kasus arthur andersen

13
ARTHUR ANDERSEN CASE 1. Apakah kontribusi yang diberikan oleh Arthur Andersen dalam bencana Enron? a. Keterlibatan Arthur Andersen dalam merekayasa laporan keuangan Enron. Andersen yang seharusnya hanya bertindak sebagai auditor dari Enron, telah turut terjun untuk terlibat dalam operasional akuntansi sehari-hari seperti layaknya akuntan luar, hal ini telah melanggar independensi dan obyektivitas yang harus dimiliki oleh auditor yang melakukan pemeriksaan pada suatu perusahaan. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya dengan klien mereka. Page | 1

Upload: heni-oktavianti

Post on 26-Dec-2015

833 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Kasus Arthur Andersen

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Arthur Andersen

ARTHUR ANDERSEN CASE

1. Apakah kontribusi yang diberikan oleh Arthur Andersen dalam bencana

Enron?

a. Keterlibatan Arthur Andersen dalam merekayasa laporan keuangan Enron.

Andersen yang seharusnya hanya bertindak sebagai auditor dari Enron, telah

turut terjun untuk terlibat dalam operasional akuntansi sehari-hari seperti

layaknya akuntan luar, hal ini telah melanggar independensi dan obyektivitas

yang harus dimiliki oleh auditor yang melakukan pemeriksaan pada suatu

perusahaan. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen

menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya

dengan klien mereka.

b. Beberapa orang dari Arthur Andersen juga terlibat dalam kecurangan terbesar

ini karena juga ikut memanipulasi pembentukan entitas khusus dan

memberikan opini yang menyatakan laporan keuangan Enron telah dilaporkan

dengan akurat dan wajar. Mereka juga berusaha lari dari tanggung jawab

dengan berusaha menghancurkan dokumen-dokumen yang merupakan bukti

keterlibatannya. Untunglah mereka segera ditangkap juga.

c. Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak

kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya

panggilan pengadilan dengan tujuan menghambat putusan.

2. Manakah keputusan yang salah dari Arthur Andersen?

a. Menyetujui kesepakatan bersama Enron untuk memanipulasi laporan

keuangan yang mengalami kerugian dan penghancuran dokumen-dokumen

penting yang berkaitan dengan kasus Enron.

b. Tidak menjalani tugas auditor yang seharusnya bersifat profesional dan

independen. Arthur Andersen, sebagai auditor seharusnya mereka memeriksa

dengan obyektivitas dan independensi yang tinggi, namun karena terbujuk

oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron

yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai milyaran dolar AS. 

Page | 1

Page 2: Kasus Arthur Andersen

ARTHUR ANDERSEN CASE

c. Lebih mementingkan keuntungan dan segala sesuatunya diukur dengan uang.

Sementara kualitas tidak dijalankan. Dimana Arthur Andersen tidak berfokus

pada pengendalian internal yang sudah ada, tetapi malah berfokus pada

pendapatan saja sehingga Arthur Andersen bersedia untuk tidak bersikap

keras kepada klienya.

d. Arthur Andersen mengabaikan saran mitra pengendali kualitasnya, yaitu Carl

Bass yang menyatakan keberatannya atas pembentukan kemitraan LJM

tampaknya tidak ada substansinya. Bahkan Arthur Andersen mengeluarkan

Bass dari pengawas audit Enron.

e. Arthur Andersen tidak memberikan penyelesaian atas konflik kepentingan

yang terjadi dalam tubuh Enron.

f. Arthur Andersen tidak memberitahukan kepada Enron bahwa terdapat

keputusan atau transaksi-transaksi yang dilakukan Enron melanggar GAAP.

3. Apakah motivasi utama dibalik keputusan mitra audit Arthur Andersen

terhadap audit Enron, Worldcom, Waste Management dan Sunbeam:

kepentingan umum atau suatu kepentingan yang lain?

Sebutkan contoh – contoh yang mengungkapkan motivasi ini!

Suatu kepentingan yang lain yaitu kepentingan beberapa orang terkait yang

mengambil keuntungan dari kecurangan yang terjadi. Dalam kasus ini, hanya

segelintir orang tertentu yang menerima keuntungan tersebut.

Contoh:

Enron

Arthur Andersen lebih mementingkan diri sendiri dan berperang melawan

kepentingan umum yang mengarah ke keinginan untuk “tidak membuat

manajemen Enron kecewa”, dimana budaya internal Arthur Andersen

didorong oleh keinginan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Menurut

Arthur Andersen, Enron merupakan salah satu sumber kekayaan Arthur

Andersen (honor Arthur Andersen sekitar $52 juta). Oleh karena itu Arthur

Andersen lebih mementingkan kepentingan Enron untuk memanipulasi

laporan keuangan yang mengalami kerugian agar para investor tetap bertahan

Page | 2

Page 3: Kasus Arthur Andersen

ARTHUR ANDERSEN CASE

berinvestasi pada Enron tanpa melihat dari segi resiko dan latar belakang

prosedur seorang auditor yang sebenarnya.

Waste Management

Dalam kasus Waste Management, Arthur Andersen menomorduakan sikap

independensi dan profesionalisme sebagai seorang auditor dengan terlibat

dalam upaya menutupi adanya identifikasi praktek akuntansi tidak tepat yang

disajikan oleh Waste Management. Namun Arthur Andersen mengabaikan hal

tersebut hanya karena pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi.

Hal ini dilihat oleh SEC (Securities and Exchange Commission) sebagai upaya

menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan

4. Mengapa seharusnya auditor membuat keputusan untuk kepentingan

umum daripada kepentingan manajemen atau pemegang saham saat ini?

Terdapat prinsip yang harus dipegang teguh auditor, yaitu integritas,

obyektifitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Kaitannya dalam hal integritas,

auditor harus mengerjakan tugas sesuai dengan prosedur, mengambil

keputusan sesuai dengan informasi dan temuan audit yang sudah didapat dan

tidak boleh berpihak kepada siapapun. Informasi yang diberikan oleh auditor

diharapkan memberikan kontribusi untuk tujuan kepentingan umum yang sah

sehingga tidak merugikan kedua belah pihak.

5. Mengapa Arthur Andersen – Mitra penanggung jawab untuk

pengendalian kualitas – tidak menghentikan keputusan yang cacat dari

mitra audit?

Arthur Andersen memiliki pengendalian internal yang berfokus pada

pendapatan saja, bukannya berfokus pada kualitas yang telah berlaku di Arthur

Andersen. Arthur Andersen terlambat menghentikan keputusan yang cacat

dari mitra audit, karena Arthur Andersen memecat mitra dalam Professional

Service Group Arthur Andersen di Chicago, Carl Bass, yang menyatakan ada

yang tidak beres dari perjanjian SPE yang dilakukan Enron. Arthur Andersen

juga menerima keuntungan dari keputusan yang cacat dari mitra audit tersebut.

Page | 3

Page 4: Kasus Arthur Andersen

ARTHUR ANDERSEN CASE

6. Haruskah semua pekerja Arthur Andersen menderita atas tindakan atau

kelambanan tindakan yang disebabkan oleh kurang dari 100 orang?

Manakah personel Arthur Andersen yang seharusnya dituntut?

Kasus ini dianggap melanggar hukum, kredibilitas bahkan menghancurkan

Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini KAP yang seharusnya

bersikap independen, tidak dilakukan oleh Arthur Andersen. Karena perbuatan

tersebut, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan

meninggalkan hutang millayaran dollar. Sedangkan KAP Arthur Andersen

sendiri kehilangan independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat

terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP,

semua anggota Arthur Andersen terkena imbasnya dan mengakibatkan mereka

kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Dari kasus ini yang seharusnya

dituntut adalah orang-orang yang terlibat langsung pada masalah Enron ini.

Personel Arthur Andersen yang seharusnya dituntut yaitu karyawan-karyawan

yang berkaitan atas kasus audit Enron, Sunbeam, Waste Management, Inc.,

dan WorldCom.

7. Dalam keadaan apa perusahaan audit harus memusnahkan atau

menghancurkan kertas kerja audit?

Berdasarkan Standar Perikatan Audit SPA 230 batas waktu penyimpanan

dokumen pada umunya tidak boleh kurang dari 5 tahun sejak tanggal yang

lebih akhir dari (1) laporan auditor atas laporan keuangan entitas, atau (2)

laporan auditor atas laporan keuangan konsolidasian entitas dan anak

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan audit tidak dibenarkan memusnahkan

atau menghancurkan kertas kerja audit sebelum kurun waktu tersebut.

8. Jawablab pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam bagian “Pertanyaan

Tersisa” yang dibahas dalam kasus etika ini, Masalah Arthur Andersen.

Kasus Arthur Andersen ini menjadi pelajaran bagi KAP lain untuk berhati-hati

dalam mengambil keputusan. Karena apabila terjadi kembali masalah Arthur

Andersen ini pada KAP lain otomatis masyarakat akan tidak percaya lagi pada

Page | 4

Page 5: Kasus Arthur Andersen

ARTHUR ANDERSEN CASE

KAP tersebut bahkan mungkin akan menghakimi sendiri status seorang

auditor itu sendiri. Namun apabila masalah Arthur Andersen dijadikan sebagai

bahan pelajaran dan pembatas untuk berbuat menyimpang. KAP lain mampu

bertahan dan memberikan yang terbaik untuk kliennya.

Dengan adanya penyimpangan yang dilakukan baik oleh individu maupun

oleh organisasi menuntut perlunya ditingkatkan penerapan etika dalam

bermasyarakat. Praktek dan budaya kerja organisasi juga mempunyai

kontribusi terhadap perilaku etika. Jika pimpinan utama suatu organisasi

bersikap etis dan pelanggaran etika diatasi secara langsung dan benar, maka

setiap orang dalam organisasi akan memahami bahwa organisasi

mengharapkan mereka untuk bersikap etis, membuat keputusan yang etis dan

melakukan hal yang benar.

Page | 5