kasus penelitian
TRANSCRIPT
Newmont Tetap Terbukti Mencemari Teluk Buyat :
Penelitian Kesehatan Warga Buyat Mengecewakan dan
Mengundang Tanda Tanya
Siaran Pers, 11 Mei 2005
Jakarta, 11 Mei 2005 - Wahana Lingkungan Hi
dup Indonesia (WALHI) menyatakan bahwa audit kesehatan terhadap warga Buyat Pante
oleh Tim Audit Kesehatan Departemen Kesehatan (06/5) tidak mengubah fakta bahwa
Newmont Minahasa Raya terbukti mencemari Teluk Buyat sesuai dengan hasil Tim
Terpadu yang diketuai Kementrian Lingkungan Hidup. Audit kesehatan tersebut secara
ilmiah dinilai mengecewakan dan patut dipertanggungjawabkan dalam forum publik
untuk dibuktikan kredibilitasnya.
Newmont Minahasa Raya terbukti mencemari Teluk Buyat oleh penelitian Tim Terpadu
antar departemen yang dikoordinir oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Laporan
resmi Tim Teknis yang diketuai Deputi VII KLH, Masnellyarti Hilman [1] akhirnya
mengantarkan polemik kasus pencemaran di Teluk Buyat pada gugatan pidana dan
perdata KLH terhadap perusahaan.
"Audit kesehatan ini tidak akan mempengaruhi gugatan KLH karena gugatan tersebut
berbasis fakta yang telah dibuktikan yaitu Newmont Minahasa Raya telah mencemari
Teluk Buyat dengan logam berat dalam kuantitas besar selama bertahun-tahun lewat
limbah tambangnya. Serta mencemari udara lewat uap merkuri karena perusahaan lalai
menggunakan alat yang seharusnya," jelas P. Raja Siregar, Peneliti WALHI dan Anggota
Tim Terpadu.
Publik yang mengharapkan hasil tim Audit Kesehatan DepKes ini menjawab polemik
kesehatan warga Dusun Pante Buyat harus siap kecewa. Audit kesehatan ternyata
didesain untuk tidak menjawab hubungan pencemaran dan gangguan kesehatan [2].
Selain itu representasi warga Buyat yang diperiksa juga patut dipertanyakan [3].
"Tim Terpadu menemukan bahwa sumber pencemaran yang dapat dicurigai sebagai jalur
pencemaran (pathways) logam berat adalah air minum dan konsumsi ikan [4].
Seharusnya audit kesehatan ini diarahkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
(desain causalitas) antara keluhan penyakit dan sumber pencemaran yang ditemukan Tim
Terpadu[5]," tambah Raja.
Hasil analisa laboratorium atas sampel warga Pante Buyat dalam audit kesehatan ini
sebenarnya telah selesai sekitar 2 bulan lalu. Namun DepKes baru mengumumkannya
menjelang seminar tambang internasional Unsrat, 9-10 Mei 2005, yang diantaranya
didanai oleh pihak Newmont[6].
"Tim Audit Departemen Kesehatan harus mengadakan dialog publik untuk menjelaskan
penelitian kesehatan ini. Tanpa transparansi dan debat ilmiah tentunya kredibilitas
penelitian tersebut patut dipertanyakan[7]," tegas Raja Siregar.[selesai]
Dari siaran pers tersebut, mengapa muncul kontradiksi tentang hasil
penelitian antara tim KLH dan Tim Depkes dalam upaya membuktikan
bahwa PT Newmon telah mencemari teluk Buyat dan menimbulkan
dampak kesehatan. Mengapa demikian, faktor apa saja yang menjadi
penyebab perbedaan hasil penelitia kedua tim tersebut dan sebaiknya
bagaimana design penelitian yang mesti dilakukan agar hasil penelitian
lebih kredibel, valid dan membuktikan hubungan causatif antara aktivitas
pembuangan limbah dan dampak kesehatan yang ada.
Silahkan bentuk kelompok dengan anggota 4 – 5 orang, hasil telaah
kelompok dikumpulkan jumat 24 September 2010 jam 12.00.
Kelompok :
1. Kuswanti (31091184)
2. Elisabeth A Anggraini (31091192)
3. Prasetya Adiguna (31091202)
4. Arga Nugraha (31091203)
5. Pradito Haryo Yudanto (31091215)
Penyebab Perbedaan Hasil Penelitian KLH dengan DepKes :
Metodologi penelitian yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut kemungkinan
berbeda. Metodologi penelitian ini mencakup cara pengambilan sampel. Pada saat
sampling, kemungkinan KLH mengambil sampel di tempat yang mengandung merkuri
dengan konsentrasi tinggi yakni di perairan Teluk Buyat, yang merupakan pusat
pembuangan limbah PT. Newmont. Di perairan Teluk Buyat ini kemungkinan merkuri
belum berikatan dengan unsur lain membentuk senyawa yang beracun dan berbahaya,
sehingga kadar merkuri di perairan Teluk Buyat masih tinggi. Oleh karena itu, KLH
menyimpulkan bahwa limbah PT. Newmont mencemari perairan Teluk Buyat.
Kemungkinan yang dilakukan oleh DepKes berbanding terbalik dengan yang
dilakukan oleh KLH. Pada saat DepKes melakukan penelitian terhadap kesehatan warga
di Teluk Buyat, kemungkinan sampel yang diambil belum mengandung merkuri. Merkuri
merupakan salah satu logam berat yang terakumulasi dalam tubuh manusia dalam jangka
waktu yang panjang, sehingga dampak yang ditimbulkan dalam tubuh manusia pun dapat
diketahui dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga menurut kami hasil penelitian dari
DepKes tidak valid atau akurat. Selain itu, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perbedaan hasil penelitian KLH dengan DepKes adalah daya tahan tubuh seseorang yang
diteliti.
Kemungkinan kedua yang menyebabkan hasil kedua lembaga berbeda adalah
adanya suap-menyuap antara PT. Newmont dengan DepKes. Tujuan dari suap-menyuap
ini adalah membersihkan nama PT. Newmont di hadapan pemerintah dan warga Teluk
Buyat, sehingga ijin operasional PT. Newmont tidak diberhentikan.
Design penelitian yang dapat dilakukan adalah :
Untuk mengatasi masalah tersebut, KLH dan DepKes secara bersama–sama dan
terbuka melakukan penelitian untuk membuktikan apakah pembuangan limbah PT.
Newmont mencemari lingkungan Teluk Buyat dan sekitarnya. Metode yang seharusnya
dilakukan adalah analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif digunakan untuk
mengetahui adanya senyawa logam berat (Merkuri) di perairan Teluk Buyat. Sedangkan
analisa kuantitatif untuk mengetahui besarnya atau kadar logam berat (Merkuri) di
perairan teluk buyat. Kedua metode analisa tersebut menggunakan sampel air di perairan
Teluk Buyat. Sedangkan untuk mengetahui hubungan causatif antara pembuangan limbah
dan dampak kesehatannya, digunakan sampel golongan darah serta rambut pada warga
sekitar Teluk Buyat yang sudah tinggal disana minimal 15 tahun. Analisa yang dilakukan
juga sama seperti sampel pertama yakni analisa kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan rutin setiap 5 tahun sekali untuk mengetahui besarnya kadar Merkuri yang
terakumulasi dalam tubuh warga sekitar Teluk Buyat.