proposal arthur
DESCRIPTION
pengaruh teknologi informasi terhadap sistem informasi akuntansiTRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
PROPOSAL
Oleh :
Nama : Arthur Sopar
NRP : 084020369
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai bidang
kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi dan bisnis dimana
perkembangan bisnis baik itu di luar maupun dalam negeri, mengalami gejolak
persaingan produk dan jasa yang dalam hal ini juga menginterpretasikan
persaingan di antara perusahaan-perusahaan maka setiap perusahaan
membutuhkan suatu cara pengelolaan perusahaan yang mampu memberikan
kepastian bahwa perusahaan akan tetap menjalankan aktivitas operasionalnya
dengan baik dan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang lebih
mengglobal.
Agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam keadaan era globalisasi dan
modernisasi tersebut perusahaan industri maupun jasa harus dapat melakukan
perbaikan secara terus menerus dalam kegiatan operasionalnya sehingga tujuan
perusahaan tersebut dapat tercapai.
Salah satu kunci dari keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan
perusahaan adalah tersedianya data dan informasi. Informasi yang akurat, tepat
waktu, relevan, lengkap, efisien dan dapat dipercaya akan mendukung manajemen
sebagai dasar dalam mengambil keputusan seperti perencanaan, pengawasan dan
evaluasi.
Di dalam perusahaan, pihak manajemen membutuhkan informasi dan data
yang dapat mendukung mereka dalam pengambilan keputusan salah satunya
mengenai informasi akuntansi. Para manajer menggunakan informasi akuntansi
1
untuk membantu mereka dalam mengevaluasi operasi yang sedang berjalan dan
merencanakan operasi yang akan datang. Untuk memperoleh informasi akuntansi
yang berkualitas dan sesuai dengan harapan manajemen, serta untuk
meningkatkan produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu,
dan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen serta karyawannya, maka
perusahaan memerlukan suatu sistem informasi yang memadai untuk dapat
menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas.
Salah satu bentuk sistem informasi yang digunakan untuk memfasilitasi
fungsi-fungsi operasional dalam suatu perusahaan yaitu sistem informasi
akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang memiliki tugas
dalam hal pengolahan data keuangan menjadi informasi berupa laporan keuangan
yang mana informasi keuangan tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak internal mapun eksternal yang nantinya digunakan sebagai pembuatan
keputusan finansial. Sistem informasi akuntansi selain merupakan sarana dan
prasarana berkomunikasi bagi perusahaan dan investor, juga akan meningkatkan
transparansi dan kredibilitas dalam pengelolaan suatu informasi bagi masyarakat
dan khususnya bagi investor. Informasi dan laporan yang dihasilkan oleh sistem
informasi akuntansi harus sesuai dengan kualitas sistem informasi, salah satunya
adalah keandalan data sistem informasi akuntansi tersebut.
Sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang
dengan teknologi informasi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai
perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi
lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan dan
2
peralatan komunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam
sistem informasi akuntansi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai
dalam rangka pengambilan keputusan.
Demikian halnya dengan PT. Pindad (Persero) yang merupakan perusahaan
perakit persenjataan dan perlengkapan militer yang telah menerapkan teknologi
informasi dalam sistem informasi akuntansi dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya dengan tujuan agar PT. Pindad (Persero) dapat berkinerja lebih
baik lagi, baik yang berkaitan dengan mutu produk yang dihasilkan maupun
menjadi perusahaan yang lebih efektif dan efisien, tanpa terkecuali dapat
menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Penggunaan teknologi
informasi ini juga diharapkan akan membantu manajemen PT. Pindad (Persero)
dalam mengambil keputusan, sebab kecepatan dan keakuratan informasi yang
diperoleh melalui teknologi informasi akan lebih baik sehingga dalam
pengambilan keputusan pun juga akan lebih cepat dan akurat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pererapan teknologi informasi dalam sistem
informasi akuntansi dan pengaruhnya terhadap kualitas informasi akuntansi. Maka
penulis menyusun penelitian ini dalam sebuah skripsi dengan judul :
“PENGARUH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI
AKUNTANSI“.
3
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan yang
diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi
pada PT. Pindad (Persero).
2. Bagaimana kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero).
3. Seberapa besar pengaruh penerapan teknologi informasi dalam sistem
informasi akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad
(Persero).
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penulis melakukan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi
akuntansi pada PT. Pindad (Persero).
2. Untuk mengetahui kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero).
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi informasi dalam sistem
informasi akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad
(Persero).
4
4. Kerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin maju, menuntut setiap
perusahaan industri maupun jasa, untuk melakukan berbagai usaha perbaikan
yang terus-menerus (Continous Improvement) dalam proses operasionalnya selain
untuk menekan biaya dan mengefektifkan pekerjaan, usaha perbaikan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, menyederhanakan proses
administrasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Dalam hal ini
manajemen memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan
perusahaan, oleh karena itu perusahaan membutuhkan setiap keputusan dan
kebijakan yang diambil oleh manajemen. Manajemen memerlukan informasi
akuntansi yang berkualitas yang mampu mendukung keputusan manajemen,
namun beberapa perusahaan sekarang ini merasakan bahwa informasi akuntansi
yang tersedia tidak lagi memenuhi kebutuhan manajemen. Ketersediaan informasi
yang mencakup semua aspek dalam kegiatan perusahaan sejak konsumen
merencanakan dan melakukan transaksi pembelian, proses pengadaaan, lokasi
penyimpanan, proses pendistribusian sampai proses pembayaran dan kondisi
keuangan, tidak lagi sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan pada umumnya
perusahaan industri maupun perusahaan jasa menerapkan jenis informasi yang
berbeda untuk menghasilkan suatu informasi tetapi sistem informasi yang berbeda
tersebut, kurang menyediakan informasi yang efektif dan efisien karena sistem-
sistem tersebut memiliki sistem komputernya sendiri dan relatif tidak terkait.
Untuk itu perusahaan memerlukan penerapan sistem informasi yang baru yang
5
tepat guna dan dapat mendukung perusahaan dalam menghasilkan informasi
akuntansi yang berkualitas.
Menurut Azhar Susanto (2004:82) mengemukakan pengertian Sistem
Informasi Akuntansi sebagai berikut :
”Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integritas) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mengelola data transaksi yang berkepentingan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.
Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan dan fungsi seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan. Terkait dengan tujuan tersebut, Sistem Informasi
Akuntansi juga memiliki unsur, adapun unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
menurut Azhar Susanto (2008:58) adalah :
1. Perangkat Keras (Hardware)2. Perangkat Lunak (Software)3. Sumber Daya Manusia (Brainware)4. Prosedur5. Database6. Jaringan Komunikasi (Network)
Dari unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang telah disebutkan di atas
dapat kita ketahui bahwa teknologi informasi merupakan salah satu unsur dari
sistem informasi akuntansi. Teknologi Informasi adalah teknologi yang
menghubungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara dan video (William dan Sawyer:2003).
Menurut Sulistyoningsih (2006:1) mengemukakan pengertian Kualitas
Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
6
”Informasi akuntansi dikatakan berkualitas apabila telah dapat
mengungkapkan informasi yang materiil secara lengkap dan akurat
mencakup dimensi penting yang relevan dari kejadian esensial”.
Menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2004:14-15) kualitas
informasi akuntansi dilihat secara umum memiliki empat dimensi kualitas
informasi yaitu :
1. Akurat2. Relevan3. Tepat waktu dan4. Lengkap
Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2 Qualitatif
of Accounting Information dalam Suwardjono (2005:164-179) menjelaskan
karakteristik kualitatif yang membuat informasi akuntansi bermanfaat atau
berkualitas adalah sebagai berikut :
1. Kualitas PrimerRelevansi (relevance) dan keandalan (reliability) merupakan dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
2. Kualitas SekunderKualitas sekunder mengatakan bahwa informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa yang menyangkut perusahaan lain (comparability) dan dengan informasi dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda (consistency). Perbandingan membutuhkan bahwa kejadian yang serupa dicatat dengan cara yang sama dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda dan untuk perusahaan tertentu dalam periode yang berbeda. Namun demikian, harus diakui bahwa keseragaman bukan selalu menjadi jawaban dari pertandingan. Kondisi yang berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
Dari penjelasan dan definisi di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan
teknologi informasi untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang
berkualitas yang berguna untuk pengambilan keputusan serta menghasilkan
7
analisa dan laporan perencanaan jangka panjang bagi pihak internal dan
menyajikannya bagi pihak eksternal.
5. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
merupakan anggapan sementara yang perlu di uji benar atau tidak benar tentang
dugaan dalam suatu penelitian, dan memiliki manfaat bagi proses penelitian agar
efektif dan efisien.
Sugiyono (2008:64) berpendapat bahwa hipotesis adalah :
“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan harus didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”.
Bertitik tolak dari kerangka pemikiran yang telah penulis uraikan di atas
maka penulis menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
”Jika teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi diterapkan
dengan baik, maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan berkualitas.”
6. Definisi variabel
Menurut Sugiyono (2008:31) mendefinisikan pengertian variabel sebagai
berikut :
8
“variabel adalah suatu atribut atau sifat dari orang atau objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya”.
Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh Penerapan
Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Informasi Akuntansi, maka penulis mengelompokkan variabel-variabel dalam
judul tersebut menjadi dua variabel yaitu :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas atau Independent Variable (X) adalah variabel yang tidak
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi
Akuntansi.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat atau Dependent Variable (Y) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah Kualitas
Informasi Akuntansi.
9
6.1 Operasionalisasi variabel
Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel (X)
Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Kuesioner
(Variabel
Bebas)
Penerapan
Teknologi
Informasi
dalam
Sistem
Informasi
Akuntansi
1. Perangkat
Keras
(Hardware)
2. Perangkat
- Ketersediaan Hardware,
termasuk dalam bentuk harddisk,
dan alat-alat masukan dan alat-
alat keluaran memadai dalam
menunjang aktivitas perusahaan.
- Server Client (Pusat Informasi)
yang tersedia, memadai dalam
menunjang pengolahan data.
- Kelancaran Network (Unit
Komunikasi) dalam membantu
penyebaran data.
- Keamanan Storage (Unit
penyimpanan) dalam
menyimpan data.
- Sistem operasi (Operating
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
-1 s.d 5
-6
-7 s.d 8
-9
10
Lunak
(Software)
3. Sumber
Daya
Manusia
(brainware)
System) memadai dalam
aktivitas perusahaan.
- Perangkat lunak bahasa
pemograman memadai dalam
aktivitas perusahaan.
- Perangkat Lunak aplikasi
memadai dalam pengolahan data
perusahaan.
- Sumber Daya Manusia
mempunyai peranan penting
untuk pengembangan
implementasi sistem.
- Sumber Daya Manusia yang ada
di perusahaan ditempatkan
sesuai dengan latar belakang
pendidikannnya.
- Tanggung Jawab Staf Operasi
dalam kegiatan operasional
sehari-hari perusahaan.
- Tanggung jawab staf
pengembangan dalam mendesain
program-program dan membantu
dalam pengembangan teknologi
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
-10 s.d 11
-12
-13 s.d 14
-15
-16
-17 s.d 18
-19
11
informasi.
Sumber : Unsur-unsur utama Teknologi Informasi menurut Laudon (2006)
Tabel 3.2Operasionalisasi Variabel (Y)Kualitas Informasi Akuntansi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Kuesioner
(Variabel
Terikat)
Kualitatif
Informasi
Akuntansi
1. Kualitas primer
Relevan
- Nilai Prediksi (Predictive
Value). Kemampuan
informasi dalam
memperbaiki kapasitas
pembuat keputusan untuk
melakukan prediksi.
- Nilai umpan balik
(Feedback Value).
Kemampuan informasi
untuk membantu
pemakaian dalam
mengkonfirmasi dan
mengoreksi kesalahan-
kesalahan di masa lalu.
Ordinal
Ordinal
-1
-2 s.d 5
12
Reliabilitas
- Tepat waktu (Timeliness).
Tersedianya informasi
bagi pembuat keputusan
pada saat dibutuhkan
sebelum informasi
tersebut kehilangan
kekuatan untuk
mempengaruhi
keputusan.
- Keterujian (verifiability).
Kemampuan informasi
untuk memberikan
keyakinan yang tinggi
kepada para pemakai
untuk menguji secara
independent kebenaran
informasi.
- Netral (Neutrality).
Informasi yang disajikan
tidak untuk mengarah
pada grup pemakai
tertentu bertindak sesuai
keinginan penyedia
Ordinal
Ordinal
Ordinal
-6
-7 s.d 10
-11
13
2. Kualitas
Sekunder
informasi atau tidak
untuk menguntungkan /
merugikan grup pemakai
tertentu.
- Menyajikan yang
seharusnya
(Representation
Faithfullness). Adanya
kecocokan atau
kesesuaian antara angka
dan pengukur akuntansi
serta sumber-sumbernya.
- Konsistensi
(Consistency). Standar/
Metode akuntansi tetap
tiap periode.
Keseragaman dalam
penetapan kebijakan dan
prosedur akuntansi yang
tidak berubah tiap
periodenya.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
-12
-13 s.d 14
-15 s.d 16
14
- Komparabilitas
(Comparability).
Perbandingan dengan
perusahaan lain.
Informasi akuntansi yang
dihasilkan dapat
dibandingkan dengan
perusahaan yang sama
atau dengan perusahaan
lain dengan metode atau
pengukuran yang sama.
Sumber : Konseptual Framework SFAC No. 2 dalam Suwardjono (2005:164)
7. Metode Penelitian
7.1 Metode Penelitian yang digunakan
Menurut Sugiyono (2005:1) mengemukakan pengertian metode penelitian
adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode survei. Adapun pengertian metode survei menurut Sugiyono (2008:7)
adalah sebagai berikut :
15
“Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian kejadian relative, distributive dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.
Ada dua cara dalam pendekatan survei yaitu kuesioner (pertanyaan atau
pernyataan tertulis) dan wawancara (pertanyaan lisan). Menurut Sugiyono
(2008:199) yang dimaksud dengan kuesioner adalah :
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya”.
Sedangkan yang dimaksud dengan wawancara menurut Sugiyono (2008:194)
adalah :
“Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.
7.2 Populasi dan Sampel
Dari penelitian yang berhubungan dengan judul skripsi, maka penulis
menentukan populasi. Populasi menurut Sugiyono (2008:115) adalah sebagai
berikut :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
16
karakteristik atau sifat yang dimilki oleh subjek atau objek tersebut, sedangkan
yang dimaksud populasi sasaran adalah populasi yang digunakan untuk penelitian
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah bagian yang terkait dengan Penerapan Teknologi
Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Informasi
Akuntansi yaitu ……………………………………….. Jadi jumlah populasi
sasaran keseluruhan adalah …….. Orang.
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2008:116) yang dimaksud dengan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Ukuran sampel merupakan suatu prosedur untuk menentukan besar
kecilnya sampel yang diambil. Besarnya sampel tersebut bisa dilakukan secara
statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini
adalah semua anggota populasi yang berjumlah……....orang karena sesuai dengan
teknik pengambilan sampling yang dipilih dalam penelitian ini, yaitu teknik
Sampling Jenuh.
7.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun dan
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
17
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer. Adapun
teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung permasalahan yang sedang diteliti dalam perusahaan.
2. Wawancara
Wawancara yaitu suatu usaha untuk memperoleh data dengan cara
langsung berhadapan, yaitu dengan mengadakan dialog, mengajukan
pertanyaan kepada karyawan dan pihak-pihak yang mempunyai wewenang
untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
3. Kuesioner (angket)
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar
pertanyaan atau pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti secara berstruktur yang dianggap perlu. Pengisian
kuesioner ini didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman pihak yang
bersangkutan sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan.
4. Studi dokumen
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
perusahaan yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini.
18
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori yang
diperlukan guna mendukung pengujian yang akan dilakukan atas data-data
yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengkaji
serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
7.4 Metode Analisis Data yang digunakan
Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat
dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh
penulis. Analisis data adalah proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah diinterpretasikan. Data yang dihimpun dari hasil penelitian akan
penulis bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data kepustakaan,
kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2008:142) menyatakan bahwa :
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.
Adapun analisis data yang dilakukan penulis meliputi analisis deskriptif dan
analisis asosiatif dengan pendekatan analisa kuantitatif menggunakan metode
statistik yang relevan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
19
1. Analisa deskriptif
a. menganalisis penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi
b. menganalisis kualitas informasi akuntansi
2. Analisis asosiatif
Menganalisis seberapa besar pengaruh antara Penerapan Teknologi Informasi
dalam Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.
Dalam melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mencapai suatu
kesimpulan, penulis melakukan pengolahan dan penganalisisan data. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah :
1. penulis melakukan pengumpulan dengan cara sampling dimana yang diselidiki
adalah sampel yang merupakan sebuah sub himpunan dari pengukuran-
pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam
penelitian.
2. setelah metode pengumpulan data kemudian ditentukan alat untuk memperoleh
data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuesioner.
3. Daftar kuesioner kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan.
Berdasarkan setiap item dari masing-masing indikator akan dijabarkan dalam
sebuah daftar pernyataan (kuesioner) yang kemudian kuesioner ini dibagikan
kepada bagian yang bersangkutan dengan masalah yang diuji, dimana masing-
masing indikator akan memiliki lima jawaban dengan masing-masing nilai
berbeda, tiap-tiap jawaban akan diberi skor, dimana hasil skor akan
20
menghasilkan skala pengukuran ordinal. Tiap-tiap jawaban pertanyaan tersebut
dibutuhkan skor 1 sampai dengan 5.
4. Apabila data telah terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan,
dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk
menilai variabel (X) dan variabel (Y), maka analisis yang digunakan
berdasarkan rata-rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat
dengan menjumlahkan responden, data selanjutnya untuk menentukan rata-rata
tersebut digunakan rumus rata-rata yang terdapat dalam statistik untuk
penelitian sebagai berikut :
Untuk variabel X dengan rumus : Me = ∑ Xi
n
untuk variabel Y dengan rumus : Me = ∑ Yi
n
Sumber : Sugiyono (2008:43)
Dimana :
Me = Mean (rata-rata)
∑ = Sigma (jumlah)
Xi = Nilai X ke-i sampai ke-n
Yi = Nilai Y ke-I sampai ke-n
N = Jumlah responden
Setelah didapat rata-rata (mean) dari masing-masing variabel kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah
21
dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai variabel X terdapat 19 pernyataan,
nilai tertinggi variabel X adalah 5 sehingga (5x19) = 95, sedangkan nilai terendah
adalah 1, maka (1x19) = 19. Untuk variabel Y terdapat 16 pernyataan, nilai
tertinggi variabel Y adalah 5, maka (5x16) = 80, sedangkan nilai terendah untuk
variabel Y adalah 1, maka (1x16) = 16. Atas dasar nilai tertinggi dan nilai
terendah tersebut, maka dapat ditentukan tentang interval yaitu nilai tertinggi
dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian dapat ditentukan
panjang interval kelas masing-masing variabel sebagai berikut :
Kriteria untuk menilai penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi
Akuntansi (variabel X) pada suatu perusahaan rentang (95-19) = 76 jadi 76 : 5 =
15,2, maka penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut :
a. nilai 19,00-34,10 untuk kriteria “Tidak Baik”.
b. nilai 34,20-49,30 untuk kriteria “Kurang Baik”.
c. nilai 49,40-64,50 untuk kriteria “Cukup Baik”.
d. nilai 64,60-79,70 untuk kriteria “Baik”.
e. nilai 79,80-95,00 untuk kriteria “Sangat Baik”.
Selanjutnya kriteria untuk menilai kualitas informasi akuntansi (variabel Y)
pada suatu perusahaan rentang (80-16) = 64 : 5 = 12,8 maka penulis menentukan
kriteria penilaian sebagai berikut :
a. Nilai 16,00-28,70 untuk kriteria “Tidak Berkualitas”.
b. Nilai 28,80-41,50 untuk kriteria “Kurang Berkualitas”.
c. Nilai 41,60-54,30 untuk kriteria “Cukup Berkualitas”.
d. Nilai 54,40-67,10 untuk kriteria “Berkualitas”.
22
e. Nilai 67,20-80,00 untuk kriteria “Sangat Berkualitas”.
Perhitungan dari hasil kuesioner dilakukan setelah adanya analisis data antara
lapangan dengan kepustakaan agar hasil analisis dapat teruji dan dapat
diandalkan.
8. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian di PT. Pindad (Persero) Bandung.
Waktu penelitian akan dilakukan pada ……………………………………. 2012.
23
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto, (2004), Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan
pengembangannya, Edisi Indonesia Ketiga, Lingga Jaya, Bandung.
Azhar Susanto, (2008), Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua belas, CV Alfabeta,
Bandung.
Suwardjono, (2005), Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi
Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
24