kasus tutorial swot dari swayne kasus terintegrasi yang dipakai

40
Tutorial Kasus Analisis SWOT Rumah Sakit Daerah SEHAT Tujuan Umum : Mampu Melakukan Analisis SWOT dan Pemetaan Positioning Tujuan Khusus: Menyusun analisis SWOT Menentukan bobot rating dan Score SWOT Rumah Sakit Daerah SEHAT Kabupaten IDAMAN Rumah Sakit Daerah SEHAT (RSD SEHAT) adalah rumah sakit daerah yang berdiri pada lokasi strategis di jalan Menawan yang terletak pada kabupaten IDAMAN yang berbatasan langsung dengan Kabupaten C. Kabupaten IDAMAN mayoritas pekerjaan penduduknya adalah bertani sehingga mayoritas penduduknya berada pada kondisi pra sejahtera dan sejahtera 1. RSD SEHAT adalah RS yang mempunyai prinsip sosial namun tetap berusaha untuk mendapatkan profit guna meningkatkan pelayananya kepada pasien. Saat ini RSD SEHAT mempunyai karyawan sejumlah 224 orang dengan 35% diantaranya adalah perawat. Hal ini berkaitan dengan terwujudnya kesiapan RS dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal. Selain perawat RSD bekerjasama dengan para dokter spesialis dan sub spesialis dari berbagai keahlian dengan jumlah 20 orang dokter yang mayoritas dokter spesialis ini berasal dari RS KUAT dan CANTIK yang terletak pada kabupaten C.

Upload: tiaratresnantia

Post on 16-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmr

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tutorial Kasus Analisis SWOT Rumah Sakit Daerah SEHAT

Tujuan Umum :

Mampu Melakukan Analisis SWOT dan Pemetaan Positioning

Tujuan Khusus:

Menyusun analisis SWOT Menentukan bobot rating dan Score SWOT

Rumah Sakit Daerah SEHAT Kabupaten IDAMAN

Rumah Sakit Daerah SEHAT (RSD SEHAT) adalah rumah sakit daerah yang berdiri

pada lokasi strategis di jalan Menawan yang terletak pada kabupaten IDAMAN yang

berbatasan langsung dengan Kabupaten C. Kabupaten IDAMAN mayoritas pekerjaan

penduduknya adalah bertani sehingga mayoritas penduduknya berada pada kondisi pra

sejahtera dan sejahtera 1.

RSD SEHAT adalah RS yang mempunyai prinsip sosial namun tetap berusaha untuk

mendapatkan profit guna meningkatkan pelayananya kepada pasien. Saat ini RSD SEHAT

mempunyai karyawan sejumlah 224 orang dengan 35% diantaranya adalah perawat. Hal ini

berkaitan dengan terwujudnya kesiapan RS dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal.

Selain perawat RSD bekerjasama dengan para dokter spesialis dan sub spesialis dari berbagai

keahlian dengan jumlah 20 orang dokter yang mayoritas dokter spesialis ini berasal dari RS

KUAT dan CANTIK yang terletak pada kabupaten C.

RSD SEHAT berkapasitas 105 tempat tidur, dengan komposisi kelas VIP 5TT, kelasI

15TT, kelasII 25TT, kelasIII 60TT seperti tabel di bawah ini:

Kelas Perawatan 2005 2006 2007Kelas VIP - 5 5Kelas I 5 15 15Kelas II 30 25 25Kelas III 60 60 60Jumlah TT 95 105 105

Namun RSD SEHAT berupayauntuk terus mengembangkan secara bertahap jumlah

TT yang ada guna memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di kabupaten IDAMAN.

Page 2: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Ketersediaan tempat tidur ditunjang dengan fasilitas penunjang yang memadai agar

pelayanan bisa dilaksakan secara optimal. RSD SEHAT juga telah bekerja sama dengan

ASKES guna meningkatkan pendapatan RS.

Kondisi keuangan pada tahun pertama operasional telah memperlihatkan sinyal yang

menggembirakan karena sudah mampu mencapai cost recovery, meskipun belum

menunjukkan profit yang diharapkan. Berdasar analisa pembiayaan diharapkan biaya

operasional akan semakin efisien sehingga mampu memperlihatkan profit yang diharapkan.

Upaya pengembangan manajemen dititik beratkan kepada pembelajaran dan

pengembangan SDM terutama dengan meningkatkan jumlah spesialis dan sub spesialis

sehingga RS tidak bergantung pada spesialis mitra yang berasal dari RS di luar kabupaten

IDAMAN, memperkuat proses bisnis internal, pendekatan pelanggan dan efektifitas

pengelolaan keuangan. Pendekatan ini dimaksudkan agar dengan SDM yang berkompetensi

tinggi mampu meningkatkan kinerja keuangan secara bermakna. Adapun VISI dan MISI

RSD SEHAT adalah:

Visi

“Menjadi Rumah sakit yang terpercaya dalam pelayanan dengan mengedepankan patient safety”

Misi :

Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM yang sesuai dengan standar kompetensi. Dengan pembelajaran dan pengembangan keterampilan, ilmu pengetahuan dan atittude yang memadai

Memberikan pelayanan, yang bertumpu terhadap standar mutu, dan mampu menyenangkan pelanggan yang ditunjang dengan penerapan sistem akuntabilitas publik, yang bisa dipertanggung gugatkan.

Memberikan pelayanan kesehatan individu dengan service yang lebih menyenangkan dibanding pemberi pelayanan sejenis. Dengan prinsip bahwa pelanggan saat ini dan masa yang akan datang merupakan pelanggan yang dewasa dan memiliki pemahaman yang baik terhadap pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan.

Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan yang dapat dipertanggung jawabkan secara medik maupun secara moral dengan pelayanan yang berdasarkan hati nurani.

Mengelola keuangan secara rasional dan propoRSD SEHATonal dalam rangka efektifitas dan efisiensi keuangan yang akan berdampak positif terhadap shareholder dan stakeholder.

Page 3: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Penjabaran misi tersebut diuraikan seperti:

Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM yang sesuai dengan standar kompetensi. Dengan pembelajaran dan pengembangan keterampilan, ilmu pengetahuan dan atittude yang memadai.

Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dapat terlaksana dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui jenjang pelatihan baik secara profesinya maupun struktural. Karena keberhasilan Manajemen RS sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari para SDMnya.

Dengan adanya penyelenggaraan Manajemen RS yang efisien, transparan dan akuntabel dengan menerapkan peyelanggaraan pemerintahan yang baik diharapkan dapat dipertanggungjawabkan.

Memberikan pelayanan, yang bertumpu terhadap standar mutu, dan mampu menyenangkan pelanggan yang ditunjang dengan penerapan sistem akuntabilitas publik, yang bisa dipertanggung gugatkan.

Dengan meningkatkan standar mutu pada RS, akan meningkatkan pelayanan pada RS. Sehingga akan menumbuhkan keadaan dan situasi kerja serta pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dapat terselenggara dengan baik, dapat tercapai.

Selain itu, setiap standar pelayanan yang dilakukan berdasarkan standar mutu akan dapat dipertanggungjawabkan sesuai sistem akuntabilitas publik.

Memberikan pelayanan kesehatan individu dengan service yang lebih menyenangkan dibanding pemberi pelayanan sejenis. Dengan prinsip bahwa pelanggan saat ini dan masa yang akan datang merupakan pelanggan yang dewasa dan memiliki pemahaman yang baik terhadap pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan.

Dengan service yang lebih menyenangkan dibanding pemberi pelayanan sejenis, maka RS akan proaktif dalam upaya kesehatan di daerah dan tidak semata-mata memberikan pelayanan di dalam Rumah Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada pelayanan kesehatan dasar terhadap wilayah cakupan sekitar RS.

Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan yang dapat dipertanggung jawabkan secara medik maupun secara moral dengan pelayanan yang berdasarkan hati nurani.

Para tenaga medis memperlakukan pelanggan tidak sebagai objek, namun sebagai subjek. Maka dari itu, harus berlandaskan hati nurani agar dapat dipertanggungjawabkan secara medik maupun moral.

Page 4: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Mengelola keuangan secara rasional dan proposional dalam rangka efektifitas dan efisiensi keuangan yang akan berdampak positif terhadap shareholder dan stakeholder.

Pengelolaan keuangan secara rasional akan berdampak pada kebaikan efektifitas dan efisiensi keuangan tersebut. Maka dari itu, shareholder dan stakeholder akan lebih percaya dan mendapatkan hal positif dalam bidang keuangan RS.

Motto

“Melayani pelanggan dengan iklas”

Value

Cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan pelanggan di dalam memberikan pelayanan.

Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai standar

Memberikan pelayanan dengan sentuhan nurani.

Struktur Organisasi RSD SEHAT

DIREKTUR

Komite Medik

Bidang

Pelayanan

Bidang Umum

Admin

Bidang Penunjang

Bidang Keperawatan

Bidang Keuangan

Departemen

Gawat daruratRawat JalanRawat InapCritical CareBedah SentralMaternitasRadiologiLaboratoriumFarmasiMCUFisiotheraphy

Diagnostic

SMFSMF

SMF Administrasi

HRD

Med Rec

Logistic

Maintenance

Marketing

General

affairLegal

QA &

Accraditation

NutrisiPem ulasaraan Jenazah

Pengembangan Tenaga & Etika

KeperawatanMutu & Asuhan

KeperawatanLaundry

Keuangan

Akunting

Penagihan

Information

Technology

Page 5: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai
Page 6: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Profil Pasar RSD SEHAT

TABEL 1.

Trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2002 - 2006

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

Laki-laki 214.755

217.373

218.502

220.912

221.252

Perempuan 220.872

224.327

224.810

225.696

230.790

Jumlah 435.627

441.700

443.312

446.608

452.042

Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN

TABEL 2

Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2000 - 2006

Trend T₁ T₂ T₃ T₄ TRJumlah 1,4% 0,4% 0,7% 1,2% 0,9%

Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolah

TABEL 3

Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2000 - 2006 menurut jenis kelamin

Trend T₁ T₂ T₃ T₄ TR% Penduduk Laki-laki 49,3% 49,2% 49,3% 49,5% 48,9%% Penduduk Perempuan 50,7% 50,8% 50,7% 50,5% 51,1%

Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolah

Page 7: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Pertumbuhan penduduk Kabupaten IDAMAN adalah 0,9 % pertahun. Jumlah

penduduk wanita lebih besar dibandingkan dengan penduduk pria. Dilihat dari

penyebarannya, sebagian besar penduduk bermukim di kecamatan DAMAI.

TABEL 4

Tabel Komposisi Penduduk Kabupaten IDAMAN dari Aspek Kemampuan Ekonomi, Tahun 2002- 2006

Tahun

Rincian 2002 2003 2004 2005 2006

Jumlah keluarga miskin 61.942 67.540 69.142 69.572 71.704

Jumlah penduduk miskin estimasi 276.568 278.288 286.816

Jumlah penduduk total 435.627 441.700 443.312

Jumlah Penduduk miskin (dalam %) 63% 63% 65%

Rata-rata 64%

Sumber: Dinas Kependudukan Kab IDAMAN diolah

Secara ekonomi, penduduk Kab/Kota IDAMAN berada pada level Pra Sejahtera

dengan mata pencaharian utama bertani. Data dari dinas kependudukan di bawah ini

menunjukkan bahwa 64% penduduk berada pada kelompok pra sejahtera dan sejahtera 1. Ini

berarti kemampuan ekonomi dan mata pencaharian ini mempengaruhi gaya hidup

masyarakat, termasuk dari sisi pencarian pengobatan atau pelayanan kesehatan.

2. Peta Persaingan

Masyarakat Kabupaten IDAMAN mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas

dan RSD Sehat. Berikut ini adalah data penyedia pelayanan kesehatan di Kabupaten

IDAMAN

Page 8: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tabel 5

Tabel Penyedia Pelayanan Kesehatan di Kabupaten IDAMAN Tahun 2004 - 2005

Kunjungan Pasien 2004 2005 Rata-rata

Kunjungan rawat jalan:

- Puskesmas 123.52

4

450.57

6

- RSD SEHAT 16.40

8

24.06

7

Angka kesakitan rawat jalan 32% 106% 69%

Market share Rawat Jalan RSD SEHAT 12% 5% 8%

Sumber: Data diolah

Data diatas menunjukkan bahwa pesaing utama RSD SEHAT adalah PUSKESMAS

Selain itu, karena RSD SEHAT secara geografis berdekatan dengan Kabupaten A dan C,

maka RS KUAT dan RS CANTIK yang terletak di kabupaten A dan C tersebut juga

merupakan pesaing langsung RSD SEHAT.

Market share RSD SEHAT pada tahun terakhir sebesar 5% turun dari tahun

sebelumnya sebesar 12%, dengan rata-rata sebesar 8% seperti yang ditunjukkan melalui

Tabel di atasmenunjukkan bahwa selama ini RSD SEHAT belum menjadi pilihan utama bagi

masyarakat di Kabupaten IDAMAN dilihat dari rendahnya market share tersebut.

Tabel berikut di bawah ini menunjukkan posisi RSD SEHAT dibandingkan dengan

penyedia pelayanan kesehatan lainnya.

Page 9: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tabel 6

Tabel Posisi RSD SEHAT dibandingkan dengan Layanan Kesehatan di RS KUAT dan RS CANTIK di Kabupaten C

Level Teknologi

Kemampuan Ekonomi Pengguna Sederhana Sedang Canggih

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Data diolah

Dari data tersebut terlihat bahwa level teknologi RSD SEHAT berada pada level

sedang dan kemampuan ekonomi pengguna RSD SEHAT didominasi oleh sebagian pasien

dengan ekonomi rendah sedang dan sebagian pasien berekonomi tinggi. Di sisi lain RS

KUAT dan RS CANTIK adalah RS yang mempunyai level teknologi canggih dengan level

ekonomi pengguna yang menyeluruh yaitu bahwa RS KUAT dan RS CANTIK mampu

melayani seluruh tingkatan ekonomi pengguna karena kedua RS ini memiliki level teknologi

yang tinggi. Namun Puskesmas di kabupaten IDAMAN yang merupakan pesaing langsung

RSD SEHAT tampak hanya memiliki level teknologi yang rendah dengan pengguna

mayoritasnya adalah pasien dengan level ekonomi rendah dan sedang. Hal ini menunjukan

bahwa perlu bagi RSD SEHAT untuk bisa memperluas market share-nya pada level

pengguna ekonomi rendah dan tinggi. Untuk itu penting bagi RSD sehat meningkatkanlevel

teknologinya dan menambah jumlah dokter sub spesialis dan spesialisnya.

3. Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan

Anggaran Pemerintah Kabupaten IDAMAN untuk kesehatan menunjukkan trend yang

meningkat dari tahun 2001 sampai 2005 Khusus untuk RSD SEHAT, trend anggaran yang

PuskesmasRSD SEHAT

RS KUAT dan RS CANTIK

Page 10: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

diberikan oleh pemerintah kabupaten cenderung meningkat 3 - 4% per tahun. Hal ini

menyebabkan perlunya meningkatkan penambahan TT untuk bisa melayani lebih banyak lagi

pasien Dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang dilayani, dana ini tidaklah

sebanding atau masih dirasa kurang.

Tabel 7

Tabel Trend Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan dan Anggaran untuk RSD SEHAT Tahun 2002 - 2006

No Alokasi Anggaran Kesehatan (dalam juta rupiah)

2002 2003 2004 2005 2006

1 APBD Kabupaten 7.658 12.961 12.188 17.072 16.629

2 APBD Propinsi - 5.343 1.400 2.400 -

3 APBN 651 211 5.117 5.794 1.000

4 Pinjaman/Hibah 818 - - 2.480 4.244

5 Sumber pemerintah

Lain

- - 1.306 - 1.300

Total Anggaran

Kesehatan

9.

127

18.

515

20.

011

27.

746

23.

173

Total APBD

Kabupaten

228.

734

274.

746

289.

461

226.

143

208.

610

% Terhadap APBD Kabupaten 4% 7% 7% 12% 11%

Sumber: Data Kabupaten IDAMAN

4. Analisis Ketersediaan Tenaga Medis di Kabupaten/Kota/provinsi IDAMAN

Ketersediaan tenaga medis khususnya dokter spesialis menjadi salah satu faktor

penting yang menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan di RSD SEHAT

ini. Selama ini, kebutuhan tenaga medis spesialistik dipenuhi dari tenaga spesialis tidak tetap

Page 11: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

yang berasal dari RS kota A dan kota C. Kedepannya, jika RSD SEHAT merencanakan

pengembangan pelayanan medis, maka ketersediaan tenaga spesialistik ini akan menjadi

kendala karena belum tersedianya tenaga spesialis tersebut

B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

a) Pelayanan di IRJA dan IGD

Berdasarkan tabel 8 Kunjungan poliklinik dari tahun 2005 – 2007 telah mengalami

peningkatan sebesar 57% pertahun. Peningkatan ini sangat tinggi sehingga kedepannya perlu

diantisipasi dengan menyiapkan kapasitas pelayanan penunjang diagnostik, tindakan medik

maupun rawat inap.

Tabel 8Tabel jumlah kunjungan Poliklinik menurut jenis pasien Umum, Askes dan Askeskin tahun 2005-2007

2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2 Trend rata-rataJumlah Kunjungan Poliklinik

12.033

19.941

29.505 66% 48% 57%

Pasien Umum 4.140

13.600

20.466 229% 50% 139%

Pasien Askes 1.544

3.121

4.214 102% 35% 69%

Pasien Askeskin 6.349

3.220

4.825 -49% 50% 0%

Jumlah 12.033

19.941

29.505 66% 48% 57%

Data: Sumber data diolah

Dalam tiga tahun terakhir pasien umum meningkat sangat pesat yaitu mencapai 139%

per tahun, sedangkan pasien askeskin justru menurun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2005

ada kejadian luar biasa sehingga hampir semua pasien yang masuk ke IRJA dikategorikan

sebagai pasien tidak mampu dan pengobatannya ditanggung pemerintah.

Secara umum, sebagian besar pasien yang datang ke RSD SEHAT adalah pasien

umum sebesar 57%, askes sebesar 14%, dan jamkesmas sebesar 28%. Ada pola spesifik

untuk tiap unit pelayanan, dimana komposisi pasien di Instalasi Rawat Jalan, IGD, IRNA dan

Page 12: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

sebagainya tidak sama. Secara lebih detil, komposisi pasien ini ditunjukkan melalui tabel 9

berikut.

Tabel 9

Tabel propoRSD SEHAT dan rata-rata propoRSD SEHAT IRJA, IGD dan IRNA

IRJA IGD IRNA

2005 2006 2007Rata-rata 2005 2006 2007

Rata-rata 2005 2006 2007

Rata-rata

Pasien Umum 34% 68% 69% 57% 34% 68% 69% 57% 18% 14% 16% 16%

Pasien Askes 13% 16% 14% 14% 13% 16% 14% 14% 19% 21% 21% 20%Pasien Askeskin 53% 16% 16% 28% 53% 16% 16% 28% 62% 49% 48% 53%

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas tampak bahwa pada tahun 2005 terjadi lonjakan komposisi pasien

Askeskin pada tahun 2005 naik dengan drastis karena kebijakan pemerintah mengenai

pembiayaan kesehatan masyarakat terkait dengan adanya kejadian luar biasa. Namun pada

kondisi normal, komposisi pasien Askeskin di pelayanan rawat jalan adalah 16% dari total

pasien. Sebaliknya, pasien umum hampir mencapai 70% (68% – 69%). Ini menunjukkan

bahwa sebagian besar masyarakat pengguna pelayanan RS tidak ter-cover oleh asuransi atau

jaminan kesehatan.

Tabel 10

Tabel trend jumlah kunjungan IGD tahun 2005 - 2007

2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2T rata-

rataJumlah Kunjungan IGD

12.034

5.301

9.125 -56% 72% 8%

Sumber: Data diolah

Kunjungan gawat darurat dari tahun 2005 – 2007 telah mengalami peningkatan rata-

rata sebesar 8% pertahun. Peningkatan ini beRSD SEHATfat semu karena kejadian luar biasa

di tahun 2005 yang menyebabkan terjadinya lonjakan pasien IGD menjadi jauh lebih tinggi

dibandingkan pada kondisi normal.

Page 13: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tabel 11

Tabel jumlah kunjungan Poliklinik, IGD dan PropoRSD SEHAT pasien IGD

  2005 2006 2007

Jumlah Kunjungan IGD 12.03

4

5.30

1

9.12

5

Jumlah kunjungan Poliklinik 12.03

3

19.94

1

29.50

5

Total 24.06

7

25.24

2

38.63

0

PropoRSD SEHAT pasien IGD 50% 21% 23,6%

Sumber: Data diolah

Perlu diingat bahwa kejadian luar biasa di tahun 2005 menyebabkan tingginya

kunjungan IGD dibandingkan kondisi normal, sehingga data tahun 2005 untuk kunjungan

IGD sebenarnya adalah BIAS. Oleh karena itu, untuk mendapatkan propoRSD SEHAT

kunjungan pasien IGD pada kondisi normal, data yang digunakan dalam perhitungan adalah

data tahun 2006 dan 2007 saja, data tahun 2006 dan 2007 atau dalam kondisi normal

menunjukan bahwa propoRSD SEHAT pasien ke IGD adalah sebesar 21% dan 23,6%.

Selama ini pelayanan di IGD tidak sepenuhnya berfungsi sebagai pelayanan untuk

kasus gawat darurat saja. Hal ini disebabkan karena poliklinik secara administratif hanya

buka sampai pk. 13.00 dan pelayanan maksimal hingga pk. 14.00. pasien yang datang setelah

jam tersebut akan dilayani di IGD dan ini menyebabkan intensitas pelayanan di IGD

nampaknya cukup tinggi. Jika ditelusuri lebih rinci, pasien dengan kasus true gawat darurat

kira-kira 30% dari total kasus yang ada.

b) Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

Page 14: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Admission rate di RS ini sebesar 23.11%, pada kondisi normal. Dilihat dari jenis

pasien, propoRSD SEHAT hari perawatan pasien Askeskin di IRNA sangat tinggi, rata-rata

mencapai 53% dari total hari perawatan. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien

rawat jalan, propoRSD SEHAT ini berbanding terbalik. Ini mengindikasikan bahwa untuk

pelayanan rawat jalan masyarakat cenderung membayar secara out of pocket. Disamping tarif

yang masih terjangkau, diperlukan upaya khusus untuk mengurus kartu miskin. Namun

sebaliknya, untuk pelayanan rawat inap, dikarenakan umumnya pasien mendapatkan berbagai

tindakan medis dan pemeriksaan penunjang, biaya yang timbul menjadi besar. Hal ini

mendorong masyarakat untuk mencari surat keterangan miskin agar dapat berobat gratis. Dari

tabel 14 rata-rata BOR RS mencapai 82%. Ratarata lamanya pasien di rawat (AvLOS) adalah

4,67 hari.

Tabel 12

Tabel Pasien di IRNA dan Admission Rate RSD SEHAT Tahun 2005 - 2007

2005 2006 2007Rata-rata

Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap

5.063

6.594

8.559

Jumlah Kunjungan Poliklinik 12.033

19.941

29.505

Jumlah Kunjungan IGD 12.034

5.301

9.125

Admission rate 21% 26% 22% 23%Sumber: Data diolah

Tabel 13

Tabel PropoRSD SEHAT IRNA berdasarkan Jenis Cara Pembayaran Pasien tahun 2005 – 2007

Jumlah Hari Rawat 2005 2006 2007 Rata-rataTotal: - Pasien Umum 18% 14% 16% 16%- Pasien Askes 19% 21% 21% 20%- Pasien Askeskin 62% 49% 48% 53%Sumber: Data diolah

Page 15: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tabel 14

Tabel BOR dan AvLOS RSD SEHAT tahun 2005 – 2007

2005 2006 2007 Rata-rataBOR 63,59% 82,10% 100,36% 82,02%LOS 4,76 4,77 4,49 4,67Sumber: Data diolah

Tabel 15 di bawah ini menunjukkan bahwa trend hari rawat pasien Askes paling tinggi

sebesar 36%. Kedepannya bisa saja RS memutuskan untuk menambah kapasitas pelayanan

untuk pasien Askes.

Tabel 15

Tabel Trend jumlah hari perawatan berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Jumlah Hari PerawatanTrend

t₁ t₂ TRTotal 31% 22% 26%- Pasien Umum 6% 38% 22%- Pasien Askes 48% 24% 36%- Pasien Askeskin 4% 19% 12% Sumber: Data diolah

c) Pelayanan di Instalasi Penunjang Lab

Pelayanan penunjang di RSD SEHAT menunjukkan kinerja yang cenderung

meningkat. Jumlah pemeriksaan Laboratorium yang terbanyak dilakukan adalah pemeriksaan

darah lengkap sebesar 26%. Jika dibandingkan dengan positioning RSD SEHAT dalam

persaingan, maka kondisi ini menunjukan trend peningkatan yang cukup baik sehingga perlu

mendapatkan perhatian untuk pengembangan kedepanya

Page 16: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Tabel 15

Tabel Jumlah Utilisasi Lab RSD SEHAT Tahun 2005 – 2007 berdasarkan instalasi IRJA, IGD, IRNA dan Jenis CaraPembayaran Pasien

Variabel

Jumlah Pemeriksaan Trend

2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2Trend Rata-rata

IGD 6.700

6.800

10.000 1% 47% 24%

Umum 2.300

4.700

7.000 104% 49% 77%

Askes 800

1.000

1.400 25% 40% 33%

Askeskin 3.600

1.100

1.600 -69% 45% -12%

IRJA 10.200

10.600

17.800 4% 68% 36%

Umum 3.500

7.300

12.400 109% 70% 89%

Askes 1.300

1.600

2.500 23% 56% 40%

Askeskin 5.400

1.700

2.900 -69% 71% 1%

IRNA 17.000

28.800

43.500 69% 51% 60%

Umum 3.000

5.500

8.700 83% 58% 71%

Askes 2.900

4.500

7.100 55% 58% 56%

Askeskin 11.100

18.800

27.700 69% 47% 58%

Jumlah (IGD, IRJA, IRNA)

33.900

46.200

71.300 36% 54% 45%

Umum (IGD, IRJA, IRNA)

8.800

17.500

28.100 99% 61% 80%

Askes (IGD, IRJA, IRNA)

5.000

7.100

11.000 42% 55% 48%

Askeskin (IGD, IRJA, IRNA)

20.100

21.600

32.200 7% 49% 28%

Jumlah (IGD, IRJA, IRNA)

33.900

46.200

71.300 36% 54% 45%

Page 17: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Sumber: Data diolah

Tabel 16

Tabel Utilisasi Lab berdasarkan jenis pemeriksaan dan propoRSD SEHATnya

jenis pemeriksaan 2006 2007 2006 2007 Rata-rataDarah Lengkap 6.704 8.494 28% 24% 26%Ewit 3.579 5.110 15% 14% 15%Sedimen 3.579 5.110 15% 14% 15%Zuiker 3.579 5.110 15% 14% 15%Bilirubin 3.579 5.110 15% 14% 15%KGDS 1.647 1.738 7% 5% 6%Lainnya 1.633 4.697 7% 13% 10%Jumlah 24.300 35.371 100% 100% 100%Sumber: Data diolah

Tabel 17

Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Lab

2006 2007 Rata-rataDiagnostic Rate 43% 46% 44%Sumber: Data diolah

Tabel 17 yang berisi tabel diagnostic rate menunjukan adanya peningkatan dan rata-

rata diagnostik rate sebesar 44%. Hal ini menunjukan tingkat utilisasi Lab RS di sini dari 100

pasien yang datang ke RS baik itu di IRJA, IGD ataupun IRNA menunjukan bahwa 44 orang

akan melakukan pemeriksaan lab. Untuk itu RS perlu memperhatikan kelengkapan Lab RS

kedepanya.

d) Pelayanan di Instalasi Penunjang Radiologi

Tabel 18

Tabel Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis pembayaran pasien tahun 2006 - 2007

Page 18: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Sumber: Data diolah

Tabel 19

Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Sumber: Data diolah

Dari tabel 18 di atas pemeriksaan radiologi terbanyak adalah untuk pasien umum

dengan trend pertumbuhan sebesar 47% dan tabel 19 tentang diagnostic rate menunjukan

pengguna tertinggi berdasarkan cara pembayaran adalahpasien umum, namun dengan melihat

trend yang ada RSD SEHAT juga tidak bisa mengabaikan bahwa pasien-pasien dengan

ASKES juga memilikitrend yang tinggi, sehingga pengembangan instalasi radiologi iniperlu

dipertimbangkan dengan baik kedepannya

e) Pelayanan Kamar Bedah

Tabel 20

Tabel Kategori Operasi dan Trend Kategori Operasi RSD SEHAT tahun 2005 - 2006

Page 19: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Sumber: Data diolah

Tabel 21

Tabel Surgery Rate berdasarkan Jenis Cara Pembayaran RSD SEHAT

Sumber: Data diolah

Tabel 22

Hitung komposisi tiap jenis pasien dan kategori operasi.

Sumber: Data diolah

Tabel 23

Tabel Operasi SC berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Page 20: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 21 di atas RSD SEHAT ini melakukan tindakan operasi kategori

besar lebih banyak dibandingkandengan operasi kategori lainnya, yaitu sebesar 40%. Operasi

kategori kecil (‘Lain-lain’) komposisinya kecil yaitu hanya 13,3%. Hal ini menandakan

bahwa pelayanan operasi di OK digunakan untuk tindakan dengan teknologi menengah ke

atas. Surgery rate adalah sebesar 8.3%. Angka operasi sesar cukup besar yaitu 24.8% dari

total operasi. Sehingga investasi pada teknologi kedokteran kedepannya perlu mendapatkan

perhatian lebih.

f) Pelayanan Fisioterapi

Tabel 24

Tabel kegiatan dan Trend Pelayanan Fisioterapi RSD SEHAT tahun 2006 - 2007

2006 2007 TrendPersentase

2006 2007 Rata-rataJumlah Pasien 733 721 13% Umum 65 121 86,20% 9% 17% 13%Askes 580 472 -18,60% 79% 65% 72%Askeskin 128 128 0,00% 17% 18% 18%Sumber: Data diolah

Tabel 24 di atas menunjukan bahwa pasien fisioterapi mengalami kenaikan 13% dari

tahun 2006 ke 2007. Dilihat dari cara pembayarannya, kenaikan drastis terjadi pada pasien

umum. Pasien Askes justru menurun sebesar 17%. Dlihat dari komposisinya, pasien Askes

yang terbanyak dibandingkan dengan pasien Askeskin dan pasien Umum.

Tabel 25Tabel Layanan Instalasi Farmasi tahun 2006 - 2007

Page 21: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Sumber: Data diolah

Resep yang dilayani di IFRS sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kunjungan

pasien di IRJA dan IGD, serta total hari rawat pasien di IRNA. Hal ini disebabkan karena

stok obat dan bahan medis di IFRS seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan pasien,

disamping RS belum memiliki formularium, karenanya pembentukan formularium

kedepannya menjadi hal penting. Dan penggunaan metode-metode pengelolaan bahan baku

dan sistem informasi pada instalasi farmasi perlu dilakukan.

C. ANALISA KEUANGAN RSD SEHAT

Berdasarkan data keuangan berupa laporan keuangan, neraca, cash flow, dan laporan

pelayanan, maka hasil analisis sesuai dengan ketentuan yang ada (menggunakan standar yang

biasa dipergunakan oleh lembaga rumah sakit) adalah sebagai berikut :

1) Rasio Likuiditas

Manfaat : untuk melihat perbandingan antara posisi aktiva lancar yang dimiliki dengan

kewajiban lancar yang harus dilunasi dalam satu tahun

Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS untuk rasio Likuiditas ini ,tapi

pada umumnya 1 : 2

Kondisi RSD SEHAT : Di atas standar (Baik)

Page 22: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

2) Quick Ratio

Manfaat : Quick asset terdiri atas kas, surat berharga, dan piutang yang dibandingkan dengan

kewajiban jangka pendek

Standar : Ukuran yang dapat diterima RS 1 : 1

Kondisi RSD SEHAT : Di atas standar (Baik)

3) Cash Ratio

Manfaat : mengukur kemampuan RS dalam melunasi dengan uang kas yang ada

Standar : Semakin cepat semakin baik, terkait value of money

4) Rasio Rentabilitas

Manfaat : Untuk melihat perbandingan antara usaha yang diperoleh dengan total aktiva yang

ada dengan maksud mengukur kemampuan RS didalam memperoleh laba

Standar : Ukuran yang bisa dipakai adalah minimal sama dengan bunga deposito yang

berlaku pada saat itu

Kondisi RSD SEHAT : Baik

5) Operating Margin

Page 23: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Manfaat : untuk mengetahui laba yang seharusnya dicapai oleh rumah sakit

Standar : Industri jasa minimal 19 %

Kondisi RSD SEHAT : Keuntungan masih harus ditingkatkan dengan melakukan efisiensi.

6) Rasio Solvabilitas

Manfaat : untuk melihat perbandingan antara total aktiva dengan total kewajiban dengan

maksud mengukur kemampuan RS dalam membayar kewajibannya apabila RS dilikwidasi

Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS (minimal 200)

Kondisi RSD SEHAT : Baik

7) Rasio Aktivitas (Rasio aktivitas yang relevan digunakan RS)

Manfaat : untuk mengukur pengelolaan efisiensi aktivitas di rumah sakit

a) Rata-rata periode piutang

Piutang

----------------------------- x 365 hari =

Pendapatan fungsional

404

---------- x 100 = 8,79 hari

16.772

Manfaat : Rasio aktivitas ini menunjukan berapa hari rata-rata dana kerja yang terikat dalam

piutang sebelum tertagih

Page 24: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Standar : Semakin cepat semakin baik

Kondisi RSD SEHAT : Baik

b) Piutang turn over

Pendapatan fungsional

-------------------------------- x 100 % =

Piutang

16.772

--------- x 100% = 41,51 x

404

Manfaat : Tujuan dari pengukuran rasio ini tidak digunakan untuk meningkatkan efektivitas

dari penagihan di mana RS dipandang sebagai suatu kegiatan sosial, tetapi lebih digunakan

untuk perencanaan RS.

Standar : -

c) Perputaran total harta

Pendapatan fungsional 16.772

----------------------------- = ---------- = 1,07 x Total Harta Total Harta

Total Harta

15.643

Manfaat : Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pendapatan usaha yang dicapai dengan

total harta yang dimiliki, sehingga dapat dilihat efektivitas penggunaan harta tetap tersebut

Standar : -

Page 25: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

8) Rasio Hasil Fungsional

Profit Margin :

Profit 3117

----------- x 100 % = ---------- x 100% = 18.58

Revenue 16.772

Manfaat : Membandingkan hasil usaha yang diperoleh dengan pendapatan usaha piutang

sebelum tertagih

Standar : Mengukur kemampuan RS dalam rangka memperoleh sisa hasil usaha beRSD

SEHATh atas penjualan beRSD SEHATh rata –rata margin (15% - 20%).

Kondisi RSD SEHAT : Baik

9) Produktivitas Perusahaan

Manfaat : untuk mengetahui produktivitas rumah sakit dengan membandingkan antara

pendapatan dengan biaya, sekaligus untuk mengukur efisiensi perusahaan.

Rasio operating :

Total pendapatan 19.506

----------------------- x 100 = ----------- x 100% = 119

Total Biaya 16.389

Produktivitas perusahaan :

Total pendapatan 19.506

----------------------- = ----------- = 18.77

Biaya man power 1.039

Manfaat : untuk mengetahui perbandingan antara pendapatan dan total biaya gaji

Standar : Biaya gaji 30 % dari total pendapatan

Page 26: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis keuangan yang terkait dengan kinerja keuangan secara prinsip

semua indikator baik sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan pengembangan rumah

sakit seperti investasi dan ekspansi.

Tugas:

Buatlah SWOT anlisis, tentukan bobot rating dan score SWOT, serta Pemetaan Positioning

Page 27: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

BOBOT RATING SWOT DAN SCORE SWOT

NO STRENGTHBOBOT

(B)

RATING (R)

SCORE (B X R)

1 10% 5 0,5

2

3

4

5

6

7

8

9

10

SUM S 100% 75 4.24

NO WEAKNESSBOBOT

(B)

RATING (R)

SCORE (B X R)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

SUM W 100% 81 3.88

Page 28: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

NO

OPPORTUNITYBOBOT

(B)

RATING (R)

SCORE (B X R)

1 20% 5 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

SUM O 100% 39 4

NO THREAT BOBOT

(B)RATING

(R)SCORE (B X R)

1 25% 4 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

SUM T 100% 17 2.95

Page 29: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

PEMETAAN POSITIONING

S-W (X) 0,36O-T (Y) 1,25

S

T

W

O

Page 30: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai

Daftar Pustaka

Swayne, et.al. (2006) “Strategic Management of Health Care Organization”, 5th Edition, Blackwell Publishing, UK

PMPK FK UGM (?) “Dagnosis Organisasi: Analisis Lingkungan Bisnis (EKSTERNAL RS)”

PMPK FK UGM (?) “Modul Pelatihan Rencana Straegi Bisnis Bagi RSUD Dengan Pendekatan Program Klinik”

Hana Permana, dr (?) “Rencana Strategis Bisnis (BUSINESS PLAN) Rumah Sakit Dhabeda 2010 - 2014

Page 31: Kasus Tutorial Swot Dari Swayne Kasus Terintegrasi Yang Dipakai