efektivitas model pembelajaran kooperatif …digilib.unila.ac.id/23603/3/skripsi tanpa bab...

56
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GALLERY WALK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 4 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015/2016) (Skripsi) Oleh: Nadya Mahanani FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: lehanh

Post on 07-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGALLERY WALK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 4

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh:Nadya Mahanani

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGALLERY WALK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 4

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

Nadya Mahanani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran koope-

ratif tipe gallery walk ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII reguler SMP Negeri 4 Bandar-

lampung tahun pelajaran 2015/2016 yang terdistribusi dalam sepuluh kelas (VIII

B – VIII K). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII D dan VIII E yang

dipilih dengan teknik purposive random sampling. Penelitian ini menggunakan

posttest only control group design. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesim-

pulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk tidak efektif di-

tinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

Kata kunci: efektivitas, gallery walk, pemahaman konsep matematis

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGALLERY WALK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 4

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

Nadya Mahanani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang
Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang
Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, Provinsi Lampung, pada 13 Desember

1994. Penulis adalah anak pertama dari pasangan Bapak Winarno, S.E dan Ibu

Widyastuti, S.Pd, memiliki dua orang adik bernama Azriel Windiarto dan Farhan

Setiawan. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Al-Kautsar Bandarlam-

pung pada tahun 2007. Tahun 2009, penulis menamatkan pendidikan menengah

pertama di SMP Negeri 2 Bandarlampung dan menyelesaikan pendidikan me-

nengah atas pada tahun 2012 di SMA Negeri 2 Bandarlampung,

Melalui jalur Seleksi Mandiri Universitas Lampung tahun 2012, penulis diterima

sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendi-

dikan. Selama menjadi mahasiswa, penulis dipercaya menjadi asisten mata kuliah

Pembelajaran Berbasis TIK. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi HIMA-

SAKTA periode 2012-2014. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependi-

dikan Terintegrasi (KKN-KT) di Desa Lemong, Kecamatan Lemong, Kabupaten

Pesisir Barat, sekaligus melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP Negeri 2 Lemong, Pesisir Barat tahun 2015.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

MOTO

Do everything for Allah SWT

(Nadya Mahanani)

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, syukur tiada terkira kuucapkan kepada Allah SWT

atas terselesaikannya karya kecil ini.

Dengan penuh cinta, tulisan ini ku persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Winarno, S.E dan Ibu Widyastuti, S.Pd

yang senantiasa mendukung, mendoakanku, dan tanpa letih terus

menyemangati. Sungguh segala yang kuraih tiada lain karena doa

dan dukungan beliau.

Adik-adikku tersayang Azriel Windiarto dan Farhan Setiawan yang selalu

memberi semangat saat aku jatuh dan berjuang. Semangat ya adik-adikku,

kalian juga akan berhasil.

Para Pendidik dengan ketulusan dan kesabarannya dalam mendidik dan

membinaku.

Teman-teman seperjuangan.

Almamater Universitas Lampung.

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

ii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-

lesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Gallery Walk Ditinjau dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 4 Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2015/2016).”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua Orang tuaku tersayang atas semangat, kasih sayang, dan doa yang tak

pernah berhenti mengalir.

2. Adik-adikku tercinta, Azriel Windiarto dan Farhan Setiawan atas do’a,

motivasi, dan dukungannya

3. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

bimbingan, menyumbangkan banyak ilmu, memberikan perhatian, motivasi

sehingga skripsi ini selesai dan menjadi lebih baik.

4. Ibu Dra. Arnelis Djalil, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah ber-

sedia memberikan waktunya untuk membimbing, memberikan sumbangan

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

pemikiran, kritik, dan saran selama penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini

selesai dan menjadi lebih baik.

5. Ibu Dra. Rini Asnawati, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan ma-

sukan dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dan menjadi lebih

baik.

6. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA yang telah memberi-

kan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam me-

nyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

10. Ibu Emy Yuslina, S.Pd. selaku guru mitra yang telah banyak membantu dalam

penelitian.

11. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberi motivasi: Utary Fathu

Rahmi, Resti Ayu Wardhani, Depi Puspita Arum, Agata Intan Putri, Lelly

Diana, Reza Selvia, terimakasih atas kebersamaan terindah, semangat, kasih

sayang dan do’a.

12. Teman-teman seperjuangan KKN Pekon Lemong, Lemong, Pesisir Barat:

Riski Nanda Fardhani, Roy Kembar Habibi, Farhanah, Wika Christian

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

Pasaribu, Anita Fikti Utami, Ayu Marlina, Ratih Finarsih, Ahmad Fuady,

Banuarea Hosea, yang mengabdikan ilmu bersama-sama.

13. Teman-teman seperjuangan, pendidikan Matematika 2012: Titi Andara,

Talitha Nabilah Raissa, Rini Haswin Pala, Rina Handayani, Tika Rahayu,

Nidya Zahra, Zachra Dilya Mulyadi, Nur Annisa, Arum Dahlia Mufidah,

Aulia Eka Alzianina, Titis Aiyudiya, dan teman-teman yang lain yang tidak

dapat saya tulis satu per satu terima kasih atas kebersamaannya dalam me-

nuntut ilmu dan menggapai impian.

14. Kakak-kakak angkatan 2009-2011 dan adik-adik angkatan 2013- 2014 yang

telah menemani perjuanganku.

15. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Lemong dan SMP Negeri 4 Bandarlampung.

16. Pak Yaman, Pak Mariman, dan Pak Liyanto, terima kasih atas bantuannya se-

lama ini.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala

disisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandarlampung, Agustus 2016

Penulis,

Nadya Mahanani

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 8

1. Efektivitas Pembelajaran.................................................................... 82. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery Walk ......................... 103. Pemahaman Konsep Matematis ......................................................... 134. Pembelajaran Konvensional............................................................... 15

B. Kerangka Pikir ................................................................... .................... 16

C. Anggapan Dasar ...................................................................................... 19

D. Hipotesis ................................................................................................. 20

III. METODE PENELITIAN.............................................................................. 21

A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 21

B. Desain Penelitian .................................................................................... 22

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

vi

C. Data Penelitian ....................................................................................... 22

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 23

E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 23

F. Instrumen Penelitian................................................................................ 24

a. Validitas Instrumen .......................................................................... 26b. Reliabilitas........................................................................................ 27c. Daya Pembeda.................................................................................. 28d. Tingkat Kesukaran ........................................................................... 29

G. Teknik Analisis Data............................................................................... 30

a. Uji Normalitas .................................................................................. 30b. Uji Hipotesis Pertama....................................................................... 31c. Uji Hipotesis Kedua ......................................................................... 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 35

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 35

B. Pembahasan ............................................................................................. 39

V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 46

A. Simpulan ................................................................................................. 46

B. Saran........................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rata-rata nilai ujian tengah semester (UTS) .................................... 21

Tabel 3.2 Desain Penelitian.............................................................................. 22

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis ............... 25

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 27

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda...................................................... 28

Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ............................................... 29

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Penelitian ................................... 31

Tabel 4.1 Data Nilai Pemahaman Konsep Matematis Siswa ........................... 35

Tabel 4.2 Data Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis Siswa . 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Non-parametrik Mann Whitney U Data Pemahaman

Konsep Matematis Siswa ................................................................. 38

Tabel 4.4 Hasil Uji Proporsi Pemahaman Konsep Matematis Siswa............... 39

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Silabus Pembelajaran .................................................................. 51

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 54

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 78

Lampiran A.4 Lembar Kerja Kelompok (LKK) ................................................. 102

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Soal Posttest ................................................................ 137

Lampiran B.2 Soal Posttest ................................................................................ 139

Lampiran B.3 Kunci Jawaban Soal Posttest ....................................................... 140

Lampiran B.4 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa 145

Lampiran B.5 Form Penilaian Validasi............................................................... 146

Lampiran C.1 Analisis Reliabilitas Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematis

pada Kelas Uji Coba ................................................................... 148

Lampiran C.2 Analisis Daya Pembeda Tes Pemahaman Konsep Matematis

pada Kelas Uji Coba ................................................................... 149

Lampiran C.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Pemahaman Konsep Matematis

pada Kelas Uji Coba.................................................................... 150

Lampiran C.4 Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa....... 151

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

ix

Lampiran C.5 Hasil Nilai Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa pada Kelas

yang Mangikuti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery

Walk ............................................................................................. 159

Lampiran C.6 Hasil Nilai Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa pada

Kelas yang Mangikuti Pembelajaran Konvensional.................... 161

Lampiran C.7 Uji Non-Parametrik Mann Whitney U Hipotesis Penelitian

Pemahaman Konsep Matematis Siswa ........................................ 162

Lampiran C.8 Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis Siswa ..... 166

Lampiran C.9 Uji Proporsi Pemahaman Konsep Matematis Siswa.................... 171

Lampiran D.1 Surat Izin Penelitian..................................................................... 173

Lampiran D.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 174

Lampiran D.3 Daftar Hadir Seminar Proposal.................................................... 175

Lampiran D.4 Daftar Hadir Seminar Hasil ......................................................... 177

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi pribadi yang memiliki skill dan pengetahuan yang handal dibidangnya

merupakan harapan setiap individu. Untuk memenuhi harapan tersebut setiap in-

dividu harus menempuh pendidikan, karena pendidikan dapat mengembangkan

potensi yang dimiliki individu sehingga menjadi pribadi yang berkualitas. Pen-

didikan nasional berperan penting menjadikan individu sebagai pribadi yang ber-

kualitas, dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Bab II Pasal 3 yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mem-bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu dalam menempuh pen-

didikan, salah satunya perlu adanya peran guru dalam pembelajaran di sekolah se-

hingga pendidikan nasional dapat terlaksana secara optimal.

Guru memiliki peran dalam menciptakan kegiatan belajar siswa. Peran guru ter-

kandung dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab

IX Pasal 40 ayat 2 a yaitu pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

2

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dina-

mis, dan dialogis. Guru harus menciptakan situasi belajar yang optimal sehingga

tugas mengajar dapat berjalan dengan efektif. Begitu pula guru mata pelajaran

matematika harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik minat siswa

sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai.

Salah satu tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006) menyatakan bahwa mata pelajaran mate-

matika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami kon-

sep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan kon-

sep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan ma-

salah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, salah satu kemampuan

yang harus dikuasai siswa adalah pemahaman konsep matematis.

Pemahaman konsep matematis sangat diperlukan siswa dan merupakan bagian

yang paling penting dalam pembelajaran matematika seperti yang dinyatakan oleh

Zulkardi (Rohana 2009: 92) bahwa mata pelajaran matematika menekankan pada

konsep. Apabila siswa menguasai konsep materi prasyarat maka siswa akan

mudah untuk memahami konsep selanjutnya. Selain itu, siswa yang menguasai

konsep dapat mengidentifikasi dan mengerjakan soal yang lebih bervariasi. Pada

proses pembelajaran penguasaan konsep merupakan hal yang penting bagi siswa

agar mereka memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan yang

lain seperti penalaran, pemecahan masalah dan komunikasi. Apabila pemahaman

konsep siswa tinggi akan berdampak pada kualitas siswa dan secara luas ber-

dampak pada kualitas pendidikan di Indonesia.

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

3

Programme for International Student Assesment (PISA) menunjukkan pencapaian

rata-rata peserta Indonesia pada PISA 2012 adalah 375, menduduki posisi 64 dari

65 negara (OECD: 2013). Selain itu, Trend in International Mathematics and

Science Study (TIMSS) dalam Mullis, Martin, Foy,dan Arora (2012: 462) me-

nyatakan bahwa rata-rata skor yang diperoleh Indonesia pada tahun 2011 adalah

386. Skor tersebut masih jauh dari standar skor internasional yaitu 500. Berdasar-

kan hasil tersebut terlihat bahwa kemampuan matematis siswa Indonesia masih

rendah.

Hasil-hasil survei tersebut sejalan dengan hasil observasi dan wawancara guru di

SMP Negeri 4 Bandarlampung. Rendahnya kemampuan matematis siswa salah sa-

tunya karena kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Hal ini diduga

karena pembelajaran masih menggunakan cara konvensional, yaitu terpusat pada

guru dan siswa kurang aktif. Pembelajaran ini belum mampu untuk mengem-

bangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Hal tersebut dise-

babkan karena guru berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga sis-

wa cenderung menghafalkan konsep-konsep yang dipelajarinya tanpa memahami

dengan baik dan benar dan mengakibatkan lemahnya penguasaan siswa terhadap

konsep-konsep matematika. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Marpaung

(Alam, 2012) bahwa matematika tidak ada artinya bila hanya dihafalkan, namun

lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi

pelajaran itu sendiri. Selain itu, keaktifan siswa untuk mengembangkan dan me-

nemukan konsep juga masih rendah. Siswa tidak dibiasakan untuk membangun

pengetahuannya sendiri sehingga sulit untuk memahami suatu konsep. Siswa ter-

biasa menerima pembelajaran dari guru.

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

4

Pembelajaran di kelas perlu adanya interaksi antara siswa dengan siswa untuk sa-

ling memberi gagasan dan membangun konsep matematis. Hal ini dapat dilakukan

dengan membentuk siswa ke dalam kelompok dan saling bekerja sama mencapai

tujuan pembelajaran. Salah satu pembelajaran aktif dan kooperatif yang berpusat

pada siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk. Model pem-

belajaran kooperatif ini memberikan kesempatan bagi siswa bekerja sama antar

siswa kelompok kecil untuk menyampaikan materi yang ada ke kelompok lain

dengan exhibition atau pameran di kelas (Djamarah, 2000: 5). Selain itu, pada mo-

del pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dalam proses pembelajaran guru ha-

rus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Husamah dan Yanur, 2013: 164).

Siswa akan berdiskusi, saling mengoreksi pemahaman dan berpresentasi, sehingga

siswa akan terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas belajar di kelas. Siswa akan

diarahkan bekerja secara kelompok, kemudian hasil kerja kelompok ditempel di

papan gabus atau karton. Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelom-

pok lain lalu berkomentar. Kemudian setiap kelompok melakukan presentasi, guru

mengklarifikasi, dan bersama-sama menyimpulkan agar tidak terjadi kesalahan

dalam memahami konsep yang diperoleh.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk, diharapkan

dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Maka dari itu, penulis

tertarik untuk melakukan studi eksperimen terhadap model pembelajaran ko-

operatif tipe gallery walk yang dianggap memberi peluang untuk meningkatkan

pemahaman konsep matematis siswa.

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah penelitian sebagai beri-

kut: “Apakah model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk efektif ditinjau dari

pemahaman konsep matematis siswa?”. Dari rumusan masalah tersebut dapat dija-

barkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk lebih tinggi daripada

pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konven-

sional ?

2. Apakah persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

dengan baik pada pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe

gallery walk mencapai lebih dari 60% dari jumlah siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pem-

belajaran kooperatif tipe gallery walk ditinjau dari pemahaman konsep matematis

siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bandarlampung tahun pelajaran

2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dalam bidang

pendidikan matematika yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

6

tipe gallery walk dan pembelajaran konvensional, serta pemahaman konsep mate-

matis siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi para praktisi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tentang efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe gallery

walk, serta dapat menjadi masukan dan bahan kajian pada penelitian

serupa di masa yang akan datang.

b. Bagi guru dan calon guru, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan

dan masukan bagi para guru untuk mengembangkan kemampuan menga-

jarnya serta dapat menjadi referensi dalam mencoba menggunakan model

pembelajaran koperatif tipe gallery walk dalam proses pembelajaran yang

tidak selalu terbatas dengan metode ceramah saja.

c. Bagi kepala sekolah, diharapkan dengan penelitian ini kepala sekolah

memperoleh informasi sebagai masukan dalam upaya pembinaan para gu-

ru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dalam pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran dikata-

kan efektif apabila: (1) pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk lebih

tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembe-

lajaran konvensional, dan (2) persentase siswa yang memiliki pemahaman

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

7

konsep matematis dengan baik pada pembelajaran dengan menggunakan mo-

del kooperatif tipe gallery walk mencapai lebih dari 60% dari jumlah siswa.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk merupakan suatu model

pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pem-

belajaran dengan cara membentuk kelompok dan menentukan peran, berdis-

kusi, memajang hasil kerja kelompok, mengelilingi stan kelompok lain lalu

berkomentar, presentasi, dan guru mengklarifikasi kemudian bersama-sama

menyimpulkan materi pembelajaran.

3. Pemahaman konsep matematis artinya suatu pemikiran dalam mengemukakan

ide berdasarkan dari pembentukan pengetahuannya sendiri yang berkaitan

dengan matematika dalam menguasai materi. Indikator yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menyatakan ulang suatu konsep, menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi, mengembangkan syarat perlu dan syarat

cukup dari suatu konsep, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih pro-

sedur atau operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pe-

mecahan masalah.

4. Pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang biasa di-

gunakan guru dalam pembelajaran di sekolah tempat penelitian. Pada pembe-

lajaran ini guru aktif memberikan materi, siswa cenderung hanya menyimak,

mencatat, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan dipersilahkan

bertanya apabila ada yang belum dimengerti.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Efektivitas Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif artinya berpengaruh, selain itu

dapat diartikan pula dapat membawa hasil. Menurut Asmani (2011: 61) efektivitas

adalah proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Keadaan aktif dan me-

nyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak

menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlang-

sung.

Menurut Komariah (2005: 34) efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh

mana sasaran atau tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai. Su-

tikno (2005: 88) mengemukakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah kemam-

puan dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan yang memung-

kinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah dan dapat mencapai tujuan dan

hasil yang diharapkan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembela-

jaran dikatakan efektif apabila pembelajaran yang diberikan berpengaruh kepada

siswa dan adanya hasil yang didapat oleh siswa.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

9

Hal ini didukung oleh pendapat dari Wortruba dan Wright (Uno, 2011: 174-190),

menurut Wortruba dan Wright berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian meng-

identifikasi 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efek-

tif, yaitu: (1) Pengorganisasian materi yang baik; (2) Komunikasi yang efektif;

(3) Penguasaan dan antuisiasme terhadap materi pelajaran; (4) Sikap positif ter-

hadap siswa; (5) Pemberian nilai yang adil; (6) Keluwesan dalam pendekatan

pembelajaran; (7) Hasil belajar siswa yang baik. Dapat disimpulkan bahwa

efektivitas pembelajaran adalah ukuran atau tingkat keberhasilan siswa dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pada dasarnya efektivitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tu-

juan pembelajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik (Uno, 2011: 29). Selain

itu, Wicaksono (2011: 1) menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan efektif apa-

bila mengacu pada ketuntasan belajar yaitu apabila lebih dari atau sama dengan

60% dari jumlah siswa memperoleh nilai ketuntasan minimal 75 dalam pening-

katan hasil belajar dan strategi pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, penggunaan

kriteria ketuntasan ini bergantung dari ketetapan setiap sekolah. Kriteria Ketun-

tasan Minimal (KKM) setiap sekolah berbeda karena potensi atau kemampuan ha-

sil belajar setiap siswa berbeda di masing-masing sekolah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan

ukuran keberhasilan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Pembelajaran dikatakan efektif apabila pemahaman konsep ma-

tematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe gallery walk lebih

tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

10

pembelajaran konvensional dan persentase siswa yang memiliki pemahaman kon-

sep matematis dengan baik pada pembelajaran dengan menggunakan model ko-

operatif tipe gallery walk mencapai lebih dari 60% dari jumlah siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gallery Walk

Gallery walk terdiri atas dua kata yaitu gallery dan walk. Menurut Ismail

(Oktarina, 2013: 20), gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk

memperkenalkan produk, karya, atau gagasan kepada khalayak ramai. Misalnya

pameran buku, lukisan, tulisan, dan lain sebagainya. Sedangkan walk artinya ber-

jalan atau melangkah. Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk termasuk

model pembelajaran active learning atau pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa

dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa se-

hingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan ga-

gasan (Husamah dan Yanur, 2013: 164). Selain itu, menurut Silberman (Asmani,

2011: 65), saat belajar aktif, siswa banyak melakukan kegiatan. Mereka menggu-

nakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan permasalahan, dan menerap-

kan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif perlu dilakukan agar siswa ter-

biasa bertanya dan berdiskusi.

Model pembelajaran kooperatif tipe Gallery walk menuntut siswa untuk berdis-

kusi dan memajang hasil kerja kelompoknya di setiap kelompok untuk dipajang di

kelas. Setiap kelompok mengomentari hasil karya kelompok lain yang digaleri-

kan. Penggalerian hasil kerja dilakukan pada saat siswa telah mengerjakan tugas-

nya (Utami, 2014: 82). Menurut Asmani (2011: 50), tujuannya agar masing-ma-

sing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

11

mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya. Selain itu

terdapat pendapat lain tentang model pembelajaran kooperatif ini. Dalam Journal

of College Science Teaching, menurut Mark Francek:

A gallery walk is a discussion technique that gets students out of their chairsand actively involved in synthesizing important science concepts, writing, andpublic speaking. The technique also cultivates listening and team-buildingskills.

Gallery Walk adalah sebuah teknik diskusi dimana siswa beranjak dari kursi me-

reka dan secara aktif terlibat dalam memahami konsep-konsep pokok materi, me-

nulis, dan mempresentasikan. Teknik ini juga melatih keterampilan mendengarkan

dan kerja sama kelompok.

Dalam jurnalnya, Francek (2006) disebutkan langkah-langkah model pembelaja-

ran kooperatif tipe Gallery Walk, yaitu:

1. Membuat dan posting pertanyaan

Guru menulis beberapa pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan kon-

sep materi yang menjadi topik pembelajaran. Kemudian tempatkan (posting)

pertanyaan tersebut di dinding atau meja di dalam kelas yang diberi jarak satu

sama lainnya.

2. Membentuk grup, menentukan peran dan kerjasama kelompok

Bentuklah siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-6 siswa.

Masing-masing kelompok kemudian menetapkan recorder yang bertugas me-

nulis komentar kelompok mereka. Peran recorder harus bergantian pada se-

tiap stan diskusi yang dikunjungi.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

12

3. Menetapkan stan dan mulai berdiskusi

Setiap kelompok kemudian menuju ke stan diskusi mereka masing-masing.

Di stan diskusi mereka melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang

disediakan oleh guru.

4. Berputar

Setelah 3-5 menit, katakan “Berputar!”. Masing-masing kelompok kemudian

bergerak searah jarum jam dari stan diskusi mereka ke stan diskusi kelompok

lain disebelahnya. Di sini, siswa mengamati hasil kerja kelompok lain dan

memberikan komentar atau pertanyaan pada hasil kerja tersebut. Guru ber-

peran sebagai fasilitator, mengawasi siswa, memperjelas pertanyaan, dan

mengukur pemahaman siswa serta mencatat setiap kesalahpahaman atau pe-

nyimpangan untuk didiskusikan kemudian selama presentasi kelompok.

Gambar 2.1 Skema perputaran gallery walk

5. Presentasi

Setelah mengunjungi setiap stan diskusi, siswa kembali ke stan diskusi awal

mereka. Kemudian merangkum semua komentar dan menjawab pertanyaan

yang diterima dalam waktu 5-10 menit. Reporter yang dipilih diawal, kemu-

dian mempersentasikan hasil kerja kelompok dan menuliskannya di papan tu-

lis dalam waktu tidak lebih dari 5 menit. Selama presentasi, guru memperkuat

konsep-konsep materi, klarifikasi dan penarikan kesimpulan dibantu guru.

Stan 1 Stan 2

Stan 4 Stan 3

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

13

Menurut Ismail (Ghufron, 2011: 14-15), terdapat kelebihan dan kekurangan dalam

model pembelajaran kooperatif ini, yaitu:

1. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk :1) Siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah

dalam belajar.2) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan

pembelajaran.3) Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar

kawannya.4) Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar.5) Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik.

2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk :1) Bila anggota terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa menggantungkan

kerja kawannya.2) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu

dan kolektif.3) Pengaturan seting kelas yang lebih rumit.

Dari pemaparan di atas, model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk tidak

hanya memiliki banyak kelebihan, tetapi juga beberapa kelemahan. Kelebihan dari

model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk diharapkan dapat memberi hasil

positif terhadap penelitian yang akan dilakukan. Kelemahannya dapat dijadikan

bahan pengetahuan dan pembelajaran dalam penelitian. Oleh karena itu, perlu

adanya pemahaman yang mendalam mengenai model ini supaya dalam pe-

nerapannya dapat terlaksana dengan efektif.

3. Pemahaman Konsep Matematis

Setiap siswa harus memiliki kemampuan matematika. Salah satu kemampuan ma-

tematika yang harus dikuasai siswa adalah pemahaman konsep matematis. Sardi-

man (2007: 42) mengungkapkan, pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu

dengan pikiran, belajar harus mengerti secara mental makna dan filosofinya,

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

14

maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa

memahami suatu situasi. Gagne (Suherman, 2003: 33) mengemukakan bahwa

konsep merupakan suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk dapat me-

ngelompokkan objek atau kejadian itu ke dalam bentuk contoh maupun bukan

contoh.

Menurut Jihad dan Haris (2012: 149) pemahaman konsep merupakan kompetensi

yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur

(algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Penjelasan lebih lanjut, menu-

rut Suherman (2003: 22) konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, ter-

struktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai

konsep yang paling kompleks. Hal ini membuat siswa harus memiliki konsep

yang benar agar dapat memahami konsep selanjutnya.

Terdapat indikator pemahaman konsep matematis siswa menurut Peraturan Dirjen

Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang peni-

laian, yaitu : (1) Menyatakan ulang sebuah konsep; (2) Mengklasifikasikan objek

menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; (3) Memberikan contoh dan bu-

kan contoh dari suatu konsep; (4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk re-

presentasi; (5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep;

(6) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu;

(7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep mate-

matis siswa adalah suatu pemikiran dalam mengemukakan ide berdasarkan dari

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

15

pembentukan pengetahuannya sendiri yang berkaitan dengan matematika dalam

menguasai materi.

4. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran yang umum digunakan saat ini oleh guru adalah pembelajaran kon-

vensional. Pada pembelajaran konvensional guru dijadikan sebagai pusat pem-

belajaran (teacher center). Hamiyah dan Jauhar (2014: 168) menyatakan bahwa

dalam pembelajaran yang berpusat pada guru, hampir seluruh kegiatan pem-

belajaran dikendalikan penuh oleh guru. Siswa cenderung pasif dalam proses

pembelajaran.

Menurut Sanjaya (2009: 177), pembelajaran konvensional adalah pembelajaran

yang menekankan pada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepa-

da kelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara op-

timal. Pada pembelajaran ini siswa cenderung hanya menyimak, mencatat, dan

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan

ini dilakukan untuk mengajarkan siswa-siswa dalam waktu yang relatif singkat

(Uno, 2011: 99).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupa-

kan pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru dan dalam proses pembelajar-

an hanya berpusat pada guru. Guru aktif menjelaskan materi dan siswa mencatat,

mendengarkan, dan mengerjakan soal.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

16

B. Kerangka Pikir

Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dalam

penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif

tipe gallery walk sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep mate-

matis siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk merupakan model pembelajaran

yang dapat mengarahkan peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran. Siswa dilibatkan dari awal hingga akhir pelaksanaan pembelajaran.

Selama proses tersebut guru tidak lagi menyampaikan informasi secara langsung

tetapi bertindak sebagai fasilitator, pembimbing, motivator dan mengawasi selama

proses pembelajaran berlangsung agar siswa menemukan konsep yang ada secara

mandiri.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada penelitian ini

terdiri dari lima langkah, yaitu: (1) membuat dan posting pertanyaan; (2) mem-

bentuk grup, menentukan peran, dan kerjasama kelompok; (3) menetapkan stan

dan mulai berkomentar; (4) berputar; dan (5) presentasi.

Pada langkah pertama model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk adalah

membuat dan posting pertanyaan. Guru membuat LKK berupa uraian dan pe-

rtanyaan yang memuat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Guru di

awal proses pembelajaran menstimulus siswa dengan posting pertanyaan agar

siswa ingin tahu dan tertarik dengan pembelajaran yang guru berikan. Guru

memberi peluang kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konsepnya yaitu

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

17

menyatakan ulang suatu konsep. Pembelajaran sebelumnya siswa terbiasa men-

dapatkan materi secara langsung dari guru.

Pada langkah kedua adalah membentuk grup, menentukan peran, dan kerjasama

kelompok. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan tiap kelompok ter-

diri dari 5-6 siswa yang heterogen. Setelah itu, siswa menentukan peran masing-

masing. Setiap kelompok menentukan recorder yang bertanggung jawab untuk

menulis komentar kelompok mereka. Komentar yang ditulis berupa pertanyaan

atau tanggapan terhadap hasil kerja kelompok lain. Kemudian menetapkan re-

porter, reporter bertugas mempersentasikan hasil kerja kelompoknya. Peran yang

diperoleh membuat siswa bertanggung jawab dengan peran tersebut dan siswa

akan bersungguh-sungguh dalam memahami materi pembelajaran serta mening-

katkan kerjasama dalam kelompok masing-masing.

Pada langkah ketiga adalah menetapkan stan dan mulai berdiskusi. Guru menetap-

kan setiap kelompok mendapatkan satu stan. Pada tahap ini siswa berdiskusi un-

tuk menjawab LKK yang diberikan. Siswa diberi kesempatan untuk mencari lite-

ratur, mengemukakan gagasan masing-masing dan saling bertukar informasi da-

lam kelompok. Pembelajaran dikelompok yang heterogen dengan kemampuan

setiap siswa yang berbeda-beda akan terjadi interaksi antar siswa. Siswa dapat

bekerjasama dengan teman-temannya yang terdiri dari siswa yang memiliki ke-

mampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang berkemampuan rendah dan se-

dang menjadi meningkat pengetahuannya dan yang berkemampuan tinggi dapat

menjadi sumber, sehingga konsep yang diajarkan dapat dipahami oleh teman ke-

lompoknya. Dengan interaksi siswa dalam memahami konsep matematis, hasil

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

18

belajar siswa pun diharapkan meningkat. Selain itu, akan merubah paradigma gu-

ru dalam pembelajaran, yaitu dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada tahap ini, siswa dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman konsep yang dimilikinya antara lain menyatakan ulang

suatu konsep, mengembangkan syarat perlu atau cukup dari suatu konsep, dan

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

Pada langkah keempat adalah berputar. Kelompok mulai mengunjungi stan ke-

lompok lain berdasarkan instruksi guru. Guru memberi aba-aba, “berputar!”.

Masing-masing kelompok berkunjung ke stan kelompok lain, mengomentari hasil

kerja kelompok lain berupa pertanyaan atau tanggapan. Komentar ditulis pada

secarik kertas yang disediakan guru kemudian ditempelkan di papan gabus atau

karton stan kelompok yang dikunjungi. Recorder yang bertugas menulis komentar

kelompok dan harus bergantian pada setiap stan diskusi yang dikunjungi.

Pemahaman konsep yang sudah dibangun pada saat diskusi kelompok akan ter-

lihat dan sejauh mana konsep yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung.

Recorder akan membandingkan pemahaman konsep yang dimiliki dengan

pemahaman konsep kelompok lain yang diamatinya. Kegiatan ini akan memberi-

kan informasi baru apabila jawaban dari kelompok lain berbeda, siswa dilatih un-

tuk berfikir manakah jawaban yang benar dengan pemahaman konsep yang di-

milikinya. Oleh karena itu, recorder harus bersungguh-sungguh dalam memahami

materi. Pada tahap ini siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang

dimilikinya yaitu menyatakan ulang suatu konsep dan menyajikan konsep dalam

bentuk representasi.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

19

Setelah mengunjungi stan kelompok lain, kemudian setiap kelompok kembali ke

stan masing-masing. Setiap kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan yang di-

berikan dari kelompok lain yang berkunjung. Langkah terakhir yaitu presentasi.

Reporter yang dipilih diawal, kemudian mempersentasikan hasil kerja kelompok-

nya dan menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain yang berkun-

jung pada langkah sebelumnya. Selama presentasi, guru memperkuat konsep-

konsep materi yang diperoleh dan mengoreksi apabila terdapat miskonsepsi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam model kooperatif tipe gallery walk ter-

dapat proses-proses pembelajaran yang memberi peluang siswa untuk mening-

katkan pemahaman konsep matematis, sedangkan dalam pembelajaran konvensio-

nal peluang-peluang tersebut tidak didapatkan oleh siswa. Pada pembelajaran kon-

vensional, pembelajaran hanya berpusat pada guru. Guru aktif menjelaskan materi

dan siswa menyimak, mencatat, dan mengerjakan beberapa soal yang diberikan

oleh guru, akibatnya pemahaman konsep matematis siswa kurang optimal. Siswa

hanya mendapat konsep materi dari penjelasan guru dan siswa kurang aktif dalam

pembelajaran. Dengan kata lain pemahaman konsep matematis siswa dengan

model kooperatif tipe gallery walk akan lebih tinggi daripada pemahaman konsep

matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.

C. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut:

1. Semua siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bandarlampung tahun

pelajaran 2015/2016 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kuri-

kulum tingkat satuan pendidikan.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

20

2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemahaman konsep matematis dan

model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk tidak diperhatikan.

D. Hipotesis

1. Hipotesis Umum

Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe gallery

walk efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

2. Hipotesis Khusus

a. Pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model pem-

belajaran kooperatif tipe gallery walk lebih tinggi daripada pemahaman

konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

b. Persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis dengan

baik pada pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe

gallery walk mencapai lebih dari 60% dari jumlah siswa.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

21

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bandarlampung. Populasi dalam pe-

nelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bandar-

lampung tahun ajaran 2015/2016 yang berada di kelas reguler yaitu kelas yang bu-

kan merupakan kelas unggulan (VIII A dan VIII L) yang terdistribusi dalam sepu-

luh kelas yaitu VIII B – VIII K. Pemilihan sampel dilakukan dengan mengguna-

kan teknik purposive random sampling yaitu memilih secara acak dua kelas dari

sepuluh kelas yang ada dengan pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut diajar

oleh guru yang sama yaitu kelas VIII D, VIII E, VIII F, VIII G yang memiliki ke-

mampuan awal matematis yang relatif sama dapat dilihat dari rata-rata nilai hasil

ujian tengah semester (UTS) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rata-rata nilai ujian tengah semester (UTS)

Kelas Banyak Siswa Rata-rata nilai UTSVIII D 32 61,60VIII E 31 62,03VIII F 32 60,14VIII G 32 63,07

Terpilihlah kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapatkan

pembelajaran model kooperatif tipe gallery walk, dan kelas VIII E sebagai kelas

kontrol yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

22

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimen yang terdiri da-

ri satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe gallery walk sedangkan variabel terikatnya adalah

pemahaman konsep matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan yaitu de-

sain posttest only control group design. Menurut Furchan (2007:368) desain pe-

laksanaan penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.2. Desain Penelitian

KelompokPerlakuan

Perlakuan PosttestE X O1

P C O2

Keterangan:E : kelas eksperimenP : kelas kontrolX : model pembelajaran kooperatif tipe gallery walkC : model pembelajaran konvensionalO1 : nilai posttest pada kelas eksperimenO2 : nilai postest pada kelas kontrol

C. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa yang berupa data kuantitatif. Data tersebut diperoleh melalui tes pema-

haman konsep matematis siswa yang dilakukan setelah pembelajaran terhadap

kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe gallery walk dan terhadap kelas yang menggunakan pembelajaran konven-

sional.

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

23

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes. Tes dilaksanakan

setelah pembelajaran (posttest only) pada kelas yang diberi perlakuan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan Penelitian

a) Observasi awal, melihat kondisi di sekolah seperti kurikulum sekolah,

jumlah kelas, karakteristik dan jumlah siswa, dan cara guru mengajar,

dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015.

b) Menentukan sampel penelitian yaitu menetapkan kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

c) Menetapkan materi yang akan digunakan dalam penelitian.

d) Menyusun proposal penelitian.

e) Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen tes yang akan di-

gunakan selama penelitian.

f) Melaksanakan uji coba instrumen tes yang akan digunakan dalam

penelitian, dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2016.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe gallery walk pada kelas eksperimen dan pembelajaran

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

24

konvensional pada kelas kontrol, tertanggal dari 24 Februari 2016 – 7

Maret 2016

b) Mengadakan posttest pada kelas yang menggunakan model

pembelajaraan kooperatif tipe gallery walk dan model pembelajaran

konvensional pada 9 Maret 2016.

3. Tahap Akhir

a) Memeriksa data hasil tes pemahaman konsep matematis pada kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dan

model pembelajaran konvensional.

b) Mengolah dan menganalisis data penelitian untuk menjawab rumusan

masalah.

c) Menyusun laporan penelitian dan membuat kesimpulan berdasarkan

hipotesis yang telah dirumuskan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk mengukur pe-

mahaman konsep matematis siswa. Tes tersebut adalah tes kemampuan akhir

(posttest) terdiri dari lima soal uraian. Sebelum penyusunan tes pemahaman kon-

sep matematis, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes pemahaman konsep mate-

matis. Adapun pedoman pemberian skor pemahaman konsep matematis terdapat

pada Tabel 3.3.

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

25

Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis

No IndikatorPemahaman

KonsepKetentuan Skor

1.Menyatakanulang suatukonsep

Tidak menjawab. 0Hanya sedikit dari menyatakan ulang suatukonsep yang benar.

1

Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar,tetapi salah dalam mendapatkan solusi.

2

Menyatakan ulang suatu konsep dengan prosesbenar dan mendapat solusi dengan benar.

3

2.

Mengembangkan syaratperlu ataucukup darisuatu konsep

Tidak menjawab. 0Hanya sedikit dari mengembangkan syarat perluatau syarat cukup dari suatu konsep

1

Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukupdari suatu konsep benar, tetapi salah dalammendapatkan solusi.

2

Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukupdari suatu konsep benar

3

3.

Menyajikankonsep dalamberbagaibentukrepresentasi

Tidak menjawab. 0Hanya sedikit dari menyajikan konsep dalamberbagai bentuk representasi matematika denganbenar.

1

Menyajikan konsep dalam berbagai bentukrepresentasi matematika dengan benar, tetapisalah dalam mendapatkan solusi

2

Menyajikan konsep dalam berbagai bentukrepresentasi matematika dengan benar danmendapat solusi dengan benar.

3

4.

Menggunakan,memanfaatkan,dan memilihprosedur atauoperasitertentu

Tidak menjawab. 0Hanya sedikit dari menggunakan,memanfaatkan, dan memilih prosedur yangbenar.

1

Menggunakan, memanfaatkan, dan memilihprosedur, tetapi salah dalam mendapatkan solusi.

2

Menggunakan, memanfaatkan, dan memilihprosedur dengan benar dan mendapatkan solusidengan benar.

3

5.

Mengaplikasikan konseppada pemeca -han masalah

Tidak menjawab. 0Hanya sedikit mengaplikasikan konsep padapemecahan masalah yang benar.

1

Mengaplikasikan konsep pada pemecahanmasalah tetapi tidak tepat.

2

Mengaplikasikan konsep atau pemecahanmasalah dengan tepat.

3

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

26

Untuk memperoleh data yang akurat, maka tes yang digunakan adalah tes yang

memiliki kriteria yang baik yaitu valid, reliabel, memiliki daya pembeda minimal

cukup dan memiliki tingkat kesukaran minimal mudah.

a. Validitas Instrumen

Validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari tes

pemahaman konsep matematis dapat diketahui dengan cara membandingkan isi

yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematis dengan indikator pe-

mahaman konsep matematis yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini, untuk memeriksa validitas isi tes dinilai oleh guru mata

pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 4 Bandarlampung dengan asumsi

bahwa guru mata pelajaran matematika tersebut mengetahui dengan benar kuri-

kulum SMP. Tes yang dikategorikan valid adalah yang butir-butir tesnya telah di-

nyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan

penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes

yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan

bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis oleh guru mitra.

Hasil penilaian terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk

mengambil data telah memenuhi validitas isi (Lampiran B5 halaman 146), soal tes

tersebut diujicobakan pada siswa kelas diluar sampel. Data yang diperoleh dari

hasil uji coba kemudian diolah dengan menggunakan bantuan Software Microsoft

Excel untuk mengetahui reliabilitas tes, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

butir soal.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

27

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha menurut Arikunto

(2011:109) sebagai berikut.

r11 = 1 − ∑Keterangan:r 11 = Koefisien reliabilitas

= Banyaknya butir soal∑ = Jumlah varians skor tiap butir soal= Varians skor total

Untuk mencari varians digunakan rumus sebagai berikut :

= (∑ ) − (∑ )Keterangan:n = Banyaknya data∑ = Jumlah semua data∑ = Jumlah kuadrat semua data

Koefisien reliabilitas suatu butir soal diinterpretasikan dalam Arikunto (2011:75)

disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Realibilitas

Koefisien relibilitas (r11) Kriteria0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai

koefisien reliabilitas tes adalah 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes

yang digunakan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga sesuai dengan

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

28

kriteria yang digunakan. Hasil perhitungan reliabilitas tes uji coba soal dapat di-

lihat pada Lampiran C.1 halaman 148.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan

rendah. Dalam menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus :

= −Keterangan :DP : Indeks daya pembeda satu butir soal tertentuJA : Rata-ratanilai kelompok atas pada butir soal yang diolahJB : Rata-ratanilai kelompok bawah pada butir soal yang diolahIA : Skor maksimum butir soal yang diolah

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang

tertera dalam Sudijono (2011: 389) pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai InterpretasiNegatif ≤ DP <0,10 Sangat Jelek0,10 ≤ DP < 0,20 Jelek0,20 ≤ DP < 0,30 Cukup0,30 ≤ DP < 0,50 Baik

DP ≥0,50 Sangat Baik

Instrumen uji yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen yang memiliki

interpretasi nilai daya pembeda minimal cukup. Daya pembeda butir soal berada

diantara interval 0,30 sampai dengan 0,50 berarti soal tersebut memiliki daya

pembeda yang baik sehingga sesuai dengan kriteria yang digunakan. Hasil

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

29

perhitungan daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Lampiran C.2 halaman

149.

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir

soal. Sudijono (2008: 372) mengungkapkan bahwa untuk menghitung tingkat

kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut.

=Keterangan:TK : tingkat kesukaran suatu butir soalJT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperolehIT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

indeks kesukaran menurut Sudijono (2008: 372) sebagai berikut.

Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi0.00 ≤ ≤ 0.15 Sangat Sukar0.16 ≤ ≤ 0.30 Sukar0.31 ≤ ≤ 0.70 Sedang0.71 ≤ ≤ 0.85 Mudah0.86 ≤ ≤ 1.00 Sangat Mudah

Instrumen uji yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen yang memilliki

interpretasi nilai tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sukar.

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan tingkat kesukaran butir soal sukar dan

sedang, sehingga sesuai dengan kriteria yang digunakan. Hasil perhitungan daya

pembeda dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 150.

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

30

G. Teknik Analisis Data

Data pemahaman konsep matematis siswa pada kelas dengan pembelajaran

gallery walk dan kelas dengan pembelajaran konvensional dianalisis untuk uji

hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah data pemahaman konsep

matematis siswa yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-

Kuadrat menurut Sudjana (2005 : 272-273) adalah:

a. Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

b. Taraf signifikan: α = 0,05

c. Statistik uji

==∑ ( )Keterangan:

x2 = harga chi-kuadratOi = frekuensi observasi

= frekuensi harapank = banyak kelas interval

d. Keputusan uji

Statistik di atas berdistribusi chi-kuadrat dengan dk = (k – 3). Kriteria

pengujian adalah tolak H0 jika ≥ ( )( ).

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

31

Hasil uji normalitas data penelitian disajikan dalam Tabel 3.7 dan data se-

lengkapnya pada Lampiran C4 halaman 151.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Penelitian

Pembelajaran KesimpulanH0

Keputusan Uji

Gallery Walk 15,04 7,81 H0 ditolakSampel berasal dari populasiyang tidak berdistribusi normal

Konvensional 11,75 7,81 H0 ditolakSampel berasal dari populasiyang tidak berdistribusi normal

Berdasarkan Tabel 3.7 di atas terlihat bahwa dengan taraf nyata 0,05, baik pada

kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk maupun

kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional didapat bahwa >

. Ini berarti Ho kedua kelas ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa da-

ta pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran

kooperatif tipe gallery walk maupun kelas yang mengikuti pembelajaran kon-

vensional berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu,

tidak perlu dilakukan uji homogenitas pada data pemahaman konsep matematis

siswa.

2. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi: “Pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran kooperatif tipe gallery walk lebih tinggi daripada

pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional.” Karena data pemahaman konsep matematis siswa berasal dari

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

32

populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis yang digunakan yaitu

Mann Whitney U dengan rumusan hipotesis sebagai berikut.

H0: tidak ada perbedaan peringkat antara pemahaman konsep matematis siswa

yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan

pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional.

H1: ada perbedaan peringkat antara pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran kooperatif tipe gallery walk dengan pemahaman

konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:= + ( + 1)2 − Ʃ= + ( + 1)2 − Ʃ

Keterangan:= Jumlah sampel kelas ekperimen= Jumlah sampel kelas kontrol= Jumlah peringkat 1= Jumlah peringkat 2Ʃ = Jumlah rangking pada sampelƩ = Jumlah rangking pada sampel

Karena terdapat dua rumus uji statistik, maka rumus uji statistik yang digunakan

adalah rumus uji statistik yang memiliki nilai lebih kecil untuk dibandingkan

dengan tabel U.

Menurut Saleh (1986: 15) jika dan keduanya berjumlah ≥ 8, maka nilai

statistik U akan mendekati (dianggap) berdistribusi normal, sehingga perhitungan

tes statistiknya :

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

33

= ( )dengan Mean = ( ) = dan =

( )Keterangan:( ) = Nilai harapan mean

= Standar deviasi

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika nilai - Ztabel< Zhitung< Ztabel dan tolak H0

jika sebaliknya, dengan α = 0,05.

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua berbunyi: “Persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep

matematis dengan baik pada pembelajaran dengan menggunakan model koope-

ratif tipe gallery walk mencapai lebih dari 60% dari jumlah siswa”. Untuk me-

ngetahui besarnya proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

terkategori baik pada siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe

gallery walk maka dilakukan uji proporsi. Rumusan hipotesis untuk uji ini yaitu:

H0 : = 0,60 (persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

dengan baik = 60%)

H1 : > 0,60 (persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

dengan baik > 60%)

Untuk pengujian hipotesis di atas menggunakan statistik z menurut Sudjana

(2005:233) dengan rumus :

= − 0,6, ( , )Keterangan:

x = banyaknya siswa yang tuntas dengan pembelajaran gallery walk

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

34

n = banyaknya sampel pada kelas eksperimen

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan α = 5%, dengan peluang (0,5 - α)

dengan kriteria uji: tolak H0 jika zhitung ≥ z 0,5- α , dimana z 0,5- α didapat dari daftar

normal baku dengan peluang = (0,5- α). Kemudian untuk zhitung < z0,5- α hipotesis

H0 diterima.

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

46

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe gallery walk tidak efektif ditinjau dari pemahaman

konsep matematis siswa. Hal ini disebabkan karena pemahaman konsep matema-

tis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe gallery walk tidak lebih

tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajar-

an konvensional, terlihat dari tidak adanya perbedaan peringkat antara pema-

haman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe

gallery walk dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Selain itu,

persentase siswa yang memahami konsep dengan baik pada pembelajaran ko-

operatif tipe gallery walk tidak lebih dari 60% dari jumlah siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukan, yaitu:

1. Kepada guru, apabila akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

gallery walk untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis sebaiknya di-

sarankan untuk menggunakan model ini dalam kelas yang memiliki jumlah

siswa yang sedikit agar lebih mudah dikondisikan.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

47

2. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang pemahaman kon-

sep matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk di-

sarankan untuk memperhatikan waktu dan pengelolaan kelas agar proses pem-

belajaran sesuai dengan yang diharapkan.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

48

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Burhan Iskandar. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemahaman danKomunikasi Matematika Siswa SD Melalui Pendekatan RealisticMathematics Education (RME). Makalah disampaikan pada SeminarNasional Matematika dan Pendidikan Matematika 10 November 2012.Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma’mur, 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. 2004. Peraturan tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik SMPNo.506/C/Kep/PP/2004 Tanggal 11 November 2004. Ditjen DikdasmenDepdiknas. Jakarta.

________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

_____________. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta.

Francek, Mark. 2006. Promoting Discussion In The Sciene Classroom UsingGallery Walk. Jurnal Of Collage Science Teaching, National ScienceTeachers Assosiation. [online]. Tersedia: www.nsta.org diakses pada 10 No-vember 2015.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Ghufron, M. 2011. Implementasi Metode Gallery Walk dan Small GroupDiscussion Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Agama IslamKelas VIII E Di SMP Negeri 1 Banyuanyar Probolinggo. Skripsi JurusanPendidikan Agama Islam Universitas Negeri Islam Maulana Malik 67

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

49

Ibrahim Malang. http://lib.uin-malang.ac.id. [online] diakses pada 7November 2015

Hamiyah, Nur dan Muhammad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar Di Kelas.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Husamah dan Yanur, Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran BerbasisPencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Jihad, Asep., dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta. MultiPressindo.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2005. Visionary Leadership Menuju SekolahEfektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Mullis, I. V. S., Martin, M.O., Foy, P., dan Arora, A. 2012. Trends in Interna-tional Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 International Result inMathe-matics. Boston: TIMSS and PIRLS International Study Center.

OECD. 2013. PISA 2012 Result In Focus. [online]. Tersedia: http://www.oecd.orgdiakses pada 6 November 2015.

Oktarina, Wartini. 2013. Perbandingan model pembelajaran Two Stay Two Stray(TSTS)dengan Model Gallery Walk (GW) Terhadap Penguasaan Konsep olehSiswa pada Materi Pokok Sistem Ekskresi. Universitas Lampung: Bandar-lampung.

Rohana. 2009. Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Statistika Dasar diprogram Stu-di Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang.[online]. Tersedia: http://e-prints.unsri.ac.id diakses pada 6 November 2015

Saleh, Samsubar. 1986. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE-yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrasindo Persada.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

__________________. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/23603/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pembelajaran Berbasis TIK. ... Lampung beserta staf dan jajarannya yang

50

Suherman, Erman. dkk. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) StrategiPembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA - UPI.

Sutikno, M. Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif. NTP Pres: Mataram.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem PendidikanNasional. 2008. Jakarta: Sinar Grafika.

Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan PendekatanPAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, W.N, Waluya, St. B, Mashuri. 2014. Keefektifan Model PembelajaranProblem Solving Berbasis Gallery Walk Terhadap Kemampuan PemecahanMasalah. Unnes Journal of Mathematics Education. [online]. Tersedia:http://journal.unnes.ac.id diakses pada 8 November 2015.

Wicaksono. 2011. Efektivitas Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://agung.smkn1pml.sch.id diakses pada 21 Januari 2016.