa

skorsing sebagai lama masa studi;

c. mahasiswa yang sengaja melakukan perubahan KRS tanpa persetujuan Dosen (Tenaga

Pendidik) penasihat akademik, dikenakan sanksi tidak diakuinya pengambilan mata kuliah

yang mengalami perubahan tersebut (terutama mata kuliah yang ditambahkan dalam KRS

tersebut). Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh mahasiswa tersebut pada semester

lainnya, dikenakan sanksi pembatalan semua mata kuliah dalam KRS untuk semester

berjalan;

d. mahasiswa yang melakukan pemberian sesuatu kepada petugas untuk memanipulasi dokumen

hasil studinya seperti Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), KHS, Berita Acara Ujian,

Transkrip Akademik, atau sejenisnya atau memalsukan tanda tangan pejabat yang

berwenang, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berjalan dengan memperhitungkan

masa skorsing sebagai lama masa studi;

e. mahasiswa berdasarkan persandingan dan kesaksikan telah terbukti melakukan plagiat atau

penjiplakan proposal/usulan atau laporan praktik lapang/praktik kerja/magang, skripsi, atau

karya ilmiah orang lain, dikenakan sanksi sebagai plagiator berupa:

1. teguran, peringatan tertulis, atau penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa sesuai

dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja;

2. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa,

pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian tidak

dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa

telah lulus dari suatu program sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila

dilakukan secara sengaja dan/atau berulang.

f. mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berupa mengeluarkan ancaman

kekerasan, atau tindak kekerasan, atau tindakan pengrusakan, atau keonaran atau vandalism,

dikenakan sanksi skorsing yang lamanya sesuai dengan kesalahan yang dibuat dengan

memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi;

g. mahasiswa yang melakukan kejahatan di lingkungan kampus atau mahasiswa yang

dinyatakan melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum, dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai

mahasiswa;

h. mahasiswa (atas nama pribadi atau sebagai pengurus organisasi kemahasiswaan di lingkungan

Fakultas) yang memaksakan kehendak yang sifatnya bertentangan dengan ketentuan yang

berlaku atau kebijakan yang dibuat Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, dikenakan sanksi

peringatan keras secara lisan maupun tertulis. Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh

mahasiswa yang bersangkutan, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berikutnya

dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi;

i. mahasiswa memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun kepada Dosen (Tenaga Pendidik) atau

tenaga kependidikan yang terkait dengan dan mempengaruhi nilai mahasiswa atau kewajiban

akademik mahasiswa lainnya, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan

memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi. Apabila pelanggaran ini diulang

lagi oleh mahasiswa yang bersangkutan, dikenakan sanksi pembatalan seluruh nilai ujian atau

kegiatan akademik semester yang berjalan;

j. mahasiswa berlaku curang dalam ujian, tidak disiplin, menerima atau memberi kesempatan

terhadap teman untuk menyontek, menimbulkan keribuatan, atau mengganggu pelaksanaan

ujian, dikenakan sanksi pembatalan terhadap mata kuliah yang terkait dengan kejadian itu

bagi mahasiswa yang bersangkutan;

k. mahasiswa mengambil soal ujian tanpa izin, dikenakan sanksi pembatalan nilai mata kuliah

atau kegiatan akademik yang terkait dengan kejadian itu bagi mahasiswa yang bersangkutan;

l. tugas-tugas mahasiswa dikerjakan pihak lain, dikenakan sanksi pembatalan terhadap kegiatan

itu, ditambah skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing

sebagai lama masa studi;

m. mahasiswa melakukan pelanggaran kekerasan fisik, seksual, atau asusila, dikenakan sanksi

skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama

masa studi. Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh mahasiswa yang bersangkutan,

dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa;

n. mahasiswa dinyatakan telah melakukan tindakan yang mencemarkan dan/atau merugikan

nama baik Fakultas/Universitas, dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari

status sebagai mahasiswa; atau

o. bila dikemudian hari setelah mahasiswa diwisuda, ternyata perolehan nilainya merupakan

hasil pemalsuan dari berbagai cara, dikenakan sanksi pembatalan ijazah.

Pasal 108

(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (4) huruf a, b, c, d, e, dan f ditetapkan oleh

Dekan atas usul Penanggung Jawab Mata Kuliah yang disetujui oleh Ketua Program

Studi/Bagian/Juusan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (4) huruf g, h dan i ditetapkan oleh Rektor

atas usul Dekan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

(3) Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak

menghapuskan sanksi lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi akademik sebagai mana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB XXI

Page 50: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

D O S E N

Bagian Kesatu

Kedudukan dan Tugas Dosen (Tenaga Pendidik)

Pasal 109

(1) Dosen (Tenaga Pendidik) merupakan sebutan untuk tenaga pendidik pada perguruan tinggi.

(2) Dosen (Tenaga Pendidik) berkedudukan sebagai pejabat fungsional yang merupakan seorang

pendidik profesional dan ilmuwan pada jenjang pendidikan tinggi dengan tugas utama

melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Pasal 110

(1) Dosen (Tenaga Pendidik) dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban belajar.

(2) Beban kerja Dosen (Tenaga Pendidik) tugas belajar sesuai dengan peraturan perundang-undangan

tersendiri.

Pasal 111

Sebagai tenaga pendidik profesional dan ilmuwan, setiap Dosen (Tenaga Pendidik) wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi

kualifikasi lain yang dipersyaratkan, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional.

Bagian Kedua

Hak, Wewenang, dan Kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik)

Pasal 112

1. Dalam menjalankan tugas, Dosen (Tenaga Pendidik) berhak:

a. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;

b. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar, informasi,

sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;

c. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik;

d. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan;

e. memanfaatkan prasarana, sarana, dan fasilitas kerja sesuai dengan kebutuhan tugas, kewajiban

dan prosedur yang berlaku;

f. diangkat sebagai pemimpin di Universitas/Fakultas/Program Studi/Bagian/ Jurusan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

g. mendapat pembinaan dari Dosen (Tenaga Pendidik) senior, bagi Dosen (Tenaga Pendidik)

yunior (berdasarkan kepangkatan, jabatan akademik, dan jenjang pendidikan); dan

h. mengikuti seleksi Dosen (Tenaga Pendidik) berprestasi, memperoleh hibah yang disediakan

Fakultas/Universitas/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/pemberi dana lainnya yang tidak

mengikat.

2. Kewenangan Dosen (Tenaga Pendidik) :

a. memberikan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa untuk hal yang berkaitan dengan

proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya, dengan mengacu kepada peraturan

yang berlaku;

b. memberikan teguran apabila ada mahasiswa yang melanggar ketentuan dan kewajiban, atau

melaporkan pelanggaran tersebut kepada pimpinan Fakultas apabila pelanggaran dianggap

berat;

c. memberikan nasihat, arahan, atau memotivasi mahasiswa untuk bisa memperoleh kemajuan

pada berbagai aspek kehidupan; dan

d. membina dan mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa dengan tetap

memperhatikan peraturan yang berlaku;

3. Dosen (Tenaga Pendidik) mempunyai kewajiban:

a. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan penuh dedikasi, profesional,

bertanggungjawab, dan loyal terhadap lembaga;

b. menjaga nama baik dan kewibawaan Fakultas/Universitas;

c. memenuhi beban tugas per satuan waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. selalu menjaga harkat dan martabatnya sebagai Dosen (Tenaga Pendidik);

e. memberi contoh teladan sebagai pendidik yang bermoral, beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Mahaesa, serta berjiwa Pancasila;

f. meningkatkan integritas kepribadian yang luhur, terbuka dan tanggap terhadap perubahan

kemajuan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan kesenian (IPTEKS) serta tanggap terhadap

masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya;

g. selalu meningkatkan kemampuan pelayanan profesinya dengan jalan aktif melaksanakan

penelitian dan mengembangan profesionalismenya dalam spektrum yang lebih luas;

h. memelihara prasarana, sarana, dan fasilitas kerja yang digunakannya;

i. membina Dosen (Tenaga Pendidik) yunior, bagi Dosen (Tenaga Pendidik) senior;

j. mengikuti kegiatan-kegiatan akademik yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya;

k. melaporkan secara tertulis kepada pimpinan Fakultas/Program Studi/Bagian/ Jurusan setiap

Page 51: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

kegiatan per semester yang berkaitan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,

termasuk yang berasal dari pendanaan sendiri;

l. memberi bimbingan dan nasihat kepada mahasiswa sesuai dengan penugasan

Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.

m. melakukan introspeksi atas umpan balik, yang formatnya ditentukan oleh Fakultas/Program

Studi/Bagian/Jurusan.

Pasal 113

Kewenangan Dosen (Tenaga Pendidik) dalam mengajar dan menguji mata kuliah, serta membimbing

dan menguji Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi dan ujian komprehensif lainnya, melakukan kegiatan

penelitian dan kegiatan akademik lainnya, serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

mengacu kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Bagiaan Ketiga

Sanksi Pelanggaran Kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik)

Pasal 114

Bagi Dosen (Tenaga Pendidik) yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Larangan Dosen (Tenaga Pendidik)

Pasal 115

(1) Dalam rangka menjaga wibawa akademik, Dosen (Tenaga Pendidik) dilarang melakukan

perbuatan-perbuatan sebagai berikut:

a. mewajibkan mahasiswa membeli buku, diktat, modul mata kuliah ataupun dalam bentuk

lainnya, baik karangan sendiri maupun karangan orang lain dan mensyaratkan hal itu sebagai

bagian dari penilaian kelulusan;

b. memodifikasi nilai atau bernegosiasi nilai kelulusan dengan mahasiswa (praktik jual beli nilai

kelulusan);

c. membocorkan soal-soal ujian, baik soal mata kuliah sendiri maupun soal mata kuliah Dosen

(Tenaga Pendidik) lainnya atau memberikan kesempatan untuk itu;

d. membantu mahasiswa mengerjakan soal-soal dalam ujian atau memberikan peluang untuk itu;

e. menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari pihak lain yang terkait dengan dan

mempengaruhi nilai kelulusan mahasiswa atau kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik) terhadap

mahasiswa tertentu;

f. membuat atau menjadi perantara dalam pembuatan tugas kuliah, tugas akhir/skripsi, tesis,

disertasi atau karya ilmiah lainnya;

g. memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti mempersulit mahasiswa dalam kegiatan

akademik atau memperlakukan mahasiswa tidak adil;

h. melakukan plagiat atas karya dan/atau karya ilmiah mahasiswa/Dosen (Tenaga

Pendidik)/peneliti/ tenaga kependidikan;

(2) Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana yang terdapat pada ayat (1) berupa:

a. teguran;

b. peringatan tertulis;

c. pengurangan jumlah mata kuliah;

d. tidak diizinkan mengajar minimal 1 (satu) semester berikutnya;

e. penundaan pemberian hak Dosen (Tenaga Pendidik) lainnya;

f. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;

g. penundaan kenaikan pangkat;

h. sanksi lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

(3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Program

Studi/Bagian/Jurusan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

BAB XXII

TENAGA KEPENDIDIKAN

Bagian Kesatu

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kependidikan

Pasal 116

(1) Tenaga kependidikan dalam kapasitasnya sebagai fasilitator administrasi, atau laboran, atau

sebagai teknisi, atau sebagai pustakawan dimaksudkan untuk mendukung semua kegiatan

akademik, termasuk dukungan administrasi untuk pengelolaan pangkalan data akademik.

(2) Setiap tenaga kependidikan berkewajiban mendukung semua kegiatan akademik pada setiap lini

gugus tugas, mulai dari tingkat Universitas sampai dengan tingkat Fakultas/Jurusan/Program

Studi/Bagian/Jurusan. Segenap tenaga kependidikan berkewa-jiban untuk menjalankan kelancaran

dan menertibkan administrasi dan data akademik.

(3) Setiap penyimpangan dan pelanggaran dalam menjalankan kegiatan akademik, kepada tenaga

kependidikan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Page 52: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Bagian Kedua

Larangan Tenaga Kependidikan

Pasal 117

(1) Tenaga kependidikan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut:

a. memalsukan nilai kelulusan, surat-surat, dan/atau dokumen persyaratan akademik;

b. membocorkan soal-soal ujian dan/atau memberikan kesempatan untuk itu;

c. menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari pihak manapun yang terkait dengan nilai

kelulusan atau kewajiban administrasi lainnya;

d. memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti mempersulit mahasiswa dalam kegiatan

administrasi akademik, memperlakukan mahasiswa tidak adil, dan hal-hal lainnya yang

kurang pantas.

(2) Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan berkenaan dengan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta peraturan

dan ketentuan lainnya yang relevan.

BAB XXIII

PERPINDAHAN DAN ALIH JEJANG STUDI, SERTA

MAHASISWA TUGAS BELAJAR

Bagian Pertama

Perpindahan Studi

Pasal 118

(1) Karena alasan tertentu yang dapat diterima oleh pimpinan Fakultas, Universitas memperkenankan

mahasiswa pindah program studi dalam jenjang program pendidikan yang sama, baik antar

Program Studi di dalam lingkungan Fakultas yang sama, atau antar Program Studi dalam

lingkungan Universitas, atau mahasiswa pindah ke universitas lain

(2) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi ketentuan dan

persyaratan yang berlaku, termasuk persyaratan yang ditetapkan oleh Fakultas/Program Studi

penerima pindahan.

(3) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat dikabulkan bagi mahasiswa baru

apabila sebelum menempuh sedikitnya 2 (dua) semester dan tidak lebih dari 4 (empat) semester

pada program studi, serta tidak sedang terkena sanksi akademik/skorsing atau sanksi pidana.

(4) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dikabulkan bagi mahasiswa

program non reguler ke program reguler.

(5) Dengan alasan yang dapat diterima oleh Rektor, Program Studi/Bagian/Jurusan tertentu dapat

membuat kebijakan untuk sama sekali tidak menerima mahasiswa pindahan antar Program Studi.

(6) Batas waktu studi maksimum mahasiswa pindahan adalah 7 (tujuh) tahun terhitung saat mulai

terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi asal.

(7) Perpindahan antar fakultas dan program studi lain hanya dilakukan pada awal tahun akademik.

Pasal 119

(1) Universitas dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain yang memiliki

Program Studi dan penyelenggaraan proses pembelajaran yang sama dengan yang ada di

Universitas, dengan ketentuan bahwa Program Studi asal minimal terakreditasi sama.

(2) Mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dalam keadaan terkena sanksi

akademik (indisipliner atau drop out) atau sanksi pidana yang dikuatkan dengan rekomendasi

pimpinan perguruan tinggi negeri asal.

(3) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima minimal telah menjalani 2 (dua) semester dan telah

memperoleh KD sedikitnya 20 SKS, maksimal 4 (empat) semester dan telah memperoleh KD

sedikitnya 40 SKS dengan IPK ≥ 2,50.

(4) Penerimaan mahasiswa pindahan dilakukan pada awal tahun akademik.

(5) Mahasiswa pindahan harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan melampirkan surat

rekomendasi dari Rektor perguruan tinggi negeri asal dan transkrip akademik.

(6) Sebelum kepindahan dikabulkan oleh Rektor, transkrip akademik ditelaah oleh Ketua Program

Studi/Bagian/Jurusan yang bertujuan untuk mengetahui apakah persyaratan akademik telah

dipenuhi dan menentukan mata kuliah yang dapat diakui (ditransfer) sesuai kurikulum Program

Studi penerima.

(7) Penerimaan mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan Dekan.

(8) Jangka waktu studi mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah 7 (tujuh)

tahun terhitung mulai saat terdaftar pada perguruan tinggi negeri asal.

Bagian Kedua

Pengunduran Diri sebagai Mahasiswa

Pasal 120

Page 53: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

(1) Mahasiswa yang dengan alasan tertentu dapat mengajukan pengunduran diri dari Universitas atau

pindah ke perguruan tinggi lain.

(2) Mahasiswa yang sudah mengundurkan diri dan meminta surat pindah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak diperkenankan registrasi kembali.

Pasal 121

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perpindahan mahasiswa dalam dan ke

lingkungan Universitas Lambung Mangkurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 sampai dengan

Pasal 123 diatur oleh Universitas dan/atau Fakultas.

Bagian Ketiga

Alih Jenjang/Perpindahan Strata Program Pendidikan

Pasal 122

(1) Alumni SO atau Diploma yang diselenggarakan Universitas dapat diterima di Program Sarjana

sejenis, baik pada Reguler maupun Non Reguler dengan program alih kredit, IPK minimal 3,00.

(2) Alumni SO atau Diploma dari perguruan tinggi negeri di luar Universitas dapat diterima setelah

melalui ujian kualifikasi program alih kredit, dengan IPK minimal 3,00.

(3) Alumni SO atau Diploma seperti yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) apabila penyelenggara

pendidikan SO atau Diploma tersebut memiliki ijin operasional dari pejabat yang berwenang.

.Pasal 123

Pengaturan alih kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 diatur oleh Fakultas/Program

Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan.

Bagian Keempat

Pengakuan Mata Kuliah

Pasal 124

(1) Mahasiswa baru yang diterima melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional, tidak

dibenarkan mendapatkan pengakuan atas mata kuliah yang pernah ditempuh.

(2) Pengakuan mata kuliah yang pernah ditempuh mahasiswa pindahan dan program lintas jalur/alih

jenjang/perpindahan strata program pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Dekan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengakuan mata kuliah sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Dekan.

Bagian Kelima

Mahasiswa Tugas Belajar

Pasal 125

(1) Universitas dapat menerima mahasiswa tugas belajar dari instansi/dinas/jawatan/ lembaga swasta.

(2) Calon mahasiswa tugas belajar dapat diterima sebagai mahasiswa apabila memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

a. lulus tes yang diadakan oleh Fakultas/Universitas.

b. ketentuan-ketentuan dan tata tertib yang berkaitan dengan registrasi, ketentuan akademik yang

berlaku bagi mahasiswa umumnya berlaku pula bagi mahasiswa tugas belajar, kecuali ada

ketentuan khusus yang telah mengaturnya.

BAB XXIV

IJAZAH DAN TRANSKRIP AKADEMIK

Pasal 126

(1) Sebagai tanda bukti kelulusan dari suatu Program Studi, lulusan yang bersangkutan diberikan

ijazah.

(2) Ijazah dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Rektor dan Dekan bagi program diploma dan

sarjana, atau oleh Rektor dan Direktur Program Pascasarjana bagi program magister dan doktor.

(3) Surat tanda keahlian dari program spesialis/profesi dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh

Dekan dan Ketua Program Studi.

(4) Surat tanda bukti kelulusan yang tidak berkaitan dengan gelar akademik atau sebutan profesi,

ditandatangani oleh Dekan, Direktur Program Pascasarjana, atau Ketua Lembaga bersama dengan

Panitia Penyelenggara.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara penerbitan ijazah dan surat tanda bukti

keahlian/kelululusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan

Peraturan Rektor.

Pasal 127

(1) Ijazah dan surat tanda kelulusan/keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1), ayat

(2), dan ayat (3) dilampiri dengan transkrip akademik.

(2) Transkrip akademik dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Dekan dan/atau Ketua Program

Studi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk transkrip akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Rektor.

Page 54: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bahan, bentuk, isi, dan tata cara penerbitan transkrip akademik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Dekan.

Pasal 128

(1) Apabila ijazah asli hilang, dapat diberikan surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama

dengan ijazah (surat keterangan pengganti ijazah) dengan melampirkan surat keterangan dari pihak

berwajib yang menyatakan bahwa ijazah asli hilang.

(2) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah diterbitkan apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan ijazah.

(3) Surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah dan surat keterangan

perbaikan penulisan ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterbitkan oleh

Rektor atas permintaan Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan surat keterangan pengganti

yang berpenghargaan sama dengan ijazah dan surat keterangan perbaikan penulisan ijazah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan Ayat (3) diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 129

(1) Ijazah dan transkrip akademik diterbitkan dalam bahasa Indonesia, dengan ketentuan apabila

diperlukan ijazah dan transkrip akademik tersebut dapat disertai terjemahan ke dalam bahasa

Inggeris.

(2) Ijazah dan transkrip akademik diterbitkan hanya 1 (satu) kali.

(3) Ijazah dan transkrip akademik diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya

pada suatu Program Studi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal kelulusannya.

(4) Apabila dalam waktu lebih dari 2 (dua) bulan sejak diterbitkan ijazah dan transkrip akademik

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak diambil oleh lulusan yang bersangkutan, kepada yang

bersangkutan dikenakan biaya administrasi pemeliharaan yang ditentukan oleh Fakultas/Program

Pascasarjana.

(5) Fakultas/Universitas tidak bertanggung jawab terhadap ijazah dan transkrip akademik yang tidak

diambil oleh yang bersangkutan dalam waktu 1 (satu) tahun sejak diterbitkan.

BAB XXV

YUDISIUM DAN WISUDA LULUSAN

Bagian Kesatu

Penyelenggaraan Rapat Yudisium

Pasal 130

(1) Fakultas/Program Pascasarjana wajib melaksanakan rapat yudisium dan melaksanakan yudisium.

(2) Pelaksanaan rapat yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan disesuaikan dengan

tanggal yudisium dalam kalender akademik di bawah pimpinan Dekan/Direktur Program

Pascasarjana.

(3) Rapat yudisium sebagaimana pada ayat (1) diikuti oleh peserta rapat yang unsur dan jumlahnya

ditetapkan oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

(4) Rapat yudisium dan yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan 2 (dua) kali

setiap semester, dan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan

wisuda.

(5) Persyaratan mahasiswa yang dapat diusulkan kelulusannya dalam rapat yudisium sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara rapat yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

Bagian Kedua

Penyelenggaraan, Persyaratan dan Upacara Wisuda

Pasal 131

(1) Pada akhir penyelenggaraan pendidikan diadakan wisuda dan/atau upacara pengucapan sumpah

profesi.

(2) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dalam rangka pengukuhan/pelatikan

lulusan sebagai alumni.

(3) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan 3 (tiga) atau 4 (empat) kali dalam

setahun oleh Universitas dengan dan/atau tanpa dibantu Fakultas sesuai dengan kalender

akademik.

Pasal 132

(1) Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam yudisium sebagaimana dimaksud dalam Pasal

131 ayat (1) wajib mengikuti upacara wisuda pada periode kelulusannya.

(2) Mahasiswa yang tidak mengikuti upacara wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat

mengambil ijazah.

(3) Dalam hal atau alasan tertentu, Rektor atas rekomendasi/persetujuan Dekan/ Direktur Program

Pascasarjana dapat memberikan izin terhadap mahasiswa yang tidak mengikuti upacara wisuda

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk dapat mengambil ijazah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara wisuda sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan Rektor.

Page 55: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Bagian Ketiga

Wisudawan Terbaik

Pasal 133

(1) Dekan/Direktur Program Pascasarjana memberikan penghargaan berupa piagam kepada

lulusan/yudisiawan dengan predikat Lulusan Terbaik dari setiap Program Studi untuk setiap

periode yudisium.

(2) Rektor memberikan penghargaan berupa piagam kepada lulusan/wisudawan dengan predikat

Wisudawan Terbaik tingkat Fakultas dan Universitas untuk setiap periode wisuda berdasarkan

jenjang dan jenis pendidikan tinggi.

(3) Calon Lulusan Terbaik dan Wisudawan Terbaik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

merupakan lulusan dengan IPK yang tertinggi (minimal 3,00) dan lama studi terpendek (sebanyak-

banyaknya lama penjadualan masa studi ditambah 2 (dua) semester bagi mahasiswa S1 dan 1

(satu) semester bagi mahasiswa Diploma III.

(4) Lulusan dan Wisudawan Terbaik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya diberikan lulusan

yang menempuh pendidikan semenjak semester pertama/bukan pindahan dan yang berasal dari

Sekolah Menengah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penetapan Lulusan Terbaik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Dekan/Direktur Program

Pascasarjana.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penetapan Wisudawan Terbaik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB XXVI

GELAR DAN SEBUTAN KELULUSAN

Bagian Kesatu

Jenis Gelar Akademik dan Sebutan Profesi

Pasal 134

(1) Lulusan pendidikan akademik, vokasi, profesi, atau spesialis, berhak untuk menggunakan gelar

akademik dan sebutan profesi.

(2) Gelar akademik terdiri atas gelar vokasi, sarjana, magister, dan doktor.

(3) Sebutan profesi terdiri atas gelar profesi dan gelar spesialis.

Pasal 135

(1) Gelar vokasi terdiri atas:

a. Ahli Pratama untuk lulusan program Diploma I disingkat A.P.;

b. Ahli Muda untuk lulusan program Diploma II disingkat A.Ma.;

c. Ahli Madya untuk lulusan program Diploma III disingkat A.Md.;

d. Sarjana Sains Terapan untuk lulusan program Diploma IV disingkat S.S.T.

(2) Singkatan gelar vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis di belakang nama yang berhak

atas gelar tersebut dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian.

Pasal 136

(1) Penggunaan gelar sarjana dan magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan

mencantumkan singkatan huruf S., untuk program sarjana dan singkatan huruf M., untuk program

magister, diikuti dengan iniasil program studi atau bidang ilmu.

(2) Penggunaan gelar doktor ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkat

disingkat Dr.

Pasal 137

(1) Penggunaan gelar profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan

mencantumkan singkatan bidang profesinya.

(2) Penggunaan gelar spesialis ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkannya

singkat Sp., dan diikuti dengan singkatan bidang spesialisasi-nya.

Pasal 138

(1) Jenis gelar akademik dan sebutan profesi berikut bidang keahlian serta singkatannya mengikuti

ketentuan yang berlaku.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan singkatan gelar akademik dan sebutan profesi berikut

bidang keahliannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor.

Bagian Kedua

Penggunaan Gelar Akademik dan Sebutan Profesi

Pasal 139

(1) Gelar akademik dan sebutan profesi yang digunakan oleh yang berhak menerima, yaitu gelar

akademik dan sebutan profesi jenjang tertinggi yang dimiliki oleh yang berhak.

(2) Gelar akademik dan sebutan profesi dicantumkan dalam ijazah lulusan yang bersangkutan.

(3) Dalam ijazah dan transkrip akademik dicantumkan pula nama bidang keahlian yang bersangkutan

secara lengkap.

Bagian Ketiga

Page 56: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Persyaratan Gelar Akademik dan Sebutan Profesi

Pasal 140

Syarat pemberian gelar akademik dan sebutan profesi, yaitu:

a. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan dalam mengikuti suatu

Program Studi baik untuk pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b. telah menyelesaikan kewajiban-kewajiban administratif dan keuangan berkenaan dengan Program

Studi yang diikuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. telah dinyatakan lulus dalam yudisium dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.

Pasal 141

Pemberian gelar akademik dan sebutan profesi untuk program sarjana, diploma, magister dan doktor

ditetapkan dengan Keputusan Rektor atas usul Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

BAB XXVII

PENGELOLAAN PANGKALAN DATA AKADEMIK

Pasal 142

(1) Seluruh pengelolaan pangkalan data akademik di tingkat Universitas/Fakultas/ Program

Studi/Bagian/Jurusan dilaksanakan melalui teknologi sistem informasi.

(2) Pengelolaan pangkalan data akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penerbitan,

pengesahan, pengumuman, penyimpanan, kerahasiaan dan segala hal ikhwal yang berkaitan

dengan pengelolaan kearsipan atas segala dokumen akademik.

(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) bertujuan untuk memperlancar

komunikasi dan proses monitoring kelembagaan secara berjenjang serta diharapkan dapat

meningkatan kecepatan dan ketepatan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

peningkatan mutu pendidikan.

(4) Implementasi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh BAK

dan unit pelaksana teknis tertentu yang dibentuk oleh Rektor secara bersama-sama maupun sendiri-

sendiri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

(5) Tugas pokok unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjalankan Sistem

Informasi Akademik, portal Akademik, Sistem Informasi Registrasi dan tugas lainnya yang

ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

Pasal 143

(1) Rektor atau pejabat yang ditugaskan bertanggung jawab terhadap pengelolaan data akademik

melalui Sistem Informasi di tingkat Universitas.

(2) Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan atau pejabat yang ditugaskan

bertanggung jawab terhadap pengelolaan data akademik melalui sistem informasi di tingkat

Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.

Pasal 144

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan data akademik melalui sistem informasi diatur dengan

Keputusan Rektor.

BAB XXVIII

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

Pasal 145

(1) Sebagai petunjuk lebih lanjut dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu disusun Buku Pedoman

Akademik Universitas.

(2) Dalam penyusunan Buku Pedoman Akademik Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melibatkan unsur pimpinan Fakultas dibawah koordinasi pimpinan Universitas.

(3) Buku Pedoman Akademik Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan setiap

tahun sekali oleh BAK.

BAB XXIX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 146

(1) Pada saat Peraturan Rektor ini mulai berlaku, semua ketentuan dan peraturan pelaksanaan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan/akademik yang telah ada, dinyatakan masih tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan ketentuan dan peraturan baru

berdasarkan Peraturan Rektor ini.

(2) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang sudah dipenuhi sebelum berlakunya

Peraturan Rektor ini tetap diakui dan dinyatakan sah.

(3) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang belum dipenuhi menurut ketentuan dan

peraturan yang berlaku sebelumnya, setelah berlakunya Peraturan Rektor ini disesuaikan dan

diselesaikan secara kasuistik oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana atau Rektor.

Page 57: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

BAB XXX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 147

Ketentuan dan hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Rektor ini, diatur lebih lanjut dalam

peraturan tersendiri, baik oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, Program Pascasarjana maupun

Universitas.

Pasal 148

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Rektor ini, Keputusan Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Nomor 457/UN8/SP/2012 tentang Peraturan Akademik Universitas Lambung Mangkurat, dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 149

Agar seluruh unsur penyelenggara pendidikan tinggi dapat mengetahui, Peraturan Rektor ini dimuat

dalam Buku Pedoman Akademik Universitas.

Pasal 150

Peraturan Rektor ini mulai berlaku terhitung sejak tahun akademik 2015/2016 dan seterusnya serta

untuk itu diadakan penyesuaian seperlunya.

5.2. PERATURAN PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN DALAM LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I

PENGERTIAN

Pasal 1

Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi

lain ke ULM atau sebaliknya, dan perpindahan dilingkungan ULM sendiri, termasuk perpindahan strata pendidikan dari S0 ke S1.

BAB II

PEMBERIAN IZIN DAN PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN

Pasal 2

(1) Pemberian surat izin pindah antar Program Studi dalam satu fakultas dalam lingkungan ULM diberikan oleh Ketua Jurusan/Program

Studi asal.

(1) Pemberian surat izin pindah antar fakultas dilingkungan ULM diberikan oleh Dekan Fakultas asal.

(2) Surat izin pindah dari ULM ke perguruan tinggi lain diberikan oleh Rektor.

Pasal 3

(1) Penerimaan mahasiswa pindahan antar Program Studi dalam satu fakultas dalam lingkungan ULM diberikan oleh Dekan.

(2) Penerimaan mahasiswa pindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM dan dari luar ULM diberikan oleh Rektor.

BAB III

KETENTUAN PERPINDAHAN

Pasal 4

(1)Perpindahan antar Program Studi dalam fakultas

a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Dekan fakultas dengan tembusan kepada Jurusan / Program Studi yang

dituju, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum perkuliahan dimulai.

b. Surat Lamaran pindah harus dilampiri dengan :

1. Surat izin pindah dari Jurusan / Program Studi asal, dan

2. Transkrip Akademik

(2) Perpindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM

a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Rektor ULM dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju paling lambat

2 (dua) minggu sebelum perkuliahan dimulai.

b. Surat lamaran harus dilampiri dengan :

1. Surat izin pindah dari fakultas asal, dan

2. Transkrip Akademik

(3) Perpindahan dari luar ULM

a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju.

b. Surat lamaran pindah harus dilampiri dengan :

1. Surat pindah dari perguruan tinggi asal yang juga memuat pernyataan berkelakuan baik dan tidak terkena sanksi akademik.

2. Surat keputusan akreditasi program studi dari perguruan tinggi asal.

Page 58: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

3. Transkrip akademik lengkap

4. Fotocopy ijazah SMA yang telah disyahkan oleh yang berwenang.

5. Surat keterangan berbadan sehat dan bebas NAPZA dari penguji kesehatan, dan

6. Pas photo terbaru ukuran 2 x 3 cm

Masing-masing dibuat dalam rangkap 3 (tiga).

BAB IV

SYARAT-SYARAT MAHASISWA PINDAHAN DALAM LINGKUNGAN ULM

Pasal 5

(1) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima telah menempuh paling sedikit 2 (dua) semester, paling banyak 4 (empat) semester dengan

IPK lebih besar dari 2,00 dan disesuaikan dengan daya tampung program studi.

(2) Mahasiswa pindahan yang dimaksud tidak dalam keadaan terkena sanksi akademik.

(3) Mahasiswa pindahan antar program studi dalam satu fakultas diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut

kurikulum program studi yang dituju. Ekuivalensi mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi yang dituju tersebut.

(4) Mahasiswa pindahan antar fakultas terlebih dahulu menempuh dan lulus ujian kualifikasi yang dilaksanakan oleh program studi

fakultas yang dituju, dan diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut kurikulum program studi/fakultas yang dituju

tersebut. Ekuivalen mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan?Program Studi.

(5) Jangka waktu studi adalah 7 (tujuh) tahun terhitung pada saat terdaftar di ULM.

(6) Penerimaan mahasiswa harus pada awal tahun akademik.

Pasal 6

(1) Mahasiswa pindahan antar jurusan/program studi diterima dengan izin tertulis dari Dekan yang bersangkutan dengan tembusan kepada

Rektor.

(2) Mahasiswa pindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM diterima dengan izin tertulis dari Rektor dengan tembusan kepada Dekan

Fakultas asal dan Dekan Fakultas tujuan.

BAB V

SYARAT-SYARAT MAHASISWA PINDAHAN DARI LUAR ULM

Pasal 7

(1) Mahasiswa yang dapat diterima adalah mahasiswa dari PTN yang akreditasinya sama atau lebih tinggi.

(2) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima minimal berada pada semester 5 (lima) dan telah mencapai minimal 45 SKS dengan IPK 2,5

(3) Mahasiswa pindahan dimaksud tidak dalam keadaan terkena sanksi akademik.

(4) Mahasiswa pindahan harus terlebih dahulu menempuh dan lulus ujian kualifikasi yang dilaksanakan oleh program studi/fakultas yang

dituju dan diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut kurikulum program studi fakultas yang berlaku. Ekuivalensi

mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan / Program Studi.

(5) Jangka waktu studi adalah 7 (tujuh) tahun terhitung pada saat terdaftar pada Perguruan Tinggi asal.

(6) Penerimaan mahasiswa pindahan harus pada awal tahun akademik.

BAB VI

PROSEDUR PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN DARI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pasal 8

Prosedur perpindahan mahasiswa diatur sebagai berikut :

(1) Mahasiswa yang akan pindah keluar ULM harus mengajukan permohonan izin pindah kepada Rektor melalui Dekan selambat-

lambatny7a 1 (satu) bulan sebelum tanggal pindah direncanakan.

(2) Mahasiswa yang pindah dari perguruan tinggi lain ke ULM harus menempuh prosedur sebagai berikut :

a. Lamaran diajukan kepada Rektor selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun ajaran baru.

b. Keputusan penerimaan mahasiswa pindahan sudah harus dikeluarkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum perkuliahan

dimulai.

BAB VII

PEMBERIAN NOMOR INDUK MAHASISWA

Pasal 9

Kepada mahasiswa pindahan diberikan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) baru sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB VIII

PERPINDAHAN STRATA PENDIDIKAN

Pasal 10

(1) Alumni S0 atau Diploma yang diselenggarakan ULM dapat diterima di Program S1 sejenis dengan Program Alih Kredit, dengan IPK

minimal 3,00.

(2) Alumni S0 atau Diploma dari PTN di luar ULM dapat diterima setelah melalui ujian kualifikasi program alih kredit, dengan IPK

minimal 3,00.

Pasal 11

Pengaturan alih kredit dilaksanakan oleh fakultas/jurusan/program studi yang bersangkutan.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Page 59: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

Pasal 12

(1) Program studi/jurusan/fakultas dapat membuat aturan tambahan dalam rangka penerimaan mahasiswa pindahan sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan lain.

(2) Hal-hal lain yang menyangkut perpindahan mahasiswa yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur oleh Rektor melalui pertimbangan

komisi akademik Senat ULM.

5.3. PEDOMAN UMUM SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA ULM

BAB I

PENDAHULUAN

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yang bertujuan : (1) Menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; (2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau kesenian serta mengupayakan kegunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan

nasional.

Tujuan pendidikan tersebut diwujudkan dan dicapai melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tridharma Perguruan Tinggi ini dilaksanakan civitas akademika yaitu dosen dan mahasiswa,

baik dengan melaksanakan kegiatan akademik (intrakurikuler) maupun kegiatan kemahasiswaan (ekstrakurikuler). Pelaksanaan kegiatan

akademik dan kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu proses yang saling isi mengisi dan tunjang menunjang yang melibatkan hubungan

(interaksi) antara dosen dengan mahasiswa, antara mahasiswa dengan mahasiswa, dan hubungan antara mahasiswa dengan karyawan, baik

dilingkungan fakultas maupun universitas.

Hubungan antara warga civitas akademika tersebut mutlak harus terjalin secara harmonis, agar semuanya dapat melakukan peran yang

seharusnya, sebagai prasyarat untuk dapat melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan sebaik-baiknya,. Untuk itu maka semua warga

civitas akademika harus senantiasa memperhatikan dan mengindahkan norma-norma yang berlaku, sebagai petunjuk untuk bersikap dan

berperilaku yang pantas dalam masyarakat (kampus).

Kalau interaksi antar civitas akademika itu berada dalam ruang lingkup “hubungan hokum”, maka norma-norma hokum positiflah yang harus

diindahkan. Tetapi jika interaksi antara civitas akademika itu hanya dalam bentuk “hubungan kemasyarakatan” biasa, artinya tidak

menimbulkan hak dan kewajiban hokum maka yang harus diindahkan adalah norma kesopanan.

Norma kesopanan adalah norma yang timbul atau diadakan dalam suatu masyarakat yang mengatur sopan santun dan perilaku dalam

pergaulan hidup antara sesame anggota masyarakat. Norma kesopanan didasarkan pada kebiasaan, adat istiadat, kepantasan atau kepatutan

yang berlaku dalam suatu masyarakat. Jadi norma kesopanan bersumber pada anggapan/pandangan suatu masyarakat tentang sopan santun

yang baik atau perilaku yang baik. Norma kesopanan adalah bagian dari etika, yang bertujuan untuk menciptakan kenyamanan (kesedapan)

hidup antar pribadi.

Civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai masyarakat ilmiah, tentu mempunyai nilai kesopanan sendiri yang harus

diperhatikan dan diindahkan oleh setiap mahasiswa ULM, sehingga tercipta kenyamanan dalam pergaulan antara civitas akademika

dilingkungan kampus.

Oleh karena itu dirasa perlu untuk merumuskan norma-norma kesopanan dimaksud secara tertulis, sehingga mudah diketahui, dihayati dan

ditaati seluruh mahasiswa ULM, yang mempunyai latar belakang social, ekonomi, budaya, bahasa dan agama yang beragam

BAB II

SIKAP MAHASISWA ULM

1. Sebagai Makhluk Tuhan

Setiap mahasiswa ULM dituntut mempunyai kesadaran akan hubungan dengan Tuhannya, Sebagai makhluk Tuhan yang bermoral dan

berakal, setiap mahasiswa harus bersikap dan berperilaku yang berbeda dengan makhluk Ciptaan Tuhan lainnya. Manusia tidak boleh

putus asa untuk mendapatkan rakhmat Tuhan. Tetapi harus penuh gairah dan optimistis, tidak kenal menyerah, malahan mahasiswa

ULM mempunyai semboyan “Waja Sampai Kaputing”. Betapapun beratnya rintangan dan cobaan yang dihadapi, harus tetap tabah,

sabar dan tawakal. Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun rumitnya dan sulitnya, mahasiswa ULM tidak boleh kehilangan rasa

kegembiraan. Untuk itu setiap mahasiswa ULM harus terus menerus meningkatkan dirinya menjadi insane yang semakin bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Sebagai Anggota Masyarakat Bangsa

Sebagai anggota masyarakat bangsa Indonesia, disamping mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti WNI lainnya, yang dituntut

untuk mempunyai kesadaran hokum yang tinggi, masyarakat ULM juga harus mempersipakan dirinya denga penuh kesadaran dan

tanggung jawab untuk melanjutkan roda pemerintahan Negara dan pembangunan untuk mencapai cita-cita terwujudnya masyarakat yang

adil dan makmur. Mahasiswa adalah calon-calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan, karenanya mahasiswa harus menyadari

kedudukan dan peranannya yang sangat penting sebagai generasi penerus yang mempunyai potensi dalam mewujudkan cita-cita

perjuangan bangsa Indonesia. Setiap mahasiswa ULM wajib mempunyai kepedulian atas masa depan bangsa dan Negara Indonesia.

3. Sebagai Unsur Civitas Akademika

Sebagai unsur civitas akademika, mahsiswa tugas pokoknya adalah mengembangkan akal budi (penalaran), kematangan berpikir,

kemampuan mempertimbangkan tentang buruk dan baik mengenai sesuatu. Pengembangan penalaran terjadi dengan proses belajar

mengajar. Mengajar terjadi pada dosen, sedangkan belajar terjadi pada mahasiswa. Setiap mahasiswa ULM harus rajin belajar, tidak ada

hari tanpa belajar.

Kata “belajar” menunjukkan proses pencerdasan ratio manusia yaitu potensi kejiwaan manusia yang hakiki untuk mencari, menemukan

dan memecahkan persoalan sehingga diperoleh kebenaran ratio menyebabkan manusia secara esensial berbeda dengan binatang dan

ciptaan Tuhan lainnya dibumi ini. Manusia dengan ratio menemukan dan mengembangkan kebenaran.

Oleh karena itu proses belajar mengajar bertujuan memberikan kemampuan kepada potensi ratio manusia, agar semakin dapat mengerti

kebenaran dan semakin sanggup menemukan dan bersikap terhadap setiap kebenaran, baik selama dalam perkuliahan maupun diluar

perkuliahan, di kampus maupun di luar kampus.

Mahasiswa sebagai warga civitas akademika juga merupakan mitra dosen dalam menjunjung tinggi dan menjaga norma dan etika

pergaulan serta meningkatkan harkat dan martabat almamaternya dengan semangat persatuan, kesatuan dan kebersamaan. Selain itu

Page 60: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

mahasiswa juga memiliki keleluasaan dan kebebasan untuk mengembangkan berbagai pemikiran yang konstruktif dan kreadtif baik bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan maupun bagi pembangunan nasional

4. Sebagai Mahasiswa Yang Baik Dalam Belajar

Setiap mahasiswa ULM harus berupaya untuk menjadikan dirinya menjadi mahasiswa yang baik, “Mahasiswa yang baik” adalah

mahasiswa yang memenuhi criteria sebagai berikut di bawah ini :

a. Memahami pentingnya mata kuliah yang dipelajarinya bagi kesejahteraan rakyat (masyarakat)

b. Sadar bahwa dirinya dipersiapkan dan dipersembahkan untuk memperbaiki dan memajukan rakyat

c. Mempergunakan waktu dengan baik

d. Selalu hadir kuliah dan tiba pada waktunya

e. Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan segera, tidak menolaknya atau mengabaikan

f. Memilih mata kuliah (jurusan) dengan teliti dan memeliharanya, mencoba kemampuan sendiri dan kecendrungan

g. Tidak menipu diri sendiri, tulus hati dengan diri, tulus hati dengan diri sendiri dan dosennya

h. Memandang Universitas sebagai tempat belajar dan mencari ilmu

i. Berpikir secara kritis dan analitis

j. Mengembangkan nilai-nilai moral yang tinggi

k. Mengembangkan dan mengerti bagaimana belajar dan dia menginsafi kewajiban (keharusan) untuk melanjutkan pendidikannya

walaupun mengorbankan seluruh hidupnya

l. Mengerti akan semua pekerjaan yang menghasilkan kebaikan-kebaikan (kemuliaan), dan rajin untuk mengerjakan pekarjaan yang

mulia itu (Karl. E. Gardner Ph.D)

Sebagai unsur masyarakat ilmiah, maahsiswa ULM harus mempunyai “sikap ilmiah” yaitu :

a. Hasrat (rasa) ingin tahu yang besar, karenanya belajar terus menerus

b. Peka terhadap adanya masalah, dan rasa tanggung jawab yang tinggi

c. Berpikir kritis, logis dan sistematis

d. Objektif, jujur dan terbuka terhadap pendapat baru, menerima kritik/penilaian dan saran dari orang lain

e. Kreatif, produktif, cermat dan teliti

f. Berdisiplin

g. Berminat terhadap ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan

h. Menghargai nilai-nilai, norma dan tradisi keilmuan

i. Berorientasi ke masa depan

j. Tidak mempunyai prasangka buruk

5. Sebagai Bagian dari Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan orang dengan semua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Setiap mahasiswa ULM harus menyadari bahwa hanya dalam lingkungan hidup yang baik manusia dapat berkembang secara maksimal

dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang kearah optimal.

Secara garis besar lingkungan hidup manusia terdiri atas 3 golongan yaitu lingkungan fisik (physical environment) lingkungan biologis

(biological environment) dan lingkungan sosial (social environment).

Lingkungan fisik adalah segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk benda mati seperti tanah, gunung, sungai, rumah, sinar matahari

dan semacamnya. Lingkungan biologis adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia berupa organisme hidup lainnya daripada

manusia sendiri, yaitu binatang, tumbuh-tumbuhan, jasad renik (plankton) dan lain-lain. Sedangkan lingkungan social adalah manusia-

manusia lain yang berada disekitar seperti tetangga, teman dan lain-lain.

Manusia secara pribadi maupun secara kelompok mempunyai hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi dengan lingkungannya,

dimana manusia dengan berbagai aktivitasnya akan mempengaruhi lingkungannya dan perubahan lingkungan akan mempengaruhi

kehidupan manusia. Hubungan timbale balik tersebut membentuk suatu system yang lazim dinamakan “ekosistem”. Ekosistem adalah

tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsure lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Dalam ekosistem terdapat sub-sub system yang mempunyai hubungan satu sama lain dalam posisi dan kondisi saling mempengaruhi.

Hubungan antara sub system tersebut harus selaras, serasi dan seimbang, karena hanya dalam hubungan yang demikian sajalah manusia

dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

Atas dasar itu maka sudah seharusnya setiap mahasiswa ULM mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap masalah-masalah

lingkungan hidup, dan dapat mengaktualisasikan dirinya untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak lingkungan hidup, turut

berpartisipasi melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dan merasa bertanggung jawab atas kebersihan

dan keindahan kampus dan sekitarnya, asrama dan pemukiman di mana tinggal

BAB III

PERILAKU MAHASISWA ULM

1. Dalam Lingkungan Kampus

a. Tidak melakukan sesuatu yang dapat mengganggu terhadap ketertiban, ketenteraman, keamanan dan

ketenangan kampus.

b. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan dan tidak melakukan sesuatu yang merusak

keindahan kampus.

c. Tidak menyebarkan ideologi, paham dan aliran yang tidak sesuai dengan falsafah bangsa Pancasila dan

Agama.

d. Tidak melakukan pengedaran dan pemakaian narkoba dan sejenisnya di kampus, dan harus melaporkan

tentang adanya peredaran dan pemakaian narkoba dan sejenisnya di kampus kepada pimpinan fakultas atau

universitas.

e. Tidak melakukan perjudian, minuman keras dan prostitusi.

f. Tidak melakukan kegiatan partai politik dan organisasi sosial (termasuk LSM) serta organisasi kemahasiswaan ekstra universitas di

kampus.

2. Dalam Ruang Kuliah

Page 61: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

a. Tidak terlambat datang ke dalam ruang kuliah, dan harus mengikuti sampai selesai.

b. Tidak melakukan sesuatu yang dapat mengganggu ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan ruang

kuliah.

c. Tidak melakukan sesuatu yang dapat merusak kebersihan dan keindahan ruang kuliah.

d. Membantu menyiapkan sarana perkuliahan (mikrofon, wireless, OHP, papan tulis yang bersih, kapur tulis, spidol dan lain-lain).

e. Mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama uraian yang disampaikan dosen.

f. Harus menyediakan literatur, buku dan alat tulis yang diperlukan.

g. Harus bertanya mengenai materi kuliah yang belum dimengerti dengan baik.

h. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dosen.

i. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan sebaik-baiknya dan mengumpulkannya pada waktu yang ditentukan.

j. Tidak merokok, makan dan minum selama perkuliahan.

k. Tidak menggunakan HP dan radio selama perkuliahan.

l. Harus mengindahkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan ujian atau evaluasi belajar mengajar.

m. Tidak keluar ruangan sebelum minta izin kepada dosen yang bersangkutan.

3. Dalam Berbusana

a. Harus berbusana yang bersih, rapi, sopan dan serasi

b. Tidak memakai baju dan celana yang terlalu ketat, kedodoran dan seleweran.

c. Tidak memakai celana jean yang robek.

d. Tidak memakai busana model rok mini, baju minidan you can see.

e. Tidak memakai busana yang terbuat dari bahan yang tembus pandang atau terlalu tipis.

f. Tidak memakai baju kaos oblong atau T.Shirt.

g. Tidak memakai sandal, kelom (sandal berhak tinggi), selop dan sepatu terbuka.

h. Tidak memakai topi pet dan jaket dalam ruang kuliah, kecuali jaket almamater.

i. Tidak memakai busana model-model yang tidak pantas (seperti celana tiga perempat, pakai rumbai-rumbai dan sebagainya).

Catatan :

Dianjurkan memakai busana yang disetrika dan kemeja masuk ke dalam celana, sepatu warna hitam.

4. Dalam Berdandan

a. Tidak memakai perhiasan gelang, kalung dan cincin emas yang berlebihan, dan atau mempunyai permata intan berlian.

b. Tidak memakai gelang kaki.

c. Tidak memakai kalung dan anting-anting bagi pria.

d. Tidak membiarkan rambut gondrong tidak disisir rapi.

e. Tidak memakai tato (permanent atau sementara)

f. Tidak membiarkan rambut yang panjang di bawah bahu bagi wanita tergerai (terurai), tapi harus diikat atau dianyam rapi.

g. Tidak membiarkan kuku panjang dan atau dicat.

h. Tidak membiarkan rambut tidak disisir rapi.

5. Dalam Bertutur Kata

a. Harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, teratur dan lancar.

b. Tidak berkata-kata yang kasar, porno dan ngawur.

c. Tidak menyindir, mengejek, melecehkan dan menying-gung perasaan orang lain.

d. Tidak berkata-kata secara emosi, terlalu nyaring, berteriak-teriak dan terlalu pelan.

e. Tidak berbohong atau membual.

f. Tidak ceplas-ceplos yang tidak karuan.

Catatan :

Bahasa asing dan bahasa daerah bisa dipergunakan tapi tidak dominan.

6. Dalam Pergaulan

a. Tidak membedakan antara teman yang satu dengan yang lain.

b. Tidak acuh tak acuh terhadap warga civitas akademika ULM tapi hangat dan supel (luwes).

c. Harus tolong menolong terhadap warga civitas akademika ataupun sesema, dan berterima kasih kepada orang yang memberikan

pertolongan dalam bentuk apapun juga.

d. Mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian apa yang dikatakan/disampaikan orang lain, dan tidak memotong pembicaraan

orang lain sebelum selesai.

e. Tidak angkuh, sombong dan takabur, tapir amah tamah dan menghormati orang lain.

f. Memberi saran atau menegur sapa teman atau kenalan yang berpapasan atau bertemu.

g. Minta ijin lebih dahulu (dengan kata-kata atau isyarat) untuk lewat di depan orang lain.

7. Dalam Berorganisasi

a. Mengetahui tentang keberadaan macam-macam organisasi kemahasiswaan ditingkat Universitas maupun Fakultas.

b. Ikut berpartisipasi (aktif atau pasif) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan.

c. Tidak melakukan persaingan tidak sehat antara sesame pengurus organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi lain.

d. Harus menjalankan organisasi kemahasiswaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang berkaku, dan

kesepakatan yang dibuat bersama oleh pengurus dan atau anggota.

e. Tidak menggunakan uang organisasi kemahasiswaan untuk hal-hal yang tidak jelas tujuannya ataupun boros, tapi harus terarah dan

efesien, serta mempertanggung jawabkannya (melaporkan) secara jujur dan transparan.

f. Tidak menggunakan fasilitas dan uang organisasi kemahasiswaan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

g. Tidak melakukan sesuatu apapun yang mengatasnama kan organisasi kemahasiswaan, kecuali menurut mekanisme yang diatur

dalam AD/ART organisasi kemahasiswaan.

h. Tidak menyusundan melaksanakan program kerja organisasi kemahasiswaan secara sembarangan, tapi harus dengan sebaik-baiknya

dan penuh tanggung jawab.

i. Harus terus menerus melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap organisasi kemahasiswaan, sehingga menjadi lebih baik atau

mengalami kemajuan.

j. Tidak menyusun dan melakukan kegiatan organisasi kemahasiswaan berbenturan dengan kegiatan akademik.

k. Harus menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan pimpinan fakultas maupun universitas.

l. Harus selalu mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, serta senantiasa menjaga citra almamater.

8. Dalam Berdiskusi

a. Harus bersikap ilmiah.

Page 62: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

b. Tidak terlambat datang ke tempat diskusi, dan tidak pulang sebelum diskusi selesai dilaksanakan.

c. Harus menjaga ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan ditempat diskusi dilaksanakan.

d. Harus mendengarkan dan menyimak dengan cermat apa yang disampaikan moderator, pemakalahan, pembahas utama dan peserta

diskusi lainnya.

e. harus bersikap aktif, dengan menyampaikan pendapat secara teratur dan terarah serta memperhatikan waktu yang tersedia.

f. Harus mentaati aturan berdiskusi dengan sebaik-baiknya.

g. Tidak melecehkan pendapat orang lain dan tidak apriori terhadap pendapat orang lain.

h. Tidak mengklaim pendapat sendiri yang palin benar, pendapat orang lain yang salah.

i. Tidak menolak ditunjuk menjadi moderator, pemrasaran, pembahas dan tim perumus diskusi.

j. Tidak menyampaikan pendapat dan kritik dengan bahasa yang kasar dan emosional.

9. Dalam Berkreasi.

a. Harus merasa terpanggil untuk membuat suatu karya (dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan / atau

kesenian) yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara dengan semboyan “tidak ada yang besar tanpa

dimulai dari yang kecil”

b. Nilai sebuah karya harus positif konstruktif, yang dapat memberi dorongan ketaatan beragama, memberi

landasan keikhlasan beribadah, menebarkan rasa cinta kasih sesame, kesejahteraan rakyat, perjuangan

menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia, mengumandangkan kebenarandan keadilan, keselamatan dan

kedamaian umat manusia dan kebaikan-kebaikan lainnya.

c. Tidak menciptakan karya-karya yang negative dan destruktif terhadap masyarakat, bangsa, Negara dan

agama.

10. Dalam Berurusan Di Kantor

a. Tidak menunjukkan perilaku yang kurang pantas, tapi hormat, menghargai dan sopan santun terhadap karyawan.

b. Tidak melakukan sesuatu yang mengganggu terhadap ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan di ruang kantor.

c. Tidak melakukan sesuatu yang dapat merusak kebersihan dan keindahan ruang kantor.

d. Tidak makan minum dan merokok dalam ruang kantor.

e. Tidak melanggar tertib administrasi dan ketentuan yang berlaku.

f. Tidak mengabaikan petunjuk yang disampaikan karyawan dalam melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu.

g. Tidak berurusan di luar jam kerja, kecuali karyawan bersedia melayani.

BAB IV

P E N U T U P

Pedoman umum sikap dan perilaku mahasiswa ULM ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk memasung kebebasan mahasiswa, tapi justru

untuk menata dan menjaga jangan sampai kebebasan itu dipergunakan mengganggu kenyaman (kesedapan) dalam pergaulan antara warga

civitas akademika, yang dikenal sebagai masyarakat ilmiah yang mempunyai nilai-nilai kesopanan sendiri.

Setiap mahasiswa harus menyadari, tidak ada kebebasan dimuka bumi ini yang tanpa batas sama sekali. Sebab apabila kebebasan itu

dipergunakan tanpa batas sama sekali, maka niscaya akan mengganggu atau merugikan kepentingan (hak) orang lain. Hal ini tentu tidak bias

dibenarkan, karena siapapun juga tentu tidak ingin kepentingannya diganggu orang lain.

Substansi norma-norma yang tertuang dalam Pedoman Umum Sikap dan Perilaku Mahasiswa ULM ini pada hakikatnya banyak mengandung

persamaan dengan norma hokum, agama dan kesusilaan. Hal mana karena norma-norma tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan

tidak bias dipisahkan satu sama lain, sehingga ada yang menyatakan norma hokum, agama dan kesusilaan itu merupakan etika.

Oleh karena itu maka kepatuhan (ketaatan) mahasiswa terhadap norma-norma kesopanan dalam Pedoman Umum Sikap dan Perilaku

Mahasiswa tersebut, lebih diharapkan karena kehendak hati nuraninya sendiri bahwa sikap dan perilaku yang dimaksudkan adalah sesuatu

yang memang sudah seharusnya dan sebaiknya.

Atas dasar itu, maka mahasiswa yang melanggar atau tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan tersebut akan merasa menyesal sendiri,

mengapa ia tidak bias bersikap dan berperilaku yang baik seperti rekan-rekannya. Namun dalam penerapannya di lapangan tidak menutup

kemungkinan pimpinan fakultas akan menetapkan sanksi-sanksi yang tegas terhadap pelanggaran norma-norma tertentu, karena sudah

dianggap mengganggu terhadap sendi-sendi ketertiban dan ketenteraman dalam ruang kuliah atau kampus.

5.4. PERATURAN PERPUSTAKAAN

1. Ketentuan Umum

- Perpustakaan terbuka untuk civitas akademika ULM bjm

- Masyarakat di luar ULM hanya boleh membaca, memfotocopy atas sepengetahuan pimpinan perpustakaan

- Fasilitas perpustakaan yang terdiri dari buku, majalah dan sejenisnya dapat dipergunakan oleh anggota melalui prosedur yang telah

ditentukan

2. Keanggotaan

- Yang dapat menjadi anggota perpustakaan ialah staf pengajar, maahsiswa dan karyawan Universitas Lambung Mangkurat

- Syarat-syarat menjadi anggota dan kewajiban anggota :

a. Mahasiswa

- Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun / semester

yang berjalan

- Menunjukkan kartu mahasiswa / tanda lunas SPP

- Mengisi formulir pendaftaran

- Menyerahkan pasfoto ukuran 2 x 3 cm (2 lembar)

b. Staf pengajar / karyawan

- Mendaftarkan diri sebagai anggota dan mentaati

peraturan yang berlaku

c. Kewajiban Anggota / Pengunjung

- Setiap anggota perpustakaan wajib mentaati peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh perpustakaan.

- Setiap anggota perpustakaan/peminjam wajib mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam sesuai waktu peminjaman

- Setiap anggota perpustakaan/peminjam yang melanggar tata tertib dapat dikenakan sanksi yang ditetapkan perpustakaan

3. Peminjaman Bahan Pustaka

- Setiap peminjam buku dan sejenisnya harus dating sendiri keperpustakaan

Page 63: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

- Buku yang dipinjam untuk dibawa pulang hanya bahan pustaka yang disirkulasikan (buku teks)

- Buku-buku referensi, laporan penelitian, skripsi/disertasi dan koleksi khusus Kalimantan hanya dapat dibaca ditempat

- Buku yang dipinjam harus diberi kode dulu oleh petugas

4. Jangka Waktu Peminjaman

- Bagi mahasiswa anggota perpustakaan dan karyawan selama 2 minggu dan dapat diperpanjang selama 2 kali peminjaman

- Bagi staf pengajar selama 4 minggu dan dapat diperpanjang

- Buku-buku referensi, laporan penelitian, skripsi/disertasi dan koleksi khusus Kalimantan selama masa pelayanan/jam pelayanan

5. Jam Buka Pelayanan

UPT Perpustakaan dibuka setiap hari kerja, yaitu :

a. Senin s.d. Kamis : 08.30 – 14.30

b. Jum’at : 08.30 – 11.00

c. Sabtu : 08.30 – 13.00

6. Pengembalian Bahan Pustaka

- Apabila masa pinjam telah berakhir, peminjam harus mengembalikan buku kepada petugas pelayanan

- Anggota peminjam yang keluar (tamat/pindah/berhenti kuliah) harus mengembalikan semua pinjaman buku

- Anggota perpustakaan yang mengikuti ujian akhir harus mengembalikan pinjamannya terlebih dahulu, kemudian baru diberikan

“Surat Keterangan Bebas Pinjaman Bahan Pustaka”

7. Ketentuan-ketentuan Khusus

a. Sanksi-sanksi

- Pengembalian buku yang terlambat dari tanggal yang ditetapkan petugas peminjaman, dikenakan denda sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh Kepala UPT Perpustakaan

- Bagi peminjam yang terlambat sudah melebihi satu minggu akan diberikan peringatan tertulis, dan bagi yang tidak mengindahkan

akan dikenakan skorsing keanggotaan

- Kerusakan buku yang dipinjam sepenuhnya menjadi tanggung jawab peminjam, sanksi yang diberikan adalah membayar ongkos

kerusakan atau memperbaiki sendiri dengan seizin pimpinan perpustakaan

- Sanksi kehilangan buku oleh peminjam dapat berupa :

1) Menggantikan dengan buku yang sama

2) 1 x harga untuk buku-buku terbitan dalam negeri dan mudah didapat

3) 2 x harga untuk buku-buku langka dan buku-buku terbitan luar negeri

8. Lain-lain

- Penyimpangan dari ketentuan ini harus seizing pimpinan perpustakaan

- Ha-hal yang belum diatur dan termuat dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut

5.5.PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Universitas Lambung Mangkurat menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur / pola penerimaan yaitu :

1. Jalur/Pola Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN atau Undangan)

Pola ini diberlakukan semua fakultas yaitu sebanyak 50 % dari daya tampung ULM yang dilaksanakan serentak di seluruh

Indonesia

2. Jalur/pola Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Pola penerimaan ini dilaksanakan melalui jalur ujian tulis yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia dengan jumlah yang

diterima adalah sebanyak 30 % dari daya tampung yang tersedia di Universitas Lambung Mangkurat.

3. Jalur/pola Seleksinya ULM Mandiri (SENYUM)

Pola ini diberlakukan pada seluruh fakultas dengan jumlah yang diterima sebanyak 20 % dari daya tampung, selain itu untuk semua

bidang IPA dan IPS diadakan tes tertulis dengan materi mancakup Kimia, Matematika, Fisika, Biologi dan Bahasa Inggris untuk

IPA, Matematika Dasar, Bahasa Inggris, IPS Terpadu untuk IPS. Khusus untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA untuk

program studi Farmasi ditambah dengan tes Psikologi, sedangkan untuk Fakultas Teknik ditambah dengan tes bakat.

Calon mahasiswa yang lulus seleksi masuk dari tiga jalur/pola tersebut di atas diwajibkan melaporkan diri (registrasi) sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh Universitas, apabila sampai batas waktu registrasi, calon mahasiswa belum melakukan registrasi maka dianggap

GUGUR.

Page 64: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

5.6. KALENDER AKADEMIK TAHUN 2016/2017

NO KEGIATAN SEMESTER

GANJIL GENAP

1 PROGRAM ALIH TAHUN 03-07-17 s.d 31-08-17

2 Pembayaran SPP 23-01-17 s.d 03-02-17 - Mahasiswa lama 25-07-16 s.d 05-08-16 - Mahasiswa Baru 31-05-16 s.d 26-08-16 3 Konsultasi Rencana Studi 30-01-17 s.d 10-02-17 - Mahasiswa Lama

- Mahasiswa Baru 08-08-16 s.d 19-08-16 31-08-16 s.d 02-09-16

4 Pencetakan DHMD oleh Subag. Akademik Fakultas 08-02-17 s.d 17-02-17 - Mahasiswa Lama 22-08-16 s.d 02-09-16 - Mahasiswa Baru 05-09-16 s.d 16-09-16 6 Program Persiapan Belajar (P2B) /Masa Konsultasi Mhs

Baru 31-08-16 s.d 02-09-16

7 Serimonial Penerimaan Pascasarjana 29-08-16 8 Pengambilan Cuti Akademik 01-08-16 s.d 12-08-16 30-01-17 s.d 10-02-17 9 Masa Perkuliahan 05-09-16 s.d 23-12-16 06-02-17 s.d 26-05-17

10 Perubahan Rencana Studi 26-09-16 s.d 30-09-16 20-02-17 s.d 24-02-17 11 Dies Natalis 21-09-16 12 Minggu Tenang *) 26-12-16 s.d 30-12-16 29-05-17 s.d 02-06-17 13 Ujian Semester 02-01-17 s.d 14-01-17 05-06-17 s.d 16-06-17 14 Penyerahan Nilai Akhir ke PPA 09-01-17 s.d 20-01-17 19-06-17 s.d 23-06-17 15 Penyerahan Nilai Akhir ke BAK 16-01-17 s.d 20-01-17 03-07-17 s.d 07-07-17 16 Pengumuman Hasil Ujian 16-01-17 s.d 20-01-17 19-06-17 s.d 07-07-17 17 Liburan Semester 23-01-17 s.d 03-02-17 19-06-17 s.d 17-07-17

*) Termasuk Libur Hari Besar dan Tahun Baru

Page 65: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan

LAMBANG, HIMNE, MARS, BENDERA, DAN BUSANA

ULM mempunyai lambang berbentuk Segi Lima dengan gambar Burung Enggang Sinar Gong, Lipan, dan Sinar dalam lingkaran yang

bertuliskan Universitas Lambung Mangkurat dengan warna merah, putih kuning emas, dan biru kehitam-hitaman.

a. Burung Enggang melambangkan kekuatan, kemandirian, dan kepeloporan.

b. Gong melambangkan alat komunikasi.

c. Lipan melambangkan keagungan.

d. Sinar melambangkan penerangan, ilmu, dan akal untuk kebahagiaan Nusa dan Bangsa.

e. Lingkaran melambangkan keabadian.

f. Warna merah dan putih melambangkan kebangsaan, kuning keemasan melambangkan keagungan, dan hitam melambangkan

konsisten.

Lambang ULM disusun sebagaimana gambar berikut.

Lambang ULM terdapat pada:

a. pakaian jabatan Guru Besar dalam bentuk topi bersegi lima dan pada gordon melekat lambang ULM yang didasari warna fakultas;

b. duaja ditempatkan di atas alas berwarna kuning emas;

c. tongkat pedel ditempatkan di bagian ujung dan berisi duaja; dan

d. kop surat dan stempel atas nama ULM.

Lambang Fakultas di lingkungan ULM dan Pascasarjana diwujudkan dalam bentuk duaja yang memiliki warna fakultas dan warna

Pascasarjana sesuai dengan peraturan Rektor.

(1) Hymne ULM berjudul Waja Sampai Kaputing ciptaan Prof. Abdussamad Noor yang berarti Usaha Sampai Akhir merupakan motto

ULM.

(2) Mars ULM ciptaan Indra Zulkhan, S.E.

(3) Himne dan mars dinyanyikan pada upacara resmi yang pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Rektor.

Page 66: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan
Page 67: KATA PENGANTAR - bak.ulm.ac.idbak.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/panduan-akademik-2016.pdf · Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan