kasus samenloop

6
HUKUM PIDANA LANJUTAN Kasus Perbarengan (Samenloop) Pertemuan ke-7 Oleh: - Therisya Karmila (1103005101) - Audhyta viranty (1103005096) - Sri Suartini (1103005106) - Nicky Novita (1103005086) FAKULTAS HUKUM REGULER

Upload: therisya-karmila

Post on 07-Aug-2015

497 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: kasus samenloop

HUKUM PIDANA LANJUTAN

Kasus Perbarengan (Samenloop)

Pertemuan ke-7

Oleh:

- Therisya Karmila (1103005101)

- Audhyta viranty (1103005096)

- Sri Suartini (1103005106)

- Nicky Novita (1103005086)

FAKULTAS HUKUM REGULER

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR - BALI

2012

Page 2: kasus samenloop

Kasus

Hamid dikampungnya lebih dikenal dengan sebutan Drunken Master. Pada suatu malam di pesta

sunatan anak teman karibnya, ia minum minuman beralkohol secara berlebihan sampai mabuk.

Lewat waktu tengah malam, Hamid dengan sepeda motornya pulang menuju rumahnya yang

jaraknya kurang lebih 5 Km. di perjalanan, Polantas sedang melakukan razia surat-surat dan

kelengkapan kendaraan bermotor. Hamid distop untuk diperiksa kelengkapan surat-surat sepeda

motornya. Pada saat Hamid dihentikan, ia marah-marah dan memaki polisi lalu lintas yang

sedang menjalankan tugasnya, bahkan perlakuan Hamid tidak hanya memaki tetapi juga

memukul polisi, dan kemudian melarikan diri dengan memacu sepeda motornya dengan

kecepatan tinggi. Karena kurang control, Hamid kemudian menabrak nenek Saonah, seorang

pejalan kaki yang sedang menyebrang.

Kata-Kata Sulit

Drunken Master : Peminum berat

Alkohol: sesuatu yang dapat memabukkan dan menyebabkan kurangnya tingkat kesadaran.

Brain Storming

Dari kasus diatas, ada beberapa fakta hukum yang dapat kita ketahui, yaitu:

a. Hamid merupakan peminum berat dikampungnya.

b. Hamid mengkonsumsi minuman beralkohol melebihi batas hingga mabuk.

c. Hamid mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk saat lewat tengah malam.

d. Hamid memaki dan melakukan tindak kekerasan terhadap polisi, kemudian melarikan

diri dengan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi

e. Hamid menabrak nenek Saonah, pejalan kaki yang sedang menyeberang

Dilihat dari fakta hukum yang ada, dapat disimpulkan bahwa:

Page 3: kasus samenloop

Hamid dijerat pasal berlapis atas kasus kecelakaan lalu lintas dan penganiayaan. Untuk kasus

kecelakaan lalu lintas, Hamid akan dijerat dengan Pasal 311 ayat 4 UU No 22 Tahun 2009

karena dengan sengaja membahayakan orang lain yang menyebabkan luka berat dengan tuntutan

maximal 4 tahun penjara. (kata sengaja bukan berarti dilakukan dalam keadaan sadar saja, di

kasus ini di katakan sengaja karena pada intinya terdakwa tahu efek dari minuman keras akan

kehilangan kesadaran). Selain itu, Hamid juga terancam dijerat pasal 351 ayat 2 Kuhp karena

melakukan tindak penganiayaan terhadap petugas kepolisian yang menyebabkan korban cacat

sementara yang dituntut dengan 5 tahun penjara.

Learning Goal

Apakah perbuatan Hamid seperti yang tertera dalam contoh kasus di atas dapat dikatakan sebagai

perbuatan berlanjut (samenloop van strafbaarfeiten )? Dan tentukan pula pemidanaan yang dapat

di terapkan.

Priorknowledge

Samenloop van strafbaar feiten atau lebih dikenal secara umum dengan istilah concursus adalah

gabungan tindak pidana, yaitu apabila orang / seseorang yang melakukan tindak pidana lebih

dari satu kali dan diantara tindak pidana itu belum ada yang diputus oleh pengadilan dan semua

diajukan sekaligus, Concursus sendiri diatur dalam pasal 63 samapi dengan pasal 71 KUHP.

Diadakannya pengaturan tentang perbarengan (samenloop) , untuk menentukan ukuran pidana

(hukuman) , artinya pidana apa dan berapakah jumlahnya yang akan dijatuhkan karena ’pelaku’

melakukan beberapa tindak pidana yang masing masing berdiri sendiri. Samenloop di bagi

menjadi 3 bagian di khususkan pada perbuatan/perkara yang berbeda yaitu

a. Een Daadse Samenloop (Concursus Idealis)

b. Voor Gezette Handeling (Perbuatan Berlanjut)

c. Meer Daadse Samenloop (Concurcus Realis)

Sedangkan untuk stelsel Pemidanaan dalam samenloop di bagi menjadi 4, yaitu :

a. absorptie stelsel (pidana terberat yang dijatuhkan),

b. comulatie stelsel (pidana dikomulasikan/dijumlahkan secara keseluruhan)

Page 4: kasus samenloop

c. verscherpte (pidana terberat ditambah 1/3 dari pidana terberat), dan

d. gematigde comulatie stelsel (seluruh pidana dikomulasikan, namun pidana yang

dijatuhkan tidak boleh melebihi pidana terberat ditambah 1/3 nya).

Jawaban Learning Goal

Perbuatan yang di lakukan Hamid sesuai dengan kasus di atas tergolong dalam Meer Daadse

Samenloop (Concurcus Realis) dengan sistem pemberian pidana Commulatie Stelsel yaitu

seseorang melakukan beberapa perbuatan, dan masing-masing perbuatan itu berdiri sendiri.

Sebagai suatu tindak pidana (tidak perlu sejenis dan tidak perlu berhubungan). Commulatie

Stelsel, yaitu Apabila seseorang melakukan beberapa kali perbuatan pidana yang merupakan

beberapa delik yang diancam dengan pidana sendiri-sendiri. Maka menurut sistem ini, tiap-tiap

pidana yang diancamkan kepada tiap-tiap delik yang dilakukan oleh orang itu dijumlahkan.

Hamid di tuntut dengan pasal 351 ayat 2 Kuhp tentang penganiayaan yang mengakibatkan

korban mengalami cacat sementara yang di ancam dengan pidana kurungan 5 (lima) tahun

dengan pasal 311 ayat 4 UU No 22 Tahun 2009 tentang kelalain berkendara yang sengaja

sehingga menyebabkan orang lain mengalami luka berat yang diancam dengan pidana 4 (empat

tahun) . Berdasarkan uraian diatas sesuai dengan yang dijelaskan menggunakan Meer Daadse

Samenloop (Concurcus Realis) dengan sistem pemberian pidana Commulatie Stelsel jadi hamid

terancam pidana kurungan 5 tahun ditambah 4 tahun jadi total komulatif hukuman hamid 9

Tahun.