kasus delaney motors

15
LANDASAN TEORI Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen yang digunakan pad abad ke 20 dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Sebelum tahun 191 4, banyak per kembanga n awal yan g me nek ankan pada  perhitungan biaya pro duk menelusuri tingkat laba peru sahaan k e tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis. Akan tetapi,  penekanan pada hal tersebut mulai ditinggalkan sejak tahun 1925 seiring dengan munculn ya pendekat an perh itun gan biaya pers edi aan meng alok asik an biay a manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan. Pel aporan keua ngan tel ah menjadi pend orong untuk membent uk desa in sistem akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi  biaya rata-rata secara gregat ata s ti ap pro duk kar ena mereka merasa tidak membut uhkan informasi biaya dari setiap produk yang lebih terperinci dan akurat mengena i seti ap produk. Sepanja ng perusaha an memproduksi prod uk-produk sej enis yan g me mbutu hkan sumber day a pada ti ngk at yan g hampir sama, informa si biaya rata-rat a yang disediakan oleh sistem biaya dan dipengar uhi oleh sistem keuangan sudah cukup memada i. Walaupun keanekaragaman jenis produk  pada beberapa perusahaan meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebih akur at tidak akan sebandi ng dengan ting giny a bia ya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi tersebut. Pada banyak perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk me nyusun si stem bi aya yang te rper inci le bi h be sar di bandingkan manfaatnya. Beberapa usaha untuk meningka tkan kegunaan manajerial dari sistem biaya kon ven sio nal di lakukan pad a tah un 195 0-a n dan 1960-a n. Para pen gguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang didesain untu k menyusun lapo ran keua ngan. Aka n tet api, usaha-usaha pada perbaikan siste m tersebut pada das arn ya terpusat unt uk membuat informasi akunt ansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya daripada untuk menghasilkan sepe rangkat informa si dan pros edur baru yang terpisa h dari sistem pela pora n eksternal. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, prak tik- prak tik akuntans i manaje men tradisional yang sudah tidka mampu lagi melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna. Perhitungan biaya produk dan sumber daya yang lebih akurat dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas dan  produktivitas, serta mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan siste m akunt ans i ma naj emen tradisio nal , ber bag ai usa ha di lakukan unt uk mengemban gkan sistem akunta nsi ma najemen bar u yan g dapat meme nuhi

Upload: radillawidyastuti

Post on 14-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 1/15

LANDASAN TEORI

Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemenyang digunakan pad abad ke 20 dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925.Sebelum tahun 1914, banyak perkembangan awal yang menekankan pada

 perhitungan biaya produk menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk danmenggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis. Akan tetapi,

 penekanan pada hal tersebut mulai ditinggalkan sejak tahun 1925 seiring denganmunculnya pendekatan perhitungan biaya persediaan mengalokasikan biayamanufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.

Pelaporan keuangan telah menjadi pendorong untuk membentuk desainsistem akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi

 biaya rata-rata secara gregat atas tiap produk karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya dari setiap produk yang lebih terperinci dan akuratmengenai setiap produk. Sepanjang perusahaan memproduksi produk-produk sejenis yang membutuhkan sumber daya pada tingkat yang hampir sama,informasi biaya rata-rata yang disediakan oleh sistem biaya dan dipengaruhi olehsistem keuangan sudah cukup memadai. Walaupun keanekaragaman jenis produk 

 pada beberapa perusahaan meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebihakurat tidak akan sebanding dengan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi tersebut. Pada banyak perusahaan, biaya yang dikeluarkanuntuk menyusun sistem biaya yang terperinci lebih besar dibandingkanmanfaatnya.

Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biayakonvensional dilakukan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para penggunamendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang didesainuntuk menyusun laporan keuangan. Akan tetapi, usaha-usaha pada perbaikansistem tersebut pada dasarnya terpusat untuk membuat informasi akuntansikeuangan yang lebih berguna bagi penggunanya daripada untuk menghasilkan

seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem pelaporaneksternal.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntansi manajementradisional yang sudah tidka mampu lagi melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang adasudah usang dan tidak berguna. Perhitungan biaya produk dan sumber daya yanglebih akurat dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas dan

 produktivitas, serta mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahansistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 2/15

kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. Tema Baru Dalam AkuntansiManajemen :

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas ( Activity Based Management )Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management ) adalahsuatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang memfokuskan

 perhatian manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuanmeningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dihasilkan. Manajemen

 berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya berdasarkanaktivitas (activity based costing -ABC) dan analisis nilai proses.

2. Orientasi pada PelangganManajemen berdasarkan aktivitas bertujuan meningkatkan nilai pelanggan

dengan cara mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utamakarena perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing denganmenciptakan nilai yang lebih baik bagi pelanggan dengan biaya yang samaatau lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan (customer value)adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (realisasi bagi pelanggan)dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan). Apayangditerima disebut produk total.

3. Perspektif Lintas FungsionalPengelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami

 banyak fungsi bisnis, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga

 pelayanan konsumen. Kebutuhan ini akan semakin besar saat perusahaanterlibat dalam perdagangan internasional. Ketika pendekatan rantai nilaidigunakan dan nilai bagi pelanggan diutamakan, fungsi-fungsi tersebutakan saling berhubungan. Perspektif lintas fungsional memungkinkan kitamelihat gambar yang besar. Pandangan yang lebih luas ini memungkinkanmanajer meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang diburuhkan untuk melayani pelanggan internal ataupun eksternal, dan meningkatkanefisiensi.

4. Manajemen Kualitas TotalFilosofi manajemen kualitas total—dimana perusahaan berusaha

menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanyamenghasilkan produk yang sempurna ( zero defect )—telah menggantikansikap “kualitas yang berterima” di masa lalu. Penekanan total pada kualitas

 juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansimanajemen yang menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangantentang kualitas.

5. Waktu Sebagai Elemen PersainganWaktu adalah elemen penting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-

 perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi

dan produksi. Tujuan keseluruhannya adalah peningkatan respons terhadap pelanggan.

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 3/15

6. EfisiensiBiaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Tren dalam biaya sepanjangwaktu dan perubahan produktivitas dapat menjadi ukuran penting ataskeefektivan keputusan perbaikan berkelanjutan. Biaya harus ditetapkan,diukur, dan dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi

 bernilai.

7. Bisnis Secara Elektronik ( E-Business)Bisnis secara elektronik (e-business) adalah transaksi bisnis atau

 pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologiinformasi dan komunikasi. Bisnis ini menyediakan kesempatan bagi

 perusahaan untuk memperluas penjualannya diseluruh dunia dan dapatmenurunkan biaya secara signifikan jika dibandingkan dengan transaksidengan menggunakan kertas.

Perbedaan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Manajemen Biaya dan

Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen : mengukur, menganalisis dan melaporkan informasi

keuangan dan non keuangan yang membantu manajer membuat keputusan gunamencapai tujuan organisasi. Manajer akan menggunakan informasi akuntansimanajemen itu untuk memilih, mengomunikasikan, dan mengimplementasikanstrategi. Mereka juga menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengoordinasi keputusan-keputusan desain produk, produksi serta pemasaran.Akuntansi manajemen berfokus pada pelaporan internal.

Akuntansi keuangan : berfokus pada pelaporan kepada pihak eksternalseperti investor, lembaga pemerintah, bank dan pemasok. Akuntansi keuanganmengukur dan mencataat transaksi-transaksi bisnis serta menyajikan laporankeuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima

umum (Generally Accepted Accounting Principles - GAAP ).

Akuntansi biaya : mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasikeuangan dan nonkeuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaansumberdaya dalam suatu organisasi. Akuntansi biaya menyediakan informasiyang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

Manajemen biaya : mengggambarkan pendekatan serta aktivitas manajer dalam membuat keputusan-keputusan perencanaan dan pengendalian jangka

 pendek serta jangka panjang, yang akan meningkatkan nilai bagi pelanggan danyang akan menurunkan biaya produk dan jasa. Manajemen biaya memiliki fokusyang luas dan tidak boleh hanya diinterpretasikan dalam hal pengurangan biayasecara terus menerus. Manajemen biaya tidak diterapkan terpisah dari yang lain.

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 4/15

Manajemen biaya merupakan bagian integral dari strategi manajemen umum dan penerapannya. (Hongren, Datar and Foster : 2-4, 2008)

Keterangan Akuntansi

Manajemen

Akuntansi Keuangan

Pengguna informasi Manajer yang ada didalam perusahaan

Pihak-pihak yang berkepentingan diluar  perusahaan

Peraturan Tidak dibutuhkan,karena hanya untuk 

 pengguna internal

Dibutuhkan. Harusdisusun berdasarkanGAAP yang diatur oleh

FASB dan SECSumber data Sistem akuntansi dasar  

ditambah berbagaimacam sumber lainnya

Hampir seluruhnya berasal dari sistemakuntansi dasar 

Sifat dari laporan dan prosedur 

Laporan berfokus padasubunits. Disusun

 berdasarkan kombinasidari data historis,estimasi dan proyeksidari masa depan

Laporan berfokus pada perusahaan secarakeseluruhan. Disusun

 berdasarkan transaksi dimasa lalu.

Keterangan Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

Pengguna utama Fokus internal Fokus eksternal

Pembatasan padamasukan dan proses

Tidak ada aturan yangmengikat

Harus mengikuti aturantertentu dari pihak eksternal

Jenis informasi Informasi keuangan dannonkeuangan, informasidapat bersifat subjektif 

Informasi keuanganyang bersifat objektif 

Orientasi waktu Penekanan pada masayang akan datang

Berorientasi historis

Tingkat agregasi Evaluasi dan keputusaninternal didasarkan atasinformasi yang sangatterperinci

Informasi mengenai perusahaan secarakeseluruhan

Keluasan Sangat luas danmultidisiplin

Lebih independen

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 5/15

Konsep dan Perilaku Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informsi biaya yang akurat dantepat bagi manajemen dalam mengelola perusahaan atau divisi secara efektif. Olehkarena itu biaya perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biayatersebut digunakan, sehingga dalam pengelompokkan biaya dapat digunakansuatu konsep

“Different Cost Different Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan

Biaya digolongkan atas dasar tujuan penggunaan dari data terebut.Pengertianklasifikasi biaya menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2007) adalah:“Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokkan

 biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalamgolongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasiyang lebih ringkas dan penting.”

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa klasifikasi biaya dikelompokkan menurut golongan biaya tertentu yang lebih ringkas, jelasdan terperinci sesuai dengan elemen-elemen tertentu.

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalahistilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahanoutput. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam carayaitu:1.  Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalamrentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang yangrelevan adalah rentang output di mana asumsi hubungan biaya/output berlaku.Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung

2. 

Biaya variabelBiaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional atau sebanding dengan perubahan output, Rumus total biaya variabel= biaya variabel per unit x jumlah unit. Contoh : biaya bahan baku 3.  Biaya campuran/semivariabel

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus. Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagianmarketing. Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variable.

Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya makadiperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:

1.  Waktu

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 6/15

Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung

dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjangsemua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimalada satu biaya tetap.

Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, adayang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan danmempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapiada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yangmembuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.

2.  Sumber daya dan ukuran output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian

digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakinsering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.

Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapatmemahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan

 penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:  i.   Penggerak tingkat produksi  (tingkat unit) adalah perubahan dalam biayaketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.ii.  Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklahkontinyu yang dikenal dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahapmenampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan padatitik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak 

 berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkanrentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan

 penilaian rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biayavariabel, sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan kedalam komponen-komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakansecara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap danvariabel., yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadratterkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan linear.

1.  Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaansuatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah)

yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan.

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 7/15

Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitastertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau

aktivitas terendah. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biayatetap adalah sebagai berikut:

Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan outputBiaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)

(output tinggi – output rendah)Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

2.  Metode Scatterplot

Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garisdengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan

metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter.Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatugaris dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yangdipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut.Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteriaobjektif untuk memilih garis terbaik.

3.  Metode Kuadrat Terkecil

Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik darigaris. Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yangdiprediksi oleh garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dandeviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).

Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dankemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukurankedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yangdisebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatanadalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya,semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik disbanding garis lainnyadisebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi

terkecil.Rentang yang relevan adalah Rentang tingkat aktivitas atau volumenormal dimana terdapat hubungan khusus antara tingkat aktivitas atau volumedengan biaya yang dibahas. Sebagai contoh, biaya tetap hanya bersifat tetap dalamkaitannya dengan rentang aktivitas atau volume total tertentu (dimana perusahaandiperkirakan akan beroperasi) dan hanya untuk jangka waktu tertentu (biasanyasatu periode anggaran). Asumsi dasar dari rentang yang relevan juga dapatditerapkan pada biaya variabel. Yaitu, diluar rentang yang relevan, biaya variabel,seperti bahan langsung mungkin tidak berubah secara proporsional dengan

 perubahan volume produksi. Sebagai contoh, diatas volume tertentu, biaya bahanlangsung mungkin meningkat dengan tingkat yang lebih rendah akibat diskon

harga atas pembelian bahan dalam jumlah yang lebih besar dari angka tertentu.

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 8/15

ABSTRAKSI KASUS

DELANEY MOTORS

Frank Delaney memiliki dan mengoperasikan Delaney Motors, dealer resmi penjualan mobil produksi General Motor di Ohio. Kegiatan operasional dealer 

tersebut terdiri atas penjualan mobil baru dan mobil bekas, penjualan onderdilmobil, penyewaan mobil, servis kendaraan dan pengecatan ulang serta perbaikan body kendaraan. Dealer tersebut menguntungkan dengan pendapatan hampir 5%dari penjualan, tetapi laba yang dilaporkan atas body shop terlalu rendah bagi Mr.Delaney. Oleh karena itu, dia menugaskan seorang konsultan untuk menelitioperasional body shop dan membuat rekomendasi.

Sebagai dasar penelitian konsultan tersebut, ia menggunakan data milik Mr.Delaney beberapa tahun terbaru, dan membuat penyesuaian tertentu, ditunjukkandi Exhibit 1. Berikut asumsi yang digunakan oleh konsultan tersebut :

1. Sebagian besar biaya semi variabel ( semivariable cost) terdiri atas biaya

 bersama (commont cost ). Contohnya akuntan yang menyiapkan danmengisi laporan pajak dealer, pengacara dan pemilik yang menghabiskanwaktu mereka untuk melakukan kegiatan bisnis perusahaan.

2. Beban telepon dan biaya tetap ( fixed costs) dapat dialokasikan ke tiapdepartemen jika dokumen-dokumen pendukung tersedia, dikarenakantidak tersedianya dokumen-dokumen tersebut, metode alokasi biaya yanglain harus dipertimbangkan.

3. Terdapat sebuah persoalan yang kontroversial melibatkan masalah gaji pemilik, Manajer body shop menegaskan bahwa biaya gaji pemilik 

seharusnya tidak dibebankan kedepartemennya tersebut. Pemilik menempatkan nama dan waktunya di semua aspek bisnis body shop,sehingga gajinya pun harus dialokasikan sebagaimana mestinya. Sebagaiinformasi, data industri menunjukkan bahwa gaji pemilik berdasarkan

 pada volume penjualan.

4. Biaya semivariabel dapat dialokasikan kepada tiap departemen dengan berbagai cara, dengan demikian akan ada penilaian lebih baik atas kinerjamanajemen dan departemen. Dasar penilaian tersebut meliputi unit

 produksi, jam kerja mesin, biaya bahan baku, dolar penjualan, biayatenaga kerja langsung dan jam kerja tenaga kerja langsung. Dikarenakan

departemen memproduksi produk yang beranekaragam (heterogeneous

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 9/15

 products) yang membutuhkan bahan baku dan mesin yang berbeda-beda(departemen penjualan mobil baru dan mobil bekas tidak menggunakan

mesin), maka tiga dasar alokasi yaitu unit produksi, jam operasionalmesin, biaya bahan baku, pada dasarnya tidak tepat.

5. Nilai penjualan juga merupakan dasar alokasi biaya yang tidak valid.Contohnya rasio biaya atas penjualan mobil baru seharga $9.000 melebihirasio biaya atas body shop repair sebesar $1.000. Dengan demikian,menimbulkan dasar alokasi yang tidak sama.

6. Alokasi biaya berdasarkan biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)

menjadi dasar alokasi biaya yang valid di perusahaan-perusahaan yang biaya semivariabelnya berhubungan dengan tenaga kerja (contohnya :

operasional yang sebagian besar dilakukan secara manual) dan tarif per  jam diantara dan ditiap departemen adalah seragam. Namun karena biayasemivariabel dealer tersebut tidak berhubungan dengan tenaga kerja dantarif per jam tidak seragam, biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar alokasi tidak mencerminkan dasar kegiatan perusahaan.

7. Jam Tenaga kerja langsung (direct labor hours) merupakan dasar alokasi biaya yang dapat diterima. Walaupun beberapa biaya semivariabel tidak  beragam secara langsung berdasarkan jam kerja tenaga kerja langsung,seperti biaya audit dan biaya hukum (legalfees), berkaitan dengankepraktisan dan karena metode lainnya jelas-jelas tidak dapat diterima,

 pengalokasian biaya semivariabel berdasarkan jam kerja tenaga kerjalangsung tampaknya menjadi alternatif yang paling dapat diterapkan.

8. Laporan keuangan perusahaan mendaftar jumlah pegawai langsung (direct 

employees) dan pegawai tidak langsung (indirect employees) disetiapdepartemen, tetapi gagal untuk mengungkapkan jumlah jam kerja tiapdepartemen. Diasumsikan bahwa seluruh pegawai langsung bekerjakurang lebih dalam jumlah jam kerja yang sama per minggu. Oleh karenaitu, jumlah jam kerja tenaga kerja langsung menjadi dasar alokasi untuk 

 biaya semivariabel. Biaya tetap dialokasikan berdasarkan rasio meter  persegi setiap departemen terhadap meter persegi keseluruhan perusahaan,

disesuaikan dengan weighted factor.

EXHIBIT 1. Analisa untuk Profitabilitas Body Shop

Ringkasan data terpilih yang diambil dari laporan keuangan ditunjukkan diExhibit 1 :

1. Biya semivariabel body shop dan dealer ditunjukkan di baris 7 dan 11, berturut-turut. Alokasi biaya semivariabel didasarkan pada jam kerjatenaga kerja langsung (direct labor cost), dengan asumsi bahwa tiap

 pegawai bekerja dalam jumlah jam kerja yang sama per minggu. Dibaris

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 10/15

13 jumlah pegawai body shop yang melakukan pekerjaan tenaga kerjalangsung dibagi dengan total jumlah pegawai keseluruhan di dealer.

Berdasarkan metode ini, peningkatan biaya semivariabel, seperti yangterlihat di baris 15, menunjukkan bahwa anda terlalu rendahmengalokasikan overhead untuk manajer body shop, yang bonusnyatermasuk dalam bagian laba departemennya. Sistem akuntansi biayanyaseharusnya diubah agar lebih akurat menggambarkan penggunaansumber daya dealer di setiap departemen.

2. Biaya-biaya tetap untuk body shop dan dealer diringkas dibaris 16 dan17. Hasil bagi keduanya terlihat di baris 18. Dibaris 19 alokasi biayatetap yang ditinjau kembali diperlihatkan. Beberapa dealer GeneralMotors mengalokasikan biaya tetap terhadap body shop berdasarkan

rasio luas meter persegi body shop terhadap luas dealer. Alokasi inimenjadi dasar yang akurat atas lokasi biaya tetap gedung, tetapi gagalmemperhitungkan berbagai macam mesin, peralatan, furniture,

 perlengkapan tetap yang ada dalam keseluruhan dealer.

3. Untuk mengalokasikan biaya tetap tersebut secara lebih tepat, “weight”

sama seperti yang digunakan oleh Volkswagen, seharusnya digunakan.Dealer Volkswagen mengalikan squre footage tiap bagian dealer denganvalue factor untuk memberi bobot atas distribusi biaya tetap secara

 proporsional. Contohnya, bobot atas mobil bekas dan body shop adalah2,4 dan 1,0 berturut-turut. Diasumsikan bahwa bobot ini juga diterapkan

terhadap dealer, maka dealer seharusnya mengurangi alokasi body shopmenjadi 20 persen. Baris 19 lalu menunjukkan bahwa 20 persen tersebutmengimbangi biaya tetap dealer.

4. Baris 21 sampai 25 meringkas temuan-temuan yang ada. Alokasi biayayang ditinjau kembali menurunkan laba body shop dari 2,94 persen atas

 penjualan menjadi 0,30 persen atas penjualan.

Dari data-data tersebut disusun menurut persentasi body shop (baris 25) :dealer no.3 menempati posisi tiga tertinggi, dealer no. 6 berada ditengah, dandealer no. 9 adalah ketiga dari bawah. Konsultan tersebut menunjukkan bahwa

 body shop menghasilkan laba lebih rendah dibandingkan dengan yang Mr.Delaney perkirakan sebelumnya, dan ia menyarankan Mr. Delaney untuk mempertimbangkan untuk menjual, menyewakannya kepada pihak lain,menaikkan harga atau jika permintaan akan body shop dianggap bersifat elastis,maka turunkan harganya. Konsultan tersebut menunjukkan bahwa penjualan atau

 penyewaan body shop akan member Mr. Delaney waktu lebih banyak untuk mengurus departemen lainnya.

Mr. Delaney mempertimbangkan rekomendasi tersebut, tetapi ia tidak yakin profitabilitas yang seharusnya menjadi pertimbangan utama. Ia merasa bahwadealer berkewajiban menyediakan jasa yang berkualitas tinggi untuk para

 pelanggannya, dan bahwa penyewa mungkin saja menyediakan jasa berkualitasrendah. Ia tidak yakin bahwa harga dapat dinaikkan dan meminta konsultan untuk 

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 11/15

mencari tahu lebih banyak mengenai harga yang ditetapkan oleh dealer pesaingsebelum membuat keputusan mengenai hal tersebut.

PEMBAHASAN KASUS

 

Pertanyaan : 1. Berikan komentar atas penyesuaian yang disusun oleh konsultan,seperti yang ditampilkan pada exhibit 1. Setujukah anda dengan

 penyesuaian tersebut ? Jika tidak menurut anda apakah metide yanglebih baik dalam melakukan penyesuaian berkaitan dengan kasustersebut ?

Jawab :

Disatu sisi kelompok kami tidak setuju dengan penyesuaian yang dilakukanoleh konsultan tersebut atas biaya semivariabel. Dasar alokasinya yaitu direct 

labor hours tidak menjadikan biaya semivariabel tersebut akurat dikarenakantidak adanya data lengkap mengenai jumlah jam kerja tiap departemen, termasuk 

 jam kerja tenaga kerja langsung (direct labor hours). Konsultan tersebut tidak mempertimbangkan bahwa untuk biaya telepon dan telegraph tiap unit atau tiapdepartemen berbeda-beda sehubungan dengan pemakaian telepon dan telegraphtersebut. Selain itu, tidak adanya dokumen pendukung menjadikan biayadialokasikan secara tidak tepat.

Kelompok kami juga tidak setuju atas penyesuaian sehubungan dengan gaji pemilik, kelompok kami berpendapat bahwa gaji pemilik dibebankan sebagian besar kepada body shop karena pemilik lebih banyak menghabiskan waktunyauntuk body shop. Namun alokasi biaya untuk gaji pemilik juga dibebankan kesegmen atau unit bisnis lainnya karena dalam hal ini pemilik ikut serta dalamoperasional tiap unit bisnis.

Disisi lain, kelompok kami setuju atas penyesuaian tersebut berkaitandengan hal-hal sebagai berikut :

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 12/15

a. Berdasarkan uraian kasus, diketahui bahwa biaya semivariabel sebagian besar terdiri dari biaya bersama (common cost). Biaya bersama adalah

 biaya yang tidak dapat ditelusuri yang timbul karena adanya kebutuhanlebih dari satu departemen, contohnya gaji seorang wakil direktur 

 pemasaran bukanlah biaya bersama yang biasanya dibagi dengandepartemen sumber daya manusia. Tetapi jika departemen pemasaranmemberikan jasanya kebeberapa departemen di perusahaan, maka biayatersebut dianggap sebagai biaya bersama yang dibagi dengan beberapadepartemen tersebut. Dalam kasus dijelaskan bahwa terdapat biaya-

 biaya seperti : biaya yang harus dibayar atas akuntan yang menyiapkandan mengisi laporan pajak dealer. Jika tiap departemen di dealer tersebutmemakai jasa atas akuntan tersebut, maka biaya atas akuntan dianggapsebagai biaya bersama sehingga harus dialokasikan ketiap departemen.

Hal ini sesuai dengan penyesuaian yang dibuat oleh konsultan.

 b. Kenaikan biaya semivariabel yang dibebankan ke departemen body shopmenunjukkan adanya overstated atas biaya pada departemen body shop.Hal ini menunjukkan adanya indikasi manajer departemen melakukanhal tersebut yang berdampak pada bonus departemen.

c. Penyesuaian fixed cost berdasarkan weighted , rasio luas per departemendibandingkan luas perusahaan secara keseluruhan.

Dalam hal ini, ada beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan sebagai

metode yang dapat digunakan untuk membuat penyesuaian dalam kasus tersebut :a.  Fixed cost dapat dibebankan dengan menggunakan penyusutan atas asset

yang dimiliki tiap departemen. Untuk gedung/bangunan, bila bangunan didepartemen body shop menjadi satu bagian dengan bangunan utama

 perusahaan, dapat menggunakan rasio luas bangunan per departemendibandingkan dengan luas bangunan perusahaan secara keseluruhan.Peralatan mesin, equipment , fixtures, dan furniture dapat diidentifikasi dandigolongkan penyusutannya. Metode ini akan lebih tepat dalammengalokasikan  fixed cost . Sistem akuntansi biaya yang lebih baik perludigunakan untuk hal ini.

b. Pemecahan departemen yang dimiliki menjadi unit-unit yang berdirisendiri sehingga tiap departemen memiliki system akuntansi dan

 pencatatan yang berdiri sendiri. Alokasi biaya memakai metode masing-masing unit. Tiap departemen akan memberikan laporan keuangannyakepada pusat untuk dilakukan konsolidasi. Untuk biaya semi variabel yangmerupakan common cost , dapat dialokasikan menjadi biaya kantor pusat.

Kami tidak setuju. Menurut kami sebaiknya perusahaan mengalokasikan biayanya tidak hanya berdasarkan jam kerja langsung saja. Karena seperti yangdijelaskan oleh konsultan tersebut, Laporan keuangan perusahaan memaparkansejumlah karyawan langsung dan tidak langsung dalam setiap departemen tapi

gagal dalam mengungkapkan jumlah jam kerja dari setiap departemen. Disini jam

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 13/15

kerja langsung diasumsikan bahwa seluruh karyawan langsung rata-rata bekerjadengan jumlah kerja yang sama setiap minggunya.

Perusahaan sebaiknya menggunakan dasar alokasi biaya yang berbeda untuk setiap aktivitas yang berbeda. Karena tidak semua aktivitas di the body shophanya terkait dengan tenaga kerja langsung seperti aktivitas pelayanan, perbaikandan pengecatan, ada biaya material yang terkait dengan aktivitas tersebut. Untuk mendapatkan pembebanan biaya yang tepat, perusahaan sebaiknya menentukanaktivitas dan penggerak untuk masing aktivitas tersebut. Jadi dalam alokasi biaya

 perusahaan tidak hanya menggunakan satu tarif aktivitas saja sepeerti yangdijelaskan oleh konsultan tersebut. Melainkan menggunakan berbagai macam tarif aktivitas tergantung aktivitas yang dilakukan. (Akmen mowen hal 174)

Pertanyaan : 2. Asumsikan bahwa Mr. Delaney memutuskan untuk mempertahankan body shop, dan konsultan melaporkan bahwa memungkinkanuntuk menaikkan harga produk, haruskah Mr. Delaney menaikkan harga? Jika Mr.Delaney menaikkan harga, berapa seharusya kenaikan harganya menurut anda?

Jawab :

Menurut kelompok kami, jika memungkinkan untuk menaikkan harga produk, Mr. Delaney seharusnya menaikkan harga sesuai dengan standar industryyang berlaku. Jika ia berusaha mempertahankan laba dengan harga yang lebihrendah dari harga standar yang ditetapkan kompetitornya, maka akan merugikan

 body shop. Alternatif-alternatif dalam menentukan kenaikan harga :

1. Salah satu metode penentuan harga adalah cost-plus pricing  (Hilton,2009). Metode tersebut menetapkan bahwa harga jual sama dengan biaya

 produk (cost) ditambah dengan mark up. Dalam hal ini perlu ditentukanterlebih dahulu mark up atas harga jual. Berdasarkan data atas tiga dealer General Motors lainnya di exhibit 1, diketahui bahwa dealer lainnya yang

menghasilkan laba yaitu dealer no. 6 dan dealer no.3 yang memiliki profitmargin sebesar 3,84% dan 5,38%. Dealer no.3 adalah yang memiliki profitmargin tertinggi. Dengan kata lain, diantara ketiga dealer tersebut, Dealer no.3 adalah tepat untuk dijadikan patokan dalam menaikkan harga.Asumsikan bahwa profit margin yang ditargetkan adalah setara dengan

 profit margin dealer no.3 yaitu sebesar 5,38%. Perhitungannya :

Profit Margin = EBIT

Sales

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 14/15

5,38% = EBIT

$ 306.652

EBIT = $ 16.498

Jadi asumsikan bahwa berdasarkan perhitungan tersebut, target profitDelaney adalah $ 16.498.

Mark up percentage atas Delaney = $ 16.498 : ($ 9.867 + $ 5.763)

= $ 16.498 : $ 15.630

= 1.05%

Harga setelah dinaikkan = $ 15.630 + (1.05%*$ 15.630)

= $ 15.630 + $ 164 = $ 15.794

Jadi, kenaikan harga yang seharusnya adalah 2,34% sehingga harga jualmenjadi $ 15.966.

2. Bila dibandingkan dealer no. 6 dengan dealer Delaney, dealer no. 6memiliki penjualan lebih dari 50% lebih besar dibandingkan dealer Delaney,  gross profit  persentase yang lebih besar 0,3% dibandingkanDelaney dan dengan biaya semivariabel dan  fixed cost  yang lebih tinggidari dealer Delaney. Dengan asumsi jumlah pelanggan yang tetap samadengan yang dipakai pada exhibit 1, menaikkan harga sekitar 5%-6% akanmeningkatkan sales sebesar 5% dimana biaya-biaya diasumsikan tidak 

 berubah dikarenakan jumlah pelanggan yang sama, maka tingkat profitabilitas yang diinginkan Delaney sebesar 5% akan dapat dicapai.Kenaikan harga sebesar 5% menempatkan departemen body shop milik 

Delaney memiliki harga masih dibawah pesaingnya di industry.

Pertanyaan : 3. Apa seharusnya tindakan yang diambil Mr. Delaney ?

Jawab :

Dasar pemikiran Mr. Delaney adalah profitabilitas bukan faktor utamadalam memutuskan apakah akan menjual, menyewakan, atau mempertahankan

 body shop. Hal-hal lainnya yang seharusnya menjadi pertimbangan Mr, Delaneyadalah berkaitan dengan control, full service dealership, permintaan pasar, dan

hal-hal sejenisnya. Selain itu, tindakan yang harus diambil Mr. Delaney adalah

7/27/2019 Kasus Delaney Motors

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-delaney-motors 15/15

mengubah sistem akuntansi biaya agar dapat mengalokasikan biaya secara akuratke setiap unit bisnis secara tepat. Kelompok kami berpendapat bahwa Mr.

Delaney sebaiknya mempertahankan body shop dengan pertimbangan :

1. Mempertahankan layanan purna jual yang berkualitas

2. Menaikkan harga untuk memperoleh margin sebesar rata-rata perusahaandealer pada umumnya, dengan asumsi bahwa permintaan terhadap bodyshop bersifat elastis. Kenaikan harga tidak akan berpengaruh besar terhadap daya saing Delaney Motors.