kasus dtk modul infeksi dan imunologi

2
KASUS DTK MODUL INFEKSI DAN IMUNOLOGI Kasus 1 1. Seorang pasien usia 32 tahun, G2P1A0, 29 minggu, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan demam sejak satu minggu yang lalu. Demam naik turun, terutama naik pada sore hari. Ia juga merasa lemas, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual dan nyeri perut. Pasien tidak bekerja dan suami bekerja serabutan. Pada pemeriksaan fisik terlihat sakit sedang, suhu 39,6◦C, bradikardia relatif (HR 100/mnt), RR 20 kali/ mnt, lidah kotor, tepi hiperemis dan tremor, jantung paru dalam batas normal. Hepar tidak dapat dinilai. Pemeriksaan lab : Hb 12,4 g/dl, trombosit 250.000/mm 3 , dan lekosit 5000/mm 3 . Pasien sedang dalam terapi TB fase lanjutan (4RH). Pemeriksaan widal, titer S. typhi antigen O 1/320, H 1/160. Obat yang tersedia : Kloramfenikol, siprofloksasin, kotrimoksazol, ceftriakson, amoksisilin, klaritromisin Kasus 2 2. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan gatal-gatal sejak 6 bulan yang lalu, yang dirasakan semakin meluas hampir di seluruh badan. Tidak ada riwayat alergi. Pada pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal. Berdasarkan status dermatologikus, pasien didiagnosis tinea cruris. Obat yang tersedia : mikonazol, itrakonazol, ketokonazol, flukonazol, amfoterisin B, griseofulvin. Tugas 1. Pilihlah salah satu obat berdasarkan efficacy, suitability, safety, cost sesuai dengan guideline WHO, Guide to Good Prescribing. Buatlah perbandingan dari semua obat berdasarkan 4 kategori tersebut dalam bentuk table. 2. Tuliskan resep yang benar sesuai obat yang dipilih Kasus 3

Upload: lia-khanifa

Post on 31-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Dtk Modul Infeksi Dan Imunologi

KASUS DTK MODUL INFEKSI DAN IMUNOLOGI

Kasus 11. Seorang pasien usia 32 tahun, G2P1A0, 29 minggu, datang ke tempat praktek saudara dengan

keluhan demam sejak satu minggu yang lalu. Demam naik turun, terutama naik pada sore hari. Ia juga merasa lemas, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual dan nyeri perut. Pasien tidak bekerja dan suami bekerja serabutan. Pada pemeriksaan fisik terlihat sakit sedang, suhu 39,6◦C, bradikardia relatif (HR 100/mnt), RR 20 kali/ mnt, lidah kotor, tepi hiperemis dan tremor, jantung paru dalam batas normal. Hepar tidak dapat dinilai. Pemeriksaan lab : Hb 12,4 g/dl, trombosit 250.000/mm3, dan lekosit 5000/mm3. Pasien sedang dalam terapi TB fase lanjutan (4RH).Pemeriksaan widal, titer S. typhi antigen O 1/320, H 1/160.

Obat yang tersedia : Kloramfenikol, siprofloksasin, kotrimoksazol, ceftriakson, amoksisilin, klaritromisin

Kasus 22. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan gatal-

gatal sejak 6 bulan yang lalu, yang dirasakan semakin meluas hampir di seluruh badan. Tidak ada riwayat alergi. Pada pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal. Berdasarkan status dermatologikus, pasien didiagnosis tinea cruris.

Obat yang tersedia : mikonazol, itrakonazol, ketokonazol, flukonazol, amfoterisin B, griseofulvin.

Tugas1. Pilihlah salah satu obat berdasarkan efficacy, suitability, safety, cost sesuai dengan guideline

WHO, Guide to Good Prescribing. Buatlah perbandingan dari semua obat berdasarkan 4 kategori tersebut dalam bentuk table.

2. Tuliskan resep yang benar sesuai obat yang dipilih

Kasus 3

Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke RS dengan keluhan batuk berdahak selama 1 minggu . Sejak 3 tahun yang lalu penderita didiagnosis menderita PPOM. Pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR 22x/menit, T: 38.5CPemeriksaan dada : Auskultasi : ronchi basah di seluruh lapangan paruDiagnosis dokter saat ini penderita mengalami bronchitis akut, dan mendapat resep antibiotika.Seminggu kemudian penderita datang lagi dengan keluhan buang air besar berlendir.

Pertanyaan :1. Apakah masalah yang dialami oleh penderita?2. Bagaimana pengelolaannya?

Page 2: Kasus Dtk Modul Infeksi Dan Imunologi

Contoh table :

EFIKASI

No Nama Obat Nilai/Skor1 Kloramfenikol2 Siprofloksasin3 Kotrimoksazol4 Ceftriakson5 Amoksisilin6 Klaritromisin

Referensi :Guide to Good Prescribing, WHOKatzung’s Basic and Clinical PharmacologyGoodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics